#Arti mimpi
Explore tagged Tumblr posts
magnoliawise · 2 years ago
Text
Uluwul Himmah
Dewasa ini rasanya bermimpi adalah suatu hal yang mahal, semakin bertambah umur juga bukannya meningkat keberanian kita malah menciut, takut gagal, takut kalah saing, takut ga sanggup meneruskan dengan alasan 'kurang passion' dan yah banyak alasan² lain.
Pda sebuah percakapan sederhana dengan seorang karib kami membicarakan tentang Uluwul Himmah, mungkin terkesan klise namun ini menjadi bagian yang menarik karena berkaitan langsung dengan fakta bahwa anak muda hari ini, tidak banyak yang berani bermimpi, bermimpi pun kebanyakan perkara dunia dan terbatas untuk dirinya saja, berapa hitungannya dengan orang-orang yg mau bermimpi besar, spesifik, dan bertujuan mencerdaskan ummat, entahlah saya juga belum riset.
Kata seorang karib lain, mimpi sangat berkaitan erat dengan tujuan, "mungkin kamu ga berani bermimpi karena kamu belum tau tujuan mu apa" , sejenak saya berfikir dan muncul pertanyaan "affah iyahh?" Rasanya aku tahu kok apa yg ingin ku raih, apa yang jadi tujuan utama, pasti ujung-ujungnya ke akhirat kok, ga sekedar dunia. Tapi mengapa ini tidak membuat perubahan? sekedar memantik saja, saya rasa tidak.
Jadi apa yang salah? Keseriusan, banyak juga orang mau dan berani bermimpi, namun hanya pada saat tidur saja, Eh?! Maksud saya tidak dengan kesadaran. Disini ahmiyah Uluwul Himmah berperan.
Orang yg memaknai mimpinya dengan orang yang hanya 'sekedar' bermimpi jelas beda, kau pikir ulama-ulama hari ini yg memiliki puluhan karya di era akselerasi waktu hari ini adalah hal mudah dengan mimpi receh seperti kebanyakan orang? Seperti Syaikh Said Faudah misalnya (foto di slide kedua) beliau telah menulis banyak kitab dalam ilmu kalam dan menjadi rujukan untuk madzhab asy'ariy di era ini.
Syaikh Mahmud Said Mamduh dalam keluasan ilmu beliau dalam ilmu hadist,
Syaikh Ahmad Ma'bad yang dengan keluarbiasaan ilmunya mampu menguasai ilmu ilal hadist, jelas ilal hadist tdk bisa dilihat kecuali oleh ahlinya
Syaikh Fauzi Konate, yang tidak bisa diragukan lagi keilmuan beliau dalam bidang lughoh, Sibawaih zaman ini, dan tetap unggul dalam bidang keilmuan lain, mantiq, ilmu kalam, fiqh misalnya
Dan masih banyak lagi, karena keterbatasan ilmu saya dan keterbatasan caption instagram, mari kita cukupkan.
Ini menjadi bukti bahwa menjadi ulama hari ini bukanlah hal mustahil, bahkan menjadi spesialis dalam bidangnya pun sangat mugkin..
Tapi apa yg akhirnya membuat kita tdk mau barang memikirkan atau sekedar membayangkan menjadi ulama-ulama yg sudah di mention diatas?
Recehnya Himmah dan ke-skeptisan kita. Jadi, pilihan ada tangan anda. Sejarah sudah berbicara tinggal dirimu mau melangkah kemana.
3 notes · View notes
leomartshoping · 10 months ago
Text
0 notes
borobudurnews · 1 year ago
Text
Berikut 12 Arti Mimpi Bertemu Orang yang Sudah Meninggal Dunia
BNews-MAGELANG– Ditinggalkan oleh orang terdekat selamanya tentunya jadi hal yang tidak diinginkan bagi kebanyakan orang. Keadaan tersebut rasanya sulit sekali diterima dan membuat kita merasa sedih bahkan dalam waktu yang tidak sebentar. Tidak hanya di kehidupan nyata, kadang jika mengalami di dalam mimpi juga tetap terasa menyedihkan. Namun bagaimana jika kejadian yang terjadi dalam mimpi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
liputanpers · 11 months ago
Text
20 Arti Mimpi Berenang, Tanda Perlu Penyegaran Pikiran!
Liputanpers.com – menyajikan informasi terbaru tentang 20 Arti Mimpi Berenang, Tanda Perlu Penyegaran Pikiran!. Anda juga bisa mencari berita terkait dalam kategori Opini, yang selalu terupdate setiap hari. Liputanpers merupakan portal berita yang berasal dari berbagai sumber media online maupun sumber informasi swadaya masyarakat. Setiap informasi yang di publikasikan pada situs kami cantumkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Tumblr media
0 notes
jualtangkiibcbogorr · 2 years ago
Text
WA 0896.3305.7580, Toko Gelembung Sabun Bandung Astana Anyar, TERLARIS
Tumblr media
0 notes
milaalkhansah · 18 days ago
Text
Mimpi yang terjeda
Pasti ada hari-hari dalam hidup kita di mana kita tidak lagi memikirkan mimpi-mimpi kita selama ini. Kita tidak lagi peduli pada orang yang ingin kita bahagiakan, karier yang ingin kita perjuangkan, tempat yang ingin kita kunjungi, sesuatu yang ingin kita jadikan nyata, atau bahkan perasaan yang ingin kita utarakan. Karena satu-satunya pikiran kita saat itu adalah bagaimana kita bisa tetap bertahan, bisa terus bangun. Pada hari itu, mimpi terbesar kita hanyalah bagaimana kita bisa terus melanjutkan langkah dan tetap bernafas.
Akan datang hari di mana kita seolah lupa pada apa-apa yang pernah membuat kita begitu bersemangat menjalani hidup. Kita tidak lagi berminat mengejar apa yang sebelumnya membuat kita merasa begitu bahagia. Kita tidak lagi tertarik pada banyak hal. Semua hal seolah tidak lagi punya arti.
Akan ada saatnya kita merasa harus menjeda semua usaha kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita selama ini. Kembali mempertanyakan apakah itu memang mimpi kita kalau selama ini hanya membuat kita semakin terbebani dan tak lagi merasa bahagia? Apakah itu memang benar-benar keinginan diri kita sendiri atau malah kita hidup dan berusaha sekeras ini hanya untuk menghidupi mimpi orang lain? Apakah itu sesuai yang benar-benar ingin kita jadikan nyata dan juga perjuangkan setengah mati atau itu hanya sebuah keinginan sesaat karena melihat orang lain punya mimpi yang sama?
Ambillah waktu sejenak untuk mengajak diri kita sendiri berbincang-bincang. Pikirkanlah kembali dengan bijak, mana mimpi-mimpi yang harus kita hentikan, ganti, atau tetap pertahankan. Kita tak harus selalu seambisi itu dalam hidup. Kita tak harus selalu punya kehidupan yang sama dengan kehidupan orang lain. Dan kita juga tidak harus selalu punya standar mimpi yang sama seperti mimpi kebanyakan orang.
Bila hidup sedang terlalu melelahkan, tidak mengapa bila usaha memperjuangkan mimpi-mimpi itu harus sejenak dihentikan. Atau bahkan tidak mengapa pula kita merasa tidak perlu lagi memperjuangkannya. Sebab terkadang, mimpi terbesar yang harus terus kita nyalakan adalah tentang bagaimana kita terus menerus hidup, sampai kita dijemput pulang.
54 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year ago
Text
Salah satu tanda kalau kita sudah dewasa adalah mampu berdamai dengan diri sendiri, dengan masa yang telah berlalu, dengan hal-hal yang tak perlu ditanggapi, dengan arti kebahagiaan yang tak ditentukan oleh orang lain. Tentu semua butuh waktu, namun kalau kita hanya berdiam diri semua akan sama saja.
Meratapi keterpurukan, mendengarkan perkataan buruk, definisi bahagia versi orang lain, semuanya tak akan selesai, hanya akan memunculkan riuh-riuh di kepala, dan membuatmu tak fokus.
Berjalanlah pelan, fokuslah pada tujuan, raihlah mimpi, juga bahagia yang diperoleh atas usaha sendiri, bersama ketenangan hati.
Bangunlah saat fajar, muhasabahlah saat senja. Percayalah, dunia tersenyum lebih lebar kepadamu.
117 notes · View notes
ariva-and-me · 1 year ago
Text
Tumblr media
Dalam kehidupan ini terkadang ada kekosongan seakan ada sesuatu yang hilang, yang belum tercapai. Kita merasa ada sesuatu yang berharga tapi tak bisa kita miliki seolah takdir telah menentukan tak mungkinnya bersatu.
Tapi, dalam kepedihan dan kerinduan yang ada kita menemukan kebijaksanaan dan kekuatan yang muncul. Karena, dalam cinta yang tak tercapai kita belajar tentang arti kesabaran, tentang menghargai dan melepaskan.
Ketika melihat bintang-bintang bersinar di langit malam aku merenungkan keajaiban tak terjangkau di alam semesta. Mereka mengajarkan bahwa keindahan dapat dinikmati dari jauh. Dan kadang-kadang cinta juga memiliki keindahan yang serupa.
Kita tidak mungkin memiliki segala sesuatu yang kita inginkan. Namun, kita bisa menghargai kehadiran mereka dalam jiwa, seperti musik yang terdengar indah meski tak bisa kau pegang. Mereka adalah melodi yang mengalun dalam detak jantung kita.
Mungkin seseorang yang tak mampu kita miliki adalah cerminan dari apa yang sejati dan abadi. Mereka menyoroti nilai-nilai yang tersembunyi dalam diri kita, mendorong kita tumbuh dan mencintai tanpa pamrih.
Jadi, biarkanlah mereka hadir dalam doa-doa dan mimpi-mimpi seperti bunga yang mekar dalam keindahan tak terjamah. Kita bisa merasakan kehadiran mereka dalam hati yang lega meskipun tak mampu kita miliki, mereka tetap bersinar.
Tetap Bertumbuh 🌱
100 notes · View notes
borobudurnews · 1 year ago
Text
WOW !! Mimpi 9 Hal ini Diramalkan Bisa Sukses Besar
BNews-MAGELANG– Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang menciptakan gambaran, emosi, dan perasaan yang terjadi selama tidur. Setiap orang pastinya akan mengalami mimpi baik itu indah maupun seram. Mimpi dianggap sebagai bunga tidur. Ada juga yang mencoba mencari tahu arti mimpi yang bisa dijadikan pertanda atau peringatan. Menurut primbo jawa, arti mimpi adalah pertanda kekayaan atau kesuksesan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
journeyofrskaul · 8 months ago
Text
Ikhlasku belum utuh.
Bu, rasanya sudah cukup aku menghitung tahun demi tahun yang terlewatkan tanpa engkau. Semua kenangan itu masih terputar, namun yg terlihat hanya abu-abu tanpa warna, tanpa suara, dan senyuman indahmu kini yang terlihat semakin samar.
Katanya, hidup tanpa seorang ibu berat. Bu, aku kian mengusahakan segala hal yang aku inginkan dalam hidupku, tertatih-tatih aku mengusahakannya, bu. Aku harus berusaha lebih keras dari kebanyakan yang lain, karena penyambung doaku dengan tuhan tak sekuat dulu.
Bu, kata orang kebanyakan, kini kau sudah berada pada pangkuan tuhan. Bolehkah aku meminta kau untuk merayu tuhan untuk satu saja keinginanku teramini, bu? Bolehkah aku meminta, bu. Untuk kali ini datanglah menjenguk walau sebatas mimpi, aku ingin bercerita perihal aku dan duniaku sekarang.
Bu, jujur aku hampir putus asa, aku kehilangan arah setelah kepergianmu. Aku ingin cukupkan semua, bu. Aku tak tahu arti kata pulang itu apa semenjak kau tiada. Tentang kepergianmu, ikhlasku belum sepenuhnya utuh.
______
19 notes · View notes
piwwa · 6 months ago
Text
Morphine
04/06/2024
Perayaan Mati Rasa
Tentang rasa yang tak lagi terasa, tentang bahagia yang tak lagi menyenangkan, tentang sedih yang tak lagi memilukan. Ternyata mati rasa itu ada.
Hari ini langit sore berwarna biru orange, persis seperti warna langit favoritmu. Hanya ada satu bintang redup tertutup awan abu. Saat menulis ini, aku di atas rooftop kos sahabatku, menikmati angin malam dan sautan adzan isya. Tuhan sangat baik, menyambut malam dengan sapaan ke seluruh mahkluk-Nya. 
“Kamu mau tau ga salah satu mimpi aku yang belum terwujud?”
“Belum tau, apa memangnya?”
“Aku ingin sekali mandi hujan di malam hari. sepertinya seru dan tenang kan?!”
“Boleh saja. Tapi beresiko, nanti pusing dan sakit kepala”
“Yahh sekali saja tidak apa-apa kan? hehe”
“Oke, besok kalo hujan malam aku jemput, kita hujan-hujanan, asalkan jangan sampai sakit”
“Yeayy!! okee!”
Malam bukanlah hal yang menakutkan. Bukan juga hal yang harusnya dihindari. Kebanyakan kita menganggap malam adalah waktu yang menyeramkan dan mencekam, tapi tidak dengan orang yang mencari ketenangan di malam hari. Malam bukan lagi tentang tenang dan sunyi, tetapi lebih dari itu, tempat kembali. Kembali mengingat kejadian hari ini. Kembali merenung takdir diri. Kembali istirahat dengan hati dan kepala yang penuh terisi. Tempat kembali setelah berusaha mencari jati diri namun hampir mati. 
Hujan juga bukan sekedar berjuta kubik air dari langit. Hujan tak selamanya pedih. Hujan akan menjadi tempat kembali untuk jiwa yang tak mau terlihat rapuh. Menyembunyikan tangis dibalik derai hujan. Menyamarkan teriakan ditengah rintik agar tak terdengar sekitar. Memang terdengar sedikit dramatis, namun benar-benar tragis. 
Lalu bagaimana pedih dan hancurnya jiwa yang mencari hujan di malam hari? 
Aku yakin, ia hanya ingin malam menghilangkan ingatannya dan hujan menghapus lukanya.
                                                                       ~
Mencintai bukan perkara kebal. Bukan perkara sekedar menemani. Mencintai adalah pengorbanan dan kehilangan. Seberapa banyak pengorbanan yang mengatas namakan cinta? Sudah berapa banyak kehilangan yang disebabkan oleh cinta?.
Setelah mengenal cinta, pilihanmu hanya dua. Perjuangkan atau kehilangan. 
Masih teringat jelas desir ombak malam itu. Angin malam di tepi pantai menemani dua jiwa yang berkelahi dengan pikiran mereka tentang arti cinta. Keduanya sama-sama terbunuh oleh masa lalu yang pilu. 
“ Menurutmu kenapa orang takut memulai hubungan dengan orang baru ya setelah putus? apa patah hati membuat orang benar-benar tidak percaya lagi dengan cinta?” tanyaku dengan penuh harap mendapat jawaban yang ku inginkan.
“ Tidak juga. Cinta tak pernah habis, hanya saja butuh waktu untuk memulai kisah dan pandangan baru mengenai cinta. Tak perlu buru-buru, cinta tumbuh dengan sendirinya”. jawabnya jujur, dengan pandangan lurus kedepan menatap cahaya bulan di ujung pantai.
Aku tersenyum canggung mendengar jawabannya. Dalam hatiku berkata masih ada keraguan dalam dirinya. Namun di sisi lain aku masih bisa menerima jawabannya, karena aku pernah merasakan fase seperti itu. Tapi semenjak itu, selalu timbul dalam benakku “Kalau dia ragu, kenapa dia mendekatiku? aneh”.
~
I love watching the sunset, but it would be much prettier if I saw it from the reflection of your eyes.
“kamu suka lihat sunset warna apa?” 
“aku suka langitnya yang warna biru orange gitu sih”
Mendengar jawabnya aku sedikit kecewa. Ternyata kesukaan warna sunset kita berbeda. Aku suka warna sunset saat berwarna ungu dan pink. Namun, saat mendengar itu darinya, sepertinya aku mulai suka warna itu. Bukan karena tertarik, hanya saja akan lebih cantik jika aku melihat dari refleksi bola matanya. 
Untuk pertama kali, pantai menjelang malam terasa sangat menenangkan, bahkan hingga pertegahan malamnya. Untuk pertama kali, duduk di tepi pantai beralaskan pasir lembab dan langit gelap terasa sangat menyenangkan. Untuk pertama kali, duduk berjam-jam dengan angin pantai di malam hari tak terasa menakutkan. Hanya karena, Dia. 
Sudah lama sekali perasaan ini tidak menggebu-gebu. Sudah lama sekali perasaan ini tidak diyakinkan. sampai akhirnya, Dia datang dengan beribu alasan untuk tetap tinggal. Sejak saat itu, semua terasa mudah dan indah. Aku kembali jatuh hati. 
Aku ceritakan saja singkatnya, dunia harus tau Dia ada. 
~
Aku menyebutnya Morphine. Tak banyak yang tau, bahkan dia sendiri tak bertanya apa itu Morphine. Dan mengapa aku meyebut dirinya Morphine. Sederhana, dia sakit yang candu.
Aku mengenalnya di salah satu organisasi kampus kita. Tak sengaja, namun aku tau itu pertanda. Dia salah satu yang aktif di organisasi kampus. Suatu hari aku pernah bertanya “Apa kamu tidak lelah terlalu banyak kegiatan?” dan jawabnya “Anggap saja ini hobi”. Ah, yang benar saja, orang mana yang menjadikan organisasi hobi? Dia-lah salah satunya. 
Aku adalah salah satu orang yang percaya cinta itu tumbuh karna terbiasa. Terbiasa bersama, terbiasa menerima, terbiasa bercerita, terbiasa melihat, bahkan terbiasa mendengar. Aku terbiasa mendengar dia bercerita, terbiasa melihat dia tersenyum, dan terbiasa menerima kebaikan darinya. 
Masih terasa bagaimana canggungnya saat Dia membelikan nasi goreng pertamanya untukku saat kegiatan organisasi kami. Masih terasa degup jantungku saat pertama kali memberanikan diri menatap matanya. Tenang. Hanya itu yang ku rasakan. Tanpa adanya pikiran Dia yang akan menjadi alasan mati rasa ini dirayakan. 
“Kamu kenapa bisa suka sama aku?”. Tanyaku padanya di atas motor saat kita keliling kota malam itu. 
“Karena kamu cantik dan baik”. Jawabnya sambil tersenyum tipis. Aku bisa melihatnya dari spion motor.
“Ah klasik! Jawab yang bener dari hati kamu.” Ujarku kesal mendengar jawabannya yang tidak berpendirian itu. 
“Sederhana, hanya karna aku menjadi diriku sendiri kalau sama kamu”. Jelasnya sambil mengelus tanganku yang dingin terkena angin malam. 
Jujur saja, aku tersenyum malu saat itu, tapi aku menyembunyikannya dan membuang muka ke jalanan agar tak terlihat senyum dari spion. Haha, gengsi sekali. Sepanjang perjalanan kami mengobrol tentang banyak hal, perasaan maupun pengalaman. Entah mengapa, perjalanan itu terasa sangat singkat, padahal kami menelusuri puluhan kilometer. 
Jika kamu tau perpisahan adalah akhir dari ceritamu, apakah kamu akan melepaskan disaat semua masih terasa indah?  
~
”Kamu tau ga aku ibaratkan kamu seperti apa?” tanyaku padanya.
“Apa memangnya?” jawabnya penasaran. 
“Aku ibaratkan kamu seperti tengah malam.” Aku yakin dia sangat penasaran menunggu penjelasanku selanjutnya.
“Tengah malam?”
“Kamu seperti tengah malam yang tenang, namun mencekam. Kepala kamu berisik  tapi tidak mengusik. Orang menganggap malam itu menakutkan, tapi di malam hari ada bintang, ada bulan dan ada tenang. Hanya orang yang berani terjaga yang bisa merasakannya.” Jelasku berharap ia mengerti arti yang tersirat di dalam kalimat itu. 
“Keren. Aku tidak pernah terpikirkan filosofi itu sebelumnya”. Ujarnya. 
Aku bukan tanpa alasan mengibaratkan Dia sebagai tengah malam. Dia lebih tenang dari malam. Aku pernah duduk di taman kampus, memperhatikannya dari jauh. Aku tau dia sedang tidak baik-baik saja. Di sebrang sana,  dia duduk dengan tenang, bahkan sorot matanya tidak menunjukkan sedikitpun keresahan. Aku iri. Aku iri bagaimana bisa Dia terlihat tenang saat pikirannya berantakan? Bagaimana bisa saat Dia hancur, Dia selalu menghibur?
Aku selalu suka mendengar dia bercerita, aku selalu menjadi rumah untuknya, begitupun sebaliknya. Aku tau beban yang ia pikul, walaupun dia tak bercerita jika Dia bisa menyelesaikannya sendiri. Baik sekali, tak mau membebani pikiran wanitanya. 
Aku pernah beberapi kali menangis hanya karna melihat pundaknya. Ya, pundak yang penuh beban itu. Aku selalu mencium pundaknya di atas motor, sebagai doa agar Dia dikuatkan. Tak mudah memang menemani masa sulit seseorang, namun aku bertekad menemaninya sampai saatnya aku atau dia yang memilih pergi. 
Dia adalah orang yang selalu mengusahakan kebahagiaanku, entah dengan cara apapun itu. Dia selalu takut dan berpikir aku tak bahagia bersamanya, hanya karna cara dia mencintaiku sederhana. Menurutnya itu sederhana, tapi bagiku adalah segalanya.  
Dia pernah bilang “Aku lebih takut kamu tidak bahagia bersamaku daripada kehilangan kamu”. Pertama kali aku mendengar kalimat itu, aku menganggap Dia egois. Mengapa dia tak takut kehilanganku? Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya aku mengerti.  
Kita gagal memahami bahwa kebahagiaan dalam hubungan itu diciptakan, bukan dicari.
~
Aku dan dia adalah dua orang berkepala batu. Dia dengan egonya yang tinggi dan aku dengan emosi yang tidak stabil. Kami sering berbeda pendapat, namun lebih sering memgungkapkan pendapat. Awalnya, aku mengira komunikasi adalah kunci dari hubungan, ternyata salah, saling mengerti adalah jawaban yang tepat. Komunikasi akan sia-sia jika tak mengerti satu sama lain. Apa yang akan kamu komunikasikan jika tidak bisa mengerti maksud satu sama lain? 
Kami terbiasa menyelesaikan masalah dengan bertemu. Kami rasa, dengan bertemu kami lebih mengerti dan lebih leluasa menyalurkan pikiran. Aku selalu kagum dengan cara Dia berpikir, selalu bisa meyakinkan hal yang meragukan. Aku selalu jatuh cinta dengan cara dia menyampaikan pendapatnya tanpa melukai hati sedikitpun. Aku selalu suka saat kami mengakhiri perdebatan dengan pelukan panjang. Aku rasa,  selagi ada dia, aku akan baik-baik saja. 
Setiap pagi aku akan tersenyum melihat pesannya mengucapkan selamat pagi. Di kampus, kami sering bertemu dan duduk di taman atau kursi panjang. Jika luang, kami selalu makan bareng di warung belakang kampus. Aku suka rutinitas itu, kami tak pernah ragu dan tak pernah berpikir akan bertemu hari itu. Hari di mana kampus terasa mencekam untuk pertama kalinya. 
Mencintai bukan sekedar memberikan cinta, mencintai juga menerima. Menerima kenyataan bahwa hanya karena kamu tidak dicintai dengan cara yang kamu inginkan, bukan berarti dia tidak mencintaimu.  
Mencintai juga perkara cukup. Itu yang gagal kami pahami. Aku dan Dia. 
Aku bahagia, tak pernah sebahagia ini. Being love by someone that you love.
Setiap sudut kampus adalah kita, setiap sudut kota adalah kita. Masih terbayang sambaran kilat saat kita terjebak hujan sehabis dari pantai. Kita duduk menikmati mie ayam grobakan sembari menunggu hujan yang tak kunjung reda. 
“Hujannya ga akan reda, udah malem banget, mau trobos aja?” tanya dia sembari masih memperhatikan hujan.
“Aku kan suka hujan ayo trobos aja!” jawabku bersemangat. 
“Oke kita trobos tapi kamu harus pakai jas hujan, tidak ada penolakan.” Tegasnya sambil memasangkan jas hujannya di badanku. 
Aku tak bisa menolak, perintah dari dia akan selalu aku turuti. Kami pun menerobos hujan lebat ditengah-tengah kota. Dia basah kuyup karena tidak memakai jas hujan. Tapi kita masih bisa mengobrol dan bernyanyi sepanjang jalan. 
jApakah penjual di pantai yang sering kita kunjungi heran kenapa kita tidak pernah ke pantai lagi? Apakah pak de penjual mie ayam langganan kita tidak menunggu kita datang lagi setiap tanggal 22?. Aku yakin mereka rindu. Aku juga begitu. 
~
Menyerah bukan perkara mudah. Ada banyak alasan untuk tetap bertahan, tapi akan kalah dengan satu alasan, masa yang habis. Menyerah pada orang yang kamu cintai adalah seburuk-buruknya rasa. Di mana kamu akan tau semuanya akan berakhir, bukan karna kamu ingin, tapi karna kamu harus. Tak ada yang lebih menyakitkan dari saling melepaskan karena tak bisa saling menguatkan.  Tak ada yang lebih menyedihkan dari pelukan dan ciuman terakhir sebelum benar-benar merelakan. 
Malam itu, tak pernah ada di bayanganku, aku rasa dibayangannya pun tak ada. Malam di mana aku adalah aku dan kamu adalah kamu yang sebenarnya. Selama ini kita hanya sembunyi di balik kata cinta, tanpa kita sadari kita hanyalah dua orang yang  saling menyakiti. 
Permintaan terakhirku ke pantai bukan tanpa alasan. Aku ingin perpisahan kita juga indah seperti bagaimana kita memulainya. Meski saat itu, untuk pertama kalinya aku benci mendengar suara ombak. Untuk pertama kalinya pantai tidak menenangkan. Dan untuk pertama kalinya aku menatap lautan dengan tatapan pasrah. 
Aku tidak memandang perpisahan itu buruk, tak membenci alasan kami berpisah. Aku hanya bertanya mengapa masa kita hanya sementara? 
Setiap hari aku meyakinkan diriku bahwa aku bisa bahagia, seperti katamu. Aku percaya itu, karna kamu yang mengatakannya. Aku akan tetap menjadi aku yang dulu, selalu pesan es teh, selalu cemil es batu, selalu suka Taehyung, dan selalu menangisi video tiktok sedih yang  aku kirim ke kamu .
300 hari bukan waktu yang sebentar. Bukan waktu yang mudah untuk melupakan. 
Aku dan Dia bukan sekedar hubungan, tapi perjalanan.  
Aku tak masalah Dia bukan milikku lagi, asalkan dia masih di Bumi. 
Perihal  mati rasa ini, biarlah aku sendiri yang merayakan. 
Pulanglah suatu hari nanti, bawa kabar baik tentang mimpi-mimpi yang kamu ceritakan dulu. Kembali bercerita di tepi pantai. Walaupun tidak sebagai sepasang kekasih lagi, tapi kenanglah kita pernah saling mengisi. 
My prayers are with you every step of the way. The time you need my hug, turn around, I'm right behind you.
H
10 notes · View notes
abubuaa · 7 months ago
Text
Ada rumah indah, memang belum sempurna, namun mulai ditinggalkan oleh penghuninya. Ia memiliki anggota sebagai penghuni begitu banyak, mungkin mencapai ratusan jumlahnya. Sebut saja Lembaga Dakwah Kampus.
Mungkin untuk kalian yang aktif segelintir itu mengata "tidak", tersebab kalian pelaku aktif dalam rumah itu. Tetapi coba lihat database kader, seberapa banyak yang benar-benar terbina dan mau aktif di LDK ?
Kesibukan kita dengan memikirkan kuantitas nyatanya berbanding terbalik dengan kualitas. Kita tengok penjagaan yang sudah mulai lepas. Banyak kader yang lisan hari harinya jauh dari diskusi membahas umat, dakwah, tersibukkan dengan rutinitas yang kurang bermanfaat.
Kita tengok juga pembinaan sudah mulai tidak dihiraukan. Satu pekan tanpa melingkar nampaknya menjadi hal yang tidak meresahkan. Nampak biasa saja, bahkan terkesan bahagia seakan itu rutinitas yang memberatkan.
Apa jadinya gerakkan yang tidam memperhatikan sebuah kualitas ?
Tengok pula pemahaman anggota tentang dakwah ini, bagaimana orientasi mempengaruhi kontribusi. Begitu variatif, namun minim eksekusi. Bayang-bayang beban dan ketidaklayakan itu seakan jadi mimpi buruk yang harus dibuang sejauh mungkin. Begitu luar biasanya setan memainkan peranannya.
Hilang sudah identitas khas itu, Muwashofat yang harusnya melekat pada setiap anggotanya. Benar-benar tak nampak batang hidung. Apa pemahaman itu tak tersampaikan karena pembinaan dan penjagaan yang telah lepas pegangannya. Dampaknya luar biasa, kita bergerak tanpa ada ruh dakwahnya, hilang kebermanfaatan dan jauh dari nilai-nilai percontohan sesuai dengan visi yang telah kita bahas setiap tahunnya. Imbasnya banyak kader yang lari memilih pergi meninggalkan rumah yang indah itu.
Bukankah hakikat dakwah ialah meminta, ia ibarat cinta, yang kemanapun dan dimanapun akan meminta. Meminta akan keberanian kita, meminta akan pengorbanan kita, meminta akan keikhlasan kita, meminta akan kesabaran kita, meminta akan waktu kita, bukan sekedar waktu luang saja, tetapi waktu yang kita luangkan. Ia juga meminta setiap apa saja yang kita miliki untuk dipinjamkan kepada Allah SWT, baik harta maupun jiwa.
Apalah arti kehidupan ini ketika kita hanya menginginkan keuntungan bagi diri kita sendiri. Sementara diluar sana masih banyak yang membutuhkan kontribusi dakwah kita. Rumah yang telah didirikan dan dirawat oleh pendahulu kita bukan untuk diisi lalu ditinggal, namun untuk diisi lalu berkontribusi.
Rumah ini diharapkan mampu mencerahkan lingkungan ia tinggal, suasananya nyaman bahkan keberadaan dan kebermanfaatannya dirasakan Anggota-anggota LDK, mari kembalilah pada rumah dakwah kita ini. Mari kita rawat rumah ini. Mari kita benahi. Kembalikan suasana suasana tarbiyah pada gerakan dakwah ini. Jangan sia-siakan potensi barang satu kader saja. Utamakan dan optimalkan Pekanan (LC) kita, karena ia adalah proses sarana pembinaan dalam gerakan ini, karena badai yang lebih berat ialah badai yang datang dari rumah sendiri, ia sangat riskan, justru pertahanan akan muat manakala badai itu datang dari luar.
Selamat Milad Lembaga Dakwah Kampus KARISMA - Selamat berbenah
-Abubua
Tumblr media
15 notes · View notes
liputanpers · 1 year ago
Text
18 Arti Mimpi Putus dengan Pacar, Bisa Karena Insecure
Liputanpers.com – menyajikan informasi terbaru tentang 18 Arti Mimpi Putus dengan Pacar, Bisa Karena Insecure. Anda juga bisa mencari berita terkait dalam kategori Opini, yang selalu terupdate setiap hari. Liputanpers merupakan portal berita yang berasal dari berbagai sumber media online maupun sumber informasi swadaya masyarakat. Setiap informasi yang di publikasikan pada situs kami cantumkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
AMANAH, Call 081-197-5649, Membayar Fidyah Ke Panti Asuhan di Bandung
Tumblr media
KLIK WA https://wa.me/62811975649, Sedekah Untuk Penghafal Al Quran, Sedekah Untuk Panti Asuhan, Sedekah Untuk Pondok Pesantren, Sedekah Untuk Pesantren, Sedekah Untuk Penuntut Ilmu Yayasan Mutiara Harapan ( YMH ) adalah lembaga nirlaba milik ummat/ masyarakat yang dapat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhua�fa dengan dana zakat, infaq, sodaqoh serta wakaf, dan dana � dana yang dihalalkan oleh syariat dan legal, dari perorangan, kelompok masyarakat, perusahaan dan lembaga lainnya. Kelahirannya diawali dari empati kolektif dari Komunitas Wiraswasta yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin dan juga banyak berjumpa dengan masyarakat kaya. Maka digagaslah sebuah manajemen galang kebersamaan dengan siapa saja yang peduli terhadap nasib masyarakat miskin / dhua�afa. Laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan, ada 75.303 orang anak yang putus sekolah pada 2021. Jumlah anak yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) merupakan yang tertinggi sebanyak 38.716 orang. Hal inilah yang melandasi Yayasan Rumah Bintang Indonesia merancang suatu program sosial bidang Pendidikan sebagai kepedulian akan perubahan yang lebih baik pada perkembangan bangsa di masa datang. Yayasan Rumah Bintang Indonesia Jl. Sindang Sari III No.29B, Antapani Wetan Kec. Antapani Kota Bandung Jawa Barat 40291 Gmaps https://maps.app.goo.gl/eDDk7wryWLPBYUCc6?g_st=iw Hub : 081-197-5649 Info Lebih Lanjut : Instagram: https://instagram.com/officialrumahbintang.id Twitter : https://twitter.com/rumahbintangin1 Tiktok: https://www.tiktok.com/@yayasanrumahbintangind Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCVNOL9GErB-AQuglB1cDvZA Facebook: https://www.facebook.com/Rumah-Bintang-Indonesia-110225361823026 #donasiuntukanakyatim, #donasiuntukanakyatimpiatu, #donasiuntukanakyatimdanduafa, #sedekahuntukanakyatim, #sedekahuntukanakyatimdanfakirmiskin, #sedekahuntukanakyatimdandhuaffa, #sedekahuntukanakyatimdhuafa, #sedekahuntukpantiasuhan, #donasiuntukpantiasuhan, #donasiuntukpantiasuhanpantijompo panti asuhan terdekat, sembako untuk panti asuhan, hadits sedekah anak yatim, manfaat sedekah anak yatim, bingkisan yang tepat untuk anak yatim, panti asuhan jakarta, sumbangan untuk panti jompo, hadist tentang sedekah
0 notes
gadisneptunus · 22 days ago
Text
Apa arti mimpi se siang tadi ya Allah😭😭
Terasa begitu nyata, meskipun aku tahu bahwa hanya ilusi semata
3 notes · View notes