#Sunset di Bukit Cinta
Explore tagged Tumblr posts
Text
Menjelajahi Keajaiban Alam Nusantara dengan Paket Wisata Labuan Bajo 4 Hari 3 Malam
Labuan Bajo, sebuah surga tersembunyi di ujung timur Indonesia, menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Dengan memilih Paket Wisata Labuan Bajo 4 Hari 3 Malam, Anda akan memasuki dunia yang kaya akan keindahan alam, keanekaragaman hayati, dan petualangan tak terlukiskan. Menikmati Paket Wisata Labuan Bajo 4 Hari 3 Malam Hari 1: Penyambutan di Pulau Rinca Perjalanan dimulai dengan…
View On WordPress
#Gua Batu Cermin#Komodo Tour#Labuan Bajo 4 Hari 3 Malam#Liburan Nusantara#Paket Wisata Labuan Bajo#Pulau Rinca#Snorkeling di Labuan Bajo#Sunset di Bukit Cinta#Taman Nasional Komodo#Wisata Alam Indonesia
0 notes
Text
Bukit Merese Lombok Spot Favorit di Mandalika
Bukit Merese Lombok Spot Favorit di Mandalika
Bukit Merese Lombok – Berkunjung ke Pulau Lombok bisa menjadi ide terbaik untuk menghabiskan waktu liburan. Bagaimana tidak, pulau yang menjadi bagian Provinsi Nusa Tenggara Barat ini mampu menawarkan deretan destinasi eksotis dengan keindahan panorama alamnya. Salah satunya yaitu Bukit Merese yang belakangan sedang ramai diperbincangkan. Sekilas Tentang Bukit Merese Lombok Nama Bukit Merese…
View On WordPress
0 notes
Text
TURISIAN.com - Dalam rentang waktu Januari hingga September 2023, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang telah mengungkap lima destinasi favorit. Dalam laporan eksklusif ini, kami akan membahas tempat-tempat wisata unggulan yangsering dikunjungi wisatawan. Destinasi tersebut menawarkan pengalaman luar biasa yang mencakup alam, sejarah, dan hiburan. Menghadirkan Keajaiban Desa di Bawen Kabupaten Semarang Destinasi ini terletak di Bawen, Kabupaten Semarang. Menjadi, primadona wisata yang menawarkan pengalaman yang benar-benar luar biasa. Tempat ini dikenal dengan perosotan viral, Alun-alun Eropa, Alas Tirta, dan Banyu Biru. Selain itu, tersedia banyak spot foto yang memukau untuk menciptakan kenangan indah. BACA JUGA: Pantai Tirang Semarang, Indahnya Saat Menjelang Sunset Tiba Wisata Budaya di Lereng Gunung Ungaran Candi Gedong Songo adalah sebuah situs bersejarah Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Keindahan tempat ini semakin diperkuat oleh lokasinya yang sejuk, berada di lereng Gunung Ungaran. Pengalaman Wisata Eksotis di Tengah Kehijauan Cimory on The Valley, yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, menawarkan pengalaman wisata edukasi yang unik. Wisata ini menghadirkan berbagai hewan dengan keunikan mereka yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. BACA JUGA: Mengunjungi Festival Kota Lama Semarang, Wajib Cicipi Kuliner Ini Surga Bunga dan Wahana Permainan Taman Bunga Celosia, yang terletak di Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, adalah tempat yang penuh kejutan. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana permainan seru dan berpose di depan berbagai jenis bunga yang memikat. Keindahan Revitalisasi Rawa Pening Bukit Cinta adalah salah satu destinasi favorit yang telah mengalami revitalisasi yang mengesankan. Pengunjung dapat menikmati kebersihan Rawa Pening dengan naik perahu sambil menikmati panorama yang menawan. BACA JUGA: Alun-alun Merdeka Semarang, Kini Hadirkan Spot Malam Aduhai Keren Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, menegaskan bahwa keberagaman tujuan wisata memberikan pengunjung kebebasan untuk memilih. Tentu saja, sesuai dengan preferensi mereka. Ia juga mendorong pengelola tempat wisata, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Tujuannya, untuk terus meningkatkan pelayanan demi memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung. Dengan begitu, Kabupaten Semarang terus menjadi destinasi yang memikat hati para pelancong. ***
0 notes
Text
Tapi aku selalu menikmati jatuh cinta di jogja.
Aku selalu suka ketika hormon oksitosin menguasaiku lalu mengeluarkan lewat kata kata. Aku tak peduli dengan efek sampingnya; Bahwa aku jadi tolol atau jadi tak rasional.
Aku juga tak peduli ia akan memuarakanku kemana; Apakah ke sunset paling romantis di pantai depok, atau ke bukit parahlayang.
Aku menikmatinya, Selalu.
Selalu membiarkan diriku jatuh cinta dengan kerudung parismu dan senyumanmu.
Dengan perasaan aneh ketika diam diam kamu menyentuh tanganku, dengan rasa bangga ketika akhirnya aku berani mencubit pelan pipimu untuk pertama kalinya, dengan cara kikukmu mengusap rambutku dengan obrolan panjang kita di tempat rahasia. Tanpa ada yang tau, bahkan orang terdekat kita kala itu..
Aku suka ketika jogja mendadak berubah mendung dan menurunkan hujan gerimisnya.
Ketika waktu di jogja menjadi slowmotion. Aku jadi punya waktu lebih lama untuk memperhatikan lekuk wajahmu, menebak isi kepalamu, dan bisa memutuskan secara yakin, bahwa “aku jatuh cinta kepadamu”.
Tentu aku sadar betul bahwa jatuh cinta di jogja sangat membuatku bisa jadi tak waras.
Bisa kembali lagi merasakan brengseknya kehilangan karena kamu akhirnya kembali ke rumahmu.
Merasakan remuk dan sakitnya melihatmu ke jogja dengan orang lain dan merasakan kacaunya perasaan karena lagi lagi.
“Aku gagal menjalin hubungan serius”.
"Tiba tiba perasaanku berubah ke kamu. Aku nggak tau kenapa, Jadi maaf" Katamu di seberang telfon.
Percayalah aku akan selalu siap mendengar kata kata itu darimu.
Aku tak akan mendebatmu.
Aku cuma akan diam sambil terus merawat ingat bahwa aku mencintaimu, meski cuma di Jogja.
Daan yaa...
Sungguh menyenangkan jatuh cinta di Jogja.
Sungguh menyenangkan punya berbagai varian perasaan tak wajar- yang akan selalu kusyukuri dengan khitmat dan bijaksana.
Jadi, aku akan terus berharap bisa jatuh cinta setiap hari di jogja.
Bisa kembali menumpahkan perasaanku ke kamu di pertemuan paling sunyi meski dengan sembunyi sembunyi.
Tapi, yaaa
Terima kasih.
1 note
·
View note
Text
Destinasi Wisata Jeep Gunung Bromo
Bukit Cinta disebut juga Pananjakan 3, keberadaannya sama seperti Bukit Kingkong sebagai spot sunrise alternatif jika Pananjakan 1 dan 2 sudat padat oleh pengunjung (over kapasitas). Berada di ketinggian 2680 mdpl, masuk kedalam wilayah area pegunungan Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Menurut hikayat Bukit Cinta merupakan tempat pertemuan Roro Anteng dan Joko Seger yang dipercaya oleh masyarakat Tengger yang mendiami pegunungan Bromo sebagai cikal bakal nenek moyang mereka.
Sebagai lokasi menyaksikan matahari pagi di Bromo, pemandangan yang sangat menonjol dari Bukit Cinta adalah Gunung Batok dengan latar belakang kawah gunung Bromo, apalagi pada saat tidak ada kabut atau awan yang menghalangi pemandangan. Bagi wisatawan yang tidak ingin menaiki anak tangga untuk mencapai point sunrise, Bukit Cinta merupakan lokasi alternatif terbaik. Di lokasi ini wisatawan juga bisa mendirikan tenda atau camping untuk menyaksikan Sunset dan Milky Way pada malam hari.
0 notes
Text
Tanjung Aan, Panorama Lombok yang Masih Perawan
Tulisan ini dibuat tahun 2015 saat praktikum Geografi. Tulisan sebelumnya ada di sini: https://janatunrahmilah.tumblr.com/post/630574833933156352/peresean-dusun-sasak-ende
Rasanya belum lengkap jika mengunjungi suatu tempat tanpa menemui pantainya dulu. Masih di hari ke-2, kami langsung tancap gas menuju Tanjung Aan (dibaca: Tanjung An). Pantai Tanjung Aan ini sekitar 3 km dari Pantai Kuta Lombok. Nah, pantai ini sangat berbeda dengan Pantai Kuta. Saat kami melewati Pantai Kuta, banyak resort yang berjejer di sepanjang jalan menuju pantai, belum lagi pedagang yang menjajakkan kios-kiosnya di sekitar Pantai Kuta. Sangat jauh berbeda dengan Pantai Tanjung Aan yang nampak sepi tanpa penghuni, saat kami datang kesini hanya ada 3 turis asing yang sedang asyik berfoto. Hanya ada 3 warung kecil yang menjajakkan dagangannya.
Menurut informasi, pantai ini memiliki sebagian jenis pasir berbeda seperti merica. Tapi saya belum jeli untuk menemukannya, saking cantiknya pantai ini, jadi lupa mencari. Hhe
Pantai Tanjung Aan ini memiliki mitos yang unik. Menurut masyarakat sini, Puteri Mandalika salah seorang puteri kerajaan pernah melompat dari atas bukit untuk menghindari kejaran seorang pangeran yang ingin mempersuntingnya. Maka munculah mitos bahwa Sang Puteri bereinkarnasi menjadi ‘Nyale’ atau cacing laut. Saat saya mencari nyale, guide nya bilang hanya ada di musim tertentu sekitar bulan Februari, makanya ada yang namanya “Ritual Bau Nyale”. Memburu nyale yang selanjutnya dijadikan menu masakan lokal. Aduh jangan dibayangkan gimana rasanya makan cacing laut yang warna-warni itu. Meskipun warnanya cantik, cacing tetaplah cacing. Enak apa enek? Silahkan coba sendiri :D
Bukan hanya pasir dan mitos yang unik. Tapi ada yang perlu ‘dijemput’ saat matahari mulai tenggelam. Yap, sunset nya ini nih yang dinanti!
Dari ribuan pesona pantai, ada 3 yang paling saya suka. Pasir, ombak, dan siluet. Beuh, perpaduan ketiganya sangat sempurna.
Ombaknya tidak terlalu tenang, mungkin bisa untuk berselancar. Belum lagi bukit di depan pantai yang mudah untuk dijangkau. Dari atas sinilah, kamu bisa melihat sekeliling pantai.
Nah, berikut ini adalah beberapa foto yang diambil dari atas bukit.
Bukit ini dikelilingi oleh laut, baik bagian depan, samping kiri dan sebagian belakang. View nya sangat oke, apalagi yang suka selfie :D
Kalau kata teman saya, waaahhh SUGOI.. Alias KEREEN!
Memang benar-benar pantai yang masih perawan, belum banyak terjamah wisatawan. Tentunya, semakin cinta tanah Indonesia!
Alhamdulillah, selesai sudah di hari ke-2. Eittss, masih ada hari 3, 4, 5 dan seterusnya. Besok agendanya menyebrang melewati Selat Alas menuju Pulau Sumbawa! Wow. Seperti apa ya rasanya? Next trip!
KKL Pendidikan Geografi ‘2012
Pantai Tanjung Aan, 13 Mei 2015
Lombok, NTB
#Lombok#Sumbawa#NTB#ceritapraktikum#praktikumgeografi#KKLGeografi2012#Geografi2012#tanjungaan#sunset#pesonaindonesia#tulisanlama#dibuangsayang#traveling#PendidikanGeografiUPI
3 notes
·
View notes
Text
Aku #4
Malam takbiran, malam Idul Fitri. Beranjak dari kota pahlawan menuju kota kelahiranku. Menunggu pesawat yang kan terbang sesaat setelah waktu maghrib sembari menggerakan ibu jari bermain gawai.
"Selamat berbuka puasa", kata seorang wanita paruh baya lewat pengeras suara di Bandara Djuanda, "Dan juga selamat merayakan hari raya Idul Fitri". Ya, selamat juga.
Lepas landas di waktu yang tepat namun tak ada pemandangan yang memikat mata di luar pesawat kecuali sunset indah dari kota perjuangan ini. Memang, tak ada sunset yang tak indah jika tak ada awan yang menghalanginya. Seketika mata terasa berat hingga yang ada hanyalah gelap. Terlelap.
"Sekarang kita sudah berada di atas Kota Bandung", terdengar sayup-sayup suara kapten penerbangan yang krasak-krusuk ala radio, "Namun kita masih berputar-putar mengantri untuk mendarat". Alhamdulillah.
Kulirik jam tanganku, setengah delapan, hmm, sedikit lebih lambat dari perkiraan, ya, aku pun sudah tahu aku akan terlambat karena ada antrian yang cukup lama di bandar udara kota kembang ini. Daripada ku resah akan terlambatnya kapal terbang ini untuk mendarat, ku pilih untuk melihat keindahan Kota Bandung lewat jendela, kelap-kelip lampu warga kota yang dikelilingi bermacam bukit serta gunung ini, indah sekali. Tak lupa tradisi kembang api setiap adanya hari kemenangan membuat langit Bandung semakin bercahaya, langit yang memang sudah bermandikan cahaya rembulan yang sedang tidak menjadi purnama.
Aku jatuh cinta pada momen ini, jatuh cinta pada semangat insan yang sudah merasakan kesenangan dan kemenangan pasca berpuasa sebulan penuh, aku jatuh cinta pada perayaan malam ditambah sejuknya kota kembang ini, aku pun teringat akan yang telah menciptakan semua ini. Apalah daya diri yang masih jauh dari-Nya, tapi nikmatnya tak pernah jauh dariku.
Maka tolonglah aku agar selalu mengingat-Mu, Mensyukuri-Mu, serta beribadah yang baik pada-Mu.
1 note
·
View note
Text
Ada yang udah pernah ngetrip pake motor sendirian selama di Bali? Liburan di Bali naik motor itu excited kan! Irit sudah pasti. Bisa sesuka hati berhenti di suatu tempat untuk mengabadikan moment, dan kalau nyasar…nggak ribet putar baliknya dong. Jadi, ini ceritanya adalah #ODT atau One Day Trip ke tempat hits di Bali tanpa rencana, serba dadakan. Hanya saja trip dadakan kali ini bukanlah tugas negara seperti awal Maret kemarin yang sambil icip-icip kuliner maknyus di Banyuwangi. Perjalanan ini semata-mata terjadi untuk memenuhi kebutuhan rohani. Apalah arti kerja keras 5 hari kalau yang 2 hari tidak bisa digunakan untuk memanjakan diri sendiri. ME TIME! Nah, saya pengen sharing pengalaman gimana excited nya one day trip ke Karangasem Bali naik motor sendirian, disertai budget yang saya keluarkan untuk one day trip ini.
Ada saat dimana seseorang memiliki keinginan untuk mengalami hal yang tidak direncanakan, tanpa terlalu peduli dengan apa yang ditemukan.
~ BackpackerAddict ~
🕖 07.15 – 07.40 SARAPAN BUBUH BALI
Seperti para traveler pada umumnya, saya mengawali perjalanan dengan sarapan supaya kuat menerjang arus lalu lintas sepanjang By Pass Prof. Dr, Ida Bagus Mantra hingga taman air di Karangasem yang bikin melting. Dalam bahasa Bali, bubuh berarti bubur. Jadi, bubuh Bali artinya bubur Bali. Sebagai pelanggan setia bubuh Bali di daerah Batubulan, biasanya saya ngetem di warung milik odah jika weekend tiba. Odah adalah sebutan untuk nenek di Bali selain dadong.
Bubur Bali merupakan hidangan tradisional yang sehat dan rasanya nikmat. Seporsi bubur disajikan bersama sayur urap khas Bali, ayam suwir, saur (serundeng kelapa), kuah kaldu ayam dengan isian labu siam, kerupuk beras (seperti kremes ayam), dan sambal goreng. Sambal goreng di Bali tidak lembut alias diuleg, namun berbentuk potongan cabai rawit yang ditumis setengah matang bersama bawang merah, bawang putih, dan terasi, kadang juga ada tambahan sedikit kencur.
Bubur/Bubuh Bali
Penjual bubuh Bali tidak sebanyak penjual nasi jinggo yang setiap seratus meter ada di pinggir jalan. Saya pernah mencoba bubuh Bali di pedagang yang lain, tapi rasanya tidak cocok di lidah saya, tidak seperti Bubuh Bali odah. Bubuh sehat milik odah dengan harga Rp. 7000 per porsi ini sangat cocok disantap saat pagi hari, setelah kita cuci muka dan gosok gigi, walaupun belum mandi. #eh
Warung bubur odah sangat sederhana. Atapnya hanya terbuat seng. Meski demikian, warung dengan nama di google maps “Bubur Ayam meC Ngah” selalu ramai. Lokasinya mudah ditemukan, karena berada di pinggir jalan raya, yaitu di Jalan Raya Batubulan (utara Bale Banjar Tegehe), satu area dengan tempat pertunjukkan Tari Barong Batubulan. Ada 2 warung disini, jangan salah pilih. Warung bubuh Bali odah berada persis di pojokan gang masuk, berada di tepi empang. Buka dari jam 06.00 – 09.00 atau sampai habis. Waktu terbaik untuk sarapan bubur disini antara jam 06.30 – 07.30.
🕗 09.20 – 10.00 BUKIT ASAH
Sebuah bukit di desa Bugbug yang menawarkan keindahan alam dan pantai dari ketinggian, dengan fasilitas kemah yang cukup lengkap. Dalam perjalanan menaiki bukit bersama motor bebek Honda, panorama lembah Gunung Agung di sebelah kiri itu benar-benar terasa lebih dekat dengan mata. Bukan hanya landscape Gunung tertinggi di Bali, saat memindahkan pandangan mata ke kanan (dalam istilah perfilman disebut panning atau pan right) saya juga sudah disuguhi pemandangan perkebunan, bukit dan lembah, serta pantai dengan warna air lautnya yang biru bercampur tosca. Sepaket pemandangan alam yang nyaris sempurna!
Lembah Gunung Agung
Ada saat dimana seseorang memiliki keinginan untuk mengalami hal yang tidak direncanakan. Rasa ingin tahu dan kebutuhan untuk menjelajahi alam sekitar, atau justru tidak mencari hal khusus dan bahkan tidak terlalu peduli dengan apa yang ditemukan. . . . 📷 : #me . . . #summer #nature #lovenature #flower #yellow #pesonaindonesia #tempathits #travelgirl #Bali #travelgram #exploring #traveling #mytravelgram #travelphotography #travelblogger #backpackerlife #globetrotter #instatravel #beautiful #getaway #travelwriter #quotes #travelquotes #quoteofday #photodaily #photographysouls #photographyislife
A post shared by Miki Miki (@mick.boddah) on May 7, 2018 at 12:46am PDT
Selain digunakan sebagai kawasan pacaran wisata, Bukit Asah menyediakan lahan berundak yang cukup luas untuk berkemah / camping. Kalau camping di gunung kan jarang ada sanitasi yang memadai, nah…di zona camping Bukit Asah sudah ada fasilitas toilet. Terlihat sangat menyenangkan dan memanjakan. LOL. Apalagi jika malamnya dimulai dengan menyalakan api unggun sambil menyanyi diiringi gitar atau sekedar melodi tepuk tangan, saat pagi hari diawali dengan doa, lalu dilanjutkan menikmati sunset di atas bukit dengan pemandangan laut yang begitu luas, juga tebing yang menjulang dengan hiasan bukit nan hijau di atasnya. Tentunya akan semakin sempurna sambil seruput kopi, yaa!
Zona camping di Bukit Asah Karangasem
Pemandangan Bukit Asah Karangasem
Meskipun saya belum mencicipi berkemah langsung di Bukit Asah, namun saat berkunjung, saya memperoleh sedikit informasi seputar camping di Bukit Asah Bali. Kita perlu membayar lagi Rp. 10.000 untuk ijin camping. Zona camping juga menyewakan tenda dengan harga yang bervariasi – tergantung jumlah orang yang akan masuk tenda – mulai dari sekitar Rp. 100.000 – Rp. 300.000-an (per/tenda). Bawa tenda sendiri juga boleh kok.
Zona camping dengan pemandangan laut
Tak hanya pemandangan laut, di depan zona camping kita juga bisa melihat sebuah pulau kecil di sebelah tenggara, namanya Pulau Paus. Kok dinamakan pulau Paus, apa karena bentuknya mirip Paus, Mik? Iya, begitulah. Ada yang menyebutnya Pulau Hiu, ada juga yang mengatakan Pulau Paus, karena bentuknya memang menyerupai kedua binatang laut tersebut saat dilihat menggunakan drone. Pemandangan Pulau Paus ada di bawah ini, gambar sebelah kiri.
Pemandangan Pulau Paus dari Bukit Asah
Pemandangan di Bukit Asah
Di sebelah timur, saya dimanjakan pemandangan yang nggak kalah menarik, yaitu dua pantai berpasir putih yang sayang banget kalau tidak disinggahi, mereka adalah Pantai Virgin dan Pantai White Sands.
Pantai Virgin dan Pantai White Sands dari atas bukit
Cara menuju ke Bukit Asah di Karangasem, Bali : Naik motor melalui By Pass Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, terus saja sampai memasuki rute jalan berliku Bukit Sang Hyang Ambu di Jl. Raya Bugbug . Ikuti saja sampai bertemu sebuah tikungan yang ada tulisan petunjuk “Bukit Asah dan White Sands Beach.” Ikuti tikungan itu 10 meter, lalu belok kiri kira-kira 20 meter (harus pelan-pelan supaya bisa lihat petunjuk di sebelah kanan). Akan ada petunjuk Bukit Asah dan White Sands Beach. Ikuti papan petunjuk tersebut dan masuk ke gang yang jalannya sedikit menanjak (5 meter) dan kamu akan melihat papan petunjuk lagi berwarna biru di sebelah kiri). Ikuti terus jalanan tersebut sampai bertemu pos retribusi dimana kamu akan melihat jalan bercabang. Kalau ternyata tidak ada penjaga pos yang memberitahu kamu, ambil jalan ke arah kiri. Kalau ada penjaga pos, berarti harus bayar retribusi Rp. 5000 saja, semoga tarifnya tidak naik. Ikuti terus jalanan yang berkelok tersebut sampai kamu bertemu beberapa warung yang terbuat dari bambu. Ini berarti sudah sampai di Bukit Asah.
Terus, tempat camping Bukit Asah nya dimana? Nggak jauh dari warung-warung itu. Pelan-pelan aja nglajunya, sampai kamu nemu petunjuk dibawah ini. Ikuti petunjuk. Jalanannya menurun dengan lebar jalan sekitar 2 meter-an sampai zona camping Bukit Asah.
🕙 10.15 – 11.30 WHITE SANDS BEACH & VIRGIN BEACH
White Sands dan Virgin adalah Vitamin B (Beach) yang bikin melting hatimu. Setelah jatuh cinta sama Bukit Asah, saya jatuh cinta lagi sama White Sands Beach dan Virgin Beach. Sekitar 2.5 tahun lalu saya pernah berwisata ke Virgin Beach, namun saya belum pernah mengulas karena saat itu belum punya blog, belum punya kamera, dan handphone sebagai satu-satunya harta benda sudah habis batre nya. Jadi, tidak ada gambar pendukung. Sekarang, yaa Alhamdulillah sudah ada.
Memang sempat kaget sih waktu saya menginjakkan kaki di White Sands Beach ini, karena saya melihat lagi Pulau Paus setelah 2,5 tahun berlalu. “Loh, bukannya Pulau Paus ini juga aku liat waktu dulu ke Virgin Beach?” celetuk dalam hati sambil masih menenteng sepatu buluk. Saking penasarannya, saya terus saja menelusuri bibir pantai ke arah timur sampai mentok. Waah…ternyata memang benar, ini Virgin Beach yang dulu pernah saya kunjungi. Saya masih ingat jalan naik ke bukit nya (tempat parkir kendaraan Virgin Beach), dan saya juga masih ingat warung tempat dulu saya makan nasi goreng. Kawasan wisata pantai Virgin dan White Sands mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kini pantai nya lebih ramai, dan area pinggir pantai sudah lumayan bersih dari sampah jika dibandingkan sebelumnya.
Virgin Beach, Karangasem, Bali
Kembali berjalan ke arah barat menuju White Sands, seorang bapak nelayan menanyai saya, “Sendirian aja, gek?” Tapi anehnya ketika saya bertanya si bapak nelayan berpostur gempal itu…
“Pak, yang sebelah sana itu pantai Virgin yaa Pak?” “Ini pantai White Sands, gek.” “Maksud saya, pantai yang sebelah sana itu Pak. Ini White Sands memang jadi satu sama pantai Virgin yaa?” sambil menunjuk ke arah Virgin Beach. “Yaa White Sands!! Sini nih White Sands.”
Okee sutra lah, bapak ini gagal paham dengan yang saya tanyakan.
“Kalau yang itu pulau apa, pak?” “Itu pulau Hiu namanya.”
Pulau Paus
Pulau Paus dari White Sands Beach
Apapun lah pak, mau Pulau Hiu kek, Paus kek, yang penting itu pulau sudah pernah saya lihat dari pantai ini. Kebetulan saya pengen banget ke Pulau Paus walaupun disana hanya ada secuil padang rumput dan sebatang pohon. Menuju ke Pulau Paus bisa dicapai menggunakan perahu milik para nelayan. Oleh karena gelombang air hari itu sedang kencang, maka bapak nelayan yang saya tanya-tanya tadi tidak mengijinkan.
Baca juga : Pengalaman Spesial Naik Kapal Cepat dari Bali ke Banyuwangi (PP)
Nama kedua pantai ini masih membingungkan, ada pula yang menyebut Pantai Bias Putih. Virgin Beach sendiri berada satu lokasi sama White Sands Beach, padahal tidak ada pemisah antara keduanya, lalu kenapa namanya dibedakan yaa? Wujud pembedanya hanyalah pemandangan yang disuguhkan di pinggir pantai, sisi satu dipenuhi dengan perahu nelayan, satunya lagi dipenuhi dengan resto & cafe dan kursi malas.
Cara menuju ke White Sands Beach dan Virgin Beach di Bali : Waktu tempuhnya hanya sekitar 5 menit dari Bukit Asah. Dari zona camping Bukit Asah, naik kembali sampai bertemu papan petunjuk tadi, kemudian melaju ke arah kanan menuruni bukit sampai jalan halusnya berubah menjadi jalan tanah berbatu. Disini ada jalan bercabang lagi, ada papan petunjuk parkir ke arah kiri, tapi saya pilih arah kanan. Ternyata tidak ada tukang parkir wkwkwk. Saya adalah orang yang paling senang kalau TIDAK bertemu tukang parkir.
Biaya retribusi Rp. 5000 yang dibayarkan diawal tadi sudah termasuk retribusi Bukit Asah & White Sands Beach (termasuk Virgin Beach).
. . . B E R S A M B U N G . . .
Heavy Rock Backpacking!
Traveling di Bali naik motor itu excited kan! Saya pengen sharing pengalaman one day trip di Bali naik motor sendirian, disertai budget yang saya keluarkan untuk solo trip ini. Saya ajak kalian jalan-jalan ke Karangasem melalui tulisan ini Ada yang udah pernah ngetrip pake motor sendirian selama di Bali? Liburan di Bali naik motor…
1 note
·
View note
Text
Cabe-Cabean ke Pulau Cabe (episode 3)
31 Mei 2015
Pantai Kuta
Sehabis sholat subuh dan berpakaian, kami jalan-jalan ke Pantai Kuta. Jalan yang kami tempuh melewati pasar. Aku baru menyadari bahwa wanita di sana mayoritas masih menggunakan kain sebagai bawahan pakaian mereka. Pantai Kuta ini ramai. Pasirnya keras berkarang, jadi cukup menyakitkan untuk berjalan kaki. Banyak karang-karang besar yang bagus untuk tempat berfoto. Di pantai ini, banyak sekali ibu-ibu atau anak-anak yang berjualan sedikit memaksa. Yang kalau satu dibeli maka satunya lagi seakan harus dibeli juga.
Keadaan di sekitar pantai kuta ini sangat hidup. Banyak pertokoan disana dan kafe di sana. Ada kafe bertuliskan “No Wifi, we talk to each other”. Sekembalinya dari pantai, kami sarapan pancake dan omelette di penginapan. Mas Doddy pun menjelaskan rute ke Selong Belanak dan Tanjung Aan. Kami bergegas mengganti pakaian dengan baju renang dan mengambil peralatan snorkeling.
Pantai Tanjung Aan
Perjalanan kami kali ini menggunakan motor yang dikendarai oleh Mutia berboncengan denganku serta Ekaning yang membonceng Wawa. Aku dan mutia membawa alat snorkeling. Wawa dan Ekaning membawa life vest. Setelah mengisi bensin kami segera beranjak ke Tanjung Aan. Kami membayar biaya parkir Rp 5.000 per motor. Kami pun parkir di bawah pohon. Karena ini hari minggu, jadi pantainya ramai sekali. Tapi baguus sekali juga. Kami melihat ada segerombol keluarga yang menaiki sebuah bukit. Kami pun tertarik untuk menuju bukit tersebut. Ternyata itu bukit surga. Bagusnya MasyaALLAH. Semacam bukit teletubbies. Aku baru tahu beberapa tahun belakangan ini, kalau ternyata bukit itu bernama Bukit Mereseh. Di sana banyak anjing liar. Bahkan temanku yang setahun kemudian kesana dikejar oleh monyet liar. Hii serem ya.
Setelah keasyikan foto dan beranjak pulang. Mutia baru sadar bahwa kunci motor kami hilang. Kami semua panik. Aku dan mutia meluncur turun ke motor berharap kuncinya masih nyangkut di situ. Dan benar saja. Kuncinya masih di motor. Aman terkendali. Padahal kami nggak akan sanggup kalau harus mengganti motor tersebut kalau kalau hilang :(
Pantai Seger
Sebelum beranjak, kita berdiskusi dulu mau kemana. Rencana kita mau snorkeling. Setelah bertanya sama warga lokal, spot snorkeling bagusnya di batu payung, tetapi harus menyewa boat seharga Rp 400.000. Berhubung itu jauh dan tidak meyakinkan keberadaannya. Kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Seger yang berada dibalik Pantai Tanjung Aan. Kami membayar biaya parkir Rp 5.000. Ekaning membeli pentol. Aku dan Wawa menawar kelapa muda. Mutia mencari tempat strategis. Pemandangan Pantai Seger amatlah menarik hati. Kondisi air yang lagi surut memungkinkan pengunjung untuk berjalan ke karang yang letaknya tidak jauh dari bibir pantai.
Ternyata makan pentol tidak cukup mengobati rasa lapar kami. Kami berencana membeli makanan. Aku yang melihat ibu-ibu duduk dengan hamparan makanan di depannya berinisiatif mendekati mereka untuk membeli makanannya. Ternyata eh ternyata.. mereka nggak jualan. Mereka adalah sekelompok guru SD yang sedang piknik. Kami bahkan sempat ditawari makanan tersebut. Alhamdulillah urat malu kami masih tersambung, jadi kami menolak secara halus. Padahal perut lapar tak tertahankan.
Pantai Mawun
Kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Mawun. Bagiku, ini adalah perjalanan yang sangat mendebarkan. Bukan perihal jauhnya. Tapi dengan siapa kamu dibonceng. Kami hampir dua kali bunuh diri dan sekali mencelakai seorang bapak-bapak tak berdosa. Mutia panik diklakson mobil dan hampir menabrak bapak-bapak itu. Alhamdulillah tidak tersenggol sedikit pun. Karena malu, kami pun beralibi bertanya arah ke Pantai Mawun yang padahal jelas-jelas tertera di papan petunjuk depan kami. Kejadian hampir bunuh diri pertama terjadi berikutnya. Saat entah bagaimana ketika melewati jalan bertebing, Mutia jalannya semakin ke pinggir kiri jalan hampir menabrak tebing dan dia berhenti tiba-tiba. Alhamdulillah masih ditolong oleh Malaikat.
Sesampainya di Pantai Mawun, kami parkir motor dengan biaya Rp 10.000 saja. Ternyata diseblah kami parkir, ada motor yang lupa mencabut kunci motornya. Jadi kami berinisiatif untuk memindahkan kuncinya dan menyimpannya di laci motor tersebut. Apa ya nama cekungan yang ada di stang motor, yang biasanya tempat meletakkan minum? Kita sebut saja laci motor ya. Hahaha.
Sebelum menyentuh air, kami yang kelaparan segera memesan popmie di warung tersebut, terkecuali Mbakening yang memilih makan jagung bakar. Sebenarnya kami berfirasat bahwa pantai ini bukanlah tempat snorkeling yang bagus. Karena tidak ada tanda-tanda orang snorkeling. Sebagian besar pengunjung hanya berjemur di pantai. Tapi kami yang tidak mau rugi karena telah menyewa life vest dan peralatan snorkeling, berinisiatif untuk tetap snorkeling.
Kami menitipkan barang di warung lalu berganti baju dan membawa peralatan snorkeling ke pinggiran pantai. Mutia dan wawa berangkat sebagai tim advance untuk snorkeling Mandiri Jaya (nama PT karangan sendiri). Setelah melewati batu-batu licin, ditemukannyalah spot snorkeling. Aba-aba diberikan kepada aku dan ekaning, yang kemudian bersiap dengan membawakan life vest. Kami pun memulai berenang ngambang itu. Seperti berenang di kolam renang sih, tapi alhamdulillah masih ada pemandangan ikan-ikan kecil yang bersembunyi di karang. Selanjutnya kami pun hanya mengambang di pantai dan bermain pasir. Sempet syuting adegan Titanic, adegan kegulung ombak di pinggir pantai. Sampai semua pasir masuk mulut. Puas dengan Pantai Mawun, kami pun mandi di sana. Filosofi pantai mawun created by kami sang cabe: Mawun a.k.a MaturNuwun
Pantai Selong Belanak
Kami segera beranjak mengejar sunset di Selong Belanak. Berbekal biaya parkir Rp 10.000, mie goreng, dan nasi goreng, kami menikmati mas-mas surfer main bola. Eh maksudnya menikmati Sunset, meskipun langit sedikit mendung. Dari kejauhan terlihat betapa cantiknya lampu dari kapal-kapal nelayan yang tersebar. Rasanya, itu kali pertama aku jatuh cinta dengan matahari tenggelam. Campuran antara rasa bahagia dan rasa hampir berpisah dengan Lombok.
Kami pulang dengan langit sudah gelap. Tanjakan dan turunan tiada henti yang dilewati saat siang ternyata sangat menyulitkan di malam hari. Berbekal pengalaman hampir menabrak di siang hari, aku sangat was was di perjalanan kali ini. Dan benar saja, lagi-lagi adegan hampir bunuh diri itu terjadi. Motor kami berpapasan sangat tipis dengan mobil dari arah yang berlawanan. Aku yang kaget teriak, Mutia malah nyantai aja ketawa-ketawa nggak percaya. Duh sedih :( tapi kalo diinget-inget lagi emang jadi koplak.
Kami pun sampai di penginapan dengan segenap perjuangan. Kami kaget banget ketika tahu kamar sebelah kami yang kayak kapal pecah itu, tetiba sudah rapih bangeet. Semua peralatan tempur kami untuk berenang dipindahin, sampe daleman-dalemannya :”)
1 Juni 2015
Beautiful Sunrise in Tanjung Aan
Karena kami sangat jatuh cinta dengan Tanjung Aan. Maka seusai sholat subuh, kami langsung bergegas menuju Tanjung Aan lagi untuk mendapatkan Sunrise. Perjalanan pagi hari kami sebelum lepas landas ke Jakarta ini memang sangat berkesan. Sesampainya di Tanjung Aan, keadaannya masih sangat sepi. Kami pun menanjak ke bukit tersebut. Matahari bahkan belum muncul. Dan perlahan dia bangkit bersama sinar keemasannya. Mewarnai pagi hari kami. Ah rasanya sangaat beras harus berpisah dengan Sunrise di sana. Dan inilah kali pertama aku jatuh cinta dengan matahari terbit. Lombok membuatku mencintai matahari dalam kedua waktu terbit dan tenggelamnya.
Kami pun kembali ke homestay untuk sarapan. Kami sangat menyukai pancake di sana. Ekaning bahkan meminta resepnya. Kami pun bersiap ke bandara. Meninggalkan Lombok, tetapi tidak dengan kenangannya.
Terima kasih Para Cabe yang telah mempedaskan hari-hariku. Perjalanan ini adalah salah satu perjalanan yang paling berwarna bagiku. Setiap mengingat cerita dari perjalanan ini, aku pasti selalu tergelitik. Begitu banyak hal bodoh yang terjadi dalam perjalanan ini. Terima kasih Garuda Travel Fair yang mewujudkan impianku untuk pergi ke Lombok dengan budget pas-pasan!
Aku dan Ekaning di Perjalanan Pulang
Wawa dan Momennya di Gili Trawangan
Tanjung Aan di Pagi Hari, membuat sulit mengucapkan selamat tinggal
#lombok#indonesia#visitindonesia#beach#sunrise#sunset#tanjungaan#seger#mawun#selongbelanak#garudaindonesia#garudatravelfair
6 notes
·
View notes
Text
Wisata Pantai Labuan Bajo yang Menakjubkan
Wisata Pantai Labuan Bajo – Pulau Flores, terletak di timur Indonesia, menyimpan sebuah surga tersembunyi yang tak terlupakan: Labuan Bajo. Daerah ini dikenal sebagai gerbang menuju keindahan alam laut yang memukau, terutama dengan pesona wisata pantai Labuan Bajo. Mari kita telusuri keunikan dan kecantikan yang menanti para pengunjung di destinasi ini. Beberapa Wisata Pantai Labuan Bajo Yang…
View On WordPress
#Destinasi Wisata Indonesia#Ekspedisi Labuan Bajo#Keindahan Bawah Laut Komodo#Liburan Alam Laut#Pantai Pasir Putih Labuan Bajo#Pink Beach Labuan Bajo#Pulau Flores#Pulau Padar#Sunset di Bukit Cinta#wisata Labuan Bajo
0 notes
Photo
Bukit Pengilon, Gunung Kidul
One of my favorite place on earth!
Pernah ga jatuh cinta sama tempat yang pertama kali dikunjungi ?
Mau liat apa ajah hampir ada disini, air terjun yang cantik, hijaunya bukit, hamparan laut yang tenang atau deburan ombak sekalipun. Semuanya ada dan indah banget. Walaupun yang dilakukan disini cuma diam dan menikmati semua yang ada di depan mata, percaya deh satu hari ga akan cukup!
Rasanya ga pengen cepet-cepet pulang, maunya main sama anjing pejaga , atau duduk menikmati cotton candy (sunset) disore hari sama seseorang . Semua worth it untuk bisa sampai disini.Akan balik lagi kesini bawain makanan buat si putih dan si coklat, see you very soon!!!!
--photos taken by : sibaik--
0 notes
Text
TURISIAN.com - Spot keren di Pangandaran, Jawa Barat ini lagi ngehits lho guys. Namanya Jembatan Cinta! Lokasinya ada di jalan baru sepanjang pantai Pangandaran. Namanya Jembatan Cinta, bukan karena alasan romantis, tapi dari singkatan dua desa di sana. Yaitu Cikembulan dan Karangtirta. Nah, ua desa ini kebetulan berada di perbatasan. Di sini, kalian bisa nongkrong sambil nikmatin ombak laut yang asik banget. Plus, kalian bisa ngeliat spot-spot keren lainnya juga. BACA JUGA: Pangandaran Punya Cerita Seru Nih, Soal Tempat Mandi Dewi Rengganis Seperti, Tanjung Cemara, Jembatan Wiradinata Ranggajipang, dan pantai barat yang luas banget. Terus, pemandangan bukit dan kebun di sekitarnya juga kece abis. Kalo kalian datang pas cuaca cerah, jangan lewatkan momen matahari terbenam atau yang kita suka sebut 'sunset'. Beneran, gak aneh kalo sore hari banyak anak muda lokal atau turis yang kumpul di kawasan ini buat nge-chill. Ramdan, salah satu warga sekitar lokasi bercerita. Bahwa, sejak jalan baru di sepanjang pantai dibangun, lokasi ini selalu rame. BACA JUGA: Brillo Pizza, Jajanan Italia di Pangandaran yang jadi Buruan Wisatawan Sore-sore, kalo cuaca enak, pasti banyak yang nongkrong di sini, sambil selfie, terutama pas sunset. Keren kan? Bahkan, karena banyak orang, ada juga lapak makanan ringan yang jualan di sekitar Jembatan Cinta. Lokasinya persis di perbatasan antara Desa Cikembulan dan Karangtirta. Jadi, kalo kalian lagi di Pangandaran, jangan lupa mampir ke Jembatan Cinta, bro! ***
0 notes
Photo
24 jam transit di Labuan Bajo? Bisa ngapain Aja kamu, Sopiah? 😏 Diingetin sama @boplbf untuk cerita pengalaman ke Labuan Bajo, langsung excited! Karena rencananya 2020 ini mau balik ke LB. Tapi apalah daya.. Kita musti di rumah aja dulu ya. . Yang syabar, gengs ! Mei 2017 memilih transit 24 jam di Labuan Bajo dari SOA. Ya kalik Kan 2016-2017 bolak balik Jogja - Ngada tapi gak KE Labuan Bajo :( Sebenarnya tetap gak memungkinkan karena Lusa Paling lambat sudah harus Ada di SG tapi musti mampir Jogja dulu. Gimana tu? 😆 Ya seru Aja ... Cuma Aku tu penasaran banget mau menikmati Sunset Dan Sunrise Aja, jadilah transit 24jam. Nekat? Gakpapa. Toh sejalan kok pesawatnya. Landed jam12-an Dan besoknya musti take off jam 13.30-an , no big deal!! 💪💪 Memilih hotel yang punya dermaga , punya pantai sendiri, terjangkau transportasinya Dan walking distance ke bukit-bukit kecil. Ini dia 2 foto kesayanganku di waktu yang singkat itu.. Foto 1 Sunset di Bukit Sylvia. Cuma 5 menit jalan kaki dari lobby hotel, naiknya Aja yang wow 😆 menanjak gengs! Sampai hotel jam 13.00 langsung check-in Dan makan Siang. Istirahat bentar. Lalu jam 16.00 menaiki bukit. Berasa bukit pribadi karena yang lain pada ke Bukit Cinta, Kita mAh di sini aja 😍 Balik dari sini, Mandi Dan jalan kaki menyusuri pantai gelap2an ke Plataran, makan malam. Foto 2 Gak usah puas2in tidur karena takut kebablasan 😆 jam 04.30 dijemputin untuk Naik kapal Dan menikmati sunrise. Kebayang gak sih rasanya Naik kapal kecil di saat gelap perasaannya gimana 😆😆 tapi pas lihat cahaya pagi, langsung takutnya hilang. Jam 8-an sampai hotel langsung Mandi, sarapan, check out Dan diantar ke airport. Segila itu kalo udah pengen banget 😆 Karena mau LOB gak mungkin Bisa waktu itu Kan. Biar enjoy musti spare waktu 4-5 Hari! inilah Kenapa Aku #RinduLabuanBajo 💛 Dan sudah merencanakan untuk LOB sepulang dari SOA lagi nanti. Musti sabar dulu, sampai kondisi memungkinkan. Jangan kemana-mana ya, Labuan Bajo, tunggu aku #ExoticNTT💙 Yok @dll.adeline @jillyijoe @kathkirana Kita trip bareng kapan diatur! (at Labuanbajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CDyZjZhhl6z/?igshid=nj2ypf0qbh09
0 notes
Text
'20 tempat percutian yang korang harus pergi sekali seumur hidup!'
Bagi mereka yang sedang merancang percutian bersama orang tersayang dan keluarga, bolehlah rujuk perkongsian dari Nur Natasha yang menyenaraikan 20 tempat-tempat percutian menarik. Semoga bermanfaat!
1. Lempuyang Temple di Bali, Indonesia
Ada orang panggil tempat ini sebagai "The Gateway to Heaven". Boleh sentuh awan gitu. Pura Lempuyang ini berada di puncak Gunung Lempuyang. Dalam 1,175m dari aras laut. Jadi kalau nak pergi, bawa baju tebal dan stamina yang kuat.
2. Blue Lagoon, Iceland
Aktiviti geothermal di sini sangat mengagumkan sampai terbentuklah spa. Siap ada kolam air panas semula jadi berwarna biru kehijauan. Di sin, beg plastik untuk pakaian basah, shower, hair dryer dan macam-macam kemudahan lagi dah tersedia.
3. Hot Air Balloon Cappadocia, Turkey
Kos naik hot air balloon di sini di antara yang termurah kalau nak dibandingkan dengan negara lain. Aktiviti ini wajib buat kalau pergi Turkey.
4. Stoneage di Salisbury, United Kingdom
Ini lebih kepada port bergambar. Tumpuan batu besar melingkar ini sudah wujud sejak dari zaman dahulu kala lagi.
5. Love Lock Paris di France
Ini ala-ala seperti di Bukit Bendera. Kuncilah cinta korang dengan partner masing-masing. Jangan disailang!
6. Tembok Besar China
Ini best! Salah satu keajaiban dunia ini. Naiklah a few checkpoint yang larat. Korang akan dapat sijil tau.
7. Eiffel Tower di Paris, France
The city of love gitu. Kalau datang berdua, naiklah Eiffel Tower ini sampai ke puncak. Lihat pemandangan bandar Paris dengan angin sepoi-sepoi, nak pula masa itu tengah nak sunset. Wow! 'Yang, jom pergi!'
8. Northern Light, Sweden
Aurora Borealis. Sukar nak jelaskan bagaimana aurora ini terhasil. Yang pasti ini sangat rare! Tengok aurora menari di depan mata.
9. Fushimi Inari Shrine di Kyoto, Japan
Dikenali seabgai tempat suci yang terkenal di Jepun. Attraction dia kayu-kayu oren ini disusun yang dikenali sebagai torri sepanjang jalan ke Gunung Inari. Masuk percuma, so wajib pergi!
10. Grand Canyon, Amerika
Di sini ada Skywalk. Kalau berani bolehlah cuba. Pemandangannya sangat awesome weh! Boleh pergi sebab tempat ini pun rare.
11. Pulau Jeju, Korea Selatan
Pulau Jeju menjadikan percutian pantai lebih mengujakan dengan tawaran pemandangan pulau yang indah dan sejarah yang menarik. Sekiranya anda begitu menghayati alam semulajadi, Pulau Jeju adalah pilihan yang bijak.
12. Jambatan Golden Gate, San Francisco
San Francisco menawarkan banyak mercu tanda yang terkenal untuk dikunjungi. Menjadi lokasi penggambaran untuk banyak filem Hollywood terkenal. Jangan ketinggalan untuk melompat di atas laluan tram ikonik ini.
13. Gullin, China
Jangan lepaskan peluang untuk melihat keindahan cahaya matahari terbenam di kawasan padi bertingkat di Longsheng. Bandar ini terkenal dengan pembentukan Karst (batu kapur yang terhakis) yang mempamerkan pemandangan indah ketika anda belayar ke Sungai Li.
14. The Hobbit House - Being Somewhere
Menjadi tempat penggambaran filem Hobbit dan Lord of The Ring. Yang menariknya tempat ini sebijik dengan apa yang kita tonton dalam filem itu. Dua jam perjalanan dari Auckland. Berbaloi untuk pergi, lebih-lebih lagi jika anda peminat filem berkenaan.
15. Lofoten Islands, Norway
Pemandangan di sini tersangat-sangatlah cantik dan menakjubkan. Kalau pemandangannya sahaja tidak cukup bagi anda, di sini juga ada Rost Reef iaitu terumbu karang air laut yang paling besar di dunia!
16. Hinatuan River, Mindanao, Filipina
Sungai berwarna biru picture-perfect ini sudah semakin dikenali. Namun pelancong tidaklah sepadat di tengah bandar. Ianya merupakan tempat yang sangat ideal untuk berenang dan snorkeling. Malah ia juga dikenali sebagai 'Enchanted River'.
17. Aogashima, Japan
Pulau yang begitu hijau ini terletak beratus-ratus batu dari tanah besar Jepun dan didiami oleh hanya sekitar 200 orang penduduk. Ianya merupakan antara pulau guning berapi yang paling cantik dan yang paling menghairankan adalah betapa hijaunya pulau ini.
18. Crooked Forest, West Pomerania, Poland
Hutan ini dinamakan dengan nama 'Crooked Forest' kerana bentuk pokok-pokok pinusnya yang pelik. Kenapa dan macam mana pokok-pokok di sini boleh tumbung melengkung, tiada siapa yang tahu sebab yang jelas.
19. Huacachina, Peruvian Desert, Peru
Kawasan di tengah-tengah padang pasir yang subur dan mempunyai air serta tumbuhan disebut sebagai oasis. Bunyi macam pelik saja kan? Tetapi tempat sebegini memang wujud dna salah satu oasis yang paling cantik di dunia ada di Peru.
20. Darvaza Gas Crater, Turkmenistan
Darvaza Gas Crater ini sebenarnya merupakan medan gas asli di Derweze, Turkmenistan yang telah diruntuh ke dalam secara tidak sengaja oleh jurutera petrokimia Soviet, lalu menjadi sebuah kawah gas asli.
Sumber: Nur Natasha
from The Reporter http://ift.tt/2mYk8VC via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat http://ift.tt/2n0akdC via IFTTT
3 notes
·
View notes
Text
Destinasi Jeep Wisata Gunung Bromo - Spot Sunrise Bukit Cinta
Bukit Cinta disebut juga Pananjakan 3, keberadaannya sama seperti Bukit Kingkong sebagai spot sunrise alternatif jika Pananjakan 1 dan 2 sudat padat oleh pengunjung (over kapasitas). Berada di ketinggian 2680 mdpl, masuk kedalam wilayah area pegunungan Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Menurut hikayat Bukit Cinta merupakan tempat pertemuan Roro Anteng dan Joko Seger yang dipercaya oleh masyarakat Tengger yang mendiami pegunungan Bromo sebagai cikal bakal nenek moyang mereka.
Sebagai lokasi menyaksikan matahari pagi di Bromo, pemandangan yang sangat menonjol dari Bukit Cinta adalah Gunung Batok dengan latar belakang kawah gunung Bromo, apalagi pada saat tidak ada kabut atau awan yang menghalangi pemandangan. Bagi wisatawan yang tidak ingin menaiki anak tangga untuk mencapai point sunrise, Bukit Cinta merupakan lokasi alternatif terbaik. Di lokasi ini wisatawan juga bisa mendirikan tenda atau camping untuk menyaksikan Sunset dan Milky Way pada malam hari.
#jeepbromo#sewajeepbromo#sewajeepwisatabromo#sewajeepgunungbromo#sewajeepwisatagunungbromo#jeepwisatabromo#jeepgunungbromo#jeepwisatagunungbromo
0 notes
Text
Prambanan sekawan dan rahasia istimewa Yogyakarta, wadaw!
Bila kamu sedang memikul beban berat, maka kamu akan takjub kalau duduk-duduk santai menunggu sunset akan seajaib itu rasanya. Paling tidak, buat gue pribadi, menunggu sunset adalah hal ternyaman. Kali ini gue membahas sesuatu yang lampau dan segala isinya. Yap, Jogja! Bagi kamu yang kuliah di Semarang atau seputaran Jawa bagian tengah maka kegiatan yang akan sering kamu lakukan adalah mengitari kota-kota disekelilingnya paling seru dengan motoran rame-rame, which is Solo, Magelang, Jogja, Wonosobo, Klaten, Temanggung atau banyak lagi. Karena masa muda gak datang dua kali dan kuliah di kisaran umur selepas SMA adalah hal yang paling takjub maka jangan sia-siakan. Jogja sarat banget sama budaya, kita ga bakal pernah lupa kalo Jogja adalah salah satu kota yang budaya Jawa-nya masih kuat banget. Culture is not always talk bout dance or fabric, but also historical relics. So, I interested to recalling memory, flashback to write bout temples in Prambanan.
Oke perjalanan nya ini dimulai pagi-pagi, dan gue berangkat dari kawasan Malioboro Jogja, sebenernya ga jauh banget sekitar satu jam perjalanan. Prambanan merupakan salah satu peninggalan Candi Hindu terbesar di Indonesia dan termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Gue juga baru tau ternyata Kecamatan Prambanan itu termasuk di perbatasan dua provinsi. Tapi sejauh ini orang-orang tau bahwa Candi Prambanan adalah aset ibu pertiwi di Jogja. Jadi sesungguhnya lokasi Candi Prambanan tergolong unik, yaitu terletak di Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah dan Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, DIY. Oiya kalau kalian mau kesini ngincer foto yang bagus better datang sekitar pagi menuju siang dan menjelang sore untuk yang mengincar sunset. Sinar matahari siang membantu banget pencahayaan pada hasil foto meskipun harus siap siap gosong. Siapin sunblock yaa.
Sebelumnya gue informasiin aja kalo segala foto ini hanya tentang Candi Prambanan haha karena foto lainnya sudah gue hapus dikarenakan alasan krusial, eh ternyata ada yang tersisa jadi gue jadiin bahan nulis aja. Gue pergi ke beberapa candi, ini ceritanya lagi edisi #explorecandi dan #glendatingwithculture, hashtag yang gue buat sendiri biar punya ciri khas tertentu. Pertama gue menyambangi Candi Prambanan yang didalamnya terdapat Candi Sewu, Candi Bubrah dan Candi Lumbung. Kemudian bergeser sedikit ke Candi Kalasan, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Abang, dan Istana Keraton Ratu Boko. Oiya kalo ke Candi Abang yang harus menaiki bukit dan sudah tertimbun menjadi tanah berumput hijau sehingga mirip bukit Teletubbies dan selalu dijadikan tempat favorit bagi kambing buat nongkrong sore. Lain lagi dengan Candi Ijo, terletak di atas bukit yang lebih tinggi sehingga di sebut sebagai candi tertinggi di seputaran area Prambanan. Selain itu gue juga mendatangi Tebing Breksi yang sebenarnya adalah bekas tambang batuan kapur di Sambirejo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Bercerita tentang archaeological site yang terakhir gue datangin yaitu Istana Ratu Boko yang pada masa Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC) kembali hits dikarenakan menjadi salah satu tempat nge-date Rangga dan Cinta sebelum mereka memutuskan kembali bersama. Untuk lokasinya ini berada 3 Km dari Candi Prambanan, disini juga banyak tour guide yang menawarkan sepaket harapan mengitari Candi Prambanan dan Istana Ratu Boko. Gue lupa harganya dan gue juga memilih untuk jalan sendiri waktu itu. Gaya arsitektur Ratu Boko berbentuk istana keraton, luas banget. Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunannya sih ini emang dulunya adalah istana raja, dilengkapi kamar bagi permaisuri, tempat mandi permaisuri, ruang berkumpul kerajaan, dan lainnya. Berdasarkan hasil pencarian gue di Kang Gugel, Ratu Boko ini merupakan keraton (istana raja) dan bukan candi atau bangunan bersifat religius. Memang sih ketika gue dateng bangunan Ratu Boko ini dikelilingi oleh tembok tinggi seperti benteng pertahanan. Dan kabarnya lagi bahwa Ratu Boko adalah nama ayah dari Roro Joggrang. Wadaw! Ternyata berkaitan yah, gue jadi pengen tahu gimana kehidupan zaman dulu itu. Oiya, di awal gue bilang jalan-jalan menunggu sunset, tapi foto tentang sunset ga ada sama sekali, hahaha. Iya karena telah terhapus dari memori kamera dan tidak tersimpan dimana-mana. Jadi nikmati foto yang tersisa saja ya!
Gue sangat amaze dengan nenek moyang kita yang bisa membangun bangunan nan indah dengan susunan batu saja. How they did it? Ada ga sih yang punya pemikiran sama kaya gue? Haha. Imajinasi mereka keren loh, ga kalah sama arsitektur zaman sekarang. Kalo ke Istana Ratu Boko lebih baik incar menuju sunset nya (wagelaseh parah). And if you stand alone in the middle of main gate, looking down and around, you will feel like a queen!
Terakhir pesan gue, kalo ke Jogja jangan lupa duduk sore-sore sambil minum kopi di Alun-Alun Kidul dan berusaha menembus jalan tengah atau namanya Ritual Masangin yaitu latihan konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin (ringin kurung) yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup. Tapi gue ga berhasil! Haha enjoy your life and happy Sunday!
cheers,
glenyszlimbong
1 note
·
View note