#merayakan kenangan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kaki-kaki mungil.
Ge, saat ini mataku terpikat satu peristiwa. Aku sedang melihat seorang anak dalam pelukan ibunya. Erat. Tampaknya sang ibu bahagia. Langkah-langkah kaki kecil yang biasanya jatuh dalam dua – tiga langkah, baru saja berhasil menggapai tangannya. Ia tak merasakan takut kalau-kalau kakinya gagal melakukan apa yang diinginkan, terjatuh dan merasakan sakit. Mungkin ia merasa aman. Karena kalaupun ia gagal dan jatuh, ibunya di sana. Pastilah ia akan menghampirinya dan membawanya dalam pelukan. Rasa sakit saat jatuh akan membaik saat ia berada dalam pelukan ibunya. Semua akan baik-baik saja, apapun yang terjadi. Ibunya ada untuknya. Tapi aku hanya menebak-nebak. Bukankah sewajarnya seperti itu?
Kaki-kali mungil itu berjalan tanpa berpegangan. Berhenti dalam dua langkah, bergetar, tapi ia berusaha tetap berdiri, lalu setelah menyeimbangkan tubuh yang ditopang, ia melanjutkan langkah kecilnya, sampai dalam jarak delapan hitungan.
Ternyata saat ini aku juga tersenyum selama beberapa detik. Makhluk mungil itu memiliki tempat tujuan yang berjarak delapan langkah dari tempatnya duduk. Mereka terkekeh sambil saling menatap. Dalam kepalaku muncul beribu pertanyaan, tapi yang paling jelas adalah: Apakah aku dulu juga melakukannya? Melangkahkan kakiku yang gemetar, berusaha menopang tubuhku dan menyeimbangkannya, berhenti sejenak, menatap seseorang yang seharusnya kupanggil Ibu dan melanjutkan langkahku. Apakah aku juga terkekeh dan merasa senang saat berhasil meraih tangannya? Apakah dia juga memelukku dengan erat? Apakah juga ada rasa bangga yang membuncah?
Ge, pemikiran-pemikiran ini membuatku berharap untuk bisa memutar lagi ingatan-ingatanku pada saat itu. Tapi bagaimana jika yang sebenarnya terjadi tidak seperti yang aku harapkan? Biarkan aku untuk membuat ingatanku seperti itu. Ingatan yang hangat, saat - saat dimana "mungkin" hal-hal kecil yang terjadi padaku juga selalu dirayakan.
3 notes
·
View notes
Text
Kepada Juni, dan Segala yang Tentangnya.
Juni menyambutku dengan aroma 'basah' khas petrichor yang singgah di indra penciumanku. Ia tiba tepat beberapa saat sejak rinai hujan mulai mengetuk-ngetuk jendelaku, seolah sedang memanggil namaku.
Aku tahu sejak awal bahwa selalu ada yang istimewa dari bulan ini. Sama halnya seperti Allah yang menyiapkan waktu ajaib untuk kita memilin pinta, Dia buka lapis-lapis langit itu hingga awan tak kuasa menahan tangis. Dan mantra-mantra yang kita sebut dengan doa saling melesat tanpa tirai ke tempat yang jauh lebih jauh dari angkasa sana.
Setelah berhasil melewati Mei yang cukup lelah, panjang, dan panas itu, Dia tiupkan angin supaya dengan kehendak-Nya angin-angin itu menggiring mendung-mendung hitam berkumpul layaknya penggembala yang menggembala. Dia gantikan segala panas dan penat itu dengan menurunkan hujan dan kesejukan, serta keberkahan-keberkahan yang menyertainya. Maka begitu pula Dia, setelah mendapatimu teguh dan bersabar atas ujian dari-Nya, selalu Dia hadiahkan hal-hal baik setelahnya. Sekarang tinggal bagaimana kau mengeja dan merayakan syukur atas itu.
Petang ini ada satu-dua tetes hujan yang jatuh di hatiku. Dan aku sedang sibuk menafsirkan perasaan yang tiba-tiba hadir seperti kilatan cahaya sebelum guntur. Apa namanya jika dadamu terasa sedikit sesak dan berdebar, lalu isi kepalamu mengingat dengan jelas satu-dua orang yang seolah sedang berbicara dan tersenyum kepadamu?
Kalau jawabanmu adalah 'rindu', maka kita sependapat. Entah, Hujan Bulan Juni kali ini aku merasa lebih nyata bahwa waktu benar-benar tidak terasa berlalu. Benarlah, bahwa waktu di dunia sebagai manusia amatlah singkat dan berlalu amat cepat.
Ingatanku lalu terlempar jauh di tahun-tahun awalku menjalani hidup sebagai manusia. Beberapa memori emas masa kecil yang terputar kembali, beberapa wajah familier yang sudah tak bisa kujumpai lagi, juga beberapa tempat yang tak lagi bisa kukenali karena sudah berubah total.
Ah, hujan di hatiku juga kian jadi deras. Hujan itu bahkan mengalir hingga membasahi kedua pipiku. Semakin berusaha kubendung alirannya, semakin besar ia berarus, menganak sungai.
Di sepanjang hidupku, aku percaya, meski dengan atau tanpa sepengetahuanku yang amat dangkal ini, ada tak terhitung jumlahnya doa-doa yang singgah dan 'menyelamatkan' hidupku. Doa-doa itu terus mengalir seperti sungai-sungai abadi yang Dia ceritakan di Kitab-Nya.
Dan atas izin serta kehendak Allah, doa-doa itu yang mengantarkanku pulang ke rumah meski telah tersesat. Doa-doa itu yang mengirimkan orang-orang baik kepadaku saat aku butuh pertolongan. Doa-doa itu yang membimbingku memilih jalan mana yang paling baik dan paling cocok untukku. Doa-doa itu yang menarik tanganku keluar dari kegelapan menuju cahaya. Dan kalau kau memintaku menulis sejuta lagi 'bentuk penyelamatan doa-doa yang singgah' itu di hidupku, maka sepertinya aku harus pula menulis seumur hidupku karena tak akan selesai aku menghitungnya.
Sekali lagi, kilatan cahaya disusul suara guntur yang ku dengar di langit sana bergemuruh-riuh. Rasanya seperti mereka sedang menyorakiku, si gadis cengeng yang sedang dilanda rindu.
Maka dengan ini, surat ini aku tulis mewakili diriku sendiri. Untuk Juni, dan orang-orang di dalamnya. Untuk Juni, dan kenangan-kenangan yang diukirnya. Untuk Juni, yang telah menerimaku dari entah berapa ratus milyar manusia lain yang juga hadir di dunia bulan ini dan merayakan syukur setiap kali mengulang bulan ini dari tahun ke tahun. Serta untuk Juni, dan semua doa-doa yang singgah maupun menetap disini.
Kepadamu, Juni, terima kasih telah menjadi bagian dari diriku.
Allah, tolong izinkan juga diriku mengirimkan doa-doa yang singgah di kehidupan (baik kehidupan dunia maupun akhirat) orang-orang yang kusayangi, orang-orang baik yang yang hadir di hidupku, orang-orang yang doanya sering singgah ke hidupku.
Dan segala yang tentang Juni, aku ingin kembali merayakan diriku sendiri dengan penuh rasa syukur.
(Semarang, 2 Juni 2024. 18:50. Kamar kos, hujan, dan guntur. Aku yang mellow sekali setelah iseng mencari di peta sebuah kota kecil bernama Padangsidimpuan. Semoga Allah merahmati semua tetangga & orang baik yang sudah seperti keluarga kami disana.)
49 notes
·
View notes
Text
Ibuku pernah bertanya, "Nak, apakah rasamu telah habis di orang lama?"
Aku hanya tersenyum.
Percayalah, Bu. Rasaku tidak habis di orang lama. Aku hanya sedang menata hatiku sebelum membukanya kembali. Menyusun yang kemarin berserak, mengganti kaca yang sempat pecah. Aku tidak mau ketika seseorang yang tepat datang, kakinya justru terluka karena kenangan yang masih bertebaran di mana-mana.
Jadi, jangan khawatir, Bu. Aku tak akan mati rasa. Aku hanya sedang menyiapkan hati menyambut kedatangannya dan merayakan cinta dalam suka cita.
82 notes
·
View notes
Text
Malam Spesial untuk Jiwa yang Spesial
Selamat ulang tahun untuk jiwa yang memiliki tempat istimewa di hatiku. Hari ini adalah hari di mana kita merayakan kehadiranmu di muka bumi sekaligus keberadaanmu yang begitu berarti dalam hidupku..🎉🎂❤️
Sungguh, ulang tahunmu kali ini spesial sekali, nona. Hari ini, di bulan Ramadhan, di hari Jum'at, dan di malam ganjil yang sangat berpotensi bersamaan dengan malam lailatul qadar, kamu berulang tahun..
Meskipun kali ini aku sudah tidak berhak untuk mendampingimu di hari spesialmu, namun aku akan selalu mendoakanmu dari jauh. Malam ini akan aku langitkan semua doa-doa terbaikku untukmu. Akan kuminta kepada Rabb-ku untuk memberikan seluruh kebahagiaan dan kebaikan yang ada di alam semesta ini hanya untukmu..
Semoga semua harapan dan impianmu dapat menjadi kenyataan. Semoga usiamu yang baru ini membawa banyak kebahagiaan, kesuksesan, dan pencapaian yang gemilang..
Terima kasih telah hadir di dalam hidupku. Terima kasih telah mewarnai setiap sudut kehidupanku dengan keceriaan, kehangatan, dan cinta yang tak terhingga. Terima kasih telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Aku bersyukur atas segala kenangan indah yang telah kita lalui bersama, dan berharap untuk dapat mengalami lebih banyak lagi waktu bersamamu di masa depan..
Selamat merayakan hari spesialmu..
Selamat ulang tahun, Muji.. 🎉🎂❤️
#pekanbaru#hbd#happy birthday#selamat#ulang tahun#muji#esbatubulet#tentang rindu#rindu#riuh#lailatulqadr#renungan#cinta#tulisan#catatan#kata cinta
20 notes
·
View notes
Text
Terima kasih,
“Mungkin tugasku dihidupmu sudah selesai, begitu juga dengan tugasmu..”
Terima kasih, kamu sudah cukup memberi pelajaran dan kembali menyadarkan bahwa cinta hanya bisa dibuktikan dengan dua jalan; menghalalkan atau mengikhlaskan. Dan yang aku tau, jalan pertama masih belum terbuka untukku, sedangkan kini aku tlah tiba di jalan kedua..
Dan aku membuktikannya dengan belajar mengikhlaskanmu sedetik setelah kamu katakan akan pergi meninggalkan.
Mungkin bagimu aku terkesan begitu mudah merelakan, begitu gampang meng-iyakan. Namun bagiku, jika benar cinta, ia akan tetap bertahan walau ia memiliki beribu alasan untuk pergi meninggalkan.
Tak apa, aku tak membencimu. Sebab membenci masa lalu hanya akan memberatkan langkah. Walau belajar memaafkan semua kesalahan diri sendiri tidaklah mudah.
Termasuk tentang pertemuan dan perpisahan yang ku putuskan antara aku dan kamu. Aku bersyukur Allah izinkan aku mengenalmu, menjalani hari dengan kebahagiaan. Tak ada yang sia-sia, begitupun pertemuan kita. Juga perpisahan kita. Allah ingin aku belajar lewat dirimu. Tentang mengakui kesalahan, berani mengambil keputusan, memperbaiki diri, dan merayakan sebuah kepergian.
Perpisahan denganmu adalah pertemuanku dengan perubahan
Ku sadari apa yang telah ku lakukan. Tentang ekspresi cinta berlebihan yang kerapkali kutahan. Jika saat ini aku masih denganmu, aku khawatir mungkin aku akan semakin merasa memiliki dan semakin takut akan kehilanganmu, tanpa mau tau bahwa itu hanyalah ilusiku.
Tak pernah terpikir bahwa semua akan berakhir seperti ini. Bahwa pada akhirnya aku akan menerima keputusan ini. Merubah perasaan nyaman yang telah lama ada menjadi sebuah asing yang tak lagi ku kenal.
Apapun itu, aku mengikhlaskanmu untuk suatu alasan yang baik.
Merelakan sebuah kepergian yang terkemas sedemikian rupa demi sebuah kebaikan, jujur, tidaklah mudah. Tapi ketahuilah…
Meskipun aku harus terbiasa melangkah tanpamu, akan kujadikan setiap kenangan itu sebagai pelajaran terbaik
Kini, biarkan semua hal manis menjadi sebuah cerita rindu. Biarkan kesalahan menjadi pelajaran dan pengingat untuk terus melangkah. Semoga Allah mempertemukanku denganmu kembali, entah dalam suatu cerita yang sama atau melihatmu menulis cerita baru tanpa aku di dalamnya.
Oiya, aku tak tahu, apakah kamu masih ingin mendengar apapun dariku atau tidak, maka aku hanya bisa menuliskannya di sini, tanpa perlu ku kirimkan kepadamu, tanpa berharap kamu menemukan dan membacanya.
Semoga kamu tetap memiliki semangat untuk membangun diri, menyelesaikan segala tanggungan yang belum terselesaikan untuk hari esok yang jauh lebih menyenangkan..
Amiin
@shafiranoorlatifah
12 notes
·
View notes
Text
Tiga Dasawarsa
Lewat masa remaja, saya sudah tak pernah menunggu-nunggu momen ulang tahun. Logis saja, pertambahan usia sebetulnya terjadi setiap hari, mengapa harus dirayakan pada satu tanggal tertentu? Namun, khusus hari ini, saya ingin mengajak kalian semua merayakan ulang tahun saya yang ketiga puluh. Perayaan ala Lila, alias merayakan dengan tulisan.
Sejak awal tahun 2023, entah mengapa saya sudah merasa sangat tidak sabar menunggu datangnya tanggal 7 November. Draft tulisan ini bahkan mulai pertama kali saya buat di bulan Maret! Saya sampai geli sendiri. Mungkin karena ini akan menjadi sebuah babak baru hidup saya sebagai manusia berkepala tiga.
Sebelum Anda semua mengucapkan selamat, sepanjang tahun ini saya sudah banyak mengapresiasi diri sendiri. Saya lihat, Lila sudah tumbuh menjadi orang yang lebih kuat. Dengan segala tantangan hidup yang menerpa, saya selalu memilih untuk menjadi diri sendiri. Walau berkali-kali gagal dan jatuh, saya selalu bangkit dan melangkah lagi. Tentu tak lepas dari uluran tangan keluarga dan teman-teman yang ikut meminjamkan bahu serta mengusap air mata.
Mungkin seiring dengan bertambahnya usia, manusia akan makin banyak merenung. Sepanjang tahun ini, saya kerap memikirkan target-target yang meleset, impian yang belum tercapai, dan kejutan-kejutan lain dalam hidup. Hari ini, saat ini, saya berada di satu kondisi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Jauh lebih baik dari apa yang pernah saya doakan, tapi juga jauh dari kata selesai.
Perjalanan hidup mempertemukan saya pada berbagai jenis orang. Boleh dibilang, saya sudah berjumpa dengan orang yang sangat tulus dan sangat jahanam :)) Di dunia profesional maupun pertemanan, saya sudah memperoleh banyak kebaikan, ketulusan, kejahatan, pelajaran, dan kenangan tak terlupakan. Semua itu memperkaya dan membentuk diri seorang Lila.
Tidak ada satupun yang saya sesali, semua pilihan dan keputusan membentuk saya menjadi pribadi yang seperti ini. Saya bersyukur bahwa dengan semua ujian yang ada, selalu ada orang-orang yang berdiri di samping saya. Sesulit apapun cobaan yang datang, pasti ada keluarga dan sahabat yang merangkul dan berkata, “Lila, kamu bisa.” Itulah yang saya pegang. Ketika dunia terasa begitu kejam, ada orang-orang yang percaya dan tahu semua niat serta isi hati terdalam.
Di usia 30 ini, saya justru merasa hidup masih begitu panjang. Ada sangat banyak hal yang masih ingin saya pelajari. Begitu banyak buku yang ingin saya baca. Berbagai macam budaya yang ingin saya resapi. Saya siap menjalani sebuah babak baru dalam hidup.
Di tahun ini saya juga mulai melihat hidup dengan cara yang sedikit berbeda. Dulu, saya banyak menunda bila merasa satu hal bisa dijalankan di masa depan. Sekarang, saya lebih suka melakukan sesuatu sesegera mungkin selama masih bisa (baik itu tentang pekerjaan, impian, hobi, hingga pertimbangan pilihan-pilihan sulit). Hidup sering mengingatkan bahwa sebuah momen tidak akan datang dua kali. Jika bisa sekarang, mengapa harus nanti? Carpe diem.
Refleksi ini sebetulnya teruntuk saya sendiri, tapi semoga menggema juga di hati. Semoga menjadi afirmasi untuk semua usahamu.
Kamu hebat.
Semua upayamu tak akan sia-sia.
Selamat!
28 notes
·
View notes
Text
Duabelas
Umurnya masih muda, banyak cita-cita tinggi yang belum tercapai, tapi mereka memilih mengembangkan cinta dini itu atas dasar fitrah manusia.
Sosok pria dan wanita masih berstatus putih abu-abu, merayakan hari lahirnya pria dengan memberikan hadiah sebagai bentuk kenangan dan tanda bahwa dia adalah miliknya.
Romantis sekali. Tapi dia lupa bahwa itu adalah jebakan.
_______
Banyak pikiran tentang manusia-manusia yang memilih berjalan pada manisnya larangan dan menepiskan teguran.
Bagaimana tidak, mereka adalah harapan pada gersangnya akhlak diatas muka bumi, mereka adalah generasi emas yang harusnya memiliki cita-cita mulia dan mereka adalah manusia yang dinanti-nantikan menjadi warna pada kegelapan.
_______
Sebenarnya fitrah untuk mencintai dan dicintai adalah mutlak, hanya saja untuk saat ini peran itu belum diamanahkan kepadamu.
Kamu akan mendapat giliran, biarlah Pencipta yang memberikan takdir itu pada waktu yang tepat.
Kenapa tidak sekarang?, karena belajar mu belum cukup, mencintai Pencipta masih kurang, hubungan dengan manusia di bumi belum lancar, jadi jalankan saja tugasmu yakni belajar menjadi lebih baik dari kemaren, itu lebih dari cukup.
_______
Selamat berbahagia, atas usahamu yang masih memegang teguh Perintah Pencipta, aku bangga✨
14 notes
·
View notes
Text
Melekat kita, sudah waktunya disudahi.
Seorang sahabat berucap, di hari sendunya berpisah kita,
Ialah yang paling tahu,
ketika kemelekatan akan sesuatu terlampau dalamnya, melebihi pada-Nya, maka Ia palingkan kita daripadanya.
Sebab pada satu bentuk kasih-Nya ialah dengan mencabut kemelekatan itu.
Hingga tersisa, hanya pada-Nya, sedalam-dalam kemelekatan boleh ada.
Inilah ia yang Allah ajarkan detik demi detik,
Wahai Fatimah, belajarlah memaknai perpisahan pada hal-hal fana itu,
Tiadalah kekal bahagiamu disana!
Pada orang-per-orang, pada rumah berjuta kenangan, tetangga penuh nyaman, keluarga yang menghangatkan, teman dengan tawa menyenangkan, sahabat satu tujuan, candaan yang melunakkan, nasihat yang meneguhkan.
Pada fana-fana nan manis, nan indah, nan memabukkan itu, belajarlah!
Nyaman-nyaman ini, memang tak elok selalu ada. Biarlah tiga empat bulan kita tangisi kesudahannya, biarlah. Hingga lah ia tak jadi lupa, kepada Siapa sebaik-baik kemelekatan harus dihadirkan.
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْ��َنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [Q.s. ali imran - 14]
Wahai Rabb, sedang seluruh ilmu ini mudah kepalaku menangkapnya. Namun, demi seluruh ilmu yang akan Engkau uji pengaplikasiannya, lembutlah kepadaku mengajarkannya...
----------
In frame: saudara-saudara kita di salah satu camp Gaza tengah, sore ini inshaAllah mereka akan merayakan wisuda kecil untuk 19 anak yang berhasil menghafal 1-2 juz Quran selama gempuran perang; di antara reruntuhan, di keliling bising bunyi drone, di bawah serangan udara tanpa henti, di liputi keterbatasan semua aspek dasar kehidupan.
Doakan mereka selalu ya!
8 notes
·
View notes
Text
Bohong...
Kau berbohong padaku..
Kau bilang hujan mampu meredam kesedihan.
Nyatanya hujan justru semakin menambah ke piluan dan membuat luka di hatiku terasa semakin menyakitkan.
Sangat jelas aku melihat butiran-butiran air yang jatuh dari langit itu membawa setiap kenangan tentangmu, dengan perlahan tiap tetes hujan itu mulai membentuk dirimu yang kemudian mendekat dan memeluk erat tubuh ku.
Untuk sesaat dia hanya diam menatapku, kemudian perlahan, dengan lembut di menyentuh pipiku. lalu dia pun berkata ;
"Bagaimana rasanya hidupmu setelah kehilangan seseorang yang ingin kau jadikan cinta terakhirmu?
Menyedihkan bukan?
Kau hidup tapi seperti mati.
Di saat kau bersusah payah mengumpulkan kepingan hatimu yang telah di hancurkan olehnya.
Saat itu, dia malah sedang berbahagia dengan seseorang yang selalu berada di sampingnya, bahkan mungkin saat ini mereka tengah menjalin ikatan cinta.
Mau sampai kapan kau akan seperti ini?
Harus berapa lama lagi untukmu menyadari bahwa dirimu sudah tak lagi di ingini?
Sadar lah, kau bukan hanya telah kehilangan dia, tapi dia juga sudah menghapus seluruh keberadaanmu di hidupnya.
Sudah tak ada lagi yang bisa kau lakukan, sekalipun kau berusaha menjadi pelangi untuk mewarnai hidupnya, itu takan berarti apa-apa karena sejak awal dia hanya menyukai senja.
Jadi berhentilah..
Jangan lagi kamu mengatakan bahwa kamu mencintainya.
Jangan lagi kamu mengharapkan kedatanganya.
Jangan lagi kamu berharap dia bisa merasakan apa yang saat ini tengah kau rasa.
Dia sudah melupakanmu.
Dia sudah membuangmu.
Dia sudah tak lagi menginginkanmu.
Terima lah kenyataan itu, lepaskan lah dia dengan segenap kerelaan mu".
Mendengar bayanganmu mengatakan semua itu.
Aku tak sanggup lagi menahannya, seketika itu, aku pun menangis sejadi-jadinya.
Air mata, kesedihan, dan semua perasaan yang selama ini ku pendam.
Seketika itu terlepas tanpa dapat lagi ku kendalikan.
"Ya dia benar, dia memang benar.
Dari awal aku hanya berpura-pura tidak tahu, selama ini aku selalu berusaha menyangkal semua kenyataan itu.
Maaf...
Aku sudah berusaha menutupinya, aku hanya ingin mencoba untuk tidak berisik perihal luka yang ku rasa.
Dan setelah hujan kepedihan ini reda, aku akan mulai melupakannya, merelakanya, dan dengan ikhlas melepaskan dia untuk bahagia.
Aku berterimakasih sebab dia pernah ada. Canda tawa, pertengkaran dan air mata. adalah pengalaman berharga darinya yang tidak akan pernah ku lupa.
Aku tidak akan terburu-buru menemukan orang lain untuk dicintai. mungkin dua atau tiga tahun lagi, atau mungkin aku sudah tidak bisa jatuh cinta lagi, Aku tak peduli.
Sebab aku tahu,
saat ini mencintai yang lain masih terasa sangat mustahil untuku. namun aku yakin, semua ini hanya tentang waktu.
lambat laun, akupun pasti bisa sepertimu. Merasa bahagia dan bisa merayakan cinta lain dengan orang yang baru.
Alif Ghibran.
#love quotes#puisipendek#galaubrutal#puisi#sajak patah#sajak galau#sajak puisi#galauquotes#patah hati#sajak
4 notes
·
View notes
Text
"Momen Tak Terlupakan: RAMADA EO dalam Setiap Acara"
🎓 Graduation Party by RAMADA EO 🎓 Selamat datang di momen penuh prestasi dan kebanggaan! RAMADA EO hadir untuk mewujudkan perayaan kelulusan yang tak terlupakan. Kami percaya bahwa momen wisuda adalah pencapaian besar yang pantas dirayakan dengan cara yang istimewa, penuh keceriaan, dan kenangan manis.
✨ Apa yang Kami Tawarkan?
Dekorasi Bertema Graduation: Kami menyediakan dekorasi elegan sesuai dengan suasana kelulusan, mulai dari backdrop hingga centerpieces yang personal dan unik.
Catering Eksklusif: Pilihan makanan dan minuman lezat yang dirancang khusus untuk acara graduation, dari finger foods hingga makanan prasmanan, yang pasti memanjakan tamu Anda.
Entertainment & Hiburan: Jadikan acara lebih hidup dengan pilihan DJ, live band, photobooth, hingga games interaktif yang akan membuat acara semakin seru!
Venue & Lokasi: Kami bekerja sama dengan berbagai venue ternama yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda, mulai dari ballroom mewah hingga outdoor space yang cozy.
Dokumentasi Profesional: Abadikan momen terbaik Anda dengan layanan fotografi dan videografi profesional. Setiap senyum dan kebanggaan akan diabadikan dengan sempurna.
💡 Custom Graduation Themes: Ingin merayakan dengan tema spesial? Kami siap mendesain acara sesuai dengan tema yang Anda inginkan, seperti elegant black-tie, garden party, atau modern chic.
🎉 Rasakan Kemeriahan & Kebanggaan Bersama Kami! 🎉 Dengan RAMADA EO, perayaan kelulusan Anda akan menjadi momen yang selalu dikenang. Kami hadir untuk memastikan setiap detail sempurna, sehingga Anda bisa menikmati hari besar Anda dengan penuh kebahagiaan.
Jangan Lupa Hubungi Kami
Call : 0811-272-825
Location : Jl. Gunung Anyar Tambak IV No. 50, Surabaya, Indonesia, 60294
#RAMADAEO#RAMADAEvents#EventWithRAMADA#RAMADABrilliance#RAMADAExperience#RAMADAElegance#RAMADAMoments#RAMADAPartyPlanning#RAMADAEventDesign#RAMADAMagic
2 notes
·
View notes
Text
Merayakan Kesedihan
Selayaknya merayakan kegembiraan, ternyata kesedihan pun meminta hak nya untuk dirayakan
Mungkin terlihat seperti enggan berdamai dengan keadaan, menolak takdir yang sudah ditentukan, ataupun terlihat terus menerus meratapi kesedihan
Namun nyatanya, kesedihan perlu diberi ruang juga bukan?
Kesedihan setiap orang punya takarannya masing-masing, bukan untuk dibandingkan ataupun ditandingkan
Izinkan ia yang menentukan untuk tiba di momen, "yuuuk udahan nangisnya"
Saat ia bertemu dengan berbagai kenangan, mulai berkurang tangki kesedihan, mulai berkurang sesak yang dirasakan, dan pelan-pelan berganti dengan senyuman
Terima kasih sudah bersedia untuk belajar bertahan, karena...
Ada yang menunggumu untuk dibahagiakan, dengan lantunan doa yang setiap hari kamu haturkan
Jakarta, 29 Juli 2024
2 notes
·
View notes
Text
“Di dalam detik-detik kelahiranmu, keajaiban menyapa dunia. Dari saat itu, kehadiranmu membawa sinar bahagia dan arti yang tak terhingga dalam semesta.”
Ditujukan untuk laki-laki hebat sekaligus seseorang yang hadirnya di bumi selalu meninggalkan kesan baik untuk setiap insan di dunia, Saka.
Di hari yang istimewa ini, hadirnya cahaya sorot matamu, menyinari langkahku dalam rentang waktu yang terhampar luas. Engkau adalah musim semi dalam hatiku yang gersang, membawa bunga-bunga cinta merekah, mekar dalam senyummu yang tulus. Seakan setiap detik terasa menjadi syahdu dalam irama kasih yang kita bangun bersama, seperti not balok yang selalu harmonis dalam simfoni asmara. Kisah kita terpahat dalam babak-babak indah, seperti puisi indah yang tak pernah pudar keindahannya. Engkaulah pelipur lara dalam setiap duka yang ku rasa, seakan cinta kita adalah obat yang menyembuhkan segala luka. Terima kasih telah senantiasa menjadi bintang dalam langit gelap, yang mengarahkan jalan dalam kegelapan, menjadikan hidup ini penuh warna-warni bagi setiap insan yang kau temui.
Kasih sayang yang kau bagi untuk dunia, terasa seperti puisi yang tak pernah kehilangan kata-katanya. Di setiap senyummu, aku menemukan kebahagiaan yang tak ternilai harganya, dan di setiap pelukanmu, aku merasakan ketenangan yang memeluk hatiku erat. Dua puluh empat tahun hadirmu di dunia, engkau telah menjadi teladan kesabaran, pengertian, dan cinta sejati. Bersamamu, aku dapat merasakan betapa beruntungnya aku memiliki seseorang yang selalu ada dalam setiap rintangan, seseorang yang selalu ada untuk memberikan dukungan dan cinta tanpa syarat. Segala kata-kata penuh rasa syukur kutitipkan untukmu, karena engkau telah hadir di dunia ini. Terima kasih karena telah menjadi sahabat, kekasih, dan teladan yang tak henti memberikan kebaikan. Aku bersyukur atas segala yang kau bawa dalam hidupku, dan aku yakin bahwa ada banyak orang diluar sana yang merasakan hal yang sama denganku. Keluargamu, kerabatmu, sahabatmu, temanmu, juga merasa bersyukur karena bisa mengenal sosok sepertimu.
“Engkau adalah sebuah keajaiban yang melengkapi rahasia kehidupan. Dalam setiap nafasmu, ada kebahagiaan yang tak tergantikan.”
Selamat ulang tahun untuk laki-laki hebatku, Saka. Kuucapkan selamat ulang tahun yang penuh makna untuk sosok yang tak tergantikan dalam hidupku. Engkaulah hadiah terindah yang diberikan kepada dunia ini, cahaya dalam kegelapan, harapan dalam keputusasaan. Dalam setiap tatap mata dirimu, kusaksikan kerlip bintang yang melintas di mata, membingkai harapan dalam damai yang tak terlukiskan. Engkau adalah seperti lukisan indah yang menghiasi kanvas kehidupan dengan warna-warna kebahagiaan, menyulam cerita yang tak terlupakan. Saat pandangan pertama kita dahulu bertemu, dunia seakan berhenti sejenak. Senyummu yang hangat, tatapan matamu yang memikat, serta kebaikan hatimu, memancarkan keindahan yang tak terlukiskan. Kita berjalan bersama dalam alur waktu, melangkah melalui badai dan matahari terbenam, dan setiap langkah membentuk jalinan kisah yang tak pernah pudar. Banyak rasa syukur aku panjatkan karena masih diberi kesempatan merayakan perayaan kelahiranmu untuk ketiga kalinya.
Di lembayung senja, doaku melayang menggapai langit, merangkai kata-kata dalam detik ulang tahunmu yang penuh makna. Ulang tahunmu, sebuah perjalanan yang membawa kilauan harapan, sebuah babak baru dalam kisahmu. Setiap detik adalah lembaran baru dalam buku kehidupanmu, di mana setiap kata adalah ungkapan perjalanan indah yang tak terhingga. Engkau, kekasih yang kusayangi, bagai embun pagi yang menyegarkan, kehadiranmu memayungi hari-hari dalam keteduhan cinta. Dalam setiap belahan jiwamu, kusaksikan sinar kebaikan yang memancar, menghiasi setiap waktu dan ruang. Ulang tahunmu, sebuah perjalanan panjang yang dipenuhi warna-warni kenangan, diiringi oleh doa-doa yang membentang luas, memohonkan keberkahan untuk langkah-langkah yang akan engkau jalani. Doa dariku, untuk manusia menakjubkan ini. Semoga dalam setiap helaan napas, rahmat dan kebahagiaan menyertai jejak langkahmu. Engkaulah puisi terindah dalam buku kehidupanku, semoga setiap halaman diisi dengan kebahagiaan, kesejukan, dan kedamaian. Aku panjatkan seluruh doa terbaik di segala penjuru bumi ini untukmu, dengan menyelipkan namamu di setiap doanya. Semoga setiap detik yang kamu lewati, dapat menjadi benang emas dalam kisah petualangan hidupmu yang akan senantiasa dipenuhi oleh lindungan Tuhan. Doa terindahku adalah semoga hari ini membawa kebahagiaan tak terhingga bagimu, dan semoga setiap detik yang akan kamu lewati, menjadi babak indah dalam perjalananmu yang tak berujung. Rasa cintaku padamu akan terus bersinar seperti bintang di langit yang tak pernah pudar kilauannya. Aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku.
Dengan cinta yang tulus, aku menutup surat ini dengan harapan akan banyak lembaran baru ceritamu yang akan terus terjalin indah. Teruslah bersinar, cintaku.
Selalu dan selamanya untukmu, Keiko.
11 notes
·
View notes
Text
Harapan yang jatuh bersama hujan
Menyemai berbagai kehidupan
Melahirkan begitu banyak kemungkinan
Tentang bertaruh dengan kenyataan
Merelakan kesempatan yang terlewatkan
Tentang kenangan yang menyelinap di ruang lamunan
Menggoyahkan pertahanan
Tentang merayakan kekecewaan
Dari setiap ketidakberuntungan
-Agt
Surakarta, 08 Februari 2023 ▪︎ 09.45 WIB
30 notes
·
View notes
Text
barangkali langkah-langkah panjang setengah berlari, atau lelah yang ditahan, atau kuyup kehujanan, atau senyum pada foto album kenangan, atau bau harum sarapan, atau rebah di tengah malam, atau kicau burung di taman seberang, atau setiap isi kepalamu yang tidak pernah benar benar dikeluarkan;
pada 365 hari perjalanan penuh pelajaran, beberapa memaksa kita menyemai hal hal baru, beberapa sisanya memberi kesempatan kita menuai hal hal baik. anak manusia hanya berencana, anak manusia hanya berencana. sedikit berusaha dan memasrahkan sisanya. perkara hasil memang bukan bagian kita.
sedikit terkejut, namun perlu banyak syukurnya. mari merayakan setiap yang bertahan, menghargai setiap yang sungguh, mendekap erat setiap yang membersamai.
barangkali tidak perlu menunggu jadi puisi sempurna. untuk 2022, terima kasih sudah mengajarkan tumbuh menjadi teduh dalam semua riuh🌻
28 notes
·
View notes
Text
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hi, Barakallahu fii umrik, sahabatku yang cantik! Hari ini adalah hari istimewa yang harus dipenuhi dengan cinta, kebahagiaan, dan kenangan tak terlupakan. Saat kita merayakan tahun baru dalam hidupmu, aku ingin mengucapkan terima kasih atas semua momen indah yang telah kita bagikan bersama.
Dirimu adalah sosok yang luar biasa, penuh dengan kebaikan dan keindahan dalam dan luar. Setiap kali aku berada di dekatmu, aku merasa terinspirasi untuk menjadi lebih baik dan mencapai yang terbaik dalam hidup. Semoga setiap tahun membawa kebahagiaan dan kesuksesan yang melimpah untukmu. Dan semoga, apapun yang menjadikan kegiatanmu berjalan dengan lancar selalu.
Di hari ulang tahunmu ini, aku ingin mendoakan agar semua impian dan aspirasimu tercapai. Semoga setiap langkah yang kau ambil membawa kesuksesan dan kepuasan yang tak terduga. Percayalah, aku selalu di sampingmu untuk mendukungmu dalam setiap perjalanan hidup.
Terima kasih telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Terima kasih karena telah mendekatiku untuk pertama kalinya hingga persahabatan kita mencapai 10 tahun, dan sampai seumur hidup. Setiap kali aku memandang masa lalu, aku bersyukur karena telah diberikan kesempatan untuk memiliki sahabat sebaik dirimu. Bahkan di masa depan, aku yakin kita akan tetap bersama, menjalani petualangan hidup yang penuh warna.
Dalam setiap tahun yang akan datang, aku berharap kita terus bersama, menghadapi semua cobaan dan merayakan semua keberhasilan bersama. Bersama-sama, kita bisa menghadapi apa pun yang datang, karena kita memiliki satu sama lain. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik yang bisa aku minta.
Akhir kata, selamat ulang tahun, sahabatku yang cantik! Semoga tahun ini membawa kebahagiaan, cinta, dan kesuksesan yang melimpah untukmu. Aku bersyukur karena memiliki sahabat sebaik dirimu, dan aku berjanji untuk selalu ada di sampingmu, dalam setiap langkah perjalanan hidupmu. Aku mencintaimu dengan seluruh hatiku, dan aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Semoga menjadi berkah umurmu di 22 tahun hinggal seterusnya.
With Love, your dearest best friend! ♥︎
— ⋆𐙚₊˚⊹♡
3 notes
·
View notes
Text
Tentang Si Penggembala
Telah dilayangkan, apa yang butuh kebebasan. Telah dikembalikan, apa yang dipinjamkan. Telah dibersihkan, apa yang mengendap tak punya arah.
Tulisan itu, kini hidup kembali. Setelah beberapa lama ia tak bertuan. Ia kini menyergap, memaksa masuk. Demi sebuah ingatan yang kian terpupus. Tulisan tentang si penggembala.
Ia masih tetap di sana. Padang rumput luas yang hijau masih tetap sama. Alunan merdu yang entah dari mana, pun masih ada. Suasana yang 'kan selamanya diuapaya untuk dijaga.
Setiap sore dihitungnya jumlah gembalaan, lantas menghadap tuannya berkisah keseharian. Ada banyak yang berlalu lalang, kadang hanya mampir mengambil kenangan, ada pula yang mencoba sedikit menawar ternak, pun ada juga yang izin untuk menginap sejenak. Gubuk itu kadang ramai, kadang sepi. Kadang hidup hanya baginya, kadang hidup untuk gembalanya.
Banyak yang mengira ia tertinggal, namun apalah arti kata mereka. Penggembala yang merayakan sepinya dengan ramai, justru menyimpan kekayaan yang utuh. Ternak beserta alam yang menjadi karibnya, ternyata menjadi lumbung segala rasa yang seringkali alfa, dari manusia yang dikenalnya. Ia tak meminta lebih pada tuannya, ia hanya minta dipersilakan tumbuh dan berjalan, pada pengembara, yang pulang dijadikannya tujuan.
2 notes
·
View notes