#Kelalaian
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tak Sengaja Tembak Temannya, 2 Anggota Densus 88 Ditetapkan Jadi Tersangka
Tak Sengaja Tembak Temannya, 2 Anggota Densus 88 Ditetapkan Jadi Tersangka #Polri #PolisiTembakPolisi #Densus88Antiteror #Tersangka
Hargo.co.id, BOGOR – Dua Polisi berinisial Bripda IMS dan Bripka IG yang bertugas di Densus 88 Antiteror ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan Bripda IDF, yang tak lain merupakan teman dari dua pelaku. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Surawan mengatakan usai kejadian, pelaku sempat ingin melarikan diri dari Rusun…
View On WordPress
0 notes
Text
Mencari "Maha Memaklumi" di antara 99 nama Tuhan, karena rasanya selama ini terlalu percaya diri bahwa Tuhan bisa 'maklum' atas segala kelalaian sehingga bisa lolos dari hukuman.
Padahal, dipersilahkan melakukan kesalahan terus menerus tanpa teguran adalah hukuman paling kejam.
294 notes
·
View notes
Text
[ Aku Rindu Dengan Zaman Itu ]
Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan.
Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan.
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan.
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan.
Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan hujatan.
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan, bukan su’udzon atau menjatuhkan.
Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini.
Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebanggaan.
Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian.
Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas.
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dakwah.
Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur’an terjemahan ditambah sedikit hafalan.
Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo’.
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya.
Aku rindu zaman itu, Aku rindu… Ya Allah..
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami.
Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama.
---
Tulisan ini selalu berhasil membuatku rindu dengan teman-teman yang pernah melingkar bersama, dari awal mengenal tarbiyah hingga dibesarkan oleh tarbiyah saat ini.
Mereka langka, tak akan mudah ditemukan dizaman ini. Sulit, bahkan sudah hampir tidak ada. Zaman betul-betul berbeda. Semoga Allah menjaga kita selalu.
-Abubua | Ustd Tarbiyah Rahmat Abdullah
212 notes
·
View notes
Text
"Segala permasalahan yang menimpa seseorang, baik berupa banyak pikiran, was-was dan kelalaian, semuanya disebabkan karena menyia-nyiakan ibadah shalat."
Syaikh al-'Utsaimin rahimahullahu ta'ala | Jalasat Ramadhaniyyah, jilid 2, hal 19
146 notes
·
View notes
Text
Betapapun persangkaan baik kepada kita adalah doa, muhasabah diri juga jangan dilupa.
Sejalan dengan dawuh Allahu yarham Syaikh Said Ramadhan al-Buthi, “Aku tak pernah menemukan penyakit yg lebih berbahaya pada diri umat Islam dibanding kelalaian mereka terhadap instrospeksi diri sendiri”.
Dan berdoalah sebagaimana yg diajarkan Sayyidina Umar radhiyallahu ‘anhu: “Ya Allah jadikanlah aku lebih baik dari apa yg mereka sangkakan kepadaku, dan ampunilah aku atas (dosa dan kesalahan) yg ku perbuat, yg mereka tak sedikitpun tahu akan perbuatanku itu”.
111 notes
·
View notes
Text
Semoga Allah memaafkan kita di waktu lapang yang kita lalai, semoga Allah memaafkan kita di waktu sehat yang kita tetap lalai, semoga selalu ada alasan untuk-Nya memaafkan kita meski terus dalam kelalaian.
163 notes
·
View notes
Text
Ya Allah, aku tidak tahu tinggal berapa lama lagi aku hidup di dunia ini. Tinggal berapa lama lagi aku bisa bersama orang-orang yang aku cintai. Tinggal berapa lama lagi aku bisa berusaha beramal sholih.
Semoga, di sisa waktu yang aku punya ini, benar-benar bisa aku maksimalkan dalam mencari bekal kebahagiaan di akhirat, dan bisa pula aku menjauh dari berbagai kelalaian. Sebab, maut pasti akan menjemput dan aku tidak ingin menyesal. Allahul Musta'an...
(15/09/23)
123 notes
·
View notes
Text
Sabar itu artinya menahan. Termasuk menahan untuk tetap berbuat baik walau kebaikan tidak selalu diterima baik oleh manusia. Sabar itu saat aku tidak perlu lagi menjelaskan perasaanku padamu. Cukup diam, Allah sudah tahu isi hatiku. Hanya kepadaNya, setiap kebaikan dan kelalaian terbaca dengan sempurna dan akan diadili dengan seadil-adilnya.
Penghujung hari raya, 1 Syawal 1445 H
34 notes
·
View notes
Text
Terhalangnya Rezeki karena Maksiat
Nabi ﷺ bersabda:
إن العبد ليحرم الرزق بذنب يصيبه
Sesungguhnya seorang hamba pasti terhalang rezekinya karena dosa yang menimpanya.
HR. Ibnu Majah
Rezeki ada 2:
1. Sesuatu yang hissi (sensual) seperti: harta, kedudukan, dll.
2. Sesuatu yang maknawi seperti: hidayah, ibadah, dll
Yang paling bernilai adalah rezeki yang maknawi, dan Allah akan cabut rezeki ini disebabkan maksiat, maka jikalau kita sudah malas2an beribadah, malas datang ke majelis ilmu, dll, semua itu karena kita banyak melakukan maksiat. Allahul mustaan.
Seseorang berkata kepada Abu Sulaiman Ad darani: semalam aku tidak shalat witir dan tidak pula shalat sunnah fajar, beliau menjawab: itu karena ulah perbuatanmu (maksiat).
Semoga Allah mengampuni semua kelalaian kita.
11 notes
·
View notes
Text
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu maka koreksilah, karena milik Allah pasrahlah
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu maka ingat lagi, lebih banyak baik atau buruknya? Karena milik Allah mari berdoa supaya Allah beri kesempatan; melipatgandakan kebaikan atau minimal mengurangi keburukan
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu, bersyukurlah Allah masih beri kesempatan untuk melewatinya, dan karena milik Allah mari berharap besok pun masih juga diberi kesempatan
Tenanglah, walau hari ini milikmu dan hari esok milik Allah, sejatinya semua dalam kuasa Allah
Mari menenangkan pikiran, melembutkan hati, dan ridha atas segala yg sudah dan akan terjadi, dengan satu tujuan; keridhaanNya
Adapun hari ini dilalui dengan banyak kelalaian atau bahkan keburukan; semoga Allah ridho dengan taubat, dan istighfar kita
Adapun hari ini dilalui dengan banyak manfaat atau juga kebaikan; semoga Allah ridho dengan amalan kita
Sebagaimana dalam akhir surat Al Fajr; keridhaan diri akan menghadirkan keridhaan ilahi, raadhiyatan mardhiyyah
158 notes
·
View notes
Text
Pernikahan seharusnya tidak lantas membuatmu berubah dalam segi semangat menuntut ilmu agama. Pun seharusnya tidak membuatmu mengubah penampilan syar'i menjadi trendy.
Pernikahan seharusnya semakin membawamu pada nilai-nilai agama yang pernah begitu menyala di dalam dada. Pernikahan seharusnya semakin mendekatkanmu pada Allah Yang Maha Pemurah.
Karena pernikahan adalah jalan paling kuat dalam menuju ketaatan. Karena di sana telah kau temui partner untuk bekerjasama dalam memikul segala beban yang ada. Di sana seharusnya seruan untuk kokoh di atas sunnah tersampaikan dengan berulang.
Pernikahan seharusnya tidak mengubah apa-apa pada diri kita. Tidak menjadikan kita menanggalkan kaos kaki. Tidak membuat kita lupa perihal siapa itu lelaki ajnabi? Tidak menutup mata kita perihal menjaga diri.
Karena menikah adalah bantu-membantu. Menikah adalah rangkul-merangkul. Dan menikah adalah nasihat-menasihati.
Jika pernikahan mengubah diri seseorang - dari ketaatan menuju kelalaian - maka perlu dipertanyakan. Di manakah peran seorang pasangan?
11.17 p.m || 27 Oktober 2023
#tulisan#ulvafdillah#cerita#tulisansepanjangtahun#puisi#puisiindonesia#sajak#prosa#daily poem#kisah#pernikahan#nasihatislami#nasihat#menikah#islampost#quoteislamic#senandika#prosaku#monolog
118 notes
·
View notes
Text
Jebakan kemudahan dan kelapangan!
"Kok dia hidupnya enak ya? Pantes aja bisa punya ini itu, dapat previlege ini itu, dapat achievement ini itu, padahal dianya begini begitu"
Pernah merasa hidup penuh kemudahan, padahal jarang beribadah? Atau mungkin, melihat orang lain yang tak henti-hentinya berbuat salah tapi tetap diberi kemewahan dan kekuasaan? Bisa jadi, itu bukanlah tanda keberuntungan atau kemuliaan—melainkan istidraj.
Istidraj itu kenikmatan yang Allah berikan kepada orang yang sering lalai beribadah dan malah berkubang dalam maksiat.
Tapi hati-hati, karena istidraj sebenarnya adalah ujian yang halus dari Allah, yang bisa menjerumuskan seseorang dalam kelalaian hingga lupa pada Sang Pencipta.
Istidraj sering muncul dalam bentuk kenikmatan dunia—harta, kesehatan, kekuasaan, bahkan kedudukan. Seseorang bisa saja merasa bahwa rezeki yang datang adalah tanda kemuliaan dari Allah, padahal justru bisa jadi Allah tengah menunjukkan murka-Nya.
Bahaya dari istidraj ini adalah membuat seseorang terlena, makin jauh dari tobat, dan merasa nyaman dalam kenikmatannya. Sampai akhirnya, ketika saatnya tiba, Allah mencabut semua kesenangan itu, meninggalkan penyesalan yang sudah terlambat.
Agar tidak terjebak dalam jebakan istidraj ini, kita bisa mulai dengan introspeksi diri, meningkatkan takwa, dan menafkahkan sebagian harta untuk yang membutuhkan.
Dengan begitu, kita senantiasa ingat bahwa rezeki bukan sekadar kenikmatan, melainkan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
18 notes
·
View notes
Text
~sebuah pengingat
Allah tidak membutuhkan sholat dan ibadah kita
Kita yang butuh Allah, kita yang butuh sholat dan beribadah
Kita butuh untuk menjaga diri kita sendiri dari kelalaian, menjaga diri kita melakukan hal buruk yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Kita butuh untuk membentengi diri dari kemaksiatan, di jaman ini. Di jaman dimana kemaksiatan mudah terlihat bahkan kadang sengaja dipamerkan.
Kita butuh untuk menjaga dan melindungi kita dan keluarga dari segala godaan dunia yang melenakan, padahal semuanya fana.
Kita yang butuh, agar hati tenang.
Kita yang butuh meminta dan terus meminta.
Sungguh, aku semakin takut hidup di jaman ini.
Banyak hal fana yang melalaikan.
Kemaksiatan semakin mudah dilihat, di dunia maya maupun nyata.
Baik dan buruk mulai sulit untuk dibedakan. Na'udzubillah
Jaga kami Rabbi :")
11 notes
·
View notes
Text
Yang Lemah atas Dirinya Sendiri
Pernah ga sih tiap tadabbur ayat Quran, serasa ditegur berulang kali? Rasanya ayat-ayatNya diturunkan buat negur hamba-hamba yang banyak lalai dan dosanya---sambil mengaca ke diri sendiri? (khususnya aku sih...)
"Sungguh, Hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan. Maka janganlah engkau dipalingkan dari (Kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa." (QS. Thaha: 15-16)
Padahal ayat ini bilang "jangan biarkan siapapun ngejauhin kamu dari shalat dan mengingat akhirat." Orang-orang yang dimaksud di ayat 16 adalah orang-orang yang mungkin ada banyak di zaman ini, mereka yang merasa dirinya sudah baik, engga perlu mikirin perkara agama, apalagi shalat dan mengingat akhirat. Orang yang mengikuti keinginan kosongnya.
Tapiii.... aku yang fakir ilmu ini malah mikir, "gimana kalau orang yang dimaksud dalam ayat ini tuh aku terhadap diriku sendiri?!". Gimana kalau justru diri kita sendiri yang ngebuat kita lalai dari mengingat Allah?.
Tiba-tiba mentorku mengingatkan tentang ayat kedua dari surat Al-Qiyamah, "Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)."
...adalah jiwa orang yang beriman yang menyesali apa yang terlewat darinya; jiwa itu akan memarahi dirinya atas keburukan yang dilakukannya “mengapa kamu melakukannya!” dan memarahi dirinya atas kebaikan “mengapa kamu tidak memperbanyaknya.”
Apa memang seharusnya kita lebih sering menengur diri kita sendiri yang lemah akan kelalaian?
Semoga Allah lembutkan hati kita yang banyak lalainya :")
Depok, 9 Mei 2024. Sudah lama tidak menulis~
20 notes
·
View notes
Text
Waktu Bersama Al-Quran
Terhentinya jaringan internet selama beberapa jam saja membuat kita merasa terganggu, namun terhentinya bacaan Al-Quran berhari-hari, bahkan berbulan-bulan tidak memberikan pengaruh apapun pada kita,
Sampai kapan kelalaian ini akan berlangsung!?
Ini adalah kenyataan yang pahit.
25 notes
·
View notes
Text
Bagaimana rasanya kehilangan diri sendiri? Pedih bukan? Menyakitkan sekali kan ya? Lantas mengapa masih saja kau lakukan? Dengan semakin jauhnya dirimu kepada Allaah, dengan banyak kelalaian yang kau lakukan dan membuat hatimu semakin keras setiap harinya.
Cinta yang salah akan semakin membuatmu lelah. Untuk itulah sadarlah, bahwa cintamu kepadanya adalah semu. Dan itulah yang membuatmu kehilangan dirimu sendiri. dan membuatmu semakin jauh dariNya.
101 notes
·
View notes