#semesta
Explore tagged Tumblr posts
andromedanisa · 1 year ago
Text
Neptunus yang kau sangka sebagai jalur edarmu. Nyatanya dia pergi jauh meninggalkanmu sendirian. Mungkin bagimu semua hal didunia ini bisa pergi begitu saja tanpa berpamitan lebih dulu kepadamu. Namun satu hal yang harus kamu tahu dan kau pahami. Bahwasanya semua boleh meninggalkanmu begitu saja, namun tempat kembali hanya ada satu. Dia yang selalu melihatmu dalam keadaan terburukmu sekalipun, tetap akan menerima dengan segala hal yang telah menyakitimu hingga begitu hancur.
Allaah, ada untukmu. Dia tempatmu untuk pulang dan mengeluh tentang bagaimana dunia begitu buruk memperlakukanmu. Neptunus yang kau sangka sebagai jalan edarmu hanyalah salah satu dari ujian yang harus kamu lewati. Perlakuanmu kepadanya akan membuatmu mengerti tentang sebuah rasa mengikhlaskan atau kesadaran..
Relakan Neptunusmu pergi. Allaah akan ganti dengan Neptunus yang lain. Atau mungkin Allaah akan menghadirkan pertemuanmu dengan Saturnus, Uranus, atau mungkin Merkurius kedalam hidupmu. kamu tidak akan tahu nasib masa depan bukan? Jadi tenanglah, sepekat apapun malam. Hal itu akan berlalu juga. Sesakit apapun kesedihan, ia pun akan terlewati juga.
Jangan lupa meminta kebaikan kepada Allaah, meminta dikuatkan atas segala rasa sakit dan kehilangan yang membuatmu lebur. Mintalah ganti yang lebih besar lagi untuk kehidupanmu, sebab Allaah tak pernah bosan mendengar segala rintihmu. Siapapun nanti dan bagaimanapun jalan edarmu, kamu jangan pernah meninggalkan harap untuk selalu berbaik sangka kepadaNya.
Jangan pernah tinggalkan doamu sekalipun kamu begitu merasa hancur dan ingin sekali berhenti. Jangan pernah tinggalkan. Sebab doa adalah lentera untukmu, untuk menemukan jalan keselamatan setelah terombang-ambing diluasnya kehidupan dunia ini.
Allaah selalu ada untukmu, sekalipun kamu mungkin lupa dan berniat untuk menjauh dariNya. Allaah selalu ada dengan begitu banyak Rahmat dan kasihNya kepada makhluk ciptaanNya. Demikianlah agar kamu tahu untuk sekadar tahu diri...
205 notes · View notes
sastrasa · 11 months ago
Text
Aku ingin menjadikanmu rumah, berhenti singgah. Membiarkanmu jadi pusat semestaku, tempat berputarnya duniaku. Tapi aku ragu, apakah kamu juga akan begitu?
- Sastrasa
48 notes · View notes
duniapetualangkata · 1 year ago
Text
Mau sampai kapan kita hidup dengan cara pandang orang lain, kamu harus begini kamu harus begitu atau hidup dengan beban pemikiran aku tidak cantik, tidak kaya, aku jomblo, aku belum nikah dan pemikiran yang akan hanya merusak dirimu.
Dunia tidak peduli keadaan mu, dunia tidak peka dengan penderitaan mu pun dunia tidak mengganggap kamu ada.
Semesta kita tidak terukur, memberikan ujian yang berat untuk di lalui meski sulit di terima tapi kita harus menerimanya dan kejamnya kita sendirian harus melaluinya.
53 notes · View notes
aksarapunyacerita · 1 year ago
Text
Penyesalan ku kali ini adalah, aku menyesal karena telah mengenalkan bagaimana cantiknya langit ke kamu. Karena setelah itu, setiap kali aku menatap langit, aku justru kembali mengingat mu.
-Semesta
119 notes · View notes
diksibising · 4 months ago
Text
Sekiranya aku memilih menyerah
Atau aku yang berteriak pada dunia
"Aku tidak kuat, semesta."
Mungkin mereka menyebutku orang gila
Manusia sinting yang berakal pendek
Disebutnya, "Baru begitu saja."
Seakan-akan mereka mengenalku
Ketika diriku tak tahu siapa aku sebenarnya.
8 notes · View notes
chillinaris · 6 months ago
Text
Tumblr media
Ibn al-Jawzi رحمة الله berkata:
"Menurut saya, salah satu ujiannya adalah ketika seorang mukmin berdoa namun tidak mendapat jawaban, dan dia mengulangi doanya dalam waktu yang lama dan tidak melihat tanda-tanda jawaban. Ia harus MENYADARI bahwa ini adalah UJIAN dan perlu KESABARAN."
[Sayd Al-Khatir, 59]
9 notes · View notes
cakechoco · 10 months ago
Text
Disaat aku lebih suka mengunjungi lautan. Kamu memilih diam memandangi langit. Dan kita takkan pernah bersua dalam satu semesta.
10 notes · View notes
diksifaa · 1 year ago
Text
Ragu
Jejak bebas itu merindu. Namun seketika hujan menjawab temu. Sungguh aku tak siap pilu. Wahai angin tolong sampaikan pada hati yang kelu. Ini hanya keliru. Sebentar lagi, biarlah semesta yang menepis ragu. Percayaku.
Dan yaaa semesta benar-benar menepis ragu
Jarak antara ragu dengan tidak hanyalah pada keyakinan dalam mengambil keputusan. Putuskan segala sesuatu yang perlu dilepas maupun ditahan. Agar hati tak memiliki keraguan, agar hati selalu dalam kedamaian
Faa
30 notes · View notes
dipenakala · 1 year ago
Text
Pada semesta berikutnya
Tumblr media
Dalam sebuah puisi yang pernah saya baca, si penyair dengan tegas menulis bahwa hidup adalah doa yang panjang. Mari kita berkhayal sebentar, larut dalam bual perkara kehidupan penuh tanya sambil belajar menyambut perpisahan yang tak terduga —memahirkan diri siapa tau benar terjadi.
Namun yang pasti, di semesta berikutnya, saya ingin bergerak jadi angin yang mampu menukar dingin yang membuat engkau gusar. Jika tidak, saya ingin beranjak jadi ombak yang tiada takut mengikis pantaimu dari nasib tragis. Jika tidak, saya ingin jadi air di danau tenang lalu melenyapkan segala keraguan yang kerap menghantui pikiran. Jika tidak, saya ingin jadi tanah yang menjagamu dari manusia serakah walau harus bersusah payah, atau bahkan berdarah-darah. Atau setidaknya saya ingin menjadi sebuah keyakinan di antara ketidakyakinan.
Di semesta berikutnya, entah di langit ketujuh atau laut terdalam sekali pun, sampai doa tidak sia-sia atau sampai manusia lupa dan berada pada medium asing seperti merasa terlahir kembali tanpa mengingat apa-apa, saya masih ingin hidup dengan engkau —sebanyak ratusan kali lagi.
Tapi dengan keputusasaan, saya sadar, bahwa sejatinya, semua hanya sebuah ungkapan yang tak akan pernah jadi nyata.
Tumblr media
Inspired by: Hee-tae & Myung-hee, Youth of May.
25 notes · View notes
dedehighdream · 1 year ago
Text
Perjalanan spiritual adalah perjalanan yang sepi. Semakin tinggi kesadaran kita, semakin tersingkir orang-orang yang tidak lagi selaras dalam hidup kita.
Barulah kita menyadari bahwa tidak ada sahabat yang paling jujur dan setia selain diri kita sendiri.
Pada awalnya, mungkin kita merasa kehilangan dan kesepian. Kita tidak lagi memiliki orang-orang yang biasa kita ajak berbagi.
Namun seiring waktu, kita akan menyadari bahwa ini adalah hal yang baik. Kita akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam kesendirian.
Ruangsemesta ~
14 notes · View notes
duniasoputra · 1 year ago
Text
t a w a
untuk setiap do'a yang saat ini masih dilangitkan,
untuk do'a yang saat ini (barangkali) sudah dikabulkan,
untuk semua do'a yang saat ini masih menjadi angan dan misteri,
untuk do'a yang saat ini mungkin telah digantikan dengan hal yang lebih baik (lagi).
Kita rayakan semuanya. Menertawakan keadaan diri sendiri. Memeluk do'a demi do'a yang sudah atau entah kapan dikabulkannya. Mari, kita berdo'a semoga semesta mendukung segala hal baik yang kita harapkan. Mari, kita belajar untuk menelan setiap aman yang ada. Belajar menerima segala hal baik atau hal buruk yang datang silih berganti.
mirai, 01 september 2023
13 notes · View notes
sastrasa · 1 year ago
Text
Aku hanyalah kerlipan kecil di semesta yang begitu mega.
Langsung lenyap saat dihembus udara.
Sekaligus hilang tertiup samudera.
- Sastrasa
8 notes · View notes
merayusemesta · 11 months ago
Text
semenjak pertemuan itu, hatiku terus tumbuh padahal tak pernah kusirami, entah apa yang membuat lajunya tumbuh dengan subur. apakah kamu tanah yang selama ini aku cari hingga aku berani-beraninya tumbuh secara liar? entah, aku juga masih menerka-nerka.
aku takut aku sebegitu yakin denganmu, mungkin kamu sama sekali tidak. aku ragu dengan kepingan-kepingan rindu yang terus berjatuhan menjadikanku gundah gulana, ini perasaan yang memang tertuju padamu apakah hanya ilusi semu yang terus mengerogoti mataku berupa wujudmu.
ah, sialan wujudmu selalu membayangiku setiap waktu sampai terkadang aku tak bisa tidur, wujudmu melayang -layang di atas seraya merayuku untuk terus memikirkanmu, wujudmu terlalu manja seakan mengajak bercumbu setiap waktu.
4 notes · View notes
senjadansastra · 1 year ago
Text
Refleksi Tubuh, Jiwa, dan Semesta
Dalam kesepian yang dalam ini, aku tenggelam dalam kontemplasi yang mendalam, merenungi jejak-jejak bulan-bulan yang telah menjelajahi hatiku. Terdapat beragam peristiwa, nuansa senang yang gemerlap dan duka yang mendalam, mungkin kali ini duka mendominasi, dalam pertimbangan yang mendalam ini, sebagai manusia, aku semakin sadar akan keterbatasan yang mendalam dalam diriku.
Seakan-akan dunia yang sebelumnya tegak kokoh itu tiba-tiba runtuh dalam sekejap, merenggut gairah yang telah lama menjadi pusat perhatian, menyuguhkan diriku pada realitas yang pahit. Dalam waktu yang singkat, tubuhku yang rapuh tak mampu lagi menahan derasnya tekanan yang menyergap, dan hasilnya terukir dalam coretan merah yang melambangkan awal dari perubahan yang mendalam dalam perjalanan hidupku. Dulu, aku mungkin acuh terhadap raga yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta, tetapi kini, aku telah berubah menjadi lebih peduli, dengan tulus, aku menjauhkan diriku dari penzaliman terhadap tubuhku yang telah menjadi sahabatku selama menjelajahi dunia yang luas ini.
Masih ada banyak impian dan harapan yang tersemat di dalam relung hatiku, dan jika aku gagal mengubah diri, aku hanya akan meraih kehancuran. Kini, dunia ini tampaknya diawasi oleh kekuasaan yang lebih tinggi, yang akan memberikan teguran jika aku melanggar batas yang telah ditentukan, membuatku kembali ke jalan yang benar. Meskipun rasa takut meliputi hatiku, aku menyadari bahwa itu adalah tanda kasih Sayang dari Sang Pencipta.
Aku harus mengakui, aku masih jauh dari gambaran seorang hamba yang tunduk, tetapi dalam naik turunnya imanku, aku berupaya untuk selalu mendekatkan diri pada kebaikan. Dalam keheningan ini, aku merenung, apakah suatu hari nanti aku akan mampu menjalani kehidupan yang sesuai dengan cita-citaku dengan kebahagiaan yang melimpah. Aku tetap optimis dan penuh semangat, meskipun saat ini, suasana hatiku gelisah dan tak menentu.
Aku merindukan hangatnya cinta semesta yang merangkulku, dan juga diriku yang dulu begitu polos, suci, dan hanya mengharapkan kebahagiaan. Kamu yang telah menemani perjalanan panjangku, melewati jalan yang berliku, berbatu, dan bahkan kadang-kadang terlihat begitu lurus tanpa hambatan. Semuanya adalah persiapan yang telah diatur oleh Sang Pencipta untuk membuatku lebih kokoh dalam menghadapi dinamika kehidupan.
Sebagai manusia, kita seringkali hanya menginginkan kenikmatan semata, namun apakah itu tujuan sejati kita di bumi ini? Bukankah kita sendiri yang telah diberikan pilihan untuk tetap menjadi manusia atau memilih jalan lain sejak awal? Terlalu sering kita melupakan hakikat ini.
Kembali pada refleksi diri ini, aku menyadari bahwa apa yang aku hadapi saat ini mungkin terkait dengan perbuatan di masa lalu. Dalam tulisan ini, aku dengan sungguh-sungguh menyatakan niatku untuk menutup babak itu dan menjadi individu yang lebih baik, yang akan fokus kembali pada apa yang ingin kucapai. Aku percaya, aku pasti akan berhasil. Semoga renunganku ini akan membawaku menuju muara kebahagiaan yang akan membuat orang-orang di sekitarku bangga, bahkan semesta ikut bersorak atas pencapaianku.
3 notes · View notes
sajak-bumi · 1 year ago
Text
Hamba Tuhan
Ketika tawakkal menjadi pijakan terakhir. Usaha dan do'a akan luruh tiada bersisa Ikhlas mengalir tanpa terasa Jiwa raga tenang bak sutra Ingatkan bahwa kita hanya seorang hamba Takdir semesta sudah pasti milik-Nya semata
Sajak Bumi - Dinni Mawaddah
5 notes · View notes
dedehighdream · 1 year ago
Text
Semesta tidak mengajarkan untuk bertarung menghadapi dunia. Dia mengajarkan untuk bertahan dalam segala keadaan. Pertahanan itu terbagi menjadi banyak hal, dan bertarung adalah salah satu caranya.
Ada kalanya...semesta mengajarkan cara bertahan dengan berpura-pura. Karena...semesta tidak bertanggung jawab dengan apapun yang terjadi kepada setiap diri manusia. Dia...hanya melindungi manusia yang memang menyayangi dirinya sendiri. Semesta melindungi orang yang sayang, dengan cara bertahan. Semesta tidak pastikan jalannya, namun dia suguhkan banyak jalan dan caranya ke tujuan.
Sekarang, kau mau apa? Jalan apa...yang dapat membawamu ke tepian, tempat yang aman, yang dapat membuatmu mencinta apa yang telah disuguhkan semesta, tanpa terselubung asa?
Ruangsemesta ,19 Agustus 2023
4 notes · View notes