#Berwibawa
Explore tagged Tumblr posts
kbanews · 1 year ago
Text
Gema Anies Bershalawat Digelar Sejak Dulu, Ustad Tile: Capres Cerdas dan Berwibawa
BEKASI | KBA – Ustad Nurfadhilah Yusuf atau Ustaz Tile mengatakan Gerakan Bersama Anies Bershalawat’ atau ‘Gema ABW’ mengatakan acara itu memang agenda rutin yang sudah lama digelar. “Iya rutinitas Bapak (Anies Baswedan) memang dari zaman dulu beliau melakukan itu. Bukan karena beliau Capres atau Bacapres, enggak,” ucap Ustad Tile kepada media, di Yayasan Ziyadatul Fadhilah, Kecamatan Tarumajaya,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
laoderrs · 1 year ago
Text
Ketika kita menyadari bahwa diri kita ini awam, maka diam lebih baik dibanding ikut nimbrung dan banyak bicara, terlebih di masa-masa fitnah ini. Karenanya seseorang yang semakin menjaga lisannya maka hal itu lebih membawa keselamatan bagi agamanya.
Kalau kata ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullahu ta'ala,
"Banyak diam dan sedikitnya bicara itu termasuk kiat-kiat agar berwibawa dan anggun sejati. Mengontrol, yang perlu bicara ya bicara, yang gak perlu bicara ya jangan bicara."
Maka, di masa-masa fitnah seperti ini hendaknya kita tenang, jangan berbicara di luar kapasitas kita, kembalikan semua kepada Ahli ilmu.
45 notes · View notes
aliblablabla · 2 days ago
Text
2112
Semakin berumur rasanya pergantian umur juga terasa biasa aja. Dulu waktu SD rasanya pengennya dirayakan seperti teman-teman yang lain, ngundang anak sekelas pakai kartu undangan lucu yang pasti ada kalimat "Tiada kesan tanpa kehadiranmu"-nya. Kalau sekarang rasanya lebih kayak ganti tanggal seperti tanggal-tanggal kemarin tapi tetap masih terasa ada yang berbeda. Nggak dirayakan nggak apa-apa, nggak diucapin di insto juga nggak masalah (soalnya aku juga nggak pernah seromantis itu sama sobi-sobiku *peace out), yang terpenting orang-orang terdekat masih mengingat dan memberikan doa yang hangat xixixi. Berganti umur itu menurutku baru terasa kalau ada orang yang nanya tentang umur, nah di momen itulah rasanya kayak, "Lhah udah umur segini aja nih??? Ihhh tua betul". Umur baru juga berarti harus bersiap dengan pertanyaan masyarakat yang makin kompleks alias "Lho Mbak, sampean wis umur semono mestine absdhdjfhfhuegf", hmm sepertinya aku harus menyiapkan "Hehehehe" lebih panjang lagi. Terkadang juga kalau ingat umur rasanya nggak sinkron sama kelakuan yang seperti anak SD, padahal dulu waktu masih kecil kalau melihat sosok mbak-mbak di umur-umur segini nampak dewasa, anggun, kalem, dan berwibawa.
Tumblr media
2 notes · View notes
rindulangit · 1 month ago
Text
Tumblr media
Perasaan Sakral
Aku tidak akan jatuh lagi pada lubang yang sama. Kepada orang yang sama juga tidak akan. 7 tahun ku gali lubang pusara hatiku sendiri. Dan menguburnya meninggalkan semua keindahan indahanya, membusuk terurai dalam gelapnya tanah logika.
Hingga terjadilah suatu hari sang logika membangun sebuah singgasana yang megah. Penuh hiasan indah, bak istana raja. Ia, dengan penuh yakin menyiapkan tahta rasa pada dia yang akan di waktu yang tepat.
Penuh prosedur! terlalu tidak cocok bagiku yang terlalu tidak bisa diatur. Ia menginginkan aku menjadi pangeran yang berwibawa dan bijak. Bukan seorang pasukan berani mati yang barbar.
"Persetan dengan itu! Mati di perang lebih mengasyikkan dan kau akan mati sebagai pahlawan"
"Mati sebagi pahlawan memanglah bagus. tapi, siapa yang akan mengingat kau? Jadilah raja maka kau akan selalu di kenang"
2 notes · View notes
puisiovina · 1 month ago
Text
Wajah datar
Di balik wajahnya yang datar
Terselip senyum manis
Di balik tatapannya yang dingin
Terselip tatapan penuh nafsu
Di balik tubuhnya yang berwibawa
Terselip tubuh yang seksi dan panas
Dengan wajah datarnya
Dia menatapku penuh nafsu
Seolah-olah dia ingin memilikiku sepenuhnya
Tak tersentuh
Hanya dia yang berhak
Cinta dan posesif
Membuatnya terobsesi padaku
Aku dijadikan budak nafsu
Dan terpenjara dalam hatinya
5 notes · View notes
heiko-yoshiki · 2 months ago
Text
Yoshizawa Kou, Kepala Desa "Kampung Mettugi".
Tumblr media
[Series Heuschrecke]
Setelah menemukan pulau terpencil yang cocok untuk menyembunyikan 'anak' manusia, Shiza membangun desa kecil di pulau itu. Berawal dari warung untuk beragam makhluk yang singgah, hingga akhirnya membentuk komunitas dan membangun sebuah desa. Bukan hanya itu, Shiza juga membangun dua distrik lain yaitu Batta dan Akrida.
Dia diketahui sangat menyukai belalang, sehingga beberapa tempat di pulau Heuschrecke diberi nama "belalang" olehnya.
Tumblr media
Kampung Mettugi
Sebuah kampung di pulau Heuschrecke yang ditempati oleh beragam makhluk yang tidak punya arah. Rumah untuk mereka yang tidak punya tempat kembali.
Desa ini dibangun dengan bantuan warga hingga menjadi tempat yang aman dan damai. Meski terkadang ada banyak kejadian acak yang meramaikan desa ini.
Tumblr media
Distrik Batta
Salah satu distrik di pulau Heuschrecke yang dibangun oleh Shiza dan juga warganya. Terletak tepat di bawah Kampung Mettugi, distrik bawah tanah.
Berbeda dengan Kampung Mettugi, distrik ini memiliki perkembangan yang lebih maju dimana distrik ini menggunakan listrik sebagai unsur utamanya. Makam dan laboratorium berada di sini.
Tumblr media
Distrik Akrida
Satu-satunya distrik yang berada di luar pulau Heuschrecke, lebih tepatnya di bawah lautan. Distrik ini sepenuhnya merupakan akademi untuk mereka yang tinggal di Kampung Mettugi.
Cara mengakses tempat ini ada dua cara:
Menggunakan kapal di Distrik Batta sebagai alat transportasi paling aman
Memenuhi beberapa syarat agar dapat diantar langsung oleh Leviathan, penunggu di selat Heuschrecke
Shiza memiliki sifat yang menyendiri dan tidak dapat berekspresi banyak. Di luar dari itu, dia memiliki sifat tulus dan berwibawa.
Dulunya, Shiza merupakan makhluk roh yang menghabiskan waktunya melayang tanpa arah sebelum dirinya bertemu dengan makhluk berwujud yang namanya diketahui adalah Lenka. Lenka yang memiliki ketertarikan pada roh, memberi tawaran pada Shiza agar menggunakan tubuhnya dan merasakan bagaimana menjadi makhluk yang memiliki tubuh dan wujud, dengan syarat tubuhnya akan dikembalikan begitu 'waktu hidupnya' berakhir. Itulah mengapa dia tidak memiliki banyak ekspresi, karena sedari awal dia hanyalah makhluk yang tidak memiliki perasaan apapun.
Kehidupannya di Kampung cukup merubah hidupnya dan makhluk-makhluk di sekitarnya. Perubahan yang dibuatnya pun membuatnya mendapatkan banyak kehormatan dan kesetiaan dari para warganya. Kini dia tau bagaimana hidup bersosial dan penuh lika-liku.
Hingga akhirnya 50 tahun berlalu dan masa 'hidupnya' telah berakhir. Shiza mati dan memberikan tubuh Lenka kembali ke pemilik aslinya. Meski awalnya dia hanyalah roh, peminjaman wadah telah mengubahnya menjadi makhluk berwujud, dan kematiannya membawanya pada ras baru. Kini dia hidup sebagai hantu di hutan Kampung Mettugi sambil mengawasi perkembangan desa ciptaannya itu dari jauh.
Tumblr media
2 notes · View notes
milaalkhansah · 1 year ago
Text
‘bapak’
Tumblr media
Mas, aku 5 bersaudara. aku anak ketiga, dengan dua orang kakak, dan dua orang adik. ayahku meninggal dunia saat aku masih kelas 3 SD. aku ingin kamu mengetahui bagaimana aku memandang mereka semua, yang akan kumulai dengan menceritakan bagaimana sosok yang kupanggil ‘bapak’ ini... 
aku sebenarnya nggak punya banyak memori tentangnya, semenjak ia meninggalkan keluarga kami ketika kami masih dalam usia yang sangat belia.tetapi sebagian memori tentangnya masih terekam jelas diingatanku....
bapak adalah seorang yang tinggi besar, tetapi perawakan tinggi itu sepertinya hanya diturunkan untuk kedua adikku, sebab aku dan kedua kakakku bertubuh mungil (aku tidak mau menyebutnya pendek, karena itu tidak terdengar mengemaskan ^^). aku ingat sekali, karena tubuh tingginya itu, bapak nselalu menaikkanku ke atas bahunya dan mengajakku berkeliling desa. aku tidak tahu, apakah karena tubuh bapak yang terlampau tinggi, atau karena atap-atap warga yang teralu rendah, aku sering mengaduh ketika tak sengaja kepalaku terpentok atap rumah warga. bapak hanya tertawa dan langsung menundukkan kepalanya agar kepalaku terhindar dari hantaman selanjutnya.
bapak suka memancing. hobinya itu didukung dengan keberadaan empang besar di depan rumah kami, sewaktu bapak masih sehat, kondisi empang itu sangat bersih dan terawat, kegiatan rutin bapak setiap sore adalah memangkas rumput-rumput di sekitarnya. kami bahkan sempat memelihara beberapa ekor ikan mas, dua di antaranya kunamai ‘putih’ dan ‘manis’ kegiatan favoritku di pagi hari adalah memanggil nama mereka dari atas jendela kamarku yang langsung berhadapan dengan empang rumahku. aku selalu kegirangan ketika mereka seolah menyambut panggilanku dengan menampakkan kepala mereka di permukaan air.
sayang, ikan mas kesayanganku berakhir menjadi santapan keluarga besarku. ketika keluarga mamaku datang berkunjung dan memutuskan untuk menangkap ikan itu. aku menangis histeris. tak terima ‘putih’ dan ‘manis’ berakhir menjadi ikan kuah kuning. aku meronta-ronta dalam gendongan mama, tak terima hewan peliharaanku masuk ke dalam perut mereka.
ketika sedang kangen sama bapak, aku biasanya ke empang dan iseng-iseng memanggil nama ‘putih’ dan ‘manis’ padahal aku sudah tahu mereka sudah lama jadi kotoran manusia, anehnya, beberapa ikan kecil berwarna keemasan tiba-tiba muncul seakan menyahuti panggilan itu, aku rasa, sebelum meninggal dalam cara yang tragis, satu di antara mereka sedang mengandung buah hati.
bahasaku teralu lebay ya, Mas? hehe, soalnya ketika aku menyayangi sesuatu, aku tidak pernah setengah-setengah. mereka lebih dari sekedar hewan peliharan untukku. mereka kuanggap adalah temanku. seorang manusia yang bisa mendengar dan juga merasa.
di antara semua saudaraku, aku yang paling dekat dengan bapak. ketika beliau sakit keras, aku yang menemani beliau tidur berdua di kamar yang terpisah dari mama dan saudara-saudaraku. aku juga yang menemani beliau menjalani pengobatan di berbagai macam tempat dan rumah sakit. memandikan, bahkan membersihkan tubuh beliau selepas bapak buang air besar dan kecil,  serta aku juga yang menjadi saksi, saat beliau menghembuskan nafas terakhir. 
bapak adalah seorang yang berwibawa. hal itu didukung dengan postur badannya yang tegak, kumis lebat, dan juga wajahnya yang sangat kebapakkan. bapak adalah lelaki tertampan dalam hidupku.
beliau juga seorang yang sangat sabar. dengan kondisi stroke yang dideritanya selama 2 tahun, juga kaki lumpuh yang terancam diamputasi karena pengaruh terapi yang beliau lakukan membuat kondisi kaki beliau membusuk tetapi beliau tetap berusaha melakukan pengobatan, sudah cukup mengambarkan betapa sabarnya beliau.
sepertinya aku hanya mampu mengambarkan sosok beliau dengan beberapa kalimat saja ..., karena aku tidak mampu lagi menahan rasa sedih dan juga rindu ketika menuliskan ini. aku khawatir, laptopku tiba-tiba berhenti berfungsi, sebab kejatuhan banyak air mata.
aku tidak mau berandai-andai, karena kutahu itu takan mengubah apa yang sudah terjadi. penyesalan juga tidak akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
aku hanya berharap. di sisa hidupku kini, aku bisa menjadi seorang anak yang lebih tahu diri.
tahu diri, bahwa jika bukan karena perjuangan dan juga kesabaran kedua orang tuaku untuk membesarkanku, aku mungkin tidak akan mampu bertahan hidup lebih lama di dunia yang sangat menyeramkan ini.
kelak, saat engkau memutuskan untuk mencintaiku, tolong cintai kedua orangtuaku juga ya, Mas? bisakan?
Surat Keenam, Kamis, 20 Juli 2023
36 notes · View notes
lekaspulih · 2 years ago
Text
Jika ternyata nanti tidak menjadi apa-apa bagaimana? Sebab konon hidup di dunia tidak cukup hanya menjadi manusia saja. Kita harus punya apa yang orang lain punya, harus mampu mengimbangi apa yang berat di sisi, dan harus mampu memerankan seperti apa yang orang lain perankan.
Namun setelah seisi kepala runtuh dengan kesadaran, saya rasa siapa yang akan memberi penilaian terhadap manusia itu harus pintar, putih, berwibawa, dan punya pendapatan banyak?
Merasa cukup adalah buah dari perjalanan itu sendiri. Jika terasa kurang, boleh saja tidak harus mendaki kembali seperti yang lain. Barangkali menikmati pemandangan yang tersaji, memanfaatkan ladang untuk menaman, memelihara hewan, bahkan hanya sekadar menjadikan objek menulis puisi menjadi pilihan saat ini.
Terima kasih diri, telah mampu tumbuh di ladang yang kaurawat sendiri.
instagram
87 notes · View notes
abangparis · 5 months ago
Text
Adarusa : orang yg meminjam sesuatu (uang atau barang) tapi ga ada kemauan buat ngembaliinin.
Adikara : Berkuasa, berwibawa
Adiwarna : Indah sekali, Bagus sekali
Adiwidia : pengetahuan yang paling tinggi.
Afsun : pesona
Akaid : kepercayaan yang telah pasti dan tidak boleh dipersoalkan lagi; ilmu tentang kepercayaan.
Aklimatisasi : penyesuaian (diri) dengan iklim, lingkungan, kondisi, atau suasana baru.
Aksa : jauh.
Alimun : golongan pekerja yang sudah tidak produktif.
Amarta : kehidupan
Ambivalen : bercabang dua yang saling bertentangan (seperti mencintai dan membenci sekaligus terhadap orang yang sama).
Amerta : tidak dapat mati, abadi.
Anca : rintangan, kerugian
Ancala : gunung
Anindita : sempurna
Anindya : cantik jelita
Arca : patung dari batu
Arumi : harum, wangi
Arunika : cahaya matahari pagi sesudah terbit.
Asa : harapan.
Asmaradana : cinta yg menyala- nyala.
Asmaraloka : memiliki arti dunia (alam) cinta kasih.
Asrar : rahasia
Bagaskara : matahari
Baka : abadi, kekal, langgeng
Baskara : matahari
Baswara : bercahaya.
Bena : ombak; banjir.
Bentala : bumi
Bestari : berpendidikan.
Bianglala : pelangi
Binar : sinar.
Buana : dunia
Bumantara : angkasa.
Cakrawala : horizon, kaki langit.
Candala : rendah diri
Candramawa : hitam bercampur putih (tentang bulu kucing).
Cengkerama : senda gurau
Cerpelai : musang, yang suka sekali memakan ular.
Chandra : rembulan
Dahriah : orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan, ateis.
Dekap : peluk, lekap, rangkul
Derana : tidak lekas patah hati, tahan dan tabah menderita sesuatu.
Dersik : Desir angin
Dewana : tergila-gila
Dikara : indah, mulia.
Diranda : pemberani
Dirgantara : ruang angkasa
Dwilogi : dua hal yang bertaut
Ejawantah : menjelma; menjadi berwujud.
Ekskursi : perjalanan untuk bersenang-senang; piknik; darmawisata.
Elegi : syair ratapan dukacita
Embara : berkelana
Esa : satu; tunggal.
Eunoia : pemikiran yang indah, pikiran yang baik.
Fadihat : kejelekan; keaiban; kenistaan.
Gahara : keturunan raja yang tulen (ayah ibunya anak raja-raja).
Gamang : takut, khawatir
Gandrung : sangat rindu.
Gemintang : rasi bintang.
Gempita : meriah
Genta : lonceng besar.
Gulita : gelap, pekat
Gurindam : sajak petuah
Hanca : pekerjaan yang tertunda.
Harsa : kegembiraan
Ina : matahari pagi
Insinuasi : tuduhan tersembunyi, tidak terang-terangan/tidak langsung; sindiran.
Jatmika : sopan
Jatukrama : sepasang kekasih
Jenggala : hutan.
Jentera : alat yang berputar
Jumantara : langit, udara.
Kalis : suci, bersih, murni.
Kama : cinta, asmara.
Kanagara : bunga matahari
Kanaya : bahagia, sempurna
Kanigara : bermakna bunga matahari.
Karsa : kehendak, niat.
Kartika : bintang
Katastrofe : bencana yang datang tiba-tiba.
Kelindan : benang yang berpilin, penggulung benang.
Kidung : nyanyian, puisi.
Kirana : sinar, cantik
Kirmizi : warna merah keunguan.
Klandestin : Kegiatan yang dilakukan secara rahasia / diam diam
Kulacino : bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah.
Lazuardi : permata berwarna biru kemerahan, warna biru muda langit.
Lembayung : Warna merah bercampur ungu
Lengkara : mustahil, beduk, tabuh, nekara.
Lindap : redup, mendung, teduh.
Litani : doa yang diucapkan bersama-sama.
Lokananta : gamelan di kayangan yang bisa berbunyi sendiri.
Maharani : permaisuri.
Mahligai : tempat / kediaman keluarga raja.
Mangata : bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan.
Maya : semu, sementara
Mayapada : bumi, dunia
Mega : awan
Menjura : membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat).
Meraki : Melakukan sesuatu dengan Jiwa, Kreativitas, dan Cinta
Mudita : Perasaan bahagia melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain
Nabastala : langit
Nata : raja, baginda
Nayanika : mata yang indah.
Nelangsa : sedih
Neraca : timbangan
Nestapa : sedih sekali, susah hati.
Netra : mata, penglihatan
Nirmala : Suci / tidak berdosa
Nirwana : ketentraman
Niskala : abstrak. kokoh dalam bahasa Sansekerta dan bermakna kemenangan manusia dalam bahasa Yunani.
Nuraga : rasa simpati pada sesama.
Pancaroba : pergantian musim.
Pancarona : bermacam macam warna
Payoda : awan (yang menghasilkan air)
Petrikor : Aroma harum tanah kering terkena air hujan
Pitarah : nenek moyang.
Puspas : campur aduk.
Rahara : gadis yang sudah dewasa.
Rahsa : rasa terdalam
Ranum : matang.
Renjana : rindu yang dalam
Rinai : gerimis, hujan rintik-rintik
Risak : mengusik atau mengganggu.
Sabana : padang rumput
Sabitah : bintang yang posisinya tetap berada di langit.
Samsara : terlahir kembali
Sandyakala : cahaya merah saat senja.
Sanubari : hati, nurani, perasaan.
Saujana : sejauh mata memandang
Segara : laut
Selia : rapi, elok.
Seloka : larik puisi
Semenjana : tengah, sedang.
Senandika : firasat, konflik batin yang paling dalam, wacana dengan diri sendiri dalam drama untuk mengungkapkan perasaan.
Singgasana : kursi raja / penguasa
Sorai : teriakan kebahagiaan
Sporadis : kadang-kadang, tidak tentu
Suaka : tempat berlindung
Sumarah : keadaan pasrah
Suryakanta : kaca pembesar.
Swafoto : potret diri sendiri, selfie
Swasmita : Pemandangan indah saat matahari terbenam
Swastamita : pemandangan indah saat matahari terbenam.
Syahda : elok, cantik.
Taklif : penyerahan beban (pekerjaan, tugas, dan sebagainya) yang berat (kepada seseorang).
Taksa : ambigu, memiliki dua atau lebih arti.
Telaga : danau di pegunungan
Temaram : remang-remang
Terambau : terjatuh
Trengginas : lincah dan terampil.
Tuna : kehilangan
Ugahari : sederhana.
Undagi : tenaga ahli.
Wanodya : gadis remaja.
Widya : pengetahuan
Wira : pahlawan, laki-laki
Wiyata : pelajaran / pengajaran
6 agustus 2024
5 notes · View notes
atomctersier · 5 months ago
Text
Beberapa hari ini aku sedang suka mendengarkan cerita tentang trah "Mataram Islam" di pulau Jawa. Sampai akhirnya aku ketemu sama Gusti Bhre, Adipati muda dari Mangkunegaran. First of all, I like his personality, yang diem-diem tapi public speakingnya bagus, berkharisma, berwibawa. hehe
Tapi aku ga akan cerita tentang Gusti Bhre, tapi aku mau ngasih point' of view aku tentang cerita yang pernah aku denger itu (agak alay sih bahasanya).
Sistem Kerajaan atau Monarki emang ga cocok banget buat Indonesia saat ini. Pas aku dengerin ceritanya, setiap yang dalam posisi kalah atau terpojok akan minta bantuan pada VOC yang mana dulu sangat tidak memihak pribumi. Plis, ini aku sampe puyeng banget memahami "siapa yang benar dan siapa yang berkhianat" dalam kisah ini.
Bayangin kalau Indonesia masih sistem Kerajaan? Aku cuma lagi ngebayangin aja, ga mau menuliskan juga hehe
2 notes · View notes
seperduaarutala · 10 months ago
Text
Kepalaku yang banyak omong kembali mengusik ketenangan. Ia bertanya, "Bagaimana jika manusia dilarang menangis? Aku kebingungan menanggapi.
Beberapa ingatan kini beramai-ramai mendatangi seolah siap mengamuk, menuntut agar aku menoleh ke belakang memperhatikan. Aku, seperti biasa, tidak kuasa menolak desakan itu dan berpaling. Hanya saja, kuperintahkan mereka berbaris rapi memanjang ke belakang.
Ingatan pertama maju mendekat dengan tangan yang berayun ke depan dan belakang berulangkali. Belum sempat aku membuka mulut, ia berlari ke segala arah lalu menghantamkan badan mungil itu ke lantai. Darah berceceran membasahi hidungnya. "Astaga! Kau ini kenapa?" tanyaku resah. Ia tersenyum sembari menangis dan nampaklah gigi ompong di depan mataku, "Aku hanya senang berlari. Saat berlari orang banyak peduli padaku. Namun, saat aku diam seolah-olah aku ini tidak terlihat. Barusan aku mengulangi kejadian saat aku tertabrak motor lalu jatuh ke aspal. Sakit sekali."
Ingatan kedua kini bergerak mendekatiku. Ia bahkan terlalu lemah untuk melangkah. "Bisakah kita duduk di lantai saja?" bisiknya. Aku mengiyakan, memegang lengannya agar ia duduk perlahan. Setelah duduk aku mulai memeriksa raut wajahnya. Tidak ada apa-apa di sana. Itu seperti kota yang ditinggalkan penduduk berabad-abad lamanya. Mulutnya mengatup, tapi telingaku menangkap suara tangis dari dalam sana. "Kau butuh istirahat," bujukku. "Kau benar-benar butuh istirahat." Kami hanya saling memandangi. Ruang yang ramai terasa kosong karena sosok di depanku kehilangan sesuatu yang besar dalam hidupnya.
Tiba-tiba ingatan ketiga berseru memanggil namaku. Dibandingkan kedua ingatan tadi yang satu ini kelihatan tangguh. Aku langsung menyadari bahwa ingatan ketiga disegani sosok-sosok lain, terlihat kuat, berwibawa, dan sangat bertanggungjawab. Tak ingin kalah, aku menatapnya tajam. "Silakan duduk di sini!" perintahku sambil menunjuk tepat di samping. Tak seperti yang kelihatan di awal, sosok ini begitu patuh. "Aku datang ke sini hanya untuk memastikan semua baik-baik saja. Itu saja." Ia berbicara tanpa dipersilakan lalu menatap lama sekali. Tanganku menyambut ujarannya dengan mengusap pelan punggung kokoh itu, menepuknya beberapa kali. "Aku berbohong. Badanku memang tak sakit, tapi sesuatu menggerogoti jiwaku. Aku lelah dan enggan bercerita pada siapapun." Air matanya jatuh satu demi satu memenuhi ruangan. Kami seperti dua ikan dalam akuarium.
"Bagaimana jika manusia dilarang menangis?"
Sesaat setelah mereka pergi aku pun menemukan jawabannya. Bila ingatan pertama tak boleh menangis, ia akan menganggap terluka itu pengalaman yang menyenangkan. Selanjutnya, apabila si ingatan kedua juga dilarang, besar kemungkinan kekosongan itu tidak bergema sampai pada orang lain. Dan jika si ingatan ketiga dilarang menangis, ia akan terus meyakini sepanjang hidup bahwa ia tidak butuh bercerita.
Lantas bagaimana jika kau yang dilarang menangis?
Leonny Eudia La Jemi, 27 Februari 2024
6 notes · View notes
pengagumkata · 1 year ago
Text
Enggak apa-apa nangis, kamu berhak menumpahkan segalanya. Menjadi dewasa bukan berarti kamu menahan segalanya untuk terlihat berwibawa.
12 notes · View notes
manusialabil29 · 1 year ago
Text
Random aja nih hidup kek pikiran.
Mentang-mentang tiap tahun tempat nangkring manusia introvert ini di RS mulu jadinya kepengen deh punya gandengan seumur hidup spek dokter royal, ambis dan berwibawa😭👀 . Dokter tinggal pilih random juga kelakuan manusia ini. Pilih yang kalem atau lincah dikit, soalnya manusia intropert ini kelakuannya tiap hari ada ada saja. Masa pernah seharian aja ngeliatin orang² pada lalu-lalang di rumah sakit. Ehh bentar deh matanya juga jalalatan sih nyari mangsa mana yang bisa di crushin sampe halal.
Hahaha. Gak guys, ini cuman fiksi tapi beneran kepikiran sampe sekarang✌️👀. Awali Agustus mu dengan ceria dan sehat wal-afiat.
11 notes · View notes
sebiruhariini · 1 year ago
Text
Pagi ini tak sengaja ketemu siswa ketua osis lagi dijenguk ayahnya di Bogor kota. Tak sengaja juga, tempat dudukku ada di sebelah mereka.
Terlihat dan terdengar sangat heart to heart sekali percakapan kedua lekaki itu. Anak yang sangat curious tentang masa depan dan ayah yang terbuka terhadap jawaban dan pengalaman, serta beban-beban yang ia punya. Tak heran, anaknya jadi seseorang yang cukup dewasa dan berwibawa dibanding teman-teman lainnya.
Peran orangtua dalam membentuk kepribadian seorang anak begitu penting.
6 notes · View notes
mbak-el · 2 years ago
Text
Calon Bidadari Syurga
Pesona akhlaqmu bagai mutiara yang berkilauan
Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlaq islami
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi
Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu
Menari-nari di atas lantai dansa
Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal
Engkau justru mengurung diri
Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib
Mengembara dalam pencarian jati diri
Disaat wanita lain asyik memilih busana trendi
Sibuk memoles tubuh dan wajah
Berlomba memamerkan aurat mereka
Engkau justru tampil bersahaja
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang
Engkau sembunyikan auratmu
Agar tak terjamah pesona kecantikan
Dari mata-mata lelaki jalang
Disaat wanita-wanita lain tertawa lepas
Menikmati euphoria tanpa batas
Menebar cinta basi pada lelaki
Engkau justru menangis sujud
Mendaki taubat dalam bukit tahajjud
Mengemis ampunan pada penggenggam nyawa
Menutup lisan dari bicara sia-sia
9 notes · View notes
haydyah · 2 years ago
Text
Welcome 30!
O halooo akhirnya diriku menginjak umur 30 tahun. 3 tahun lalu sempat ngepost ketakutanku menjelang umur 30 tahun. hihi
And ya, sekarang aku berada di umur tersebut. Menakutkan? Sangat. Haha! Kenapa? Ya, karena di umur ini menandakan aku bukan lagi anak muda, bukan lagi remaja, tapi sudah dewasa secara usia dan mental. Harusnya yaah. Ya, semoga mentalku juga sudah cukup dewasa di umur ini. Karena, ketika sudah menikah dan kita berada di umur kepala 3 itu tidak muda lagi. Selain fisik udah pasti mulai menua, jiwa yaaa sudah mulai rada-rada oleng yaaa haha ya karena mulai banyak beban hidup nih. Aku tidak sekuat itu ternyata. Adakalanya aku duduk termenung, sendiri di kamar ngga mau ketemu orang sama sekali. Mulai insecure, yang padahal ya ngapain insecure ya? Kan kita manusia pasti punya perbedaan. Tapi ya ngga tau, muncul tiba-tiba aja insecure itu. Cemas karena kita sudah ngga muda lagi, ngga bisa kekanak-kanakan lagi. Harus lebih bijaksana pastinya. Takut melakukan banyak kesalahan aja gitu. Apalagi sekarang temen mainnya udah bukan anak-anak seusia kita, tapi udah umur 30an ke atas. Lebih senior pasti. Ya, kitanya yang tadi mainnya sama anak-anak tau-tau harus main sama orang tua yang pasti beda generasi. Kalo dulu kan, orang tua ya nimbrungnya sama orang tua ya. Sekarang, kita harus nimbrung sama mereka juga. Karena kita sudah mulai memasuki pintu “usia dewasa”. Yaa begitulah. Ngga mudah bersosialisasi sama orang tua tuh, beda banget. Jauh. Butuh kelapangan hati yang lebih dibanding bersosialisasi sesama umur ya. 
Aku ngga tau hanya aku atau semua orang merasakan hal ini. Aku cuma mau cerita aja sih, tentang pengalaman baru menjadi orang dewasa berdasarkan usia. Semoga kedepannya bisa lebih bijaksana dan berwibawa sesuai usianya :D
21maret2023
9 notes · View notes