#wedang
Explore tagged Tumblr posts
Text
I realized I never posted this and 4/13 is definitely the best day to do so So here's my bunch of idiots, close-ups and a relation chart under the read more
#my art#my ocs#homestuck oc#fantrolls#Jadrov#Okhima#Tarrak#Makina#Koneho#Khizai#Mnandi#Wedang#Takkan#Murahi#Alezla#Adalia#yes I changed Takkar for Tarrak because it was too close to Takkan but didn't changed it in the pic
3 notes
·
View notes
Text
Diplomasi dan Filosofi Wedang Jahe

MIRMAGZ.com - Siapa yang tidak tahu jahe? Rasanya, hampir tidak mungkin jika orang Indonesia tak tahu rempah temu-temuan yang satu ini. Melansir Wikipedia, nama rempah jahe pertama kali ditulis oleh Kong Hu Cu dalam buku Analek Konfusius pada 557–479 SM. Di sana diterangkan bahwa dia selalu mengonsumsi makanan dengan jahe. Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan bahwa jahe merupakan sambal pertama bagi rakyat Nusantara. Mengutip Kompas.com, meski rempah, jahe digunakan sebagai pemedas makanan. Hal itu termaktub dalam prasasti kuno yang diteliti pakar arkeolog dan ditemukannya kata ‘sambal’. Akan tetapi, kata ‘sambal’ tidak merujuk pada cabai seperti saat ini melainkan penggunaan jahe sebagai bahan utamanya. Di berbagai daerah, nama jahe sendiri bervariasi. Jahe lazim didengar di tanah Sunda, sementara orang Jawa dan Bali menyebutnya jae. Agak berbeda dengan masyarakat di Aceh yang menyebutnya halia, dan orang-orang Bugis yang menyebutnya pase. Jahe sangat dekat dalam keseharian masyarakat kita, khususnya orang Jawa. Kedekatan orang Jawa dengan tumbuhan khususnya rempah-rempah memang sudah lama terjalin dan tampak empiris dalam dunia obat-obatan atau jamu. Hampir seluruh obat tradisional yang digunakan di Jawa diperoleh dari khasiat tumbuhan. Itulah alasan mengapa empon-empon (jahe, temu lawak, temu giring, kunir, kencur) kerap ditanam oleh masyarakat Jawa (Santosa, 2017:7). Jahe khususnya, tak hanya dijadikan empon-empon untuk bahan memasak seperti aneka soto. Rempah aromatik yang mampu melegakan tenggorokan ini hampir setiap hari dikonsumsi dalam bentuk minuman yang akrab disebut ‘wedang jahe’. Wedang dalam bahasa Jawa artinya minuman. Dengan begitu, wedang jahe berarti minuman yang bahan utamanya adalah jahe. Biasanya, wedang jahe hadir pada setiap hik (angkringan) dan menjadi favorit orang-orang Jawa di kala musim penghujan atau ketika iklim sedang sejuk-sejuknya. Kebiasaan itu kian meningkat, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. Banyak orang Jawa percaya bahwa dengan rutin mengonsumsi empon-empon termasuk jahe baik dalam bentuk wedang, atau diparut dan diambil sarinya, mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tumbuhan jahe atau Zingiber officinale konon memiliki filosofi yang sederhana namun penuh makna. Istri Wali Kota Bogor Bima Arya, Yane Ardian pernah menyampaikan salah satu filosofi dari tanaman jahe. Dikutip dari laman Bogor Update, Yane mengatakan bahwa meski daun jahe tumbuh ke atas, manfaat yang dapat diambil (jahe) berada di bawah tanah. Itu artinya, jahe mengajarkan bagaimana seseorang harusnya tetap bisa memberi manfaat tanpa perlu menunjukkan jati dirinya. Jahe dikatakan hanya berada di bawah tanah namun manfaatnya bisa dirasakan banyak orang. Hal ini selaras dengan filosofi tuwuhan atau tumbuhan dalam laku hidup orang Jawa. Masyarakat Jawa menjadikan tumbuhan sebagai sedulur sinarawedi yang artinya sebagai perlambang kekuatan, kesabaran, kejujuran, keikhlasan dan kesetiaan. Perlambang itu memuat ajaran bahwa manusia harusnya bertindak selaras dengan alam yang tak punya pamrih dalam melayani makhluk hidup (Santosa, 2017:9). Jika diselisik dari sejarah masa kuno, jahe beserta rempah-rempah lainnya secara umum memang sudah sangat masyhur. Rempah-rempah di masa kuno memang menyimbolkan eksotisme yang sarat akan kesakralan. Menurut filsuf Theophrastus, rempah-rempah bahkan lebih banyak digunakan para tabib daripada juru masak (Turner, 2011:59). Rempah-rempah berdasarkan literatur Alkitab juga pernah dihargai setara dengan emas ketika abad ke-10 SM Ratu Sheba mengunjungi Raja Solomon di Yerusalem dan menghadiahinya emas dan rempah-rempah juga batu permata (Czarra, 2009). Tak hanya itu, rempah-rempah khususnya jahe, bawang merah dan bawang putih bahkan disebut di dalam ayat Alquran. Jahe, disebut sekali di dalam Alquran dalam Surah Al-Insan (76) ayat 17 sebagai campuran minuman para penduduk surga. Ayat tersebut bermakna “Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe”. Meski begitu, ada beberapa pendapat yang berbeda tentang kata jahe dalam bahasa Arab, ‘zanjabila’ pada ayat tersebut. Mengutip kesimpulan dari sebuah skripsi berjudul “Tafsir Ayat-ayat tentang Rempah”, kata jahe dalam ayat tersebut hakikatnya berbeda dengan jahe yang ada di dunia. Namun, menurut seorang ahli tafsir Mesir, Thanthawi Jauhari, jahe dikatakan merupakan salah satu sifat dari mata air yang ada di dalam surga, yang disebut Alquran sebagai ‘Salsabila’. Meski begitu, ada sedikit perbedaan dengan tafsir yang diungkapkan Profesor Quraish Shihab. Menurut mufassir Indonesia itu, kata ‘zanjabila’ bermakna mata air di dalam surga yang memiliki sifat Salsabil (mudah mengalir di tenggorokan). Walau terdapat sedikit perbedaan penafsiran, setidaknya kata ‘zanjabil’ mewakili sebuah sifat yang selama ini kita ketahui dari rempah jahe; melegakan tenggorokan. Ketika jahe diracik menjadi minuman hangat, dia tidak hanya sekadar lewat di tenggorokan namun memberikan sensasi hangat dan melegakan. Bahkan, melansir Alodokter, bagi ibu hamil yang tengah mual, flu, pilek atau batuk, minuman dengan racikan bahan utama jahe sangatlah aman dikonsumsi dibanding obat kimia dengan dosis aman sekitar 1.000 s.d 1.500 mg per hari. Dengan beragam manfaat, latar belakang, filosofi dan kekayaan sejarahnya, wedang jahe tentu berpotensi menjadi salah satu alat diplomasi pemerintah Indonesia. Sebagai produsen jahe terbesar di dunia dan sudah mengekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Uni Emirat Arab, Inggris, Hong Kong, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Malaysia dan Korea, Indonesia punya peluang besar untuk lebih berfokus memasarkan jahe ke pasar internasional (Astaman, 2016). Mungkin, jika ekspor bahan bakunya sudah biasa, racikan minumannya akan tampak lebih istimewa. Sedikit cerita, saya pernah bekerja dengan salah seorang anggota keluarga. Bibi saya seorang praktisi farmasi yang sudah mengembangkan kemampuan di industri minuman herbal dan kecantikan. Salah satu minuman herbal andalannya telah terjual sampai Malaysia dan Korea Selatan, dan minuman tersebut mengandung jahe. Ketika kami melakukan pameran di Jakarta Convention Center pada 12-14 Oktober 2016 silam, banyak pengunjung mancanegara yang tertarik membeli, mencicipi dan memesan produk herbal berbahan jahe kepada kami. Antusiasme para pengunjung saat itu sangat tinggi dan mayoritas menanyakan tentang jahe. Hal itu memberikan aspirasi kepada saya tentang pentingnya gagasan diplomasi wedang jahe. Pada akhir Agustus 2018 lalu, Presiden RI Joko Widodo sendiri juga pernah menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison dengan wedang jahe madu sebagai salah satu hidangan. Dengan sifat jahe pada minuman yang mampu melegakan tenggorokan serta membuat badan hangat, wedang jahe jelas tepat dijadikan ‘alat’ untuk berdiplomasi. Rasa hangat dan melegakan dari wedang jahe bisa saja menurunkan tensi atau membuat suasana perbincangan menjadi lebih kekeluargaan. Diplomasi semacam itu termasuk ke dalam istilah diplomasi kuliner atau gastrodiplomasi. Penyuguhan wedang jahe terhadap tamu negara asing tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lezat namun juga bisa menjadi ‘perantara’ yang membuat lawan bicara tenang dan bisa diajak bekerja sama. Lebih jauh, Paul Rockower dalam The Gastrodiplomacy Cookbook mengatakan bahwa gastrodiplomasi adalah “cara terbaik untuk memenangkan hati dan pikiran melalui perut.”. Implementasi gastrodiplomasi secara formal dan khusus bahkan bisa ditujukan sebagai diplomasi suatu negara terhadap negara lain. Hal itu jelas bertujuan untuk lebih dari sekadar mengajak masyarakat asing dalam mencicipi kuliner khas negara kita, dalam hal ini wedang jahe. Namun juga bertujuan “agar mencintai suatu negara melalui kuliner”. Sesuatu yang bisa membumikan kekayaan Nusantara meski hanya melalui secangkir wedang jahe! Sumber bacaan: Astaman, Made. 2016. Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Czarra, Fred. 2009. Spices: a Global History. London: Reaktion Books. Fadly Rahman. 2019. Negeri Rempah-rempah dari Masa Bersemi hingga Gugurnya Kejayaan Rempah-rempah. Jurnal Patanjala. Nur Aziza, Ulfa. 2017. Tafsir Ayat-ayat tentang Rempah (Studi Komparatif Tafsir Ilmi). Jakarta: Institut Ilmu Alquran. Santosa, Iman Budhi. 2017. Suta Naya Dhadhap Waru (Manusia Jawa dan Tumbuhan). Yogyakarta:Interlude. Turner, Jack. 2004. The history of a Temptation. New York: vintage books. Read the full article
#artikeljahe#artikeltentangjahe#diplomasi#filosofi#filosofijahe#filosofiwedangjahe#halia#jae#jahe#pase#rempah-rempah#rempahindonesia#rempahjahe#wedang#wedangjahe
0 notes
Text
PRODUK ORIGINAL!, WA 0813-5812-3335, Gerai wedang uwuh pack
🍃 Selamat datang di Griya Mint Malang! Kami dengan senang hati memperkenalkan "Wedang Uwuh," minuman yang akan meremajakan semangat Anda dan merawat tubuh dengan alam.
Apakah Anda sering merasa stres dan lelah? Kami memiliki solusi untuk Anda. "Wedang Uwuh" adalah minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah alami. Rasakan ketenangan seketika begitu Anda menikmatinya. Kami tahu betapa pentingnya perasaan baik dalam keseharian Anda. Dengan "Wedang Uwuh," kami mengatasi masalah kesehatan Anda dan membantu Anda meraih kebahagiaan.
Tidak peduli apakah Anda membutuhkan dorongan energi di pagi hari atau ingin rileks setelah hari yang panjang, "Wedang Uwuh" ada untuk Anda. Minuman hangat ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan stres, dan memberikan Anda kesejahteraan yang Anda butuhkan.
Jadi, bagaimana Anda bisa merasakan keajaiban "Wedang Uwuh" ini? Mudah saja! Kunjungi Griya Mint Malang di Jl. Phospat no 31, Pandeam 2, Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia (https://g.page/griya-mint-malang?gm) dan dapatkan produk berkualitas kami di :
🛒 : https://shp.ee/5phmm3n
📞 : 0813 - 5812 - 3335 (https://wa.me/6281358123335)
Kami menghargai Anda, pelanggan kami, dan kami ingin memastikan Anda mendapatkan yang terbaik. Tim layanan pelanggan kami selalu siap membantu Anda dengan pertanyaan dan permintaan Anda. Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami.
Terima kasih atas dukungan Anda! Bersama-sama, kita bisa mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Mari nikmati "Wedang Uwuh" dan jadikan setiap hari Anda lebih baik dari sebelumnya. 🌱
#griyamintmalang#wedang#wedang uwuh#wedang uwuh malang#marketing#herbal#minuman tradisional#rempah rempah#warisan budaya
0 notes
Video
Gara Gara Wedang Buatan Bapak Mertua Aku Akhirnya Melayang || Cerpen Rom...
0 notes
Text
Entrepreneurship practicals always the yummiest
0 notes
Text

Taste like ginger tea. The wood chips keep getting in my mouth. Color is magnificent. They said it is from the red wood bark inside. Keeping the wood away from getting in my mouth constantly. Sip, push back with tongue, sip, push back with tongue. It's okay. 7/10.
1 note
·
View note
Text
wedang uwuh beverage, WA 0813-5812-3335, Jual Wedang Uwuh Solo
Wedang Uwuh adalah minuman tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, biji pala, cengkeh, dan kapulaga, yang kemudian direbus bersama-sama dengan air dan gula aren.

Wedang Uwuh sering disajikan dalam acara-acara tradisional Jawa, seperti pernikahan, upacara adat, atau saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Selain itu, minuman ini juga dianggap memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu menghangatkan tubuh, meredakan sakit kepala dan flu, serta membantu meredakan stres dan kecemasan.
Selain khasiatnya yang bermanfaat, Wedang Uwuh juga memiliki rasa yang khas dan nikmat. Rasa manis dari gula aren dan aroma rempah-rempah yang harum menjadikan minuman ini sangat cocok disajikan dalam cuaca yang dingin atau pada saat sedang bersantai.
Wedang Uwuh dapat ditemukan di banyak warung atau kedai kopi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan kini telah mulai dikenal di berbagai wilayah di Indonesia. Bagi Anda yang ingin mencoba minuman tradisional ini, Wedang Uwuh dapat dengan mudah dibuat sendiri di rumah dengan resep yang sederhana dan mudah diikuti.
📲 0813-5812-3335
https://wa.me/6281358123335 Dan bisa langsung ke lokasi kami di :
Jl. Phospat no 31, Pandean 2 , Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Terimakasih dan happy shooping…
#Wedang Uwuh adalah minuman tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Minuman ini terbuat dari campuran remp#kayu manis#biji pala#cengkeh#dan kapulaga#yang kemudian direbus bersama-sama dengan air dan gula aren.#Wedang Uwuh sering disajikan dalam acara-acara tradisional Jawa#seperti pernikahan#upacara adat#atau saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Selain itu#minuman ini juga dianggap memiliki manfaat kesehatan#seperti membantu menghangatkan tubuh#meredakan sakit kepala dan flu#serta membantu meredakan stres dan kecemasan.#Selain khasiatnya yang bermanfaat#Wedang Uwuh juga memiliki rasa yang khas dan nikmat. Rasa manis dari gula aren dan aroma rempah-rempah yang harum menjadikan minuman ini sa#Wedang Uwuh dapat ditemukan di banyak warung atau kedai kopi di Jawa Tengah dan Yogyakarta#dan kini telah mulai dikenal di berbagai wilayah di Indonesia. Bagi Anda yang ingin mencoba minuman tradisional ini#Wedang Uwuh dapat dengan mudah dibuat sendiri di rumah dengan resep yang sederhana dan mudah diikuti.#📲 0813-5812-3335#https://wa.me/6281358123335#Dan bisa langsung ke lokasi kami di :#Jl. Phospat no 31#Pandean 2#Purwantoro#Blimbing#Malang#Jawa Timur#Indonesia#https://g.page/griya-mint-malang?gm
1 note
·
View note
Text
Update Teh
Definisi kata teh sudah bergeser di kepala gue. Dari yang awalnya seduhan daun teh nasgitel ala solo, sekarang meluas ke seduhan bahan-bahan lain seperti bunga dan rempah
Selera gue tentang teh pun bergeser. Awalnya gue cuma suka black tea kemudian ke teh dengan hint buah seperti Earl Grey Tea, Berry, Peach atau Lychee.
Setelah itu gue mulai suka sama Black Tea dicampur Peppermint. Kemudian mulai eksplore teh dengan bahan dasar rempah seperti wedang uwuh, chai, atau sekedar random mencampur bumbu dapur macem kunyit, sereh, jahe, dan bunga lawang.
Belakangan gue juga mulai mengeksplore bunga. Dulu tuh bunga yang pertama gue coba adalah buah chamomile. Soalnya di pasaran kan banyak banget teh chamomile. Ternyata gue kurang cocok. Habis itu nyoba teh hibiscus alias rosella. Oke sih tapi just oke aja. Belum yang suka banget.
Bulan lalu nyobain black tea campur lavender. Ternyata gue suka. Harumnya aroma lavender tuh ngebuat teh berasa lembut banget. Minggu depan, gue mau nyoba teh Peony putih. Nggak sabar menghirup baunya.
27 notes
·
View notes
Text
Merencanakan Hari

Padahal, sudah jauh-jauh hari kami menanti siang ini. 'Kamu itu rindu aku, namanya' sudah terngiang di kepala berulang kali. Eh, tapi dia malah rindu air, bukan rindu saya hiks.
Kak Fatimah, terima kasih untuk cerita hari ini. Obrolan siang tadi memang sudah kurindukan lama sekali. Maaf untuk tidak jadi berenang hari ini, meski aku tau bahwa kita sama-sama mengerti.
"Kamu mau kukenalkan dengan kebahagiaanku lately, mau ga"
Misi pertama siang ini adalah makan offline di warteg. Kak, makan offline??? Iya, biasanya kan kita makan online, ya. HAH?! Ya sudah, kita ikuti saja berbagai istilahnya, perdebatan diksi antara kita memang tak ada habisnya.
Buru-buru menuju kolam renang karena (aku baru tau banget!!) perempatan depan gang akan dipakai jum'atan. Literally gelar sajadah di jalan yang kita lewatin. Biasanya sih jam 11 langsung dari kampus belum ramai ya, ternyata tadi sudah banyak orang berkumpul akan membentuk shaf salat.
Menitip tas sebentar, lalu menyusuri jalanan pasar arah pulang untuk mencari warteg terdekat. Semakin jauh, semakin tak terlihat saja kehidupan warteg di sana. Mendekati jalan utama, akhirnya kami menepi di kedai fried chiken dan wedang uwuh.
Obrolan kami sejak di jalan berpindah ke tempat yan lebih nyaman, meski bukan warteg seperti yang kita inginkan. Aku suka sekali, mendengarkan cerita satu fase penting dalam perjalanan hidup seseorang. Menggali banyak pemahaman baik untuk diterapkan atau sekadar dituliskan.
"Mas, takut kucing." wkwkw sangat perempuan, ya, cara menyampaikannya. Pindah meja berkali-kali demi menghindari kucing yang ngikut terus kesana kemari. Kita serahkan saja pada pawangnya untuk membawa kucing itu yang hanya bertahan sebentar lalu kembali lagi huft.
Perjalanan ilmu, akhir-akhir ini sangat menarik perhatinku. Aku banyak tercengang mendengarnya bercerita. Menyadari, bahwa kita sebenarnya tumbuh dan berkembang melalui prasangka baik guru-guru kita.
Padahal dulu kami sama sekali tak mengerti, lalu sekarang sudah berada di titik ini. Padahal dulu esensi belajar yang melekat di kepala hanya sekadarnya saja, lalu sekarang harus menyiapkan yang terbaik untuknya. Padahal dulu senang sekali dapat nilai tinggi tanpa sibuk belajar sana sini, lalu sekarang lenyap sudah kesombongan kami.
Topik setelahnya, kritik sastra kecil-kecilan. Membahas tuan-tuan tak bernama yang akan jadi pelabuhan. Satu kata bisa lama pembahasannya. Ah, aku merasa bebas sekali di depan kata-kata.
Obrolan saat makan harus kita hentikan segera, kalau tidak akan berlanjut sampai waktu makan berikutnya.
Kembali ke House of Maryam langsung bersiap renang, menyadari waktu kami yang sempit sekali hari ini.
Aku sudah bersalaman dengan air saat tiba-tiba ada pelatih les anak yang datang membawa spanduk :) Saling berpandangan kami saat menyadari mungkin harus kita tunda renang hari ini. Hiksss masih sedih tapi gapapa, wa, Allah siapkan waktu yang lebih baik.
Untung ibunya baik hati dan pengertian sekali. Kami ditawari tetap renang atau mau naik dan uang tiket dikembalikan. Tentu saja yang kedua pilihan kami. Yaa rabb, usaha penjagaan ini semoga bernilai pahala di sisi-Mu.
Hari-hari penuh kejutan, bagaimana kita sama sekali tak bisa mengandalkan diri sendiri dalam merencanakan hari. Ada waktu yang perlu kita serahkan saja, akan ke mana Allah memperjalankan langkah-langkah kita.
Masih ada hari sial di hidupmu? Sesungguhnya itu hanyalah hari-hari yang kau belum temukan surat cinta-Nya.
Akhirnya kami pulang masing-masing. Masih retak sedikit tidak jadi berenang dan sudah kepalang basah meski kepala masih kering :)) Tapi tetap tak merasa sia-sia setelah obrolan makan tadi yang sebenarnya masih kurang waktunya.
Pada hari-hari esok, mari kita terus merencanakan kebaikan yang akan menuntun kita pada kebaikan-kebaikan lainnya.
Jakarta, 02 November 2024 // @kphpdraisme
6 notes
·
View notes
Text






Daripada galau dan strees masalah jodoh dan kerjaan, ya udah aktif jualan online lagi deh.
Kalau ada yang suka banget sama rimpang-rimpang dan suka ala -ala JSR. Kalau ga mau ribet, pakai yang langsung tuang saja nih.
Tersedia kemasan pouch dan botol 230gr/250gr.
Varian rimpang ;
* Jahe instan
* Jahe Merah
* Beras kencur
* Wedang uwuh
* Rimpang
* Kunyit Asam
* Temulawak
* JSR
* Kemasan 100 gr
* Kemasan sct 20 gr
Cod hanya hari minggu (Area Solo/Surakarta) Kalau kirim-kirim bisa setiap hari dan bisa ke seluruh Indonesia, all ekspedisi ya 💚
Sebelum usaha bareng patner halal, mandiri dulu lah, siapa tau bisa buat umroh.
Edisi jualan.
2 notes
·
View notes
Text










Mungkin ini, makanan-makanan yang saya repeat order kalau pilang ke kampung suami, kampung condong catur.
Siap sangka jodoh saya orang jogja, rumah masa kecilnya di concat, dimana disitu banyak jajanan. Hehe cocok untuk saya yang suka nyemil. Wkwkwkw
Tapi tiap pulang ke jogja, saya makan hal yang diulang2. Itu itu saja. Bakmi jowo ya disitu, soto ya yang itu, mi ayam ya pasti disana.
Kok ga ganti-ganti ya. Ya karena sudah pernah nyoba, puas, dan percaya akan rasanya yang konsisten.
Minuman daerah jogja bukan wedang uwuh, tapi couvee. Kalo kearah Bantul sekalian beli mangut mbah Marto sama mie ayam bu Tumini. Mau ke SS di dekat rumah mertua ada 3-4 warung SS (dimana kalo di jakarta harus membelah jakarta dulu alias ke jakbar, dulu sih deket). Bakmi jowo ya pak Kuncung or pak Pele as always. Gudeg ya gudeg Gejayan or gudeg bu Ahmad. Kadang pingin coba gudeg Bromo, tapi apalah daya. Suami psti berikir meh maem gudeg kom kudu antri tengah malam. Hufet. Soto ya pak Dalbe atau soto Bathok dekat sambisari dari sebelum nikah sampai sekarang (pas hamil bisa sehari 3x nyidam soto pak Dalbe)
Apa semua makanan itu enak? Ya relatif. Kan beda orang beda rasa. Hehe.
Tapi rata-rata makanan-makanan itu yang saya repeat order.
Kenapa ga coba yang lain? Wkwkwk mgkn blm waktunya. Jogja, suatu hari nanti akan kutinggali kau, kujajah kulinermu hehehe insyaAllah.
32 notes
·
View notes
Text
ATTENTION. MY INDONESIAN MUTUALS AND FOLLOWERS. WEDANG UWU IS NOW A REAL PRODUCT THAT YOU CAN BUY
2 notes
·
View notes
Text
COBA PRODUK BARU KAMI!, WA 0813-5812-3335, Gerai wedang uwuh premium
🍃 Selamat datang di Griya Mint Malang! Kami dengan senang hati memperkenalkan "Wedang Uwuh," minuman yang akan meremajakan semangat Anda dan merawat tubuh dengan alam.
Apakah Anda sering merasa stres dan lelah? Kami memiliki solusi untuk Anda. "Wedang Uwuh" adalah minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah alami. Rasakan ketenangan seketika begitu Anda menikmatinya. Kami tahu betapa pentingnya perasaan baik dalam keseharian Anda. Dengan "Wedang Uwuh," kami mengatasi masalah kesehatan Anda dan membantu Anda meraih kebahagiaan.
Tidak peduli apakah Anda membutuhkan dorongan energi di pagi hari atau ingin rileks setelah hari yang panjang, "Wedang Uwuh" ada untuk Anda. Minuman hangat ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan stres, dan memberikan Anda kesejahteraan yang Anda butuhkan.
Jadi, bagaimana Anda bisa merasakan keajaiban "Wedang Uwuh" ini? Mudah saja! Kunjungi Griya Mint Malang di Jl. Phospat no 31, Pandeam 2, Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia (https://g.page/griya-mint-malang?gm) dan dapatkan produk berkualitas kami di :
🛒 : https://shp.ee/5phmm3n
📞 : 0813 - 5812 - 3335 (https://wa.me/6281358123335)
Kami menghargai Anda, pelanggan kami, dan kami ingin memastikan Anda mendapatkan yang terbaik. Tim layanan pelanggan kami selalu siap membantu Anda dengan pertanyaan dan permintaan Anda. Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami.
Terima kasih atas dukungan Anda! Bersama-sama, kita bisa mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Mari nikmati "Wedang Uwuh" dan jadikan setiap hari Anda lebih baik dari sebelumnya. 🌱
#griyamintmalang#wedang#wedang uwuh#wedang uwuh malang#marketing#herbal#minuman tradisional#rempah rempah#warisan budaya
0 notes
Text
Aku Akan Rindu Kotamu
Aku akan rindu kotamu. Kepada lintasan kelok berkabut dan pucuk-pucuk bukit di kejauhan. Serta jalanan kilap, sisa hujan sore yang membuatku terkesiap. Setengah ragu aku tiba, dalam lawatanku yang tiba-tiba.
Aku ingat laku santun orang-orang yang kutanya ihwal alamat. Juga suasana pulang yang mendekapku erat. Ada yang tak dapat kujelaskan, tapi rinduku segera tergenapkan. Ia membuatku nyaman pada kali pertama injak kaki kupijak.
Aku akan rindu kotamu. Kepada daun tembakau yang melambai dari tepi lereng, serta wedang ronde hangat dan kolang-kaling setengah basi. Tak pula aku lupa teh panas bikinan Ibu, serta binar bapakmu tatkala bercerita. Gending memecah hening, embun memeluk ranting-ranting.
Saat kita melintas di rute sunyi pukul sembilan, ia bersenyum. Padaku si tamu di kotamu. Mustahil aku tak ingin kembali.***
Temanggung, 2023
9 notes
·
View notes
Text
Indonesyah
Sudah pulang dan ini adalah hari ke-11 di tanah air!!! WAH. Waktu berlalu dengan sangat cepat yah. Landing di CGK tanggal 6 hari Minggu setelah berhasil tidur 5 jam di leg ke-2 Dubai-Jakarta. Malamnya langsung UNPACK dan REPACK karena besok paginya ke Bandung naik Argo Parahyangan 09.30 am… Malem tidur mayan sih dari jam 11 sampe jam 4 pagi. Kebangun jam 4 pagi baca Miiko dan nyusun photocard. Di Gambir jajan hokben buat sarapan di kereta, ngobrol sama Abi, terus tidur enak banget. Sampai Bandung langsung dipesenin gojek ke Novotel sama Abi karena ku GAPUNYA GOPAY. Akhirnya tapi sorenya diisiin gopay sama Mita sih. Terus di Novotel masuk kamar, makan siang, janjian sama Iqbalpaz di Eiger yang cuma perlu nyeberang dari Novotel. Ngobrol ngalor ngidul juga. Malam makan di Seroja sama Abi, makan Pavlova-nya yang enak banget HUHU.
Malem tidur jam 10 terus kebangun ternyata baru jam 1!!! Terus gabisa tidur lagi sampe Subuh. Tidur jam 05.30, bangun jam 09.30 nelp resepsionis nanya breakfast sampe jam berapa ternyata jam 10 terus langsung lari ke bawah. Eh balik lagi ke kamar ngaso, jam 11 ditelp resepsionis dikasihtau checkout jam 12 ternyata ku harus checkout dan pindah ke Aryaduta. Yaudah packing lah. Terus drop koper di Aryaduta dan maksi di Two Hands Full. Kangen banget chicken wafflenya!!! Lanjut ke Savoy Homann buat meeting FWE sama Iqbal dan Hana, eh terus paling random ketemu.Pak Idwan di lobi Savoy Homan -__-. Bapaknya diajak sama temannya untuk datang pembukaan ceunah, literally ke Bandung Cuma buat opening doang. Sama-sama kaget aja sih, saya kaget, Bapaknya juga kaget.
Opening mayan krik-krik, ku literally scrolling twt doang karena tidak relate aja dengan semua hal seremonial kosmetik ini. Acaranya dibuka Mas Menteri Nadiem dan Pak RK kebanggan kita. Balik langsung ke Aryaduta buat check in dan langsung ke Gedung Sate?? Di Gd. Sate konsepnya gala dinner gitu terus w kehujanan?? Untung aa’ gojeknya pinter jadi w di-drop di masjid dan tidak terlalu basah. Beres dari gala dinner ketemu Aji dan ditemani Aji jajan bola ubi gardujati sangat enak senang. Malam pertama di Aryaduta tidur sendiri dan lagi-lagi mengalami kesulitan tidur, tapi gara-gara akumulasi kurang tidur di hari sebelumnya, tidur lumayan 6 jam kayanya (dari jam 2.30 sampai 8.30). Bangun-bangun lumayan panik karena WRT MULAI JAM 9!! Dan kemarennya teh Pak Samsul nelpon bilang “Asri kamu jadi Koordinator WRT yah” Terus w iya-in. Terus rada tidak lucu w jam 8.30 literally baru melek. Tapi yaudah YOLO saja saya mah, lanjut mandi dan ke resto buat sarapan. Di saat yang bersamaan Abi ngechat ngajak makan sate jando (palm face). Bintang juga nanya lagi di mana. Yaudah melihat dari grup wa akademik gaada nyariin w juga apa gimana jadi w assume everything went smoothly without me needing to be there. Ku berujung sarapan dan nungguin Bintang dan ngobrol dan ngeplan hari itu kita pakai untuk brainstorming prep OSN di Bogor 28 Agustus nanti (karena literally ke Bandung Cuma buat opening doang. Sama-sama kaget aja sih, saya kaget, Bapaknya juga kaget.
Siang makan cumi sambil discuss bisa ngeluarin soal FWT apa di Bogor terus selesai diskusi kembali ke hotel untuk istirahat dan tidur. Ku jam 7.30nya ada briefing FWE iGeo di Savoy jadi habis makan malam langsung ke sana dengan Pak Djati. Di acara briefing ini ku lumayan malu merasakan secondhand embarrassment akibat kelakuan salah satu asisten HUHU. Emang tapi masih bocil aja sih mahasiswa yang baru tingkat 2 gitu lho jadi ya memang banyak tingkah saja, bukan salah dia.
Selesai briefing makan sama Bintang ke mana ya lupa. Oh makan wedang ronde dan lalu lanjut makan bubur. Balik hotel langsung bobo.
Hari berikutnya tes FWE juga everything went smoothly sepertinya. Ku pagi sampai siang bikin paparan aja diminta tolong Pak Samsul (yang ujung-ujungnya TIDAK DIPAPARKAN!!!), terus sore ke Tahura nemenin markers buat ngeliat jawaban dari soal FWE karena semua dibuat oleh local team yaitu Iqbal Maska dan Ipam… Seru sih, tapi capek aja. Literally baru sampai hotel lagi jam 6 sore magrib, dan jalannya lumayan pegel juga, tapi ga kerasa karena sambil mendengar keluhan-keluhan teman-teman yang sangat full intrik ini.
Malem nyari makan sama Bintang jajan di Imah Babaturan dan Mie Tasik.
Besoknya agendanya adalah ekskursi ke Tangkuban Parahu tapi w mayan malas jadi berujung bantuin warga buat prep MMT nempelin stiker nomor di meja. Pas lagi enak-enak makan siang di Saraga tiba-tiba ditelpon buat ke hotel karena salah satu marker hilang (cry). Akhirnya spent the rest of my day marking 1 soal bahas vegetative vs structural method untuk nurunin runoff coefficient di Bukit Pakar. Malemnya kecapean dan ga kemana-mana aka langsung tidorrr.
Besoknya udah ga ada yang dikerjain lagi karena literally tinggal pelaksanaan MMT aja terus berujung pagi ke Bu Tatang lalu siang nyalon. Ku juga sempat ke Gerai Indosat mengurus SIM card yang mati ini, Alhamdulillah tapi semua selesai. Malamnya ke Sabuga karena ada cultural night. Sangat senang bertemu dengan banyak orang.
Udah deh, besoknya di hari Minggu, ku sarapan kemudian jalan-jalan mengelilingi hotel melihat kolam renang dan lapangan tenis dan kemudian mandi dan packing dan langsung cus ke stasiun bandung. Jam 14.10 sampai di Gambir, langsung naik bluebird ke Seribu Rasa Menteng dan kemudian catch up dengan warga sampai magrib. Sampai rumah pas jam 7.30an sepertinya. ETRUS si HP teh ketinggalan di taksi aneh banget. Jadi mengurus HP dulu tuh sampe jam 9.30-an. Baru deh bisa tidur dan istirahat.
Senin ngapain ya. Bangun siang yang jelas. OH. Terus ya dilanjut tidur aja sih seharian. Literally tidur doang. Baru keluar rumah habis magrib karena janjian makan padang sama Iqbal di Padang Merdeka Cipete jam 7 malam. KU BERHASIL MAKAN GULAI OTAK HUHU TERHARU BANGET. Di tengah ngobrol Iqbal harus ngajar IELTS jadi rada sebentar ngobrolnya tapi gapapa ku sudah senang sekali bisa bertemu dan makan enak.
Selasa ku mulai dengan sarapan dan ngobrol dengan mama di meja makan lalu ke BNI Transmigrasi awalnya niatnya teh mau reset PIN ATM, unblock mobile banking, terus ternyata SEMUA bisa kulakukan sendiri tanpa bertemu CS. Akhirnya tapi yaudah ngeprint buku tabungan aja karena sudah jauh-jauh datang (nggak jauh sih sebetulnya). Ku juga berhasil ngobrol dengan Nerissa over STM (Es Teh Manis) sebelum ku ke Kemang Honu ketemu Abi. Habis makansiang lanjut ke Masterpiece Kemang untuk bernyanyi 2 jam. TMT-nya Stray Kids (nowplaying) ternyata cuma enak didengar saja tapi sangat sulit untuk dinyanyikan ya… Terus dilanjut jajan Mixue (ku belum pernah), sama jalan-jalan liat ke GS supermarket berujung ku beli soy milk. Abis solat magrib lanjut makan Pempek sama Iqbal harus ngajar IELTS jadi rada sebentar ngobrolnya tapi gapapa ku sudah senang sekali bisa bertemu dan makan enak.
Hari ini tadi Rabu (sekarang technically udah Kamis sih 00.19 LOL), ke UI DAN GAADA ORANG!!!??? Ketemu Bu Ika ngasih titipan souvenir. Untung tapi udah janjian sama Arip jadi mayan tadi maksi bareng Arip sambil ngalor ngidul bahas negara. Ketemu dosen Mas Iskandar doang, terus yaudah daripada malas sendirian lebih baik ku pulang saja. By 4.30 pm ku sudah jalan ke Pocin untuk mengejar kereta pulang. Udah deh. Awalnya malam ini mau nyelesein usulan WRT buat OSN tapi ternyata capek banget otak, berujung banyak baca doang dan ga nulis apa-apa HUFT. Mana habis mayan irritated lagi sama warga-warga nitip barang ke Oxford buset banyak juga ya. Sebetulnya kalau dihitung individual tidak banyak, tapi ternyata kalau dikali 5 orang ya jadi penuh koper w sama barang mereka semua terus barang w taroh manaaaaaa.
Udah deh tapi sepertinya sekarang itu dulu yang ditulis. Oh iy! Tadi habis makan malam dan isya Hamdalahnya berhasil nyelesein slide buat nanti weekend webinar PPIOxford. At least mayan produktif lah ya.
Ku juga dengan post ini ingin mengucapkan selamat kepada Ainna yang keterima AAS, semoga lancar ke depan semuanyahhh. Dan juga tadi sore dapat kabar Aji InsyaAllah IELTSnya waivernya di-grant. Allah Maha Keren dan Maha Baik emang sih. Bismillah lancar-lancar semua kegiatannya! Ah dan juga selamat ulangtahun ke 78 Indonesia! PRNYA MASIH BANYAK BANGETTTTTT
Kemuning, Pasar Minggu 12510 Indonesia 00:24 17/08/2023
6 notes
·
View notes