Text
Adarusa : orang yg meminjam sesuatu (uang atau barang) tapi ga ada kemauan buat ngembaliinin.
Adikara : Berkuasa, berwibawa
Adiwarna : Indah sekali, Bagus sekali
Adiwidia : pengetahuan yang paling tinggi.
Afsun : pesona
Akaid : kepercayaan yang telah pasti dan tidak boleh dipersoalkan lagi; ilmu tentang kepercayaan.
Aklimatisasi : penyesuaian (diri) dengan iklim, lingkungan, kondisi, atau suasana baru.
Aksa : jauh.
Alimun : golongan pekerja yang sudah tidak produktif.
Amarta : kehidupan
Ambivalen : bercabang dua yang saling bertentangan (seperti mencintai dan membenci sekaligus terhadap orang yang sama).
Amerta : tidak dapat mati, abadi.
Anca : rintangan, kerugian
Ancala : gunung
Anindita : sempurna
Anindya : cantik jelita
Arca : patung dari batu
Arumi : harum, wangi
Arunika : cahaya matahari pagi sesudah terbit.
Asa : harapan.
Asmaradana : cinta yg menyala- nyala.
Asmaraloka : memiliki arti dunia (alam) cinta kasih.
Asrar : rahasia
Bagaskara : matahari
Baka : abadi, kekal, langgeng
Baskara : matahari
Baswara : bercahaya.
Bena : ombak; banjir.
Bentala : bumi
Bestari : berpendidikan.
Bianglala : pelangi
Binar : sinar.
Buana : dunia
Bumantara : angkasa.
Cakrawala : horizon, kaki langit.
Candala : rendah diri
Candramawa : hitam bercampur putih (tentang bulu kucing).
Cengkerama : senda gurau
Cerpelai : musang, yang suka sekali memakan ular.
Chandra : rembulan
Dahriah : orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan, ateis.
Dekap : peluk, lekap, rangkul
Derana : tidak lekas patah hati, tahan dan tabah menderita sesuatu.
Dersik : Desir angin
Dewana : tergila-gila
Dikara : indah, mulia.
Diranda : pemberani
Dirgantara : ruang angkasa
Dwilogi : dua hal yang bertaut
Ejawantah : menjelma; menjadi berwujud.
Ekskursi : perjalanan untuk bersenang-senang; piknik; darmawisata.
Elegi : syair ratapan dukacita
Embara : berkelana
Esa : satu; tunggal.
Eunoia : pemikiran yang indah, pikiran yang baik.
Fadihat : kejelekan; keaiban; kenistaan.
Gahara : keturunan raja yang tulen (ayah ibunya anak raja-raja).
Gamang : takut, khawatir
Gandrung : sangat rindu.
Gemintang : rasi bintang.
Gempita : meriah
Genta : lonceng besar.
Gulita : gelap, pekat
Gurindam : sajak petuah
Hanca : pekerjaan yang tertunda.
Harsa : kegembiraan
Ina : matahari pagi
Insinuasi : tuduhan tersembunyi, tidak terang-terangan/tidak langsung; sindiran.
Jatmika : sopan
Jatukrama : sepasang kekasih
Jenggala : hutan.
Jentera : alat yang berputar
Jumantara : langit, udara.
Kalis : suci, bersih, murni.
Kama : cinta, asmara.
Kanagara : bunga matahari
Kanaya : bahagia, sempurna
Kanigara : bermakna bunga matahari.
Karsa : kehendak, niat.
Kartika : bintang
Katastrofe : bencana yang datang tiba-tiba.
Kelindan : benang yang berpilin, penggulung benang.
Kidung : nyanyian, puisi.
Kirana : sinar, cantik
Kirmizi : warna merah keunguan.
Klandestin : Kegiatan yang dilakukan secara rahasia / diam diam
Kulacino : bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah.
Lazuardi : permata berwarna biru kemerahan, warna biru muda langit.
Lembayung : Warna merah bercampur ungu
Lengkara : mustahil, beduk, tabuh, nekara.
Lindap : redup, mendung, teduh.
Litani : doa yang diucapkan bersama-sama.
Lokananta : gamelan di kayangan yang bisa berbunyi sendiri.
Maharani : permaisuri.
Mahligai : tempat / kediaman keluarga raja.
Mangata : bayangan bulan di air yang terbentuk seperti jalan.
Maya : semu, sementara
Mayapada : bumi, dunia
Mega : awan
Menjura : membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (dengan maksud menghormat).
Meraki : Melakukan sesuatu dengan Jiwa, Kreativitas, dan Cinta
Mudita : Perasaan bahagia melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain
Nabastala : langit
Nata : raja, baginda
Nayanika : mata yang indah.
Nelangsa : sedih
Neraca : timbangan
Nestapa : sedih sekali, susah hati.
Netra : mata, penglihatan
Nirmala : Suci / tidak berdosa
Nirwana : ketentraman
Niskala : abstrak. kokoh dalam bahasa Sansekerta dan bermakna kemenangan manusia dalam bahasa Yunani.
Nuraga : rasa simpati pada sesama.
Pancaroba : pergantian musim.
Pancarona : bermacam macam warna
Payoda : awan (yang menghasilkan air)
Petrikor : Aroma harum tanah kering terkena air hujan
Pitarah : nenek moyang.
Puspas : campur aduk.
Rahara : gadis yang sudah dewasa.
Rahsa : rasa terdalam
Ranum : matang.
Renjana : rindu yang dalam
Rinai : gerimis, hujan rintik-rintik
Risak : mengusik atau mengganggu.
Sabana : padang rumput
Sabitah : bintang yang posisinya tetap berada di langit.
Samsara : terlahir kembali
Sandyakala : cahaya merah saat senja.
Sanubari : hati, nurani, perasaan.
Saujana : sejauh mata memandang
Segara : laut
Selia : rapi, elok.
Seloka : larik puisi
Semenjana : tengah, sedang.
Senandika : firasat, konflik batin yang paling dalam, wacana dengan diri sendiri dalam drama untuk mengungkapkan perasaan.
Singgasana : kursi raja / penguasa
Sorai : teriakan kebahagiaan
Sporadis : kadang-kadang, tidak tentu
Suaka : tempat berlindung
Sumarah : keadaan pasrah
Suryakanta : kaca pembesar.
Swafoto : potret diri sendiri, selfie
Swasmita : Pemandangan indah saat matahari terbenam
Swastamita : pemandangan indah saat matahari terbenam.
Syahda : elok, cantik.
Taklif : penyerahan beban (pekerjaan, tugas, dan sebagainya) yang berat (kepada seseorang).
Taksa : ambigu, memiliki dua atau lebih arti.
Telaga : danau di pegunungan
Temaram : remang-remang
Terambau : terjatuh
Trengginas : lincah dan terampil.
Tuna : kehilangan
Ugahari : sederhana.
Undagi : tenaga ahli.
Wanodya : gadis remaja.
Widya : pengetahuan
Wira : pahlawan, laki-laki
Wiyata : pelajaran / pengajaran
6 agustus 2024
5 notes
·
View notes
Text
Ku temukan sehelai kain putih bersih dan suci
Aku gambar dengan kuas tipis dan juga halus
Sedikit demi sedikit terbentuklah garis yang indah
Namun sabarku memudar
Ku hantam kain itu dengan kuas besar
Dengan jumlah tinta yang meluap dan tak beraturan
Mengharapkan hasil yang indah
Kerusakan kulihat
Percikan dari hantaman kuas besar sudah tersebar
Hingga ujung kain yang disana
Aku hanya bisa menyesal
Kembali mengambil kuas tipis dan halus
Berusaha memperbaiki lukisan
Dengan tetesan air mata
13 November 2023
0 notes
Text
Sometimes, I get afraid
My heart goes pop
Because it beat so hard
That I can't stop moving
When I am sitting still
0 notes
Text
What about Burnout?
Burn what?
Do you wanna be rich or not?
You work and you sleep.
You want money!
"Oh, but I'm burnout"
Burnout?
You're not some fucking Formula one car.
Your brain ain't something supercomputer.
You are GEEK!!
BECOME A SUPER GEEK!!
-Andrew tate-
8 January 2023
0 notes
Text
Hai teman-teman, apa kabar hari ini? Ngentot sekali bukan? Di hari Minggu, tanggal 8 Januari 2023 ini aku lembur. Anjing sekali bukan.
Aku datang ke kantor paling awal, ruangan masih kosong dan gelap, AC pun belum di nyalakan. Kontol sekali bukan. Layaknya pegawai yang rajin menjilat pantat atasannya aku datang ke kantor yang paling awal agar bisa cepat naik jabatan.
Tapi aku kan bukan PNS, tidak akan ada jenjang karir di kantor ku, walau se-liar apapun, se-brutal apapun aku menjilat atasan, aku tidak akan mendapat keuntungan apapun. Sangat babi betul?
Setelah mulai datang semua, pertololan dimulai.
Hari ini akhirnya terbongkar semua pertololan-pertololan yang terakumulasi dari kebijakan-kebijakan tanpa hitam diatas putih. Client-client yang terdaftar menuliskan angka yang tidak pernah sesuai dengan realisasi, yang memberikan ruang gerak besar untuk kesempatan terjadinya korupsi.
Sekian dulu yah dari aku.
Terima kasih sudah membaca.
Dadahhh!!
Ketemu lagi besok yah.
0 notes
Text
Ah, this is bad, I act based on motivation.
I need to nurture consistency.
Motivation won't make you go anywhere.
Consistency is.
0 notes
Text
Oh, kemarin, tanggal 30 desember 2022 gua untuk pertama kali nya nonton standup secara langsung, dan langsung coba partisipasi jadi performer.
Abis nulis nama langsung dingin cok tangannya. Grogi mampus.
Gua tinggal lah pesen minum buat ngilangin grogi.
Mulai tuh opening dari MC, ngoceh ngoceh ngoceh, trus 'langsung kita panggil peserta pertama, ABAS', lah sianjing gua kan nulis urutan terakhir, kenapa gua jadi perform pertama.
Goblok banget gua grogi parah, tangan gua ngelipet terus saking grogi nya, ga bisa yang ekspresif, trus penyampaian materi gua basi abis, ya akhirnya dari sekitar 30an yang nonton, yang ketawa cuma 3.
Ngebomb parah.
Yaa well, ga ada cok. Ga ada well well nya. Orang materi aja ga gua tulis. Goblok ya goblok aja. Mending goblok trus lucu, ini uda goblok ga lucu bangsat.
Ya udah akhirnya selesai penderitaan 3 menit diatas panggung, MC nya keren banget langsung approach gitu, ceng cengin biar ga kaku.
Ada banyak komika basis jakbar, yang uda banyak dikenal orang, dateng. Tapi gua lupa namanya, tadinya mau minta poto, tapi ga tau namanya, wakakakak. Ga jadi akhirnya.
Trus performer setelah gua itu bagus banget, dia taro nama ipan peci, tapi dia pake topi, pas dibuka topi nya ada peci beneran, wkwkwk, kocak beneran.
Yaa, beda lah yang emang uda join komunitas sama first experience. Keren banget lah pokoknya.
Trus ada yang materi anak anggota DPR, ada materi suami kerjaan pangku monyet, materi guru matematika, sama ada juga yang materinya komika ridwan remin dibawain, itu plagiat, ga bole, akhirnya diedukasi sama MC kalo sebaiknya kalo open mic bawa materi original.
Yaa as the first experience, that is a good one.
Definitely gonna do it for the 2nd time.
0 notes
Text
Kau mau pergi?
Pergilah
Akan aku beri satu kesempatan lagi
Ketika aku datang menghampirimu
Itu kesempatan mu
Ataukah bersama ku
Apa meninggalkan
Hingga kesempatan itu datang
Tergantung jawaban mu
Ini bisa jadi tulisan terakhir ku untukmu
27/12/2022
0 notes
Text
4884 MDPL
Apa kubilang! Aku sudah bilang, jangan katakan itu Aku yakin kau akan sampai disana Tapi mana kau sekarang?
Sudah berkali kali Berkali kali aku bilang Ucapan itu adalah doa Kau bilang, “biarlah aku juga mau ini”
Jangan kau tersenyum dalam dingin seperti itu Aku disini panas meraung raung Kau bilang, “Aku berangkat dulu ya” Aku bilang, “Oke, hati-hati”
Mana pesan hati-hati ku? Kau jalani tidak? Coba kau lihat dimana kau sekarang Tidak ada.
Terwujud kan cita-cita kau sekarang? Puas kau tidak perlu pulang lagi? Terserah kau lah Selama kau merasa penuh
Dan KAU. Akan ku injak-injak topi putih mu itu Beserta kepala kau yang ada dibawahnya
15 Desember 2022
0 notes
Text
Menjemput
Kalau kau bilang seperti itu
Aku ada solusi versiku
Kita, tak lagi boleh berpisah
Itu saja
Kau tau aku itu ingin kau
Aku pun tau, kau ingin memantapkan posisi
Tak usah lah kau itu takut
Doakan saja aku agar cepat berada disisi
Aku ini sedang meniti jalan,
Membuat jembatan
Aku ini, MAU!
Kau itu, pandu.
Tak usah lah kau sungkan
Buta sudah mataku dihadapkan kau
Dengan senang hati telinga ini tuli untuk kau
Dan jarum kompasku ini, sudah bukan menunjuk kutub utara lagi
Aku akan menjemput.
11/12/2022
0 notes
Text
In Case
In case your dream became real
In case the joke became serious
In case the lies became truth
Be prepared in everything on basics
0 notes
Quote
mencari INSPIRASI, untuk di ASPIRASI, agar bisa di APRESIASI
abang paris
0 notes
Text
Ditaklukan dan Menaklukan
Kalian pernah membuka keran dengan kucuran air yang sangat deras? Yang ketika tersentuh kulit kita terasa tekanannya bahkan terasa seperti terpukul. Itu hanya bagian terkecil dari kekuatannya.
Di tanggal 20 November kemarin dapet kesempatan bermain bersama alam. Melihat orang lain yang berpelukan bersama alam, iri. Ternyata mereka ikut sebuah trip dan membayar sejumlah uang untuk berinteraksi dengan alam secara langsung, dengan menggunakan alat keselamatan yang telah disediakan penyelenggara.
Mereka terjun, turun dengan perlahan, dipandu aliran air. Bukan arum jeram, atau susur sungai yang mereka lakukan. Melainkan raffling melalui air terjun.
Lupa deh, mereka punya sebutan tersendiri untuk olahraga ekstrim tersebut, yang jelas mau melakukan kegiatan itu juga.
Setelah banyak pertanyaan yang dilontarkan ke panitia, akhirnya memantapkan niat untuk terjun langsung menikmati turun dengan sudut vertikal 90 derajat dan ketinggian sekitar 50 meter dari tanah.
Untuk kali pertama setelah lebih dari 10 tahun menggunakan safety equipment. Dari mulai harness yang super proper, pelindung tangan, pelindung kaki, helm dan sarung tangan. Dulu juga pernah pake harness, tapi biasanya kita buat dari webbing aja. Oh juga disediain sepatu karet anti slip sama mereka. Equipment siap, waktunya jalan ke bibir air terjun.
Dengan pengaman sementara turun untuk berkenalan dengan riak yang ada di hulu. "Pyasss" dengan mudahnya kaki kita dikontrol secara acak oleh air. Butuh penyesuaian dan fokus yang besar untuk berdiri tegap.
Sedikit berbeda, tali yang biasa dipakai untuk raffling hanya satu, tapi untuk keamanan yang lebih terjamin mereka menggunakan dua tali. Berat, tapi aman. Bahkan kalo lepas tangan dari tali, kita ga akan merosot dengan sendirinya. Setelah diberikan arahan, kita langsung bergerak perlahan untuk turun.
Sedikit demi sedikit.
15 sentimeter demi 15 sentimeter
Jauh banget anjing.
Di 10 meter pertama sudah terasa kehancuran. Semua air bergerak sesuai dengan arah grafitasi menyerang sekujur tubuh. Mata sulit melihat, kaki susah berpijak di kontur yang berundak. Yang bisa dilakukan hanya melanjutkan perjalanan menyusuri tali yang dirasa paling aman.
10 meter kedua. Bergalon galon air masih menimpa seluruh tubuh secara bersamaan. Bulir-bulir air dengan ukuran badan orang dewasa berjatuhan tanpa menunggu apa kita berpijak dengan baik atau tidak, apakah kita berdiri seimbang atau tidak. Air ga peduli keadaan. Dia hanya bergerak sesuai dengan kodratnya. Kita yang menyesuaikan.
Kita bisa kehilangan keseimbangan karena tekanan dari air dan sulitnya mencari pijakan, dan akhirnya terlempar kekanan kiri, bahkan sangat bisa kita terayun kedepan dan menabrak batu-batu yang menyusun air terjun tersebut.
Saat kita kelelahan, kita akan terjatuh dalam posisi duduk berkat harness yang kita kenakan. Tapi butiran air yang turun bergalon-galon itu semakin menambah ke-putus-asa-an. Air itu menundukkan kepala kita yang terbiasa mengadah, merendahkan diri kita yang sombong namun tidak seberapa ini.
Sedikit pilihan yang bisa kita ambil pada saat merasakan itu. Antara mau melanjutkan turun, atau melanjutkan turun. Ya, apa lagi? Kita sendiri disini, kita sudah dibekali alat dan cara penggunaannya, kita harus bisa mengoperasikan sendiri. Ini udah setengah perjalanan. Mau gelantungan sampai kapan?
Mau ga mau ya kita harus turun, kembali kumpulin mental, cari pijakan, tahan tekanan dari air yang terjun kearah wajah dan badan.
10 meter ketiga, bulir air mulai terpecah menjadi butiran yang sedikit lebih kecil, bernafas jadi lebih mudah karena tidak lagi ada banyak bulir air sebesar tubuh manusia yang menghempas di tubuh kita
10 meter keempat adalah spot foto yang sangat bagus, kita ditarik oleh pemandu yang dibawah, disebut belayer, keluar dari hujaman air untuk didokumentasikan oleh mereka ataupun teman kita.
10 meter terakhir, tali semakin ringan karena batas 2 tali sudah terlewati, bisa foto diatas batu yang tersiram dengan pecahan air terjun. Lalu selesailah interaksi kita dengan teman alam kita.
22 november 2022
0 notes
Text
Nov 15 2022
Distraction
Envy
Contra productivity
What do I want?
Doesn't matter
What should I do!
That is the one matter
Happiness is not what I should strive for
No emotion is matter
Material is
If I got the material, then I can do what I want
Will I get any emotion related stuff?
When?
Should I ?
No
I don't see my self as a person who have a goal
I have been told that I don't have strong enough stimulus to do something
I know what I don't want
So I have to prepare to avoid it
0 notes
Text
Ngentot lah, why I do feel everything want to drag me down.
Ngentot lah, opini orang.
Ngentot lah, gua ga punya partner.
Ngentot lah, ada partner juga ga guna, ga bisa bantu.
Ngentot lah, ngejar cewe mulu tolol.
Ngentot lah, solat.
Ngentot lah, miskin.
Ngentot lah, ga punya baju bagus.
Ngentot lah, semua.
Tapi lu masih idup. Masih punya kaki buat jalan. Masih punya akal cari duit. Masih punya tangan buat bikin website. Masih punya paru paru buat nafas.
Pengen punya buggatti anjing.
6 november 2022
0 notes