#Merayakan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ke mana pun aku berjalan, pada akhirnya kamu lah tempatku pulang. Ada banyak cerita yang kau lewatkan, hanya berdiam di kepala tanpa mampu kuungkapkan.
Aku mengabaikanmu, dan merasa semua mampu ku telan sendirian. Namun nyatanya, kembali padamu dan menguraikan banyak kata tetap menjadi pilihan.
6 notes
·
View notes
Text
setelah banyaknya rasa sakit dan kecewa yang telah kau rasakan, kau patut dan pantas merayakan dirimu sendiri atas kuat dan tangguhmu. jangan menunggu orang lain untuk merayakanmu. selamat dan terimakasih untuk aku.
1 note
·
View note
Text
Merayakan Diri Sendiri
Siang ini aku ditemani lagu Sal Priadi. Dengan keadaan mata tertutup membuatku menikmati kalimat per kalimatnya. Lagu yang dapat ku bilang berisi tentang apresiasi untuk diri atau pasangan ini benar-benar membuatku jatuh cinta. Tiap bait memberikan makna yang dalam yang mudah dicerna oleh diriku sendiri. Sialnya, aku selalu senyum-senyum sendiri ketika mendengarkan lagu ini. Manis sekali memang.
Tentang apresiasi, rasanya itu juga bentuk untuk merayakan diri sendiri. Merayakan usaha-usahanya, merayakan kesenangan dan kesedihannya, merayakan apapun yang terjadi dalam hidupnya. Rasanya begitu senang, ketika ada orang lain yang juga ikut merayakannya, tapi aku tahu kadang tidak semudah itu untuk menemukan orang yang dapat saling merayakan. Tidak apa. Setidaknya sebelum merayakan orang lain atau bersama orang lain aku sudah tahu bagaimana caranya merayakan diriku sendiri dan akan tahu bagaimana merayakan orang lain nantinya.
Seperti bunyi lirik dalam lagunya Sal Priadi,
“Terimakasih ku tahu kau bekerja sangat keras, lelahmu kebaikan yang sangat deras".
Jangan lupa untuk selalu berterima kasih kepada diri sendiri. Kukira cara berterima kasih untuk diri sendiri tidak harus yang mahal dan mewah, setidaknya untuk satu hari yang telah aku lewati kata “terima kasih” sudah cukup. Atau mungkin tidak apa untuk sesekali mengajaknya sekedar diam di dalam kafe melihat lalu lalang manusia dengan kehidupannya, mampir ke tempat makanan yang baru yang begitu ingin ku cicipi, dan berkunjung ke salah satu tempat buku dan mencari buku yang sudah lama ku dambakan.
Belajarlah untuk selalu menghargai setiap usaha-usaha kecil yang kau kerahkan untuk menjadi manusia di hari esok.
0 notes
Text
`Anies Baswedan Apresiasi Karang Taruna dan Warga Lebak Bulus Merayakan HUT ke-78 RI
JAKARTA | KBA – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengapresiasi Karang Taruna Lebak Bulus yang telah menyelenggarakan berbagai macam kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-78 RI Anies diketahui memperingati Hari Kemerdekaan bersama warga di sekitar kediamannya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ikut upacara hingga berbagai lomba 17-Agustus-an. “Izinkan…
View On WordPress
0 notes
Text
Dancing to Never End Stage
#the amazing digital circus#tadc fanart#tadc ep 4#tadc gangle#gangle#digital art#Listening to Merayakan Fana and i can only think about her dancing in the stage ough i love new episode
58 notes
·
View notes
Text
Lampu ruang mulai temaram
Tak lagi menerangi gemerlap malam
Kini harus segera diganti
Dan kau.... hanya duduk manis memandangi
"Jika waktunya sudah usai, semua akan terganti."
"Lantas bagaimana denganmu, Nona? Siapa yang pantas menggantikanmu?" ...... "Tidak ada!"
—Babay
3 notes
·
View notes
Text
"Apa kamu bosan? "
Pertanyaan sederhana yang selalu kamu ucapkan, untuk mencari celah dimana kau bisa perlahan menjauh. .
Mirisnya aku lebih dulu mengerti dan berangsur hilang tanpa perlu bertanya sepertimu..
Aku melepasmu, bukan aku yang kehilanganmu.
3 notes
·
View notes
Text
*looks at my account balance* who did this to you
#aku bokek tp ngidam standee#(pake art pribadi)#haruskah aku custom satu (1) standee di shopi 10.10 utk merayakan ultah gntk#krispeaks
5 notes
·
View notes
Text
Kaki-kaki mungil.
Ge, saat ini mataku terpikat satu peristiwa. Aku sedang melihat seorang anak dalam pelukan ibunya. Erat. Tampaknya sang ibu bahagia. Langkah-langkah kaki kecil yang biasanya jatuh dalam dua – tiga langkah, baru saja berhasil menggapai tangannya. Ia tak merasakan takut kalau-kalau kakinya gagal melakukan apa yang diinginkan, terjatuh dan merasakan sakit. Mungkin ia merasa aman. Karena kalaupun ia gagal dan jatuh, ibunya di sana. Pastilah ia akan menghampirinya dan membawanya dalam pelukan. Rasa sakit saat jatuh akan membaik saat ia berada dalam pelukan ibunya. Semua akan baik-baik saja, apapun yang terjadi. Ibunya ada untuknya. Tapi aku hanya menebak-nebak. Bukankah sewajarnya seperti itu?
Kaki-kali mungil itu berjalan tanpa berpegangan. Berhenti dalam dua langkah, bergetar, tapi ia berusaha tetap berdiri, lalu setelah menyeimbangkan tubuh yang ditopang, ia melanjutkan langkah kecilnya, sampai dalam jarak delapan hitungan.
Ternyata saat ini aku juga tersenyum selama beberapa detik. Makhluk mungil itu memiliki tempat tujuan yang berjarak delapan langkah dari tempatnya duduk. Mereka terkekeh sambil saling menatap. Dalam kepalaku muncul beribu pertanyaan, tapi yang paling jelas adalah: Apakah aku dulu juga melakukannya? Melangkahkan kakiku yang gemetar, berusaha menopang tubuhku dan menyeimbangkannya, berhenti sejenak, menatap seseorang yang seharusnya kupanggil Ibu dan melanjutkan langkahku. Apakah aku juga terkekeh dan merasa senang saat berhasil meraih tangannya? Apakah dia juga memelukku dengan erat? Apakah juga ada rasa bangga yang membuncah?
Ge, pemikiran-pemikiran ini membuatku berharap untuk bisa memutar lagi ingatan-ingatanku pada saat itu. Tapi bagaimana jika yang sebenarnya terjadi tidak seperti yang aku harapkan? Biarkan aku untuk membuat ingatanku seperti itu. Ingatan yang hangat, saat - saat dimana "mungkin" hal-hal kecil yang terjadi padaku juga selalu dirayakan.
3 notes
·
View notes
Text
Ayah tidak ada di sini. Rumahku itu, atapnya tidak kokoh lagi. Tiang penyangganya menghilang terbawa takdir. Dinding temboknya rapuh, sering kali dihujani air mata. Jendelanya hilang; pintunya tak dapat menyambut orang. Penghuninya saling merindu, meratapi sebuah bayangan semu. Mereka bilang, ayahku sudah berpulang.
Oh, kemana ia pergi? Sebab ayah tidak lagi ada di sini.
—written by Z.
4 notes
·
View notes
Text
Kenakan Baju Lurik dengan Blankon, Anies Merayakan Upacara Peringatan HUT RI ke-78 Bareng Warga Lebak Bulus Lebak
JAKARTA | KBA – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menghadiri upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Anies memperingati Hari Kemerdekaan dengan warga Lebak Bulus di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Agustus 2023. Pantauan KBA News di lokasi, Anies hadir bersama istri, Fery Farhati dan…
View On WordPress
0 notes
Text
Teras Depan Kelas
Bagai surya yang bersemayam di ujung tepian samudera
Yang mengubur semua logika dengan wujud kirana paling fana
Sepasang mata itu membuat seluruh ragaku terbujur kaku
Ia mampu menghentikan detik dan detak secara serentak
Kala dimana aku sedang tenggelam dalam relung kedua matamu
—Babay
3 notes
·
View notes
Text
temanku mengajak merayakan ultah gntk. tp dompet berkata lain
#akhir2 ini banyak banget cobaan yg menghalangi nabung#artist fav buka komis#mutual jual merch#skrg malah husbu ultah#sebetolnya sambil merayakan ultahku yg kemarin pending hehe#TAPIIIIIIII chibicon 🥺#blom tau si lolos apa nggk#eh LOLOS GA LOLOS TETEP JUALAN SIH 😭#krispeaks
2 notes
·
View notes
Text
Merayakan Kemenangan Kecil dalam Perjalanan Mengatasi Kecemasan
Mengatasi kecemasan adalah perjalanan panjang yang sering kali penuh dengan tantangan. Tidak ada solusi instan untuk kecemasan, dan proses pemulihan bisa berbeda bagi setiap individu. Di tengah perjalanan ini, sering kali kita lupa bahwa setiap langkah kecil yang berhasil diambil adalah sebuah pencapaian yang patut dirayakan. Menghargai kemenangan kecil adalah cara yang efektif untuk memotivasi…
1 note
·
View note
Text
Pukul Setengah Lima
Dan pada pukul setengah lima
Kita hanya duduk berdua saja
Menikmati runtutan kata yang menjadikannya cerita
Ada yang tak sempat ku gambarkan
Oleh kata, ketika kita sedang berdua
Mungkin aku bisa bersikap lebih bijaksana
Memperdulikanmu, meredakan lara tanpa suara
Saat ruang kembali mempertemukan
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang memberi jawaban
—Babay
4 notes
·
View notes