Tumgik
#untuknya
tempat-bercerita · 10 days
Text
Seindependennya aku, aku tetap ingin jadi wanita yg ngebekalin suami buat berangkat kerja, menyambut pulang dengan segelas air hangat, mengajarkan anak-anak ngaji selepas Maghrib.
Semandirinya aku, aku tetap butuh bahu buat bersandar, mendengarkan berbagai cerita, membagi isi kepala, mengeluarkan sisi yang hanya satu orang yang tahu.
Semampu-mampunya aku hidup sendiri, aku tetap ingin punya satu orang, yang bisa aku doakan banyak kebaikan datang di dalam hidupnya dan bisa menjadi tempat untuknya pulang.
195 notes · View notes
atifadhilah · 3 months
Text
Kadang.
Kadang kita tuh cuma belum paham, akan sesuatu yang pada akhirnya bisa menjadi baik atau buruk buat kita.
Sebagaimana Ibu yang melarang anaknya yang masih kecil bermain pisau, lalu anaknya menangis karena merasa kebebasannya direnggut. Padahal anak itu hanya tidak paham bahwa pisau bisa berbahaya untuknya.
Tumblr media
Begitu pun Allaah. Allaah mengatur semua hamba-Nya dengan seksama. Bisa jadi Allaah sedang melarang, menunda untuk mencegah, atau menghindarkan kita dari sesuatu yang nyatanya tidak baik untuk kita, bahaya untuk kita. Dan Allaah mendekatkan pada sesuatu yang lebih baik untuk kita (yang barangkali dimata kita, kadang kita tidak suka).
(Di kutip dari ceramah Ustadz Nuzul Dzikri Hafizahullahu ta'ala.)
158 notes · View notes
andromedanisa · 7 months
Text
sebuah kepahaman..
ajarkan aku tentang paham untuk kelapangan hati ya Allaah, agar hatiku tak bergemuruh ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat yang belum aku dapatkan. ajarkan aku tentang ikhlas untuk merelakan sesuatu yang bukan menjadi milikku. dan ajarkan aku menerima untuk tetap baik-baik saja ya Allaah, agar hatiku tetap merasa ridho atas ketetapan yang telah Engkau tetapkan.
Ramadhan tahun ini ajarkan aku tentang banyak hal ya Allaah. tentang perasaan cukup, tentang perasaan lapang untuk menerima dan tentang memahami diriku sendiri. sebab hanya dibulan inilah momentum terbaik untuk mendidik diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
ajarkan aku tentang banyak hal tentang sebuah hati yang hanya mengharapkan ridhaMu ya Allaah. sebab aku tak ingin lagi merasa kosong atas sesuatu yang aku sendiri tak paham mengapa demikian.
ya Allaah, ya Tuhanku, aku begitu lelah dengan sesuatu yang aku tuju. aku begitu merasa ingin berhenti saja dari apa yang telah kudapatkan. aku begitu merasa tak berguna pada apa yang belum aku dapatkan. jangan biarkan aku larut dalam hal demikian ya Allaah. jangan biarkan aku jatuh dalam rasa keputusasaan. jangan biarkan aku berjalan sendiri tanpa Engkau beri diri ini petunjuk.
ajarkan aku paham ya Allaah, agar aku bisa menerima semua kenyataan yang terasa pahit dalam hidupku. ajarkan aku sebuah rasa syukur agar aku selalu merasa cukup atas semua hal yang kumiliki dan Ridha atas apa yang terlepas dariku. sebab kehidupan dunia ini begitu melelahkan untukku ya Allaah. aku sungguh begitu lelah dengan kehidupan dunia yang sebagian sudah mengambil jiwaku.
ajarkan aku paham ya Allaah, bahwa kepahitan dalam hidup ini bukan tentang kehilangan dunia. namun kepahitan sesungguhnya adalah kala Engkau meninggalkan diriku sendiri dalam kegelapan. dan aku merasa baik-baik saja akan hal itu.
~*
Bagi setiap pendoa, akan selalu menemukan fase untuknya menanti doa-doa yang telah dilangitkan. Entah dalam keadaan lapang, senang, himpit, kesusahan, kegundahan, kegalauan, kebahagiaan, dan berbagai macam rasa.
Akan selalu juga merasakan ketidakyakinan dalam masa penantian terkabulnya sebuah doa. Dalam hal ini, akan banyak sekali alasan yang meminta seorang pendoa berhenti melangitkan doanya. Akan ada banyak pula yang mencari seribu satu alasan agar seorang pendoa berhenti pada apa yang diyakininya.
Masa ini sungguh masa yang menyakitkan. Bagaimana tidak? kamu yang sedari awal meminta dengan keadaan sungguh-sungguh, penuh dengan pengharapan, penuh dengan keyakinan. Tetiba saja orang-orang disekitarmu meminta kamu untuk berhenti percaya. Meminta kamu untuk berhenti berupaya, dan meminta kamu untuk berhenti berdoa.
Akan ada masa pula, ketika kamu mulai goyah. Dengan apa-apa yang kamu mintakan, dengan apa-apa yang kamu yakini, dengan apa-apa yang kamu upayakan.
Kamu terhenti, berpikir beribu-ribu kali untuk menyerah, berpikir beribu-ribu kali untuk tetap percaya. Sebab menyesakkan memang, jika bahka orang-orang terdekat yang meminta kamu untuk berhenti menjadi pendoa yang setia.
tak apa sayang, meski saat ini kamu merasa begitu kehilangan entah apa yang sedang kamu rasakan. semoga tak membuatmu menyalahkan takdir Allaah yang telah ditetapkan untukmu. apapun itu, semoga Allaah memberimu kelapangan hati yang selapang-lapangnya ya. dan segala doa yang kau pinta Allaah ijabah dalam syukur yang melangit.
02 Ramadhan 1445 H
214 notes · View notes
langitawaan · 6 months
Text
"Dia baik, tapi bukan yang terbaik."
Kalimat yang ku catut dari seorang teman yang tadi siang datang menceritakan patah hati kesekiannya. Aku sampai berpikir, Allah pasti menyiapkan hadiah terbaik untuknya. Bagaimana tidak kisahnya teramat berliku.
Betapa Allah begitu sayang padanya. Setelah Allah panggil Ayahnya Allah pun mengujinya dengan hubungan yang tidak bisa berlanjut karena tidak ada restu dari orangtua lelaki.
Allah aku percaya hadiah yang akan Engkau beri kepada temanku ini pastilah sesuatu yang tidak akan ia sangka-sangka kelak :")
Pertemukanlah ia dengan lelaki baik karena ia pun perempuan yang insyaAllaah baik.
192 notes · View notes
in-syirah · 4 months
Text
Bila ruang di hatimu dipenuhi dengan banyak manusia, apakah ada ruang lebih yang tersisa untukNya? Terkadang, kita perlu belajar memberi ruang yang lebih banyak untukNya, agar hati kita tak melulu bergantung lebih banyak pada manusia.
—Self reminders | Mks, 25 Mei 24
118 notes · View notes
yasirmukhtar · 9 months
Text
"Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Allah menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, Allah menahan adzab baginya akibat dosanya, sampai Allah memberikan adzab secara penuh pada hari Kiamat.” 
At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik
210 notes · View notes
kang-islah · 7 months
Text
Orang-orang Yang Menjaga Diri
Ia menjaga dirinya untuk tidak ikut dalam trend yang menyalahi tuntunan. Ia punya kepercayaan yang kuat bahwa yang menjaga akan bertemu dengan yang menjaga. Ia yakin bahwa menjaga diri adalah cara dan hadiah terbaik untuk seseorang yang telah dipersiapan oleh Allah untuknya.
Menjaga diri baginya adalah sebuah komitmen pada diri sendiri, sebelum mempercayakan dirinya kepada orang lain, yang semoga orang lain itu juga adalah orang yang menjaga komitmen.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 24/02/24
306 notes · View notes
milaalkhansah · 8 months
Text
Sebelum meminta kepada Allah apa yang kita inginkan, berterima kasihlah terlebih dahulu pada apa yang telah Dia berikan.
Akan selalu merasa kurang orang yang lebih sering menghitung apa yang tidak dia punya daripada mensyukuri apa yang telah diberikan untuknya.
@milaalkhansah
243 notes · View notes
jndmmsyhd · 1 year
Text
Catatan: Mencintai Takdir
Semua orang hidup dalam alur dan jalan takdirnya masing-masing, ada yang dengan kelebihan yang ada pada hidupnya, ada pula yang hidup dalam kondisi apa adanya sehingga mewajibkan baginya untuk berjibaku untuk bertahan dan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Namun dari semua rangkaian takdir yang Tuhan gariskan dan tentukan untuk setiap manusia ini, sedikit sekali yang mencintai takdirnya, entah dalam kondisi apapun itu.
Mencintai Takdir dalam arti menerima apa yang sudah ditentukan dan mulai berjuang untuk kebaikannya, tanpa mencela Tuhan dan tanpa membanding-bandingkan hidupnya. Bukankah setiap kereta ada stasiun pemberhentiannya masing-masing? Sama halnya dengan takdir kita, pada akhirnya kita akan sampai pada ujung takdir kita masing-masing, tanpa perlu mengcopy-paste hidup orang lain yang barangkali tidak cocok dan tidak pas untuk kita.
Dan pahami saja, bahwa setiap kebaikan yang ingin kita dapatkan itu ada harga mahal yang harus kita bayar.
Ku ceritakan soal temanku yang barangkali aku baru mengenalnya 1 bulan, namun ia membawa sentuhan keyakinan soal takdir. Saat kemarin musim haji 2023 dari tanggal 19 Juni sampai 13 Juli di Makkah, Allah pertemukan aku dengan seorang laki-laki, keinginannya kuat, ilmunya menancap dalam, dan impian juga cita-citanya tinggi. Pada pertengahan takdir ia dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan S2 (sudah diterima di Madinah) atau pulang ke kampung halamannya karena ibunya membutuhkannya di rumah, untuk menemani di usia-usia tuanya dengan amanah yang begitu banyak.
Pada akhir pilihan ia memutuskan untuk kembali ke rumah dan meninggalkan apa yang ia inginkan dan kebanyakan orang lain juga impikan. Namun tidak apa-apa, saat ia mengatakan “sudahlah, apa artinya ilmu saya banyak-banyak tapi tidak bisa membantu ibu disaat beliau benar-benar membutuhkan, insyaallah Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari apa yang hari ini saya tinggalkan”, rasanya aku tertampar dengan kalimat itu, sebegitu yakinnya ia dengan kebaikan atas apa yang akan Allah takdirkan untuknya di masa depan.
Mencintai takdir itu berawal dari husnudzon yang membumi dan melangit, prasangka baiknya pada Tuhan mengalahkan kekhawatirannya soal masa depan. Barangkali kita kurang yakin dengan takdir Tuhan, sampai-sampai seringkali kita berprasangka buruk pada takdir yang akan diberikan di masa depan.
@jndmmsyhd 
609 notes · View notes
nonaabuabu · 4 months
Text
Baiklah, jadi begini; tadinya aku ingin menulis puisi untuk hati yang begitu dingin. Ia mahir membaca kecuali apa yang kutuliskan untuknya.
Jadi sekarang aku ragu, untuk apa semua diksi kalau ia tidak mengerti?Jika kau bertemu dengannya tolong sampaikan; jangan sembarangan mengetuk pintu hati orang, kalau tak tahu caranya bertanggungjawab kepada jiwa yang jatuh cinta.
71 notes · View notes
andromedanisa · 10 months
Text
Bagian dari cinta..
Ini tentang pernikahan. Dua orang yang Allaah tetapkan menjadi satu ikatan bernama pernikahan. Allaah pasangkan dua orang dalam kebaikan dan menjalani hari demi hari dengan berpasang-pasangan.
Namun teruslah ingat, bahwa Allaah menyatukan kedua hati tak lantas keduanya harus terus sempurna tidak ada cela. Tidak, tidak demikian. Rumah tangga Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam pun tak luput dari ketidaksempurnaan.
Oleh karenanya jika setiap rumah tangga nanti engkau menemukan kekurangan ada pada pasanganmu. Nasihat Al-Quran begitu tinggi, yaitu "Sabar". Jangan mudah marah, jangan membesarkan hal-hal sepele. sebab boleh jadi dibalik apa yang tidak engkau sukai, Allaah telah menyiapkan hikmah besar yang tidak pernah engkau sangka-sangka untuk melengkapi kekurangan yang didapatkan di setiap pasanganmu, dan itu bagian dari "taqwa".
Nasihat Syaikh Utsman Al-khamis hafidzhahullaah ta'ala :
"Demi Allaah, ada banyak nasihat tentang rumah tangga. Tapi saya katakan, nasihat terbaik untuk para pasangan suami istri adalah mengabaikan hal-hal sepele. Tidak perlu mempermasalahkan hal-hal sepele. Abaikan dan jalani saja. Tidak ada manusia yang sempurna. Jikalau dalam segala hal engkau selalu menyalahkan pasanganmu. Maka semua yang dia lakukan akan selalu salah dimatamu. Dan siapalah yang hanya memiliki kebaikan saja? Tidak ada sama sekali. Kecuali Rasulullah Shallaahu alaihi wassalam."
Barangkali memang benar ya, dalam rumah tangga itu hal yang kita kira besar akan menjadi ringan bila meminta pertolongan Allaah. Dan hal kita kira kecil, bisa menjadi rumit dan besar tanpa meminta pertolongan Allaah. Maka rumah tangga yang bahagia adalah keduanya saling memberi udzur untuk satu sama lain. Bahwa keduanya adalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.
Dijadikan menjadi satu sama lain tidak lain tidak bukan untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki. Memahami bahwasanya rumah tangga adalah ibadah terlama yang mana untuk menjalankannya dibutuhkan sabar. Sabar tidak hanya dilakukan ketika ditempat ujian, namun juga kala menjalankan ibadah kepada Allaah. Itulah mengapa sabar tidak hanya berdiam diri saja tidak melakukan apapun. Sabar ridho dengan apapun yang telah ditetapkan namun terus berikhtiar hingga selesai.
Sabar itu adalah upaya, jika hari ini engkau menemukan sabar itu ada pada pasanganmu. Maka banyaklah bersyukur. Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Sabar, saling memberi udzur dan memaafkan pada hal-hal sepele. Akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian bagi satu sama lain. Allaah akan hadirkan rasa itu kepada rumah tangga yang menahan dirinya untuk marah sekalipun ia sangat mampu untuk melakukannya namun ia tahan dan bersabar sebab Allaah yang perintahkan.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih. Aamiin..
Mendoakan bagian dari cinta, dalam perjalanan menuju rumah || 10.45
301 notes · View notes
amelianurhabibah · 1 year
Text
Sering kali aku temui, seseorang yang biasa biasa aja. Sederhana, tapi kalau dipandang ia menenangkan, saat berbicara dengannya, yang keluar dari lisannya hanyalah perkataan yang baik, dan ketika bersamanya ia menyejukkan hati.
kucari tau sebabnya. Ternyata kuncinya adalah menghargai diri sendiri. Iya, tidak peduli dengan tanggapan orang lain atas dirinya. Yang dia perdulikan adalah, apakah Allah suka? Atau tidak?, Ia bersikap dan berperilaku apa adanya, jadi diri sendiri.
Ia bersyukur atas semua yang Allah beri untuknya, dan secara otomatis keluar lah positive vibes dari dalam dirinya.
Memang benar adanya, kecantikan wajah hanya akan membuat seseorang menatap. Namun kecantikan hati dan akhlak membuat seseorang menetap.
MasyaAllah Tabarakallah...
975 notes · View notes
auliasalsabilamp · 5 months
Text
Lahir sebagai seorang muslim adalah privilege terbesar yg patut di syukuri
Ummar bin Khattab, dulunya adalah orang yg paling membenci Islam, memerangi islam, bahkan ia ingin membunuh Rasulullah, yg menurut sebagian orang ia paling tidak mungkin masuk islam di zaman itu. Tetapi, ketika ia masuk Islam, Ummar menjadi sahabat terbaik dalam sejarah, setelah Abu Bakkar. la masuk ke dalam daftar sahabat yg di jamin masuk surga dan Allah buatkan untuknya rumah di surga. Ini adalah signal bahwa Islam tidak melihat masa lalu seseorang. Seburuk apapun seseorang di masa lalunya, rahmat Allah terbuka luas bagi siapa yg bertaubat.
Abu Lahab, ia adalah paman nabi, hidup bersama nabi, memiliki keponakan seorang nabi, tapi ia menjadi pemeran utama di balik penolakan dakwah nabi di Makkah. la memusuhi, menolak juga menyerang dakwah yg Rasulullah bawakan. Sebagaimana nasab tidak menjadikan seseorang mulia di sisi Allah, tidak pula sebagai jaminan hidayah itu datang kepada seseorang yg memiliki nasab yg mentereng. Tapi Allah memberi hidayah kepada siapa yg la kehendaki.
Bilal bin Rabbah, seorang budak berkulit hitam yg di rendahkan oleh kaumnya. Namun ketika bilal masuk islam, ia justru menjadi satu dari sekian sahabat yg juga Allah jamin surga. Ini adalah bukti bahwa Islam tidak melihat seseorang dari harta, rupa maupun kedudukannya. Tapi Allah melihat seseorang dari hati dan amalnya.
Namun, pernahkah kita berpikir? Para sahabat yg masuk islam terlebih dahulu mereka masuk islam dengan perjuangan, pencarian, bahkan sebagian dari mereka masuk islam harus berdarah-darah terlebih dahulu. Ada yg harus safar menempuh perjalanan bertahun-tahun, dibuang dari keluarganya, di miskinkan, di siksa, bahkan ada dari mereka yg di bunuh karena masuk islam.
Sedangkan kita? Allah tidak menyuruh kita memilih dari rahim siapa kita di lahirkan! Tapi Allah pilihkan kita lahir dari rahim seorang ibu yg beragama Islam! Kita lahir di atas kebenaran, di atas satu-satunya agama yg Allah ridhoi, di atas agama yg haq.
Pernahkah kita bersyukur atas nikmat yang begitu besar itu?? Berapa kali kita bersyukur karenanya? Atau justru ternyata kita kufur dengan keislaman kita?
Kota Bogor, 08 Mei 2024 | 05.52 WIB
108 notes · View notes
jejaringbiru · 8 months
Text
Memilih
Tumblr media
@hardkryptoniteheart
Aku memilih menjadi diriku sendiri. Namun aku juga tidak akan menutup diri, untuk terus belajar menjadi seseorang yang lebih baik di setiap harinya. Kali ini, aku melakukannya atas kesadaranku sendiri. Kelak aku bersedia belajar mengerti dan memahami seseorang yang ditakdirkan menjadi teman hidupku. Aku berjanji terhadap diriku sendiri.
@padangboelan
Aku memilihmu sayangku, dengan segenap jiwa dan hatiku sebab aku mencintaimu dan akan terus begitu. Aku ingin berada di sisimu sayangku, dalam segala waktu. Saat ini, besok dan sepanjang adanya nafasku.
@yurikoprastiyo
Sebelumnya kita melangkah pada jalan yang sama-sama asing. Dua insan yang dipertemukan pada saat yang tidak direncanakan. Seperti anugrah yang diturunkan dari pucuk langit. Yang keduanya saling sadar bahwa satu sama lain adalah yang terbaik untuknya. Tanpa perlu saling berkata, kita sudah sama-sama saling memilih. Memilih berjalan bersama supaya langkah kaki lebih jauh lagi. Tetap bersama pada ribuan ketidaksepahaman. Saling mencintai dalam gelap dan terang. Dalam berat dan riang. Pada hari-hari yang dipatahkan dan ditinggikan. Dalam keyakinan bahwa seberat apapun dunia menghardik, memilih bersamamu hidup akan selalu terus baik. Pada sayang dan cinta yang kau berikan, setiap harinya selalu memberikan sepucuk harapan. Terus tumbuh cinta yang kita tanam bersama menjadi sebuah kebijaksanaan dari dua insan yang memilih bersama.
@gndrg
Hidup memang menyediakan beribu pilihan, namun sebenarnya kita tidak pernah benar-benar diizinkan untuk memilih. Apakah ada laki-laki yang memilih hidup tanpa perayaan dan dihajar habis-habisan oleh pertanggungjawaban? Atau perempuan yang memilih hidup terpenjara dibalik dinding dapurnya?Juga anak-anak yang menumbalkan diri sebagai persembahan mimpi orang tuanya? Lantas, apa artinya memilih jika pada akhirnya kita tidak benar-benar bisa memilih? Bukankah kita sama-sama tahu pada akhirnya takdirlah yang memenangkan semua pilihan, sebab keterlibatan campur tangan semesta dibaliknya?
@gizantara
Aku memilih diriku sendiri dan begitulah beberapa hubungan berakhir. Aku memilih Tuhanku, dan begitulah beberapa hubungan membaik. Dalam episode sebelumnya : Aku memilih semua orang, jadi aku kehilangan diriku sendiri.
@manusiafajar
Mereka bilang kita tidak bisa memilih dalam mencintai. Tapi menurutku itu salah, justru mencintai adalah bentuk pilihan itu sendiri. Dari awal kendali jatuh hati, beradaptasi, membuka lapang toleransi pada tiap kekurangan diri. Itu semua tugas sebuah kata kerja berjudul "memilih". Begitu pula pada waktu abadi mencintai, atau sebutan pada cinta sejati. Tidak ada yang berjalan begitu saja, mengikuti arah angin kemana mau membawa, tapi seluruhnya, seutuhnya, adalah mau tidaknya kita, akankah kuat hati mengikat setia? akankah tidak bosan hati memilih untuk terus berusaha berkali - kali jatuh cinta? Lagi dan lagi dengan objek yang sama? Dan ketika, rasa itu tiba - tiba tiada. Itu tidak "tiba - tiba menghilang begitu saja", ia adalah pilihan, ia adalah pilihanmu untuk tidak menjaga rasa.
@calonmanusia
Sayang, percayakah kalau manusia tidak bisa memilih?Memilih dari orang tua mana ia dilahirkan. izinkan aku mengutip potongan sebuah hadist yang artinya "Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan di atas fitrah. Maka, bapak ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, atau menjadikannya Nasrani, atau menjadikannya Majusi" (HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658) Betapa menjadi orang tua adalah hal yang amat berat, berat pertanggung jawabannya atas anak-anak mereka. Memang manusia tidak bisa memilih keadaan saat ia dilahirkan, namun, setelah ia mampu atas dirinya sendiri, tak mungkin ia lewat dari Maha Besarnya hidayah dari Sang Kuasa. Memang manusia tidak bisa memilih dari rahim siapa mereka dilahirkan, namun, jika sudah besar manusia mampu memilih berperilaku yang pantas untuk sang ibu. Aku tidak menyalahkan para orang tua terdahulu, hanya saja mengajak para calon orang tua tuk menentukan bagaimana anak-anaknya kelak. Sayang, izinkan aku mengajakmu untuk menjadikan anak-anak yang suatu saat tidak kecewa dengan keluarga yang telah melahirkannya. Terakhir, ada sebuah kutipan oleh Tia Setiawati, tulisnya: Namun bila nanti Tuhan mengizinkan kita menjadi orangtua, pilih dan putuskanlah untuk menjadi orangtua terbaik yang kita bisa. Lalu bersyukurlah. Karena setiap orang adalah anak, namun tidak semua adalah orangtua.
@shofiyah-anisa
Hidup kita sekarang adalah salah satu dari sekian pinta masa lalu kita, dan terbentuk pula dari pilihan kita pada masa silam. Terkadang pilihan tanpa didasari pemikiran yang matang, akan membuat kita tak nyaman dan tak senang. Namun terkadang pula, pilihan dengan pemikiran matang harus terhempas oleh permintaan banyak orang yang bla bla bla. Makanya mari tanamkan pada diri bahwa pilihan itu sesuai dengan akal kita saja, tak usahlah berubah karena manusia tak suka akan pilihan kita. Karena standar baik buruk yang tepat hanyalah standar baik buruknya Allah. Maka, selain memiliki pemikiran yang matang mendekatlah pada Tuhan yang berkuasa di seluruh Alam.
@afifaharyani09
Begitu banyaknya pilihan yang terpampang saat ini, dan kita harus memilih. Bukan, ini bukan hanya tentang pemimpin negara saja, tapi juga tentang resiko-resiko yang harus dipilih. Karna dalam hidup ini, kita juga harus pandai dalam memilih hal yang sedikit resiko buruknya. dalam kuru podcast dikatakan, bahkan dalam hidup ini kita tidak disuguhkan "percobaan" karna sama saja ibarat kita mencoba akun yootube premium selama satu bulan tanda "resiko" untuk membayar alias "gratis". ya kalau mau memilih "do it" dengan segala resikonya atau bahkan "leave it" dengan meninggalkan segala resikonya.
@isnahidayatifauziah
"Kalaupun dahulu kita mengambil pilihan yang berbeda dari apa yang sedang kita jalani saat ini, belum tentu kita akan lebih kuat menjalani konsekuensinya, akan lebih lapang menerima rintangannya." Fokuslah pada apa yang ada di hadapanmu saat ini. Karena bagaimanapun apa yang telah kita pilih di masa lalu adalah bagian skenario terbaik dari-Nya yang mengantarkan kita sampai di titik ini.
103 notes · View notes
kurniawangunadi · 7 months
Text
Ramadan #7
Beberapa waktu lalu aku menghadiri sebuah kedukaan. Hujan gerimis menemani proses para tamu silih berganti datang ke rumah duka. Ada banyak sekali orang yang menunggu hingga ke jenazah dimakamkan. Mereka duduk di teras-teras, di kursi-kursi yang disediakan, sembari menghindari gerimis.
Hingga tiba waktu shalat jenazah, ada momen yang membuatku memikirkan tentang hidupku sendiri. Saat aku merapakatkan diri ke barisan shalat, jumlahnya sedikit. Sedikit sekali dibandingkan dengan tamu yang hadir. Sedikit sekali hadirin yang tergerak untuk ikut men-shalatkan. Meski memang hukumnya fardhu kifayah. Aku teringat pada hal ini :
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, dan disalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, dalam kondisi mereka tidak menyekutukan Allah sedikitpun, niscaya Allah akan mengabulkan syafaat (doa) mereka untuknya.” (HR. Muslim no. 948)
Juga :
مَا مِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
“Jenazah yang disalatkan oleh kaum muslimin dengan jumlah melebihi seratus orang, dan semuanya mendoakannya, maka doa mereka untuknya akan dikabulkan.” (HR. Muslim no. 947)
Kayak rasanya sedih ketika di hari kita meninggal, ternyata sedikit orang yang tergerak hatinya untuk ikut menyalati jenazah kita. Memang sebaik-baiknya pengingat adalah kematian.
116 notes · View notes
Text
Tapi, tak peduli semenyenangkan apa pun waktu bersamanya, atau sepecah apa pun dia membuatmu tertawa, atau setenang apa pun perasaanmu saat bersamanya, kadang-kadang dia tidak untuk digenggam. Karena kebebasan terdengar lebih menarik untuknya daripada segala yang kamu tawarkan.
264 notes · View notes