Text
semoga doa tulus itu mampu menolongmu meski diantara ribuan sumpah serapah dan cacian.
1 note
·
View note
Text
Semoga kuat ya, menjadi dewasa itu tidak mudah.
Rubah gelap
12 notes
·
View notes
Text
Pertemuan dan Perjumpaan
Hidup ini terkadang memaksamu harus bertemu dengan seseorang agar ia memberikanmu pelajaran. Entah pelajaran soal kesabaran, menghargai orang lain, kesetiaan yang diuji, dan pelajaran lainnya dalam bentuk yang nyata.
Tidak ada yang sia-sia dalam sebuah pertemuan dengan orang lain. Sebab ia pasti memberikan bekas dan pelajaran, entah kita suka atau tidak suka, entah baik atau buruknya akhir perjumpaan. Tapi begitulah cara Tuhan mengajarkan kita, seringkali dengan cara yang kita tidak suka.
Sebab semua takdir yang sudah digariskan untuk kita adalah kebaikan sepenuhnya. Andai tak kita jumpai kebaikan itu, maka bersabarlah, sebab kebaikan itu pasti ada. Pasti ada. Selamat belajar dan menemukan pelajaran, untuk kita semuanya.
@jndmmsyhd
379 notes
·
View notes
Text
Yang semoga tidak terlambat kusadari. Makan tidak harus enak, makan tidak perlu kenyang. Minum tidak harus menyegarkan, minum tidak perlu manis.
Makan sewajarnya dan air putih, sudah cukup
143 notes
·
View notes
Text
Tidak berambisi jadi yang terdepan juga tidak apa-apa. Ingin menjadi yang biasa-biasa pun juga boleh-boleh saja. Kamu tak harus besar, kamu hanya perlu tetap hidup.
366 notes
·
View notes
Text
pekerjaan sehari-hariku adalah menenun rindu, jika waktu kosong tiba maka aku mulai menyalin doa, memindahkan yang ada di dada dan meneriakkannya kepada pemilik semesta; tuhan, aku hanya mau dia, titik tanpa koma.
—nonaabuabu
168 notes
·
View notes
Text
Bagian terberat dari melepaskan seseorang adalah belajar memahami, bahwa beberapa orang merasa baik-baik saja tanpa adanya kita di hidupnya.
222 notes
·
View notes
Text
"Kekuranganmu tidak akan menjadi masalah bagi mereka yang ditakdirkan untukmu." —tulisan seseorang, semoga Allaah menjaganya.
yaa, bagi mereka : pasanganmu, keluargamu, sahabat terbaikmu, mereka akan menerima dirimu seutuhnya. Bagaimanapun kekuranganmu, sebab perasaan kasih sayang mereka kepadamu akan menutupi segala apa yang kurang padamu, percayalah. Dan tentu, itu semua karena Maha Baik Allaah padamu, mengirimkan orang-orang terdekat yang dapat menerima dirimu seutuhnya.
292 notes
·
View notes
Text
Belum waktunya
mungkin ini yang dibilang "belum waktunya". saat aku udah ngerasa, "hmm sekarang kayaknya bisa nih" tapi pas aku mau jalanin, "kok gini ya, kok kurang ya. kok gagal lagi. padahal aku udah persiapin semuanya"
0 notes
Text
no matter what may come, we'll have our we and us
2 notes
·
View notes
Text
Ridha Tidak Bisa Dipaksa
Ridha itu seperti mata air yang datang dari kedalaman hati. Sedangkan maaf itu ada di permukaan.
Seseorang bisa saja memberi maaf sekalipun ada luka yang belum sembuh, tergantung seluas apa hatinya. Lisannya bisa saja berkata ia ridha, tapi jika ridha itu ada di hati yang paling dalam, maka bagaimana mungkin orang yang sedang terluka bisa ridha begitu saja?
Ridha adalah perasaan itu sendiri dalam wujudnya yang paling murni. Sedih, senang, puas, atau kecewa. Ridha ada di dalam rasa-rasa itu yang saling berkelindan.
“Ridha itu diraih dengan susah payah, tidak seperti maaf yang bisa diminta kapan saja.”
—@taufikaulia
435 notes
·
View notes
Text
Salah satu sebab kita marah pada apa yang Allah takdirkan karena kita lupa, penjagaan Allah selalu membersamai bahkan ketika kita tidak memintanya.
Manusia memang selemah itu dalam melihat kebaikannya sendiri 🍂
121 notes
·
View notes
Text
setelah banyaknya rasa sakit dan kecewa yang telah kau rasakan, kau patut dan pantas merayakan dirimu sendiri atas kuat dan tangguhmu. jangan menunggu orang lain untuk merayakanmu. selamat dan terimakasih untuk aku.
1 note
·
View note
Text
"Kamu boleh kehilangan apapun asal jangan IMAN dan kamu juga boleh kehilangan siapapun asal jangan TUHAN"
86 notes
·
View notes
Text
Percaya bahwa rezeki tidak tertukar, adalah keimanan
Punya hati yang ikhlas untuk melihat pencapaiannya orang lain, adalah sebuah keistimewaan yang luar biasa.
Karena tertawa melihat penderitaan orang lain itu mudah.
Merasa baik-baik saja ketika orang lain di bawah, itu biasa.
Tapi turut mendoakan ketika orang lain sampai pada rezekinya, itu ilmu hati yang perlu dilatih berkali-kali.
Apalagi ketika kita merasa di bawahnya. Ketika kita merasa satu langkah tertinggal di belakangnya.
Percaya bahwa rezeki tidak tertukar, adalah keimanan.
Karena bisa jadi memang rezeki kita selalu berbeda satu dengan yang lainnya.
Pencapaian kita tidak akan pernah sama.
Mungkin kita hanya perlu membiasakan diri untuk memberi ucapan selamat. Turut mendoakan dan bertepuk tangan atas keberhasilannya orang lain.
Bukankah Allah sudah menakar sesuai kemampuan hambanya masing-masing?
Ketika jalan kita dirasa sulit dan orang lain begitu mudah. Percayalah bahwa garis finishnya berbeda, waktu kita tidak sekarang.
Tapi setidaknya yang bisa kita usahakan saat ini juga;
Tidak iri melihat pencapaian orang lain merupakan sebuah ketenangan hati yang tidak semua orang mampu meraihnya.
Semoga hati kita selalu berada dalam keridhoan dan keikhlasan.
—ibnufir
616 notes
·
View notes
Text
kita tidak bisa bikin pertimbangan hati hanya mengandalkan pemikiran kita yang sempit dan kita tidak bisa mengambil keputusan hanya mengandalkan perasaaan kita, perasaaan bisa menipu.
1 note
·
View note