#Wedang
Explore tagged Tumblr posts
piouchas-basket · 2 years ago
Text
Tumblr media
I realized I never posted this and 4/13 is definitely the best day to do so So here's my bunch of idiots, close-ups and a relation chart under the read more
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
mir-magazine · 1 year ago
Text
Diplomasi dan Filosofi Wedang Jahe
Tumblr media
MIRMAGZ.com - Siapa yang tidak tahu jahe? Rasanya, hampir tidak mungkin jika orang Indonesia tak tahu rempah temu-temuan yang satu ini. Melansir Wikipedia, nama rempah jahe pertama kali ditulis oleh Kong Hu Cu dalam buku Analek Konfusius pada 557–479 SM. Di sana diterangkan bahwa dia selalu mengonsumsi makanan dengan jahe. Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan bahwa jahe merupakan sambal pertama bagi rakyat Nusantara. Mengutip Kompas.com, meski rempah, jahe digunakan sebagai pemedas makanan. Hal itu termaktub dalam prasasti kuno yang diteliti pakar arkeolog dan ditemukannya kata ‘sambal’. Akan tetapi, kata ‘sambal’ tidak merujuk pada cabai seperti saat ini melainkan penggunaan jahe sebagai bahan utamanya. Di berbagai daerah, nama jahe sendiri bervariasi. Jahe lazim didengar di tanah Sunda, sementara orang Jawa dan Bali menyebutnya jae. Agak berbeda dengan masyarakat di Aceh yang menyebutnya halia, dan orang-orang Bugis yang menyebutnya pase. Jahe sangat dekat dalam keseharian masyarakat kita, khususnya orang Jawa. Kedekatan orang Jawa dengan tumbuhan khususnya rempah-rempah memang sudah lama terjalin dan tampak empiris dalam dunia obat-obatan atau jamu. Hampir seluruh obat tradisional yang digunakan di Jawa diperoleh dari khasiat tumbuhan. Itulah alasan mengapa empon-empon (jahe, temu lawak, temu giring, kunir, kencur) kerap ditanam oleh masyarakat Jawa (Santosa, 2017:7). Jahe khususnya, tak hanya dijadikan empon-empon untuk bahan memasak seperti aneka soto. Rempah aromatik yang mampu melegakan tenggorokan ini hampir setiap hari dikonsumsi dalam bentuk minuman yang akrab disebut ‘wedang jahe’. Wedang dalam bahasa Jawa artinya minuman. Dengan begitu, wedang jahe berarti minuman yang bahan utamanya adalah jahe. Biasanya, wedang jahe hadir pada setiap hik (angkringan) dan menjadi favorit orang-orang Jawa di kala musim penghujan atau ketika iklim sedang sejuk-sejuknya. Kebiasaan itu kian meningkat, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. Banyak orang Jawa percaya bahwa dengan rutin mengonsumsi empon-empon termasuk jahe baik dalam bentuk wedang, atau diparut dan diambil sarinya, mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tumbuhan jahe atau Zingiber officinale konon memiliki filosofi yang sederhana namun penuh makna. Istri Wali Kota Bogor Bima Arya, Yane Ardian pernah menyampaikan salah satu filosofi dari tanaman jahe. Dikutip dari laman Bogor Update, Yane mengatakan bahwa meski daun jahe tumbuh ke atas, manfaat yang dapat diambil (jahe) berada di bawah tanah. Itu artinya, jahe mengajarkan bagaimana seseorang harusnya tetap bisa memberi manfaat tanpa perlu menunjukkan jati dirinya. Jahe dikatakan hanya berada di bawah tanah namun manfaatnya bisa dirasakan banyak orang. Hal ini selaras dengan filosofi tuwuhan atau tumbuhan dalam laku hidup orang Jawa. Masyarakat Jawa menjadikan tumbuhan sebagai sedulur sinarawedi yang artinya sebagai perlambang kekuatan, kesabaran, kejujuran, keikhlasan dan kesetiaan. Perlambang itu memuat ajaran bahwa manusia harusnya bertindak selaras dengan alam yang tak punya pamrih dalam melayani makhluk hidup (Santosa, 2017:9). Jika diselisik dari sejarah masa kuno, jahe beserta rempah-rempah lainnya secara umum memang sudah sangat masyhur. Rempah-rempah di masa kuno memang menyimbolkan eksotisme yang sarat akan kesakralan. Menurut filsuf Theophrastus, rempah-rempah bahkan lebih banyak digunakan para tabib daripada juru masak (Turner, 2011:59). Rempah-rempah berdasarkan literatur Alkitab juga pernah dihargai setara dengan emas ketika abad ke-10 SM Ratu Sheba mengunjungi Raja Solomon di Yerusalem dan menghadiahinya emas dan rempah-rempah juga batu permata (Czarra, 2009). Tak hanya itu, rempah-rempah khususnya jahe, bawang merah dan bawang putih bahkan disebut di dalam ayat Alquran. Jahe, disebut sekali di dalam Alquran dalam Surah Al-Insan (76) ayat 17 sebagai campuran minuman para penduduk surga. Ayat tersebut bermakna “Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe”. Meski begitu, ada beberapa pendapat yang berbeda tentang kata jahe dalam bahasa Arab, ‘zanjabila’ pada ayat tersebut. Mengutip kesimpulan dari sebuah skripsi berjudul “Tafsir Ayat-ayat tentang Rempah”, kata jahe dalam ayat tersebut hakikatnya berbeda dengan jahe yang ada di dunia. Namun, menurut seorang ahli tafsir Mesir, Thanthawi Jauhari, jahe dikatakan merupakan salah satu sifat dari mata air yang ada di dalam surga, yang disebut Alquran sebagai ‘Salsabila’. Meski begitu, ada sedikit perbedaan dengan tafsir yang diungkapkan Profesor Quraish Shihab. Menurut mufassir Indonesia itu, kata ‘zanjabila’ bermakna mata air di dalam surga yang memiliki sifat Salsabil (mudah mengalir di tenggorokan). Walau terdapat sedikit perbedaan penafsiran, setidaknya kata ‘zanjabil’ mewakili sebuah sifat yang selama ini kita ketahui dari rempah jahe; melegakan tenggorokan. Ketika jahe diracik menjadi minuman hangat, dia tidak hanya sekadar lewat di tenggorokan namun memberikan sensasi hangat dan melegakan. Bahkan, melansir Alodokter, bagi ibu hamil yang tengah mual, flu, pilek atau batuk, minuman dengan racikan bahan utama jahe sangatlah aman dikonsumsi dibanding obat kimia dengan dosis aman sekitar 1.000 s.d 1.500 mg per hari. Dengan beragam manfaat, latar belakang, filosofi dan kekayaan sejarahnya, wedang jahe tentu berpotensi menjadi salah satu alat diplomasi pemerintah Indonesia. Sebagai produsen jahe terbesar di dunia dan sudah mengekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Uni Emirat Arab, Inggris, Hong Kong, Jepang, Amerika Serikat, Australia, Malaysia dan Korea, Indonesia punya peluang besar untuk lebih berfokus memasarkan jahe ke pasar internasional (Astaman, 2016). Mungkin, jika ekspor bahan bakunya sudah biasa, racikan minumannya akan tampak lebih istimewa. Sedikit cerita, saya pernah bekerja dengan salah seorang anggota keluarga. Bibi saya seorang praktisi farmasi yang sudah mengembangkan kemampuan di industri minuman herbal dan kecantikan. Salah satu minuman herbal andalannya telah terjual sampai Malaysia dan Korea Selatan, dan minuman tersebut mengandung jahe. Ketika kami melakukan pameran di Jakarta Convention Center pada 12-14 Oktober 2016 silam, banyak pengunjung mancanegara yang tertarik membeli, mencicipi dan memesan produk herbal berbahan jahe kepada kami. Antusiasme para pengunjung saat itu sangat tinggi dan mayoritas menanyakan tentang jahe. Hal itu memberikan aspirasi kepada saya tentang pentingnya gagasan diplomasi wedang jahe. Pada akhir Agustus 2018 lalu, Presiden RI Joko Widodo sendiri juga pernah menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison dengan wedang jahe madu sebagai salah satu hidangan. Dengan sifat jahe pada minuman yang mampu melegakan tenggorokan serta membuat badan hangat, wedang jahe jelas tepat dijadikan ‘alat’ untuk berdiplomasi. Rasa hangat dan melegakan dari wedang jahe bisa saja menurunkan tensi atau membuat suasana perbincangan menjadi lebih kekeluargaan. Diplomasi semacam itu termasuk ke dalam istilah diplomasi kuliner atau gastrodiplomasi. Penyuguhan wedang jahe terhadap tamu negara asing tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lezat namun juga bisa menjadi ‘perantara’ yang membuat lawan bicara tenang dan bisa diajak bekerja sama. Lebih jauh, Paul Rockower dalam The Gastrodiplomacy Cookbook mengatakan bahwa gastrodiplomasi adalah “cara terbaik untuk memenangkan hati dan pikiran melalui perut.”. Implementasi gastrodiplomasi secara formal dan khusus bahkan bisa ditujukan sebagai diplomasi suatu negara terhadap negara lain. Hal itu jelas bertujuan untuk lebih dari sekadar mengajak masyarakat asing dalam mencicipi kuliner khas negara kita, dalam hal ini wedang jahe. Namun juga bertujuan “agar mencintai suatu negara melalui kuliner”. Sesuatu yang bisa membumikan kekayaan Nusantara meski hanya melalui secangkir wedang jahe!   Sumber bacaan: Astaman, Made. 2016. Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Czarra, Fred. 2009. Spices: a Global History. London: Reaktion Books. Fadly Rahman. 2019. Negeri Rempah-rempah dari Masa Bersemi hingga Gugurnya Kejayaan Rempah-rempah. Jurnal Patanjala. Nur Aziza, Ulfa. 2017. Tafsir Ayat-ayat tentang Rempah (Studi Komparatif Tafsir Ilmi). Jakarta: Institut Ilmu Alquran. Santosa, Iman Budhi. 2017. Suta Naya Dhadhap Waru (Manusia Jawa dan Tumbuhan). Yogyakarta:Interlude. Turner, Jack. 2004. The history of a Temptation. New York: vintage books. Read the full article
0 notes
jualtehrosellamalang · 1 year ago
Text
PRODUK ORIGINAL!, WA 0813-5812-3335, Gerai wedang uwuh pack
Tumblr media
🍃 Selamat datang di Griya Mint Malang! Kami dengan senang hati memperkenalkan "Wedang Uwuh," minuman yang akan meremajakan semangat Anda dan merawat tubuh dengan alam.
Apakah Anda sering merasa stres dan lelah? Kami memiliki solusi untuk Anda. "Wedang Uwuh" adalah minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah alami. Rasakan ketenangan seketika begitu Anda menikmatinya. Kami tahu betapa pentingnya perasaan baik dalam keseharian Anda. Dengan "Wedang Uwuh," kami mengatasi masalah kesehatan Anda dan membantu Anda meraih kebahagiaan.
Tidak peduli apakah Anda membutuhkan dorongan energi di pagi hari atau ingin rileks setelah hari yang panjang, "Wedang Uwuh" ada untuk Anda. Minuman hangat ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan stres, dan memberikan Anda kesejahteraan yang Anda butuhkan.
Jadi, bagaimana Anda bisa merasakan keajaiban "Wedang Uwuh" ini? Mudah saja! Kunjungi Griya Mint Malang di Jl. Phospat no 31, Pandeam 2, Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia (https://g.page/griya-mint-malang?gm) dan dapatkan produk berkualitas kami di :
🛒 : https://shp.ee/5phmm3n
📞 : 0813 - 5812 - 3335 (https://wa.me/6281358123335)
Kami menghargai Anda, pelanggan kami, dan kami ingin memastikan Anda mendapatkan yang terbaik. Tim layanan pelanggan kami selalu siap membantu Anda dengan pertanyaan dan permintaan Anda. Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami.
Terima kasih atas dukungan Anda! Bersama-sama, kita bisa mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Mari nikmati "Wedang Uwuh" dan jadikan setiap hari Anda lebih baik dari sebelumnya. 🌱
0 notes
baliwisatatravel · 1 year ago
Video
Gara Gara Wedang Buatan Bapak Mertua Aku Akhirnya Melayang || Cerpen Rom...
0 notes
morethansalad · 2 years ago
Text
Tumblr media
Wedang Asem / Tamarind & Palm Sugar Herbal Drink (Vegan)
36 notes · View notes
pepcarboxylase · 2 months ago
Text
Tumblr media
Taste like ginger tea. The wood chips keep getting in my mouth. Color is magnificent. They said it is from the red wood bark inside. Keeping the wood away from getting in my mouth constantly. Sip, push back with tongue, sip, push back with tongue. It's okay. 7/10.
1 note · View note
ajahbesti · 1 year ago
Text
Tumblr media
Grosir Bubuk Rempah GAFI FAVORIT, WA 0897-9279-277
0 notes
mydailyfoodss · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
0 notes
jualwedanguwuhmalang · 2 years ago
Text
wedang uwuh beverage, WA 0813-5812-3335, Jual Wedang Uwuh Solo
Wedang Uwuh adalah minuman tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, biji pala, cengkeh, dan kapulaga, yang kemudian direbus bersama-sama dengan air dan gula aren.
Tumblr media
Wedang Uwuh sering disajikan dalam acara-acara tradisional Jawa, seperti pernikahan, upacara adat, atau saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Selain itu, minuman ini juga dianggap memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu menghangatkan tubuh, meredakan sakit kepala dan flu, serta membantu meredakan stres dan kecemasan.
Selain khasiatnya yang bermanfaat, Wedang Uwuh juga memiliki rasa yang khas dan nikmat. Rasa manis dari gula aren dan aroma rempah-rempah yang harum menjadikan minuman ini sangat cocok disajikan dalam cuaca yang dingin atau pada saat sedang bersantai.
Wedang Uwuh dapat ditemukan di banyak warung atau kedai kopi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan kini telah mulai dikenal di berbagai wilayah di Indonesia. Bagi Anda yang ingin mencoba minuman tradisional ini, Wedang Uwuh dapat dengan mudah dibuat sendiri di rumah dengan resep yang sederhana dan mudah diikuti.
📲 0813-5812-3335
https://wa.me/6281358123335 Dan bisa langsung ke lokasi kami di :
Jl. Phospat no 31, Pandean 2 , Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Terimakasih dan happy shooping…
1 note · View note
aromarempah · 2 years ago
Text
Tumblr media
Sentra Bubuk Rempah GAFI VIRAL, (0897-9279-277)
0 notes
bloggerbanyumas-blog · 2 years ago
Text
Minuman Herbal untuk Daya Tahan Tubuh dari Banyumas
Minuman Herbal untuk Daya Tahan Tubuh dari Banyumas, produkbanyumas.id – Minuman botanikal adalah produk minuman yang diperoleh dari proses pencampuran air minum, bagian yang dapat dimakan, atau sari tanaman atau herba (BPOM RI). Adalah Dasilah Rachmawati, salah satu produsen minuman botanikal dari Banyumas. Tepatnya, dari Desa Sumbang, kecamatan Sumbang, Banyumas. Ibu Dasilah – Wedang Banteng…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
skippedthesunrise · 2 years ago
Text
Wedang Uwuh
Tumblr media
0 notes
jualtehrosellamalang · 1 year ago
Text
COBA PRODUK BARU KAMI!, WA 0813-5812-3335, Gerai wedang uwuh premium
Tumblr media
🍃 Selamat datang di Griya Mint Malang! Kami dengan senang hati memperkenalkan "Wedang Uwuh," minuman yang akan meremajakan semangat Anda dan merawat tubuh dengan alam.
Apakah Anda sering merasa stres dan lelah? Kami memiliki solusi untuk Anda. "Wedang Uwuh" adalah minuman herbal yang terbuat dari rempah-rempah alami. Rasakan ketenangan seketika begitu Anda menikmatinya. Kami tahu betapa pentingnya perasaan baik dalam keseharian Anda. Dengan "Wedang Uwuh," kami mengatasi masalah kesehatan Anda dan membantu Anda meraih kebahagiaan.
Tidak peduli apakah Anda membutuhkan dorongan energi di pagi hari atau ingin rileks setelah hari yang panjang, "Wedang Uwuh" ada untuk Anda. Minuman hangat ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan stres, dan memberikan Anda kesejahteraan yang Anda butuhkan.
Jadi, bagaimana Anda bisa merasakan keajaiban "Wedang Uwuh" ini? Mudah saja! Kunjungi Griya Mint Malang di Jl. Phospat no 31, Pandeam 2, Purwantoro, Blimbing, Malang, Jawa Timur, Indonesia (https://g.page/griya-mint-malang?gm) dan dapatkan produk berkualitas kami di :
🛒 : https://shp.ee/5phmm3n
📞 : 0813 - 5812 - 3335 (https://wa.me/6281358123335)
Kami menghargai Anda, pelanggan kami, dan kami ingin memastikan Anda mendapatkan yang terbaik. Tim layanan pelanggan kami selalu siap membantu Anda dengan pertanyaan dan permintaan Anda. Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami.
Terima kasih atas dukungan Anda! Bersama-sama, kita bisa mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Mari nikmati "Wedang Uwuh" dan jadikan setiap hari Anda lebih baik dari sebelumnya. 🌱
0 notes
hellopersimmonpie · 9 months ago
Text
Update Teh
Definisi kata teh sudah bergeser di kepala gue. Dari yang awalnya seduhan daun teh nasgitel ala solo, sekarang meluas ke seduhan bahan-bahan lain seperti bunga dan rempah
Selera gue tentang teh pun bergeser. Awalnya gue cuma suka black tea kemudian ke teh dengan hint buah seperti Earl Grey Tea, Berry, Peach atau Lychee.
Setelah itu gue mulai suka sama Black Tea dicampur Peppermint. Kemudian mulai eksplore teh dengan bahan dasar rempah seperti wedang uwuh, chai, atau sekedar random mencampur bumbu dapur macem kunyit, sereh, jahe, dan bunga lawang.
Belakangan gue juga mulai mengeksplore bunga. Dulu tuh bunga yang pertama gue coba adalah buah chamomile. Soalnya di pasaran kan banyak banget teh chamomile. Ternyata gue kurang cocok. Habis itu nyoba teh hibiscus alias rosella. Oke sih tapi just oke aja. Belum yang suka banget.
Bulan lalu nyobain black tea campur lavender. Ternyata gue suka. Harumnya aroma lavender tuh ngebuat teh berasa lembut banget. Minggu depan, gue mau nyoba teh Peony putih. Nggak sabar menghirup baunya.
27 notes · View notes
morethansalad · 2 years ago
Text
Tumblr media
Tang Yuan / Wedang Ronde / Sweet Glutinous Balls Desserts (Vegan & Naturally Colored)
31 notes · View notes
arwasimiya · 12 days ago
Text
Merencanakan Hari
Tumblr media
Padahal, sudah jauh-jauh hari kami menanti siang ini. 'Kamu itu rindu aku, namanya' sudah terngiang di kepala berulang kali. Eh, tapi dia malah rindu air, bukan rindu saya hiks.
Kak Fatimah, terima kasih untuk cerita hari ini. Obrolan siang tadi memang sudah kurindukan lama sekali. Maaf untuk tidak jadi berenang hari ini, meski aku tau bahwa kita sama-sama mengerti.
"Kamu mau kukenalkan dengan kebahagiaanku lately, mau ga"
Misi pertama siang ini adalah makan offline di warteg. Kak, makan offline??? Iya, biasanya kan kita makan online, ya. HAH?! Ya sudah, kita ikuti saja berbagai istilahnya, perdebatan diksi antara kita memang tak ada habisnya.
Buru-buru menuju kolam renang karena (aku baru tau banget!!) perempatan depan gang akan dipakai jum'atan. Literally gelar sajadah di jalan yang kita lewatin. Biasanya sih jam 11 langsung dari kampus belum ramai ya, ternyata tadi sudah banyak orang berkumpul akan membentuk shaf salat.
Menitip tas sebentar, lalu menyusuri jalanan pasar arah pulang untuk mencari warteg terdekat. Semakin jauh, semakin tak terlihat saja kehidupan warteg di sana. Mendekati jalan utama, akhirnya kami menepi di kedai fried chiken dan wedang uwuh.
Obrolan kami sejak di jalan berpindah ke tempat yan lebih nyaman, meski bukan warteg seperti yang kita inginkan. Aku suka sekali, mendengarkan cerita satu fase penting dalam perjalanan hidup seseorang. Menggali banyak pemahaman baik untuk diterapkan atau sekadar dituliskan.
"Mas, takut kucing." wkwkw sangat perempuan, ya, cara menyampaikannya. Pindah meja berkali-kali demi menghindari kucing yang ngikut terus kesana kemari. Kita serahkan saja pada pawangnya untuk membawa kucing itu yang hanya bertahan sebentar lalu kembali lagi huft.
Perjalanan ilmu, akhir-akhir ini sangat menarik perhatinku. Aku banyak tercengang mendengarnya bercerita. Menyadari, bahwa kita sebenarnya tumbuh dan berkembang melalui prasangka baik guru-guru kita.
Padahal dulu kami sama sekali tak mengerti, lalu sekarang sudah berada di titik ini. Padahal dulu esensi belajar yang melekat di kepala hanya sekadarnya saja, lalu sekarang harus menyiapkan yang terbaik untuknya. Padahal dulu senang sekali dapat nilai tinggi tanpa sibuk belajar sana sini, lalu sekarang lenyap sudah kesombongan kami.
Topik setelahnya, kritik sastra kecil-kecilan. Membahas tuan-tuan tak bernama yang akan jadi pelabuhan. Satu kata bisa lama pembahasannya. Ah, aku merasa bebas sekali di depan kata-kata.
Obrolan saat makan harus kita hentikan segera, kalau tidak akan berlanjut sampai waktu makan berikutnya.
Kembali ke House of Maryam langsung bersiap renang, menyadari waktu kami yang sempit sekali hari ini.
Aku sudah bersalaman dengan air saat tiba-tiba ada pelatih les anak yang datang membawa spanduk :) Saling berpandangan kami saat menyadari mungkin harus kita tunda renang hari ini. Hiksss masih sedih tapi gapapa, wa, Allah siapkan waktu yang lebih baik.
Untung ibunya baik hati dan pengertian sekali. Kami ditawari tetap renang atau mau naik dan uang tiket dikembalikan. Tentu saja yang kedua pilihan kami. Yaa rabb, usaha penjagaan ini semoga bernilai pahala di sisi-Mu.
Hari-hari penuh kejutan, bagaimana kita sama sekali tak bisa mengandalkan diri sendiri dalam merencanakan hari. Ada waktu yang perlu kita serahkan saja, akan ke mana Allah memperjalankan langkah-langkah kita.
Masih ada hari sial di hidupmu? Sesungguhnya itu hanyalah hari-hari yang kau belum temukan surat cinta-Nya.
Akhirnya kami pulang masing-masing. Masih retak sedikit tidak jadi berenang dan sudah kepalang basah meski kepala masih kering :)) Tapi tetap tak merasa sia-sia setelah obrolan makan tadi yang sebenarnya masih kurang waktunya.
Pada hari-hari esok, mari kita terus merencanakan kebaikan yang akan menuntun kita pada kebaikan-kebaikan lainnya.
Jakarta, 02 November 2024 // @kphpdraisme
6 notes · View notes