#Kewajiban salat
Explore tagged Tumblr posts
madurapost · 14 days ago
Text
Amalan Malam Isra Mi’raj: Momentum Mendekatkan Diri kepada Allah
PAMEKASAN, MaduraPost – Isra Mi’raj adalah peristiwa agung yang mengajarkan banyak pelajaran penting bagi umat Islam. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha menjadi bukti kekuasaan Allah SWT sekaligus penegasan pentingnya salat sebagai tiang agama. Pada malam Isra Mi’raj, umat Islam di seluruh dunia sering memanfaatkan momen ini untuk…
0 notes
lacikata · 2 years ago
Text
Komunikasi.
“Laki-laki memang diciptakan nggak peka, mau apa-apa ya silakan diskusiin, nggak bisa laki-laki tuh sesuai keinginan perempuan, yang benar aja disalahin apalagi suruh nebak-nebak harus gimana, harus apa. Jadi bukan cuek dan nggak peka.
Sebenarnya kadang memang kita perempuannya kebangetan.
Sulit ngadepin masalah pake logika, maunya ngikutin apa praduga kita doang.
Udah dijelasin begini-begitu sampai benar banget tapi kita perempuannya masih ambekan.
Sampai datang rasa capeknya suami.
Suami kalau udah salah dikit, susah benarinnya. Pasti ngambeknya istri lebih parah, susah didandanin. Perkara jawaban suami yang terkesan jadi cuek sebenarnya jawaban dia udah nggak tahu lagi harus apa.
Karena dijelasin salah. Didiemin, suruh jawab dan diskusi.
Coba ingat-ingat aja, kadang perempuannya yang kufur nikmat. Sudah ia diberikan suami, sudahlah suami bertanggung jawab menafkahi, sudahlah dibantu suami, suami salah satu; kebaikannya ketutup semua.
Nggak ada semua yang mau istri, ada di suami semua.
Mana tahu nih ya, kita sebagai istri yang kurang introspeksi.”
Bercermin dari kisah Syuraih Al-Qadhi rahimahullah, ketika di malam pertama Syuraih melihat istrinya adalah wanita yang sangat cantik, kemudian Syuraih berwudu dan salat dua raka’at sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Setelah Syuraih mengucapkan salam ternyata Syuraih dapati istrinya bermakmum di belakangnya.
Syuraih pun mendekatinya, ingin menyentuh dahi istrinya dan berdoa. Namun, istrinya mengatakan, “Tunggu sebentar.” kemudian dilanjutkan, “Aku minta maaf. Aku adalah wanita yang asing bagimu. Aku tidak mengetahui akhlakmu. Tolong jelaskan hal-hal yang kau sukai niscaya aku akan melakukannya dan jelaskan hal-hal yang tidak kau sukai niscaya aku akan meninggalkannya sehingga aku bisa menjaga dan menghargai dirimu.”
Syuraih pun menjelaskan hal-hal yang disukainya dan hal-hal yang tidak disukainya. Setelah itu, istrinya bertanya kembali, “Maaf, mengenai tetangga-tetanggamu. Siapa yang kau sukai mereka berkunjung kepadaku, yang aku bergaul dengan mereka dan yang kau tidak sukai?”
Istri bertanya pada suami, sebab istri adalah orang baru dan tidak mengetahui lingkungan suaminya. Syuraih pun menjelaskan, “Keluarga fulan adalah keluarga baik silakan kau bergaul dengan mereka, keluarga fulan jangan.”
Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Di sinilah, dalam berumah tangga perlu saling memahami, paham kewajiban-kewajiban seorang istri sebagai istri dan sebaliknya. Seorang istri pun perlu memahami tabiat suaminya.
Allah Subhanahu Wata’ala mengatakan, “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Pakaian jika tidak pas tidak enak, adakalanya dipermak. Seperti itulah pakaian, ketika seorang wanita melihat suaminya memiliki kebiasaan, “Aku ini tidak suka makan jengkol.” maka si istri jangan masak jengkol. Suami tahu istri masak jengkol bisa memicu keributan.
Dalam berumah tangga perlu kedewasaan, kesiapan dalam menerima kekurangan pasangan dan tidak menuntut kesempurnaan dalam bersikap, bertutur kata, tindak-tanduk, perhatian dan pelayanan dari pasangan.
Bercermin dari kisah Syuraih dan istrinya yaitu tentang keterbukaan dan lancar dalam berkomunikasi. Keduanya tidak menggunakan metode tebak-tebakan, tidak menggunakan prinsip, “Jika engkau benar-benar mencintaiku tentu engkau mengetahui apa keinginan kekasih hatimu.”, “Jika engkau benar-benar cinta, engkau pasti tahu di mana letak kesalahanmu.”, atau ungkapan lain yang semisal.
Syuraih dan istrinya memulai kehidupan berumah tangga dengan daftar hal-hal yang disukai dan sebaliknya. Syuraih menyampaikan secara detail hal-hal yang ingin didapatkan dari istrinya dan hal-hal yang tidak ingin dilakukan dan diperbuat oleh istrinya. Demikian juga sebaliknya. Daftar-daftar tersebut betul-betul mereka jadikan panduan teknis dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Inilah yang diperlukan, saling mempelajari dan memahami satu sama lain.
*kisah Syuraih dikutip dari penjabaran Ust. Aris Munandar حَفِظَهُ اللهُ dan Ust. Riza Basalamah حَفِظَهُ اللهُ
“Don’t assume your partner knows about everything you expect in a relationship. Let them know. A relationship should be based on communication, not on assumption.” – Turcois Ominek.
380 notes · View notes
qiftiyaa · 2 months ago
Text
#29 how I perform umrah
Tumblr media
*foto oleh jemaah setelah hujan dari kamar hotel
I don't expect that, my friend A, (also) ask me to explain about performing umrah. "Sekalian jadi ide tulisan, Qif. Ku lihat belum ada di tumblr," kata temen A. "Sebelumnya aku gak tahu gambaran umrah," lanjutnya.
wkwkw tau aja males menulis.
Berasa jadi manusia dewasa beneran karena dapat (tamparan di siang bolong) kewajiban sebagai manusia untuk saling mengingatkan agar tercapai kemaslahatan bersama (yhaa, kita hanya tambah tua. mari jadi orang dewasa yang muruah-sehat jasmani rohani-menyenangkan-tidak menyebalkan! wkwk)
Saya pun buka kitab-kitab yang pernah dipelajari saat di pesantren. Jujur saja, saat baca bab Haji, hati terasa berat—terkoyak-koyak. Ke mana aja aku selama ini? Selain karena ada yang bolong, ada yang sengaja lompat ke pasal/bab selanjutnya, gak bisa baca pegon tulisan sendiri, atau gak paham maknanya wkwk. Ya Allah, ternyata saya yang kecil bahkan gak ada apa-apanya ini, diingatkan buat baca-baca karya mulia ini secara gak langsung.
bismillaah
Semoga yang sedikit ini—mungkin tidak selengkap ustaz/ah atau muthowif/ah yang lebih berpengalaman, lebih kredibel—bisa memberi gambaran dasar bagaimana tata caranya, dll. Kitab yang digunakan adalah Syarah Fathul Qarib dan Mauidhotul Mukminin (sambil baca selingan terjemahan Ihya Ulumuddin di internet wkwk). Sebenernya masih buanyaak lagi kitab-kitab atau bacaan-bacaan yang bisa dipelajari tentang haji/umrah, keutamaan Mekah-Medina (jika mau explore lebih dalam). cmiiw.
Secara garis besar, perjalanannya dimulai dari hotel, lalu berangkat ke tempat miqat (sesuai dengan dari mana), dan terakhir di Masjidil Haram. Kemarin, kami (saya) ambil miqat umrah di Dzul Hulaifah/Bir Ali, Ji'ronah, dan Qarnul Manazil. Kali ini, ambil contoh cerita dari miqat Dzul Hulaifah, ya.
baru ngerti kenapa bridging kontennya mas G ada bahasan utang-piutang saat umrah lalu wkwk. Karena memang ada keterangan untuk melunasi utang—kalau ada, di 2 kitab di atas. Redaksinya seperti ini.
Syarah Fathul Qarib
ويشترط كون ما ذكر فاضلا عن دينه و مؤنة من عليه مؤنتهم مدة ذهابه و ايابه
Mauidhotul Mukminin
(الأولى فى المال)
وينبغى أن يبدأ بالتوبة ورد المظالم وقضاء الديون
Lanjut ke ceritanya. Berikut some additional color notes selama aktivitas umrah.
Syarat Wajib berwarna merah. Rukun berwarna pink. Wajib berwarna biru. Sunnah berwarna hijau. Larangan berwarna ungu.
Hotel Saat sebelum bepergian, kita (orang Islam, baligh, berakal, merdeka) terbiasa bebersih diri, bukan? Sanggup fisiknya, ada kendaraan, perjalanan aman, menyiapkan bekal (seperti air, cemilan & biaya perjalanan. termasuk menyiapkan tanggungan biaya hidup keluarga yang ditinggal yang menjadi kewajibannya di tanah air selama umrah/haji). Sebelum mandi, ada kesunnahan untuk mencukur rambut, memotong kuku. Lalu saat mandi, diniatkan untuk mandi ihram. Gimana dengan menggunakan bodycare, skincare (karena ada yang mengandung wewangian)? Di titik ini masih boleh memakai produk perawatan yang mengandung wewangian karena belum ambil niat ihram di Miqat. Untuk pakaian perempuan boleh berjahit, menutup aurat, tidak nerawang. Untuk laki-laki memakai 2 kain putih—selendang & sarung (laki-laki tidak boleh memakai pakaian berjahit dan tidak boleh pakai sepatu). Kemarin dijadwalkan persiapan koper sekitar jam 9 atau 10 pagi karena akan checkout jam 12an. Saya mandinya jam 8an, pakai lotion, parfum, moisturizer, sunscreen. Sebelum keluar kamar saya wudhu dulu karena ingin pamitan salat duha di Ghamamah. Balik ke hotel, sarapan lalu tidur wkwk. Terus makan siang di resto hotel. Barulah siang hari naik bus bareng rombongan berangkat ke Dzul Hulaifah.
Miqat Yaitu batas dimulainya seseorang melaksanakan umrah/haji. Di tempat miqat (miqat makani), bersuci dahulu lalu bisa melaksanakan salat sunnah 2 rakaat. Setelah itu ihram niat umrah di miqat. Jadi sebenernya, ihram adalah keadaan. Orang yang melaksanakan ihram disebut muhrim. Saat ihram, tidak boleh pakai wewangian, mencukur rambut atau memotong kuku, bersetubuh, menikah & menikahkan, membunuh binatang. Di terjemah Ihya' disebutkan ihram laki-laki adalah seluruh kepala terbuka. Perempuan boleh pakaian berjahit dengan wajah terbuka. Sebab ihram perempuan adalah wajah. Tiba di Dzul Hulaifah saat duhur. Jadi kami salat tahiyatul masjid, lalu salat jamak Duhur & Asar berjamaah. Di titik ini, saya udah gak pakai sunscreen lagi meskipun sudah menyiapkan di tas (simply karena malas wkwk). Reapply sebelum checkout. Setelah salat, kami berkumpul untuk niat ihram dipandu ustaz R. Belum berangkat umrah, sudah emosional duluan alias tiba-tiba air mata netes saat ustaz R memimpin doa mohon ampun diri sendiri dan kedua orangtua.
Sepanjang perjalanan menuju Haram Di perjalanan baik menggunakan bus atau kereta, banyak-banyak baca talbiyah (daripada mencaci maki, berdebat—menjaga lisan, hati, sikap. Di kitab redaksinya fusuq, jidal). Baca talbiyahnya dipandu ustaz R. Karena hampir 6 jam perjalanan bus, saya gunakan juga untuk tidur hehe. Di tengah deg-degan perjalanan umrah, dapat telpon (hiburan) dari keponakan wkwkw. Lucu sekali kalau diingat-ingat. Di tengah perjalanan sempat berhenti sejenak di Rest Area. Larangan ihram masih berlaku.
Masjidil Haram Tiba di hotel Mekah sudah waktu Isya. Jadi kami salat jamak Maghrib & Isya di hotel. Ada musala, sih. Tapi kami lebih memilih salat jamaah di kamar hehe. Karena lebih leluasa (ini preferensi). Masih dalam keadaan ihram. Lalu makan malam. Beres makan, berkumpul di lobby, pakai radiophone (kemarin-kemarin saya nulisnya receiver wkwk). Terus jalan kaki bareng ke Masjidil Haram sambil baca talbiyah dibimbing ustaz J sampai selesai tartib umrah. Saat sudah masuk masjid dan melihat Ka'bah, berhenti baca talbiyah. Saatnya melaksanakan tawaf. Aurat perempuan saat tawaf seperti salat. Jadi, karena kebiasaan di tanah air, bagian batasan bawah dagu agak dimajuin dan pakai selontongan tangan. Bagi yang memakai cadar, bisa dibuka dulu karena wajah harus terbuka. Atau bisa menggunakan topi bercadar kain tipis sehingga kainnya tidak langsung menempel ke wajah. Tawaf dihitung dari lampu hijau. Berjalan mengelilingi kabah dengan menjadikan kabah di sisi kiri selama 7 putaran. Bagi laki-laki sunnah membuka selendang ihramnya sehingga pundak kanannya terbuka (idhtiba'). Beres tawaf, salat sunnah 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim. Selesai salat, minum air zamzam di galon-galon yang tersedia di sekitar. Saya kemarin habis salat, foto-foto rombongan dulu—dokumentasi travel wkkw. Baru minum air zamzam. Terus berjalan ke tempat sa'i/mas'a, ke bukit Safa. Niat sa'i. Lalu mulai berjalan mengikuti arus ke bukit Marwa. Sa'i untuk perempuan berjalan saja di antara lampu hijau. Untuk laki-laki berlari kecil di antara lampu hijau. Selama tawaf dan sa'i saya ditemani bocah F. Di pertengahan tawaf sempat saya gendong sebentar selebihnya kami gandengan wkwk. Oh iya, kan pengalaman pertama pakai radiophone kurang nendang, tidak terlalu kedengeran. Jadi baiknya baca-baca doa di buku panduan aja dulu. Bisa dicontek saat praktek, tidak terlalu mengandalkan radiophone hehe. Ada sunnah-sunnah baca doa, dzikir, saat tawaf, sa'i. Terakhir, halq atau seringnya disebut tahalul. Kemarin saya meminta tolong jamaah perempuan di rombongan untuk memotong beberapa helai rambut. Kami istirahat alias tenguk-tenguk sebentar di luar masjid (pas malam hari syahdu bener). Sambil melihat jabal Abu Qubais dan mendengar muthowif bercerita tentang Sayyidah Khadijah binti Khuwailid.
Sebenarnya, ada bahasan tentang dam atau denda bagi muhrim yang melanggar tata cara umrah/haji. Kalau menurut ustaz R, ada hal-hal yang sifatnya transaksional selama umrah. Mungkin bisa dikaji saat manasik dengan ustaz/ah yang lebih berpengalaman, lebih kredibel.
That's it. Semoga bermanfaat!
Temen A barusan memberi kabar sudah mantap akan berangkat umrah. Aaaaaakkkkk. Alhamdulillaaah. Semoga dimudahkan, dilancarkan, berkaahh. Turut senang. Mudah-mudahan kamu yang baca, dimudahkan ke Baitullah, yaa. aaamiiin insyaallah :)
Salam, —qifti
2 notes · View notes
mutiasajaa · 10 months ago
Text
Terkadang aku merasakan hidupku begitu stuck. Tidak ada pencapaian apa-apa, menjalani hari-hari di rumah saja, hanya melakukan rutinitas yang itu-itu saja. Kemana aku yang dulu? Seperti tak berbekas rasanya. Hampa.
Sampai akhirnya aku termenung, mengingat kembali dasar-dasar kita diciptakan sbg manusia. Siapakah mrk yang membuat standar-standar hidup yang begini-begitu? Bahwa sukses adalah mereka yang menghasilkan banyak uang, tampil di sana dan di sini, memiliki ini dan itu.
Rasanya ngga adil kan, buat mereka yg terbatas biaya dan waktu? Ngga ada uang untuk melanjutkan pendidikan misalnya, atau terhimpit waktu untuk mengasah skill lain karena pekerjaannya yang sekarang terkebut untuk kebutuhan hariannya.
Siapa mereka yang mengubah standar utama tujuan hidup terlaksana dengan baik? Seakan yang menaklukkan dunia, adalah pemenang.
Ternyata kata Allah, kita dicipta hanya untuk beribadah kepada-Nya. Mengabdi, menyembah dan berserah hanya pada-Nya. Taat.
Namun kita tau, kalau "taat" bukan sekadar "hanya". Bahwa dari kata taat-lah kita tak banyak tanya perihal kewajiban salat yang 5, puasa ramadhan yg sebulan, dan kewajiban lainnya. Bahwa dari kata taat-lah kita dengan senang hati tidak memilih mendekati zina, menyelipkan harta haram dalam kantong-kantong baju, dan maksiat lainnya.
Maka dengan taat padaNya, kita telah menggambarkan arti dari kata menyembah.
Ia yang sudah berusaha taat, bukan sekadar hanya. Ia yang sudah berusaha taat, bukan sekadar shalih.
Taat ialah pucuknya. Pucuk dari gerakan-gerakan shalat kita, pucuk dari menahan lapar puasa..
Yaa Allah karuniakanlah kemudahan untuk kami agar bisa berlapang hati, atas setiap takdir yang kami jalani. Agar kiranya bukan kecewa yang kami dapati, karena persoalan dunia yang menjadi ingin terbesar kami dalam episode kehidupan ini.
Yaa Allah karuniakanlah kami hati yang teguh atas agama ini, sehingga istiqomah untuk menggapai ridhoMu adalah tujuan hidup kami. Agar kiranya Engkau perkenankan husnul khitam menjadi penutup episode kehidupan kami..
Kutulis di hari-hari terakhir Ramadhan yang sungguh aku takut tak bertemu lagi di Ramadhan selanjutnya.. Taqabbal minna Yaa Rabb🤲
3 notes · View notes
abbasalharik · 1 year ago
Text
Pemantik Api
Tumblr media
Minggu kemaren, sebelum pemboman Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi oleh Israel, warga negara Arab di Yordania, Lebanon, Qatar, Kuwait, Maroko sudah banyak yang turun ke jalan. Dengan jumlah massa yang fantastis. Bahkan, warga negara Eropa, dan beberapa kota di Amerika juga keluar untuk demo membela rakyat Palestina.
Anehnya, di Mesir belum ada pergerakan apapun. Walau Jumat kemaren (13/10), jamaah Masjid Al-Azhar sudah melakukan aksi dari dalam Masjid. Tidak seperti sekarang, hari itu polisi masih menutup gerbang agar masa tak tumpah ke jalan.
Bagi yang salat Jumat di Azhar hari itu pasti heran kenapa tema khotbahnya bukan Palestina??? Sampai di ujung khotbah, oknum warga Mesir yang duduk dekat mimbar berteriak ke khatib lantaran tidak membahas Palestina.
Mesir berbatasan langsung dengan Gaza. Mereka memikul kewajiban yang lebih besar untuk melakukan segala cara untuk membela tetangga Arab dan Muslim mereka. Dan massa mereka harusnya berkali-kali lipat lebih banyak daripada massa negara lain.
Maka, demi menghilangkan rasa heran, saya tanyakan hal ini ke teman kamar yang warga Mesir,
"Kenapa kalian tidak demo juga kayak warga-warga Arab lain?"
Dia bilang,
"Orang takut. Di sini kalau ada perkumpulan gitu bisa dicurigai pemerintah sebagai pemberontak".
Begitu menurutnya.
Sampai terjadilah apa yang terjadi di Malam Selasa (17/10) kemaren. Rumah Sakit Al-Ahly Al-Araby dibom oleh Israel. Sontak membuat dunia marah. Rencana Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk bertemu Presiden AS Joe Bieden lansung batal. Warga Arab di Lebanon misalnya dan warga Turki sampai berdemo secara brutal di depan Kedutaan Amerika dan Israel.
Sejak peristiwa itu, Parlemen Mesir ikut mengutuk Israel. Rakyat Mesir mulai turun ke Jalan. Khotbah di Masjid Al-Azhar jumat ini (20/10) sudah membahas Palestina. Massa sudah dibiarkan berdemo di jalan umum. Bahkan di Medan Tahrir.
Saya jadi berpikir, walau pahit, peristiwa berdarah terkadang adalah cara satu-satunya untuk menggerakkan dunia. Buktinya, aksi bakar diri yang dilakukan oleh Bouazizi di Tunis tahun 2011 berhasil memantik revolusi Musim Semi Arab.
Hari itu, setelah salat jumat, saya chat teman saya yang asal Mesir sambil guyon,
"Akhirnya, rakyat Mesir turun ke jalan. Kita perlu membom Rumah Sakit dulu agar mereka mau bergerak"
Dia jawab dengan emot senyum sambil bersedih.
Rakyat Mesir memang memprihatinkan. Ekonomi mereka ambruk dan kebebesan berpendapat tak terjamin. Sekarang, tetangga mereka kena bombardir. "Ghalban" kata mereka.
Kairo, 21 Oktober 2023
2 notes · View notes
Text
Tulisan edisi ramadhan, gue mau sharing ayat qur’an favorit gue: QS. Ibrahim 40
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”
Ayat ini adalah doanya nabi Ibrahim kepada Allah SWT agar menjadikan ia dan keturunannya muslim yang disiplin dalam beribadah. Kenapa ayat ini -dari sekian banyak ayat al-qur’an- menjadi ayat favorit gue?
Ceritanya pertama kali gue ngeh sama ayat ini adalah dari nasyid (lagu islami) punyanya Raihan, grup nasyid yang dari Malaysia itu. Doa ini, sekaligus artinya dijadiin lirik salah satu lagunya yang sayangnya gue lupa judulnya. Terus pas gue lagi ngaji, gue nemu doa itu yang ternyata ada di surat Ibrahim ayat 40. Sejak tau itu adalah doa nabi Ibrahim gue jadi sering membaca doa itu tiap habis sholat.
Sejujurnya gue tuh males banget sholat, bahkan untuk sholat wajib aja gue tuh masih males-malesan. Padahal segala teori tentang hukum sholat gue udah khatam. Yaiyalah, gue lulusan pesantren, masa’ ga tau, haha. Gue tau sholat tiang agama, sholat ibadah pertama yang dihisab, sholat mencegah maksiat, dll. Tapi tetep aja. Gue tuh kayak ga punya dorongan dari dalam diri gue buat sholat. Gue masih belum bisa melihat sholat itu sebagai kebutuhan, apalagi hiburan. Gue sholat ya sekedar menggugurkan kewajiban aja.
Mungkin hubungan gue dengan ritual ibadah itu udah jelek sedari gue kecil. Orang tua gue itu kan religius banget. Jadi dari kecil gue udah disuruh sholat. Kalo sholat telat dikit aja bakal kena omel. Tapi sayangnya orang tua gue cuman nyuruh aja, tapi lupa menanamkan hikmah sholat ke anak-anaknya. Mungkin pernah ngasih tau, tapi yang namanya menanamkan pemikiran itu ya harus berkali-kali. Sedangkan yang akhirnya kami tau ya hanya sekedar sholat itu wajib, kalo ga sholat masuk neraka.
Jadi sejak kecil gue udah belajar buat ngeles dan bohong. Bilang udah sholat padahal belum. Kalaupun sholat, sholatnya kayak ayam matok-matok tanah, alias ngebut bener. Semakin gede akhirnya gue paham sih pentingnya sholat, tapi sayangnya lalainya gue dalam sholat itu udah jadi kebiasaan yang mendarah daging. Ya bayangin aja lo dari kecil kayak begitu, pasti kebawa sampe gede. Jadi sampe sekarang sholat itu bagi gue masih beraaaatttt banget. Kayak butuh kemauan kuat setiap mau sholat. Itu juga entah khusyuk, entah sah sholatnya, itu masih urusan nanti.
Tapi karena gue udah paham urgensinya sholat itulah, surat Ibrahim ayat 40 itu jadi ayat favorit gue, dan jadi doa yang gue lantunkan tiap habis sholat (kalo ga males). Karena jujur gue juga mau jadi ahli ibadah, gue juga mau merindukan sholat di tengah kegiatan harian gue. Gue juga takut gue bakal gini-gini aja sampe gue tua nanti, dan gue gamau anak cucu gue jadi kayak gue. Makanya dari sekarang sebelum punya anak cucu gue rajin baca doa itu. Siapa tau kan, keturunan gue nanti jadi disiplin ibadahnya. Aamiin.
2 notes · View notes
shasaaaaa · 2 months ago
Text
dah lama ga cerita disini
hari ini asuhan ke ruangan. kebetulan agak siang ke ruangannya. jam 12an masih di ruangan. pas azan dzuhur, tiba tiba pasiennya beberapa langsung salat berjamaah 🥹
kata temenku “dengan kondisi mereka yg didiagnosa odgj, tidak ada kewajiban untuk salat, tapi mereka inget salat, tepat waktu lagi, sedangkan kita alasan beresin ini dulu itu dulu 😭”
0 notes
sunda-akur · 2 months ago
Text
Rukun dan Hal-Hal yang Membatalkan dalam Shalat
- Rukun shalat ada 3 macam, yaitu
1 rukun yang bersifat qalbi (hati),
2. rukun qauli (ucapan)
3. rukun fi’liyah (perbuatan).
1. rukun yang bersifat qolbi (hati)
- yaitu rukun yang harus diucapkan di hati,
- contohnya adalah niat.
-Syarat niat yaitu dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram
2. rukun qouli (ucapan).
- Rukun qouli ini harus diucapkan, tidak boleh hanya dalam hati.
- Rukun yang berupa ucapan ada 5 yaitu
1.takbiratul ihram (takbir pada awal salat),
2.membaca surah Al Fatihah pada setiap rakaat,
3. membaca tasyahud awal,
4. membaca sholawat kepada Nabi MuhammadSAW,
5. mengucapkan salam pada akhir salat.
- Adapun syarat untuk 5 rukun qouli (ucapan) ini sebagai berikut:
- Orang yang shalat hendaknya:
- mendengar sendiri suaranya kecuali jika terdapat halangan seperti angin, tuli, atau gemuruh dan lain-lainnya.
- Maka ketika terdapat halangan hendaknya mengeraskan suara sekiranya ketika tidak ada halangan dapat mendengar suaranya sendiri
- tidak mengurangi huruf atau tasydid dari bacaankarena tasydid juga merupakan bentuk huruf.
Contoh:
إيّاك نعبد dibaca إياك نعبد
- membaca huruf sesuai makhrajnya
- tidak merubah harakat bacaan yanng dapat merusak makna bacaan
- membaca rukun dengan terus menerus dan tertib
3. rukun fi’liyah
- yaitu rukun yang berupa perbuatan. - Rukun fi’liyah ada 13
yaitu,
(1) berdiri,
(2) rukuk,
(3) tuma’ninah ketika rukuk,
(4) i’tidal,
(5) tuma’ninah ketika i’tidal,
(6) sujud awal,
(7) tuma’ninah ketika sujud awal,
(8) duduk setelah sujud awal,
(9) tuma’ninah ketika duduk,
(10) sujud kedua,
(11) tuma’ninah ketika sujud kedua,
(12) duduk akhir,
(13) tertib.
- Syarat-syarat rukun fi’liyah
yaitu sahnya rukun yang dilakukan sebelumnya.
- Adapun perkara yang membatalkan shalat ada 12,
yaitu:
- Salah satu syarat dari syarat 12 yang sudah disebutkan baik sengaja, lupa, atau tidak mengetahui (bodoh)
- Meninggalkan salah satu rukun shalat 19 yang sudah disebutkan dengan sengaja
- Menambah rukun atau di tengah shalat melakukan niat atau takbiratul ihram atau mengucapkan salam tidak pada tempatnya dengan sengaja.
- Apabila dilakukan karena lupa atau menambah selain yang sudah disebut kan baik sengaja atau lupa maka tidak membatalkan shalat
- Bergerak dengan satu gerakan yang berlebihan atau tiga gerakan secara berurutan baik dengan sengaja, lupa, ataupun tidak tahu.
- Makan atau minum sedikit dengan sengaja, apabila lupa atau tidak tahu dan udzur maka tidak batal jika hanya sedikit.
- Akan tetapi jika banyak maka tetap membatalkan sholat.
- Mengerjakan sesuatu yang membatal kan puasa, selain makan dan minum.
- Memotong niat seperti niat keluar dari sholat.
- Menggantungkan niat seperti niat keluar dari sholat saat Zaid datang.
- Mengukang dalam memotong niat : seperti berbicara atas suatu kebutuhan secara berulang antara memotong sholat, dan keluar dari sholat diantara kesempurnaan mengerjakannya.
- Ragu-ragu pada bagian kewajiban niat dalam jangka panjang, baik karna adat ataupun mengerjakan bersamaan dengan rukun yang beripa perbuatan atau ucapa
- Memotong rukun dari beberapa rukun fi’liyah (rukun berupa perbuatan) untuk mengerjakan kesunnahan, seperti seseorang yang telah berdiri karna lupa tasyahud awal kemudian mengulang kembali tasyahud dalam kondisi tahu dan sengaja.
- Tetap melaksanankan rukun ketika yakin bahwa ada satu rukun sebelumnya yang ditinggalkan atau ragu-ragu dalam melakukan rukun ketika tahu dalam beberapa saat setelahnya akan tetapi wajib dengan seketika untuk mengerjakan rukun yang ditinggalkan atau rukun yang diragukan kecuali makmum melaksana kan satu rakaat setelah salamnya imam dan tidak diperbiolehkan untuk mengulang rukun tersebut.
- Hukum ini wajib diketahui setiap muslim
Demikianlah hal-hal yang dapat membatalkan salat. Wallahua’lam…
0 notes
bantennews · 2 months ago
Text
Amalan Salat Jumat Supaya Tambah Pahala: Raih Berkah dan Ketenangan Hati
Salat Jumat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam laki-laki yang memiliki banyak keutamaan dan pahala. Selain menjalankan salat berjamaah, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk menambah pahala di hari Jumat. Berikut beberapa amalan yang bisa Anda praktikkan: 1. Membaca Surah Al-Kahfi Salah satu amalan yang dianjurkan pada hari Jumat adalah membaca Surah Al-Kahfi. Rasulullah SAW…
0 notes
telkomuniversityputi · 6 months ago
Text
Fikih Salat Sunah Mutlak
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menetapkan untuk kita sarana mendekatkan diri kepada-Nya di samping kewajiban salat, yaitu dengan salat sunah. Salat sunah adalah salah satu amal yang paling baik setelah berjihad di jalan Allah dan menuntut ilmu. Hal ini karena Nabi ﷺ senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan salat sunah. Nabi ﷺ bersabda, استقيموا ولن تحصوا، واعلموا أن خير أعمالكم…
0 notes
airazakirah · 8 months ago
Text
Tumblr media
Kadang merasa sangat lelah. Juni menjadi seperti ruang kelas pas ujian. Menguras pikiran; ada sederet soal. Ada begitu banyak pertanyaan yang harus dijawab. Memang, separuh bulan lewat dengan beragam ujian, banyak sedihnya.
Lalu ketika akhirnya pulang ke kamar, sudah malam. Segera menyelesaikan kewajiban (shalat, ODOJ, laporan), hak tubuh diskip. Terlalu capek untuk sekadar makan. Rencana dalam kepala untuk esok: hanya ingin tidur seharian tapi saat alarm membangunkan pada pukul tiga tepat, kuusahakan untuk bangkit, meski nyeri di mana-mana (asli gak ngerti, belum pms badan kek habis kena pukul. Setelah buat kopi, salat 11 rakaat kayak biasa, dalam kepala masih berambisi tidur setelah subuh. Kenyataannya, aku tersadar, banyaaak sekali yang harus dilakukan. Ada tumpukan to do list yang menunggu. Menunda jelas bukan pilihan bijak.
Tumblr media
Menuju pukul tujuh pagi, di antara lipatan yang masih harus disimpan di box dan tumpukan buku yang belum selesai dibaca, aku malah nulis ini. Sekadar berefleksi, bahwa memang, tahajjud itu semacam breafing sebelum memulai hari. Auto ingat ceramah ustaz Adi Hidayat, kalo orang beriman pas bangun sudah pasti punya rencana hidup, apa yang akan dilakukan hari itu, jam sekian dan seterusnya. Dan alangkah baiknya jika sejak bangun mengikuti rutinitas Rasulullah saw; duduk sebentar, mengusap bekas tidur + berdoa dan membaca 10 ayat terakhir al-Imran—yang masih susah kuamalkan karena selalu kebelet pipis atau terlalu ngantuk atau tiba-tiba hafalannya macet 😭 hiks.
Overall, cuman mau bilang; Alhamdulillah. Nikmat iman itu kadang luput disyukuri dengan amalan hati. Padahal, tanpa itu, sudah pasti hidup makin amburadul dan tak punya pijakan.
0 notes
madurapost · 14 days ago
Text
Keajaiban Isra Mi’raj dan Pentingnya Salat dalam Kehidupan
PAMEKASAN, MaduraPost – Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa besar yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Tidak hanya menjadi kisah yang mengagumkan, tetapi juga mengandung pelajaran penting tentang keimanan, ketaatan, dan kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya. Peristiwa ini tidak hanya menggugah keimanan, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya salat sebagai…
0 notes
naylashaf · 10 months ago
Text
Menjalani takdir yang hari ini Allah beri. Hanya itu. Tidak lagi berharap lebih. Tentang kamu. Aku tidak tau bagaimana takdir akhirnya mempertemukan kita lagi. Aku dan kamu kini seperti orang asing yang tak lagi berinteraksi, sedikitpun. Di bagian cerita hidupku yang mana kau akan datang? Apakah itu yang kutunggu atau justru sebaliknya? Huft. Sejujurnya kalau dipikir-pikir sepertinya aku yang terlalu jauh berpikir kesana. Sedang disini tugasku bahkan menumpuk bak sampah berserakan, dimana-mana tugas laprak tugas laprak gitu aja terus (read: sebenernya lagi curhat wkwk). So, sekarang yang menjadi prioritas utama adalah dakwah dan kuliah (bismillah do’akan lancar semua). Urusan cinta biarlah takdir berjalan sebagaimana mestinya saja, aku sudah menyerahkan semua tentang rasa pada-Nya.
Untuk mengatur kehidupan yang sekarang saja rasanya sudah terlalu lelah dengan semua urusan duniawi yang tipu-tipu ini. Kalau dalam surah Muhammad ayat 36, Allah bahkan bilang kalau dunia ini bahkan cuma permainan dan senda gurau. Makanya kadang kalau kita berpikir sedang dipermainkan dunia, sebetulnya memang demikian adanya dunia itu.
Semua hal-hal yang kau pertaruhkan itu bahkan tidak ada artinya nanti. Maka mari coba mengikhlaskan hal-hal tentang dunia yang tidak menjadi bagian takdirmu. Karena sungguh semua itu sudah Allah atur.
Dan bersabar atas semua ujian yang Allah berikan, sungguh Allah tidak akan membebankan seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Yakinlah sepenuh hati bahwa takdir indah di bagian lain sedang menunggu untuk kau jemput.
Mari kita coba memperbaiki hubungan dengan Allah. Apalah arti hidup tanpa Allah di dalamnya. Apalah arti kita menjalani semua kewajiban di dunia kalau kita tidak menjalani kewajiban yang Ia perintahkan pada kita. Apalah arti semua hal yang sudah kita lakukan kalau semua itu ternyata bukan karena-Nya. Apalah daya diri ini jika tidak menjadi Allah sebagai sandaran utama dalam segala hal. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Sungguh tiada cinta yang lebih indah dari Allah kepada hambanya yang berlumur dosa. Dia yang Maha Baik bahkan masih mau mengampuni semua dosa yang kita lakukan berkali-kali, jika kita kembali lagi kehadapan-Nya. Mari bersama menyeimbangkan Hablum minallah wa hablum minannas, agar semua urusan kita Allah permudah jalannya.
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Dalam Keresahan, 3 Mei 2023 22.24
0 notes
qiftiyaa · 2 months ago
Text
#28 first thing first
Sejauh ini (dan paling jauh), ada seorang teman A yang saking penasaran sama cerita umrah lalu, dia membuat akun tumblr wkwk. Saya tidak menyuruh membuat akun. Cuman nyuruh baca 27 (+1) judul cerita (yang menurut saya penting gak penting itu—tapi ternyata beberapa banyak yang baca. makasii banyaakk). Kalau tanpa akun, membaca unggahan di tumblr akan dibatasi.
Setelah menghabiskan 2 hari membaca semua judul, dia mengirim pesan teks kalau ingin umrah tahun depan. Langsung saya doakan. Semoga niat teman A dimudahkan. Semoga kamu yang baca, juga dimudahkan niat baiknya ke baitullah. Insyaallah qobul hajat aamiin.
Lalu, dia bertanya, "Aku harus nyiapin apa, ya? Selain nyiapin dana tentu saja."
Tumblr media
*qifti mode jawab pertanyaan rumit (/berat?) sekaligus menjadi pengingat untuk dirinya sendiri karena sepertinya berjarak dari agama. pardon our typo~
Tanpa berpikir panjang, saya ketiklah itu. Yang perlu disiapkan adalah belajar fikih umrah dan menjaga hati/niat.
Kalau versi jawaban panjangnya:
diilmuni. dipelajari. dihayati.
Maksudnya, begini. Umrah/haji adalah ibadah yang memerlukan biaya yang tidak sedikit dan durasi pelaksanaannya terbatas—maksud durasi terbatas adalah izin visanya terbatas akan tetapi waktu umrah adalah boleh melakukan sepanjang tahun. Jadi sebaiknya disiapkan dari dalam diri termasuk belajar niat, membersihkan hati dan belajar fikihnya. Karena fikih termasuk ilmu hal/علم الحال (nanti kita bahas apa itu ilmu hal). Agar jika suatu saat "dipanggil," sudah ada bekal persiapan. Tidak blank-blank banget sehingga mantap menjalani ibadah umrah/hajinya.
Dalam kitab Ta'lim Muta'allim fi Thoriqi Ta'allum (sebuah kitab yang berisi panduan etika belajar caranya belajar. pernah dengar, tidak?) bab pertama tentang hakikat ilmu, fikih dan keutamaannya (menyinggung hadis di cerita #26) tertulis berikut.
قال رسولُ الله صلّى الله عليه وسلَّم
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
اعلَم بأنه لا يُفترَضُ على كل مسلمٍ و مسلمةٍ طلبُ كلِّ علمٍ. بل يُفترَضُ عليه طلبُ علمِ الحالِ. كما يُقال أَفْضَلُ العِلْمِ علمُ الحالِ وأَفْضَلُ العَمَلِ حِفْظُ الحال
Mencari ilmu adalah kewajiban bagi tiap muslim laki-laki dan perempuan (hadis sahih). Ketahuilah bahwa seorang muslim tidak diwajibkan menuntut semua ilmu.
Lantas, ilmu apa yang wajib?
Yaitu wajib mencari ilmu hal. Dalam Syarah Ta'lim Muta'allim fi Thoriqi Ta'allum dijelaskan bahwa ilmu hal yaitu ilmu ushuluddin dan ilmu fikih. Maksud dari ilmu hal adalah ilmu agama seperti iman, salat, zakat, puasa, bermuamalah dengan sesama manusia dlsb. Ada suatu keterangan yang berbunyi, ilmu yang utama adalah ilmu hal dan perbuatan yang mulia adalah menjaga hal/perilaku.
Sehingga jelas bahwa belajar ilmu fikih umrah adalah suatu kewajiban bagi yang akan/ingin melaksanakan umrah. Kalaupun saat kecil atau remaja pernah baca apa itu umrah/haji, syaratnya, wajibnya, sunnahnya, larangannya dst di buku ngaji atau teks sekolah, dewasa ini tidak ada salahnya kita buka lagi buku-catatan-kitabnya.
Kalau menilik dari kitab Ta'lim Muta'allim, ada etikanya seorang pelajar belajar. dari mulai niatnya, memilih guru-teman, bersikap sungguh-sungguh, hormat terhadap ilmu dan ahlinya, bersyukur, berserah diri, urutan tingkat belajarnya dst. Buat apa, sih? Supaya ilmu yang didapat mendapat keberkahan sebagai bekal di akhirat. Yang belajar dapat kebaikan, yang mengajar dapat kemuliaan karena yang diajari mengamalkan (dan menyebarkan). Itulah kenapa (kemungkinan) di sekolah (dan pesantren) saat mau atau selesai pelajaran, guru-murid sama-sama berdoa—mengharap rida dan keberkahan dari Allah Ta'ala.
Kalau pengalaman saya kemarin, sebelum keberangkatan, ada fasilitas kajian-kajian, lalu manasik. Saat di Madinah pun, ada pemantapan manasik. Nah, di sini ini, saya ternyata gampangno, kalau bahasa jawa timuran. Tidak patut ditiru. Soalnya pas di-drill muthowif saat pemantapan, saya gak nyaut, gak inget wkwk (duh!)😩🙏🏻. Sebaiknya benar-benar memahami mana syarat, wajib, rukun, sunnahnya. Kemarin saya mah, "Oh, yang penting gaboleh begini-begitu."
Yang bisa kita pastikan saat menjalani ibadah umrah/haji adalah syarat, wajib, sunnah dan rukunnya sudah dilaksanakan serta meninggalkan larangan. Yang tidak kalah penting niat umrahnya, agar mendapat keberkahan.
Nah, karena ini umroh/haji kita perlu juga ngomongin keuangannya; dana daruratnya. Yang ditinggal di tanah air bagaimana. tapi jangan kebanyakan mikir yang gimana-gimana. Gaskan, aja, ygz!? Ntar malah gajadi-jadi berangkat umrahnya. Bisa lihat unggahan mas G (or another finance expert you look up to) soal persiapan keuangan.
"Umrah itu, gak disuruh ngaji terus, kok." —versi ibuk kalau encourage ke orang
Meskipun boleh-boleh aja tiap hari melaksanakan umrah saat di Mekah. Gak ada yang ngelarang. Tapi ingat badan, ya. Soalnya butuh tenaga yang kuat juga. You know your self much better. Badan kita juga perlu kita jaga.
Semoga qobul hajat kita semua. Aamiin.
1 note · View note
shfnlf · 10 months ago
Text
Cerita Ramadhan Masa Kuliah ^,^
Alhamdulillah, di tahun 2024 ini gue masih diberi kesempatan sama Allah untuk bertemu bulan yang mulia ini. Bulan Ramadhan.
Sebelum Ramadhan, target gua adalah ujian sempro. Alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar, tentunya atas pertolongan Allah. Setelah itu, masuklah ke bulan yang mulia ini, Ramadhan :)
Ramadhan awal di Jogja
Sedikit cerita, semenjak di Jogja, gue menjalani Ramadhan dengan berbeda pada setiap tahunnya. Gue mulai tinggal di Jogja tuh tahun 2019 sekitar Agustus-September. Masih di Ma'had Aly gitu lah ya. Baru juga 2 semester (waktu itu mustawa 2 dan 3) kemudian di 2020 Covid-19 melanda. Gue pulkam, dan menjalani Ramadhan di rumah. Setelah itu, mulai ke Jogja lagi pas Covid-19 udah mereda. Sekitar setahunan, pada 2020 akhir, yang mana gue udah pindah kuliah di UMY. Kalo gak salah sekitar September juga. Gue ke Jogja dan beradaptasi lagi sama lingkungan baru. Karena lingkungan kuliah gue saat ini berbeda dengan sebelumnya. Awal kuliah, dari masa orientasi, gue dan angkatan gue menjalani online. Saat itu dunia benar-benar beradaptasi sama dunia pendidikan yang serba online itu. Yaudah lah ya, kemudian gue menemui Ramadhan kembali pada tahun 2021.
Pada saat itu, kira-kira gue semester 2-an lah. Di Ramadhan inilah viralnya kampus gue sama takjil drive-thru-nya. Awalnya, gue males kan ikutan karena rasanya crowded banget pada saat itu, sampai antriannya ke pemukiman warga, hehe. Gue kan males ya sama sesuatu yang antriannya lama gitu memakan banyak waktu. Ya gue menghabiskan awal Ramadhan itu dengan beli aja takjil atau masak. Se-simpel itu. Gue juga sholat tarawih sendirian di kost. Tapi, saat akhir Ramadhan gue mulai ikutan tuh antri takjil di kampus karena udah mulai sepi (sebagian mahasiswa udah pada pulkam), juga nyobain tarawih di masjid kampus. Gue juga rasanya gak lama-lama, sih Ramadhan di Jogja pada saat itu. Gue balik kampung aja setelah itu.
Ramadhan di luar negeri
Kemudian, gue menemukan Ramadhan lagi di tahun 2022. Gue gak expect bahwa Ramadhan gue tahun itu bakal berjalan dimana? Yup di luar negeri! Gue ke negara tetangga, Malaysia. Dengan segala drama yang gue alamin di semester itu, alhamdulillah Allah punya rencana yang gak gue duga. Gue ikut student exchange yang mana itu kewajiban prodi, alias tuntutan. Saat itu, Covid-19 udah mulai mereda. Dari yang awalnya lock-down, pandemi sampai endemi. Saat itu gue berangkat masih lock-down, dengan persyaratan ketat segala macamnya. Sehari setelah gue sampai Malaysia, mereka mengumumkan resmi endemi. Sekitar tiga hari setelah gue sampai kampus di Pahang, masuklah bulan Ramadhan. Gue awali perjalanan satu semester disana dengan Ramadhan. Selama Ramadhan disana, tentu gue dan temen-temen excited banget. Gue menjalani sahur dengan makanan instan, juga makanan yang disediakan di kantin kampus yang letaknya dekat dorm tempat gue tinggal, karena untuk survive disanaa waktu awal-awal memang agak membingungkan. Huehe..
Untuk buka puasa pun begitu. Gue dan temen-temen membeli makanan juga takjilan di kantin kampus. Beberapa kali gue dan temen-temen diajakin bukber keluar sama para dosen atau kating yang ada disana. Bahkan dikirimin makanan juga. Selain itu, kami juga rutin antri takjil di masjid kampus karena baru tau pas Ramadhan udah jalan beberapa hari. So, dari situ kami sering war takjil dengan antrian panjang, sampai antrian pendek ketika para mahasiswa udah pulkam. Sistemnya mirip antri makan di pondok pesantren, kami bawa wadah makan dan wadah minum sendiri-sendiri, kemudian dibagikan sama panitianya. Mana takjilnya enak-enak pula, walaupun beda negara hehe.
Biasanya setelah ambil takjil, gue dan temen-temen balik ke dorm untuk buka bareng dan salat Magrib. Lalu lanjut tarawih di masjid kampus. Biasanya kalau mau pulang tarawih ada snack-snack yang disediakan juga sama masjid. Duh, Ramadhan saat itu memori indah lah bagi gue. Mana masjid kampusnya juga nyaman, jadi suka banget. Akhir Ramadhan udah banyak student yang pulang kampung, jadi sepi. Waktu itu, di dorm tempat gue tinggal udah sepi bangeet tinggal sisa beberapa orang aja yang sampai idul fitri kami semua sholat di masjid kampus dan gak sampe 1 shaff, soalnya cuma beberapa butir manusia. Huehee.
Jadi panitia Ramadhan kampus.
And then, go to next Ramadhan, in 2023. Pengalaman tahun ini beda lagi dah. Gue daftar jadi panitia Ramadhan UMY (RUMY), dan gue keterima, alhamdulillah. Jadi, dari sebelum Ramadhan itu sudah menyiapkan dari berbagai rapat, pembagian tugas panitia, sampai menjalani Ramadhan itu sendiri.
Nah, tugas gue dan tim waktu itu adalah mengundang atau menghubungi dan mengonfirmasi para asatidz untuk mengisi kajian yang ada di kampus. Tugas bagi seluruh panitia yaitu membagi takjil gratis ke para mahasiswa. Takjilnya sudah disediakan dari Boga, kami hanya membagikannya saja. Ada yang di bagian drive-thru, juga di masjid (buat yang jalan kaki).
Kami tinggal di masjid kampus. Disediakan kamar di sana, yang terpisah dari ikhwan. Kalo nggak salah seinget gue, kami ada 60 orang yang mana akhowat 30, dan ikhwan 30. Berasa i'tikaf gitu dah. Sahur juga sudah disediakan dari Boga. Menurut gue, ini pengalaman yang keren bisa berpartisipasi di sini. Ketemu temen-temen yang anak maskam banget, beda-beda fakultas, sampe orang-orang yang gue gak nyangka ternyata se-daerah sama gue. Hehe.
Pengalaman saat itu di memori gue juga positif banget. Sisi ekstrovert gue keluar dah pas Ramadhan itu. Karena kan dari sahur ke sahur ketemu banyak orang mulu. Mungkin yang lebih kerasa itu capeknya, karena kuliah masih terus berjalan juga. Tapi capeknya itu senang rasanya. Minusnya, gue gak bisa kabur-kaburan, ntar dicariin. Mau kemanapun harus izin, ya karena punya tanggung jawab. Alhamdulillahnya, masih bisa izin-izin buat bukber kalo lagi senggang gitu.
Gue mudik mepet lebaran saat itu. Tapi kerennya, dianterin sama temen-temen panitia. Baru kali itu gue pulkam dianterin rame orang, biasanya mah dianterin ojol aja wkwk. Kali ini gue gak langsung pulkam ke Lampung, karena tiket bus udah habis saat itu. Gue memutuskan ke Purbalingga dulu, tempat si Ela biar bisa pulang bareng dengan bus dari sana yang masih tersedia.
Ramadhan keliling Masjid Jogja
Next, cerita Ramadhan 2024. Setiap Ramadhan emang punya cerita yang berbeda. Namanya juga ganti tahun pasti ganti cerita. Ramadhan tahun 2024 ini adalah dimana gue membalaskan rasa keinginan gue yang belum tercapai selama Ramadhan di Jogja, yaitu keliling masjid!
So, dari dulu temen-temen gue bilang kalo kita itu bisa menghemat pengeluaran makan selama Ramadhan, alias dapet makan gratis terus selama sebulan full. Tipsnya, dateng aja ke masjid-masjid. Awalnya, gue kira ya masjid-masjid tertentu aja, seperti masjid-masjid besar. Ternyata tidaak.
Dari awal Ramadhan, beberapa temen gue udah ngajakin buat hunting masjid. Dan gue iyakan tawaran menarik itu. Pas pertama puasa, gue sahur seperti biasa yang mana gue kalo sahur ya masak sendiri di kost, atau cukup makan buah or roti aja. Bahkan selama sahur di kost kemarin gue gak ada makan nasi. Nah, sorenya kalau buka puasa itulah saat hunting.
Masa Ramadhan ini adalah masa gue skripsian. Gue juga halaqoh tahfidz di salah satu rumah tahfizh. Jadi, kegiatan gue pasca sahur adalah muroja'ah, beres-beres, siap-siap, halaqoh, ke kampus sampe sore, pulang ke kost mandi sore, pergi ikut kajian ke berbagai masjid (tiap hari ganti-ganti masjid), sampai tarawih di masjid dan pulang malam sekitar jam 21-22 gitu dah. Capek, tapi seru dan senang. Gue di kost cuma istirahat aja dah. Dan dari kurang lebih sebulan sebelum Ramadhan ini gue sudah membangun habits mandi sebelum subuh rutin. Alhamdulillah gak ada yang bolong sampe gue pulkam.
Tiap hari gue menjalani aktivitas yang cenderung sama polanya, tapi beda-beda ceritanya. Gue tiap hari ketemu orang yang berbeda, sama temen yang berbeda alias gonta-ganti, ke masjid dan tempat-tempat berbeda, yang semua punya kesan berbeda. Tetapi, amazing-nya itu gue kagum banget sama masjid-masjid di Jogja, yang mana gue belum pernah menemukan vibes yang se-antusias ini untuk Ramadhan. Gue sampe heran banget 'kok bisa?'. Dari masjid besar di pusat kota sampai masjid kecil di desa-desa, semua antusias. Setiap sore menjelang Magrib selalu ada pengajian di setiap masjid, juga takjil gratis yang disediakan untuk siapapun yang datang. Gue beneran keliling tuh (pernah satu hari di sore hari gue keliling melihat banyak masjid, dan semuanya aktif! Gak ada satupun masjid yang gak mengadakan pengajian). Ini keren banget menurut gue.
Gue emang kurang lebih mau 5 tahun di Jogja, dan baru ini gue merasakan hal yang menyenangkan ini saat mengikuti pola Ramadhan di sini. Gue gak pernah beli makan, cuy! Gue pun merasakan menu-menu yang berbeda dari setiap masjid. Bahkan gue sama temen-temen punya list masjid-masjid yang mau kita kunjungi. Ada masjid besar di perkotaan, juga masjid kecil di pedesaan. Gue juga ikut berbagai kajian, tarawih di masjid yang mana dengan format tarawih 4-4-3, juga 2-2-2-2-3, dengan imam-imam yang Maa shaa Allah bacaannya. Rata-rata kalo masjid besar atau di perkotaan itu imamnya muda, dan masjid kecil atau di pedesaan itu imamnya bapak-bapak tua (dengan ceramah yang full bahasa Jawa, yang gue kagak ngerti) hehe. Gue sama temen-temen cenderung cari masjid yang adem biar nyaman salatnya, hehe.
Gue ngerasa semangat banget di awal Ramadhan ini, karena setiap gue keluar, pergi ke masjid-masjid, ada banyak pelajaran dan perenungan yang gue dapet, pun banyak orang yang gue temui. Beberapa temen gue jadi panitia Ramadhan di masjid-masjid itu. Gue senang juga ketika datang ke masjid, bukan hanya semangat, tetapi ada kecenderungan untuk selalu mengisi kotak infaq, yang mana gue gak bakal nemuin kalo mendekam di kost'an aja. Hehehe. Gue juga senang bisa tilawah lebih fokus ketika semangat gue meningkat karena di masjid banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan pundi-pundi amal. Gue jatuh cinta banget pokoknya.
Sayangnya, gue pas dapet haid jadi gak bisa ikutan lagi. Singkat dari itu gue langsung pulkam. Kurang lebihnya gue menjalani 15 hari Ramadhan di Jogja tahun ini, dengan total 8 Masjid berbeda yang dikunjungi. Selebihnya gue pulkam ke Lampung. Kali ini, gue pulkam dianterin sama kedua temen gue, Rina dan Nadia. Dibawain barang-barang gue sama mereka, bahkan dibawain bekal sama Rina, huhuu luvvv bangett.
Sedihnya, semangat gue menurun pas udah balik ke Rumah. Ya karena gak ketemu banyak orang yang antusias lagi. Rasanya langsung kaya beda vibes gitu, beda dunia, wkwkw. Tapi setidaknya, gue bisa berusaha memaksimalkan birrul-walidain dan family-time bersama keluarga. Gue juga sempet ketemu sama temen-temen lama, bukber kecil-kecilan, dan yaah semua dibawa happy aja.
Cerita ini adalah cerita gue secara garis besar aja, adapun ha-hal detilnya gak bisa gue spill semua karena gak muat, cuy!
Alhamdulillah 'ala kulli haal :)
1 note · View note
catatanbalqis · 10 months ago
Text
Tumblr media
Sedang mensyukuri nikmat yang Allah berikan berupa ketenangan dalam salat. Di tengah kewajiban yang cukup padat, adanya waktu-waktu salat membuat pace hidup jadi lebih teratur. Berlari, lalu beristirahat sejenak dalam renungan bersama Sang Pencipta.
Kita berdoa meminta rezeki dalam Salat Dhuha, padahal Salat Dhuha itu sendiri adalah bentuk rezeki. Kekuatan dan kemampuan diri untuk beribadah adalah rezeki karena tak semua orang merasakannya. Itulah mengapa lafaz adzan setelah hayya 'alasshalah dan hayya 'alal falah adalah laa hawla wa laa quwwata illa billaah. Karena kalau Allah tidak memberikan daya dan kekuatan kepada kita untuk salat, ya kita tidak akan mampu.
1 note · View note