#Protes warga
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pelanggan Sebut PLN Tak Bijaksana Main 'Ancaman' Bila Tolak Ganti Meteran
PAMEKASAN, MaduraPost – Salah seorang pelanggan PLN di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Akhmad Buhari, memprotes cara PLN soal aturan perubahan untuk mengganti meteran baru. Salah satunya adalah PLN disebut tak bijaksana main cara ancaman sebagaimana ditulis dalam surat pernyataan atas kebijakan baru tersebut. “Ada ancaman dalam surat tersebut bahwa jika saya menolak mengganti meteran, tagihan…
#Dusun Karang Tenga#Kebijakan PLN#Kenaikan tagihan listrik#Lonjakan tarif listrik#Meteran listrik 450 VA#Pelanggan pLN#Penggantian meteran#PLN pascabayar#Protes warga#Tender proyek PLN
0 notes
Text
Warga Gunung Asem dan Batukuda Minta Truk Pasir Dihentikan
CILEGON – Warga dari dua wilayah di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang resah dengan aktivitas penambangan pasir. Selain merusak lingkungan kendaraan truk operasional kerap merusak jalan akses warga. Aktivitas penambangan pasir itu terjadi di Lingkungan Gunung Asem, Kelurahan Lebakdenok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon dan Desa Batukuda, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Permintaan itu…
#Desa Batukuda#Galian C#galian ilegal#Gunung Asem#Kecamatan Citangkil#kecamatan mancak#Penambang pasir#protes warga
0 notes
Text
Amburadul, Warga Protes Kontraktor Pengerjaan Proyek Drainase Jalan Jermal 17
MEDAN | TRANSPUBLIK.co.id – Warga yang bermukim di kawasan Jermal 17, mengeluhkan pengerjaan drainase oleh kontraktor yang terkesan amburadul. Warga sesungguhnya sangat mendukung pengerjaan drainase dengan pemasangan U-Ditch di kawasan tersebut. Karena hal itu merupakan salah satu harapan warga, yang kemudian diwujudkan Wali Kota Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU). Namun, pengerjaan yang…
View On WordPress
0 notes
Text
Rapatkan Barisan Zionis Ketar-Ketir
Kita harus bersepakat, bahwa masing-masing dari kita memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat permasalahan Palestina.
Ada yang bergerak atas dasar fomo, kemanusiaan, akidah, titel ADK, keresahan, atau memang benar-benar paham akan akar permasalahan. Namun dari semua itu, kita memiliki cita-cita yang sama untuk membebaskan Palestina.
Thuufan al-aqsha telah memberi banyak pelajaran bagi umat tentang perjuangan, kepeloporan, dan juga kesabaran.
Disisi lain hari ini kita masih sibuk berdebat mana yang lebih utama akidahnya, manhajnya, madzhabnya, harokahnya, dan perbedaan lainya. Sedangkan di Palestina sana, 40.000 orang lebih syahid oleh para kera.
Thufaan Al-Aqsha telah memberi pukulan telak bagi israel. Mereka pun mereka tak memprediksi perang berjalan selama ini.
Bantuan negara munafik terus berdatangan hingga membuka front baru di Lebanon dan Yaman. israel sesumbar mampu memenangkan perang, namun nyatanya mereka tak memperoleh apa-apa selain cela.
Para Pejuang kita nyatanya memiliki ketahanan yang luar biasa. Mereka menolak tunduk sekalipun secara statistik alutsista sangat berbeda.
Apa yang menjadi rahasianya?
Pertama adalah iman. Ini menjadi variabel penting karena mereka digembleng sejak dini hingga dewasa untuk memahami perlawanan kaum zalim.
Kedua adalah pendidikan. Kita tahu sama tahu bahwa tingkat pendidikan tinggi di Gaza adalah yang terbaik. Bahkan yang terakhir ada seorang warga yang menyelesaikan masternya di bawah reruntuhan.
Ketiga adalah persatuan. Masyarakat dan Para Pejuang saling mendukung satu sama lain. Mereka tidak protes atas ujian yang menimpa karena perang ini. Mereka menyadari ini adalah amanat suci. Selain itu Para Pejuang dari beberapa faksi akhirnya juga melebur untuk menguatkan basis perlawanan.
Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, maka Allah menurunkan ketenangan di dalam hati mereka, lalu Allah memberikan balasan mereka berupa kemenangan yang dekat. (Al-Fath : 18)
Hari ini, kita berdiri di Kota Surakarta, esok hari kita berdiri bersama di Kota Al-Quds, menyongsong Palestina Merdeka.
Surakarta, 08 Oktober 2024
14 notes
·
View notes
Text
Merapi dalam pandangan.
Bagi warga luar Jogja, yang tadinya tidak familiar dengan suasana, kebiasaan, karakter, dan hakekat kehidupan orang Jogja pasti menganggap Merapi biasa saja, malah tadinya kurang tahu ada gunung Merapi disana. Cuma dulu saat usi SD, ada serial TV namanya misteri gunung merapi tiap jam7-8 malam. Itu juga ga ku tonton karena terlihat menyeramkan untuk anak seusiaku.
Jadilah warga Jateng ini (keturunan jateng atas kuliah di jateng barat tapi tinggal di jateng selatan) ga ngeh kalau ada gunung merapi yang ternyata cukup berarti bagi warga Jogja.
Pasirnya yang selalu diambil untuk membantu proses kegiatan masyarakat, airnya yang jernih mengaliri sekitar merapi (ini aku bener2 merasakan air dari gunung itu jernih banget), sejarah merapi, garis imajiner, serta tiap erupsi dan dampak dari meletusnya.
Punya suami orang Jogja dan aku yang suka dengan dongeng-dongen sejarah, keberadaan Merapi ini selalu menarik. Apalagi keluarga suami yang lebih suka liburan ke Kaliurang daripada ke pantai di Bantul / Gunkid mengajak saya memahami arti Merapi unt Jogja.
Tiap saya ke Kaliurang, sering sekali melihat truk truk pengangkut pasir hilir mudik bolak balik naik turun mengambili pasir di lereng Merapi. Pas merapi erupsi, ND juga berkata kalau itu lg ngisi ulang pasir biar bisa ditambang lagi. Seperti itu.
Airnya yang jernih pun berasa sampai kalau main air didekat lereng Merapi pasti jernih, segar dan bersih. Sesuatu yang hampir ga pernah saya temukan di Jakarta ini, di Purworejo juga jarang ada sungai yg jernih dan landai (kalaupun ada sungai jernih bisanya menghanyutkan). Entah di lereng gunung lain mungkin sama.
Belakangan karena TPS Piyungan tutup sementara, ND memberi alternatif unt pengolahan sampah sementara di Cangkringan (daerah aliran air dari merapi menuju kota) jelas banyak yang protes karena air Merapi memang selama ini mengaliri kehidupan di Jogja.
Pernah saya mencoba membaca sejarah tentang Merapi. Hehe lucu pasti anak sekarang ga percaya apalagi kalau akidahnya kuat dan tidak suka hal konyol seperti dongeng dan cerita mistis wkwkwk.
Jadi ada sejarahnya yang menurut saya cukup menarik. Hehehe banyak referensi sih tapi salah satunya “katanya” dulu Pulau Jawa terombang ambing kemudian ada gunung berapi besar di India namanya Gunung Meru, diambilah sedikit dari gunung Meru (yang sedikit dibawa ke pulau Jawa ini jadi Gunung Semeru) untuk dibawa ke Pulau Jawa agar tidak terombang ambing di laut, pas bagian dari Gunung Meru dibawa ke Jawa ada ceceran2 yang jatuh salah satunya Gunung Merapi (dan tentu gunung2 berapi disekitar Pulau Jawa tentunya) Hehe agak kurang masuk dalam ilmu pengetahuan tapi saya suka dongen model begini, saya menghormati dongeng tanpa harus membenturkan dengan ilmu agama.
Di Jogja, ada yang unik. Selain orangnya yang relatif rapi (menurut saya lebih rapi daripada kami), kotanya juga, ada yang dinamai garis imajiner. Garis imajiner Jogja terbentuk dari Merapi, Tugu Golong Giling, Keraton, Panggung Krapayak, Pantai Selatan. Jadi warga Jogja lebih familiar dengan arah. Oh kalau arah merapi berarti utara, arah pantai berarti selatan, baratnya ini, timurnya itu. Tanp kompas warga Jogja bisa membedakan Lor Kidul Wetan Kulon dengan tidak bingung. Saya saja kadan masih bingung kalau dirumah mana lor mana kulon hehe.
Tapi kemarin saya ikut Merapi Lava Tour, melihat ada banyak sekali hal yang menyesakkan akibat dari letusan gunung itu. Banyak ternak terbakar, rumah hangus dan tinggal puing-puing, batu batu besar ada dijalan, dampak positifnya rimbun sekali daerah merapi itu, pasirnya bisa leluasa ditambang, airnya jernih mengaliri dan dipakai untuk warga sekitar.
Mungkin Merapi salah satu Gunung yang paling sering erupsi, mengeluarkan lava pijar dimalam hari dan, mengeluarkan awan panas. Terlihat dari puncaknya yang sangat lancip pertanda suatu gunung berapi sering erupsi.
Sekarang, setiap jogja terlihat cerah aku selalu lihat unggahan teman atau saudara tentang gagahnya, indahnya Merapi.
Jadi semakin mengangumi kebesaran Allah, gunung yang begitu besar bisa bermanfaat banyak sekali untuk manusia. Meletus sedikit saja banyak kerugian/kehilangan yang terasa, apalagi kelak jika hari kiamat, gunung besar itu seerti anai-anai diterbangkan, membayangkan saja aku tak mampu. Semoga Allah selalu menjaga kita dalam akidah dan keimanan yang baik 🤲🏼
4 notes
·
View notes
Text
DESAINER BAJU LGBT UNTUK ANAK DI SUPERMARKET TARGET TERNYATA PEMUJA SETAN
Belakangan ini, supermarket Target menuai kritik karena menjual baju anak bertema LGBTQ dari jenama Abprallen. Protes kian bermunculan setelah desainer Abprallen, Eric Carnell, terungkap sebagai satanist atau pemuja setan.
Salah satu protes datang dari organisasi bernama The Battle Cry. Organisasi ini didirikan oleh tiga orang wanita bernama Carrie Prejean Boller, Brittany Mayer, dan Melissa O'Connor.
The Battle Cry didirikan untuk melawan ideologi woke seputar gender yang dipaksakan kepada anak-anak. Oleh karena itu, kerja sama antara Target dan Abprallen yang merilis baju anak bertema LGBTQ mengundang kemarahan The Battle Cry dan banyak orang tua lain di media sosial.
Salah satu produk baju anak bertema LGBTQ yang dirilis oleh Abprallen dan dijajakan di gerai-gerai Target adalah baju renang tuck-friendly. Baju renang anak perempuan ini didesain agar nyaman digunakan dan antiselip untuk anak laki-laki yang ingin menggunakan baju renang anak perempuan.
Tak hanya itu, Abprallen juga meluncurkan beragam merchandise pro LGBTQ yang ditempatkan di bagian anak pada gerai Target. Target bahkan memasang simbol-simbol pelangi dan LGBTQ di berbagai area toko, termasuk area anak.
Di sisi lain, Carnell juga dikenal sebagai sosok pemuja setan yang vokal. Tak jarang, Carnell menuangkan pesan atau gambar terkait pemujaan setan dalam produk Abprallen.
"Tampaknya Target bekerjasama dengan iblis dan bila Anda tak menyukainya, ini saatnya untuk bersuara lantang," ujar Mayer, seperti dilansir Fox News, Ahad (28/5/2023).
Mayer mengungkapkan bahwa langkah yang dilakukan oleh Target dan Abprallen jelas menjadikan anak-anak sebagai target. Hal inilah yang membuat The Battle Cry melakukan kampanye dan mengajak warga Amerika Serikat untuk memprotes Target.
"Kasih tahu mereka perasaan Anda dan pendirian Anda," kata O'Connor.
The Battle Cry juga telah meluncurkan sebuah challenge atau tantangan untuk Juni mendatang. Melalui Tantangan Juni ini, The Battle Cry mengajak orang-orang untuk menolak penggunaan pronoun atau kata ganti yang dibuat-buat, seperti penggunaan kata ganti "she" dan "her" untuk transgender wanita yang lahir secara biologis sebagai pria.
"Kami akan melawan sekte ini. Kami akan memenangkan peperangan ini, dan kami membutuhkan Anda sekalian, masyarakat, untuk bangkit dan berdiri bersama kami, dan memperjuangkan peperangan ini bersama para wanita di the Battle Cry," kata Prejean Boller.
🔗 REPUBLIKA.CO.ID
*NEVER NEGOTIATE WITH DEMONS. ⚔️⚔️
#lgbt#lgbtq#lgbt pride#lgbt memes#the battle cry#satanic#satanism#satan#demons#inner demons#abprallen#family#parenting#keluarga#amerika#target#challenge#transgender#fashion#lifestyle#antichrist#dajjal#rainbow#children#pelangi#no homo#homo#lesbian#trans pride#satanist
2 notes
·
View notes
Text
Esai
sagea dan masa depan ekologi
Anggaplah kita sedang lupa tentang perjuagan mama Aleta baun di Nusa tenggara timur yang berjuang selama Bertahun-tahun untuk menghentikan aktivitas penambangan batu marmer di tempat keramat suku molo. Perusahaan tambang marmer itu beroperasi tanpa konsultasi dengan masyarakat setempat. Perlawanan itu di picu karena di saat aktivitas penambangan di mulai, ada berbagai macam bencana yang melanda masyarakat sekitar.
Akibat dari perusahaan tersebut adalah penggundulan hutan, tanah longsor dan meracuni sungai yang merupakan bahan makanan, minuman, obat dan juga pewarna alam dalam menenun bagi penduduk setempat.
Pada 1990-an Aleta baun bersama tiga wanita lain menggalang dukungan dari desa ke desa, berjalan kaki selama enam jam, ini bukan jarak tempuh yang dekat.
Gerakakan protes yang di lakukan oleh mama Aleta telah mendapatkan balasan kekerasan dari para penambang sehingga mama Aleta dengan terpaksa lari ke hutan bersembunyi dari ancaman pembunuhan. Di tengah-tengah intimidasi Aleta baun tetap mengkampanyekan perlawanan meolak penambangan batu marmer yang sudah berlangsung sejak 1980-an.
Hingga pada 2016 Aleta baun berhasil menggalang ratusan penduduk desa, dengan berjumlah 150 orang yang terdiri dari perempuan dengan gerakan menenun di depan pintu masuk tambang dan menduduki bukit anjaf juga bukit nausus di kaki gunung selama satu tahun. sementara kaum pria membantu dengan mengasuh anak, memasak dan mengirimkan makanan pada kaum wanita yang terus menenun menghalangi aktivitas penambangan, meski ancaman kekerasan dan intimidasi menghampiri setiap saat.
Atau anggaplah kita tidak tahu menahu soal gerakan memeluk pohon di wilayh perbukitan dan pegunungan india yang menggantungkan hidup pada hutan. Hutan menyediakan bahan makanan, pakan ternak, sumberdaya air dan tanah. keselarasan dengan alam sangatlah penting karena hutan adalah segala-galanya bagi mereka.
Perlawanan pun muncul, akibat kendali hutan di ambil alih oleh pemerintah. Gerakan yang di bangun, mulai dengan pembakaran rumah secara sengaja oleh orang-orang dari kumaon dan menjadikan hutan sebagai rumah. karena bagi mereka hutan sudah seperti rumah ibu mereka. pembukaan hutan itu hanya untuk kepentingan komersial sehingga bisa menghilangkan hak-hak tradisional warga tempatan.
Salah satu pelopor gerakan itu adalah chandi prasad bhatt, juga sebagai pekerja sosial yang menganut ajaran Mahatma gandhi yang membangun kemandirian dan kewirausahaan hingga mendirikan usaha kecil dengan memanfaatkan sumberdaya hutan. Mereka bertekad mempertahankan hak-hak hutan dari korporasi yang akan mengeksploitasi hutan. semangat protes terus di kobarkan.
Dari dua toko gerakan penyelamatan lingkungan tersebut, mengingatkan kita kepada seorang perempuan berumur 70-an tahun. seorang Pejuang lingkungan yang menantang kehadiran pertambangan karena di anggap merusak lingkungan bahkan sumber daya air, pangan, hutan serta merusak ekostem yang ada di daerahnya. Ia sampai hari ini masih terus eksis menyuarakan keadilan ekologi di desa sagea-kiya. Sehat selalu mama Ama. Semoga jou Allah ta’ala menganugerahi badan yang sehat dan umur yang panjang.
Mama Maryama
Ibu rumah tangga; pejuang lingkungan di desa sagea-kiya
Pesan leluhur yang di teruskan oleh mama Ama pada generasi hari ini “Gae re gele neste rfaftote bo tjaga re tpalihara pnuw re boten enje fafie” Artinya, “leluhur pernah berpesan bahwa kita harus menjaga dan pelihara kampung ini dengan baik-baik”.
Boki moruru yang menurut cerita, sebagai satu tempat perjumpaan dan bersemayamnya cinta kasih Mon takawai dan putri Sarimadago. Untuk melindungi tempat bersejarah itu, maka kita harus hidup selaras berdampingan dengan keindahan alam sagea-kiya yang telah di wariskan secara turun temurun, mama Ama berdiri menantang perusak lingkungan sejak tahun 2014 dan sampai saat ini, semangat perjuangan belum pernah pudar.
Di dalam aksi unjuk rasa yang melibatkan perempuan dan pelajar, mama Ama sempat meneteskan air mata saat melihat anak-anak sekolah berseragam merah putih berjalan di bawah terik panasnya matahari. “saya tara simore kalau tambang ini masuk, inga tong pe ana-ana punya masa depan.” (saya tidak bangga kalau tambang terus beroperasi, karena mengingat masa depan anak cucu) kata mama Ama sambil mengusap air mata.
Desa sagea dan kiya, masyarakatnya yang hidup berdampingan dengan alam, ini berlangsung selama ber-abad-abad. Danau yonelo dan talaga lagaelol yang merupakan sumber penghasilan, sungai boki moruru sebagai sumber air, pemandangan yang estetik, air yang jernih dan hutan yang lebat. Kini dalam bayang-bayang kehancuran, ulah dari rakusnya pemerintah dengan menjadikan tambang sebagai satu-satunya sumber penghidupan.
Jika investasi tambang ini di permasiv, menjadikan hutan yang lebat jadi gundul, maka kerusakan dan bencana ekologi akan menghampiri kita. Apakah kita tidak pernah tahu? seperti apa pulau gebe, moor nopo di halmahera timur yang di genangi lumpur, desa kawasi di pulau obi yang laut dan suber air minum di cemari, bahkan desa lelilef dan sawai yang hari ini menjadi bukti nyata rusaknya ekosistem yang makin parah dan juga tempat langganan dengan banjir yang berakibat pada pembukaan lahan secara besar-besaran oleh PT. iwip.
Jangan karena untuk kesenangan sementara, kita biarakan exavator yang menjelma sebagai predator dan datang lalu meneror, menancapkan kuku besinya pada perut bumi yang menyebabkan makin menipisnya lapisan ozon. Tidak hanya perang nuklir yang mengakibatkan jutaan orang kehilangan nyawa dan tempat tinggl, akan tetapi pertambangan, ketiadaan sumber air, pangan dan mata rantai kehidupan lainnya juga akan berakibat pada jutaan orang kehilangan nyawa dan tempat tinggal pula.
Eric weiner seorang penulis buku the geography of bills, mengatakan “ketika pohon terakhir di tebang, ketika sungai terakhir di kosngkan, ketika ikan terakhir tangkap, barulah manusia akan menyadari bahwa dia tidak dapat memakan uang”. Dalam buku memandang arti kebahagiaan itu, Eric memandang bahagia tidak harus mewah, cukup dengan melakukan sesuatu yang sederhana tapi memilliki makna dan arti yang besar.
Bahagia tak harus mengorbankan alam, cukup kita hidup selaras dengannya, maka keadilan ekologi akan seimbang. Hal ini telah terjadi pada kehidupan warga sagea-kiya sebelumnya dan saat ini masih di lindungi oleh mereka yang merasakan tentang batinnya ekologi.
Di zaman modern serba teknologi ini, telah merubah cara pandang kita sesama manusia, cara kita memandang alam hingga lupa bagaimana cara kita menunjukkan kasih sayang. Jika saling berpelukan bukan menunjukkan satu cara yang arif, jika memeluk manusia adalah cara yang berbahaya maka marilah kita memeluk pohon sebagai tanda kecintaan kita terhadap alam.
Dalam perjuangan mama Ama, akan menginspirasikan banyak kalangan perempuan untuk menjadi mama Ama yang baru sehingga berdiri menantang penguasa dan katakan bahwa boki moruru, talaga yonelo, lagaelol, sungai dan pohon adalah ekonomi warga yang permanen. Hanya dengancara ini kita bisa mencegah lajunya devorestasi dan hancurnya keragaman hayati.
Mereka yang sedang berjuang melestarikan alam adalah bagian dari kita. Maka mari kita jadikan ini sebagai perjuangan bersama untuk bumi yang lebih lestari. Jika kebersamaan adalah jalan menuju keberhasilan, maka kelak akan di kenang sebagai gerakan yang menunjukkan kekuatan perempuan dalam konservasi dan melindungi ekologi.
“sio rela minyou tailama minyou duka la re balisa” (jika kita memandang lautan yang teduh di atas keteduhan itu menyimpan berita duka maka kita pun turut berduka; syair lala)
“siksa re melarat ene tharap iso pa masolo itero” (sengsara dan menderita bukan orang lain yang merasakan tapi kita). “itero ta bot falgali tharap kngat lima nalik pa” (torang sudah yang mo baku bantu jangan harap orang lain).
#Jaga kampung #Rawat budaya
-Oleh San Merah
3 notes
·
View notes
Text
Ratusan Ribu Warga Valencia Turun ke Jalan Protes Penanganan Banjir
http://dlvr.it/TG5khp
0 notes
Text
Warga Israel Serang Rumah Berbendera Palestina Berujung Bentrok di Amsterdam
Warga Israel Serang Rumah Berbendera Palestina, Berujung Bentrok di Amsterdam
Terjadi insiden kekerasan di Amsterdam setelah sekelompok warga Israel menyerang sebuah rumah yang menampilkan bendera Palestina di jendela. Serangan ini memicu bentrok antara kelompok pro-Palestina dan kelompok pro-Israel yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian.
Insiden tersebut terjadi di tengah ketegangan internasional terkait konflik Israel-Palestina, dengan banyak orang di berbagai belahan dunia memperlihatkan dukungan mereka kepada salah satu pihak. Di Amsterdam, protes dan aksi solidaritas Palestina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, yang tampaknya memperburuk ketegangan antar kelompok yang memiliki pandangan politik berbeda.
Pihak berwenang setempat langsung turun tangan untuk meredakan kericuhan dan mengamankan situasi. Beberapa orang dilaporkan terluka dalam bentrokan tersebut, namun tidak ada laporan korban jiwa. Kejadian ini menambah daftar insiden serupa yang terjadi di Eropa, di mana ketegangan terkait konflik Timur Tengah sering kali merembet ke jalanan dan memicu aksi kekerasan.
0 notes
Text
errausketarikez.org adalah platform yang didedikasikan untuk gerakan perlawanan terhadap pembangunan insinerator atau pabrik pembakaran sampah di Zubieta, Spanyol. Kelompok ini berfokus pada dampak lingkungan dan kesehatan akibat dari polusi yang dihasilkan insinerator serta menyoroti pengaruhnya terhadap komunitas lokal. Mereka mengkritik pihak berwenang yang dianggap mengabaikan keselamatan publik dan hanya fokus pada keuntungan industri.
Aktivitas utama dari gerakan ini meliputi aksi protes, pawai, dan kampanye edukasi untuk menginformasikan masyarakat mengenai risiko dari insinerator tersebut. Mereka juga melakukan pemantauan independen terhadap kualitas udara dan air di sekitar lokasi untuk memastikan bahwa emisi berbahaya dari insinerator tidak membahayakan warga sekitar. Salah satu kampanye terbaru mereka menyoroti pentingnya mempertahankan lingkungan yang bersih dengan mengadakan aksi "Giza Katea" atau rantai manusia sebagai simbol solidaritas.
Untuk informasi lebih lanjut dan keterlibatan dalam kampanye, Anda dapat mengunjungi situs resmi mereka.
1 note
·
View note
Text
Ancam Tak Ganti Meteran, Tagihan Listrik Warga Pamekasan Naik Drastis
PAMEKASAN, MaduraPost – Seorang pelanggan PLN di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengungkapkan kekagetannya setelah tagihan listrik untuk daya 450 VA melonjak hingga Rp125 ribu per bulan. Sebelumnya, tagihan listriknya hanya sekitar Rp40 ribu dengan pemakaian yang sama. Ini dialami Akhmad Buhari, warga Dusun Karang Tenga, Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean. Ia menyebutkan bahwa kenaikan tagihan…
#Dusun Karang Tenga#Kebijakan PLN#Kenaikan tagihan listrik#Lonjakan tarif listrik#Meteran listrik 450 VA#Pelanggan pLN#Penggantian meteran#PLN pascabayar#Protes warga#Tender proyek PLN
0 notes
Text
Jalan Rusak Menahun, Warga Lebak Tanami Pohon Pisang dan Tebar Ikan Lele
LEBAK – Kesal karena jalan yang menghubungkan tiga kecamatan rusak bertahun-tahun, belasan warga di Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, melakukan aksi tanam pohon pisang dan tebar ikan lele di lokasi jalan yang rusak. Informasi yang didapat, jika jalan yang kondisinya rusak parah tersebut merupakan jalan kabupaten, yang menghubungkan 3 kecamatan yakni Kecamatan…
View On WordPress
#Jalan rusak#kecamatan Cibadak#Kecamatan Cikulur#Kecamatan Warunggunung#mancing di jalan rusak#pancing lele#protes jalan rusak#warga lebak protes jalan rusak#Warga tanam pohon pisang
0 notes
Text
Protes Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Warga Gayam Kulonprogo Tanam Pohon Pisang
Aksi protes yang kreatif namun penuh sindiran terjadi di Gayam, Kulonprogo, Yogyakarta, ketika warga setempat memutuskan untuk menanam pohon pisang di jalan-jalan yang rusak parah. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah daerah yang dianggap lamban dalam memperbaiki jalan-jalan tersebut. Kerusakan jalan yang telah berlangsung lama ini membuat aktivitas harian masyarakat terganggu, mulai dari kegiatan bersekolah, bekerja, hingga distribusi barang di wilayah tersebut. Melalui aksi ini, warga berharap suara mereka lebih didengar, dan perbaikan jalan bisa segera terealisasi.
Latar Belakang Aksi Tanam Pohon Pisang
Jalan di wilayah Gayam sudah lama mengalami kerusakan, namun perhatian untuk perbaikannya minim. Lubang-lubang besar yang menganga, jalan yang bergelombang, dan becek saat hujan turun, sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga. Kondisi ini menjadi lebih parah ketika hujan mengguyur karena jalan berubah menjadi licin dan rawan terjadi kecelakaan. Selain itu, kerusakan jalan juga mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengendara motor maupun mobil yang melintasi jalan tersebut.
Upaya warga untuk melaporkan kondisi jalan yang rusak ini kepada pihak pemerintah desa hingga kabupaten sebenarnya sudah dilakukan. Beberapa kali warga sudah menyampaikan keluhan dan mengajukan permohonan perbaikan, namun respons yang diterima selalu sebatas janji tanpa tindakan nyata. Lama menunggu tanpa ada perubahan, akhirnya warga merasa tidak ada pilihan lain selain melakukan aksi protes dengan cara yang unik ini.
Bentuk Aksi Protes: Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan
Dalam aksi ini, warga menanam pohon pisang di beberapa titik di jalan yang rusak parah. Aksi tanam pohon pisang dipilih karena tanaman ini memiliki filosofi mendalam bagi warga. Pohon pisang adalah tanaman yang mudah tumbuh di lingkungan tropis, bahkan di lahan yang kurang subur sekalipun. Dalam konteks ini, pohon pisang menjadi simbol sindiran bahwa jalan yang rusak sudah tidak cocok lagi untuk dilalui kendaraan, namun lebih cocok sebagai lahan untuk tanaman.
Penanaman pohon pisang ini juga diikuti dengan pemasangan spanduk yang berisi pesan-pesan sindiran kepada pemerintah daerah. Pesan-pesan tersebut mengungkapkan kekecewaan warga, namun tetap dengan nada yang penuh kejenakaan. Beberapa warga juga memotret dan membagikan aksi ini di media sosial, yang kemudian membuatnya menjadi viral. Banyak warganet yang memberikan dukungan kepada aksi ini dan berharap pemerintah daerah segera merespon permintaan warga.
Respons Warga: Protes Sekaligus Humor
Aksi penanaman pohon pisang ini tak hanya menjadi bentuk protes warga, tetapi juga menyisipkan humor di dalamnya. Warga berharap aksi ini tidak hanya sekadar dianggap sebagai kemarahan, tetapi sebagai sindiran yang menyiratkan pesan mendalam. Humor yang digunakan dalam protes ini merupakan cara warga untuk menunjukkan bahwa mereka sudah lelah menunggu tanpa adanya kejelasan mengenai kapan perbaikan akan dilakukan.
Selain itu, aksi ini juga menunjukkan kreativitas warga dalam mengekspresikan kekecewaan mereka. Mereka menganggap bahwa dengan cara ini, pesan mereka bisa lebih menarik perhatian pemerintah dan pihak-pihak yang berwenang untuk segera menindaklanjuti laporan mereka. Aksi yang penuh humor dan kreatifitas ini pun mendapat dukungan dari masyarakat luas, yang sebagian besar berharap pemerintah dapat segera turun tangan.
Dampak dan Resiko dari Kondisi Jalan Rusak
Kerusakan jalan di Gayam Kulonprogo ini tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga keselamatan warga. Berikut beberapa dampak dari jalan rusak ini:
Kecelakaan Lalu Lintas Lubang-lubang besar dan jalan yang bergelombang dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor. Beberapa warga telah mengalami kecelakaan ringan akibat kondisi jalan yang licin atau tidak rata.
Menghambat Akses Pendidikan dan Ekonomi Kerusakan jalan juga menghambat akses warga untuk bekerja atau bersekolah. Bagi warga yang setiap harinya bergantung pada kendaraan bermotor, kondisi jalan yang rusak tentu menjadi tantangan tersendiri. Distribusi barang dan komoditas juga menjadi terganggu karena kendaraan pengangkut harus berjalan lebih lambat untuk menghindari jalan yang berlubang.
Kenaikan Biaya Perbaikan Kendaraan Kerusakan jalan menyebabkan kendaraan yang sering melintas menjadi lebih cepat rusak. Suspensi dan roda kendaraan lebih mudah mengalami kerusakan ketika harus melewati jalan yang bergelombang dan berlubang setiap harinya. Hal ini menambah beban biaya perawatan dan perbaikan bagi warga.
Penurunan Produktivitas Waktu tempuh yang lebih lama dan kondisi jalan yang tidak nyaman juga berdampak pada produktivitas warga. Keterlambatan akibat harus menghindari lubang di jalan ini menyebabkan warga membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di tempat tujuan.
0 notes
Text
Berlanjut Protes Penggunaan Lahan Milik Desa Adat Tanpa Paruman, Warga: Kami Akan Bikin Laporan Resm
sidikpantau Bali | Aksi Protes pembangunan diatas lahan milik Desa Adat Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng tanpa melalui Paruman Adat terus berlanjut dan semakin meluas.03/11/2024 Warga masyarakat yang mengatas namakan dirinya, Warga Peduli Desa Adat Pelapuan, kembali memasang spanduk diatas lahan milik Desa Adat, yang berlokasi di sekolah dasar negeri 1 Pelapuan pada hari Sabtu,…
0 notes
Text
Pemakaman Umum Warga Diklaim Milik PT Kahuripan, Ratusan Warga Desa Iwul Demo ke Pemkan Bogor
RASIOO.id – Konflik agraria antara PT Kahuripan dan ratusan petani Desa Iwul, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor kembali memanas. Ratusan petani menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Jalan Raya Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat, 1 November 2024, sebagai bentuk protes atas rencana perusahaan mengubah lahan penghijauan menjadi kawasan perumahan. Aksi ini diwarnai dengan…
0 notes