Text
Dalam rangkaian ceritamu, akan kau temukan paragraf yang kau anggap sebagai pisau penyayat luka.
Namun kau lupa, paragraf yang dianggap nestapa mungkin adalah perahu yang 'kan membawamu menyebrangi lautan air mata hingga sampai kepada akhir penutup bahagia.🍀
-PKU, 21 Juni 2024 || 00.44 WIB
2 notes
·
View notes
Text
Banyak hal yang harus di telan sendirian. Hanya diri sendiri dan Tuhan yang mengetahui sebenar-benarnya keadaan.
Wajahmu di hadapan manusia bisa di palsukan, tapi tidak saat kamu di hadapan cermin dan menghadap Sang Pemilik kehidupan.
102 notes
·
View notes
Text
You do not need to save some time to read or listen to the Qur’an, but rather you have to make the Qur’an fill all your time
752 notes
·
View notes
Text
Salah satu mantra tenang ketika hidup rasanya berat banget adalah Allah 100 persen gak mungkin salah pilihkan jalan hidup buat kita.
@terusberanjak
268 notes
·
View notes
Text
Kamu sanggup, makanya dikasih ke kamu.
Kamu adalah pilihanNya, makanya diberikan hal-hal yang bagi kamu sulit.
Apa yang dijalani rasanya ingin mati.
Kamu adalah pilihanNya, makanya diberi hal-hal yang menyesak dada. Karena tak ada lagi yang bisa melewatinya selain kamu.
Kamu manusia pilihan, makanya kamu diberi jalan-jalan yang bagi kamu cukup sulit, tapi sebenarnya mudah bagi Allah. :)
@menyapamakna1
156 notes
·
View notes
Text
Semoga kamu mencintai peran yang sedang kamu jalani saat ini. Kalaupun belum cinta, semoga kamu selalu dikelilingi hal-hal baik saat menjalani peranmu. Kalaupun belum ditemukan kebaikan itu, semoga kamu bisa mensyukurinya.
Ini doa baik sebelum tidur. Selamat istirahat semuanya. Terima kasih sudah berjuang dalam berperan hari ini dan seterusnya. :)
935 notes
·
View notes
Text
Jangan hanya menunggu datangnya raja yang menghormatimu layaknya ratu, tapi ratukan dirimu sendiri dulu!
Jadilah baik dengan dirimu sendiri, jadilah tempat pulang paling nyaman untuk dirimu sendiri.
Bogor, 11 Dzulkaiddah 1445 H.
189 notes
·
View notes
Text
"Orang beragama (muslim) bisa mengikuti ajaran agamanya kalo dia tahu apa yang diajarkan oleh Nabinya. Maka diwajibkan menuntut ilmu agama bagi setiap muslim.
Jadi, menuntut ilmu, menghadiri suatu majelis ilmu itu harus dipaksakan dan disabar-sabarkan, demi mengetahui ilmu agama, mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil, lalu mengamalkannya untuk menuju surga Allah. Kalau ia tidak tahu, bagaimana caranya dia menuju surga Allah?"
- Faidah kajian Ustadz Abu Muhammadain Mulyadi hafizhahullahu ta'ala
24 notes
·
View notes
Text
Aku sudah memilih untuk menjatuhkan hati padamu. Dan ketika aku sudah memilih, aku tak pernah main-main dengan pilihanku.
28 notes
·
View notes
Text
Allah...
Saat ini aku sepenuhnya ridho. Aku sudah bisa ber-istirja' katika apa yang terjadi tidak sesuai dengan mauku. Karena apa yang terjadi semua atas izin-Mu. Tidak seperti dulu, menggerutu dulu, menyalahkan keadaan.
Tetap temani setiap jengkal dari langkah ini.
Aku ingin pulih sepenuhnya. Dari luka masa lalu, dari keterikatan pada dunia, termasuk manusia.
39 notes
·
View notes
Text
kita usahakan jadi perempuan yang mandiri tapi tak merendahkan laki laki.
Perempuan yang ceria, yang hatinya pernuh rasa syukur, yang bersih dari rasa dendam, memiliki prinsip, prestasi, goals, hobi dan passion yang membuat hidupnya lebih berwarna.
Pemalang, 19 Ramadhan 1445 H.
322 notes
·
View notes
Text
Saat seseorang menjadi penting untukmu, betapa ajaibnya keputusannya bisa memengaruhi keputusanmu, opininya memengaruhi pandanganmu, perilakunya memotivasi aksimu. Keberadaannya berarti untukmu. Tidak ada yang salah jika kamu berbuat kebaikan atau sesuatu bermula karena dia. Nanti, suatu waktu ketika kamu terbiasa dengan yang kamu lakukan, kamu akan menemukan alasan utk tetap bertahan meski tanpanya.
Sebab itulah mengapa kita saling dipertemukan. Beberapa orang dipertemukan untuk menjadi ujian satu sama lain. Beberapa lainnya dipertemukan untuk menjadi berkah. Beberapa lainnya berujung pada sakinah dan mawaddah.
Lalu mengapa kita dipertemukan? Entah bagaimana ujungnya nanti, bertemu denganmu adalah satu paket berisi: suka dengan sedikit bumbu duka, harap beserta cemasnya, angan dan takutnya.
199 notes
·
View notes
Text
Yang menikah ingin bercerai, yang belum menikah ingin menikah segera
Yang muda ingin cepat dewasa, yang tua ingin awet muda
Yang miskin ingin menjadi kaya, yang kaya menginginkan kedamaian dalam hatinya
Yang tidak terkenal mendambakan ketenaran, yang populer menginginkan privasi di hidupnya
“Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat (tidak bersyukur)”
QS. Al Hajj 22:66
152 notes
·
View notes
Text
RTM : Untuk Terus Mencintainya, Kamu Harus Berjuang.
Catatan ini mungkin lebih khusus ke laki-laki. Sebab nanti, selepas menikah. Mungkin dalam pandangan matamu, istrimu tidak akan secantik-semanis-sebaik-dan sesempurna sewaktu kamu dulu memperjuangkannya. Saat ini, bisa jadi kamu bisa menyangkal. Tapi, nanti selepas menikah dan menjalaninya, kamu mungkin baru akan memahami maksudku ini.
Kamu harus berupaya untuk bisa terus mencintai istrimu. Perasaan itu tidak tumbuh seperti rerumputan yang terkena hujan. Perasaan itu adalah pohon besar dan kamu menanamnya sejak bibit. Kamu harus merawatnya, menyiraminya, melindunginya dari hama, menyiangi rerumputan disekitarnya, dan juga kamu harus selalu waspada agar ketika nanti ia sudah cukup besar, tidak ada orang lain yang tiba-tiba datang dan menebangnya.
Perempuan yang barangkali adalah temanmu, rekan kerjamu, atau orang yang tiba-tiba kamu temui di jalan. Mereka mungkin tidak melakukan apapun, tapi matamu tidak. Matamu bisa membuat apa yang terlihat menjadi beribu kalilipat lebih baik, lebih cantik, dan segala kelebihan lainnya yang mungkin akan menyulut perasaan lainnya. Tantangan. Seperti kala dulu kamu memperjuangkan perempuan yang menjadi istrimu saat ini.
Untuk itu, ingat-ingatlah selalu kebaikan perempuan yang sedang di rumah menunggumu pulang. Siapa orang yang paling khawatir kala kamu sakit. Siapa orang yang bisa menerimamu apa adanya saat kamu bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa selain kenekatanmu menikahinya dulu. Siapa orang yang rela bersusah payah mengurus segala keperluanmu, juga keperluan anak-anakmu nanti. Ia bersedia bersusah payah mengandung anakmu sembilan bulan dalam kepayahan yang kamu tidak bisa merasakannya. Anak yang mungkin lebih kamu cintai nantinya daripada istrimu.
Sungguh, untuk terus mencintainya, kamu harus berjuang. Bualanmu tentang cinta saat ini, juga bualanmu tentang segala janji itu bisa aku katakan adalah omong kosong. Sebab nanti, jalan yang amat panjang dan mungkin akan membosankanmu telah menanti. Biar tak bosan, kamu perlu menghidupkan setiap ingatanmu mengapa dulu kamu mau memperjuangkannya, setiap rasa syukurmu, dan iman.
Sebab menikah dengan seseorang yang kamu cintai saat ini bukanlah hadiah, melainkan sebagai ujian baru. Ujian yang hanya bisa kamu jawab ketika kamu menjalaninya, bukan dengan lisan, melainkan perbuatan.
©kurniawangunadi | 10 September 2017
4K notes
·
View notes
Text
RTM : Untuk Terus Mencintainya, Kamu Harus Berjuang.
Catatan ini mungkin lebih khusus ke laki-laki. Sebab nanti, selepas menikah. Mungkin dalam pandangan matamu, istrimu tidak akan secantik-semanis-sebaik-dan sesempurna sewaktu kamu dulu memperjuangkannya. Saat ini, bisa jadi kamu bisa menyangkal. Tapi, nanti selepas menikah dan menjalaninya, kamu mungkin baru akan memahami maksudku ini.
Kamu harus berupaya untuk bisa terus mencintai istrimu. Perasaan itu tidak tumbuh seperti rerumputan yang terkena hujan. Perasaan itu adalah pohon besar dan kamu menanamnya sejak bibit. Kamu harus merawatnya, menyiraminya, melindunginya dari hama, menyiangi rerumputan disekitarnya, dan juga kamu harus selalu waspada agar ketika nanti ia sudah cukup besar, tidak ada orang lain yang tiba-tiba datang dan menebangnya.
Perempuan yang barangkali adalah temanmu, rekan kerjamu, atau orang yang tiba-tiba kamu temui di jalan. Mereka mungkin tidak melakukan apapun, tapi matamu tidak. Matamu bisa membuat apa yang terlihat menjadi beribu kalilipat lebih baik, lebih cantik, dan segala kelebihan lainnya yang mungkin akan menyulut perasaan lainnya. Tantangan. Seperti kala dulu kamu memperjuangkan perempuan yang menjadi istrimu saat ini.
Untuk itu, ingat-ingatlah selalu kebaikan perempuan yang sedang di rumah menunggumu pulang. Siapa orang yang paling khawatir kala kamu sakit. Siapa orang yang bisa menerimamu apa adanya saat kamu bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa selain kenekatanmu menikahinya dulu. Siapa orang yang rela bersusah payah mengurus segala keperluanmu, juga keperluan anak-anakmu nanti. Ia bersedia bersusah payah mengandung anakmu sembilan bulan dalam kepayahan yang kamu tidak bisa merasakannya. Anak yang mungkin lebih kamu cintai nantinya daripada istrimu.
Sungguh, untuk terus mencintainya, kamu harus berjuang. Bualanmu tentang cinta saat ini, juga bualanmu tentang segala janji itu bisa aku katakan adalah omong kosong. Sebab nanti, jalan yang amat panjang dan mungkin akan membosankanmu telah menanti. Biar tak bosan, kamu perlu menghidupkan setiap ingatanmu mengapa dulu kamu mau memperjuangkannya, setiap rasa syukurmu, dan iman.
Sebab menikah dengan seseorang yang kamu cintai saat ini bukanlah hadiah, melainkan sebagai ujian baru. Ujian yang hanya bisa kamu jawab ketika kamu menjalaninya, bukan dengan lisan, melainkan perbuatan.
©kurniawangunadi | 10 September 2017
4K notes
·
View notes
Text
Tanda dari keikhlasan ialah ketika kamu berhasil untuk tidak menyesali kebaikanmu yang tak dihargai, kesetiaanmu yang dikhianati atau cintamu yang tak bisa dimiliki. Karena satu-satunya yang kamu harapkan adalah keridhaan Allah yang maha membolak-balikan hati.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
297 notes
·
View notes
Text
Semoga aku jadi orangtua yang tidak mengemis cinta dan perhatian anak untuk balas budi. Cukup doa tulus disetiap sujud dan akhir sholat anak anak ku.
Tidak iri dengan kebahagiaan rumah tangga anak, sehingga hubungan mertua dan menantu tidak baik.
Tidak menuntut kehadiran anak di waktu masa tua. Sehingga mengganggu waktu kualitas anak bersama pasangan dan anak anak nya.
Semoga hari-hari tua ku dipenuhi dengan kebaikan dan amal Sholeh untuk bekal akhirat. Tidak merepotkan anak,pasangan atau keluarga
Akhir hidup ku Husnul khotimah. Aamiin Ya Mujiib
26 notes
·
View notes