#PERADABAN DUNIA
Explore tagged Tumblr posts
tengkuputeh · 1 year ago
Text
INFOGRAFIS TSUNAMI ACEH
Infografis Tsunami Aceh, 26 Desember 2004 dari situs tengkuputeh.com
INFOGRARIS TSUNAMI ACEH 26 DESEMBER 2004 Infografis Tsunami Aceh, 26 Desember 2004 dari situs tengkuputeh.com 26 Desember 2004, antara pukul delapan dan lewat lima belas menit, perantah gemetar, keramik berjatuhan. Ia berjalan keluar rumah dan melihat orang bertakbir di jalan dan gang-gang kecil, tak lama terbunyi suara ledakan. Dalam tempo hitungan menit. “Laut datang!” terdengar orang-orang…
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
rnldzstudio · 1 year ago
Video
youtube
Kerajaan Tertua di Nusantara (Kutai Martadipura Part I)
1 note · View note
kbanews · 2 years ago
Text
Apresiasi Webinar Simpul Relawan ABRI-1, Anies: Forum Bertukar Pikiran
JAKARTA | KBA – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengucapkan selamat dan apresiasi atas terselenggaranya webinar yang digelar Simpul Relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI 1) bersama Sahabat Anies Internasional (SAI). Ucapan itu disampaikan Anies melalui rekaman video yang ditayangkan saat acara. Terlihat Anies menggenakan kemeja…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ekydakka · 2 years ago
Text
Buku Sejarah Dunia Yang Disembunyikan (The Secret History Of The World)
Buku Sejarah Dunia Yang Disembunyikan (The Secret History Of The World) “The Secret History of the World” (“Sejarah Dunia Yang Disembunyikan”) adalah sebuah buku yang ditulis oleh penulis Inggris, Mark Booth. Buku ini mengungkapkan teori-teori konspirasi dan pandangan alternatif tentang sejarah dunia yang dianggap disembunyikan dari publik. Buku ini membahas topik-topik seperti agama, mitologi,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
aqielafadiya · 3 months ago
Text
Nak, Ibu punya cita-cita kecil. Mari kita jadi pembelajar sampai mati. Kita akan belajar banyak, Nak.
Saat mengaji, membaca buku, menghafal Qur'an, mengayuh sepeda, ke tukang sayur, mengaduk adonan roti, itu semua pelajaran. Kita akan tuliskan semua pelajaran yang kita dapat setiap hari sampai memenuhi dinding-dinding rumah.
- Tapi, Bu, nanti dimarahin Ayah.
Ssstt.. ada papan tulisnya, Sayang
Tumblr media Tumblr media
Di dalam Al-Qur'an, tak ada doa yang dilangitkan para Nabi agar ditambahkan nikmat kepadanya kecuali ditambahkan ilmu. 'Rabbi zidni 'ilma'.. Maka dahaga paling baik, adalah dahaga terhadap ilmu.
Sebab ilmu itu, Sayang.. mencahayai gelapnya peradaban, membalik nasib menuju keberkahan, dan memantik hadirnya kebahagiaan.
Ah, bagaimana Ibu menjelaskan padamu tentang taman-taman surga di dunia ini?
Bersama-sama, ya. Mari kita jadi pembelajar sampai mati. Sampai paru-parumu tak sanggup dimasuki udara lagi.
335 notes · View notes
edgarhamas · 1 year ago
Text
Pembuka Generasi Pembebasan
Edgar Hamas, (@cerita.edgar) Founder Gen Saladin
Ketika akun IG saya disegel Meta, entah kenapa saya malah merasakan sesuatu; kelegaan. Lega, karena ternyata apa yang saya tulis dan sampaikan ternyata digelisahkan.
Lalu saya senyum sendiri, membatin, "akun IG tumbang, bisa buat lagi. Tapi nyawa di Gaza yang hilang, tidak."
Tumblr media
Edgar Hamas ini bukan nama pena. Ia nama asli saya sejak lahir. Ia menjadi satu kebanggaan tersendiri buat saya sampai sekarang. Bagi Syaikh Ahmad Yasin sendiri, lahirnya H@mæs adalah sebuah penanda terbitnya generasi baru setelah 40 tahun zionazi bercokol di Palestina.
Beliau bilang, bahwa 40 tahun adalah fase yang dibutuhkan untuk mengganti generasi satu ke generasi selanjutnya. Syaikh Yasin tadabburi itu dari perjalanan Bani Israil dalam Al Qur'an, kala dihukum oleh Allah di Padang Tiih 40 tahun lamanya.
Setelah 40 tahun, apa yang terjadi?
Muncul generasi baru yang berbeda cara pandang dari yang lalu.
Jika yang dulu adalah generasi pengecut yang takut untuk masuk ke Palestina, maka generasi baru yang dipimpin oleh Yusya bin Nuun ini memutus rantai kepengecutan itu. Mereka membuka lembaran keberanian dalam sejarah.
Itulah mengapa Syaikh Yasin menggambarkan bahwa generasi umat ini akan terbagi menjadi 3 kali 40 tahun. Yang gelombang pertama adalah generasi yang merasakan awal penjajahan. 40 tahun kedua adalah perlawanan, dan generasi 40 tahun ketiga adalah "tahrir", pembebasan.
Jadi, yang kamu lihat hari-hari ini, adalah mukadimah bagi lahirnya generasi pembebasan, insyaallah. Sebab banyak pula analis, jurnalis hingga sejarawan yang mengatakan,
"dunia akan sangat berbeda antara sebelum gerakan Thufanul Aqsha (Badai Al Aqsha) dan setelahnya."
Kamu pun, merasakannya...
Umat ini tidak akan tidur selamanya. Ada sunnatullah bahwa segala sesuatu itu terus bergulir, dan sejarah pun membekali kita dengan contoh-contoh yang nyata. Pasukan Crusader tumbang, Mongol runtuh, Buwaih luruh. Zionazi? Bahkan mereka pun tahu umur mereka menuju senjakala.
Saya sering menyampaikan bahwa kita adalah generasi yang ada di persimpangan sejarah. Kita akan lihat "shifting" yang banyak. Yang dulu kuat, mulai sekarat. Yang dulu adidaya, kini mulai meminta-minta. Dan kau tahu tanda sebuah peradaban akan hancur?
Kezalimannya menjadi-jadi.
324 notes · View notes
lilanathania · 1 month ago
Text
Matinya para Pejuang
Hidup di zaman sekarang memang serba mudah. Informasi ada di mana-mana dan teknologi memfasilitasi aktivitas kita. Sayangnya, kehidupan serba mudah ini akhirnya membunuh bibit-bibit perjuangan.
Tumblr media
Musuh utama manusia di zaman serba instan dan mudah ini sebetulnya hanya satu: MALAS. Malas berjuang, tidak punya motivasi, terlalu banyak distraksi, apapun sebutannya.
Begitu banyak orang yang tidak mau berpikir dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Zaman dahulu, kita perlu melakukan usaha A-Z untuk memahami dan menyelesaikan tugas. Pergi ke perpustakaan, membaca koran, tanya ke sana-sini, semua usaha harus dikerahkan untuk mencapai sesuatu.
Zaman sekarang, karena segalanya dipermudah, yang timbul justru rasa malas. Buat apa menghafal? Ada Google. Buat apa mengerjakan tugas? Ada ChatGPT. Buat apa mendengarkan di kelas? Ada YouTube. Semua difasilitasi sehingga proses bersusah-payah seakan tak ada artinya.
Sekarang saya tanya, kapan terakhir kali Anda membaca buku untuk mencari sebuah jawaban? Kapan terakhir kali Anda butuh berjuang mati-matian untuk mendapatkan sesuatu? Seberapa sering hal itu terjadi?
Orang bisa berargumen, 'Pakai ChatGPT itu juga butuh kemampuan lho! Kan kita yang bikin prompt!' Betul, saya setuju. Tapi ada proses belajar yang hilang ketika penemuan jawaban terjadi secara instan. 'Tapi saya masih membaca ringkasan buku yang dibahas dalam podcast dan YouTube channel!' Bagus, tapi hal itu tidak bisa menggantikan proses membaca konvensional. 'Ya begitulah orang sirik yang jadul dan ga bisa move on! Sudah ada teknologi kok tidak dipakai!' Nah, di poin ini ada satu hal penting yang Anda perlu tahu.
Manusia terbiasa melihat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sebagai sesuatu yang linear. Masyarakat pedesaan harus pergi ke kota. Radio diubah menjadi telepon kemudian smartphone. Pasar digantikan dengan mall lalu e-commerce. Semua ini adalah tanda kemajuan peradaban. Setujukah Anda?
Pola pikir ini cenderung menganggap hal tradisional sebagai keterbelakangan yang perlu 'diperbaiki' atau 'ditingkatkan'. Padahal, kita sekarang berada dalam era yang aneh. Pengetahuan sangat mudah didapat, tetapi banyak manusia semakin bodoh. Berbagai fasilitas dibuat untuk meningkatkan produktivitas, tetapi orang makin malas. Jadi.. Betulkah ini sebuah bentuk kemajuan?
Beberapa waktu lalu saya menemukan pembahasan menarik fenomena ini dari sudut pandang ilmu fisika, khususnya teori entropi. Walau saya jelas bukan orang yang ideal untuk menjelaskan tentang hukum fisika, secara sederhana, entropi adalah sebuah kondisi tidak teratur yang selalu meningkat. The universe tends towards chaos (Anda boleh membaca lebih jauh di sini, penjelasannya cukup ramah untuk orang yang tidak punya background ilmu fisika). Dalam dunia dan sistem yang serba teratur, kerusakan/kekacauan pasti akan terjadi. Bukti sederhananya, rumah atau taman yang rapi membutuhkan perawatan dan usaha ekstra untuk terlihat cantik. Secara natural, rumah dan taman akan menjadi berantakan atau rusak bila dibiarkan. Begitu juga dengan bumi, manusia, dan segala isinya. Semua hal akan menjadi chaos seiring dengan berjalannya waktu.
Bagaimana bila teori ini kita terapkan secara filosofis? Dunia dan masyarakat selalu bergerak menuju kekacauan. Menjaga pemerintah yang adil, makmur, dan demokratis sangat sulit karena selalu ada orang-orang yang serakah. Menjadi orang yang altruis dan rajin tidak mudah karena ada godaan kemalasan dan nafsu duniawi lain. Menciptakan dunia yang damai dan penuh kebaikan mustahil karena secara alami semua hal cenderung berubah manjadi hancur. Itukah masa depan yang sudah digariskan oleh teori fisika? Jangan-jangan, teknologi bukanlah bentuk kemajuan, melainkan titik awal kehancuran manusia? Apakah penemuan dan penggunaan teknologi adalah misi bunuh diri yang tidak kita sadari?
Saya bukan cenayang dan bukan juga ilmuwan fisika. Saya tidak tahu jawabannya.
Yang pasti, dalam keseharian, kita selalu dihadapkan pada pertempuran dengan banyak hal. Kemalasan, iri dengki, ketamakan, kerakusan, dan berbagai hal buruk lainnya. Semua itu sulit dilawan, tapi bukan mustahil. Semua hal ada cheat-nya, tapi kita bisa menolak bermain curang atau gampang. Teknologi tidak boleh menggantikan hal-hal utama yang menjadikan kita manusia.
Mungkin ini saatnya kita hidup seakan kembali ke zaman batu. Paksa diri untuk berjalan kaki, jangan manjakan kaki dengan naik motor atau mobil. Paksa diri membaca buku, jangan sekadar baca ringkasan dan ulasan. Paksa diri kerjakan tugas dengan usaha mandiri, jangan terpaku pada ChatGPT. Saya percaya, modernitas dan teknologi bukanlah solusi untuk semua hal. Kemajuan bukanlah garis linear yang harus diamini 100%. Kita harus berani mengkritisi teknologi dan semua kemudahan ini. Ambil yang positif, batasi yang negatif.
Di mana-mana saya melihat kematian para pejuang. Mereka yang sudah sepenuhnya ditaklukkan kemalasan, selalu mencari jalan pintas yang instan dan mudah. Semoga kelak kita bisa melihat bangkitnya lagi para pejuang yang gugur dalam peperangan dengan diri sendiri.
16 notes · View notes
mamadkhalik · 8 months ago
Text
Yang Membuat Hidup
Apa yang membuat peradaban hidup? jawabanya adalah Iman.
Kita memahami bahwa Islam itu pasang surut di setiap zamanya. Ketika Islam meredup di suatu tempat, Allah memunculkan suatu kaum untuk menyalakan api dakwah kembali di tempat lain.
Ingatkah kau dengan korupnya Bani Umayyah? dengan kezaliman pemimpin-pemimpin itu, Allah menghadirkan kembali Khalifah yang shaleh dan peduli akan masyarakatnya, Beliau adalah Umar bin Abdul Azis Sang Khulafaurrasyidin ke-5.
Ketika Bani Umayah mulai lalai, munculah Bani Abbasiyah dengan kegemilangn ilmu pengetahuanya. Ketika Abbasiyah sedang lemah karena cinta dunia, munculah Turki Seljuk yang gagah berani dari Asia Tengah untuk menyelamatkan Izzah kaum Muslimin.
Beberapa masa setelahnya, Turki Seljuk dilanda perpecahan, munculah dinasti Zankiyah dilanjutkan dengan Ayyubiyah yang memiliki cita-cita untuk membebaskan Al-Quds kembali.
Bersama dengan itu, Ayyubiyah mulai dilanda perpecahan internal, Turki Rum Seljuk mengambil peran dengan melindungi kaum Muslimin dari arah barat. Kilic Arslan dan Aleadin Keykubad menjadi momok bagi Pasukan Salib yang melewati Anatolia agar tidak terlalu jauh masuk ke bumi Syam.
Di belahan bumi lain, pelarian Bani Umayah, Abdurrahman Ad-Dakhil terpilih menjadi pemimpin Andalusia dan mengembalikan persatuan Umat Islam di sana. Naik turunya peradaban, Andalusia mulai lemah sampai akhirnya muncul Panglima yang bukan dari keturunan dinasti mengambil kepemimpinan, Muhammad bin Abi Amir Al-Mansur atau yang dikenal Alamanzor menyelamatkan muka umat Islam atas serangan Kerajaan Kristen Utara.
Andalusia pecah kembali menjadi kerajaan kecil sampai lemah, akhirnya ditaklukan kembali oleh Bani Murabithun, dilanjutkan Bani Muwahiddun yang menegakan kembali nilai-nilai Islam
Kembali ke Anatolia, Turki Rum Seljuk mulai lemah dengan kedatangan Mongol dan perpecahan suku Turki. Munculah Suku Kayi dengan Suleyman Shah, dilanjutkan Ertugrul Ghazi, lalu besarkan oleh Osman Ghazi yang dikemudian hari membentuk Kesultanan Turki Usmani sampai menaklulan Konstantinopel.
Di Tanah Jawi Nusantara, Malaka di gempur habisan-habisan oleh portugis. Mereka hendak mengobarkan perang Salib atas dasar dendam di Andalusia. Dari Malaka perlawanan berpindah dari Barus, Aceh, Pasai, dan sekitarnya.
Di Jawa, gema jihad terdengar ke telinga Mataram Islam hingga memberangkatkan pasukan untuk menyerang Malaka dan Sunda Kelapa. Bersama koalisi Mataram, Cirebon, dan Banten, Sunda Kelapa ditaklukan yang kemudian hari menjadi Jayakarta.
Berpindah ke tempat lain, ertempuran berkobar di Jazirah Al-Mulk (Maluku). Kaum kafir yang menyebarkan fitnah di jawa dari Mataram Islam ke Giri Kedaton, mulai mengadu domba umat Muslim di Ternate Tidore. Sampai masa kelicikan portugi membunuh Ayah dari Sultan Baabulah, yang akhirnya Sang Sultan mengobarkan Jihad seluruh Maluku, menghancurkan Portugis ke akar-akarnya.
Pertempuran beralih ke Mataram Islam kembali ketika fitnah sudah merajalela. Pertempuran di pimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang mengepung Jenderal De Klerk di Benteng Ungaran sampai mati, kemudian melanjutkan perjuangan dengan mendirikan Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat sebagai antitesis dari Kesultanan lain yang memilih tunduk kepada Belanda.
Setelah itu, cucunya Pangeran Diponegoro melanjutkan estafet perjuangan dengan menyerukan Perang Sabil gabungan Kaum Ulama, Priyayi, Keraton bersatu padu melawan Penjajah.
Jadi, apa rahasia dari perjuangan setiap zaman itu? apa yang membuatnya perjuangan hidup dari satu tempat ke tempat lain? Jawabanya adalah Iman.
Arsa Coffee Library, 18 Juni 2024
Tumblr media
28 notes · View notes
komunitaspuanberaksara · 1 year ago
Text
Memperingati Hari Aksara
Lama aku memandangi dinding, membiarkan kepalaku berangan-angan bagaimana kata-kata diciptakan manusia purba, hingga aku terbangun dengan kesadaran; apakah peradaban akan mati saat orang-orang berhenti menulis?
Sembari memandangi lemari yang berisi jejeran buku-buku, pemikiranku berkelana pada suatu kekhawatiran bagaimana jika kelak aku mati, dan buku-buku itu hanya tersisa sebagai pajangan lemari? Bukan lagi sebuah nutrisi yang menghidupkan hati?
Kata-kata di dalamnya telah membuatku berkelana. Dari satu rasa ke rasa berikutnya. Dari satu masa ke masa lainnya. Sedang kakiku tak kemana-mana.
Semua begitu ajaib sekali, bahkan buku-buku dalam lemari itu akan tetap mewangi bahkan setelah penulis dan pembaca nya tiada.
Karena itu aku berpikir bahwa aksara memiliki kekuatan super yang dapat membuat manusia tetap hidup melebihi batas usianya. Aksara juga mampu membawa kita berkelana melintasi masa yang kita tidak hidup di dalamnya.
Diam namun bergerak. Hatiku berbisik, dapatkah kita saling menyayangi hanya dengan sebuah kata? Dunia menjawab. Bahkan Peperangan pun dimulai dari kata.
Sebuah kata yang bermakna menjadi isi dalam aksara yang tidak biasa. Pemulung cerita bisa mengambil inspirasi darinya. Kemudian mengabadikannya lagi dengan warna yang berbeda.
Aksara selalu menjadi sejarah, kata dan rahasia dari segala peradaban.
Ruang PuBer, 08 September 2023
94 notes · View notes
ceritasiolaa · 5 months ago
Text
Menjadi Manusia Yang Bermanfaat [1]
Tumblr media
“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR. Al Hakim)
Hadist diatas merupakan sebuah pengingat bagi kita dalam menapaki kehidupan di dunia ini. Jika kita telaah, maka terdapat lima hal yang akan ditanyakan oleh Allah, yakni pertama tentang umur kita digunakan untuk apa, kedua masa muda kita dihabiskan untuk melakukan apa saja, ketiga darimana harta kita, keempat untuk apa harta tersebut kita gunakan, dan kelima apa yang kita berikan pada lingkungan kita dengan ilmu yang kita miliki.
Pertama, tentang umur kita. Sudah berapa lama Allah SWT memberikan nikmat yang luar biasa di dunia ini pada hidup kita? 20 tahun? 25 tahun? Atau sudah 30-an tahun lamanya? Sudahkah kita bersyukur dengan rezeki yang telah Allah Ar-Razzaq berikan? atau malah kita lalai, lupa dengan nikmat-Nya sehingga kita menjadi orang yang sia-sia selama berpuluh-puluh tahun ini. Sesungguhnya Allah itu akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita jika kita bersyukur.
Allah nge-reminder kita nih dalam Qur’an Surah Ibrahim ayat 7, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang bersyukur ya dan menghindari diri dari kufur nikmat agar jauh dari azab Allah.
Kedua, masa muda kita dihabiskan untuk melakukan apa aja? Scrolling medsos? Nongkrong ke café a,b,c? Nyari temen non halal? Ini maksudnya pacaran ya. Kalau yang kita lakukan adalah hal-hal yang tidak berfaedah, rugi banget hidup kita cuma dihabiskan untuk ketidakbermanfaatan. Aku yakin, anak muda adalah tonggak penerus peradaban. Jadi jika kegiatan kita hanyalah perkara dunia yang tidak bermanfaat, bagaimana bisa kita melanjutkan peradaban yang gemilang untuk penerus kita?
Sekarang sudah banyak komunitas-komunitas, kelompok kajian, maupun gerakan sosial yang bisa kita ikuti untuk menjadi orang yang produktif dan bermanfaat. Jangan habiskan waktu muda kita pada hal yang tidak berbobot dan mengarahkan kita pada keburukan. Carilah tempat berkembang dan bertumbuh, tempat yang bisa menjadi sarana kontribusi kita untuk ummat, dan pastinya dengan niat lurus karena Allah Ta’alaa. Jangan ingin melakukan kebaikan dengan niat terselubung, namun berniatlah karena ingin menggapai ridho-Nya.
Untuk tulisan #30DWC hari pertama, cukup kita sharing sampai dua poin diatas dulu ya. Selanjutnya hari esok kita sambung kembali.. happy reading! Semoga bermanfaat tulisannya.
| Medan, 11 September 2024 pukul 10.00 WIB
9 notes · View notes
kuebeludrumerah · 1 year ago
Text
Curang itu kalau misal hasil real berbeda jauh dengan quick.
Misal ada 5 lembaga survey dengan kredibilitas tinggi melaksanakan survey mengumumkan hasil kemenangan oleh pak Joged, ketika nanti di real keluar hasil pemenangnya malah pak Tantrum maka dari situlah jadi pertanyaan besar. Baru deh deklarasi Terstruktur, Sistematis, dan Masif itu pas banget buat diserukan secara sporadis. Kalau yang 5 tahun lalu mah itu emang goblok aja.
Maka dari itu gugur sudah argumen tentang bawaslu typo, KPPS ngantuk, salah tulis, atau apalah itu. Omong-omong jadi tim KPPS tuh capek lho, kataku ga sepadan sih ama bayarannya wgwgwg. Jadi, misal nanti tuh semua typo dibenerin pun tidak akan merubah kedudukan yorobun.
Jadi, salah satu fungsi hitung cepat itu ya sebagai pengawasan di hasil real, jangan sampai hasil quick menyatakan A tapi di real yang menang malah keponakan pak RT.
Lebih sederhana lagi, ketika nanti menemukan perhitungan cepat telah mencapai sampel sebesar 80%, silakan legowo dengan hasilnya. Serius deh, membangun kredibilitas lembaga survey tuh ga gampang lho. Tanya deh ama temen kalian yang kuliah di bidang tersebut.
Makanya lembaga survey yang punya hasil berbeda di tahun 2014 itu nggak muncul lagi di 2019. Habis sudah ditelanjangin Indikator, LSI, SMRC, dkk.
Aku pribadi punya janji ke diri sendiri misal sebelum 13 Februari nanti ada ketua umum partai yang meninggal aku bakalan pilih pasangan calon yang di usung partai tersebut. Cuma kok aku lihat 13 Februari masih hidup dan teriak-teriak di panggung jadinya ya gajadi lah.
Lha piye meneh, ada pasangan yang sudah dibuat kecewa merasakan mulut manisnya dan sebel tiap ditanya solusi oleh wartawan yang keluar cuma retorika. Ada juga yang malah kaya lawak, kek anak kecil dikasi permen langsung seneng, bedanya ini bukan permen, tapi jabatan. Mana tiap beres debat selalu ngumpulin gerombolannya buat curhat dan ngomel-ngomel. Ada juga yang diusung sebenernya ga terlalu buruk, walaupun tetep jelek, kebantu ama wakilnya sih, tapi ya aku sebel banget ama ketua partainya.
Jadi gausa bangga ah pilihanmu menang, calonnya jelek semua.
Nah, seharusnya nih, seharusnya ya yang memprihatinkan bukan di bagian soal curang-curangan, tapi pada tingkat kepercayaan komunitas masyarakat kita ini yang percaya kalau makan siang gratis itu solusi stunting.
Itu yang seharusnya jadi diskursus besar di dunia maya, bukannya nuduh curang-curang, itu sih anda ketinggalan jauh peradaban modern, mending anda gabung bersama orang-orang yang ngomong TSM di 5 tahun lalu aowkaowkaokw.
Ada banyak bias opini tentang ini, tapi kalau hematku kayanya ya cuma 3. Satu emang masyarakat berhasil berempati dengan calon pilihannya, kena bully, mau nangis, kasihan, dll. Dua, masyarakat suka sama hasil yang fisik dan cepat kayak beras, bansos, makan siang, susu gratis dan lain-lain.
Atau ya emang tolol aja.
Tapi nggak ya, argumen mentolol-tololkan yang menang ini gugur oleh opini di mana pasangan yang menang ini emang bener-bener dan sungguh-sungguh paham dengan apa yang dibutuhkan oleh seluruh berbagai lapisan masyarakat.
Jadi nggak cuma ngerti sama apa yang dibutuh ama orang-orang kaya, tapi yang miskin juga ngerasa aspirasinya bisa dipenuhi oleh pasangan ini. Gitchuu.
Yah, semoga ya, ehe ehehe ehehehe.
21 notes · View notes
kbanews · 2 years ago
Text
Habib Muhsin Sebut Anies Salah Satu Unsur Perubahan dalam Siklus 100 Tahun Peradaban Dunia
JAKARTA | KBA – Sekretaris Jenderal Majelis Bangsa Indonesia (MBI) Habib Muhsin Ahmad Al-Attas mengungkapkan bahwa setiap 100 tahun akan terjadi sebuah perubahan siklus peradaban dunia. Dia mengatakan, selama ini baik di bidang ekonomi ataupun politik didominasi oleh ideologi kapitalis dan komunis yang setelah diterapkan banyak kegagalan. Menurutnya, masyarakat ke depan akan membutuhkan sebuah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
arsualas · 1 month ago
Text
Reputasi: Perburuan Tanpa Henti
Sejak zaman dahulu, reputasi telah menjadi salah satu harta yang paling diidamkan oleh manusia. Di setiap peradaban, dari masa ke masa, kita menemukan jejak-jejak bagaimana manusia berlomba-lomba membangun nama, mencari pengakuan, dan mencetak sejarah. Dalam perjalanan tersebut, reputasi bukan sekadar soal dihormati atau dikenang, melainkan tentang pengaruh, kekuasaan, dan bagaimana seseorang dikenang setelah mereka tiada.
Tidak mengherankan, dalam perburuan ini, ada yang terjebak dalam pusaran ambisi. Kekuasaan dan pengaruh menjadi mata uang utama, dan reputasi adalah cermin dari keberhasilan mereka. Mereka yang berkuasa tidak segan-segan mengorbankan apa pun—moralitas, hubungan, bahkan kemanusiaan—demi mempertahankan atau memperluas kekuasaan mereka. Dalam konteks ini, reputasi menjadi medan pertempuran, di mana setiap langkah diukur dan setiap keputusan diambil dengan tujuan menjaga atau meningkatkan citra.
Namun, apakah semua orang mencari reputasi dengan cara yang sama? Tentu tidak. Ada mereka yang bekerja dalam diam, yang percaya bahwa reputasi sejati tidak dibangun dari apa yang terlihat, melainkan dari esensi siapa mereka sebenarnya. Mereka tidak terobsesi dengan bagaimana dunia memandang mereka, tetapi lebih pada dampak nyata yang mereka tinggalkan. Ini adalah orang-orang yang, meski mungkin tidak mencolok di panggung dunia, memiliki reputasi yang abadi dalam hati mereka yang tersentuh oleh kebaikan dan ketulusan.
Di zaman modern, media sosial telah mempercepat dan memperbesar perburuan reputasi ini. Dalam hitungan detik, seseorang bisa menjadi terkenal, tetapi dengan cepat pula mereka bisa jatuh dari tangga popularitas. Dunia digital memberikan panggung bagi siapa saja, tetapi juga menuntut perhatian yang konstan dan kesempurnaan yang tak terjangkau. Di sini, reputasi menjadi permainan persepsi, sering kali terlepas dari kenyataan yang sebenarnya.
Namun, dalam semua hiruk-pikuk ini, satu hal tetap benar:
reputasi yang bertahan lama adalah yang dibangun di atas dasar integritas dan kontribusi nyata. Mereka yang benar-benar berpengaruh adalah mereka yang tidak hanya mencari nama besar, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan dan dampak positif yang tak terlupakan.
Reputasi, pada akhirnya, adalah tentang bagaimana kita ingin dikenang. Apakah kita hanya mengejar kemilau duniawi yang fana, ataukah kita membangun sesuatu yang lebih dalam dan bermakna? Perjalanan ini, meski penuh tantangan, adalah cerminan dari pilihan kita sebagai manusia.
3 notes · View notes
aliviazahra · 2 months ago
Text
Ngomongin Cinta-Cintaan
Ini mau bahas apa hayooo wkwk aman gaes ini bukan akan membahas cinta-cintaan yang dibayangkan seperti drakor-drakor itu. Ini ngomongin cinta yang sesungguhnya. Apasii wkwk
Jadi beberapa hari lalu ayah ibu cerita kalau beliau berdua mau bikin project benerin lampu RT bersama. Jadi gemes sendiri dengernya. Kadang denger cerita beliau bikin project Jumát berkah, ngajak jalan-jalan orang tua (mbahku), kajian rutin bersama, dzikir pagi petang bersama, atau sekadar silaturahmi ke teman-teman lama.
Alhamdulillah usia-usia pensiun sudah tidak lagi sibuk dengan pengasuhan anak tp tetap membuat kegiatan bermanfaat dengan project bersama. Teringat pula cerita orangtua Anggit yang berkegiatan menghidupkan mushola bersama sampai studi banding ke Masjid Jogokariyan. Semoga Allah berkahi dan rahmati kehidupan orang tua kita semua. Aamiin..
Minggu lalu ketika silaturahmi ke rumah Mba Uvy ada kata-kata Mba Uvy yang ngena banget kurang lebih kata-katanya begini
“Memang kalau rumah tangganya punya visi misi akhirat Allah SWT mudahkan kehidupannya, levelnya udah gak lagi ngomongin hawa nafsu ngomongin perasaan cemburu, sedih, takut diselingkuhin, kecewa dengan pasangan dengan anak dll. Tujuannya jelas tiap fase tahu yang ingin dicapai bersama. Hal-hal remeh gitu sudah bukan urusannya lagi, hatinya sama-sama karena Allah SWT. Enak sudah kalau gitu”
aaahhh nyeess banget rasanya.
Iya juga yaa batinku, enak juga yaa kalau tujuannya panjang hingga akhirat, berlomba-lomba meraih pahala bersama agar Allah pertemukan kembali di surga. Jadi levelnya bukan tentang memuaskan perasaan dan hawa nafsu dunia saja tetapi lebih dari itu, misi peradaban mencetak generasi rabbani dan bermanfaat untuk sesama. Semoga aku, kamu dan teman-teman di sekitar kita dipertemukan dengan orang-orang yang tepat membawa visi misi peradaban sehidup sesurga. Aamiin.
3 notes · View notes
kphpdraisme · 2 months ago
Text
Ternyata benar,
Tumblr media
Jadi rencananya sebelum record kelas ini dihapus, aku mau rewatch semua videonya dan merampungi catatan. Lebih niatnya lagi, menelurkan essay yang lebih ilmiah—yah, niatin dulu lah minimal.
Oiya ini dulu, berlian pertama,
Tumblr media
Ilmu menarik yang dipaparkan ust. Fitrian–semoga Allah jaga–di studium generale. Tentang mindset pertanyaan di kepala orang tua ketika anak sudah mendewasa, 'kenapa anak jarang mau di rumah ya?'
Ustad said, "begitulah ujiannya. Ketika masa golden-age mereka, which is usia primanya kita, dunia luar yang tanpa mereka, menjadi lebih menarik. Membersamai mereka kala kecilnya seakan jadi sulit, padahal itulah fasenya. Padahal, begitulah ujiannya."
Meskipun iya, itu nanti juga ada lanjutan bahasan dari surat Luqman atas mindset yang harus dimiliki setiap anak manakala beranjak dewasa—tempat terbaik untuk orang tua ketika masa senjanya adalah disampingmu. Uapiknya this deen, Allahuakbar!
Nah, itu secuil. Ada jutaan ilmu yang bikin nangis pwool. Nanti, dikit-dikit kita cairkan dalam bentuk tulisan lebih beradab. Semoga Allah izinkan.
Anw, kembali ke gambar pertama, kalimat paling menenangkan selepas selesai kelas, atau setiap merenungi ilmu-ilmu ini yang makin ditelan makin bikin sakit kepala sakit punggung sakit semuanya:
Then, untuk apa kita belajar ini semua?
Bukan untuk menjadi ahli. Toh, sepanjang peradaban banyak kisah mereka yang tak ideal namun Allah titipkan ulama besar dari sana.
Jadi, ini, untuk sekadar pamer saja sama Allah. Bahwa, kita berupaya. Menapaki sebaik-baik upaya yang kita bisa.
Yang semoga, atas itu, Allah rapikan keluarga kita.
Ah, aku selalu sangat senang menjadi hamba Allah. Bukankah nikmat sekali ketika mengetahui Ia tak melihat jasad dan rupamu, sedang Ia hanya melihat hati dan amalmu.
Ah meski, makin tau makin sadar aja deh ini kaya ga logis bisa disiapin semuanya plis lah gimana caranya bisa jadi manusia setenang malam itu teh ya rabbanaa 😭🙏🤏 tapi.............mindset yang bener emang gini ya 🙏😭
Yasudah. Semoga Allah beri kita taufik selalu, berkah pada usia yang semakin sedikit ini, selalu.
-----ya exactly. starting to face the real path. and, the ayaat is real, bro.
Oiya, untuk pemahaman lebih komperhensif atas gambar satu, bisa akses postingan instagram terbaru beliau (@/fitriankadir - parenting gagal). Kaget juga tadi pagi menemukan ini manakala sudah berencana sharing point serupa di malamnya.
4 notes · View notes
yupihepi · 3 months ago
Text
FREEDOM - Chapter 2: Virtual dan Ideal (2)
Tumblr media
Eichi: …Dalam beberapa jam, kota menjadi porak poranda dan dunia akan menemui kehancurannya. Medetashi medetashi*(1)~
Makoto: Ini mah sama sekali nggak hepi…! Uwaa, padahal harusnya nggak seperti ini loh~!?
Mao: Aku juga, gedung tinggi balai kota yang aku bangun sedikit demi sedikit juga aku tinggal sebentar aja udah jadi kayak lahan lama tak terawat lagi.
Hokuto: Kasihan banget kalian.
Mao: Nggak nggak, ini semua kan salahmu ama Subaru!? Malah bikin menara gak ngotak besarnya.
Subaru: Eh, kok jadi salahku?
Karena budgetnya ada banyak, aku cuma membangun dan menumpuk “Menara” yang di daftar bangunan harganya paling mahal.
Yang salah bukannya Hokke yang terbakar mental bersaingnya dan malah membangun menara lebih tinggi dari aku ‘kan?
Hokuto: Nggak, ini salahnya Akehoshi. Gara-gara menara yang kau buat, kotaku jadi nggak dapet paparan cahaya matahari yang cukup nih.
Buat nyindir*(2)kelakuanmu aku juga ikutan bangun menara, tapi nggak disangka malah dua-duanya roboh.
Eichi: Bener-bener mirip kayak yang ada di film kaijuu*(3) ya sosok kalian yang teriak nangis heboh meminta pertolongan.
Karena ini masih uji coba, aku berpikir akan mengakhirinya secara paksa dengan menjatuhkan meteor gitu. Nggak disangka malah hancur dengan sendirinya. Ke depannya bakal sulit nih.
Yang penting, kalian pasti sudah sadar sendiri, refleksi benahi diri kalian dan berusaha lebih keras untuk pembangunan kotanya.
Subaru: Ya, aku akan berusaha. Sally~, punya ide apa gitu nggak?
Mao: Tiba-tiba apaan nih?
Subaru: Ketua OSIS ‘kan? Kayaknya ahli deh soal ginian♪
Mao: “Mantan” ya. Subaru sendiri mikir ketua OSIS itu apaan sih?
Kayak ginian mah pekerjaan walikota atau pejabat gitu ‘kan. Atau karena ini game pembuatan kota, ya tanya ke orang yang jago main game gitu kek. Tenshouin-senpai juga udah bilang diantara kita Trickstar mah Makoto yang paling jago sih ya.
Hokuto: Hum, aku mengandalkanmu, Yuuki.
Makoto: Ahaha, seneng banget sih, tapi rasanya kayak ada tekanan jadinya.
Mao: Nggak perlu memaksakan diri dan menanggungnya sendirian ya? Kita juga nggak ada niat buat melempar semua bebannya ke dirimu seorang.
Makoto: Ya, biar kalian bisa main dengan nyaman, aku juga harus cepat buat memahami cara-caranya. Tujuannya sih kita berempat mengembangkan satu kota bersama-sama, tapi selagi belum terbiasa berdiam hanya mengelola di satu tempat saja juga resikonya tinggi. Aku juga ingin menghindari “Kecelakaan karena Sepihak*(4)” seperti tadi, makanya gimana kalo kita pisah ke empat mata angin dan main dengan bebas sambil menumpuk pengalaman?
Subaru: Bagus tuh bagus, begitu aja kuy☆
Yosh, ayo kita buat kota yang bersinar di dunia~ Yey yey ouu♪
(Beberapa hari kemudian, di dunia virtual 【FREEDOM】, di wilayah yang dipegang Mao)
Tumblr media
Makoto: Halo~ Isara-kun, aku datang berkunjung nih~♪
Mao: Selamat datang, belum ada apapun sih tapi dibikin santai aja ya♪
Makoto:  Beneran belum ada apa-apa sama sekali ya, ini tadinya semua langsung kamu ratain semua?
Mao: Nggak kok, dari awal juga udah begini. Aku sama avatarku juga tinggalnya kayak gelandangan gitu. Kasihan juga kalau nggak ada apapun, makanya pertama-tama aku mau ngumpulin bahan materialnya dulu. Kalau situ gimana?
Makoto: Tempatku lagi menata letak bangunan-bangunan gitu, ini juga lagi buat pembangkit listrik juga.
Mao: Pembangkit listrik?
Makoto: Iya, soalnya buat membangun peradaban listrik adalah hal yang wajib ada, ‘kan ini dasar dari dasar game pengelolaan kota.
Mao: Heee, begitu ya.
…loh, aku coba ngintip data kok kelihatan penduduk di wilayah kotamu pada migrasi ke luar?
Makoto: Aku lagi fokus ke pengembangan kota sih. Cara yang paling efisien adalah mengurangi rumah tempat tinggal dan menambah tempat pembangkit listrik. Kalo orangnya berkurang, keluhan yang didapat juga akan jadi makin sedikit dan administrasi kota juga bisa berjalan ada perkembangan. Sekali dayung dua tiga pulai terlampaui.
Mao: Dingin banget…! Tapi yah, di game kayak gini kepribadian masing-masing jadi kelihatan ya.
Kalau Subaru bilangnya sih, “Pengen bikin kota yang fokus ke kegiatan idol”… Namanya “Sanctuary” kalo gak salah ‘kan?
Dia membangun taman bermain yang mirip sama yang dibangun Tenshouin-senpai juga sih.
Hokuto mah meski nggak ahli tetep serius banget bikin kotanya. Meski kelihatan payah, syukur deh kalo dia sedikit demi sedikit bisa menemukan cara dengan menemui banyak kegagalan.
Masalahnya lebih ke pergerakan para avatar bakal kayak gimana, mereka semua mirip banget sama yang aslinya sih terlalu bebas…
(Tak lama kemudian, di wilayah yang dipegang Mao, di daerah terpencil)
Tumblr media
Mao: [Hei, Hokuto. Kita dari tadi udah jalan sat-set gini, tapi kok pemandangannya sama sekali nggak berubah. Jangan-jangan kita ini kesasar?]
Hokuto: [Ya, beneran kesasar ini mah. Aku juga nggak tahu jalan kita darimana kita datang tadi.]
Mao: [Kok pede banget sih ngomongnya~! Harusnya di titik tersadar kalo kita kesasar, kau bilang ke aku dong! Aku tanpa pikir panjang cuma ngikutin kau soalnya ini.]
Hokuto: [Tenang aja, aku udah dikasih tahu sama nenekku cara jitu kalo pas kesasar.]
Mao: [Neneknya Hokuto serba tau ya.]
Hokuto: [Yoi, beliau mah tahu semua fakta yang ada di dunia ini.]
[Namanya metode tangan kanan, jika kita terus berjalan dengan menempelkan tangan kananmu ke tembok, suatu saat kita akan mencapai garis finis.]
Mao: [Mau dibilang tembok gimana, wong sekitaran kita cuma ada pepohonan?]
[Lagian ya, meski aku dapetnya dari manga, kalo nggak salah metode tangan kanan ‘kan digunainnya di labirin?]
Hokuto: [……]
[Nggak apa-apa kok, percaya deh sama aku.]
Mao: [Apaan pula kok bisa pede banget padahal nggak ada dasarnya nih. Aku bisanya khawatir doang ini…!]
[….hm? Bentar dulu, Hokuto. Disana kayak ada sesuatu loh.]
[Uwa, ada dinosaurus…! Sebelum kita ketahuan, ayo kita cabut pergi menjauh aja.]
Hokuto: [Nggak, lebih baik kita jinakkan dan jadiin dia teman saja. Kita bisa bergerak lebih cepat daripada jalan pake kaki sendiri. Kalo kita naik ke lehernya yang panjang, kita pasti bakal bisa mendeteksi tempat kita berada juga.]
[Ajaran nenek hebat ya, dengan pake metode tangan kanan aku jadi bisa nemuin dinosaurus seperti ini.]
Mao: [Yang nemuin dinosaurusnya perasaan aku deh tapi...?]
NB:
*1 めでたしめでたし (medetashi medetashi) itu ungkapan yang biasanya digunakan untuk menutup cerita yang akhirnya happy end atau berakhir lancar lah pokoknya.  Makanya Ukki bilang “Ini mah sama sekali nggak hepi.”
*2 暗に示す (an ni shimesu) artinya itu melakukan suatu perbuatan atau kata-kata yang dibaliknya ada makna khusus, jadi nggak pake cara langsung buat menyampaikan sesuatu ke lawan bicara. Disini aku pake kata nyindir karena maksud Hokke bikin menara lebih tinggi itu buat bikin sadar ke Subaru kalo menara buatannya tuh ganggu. Kalo bahasa ibu-ibunya “Aduh jeng, bisa nggak sih biasa aja kalo bikin menara. Baru kayak gitu aja bangga jeng, eike nih bisa buat lebih tinggi.”
*3 Kaijuu itu artinya makhluk hidup yang identitasnya misterius, yah singkatnya monster. Kalo film kaijuu itu biasanya isinya monster yang menyerang kota-kota besar dan menghancurkannya. Pas banget ama keadaan nih anak-anak oon malah ngehancurin kota buatan sendiri.
*4 Di naskah aslinya pake istilah “もらい事項” (morai jikou) yang artinya kecelakaan yang korbannya sama sekali nggak ada salah full yang salah pelakunya karena mungkin kelalaian, jadi korban aslinya dapat menerima seluruh ganti rugi. Tapi karena si korban hampir nggak kehilangan apapun selain “yang bisa diganti rugi”, sering kali pihak korban nggak bisa menuntut lebih lanjut pelaku. Sehingga dinamakan morai jikkou, dimana morai artinya mendapat, iya dapat apesnya tapi mau nyari untung dari ganti rugi juga sulid bos. Konteks disini ya korbannya MaoMako pelakunya HokuSuba, kayak anjir mau kesel ya mau gimana lagi cuma game nasi udah jadi bubur.
< Sebelumnya
3 notes · View notes