#Melestarikan
Explore tagged Tumblr posts
Photo
(via KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA)
#cermin kehidupan#Tradisi#Festival#Seni#BUDAYA#Indonesia#Pendidikan#Modernisasi#Melestarikan#Sosial#Masyarakat#Kontemporer#batik#wayang kulit#gamelan
1 note
·
View note
Text
Melestarikan Tradisi, IDN Gelar Harmoni Alam dan Syukur Bersama
Bogor Expose – Ikatan Dukun Nusantara (IDN) kembali mengukuhkan komitmennya dalam menjaga kelestarian budaya dan memperkuat nilai-nilai sosial melalui acara bertajuk “Harmoni Alam & Syukur Bersama Beksi Mutiara Pancar: Menjaga Tradisi Meraih Prestasi”. Acara yang berlangsung selama dua hari, 23-24 Desember 2024, di Lembah Cawene Lokapurna, Gunung Sari, Pamijahan, ini menghadirkan berbagai…
0 notes
Text
Peran Keluarga dalam Melestarikan Budaya Lokal di Era Modern
Di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi, budaya lokal sering kali terancam terkikis. Perubahan cepat di berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara berkomunikasi hingga pola konsumsi, membuat banyak orang lebih tertarik pada hal-hal modern dan internasional. Namun, keluarga tetap menjadi tempat yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Lalu, apa peran keluarga dalam…
0 notes
Text
IMACSSS dan GSMACC 2024: Laporan Komprehensif Tiga Hari di Putrajaya sebagai Platform Global Seni Mempertahankan Diri dan Budaya
oleh GM Prof Dr Mohamad Nizam Mohamed Shapie (IMACSSS) Pendahuluan IMACSSS dan GSMACC 2024 merupakan acara persidangan antarabangsa yang berlangsung selama tiga hari di Putrajaya, Malaysia. Dengan tema utama “Unity in Diversity: The Future of Combat Sports & Martial Arts Worldwide Through Cultural Diversity, Scientific Advancement & Professionalism in Governance”, acara ini menjadi platform…
#aplikasi teknologi dalam seni bela diri#bengkel silat praktikal#cabaran melestarikan silat tradisional#demonstrasi seni bela diri#falsafah seni mempertahankan diri#falsafah silat moden#inovasi dalam seni mempertahankan diri#inovasi pedagogi dalam silat#kecerdasan buatan dalam seni bela diri#kelebihan seni bela diri tradisional#kepentingan silat melayu#kolaborasi antarabangsa dalam silat#kolaborasi seni bela diri global#latihan bela diri interaktif#latihan silat di Malaysia#latihan silat intensif#manfaat seni bela diri untuk kesihatan#pameran seni bela diri antarabangsa#pembelajaran silat untuk kanak-kanak#pengajaran silat di sekolah#pengaruh silat dalam budaya#pengembangan silat global#penggunaan kecerdasan buatan dalam silat#penyelidikan silat di universiti#penyelidikan silat global#peranan silat dalam pembangunan sosial#program latihan seni bela diri intensif#realiti maya dalam silat#seni bela diri dan psikologi#seni bela diri Korea
0 notes
Text
Desa Nanjungan Gelar Lomba Tari Andun Lestarikan Budaya Meriahkan HUT RI ke-79
Desa Nanjungan Gelar Lomba Tari Andun Lestarikan Budaya Meriahkan HUT RI ke-79 KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU SELATAN|| Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Desa Nanjungan, yang terletak di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan tidak hanya untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga untuk melestarikan…
#Desa Nanjungan#Kegiatan budaya#Lomba Tari Andun#Lomba tradisional#Melestarikan budaya lokal#Perayaan HUT RI ke-79#Tari Andun
0 notes
Text
EFFORT
Saya kadang aneh dengan kebanyakan perempuan di Indonesia. Jamak mereka merasa dirinya harus dikejar, diraih, diusahakan. Mereka merasa sudah tertanam di DNA masing-masing bahwa perempuan harus diupayakan dan lelaki harus mengupayakan. Laki-laki harus mengejar mereka jika tertarik. Bahkan mereka rela jika menganggap diri mereka bagaikan trofi yang diperjuangkan. Ini dasarnya dari mana? Mentalitas begini yang justru melestarikan budaya patriarki, male-dom, dan objektifikasi perempuan. Seolah perempuan itu materi yang kadang perlu diperebutkan. Tidakkah cukup hikayat-hikayat masa lalu tentang perempuan yang selalu menjadi simbol piala; subordinat yang tidak pernah menjadi aktor utama alias figuran-figuran? Mengapa masih mempertahankan budaya subordinasi ini sementara peradaban kita telah berkembang? Bahkan, agama yang bersifat holistik sampai turun tangan membebaskan kita dari ketidaksetaraan kedudukan.
Padahal, hubungan itu yang seharusnya diperjuangkan. Sama-sama mengupayakan, sama-sama saling melengkapi. Tidak ada yang dibuat lebih berupaya, semua sama-sama punya upaya. Bertemu di titik tengah. Laki-lakinya ke situ, perempuannya juga ke situ. Karena upaya yang tidak seimbang hanya akan menghasilkan dominasi sepihak. Bahkan, ada yang akan fatique lebih dahulu karena usaha telah keluar banyak. Ini yang membuat hubungan langgeng karena semua pihak punya effort yang sama.
148 notes
·
View notes
Text
Tokoh lain, yang melukis dengan indah, mengira sebuah perahu mungkin sedang menjawab bendera Umi. Gadis malang itu bergegas ke tempat yang lebih tinggi dan segera kehabisan napas. Ini terjadi bahkan sebelum dia sampai di sekolahnya dan harus bergegas ke kelas. Kemudian, perdebatan di seluruh sekolah dimulai mengenai apakah akan melestarikan Latin Quarter. Seorang anak laki-laki menginginkan pusat siswa baru dibangun di tempatnya, sementara yang lain berdebat mengenai apakah akan melestarikan tradisi atau merangkul modernitas. Demikian pula Olimpiade Tokyo yang akan datang, yang dapat dengan mudah ditinggalkan sebagai renungan dalam skenario yang kurang bagus, sangat diantisipasi sebagai pertunjukan bagi demokrasi baru Jepang.
4 notes
·
View notes
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. SundaDigi - Apps on Google Play
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi/
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?lang=en
~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi
~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
#sunda#sundadigi#aplikasikesundaan#kamusbahasasunda#kamussundalengkap#prbahasasunda#tanyaprsunda#budayasunda#sastrasunda#bahasasunda#jangjawokan#jangjawokansunda#puisi#puisisunda#sajak#sajaksunda#kumpulanpuisisunda#guguritan#guguritansunda#pupujian#pupujiansunda#sisindiran#sisindiransunda#tembang#tembangsunda#kawih#kawihsunda#wawacansunda#novel#novelsunda
2 notes
·
View notes
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi
~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?_t=8fcbaZy7qZL&_r=1
~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi
#sunda#sundadigi#aplikasikesundaan#kamus#kamusbahasa#kamusbahasasunda#belajar#belajarbahasa#belajarbahasasunda#sastra#sastrasunda#budaya#budayasunda#bahasasunda#aksara#aksarasunda#sajak#sajaksunda
4 notes
·
View notes
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?_t=8fcbaZy7qZL&_r=1
~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi ~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
#sunda#sundadigi#aplikasikesundaan#kamussundalengkap#kamusbahasasunda#prsundalengkap#prbahasasunda#aksarasunda#pepereniansunda#novelsunda#novel#buku#bukusunda#puisi#puisisunda#sajak#sajaksunda#jangjawokan#jangjawokansunda#wawacan#wawacansunda#kawih#kawihsunda#sisindiransunda#sisindiran#bahasasunda#budayasunda#sastrasunda#budayanusantara#bahasanusantara
2 notes
·
View notes
Text
Kalau Bumi Bisa Berbicara
Jika aku dapat berbicara, wahai manusia, apa yang akan kukatakan padamu? Mungkin aku akan memulai dengan bisikan lembut angin yang menyapu permukaan kulitmu, atau dengan gemuruh ombak yang tak henti menari di tepian pantai.
Mungkin aku ingin berbagi cerita tentang perjalanan panjangku. Tentang bagaimana aku melihat kehidupan tumbuh dari ketiadaan, evolusi yang tak terbayangkan dari organisme sederhana menjadi keragaman yang memukau. Aku ingin berbagi kisah tentang dinosaurus yang pernah berjaya, tentang zaman es yang datang dan pergi, tentang gunung yang menjulang dan lembah yang terbentuk.
Namun, lebih dari itu, aku ingin berbicara tentangmu, manusia. Tentang bagaimana kalian muncul, belajar berjalan di atas kulitku, dan perlahan mengubah wajahku. Aku telah menyaksikan peradaban kalian tumbuh, dari gua-gua primitif hingga pencakar langit yang menjulang. Aku telah merasakan sentuhan kalian, kadang lembut penuh kasih, kadang kasar dan merusak.
Aku ingin kalian tahu bahwa aku merasakan setiap perubahan. Setiap pohon yang ditebang, setiap sungai yang tercemar, setiap spesies yang punah - aku merasakannya seperti luka yang menganga. Namun, terkadang aku juga merasakan setiap benih yang ditanam, setiap upaya untuk melestarikan, setiap tindakan cinta terhadap alam, itu semua seperti belaian lembut yang menyembuhkan. tapi ini hanya sebagian kecil dari segala karusakan yang hadir.
Jika aku bisa bercerita, aku akan memohon pada kalian. Mohon dengarlah detak jantungku dalam gemuruh badai. Rasakanlah nafasku dalam hembusan angin. Lihatlah air mataku dalam hujan yang turun. Aku adalah rumahmu, satu-satunya yang kalian miliki.
Aku akan bercerita tentang harapan. Tentang bagaimana kita, bersama-sama, masih bisa menulis bab baru yang indah. Tentang bagaimana kalian, dengan kecerdasan dan kepedulian, bisa menjadi penjaga sejati bagi kehidupan yang ada di atas kulitku.
Kalau aku bisa bercerita, aku akan mengakhirinya dengan sebuah pertanyaan sederhana: Akankah kalian mendengarkan wahai manusia?
Cerita Bumi ini menjadi sebuah peringatan bagi kita semua, bahwa kita harus segera bertindak untuk menjaga dan melindungi planet tempat kita tinggal. Hanya dengan cara inilah, Bumi dapat terus menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi kita semua.
5 notes
·
View notes
Text
Tentang "Saya"
Aku lagi baca The Architecture of Love (sebelum nonton filmnya nanti) dan sampai di bagian Raia yang heran sama River, karena menyapa dirinya dengan sebutan 'saya'.
Aku senyum-senyum sendiri baca bagian ini, karena di sini River adalah aku.
Beberapa orang yang baru kenal aku mungkin heran, kenapa saat mengobrol, aku menyebut diriku dengan 'saya'. Terdengar formal banget, kan ya? Nggak pake 'aku' dan pasti nggak pakai 'gue' karena tidak pernah bersinggungan dengan kata itu kecuali saat kuliah. Jadi asing rasanya.
Ada dua kisah cinta yang menurutku unik, karena sapaan antar pasangannya itu 'saya-kamu' bukan 'aku-kamu'. Adalah kisah Rangga dan Cinta, juga Kugy dan Keenan. Waktu selesai menonton dan baca kisah mereka, aku bertanya-tanya, apa orang-orang dulu lebih familiar dengan sapaan 'saya-kamu' ya saat menjalin hubungan spesial dengan seseorang? Dibandingkan dengan 'aku-kamu' seperti yang orang-orang Jakarta sekarang bilang. Kebetulan, dua kisah itu latarnya ada di Jakarta dan sekitar tahun 2000-an kalau tidak salah ingat.
Okay, back to my story
Kerap aku mendapat pertanyaan dari orang-orang, kenapa kamu pakai kata 'saya', sih?. Terutama kalau ada di lingkungan baru. Dipikir-pikir emang formal banget, tapi karena itu sudah kebiasaan sejak lama, dan aku suka.
Waktu aku masuk Mu'allimaat tahun 2011, kakak-kakak senior mendidik adik-adiknya untuk terbiasa pakai bahasa inggris atau arab saat mengobrol. Hal yang sangat sulit untuk dipertahankan--tentu saja. Alhasil, setidaknya sapaan 'aku-kamu' harus pakai bahasa. Dan karena kalau pakai 'I-you' di bahasa inggris tuh aneh kalau dicampur bahasa Indonesia. Misal, 'I besok mau pergi ke malioboro. You mau ikut?' kan aneh ya. Beda kalau pakai bahasa arab, agak mending lah (at least menurut kami). Misal, 'Ana besok mau pergi ke Malioboro. Anti mau ikut?'
Jadi kami harus pakai sapaan 'ana-anti' untuk mengganti 'aku-kamu'.
Semakin naik tingkat, sapaan itu luntur dan berganti dengan 'aku-kamu' untuk sapaan ke teman seangkatan/sebaya. Tidak berlaku untuk sapaan ke kakak senior. Karena penggunaan kata 'aku-kamu' ke senior tuh haram. Termasuk juga ke guru-guru kami, kalau menyapa diri pakai kata 'aku' tuh dianggap nggak sopan banget. Jadi kalau mau menyapa ke kakak kelas, pakainya 'saya-mba'.
Kecuali ke adik kelas, no worries 'aku-kamu'. Haha emang senioritas. Tapi kadang ada senior yang menyapa dirinya bukan dengan 'aku' tapi dengan 'mba'.
Makanya sampai sekarang aku nggak pernah menyebut 'kamu' kalau lagi ngobrol ke orang yang lebih senior dari aku. Saat baru kenal dan setelah aku tahu kalau ternyata dia lebih tua dari aku, kayak otomatis aku akan menyebut diriku dengan 'saya', dan menyebut dirinya dengan 'mba/mas/kakak' as long as bukan 'kamu'.
Hampir setiap sesama alumni Muallimaat masih 'melestarikan' budaya tersebut. Dan aku suka.
Kalau sekarang aku pakai sapaan 'saya' karena memang sudah terbiasa, suatu hari aku juga ingin menjadi seperti Kugy dan Keenan, atau Rangga dan Cinta. Yang saling menyapa dengan 'saya-kamu' karena menurutku itu terdengar tulus dan mendamaikan.
2 notes
·
View notes
Text
Peluncuran Aplikasi SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis Unpad ke-66
Universitas Padjadjaran telah meluncurkan sebuah aplikasi bernama SundaDigi bersamaan dengan Dies Natalis UNPAD yang ke-66, melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja melalui situs web https://sundadigi.com. SundaDigi hadir untuk mempromosikan budaya Sunda ke seluruh dunia.
Profesor Ganjar Kurnia, yang menjabat sebagai Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) di Unpad, mengatakan bahwa SundaDigi adalah upaya untuk menghormati budaya Sunda dan meningkatkan daya saing internasional universitas. Ini sesuai dengan peraturan universitas yang menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Sunda.
Selain itu, SundaDigi juga bertujuan untuk mendukung Undang-Undang No. 5 tahun 2017 yang mendorong perlindungan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan di Indonesia. Saat ini, banyak aspek budaya Sunda yang telah hilang atau rusak, dan Sunda Digi berupaya untuk mengumpulkan dan melestarikan berbagai informasi dan arsip terkait budaya Sunda.
Aplikasi SundaDigi adalah hasil kerja sama antara Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad dengan Pustaka Jaya. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur dengan 13 fitur utamanya antara lain Tanya pr bahasa Sunda, pelajaran Bahasa, practical grammar, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus, kamus media, tubuh kita, dan aksara Sunda.
Profesor Ganjar berharap bahwa SundaDigi akan menjadi bagian integral dari Universitas Padjadjaran, sesuai dengan peraturan universitas dan undang-undang yang berlaku. Selain itu, ia berharap aplikasi ini akan membantu melestarikan budaya Sunda dan mencegah hilangnya jejak warisan budaya yang berharga.
Kunjungi kami di www.sundadigi.com atau download aplikasi SundaDigi melalui playstore. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sundadigi.android
~ Instagram : https://www.instagram.com/sundadigi/
~ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXjFqFQTgu3_P283RW1qtYw/
~ TikTok : https://www.tiktok.com/@sundadigi?_t=8fcbaZy7qZL&_r=1 ~ Tumblr : https://www.tumblr.com/sundadigi
#sunda#sundadigi#unpad#pustakajaya#aplikasikesundaan#kamus#kamusbahasa#kamusbahasasunda#belajar#belajarbahasa#belajarbahasasunda#belajarbahasainggris#warisansunda#budayasunda#budaya#sastra#sastrasunda#sastraindonesia#warisanbudaya#warisanbudayaindonesia#aplikasiandroid#websitebelajar
2 notes
·
View notes
Text
#Catatan.Ramadhan 1
Dalam rangka melestarikan nafas panjang tradisi tahunan, maka Ramadhan kali ini mari lanjutkan mencatat hikmah yang didapat setiap harinya.
Suatu waktu pasti datang rasa jemu, tapi percayalah catatan hari ini akan berguna untukmu di lain waktu. Jangan pernah bosan menuangkan cerita. Karena waktu tak bisa diputar kembali, tapi ceritanya tetap bisa kita nikmati lewat catatan yang ditulis setiap hari.
Siapa yang banyak berlatih maka akan terbiasa. Tidak akan kepayahan ketika melakukan di kesekian kalinya. Maka begitu juga untuk puasa. Ketika di waktu-waktu sebelum Ramadhan membiasakan diri untuk berpuasa dengan tetap menjaga rutinitas mengajar, berquran, belajar, alhamdulillah di Ramadhan hari pertama tidak terlalu kepayahan seperti yang sudah-sudah😭
Maka prinsip itu pasti berlaku juga untuk urusan lainnya. Berlatihlah yang banyak untuk setiap urusan yang kamu ingin mampu menguasainya.
🐼 Kungfu Panda 4 mengajarkan bahwa, tidak pernah ada kata terlambat dalam memulai kebaikan. Ambillah kesempatan berbuat baik sebagai media tanam agar benih yang kamu miliki dalam hati nuranimu mampu menjelma menjadi pohon yang besar dan mendatangkan banyak kebaikan lewat kebesaran nurani yang dimiliki. 🐼
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, maka pelaku kesalahan terbaik ialah dia yang mau memuhasabah dirinya setiap waktu. Belajar untuk mengetahui kesalahannya, membuat analisis kira-kira apa faktor penyebab, dampak dari kesalahan yang dibuat, dan upaya yang bisa dilakukan sebagai tindakan preventif kedepan.
Begitu juga dengan perjalanan Ramadhan di 29 hari kedepan. Ketika setiap harinya tidak membuat catatan muhasabah maka bisa jadi akan terulang kembali apa-apa yang jadi kekurangan di hari ini.
Menjelang Subuh, ketika masjid sudah ramai shalawat harus siap-siap ke tempat shalat. Jangan mendep di kamar, percayalah bantal punya daya gravitasi kuat yang bisa membuaimu begitu dahsyat. Masa iya Ramadhan ketinggalan shalat sunnah qabliyahnya dan jamaah.
Kalau kesal karena suatu perkara, cepat-cepat ke kamar dan ucapkan banyak-banyak sayyidul istighfar. Kamu sudah menghafalnya kan? Ingat, yang depannya Allahumma Anta Robbii.. Jangan sampai terjerumus ke dosa besar menyakiti orang rumah gegara tak bisa kontrol diri dengan urusan remeh.
Waktu terbaik menuntaskan target tilawah ialah sepagi dan sedini mungkin. Semakin cepat tuntas, makin banyak pula urusan yang bisa kau lakukan.
Selarut apapun kamu tidur dan sedini apapun kamu terbangun, bada subuh sampai jam tujuh adalah waktu krusial yang tak boleh dipakai untuk tidur. Jangan menormalisasi tidur habis subuh karena larut tidurnya semalam atau kepagian bangunnya ketika sahur.
Mengalahlah dengan pendapat orangtua selama tidak bertentangan dengan keimanan yang kita punya. Bahagia dan kepuasan mereka ialah perkara yang amat berharga.
3 notes
·
View notes
Text
So its my hw i guess
1. Cublak-Cublak Suweng
Lagu Cublak-cublak Suweng adalah salah satu lagu tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Cublak-cublak Suweng diciptakan oleh seorang wali songo yaitu Syekh Maulana Ainul Yakin atau biasa dikenal dengan Sunan Giri sekitar tahun 1442 M. Makna yang terkandung dalam lirik Cublak-cublak Suweng adalah janganlah mengikuti hawa nafsu saat mencari harta tetapi ikutilah kata hati nurani yang bersih. Dengan mengikuti hati nurani, seseorang akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dan tidak tersesat hingga melupakan akhirat.
2. Ampar-Ampar Pisang
Ampar Ampar Pisang merupakan lagu daerah Kalimantan Selatan, yang diciptakan oleh Hamiedan AC. Makna lagu Ampar Ampar Pisang adalah tentang kebiasaan atau budaya masyarakat Kalimantan Selatan. Ampar Ampar Pisang merupakan lagu berbahasa Banjar yang biasanya dinyanyikan sambil memainkan permainan tradisional anak-anak.
3. Soleram
Lagu Soleram merupakan lagu daerah yang berasal dari Provinsi Riau.
Lagu Soleram ini diciptakan oleh Muhammad Arief, seorang seniman asal Banyuwan. Mengutip dari laman Universitas Stekom, Lagu Soleram merupakan lagu pengantar tidur yang berisi pesan orang tua kepada anaknya.
Pesan-pesannya seperti untuk menjaga kehormatannya, pesan untuk menjaga harga dirinya, dan pesan untuk mempertahankan malu sebagai budayanya.
Adapun berdasarkan lirik lagunya, mengandung makna tersirat bahwa kalangan anak-anak haruslah senantiasa menyambung tali persaudaraan dan pertemanan. Agar tidak terjadi perpecahan.
Sehingga lagu Soleram ditutup dengan pesan agar melestarikan budaya yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia.
4. Yamko
Yamko Rambe Yamko diciptakan oleh Dr. Yusuf Hartono
Berasal dari Papua
mengandung cerita sedih yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat Papua yang dahulunya sering terlibat perselisihan antar suku ataupun peperangan melawan penjajah Belanda.
2 notes
·
View notes
Text
Apakah Badak Bercula Satu Sudah Punah
Badak Jawa / Bercula Satu
Badak Jawa adalah salah satu spesies yang sangat langka dan terancam punah. Hampir tak ada lagi Badak Jawa yang hidup liar di alam bebas dan beberapa individu yang masih ada hanya bisa ditemukan di taman nasional Ujung Kulon. Fakta menyedihkan ini membuat kita sebagai makhluk hidup harus berperan aktif dalam melestarikan spesies ini.
Tahukah kamu bahwa Badak Jawa hanya ada di pulau Jawa. Spesies ini dulunya sangatlah banyak dan memiliki populasi yang besar, namun karena perburuan liar dan habitat yang terus terancam, jumlah Badak Jawa saat ini sangat sedikit. Padahal, Badak Jawa memiliki peran penting dalam ekosistem dan membantu menjaga keseimbangan alam.
Untuk membantu melindungi Badak Jawa yang hampir punah, kita bisa melakukan beberapa hal seperti:
Menjaga habitat alami Badak Jawa
Memberikan informasi dan edukasi tentang Badak Jawa kepada masyarakat
Mendukung program konservasi dan penelitian Badak Jawa
Menghindari perburuan liar dan membeli produk yang bertanggung jawab
Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat membantu menjaga keberlangsungan hidup Badak Jawa. Selain itu, kita juga bisa memberikan sumbangsih bagi lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.
Jangan biarkan Badak Jawa punah begitu saja. Mari bersama-sama melindungi spesies ini dan memastikan bahwa mereka masih ada untuk generasi mendatang.
9 notes
·
View notes