#untuknya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jalan cinta yang berbeda, sebab cinta itu tidak harus dekat dan membersamai. Terkadang, bukti cinta itu harus dengan menjauh dan menyayangi dari balik bayangan. Seperti cintanya Wahsyi kepada Rasulullah, sebab ia harus menjauh dari Rasul, agar Rasul tenang hatinya.
Untukmu yang harus menjauh, tak apa. Sebab segala hal itu harus ada jalan yang ditempuh dan diambil, terkadang takdir seirama dengan keinginan kita, terkadang takdir juga harus bertolak belakang dengan ingin dan niat hati kita.
Tidak apa-apa, yakin saja bahwa semua takdir Allah itu baik. Baik untukmu dan untuknya.
@jndmmsyhd
351 notes
·
View notes
Text
Seindependennya aku, aku tetap ingin jadi wanita yg ngebekalin suami buat berangkat kerja, menyambut pulang dengan segelas air hangat, mengajarkan anak-anak ngaji selepas Maghrib.
Semandirinya aku, aku tetap butuh bahu buat bersandar, mendengarkan berbagai cerita, membagi isi kepala, mengeluarkan sisi yang hanya satu orang yang tahu.
Semampu-mampunya aku hidup sendiri, aku tetap ingin punya satu orang, yang bisa aku doakan banyak kebaikan datang di dalam hidupnya dan bisa menjadi tempat untuknya pulang.
341 notes
·
View notes
Text
semuanya sudah ada waktunya.
semuanya sudah ada waktunya, termasuk urusan rezeki. beberapa waktu terakhir ini aku dipahamkan dengan konsep semua sudah ada waktunya termasuk urusan rezeki. bagaimana tidak, kalau dulu ketika terasa begitu sempit segala urusan tidak pernah mudah, nggak ada uang meski untuk sekadar makan, menahan diri untuk tidak membeli baju, menahan diri untuk tidak membeli buku dan keinginan lainnya.
entah bagaimana caranya, rezeki itu akan datang kepadamu dengan cara yang tidak akan pernah kamu sangka-sangka sebelumnya. entah ada seseorang yang mengenalkanmu dengan pekerjaan yang kamu butuhkan, memberimu sebuah pekerjaan, memberimu ilmu untuk berketerampilan, memberimu modal untuk memulai usaha, dan banyak hal dan cara yang lainnya.
hal-hal kecil yang kamu mulai terasa begitu besar seketika kamu mulai menapakinya satu persatu dengan kesabaran dan terus memupuk harap. sesuatu yang awalnya kecil, lama kelamaan terasa begitu panjang dan penuh arti. demikianlah kehidupan ini berjalan sebagaimana mestinya. setiap orang sudah ditetapkan jatah rezekinya.
jika ditahun ini waktunya seseorang untuk bersinar, maka ia akan bersinar bagaimanapun sebelumnya ia tak terlihat. dia akan tetap bersinar meskipun kehidupan sebelumnya mungkin sangat memilukan. selama ia masih hidup, selama ia masih bernafas kemanapun dia berada jatah rezekinya akan selalu ada untuknya. sebab dunia ini milik Allaah, dan Allaah yang menjamin setiap rezeki makhluk yang hidup sekalipun ia lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
maka, jika saat ini kamu terus berpikir harus bagaimana dan bagaimana untuk bersinar. mengapa tak kau coba berpikir dan memperbaiki diri untuk memulainya dengan lebih bermakna yaitu dengan cara bersyukur terlebih dahulu. mencoba untuk melakukan kebaikan meski itu kecil, memperbaiki hubungan dengan Allaah dengan cara terbaik yang bisa kamu lakukan. berdoa, bersyukur, dan menjalani kehidupan dengan baik dan tak menutup pintu putus asa dalam hidupmu. kamu kelak akan sampai sekalipun dengan langkah yang kecil, sekalipun dengan langkah yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya.
jangan berhenti berharap kepada Allaah, jangan pernah berhenti berdoa kepadaNya, kemustahilan itu tidak ada selama engkau yakin Allaah bersama denganmu dan mengabulkan setiap doa-doamu. jangan khawatir perihal rezekimu, selama kamu masih hidup, percayalah kamu akan selalu ada rezeki. mungkin saat ini kamu sedang dititik terendahmu, tapi kamu tidak akan pernah tahu hal kebaikan apa yang telah menantimu nantinya.
kamu akan bersinar jika memang sudah waktunya bersinar bagaimanapun terperosok nya hidupmu saat ini. dan sebesar apapun usahamu untuk bersinar jika belum waktunya maka kamu tidak mampu untuk dititik itu. semuanya akan ada jalannya, dan semua akan menemukan jalannya jika memang sudah waktunya.
yang perlu kau pupuk adalah dirimu untuk tidak menyerah pada kehidupan dunia ini. teruslah bertahan dan hidup apapun ujian yang datang dengan silih berganti tanpa henti. yang perlu kau hidupkan adalah lentera harapmu kepada Allaah, berbaik sangka, menenun harap dan rasa syukur kepadaNya tanpa tapi. meski berkali-kali mungkin lentera itu mengecil, meski berkali-kali ingin padam oleh angin. tetaplah jaga lentera harapmu kepada Allaah, sayang. jangan berputus asa dari Rahmat Allaah, ku mohon jangan menyerah dengan doamu, jangan yaa.
mari memeluk diri sendiri, mari untuk tidak lelah memeluk diri sendiri ketika mulai kehilangan arah. kamu boleh kehilangan banyak hal, tapi tidak dengan dirimu sendiri, tapi tidak dengan keyakinanmu kepada Allaah. jangan yaa, jangan sampai. nanti kamu kelelahan sekali..
perempuan dengan harapannya kepada Allaah || 11.49
105 notes
·
View notes
Text
Kadang.
Kadang kita tuh cuma belum paham, akan sesuatu yang pada akhirnya bisa menjadi baik atau buruk buat kita.
Sebagaimana Ibu yang melarang anaknya yang masih kecil bermain pisau, lalu anaknya menangis karena merasa kebebasannya direnggut. Padahal anak itu hanya tidak paham bahwa pisau bisa berbahaya untuknya.
Begitu pun Allaah. Allaah mengatur semua hamba-Nya dengan seksama. Bisa jadi Allaah sedang melarang, menunda untuk mencegah, atau menghindarkan kita dari sesuatu yang nyatanya tidak baik untuk kita, bahaya untuk kita. Dan Allaah mendekatkan pada sesuatu yang lebih baik untuk kita (yang barangkali dimata kita, kadang kita tidak suka).
(Di kutip dari ceramah Ustadz Nuzul Dzikri Hafizahullahu ta'ala.)
163 notes
·
View notes
Text
Sering kali aku temui, seseorang yang biasa biasa aja. Sederhana, tapi kalau dipandang ia menenangkan, saat berbicara dengannya, yang keluar dari lisannya hanyalah perkataan yang baik, dan ketika bersamanya ia menyejukkan hati.
kucari tau sebabnya. Ternyata kuncinya adalah menghargai diri sendiri. Iya, tidak peduli dengan tanggapan orang lain atas dirinya. Yang dia perdulikan adalah, apakah Allah suka? Atau tidak?, Ia bersikap dan berperilaku apa adanya, jadi diri sendiri.
Ia bersyukur atas semua yang Allah beri untuknya, dan secara otomatis keluar lah positive vibes dari dalam dirinya.
Memang benar adanya, kecantikan wajah hanya akan membuat seseorang menatap. Namun kecantikan hati dan akhlak membuat seseorang menetap.
MasyaAllah Tabarakallah...
980 notes
·
View notes
Text
Di balik hujan,
Ada bulir-bulir cinta dari Allah yang sedang berjatuhan, dalam bentuk air yang bening dari luruhnya awan-awan.
Di balik hujan,
Ada banyak lantunan doa yang dipanjatkan, berharap banyak akan Allah segera wujudkan, namun dilain sisi juga meletakkan kesadaran; bahwa kepasrahan pun merupakan salah satu wujud keyakinan bahwa Allah pasti mengatur waktu terbaik dan memberi sesuai kesanggupan.
Di balik hujan,
Ada serapal doa untuk yang tersayang berahap aku selalu cukup untuknya, dia selalu cukup untukku dan kami selalu berada di bawah naungan cinta Allah setiap waktu.
Bdj, 14 April 2024 18.02 wita
162 notes
·
View notes
Text
"Dia baik, tapi bukan yang terbaik."
Kalimat yang ku catut dari seorang teman yang tadi siang datang menceritakan patah hati kesekiannya. Aku sampai berpikir, Allah pasti menyiapkan hadiah terbaik untuknya. Bagaimana tidak kisahnya teramat berliku.
Betapa Allah begitu sayang padanya. Setelah Allah panggil Ayahnya Allah pun mengujinya dengan hubungan yang tidak bisa berlanjut karena tidak ada restu dari orangtua lelaki.
Allah aku percaya hadiah yang akan Engkau beri kepada temanku ini pastilah sesuatu yang tidak akan ia sangka-sangka kelak :")
Pertemukanlah ia dengan lelaki baik karena ia pun perempuan yang insyaAllaah baik.
194 notes
·
View notes
Text
Aku masih inget banget pas awal-awal nikah, selalu sebel kalo suami tidur duluan. Sementara mataku masih terang dan pengen ngobrol lebih banyak. Bahkan aku pernah menuliskan kekesalanku saat di tinggal tidur.
Tapi biidznillah, belakangan ini aku merasakan hatiku lebih lapang dan tenang saat mendapatinya terlelap lebih dulu. Apalagi malam ini di sela-sela pillowtalk matanya nampak sesekali terpejam. Seperti mengantuk berat.
Aku tanya,”mas ngantuk ya?”
Seolah tau bahwa aku biasanya marah kalau dia tidur duluan, diapun menjawab,”Nggak. Mas cuma capek. Boleh ga pijitin hehe.” Jawabnya sambil berusaha tersenyum.
Mendengar itu, aku seketika kasihan. Ya Allah, laki-laki pilihan-Mu ini selalu memperlakukanku dengan baik. Setiap aku mengeluh lelah, pasti ia segera melakukan apapun yang bisa membasuh lelahku.
Sekarang, giliranku yang mencurahkan segenap tenagaku untuknya.
Kubiarkan raganya terbaring. Meski aku tak begitu bertenaga, tapi kuupayakan pijatanku menghilangkan sedikit lelahnya. Atau paling tidak membuatnya cepat terlelap agar bisa seutuhnya istirahat.
Benar saja, belum ada 5 menit ia sudah mendengkur tanda telah tidur. Kutatap wajahnya lagi, terlihat lelah sekali. Semoga setiap lelahmu Allah balas pahala berlipat ganda ya, mas.
Aku terus memijatnya sampai kemudian dia terbangun. Menyadariku masih memijat badannya ia nampak tak enak hati.
“Ay capek ga?”
“Nggak kok. Udah mas istirahat aja.”
“Nanti ay ngantuk.”
“Aman kok. Dah tidur lah, yaa.”
Ia pun kembali tertidur. Aku lantas mengelus kepala dan memeluknya. Ah sayang.. kuat-kuat ya. Kemudian lirih terdengar ia bergumam.
“Maaf ya, ay.”
“Lho belum tidur? Kenapa minta maaf ih.”
“Iya maaf karena tadi Ay ngobrol tapi mas malah ngantuk.”
“Gapapaaa. Mas kan capek. Tidur gih.”
“Makasih ya, ay”
:”) yaa Rabb, dia selalu ingat bahasa cintaku word of affirmation. Sebisa mungkin dia mengapresiasi semua usahaku walaupun itu kecil.
Ah, sayangku.. sehat terus ya. Semangat. Dan semoga Allah jaga dan berkahi mas selalu.❤️
Sudut rumah kita, 20 November 2024 || 22.32
54 notes
·
View notes
Text
Bila ruang di hatimu dipenuhi dengan banyak manusia, apakah ada ruang lebih yang tersisa untukNya? Terkadang, kita perlu belajar memberi ruang yang lebih banyak untukNya, agar hati kita tak melulu bergantung lebih banyak pada manusia.
—Self reminders | Mks, 25 Mei 24
119 notes
·
View notes
Text
"Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Allah menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, Allah menahan adzab baginya akibat dosanya, sampai Allah memberikan adzab secara penuh pada hari Kiamat.”
At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik
215 notes
·
View notes
Text
Orang-orang Yang Menjaga Diri
Ia menjaga dirinya untuk tidak ikut dalam trend yang menyalahi tuntunan. Ia punya kepercayaan yang kuat bahwa yang menjaga akan bertemu dengan yang menjaga. Ia yakin bahwa menjaga diri adalah cara dan hadiah terbaik untuk seseorang yang telah dipersiapan oleh Allah untuknya.
Menjaga diri baginya adalah sebuah komitmen pada diri sendiri, sebelum mempercayakan dirinya kepada orang lain, yang semoga orang lain itu juga adalah orang yang menjaga komitmen.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 24/02/24
309 notes
·
View notes
Text
Jaman sekarang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya-biaya pengeluaran yang tak terduga makin membengkak, sehingga seorang istri dulu tinggal di rumah. Suami pergi bekerja, Sekarang sama-sama pergi kerja. Logikanya, lelah juga sama banyaknya.
.
Namun sesampainya di rumah, sang istri pun tak membuka jilbabnya.. Ia langsung menuju dapur.
Ambil beras dan masukkan ke dalam rice cooker...
.
Buka kulkas, keluarkan ikan dan rendam. Ambil sayuran dan semuanya, lalu potong untuk dimasak.
.
Pada saat yang sama, sang istri masuk ke kamar dan mengumpulkan pakaian bau di badannya dan segera memasukkannya ke dalam mesin cuci. Tuang sabun, tekan tombol dan langsung ke dapur lagi.
.
Tumis bawang bombay, tumis lauk pauk dan lain sebagainya.
Suaminya mana? Berbaring di sofa sambil memainkan ponsel.
Anaknya mana? Berbaring di depan TV menonton drama Korea.
Tunggu sampai makanan disajikan, lalu semua orang bangun.
Hari-hari seperti ini.
.
Halo guys! Istri dan ibu bukanlah pencari nafkah. Dia bukan robot. Apakah kamu tidak merasa kasihan pada ibumu?
.
Tunggu, setelah makan.. bahkan tidak ada yang mau mencuci satu piring pun. Taruh saja di wastafel seperti itu. Itu bisa mematahkan tulang selangkanya.
Bahkan sampah di dapur pun mau tidak mau harus dibuang.
Kalau berisik bagaimana cara mengucapkan kata-kata yang keras...
.
Mari kita semua membantu. Tidak harus diberi tau. Kita memiliki otak untuk berpikir.
Seorang istri dan ibu, Tuhan memang memberikan kekuatan untuknya. Kita hanya perlu memahami bahwa dia juga lelah sama seperti kita dan dia juga bisa sakit.
.
Aku hanya ingin memesan satu,
.
Jangan menunggu sampai dia sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa. Saat itu kita akan menyesal.
Sayangilah dan cintailah sepenuhnya istri dan ibumu jika masih ada sebelum terlambat. Jangan sepertiku yang sudah ditinggalkan oleh kedua orang tua.😭
60 notes
·
View notes
Text
aku tidak ingin berandai-andai.
terkadang aku penasaran, bagaimana ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha menghadapi hari-harinya dengan tetap kuat dan yakin kepada Allaah atas takdir yang ditetapkan untuknya. Allaah telah menetapkan Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha tidak memiliki keturunan.
aku hanya ingin tahu bagaimana beliau menghadapi banyak pertanyaan yang mungkin diajukan kepadanya kala itu. kalaupun tidak ada bagaimana beliau melalui hari-harinya selain belajar, menjadi salah satu perawi hadits terbanyak dikalangan para sahabat. akupun ingin tahu apakah semasa beliau hidup, apakah pernah beliau meminta agar dikarunia keturunan? ataukah beliau bahkan tidak pernah sama sekali meminta akan hal tersebut?
aku penasaran bagaimana beliau akan menjawab sebuah pertanyaan "wanita yang memiliki keturunan/ anak banyak biasanya ia sangat mencintai pasangannya (suami). sementara wanita yang tidak memiliki keturunan biasanya ia tidak mencintai suaminya. cintanya tidak besar."
bagaimana mungkin?
membaca kisah beliau ketika difitnah saja membuatku menangis, bagaimana bisa beliau setegar itu kalau bukan karena pertolongan Allaah. bagaimana beliau tetap memilih diam dan menyerahkan semuanya kepada Allaah tanpa sedikitpun mengklarifikasi kebenarannya seperti apa. jika ku kembalikan kepada diriku, maka aku akan sibuk klarifikasi kesana kemari mengatakan bahwa berita itu tidaklah benar. namun demikianlah generasi terbaik memberikan tauladan.
kenapa menuliskan ini?
beberapa waktu lalu aku mengikuti sebuah kajian Ibu hebat. disana mengundang sebuah pemateri seorang ustadzah yang terbilang masih muda. didalam ceramah beliau, beliau menyampaikan bahwa ibu-ibu harus bangga kalau memiliki anak lebih dari tiga. artinya ibu sangat mencintai bapak (pasangannya). apalagi kalau anak pertamanya mirip sekali dengan ibu, artinya ibu dicintai bapak dengan begitunya.
kemudian beliau melanjutkan tausiyahnya,.
karena biasanya Bu, para wanita yang tidak memiliki anak kebanyakan dari mereka biasanya tidak begitu mencintai suaminya. kalau punya anak satu atau dua cintanya tidak sebesar seperti cintanya ibu yang anaknya lebih dari tiga. ujar beliau dengan di iringi sebuah senyuman.
aku tertegun lama sekali, hal itu membuatku menginstropeksi diri. bertanya dengan jujur, apakah benar demikian?
malamnya aku berdiskusi dengan suami, lalu ku tutup dengan tangisan.
ah, pertanyaan seperti itu mungkin terasa ringan dan tidak menyakitkan bagi mereka yang telah Allaah karuniai buah hati meski hanya memiliki satu ataupun dua. dan pertanyaan tersebut sangat membuat bangga dan bahagia buat mereka yang memiliki buah hati lebih dari tiga. lalu bagaimana dengan mereka yang sedang Allaah uji dengan sebuah penantian?
jika ditanya kok belum isi, kok belum hamil, kok masih belum punya anak. kapan hamil, kapan punya anak, kapan merasakan hamil dan melahirkan. dengan pertanyaan sebelumnya. entah mengapa pertanyaan "mereka yang belum punya anak biasanya tidak benar-benar mencintai suaminya."
menghujam sekali, sampai ke inti jantungku. dan aku menangis setiap kali mengingatnya.
aku tidak ingin berandai-andai. tapi aku hanya ingin tahu bagaimana Ibunda Aisyah Radhiyallahu Anha akan menyikapi hal demikian jika dihadapkan pertanyaan tentang hal tersebut. namun, pada akhirnya aku sadar bahwasanya beliau adalah wanita yang cerdas, beliau tak akan sibuk dengan penilaian makhluk. baginya cukuplah Allaah sebagai saksi dan sebaik-baik penolong.
kalimat pertanyaannya tidak begitu panjang, namun membuatu seperti beku. membuatku tidak berdaya untuk sekadar menulis, menumpahkan semuanya dalam kata-kata. tapi sekarang, aku lebih tenang. dan aku ingin kembali berkarya. siapapun yang membaca tulisan ini, semoga Allah karuniakan kepada kalian kesehatan dan kebahagiaan yang berlipat-lipat..
sejumput hikmah || 18.23
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#doa#rumahtanggamuda#hamil#kehamilan#tanya#tanggungjawab#hijrah#suami#istri
94 notes
·
View notes
Text
Sebelum meminta kepada Allah apa yang kita inginkan, berterima kasihlah terlebih dahulu pada apa yang telah Dia berikan.
Akan selalu merasa kurang orang yang lebih sering menghitung apa yang tidak dia punya daripada mensyukuri apa yang telah diberikan untuknya.
@milaalkhansah
244 notes
·
View notes
Text
Catatan: Mencintai Takdir
Semua orang hidup dalam alur dan jalan takdirnya masing-masing, ada yang dengan kelebihan yang ada pada hidupnya, ada pula yang hidup dalam kondisi apa adanya sehingga mewajibkan baginya untuk berjibaku untuk bertahan dan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun dari semua rangkaian takdir yang Tuhan gariskan dan tentukan untuk setiap manusia ini, sedikit sekali yang mencintai takdirnya, entah dalam kondisi apapun itu.
Mencintai Takdir dalam arti menerima apa yang sudah ditentukan dan mulai berjuang untuk kebaikannya, tanpa mencela Tuhan dan tanpa membanding-bandingkan hidupnya. Bukankah setiap kereta ada stasiun pemberhentiannya masing-masing? Sama halnya dengan takdir kita, pada akhirnya kita akan sampai pada ujung takdir kita masing-masing, tanpa perlu mengcopy-paste hidup orang lain yang barangkali tidak cocok dan tidak pas untuk kita.
Dan pahami saja, bahwa setiap kebaikan yang ingin kita dapatkan itu ada harga mahal yang harus kita bayar.
Ku ceritakan soal temanku yang barangkali aku baru mengenalnya 1 bulan, namun ia membawa sentuhan keyakinan soal takdir. Saat kemarin musim haji 2023 dari tanggal 19 Juni sampai 13 Juli di Makkah, Allah pertemukan aku dengan seorang laki-laki, keinginannya kuat, ilmunya menancap dalam, dan impian juga cita-citanya tinggi. Pada pertengahan takdir ia dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan S2 (sudah diterima di Madinah) atau pulang ke kampung halamannya karena ibunya membutuhkannya di rumah, untuk menemani di usia-usia tuanya dengan amanah yang begitu banyak.
Pada akhir pilihan ia memutuskan untuk kembali ke rumah dan meninggalkan apa yang ia inginkan dan kebanyakan orang lain juga impikan. Namun tidak apa-apa, saat ia mengatakan “sudahlah, apa artinya ilmu saya banyak-banyak tapi tidak bisa membantu ibu disaat beliau benar-benar membutuhkan, insyaallah Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari apa yang hari ini saya tinggalkan”, rasanya aku tertampar dengan kalimat itu, sebegitu yakinnya ia dengan kebaikan atas apa yang akan Allah takdirkan untuknya di masa depan.
Mencintai takdir itu berawal dari husnudzon yang membumi dan melangit, prasangka baiknya pada Tuhan mengalahkan kekhawatirannya soal masa depan. Barangkali kita kurang yakin dengan takdir Tuhan, sampai-sampai seringkali kita berprasangka buruk pada takdir yang akan diberikan di masa depan.
@jndmmsyhd
618 notes
·
View notes
Text
"Cari kebahagiaan yang lain."
Ada dua akun sosmed yang suka aku ikuti: Dokter Tono di Instagram dan Dokter Amira di TikTok. Dokter Tono adalah konsulen fertilitas yang praktik di RS Limijati Bandung, sedangkan Dokter Amira adalah satu-satunya dokter spesialis kandungan di Fakfak, Papua Barat. Dua dokter spesialis kandungan dengan konten yang isinya bumi dan langit.
Kalau liat konten Dokter Tono, mayoritas isinya adalah para pasutri yang sudah menikah lama dan sedang berikhtiar untuk bisa mempunyai anak. Sudah berkeliling ke banyak tempat dan dokter, sampai ke luar negeri segala, tapi masih belum dapat anak juga. Sedangkan isi konten Dokter Amira mayoritas adalah anak-anak di bawah umur yang datang dengan beragam penyakit menular seksual, hamil di luar nikah, sudah aktif berhubungan seksual sejak umur belasan tahun, ibu yang datang dengan pendarahan hebat karena sudah hamil ke-5 atau lebih karena suami masih mau punya anak laki-laki, serta berbagai macam kasus kegawatdaruratan persalinan yang sungguh bikin prihatin.
Akhir-akhir ini konten Dokter Tono banyak yang isinya adalah beliau menyampaikan dengan lugas bahwa ya, memang, pasangan yang datang tidak bisa mempunyai anak. Entah rahimnya sudah rusak, ovum sudah tidak terlihat, menopause dini, sperma suami yang juga jelek - kondisi-kondisi dimana usaha bayi tabung seperti apapun, secara sains, tidak akan bisa berhasil. Hanya akan menghabiskan uang saja, dan entah kesedihan seperti apa yang akan datang dari kegagalan demi kegagalan yang mungkin datang.
Dan ada satu kalimat yang sering beliau ucapkan setelah menyampaikan putusan menyedihkan itu: "Cari kebahagiaan yang lain, ya."
Itu, juga saran untuk meningkatkan kualitas hidup - entah dengan operasi besar untuk angkat rahim supaya tidak sakit setiap bulannya, untuk menikmati waktu bersama pasangan, atau cari cara lain untuk punya keturunan seperti melalui proses adopsi.
Kadang ucapan itu disampaikan sambil beliau bilang: "Jangan nangis dulu..." karena gak terbayang juga sih seperti apa rasa kecewanya, bahwa harapan yang masih dijaga untuk tetap ada itu pada akhirnya harus dipadamkan juga. Ada yang sudah belasan tahun menikah, ada yang umur masih awal 30-an, ada yang sudah gagal bayi tabung berkali-kali.
Tapi sebenarnya apa sih, kebahagiaan yang lain itu? Kata 'kebahagiaan' dan juga 'yang lain', sepertinya bukan dua frasa yang bisa disandingkan untuk diterima seseorang dengan mudah dan hati yang lapang. Karena tetap saja, ketika kita sudah mendefinisikan kebahagiaan yang lain, kebahagiaan itu tetaplah bukan kebahagiaan 'yang itu'. Dalam konteks kehidupan yang lain, misalkan anak SMA yang gagal SNMPTN untuk masuk ke universitas yang dia idamkan - dan dia harus mencari universitas 'yang lain'. Tentu, bisa saja ternyata universitas itu adalah pilihan yang lebih baik untuknya, tapi tetap saja itu bukan universitas 'yang itu'. Atau ketika seseorang masih mencintai seorang yang lain, tapi hubungan itu harus berakhir mengecewakan dan dia harus mencari orang 'yang lain', tapi tetap saja orang itu adalah bukan orang 'yang itu'..
Kalimat "Cari kebahagiaan yang lain" itu singkat saja, tidak bertele-tele, tapi implikasinya panjang. Ada keikhlasan yang harus diusahakan, ada mimpi-mimpi yang harus dilepaskan, dan ada jalan-jalan lain dan cerita hidup lain yang harus dicari, untuk diterima. Agar mungkin, suatu hari nanti kehidupan 'yang lain' itu adalah kehidupan yang bahagia, yang bisa terbebas dari perandaian mengenai situasi kehidupan 'yang itu'.
46 notes
·
View notes