#al aqsha
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pola sama terulang setiap tahun di bulan Ramadhan? Ini ujian bagi kita apakah hanya akan menonton saja?
Al Quds Tanggung Jawab Siapa?
Tanah Syam tempat berdirinya Masjidil Aqsha, kini tengah mencekam... di 10 malam terakhir Ramadhan tentara zionis mengkudeta mesjid. Membuat org2 yg beritikaf terjebak dan harus bertahan di dalam selama berhari2. Bersiaga melawan penjajah berpistol hanya bermodal bongkahan batu.
Masyarakat sipil di sekitar dianiaya, tak peduli anak2 pun wanita. Darah dimana2. Kondisi ini sangat jauh terbalik dengan kondisi kita saat ini di Indonesia... Saat kita sibuk dengan urusan2 tak penting, diperbudak teknologi dan inovasi, dan masih mencitakan berbagai pencapaian dunia, cita2 warga syam hanya satu yaitu mati sebagai syahid.
Barangkali apa yang terjadi di Masjidil Aqsha belakangan ini berati berkah bagi mereka yang selama ini bermimpi mati sebagai mujahid. Sebaliknya ini adalah ujian bagi kita, Allah ingin tahu bagaimana respon dan reaksi kita menyimak kondisi tersebut.
Meski situasinya amat mencekam, adalah suatu kemuliaan bagi para penjaga Masjidil Aqsha yang harus berjuang bertepatan di malam2 terakhir Ramadhan dimana ada Lailatul qadr didalamnya. Juga bagi kita yang tergerak hatinya untuk berperan serta membantu sekecil apapun dalam bentuk apapun semoga menjadi sebab kita layak peroleh lailatul qadr tahun ini. Aamiin
Allah memang menggilirkan kalah dan menang dalam perang. Untuk menguji hambanya, karena ada sebagian yg Allah inginkan wafat husnul khatimah ketika sedang sabar diuji (Rakyat Palestina Contohny). Atau ada yg Allah kehendaki meninggal dalam jihad agar ia dimuliakan sebagai syahid.
Dan agar Allah menambah2 kesesatan orang kafir dengan kemenangan dan kesenangan yang menipu,
"Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka adzab yang menghinakan [Ali Imran.3:178]
Mari kita kupas sedikit tentang konflik yang terjadi disana antara ...
Apa kita tahu lambang bendera Israel, bersegi enam yang diapit dua marka biru. Kedua garis tebal itu menurut mereka adalah sungai nil dan Eufrat. Inilah cita2 mereka sebenarnya yang ingin menguasai seluruh wilayah yang mencakup kedua sungai tsb. Maka sesungguhnya Mesir, Yaman, Oman, Saudi, Qatar, UEA, , Kuait, Yordania, Suriah, Lebanon , Turqi, dan irak tidak aman dari rencana besar mereka.
Lihat saja yang terjadi Israel tak puas dgn tujuan menjadikan Jerusalem sebagai ibukota negaranya. Dan mrka terus memperluas wilayah jajahan ke daerah2 sekitarnya.
Palestina akan menjadi bumi ribath sampai akhir zaman, peperangan akan senantiasa terjadi. Dan jika usai maka itulah waktunya kiamat begitu Sabda Rasulullah. Palestina akan menjadi bumi hijrah di akhir zaman, saat kekacauan akhir zaman yang ditimbulkan dajjal dan para tentaranya, maka mereka yang selamat adalah mereka yang berhijrah ke tempat hijrahnya Ibrahim, lalu yang tersisa di muka bumi lain hanya orang2 jahat, Palestina akan menjadi tempat Tegaknya khilafah akhir zaman, Palestina adalah tempat bertahannya iman akhir zaman, Palestina adalah tempat berlindung dari Dajjal. Sehingga seberapapun tak pedulinya kita pada Palestina, Al-Haq akan tetap tegak disana.
Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” “Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?” tanya para sahabat. “Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul Maqdis.”
Meski situasinya kini demikian genting mencekam , namun Rasulullah pernah bersabda "Pergilah ke Syam karena itulah bumi Allah paling baik"(HR.Ahmad, Abu Dawud, Ibn Hiban, Al Baihaqi, dan Al- Hakim),Allah memilih manusia terbaik utk hidup disana, dan akan datang suatu masa ketika semua org beriman pasti akan pergi ke Syam (tempat dajjal akan kalah)
Berbahagialah pemukim Syam dgn Masjidil Aqsha. Bumi yang disebutkan banyak nash.Salah satunya dalam firmanNya
"Seandainya Allah tidak menahan, keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain niscaya rusaklah bumi ini" (QS:2:251)
Salah satu makna ayat tersebut, dikaitkan dengan kondisi para mujahid disana, bertahan bukan untuk kemerdekaan bangsanya, tetapi untuk menyelamatkan seluruh dunia termasuk kita di Indonesia... Sebab Allah hendak menahan keganasan segolongan manusia, yang bila tidak ditahan maka keganasan itu akan merusak seluruh bumi.
Dgn pemahaman ini,bukankah penduduk Syam yang ada di garis depan. Mewujudkan firman Allah di Surat Albaqoroh 251 untuk menahan kerusakan luas di bumi yang ditimbulkan kaum zionis? Maka bukankah mereka adalah pahlawan kita semua?
Mereka berjuang di negeri Syam, yang oleh Allah disebut tanah muqadassah yang suci dan bumi mubarakah yang diberkahi. Tidakkah kita tertarik untuk menadah cucuran berkah dan kesuciannya dgn membuat saluran penghubung, yakni dgn mendukung perjuangan mereka meski hanya dgn harta, seruan, dan doa semampu yang kita bisa.
Sementara mereka mewakili kita dengan bayaran yang lebih mahal, bukan hanya tanah dan harta tp dengan darah dan nyawa?
Kita khawatir... Bukan pada mereka yang hidup dan matinya berada dalam jaminan Allah. Kita khawatir pada diri kita, yang hidup tenang bergelimang nikmat. Jika itu tanda Allah sedang memuliakan kita, bukankah Warga Syam harusnya lebih pantas , namun mengapa itu tak terjadi pada mereka saat ini?
Kita khawatir jika kita tak tersentuh sedikitpun dgn kondisi yg ada dan tak tergerak mengambil andil kecilpun dlm perjuangan mereka. Jangan2 nikmat yang sedang kita peroleh ini adalah "Istidraj"
Nyatanya tanah Syam ... Yang kita, menghindar darinya, takut untuk kesana, khawatir berhubungan dengannya adalah saksi pertarungan haq dan batil hingga hati kiamat
Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Yaitu kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin.” (QS. As-Shaf/61: 10-13).
(sebagian informasi didapat dari buku Lapis Lapis Keberkahan karya ust. Salim.A.Fillah
#selfreminder#islamic quotes#sabar#syukur#al quds#savepalestine#palestine#palestina#masjidil aqsha#israel#al aqsha#inspiration#islamic reminders#qadha#ikhlas#surga#neraka#doa#taubat#lailatul qadr
155 notes
·
View notes
Text
Konflik Palestina & Hari Kiamat dalam al-Qur'an-Hadits
Palestina merupakan tanah yang diberkahi. Menjadi kota suci bagi tiga agama besar: Islam, Kristen dan Yahudi. Di sana terdapat sebuah tempat ibadah yang amat bersejarah. Yaitu Masjidil Aqsha. Di situlah pertarungan atas nama agama terjadi. Masing-masing pemeluk agama samawi di atas saling berebut. Bagi kita orang Islam, Masjidil Aqsha memiliki banyak keutamaan. Pertama, Masjidil Aqsha merupakan…
View On WordPress
0 notes
Text
Tiga Pemberian Allah Kepada Nabi Pada Malam Isra' Mi'raj
tebuireng.co- Terdapat tiga perkara yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad dalam peristiwa agung isra’ mi’raj. Peristiwa isra’ mi’raj merupakan malam mulia yang dijadikan Allah sebagai waktu untuk menghibur Nabi setelah peristiwa amul hazn (tahun kesedihan). Allah menghibur Nabi dengan sebuah ekspedisi (perjalanan) dari masjidil haram (mekah) lalu ke masjid al-Aqsa dan akhirnya naik ke langit…
View On WordPress
0 notes
Text
Kau tahu?
Tidak sampai sebulan sejak syahidnya Syaikh Ahmad Yasin, pemimpin Hamas kedua —dr Abdul Aziz Ar Rantissi— akhirnya menyusul syahid.
Apakah kemudian perjuangan hilang? Tidak, bahkan kau dan aku menyaksikan sebuah operasi heroik terbaik abad ini:
Thufaan Al Aqsha...
Dan kita menjadi saksi, beberapa bulan setelah syahidnya Ismail Haniyah 31 Juli 2024, Sang Singa Yahya Sinwar menyusul kesyahidannya.
Apakah perjuangan tumbang? Tidak.
Kelak kau dan aku menjadi saksi: terjadinya peristiwa lebih besar lagi yang akan menghapus penjajahan di Al Aqsha selama-lamanya!
Bangkitlah Umat Muhammad...
Sejarah hidupnya ﷺ telah menginspirasi singa-singa terbaik Gaza.
Maka, kisah-kisah perjuangan Nabi ﷺ jugalah yang akan membangkitkan generasi baru penyelamat Al Aqsha dari Indonesia.
Kisah-kisah perjuangan di zaman ini telah terbentang buat kita, bukan sebagai pengantar tidur, tapi untuk membangunkan kita dari tidur!!!
#renungan#catatan#kontemplasi#islamic#inspirasi#islamicquotes#daily reminder#quotation#tadabbur#edgarhamas
294 notes
·
View notes
Text
وسنئاتيكم بإذن الله بطوفان هادر وسنئاتيكم بصواريخ دون عد سنئاتيكم بطوفان جنود دون حد سنئاتيكم بملا يين من أمتنا مداً بعد مد وإلى لقاءٍ في باحات الأقصى محرراًمطهراً بإذن الله "والله غالب على أمرٍ ولَكنّ أكثرالناس لا يعلمون"
الشهيد يحي سِنوارـ
Dan kami akan menemuimu, Insya Allah, dengan banjir yang dahsyat Kami akan mendatangimu dengan rudal yang tak terhitung jumlahnya Kami akan mendatangimu dengan banjir tentara tanpa batas Kami akan mempertemukan kalian dengan jutaan bangsa kami, gelombang demi gelombang. Sampai kita bertemu di halaman Al-Aqsha Yang dibebaskan dan dibersihkan, insya Allah
"Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya"
Asy Syahid Yahya Sinwar
57 notes
·
View notes
Text
Tahsin Al-Aqsha
Kalau senggang nonton deh podcast temani yang ini. Daging banget.
youtube
Oh ya, aku menuliskan pengalamanku tentang Al-Quran, kalian bisa membacanya sekaligus donasi di sini.
Singkatnya, aku tersadarkan atas kesombonganku dulu dan mengosongkan waktu untuk belajar tahsin dari 0.
Memang, aktif di lembaga pergerakan Islam tak menjamin kita mampu memahami Al-Quran. Kita itu harus terus belajar, jangan merasa puas.
Aku menyadari satu hal, bahwa Al-Quran memberi jalan atas segala ujian. Sesederhana pelajari, baca, dan tadabburi. Hidupmu akan lebih tenang.
Mas Syukri memberikan tips, "nek kowe nganggur tilawah o, oponeh jomblo"
Pun, dengan Perang Thufaan Al-Aqsha ini, aku tersadarkan bahwa yang menjadi pembebas Tanah Suci adalah orang yang menjadikan Al-Quran sebagai bagian hidupnya.
Alhamdulillah setelah beberapa bulan ikut progam hari ini sudah mengikuti ujian tahsin . Meski terasa mudah, namun jangan buru-buru ujub. Perjalanan masih panjang.
"Setelah mempelajari Al-Quran, maka sangat mudah bagimu untuk mempelajari apa yang ada di dunia" (Ibnu Sina)
Dan, kita niatkan bersama Al-Quran, berusaha memantaskan diri, menjadi bagian pembebas Masjidil Aqsha.
Pondok Alima, 29 Oktober 2024
Menuju Kemerdekaan Palestina
***
Baca sekaligus donasi, bisa klik disini
#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#abamenulis#catatankemenangan#dakwahkampus#pemudaislam#ceritabukuaba#monologpemimpin#Youtube
17 notes
·
View notes
Text
Syaikh Shalih Al-‘Ushaimy hafidzahullaahu berkata,
Doa adalah salah satu hak persaudaraan :
“Ya Allaah berikanlah kelapangan kepada Al-Aqsha dan penduduknya, serta lindungilah seluruh ummat muslim dari keburukan dan rencana jahat orang-orang fasik.”
📝 telegram fawaidhsylvvea | 📷 pinterest
91 notes
·
View notes
Text
Aku ingin jadi yang serupa itu.
Ketika langkahnya terlebih dahulu berbicara, dibanding seluruh ucapnya. Ketika yang keluar dari mulutnya, sebelum semua orang di depan matanya, dirinya ialah tujuan pertama. Ketika ayat-ayat Nya itu mengalir deras pada tiap tingkah lakunya.
Ketika ilmu-ilmu itu, buah amalnya nyata. Ketika menjadi muslim, tak sekedar wacana. Menjadi muslim, itu nyata. Mencintai Allah dan rasulnya, itu nyata.
Hingga kerap bertanya-tanya aku pada beliau-beliau yang Allah muliakan ini, apa masih tersisa takut itu bila teringat ancaman mencintai ilmu tapi luput beramal?
Apakah rasanya menerima kabar kawan perjuangan sudah berpulang duluan sedangkan tubuhmu masih Allah titipkan amanah melanjutkan cita-cita?
--------
Sampai jumpa lagi, yaa syaikh...
Semoga suara berisik kami 6 hari belakangan tak mengganggu waktu tidurmu yang sudah sedikit itu, dan benarlah ucapmu, keberkahan bumi pusatnya pusat keberkahan itu, benar adanya!
Besok selepas shalat pembebasan Baitul Maqdis, ayo tunaikan janjimu membelikan kami simit al quds yang tak ada duanya itu, atau tunjukkanlah pada kami dinding al Aqsha tempatmu 3 tahun bersandar mengajarkan para thalib, atau bolehlah sekalian kita ziarahi bersama makam ibunda dan ayahandamu yang kemarin tak boleh kau datangi,
Kenangan yang kemarin lusa kau kisahkan sembari terpejam, tersenyum, tertawa--seakan bahagia saja rasanya ditangkap - dideportasi - pusing mencari strategi, ayo kenalkan pada kami di tempat kejadiannya langsung,
Sebentar lagi, inshaAllah, pasukan ilmu itu akan kami hadirkan serupa upaya penelitianmu 30 tahunan!
Sebentar lagi, kita tunaikan bersama وعد الآخرة yang engkau ucapkan dengan lantang, dan suara penuh yakin itu!
Jazaakumullahu khayyran katsiiran, atas setiap huruf yang terkeluar, atas setiap teladan yang dihadirkan, cukuplah Allah yang tahu seberapa lelahnya aku dihadapkan pada ilmu semembludak ini,
ولعل الله يرزقنا بصلاة التحرير في المسجد الاقصى وهو حر عزيز..
3 notes
·
View notes
Text
Keluar dari kotakmu...
Aku tau banyak orang yang juga masih merasa empati melihat Palestina, apalagi melihat semua rekaman para jurnalis. Tapi apalah daya, pikiran kita, fisik kita, waktu kita telah disibukkan dengan segala urusan kita yang membuat sudah tak ada waktu lagi untuk peduli akan Palestina.
Begitulah pentingnya kita punya cara pandang yang benar. Bahwa seseorang yang punya mimpi besar maka dia akan berupaya untuk memperjuangkannya. Sama halnya Palestina ini, kita perlu keluar dalam kotak kecil kita, melihat dunia lebih luas, membesarkan mimpi2 kita. Dengan sudut pandang yang besarlah engkau akan merasa bahwa masalah2 yg ada di kotak kecilmu adalah masalah yang sepele dan mudah untuk ditaklukkan.
Bagi mahasiswa tugas yang banyak dan sulit itu sudah bisa menyita waktu, hingga tak ada waktu luang lagi untuk mencoba melihat Palestina. Atau ada sih waktunya, tapi sudah lelah dan ingin beristirahat. Namun bagi mereka yang bermimpi besar untuk menjadi seseorang pembebas, dia akan taklukkan semua penghalangnya. Jika tugasnya banyak, berupaya untuk cari cara agar cepat selesai entah tanya2, diskusi dgn teman, dan banyak lainnya. Bahkan di waktu yang lelah pun dia push dirinya untuk lebih bersemangat lagi untuk memperjuangkan mimpinya.
Maka, lagi2 bahwa sebenernya tidak ada alasan untuk kita sebagai muslim tidak memperjuangkan Palestina, hanya saja yang perlu kita ubah adalah cara pandang kita. Maka ini panggilan untuk kalian semua #Aynalmuslimun untuk menyatukan visi pembebasan untuk Palestina, untuk masalah2 kotak kecilmu, itu mudah ditaklukkan kalau kita punya ilmunya. Maka mulailah belajar bagaimana untuk mendapatkan ilmu ini semua, agar kamu menjadi bagian dari pembebas Al Aqsha.
Dan yg paling penting adalah memperjuangkan saudara kita itu bukan hanya sekedar mimpi besar tapi adalah kewajiban sebagai seorang MUSLIM. Maka layaknya kita memandang shalat itu wajib dan membebaskan Palestina pun demikian, hidup kita ini singkat jangan sampai kita tak melakukan kewajiban kita, kita tak menunaikan misi penciptaan. Semua orang akan pulang, tapi gk semua orang paham bahwa dunia bukan tempat hidup selamanya dan akhirat selamanya. Maka prioritaskan apa yang seharusnya kita bawa untuk pulang.
2 notes
·
View notes
Text
Suarakan Pals !
"Tetap menyuarakan Pals, sebab diam itu sama saja dengan silent support of genocide"
Aku ingin menyampaikan pesan ini untuk kita semua.
Sudah 236 hari lamanya, genosida yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 kemarin tidak henti-hentinya dilakukan oleh Zi0nist.
Lebih dari 36.000 meninggal dan sekitar 81.026 mengalami luka berat akibat dari genosida ini.
Berita-berita tentang Pals yang tidak hentinya muncul di timeline kita, di story teman, dan postingan-postingan sosial media jangan sampai membuat kita merasa bosan akan berita yang dibagikan tersebut. Sesungguhnya rasa bosan itu tanda iman, kepedulian kita sudah tidak ada lagi terhadap saudara-saudara kita disana.
Sadar tidak sih, terkadang banyak informasi yang masuk ke kita tanpa sadar untuk membuat kita lupa dengan apa yang terjadi di negeri saudara kita. Keseruan konser artis-artis terkenal, berita politik, dan berita yang bahkan tidak faedah pun menjadi hits di lingkungan kita. Padahal ada yang lebih urgent, yaitu Palstn, Tanahnya para nabi.
Malu banget sebenarnya kalau dibayangin. Kita disini masih bisa ibadah dengan nikmat, makanan tersedia, ingin apa pun bisa dijangkau tanpa harus bertumpah darah. Namun disana, untuk mengisi perut saja mereka harus penuh perjuangan melawan zi0nis. Hebatnya, ibadah mereka sangat diacungkan jempol. Mereka masih tetap menyempatkan diri untuk menghafal Al-Qur'an, masih berpuasa dibulan Ramadhan dan merayakan hari kemenangan bersama, bahkan lebih hebatnya adalah : Mereka rindu bertemu dengan Allah. Tidak takut mati dan berjuang sampai syahid.
Birruh biddam nafdika ya aqsha..
Jadi, mari kita tetap menyuarakan Palstna. Sebar terus informasi dan berita yang terjadi saat ini. Jangan kalah dengan media mereka yang telah membohongi dunia.
Terus belajar, let's educate oueselves
Netral = Silent Support of Genocide!
Doakan terus saudara kita disana
Buycut produk yang mendukung genocide!
Sejatinya bukan mereka yang butuh kita, melainkan kita lah yang butuh mereka. Sebagaimana mereka telah berjuang menjaga negeri Palstin.
Aku takut. Takut dipertanyakan apa yang telah aku lakukan kepada saudara-saudaraku ketika mereka sedang membutuhkan bantuan. Bersatulah wahai muslimin, dunia ini sudah tidak baik-baik saja.
6 notes
·
View notes
Text
Tadi lewat di berandaku.
"Ngapain dukung Palestina pake bendera 🇵🇸? Toh bendera Palestina bukan mereka yang membuat, bendera mereka adalah buatan orang Inggris, bukan islam, bukan orang Palestina"
"Ngapain dukung Palestina dengan gambar semangka🍉? Jangan mudah ikut-ikutan karena hanya warna semangka yang sama dengan warna bendera yang dibuat olehi Inggris."
Asli aku kaget.
Gimana yaa jelasinnya?
Hmmm..
Gini deh analoginya.
Indonesia mudah dikenal orang karena Merah-Putihnya.
Arab Saudi dikenal orang dengan bendera Hijau dan lambang Tauhid di tengahnya.
Dan negara-negara lain juga diingat orang, umumnya dan pada dasarnya karena "simbol" dari suatu negara tersebut, yaitu "bendera".
Bagi umat Islam, simbol untuk Palestina adalah "Masjidil Aqsha".
Tapi kita tahu, bahwa hal yang paling umum dikenal orang adalah bendera merah, hitam, putih, hijaunya Palestina. Kutegaskan, "yang paling umum."
Dengan "simbol" yang umum tersebut, Palestina bisa dikenal dan diterima oleh semua orang umum juga, bukan hanya agama Islam.
"Kenapa semangka🍉?"
Semangka sendiri adalah buah yang warnanya sama dengan bendera Palestina buah merah, kulit lapisan luar hijau, kulit lapisan dalam putih, dan biji berwarna hitam, pun tumbuh banyak di bumi Palestina. Di samping itu, Israel menganggap bahwa pengibaran bendera Palestina adalah tindakan kriminal, jadi ya "simbol" alternatifnya adalah buah semanga🍉.
Intinya, setiap kita punya cara untuk membela Palestina, berdoa, berdonasi, memboikot hal-hal yang mendukung kepada penjajahan, share kabar terkini tentang mereka, belajar sejarah tentang Palestina, dan masih banyak lagi. Yang penting ngga menjatuhkan muslim lain, "ngapain ini? ngapain itu? ngga ada tuh sumber dari hadits nabi nya."
Ibuk bapak yang terhormat, mohon maaf..Hp yang sekarang kita pakai, Sosmed yang ibu bapak pakai sekarang, itu juga ngga ada sumbernya di zaman Nabi🙏🏻☺
Teruslah kibarkan semangat penerus Shalahuddin Al-Ayyubi, hingga setiap pembelaan yang kita tunjukkan menjadi saksi kita kelak dihadapan Allah SWT.
Teruslah kibarkan semangka-semangka, walaupun tulisan "semangka" jadi "semongko" pada akhirnya.🤭
Semangka, Semangat Karena Allah! Allahu Akbar🍉🍉🍉🍉🍉
6 notes
·
View notes
Text
Justru karena keadaan tak baik-baik saja, kini doa terbaik kami haturkan pada Allah buatmu, Indonesiaku
Kata para bijak, zaman yang berat akan melahirkan orang-orang yang kuat. Jika mesti memilih antara harapan dan pesimis, aku memilih optimis pada masa depanmu. Masa depan kita.
Sebab aku melihat anak-anak muda yang mulai rajin mengaji dan memperbaiki diri. Pasangan-pasangan halal yang teguh tekadnya membangun keluarga hebat. Pada guru yang ikhlas, pada orangtua yang mulai sadar agama.
Pada ulama yang mulai peka tentang problem iklim dan lingkungan. Tentang para pekerja kantoran yang zikir pagi sorenya haru meski di tengah kemacetan. Tentang para artis yang hobi ikut kajian, model yang berhijab, mantan koruptor yang bertaubat, da'i yang terjun memahami anak-anak jalanan.
Ya, yang kami lihat di media sosial seringkali membuat mata terbelalak dan hati sesak. Tapi kabar baik itu ada, membanyak, meski dalam senyap. Petualangan bangsa ini terus berlanjut, yang zalim memang makin terang-terangan. Tapi itu tanda mereka akan berakhir.
Katanya, perubahan itu terjadi "gradually, then suddenly", bertahap dan butuh waktu, namun kemudian terjadi tiba-tiba.
Kini kita sedang bertumbuh, sedikit-sedikit, perlahan menggeliat, nyaris tak begitu kau rasakan.
Tapi kelak jika semua tetap berjuang dan mengatur napasnya dengan sabar, datanglah momentum itu, yang bahkan dikira tiba-tiba, padahal adalah hasil konsistensi generasi demi generasi. Momentum itu, kita siapkan sejak kini. Sekarang.
Dirgahayu Indonesiaku,
Kami mencintaimu, mendoakan kekuatan buatmu; agar suara kita lebih didengar dunia, hingga kelak kita bisa penuh asa membebaskan Al Aqsha.
17 Agustus 2024
#renungan#catatan#kontemplasi#islamic#inspirasi#islamicquotes#daily reminder#tadabbur#quotation#edgarhamas
203 notes
·
View notes
Text
Waqi' (Realitas)
Istilah ini aku dengar, lagi, —mungkin setelah lama tidak berinteraksi dengan bahasa arab—di postingan Jejak Imani yang disampaikan oleh Kyai Salim, beliau mengatakan kurang lebih begini
"Saya dulu termasuk yg mengikuti pendapat Al Alamah Prof Yusuf Qardhowi untuk menunda mengunjungi al Aqsha, karena penggunaan visanya tentu akan semakin menguntungkan zionis israel. Tapi kemudian, waqi', realitas berubah, ternyata hal itu malah membuat masjid al Aqsha semakin sepi, maka Syaikh Ahmad Al Raysuni pengganti beliau, menganjurkan untuk mengunjungi Al Aqsha, dalam rangka membuatnya tetap ramai digunakan untuk beribadah dan tetap eksis"
Waqi', realita, adalah satu hal yang mesti kita baca selalu. Karena hidup tidak melulu masa lalu, apalagi sekadar impian harapan masa depan, tapi juga terdapat rangkaian peristiwa di hari ini, yang perlu kita jalani, hadapi, nikmati, dan satu hal penting; maknai
Karena diminta sharing kehidupan pasca jadi anak asrama 2 tahun di RK, aku pun menitipkan satu hal ini; membaca realita. Karena nyatanya tidak semua sepertinya mampu.
Beberapa orang bisa jadi masih terngiang-ngiang peristiwa masa lalu, romantisme yang berlebihan, sehingga tidak siap untuk beranjak bangun dan menghadapi kenyataan hari ini.
Sebagian lagi mungkin lebih senang mendiskusikan hal-hal di masa depan, tapi hanya sebatas angan-angan sehingga tidak mau untuk berkontribusi untuk melakukan apa yang ia bisa di hari ini.
Dalam konteks sebagai anak RK, aku menitipkan hal ini, karena kita terbentuk di asrama yang terlihat 'bersih' 'teratur' dan 'terukur' sehingga pembacaan realita perlu dilakukan, agar tidak ada gap yang menganga terlalu besar antara idealisme dan kenyataan.
Dan, para ulama kita, termasuk Syaikh Ahmad Al Raysuni, yang tadi kita bincangkan di atas, memang mampu membaca realita itu. Itulah kemampuan orang berilmu dalam nan luas, dipadukan kepeduliannya terhadap kondisi umat, sekaligus keimanan yang kuat terhadap taqdir Allah.
Mereka tidak mudah berputus asa. Mereka hadir dengan solusi. Tapi mereka juga tidak lupa untuk memotivasi.
Iya, waqi', realita kita hari ini. Perubahan adalah satu hal yang musti kita jalani. Meski awalnya berat, namun dengan ilmu insyaAllah semua akan lebih ringan dan indah. Masa lalu untuk diingat, masa ini untuk dirawat, dan masa depan untuk dilihat
IGD RSPA Boyolali (pukul 05.00 05/05/2024) — ditulis saat pergantian shift jaga
36 notes
·
View notes
Text
Rapatkan Barisan Zionis Ketar-Ketir
Kita harus bersepakat, bahwa masing-masing dari kita memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat permasalahan Palestina.
Ada yang bergerak atas dasar fomo, kemanusiaan, akidah, titel ADK, keresahan, atau memang benar-benar paham akan akar permasalahan. Namun dari semua itu, kita memiliki cita-cita yang sama untuk membebaskan Palestina.
Thuufan al-aqsha telah memberi banyak pelajaran bagi umat tentang perjuangan, kepeloporan, dan juga kesabaran.
Disisi lain hari ini kita masih sibuk berdebat mana yang lebih utama akidahnya, manhajnya, madzhabnya, harokahnya, dan perbedaan lainya. Sedangkan di Palestina sana, 40.000 orang lebih syahid oleh para kera.
Thufaan Al-Aqsha telah memberi pukulan telak bagi israel. Mereka pun mereka tak memprediksi perang berjalan selama ini.
Bantuan negara munafik terus berdatangan hingga membuka front baru di Lebanon dan Yaman. israel sesumbar mampu memenangkan perang, namun nyatanya mereka tak memperoleh apa-apa selain cela.
Para Pejuang kita nyatanya memiliki ketahanan yang luar biasa. Mereka menolak tunduk sekalipun secara statistik alutsista sangat berbeda.
Apa yang menjadi rahasianya?
Pertama adalah iman. Ini menjadi variabel penting karena mereka digembleng sejak dini hingga dewasa untuk memahami perlawanan kaum zalim.
Kedua adalah pendidikan. Kita tahu sama tahu bahwa tingkat pendidikan tinggi di Gaza adalah yang terbaik. Bahkan yang terakhir ada seorang warga yang menyelesaikan masternya di bawah reruntuhan.
Ketiga adalah persatuan. Masyarakat dan Para Pejuang saling mendukung satu sama lain. Mereka tidak protes atas ujian yang menimpa karena perang ini. Mereka menyadari ini adalah amanat suci. Selain itu Para Pejuang dari beberapa faksi akhirnya juga melebur untuk menguatkan basis perlawanan.
Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, maka Allah menurunkan ketenangan di dalam hati mereka, lalu Allah memberikan balasan mereka berupa kemenangan yang dekat. (Al-Fath : 18)
Hari ini, kita berdiri di Kota Surakarta, esok hari kita berdiri bersama di Kota Al-Quds, menyongsong Palestina Merdeka.
Surakarta, 08 Oktober 2024
14 notes
·
View notes
Text
After successfully fulfilling his diplomatic mission to the Mamluk Sultanate, Mahmud took the time to go to Jerusalem on his way home for pilgrimage and worship. In the Stratocracy era, he was the only Pasha who visited this holy land. Mahmud wrote a description of this city (during the Mamluk government at that time) in his diary: "This city is always filled with pilgrims and travellers from various countries and various religions. There is the Masjidil Aqsha, which used to be the first Qibla for the Muslims before it was moved to Mecca. "The Al Aqsa Mosque consists of two mosques: the first is the blackish Ash Shakra dome mosque, and the second is the gold dome. The gold color of this second mosque is said to have been built during the Ummayah era. But I don't know anything about the first mosque."
"This city is relatively peaceful and prosperous. Thanks to the Cairo government, which manages it well. And high religious tolerance among its people and immigrants. The population of this city consists of various Muslim, Christian, and Jewish communities. However from what I saw, the largest community was many after Muslims, perhaps Jews. Most of them work as traders and skilled craftsmen. It is said that based on the stories of many people here, their community is getting bigger because most of them are refugees from Europe. They fled because of the persecution policies of the tyrannical European kings against them."
"Based on the Sultan's story, this city experienced a terrible fate under the feet of the infidels (crusaders). Then came Saladin from the Kurds, who liberated this city with Allah's permission. But after that, there came an attack by a tribe of horsemen from the Tartars who occupied countries in the Levant and almost took this city, but the Mamluk troops managed to defeat them at Ain Jalut, which became a star of glory for their kingdom, replacing the kingdom of their masters (the Ayyubids). What is clear is that the security and prosperity that I feel in this city will never be achieved except by great sacrifice, and the Mamluks have proven their resilience over it all."
Mahmud Pashas diary (Dr. Ekrem Imamoglu), P.76
Note: Dr Ekrem Imamoglu explains; It seems that Mahmud had difficulty distinguishing or did not know about these two mosques. The truth is, the mosque he is referring to is the Al Qibli Mosque which is black in color. while the new Dome of As Shakrah or Dome of the Rock is golden. But it seems Mahmud probably doesn't know the name of this golden dome mosque at all. so he mistook Al Qibli for the Shakra Dome. vice versa.
left; Al Qibli Mosque. Right: Dome of the Rock. both are part of the Al Aqsa Mosque Complex. not one of them. (Because there has been a misunderstanding circulating, that the Al Qibli Mosque is the real Aqsa Mosque. Even though it is actually not like that).
#shoukoku no altair#altair a record of battles#kotono kato#mamluk#tughril mahmut#jerusalem#palestine#free palestine#trivia#travel#fanfiction#fanfic#kato katono
6 notes
·
View notes