#terus untuk berdoa
Explore tagged Tumblr posts
arioagio ยท 3 months ago
Text
Tumblr media
------------------
โ €
๐Ÿ‘‰๐Ÿป Mau dapat ๐’•๐’–๐’๐’Š๐’”๐’‚๐’-๐’•๐’–๐’๐’Š๐’”๐’‚๐’ ๐’Ž๐’†๐’๐’‚๐’“๐’Š๐’Œ ๐’๐’‚๐’Š๐’๐’๐’š๐’‚? Follow @๐™–๐™ง๐™ž๐™ค๐™–๐™œ๐™ž๐™ค yah.
โ €
๐Ÿง’๐Ÿป Jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.
โ €
๐š†๐š’๐š๐š‘ ๐š๐š˜๐š—๐šœ ๐š˜๐š ๐š•๐š˜๐šŸ๐šŽ,
แ—ฉแ–‡IO แ—ฉ. แ˜œIO
1 note ยท View note
kurniawangunadi ยท 6 months ago
Text
Cara Pandang Baru Saat Dewasa
Menuju dewasa yang kemudian melihat kehidupan ini bergeser Point of View-nya " 1. Mulai memahami kalau nggak ada yang terlambat dalam hidup, selama kita masih hidup. Itu adalah takdir terbaik yang kita miliki, kalau kita baru memulainya sekarang karena memang sekarang saatnya, bukan karena kita terlambat. Namun, itulah perjalanan hidup kita. Jadi, jangan takut kalau orang lain udah sampai mana, kitanya baru mulai
2. Belajar untuk merasa cukup. Dunia ini nggak ada ujungnya kalau dikejar. Nasihat terbaik yang kudapatkan di umur 34 ini adalah kalau kita gagal satu dua hal terkait urusan dunia, kita masih bisa ngulang. Tetapi kalau gagal di akhirat, ngak akan bisa ngulang buat memperbaikinya.
Rezeki kita itu cukup, tapi nggak akan cukup buat ambisi dan ketakutan kita akan kemiskinan. Ya Allah, kita berdoa setiap hari biar dikasih hati yang benar-benar terus bisa merasa cukup. Biar nggak hasad sama orang, nggak iri sama rezeki orang lain, dan lebih bersyukur sama apa yang kita miliki sekarang.
3. Pondasi agama sangat penting. Sebagai generasi yang tumbuh di lingkungan yang biasa-biasa aja dalam beragama, dulu di sekolah negeri juga agama tidak menjadi materi yang prioritas. Di umur sekarang dan menjadi orang tua, baru ngerasa banget kalau pondasi agama sedari kecil itu penting sekali sebagai panduan hidup. Agar melihat dunia ini lebih bijak dan prioritas hidup lebih benar dan terarah.
Mungkin itu yang bikin sebagian besar orang tua di generasiku sekarang yang milih anaknya sekolah di sekolah berbasis agama. Sebab di fase dewasa ini, sadar jika pemahaman hidup atas landasan spiritual ini yang benar-benar menyelamatkan diri dari masalah-masalah anxiety (kecemasan), feeling lonely (kesepian), depresi, dan beragam isu kejiwaan lain. Itu yang kurasain.
4. Belajar jujur sama diri. Badan itu pasti punya sinyal tertentu sebagai respon terhadap situasi/hal yang lagi jadi beban pikiran. Jangan sampai dzalim sama diri sendiri karena hal-hal yang sebenarnya bisa diputus tapi tetap dipertahankan karena rasa nggak enakan. Dan berujung pada langganan IGD, obat antidepresan, dan segala macam.
Jangan lupa menolong diri sendiri dengan kejujuran. Dan jangan takut buat minta tolong ke orang lain, ke profesional, dsb. (c)kurniawangunadi
927 notes ยท View notes
andromedanisa ยท 5 months ago
Text
kita tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi masalah kita, sebab kekuatan itu hanya bisa datang dari Allaah.
tidak akan datang sampai kamu memohon dan berdoa kepadaNya. sampai kita mengakui kelemahan kita.
"ya Allaah, aku tidak bisa. ya Allaah, aku tidak mampu. yang aku inginkan itu lemah, dan akupun lemah, hanya Engkau yang mampu, hanya Engkau yang kuat. Engkaulah yang mengabulkan doaku dan memberiku kekuatan."
semoga Allaah menjadikan kita orang-orang yang terus berbaik sangka dan orang-orang yang tak pernah lelah dalam berdoa.
ู…ูŽุนูŽ ุงู„ูˆูŽู‚ู’ุช ุณูŽุชูุนุฑู ุญููƒู…ูŽุฉ ุงู„ู„ู‘ู‡ ูููŠ ูƒูู„ู‘ ุดูŽูŠู’ุฆ ุญูŽุฏุซ ู„ูŽูƒ
Seiring berjalannya waktu, kamu akan mengetahui hikmah dari Allaah dalam segala hal yang terjadi padamu.
__
terkadang menakar kemampuan diri itu perlu ya, agar diri paham bahwasanya kemampuan dan bahkan pengetahuan kita sunggulah terbatas tanpa pertolongan Allaah.
232 notes ยท View notes
hellopersimmonpie ยท 3 months ago
Text
Lyfe
Gue tadi menghadiri wisuda sebagai senat dan duduk bersebelahan dengan dosen senior. Beliau bilang ke gue:
"Kamu segera berangkat S3. Mumpung masih muda dan nggak ada yang diberatin"
Gue bilang ke beliau:
"Saya sedang merintis studio kecil-kecilan bu. Insya Allah kalau studionya sudah nemu pola produksi yang baik jarak jauh, saya pergi hehe"
"Jangan kelamaaan. Ntar ada opportunity cost yang terbuang"
"Insya Allah"
Usia gue sekarang 34. Dulu gue berpikir impian gue berhenti di usia 30 karena impian itu cuma dongeng masa kecil. Orang dewasa tahunya bertahan hidup.
Gue sendiri sampai sekarang juga berusaha keras bertahan hidup. Tapi siapa sangka ada orang-orang yang terus mendorong gue:
"Ayok bikin game"
"Ayok belajar ngoding lagi"
"Ayok belajar gambar"
Di usia segini, dengan pertimbangan yang lebih matang, gue mensyukuri Allah menyelamatkan gue dari keinginan suicide yang terus-terusan muncul dari usia gue 28 sampai usia 32 an.
Sekarang gue lagi ambis-ambisnya belajar bikin game. Entah nanti suksesnya lewat jalur game developer ataupun S3, atau mungkin Allah mempertemukan gue dengan jalan lain lagi. Wallahu a'lam.
Dunia gue tuh warna-warni. Di satu sisi ada orang-orang yang bilang:
"Kapan nikah?"
Di sisi lain banyak juga yang bilang:
"Aku seneng banget dengan semangat kamu yang sekarang. Kamu suka banget ya belajar"
Gue mau kemana? Wallahu a'lam.
Yang tersisa hanya kepasrahan. Sambil memperjuangkan mimpi sambil berdoa kelak Allah juga ngasih gue kesempatan untuk hidup bareng keluarga kecil. Masak sarapan buat orang-orang rumah. Makan siang dan malemnya catering karena w sibuk hwkwkwk.
Semoga Allah mencukupkan, meluaskan rahmat dan senantiasa mencurahkan hidayahnya.
159 notes ยท View notes
tentangtenang ยท 5 months ago
Text
Berdoalah, Sampai Kita Lupa
Belakangan ini, saya sedang belajar memaknai bahwa doa adalah tentang proses-proses di dalam hidup. Menyampaikannya kepada Allah adalah proses dimana kita mengenali dengan baik apa yang menjadi kebutuhan kita dan alasan mengapa kita membutuhkannya, sampai jawabannya lurus selurus mungkin. Mengulang-ngulangnya adalah proses dimana kita belajar berprasangka baik, meski tidak pernah terbayang kapan doa itu akan menjadi nyata. Menunggu keputusan-Nya atas doa itu pun proses dimana kita akan dipertemukan-Nya dengan berbagai dinamika hidup hingga kita berpikir, "Apakah benar saya menginginkannya? Apakah benar ini adalah satu-satunya sumber ketenangan dan kebahagiaan yang saya cari? Apakah benar harus saat ini?" dan seterusnya.
Tentang berdoa, suami saya pernah bilang, "Berdoa aja terus, sampai kita lupa kalau kita pernah punya doa itu, sampai kita tidak lagi fokus pada kapan doa itu akan dikabulkan. Di saat-saat seperti itu, biasanya Allah berikan, bukan?" Ketika mendengarnya, saya sedikit bingung, "Bagaimana bisa kita lupa pada doa yang setengah mati kita harapkan? Kalau sesuatu itu penting bagi kita, bukankah kita tidak akan semudah itu untuk melupakannya?" Kemudian,
Perjalanan memaknai nasehat suami tersebut rupanya mempertemukan saya dengan sebuah pemaknaan bahwa lupa yang dimaksud bukanlah terlepasnya doa dan pengharapan kita itu dari ingatan, tetapi terlepasnya diri kita dari ikatan dan harapan yang tinggi terhadap kapan dan bagaimana doa tersebut harus dikabulkan.
Terus berdoa, tetapi lepaskan ikatan terhadap pengabulannya. Oh, ya Allah! Ini sulit sekali. Tetapi, saya jadi berpikir lagi, "Kalau kita meninggikan harap pada sesuatu yang kita doakan hingga terus-menerus diingat, dipikirkan, didambakan, sampai patah hati ketika belum dikabulkan, bukankah sesuatu itu mungkin sekali menjadi illah (sumber kecintaan) kita di dalam hidup? Satu-satunya illah kan hanya Allah. Lalu bagaimana jika dengan harapan yang tinggi itu kita ternyata sedang menghadirkan tandingan-tandingan-Nya di hati kita tanpa kita sadari?"
Astaghfirullah. Ya Allah, terimakasih atas makna berharga yang Engkau hadirkan ini. Ampunilah aku, yang dalam berdoa pun ternyata masih tidak tahu diri. Mampukanlah aku untuk tetap bersabar dan menjalani hidup sebagaimana arahan-Mu tanpa berfokus pada apa-apa yang belum ada dan belum termiliki.
Wallahu 'alam bishawab.
231 notes ยท View notes
in-syirah ยท 5 months ago
Text
Hikmah Berdoa
Tidak semua orang diberi kesempatan untuk berdoa, maka teruntuk dirimu yang masih terus istiqomah berdoa, bersyukurlah.
Hikmah doa, mengajarkan kita banyak hal. Terutama dari segalanya adalah 'kesabaran'. Bila segala yang kita inginkan segera Allaah berikan, maka bagaimana kita mengenal dan belajar tentang kesabaran? Darimana kita mengenal bahwa setiap yang diinginkan akan di acc dulu sama Allaah, baik atau tidak baik untuk kita?
Mengapa berdoa, padahal Allaah sudah tau apa yang kita inginkan meski belum kita ucapkan dalam doa?
Benar, bahkan Allaah sudah tau, karena sungguh Allaah Maha Mengetahui segala isi hati. Namun, tidak kah diri yang lemah ini malu, di saat Nabi yang paling mulia akhlaknya dan sebagai kekasih Allaah saja-pun selalu berdoa ketika menginginkan suatu kebaikan. Lantas, kita ini siapa, yang begitu angkuh, berharap diberikan apa yang kita inginkan, sedang diri begitu enggan mengangkat tangan dan berdoa?
Tetaplah berdoa, karena diijabahnya atau belum diijabahnya doa kita saat ini, kita tetap mendapat pahala atas doa yang kita panjatkan.
"Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa". (HR. At-Timidzi, Ibnu Majah,Musnad Ahmad)
185 notes ยท View notes
ajinurafifah ยท 15 days ago
Text
Harapan Baru
Ada banyak yang bisa kita pelajari dari masa yang telah berlalu. Sewaktu menjalaninya mungkin rasanya buntu dan bertanya-tanya, โ€œbisa nggak ya aku?โ€ atau, โ€œsampai kapan sih semua ini harus aku hadapi?โ€. Tapi ternyata atas izin Allah kita bisa melewatinya.
Tahun demi tahun yang mungkin penuh pelajaran di belakang, sudah membuat kita lebih kuat dari sebelumnya. Kita mungkin pernah gagal, tapi dari situ kita belajar. Kita pernah melewati bulan demi bulan tanpa hasil seperti yang kita harapkan, dan itu semua bagian dari proses.
Ada kalanya kita nggak baik-baik saja, tapi ingatlah apapun yang terjadi pada kita adalah takdir terbaik-Nya. Kita hanya akan dihisab atas apa yang telah kita lakukan, bukan yang belum kita lakukan. Jadi tugas kita adalah terus berupaya, melanjutkan hidup dengan hal-hal yang bisa kita pertanggung jawabkan kelak.
Waktu yang baru ini adalah harapan baru untuk memulai sesuatu yang lebih baik. Dengan langkah yang lebih terarah dan hati yang senantiasa berprasangka baik. Optimisme itu sudah selayaknya kita jaga, karena kalau bukan kita sendiri yang mewujudkan mimpi-mipi kita, siapa lagi?
Allah itu suka hambaNya yang berusaha, suka hambaNya yang berdoa, dan suka hambaNya yang percaya..
Kita percaya kan Allah selalu mencukupi kita dan mengabulkan satu persatu impian terarah kita? Aku percaya kita bisa, atas izin Allah.
Cukuplah Allah sebagai satu-satunya penolong. Kita punya Allah dan itu sudah cukup untuk membuat kita berharap apapun!
51 notes ยท View notes
penaimaji ยท 1 year ago
Text
Meminta Keberkahan
Dulu menjelang proses menikah, salah satu hal yang aku takutkan setelah menikah ialah tidak bisa membantu keluargaku secara materi, mengingat aku anak pertama, yang tentunya menjadi harapan besar bagi orang tua. Sebab aku sadar betul, bahwa ketika seorang perempuan menikah, sebagian besar hidup dan tanggungjawabnya akan beralih ke keluarga barunya
Aku istikharah, bahkan setiap hari, meminta pada Allah mana jalan yang terbaik. Berdoa secara jujur dan sungguh-sungguh, meniatkan menikah untuk ibadah, juga menjaga kehormatan diri
Entah mengapa saat itu aku menjadi yakin sekali, tidak mungkin Allah membiarkan keluargaku sengsara hanya karena ketakutan atas pikiranku. Namun siapa sangka, setelah menikah, Allah justru memberi rezeki sendiri pada keluargaku yang lebih dari cukup (yang sebelumnya sempat sulit secara finansial). Ditambah bonus kedua orang tuaku yang semakin terlihat dekat, harmonis, dan kompak. Sungguh itu merupakan nikmat dan syukur yang luar biasa
Menikah memang bukanlah satu-satunya faktor yang bisa mengubah hidup kita. Jangan terlalu berekspektasi, bahwa menikah akan jauh lebih bahagia. Bisa-bisa nanti kita lupa, bahwa bahagianya kita kemarin atau hari ini, bukan karena manusia, melainkan karena hati kita yang terus percaya pada Ia
Kitalah yang harus meminta pada Allah; bertekad untuk memperbaiki apa-apa yang kurang dalam diri kita; meminta apa itu ketenangan hati, keberkahan hidup, rasa syukur yang berlimpah. Setiap hari, setiap waktu, sampai mungkin kita merasa bosan, hingga tak luput airmata yang tentu saja mewarnai hari-hari kita :'))
Teruslah percaya dan meminta pada-Nya, sampai saat kita menemukan orang yang tepat dalam hidup kita nanti, kita seolah-olah lupa, bagaimana rasanya sakit hati karena cerita-cerita kemarin. Seakan hal itu tidak pernah terjadi. MasyaAllah.. sungguh kebesaran Allah tiada duanya. Semoga Ia senantiasa menguatkan langkah kita, bahwa kebahagiaan yang hakiki datangnya dari kedekatan kita pada Sang Pencipta
Kebaikan pasangan hanyalah bonus. Mintalah ketenangan dan keberkahan, hingga saat menemui masa sulitpun, kita tidak lupa kemana seharusnya kembali
(Tulisan yang tersimpan di dalam draft)
Surabaya, 11 Januari 2024 | Pena Imaji
305 notes ยท View notes
gadiskaktus ยท 2 months ago
Text
Apa yang salah?
Haii tumbr .... belum ada cerita bahagia nih.
Kisah taaruf yang sekian kalinya ( hahahaha) perantara salah satu ustadz yang ngisi kajian. Walau ragu karena cv ikhwan yang di kasih hanya tertera nama, tanggal lahir, pekerjaan, tb, bb dan riwayat pendidikan.
Untuk keterangan lain sama sekali tidak ada, baiklah aku juga segera buat cv baru yang lebih sedikit lengkap dari ikhwan, aku mulai dari nama sampai keluarga, kemudian sampai acara nikah nanti seperti apa.
Saat taaruf aku banyak tanya ke pihak ikhwan masalah setelah menikah tinggal dimana, orang tuanya, manajemen keuangan nya nanti gimana, visi misinya apa, nanti punya anak atau tidak gimana, tapi perantara ku bilang kalau pertanyaan-pertanyaan ku itu terlalu idealisme.
______
Aku ," Sudah berapa lama belajar ngaji atau mendalami agama? seberapa jauh persiapan untuk menikah, ilmu, mental dan finansial? visi misi menikah nya apa?
Jawaban ikhwan : Persiapan nikah : ya belajar Agama, berusaha memperbaiki diri dan menabung untuk menyelenggarakan walimah sederhana. Serta berusaha tidak berhutang. Mental menikah : Insya Allah sudah siap mengingat umur sudah kepala 3. Sambil terus berdoa.
Visi misi : Rumah tangga yg sakinah mawadah warahmah Saling mengerti Visi misi menikah untuk menghindari fitnah zina dan perbuatan buruk yg tidak disukai Allah Saling membimbing ke jalan Allah dan belajar agama yg baik.
Pertanyaan ku yang mengikuti jawaban ikhwan sebelumnya.
__________
Aku,"Belum lama juga nggih, maaf sblm nya mau tanya lagi, niat menikah nya bukan karena umur nggih? maksudnya ga buru-buru menikah hanya karena umur sudah mencapai kepala tiga tadi?
Maaf, lalu bagaimana mencapai sakinah mawadah warahmah itu sendiri dalam rumah tangga? Dan seperti apa nanti mas menjadi qowwam/pemimpin dalam rumah tangga?"
___________
Perantara bilang, "Laki-laki itu cukup baik akhlaknya, sholat 5 waktu, tidak merokok, kerjaan ada, tidak punya riwayat penyakit yg membahayakan itu sudah cukup, karena tidak semua laki-laki nyaman diajukan pertanyaan seperti itu."
Lalu haruskah besok kalau taaruf lagi aku mengajukan pertanyaan umum saja? Yang umum itu seperti apa? Apa yang salah di diriku?
Lalu siapa yang salah? Aku atau pertanyaanku?
Lalu apa yang keliru? Cara bertanyaku? Atau cara berpikirku?
Mas-mas jodohku ( wkwkwkw ) kita ga usah taaruf yuks, bisa nggak langsung duduk berdua ngobrol bareng, cocok, khitbah, nikah.
Janjian dimana yuks wkwkwkwkwkw
53 notes ยท View notes
maitsafatharani ยท 2 years ago
Text
Ridha
Dulu, jauh sebelum menikah, aku punya banyak keinginan. Melihat berbagai teori idealnya rumah tangga bersliweran di media sosial, tak urung juga memunculkan bersit-bersit imajinasi.
"Ah semoga nanti aku dan pasanganku bisa..."
Titik-titik yg diisi dengan berbagai idealisme pernikahan.
Bukan, bukan hal seperti: harus sering keluar bareng, gandengan tangan terus, mengucapkan cinta setiap hari, dll. Aku sadar diri juga aku bukan tipe orang yg seperti itu hehe.
Aku kira, rumah tangga yg baik harus punya visi misi pernikahan dan menuliskannya. Aku kira, rumah tangga yg baik harus punya target keluarga yg tercatat rapi. Dan banyak aku kira aku kira lainnya.
Namun semakin mendekati hari pernikahan, kesemua ingin itu tidak lagi terasa begitu menggebu. Sebelum hari H pernikahan, doaku semakin sederhana.
Semoga kami menjadi pasangan yang ridha satu sama lain. Membangun keluarga yg di dalamnya dipenuhi keridhaan dan kebersyukuran.
Entah berapa kali aku termenung-menung sendiri saat berdoa. Kadangkala meneteskan air mata. Ada rasa takut, kuatir diri ini tidak bisa memerankan peran barunya dengan baik. Apalagi dengan kekurangan yg berserakan disana-sini.
Apakah suamiku, mertuaku nanti bisa dengan mudah ridha atasku?
Pertanyaan yg seringkali mengganggu pikiranku saat itu. Terlebih kata orang, 5 tahun pertama adalah yg tersulit. Sesulit apa kira-kira?
Dan tanpa terasa, sekarang sudah hampir 1 tahun usia pernikahan kami.
Satu tahun yg bagi satu sama lain adalah satu tahun penuh pembelajaran baru. Saling menyesuaikan diri, membenahi diri, saling menambal kurang satu sama lain.
Sampai hari ini, aku tidak pernah benar-benar tahu apa jawaban pasti dari pertanyaanku. Apakah suamiku ridha? Apakah mertuaku ridha? Dan seluruh keluarganya pun ridha?
Namun yang pasti, satu tahun yg berlalu telah mengurangi banyak ketakutanku. Satu tahun yg berlalu ini telah membuatku begitu banyak bersyukur. Satu tahun yg membuatku tahu, pasangan dan keluargaku memiliki hati yg lapang untuk menerimaku dalam kehidupannya.
Dan aku pun, menemukan apa yang aku cari.
"Semoga Allah mempertemukanku, dg siapa pun yg saat aku melihatnya, hanya doa-doa baik yg terbesit dalam hati."
Semoga keluarga kecil ini, senantiasa dilimpahi keridhaan Allah di sepanjang jalannya.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat.
422 notes ยท View notes
arioagio ยท 4 months ago
Text
Tumblr media
--- Amen for every prayers. โ˜€๏ธ
0 notes
octaraisa ยท 11 days ago
Text
Memprasangkai Takdir
bismillaah,
Seseorang pernah menulis, โ€œSesuatu yang dicitakan harus diusahakan dan diperjuangkan dengan maksimal walaupun merupakan jenis takdir yang tidak dapat dirubah di lauhul mahfudz.โ€ Pilihan itu melazimkan perjuangan, meski memperjuangkan itu sendiri juga adalah pilihan :โ€).
โ€ฆ
Kita tentu sudah mengetahuinya bahwa apa yang telah-sedang-dan akan terjadi pada hidup kita, semuanya sudah tercatat rapih di lembaran Lauhul Mahfudz. Dinamakan โ€œMahfudzโ€ karena dianya terjaga dan terpelihara dari perubahan, kata Ustadz
Lalu untuk apa kita letih-letih berusaha, berikhtiar sepenuh hati, jika toh hasil akhirnya sudah diketahui dan tidak bisa diubah? Bagaimana jika ternyata hasil akhirnya tidak sesuai dengan ingin kita, tidak sesuai dengan apa yang telah kita ikhtiarkan? tidakkah semua harap, usaha dan doa kita menjadi sia-sia?
Para sahabat pun juga tidak terlepas dari kegelisahan ini, ketika Rasulullaah SAW menyampaikan sabdanya tentang bahwasanya siapa saja yang kelak akan menjadi penduduk surga dan penduduk neraka sudah ditetapkan, bahkan jauh sebelum manusia itu dilahirkan di dunia.
Para sahabat gelisah, dan bertanya, โ€œWahai Rasulullah, berikanlah penjelasan kepada kami tentang agama kami, seakan-akan kami baru diciptakan sekarang. Untuk apakah kita beramal hari ini? Apakah itu terjadi pada hal-hal yang pena telah kering dan takdir yang berjalan, ataukah untuk yang akan datang?โ€
Beliau shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menjawab, โ€œBahkan pada hal-hal yang dengannya pena telah kering dan takdir yang berjalan.โ€
Ia bertanya, โ€œLalu apa gunanya beramal?โ€ Beliau shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œBeramallah kalian, karena masing-masing dimudahkan (untuk melakukan sesuatu yang telah ditakdirkan untuknya).โ€ (HR. Muslim, no. 2648)
Sekelas sahabat yang keimanan dan amal shalihnya paling top diantara ummat Rasulullah aja khawatir, ya, apalagi yang butir-butir debu kayak kita ๐Ÿ˜ญ
Jadi, untuk apa beramal kalau hasil akhirnya toh sudah diketahui?
Kita beramal, kata Ustadznya kemarin, untuk memprasangkabaik-i ucapan Rasulullaah di atas, bahwa โ€œmasing-masing akan dimudahkan untuk melakukan sesuatu yang telah ditakdirkan untuknyaโ€.
Usaha yang kita lakukan, adalah bentuk dari prasangka baik kita, optimis kita, juga harap kita bahwa kita sedang berjalan menuju takdir yang in syaa Allaah telah Dia tetapkan untuk kita.
Ta-tapi bagaimana jika ternyata takdir Nya berkehendak lain? yaudaah tinggal nangis aja sampai lega ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ
Wa maa indallahi khair, in syaa Allaah. Setiap yang Allaah tetapkan, in syaa Allaah tersebar banyak hikmah di dalamnya. Ini kenapa senantiasa meluruskan niat, senantiasa dan terus menerus berdoa, berpasrah pada Nya menjadi kebutuhan utama kita sebagai hamba Nya. Karena kita benar-benar ga bisa apa-apa tanpa Nya, bahkan me- โ€œitโ€™s okay it's okay it's okayโ€ diri sendiri aja juga ga akan bisa tanpa pertolongan dan rahmat dari Nya.
Bukan kita yang hebat, Allaah yang beri pertolongan dan mampukan.
44 notes ยท View notes
andromedanisa ยท 5 months ago
Text
hati yang lembut
ketika kita dihadapkan pada situasi yang tidak menemukan jalan keluar, ibaratnya maju kena, mundur kena, ke kanan kena, ke kiri juga kena. maka jalan terbaik adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allaah. dengan cara apa? berdoa.
ketika yang kita hadapi adalah manusia yang diri kita tidak bisa merubahnya maka jalan terbaik adalah mendoakan kelembutan hatinya.
iya, meminta kelembutan hati.
hanya dengan sebuah pinta agar diberikan kelembutan hati untuk bisa menemukan hal-hal yang mungkin kita anggap nggak ada jalan keluar, dan berat. kita akan menemukan jalan keluar yang tidak pernah kita sangka-sangka.
kita minta sama Allaah agar diberikan kelembutan hati untuk kita dan untuk orang yang sedang kita hadapi. maka kita akan menemukan secercah harapan dari permasalahan yang mungkin tidak memiliki ujungnya.
dan memiliki hati yang lembut itu sungguh sebuah hal yang harus terus kita upayakan, bukan untuk menjadi lemah dan mudah ditindas. namun agar kita lebih peka dan bisa tahu bagaimana harus bersikap.
pada hati yang lembut kita lebih bisa menerima kebenaran meski itu pahit dan berat untuk kita terima. namun kita memahami bahwasanya kebenaran adalah hal mutlak yang harus kita pegang, maka kebenaran hanya akan datang kepada mereka yang memiliki hati yang lembut.
Allaah yang menggerakkan hati manusia, maka hanya dengan berdoa kepada Allaah hati manusia akan berubah dengan cara yang mungkin kita tidak akan pernah menyangkanya. jangan lelah menjadi pendoa,.
"ya Allaah, perbaikilah kami. perbaikilah hati kami, lembutkanlah hati kami untuk menerima kebenaran."
191 notes ยท View notes
hellopersimmonpie ยท 21 days ago
Note
Kak gimana cara menguatkan diri untuk percaya bahwa jodoh kita akan datang di saat kita terus dihantam rasa pesimis ya?
Hehe khawatir nggak bisa ngasih kata-kata yang kamu pengen :")
Saya berdoa semoga kesabaran kamu dilipatgandakan, dapet jodoh yang baik dan keluarga yang sakinah nantinya.
72 notes ยท View notes
tentangtenang ยท 7 months ago
Text
(Kembali) Baik-baik Saja
Dua pekan yang lalu, saat hari-hari yang berat sedang hadir, saya sempat merasa khawatir tentang diri saya sendiri. Sampai-sampai, saya mengatakan kepada suami, "Mas, setelah ini aku gimana, ya? Apakah aku benar-benar akan baik-baik saja?" Bukan tanpa alasan, saat itu rasanya memang begitu berat, terpukul, sedih, dsb. Sebenarnya saya sudah pernah melewati hari-hari berat sebelumnya, tetapi untuk yang ini, saya seperti tidak bisa melihat adanya harapan akan kebaikan yang tersedia di depan.
Selama beberapa hari, kekhawatiran itu ternyata masih tetap ada. Saya bukan tidak ingin berbahagia, tetapi rasanya seperti sedang berada dalam kondisi anhedonia: sulit untuk berbahagia dan merasakan kesenangan. Saya pun mudah menangis (bahkan saat sedang diam atau melakukan sesuatu yang seharusnya tidak membuat saya sedih), merasa kehilangan energi untuk melakukan apapun, tidak nafsu makan, dan rasanya tidak tertarik untuk tertawa meski sebenarnya saya adalah orang yang mudah terhibur oleh hal-hal yang sederhana. Dalam kondisi demikian, saya bertanya-tanya,
"Ya Allah, saya memahami bahwa saya tidak seharusnya merasakan ini. Saya tahu apa yang seharusnya saya pikirkan dan lakukan terhadap ketetapan yang sedang Engkau hadirkan ini. Tapi mengapa semua rasanya seperti di luar kendali?"
Tumblr media
Begitulah, saya merasa ingin bangkit, tapi tidak bisa. Ingin kembali mengambil kendali atas diri, tapi tidak bisa. Ingin bisa tertawa, tapi pun saya tidak bisa melakukannya. Saya bingung, mengapa saya begitu lama bersedih? Mengapa rasa-rasanya ini bukan saya yang biasanya? Saya tetap berupaya (berdialog dengan orang-orang terdekat, menata pola pikir, mengelola emosi, terus berdoa dan berdzikir, dsb), meski saat itu saya tidak tahu apa yang akan menjadi akhir dan jawaban dari upaya yang saya coba lakukan. Namun, saya kemudian menyadari bahwa di titik itu saya sepertinya sedang dididik oleh Allah untuk memahami lebih dalam sebuah ayat yang pernah saya tuliskan di buku Mendewasakan Rasa,
"Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan manusia tertawa dan menangis." - QS. An-Najm: 43
Yup! Emosi memang datang dan pergi, tertawa dan menangis memang datang silih berganti, namun kendali atas semuanya ternyata tidak pernah benar-benar ada pada diri kita melainkan pada Allah saja. Sekuat apapun kita mengusahakan agar kita bisa segera baik-baik saja, kalau menurut Allah ujian untuk kita belum selesai maka ya belum selesailah kita dengan kondisi tidak baik-baik saja yang sedang terasa. Pun sebaliknya, seterpuruk apapun kondisi diri kita, kalau menurut Allah sudah saatnya kita kembali tenang dan tertawa, maka semua akan mudahlah adanya. Pada akhirnya, ranah kita memang hanya di ranah upaya; mengupayakan yang terbaik untuk kembali baik-baik saja. Soal hasilnya? Semua tentang bagaimana Allah "bekerja" dan senantiasa mengurus hidup kita.
Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat. Atas seizin Allah, terlepas dari apapun yang teralami di hari-hari sebelumnya, hari ini ternyata saya kembali baik-baik saja: saya kembali merasakan energi yang menyala di dalam diri untuk bisa melakukan berbagai aktivitas dan menunaikan amanah-amanah yang ada, saya kembali tertawa hanya karena melihat reels lucu di Instagram, saya kembali merapikan rumah dan mencuci baju, saya kembali memimpin rapat, saya kembali berolahraga, dan saya pun kembali berpraktik sebagai psikolog dan menangani klien-klien dengan kondisi perasaan yang sudah jauh lebih stabil dari sebelumnya. Ya Allah, saya pikir saya tidak akan seperti ini lagi :")
Rupanya benar bahwa semua yang ada di hidup dan kehidupan kita itu ada dalam genggaman Allah. Selepas hari-hari yang berat datang, kita pun tidak semata-mata akan bisa mendewasakan rasa dan kembali menjalani hidup sebagaimana mestinya kalau bukan karena kehendak Allah.
Kalau kamu sedang merasa tidak baik-baik saja di hari ini, tetaplah mengupayakan yang terbaik yang bisa kamu lakukan untuk menjemput kondisi diri yang lebih baik. Itulah ranahmu, amal shalihmu. Sisanya, bergantunglah sepenuh utuh kepada Allah. Sebab, jika menurut Allah durasi ujianmu sudah selesai, maka semua akan selesai dan atas seizin-Nya kamu akan kembali baik-baik saja. Semangat, ya!
Wallahu 'alam bishawab.
78 notes ยท View notes
mbeeer ยท 1 year ago
Text
Glimpse of Us
Akhir tahun ini, saya mendapatkan sebuah jawaban yang dulu selalu mengganjal di kepala saya.
Jawaban dari pertanyaan yang padahal sudah saya ikhlaskan. Yang kalaupun saya tidak tau, hidup saya akan tetap seperti ini. Tidak ada yang berubah. Pun kalaupun saya tahu, saya juga tidak akan berbesar kepala.
Sebab seperti yang sudah saya bilang, pertanyaan itu sudah saya ikhlaskan.
Pertanyaan tentang,
โ€œKenapa jalan kita terus bersebrangan kalau sebenarnya kita tidak bisa bersama? Kenapa kita tidak bisa bersama padahal saya tau bahwa perasaan kita sama?"
Di pertemuan terakhir sebelum pada akhirnya saya dan dia tidak akan pernah bisa bertemu lagi, kami sempat bertemu sekali lagi. Kali itu, semua terasa berbeda. Kali itu, untuk pertama kalinya, kami berdua sama-sama merasa bisa memperjuangkan hubungan itu.
Tapi lagi-lagi hidup begitu lucu.
Hidup saya saat itu tiba-tiba tertahan oleh sesuatu hingga saya tidak bisa menghubunginya. Dan selepas pertemuan itu, kami tak pernah bertemu lagi, saling hilang kabar, dan berpisah jalan.
Banyak yang terjadi di hidup kami berdua setelah bertahun-tahun tak bertemu. Dia sudah bahagia dengan buah hati dari seseorang lelaki yang sebenarnya dulu saya pernah berdoa untuk bisa ada di tempatnya. Sedangkan saya masih tetap ada di sini. Dan baik-baik saja.
Tapi akhir tahun ini saya mendengar sebuah cerita, bahwa sebenarnya tanpa saya ketahui, di pertemuan terakhir itu dia mencari saya. Tapi sayangnya, saya tidak bisa ditemukannya.
Dan kalian tau apa yang lebih lucu? Alasan dia mencari saya saat itu adalah, karena saat itu dia akan bertemu dengan lelaki asing. Namun, dia merasa ragu dan ingin membatalkan pertemuan itu karena dia merasa lebih baik menghabiskan waktu dengan saya.
Sayangnya, saat itu dia tidak bisa menemukan saya.
Dan kalian tau siapa orang yang akan dia temui saat itu?
Orang itu adalah suaminya yang sekarang.
Bayangkan apa jadinya kalau saat itu dia menemukan saya? Mungkin semuanya berbeda.
Tuhan memang Maha bercanda..
184 notes ยท View notes