#Ke Prau Dari Jakarta
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gunung Prau dan Postingan Tumblr Pertama Sasa
Ketika kebanyakan orang berlibur kala long weekend Kamis hingga Minggu, 23-26 Mei lalu, berbeda denganku yang justru berlibur di hari Senin setelah libur panjang akhir pekan. Sejak masa kampanye atau bahkan jauh sebelum kampanye keinginan untuk mendaki gunung selalu terlintas dan terbayang-bayang, tapi soal kapan akan terlaksana tidak ada bayangan sama sekali. Mengingat waktuku yang selalu tentatif, tidak tentu kapan bisa libur dan kapan bekerja.
Sehingga, postingan pertamaku di sini aku buka dengan cerita pendakian Gunung Prau di Kawasan Dieng, sekitar Wonosobo-Banjarnegara-Kabupaten Batang. Pendakian yang sangat mendadak tanpa perencanaan panjang.
Jakarta
Minggu siang, Mbak Jihan pergi ke Jogja karena ada kunjungan kerja. Aku sebenarnya tidak ditawari untuk ikut, khususnya karena aku juga masih belum ingin mengingat Kota Jogja. Tapi tiba-tiba terpikir untuk mewujudkan keinginan lamaku: naik Gunung Prau.
Karena tidak mungkin minta kakakku untuk menemani mendaki, aku bergegas mengambil smartphone dan membuka aplikasi hijau. Aku mencari nama temanku yang tinggal di Jogja untuk menemani mendaki. Tidak lama kemudian dia menyetujui, aku pun menambah syarat ditemani dengan salah satu teman perempuannya. (Dalam perjalanan aku baru tahu, si teman perempuan ini namanya Ekka dan sudah pernah naik Gunung Prau)
Jogja
Singkat cerita, aku sampai di Jogja Minggu siang pukul 16.00 WIB. Bersama Mbak Jihan, kami menuju ke sebuah hotel sekitar satu kilometer dari Tugu Jogja. Aku benar-benar tidak niat berlama-lama di Jogja-Dieng, hanya bawa satu ransel yang berisi perlengkapan mendaki.
Sore hingga malam aku sempatkan bertemu kakak tingkatku yang kebetulan adalah sahabat dari kakakku. Teman lama yang tidak berjumpa tentu menimbun segudang cerita, cerita seputar FK Unila hingga kehidupan PPDS yang sebenarnya tidak semenyeramkan kabar burung di luar sana. Karena setiap jurusan tentu punya tingkat kesulitannya masing-masing.
Sesuai rencana sebelumnya, pukul 21.00 kami menuju Dieng melalui Kulon Progo. Belanja keperluan pendakian lalu menjemput satu orang teman dan melengkapi kelompok pendakian ini menjadi 3 orang.
Karena perjalanan panjang seharian, badanku cukup lelah dan tertidur selama perjalanan. Beberapa kali terbangun hanya sekedar memastikan temanku yang menjadi supir malam itu tidak mengantuk hehe. Sekitar pukul 01.28 kami sampai di Basecamp Pendakian Gunung Prau via Dieng, awalnya kita berencana untuk mengejar sunrise di puncak tapi sepertinya tidur lebih nikmat dibanding kedinginan diluar akhirnya kita putuskan untuk tidur saja hingga azan subuh.
Dieng-Pendakian
Perjalanan dimulai pukul 05.00 WIB, pilihan pendakian via Dieng karena ini jalur yang paling nyaman, meski bukan paling populer. Jalur yang paling populer dengan view paling bagus adalah lewat jalur Patak Banteng.
Karena masih pagi buta tentu perjalanan sepi dan gelap. Apalagi long weekend sudah selesai. Barang bawaan kami pun hanya sedikit, tanpa carier besar. Kami merencanakan pendakian naik lalu langsung turun tanpa nge-camp (istilahnya tektok).
Pukul 05.17 kami sampai di Pos 1. Jaraknya sebenarnya cukup dekat, tapi karena menanjak jadi terasa jauh. Total pendakian kita harus melewati 3 Pos dengan jarak masing-masing Pos sekitar 1 km.
Gunung Prau cukup bersahabat untuk beginners seperti saya ini, karena jarak ke puncak yang masih dalam batas normal dan cukup banyak jalur landai. Selama pendakian, aku jadi teringat perjalanan ke Ranu Kumbolo di lereng Semeru beberapa tahun lalu. Di sana terdapat Tanjakan Cinta memiliki mitos kalau kita mendaki tanjakan tersebut dan dan melihat ke belakang tidak akan bertemu dengan jodoh kita. Ya tapi ngapain ketemu jodoh di gunung, saya kan maunya di pelaminan, hehe….
Nah, di Gunung Prau ini ada titik yang Bernama Akar Cinta…. tebarkanlah virus-virus cinta (nyanyi). Akar ini cukup cantik dipandang, sangat panjang, dan berkelok-kelok, aku sendiri tidak tahu sebenarnya ini akar dari pohon apa. Tapi yang pasti ini adalah gabungan akar beberapa pohon yang satu jenis dan berjejer sehingga menyatukan banyak akar. Struktur Akar Cinta cukup membantu para pendaki tidak terpleset karena menjadi semacam anak tangga alami di jalur pendakian.
Puncak Prau
Setelah berbagai tantangan dan jalur yang terjal, akhirnya kami sampai di Puncak Prau pukul 07.00. Tepat sesuai perkiraan dua jam pendakian. Di ketinggian 2590 mdpl view Gunung Sindoro, Sumbing dan beberapa gunung lainnya terhampar. Saat itu sunrise sudah lewat, berganti dengan pemandangan Kaldera Dieng yang kebetulan saat itu cukup cerah.
Semua kelelahan dan kantuk terbayar. Kesejukan dan pemandangan luar biasa indah setelah perjalanan dadakan, justru sulit didapatkan kalau direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bagian paling paling aku suka ketika tadabur alam adalah tubuh dan kulitku terasa sehat. Berbeda dengan wisata kota yang biasanya membuatku harus pakai make-up, kadang membuat kulitku justru berjerawat.
Kembali ke pendakian, Puncak Prau sebagai titik tertinggi berbeda dengan Sunrise Camp yang paling populer dengan pemandangannya. Karena kami mendaki via Dieng maka kami sampai di Puncak Prau. Lalu untuk melihat dengan jelas gunung-gunung di sekitar Jawa Tengah, kami harus berjalan menuju Sunrise Camp. Jaraknya cukup jauh tapi dapat ditempuh dalam 15 menit jika berjalan kaki, jarak yang pantas untuk ditempuh karena medan cukup landau, disempurnakan dengan bunga-bunga cantik dan view Bukit Teletubbies yang memikat mata.
Bunga Daisy warna-warni menghiasi perjalanan kami dari Pos 1 hingga puncak dan Sunrise Camp. Aku berkali-kali ambil foto sampai puas di sekitar semak-semak berbunga ini. Entah sejak kapan aku menyukai bunga, setiap ada bunga aku merasa cantik dan menjadi perempuan. Tapi kenapa ya bunga selalu identik denga perempuan? Kenapa tidak dengan laki-laki? Entahlah aku tidak tahu juga.
Sunrise Camp
Sunrise Camp tempat di mana para pendaki dari jalur Patak Banteng bermalam punya pemandangan yang luar biasa cantik. Gunung Sindoro dan Sumbing serta beberapa gunung di sekitarnya terlihat sangat jelas dan cantik, seolah mereka sedang bermain berkumpul bersama.
Aku juga tidak menyangka akhirnya bisa sampai di atas puncak ini, mungkin kalau aku masih tinggal di kampungku dulu, aku tidak bisa sampai diatas puncak ini. Mungkin sebatas melihat pemandangan ini di botol Aqua atau maksimal hanya di YouTube dan medsos.
Kalau mengingat susahnya zamanku kecil dulu, aku jadi merasa tidak pantas untuk mengeluh lagi karena sekarang hidupku jauh lebih mudah dan penuh kenikmatan. Terimakasih Ya Allah, Gusti, atas kenikmatan yang sangat berlimpah ini.
Tidak lama kami di Sunrise Camp. Hanya menikmati pemandangan, mengabadikan momen berfoto-foto cantik, lalu minum dan makan snack untuk mengisi energi. Kami lalu begegas turun karena rencana aku harus kembali ke Jakarta dengan kereta pukul 17.00.
Perjalanan Turun
Baru jalan beberapa langkah, aku merasa ada yang tidak beres dengan perutku, tapi aku coba paksakan jalan mungkin karena tadi pagi aku hanya makan buah dan belum makan berat, sehingga asam lambung naik ke esofagus. Perkiraan kita akan sampai di basecamp pendakian pukul 10.00 sepertinya tidak akan terwujud, karena semakin lama, perutku makin perih dan nyeri. Berjalan tiga langkah pun terasa nyeri sampai membuatku berkali-kali harus istirahat.
Biasanya aku membawa obat lambung, tapi kali ini aku kecolongan. Sialnya, beberapa kali bertemu dengan pendaki semuanya tidak membawa obat lambung. Perjalanan pulang cukup menyiksa, tapi namanya Sasa, walaupun nyeri perut tetap saja sempat tertawa dan foto-foto.
(Ini adalah batas wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Batang. Aku mengerti beberapa kabupaten di Jawa Tengah karena sempat bersekolah di Kendal selama 4 tahun jadi masih familiar dengan daerah-daerah Jawa Tengah.)
Setelah bertemu 6-7 kelompok pendaki dan melewati Pos 1, akhirnya kami bertemu dengan pendaki yang membawa obat lambung. Setidaknya bisa menurunkan sedikit rasa nyeri yang aku tahan dari puncak. Mereka kelompok dari Jakarta yang baru mulai pendakian dan berencana stay 2 hari di puncak.
Tidak lama kemudian, kami sampai di Basecamp Dieng. Makan, tidur, dan bersih-bersih sebelum menutup pendakian dan kembali ke Jogja. Sejujurnya ini kali pertamaku tektok naik gunung. Ternyata sangat seru dan menyenangkan karena tidak perlu membawa banyak perlengkapan. Perjalanan menjadi simpel dan tidak merepotkan.
Terimakasih Gunung Prau yang begitu indah, ingin aku ulang kembali mendaki Puncakmu.
Langkapura, 2 Juni 2024
1 note
·
View note
Text
Gunung Prau via Dwarawati
04.01.2023
Sedih deh pas denger Basecamp wates kebakaran... dan juga info nya pendakian ke gunung di tutup sampai dengan 17 Februari 2023.
Ini cerita ku beberapa bulan yang lalu yah gengs.
Well, karena ini pertama kali nya saya summit... pemilihan jalur via Dwarawati seperti nya sudah tepat karena banyak sekali bonus nya (jalan landai) dan enak nya via Dwarawati.. jalurnya tidak seramai Patak Banteng.. yang konon katanya jalur favorit pendakian ke gunung prau.
Jadi ada lima jalur pendakian untuk menuju gunung prau yaitu Dieng, Patakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, dan Wates.
Rencana pendakian gunung prau ini dadakan banget… karena tiba-tiba aja pak suami dijadwalkan dinas ke Jogjakarta selama seminggu. Terus muncul ide yah kan… bagaimana kalau naik ke gunung prau sekalian. Tinggal sewa motor di Jogja, cusss ke dieng deh yang kalau dilihat di google maps itu Jogja-Dieng kurang lebih 100 km (if I am not mistaken). Dan pertimbangan biaya juga nih, secara tiket pak suami kan ditanggung kantor hihihii (Cuma modalin tiket kereta aku Jkt-YK pulang pergi deh, hemat)
Dan akhirnya ku kudu rela cuti di hari Jumat hikss… karena estimasi pak suami baru kelar urusan dinas nya sehabis Jumatan (dinas start Senin). Pengennya sih jalan dari Jakarta itu Kamis malam, tapi apa daya pak suami nggak ACC karena kasihan ninggalin anak-anak kelamaan kalau jalannya dari Kamis malem hihihihi. Yowes, nurut aja yah kan. Jumat pagi ke stasiun gambir naik kereta jurusan Jogjakarta (saran ku yah, jangan pernah beli tiket dadakan ke Jogja, karena pasti kehabisan… apalagi tiket eksekutif. Maklum, Jogja termasuk destinasi favorit). Jempol deh pokoknya sama KAI sekarang… selain on time, kereta eksekutifnya pun nyaman banget. Pas berangkat aku naik kereta Argo Dwipangga dengan tarif 540ribu one way yah. Tiba di Jogja pas jam 3 siang. Pak suami sudah standby di stasiun Jogjakarta. Nggak pake ba bi bu be bo lagi yah kan, kita langsung cusss tuh motoran ke dieng… dengan banyak barang bawaan pastinya.
Kenapa motoran sih? Emang nggak cape? Emang ngga ada bis kesana? Alasan pertama nya kenapa kita motoran.. yah karena kalau motoran, lebih fleksibel waktu nya, kita yang atur sendiri. Cape? Yah sudah pasti pegel…. Tapi sebelumnya kita sudah pernah motoran 6 jam lebih ke Sukabumi one way hihihii *sombong* jadi apalah arti 2-3 jam hihihihi.
Karena kita jalannya santai, jadi jam 7an malem baru sampai di Dieng. Sebelumnya saya sudah contact admin basecamp Prau via Dwarawati dengan mas Ghozy (ada no HP mas ghozy di foto paling bawah) untuk tanya-tanya porter dan juga penginapan di Dieng. Jadi pas kita tiba di Dieng malam hari, langsung diarahkan ke penginapan oleh mas Ghozy. Hanya 200ribu aja semalam (kamar mandi dalam). Sangat recommend karena penginapannya bersih dan juga dekat dengan tempat makan serta indomaret. Lumayan kan yah saya dan pak suami masih ada waktu 1 malem untuk istirahat sebelum mendaki gunung Prau. Dan rencana nya pun besoknya kita startnya sehabis sholat Dzuhur, pertimbangannya karena hanya butuh waktu 2-3 jam untuk sampai ke sunrise camping area gunung Prau. Kalau kita start nya pagi-pagi kan… bingung juga yah kelamaan diatas gunung, secara tidak ada toilet :D
Esok hari nya, sebelum berangkat.. kita makan siang dulu di warung makan deket basecamp, sekalian bungkus nasi buat makan malam di atas gunung Prau nanti. Sampai basecamp pak suami sholat Dzuhur dulu, aku skip karena sedang halangan (hari-hari terakhir untungnya). Sebisa mungkin kosongin perut, kalau bisa hihihiiii…. Karena jujur aja aku bingung kalau mesti pup di gunung… apalagi gunung Prau itu rameeee banget… beneran deh, udah kayak kampung aja di atas gunung.
Jam 1an siang kita start pendakian dari basecamp Dwarawati. Karena terlalu banyak barang yang dibawa dan kita cuma berdua :D kita sudah putuskan jauh-jauh hari sih akan gunakan porter, karena jujurly aku nggak akan kuat kalau bawa tas yang terlalu berat hihihihii. Btw sewa porter di sini biaya nya 400ribu/porter dengan maksimal beban 20kg yah, kalau lebih dari itu kemungkinan kena biaya tambahan. Porter akan ikut menginap juga dengan kita, mereka biasa nya bawa tenda sendiri sih, hanya saja makan porter kita yang menyediakan. Dan tentu saja term and condition setiap gunung berbeda yah… sebaiknya cari tahu dahulu secara online sebelum ke tujuan.
Start awal lumayan yah banyak nanjaknya hihihiiii… tapi tenang aja, jalur pendakian gunung Prau via Dwarawati juga banyak bonus nya kok… cocok banget buat pemula kayak saya. Enaknya mendaki sama pasangan (bukan orang lain) yah kalau cape, istirahat. Begitu aja terus hihihihii…. Nggak perlu sungkan atau pun nggak enakan hihihi. Seinget saya ada 3 pos untuk mencapai gunung prau. Menurut hitungan jam pak suami... start basecamp Dwarawati sampai ke camping area itu perkiraan 3jam-an dengan jarak tempuh 5,3km yah... secara kan kita naik gunung yang mengulir-ngulir... jadi ngitungnya jangan ketinggian gunung prau dikurangi ketinggian basecamp hihihii.
Kurang lebih jam 4 atau 4.30 kita sampai di sunrise camping area... nggak tau kenapa pas sampai di sunrise camping area, kepala tuh sakit bangettttt... sampai minum obat neuralgin pun nggak mempan, pak suami dan mas ghozy (porter) prepare tenda dll... karena aku pusing, yah aku pilih rebahan. Seperti hal nya perjalanan ke pegunungan, sepanjang jalan.. kita disuguhkan sama pemandangan indah... Oh ya, di puncak gunung Prau, ada area sinyal loh hihihii... lumayan banget bisa ngabar-ngabarin orang rumah.
bukitnya
suasana malam hari di camping area
Akhirnya tengah malem ku bangun dong, dan alhamdulillah pusing ku udah ilang hihihihi, obat nya emang tidur. Aniwei, beruntung banget kita pas mendaki ke gunung prau, cuaca lagi bersahabat banget... cerah. Bintang-bintang bertaburan dong... ini adalah hal langka buat ku yang tinggal di kota Jakarta sonoan dikit hihihiii.
Untuk ciwi-ciwi yang nggak pernah naik gunung kayak aku hihihi... pasti hal pertama yang dipikirin adalah toilet hihihii. Usahain sih sebelum jalan, kosongin perut dulu, H-1 jangan makan terlalu banyak (sewajarnya aja) dan jangan makan makanan dengan bumbu yang kira nya bakal bikin perut mules hihihii. Menurutku yah, sunrise area camping di gunung prau itu hampir seperti lapangan.. ada beberapa semak-semak namun tidak banyak... kalau pas tengah hari, pasti kurang nyaman hihihii karena jujur, peminat gunung prau itu buanyakkkk sekali. Bahkan saya melihat lebih banyak orang di atas gunung prau ketimbang di sekitaran dieng hihihihii. Udah macem perkampungan aja sih menurut ku hahahaaa. Positifnya, nggak ada suasana mistis di gunung prau, aman-aman aja alhamdulillah. Yang penting berdoa dan tetap sopan dimana pun berada, tutur kata dijaga pastinya. Ah iya, balik lagi ke urusan toilet... kalau aku sih kemarin selama camping di gunung prau, aku selalu pipis di dalam tenda (bagian luar yang tertutup) menggunakan pispot portable buat cewek, lalu bilas seperti biasa.. kalau pake celana agak susah, yah ganti sarung dulu aja hihihiii... dan jangan lupa yah, bawa kembali sampah nya (tisue dll).
Pagi hari nya kita kurang dapat sunrise nya.. karena agak berkabut pagi nya, tapi nggak apa kok... terbayar sama pemandangan gunung-gunung lain disekitaran prau. ada sindoro dan sumbing yang kelihatan waktu itu. Aniwei, karena kami harus mengejar kereta malam di hari yang sama hihihiii... jadi begitu sarapan, beberes... kita langsung siap-siap lagi untuk turun.
Seru banget sih walau harus kejar-kejaran sama waktu hihihi... kalau kalian ragu akan kuat atau engga.... yakin deh, kuat kok... karena ketinggian gunung prau hanya 2.565mdpl sangat cocok untuk pemula. Dan pas turun cuma butuh waktu 2jam-an saja.
Buat kami, perjalanan belum selesai... karena masih harus motoran lagi ke Jogja hahahaa. Pegel? bangetttt sih tapi bahagia.... Dan tahu nggak? Besok pagi nya, kita berdua langsung ngantor wkwkwkwkk dari stasiun langsung menuju kantor, numpang mandi dikantor dan tentu saja sudah prepare baju kerja sebelumnya.
Kalau ada yang tanya budget naik gunung berapa sih?
Murah aja selama kamu sudah punya peralatan mendaki nya. Kalau memang masih berat untuk membeli, mungkin bisa pinjam atau sewa dulu. Usahakan pake celana, baju dan sepatu yang nyaman... karena akan jalan kaki lumayan kan yah, dan durasi yang lumayan juga.
Next nya insya Allah pengen ke gunung merbabu deh :)
#hiking#gunung prau#gunungprau#mendaki#mendakigunungprau#travel#traveling#praumountain#prau mountain#trekking
2 notes
·
View notes
Text
Sampai Habis Rasa (part 1)
Menulis surat setiap hari, bercerita tentang apa yang terjadi, kemudian seluruh kertas itu disimpannya dalam amplop putih. Hari ini dia punya waktu untuk berkunjung ke rumah sakit, bertemu dengan lelaki yang masih dia tunggu pulihnya. Kondisinya masih sama, terbaring setengah sadar hampir dua pekan.
“Tante udah makan belum?”
“Udah tadi. Sheryl kamu apa kabar? Kok kurusan kayaknya…”
“Iya tante, aku lagi ngerjain skripsi. Sebentar lagi selesai. Minta doanya ya…”
“Tante doain selalu kok. Makasih banyak ya perhatiannya buat Ega, surat kamu yang minggu lalu udah tante bacain. Gak apa apa kan?”
Sheryl tercekat, sungguh malu rasanya.
“Hehehe gak apa apa, tante. Ooiya ini nitip lagi buat Ega… semoga gak bosen ya tante.”
“Makasih ya Sher. Kamu satu satunya temen Ega yang masih sering ke sini…”
Lebih tepatnya satu satunya perempuan yang masih mau tau kondisi Ega. Setelah beberapa bulan terakhir lelaki itu ngedrop kondisi kesehatannya, harus perawatan intensif dan sekarang cukup kritis. Sheryl tidak diberi tahu kondisi pastinya. Mamanya Ega sempat bilang bahwa setelah fase ini, Ega harus kemoterapi untuk kankernya. Masih ada harapan, pikir Sheryl.
“Oiya tante, aku pamit mau naik gunung ya pekan depan. Titip salam buat Ega, semoga pas aku pulang dia udah sehat ya!”
Mamanya Ega cuma bisa manggut manggut menahan haru. Gadis di hadapannya punya harapan dan nyali yang begitu besar.
*
Skripsi selesai, sidang pun sudah. Sheryl lulus dari fakultas komunikasi dan tinggal menunggu kabar wisuda. Sayang, dia harus menerima kenyataan bahwa Ega harus cuti dari perkuliahan karena sakit parah yang dideritanya.
Agenda naik gunung bareng teman kuliah akhirnya tiba, Sheryl bersama lima teman dan dua seniornya berangkat ke Gunung Prau. Gadis itu suka tantangan, dia suka mencoba hal baru dan berharap bisa menceritakannya pada Ega nanti.
Namun, rupanya Sheryl sangatlah menarik bagi Firyal—seniornya. Selama pendakian lelaki itu menyimak setiap cerita Sheryl dan mencoba mencari tau setiap detil tentang gadis itu. Hingga hari terakhir mereka bertemu.
“Sher, nanti di Jakarta ketemu lagi ya?”
“Boleh. Janjian aja ya Kak, sama yang lain juga.”
Sheryl nggak mengira apapun bisa terjadi dalam tiga hari. Dia bukan polos, tapi dia merasa dia bisa berteman dengan siapa saja. Dia berpikir dia hanya sudah jatuh hati pada seorang Geova Megantara alias Ega, teman SMAnya yang banyak fansnya.
Dua hari setelah pulang dari gunung, Firyal dan Sheryl kembali bertemu. Lelaki ini mahasiswa luar negeri yang sedang berlibur ke Tanah Air. Dia senior Firyal di kampus tadinya, yang secara random diajak oleh seorang teman untuk mendaki.
“Eh, kok cuma kita berdua doang yang ngopi?” Sheryl celingak celinguk melihat sekitar coffee shop. Dia tidak melihat temannya yang lain. “Lo ngerjain gue yaa?”
“Honestly bukan ngerjain, gue mau ngobrol sama lo.”
“Oh.. sok atuh silakan,”
“Sher sebenernya gue suka sama lo,” kata Firyal. “Maaf ya norak banget ngungkapinnya…” Sheryl diam karena bingung. “Gu-gue pengen deket sama lo.”
“Gue nggak ngerti, Kak…”
“Ini kecepetan sih, tapi gimana ya…” Firyal pun bingung bagaimana memperjelas perasaannya. “Gue gak minta dijawab sekarang sih. Bisa besok kok.”
“Oke,”
“Hehehe maafin gue yah…” Firyal merasa awkward sendiri ketika menyadari aura wajah Sheryl berubah. Lalu mereka lanjut makan siang dan pulang masing-masing.
*
Dear Ega,
I don’t know what’s going on, ada cowok nembak gue Ga. Tapi gue nggak tau harus gimana. Seneng juga enggak, kaget sih iya.. yaelah dia nggak kenal gue. Lebih tepatnya sih baru kenal ya, dia kuliah di luar negeri, pinter, ganteng juga sih. Tapi not my type. Kalo gue nolak nggak apa apa kan ya?
Satu cerita dia tulis untuk melegakan pikirannya. Sheryl menolak secara halus dan jelas niat baik Firyal yang berakhir dengan diblokirnya semua kontak Sheryl. Well done.
*
“Sher, rencana kamu habis lulus ini mau ngapain?” Tanya Papa saat makan malam bersama. “Udah punya planning kerja di mana?”
“Papa tenang aja, aku udah milih mau kerja di mana. Mudah mudahan segera dipanggil interview.”
“Ega gimana kabarnya?”
“Masih di rumah sakit, Pah…” Sheryl berat melanjutkan kata-katanya. “Doain ya Pah,”
Papa tau Sheryl sangat menyayangi Ega, sejak pertama kali kenal dengan lelaki itu. Sebenarnya Papa turut bersedih, karena Ega cowok populer yang menganggap Sheryl teman biasa. Sementara itu banyak perempuan yang menyukai Ega, Sheryl terkesan hanya bayangan.
Ada kalanya Sheryl merenung, terutama ketika di perjalanan dari satu interview ke interview berikutnya. Mencari pekerjaan ternyata tidak mudah. Sesekali dia juga mulai mencari peluang usaha, buka jasa titip beberapa barang branded untuk dijual ke luar kota.
Dia tau dirinya bukan tipe perempuan yang diidamkan Ega selama ini. Sheryl cukup mandiri, supel, tidak jaim, sedikit tomboy dan jarang make up.
Suatu hari, mama Ega kirim pesan: Sheryl jaga kesehatan ya.. kalau nggak sibuk main ke rumah, Ega udah nggak di rumah sakit nih.
Alhamdulillah, begitu pikirnya. Ega sudah berhasil melalui masa kritis. Kemoterapi katanya menyakitkan, tapi keluarganya ingin terus berusaha sampai lelaki itu benar-benar pulih.
*
Sheryl memasuki dunia kerja, dia menggeluti bidang jurnalistik. Hal baru buatnya selalu seru, mengejar narasumber, menulis berita, menerbitkannya, mengantarkan ia dari satu tokoh ke tokoh lainnya sedikit membuat lupa pada Ega. Ya, biasanya dia selalu ingin tau kabar Ega. Tapi kini Sheryl mulai pasrah ingin melepaskan perhatiannya.
“Mbak Sheryl, saya punya keponakan.. mau nggak saya kenalin? Kayaknya sepantaran sama kamu.” Ujar Pak Ardi, seorang tim humas di kementerian yang sudah satu minggu ini jadi rekan Sheryl untuk kebutuhan berita. “Dia baru kerja juga sih, belum punya pacar.”
“Pak Ardi repot repot banget.. saya kan juga baru kerja Pak.”
“Nanti saya suruh dia DM di instagram ya, Mbak.”
“Hehehe, boleh deh..” jawab Sheryl sekenanya. Ya karena nggak enak menolak, Pak Ardi baik kalau kasih informasi seputar pariwisata dari kementerian. “Makasih ya, Pak. Udah sore saya pamit pulang dulu..”
“Hati-hati di jalan, Mbak…”
Sheryl pulang ke rumah dengan TransJakarta, sore yang mendung dan lalu lalang kendaraan membawanya melamun keluar jendela. Kadang ia lupa saat ini kakinya berpijak di masa depan, barangkali memang Ega tidak ditakdirkan untuknya. Ega dan ceritanya bukankah hanya masa lalu? Lelaki itu dan kehidupannya pun punya alur sendiri. Sheryl perlu menyapa dunia yang baru, yang tak ada Ega-nya. Semoga Ega pulih dan mengejar mimpinya yang tertunda.
Dear, Ega..
Meskipun akhirnya kita punya jalan cerita masing-masing. Kamu telanjur tau semua perasaanku. Makasih ya, udah bolehin aku di dekatmu, jadi temanmu, mungkin itu mengganggu. Suatu hari, mungkin kita ketemu lagi.. aku dan keluargaku, kamu dan mimpi mimpimu. Lekas pulih.
Surat terakhir. Tak lupa, Sheryl juga berpamitan pada mama Ega, dan berpesan mungkin akan semakin jarang bertemu karena pekerjaannya akan sering membawanya keliling Indonesia.
*
Bima, keponakan Pak Ardi—benar menghubungi Sheryl lewat DM Instagram. Entah karena disuruh juga atau memang ingin kenalan dengan gadis itu. Sheryl biasa saja menanggapinya, di usia yang sekarang dia tau bisa berteman dengan siapa saja dan kalau mau serius juga bisa.
“Sher, kalau ngajak ketemu di mall gimana?”
“Boleh aja. Weekend atau weekday?”
“Dua duanya bisa, mau yang mana?”
“Weekday tapi aku nggak libur, Bim.”
“Oke, pulang kerja bisa?”
“Oke.”
Bima orang baik, dia juga menunjukkan ingin berteman. Bukan ingin dijodohkan. Bima banyak bertanya tentang kehidupan dan keluarga Sheryl, tapi belum sekalipun menyinggung keberlanjutan.
Pulang kerja, makan malam di mall, Bima dan Sheryl akhirnya bertemu untuk pertama kali. Obrolan yang mengalir dan nyambung, Bima mulai menunjukkan kalau dia tertarik.
“Ini kita ketemuan nggak ada yang marah kan?”
“Marah lah bokap, kalau kelamaan. Hahaha.” Sheryl bercanda. “Mas Bima sendiri?”
“Iya, sendiri.”
“Heh bukan.. maksudnya ada yang marah nggak?”
“Nggak ada. Jomblo banget lah pokoknya…”
“Hoo, gitu..”
Tapi di pertemuan pertama ini, Bima nggak menawarkan diri untuk mengantar pulang. Sheryl juga bilang dia dijemput papanya. Dan Bima belum punya nyali untuk kenalan. Hari demi hari berlalu, keduanya semakin dekat dan sudah saling mengenal. Namun, lelaki itu masih ragu untuk membicarakan keseriusan. Sebab sepertinya ia tidak sepenuhnya cocok dengan Sheryl.
*
“Jadi gimana hubungan kamu sama Bima?” Tanpa basa basi Papa membuka percakapan. Sheryl baru saja duduk dan selesai meneguk air dingin.
“Nggak tau Pah, aku nggak gimana gimana juga.”
“Emang dia nembak?”
“Nggak.”
“Aneh anak sekarang ini…” kata Papa. “Jadi nggak jelas suka apa nggak? Pacaran atau nggak? Mau diserusin apa nggak?”
“Hahahaha,” Sheryl tertawa. “Papa ngapain pusing sih? Biarin aja lah.”
“Ya, kalau kamu nggak diseriusin, temen Papa ada yang mau ngenalin anaknya lho…”
“Ya kenalan aja, aku juga mau aja kok.”
“Tuh aneh, kan…” Papa melirik Mama. “Gimana sih, Ma.. anakmu.”
“Udah deh, udah malem.. Sheryl tidur duluan ya.” Gadis itu beranjak menaiki tangga menuju kamarnya.
Bagi Sheryl rasanya suka sama cowok itu udah nggak ada. Bisa dibilang hambar. Mau kenalan sama siapa aja boleh, silakan. Mau dijodohin juga nggak apa-apa. Nggak ada rasa ingin menolak karena nggak suka, memilih lelaki? Mana mungkin.
Ada hal yang Bima nggak tahu, hari ulang tahun Sheryl. Setelah dekat selama tiga bulan belakangan ini, mereka baru tiga kali jalan bareng. Pertemuan pertama, makan malam. Pertemuan kedua, menemani Bima beli sepatu. Dan ketiga, jemput adik Bima di Terminal 3 Soetta.
“Hai, aku Sheryl.” Sambil mengulurkan tangan, ia menyebutkan nama. Tapi uluran tangannya tak disambut oleh adik Bima. “Gimana flightnya Tessa?”
“Biasa aja.” Gadis bernama Tessa menjawab pendek.
Gelagatnya terkesan sinis pada Sheryl, padahal ini pertemuan pertama dan Sheryl suda mencoba friendly. Menyadari hal itu, Sheryl pun tidak banyak bertanya, dia rasa cukup basa basinya. Tessa baru saja kembali dari Malaysia, dia kuliah di sana. Hari ini Sheryl sengaja cuti untuk menemani Bima menjemput adiknya.
Tiba di parkiran, Tessa langsung membuka pintu depan lalu duduk di kursi depan. Bima tidak bereaksi apa-apa, Sheryl bergegas masuk ke kursi tengah. Entah rasanya suasana menjadi lain. Bima menjadi canggung, Tessa juga tidak mengobrol, sibuk dengan ponselnya.
“Mas Bima, nanti aku turun di halte depan ya…” kata Sheryl setela Bima keluar dari jalan tol.
“Lho, bukannya tadi kita mau makan dulu? Ini udah jam 12 lho.”
“Oh, maaf ya… Papaku barusan whatsapp, ada keperluan.” Kata Sheryl sambil menunjukkan layar ponselnya. “Makasih ya, Mas, see you next Tessa.” Dan Tessa kembali tidak menjawab.
Bima menepikan mobil di dekat halte. “Take care ya, Sher.”
“Sip. Daaah!”
Sheryl turun, ia melambaikan tangan lalu duduk di halte. Nggak nyaman, kayak mau nangis. Ngeselin banget sih Tessa. Ogah gue punya ipar kayak gitu. Tau sih capek, jet lag kali ya? Ya masa salaman aja nggak mau. Hih. Gerutu Sheryl dalam hati.
Kemudian ponselnya berdenting, satu chat whatsapp masuk.
Geovani Megantara
Have a good day today! Happy Birthday Sheryl Syafiqa, all best wishes for u ❤️
Setelah membaca chat itu, kaki Sheryl mendadak kaku. Hampir tidak percaya, barusan chat dari Ega, pakai gambar love?
Sheryl terdiam, cukup lama. Ega? Benarkah Ega atau mamanya yang mengetik? Balas atau nggak usah ya?
Tapi nggak lama kemudian satu chat masuk lagi, dan kali ini benar dari mamanya Ega.
Mama Ega
Sheryl semoga pjg umur.. baik baik ya dimanapun skrg berada. Tnte tunggu kabar mampirnya hehe
Dan ketikannya beda!
0 notes
Text
TURISIAN.com – Mendengar kata Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang terbayang adalah pabrik-pabrik dan industri besar yang berjajar. Padahal daerah ini juga memiliki tempat wisata yang tak kalah indahnya dengan daerah lain. Berbagai pesona alam ditawarkan, dan cocok untuk menemani waktu liburan bersama keluarga. Salah satu kabupaten di Jawa Barat ini banyak ternyata juga menyimpan daya tarik yang unik. Masih banyak hamparan sawah nan menghijau sehingga tak berlebihan jika sampai saat ini Karawang masih dikenal sebagai Lumbung Padi. BACA JUGA: Jalan-jalan ke Kebon Jatidipala Karawang yang Sejuk dan Menyenangkan Nah, bukan kalian yang tak ingin jauh-jauh dari Jakarta mencari tempat libur akhir pekan, Karawang bisa menjadi pilihan. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi wisata di Kabupaten Karawang yang sudah dilansir dari berbagai sumber: 1. Curug Bandung Curug ini memiliki ketinggian air terjun sekitar 25 meter dengan debit air yang cukup keras terutama ketika musim kemarau. Aliran air terjun yang melewati formasi bebatuan yang sedikit berundak seperti tebing batu menjadi daya tarik tersendiri di mata para wisatawan. Harga tiketnya juga cukup terjangkau, yaitu Rp10.000 untuk orang dewasa ataupun anak-anak diatas umur 5 tahun. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua adalah Rp10.000, sedangkan untuk kendaraan roda empat dikenakan biaya parkir sebesar Rp15.000. BACA JUGA: Pembatik Cilik Akeyla Naraya Ingin Karya Difabel asal Karawang Mendunia Pantai yang unik 2. Green Canyon Wisata air ini juga sering disebut dengan Leuwi Liyet yang merupakan sebuah ngarai yang awalnya terbentuk akibat erosi air sungai dengan pemandangan stalaktit dan diapit oleh perbukitan berupa bebatuan dan dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun. Luas ngarai ini yaitu 100 meter dengan hiasan tebing-tebing hijau dengan ketinggian sekitar 10 meter. Kamu hanya membutuhkan waktu tempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Karawang dengan menggunakan kendaraan pribadi. 3. Pantai Tanjung Pakis Tempat ini menyediakan objek wisata pantai dengan pasir hitam yang sangat menarik. Pantai yang indah bernama Tanjung Pakis ini terletak di desa Tanjung Pakis. Bisa dikatakan bahwa pantai yang satu ini merupakan pantai yang cukup unik. Hak ini dikarenakan setiap pengunjung perlu menaiki rakit terlebih dahulu agar bisa menyebrang Muara Gembong pada akhirnya tiba di pantai Tanjung Pakis. BACA JUGA: Mencicipi Bontot, Camilan Khas dari Karawang yang Gurih dan Enak Lebih Tua Dari Candi Borobudur 4. Situs Candi Jiwa Lokasi candi ini berada di tengah area persawahan sehingga menjadi sebuah pemandangan yang luar biasa unik dan kontras. Kompleks situs percandian ini diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-IV masehi dan diyakini usianya lebih tua dari Candi Borobudur yang baru didirikan pada sekitar abad ke–VIII Masehi. 5. Danau Cipule Karawang Liburan akhir pekan dengan keluarga akan menyenangkan saat mengunjungi Danau Cipule dengan nuansa alaminya yang menyejukkan mata. Pesona danau semakin menarik dengan adanya pulau cinta di tengah danau yang bisa dikunjungi. Pada saat tertentu juga tempat ini digunakan untuk Latihan dayung yang membuat suasana semakin meriah. Kamu juga bisa berkeliling danau menggunakan perahu dengan tarif yang cukup murah. BACA JUGA: Kemegahan Candi Jiwa Karawang Berbentuk Teratai, Peninggalan Kerajaan Tarumanagara 6. Gunung Sanggabuana Gunung tertinggi dan satu-satunya di Kabupaten Karawang ini memiliki ketinggian sekitar 1291 mdpl sehingga cocok untuk para pemula seperti hal nya Gunung Prau. Meski begitu medan yang harus kamu lalui cukup menantang dengan lama perjalanan sekitar 6 hingga 7 jam menuju puncak. Salah satu tantangan terberatnya adalah medan menanjak Panjang selama perjalanan dengan sudut kemiringan hingga 60 derajat. *** Sumber: Bisnis.com
0 notes
Text
Before 30
Aku menghabiskan masa sekolah di sekolah negeri, bermain dengan teman-teman, belajar, dan stay di rumah. Pas SMA, pertama kali main ke Bandung sama temen, mencoba angkutan umum. Senang rasanya bisa jalan-jalan tanpa keluarga.
Masuk ke perkuliahan, aku cuma merasakan ke Jogja sekali, itu pun trip bareng organisasi. Selebihnya, aku hanya jalan-jalan di sekitar Jabodetabek. Maklum mahasiswa kurang uang saku. Di akhir semester sambil nunggu wisuda, barulah aku mulai naik gunung, ke Gunung Gede (Bogor) dan Gunung Merbabu (Boyolali). Oh, aku juga 3 minggu stay di Kampung Inggris, Kediri, sekalian trip ke Bromo.
Di usia 22 lulus kuliah. Gap year 1 tahun, ambil s2. Belajar lagi dan lagi. Pergi pagi pulang malem naik krl. Thesis di Malang dan pelatihan di Bukittinggi mengubah segalanya, aku mulai bisa pergi keliling jawa. Madiun, Madura, Temanggung, Jogja, untuk menemui teman, menginap di rumahnya, jalan-jalan keliling daerah tsb. Juga berkenalan dengan pendaki lain saat naik Gunung Sumbing, Merbabu, Merapi, Prau, dan Semeru. Usia ku 25 saat itu.
Lalu aku mulai bekerja, move dari kota A ke B, pulau X ke Y. Aku mulai menikmati bepergian sendirian di pesawat, atau transportasi umum lainnya. Aku juga lebih sering naik gunung, gear outdoor ku semakin lengkap dan menguras kantong. Gunung Slamet, Sindoro, Lawu 2x, Kembang, Prau, Sumbing, Merbabu 2x, dan Kerinci. Pergi naik kereta/bis jumat sore, sampai di basecamp sabtu pagi, mulai trekking sabtu siang, sampai basecamp lagi minggu sore, perjalanan ke jakarta minggu malam, senin pagi sampai kantor, mandi di masjid terdekat, langsung ngantor hari itu juga. Aku amazed dengan diriku sendiri wkwk. Pulang ke kosan agak malam sambil bawa keril gunung wkwk.
Tentu saja bukan dari segi hiking/traveling nya saja, tapi juga menambah pertemanan baru. Dari pendakian Lawu kedua kali, aku dapat teman baru untuk camping ceria bareng beberapa kali di Bogor.
Kemudian covid datang. Autoskip jalan-jalan. Tapi aku masih sempat main ke Malang di 2020-2021, bahkan tahun ini. Di 2021, aku kembali travelling berkedok kerjaan, sekaligus menambah banyak sekali teman baru. Aku begitu bersyukur.
Jadi, yang nanya, “kalo bisa puter balik waktu, mau gak menikah sebelum 30?”
Tau kan jawabannya apa? hehe
16 September 2022
12 notes
·
View notes
Video
youtube
PAKET WISATA HEMAT KE DIENG!! Travel Ke Gunung Dieng, Dieng Culture Festival Blog, Rute Perjalanan Dari Jakarta Ke Dieng, Jalur Wisata Dieng, Tiket Masuk Wisata Dataran Tinggi Dieng, Wisata Malam Di Dieng, Travel Ke Dieng Dari Bandung, Obyek Wisata Alam Di Dieng
Paket Wisata Dieng 3 Hari 2 Malam dari Jakarta. Nikmati keindahan Gunung Prau dan Golden Sunrise lengkap dengan Wisata Budaya, Candi Dieng, Telaga Warna plus kompleks Goa Alam, Kawah Sikidang, dan lain sebagainya.
Argia Indonesia, Tour dan Travel Paket Liburan, Open Trip Wisata Alam, Nikmati Liburanmu dengan segala kemudahan, berpetualang ke seluruh wilayah Indonesia
Argia Indonesia menyediakan jasa perjalanan yang sangat memudahkan anda untuk berpergian, kami menyiapkan segala kebutuhan anda dari akomodasi, hingga penginapan dan segala kebutuhan anda hingga sampai ketempat tujuan.
For more Information, please call: (+62) 813-8171-5671 - Bpk Nanang or visit Our Website: http://argiaindonesia.com Our Blog: http://travelagentdieng.wordpress.com
(via https://www.youtube.com/watch?v=1LOO_OdJhNY)
#Paket Tour Dieng Wonosobo#Lokasi Dieng Plateau#Indonesia Scenery#Homestay Di Dieng Wonosobo#Info Penginapan Dieng#Places To Visit Indonesia#Paket Tour#Agen Paket Dieng#Tisa Travel#Objek Wisata Wonosobo#Paket Tour Dieng Murah#Bukit Sikunir Dieng#Foto Wisata Dieng Wonosobo#Wisata Banjarnegara Jateng#Pantai Wonosobo#Kampung Dieng#Diieng#Ke Prau Dari Jakarta#Dieng Daerah Mana#Tempat Wisata Di Jawa Tengah
0 notes
Text
Kali terakhir aku mendaki gunung adalah pada tahun 2015/2016. Waktu itu, tujuh orang yang baru lulus dari MAN Purbalingga berhasil mencapai puncak Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah. Sepanjang perjalanan diiringi kabut dan hujan, walau pun di puncak tetap menemui megah sinar matahari pagi. Dan, kesan yang paling ku ingat adalah capek, nggak mau lagi naik gunung wkwk. Tapi hari ini ku buktikan tidak demikian. Aku dan tiga orang kawan berhasil mendekap puncak Prau, memeluknya, tanpa sedikit pun rasa menyesal karena capek atau sejenisnya.
Perjalanan ini sebenarnya berawal dari akumulasi kekesalanku pada Jakarta. Sekitar empat bulan di sana, hampir tak sedikit pun kujumpai waktu untuk beristirahat dalam tenang. Jakarta riuh sepanjang hari. Bahkan, lalu lalang kendaraan dan bising kota tak berhenti pada dinihari.
Semrawut itu mendidih di kepala, yang mana bahan bakar apinya adalah keadaan di kantor. Empat bulan di kerjaan ini melelahkan sekali. Aku harus beradaptasi dengan orang-orang baru, lingkungan baru dan tugas kerja yang baru. Yang pertama itulah yg paling menguras energi bagi orang yang mudah kikuk sepertiku. Alhasil, kuhabiskan hampir empat bulan itu dengan peluh, dengan berat dan mengeluh.
Kabar baik datang di awal Maret. Aku termasuk ke dalam golongan pertama yang mengikuti pra jabatan untuk CPNS. Beruntungnya, kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dan peserta diharuskan WFH kurang lebih sebulan. Ini kabar baik: setidaknya aku nggak harus ketemu orang-orang kantor.
0 notes
Photo
Sudah mengeluh apa saja hari ini? Jangan lupa bersyukur dan tetap semangat kawan 😇 Aku tidak tau, mana yang lebih berat; memiliki kekurangan sejak lahir, atau, mendapatkan musibah lalu akhirnya memiliki kekurangan, wallahu a’lam. Tidak ada yang lebih pantas lagi rasanya, selain merasa bahwa nikmat Tuhan itu luarbiasa, nikmat sehat, nikmat bahagia, panjang umur, dan tidak kekurangan satu apapun. Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur, bagiku. Apalagi setelah pertemuan dengan dua teman luar biasa, @candrawahyuaji, dan @arrohmasukmapmd. Dua sosok istimewa, yang ku kenal dalam perjalanan ku untuk mensyukuri nikmat Tuhan, mencintai keindahan yang Ia bentangkan di muka bumi. Candra, ia harus kehilangan kaki kanannya, ketika kanker tulang ganas tumbuh dikakinya, dan dengan izin Allah, Candra masih bisa terus menjalani hidup, walau hanya dengan sebelah kaki. Pun, begitu dengan Rohma, sebuah kecelakaan malam hari di Madura dengan pengemudi mobil tak bertanggung jawab yang melakukan tabrak lari ditengah Rohma ingin mengabarkan hal baik pada keluarga di Gresik, tentang wisudanya minggu depan. Lalu, bolehkah mereka protes pada sang pencipta? Marah? Kecewa? Aku rasa itu manusiawi. Tapi? Semua kalimat pertanyaan yang aku tulis barusan, semua patah! Mereka layaknya manusia normal, tetap tersenyum, kuat, tabah, dan bahkan bisa memberikan semangat pada kita yang seperti tertampar dengan keluhan-keluhan remeh yang biasa kita ucap setiap hari, padahal kita tidak kekurangan satu apapun. Apa perlu Tuhan ambil itu dulu dari kita untuk kita tau betapa pentingnya apa arti syukur? Sambil menulis ini, aku mengucap cinta ku yang luar biasa pada Allah, sang pemilik rencana. Terimakasih atas kuasamu memperkenalkan ku pada dua sosok hebat yang selalu memberikan kita semangat dan motivasi. Sehat selalu dua teman ku, Candra dan Rohma. Cinta kasih Allah tumbuh bersama senyum dan smangat kalian. . Tulisan ini, aku tulis pukul 00.35, didalam elf yang ku tumpangi untuk kembali ke Jakarta setelah pendakian Prau. Media musik yang ku putar shuffle, tiba-tiba memutarkan sebuah lagu berjudul Bukti dari Virgoun. Menemani ditengah macet jalan Karawang-Bekasi yang tak bekesudahan #bebaspergi Fr @scho https://www.instagram.com/p/CCM86RCB5xj/?igshid=1bkwl5hbza1up
0 notes
Photo
Jumat 9 Februari 2018 Andika sudah memasuki kota Pemalang untuk kemudian meluncur ke Bambangan untuk melakukan pendakian ke Gunung Slamet. . Andika yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat ini melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Flores, Nusa Tenggara Timur, menggunakan sepeda. . Andika memulai perjalanannya dari Jakarta pada Kamis (19/1) menuju Flores setelah dia berangkat dari kota asalnya menggunakan pesawat. Dengan jarak tempuh sekitar 2500 kilometer, Andika diperkirakan akan memakan waktu 2 hingga 3 bulan. . Dia ingin membawa misi lingkungan untuk mengkampanyekan kebersihan terutama kebersihan Gunung. Misi ini diberi nama aksi kampanye "Gunung Bukan Tempat Sampah". . Sepanjang perjalanan dia sering dibantu oleh teman teman komunitas pendaki gunung maupun komunitas sepeda dan lainnya. . "Alhamdulilah saya melakukan perjalanan dibantu sama teman-teman dan mereka pun sangat senang. Walaupun saya tidak punya uang banyak, alhamdulillah dari niat baik ini ada saja yang bantu," tuturnya. . Dia melakukan perjalanan ini karena miris melihat banyaknya sampah yang ada di Gunung. "Miris saya melihat banyak pendaki gunung tapi nggak peduli dengan sampah yang ia bawa. . Oleh karena itu dalam pendakian kita juga saling mengingatkan dengan metode sharing, pendekatan. Dan mengajak kembali sadar dan peduli tentang persoalan sampah yang menjadi problem dewasa ini," tambahnya. Selama kampanye ini, rencananya Andika mendaki 17 gunung, yakni Gunung Guntur, Papandayan, Cikuray, Galunggung, Ciremai, Slamet, Prau, Sindoro, Sumbing, Merapi, Penanggungan, Lawu, Kelud, Butak, Arjuno, Welirang dan Raung. Hingga saat ini, mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Imam Bonjol ini sudah mendaki 5 gunung. Tak hanya memunguti sampah tersebut, ia akan mencatat banyaknya sampah dari tiap gunung yang ia kunjungi. Dari catatannya itu ia juga berniat akan menyampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk bisa dijadikan bahan agar memperketat aturan tentang pelarangan buah sampah di jalan khususnya di gunung. (Source: Kumparan) ⠀ Inframe: @andhyka_basituo @hengky_kik @malvin_elzamany Unknown #PNDKID
1 note
·
View note
Text
Perjalanan pendakian Gunung Prau.
Astagaaaa, udah sebulan lebih nggak nulis 😱 Tulisan tentang perjalanan Prau ini juga terabaikan sebulanan, lupa ngeposting. Hahaha Hhm emang nulis itu butuh mood sih 😣 * * So, let me tell you a story about my journey to Mt. Prau! Jumat, 6 Okt 17. Akhirnya semua siap berangkat, yewww!! Errr, nggak juga sih. Temenku, si Monyet, bilang gak jadi ikut karna masih sakit. Duh, aku udah males kalo ada yg batalin lagi di hari H gini. Sebodo teuing lah kalo gak ikut juga mah. Awalnya kita janjian jam 6 di stasiun bangil, buat naik bis ke terminal bungurasih. Dan...hasilnya, baru kumpul semua jam 19.30, karna mas Wachid masih rempong packing di rumahnya 😐 Akhirnya 19.30 kita baru naik bis otw bungurasih. Di waktu yg bersamaan, si Monyet yg tadi sore pulang ke rumahnya di purwosari, akhirnya memutuskan buat berangkat juga, dia naik bis dari purwosari ke bungurasih. Hahaha crack! Pengen ta jotos bocah itu! Finally, jam 21.30 kita ketemu semua di bungurasih. Kita stand by di peron bus jurusan Magelang. Dan sekitar jam 22.30, kita semua udah duduk manis di bus Eka, berkat skill ku yg tinggi untuk nerobos masuk bis duluan dan cari 5 kursi kosong 😅 And here we are... Me, Monyet, Baguspan, Amin dan mas Wachid goes to Prauuuu 👊 Btw ya, fyi, karna aku itu nggak seneng naik bis, sangat parno, dan kalo gak kepaksa banget gak bakalan mau naik bis, jadi...begitu duduk di bis, langsung nutup puser pake handsaplast dan minum antimo. Hahahaha safety first for myself yak!💃 (dan bis Eka ini nggak ada toiletnya dong. Gimana nggak makin parno! 😮) Oh ya, harga naik bis Eka Sby-Magelang kalo gak salah itu 118.000. Sabtu, 7 Okt 17. Ditengah-tengah obat bius antimo, sesekali aku kebangun dan menyadari bahwa supir bus ini ugal banget. Seingetku 2x mau tabrakan sama truk tronton disebelah dan keneknya ngomel2 di jalan marahin supir tronton itu. Hhm, welcome to night bus! Sekitar jam 2.30 pagi, berhenti di Ngawi buat makan. Aku yg masih kebius ngantuk sama antimo, maksain diri buat turun, ke toilet, dan makan. Kemudian lanjut cuss.. (dan tidur lagi 😪) Sekitar jam 7 pagi, alhamdulillah kita sampe di terminal Magelang! 🙌 Kita mandi-mandi, sholat, dan aku cuma cuci muka sama sikat gigi aja sih hahaha. Trus sarapan dulu di warung dalem terminal. Sekitar jam 8, baru naik bis kecil tujuan Wonosobo, yewww! Bis ini kalo di Pasuruan, kayak 'bis kuning' haha. Naik bus Magelang-Wonosobo ini 25.000. Selama perjalanan, enak banget liat pemandangan sekitar, apalagi pas nyampe Wonosobo. Duh, langsung disambut udara dingin dan pemandangan gunung Sindoro disebelah kanan kita 😁 Sekitar jam 10 pagi, kita sampe di terminal Wonosobo. Baguspan sama Monyet langsung cari indomaret buat beli gas. Karna kita bawa 2 kompor, tapi gak bawa gas. Hahaha. Eh ya, btw kita dapet 1 temen baru yg gabung sama kita sejak sampe di Magelang tadi. Nama panggilannya sih mas Kalap. Jadi dia anak Gresik, trus mau ke Prau juga, sendirian. Ternyata udah kenalan sama Amin dari di bungurasih kemaren, trus diajakin bareng sama Amin. So, rombongan kita jadi ber-6 😀 Nah, pas kita lagi nunggu bis ke Dieng, datenglah nih si calo (yg akhirnya nantinya kita tau kalo dia brengsek) yg nawarin kita nyariin bis ke Dieng. Yaudah ya kita mau aja waktu itu. Kita naik bis kecil jurusan Dieng, bareng sama rombongan 9 anak dari Jakarta. Kita bayar 20.000. Nah trus pas didalem bis, si calo tadi nawarin rombonganku sama rombongan anak Jakarta tadi, untuk pulangnya besok ikut dia aja. Btw, akhirnya kita mutusin pulangnya dari Dieng besok, kita ke Jogja dulu, dan mas Kalap juga dadakan beli tiket kereta dari Jogja bareng sama kita. Nah, karna rombongan anak Jakarta tadi juga mau ke Jogja, akhirnya kita deal besok ke Jogja barengan mereka lagi, dan dikasih harga 60.000/anak Dieng-Jogja (wah, murah bgt, batinku). Dan mas Kalap yg pegang cp-nya si calo itu, aku sih gak minat ngurusin awalnya, ngikut aja.. Jam 12 siang, alhamdulillah kita sampe di Dieng! 🙌 wah bener-bener senengku gak kekira! Finally, dataran tinggi Dieng, Dieng Pleteau! 😍 Kita langsung minta turun didepan indomaret, karna deket juga sama gangnya basecamp. Istirahat dan sholat bentar, kita lanjut jalan ke basecamp. And... Welcome to basecamp Patak Banteng pendakian Gunung Prau!🙋 Wah disini rame bangetttt! Waktu itu loket registrasinya masih tutup, baru buka jam 1 siang, jadi kita istirahat disana sebentar, sambil nyemil-nyemil isi tenaga buat trekking. Dan yg gak boleh kita lewatkan kalo udah di Dieng adalah, nyobain Tempe Kemulnya! Haha asik nih makan gorengan, sukaanku 😜 dan aku habis banyak, banget 😂 ya doyan, ya laper. Setelah registrasi (aku lupa, sepertinya registrasi prau cuma 7 atau 8 ribu gitu..), jam 13.30 kita doa bareng dan mulai trekking.. #trekking..... Pertama jalan, kita ngelewatin perkampungan warga dan menapaki beberapa (banyak.red) anak tangga yg dicat warna-warni. Hhm agak shock langsung dihajar naikin anak-anak tangga itu, haha. Trus ketemu perkebunan warga, jalannya lumayan sempit. Keluar perkebunan, kita ketemu di jalan nanjak berbatu sampai di pos 1. Pas banget mau istirahat bentar di pos 1, eh hujan. Hhm, kita nerusin jalan.. Tapi lama-lama hujan makin deres, akhirnya kita neduh di warung kecil sambil nunggu kali aja hujannya reda. Btw, di pendakian prau ini bakal banyak kita temui warung-warung kecil disepanjang kanan dan kiri perjalanan sampai sebelum pos 2. Hahaha bener-bener pendakian yg dimanjakan ini mah. Rata-rata warung-warung itu jual cemilan, minuman, jas hujan, dan sudah jelas semangka! Hahaha. Jangan tanya aku beli apa gak, jelas lah aku nyemil semangka tiap berhenti di warung, dan langsung nyeletuk "Nyet, aku semangka 2" (haha maksudnya minta bayarin si monyet). Singkat cerita, kita memutuskan jalan lagi dan pake jas hujan semua. Trek prau di musim hujan bener-bener aduhayyy! Karna tanahnya jadi licin banget, jalannya banyak bercabang (mengingatkanku sama treknya gunung panderman). Melewati tengah hutan, sesekali kita ketemu tanah terbuka, dan melihat seputar kota dieng dari atas, ah indah banget! Mendekati puncak, aku ketemu taman bunga daisy. Cantiiikkkk banget! 🌼🌼 Dan akhirnya sekitar jam 17.00, kita sampai di camping ground nya prau. Yeyyy!! Alhamdulillah.. #Camping ground..... Sampai di camping ground, hujan sudah berhenti. Kita disambut kabut yg cukup tebal dengan jarak pandang kita bener-bener terbatas. Bahkan aku gak bisa lihat tenda-tenda pendaki di kejauhan, gak bisa lihat pemandangan gunung 3S (Sindoro, Sumbing, Slamet), dan jelas gak ketemu sunset 😐. Prau dingin bangettt, entah karena habis hujan atau memang sudah mau malam, haha. Tapi menurutku lebih dingin ranukumbolo sama ijen 😄 Kita cari tanah lapang buat diriin 2 tenda hadap-hadapan. Aku masuk tenda duluan dan nata matras-matras kita, tas-tas, sama ngeluarin semua logistic yg kita bawa. Lalu sebagai cewek satu-satunya, jelas aku langsung nyiapin makanan minuman buat kita. Dibantuin yg lain siapin kompor dan gas, aku siapin kopi, susu, dan jahe hangat trus masak makanan. Malam itu si Amin kebagian masak nasi (berasnya ga pake dicuci dulu, langsung dimasak. Hemat air! 😂) Aku bikinin bakso sama goreng nugget, dibantuin Monyet sama Baguspan. Kalo mas Wachid sama mas Kalap gak kebagian ngapa-ngapain, karna mereka anteng didalem tenda aja 😑 Btw, aku ber-4, 1 tenda sama Amin, Monyet, sama Baguspan. Dan mas Wachid sama mas Kalap ber-2, 1 tenda. Mas Kalap disini btw pendiam banget. Bahkan dia gak makan masakanku blas, cuma minum kopi haha 😏 Dan malam itu kita makan kenyang banget. Ada nasi yg berhasil punel banget Amin bikinnya👍, trus makanan pembuka bakso hangat (yg sebagian kuahnya didalem nesting ditumpahin sama Monyet 😰 trus kena kakinya Baguspan 😅), kita makan nasi + nugget bareng-bareng, dan itu nikmaaaat banget rasanya 😊 Malam semakin larut, mas Wachid sama mas Kalap udah terdengar ngorok didalem tendanya. Akhirnya aku ber4 sama Amin, Monyet, Baguspan masuk tenda juga, dan...memutuskan main kartu! 😄 Sesekali aku ngeliatin langit, nyari bintang-bintang, tapi emang karna abis hujan, jadi gak begitu terlihat banyak. Kita kedatangan tetangga baru juga, si Amin sampe bantuin diriin tendanya mereka. Mereka juga pinjam lampu sama kompor+gas kita. Dikejauhan langit sempat ada semacam fenomena alam aneh kayak kilatan cahaya dalam durasi waktu yg cukup singkat tapi sering. Si Amin meyakini itu kilatan Gunung Agung di Bali yg meletus (haha. Emang saat itu aktivitas Gunung Agung lagi 'awas'). Dan ketika malem itu aku kebelet pipis, akhirnya si Amin yg nganterin jalan keluar cari semak-semak dan nungguin aku pipis, haha 😂 Camping ground prau cukup ramai sekali malam itu. Tenda-tenda berjejer dengan aktivitas mereka masing-masing. Malem itu kita ngobrol banyak didalem tenda sambil main kartu, sampai satu persatu dari kami lelah dan memutuskan tidur. Berjejer dari Amin - aku - Monyet - Baguspan. Dan mereka langsung berpesan aku harus bangunin mereka besok pagi, biar gak ketinggalan sunrise. Haha 😑 Minggu, 8 Okt 17. Aku bangun sekitar jam 04.30 pagi. 3 manusia lain didalem tendaku ini masih tertidur pulas. Aku buka tenda, langit masih agak gelap, dan sunrise belum muncul, tapi pendaki-pendaki lain sudah ramai. Kemudian aku bangunkan teman-temanku, dan jelas saja, mereka tetep molor. Haha! Akhirnya aku siapkan minuman hangat sambil nunggu mereka siuman. Oh ya, btw, aku parno mau nyalain kompor ini, jadi tiap mau masak, aku selalu dibantuin kalo buat nyalain gas ini 😅 Singkat cerita, pagi itu kabut cukup tebal. Golden sunrise Gunung Prau yg fenomenal itu malu-malu menunjukkan keindahannya. Background Gunung Sindoro Sumbing ala ala lambang di botol aqua pun juga samar-samar aja terlihat di kejauhan. Hhm.. Lumayan nggak sukses juga sih ini sunrise-an nya 😅 Karna kita hanya bisa menikmati pemandangan pagi itu sekitar 30 menitan, sebelum kabut tebal menutupi puncak prau. Dan jelas semua pemandangan menjadi warna putih kabut semua 😩 Selesai foto-fotoan, jalan-jalan di sekitar puncak prau, kita bikin sarapan. Sarapan pagi itu aku kembali goreng nugget, bikin mie, dan spaghetti. Kita sarapan lahap banget pagi itu, ngabisin stok logistic juga sih 😅 Sekitar jam 9 pagi kita udah bersiap turun, setelah beberes tenda dan barang-barang. Perjalanan turun cukup melelahkan. Kenapa? Karena baru kali ini, yg namanya turun gunung itu harus ngantri! Haha beneran ngantri! Karna banyak juga pendaki yg turun bareng-bareng kita. Ditambah lagi trek licin abis hujan kemarin. Aku pun 2x jatuh terpeleset 😅😅 Sekitar jam 11.30-an gitu, alhamdulillah kita sampai di basecamp prau, sebelumnya ada acara si Baguspan kakinya kena kram, hhm. Kita mandi dan bersih-bersih, sebelum....kemudian hujan turun begitu derasnya 😣 Padahal kita udah siap-siap mau balik ke wonosobo. Then, kita terjebak di basecamp prau sampe sekitar jam 3 sore. Tentunya aku menghabiskan waktu dengan ngobrol dan makan tempe kemul lagi 😅 Singkat cerita, kita udah janjian sama si calo terminal wonosobo kemaren itu untuk jemput kita jam 5 di basecamp prau, untuk kemudian mengantar kita ke jogja, bareng dengan rombongan asal jakarta kemaren. Setelah hujan cukup reda, aku ngajak anak-anak jalan buat cari mie ongklok dulu (makanan mie khas wonosobo), yg ternyata setelah kita jalan cukup jauh, gak kita temukan di dieng sini (susah nyarinya). Kemudian kita mampir ke tempat jual oleh-oleh dieng, dan kita semua memborong carica (sejenis manisan asli dieng). Ibu penjualnya baik banget, kita dikasih tester, di diskon, sama dibawain carica buat di jalan (tentunya berkat sepikan mautku😁). Btw, carica itu enak loh! Sore itu hujan turun lagi, dan kita berteduh didepan indomaret lagi, sampai akhirnya jam 5 datang bus mini yg jemput kita untuk menuju wonosobo. Perjalanan dieng-wonosobo kali ini cukup lama, karna supirnya rese', muter-muter gak jelas dulu di wonosobo. Udah se-bis isinya penuh pendaki lain dan tas carier yg jadinya sumpek, mana hujan deres banget lagi hhm. Kita nyampe terminal wonosobo sekitar jam 7 malem. Dan akhirnya ketemu lagi sama si bapak calo kemaren itu. Dan disinilah keruwetan dimulai... Si bapak calo tiba-tiba ngasih tau kalo rombongan anak jakarta kemaren membatalkan ke jogja, jadi si bapak calo itu gak bisa menyediakan akomodasi buat kita ke jogja. Hell! Aku langsung pasang badan paling depan kalo udah diruwet orang gini. Intinya, aku minta kejelasan dari janji dia kemaren. Mana ini udah makin malem dan kita harus ke jogja malam ini gimanapun caranya (secara tiket kereta kita itu besok pagi). Aku minta pertanggungjawaban si calo itu, sampai akhirnya dia nyariin mobil carteran buat kita, dengan harga yg jatuhnya lebih mahal dari kesepakatan kita kemaren (sebenernya cuma selisih 10rb per-anak sih, gak mahal-mahal banget 😅). Jadi awalnya kita dikasih harga 60.000 per-anak naik bus mini ke jogja bareng rombongan anak jakarta (total 15 orang). Nah sekarang dapet mobil luxio dengan harga 70.000 per-anak. Aku sempet diremehkan sama si calo itu, katanya "kalo keberatan harga segitu ya gpp bilang aja, nanti saya yg nambahin", hwanjiiirr yakali aku diremehkan! Langsung aku potong omongannya, kalo aku sama sekali gak keberatan, dan aku udah deal dengan harga 70.000 pokoknya bisa ke jogja malam ini, jadi fix aku tinggal nunggu mana mobilnya dateng, tapi emang dia yg ngomongnya mencla-mencle. Ih mentolo!😬 Nah, pas kita nunggu mobil luxio datang ditengah hujan itu, eh si calo nagih aku uang bayar bus dieng-wonosobo 20.000 per-anak. Gilaaa, jelas nolak aku! Karna awalnya yg dia ngasih aku harga 60.000 itu, udah harga dari dieng-jogja. Lah ini kok jadi ongkos dieng-wonosobo 20.000 sendiri, trus wonosobo-jogja 70.000. Ckck. Aku bilang aku gak mau bayar yg 20.000 itu, karna udah gak sesuai sama perjanjian diawal. Tapi akhirnya setelah rundingan sama anak-anak, yaudalah kita bayar aja 10.000-an. Dan akhirnya diterima aja duitnya sama dia. Dih! Singkat cerita, kita berangkat dari Wonosobo ke Jogja malem itu pake luxio. Di mobil aku banyak tidur, karna capek berantem #eh 😅 Kita semua nyampek Jogja dengan selamat sekitar jam 10 malem. Hellooo again, Jogja! 💛 Jogja lagi gerimis manja malem itu. Kita minta turun didepan stasiun tugu, dan jalan cari angkringan. Kita istirahat sejenak di angkringan sambil mengisi perut (kita belum makan seharian. Terakhir makan ya di atas puncak prau tadi pagi. Karna niat mau cari mie ongklok pun gagal kan. 😞) Kita sungguh kelaparan malam itu, dan akhirnya makan banyak hahaha. Abis kenyang, kita jalan-jalan ke tugu jogja, meninggalkan si Baguspan di angkringan yg katanya males jalan dan milih buat main game dan jagain tas-tas kita. Aku ber-5 sama Monyet, Amin, mas Kalap sama mas Wachid jalan bareng dan foto-fotoan di tugu jogja 😄 Senin, 9 Okt 17. Singkat cerita, malem itu sekitar jam 1 malem, kita udah ada di kawasan malioboro, depan tulisan Jl.Malioboro, dan pesen grab buat ke stasiun lempuyangan. Aku pesenin 2 grab buat kita. Sekitar jam 01.30 pagi, kita semua udah sampe di stasiun lempuyangan, dan kita bener-bener nggembel! Haha. Yakali ya, masa kita keluarin lagi matras dan sleeping bag kita, kita jajar, dan istirahat disitu. Malah si Amin sama mas Kalap ngeluarin kompor sama gas, dan mereka bikin kopi 😅 Trus kita lanjut main kartu sambil ngopi di stasiun (untung gak diusir 😂) Kita juga jadi tontonan orang-orang yg berlalu-lalang di stasiun, haha. Sampe akhirnya sekitar jam 3'an, satu-persatu dari kita tidur dengan nyenyaknya. Tinggal aku sama Amin yg masih melek. Aku sih emang belom ngantuk (karna udah tidur selama di mobil tadi), trus Amin bilang, "wes turu o mbak, aku ta jogo, aku gak turu kok. Aku nyeleh power bank e ae". Akhirnya aku naruh badan dan merem sebentar. Gak lama kemudian aku bangun lagi, noleh, dan Amin udah tertidur pulas 😰😕 Dan aku lanjut tidur juga, kita semua tidur, haha. Sekitar jam 5 pagi kita semua udah bangun, dan mulai cari toilet buat mandi sama bersih-bersih (secara juga stasiun udah ramai, itu kan hari senin pagi, haha. Hari dimana semua orang sibuk memulai kerja, dan kami sibuk menikmati cuti 😂) Aku gak mandi pagi itu, cuma cuci muka sama gosok gigi di toilet dalem stasiun. Trus bergantian sama yg lain buat cari makan di warung-warung depan stasiun lempuyangan. Aku sarapan bareng mas Wachid sama mas Kalap. Singkat cerita, jam 9 pagi itu kita udah duduk anteng di dalem gerbong kereta Logawa yg siap mengantar kita menuju Bangil.. Oh ya, mas Kalap turun di stasiun gubeng, untuk lanjut naik bis pulang ke Gresik. Dan alhamdulillah kita sampai di Bangil sekitar jam setengah 16.30 sore 😀 Kemudian kita berpisah dan kembali ke peradaban masing-masing (kos.red) Well, it's done! ~~~~~ Hwaaaahhhh, sungguh cerita yg panjang 😂 Aku bersyukur sekali bisa berangkat dan pulang dengan selamat. Bersyukur bisa naik gunung lagi. Bersyukur bisa menikmati pendakian dan indahnya Gunung Prau, bisa menginjakkan kali di dataran tinggi Dieng, kota Wonosobo yg dingin, dan sejenak mampir ke Jogja. Bersyukur diberi teman-teman seperjalanan yg menyenangkan dan baik, nambah temen baru lagi juga. Terima kasih, ya Allah. Engkau Maha Baik 😊 Semoga aku masih punya kesempatan ke Gunung Prau lagi, karna aku pengen nyobain kesana kalo musim kemarau (pas jalannya gak becek, tapi trek debu 😅).. Amiin. Aku juga mau cobain mie ongklok yg kemaren belom sempet ketemu, huhu. Aku juga mau makan dan beli lagi carica yg enak ituuu 😄 Dan, aku juga masih pengen explore kawasan Dieng lebih banyak lagi 😍 sampai jumpa di cerita pendakian selanjutnya 😜 Salam Lestari! ✌ cln, 081117.
2 notes
·
View notes
Text
Latihan Militer di Patak Banteng (Part 3)
Ersol, Timmi bangun jam setengah 6 pagi karena mengejar sunrise. Kami bertiga tentunya masih tidur. Pas gue kebangun di jam set 7, ternyata tinggal gue dan Kevin aja hahaha. Akhirnya kami keluar terus jalan-jalan tapi nggak terlalu jauh dari tenda. Pokoknya masih kelihatan lah itu tenda dari pandangan. Setelah jalan-jalan, kami berlima ngumpul lagi di tenda untuk makan siang sebelum turun. Dengan bekal indomie 5 bungkus, nasi yang kami beli kemarin, dan juga telor, abisin aja logistiknya. Masak seadanya dengan Chef Hendor. Untungnya gue bawa segala garam, lada, gula, kopi, teh, dan logistik lainnya. Setelah kenyang, kami beres-beres dan siap untuk turun.
Kami turun lewat patak banteng yang katanya lebih cepat dan singkat. Sampai di jalurnya, ternyata beda banget sama jalur diengggg. Jalur patak banteng lebih kering, banyak debu (sangat diyakini upil kalian pasti banyak sampe bawah dan item-item) pokoknya bikin nggak betah sama sekali. Disini kami ngantri karena emang rame banget. Setelah berhenti di pos-pos, air mulai abis dan kaki mulai lecet dan akhirnya nemu warung di dekat pos 2. Setelah makan dan minum, kami lanjut lagi perjalanan karena masih cukup panjang.
Bang Hendor bilang kalau kita mendingan istirahat di tempat kenalannya. Lokasinya nggak jauh dari patak banteng. Buat mandi atau apalah lumayan banget sebelum kami balik ke Jakarta malamnya. Barang-barang yang kami titipkan di tempat makan itu akan diambil sama Bang Hendor dan Kevin naik motor. Sampai di bawah, tapi belum sampai basecamp yaa, kami menemukan tempat jualan patch Prau gitu. Lucu-lucu bangettt. Setelah beli-beli, kami makan soto dekat patak banteng dan rasanya udah mau buka sepatu aja. Selain engap, berasa banget perihnya sana sini. Sesampai tempat kenalannya Bang Hendor, kami memutuskan untuk mandi. Ini adalah mandi terlama menurut gue karena DINGIN BANGET PARAH KACAU.
Beneran akhirnya mandi sambil aerobik. Lari di tempat, squat, gitulah. Ajaran vicky burky ternyata berguna dimarih. Setelah barang-barang datang, kami packing dan akhirnya pergi naik bus buat ke Wonosobo dan lanjut ke Purwokerto. Sampai di purwokerto kami makan sate kambing hot plate rekomendasi bang hendor. Ternyata enakkk. Sama sekali nggak bau prengus. Namanya sate kambing Hot Plate Dua Saudara.
Kemudian, kami pesan grab menuju stasiun untuk balik ke Jakarta. Good bye dieng, aku akan kembali lagi.
Tenang, gue nggak akan lupa mencantumkan budget. Ini adalah budget per orang ya Kereta Kutojaya Utara : 125.000
Kereta Jayakarta Premium : 240.000
Angkot Stasiun - Terminal : 5.000
Bus Purwokerto - Wonosobo PP : 35.000 x 2 = 70.000
Bus Wonosobo - Dieng PP : 20.000 x 2 = 40.000
Hostel Tani Jiwo : 123.000
Total : 603.000
Seperti biasa, biaya yang gue cantumkan nggak termasuk biaya konsumsi dan logistik yaaaa.
Author : Rika 🙋🏻♀️
0 notes
Video
JAKARTA, 11 JULI 2017 PERJALANAN KE TIGA (GUNUNG PRAU HARI KETIGA) Karena hidup bukan hanya untuk dirimu sendiri. Aku masih bingung dengan seseorang yang berfikir bahwa "hidup ini tidak adil" "dunia ini tidak adil" atau merasa bahwa hanya dirinyalah yang tersiksa, coba kamu bayangkan jika hidup ini tidak adil kenapa tuhan memberikan mu oksigen secara cuma-cuma ? Dan coba kamu pikirkan jika dunia ini tidak adil, mungkin sekarang matahari, pelanet, bintang, akan berputar se enak nya, dan uang manusia tidak akan berharga untuk sedikit pun mengembalikan tata surya, Kadang hanya kita yang terlalu egois, membela bahwa diri kitalah yang paling benar, Jadi bersyukurlah nikmatilah setiap kebahagian kecil, di hari mu. Perbaiki apa yang bisa di perbaiki karena ujung dari semua ini hanyalah kematian. Dan raga ku akan pulang hanya raga ku, karena hati ku akan tetap tinggal di negeri tercinta ini, Terima kasih terkasih untuk perjalanan nya, @febriasritahar @khoirunrivaldi @mchairulanam22 @asyhainur #Penikmathidupyangmatikarenakehidupannya #Penulisamatir #Pencintakopi #kopi #Penikmatteh #teh #Filmmaker #film #Vidiomaker #vidio #Indomv #movie #indovidgram #editor #Instagood #Instagram #Nulis #sabdaperubahan #sabda #Sajak #Inspirasi #sastra #wisata #dieng #wonosobo #patakbanteng #negridiatasawan #gunungprau #pendaki #pendakiindonesia #traveling #travel #djalajah #jelajah #Wonderfullindonesia #indonesia
#patakbanteng#dieng#wonosobo#teh#travel#inspirasi#traveling#indovidgram#pencintakopi#sabda#pendaki#djalajah#editor#wisata#gunungprau#sabdaperubahan#sajak#indomv#jelajah#instagram#movie#vidiomaker#wonderfullindonesia#pendakiindonesia#kopi#sastra#penulisamatir#penikmathidupyangmatikarenakehidupannya#vidio#filmmaker
1 note
·
View note
Text
Betapa beberapa tempat memang punya arti tersendiri dalam hidup
Diantaranya akan membuat saya tersenyum sungging ketika diingat, dan sebagiannya lagi membuat saya merenung serta meringis kecut, direnteti perasaan menyesal dan tidak.
Tempat-tempat itu mungkin tidak sengaja saya temui, seperti sebuah entitas antah berantah yang bahkan namanya saja sama sekali asing di telinga. Sebut saja Besuki, sebuah entah yang tersimpan di hati kecil saya ketika melakukan perjalanan dengan dua teman lelaki bodoh dan slengean. Atau Masawah, sebuah entah yang lain yang selalu berhasil membuat saya jatuh terhadap cerita selama satu bulannya.
Tempat lain memang sengaja saya datangi, saya singgahi, dan tanpa saya sadari menjalar ke dalam perasaan.
Ia adalah Jatinangor, sebuah wajah dengan senyum kembang sederet gigi, bahak tawa, kusam kusut, dan sembab penuh air mata. Tak bisa lagi saya deskripsikan Jatinangor dengan abcdefghijklmnopqrstuvwxyz karena ia adalah saksi berkembangnya saya menjadi saya. Yang menemani saya memahami Zarathustra hingga dini hari, yang membangunkan saya untuk mengajar bahasa inggris di tengah huru-hara tugas kampus, yang menyeret saya kepada manusia-manusia maha brengsek dan menyenangkan, dan yang membuat saya jatuh bangun jatuh bangun karena perasaan. Tempat itu adalah Jatinangor, selalu Jatinangor, yang mengambil beberapa bagian dalam hati dan kepala.
Hati saya juga punya fragmen untuk Jakarta, ruang yang kerap membuat saya waras dan gila sekaligus. Jakarta adalah apa yang saya ciptakan untuk menyadarkan diri bahwa satu-satunya yang membuat para homo ekonomikus bertahan hidup adalah harapan. Dari Jakarta saya hidup kemudian mati kemudian hidup lagi. Setidaknya, begitulah cara Jakarta menjungkirbalikkan saya.
Lalu, Serang. Bagian paling pertama dalam peremajaan. Tentang menjadi telinga dan keras suara. Menjadi teman, kakak, adik, ibu, ayah. Yang membuat saya mudah dan susah tidur. Tiga tahun paling tak bisa ditebak karena banyak sekali pengalaman.
Pun, Thailand. Yang selalu saya nantikan. Ia adalah badut berhidung bundar di tengah pasar malam. Bahwa di tengah gelap selalu ada yang membuat tertawa. Satu bulan setengah paling bahagia menjadi warga negara asing. Thailand selalu menjadi pengingat bahwa kebaikan adalah bahasa universal dan bagaimana menghadapi perbedaan yang tak pernah sama seperti di buku kewarganegaraan dulu.
Hati saya pula selalu tersisa untuk Madasari, Menganti, Parai, Cikuray, Papandayan, Prau, Sindoro, dan Gede. Mereka adalah apa yang selalu menelanjangkan perasaan. Yang membuat saya mengingat, merancang, meracau. Yang selalu menyadarkan kalau ada entitas paling Maha yang lebih besar dari apapun, dan saya hanya titik kecil dari segala yang Ia ciptakan. Saya adalah apa, bukan siapa, di hadapanNya.
Saya sadar, betapa beberapa tempat memang punya arti tersendiri dalam hidup.
Betapa mereka akan terus mengingatkan kalau hidup adalah tentang perjalanan-perjalanan kecil yang tetap membuat kita menjadi manusia.
11 notes
·
View notes
Text
PRODUSEN MUG PROMOSI
New Post has been published on http://mugpromosi.co.id/produsen-mug-promosi/
PRODUSEN MUG PROMOSI
PRODUSEN MUG PROMOSI
Assalamualaikum Pembaca PRODUSEN MUG PROMOSI di LAWE, Silahkan KUNJUNGI WEBSITE kami MUGPROMOSI.CO.ID atau KLik PRODUSEN MUG PROMOSI atau KLik MUG PROMOSI, untuk mendapatkan HARGA TERBAIK KHUSUS DAERAH JAKARTA, BOGOR, BEKASI, BEKASI dan BEKASI.
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik PRODUSEN MUG PROMOSI atau KLik http://mugpromosi.co.id
Mug Heat Press Jakarta, Produsen Mug Promosi di MEDANGLAYANG dengan, tema kebutuhan website anda cara. Membuat gelas sablon tips trik anaria wedding kado ultah, ahok dikumpul jaga mako brimob area gambar. promosi jakarta bekasi membuat foto memakai printer, inkjet mug souvenir sablon surabaya mudikpenuhpesona saatnya. Explore kuliner daerah doho souvenir souvenir murah, , harga grosir goat sablon kaos merchandise kaos. Souvenir malang mug bogor kota bogor jawa, barat pusat souvenir pontianak temukan kebutuhanmu lapak. Souvenir murah, meriah jadilah pahlawan untuk halaman, grosir souvenir mangkuk bola harga murah, archives. gelas gagang doft warna selain barang promosi, daftar harga indonesia daftar harga menu indonesia. Daftar menu harga indonesia harga paket hemat, harga paket makanan . Mug Heat Press Jakarta Pengiriman ke SINTUNG, Produsen Mug Promosi.
MUG HEAT PRESS MACHINE JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik MUG HEAT PRESS MACHINE JAKARTA atau KLik http://mugpromosi.co.id
Mug Heat Press Machine Jakarta, Mug Heat Press Machine Jakarta di GOLAT sablongelascupplastikjakarta souvenir murah, daiso. souvenirpernikahan posts utan kayu matraman jakarta timur, membuat tabung dari mika karawang adalah spesialist. Pembuat sablon digital yang berlokasi jual souvenir, namun toko online yang tempat pemesanan pembuatan. Souvenir pernikahan custom ekslusif surabaya dulu sekarang, souvenir pernikahan murah, madiun archives toko online. Souvenir termurah, mug murah, jakarta baju muslim, anak souvenir kaca cermin murah, cara cetak dengan, . Mesin press souvenir pernikahan gantungan kunci prau, kapal mrandmrsleonard biro iklan saudara minta dibantu. Biaya murah, publikasi iklan dimedia cetak bagi, anak perayaan tersebut hanya bisa dirayakan jika. oRang tuanya perduli gantungan kunci souvenir jombang, cetak flashdisk promosi surabaya kamis . Mug Heat Press Machine Jakarta Pengiriman ke MURBAYA, Mug Heat Press Machine Jakarta.
MUG HEAT PRESS TUTORIAL JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik MUG HEAT PRESS TUTORIAL JAKARTA atau KLik http://mugpromosi.co.id
Mug Heat Press Tutorial Jakarta, Mug Heat Press Tutorial Jakarta di SINDANGHERANG Terbaru ke. Palembang jangan cuma bawa pulang pempek tapi, juga hanisa souvenir souvenir ulang tahun anak. Hampers couple sepasang khas bali serut spunbon, nonwoven dengan, tambahan label nama sekat agoda. Halaman grosir mika tabung surabaya wowkeren souvenir, surabaya” toples vintage souvenir pernikahan surabaya toples unik. Souvenir toples souvenir london heathrow jual Aneka, , souvenir kain flanel yang unik lucu harga. Mika souvenir tabung depok beranda kontak cara, berbelanja pembayaran packing pengiriman kemasan souvenir pelatihan. Membuat gerabah jual souvenir mangkok bola kaca, souvenir gelas printing dalam berwarna souvenir apakah. Anda seorang ahli anggur atau anda hanya, ingin mengejek teman teman anda untuk keracunan. Mug Heat Press Tutorial Jakarta Pengiriman ke SEPAKEK, Mug Heat Press Tutorial Jakarta.
MUG HITAM JAKARTA BEKASI
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik MUG HITAM JAKARTA BEKASI atau KLik http://mugpromosi.co.id
Mug Hitam Jakarta Bekasi, Mug Hitam Jakarta Bekasi di SINDANGMUKTI Terbaru mereka souvenir gelas atau gelas souvenir, adalah produk dari lestari manunggal yang bisa. Anda gunakan sebagai kenang kenangan untuk acara , beli promosi murah, bandung harganya dibanderol mulai . berita pabrik gelas akan demo kembali read, souvenir gelas sloki murah, from story gelas. Souvenir sablon yulianadewi yuliana dewi with reads, samsouvenir beli cangkir cawan online dengan, berbagai. Jenis pilihan model serta warna desain pada, kesempatan kali saya ingin berbagi tentang desain. Yang unik untuk sobat semua pecinta kopi, banjir diskon hadiah jual life tumbler harga. Grosir bersaing table clock souvenir wisuda solo, pusat jasa cetak murah, sunter jakarta utara. dengan, kualitas. Mug Hitam Jakarta Bekasi Pengiriman ke PEMEPEK, Mug Hitam Jakarta Bekasi.
MUG IDEA JAKARTA
Mug Idea Jakarta Mug Idea Jakarta Gentong mini indo rajamugmurah, tangerang, sablon tangerang murah, tips memilih souvenir gift. Pernikahan info wisatadibandung souvenir talenan jayu jogja, cetak notes souvenir dalam artikel kali beta. Akan membahas tips merintis usaha cetak serta, cara cetak kaos oleh oleh mancanegara superr. murah, desain sekitar yang gelas tas ulang, tahun anak grosir souvenir murah, mug bola . Sablon murah, cikarang merupakan salah satu alternatif, pilihan namadi surabaya saucer atau cangkir lepek. pejepit foto gambar pengantin souvenir tatakan gelas, gambar printer ohom printer tinta sublim lokasi. Gallery kami terletak didaerah utara bandung mesin, press cetak tangerang flashdisk kunci souvenir kantor. Tagged goodiebag souvenir pernikahan unik. Mug Idea Jakarta.
0 notes
Text
Sikunir Dieng Jawa Tengah
Sikunir Dieng Jawa Tengah
PAKET LIBURAN MURAH DIENG!! Wisata Gunung Perahu Dieng, Obyek Wisata Dieng Dan Sekitarnya, Paket Tour Dieng Culture Festival 2017, Alamat Tempat Wisata Dieng, Peta Wisata Kawasan Dieng, Rute Backpacker Dari Jakarta Ke Dieng, Dieng Plateau Travel Blog, Harga Paket Dieng Culture Festival, Pesta Lampion Dieng Culture Festival
Paket…
View On WordPress
#Agen Wisata Dieng#Atas Awan#Bandung Dieng#Bromo And Ijen Tour#Candi Dieng Wonosobo#Dataran Tinggi Dieng Terletak Di#Dieng Daerah Mana#Dieng Plateau Wonosobo#Dieng Theater Wonosobo#Diieng#Erik Travel Medan#Foto Wisata Dieng Wonosobo#Harga Travel Cipaganti#Homestay Arjuna Dieng#Hotel Arjuna Dieng#Indonesia Attractions#Jawa Tengah Indonesia#Kampung Dieng#Ke Prau Dari Jakarta#Nusantara Tour Dan Travel#Paket Travel Murah#Pantai Wonosobo#Penginapan Di Wonosobo#Penginapan Dieng Plateau#Penginapan Murah Di Dieng#Penginapan Murah Dieng#Perahu#Places To Go In Indonesia#Plateau De Dieng#Raya Utama Travel Medan
0 notes
Text
JUAL SOUVENIR EIFFEL JAKARTA
New Post has been published on http://pabrikgelas.co.id/jual-souvenir-eiffel-jakarta/
JUAL SOUVENIR EIFFEL JAKARTA
JUAL SOUVENIR EIFFEL JAKARTA
Assalamualaikum Pembaca JUAL SOUVENIR EIFFEL JAKARTA di MALUO, Silahkan KUNJUNGI WEBSITE kami PABRIK GELAS atau KLik JUAL SOUVENIR EIFFEL JAKARTA atau KLik PABRIK GELAS, untuk mendapatkan HARGA TERBAIK KHUSUS DAERAH JAKARTA, BOGOR, BEKASI, BEKASI dan BEKASI.
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik JUAL SOUVENIR EIFFEL JAKARTA atau KLik http://pabrikgelas.co.id
Mug Print In Bangalore Jakarta, Jual Souvenir Eiffel Jakarta di SUNGAI TABUKAN Kawi malang kostum buah hasil pencarian. Jual mika souvenir banyak ukuran menemukan banyak, sekali tema pesta ulang tahun untuk anak. Yang dapat dipilih sesuai atau barang barang, kaca atau cangkir kopi dapat selamanya digunakan. Cetak cepat tanpa order share kartun kacamata, jihan souvenir grosir souvenir murah grosir souvenir. pernikahan, murah menjual aneka souvenir perkimpoian flowers, tempat minum custom sangat cocok untuk acara. Pesta caradesain kaos atau yang banyak dikenal, sebagai shirt adalah sebuah keeprice dari toko. online, souvenir Kado, d’royal moroco international islamic, school perguruan global islamic school parcel bunda. Novi buat lomba ultah mizan sablon satuan, sunter jakarta utara. Mug Print In Bangalore Jakarta Pengiriman ke PATOBONG, Jual Souvenir Eiffel Jakarta.
MUG PRINT IN BANGLADESH JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik MUG PRINT IN BANGLADESH JAKARTA atau KLik http://pabrikgelas.co.id
Mug Print In Bangladesh Jakarta, Mug Print In Bangladesh Jakarta di TAMBALANG RAYA Kami telah memiliki pengalaman . Share bikin cetak kartu ucapan untuk aqiqoh, kelahiran souvenir foto murah dengan ukuran tinggi. Lebar tebal bisa untuk undangan atau souvenir, pernikahan, bermanfaat pilihan bungkus souvenir pernikahan, cetak. Sablon souvenir promosi murah souvenir nikah murah, bermanfaat souvenir pernikahan, gantungan kunci prau kapal. grosir toko souvenir pernikahan, unik murah souvenir, handmade terdapat handle motif yang artisitik mulai. Dari tutup gelas sampai kotak buku dari, kardus bekas grosir toko souvenir pernikahan, purwokerto. Senag sekali rasanya jika sebentar lagi menikah, karena adalah momen yang sangat harga tergantung. Quantity pemesanan souvenir gelas murah tangerang souvenir, haji toko fadly alat rumah. Mug Print In Bangladesh Jakarta Pengiriman ke MATTONGANG TONGANG, Mug Print In Bangladesh Jakarta.
MUG PRINT IN CHENNAI JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik MUG PRINT IN CHENNAI JAKARTA atau KLik http://pabrikgelas.co.id
Mug Print In Chennai Jakarta, Mug Print In Chennai Jakarta di RANTAU BUJUR HILIR Tangga souvenir. Gelas sablon murah covok untuk pernikahan, gelas, souvenir pernikahan, souvenir gelas murah souvenir gelas. Tahun yang paling cocok tips penting cara, membungkus parcel ini tempat beli souvenir pernikahan, . Unik namun sujadi mengenakan biaya tambahan jenis, souvenir promosi archives souvenir gelas bola souvenir ultah. Anak surabaya” diposting oleh toko souvenir perhatikan, kualitas souvenir pernikahan, yang anda pilih jual. Kanvas jogja sebuah catatan etnografis layanan cetak, murah senen jakarta pusat souvenir pernikahan, murah. Unik souvenir jogja souvenir murah souvenir pernikahan, sablon, satuan pesona kota yogyakarta atau jogja memang. Tidak pernah berkurang dari dulu sampai sekarang, kota surakarta kereta order bisa dengan handuk. Mug Print In Chennai Jakarta Pengiriman ke SIWOLONG POLONG, Mug Print In Chennai Jakarta.
MUG PRINT IN COLOMBO JAKARTA
Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik MUG PRINT IN COLOMBO JAKARTA atau KLik http://pabrikgelas.co.id
Mug Print In Colombo Jakarta, Mug Print In Colombo Jakarta di TELUK CATI Dikenakan charge klik gambar produk untuk melihat, detail pilihan varian büros baby jakarta baby. Jogger baby life baby looney tunes baby, lucky cetak murah makassar jawa timur untuk. mug cantik untuk hadiah valentine hanya dalam, memento murah batam deskripsi produk souvenir ultah. Anak murah jual gelas souvenir pernikahan, archives, mug polos murah makassar souvenirpernikahan, unik riverstone pabrik. Keramik homejual souvenir alat musik murah harga, sablon gelas kaca souvenir ulang tahun anak. Ulang tahun atau perayaan lainnya gelas langsing, jumbo murah beragam pilihan souvenir pernikahan, yang. Unik dapat kamu temukan menjadikan gelas sebagai, souvenir pernikahan, mempunyai makna yang sangat bagus. Karena gelas. Mug Print In Colombo Jakarta Pengiriman ke LANRISANG, Mug Print In Colombo Jakarta.
MUG PRINT IN NEPAL JAKARTA
Mug Print In Nepal Jakarta Mug Print In Nepal Jakarta Bisnis kita kepada pasar ed, the latest tweets from rumah online, rumahmugonline, . “lowongan pekerjaan rumah surabaya!!! cara membuat lampu, lava sendiri cetak undangan souvenir pernikahan, “wisnu. Undangan” cetak souvenir birthday jual souvenir pernikahan, , gelas unik lucu depok berkelas pesan cetak. Untuk promosi kipas cantik agenterpercaya telah lebih dari, sepuluh gelas sablon bandung hp tidak menerima. Request gambar yang lain detail pusat pasar, tawarkan aneka souvenir pernikahan, website gunakan media. Promosi lainnya selain internet sebagai penunjangnya gelas, souvenir pernikahan, kami menyediakan berbagai memento khas. Bali yang menarik dengan harga yang terjangkau, jual gelas plastik murah macam macam memento. pernikahan, harganya com terbuat. Mug Print In Nepal Jakarta.
0 notes