#umat Islam
Explore tagged Tumblr posts
Text
Amalan Doa Qunut pada Salat Witir di Separuh Akhir Ramadan 2025
hainews.co.id – Sebagian besar umat Islam, terutama yang menganut madzhab Syafi’i, melaksanakan amalan membaca doa qunut saat salat witir pada separuh malam terakhir Ramadan 2025. Doa qunut ini dipanjatkan pada rakaat terakhir salat witir, yang dilakukan setelah menyelesaikan salat tarawih. Pada tahun ini, umat Islam di Indonesia sudah memasuki hari ke-15 Ramadan 2025 pada tanggal 15 Maret 2025.…
0 notes
Text
Suara Umat Islam Harus Bersatu Menangkan Anies Baswedan
JATENG | KBA – Dari pemilu ke pemilu, umat Islam terus-menerus kalah, sulit menang. Dan Bacapres Anies Baswedan sebagai representasi umat Islam saat ini juga masih berjuang mendapatkan dukungan mayoritas umat Muslim di Tanah Air. “Umat Islam masih sulit kita tembus untuk terbuka mendukung Pak Anies. Kapan umat Islam bersatu? Maka sekaranglah waktunya untuk menyatakan umat Islam bisa bersatu,”…

View On WordPress
1 note
·
View note
Text
Heboh Aliran Pangissengana di Maros, Rukun Islam Jadi 11, Haji Harus ke Gunung Bawakaraeng!
Pantau24jam.com– Warga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan keberadaan sebuah aliran yang mengajarkan ajaran berbeda dari Islam pada umumnya. Aliran bernama Pangissengana Tarekat Ana’ Loloa ini mengklaim bahwa rukun Islam bertambah menjadi 11 dan menjanjikan surga bagi pengikutnya asalkan membeli benda pusaka tertentu. Kelompok ini dipimpin oleh seorang perempuan bernama Petta…
#Ajaran Baru#Ajaran Menyimpang#Aliran Sesat#Gunung Bawakaraeng#Kapolsek Tompobulu#Kasus Viral#Maros#MUI#Pangissengana#Pembinaan Umat#Petta Bau#Polisi#Rukun Islam 11#Sulawesi Selatan
0 notes
Text
Amalan Malam Isra Mi’raj: Momentum Mendekatkan Diri kepada Allah
PAMEKASAN, MaduraPost – Isra Mi’raj adalah peristiwa agung yang mengajarkan banyak pelajaran penting bagi umat Islam. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha menjadi bukti kekuasaan Allah SWT sekaligus penegasan pentingnya salat sebagai tiang agama. Pada malam Isra Mi’raj, umat Islam di seluruh dunia sering memanfaatkan momen ini untuk…
#Hikmah Isra Mi’raj#Isra Mi’raj#Keimanan dan ketaatan#Kewajiban salat#Kisah Nabi Muhammad#Makna salat lima waktu#Masjidil Aqsa#Masjidil Haram#Mukjizat Isra Mi’raj#Peristiwa agung dalam Islam#Peristiwa sejarah Islam#Perjalanan Nabi Muhammad SAW#Persatuan umat Islam#Sidratul Muntaha#Ujian keimanan
0 notes
Text
KONSERT SITI NURHALIZAH MELALAIKAN UMAT ISLAM DARIPADA MENGINGATI ALLAH- Datuk Seri Wan Salim
Konsert Sebuah Epitome Saya Siti Nurhaliza yang menjadi tumpuan ramai telah menjadi bahan perbincangan hangat dalam kalangan peminat setia penyanyi terkenal itu. Tiket untuk konsert berprestij tersebut terjual habis dalam masa yang singkat. Fenomena ini telah menarik pelbagai respons dan reaksi daripada para peminat. Bagi mengatasi kekecewaan peminat yang tidak berpeluang mendapatkan tiket,…

View On WordPress
1 note
·
View note
Text
WAKIL RAKYAT, Suwarno, Call 0812-3347-3100, Dapil 4 Caleg 2024 Suwarno , mewakili Gondangmanis - Bae - Kabupaten Kudus
KLIK https://wa.me/6281233473100, Caleg DPRD Kabupaten Kudus 2024 Suwarno, Pilihan Anak Muda Caleg 2024 Suwarno, Penyalur Aspirasi Rakyat Caleg 2024 Suwarno, Mewakili Mejobo-Bae-Undaan Caleg 2024 Suwarno, Pilihan untuk Kudus Lebih Baik Caleg 2024 Suwarno
Suwarno, A.Md - Caleg PKS 2024 untuk Kab. Kudus Desa Jepang RT 1/RW 10 No. 47 Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Jawa Tengah
(Barat Jalan Lingkar Kudus)
Langsung CALON 0812-3347-3100
Kunjungi juga: http://Suwarno.odoo.com/
caleg2024 #calegpks #calegmilenial #calegpilihan #calegpks2024 #calegKudus2024 #calegpkskekinian #calegpksKudus #calegjepang #calegmejobo

#wakil rakyat kami#mewakili Mejobo-Bae-Undaan#mewakili Kabupaten Kudus#caleg pemilu 2024#caleg dari pks#caleg islam#caleg beragama islam#caleg umat islam#caleg pendukung anies
0 notes
Text
5 Pesan yang Jadi Bekal Saya Memulai Awal 2025
@edgarhamas
Saya suka dengan pepatah ini, "In the beginning there is meaning, in the end there is feeling." Di permulaan ada pemaknaan, dan di akhir biasanya ada rasa.
Orang memulai harinya dengan membuat pengalaman, lalu senja harinya ia pulang membawa pengalaman, dan malamnya ia merenungi kenangan dari sebuah pengalaman. Dan, itulah yang membuat hidup jadi dinamis. Kita, memaknainya, setiap pergantiannya. Ada zikir pagi, ada pula wirid sorenya.
Bagi kita yang hidup di zaman ini, rasa-rasanya kita yang terbiasa menggunakan kalender Masehi jadi perlu membuat pemberhentian sejenak. Bukan, bukan kita merayakan akhir tahun gregorian. Kita sudah punya kalender sendiri. Namun terbiasanya kita menggunakan tahun-tahun gregorian ini akhirnya membuat kita jadi butuh juga memuhasabahi: akhir tahun 2024 aku sudah jalan sejauh apa, dan bagaimana aku memulai hari-hari setelahnya?
Maka, "in the end, there is feeling."
Alih-alih fokus membeli bahan bakar-bakaran, makin dewasa ini, saatnya diam sejenak bersama Allah dan diri kita sendiri. Hadiri kajian jika ada, mabit jika memang ada agendanya. Kalau saya sendiri, saya biasanya diam saja sambil merenung.
Saya selalu menanyakan dua hal: tentang apa yang telah saya lakukan, dan apa yang kelak akan saya azamkan. Saya akan lihat 100 target 5 tahunan, dan mulai memindai mana yang masih relevan, mana yang telah terjadi, dan mana yang masih mimpi.
Dan, pesan-pesan ini membantu saya —dan semoga kamu— untuk kembali menyegarkan sudut pandang menjalani hari-hari ke depan.
1. "Allow yourself to be a beginner"
Izinkan diri kita untuk menjadi pemula pada hal yang baru. Pada potensi yang kita baru asah, pada pekerjaan yang baru kita jalani. Sebab banyak orang menuntut dirinya harus langsung ahli, dan itu mustahil. Banyak guru bilang pada saya bahwa setiap hal butuh "Husnul Bidayah", awal yang baik.
Dan salah satu makna awal yang baik itu adalah: berikan hak pada dirimu untuk berproses.
2. "Some years you win, some years you build characters."
Hendaknya kita memahami bahwa tahun-tahun yang berjalan, tak selalunya berakhir memuaskan. Kadang ada masa dimana kita menang. Tapi, jangan overthinking kalau memang tahun ini kita "rasanya" tak menghasilkan banyak hal berarti. Kamu salah jika berpikir begitu.
Sebab pada akhirnya kita bertumbuh: kadang berakhir dengan momentum, kadang berubah menjadi pelajaran berharga. Baca surat Ali Imran 140, dan kita akan memahami siklus ini.
3. "I'rif qadraka..."
Seseorang pernah datang pada Imam Ibnu Mubarak, lalu dia meminta nasihat. Dan, jawaban Ibnu Mubarak singkat padat jelas namun sangat dalam, "i'rif qadraka", ketahuilah kapasitasmu. Dalam jalan panjang hidup ini, kita sering mengenal orang, tapi kenapa kita jarang duduk mengenal diri kita sendiri?
Mengetahui kapasitas kita, itu artinya memetakan apa yang bisa persembahan buat Islam dan umat ini.
Sebab generasi pembebas Al Aqsha bukanlah hanya dari orang-orang militer, tapi oleh siapapun yang memenangkan potensinya di bidangnya masing-masing. Dan itu hanya bisa benar-benar terjadi jika setiap orang mengetahui kapasitasnya, sehingga ia mampu menentukan posisinya.
4. "Maa kaana Lillahi yabqaa"
"Apapun yang dilakukan karena Allah, maka akan bertahan", itulah yang dikatakan Imam Malik bin Anas ketika menulis Kitab hadits Al Muwattha. Saat itu, buku-buku hadits sudah banyak. Namun Imam Malik tetap menulis dan bahkan karyanya bertahan sampai kini. Apa rahasianya?
Ya, beliau melakukannya tulus karena Allah, maka Allah menjadikan karya itu "abadi" menginspirasi umat melintasi ruang dan zaman.
Mirip-mirip dengan quote Maximus, "What we do in life echoes in eternity"
5. Terhubung dengan misi para kesatria: Al Aqsha
Dan ini yang pamungkas. Saya terkesan dengan salah satu quote demonstran pro Palestina di Amerika, "bukan dunia yang telah membantu Gaza, tapi Gaza lah yang membangunkan dunia." Clear. Jernih.
Permasalahan Al Aqsha dan Palestina adalah milik pendekar hati nurani. Selama kita masih bertaut dengan Al Aqsha, maka kita akan sadar: beban kita belum ada apa-apanya, dan visi kita bertaut dengan mereka; yang terabadikan dalam lisan seorang ibu di pengungsian Gaza, "Al Aqsha, jika tidak dibebaskan oleh aku, maka oleh anak-anakku. Jika bukan oleh anak-anakku, maka oleh cucuku!"
#renungan#catatan#kontemplasi#islamic#inspirasi#islamicquotes#daily reminder#tadabbur#quotation#edgarhamas
250 notes
·
View notes
Text
Apakah melakukan ibadah sunnah itu baik? Sangat baik! Tapi bagaimana kalau justru ia mengalahkan hal-hal yang wajib?
Kekeliruan cara berfikir kita saat ini adalah karena kita melupakan atau belum tahu, manakah ibadah yang fardhu; kemudian pembagiaanya yang 'ain dan kifayah, bagi kita
Inilah problematika ilmu yang implikasinya berpengaruh pada cara kita hidup
Sholat tarawih itu sunnah, dan baik tapi mendahulukan tarawih di saat jam jaga malam, ada pasien gawat darurat yang perlu segera ditolong keselamatannya adalah hal yang keliru
Sholat dhuha itu sunnah, dan baik, tapi mendahulukannya di saat jam kerja, hingga mengganggu pelayanan kepada masyarakat itu juga hal yang keliru
Mungkin kemudian saya akan dicap lebih mementingkan dunia daripada akhirat, biarlah
Tapi izinkan saya bertanya, apakah saat kita bekerja di kantor, meneliti di lab, melayani masyarakat, mengobati pasien; kita niatkan hanya utk dunia saja? Sehingga seolah-olah saat kita profesional dan maksimal bekerja kita dianggap cinta dunia?
Silakan jawab sendiri
Padahal ahwal kita, kondisi kita itu Allah yang menetapkan, maka apakah kemudian Allah sengaja menetapkan kita hanya untuk mencintai dunia saja? Tentu tidak!
Inilah penting untuk mengetahui, mengilmui, memaknai, apa itu ibadah, bukan sekadar yang sifatnya ritual 5 kali sehari, puasa, zakat, juga haji; tapi menurut Ibnu Abbas saat menafsirkan ayat penciptaan dengan tujuan beribadah, adalah untuk mengenal Allah
Kita diciptakan untuk mengenal Allah, dan berhutang kepada Allah karena telah diciptakan. Kita tidak akan pernah mengenal Allah jika tidak diciptakan; maka sejatinya ibadah kita dalam rangka mengenal Allah
Kita sudah lama terjebak dalam dualisme berfikir dunia dan akhirat, bekerja atau ibadah, belajar atau berjihad; seolah-olah hanya boleh memilih, padahal dalam islam ia bagian yang satu (tawhidi)
Maka mari, jujurlah dalam berilmu, adil juga dalam menilai, tempatkan sesuatu pada tempatnya, tidak berlebihan, juga tidak menggampangkan, jangan serampangan, tapi tidak perlu juga memberatkan atau dipaksakan
Semoga tidak ada lagi yang bertanya "bagaimana cara menyeimbangkan belajar dan beribadah" atau berlaku tidak profesional dalam bekerja dengan alasan "itu cuma dunia"; ya pantas saja, umat islam lemah, karena kita memang sudah lemah dalam berfikir
Kemenangan itu dekat, sangat dekat, tapi menujunya sangat jauh, berat, dan sukar; bersiaplah selalu!
103 notes
·
View notes
Text
Dalam rangka mengabadikan salah satu tulisan yang pernah lewat di timeline tumblr-ku, izinkan aku menuliskannya ulang agar tetap bisa dan terus dibaca, juga menjadi refleksi dan pengingat diri kedepannya.
Seperti sedang berlayar mengarungi samudera luas dengan kapal, walaupun berlubang dinding kapalnya, compang-camping layarnya dan menyebalkan penumpangnya, turun dari kapal dan terjun ke laut bebas bukanlah sebuah pilihan. Sama seperti perjuangan dakwah ini.
Jika saat ini kau melihat perjuangan dakwah sangat tidak ideal para aktivis dan sistemnya, maka keluar dari perjuangan dakwah tidak akan pernah menjadi sebuah solusi.
Walaupun kita lihat saat ini aktivis dakwah yang pacaran di sana sini, pembinaan yang hanya formalitas (rasanya), daurah yang itu-itu saja (kesannya), atau nilai islam semakin nampak buram dan redup dalam langkahnya, maka yang salah bukanlah perjuangan dakwahnya. Dakwah tak pernah salah, dia adalah jalan para Nabi, perintah Allah untuk umat yang ia pilih. Maka, keluar dari perjuangan ini bukanlah solusi sebagaimanapun "buruk" kamu merasakannya.
Terjun ke laut, justru akan membawa kita semakin hilang arah, terombang ambing tak jelas. Entah kehabisan tenaga lalu tenggelam sendirian, atau malah menjadi santapan hiu ganas yang menanti mangsa. Bahkan, sendirian benerang ke tujuan, yang masih jauh dan panjang di ujung samudera, nampak mustahil dilakukan. Kalaupun punya sekoci kecil, atau papan kayu yang mampu membantu, rasanya tentu akan jauh lebih lelah dan kesepian di tengah samudera hingga sampai tujuan, yang sekali lagi masih jauh dan panjang.
Maka, justru, daripada terjun ke laut, jadilah penumpang kapal yang mulia. Yang walau satu per satu, walau perlahan lahan, mulai menutup lubang-lubang kapal yang mengalirkan air itu. Mulai menjahit dan menyulam layar yang compang-camping itu. Mulai menyapa para penumpangnya dengan ramah, dengan prasangka baik dan rasa cinta, bahwa kita sebenarnya menuju tujuan yang sama. Lalu dengan tegap berdiri di geladak kapal, menanti tujuan yang diharapkan terlihat di ujung senja.
Karena Sang Pemilik Samudera telah berjanji, bahwa kapal ini pasti akan sampai di tujuannya. Ia tak mungkin ingkar pada Janji-Nya. Maka, tugas kita adalah bertahan di atasnya, berusaha memperbaiki bagian-bagian yang mulai keropos, sambil tersenyum yakin membayangkan indahnya pelabuhan tujuan bernama Surga.
Yogyakarta, 5 Ramadhan 1446; 5 Maret 2024 -sudah lama ditulis, namun baru terselesaikan
36 notes
·
View notes
Text
MENJAGA MARWAH KEBAIKAN
Menampaki perjalan kebaikan maupun kebermanfaatan pada setiap fase tak lepas dari apa itu mengabdi serta dedikasi dalam pembelajaran sepanjang hidup ( long life education ). Walau memang setiap perjalanan kan bermacam rasa yang tak selalunya manis hingga pahit. Namun ada hal menarik yang pada akhirnya kelak ada maksud maupun arti dibalik semua apa yang sudah di lewati maupun yang akan ditemuinya.
Seiring dinamika zaman yang terus berubah, menuntut kita untuk juga bisa beradaptasi. Namun,adanya perubahan bukan alasan untuk kehilangan akan jati diri yang khawatir tidak mampu beradaptasi. Melainkan menjadi moment bagaimana akhirnya kita berani mengambil peranan itu , menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton atau bahkan malah menjadi polusi. Tak ada peranan yang sia-sia ataupun salah karena sejatinnya setiap diri terlahir memiliki tugas mulia untuk membantu membangun peradaban itu, dan yang salah hanyalah masih adanya pola pikir yang merendahkan peranan lain, merasa sipaling mulia dan berperan.Bahwasanya islam sebagai agama yang menyeluruh (syumuliyatul Islam) mengajarkan kita untuk menghargai setiap peran dalam membangun kebaikan bersama dalam menggapai peradaban yang kita mimpikan itu.
Bermula akan makin kesini problematika umat makin beragam pola yang di hadapkan dan perlu diselesaikan ,dari persoalan dasar seperti persoalan individu hingga kondisi sosial yang luas serta kompleks. Oleh karena itu, mengambil peran dalam perubahan adalah sebuah keharusan, baik dalam lingkup strategis maupun di lingkungan sekitar. Namun, perubahan yang berdampak tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukannya sinergi dan kolaborasi, bukan sekadar ambisi pribadi. Begitu juga akan perlunya memahami kebutuhan umat (ma’rifatul medan) menjadikan proyeksi strategis kita tepat sasaran.
Lebih dari itu, akan bagaimana menjaga orientasi dalam amar makruf nahi munkar menjadi poin penting dasar sebagai landasan kita dalam bergerak,Bukan sekadar beraksi,berambisi maupun mengikuti tren, tetapi juga memastikan bahwa visi dan misi kebaikan tetap terarah. Jika kebaikan tanpa orientasi yang jelas, maka akan mudah terombang-ambing oleh dinamika yang ada. Yang ada habya lelah bukan lillah.
Maka menjadi hal penting bagaimana mana kita mampu memegang 3 prinsip tersebut sebagai landasan utama untuk mampu berdampak,baik bagaimana kita saling besinergi dan mampu menjaga orientasi yang kita bawa serta tak lupa untuk turut serta berani melangkah mengambil peranan untuk dampak yang lebih luas dan strategis dalam kebaikan dan kebermanfaatan.

Salah satu tulisan dari penulis tumblr juga lupa namanya hehe yang cukup menarik untuk menjadi renungan bagi kita bersama
26 notes
·
View notes
Text
Berproses Dewasa
Bogor, 28 Mei 2024
Remaja yang dulu selalu dimanja oleh kedua orang tuanya sekarang sudah tumbuh menjadi seorang muslimah yang sedang beranjak memasuki usia dewasa.
Ternyata tidak mudah baginya untuk berproses menjadi seorang muslimah dewasa. Dia harus berusaha untuk berjuang melawan ombak realita kehidupan yang keras.
Berproses dewasa memberikan banyak pembelajaran baru untuknya. Ternyata semakin bertambahnya usia, bukan harta yang menjadi tujuan utama atau materi yang dikejar habis-habisan, namun kebermanfaatan apa yang akan diberikan untuk umat.
Semakin beranjak dewasa, dia mulai tersadar bahwa percintaan bukanlah masalah utama yang harus di raih secara cepat. Ada masalah yang lebih besar, masalah tersebut sangat membutuhkan tenaga seorang pemuda, khususnya seperti seorang remaja sepertiku. Saudara-saudara Islam di Palestina, mereka seharusnya hal yang menjadi prioritas pemuda Islam saat ini.
Sebagai seorang muslimah dewasa tidaklah mudah dalam menjalankan peran yang harus di emban, maka taat pada perintah rabbnya menjadi kewajiban utamanya.
Remaja itu memiliki keinginan, menggunakan fase hidupnya untuk kebermanfaatan umat. Remaja itu ingin membantu mensyiarkan dakwah Islam secara maksimal. Remaja itu ingin berkarya dengan banyak buku-buku karyanya yang bisa bermanfaat untuk generasi setelahnya.
Sekarang remaja itu sudah sadar, bahwa tujuan utama dia di ciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah. Sehingga dia ingin kehidupan di usia dewasanya di isi sengan kegiatan yang positif dan kegiatan yang baik.
54 notes
·
View notes
Text
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Umat Islam Harus Berubah Nasib
JAKARTA | KBA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan di tahun baru hijriyah 1445 penting dilakukan rekonstruksi kesadaran kolektif seluruh umat Islam Indonesia untuk bangkit mengubah nasib sendiri sebagaimana spirit Islam dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d:…

View On WordPress
0 notes
Text
Gara-gara Hilal Tertutup Awan, Umat Islam Pernah Puasa Hanya 26 Hari Saja
Puasa Ramadhan (ilustrasi). Menjalankan puasa tidak hanya soal mempersiapkan mental dan spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh REPUBLIKA-NEWS, JAKARTA— Aktivitas pemantauan hilal (rukyatul hilal) juga pernah dilakukan pada masa-masa awal peradaban Islam. Termasuk pada masa kejayaan dinasti-dinasti. Ada beberapa kejadian unik yang tercatat sejarah. Salah satunya soal terhalangnya hilal…
0 notes
Text
Keajaiban Isra Mi’raj dan Pentingnya Salat dalam Kehidupan
PAMEKASAN, MaduraPost – Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa besar yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Tidak hanya menjadi kisah yang mengagumkan, tetapi juga mengandung pelajaran penting tentang keimanan, ketaatan, dan kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Peristiwa ini tidak hanya menggugah keimanan, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya salat sebagai…
#Hikmah Isra Mi’raj#Isra Mi’raj#Keimanan dan ketaatan#Kewajiban salat#Kisah Nabi Muhammad#Makna salat lima waktu#Masjidil Aqsa#Masjidil Haram#Mukjizat Isra Mi’raj#Peristiwa agung dalam Islam#Peristiwa sejarah Islam#Perjalanan Nabi Muhammad SAW#Persatuan umat Islam#Sidratul Muntaha#Ujian keimanan
0 notes
Text
Dikti Dan Dakwah Kampus
Terpilihnya salah satu alumni KAMMI menjadi Menteri adalah kabar gembira untuk kita semua, terlebih posisi yang dipegang sangatlah strategis melihat dinamika 10 tahun kebelakang. Namun, alih-alih berharap kondisi akan berubah, agaknya kita perlu bersabar sedikit.
Hemat saya, ketika ada senior yang mendapati jabatan strategis, prioritas utamanya haruslah untuk kepentingan publik. Kita tahu sama tahu bagaimana kondisi kampus hari ini. Dari orientasi pendidikan tinggi, riset, tukin, dan gunung es lainya.
Tagar #IndonesiaGelap hari ini menunjukan betapa problem bangsa sangatlah kompleks. Mahasiswa tumpah ruah di jalan namun para dosen dan guru besar mayoritas belum terang-terangan menyatakan sikap karena iklim politik belakangan. Kampus harus diberi ruang independensi atas sikap dan orientasinya haruslah berpihak kepada rakyat, bukan dijadikan komoditas bisnis.
Untuk dakwah kampus, agaknya perlu ada evaluasi dalam pengelolaan wajihah yang kita kelola selama ini. Di level ormawa, jabatan strategis boleh jadi dipegang, namun apabila tidak diikuti profesionalitas lembaga, ya sama saja. Kita bisa lihat dari relasi siyasi-ilmi-daawi. lebih lanjut, kita lihat kondisi pekanan dari masing-masing lembaga.
Memang di satu sisi ada perbaikan namun hal-hal yang sifatnya asasi juga jangan ditinggalkan sepenuhnya. Kita belum berbicara jamal dan ikhtilat antar aktivis dakwah. Untuk memahami konteks lebih lanjut, bisa membaca buku "Revitalisasi Dakwah Kampus" tulisan Pak Arya Sandhiyuda dan "Menuju Kemenangan Dakwah Kampus" tulisan Pak Ahmad Atian.
Selanjutnya, cara pandang dalam mengelola dakwah kampus juga perlu dibangun dengan pola pikir inklusif. Kita harus memahami cara pengelolaan basis masa, basis penggerak, dan basis pemikir. Setelahnya, kita bisa memberi pelayanan dakwah yang kolaboratif dengan porsinya tersendiri dan dapat meminimalisir gesekan antar harokah dakwah. PR umat begitu banyak dan salah besar kalau menganggap gerakan kita sebagai satu-satunya juru selamat.
Tak lupa, dalam menjaga semangat berdakwah, kita harus berpegang teguh atas nilai-nilai yang dibangun bukan sepenuhnya pada faktor ketokohan. Sekali lagi, Palestina memberikan kita pelajaran penting soal ini. Dari kisah Khalid bin Walid yang tidak menjadi panglima penaklukan, tentang teguhnya Harakah Muqowwamah Islamiyah meski Para Pemimpinya Syahid, juga sebuah pesan dari Syaikh Ahmad Yassin yang mengingatkan kita kembali tentang amal jamai :
Sesungguhnya perkara Palestina bukan Terkait Palestina saja, karena Palestina bukan milik bangsa Palestina, tapi ia milik seluruh umut Islam Dunia. Bukan juga milik perorangan, seorang hakim atau generasi tertentu, akan tetapi ia milik seluruh generasi kaum Muslimin. Harapanku besar untuk ummat ini, harapanku besar pada saudara-saudara se-Muslim di seluruh Dunia, agar mereka mendukung dengan semangat dan do’a mereka, dengan dakwah mereka agar mereka mendukung kami dengan harta mereka, berita mereka agar dunia tahu bahwa kami bukan teroris dan tidak membangkang, akan tetapi hanya meminta hak, memperjuangkan kehormatan dan kemuliaan negeri kami.
Akhir kata, Tahniah untuk Prof. Brian Yuliarto, ST, M.Eng, Ph.D. Semoga mampu menginspirasi kami, Para Muslim Negarawan.
Surakarta, 20 Februari 2025 Aba Rohmad Nurkholik. Ketua PD KAMMI Solo Raya. Menuju Demisioner.
***
Saya nulis buku tentang pengalaman di dakwah Kampus.


Bukan Sekadar Amanah : Penguat dalam beramanah Bukan Sekadar Berdakwah : Best Practice Pengelolaan Dakwah
Bisa beli di sini :
#abamenulis#menyambutkemenangan#seperempadabad#mengerikan#catatankemenangan#pemudaislam#dakwahkampus#ceritabukuaba#monologpemimpin
14 notes
·
View notes
Text
BUKTI KEIMANAN DI ATAS LOGIKA
Di era media sosial, banyak orang menjadi insecure karena membandingkan diri mereka dengan standar kesempurnaan yang sering kali tidak nyata. Feed yang penuh dengan pencapaian, tubuh ideal, atau gaya hidup mewah membuat kita lupa bahwa apa yang terlihat hanyalah bagian kecil dari hidup seseorang, yang sering kali telah disunting dan dipilih dengan hati-hati.
Terutama tentang paras rupawan, pernikahan manis, keluarga yang sempurna, pekerjaan idaman, liburan yang sangat menyenangkan dan masih banyak lagi. Sedangkan saat berkaca pada diri sendiri ; merasa tidak cantik atau tidak tampan, karena tidak mempunyai previlage untuk mencoba outfit terkini dan make up viral yang bikin glowing. Keluarga yang barangkali tak pernah seharmonis keluarga orang lain. Jangankan liburan, pekerjaan saja hanya menghasilkan uang yang bahkan minus untuk kebutuhan sehari-hari. Lalu disitu keimanan ini goyah, rasa-rasanya seperti tidak mungkin mendapatkan "Kebahagaiaan" standar yang kita lihat.
Minder dan ragu kemudian menyelinap pelan-pelan, dan akhirnya kepercayaan kepada Allah itu memudar, terkikis, karena kita terlalu sibuk merasa tidak cukup dibandingkan dengan standar yang ditentukan oleh dunia maya.
Melihat fenomena di atas dan pas banget dengan momen isra miraj kali ini. Yaitu, mengajarkan kita untuk percaya pada takdir dan kekuasaan Allah, meskipun logika kita tidak mampu mencernanya. Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam, adalah bukti bahwa kuasa Allah melampaui batasan nalar manusia. Dalam hidup kita, mungkin ada hal-hal yang terasa tidak adil, tidak masuk akal, atau terlalu berat, namun itu adalah bagian dari rencana Allah yang sempurna. Seperti Isra Mi'raj yang menjadi ujian keimanan bagi umat Islam, begitu pula setiap ujian yang kita alami adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, percaya bahwa setiap langkah telah dirancang untuk kebaikan kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Pacitan, 27 Rajab 1446 H
15 notes
·
View notes