sunda-akur
PAGUYUBAN MASYARAKAT JAWA BARAT SUNDA AKUR
2K posts
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
sunda-akur · 18 hours ago
Text
- “Shalatnya orang munafik adalah shalat badan (yakni hanya gerakan fisik), tidak dengab shalat hatinya
- Ya Allah, jangan jadikan kami bagian dari mereka.”
(Ibnu Qayyim رحمه الله)
0 notes
sunda-akur · 2 days ago
Text
Dalam tasawuf Islam, makrifat (pengetahuan spiritual) dibagi menjadi 3 tingkatan:
1. Makrifat Zat
1. Mengenal hakikat Allah SWT sebagai Zat yang Maha Esa dan tidak serupa dengan apapun.
2. Memahami keunikan dan kesatuan Allah.
3. Mengalami kesadaran akan kehadiran Allah dalam diri.
Contoh: Rasulullah SAW mengalami makrifat zat saat menerima wahyu.
2. Makrifat Sipat
1. Mengenal sifat-sifat Allah seperti Rahman, Rahim, 'Adil, dan lainnya.
2. Memahami kekuasaan, kebijaksanaan, dan keadilan Allah.
3. Mengalami kesadaran akan kebesaran dan keagungan Allah.
Contoh: Nabi Ibrahim AS mengalami makrifat sipat saat dibakar oleh Raja Namrud.
3. Makrifat Asma
1. Mengenal nama-nama Allah seperti Al-Hayy, Al-Qayyum, Al-Wahid, dan lainnya.
2. Memahami makna dan signifikansi nama-nama tersebut.
3. Mengalami kesadaran akan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Nabi Musa AS mengalami makrifat asma saat berkomunikasi dengan Allah melalui semak api.
Sumber
1. Al-Qur'an dan Tafsirnya.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Futuhat al-Makkiyyah" oleh Ibn Arabi.
4. Kitab "Al-Asma' al-Husna" oleh Imam Al-Ghazali.
5. Situs web IslamQA (islamqa.info).
0 notes
sunda-akur · 2 days ago
Text
Dalam tradisi spiritual Islam, terutama dalam sufisme, Ainu Sirri (Mata Hati) mengacu pada pengetahuan spiritual yang mendalam tentang Allah SWT.
Berikut 12 nama Alloh yang dikaitkan dengan Ainu Sirri:
Nama-Nama Allah
1. Allah (الله) - Keesaan
2. Al-Haqq (الحق) - Kebenaran
3. Al-Wahid (الواحد) - Kesatuan
4. Al-Ahad (الأحد) - Keunikan
5. Al-Samad (الصمد) - Kemandirian
6. Al-Qayyum (القيوم) - Kekal
7. Al-Hayy (الحى) - Kehidupan
8. Al-Qadir (القادر) - Kekuatan
9. Al-Murid (المريد) - Kehendak
10. Al-Malik (المالك) - Kekuasaan
11. Al-'Aziz (العزيز) - Keperkasaan
12. Al-Jabbar (الجبار) - Kekuatan Mutlak
Sumber
1. Al-Qur'an dan Tafsirnya.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Asma' al-Husna" oleh Imam Al-Ghazali.
4. Kitab "Al-Futuhat al-Makkiyyah" oleh Ibn Arabi.
5. Situs web IslamQA (islamqa.info).
Catatan
Nama-nama Allah ini harus dipahami dalam konteks spiritual dan tidak boleh dianggap sebagai personifikasi atau antropomorfisme. Ainu Sirri adalah konsep spiritual yang mendalam dan memerlukan bimbingan dari ulama atau guru spiritual yang berpengalaman.
0 notes
sunda-akur · 2 days ago
Text
Dalam teologi Islam, Asma'ul Husna (Nama-Nama Allah yang Indah) yang terkait dengan Tauhid (keesaan Allah) antara lain:
Tiga Asma' yang sering disebutkan:
1. *Allah* (الله): menunjukkan keesaan dan kekuasaan Allah.
2. *Al-Wahid* (الواحد): menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan.
3. *Al-Ahad* (الأحد): menunjukkan keunikan dan keesaan Allah.
Asma' lain yang terkait dengan Tauhid:
1. *Ar-Rabb* (الرب): menunjukkan kekuasaan dan pemeliharaan Allah.
2. *Al-Khaliq* (الخالق): menunjukkan kekuasaan Allah sebagai pencipta.
3. *Al-Malik* (المالك): menunjukkan kekuasaan Allah sebagai pemilik segala.
Sumber:
1. Al-Qur'an dan Tafsirnya.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Asma' al-Husna" oleh Imam Al-Ghazali.
4. Situs web IslamQA (islamqa.info).
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
- Islam dan iman sebagai ilmu menghantarkan seseorang yang memahami keduanya dengan baik kepada amal dan akhlak, begitulah ilmu dalam islam, ia membuahkan sesuatu yang membawa keselamatan
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Berikut adalah penjelasan tentang Bab 1 Tasrifan "Bina Ma'lum" beserta contoh dan wajannya:
Definisi Bina Ma'lum
Bina Ma'lum adalah kata kerja (fi'l) yang dibentuk dari kata benda (ism) dengan menambahkan awalan "ba", "na", "ya", atau "ta" untuk menunjukkan keadaan atau sifat.
Wajan Bina Ma'lum
Bina Ma'lum memiliki beberapa wajan (bentuk), yaitu:
1. Bina Ma'lum dengan awalan "ba" (ب): menunjukkan keadaan yang kontinu.
Contoh: بَكر (baker) dari كَر (kar).
2. Bina Ma'lum dengan awalan "na" (ن): menunjukkan keadaan yang sedang berlangsung.
Contoh: نَصر (nasr) dari صَر (sar).
3. Bina Ma'lum dengan awalan "ya" (ي): menunjukkan keadaan yang sedang berlangsung.
Contoh: يَسر (yasr) dari سَر (sar).
4. Bina Ma'lum dengan awalan "ta" (ت): menunjukkan keadaan yang telah selesai.
Contoh: تَكر (taker) dari كَر (kar).
Contoh Kalimat
1. بَكرُ الفتى (Bakru al-fata) - Anak laki-laki itu bangun.
2. نَصرُ اللهُ لَنا (Nasru Allahi lana) - Pertolongan Allah bagi kita.
3. يَسرُ القَلبِ (Yasru al-qalbi) - Kebahagiaan hati.
4. تَكرُ الحَربِ (Takeru al-harbi) - Perang yang telah berakhir.
Sumber
1. Kitab Tasrif Al-Zajjaj.
2. Kitab Al-Muqni' Ibn Qudamah.
3. Situs web IslamQA (islamqa.info).
4. Perpustakaan digital Maktabah Syamilah.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Kitab Al-Imrithi atau Imrithi adalah kitab ilmu Nahwu dan Sorof Bahasa Arab karangan Syekh Muhammad bin Abdul Rahman Al-Imrithi (w. 1317 H). Kitab ini populer di kalangan pelajar Bahasa Arab dan ulama karena:
Kelebihan
1. Penjelasan yang jelas dan rinci.
2. Contoh kalimat yang banyak.
3. Struktur yang sistematis.
4. Bahasa yang mudah dipahami.
5. Kitab ini cocok untuk pemula dan lanjutan.
Isi Kitab
1. Pengenalan Bahasa Arab.
2. Ilmu Nahwu (sintaksis).
3. Ilmu Sorof (morfologi).
4. Lafadh (fonetik).
5. Kalimat (sintaksis).
6. Aturan-aturan Bahasa Arab.
Edisi dan Terjemahan
1. Edisi asli (Bahasa Arab).
2. Terjemahan dalam bahasa Indonesia.
3. Terjemahan dalam bahasa Inggris.
4. Edisi digital.
Sumber Belajar
1. Situs web IslamQA (islamqa.info).
2. Perpustakaan digital Maktabah Syamilah.
3. Kursus online di Udemy, Coursera, dan edX.
4. Kitab "Syarah Al-Imrithi" oleh Syekh Abdullah Al-Fawzan.
Kitab Lain yang Relevan
1. Kitab Alfiyah Ibn Malik.
2. Kitab Nahwu Al-Wadih.
3. Kitab Sorof Al-Qawaid.
4. Kitab Al-Tasrif.
Tips Belajar
1. Pelajari kitab ini dengan guru atau mentor.
2. Latihan soal-soal.
3. Gunakan sumber belajar online.
4. Baca kitab-kitab lain untuk memperdalam pengetahuan.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Kitab Alfiyah Ibn Malik adalah kitab penting dalam ilmu Nahwu dan Sorof Bahasa Arab. Berikut adalah informasi tentang kitab tersebut:
Informasi Umum
1. Judul: Alfiyah Ibn Malik (الفيّة ابن مالك)
2. Pengarang: Imam Ibn Malik (1204-1274 H)
3. Tahun Penulisan: Abad ke-13 H
4. Bahasa: Bahasa Arab
Isi Kitab
1. Kitab ini berisi 1000 bait syair yang menjelaskan aturan-aturan Nahwu dan Sorof Bahasa Arab.
2. Kitab ini membahas tentang:
- Nahwu (sintaksis)
- Sorof (morfologi)
- Lafadh (fonetik)
- Kalimat (sintaksis)
1. Kitab ini juga membahas tentang aturan-aturan Bahasa Arab yang penting.
Kelebihan Kitab
1. Kitab ini ditulis dalam bentuk syair yang membuatnya mudah dihafal.
2. Kitab ini menjelaskan aturan-aturan Bahasa Arab dengan jelas dan rinci.
3. Kitab ini menjadi rujukan utama dalam ilmu Nahwu dan Sorof.
Komentar Ulama
1. Imam Al-Suyuti mengatakan: "Kitab Alfiyah Ibn Malik adalah kitab yang paling baik dalam ilmu Nahwu."
2. Imam Ibn Hisham mengatakan: "Kitab Alfiyah Ibn Malik adalah kitab yang paling penting dalam ilmu Bahasa Arab."
Edisi dan Terjemahan
1. Kitab ini telah diterbitkan dalam berbagai edisi.
2. Terjemahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa lainnya juga tersedia.
Sumber Belajar
1. Situs web IslamQA (islamqa.info)
2. Perpustakaan digital Maktabah Syamilah ((link unavailable))
3. Kursus online di platform seperti Udemy, Coursera dan edX.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Berikut 14 kitab ilmu alat (Nahwu dan Sorof) yang penting dalam tradisi Salafiyah:
Kitab-Kitab Nahwu
1. Al-Khulasa karya Imam Ibn Malik (w. 1274 H)
2. Nahwu Al-Wadih karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab (w. 1206 H)
3. Al-Mabsut karya Imam Al-Sarakhsi (w. 1090 H)
4. Al-Hidayah karya Imam Al-Ghazali (w. 505 H)
5. Al-Manhaj karya Imam Ibn 'Usfur (w. 1333 H)
Kitab-Kitab Sorof
1. Sorof Al-Qawaid karya Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Al-Bassam (w. 1346 H)
2. Al-Sorof Al-Mukhtasar karya Syekh Abdul Rahman Al-Faris (w. 1414 H)
3. Al-Itqan karya Imam Ibn Hisham (w. 1360 H)
Kitab-Kitab Lainnya
1. Kitab Al-Tasrif karya Imam Al-Zajjaj (w. 922 H)
2. Kitab Al-Muqni' karya Imam Ibn Qudamah (w. 620 H)
3. Kitab Al-Umdah karya Imam Ibn Qudamah (w. 620 H)
4. Kitab Al-Mukhtasar karya Imam Ibn Al-Hajib (w. 646 H)
5. Kitab Al-Sharh Al-Kabir karya Imam Al-Suyuti (w. 911 H)
6. Kitab Al-Binaayah karya Imam Ibn Hisham (w. 1360 H)
Sumber
1. Situs web IslamQA (islamqa.info)
2. Situs web Al-Islam ((link unavailable))
3. Perpustakaan digital Maktabah Syamilah ((link unavailable))
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Kitab-kitab ilmu alat (Nahwu dan Sorof) dalam tradisi Salafiyah:
Kitab-Kitab Klasik
1. Kitab "Al-Khulasa" karya Imam Ibn Malik (w. 1274 H).
2. Kitab "Al-Mabsut" karya Imam Al-Sarakhsi (w. 1090 H).
3. Kitab "Al-Hidayah" karya Imam Al-Ghazali (w. 505 H).
4. Kitab "Al-Itqan" karya Imam Ibn Hisham (w. 1360 H).
5. Kitab "Al-Manhaj" karya Imam Ibn 'Usfur (w. 1333 H).
Kitab-Kitab Kontemporer
1. Kitab "Nahwu Al-Wadih" karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab (w. 1206 H).
2. Kitab "Sorof Al-Qawaid" karya Syekh Abdullah bin Abdul Rahman Al-Bassam (w. 1346 H).
3. Kitab "Al-Nahw Al-Muyassar" karya Syekh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin (w. 1421 H).
4. Kitab "Al-Sorof Al-Mukhtasar" karya Syekh Abdul Rahman Al-Faris (w. 1414 H).
Sumber Belajar Online
1. Situs web IslamQA (islamqa.info).
2. Situs web Al-Islam ((link unavailable)).
3. Situs web (link unavailable)
4. Kursus online di platform seperti Udemy, Coursera dan edX.
Rekomendasi
1. Mulai dengan kitab-kitab dasar seperti "Al-Khulasa" dan "Nahwu Al-Wadih".
2. Pelajari kitab-kitab tersebut dengan bimbingan guru atau mentor.
3. Gunakan sumber belajar online sebagai pelengkap.
4. Latihan dan praktikkan pengetahuan Anda dengan mengerjakan soal-soal.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Berikut analisis Tarkib Surat Al-Kautsar secara alfiah, Nahwu dan Sorof:
Struktur Kalimat
1. _Innaa a'taynaaka al-Kautsar_ (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ)
2. _Fa-salli li-Rabbika wa-anhar_ (فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ)
3. _Innaa shani'aka huwa ash-shani'_ (إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَشْقَرُ)
Analisis Alfiah
1. _Innaa_: kata penghubung (wawu al-qasam) untuk menguatkan kalimat.
2. _a'taynaaka_: kata kerja (fi'l) dalam bentuk lampau dengan subjek "Kami" dan objek "Kamu".
3. _al-Kautsar_: kata benda (ism) yang merujuk pada sungai di surga.
4. _Fa-salli_: kata kerja (fi'l) imperatif untuk memerintahkan shalat.
5. _li-Rabbika_: kata benda (ism) dengan preposisi "li" untuk menunjukkan tujuan.
6. _wa-anhar_: kata kerja (fi'l) imperatif untuk memerintahkan penyembelihan.
7. _Inna_: kata penghubung (wawu al-qasam) untuk menguatkan kalimat.
8. _shani'aka_: kata kerja (fi'l) dalam bentuk lampau dengan subjek "Kami" dan objek "Musuhmu".
9. _huwa_: kata kerja (fi'l) kopula untuk menghubungkan subjek dan predikat.
10. _ash-shani'_: kata benda (ism) yang merujuk pada musuh.
Analisis Nahwu
1. _Innaa a'taynaaka al-Kautsar_: kalimat jumlah ismiyah dengan mubtada' (Innaa) dan khabar (a'taynaaka al-Kautsar).
2. _Fa-salli li-Rabbika wa-anhar_: kalimat jumlah fi'liyah dengan fi'l (Fa-salli) dan maf'ul bih (li-Rabbika wa-anhar).
3. _Inna shani'aka huwa ash-shani'_: kalimat jumlah ismiyah dengan mubtada' (Inna) dan khabar (shani'aka huwa ash-shani').
Analisis Sorof
1. _Innaa_: kata penghubung (wawu al-qasam) dengan akhiran "-a" untuk menguatkan kalimat.
2. _a'taynaaka_: kata kerja (fi'l) dalam bentuk lampau dengan akhiran "-ka" untuk menunjukkan objek.
3. _al-Kautsar_: kata benda (ism) dalam bentuk nakirah dengan akhiran "-ar" untuk menunjukkan kata benda tersebut dalam keadaan raf'.
4. _Fa-salli_: kata kerja (fi'l) imperatif dengan akhiran "-i" untuk memerintahkan.
5. _li-Rabbika_: kata benda (ism) dengan preposisi "li" dan akhiran "-ka" untuk menunjukkan tujuan.
6. _wa-anhar_: kata kerja (fi'l) imperatif dengan akhiran "-ar" untuk memerintahkan.
7. _shani'aka_: kata kerja (fi'l) dalam bentuk lampau dengan akhiran "-ka" untuk menunjukkan objek.
8. _huwa_: kata kerja (fi'l) kopula dengan akhiran "-a" untuk menghubungkan subjek dan predikat.
9. _ash-shani'_: kata benda (ism) dalam bentuk nakirah dengan akhiran "-u" untuk menunjukkan kata benda tersebut dalam keadaan raf'.
Sumber
1. Kitab "Al-Khulasa" oleh Imam Ibn Malik.
2. Kitab "Al-Mabsut" oleh Imam Al-Sarakhsi.
3. Kitab "Al-Hidayah" oleh Imam Al-Ghazali.
4. Fatwa-fatwa ulama Nahwu dan Sorof terpercaya.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Berikut analisis Tarkib "Bismillahirrahmanirrahim" secara alfiah, Nahwu dan Sorof:
Analisis Alfiah
1. *Bismi*: kata kerja (fi'l) yang berarti "dengan nama" atau "atas nama".
2. *Allah*: kata benda (ism) yang merujuk pada Tuhan Yang Maha Esa.
3. *Ar-Rahman*: kata sifat (na't) yang menggambarkan sifat kasih sayang Allah.
4. *Ar-Rahim*: kata sifat (na't) yang menggambarkan sifat pengampunan Allah.
Analisis Nahwu
1. *Bismi*: muqaddimah (pengantar) kalimat.
2. *Allah*: mubtada' (subjek) kalimat.
3. *Ar-Rahmanirrahim*: khabar (predikat) yang menjelaskan sifat Allah.
Analisis Sorof
1. *Bismi*: kata kerja (fi'l) dalam bentuk majhul (pasif) dengan akhiran "-i" yang menunjukkan kata kerja tersebut dalam keadaan majhul.
2. *Allah*: kata benda (ism) dalam bentuk nakirah (tidak terikat) dengan akhiran "-i" yang menunjukkan kata benda tersebut dalam keadaan raf'.
3. *Ar-Rahman*: kata sifat (na't) dalam bentuk nakirah dengan akhiran "-un" yang menunjukkan kata sifat tersebut dalam keadaan raf'.
4. *Ar-Rahim*: kata sifat (na't) dalam bentuk nakirah dengan akhiran "-un" yang menunjukkan kata sifat tersebut dalam keadaan raf'.
Struktur Kalimat
Bismillahirrahmanirrahim merupakan kalimat jumlah ismiyah yang terdiri dari:
1. Muqaddimah: Bismi
2. Mubtada': Allah
3. Khabar: Ar-Rahmanirrahim
Sumber
1. Kitab "Al-Khulasa" oleh Imam Ibn Malik.
2. Kitab "Al-Mabsut" oleh Imam Al-Sarakhsi.
3. Kitab "Al-Hidayah" oleh Imam Al-Ghazali.
4. Fatwa-fatwa ulama Nahwu dan Sorof terpercaya.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Berikut adalah analisis Tarkib (struktur kalimat) Surat Al-Fatihah secara rinci dari segi Sorof (morfologi) dan Nahwu (sintaksis):
Struktur Kalimat
1. *Bismillahirrahmanirrahim* (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ)
- Tarkib: Jumlah Ismiyah (kalimat nomina).
- Sorof: Bismi (بِسْمِ) adalah kata kerja yang berarti "dengan nama", Allah (اللَّهِ) adalah subjek, ar-Rahman (الرَّحْمَٰنِ) dan ar-Rahim (الرَّحِيمِ) adalah sifat.
- Nahwu: Bismillah adalah muqaddimah (pengantar), sedangkan Allah adalah mubtada' (subjek).
1. *Alhamdu lillahi rabbil 'aalamiin* (الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَٰلَمِينَ)
- Tarkib: Jumlah Ismiyah.
- Sorof: Alhamdu (الْحَمْدُ) adalah kata kerja yang berarti "pujian", lillahi (لِلَّهِ) adalah objek, rabbil (رَبِّ) adalah kata sambung, al-'aalamiin (الْعَٰلَمِينَ) adalah objek.
- Nahwu: Alhamdu adalah mubtada' (subjek), lillahi adalah khabar (predikat).
1. *Ar-Rahmanir-Rahim* (الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ)
- Tarkib: Jumlah Ismiyah.
- Sorof: Ar-Rahman (الرَّحْمَٰنِ) dan ar-Rahim (الرَّحِيمِ) adalah sifat Allah.
- Nahwu: Kedua kata tersebut adalah sifat yang mengiringi mubtada' (Allah).
1. *Maliki yawmid-din* (مَٰلِكِ يَوْمِ الدِّينِ)
- Tarkib: Jumlah Ismiyah.
- Sorof: Maliki (مَٰلِكِ) adalah kata kerja yang berarti "pemilik", yawmid-din (يَوْمِ الدِّينِ) adalah objek.
- Nahwu: Maliki adalah mubtada' (subjek), yawmid-din adalah khabar (predikat).
1. *Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in* (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ)
- Tarkib: Jumlah Fi'liyah (kalimat verbal).
- Sorof: Iyyaka (إِيَّاكَ) adalah objek, na'budu (نَعْبُدُ) dan nasta'in (نَسْتَعِينُ) adalah kata kerja.
- Nahwu: Iyyaka adalah maf'ul bih (objek), na'budu dan nasta'in adalah fi'l (kata kerja).
1. *Ihdinaas-sirata al-mustaqima* (إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ)
- Tarkib: Jumlah Fi'liyah.
- Sorof: Ihdina (إِهْدِنَا) adalah kata kerja, as-sirata (الصِّرَاطَ) adalah objek, al-mustaqima (الْمُسْتَقِيمَ) adalah sifat.
- Nahwu: Ihdina adalah fi'l (kata kerja), as-sirata adalah maf'ul bih (objek).
1. *Sirata al-ladhina an'amta 'alayhim ghayril-maghdubi 'alayhim wa lad-dhallin* (صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ)
- Tarkib: Jumlah Ismiyah.
- Sorof: Sirata (صِرَاطَ) adalah kata kerja, al-ladhina (الَّذِينَ) adalah kata sambung, an'amta (أَنْعَمْتَ) adalah kata kerja, ghayril-maghdubi (غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Dalam konteks tasawuf dan falsafah Islam, empat istilah tersebut merujuk pada tingkatan kesadaran spiritual dan pemahaman tentang diri dan realitas:
Tingkatan Kesadaran Spiritual
1. *Nafsiah* (نفسية): Tingkatan kesadaran diri yang terkait dengan jiwa atau nafsu. Fokus pada pengendalian nafsu dan keinginan.
2. *Salbiyah* (سلبية): Tingkatan kesadaran diri yang terkait dengan pengosongan diri dari sifat-sifat negatif. Fokus pada kesabaran dan keikhlasan.
3. *Maani* (معنى): Tingkatan kesadaran diri yang terkait dengan pemahaman makna dan hakikat. Fokus pada pemahaman spiritual dan kebijaksanaan.
4. *Maknawiyah* (معنوية): Tingkatan kesadaran diri yang terkait dengan pemahaman hakikat yang lebih dalam. Fokus pada kesadaran spiritual yang mendalam dan penyatuan dengan Allah.
Karakteristik Tiap Tingkatan
1. Nafsiah: Pengendalian nafsu, kesabaran, keikhlasan.
2. Salbiyah: Pengosongan diri, kesabaran, kepercayaan diri.
3. Maani: Pemahaman spiritual, kebijaksanaan, kesadaran.
4. Maknawiyah: Kesadaran spiritual mendalam, penyatuan dengan Allah, kebahagiaan spiritual.
Sumber
1. Al-Qur'an.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Hikam" oleh Ibn Ataillah.
4. Kitab "Al-Manazir" oleh Al-Qushayri.
5. Fatwa-fatwa ulama tasawuf terpercaya.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Dalam teologi Islam, Nurullah (Cahaya Allah) dan Nur Muhammad (Cahaya Muhammad) memiliki makna yang mendalam:
Nurullah (Cahaya Allah)
1. *Pengertian*: Cahaya kebenaran, kebijaksanaan dan kekuasaan Allah SWT.
2. *Sifat*: Mencakup sifat-sifat seperti keindahan, kebenaran dan kesucian.
3. *Aspek*: Mengacu pada kehadiran dan kekuasaan Allah SWT.
4. *Al-Qur'an*: "Allah adalah cahaya langit dan bumi" (Surat An-Nur ayat 35).
5. *Makna spiritual*: Mengacu pada pengetahuan spiritual dan kesadaran akan kehadiran Allah.
Nur Muhammad (Cahaya Muhammad)
1. *Pengertian*: Cahaya kebenaran dan kebijaksanaan yang dipancarkan melalui Nabi Muhammad SAW.
2. *Sifat*: Mencakup sifat-sifat seperti kesabaran, kebijaksanaan dan kasih sayang.
3. *Aspek*: Mengacu pada kehadiran dan pengaruh Nabi Muhammad SAW.
4. *Al-Qur'an*: "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan" (Surat Al-Maidah ayat 15).
5. *Makna spiritual*: Mengacu pada pengetahuan spiritual dan kesadaran akan kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan Utama
1. Nurullah: Cahaya kebenaran dan kekuasaan Allah SWT.
2. Nur Muhammad: Cahaya kebenaran dan kebijaksanaan yang dipancarkan melalui Nabi Muhammad SAW.
Sumber
1. Al-Qur'an.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Hikam" oleh Ibn Ataillah.
4. Kitab "Al-Manazir" oleh Al-Qushayri.
5. Fatwa-fatwa ulama teologi Islam terpercaya.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Dalam teologi Islam, Uluhiyah dan Robbaniyah adalah dua konsep penting yang terkait dengan sifat-sifat Allah SWT:
Uluhiyah
1. *Pengertian*: Uluhiyah berarti ke-Tuhanan atau ketuhanan Allah SWT.
2. *Sifat*: Mencakup sifat-sifat seperti kekuasaan, kebijaksanaan, keadilan dan kemahakuasaan.
3. *Aspek*: Uluhiyah terkait dengan hubungan vertikal antara Allah SWT dan hamba-Nya.
4. *Contoh Al-Qur'an*: "Laa ilaaha illallah" (Tidak ada Tuhan selain Allah) - Surat Al-Baqarah ayat 255.
Robbaniyah
1. *Pengertian*: Robbaniyah berarti ke-Rabb-an atau kepemilikan Allah SWT.
2. *Sifat*: Mencakup sifat-sifat seperti pemeliharaan, pengaturan, dan pemberian rezeki.
3. *Aspek*: Robbaniyah terkait dengan hubungan horizontal antara Allah SWT dan ciptaan-Nya.
4. *Contoh Al-Qur'an*: "Rabb al-'aalamiin" (Tuhan semesta alam) - Surat Al-Fatihah ayat 1.
Perbedaan Utama
1. Uluhiyah fokus pada kekuasaan dan ketuhanan Allah.
2. Robbaniyah fokus pada pemeliharaan dan pengaturan Allah.
Sumber
1. Al-Qur'an.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Hikam" oleh Ibn Ataillah.
4. Kitab "Al-Manazir" oleh Al-Qushayri.
5. Fatwa-fatwa ulama teologi Islam terpercaya.
0 notes
sunda-akur · 4 days ago
Text
Dalam konteks spiritualitas dan tasawuf Islam, istilah-istilah tersebut terkait dengan konsep "nafas" (napas) yang memiliki makna yang lebih dalam:
Makna Spiritual
1. *Nufus* (نفوس): Jiwa atau ruh, merujuk pada aspek spiritual manusia.
2. *Nafas* (نفس): Napas atau pengambilan udara, juga melambangkan kehidupan spiritual.
3. *Tanafas* (تنفس): Proses bernapas, simbol kegiatan spiritual seperti zikir dan doa.
4. *Anfas* (أنفاس): Napas atau hembusan, mengacu pada kekuatan spiritual yang menghubungkan manusia dengan Allah.
Makna Tasawuf
1. *Nufus*: Mengacu pada jiwa yang telah menyatu dengan Allah.
2. *Nafas*: Melambangkan kehidupan spiritual yang terkait dengan keesaan Allah.
3. *Tanafas*: Proses spiritualisasi diri melalui zikir dan doa.
4. *Anfas*: Kekuatan spiritual yang memungkinkan komunikasi dengan Allah.
Sumber
1. Al-Qur'an.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Hikam" oleh Ibn Ataillah.
4. Kitab "Al-Manazir" oleh Al-Qushayri.
5. Fatwa-fatwa ulama tasawuf terpercaya.
0 notes