#ujianhidup
Explore tagged Tumblr posts
synanymore · 5 months ago
Text
Doa dan kesempatan
Katanya doa dan jawaban itu saling berdampingan. Di mana ada harapan disitu ada hasil. Hanya saja hasil yang dapat tak pernah sama persis dengan doa yang kamu panjatkan, tak peduli seberapa kerasnya usaha, tak peduli seberapa rendah kamu menundukkan kepala.
Menguji hati dengan berbagai rasa, menguji nyali dengan berbagai kesah yang membuatmu semakin lelah. Belum cukup puaskah untuk terus melangkah?
Peranmu hanyalah tamu, dia berhak mengusirmu jika sikapmu sudah tak pantas dijamu. Maka, cukup pergilah secara perlahan sebelum tangannya menunjuk ke arah pintu dengan paksaan.
Hari ini memang kesempatanmu, namun kesempatan itu didamping oleh mendapatkan dan pencampakkan. Sudah paham bukan?
Mulailah lagi untuk berdoa. Namun, kurangi jawaban dengan hasil yang serupa dengan doa.
8 notes · View notes
jeghii · 1 year ago
Text
40 TAHUN
Untitled
View On WordPress
0 notes
pinkandmauve · 2 years ago
Text
Nouman Ali Khan: Al-Kautsar - A Deeper Look
Rangkuman singkat dari ceramah Nouman Ali Khan tentang QS: Al-Kautsar. (https://bayyinahtv.com/topics/1/categories/9/series/164/videos/1687)
Dari surat Al-Kautsar, kita dapat mempelajari tiga hal:
1. Gratitude (rasa syukur)
Struktur rumah di Mekkah pada jaman Nabi berbeda dari masa sekarang. Rumah-rumahnya saling berdempetan satu sama lain (hanya dibatasi tembok) dan memiliki dua bagian: ruangan besar untuk hampir semua kegiatan seperti kumpul keluarga, memasak, dsb., serta kamar untuk tidur. Ruangan besar di luarnya tidak tertutupi atap, sehingga apa-apa yang dibicarakan akan terdengar ke rumah sebelah. 
Suatu ketika, Rasulullah saw. baru saja kehilangan bayi laki-lakinya, yaitu Ibrahim r.a. Kita amat mengerti bahwa karena saking menyakitkannya, musuh bebuyutan pun tidak mungkin merayakan wafatnya seorang anak. Intinya, manusia yang masih punya hati nurani tidak mungkin melakukan hal sebejat itu. Namun keadaan ini berbeda bagi Rasulullah saw. Abu Lahab, tetangga sekaligus pamannya sendiri, tak sengaja mendengar kesedihan yang dialami keluarga Rasul. Anda tahu apa yang dilakukan orang gila itu? Abu Laknat--sori, maksudnya Lahab melompat-lompat kegirangan sambil berteriak sekencang mungkin, “Horeee! Muhammad tidak punya keturunan!!” 
Sinting. Saya sempat ngumpat-ngumpat dalam hati pas dengar bagian sini.
Pada masa itu, garis keturunan merupakan sesuatu yang sangat didamba-dambakan oleh setiap orang besar. Orang ingin cucu-cicitnya memamerkan marga mereka, semisal saya keturunan Fulan bin Fulan, dan sebagainya. Dan yang dapat menurunkan marga hanyalah anak laki-laki. Pantas saja Abu Lahab begitu lega ketika mendengar isak tangis Rasulullah saw. tanda kehilangan seorang anak. Musuh-musuh Rasul tentu tidak ingin ada yang mewariskan kemuliaan dari orang yang paling mereka benci, apalagi turut menyebarkan pesan Islam. 
Coba bayangkan oleh Anda kesedihan sekaligus kemarahan bertumpuk-tumpuk yang dialami Rasulullah saw. saat itu. Bayinya baru saja meninggal, namun tetangganya malah selebrasi. Saya ketika sedang asyik-asyiknya nonton lalu laptopnya tiba-tiba habis baterai saja bisa marah-marah sendiri. Huft. Kita sebagai umat beliau kadang bisa sangat tidak bersyukur, ya. Shalat malas, baca Quran enggan, sedekah apalagi. Padahal tantangan demi tantangan yang dilewati Rasulullah saw. dalam menyebarkan pesan ilahi amat tidak terbayangkan.
Setelah kejadian yang traumatis tersebut, Allah Swt. menurunkan ayat Al-Quran demi menenangkan hati Rasulullah saw. Al-Kautsar, ayat pertama (saya tidak tahu ayat apa saja yang diturunkan saat itu), yang berbunyi: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.” 
Ketika ditimpa musibah, biasanya orang-orang di sekitar kita menyarankan untuk bersabar. Namun banyak orang sekarang yang bilang nasihat itu tidak membantu, menyebalkan, dan minim empati. Lalu bagaimana dengan “bersyukur”?
“Bro, anak gue baru aja meninggal.”
“Bersyukur!”
Tumblr media
(DISCLAIMER: Saya tidak menyarankan Anda benar-benar mengatakan hal semacam ini pada orang yang anaknya baru saja meninggal--atau musibah apapun itu.)
Dari sini kita dapat belajar bahwa obat yang “sebenarnya” dari kesulitan adalah besyukur, bukan bersabar. Mungkin pesan semacam itu terdengar keras dan kasar bagi manusia yang baru saja tertimpa musibah, namun Allah Swt. kan selalu lebih tahu. NAK menjelaskan bahwa akan selalu ada lebih banyak alasan untuk bersyukur daripada mengeluh. Semisal, Anda tidak keterima di PTN, mungkin memang menyakitkan pada awalnya. Namun Allah lebih tahu. Ternyata Anda mempelajari banyak keahlian yang akan sangat berguna di dunia perkulihahan dalam satu tahun ketinggalan dari teman-teman Anda. Bisa saja jika Anda keterima di PTN, karena ketidaksiapan yang hanya Allah ketahui, Anda akan kewalahan dan mungkin berakhir depresi kala menghadapi berbagai tantangannya. Contoh yang lebih gamblang, coba baca kisah Nabi Yusuf a.s. Beliau dibuang saudara-saudaranya ke sumur, dijual sebagai budak, dijebloskan ke penjara tanpa salah apapun, sampai dilupakan teman sepenjara yang telah ia bantu. Jika mendengar dari sisi ini semata, kita akan berpikir “Anak ini salah apa ya sampai tertimpa begitu banyak kemalangan. Sial banget kayaknya.” Padahal, setelah melewati segala musibah tersebut, Nabi Yusuf a.s. pada akhirnya dapat mencegah ratusan ribu rakyat Mesir (atau ribuan deng saya gak tahu detailnya) dari bencana kekeringan bertahun-tahun. Allah Swt. memang perencana yang paling baik dari segala perencana. 
Rasulullah saw. mungkin kehilangan Ibrahim r.a., keturunan beliau mungkin terputus, namun pada akhirnya Allah memberikannya gelar mulia daripada segala manusia dan namanya tak pernah absen disebut sampai sekarang. Sedangkan Abu Lahab malah dipandang sebagai orang paling keji dan namanya diumpat-umpat sampai sekarang. 
Islam is the religion of optimism. Jadi, bersyukurlah terhadap segala realita hidup yang Anda hadapi. Saya pernah baca trik dalam suatu buku tentang bersyukur, yaitu coba pikirkan sepuluh hal positif dari situasi yang menyulitkan. Mau sampai ngarang juga gak apa-apa. Trik ini telah membantu saya untuk menemukan nikmat pada sudut-sudut yang tidak kelihatan.
2. Pray (shalat)
Salah satu cara terbaik dalam memperlihatkan rasa syukur adalah shalat. Shalat karena berterimakasih kepada Allah yang telah menunjukkan jalan yang lurus kepada Anda (Islam), yang telah mencegah Anda dari rasa lapar, memberi atap di atas rumah Anda, dan masiiihhhh banyak lagi. Nikmat dari-Nya tidak akan terhitung. Maka dari itu, shalat yang bener! Setidaknya penuhi shalat lima waktu yang wajib. Itulah yang paling dasar dari segalanya.
3. Sacrifice (berkorban)
Ketika baru saja diberi anak, kita disuruh untuk melakukan aqiqah. Menyembelih binatang yang lalu dibagikan pada sesama untuk merayakan peristiwa membahagiakan tersebut. Dari sini kita belajar bahwa kita harus sering-sering berkorban dan bersedekah terutama setelah dianugerahi nikmat yang besar. Lagi-lagi, ini merupakan bentuk dari rasa syukur kita kepada Allah Swt.
Maaf jika poin kedua dan ketiga kurang detail, karena peristiwa turunnya Al-Kautsar setelah wafatnya anak Nabi begitu berkesan bagi saya pribadi. Semoga kita semua dapat dipertemukan dengan beliau di surga-Nya nanti. Aamiin ya rabbal alamin.
20 notes · View notes
hidayahmuslih · 2 years ago
Text
Ujian yang Bikin Nyaman
Saat mencoba menikmati kembali menonton film Harry Potter, seketika teringat memori masa remaja yg bela-belain bakal stay tune nunggu tanyang di televisi. Lihat jadwal tayang, lalu menantinya berhari-hari. Tapi bukan itu hikmahnya.
Coba kita ingat dan resapi, kisahnya Harry nyatanya selalu di awali dengan tragedi, namun semua itu juga demi kebaikannya. Dan apa yang menjadi takdirnya memang tak akan melewatinya.
Seperti kisah Nabi Yusuf. Allah SWT sudah janjikan ia mendapat kemuliaan, namun harus lebih dulu siap menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian.
Memang, yang indah seringkali tak kelihatan, ia datang untuk menguji, seberapa peka hati kita akan banyak sekali nikmat yang Allah beri, tapi sering lupa kita syukuri.
Tapi, bukannya kalau ujiannya makin sulit berarti kitanya udah naik kelas, kan? 😁
Seperti Nabi Yusuf yang Allah janjikan kuasa, tapi diminta "berpayah-payah dulu ya, jalani apa yang harus kau jalani." Kira-kira begitu pesan Tuhannya.
Ternyata Yusuf kecil yang belum tau apa-apa, lewat ayahnya Yaqub yang berhati mulia, telah diinstal pemahaman bahwa, "apapun yg terjadi padamu nanti, seterjal apapun hidupmu kedepan, sesungguhnya itulah sebaik-baik ketetapan. Tuhanmu akan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu." Kata Yaqub.
Tapi ya gitu, sabar dulu, jalani dulu..
Kalau itu kita yang dinasihati, mungkin belum tentu mau ya kan ya?
Tapi setidaknya kita jadi belajar sesuatu.
Bahwa, tidak ada orang-orang hebat yang lahir dari hidup yang nyaman tanpa ujian. Justru ujian akan menempanya menjadi sosok luar biasa.
Keistimewaan dunia nyatanya memang sementara, tidak bisa dijadikan jaminan, apalagi bagi kita orang-orang biasa.
Kamu dengan jalanmu, kamu dengan ujianmu. Nabi dan Rasul diuji, dan mereka masih ingat memohon ampun, mereka masih punya rasa takut pada Tuhannya, padahal surga sudah satu langkah di depan mereka.
Kalau kita bagaimana?
7 notes · View notes
arnamee · 3 years ago
Text
Tumblr media
29 notes · View notes
fradhytfahrenheit · 2 years ago
Photo
Tumblr media
#ujianhidup #papamuda #ayahmuda #zinedinezidane #ayahindonesia #ianfradhyt #digitalmarketingindonesia (at Pondok Indah Jakarta Selatan) https://www.instagram.com/p/CenUlupP7GU/?igshid=NGJjMDIxMWI=
7 notes · View notes
diynmrln · 3 years ago
Text
Pernah baca suatu tulisan, lupa tulisan siapa (semoga Allah menjaga penulisnya) intinya begini :
Jika masalahmu terasa berat, tapi 'keluargamu' masih baik - baik saja maka kamu masih termasuk orang yang beruntung dari sekian manusia di bumi ini.
Simple but deep. Maksudnya pada sebagian orang, rumah memang tempat ternyaman untuk kembali. Seberat apapun beban yang ia rasakan di luar sana, akan terasa sirna ketika ia pulang dan ia sadar bahwa dirinya ada di tengah keluarga yang utuh, bahagia dan penuh cinta. Ada bahu untuknya bersandar, ada tubuh yang bisa dipeluk, dan ada telinga yang siap mendengarkan ceritanya kapanpun ia butuh.
Tapi di belahan bumi lain, ada sekian orang yang ketika ia pulang bukan kenyamanan yang didapat namun masalahnya justru kian berat, hatinya makin terasa berantakan. Seringkali tangisnya hanya dipeluk dinginnya angin malam, tidak ada telinga yang siap mendengar keluhnya apalagi bahu untuknya bersandar. Satu - satunya support system yang dia miliki hanyalah Allah, hanya Allah.
Termasuk yang manapun kita, semoga hati kita tidak pernah lupa untuk bersyukur. Jika kita lihat dalam hidup ini, niscaya akan kita temui bahwa selalu ada bagian yang lebih besar dari nikmat Allah Ta'ala jika dibandingkan dengan ujian yang tengah menimpa.
Sukoharjo, menuju Ramadhan 1443
#family
8 notes · View notes
srabittaa · 3 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
H-1 Sebelum berangkat ke Bandung.
Sekitar dua minggu lalu ternyata giliran saya kehilangan benda-benda berharga. Laptop dan 2 handphone di rumah sendiri. Lingkungan rumah disini sepertinya sudah merasakan kehilangan satu persatu  Sejujurnya saya sendiri tidak tau harus mengekpresikan bagaimana kehilangan ini karena rasanya tidak sesedih ketika ibu saya mendiamkan saya selama seminggu lebih karena saya tidak terima peran perempuan dan menangis dari bahasan pernikahan hahahah konyol kan.
Ketiga benda ini saya beli sendiri, dan sekarang tersisa kotaknya saja :’) jadi sedih itu pasti ada, bahkan sampai berkali-kali terbawa mimpi bahwa sebenarnya benda-benda ini tidak hilang. Ini ujian, bisa jadi ini juga penyelamatan. Sore itu saya memang tidak baca al-matsurat dan murojaah qur-an. Dan banyak hal yang saya sadari bahwa beberapa waktu terakhir memang lalai dan sudah banyak berbuat dosa baik sadar ataupun tidak. Dulu pernah membaca dan menonton dalam mihrab cinta karya Habiburrahman entah kenapa saya yakin bahwa apa yang diambil dari kita akan kembali lagi pada kita, entah secara langsung atau dalam bentuk yang lebih baik jika kita mampu mengikhlaskannya.
Apa yang hilang cepat saya yakin juga akan Allah ganti dengan cepat bahkan jika tidak, pasti digantikan dengan sesuatu yang lebih baik, hanya saja dalam hal ini saya sedikit bingung sebab semua berkas dan file skripsi masih ada di laptop, dan hanya sempat membackup file skripsi setelah seminar proposal. Karena sempat saya copy di flashdisk tapi dibawa juga setas-tas laptopnya hahaha, dan juga foto-foto di hp yang tidak sempat dibackup di iCloud. 
Sungguh saya doakan suatu hari bapak atau ibu atau kaka atau adek yang mungkin mengambil semua itu Allah sadarkan dan diberikan kesempatan bertaubat.Semoga kejadian ini menjadi penghapus dosa-dosa saya dan menjadian pribadi yang lebih baik.
Aamiin.
7 notes · View notes
amifhz · 3 years ago
Text
Menghibur Manusia
Gimana caranya menguatkan orang-orang yg Allah beri ujian berbeda dan berattt menurut takaran manusia. Generally, aku paham setiap manusia diberi kekuatan dan ujian yg berbeda-beda sesuai kesanggupannya. Sanggup atau tidaknya semua hanya Allah yang tahu dan menetapkan, bukan manusia dan imajinasinya.
Tapi, semua itu tidak bisa langsung dikatakan pada mereka yang sedang mengalami ujiannya hingga ujung2nya aku bingung harus berkata apa untuk menguatkan selain mendoakan. Menitipkan hati dan ruh mereka yg mengalami ujian pada Allah yang Maha mampu memberi ujian sekaligus mampu memberi ketenangan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi ujian.
Allah yang Maha Tahu, untuk apa ujian itu diberikan padanya, pada masing-masing manusia yang tentu berbeda-beda ujian dan responnya. Mereka yang Allah pilih langsung untuk memikul dan menjalaninya, pasti bukan tanpa maksud. InsyaaAllah pasti untuk maksud terbaik, untuk membuat mereka tambah cinta, yakin dan hanya bergantung pada Allah saja.
Semoga semoga semoga untuk dirimu yang hari ini Allah titipkan ujian hidup, selalu ingat satu langkah kembali kepada Allah, maka Allah akan menolongmu dengan ribuan langkah-Nya. Yang pasti langkah-Nya akan membuatmu tenang, sabar, syukur, dan kuat saat menghadapi segala ujian hidup.
Hanya Allah yang mampu melakukannya, hanya Allah yang mampu menghibur, meringankan sekaligus menguatkan setiap manusia yang dititipkan ujian. Bukan manusia seperti kita atau makhluk-makhluk lainnya. Doakanlah, karena itu jauh lebih berguna untuk mereka. 🌻🌾
Tumblr media
4 notes · View notes
aiyustarlight · 3 years ago
Text
Ketakutan dan Kekuatan
Jika dipikir ulang, sepertinya sejauh ini aku sudah melalui berbagai ketakutan yang ternyata membuatku menjadi lebih kuat dibanding sebelumnya.
Semisal ketika akan menghadapi sidang proposal sampai menuju sidang skripsi misalnya. Konflik dengan salah satu pembimbing semasa itu sempat membuatku takut, takut tidak lulus. Belum juga ketika sidang, salah satu pengujiku sempat menyatakan bahwa skripsiku belum layak. Perkataannya sudah membuatku takut, kalut dan nyaris membuatku menitikkan airmata  di ruang ujian. Padahal sebetulnya beliau hanya menguji kemampuanku saja, namun rupanya beliau pula yang memberiku nilai sempurna. Segala puji bagi Allah...
Ketakutan yang lain, terjadi kembali. Seperti saat aku mendapati penguji tesisku keduanya profesor ternama di kampus. Aku merasa takut dan kalah di awal. Namun, seseorang pernah berkata padaku.
Jangan takut, kamu yang lebih mengetahui isi penelitianmu. Penguji hanya menilai apa yang terlihat saja. Kamu seharusnya percaya diri karena ini hasil penelitianmu.
Berbekal kalimat bijaksana itu, aku mencoba untuk membangun kembali kepercayaan diriku dan menghapuskan sedikit demi sedikit rasa takutku. Sampai akhirnya, aku bisa melakukan presentasi di depan para penguji. Bahkan sempat kaget, profesor senior memberiku nilai cumlaude. Terharu. Sungguh sulit untuk diungkapkan berjuta kata. Segala puji bagi Allaah...
Pada intinya, hari ini aku sedikit menyadari bahwa ada kekuatan di balik ketakutan. Ya, kekuatan untuk mengikis ketakutan itu sendiri. Hanya tinggal memilih saja mau lebih mengagungkan ketakutannya ataukah kekuatannya?
(Yuree, 190322)
2 notes · View notes
robiafrizan · 4 years ago
Quote
Lima dari enam huruf (p)ujian adalah ujian. Tidakkah kita sadar kalau nyamuk juga mati karena tepuk tangan?
Robi Afrizan Saputra
94 notes · View notes
zaarahk · 3 years ago
Text
setiap orang punya level-level ujiannya sendiri. Ada yang diuji dengan sakit atau sakitnya orang yang disayangi, ditinggalkan dalam makna dikhianati atau ditinggal pergi ke alam yang berbeda, bahkan dengan kenikmatan juga merupakan ujian, ujian kekayaan misalnya.
Karena level dan jenis ujian yang berbeda, jadi jangan membandingkan diri dengan orang lain yaa. Sedekat apapun kita dengan sahabat atau keluarga, walau serumah pun, pasti ada aja jenis ujiannya yang beda. Umpamanya kayak ujian sekolah, beda kelas dan disiapkan 21 paket dengan jenis soal berbeda.
6 notes · View notes
pinkandmauve · 3 years ago
Text
Nouman Ali Khan: Al Baqarah (Ayah 3-4) - A Deeper Look
Rangkuman amat singkat dari ceramah Nouman Ali Khan tentang QS: Al Baqarah Ayat 3-4. (https://bayyinahtv.com/video/935)
1.     Infaq itu seperti menyimpan uang di bank-Nya Allah. It will come back especially when you need it the most.
2.     Apa yang kamu miliki sekarang sebenarnya bukan milikmu. Jangan jadi kayak bocah yang senang merebut cokelat orang dan tidak mau mengembalikan mainan milik teman! (jangan ngamuk-ngamuk pada Allah ketika diberi ujian.)
3.     There is always an opportunity in every situation. Islam is the religion of optimism, therefore, be an optimist. Kehilangan pekerjaan? Mungkin ada bagusnya, Allah kan selalu lebih tahu. Bisa saja telah disiapkan pekerjaan yang lebih baik atau pekerjaan yang lama mengandung banyak maksiat disadari maupun tidak.
4.     We always need to stand in a believe of the unseen. Tentang Allah, Rasul, malaikat, surga, neraka, dan sebagainya. Tentang iman dan taqwa. Jadi, ketika kita hendak berbuat maksiat atau dihadapkan oleh situasi yang tidak menyenangkan, kita bisa kembali lagi ke our mental view about the unseen.
5.     Ketika kamu direndahkan atau merasa terkucilkan karena berdiri tegap menopang Islam, jangan merasa sedih atau malu. Justru itu adalah sebuah kesempatan untuk mencontoh dan meneladani sikap Rasulullah SAW pada jaman beliau. Believe me (I mean NAK lol), even Rasulullah SAW had it worse. 
6.     Ingatlah bahwa para malaikat selalu diperintahkan oleh Allah untuk menjaga kita.
7.     Sebagian kaum orang yahudi (dahulu kala, atau mungkin sekarang masih:/) tidak percaya pada akhirat. Itulah yang membuat mereka membangkang, karena bila akhirat dihapuskan, untuk apa manusia menumpuk iman? (jangan jadi seperti mereka. always believe in the unseen.)
8.     Bermacam momen dan kegiatan di dunia ini sebenarnya adalah simulasi ketika di akhirat nanti. Bersiap-siaplah!
8 notes · View notes
penaimaji · 4 years ago
Text
Ujian
Ceritanya kemarin habis nangis seharian gara-gara mikirin muridku yang mentalnya lagi down, dan menurutku dia uda sampe di level depresi. Aku paham sejak awal dia emang lagi nggak baik-baik aja. Aku sampai kewalahan mengontrol tugas dan studinya dalam kondisi pandemi seperti ini.
Tapi sekali lagi, aku berusaha untuk mengerti, berusaha untuk tidak marah. Dari awal aku selalu mencoba untuk tanya ada apa sama dia, sama siapa di rumah, apa kegiatan dia di rumah, dll. Ya, hampir setiap hari aku tanya, tapi dia tertutup banget gamau cerita yang seharusnya bisa aku jadiin clue untuk bisa tahu tentang dia.
So far aku selalu nge-gapapa-in dia saat banyak melanggar, mogok hafalan, tidak mengerjakan tugas. Padahal dulu ketika pembelajaran offline dia baik-baik aja, bahkan dia anak yang pintar.
Sampe aku cari-cari artikel dan buku tentang mentalnya anak yang broken home, kondisi anak yang ditinggal meninggal oleh ibunya. Yaa gimana ya, aku ngga pernah nemu titik terangnya, karena dia tertutup, jadinya bingung akutuh.
Di sekolah kami sistem pelanggarannya dengan poin, kalau poin negatif (-300) ada sanksi SP 1 dari sekolah. Sebelum sampai poin dia (-200), aku sudah mengingatkan dia berkali-kali untuk menambah poin positifnya. Sampai qadarullah dapetlah dia SP 1.
Peraturan sekolah mengharuskan untuk mengumumkan pelanggaran SP 1 di depan semua murid sebelum briefing. Namun, karena kondisi sedang pandemi, kami mengumumkannya ketika awal pembelajaran daring.
Sejujurnya, ada perasaan gelisah saat hendak mengumumkan berita ini. Aku bahkan meminta atasan untuk tidak perlu diumumkan, supaya anak ini tidak merasa terintimidasi. Sebab apa? Aku tahu kondisi mentalnya terganggu, meski aku ngga tau kenapanya. Namun aku tak punya bukti, akupun juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan muridku ini.
Tapi yaudahlah, namanya peraturan. Mau nggak mau juga harus ditegakkan, yaa supaya adil katanya.
Setelah diumumkan, sampailah pengumuman itu ke telinga para wali murid. Sampe akhirnya ada salah satu temen almarhumah ibunya (yang juga wali murid disini) tiba-tiba telpon aku dan ngejelasin latar belakang keluarga dia. Beliau menelponku sampai terisak-isak, sebagai sahabat almarhumah ibunya, beliau memintaku untuk memahami kondisi muridku ini.
Aku syok berat, mau nangis gabisa soalnya pas ditelpon baru bangun tidur wkwk. Cuma dada rasanya nyesek, ngga tau lagi, anak sekecil dia harus menanggung beban seberat itu yang bisa jadi pemicu trauma sampai dewasa. I feel that, meski masa kecilku ngga sekelam dia.
Aku kadang heran sama orang-orang yang menganggap remeh mental illness. Apalagi kalo yang suka nge-judge, "mungkin lu ngga deket sama Allah". Eh beda ya, gaada hubungannya kek gitu tuh. Ya mungkin mereka nggak pernah ngerasain kali ya? Mungkin mereka yang beranggapan kek gitu, hidupnya selama ini fine aja gitu.
Barangkali tugasku saat ini melindunginya, memberi support dan perhatian lebih padanya (yaa meski ini rasanya sulit sekali aku lakukan). Aku tidak pandai mengungkapkan perasaanku, aku tidak pandai menunjukkan empatiku, tapi rasa ibaku begitu kuat memahami kondisinya.
Namun sekali lagi, namanya hidup tentu akan banyak ujian yang bertandang. Sudah jalan takdirnya merasakan ujian yang begitu berat.
People can be so quiet about their pain, that you forget they are hurting. Thats why it is so important to always be kind
—Nikita Gill
Berbuat baiklah pada semua orang, karena kita tidak tau keadaan seseorang dibaliknya. Bisa jadi ia menyimpan luka, yang bahkan kita tidak mengerti bagaimana rasanya.
Dunia memang ladang ujian. Ada yang Allah uji dengan penyakit, harta, keluarga, lingkungannya, dll. Allah ingin kita selalu belajar.
Kalau kita gagal ujian di sekolah, kita akan mengulang. Begitu juga dengan hidup. Sampai kapanpun, kita akan terus diuji dengan hal yang sama sebelum kita bisa lulus dari sana.
Kalau lelah, menangislah. Nggak apa-apa. Namun, seberapa keras dunia ini menempa kita, tanpa bantuan Allahpun, kita tidak bisa apa-apa.
Betapapun lika-liku hidup kita, namanya hidup ya akan terus berjuang. Roda kehidupan terus menggilas jalanan yang kita lalu. Seberapa banyak kerikil bebatuan yang dilewati, just keep walking.
Ya, begitulah hidup. Kita akan diantarkan menuju tempat ke tempat lainnya; menuju suatu keadaan ke keadaan lainnya hingga menemui ajal kita.
Sidoarjo, 25 Oktober 2020 | Pena Imaji
78 notes · View notes
dianesstari · 3 years ago
Photo
Tumblr media
Apapun ujian hidupmu, selalu menangkan ia di atas iman, cinta dan sebaik-baik prasangka. Karena hal terberat dari ujian adalah penerimaan. Kuatkan hatimu sekali lagi untuk berdamai dengan berserah, bergantung dan hanya berharap kepadaNya. #ayominulis #nulisajadulu #ujianhidup #30haribercerita #quotesaboutlife #quoteoftheday https://www.instagram.com/p/CQ1--t1hHfT/?utm_medium=tumblr
7 notes · View notes
in-syirah · 4 years ago
Text
Ujian itu menguatkan, bukan melemahkan
Kadang, Allah menguji kita dengan apa yang kita cinta. Kadang juga, Allah menguji kita dengan apa yang amat sulit untuk kita lakukan (ibadah itu).
Bagaimanapun ujian yang Allah titipkan, percayalah, Allah cuma mau liat bagaimana sikap kita menghadapinya. Apakah kita sanggup menghadapinya dan semakin kuat menjalaninya, atau justru malah kita semakin lemah dan nyerah, hingga enggan lagi mengharapkan kebaikan dari-Nya.
Semangat, untuk setiap diri yang merasa sedang diuji-Nya. Ujian itu menguatkan, bukan melemahkan.
21 notes · View notes