#tapi kenapa ga tertarik lagi ya
Explore tagged Tumblr posts
rubahbeternak · 1 month ago
Text
RUBAH BETERNAK
Tumblr media
RUBAH BETERNAK. Sebuah nama yang saya pilih beberapa tahun lalu untuk judul blog pengumpulan tugas Bahasa Indonesia.
Seingat saya, frasa “Rubah Beternak” muncul dari ide “Jika manusia bisa memelihara hewan ternak untuk dijadikan makanan, bagaimana kalau di suatu semesta, rubah juga bisa? Sehingga dia tidak perlu lagi mencuri domba dari peternakan manusia seperti dalam fabel!”.
Agaknya saya lupa bahwa dalam fabel, yang mencuri dan memakan domba dari peternakan manusia bukanlah rubah, tetapi seekor serigala. Akan tetapi, mari lupakan kesalahan tersebut. Bukankah kita semua setuju bahwa ‘Rubah Beternak’ lebih enak didengar ketimbang ‘Serigala Beternak’?
Ngomong-ngomong tentang rubah, rubah pernah menjadi hewan favorit saya sampai 2022. Sampai 2022 karena di tahun 2022 salah seorang teman saya pernah mengatakan kepada saya bahwa hewan favoritnya juga rubah, kemudian dia memberi tahu saya banyak fakta-fakta tentang rubah yang belum saya ketahui. Sejak saat itu saya merasa dia lebih pantas disebut penyuka rubah ketimbang saya (haha).
Namun, judul blog tugas saya sudah keburu “Rubah Beternak”, dan blog tugas teman saya tersebut (seingat saya) juga tidak ada unsur rubahnya. Jadi, saya rasa tidak masalah sekiranya nama “Rubah Beternak” terus saya gunakan untuk tahun-tahun ke depannya.
Nama saya Rubah Beternak, salam kenal, dan terima kasih sudah berkunjung.
1 note · View note
kurniawangunadi · 10 months ago
Text
Ramadan #28
Dalam rangka menyelesaikan 2 tulisan di draft yang belum selesai di ramadan kemarin :) وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ۝١٠ Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.”
Pada malam itikaf beberapa waktu lalu, membaca ayat ini. Sebelum-sebelumnya biasa saja ketika membacanya, tapi pada malam itu menjadi amat tertarik dan menelusuri beberapa tafsir dan pembahasannya yang lebih mendalam.
Semacam ada pertanyaan di kepala, "Mengapa orang-orang ini pada saat sudah datang kematian di dirinya, ingin dihidupkan lagi untuk melakukan satu amalan dan sangat spesifik, yaitu sedekah. Bukan amalan yang lainnya?" Kebayang ga sih, ada kan amalan-amalan lain seperti haji, puasa sunah, shalat wajib dan sunah super lengkap, qiyamul lain tiap hari, dsb. Tapi ini, spesifik disebut, sedekah. Kayak, udah di alam kubur, udah mati, ketemu malaikat, berharap bisa diidupin lagi buat sedekah. Mau sedekah. Karena aku tidak bisa membahas secara lengkap di sini, teman-teman bisa membaca tafsir dan pembahasan-pembahasannya by googling. Dan ini membuatku refleksi banget, dari harta yang kumiliki, seberapa besar di porsi sedekahku. Kalau pendapatanku naik, apakah sedekahnya juga ikutan semakin besar. Kalau sedekah, apakah masih merasa berat dan perhitungan. Kalau lagi ga ada harta buat disedekain, kenapa ga sedekah yang lain seperti ilmu, tenaga, waktu, dsb? Asli bener-bener bikin mikir pada waktu itu, apa karena sedekah itu salah satu bentuk amal jariyah yang mana pahalanya akan terus mengalir meski kita telah mati? Apa karena mungkin dari 3 aspek amal yang takkan terputus yaitu ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan doa anak yang saleh, kemungkinan besar orang di dunia ini pasti memiliki potensi untuk bisa sedekah jariyah (karena kan ga ada batasan minimal nominal - jika berbentuk harta), sementara 2 yang lain belum tentu memiliki ilmu dan tidak semua orang memiliki rezeki anak yang saleh, punya anak mungkin, tapi apa saleh? Nangis kalau inget selama ini, masih merasa berat, penuh perhitungan waktu sedekah :(
30 notes · View notes
fogsofthoughts · 8 months ago
Text
Habis scroll2 archive story di IG, trus tiba2 kepikiran, "Kira2 kalo masa kecilku melihat posisiku yang sekarang, dia akan bilang apa ya?"
Maka kita mulailah post ini untuk menata pikiran (jarang2 ya pake bahasa indo).
Kira2, kalian semua kalo ditanya, "dulu kalian pas kecil gimana?" Bakal jawab apa? Inget ga sama masa kecil kalian? Kalo aku sih, inget banget. Topik yang aku suka banget bahas sama temen2 aku atau pertanyaan yang suka aku tanyakan adalah, "masa kecil kalian gimana?" "Gimana ortu kalian membesarkan kalian?" Menurut aku sih, dengan bertanya seperti itu, aku jadi bisa lebih paham kenapa teman aku itu akhirnya besar seperti itu.
Kalo aku, personally, dulu adalah anak kecil yang suka tampil. Setiap ada acara, pasti ada ifa kecil diatas panggung. Entah itu nyanyi, acting, nari, apalah, ifa kecil pasti bersinar dibawah spotlight. Pas udah gede aku suka heran, dari mana anak sekecil itu dapat keberanian untuk tampil di panggung dan dilihat oleh banyak orang? Ga berhenti disitu, ifa yang kecil juga suka menggambar, dan bahkan udah tertarik dengan software sketchup karena ngeliat ayahnya kerja. Inget banget dulu aku mikirnya sketchup itu kayak game wkwkwk.
Dengan semua kemampuan ifa waktu kecil, kira2 gimana ya tanggapannya melihat ifa yang berumur 22 tahun ini? Sebenarnya cuman ada satu jawaban yang muncul di kepala, "ifa yang gede hebat juga ya."
And at that moment, I thought, "iya juga ya, aku hebat juga ya."
Di awal umur 20-an ini, kita semua berada di fase yang berbeda beda. Dan seringkali, entah karena sosmed atau tekanan sosial, kita suka membandingkan diri kita dengan orang lain.
Oh, dia udah bekerja di perusahaan besar.
Oh, dia udah bertemu jodohnya.
Oh, dia udah menjadi ibu.
Oh, dia lanjut kuliah di luar negeri.
Kadang kita suka lupa, bahwa hidup kita ini bukan lomba. Atleast bukan diri kita vs orang lain, tapi diri kita vs diri kita.
Yang harusnya jadi patokan bukan pencapaian orang lain, tapi progres kita sekarang terhadap posisi kita di masa lalu.
Ifa yang dulu janji ke dirinya sendiri untuk s2 karena merupakan keinginan ayahnya kini sedang studi s2, di kampus impiannya semasa SMA lagi, ITB!
Ifa yang dulu terkagum2 dengan hasil desain orang-orang di pinterest, kini dipuji sama teman2nya karena dapat menghasilkan desain yang kreatif!
Ifa yang dulu ingin coba hidup mandiri jauh dari orangtuanya, bahkan pernah bertahan hidup di luar negeri sendirian!
Fa, udahlah, kamu tuh hebat! Kurang2in bandingin dirimu sama orang lain ya! Kalo keseringan lihat rumput tetangga, nanti rumput kita sendiri jadi jelek karena ga keurus. Ya ga? :)
9 notes · View notes
piwwa · 8 months ago
Text
Morphine
04/06/2024
Perayaan Mati Rasa
Tentang rasa yang tak lagi terasa, tentang bahagia yang tak lagi menyenangkan, tentang sedih yang tak lagi memilukan. Ternyata mati rasa itu ada.
Hari ini langit sore berwarna biru orange, persis seperti warna langit favoritmu. Hanya ada satu bintang redup tertutup awan abu. Saat menulis ini, aku di atas rooftop kos sahabatku, menikmati angin malam dan sautan adzan isya. Tuhan sangat baik, menyambut malam dengan sapaan ke seluruh mahkluk-Nya. 
“Kamu mau tau ga salah satu mimpi aku yang belum terwujud?”
“Belum tau, apa memangnya?”
“Aku ingin sekali mandi hujan di malam hari. sepertinya seru dan tenang kan?!”
“Boleh saja. Tapi beresiko, nanti pusing dan sakit kepala”
“Yahh sekali saja tidak apa-apa kan? hehe”
“Oke, besok kalo hujan malam aku jemput, kita hujan-hujanan, asalkan jangan sampai sakit”
“Yeayy!! okee!”
Malam bukanlah hal yang menakutkan. Bukan juga hal yang harusnya dihindari. Kebanyakan kita menganggap malam adalah waktu yang menyeramkan dan mencekam, tapi tidak dengan orang yang mencari ketenangan di malam hari. Malam bukan lagi tentang tenang dan sunyi, tetapi lebih dari itu, tempat kembali. Kembali mengingat kejadian hari ini. Kembali merenung takdir diri. Kembali istirahat dengan hati dan kepala yang penuh terisi. Tempat kembali setelah berusaha mencari jati diri namun hampir mati. 
Hujan juga bukan sekedar berjuta kubik air dari langit. Hujan tak selamanya pedih. Hujan akan menjadi tempat kembali untuk jiwa yang tak mau terlihat rapuh. Menyembunyikan tangis dibalik derai hujan. Menyamarkan teriakan ditengah rintik agar tak terdengar sekitar. Memang terdengar sedikit dramatis, namun benar-benar tragis. 
Lalu bagaimana pedih dan hancurnya jiwa yang mencari hujan di malam hari? 
Aku yakin, ia hanya ingin malam menghilangkan ingatannya dan hujan menghapus lukanya.
                                                                       ~
Mencintai bukan perkara kebal. Bukan perkara sekedar menemani. Mencintai adalah pengorbanan dan kehilangan. Seberapa banyak pengorbanan yang mengatas namakan cinta? Sudah berapa banyak kehilangan yang disebabkan oleh cinta?.
Setelah mengenal cinta, pilihanmu hanya dua. Perjuangkan atau kehilangan. 
Masih teringat jelas desir ombak malam itu. Angin malam di tepi pantai menemani dua jiwa yang berkelahi dengan pikiran mereka tentang arti cinta. Keduanya sama-sama terbunuh oleh masa lalu yang pilu. 
“ Menurutmu kenapa orang takut memulai hubungan dengan orang baru ya setelah putus? apa patah hati membuat orang benar-benar tidak percaya lagi dengan cinta?” tanyaku dengan penuh harap mendapat jawaban yang ku inginkan.
“ Tidak juga. Cinta tak pernah habis, hanya saja butuh waktu untuk memulai kisah dan pandangan baru mengenai cinta. Tak perlu buru-buru, cinta tumbuh dengan sendirinya”. jawabnya jujur, dengan pandangan lurus kedepan menatap cahaya bulan di ujung pantai.
Aku tersenyum canggung mendengar jawabannya. Dalam hatiku berkata masih ada keraguan dalam dirinya. Namun di sisi lain aku masih bisa menerima jawabannya, karena aku pernah merasakan fase seperti itu. Tapi semenjak itu, selalu timbul dalam benakku “Kalau dia ragu, kenapa dia mendekatiku? aneh”.
~
I love watching the sunset, but it would be much prettier if I saw it from the reflection of your eyes.
“kamu suka lihat sunset warna apa?” 
“aku suka langitnya yang warna biru orange gitu sih”
Mendengar jawabnya aku sedikit kecewa. Ternyata kesukaan warna sunset kita berbeda. Aku suka warna sunset saat berwarna ungu dan pink. Namun, saat mendengar itu darinya, sepertinya aku mulai suka warna itu. Bukan karena tertarik, hanya saja akan lebih cantik jika aku melihat dari refleksi bola matanya. 
Untuk pertama kali, pantai menjelang malam terasa sangat menenangkan, bahkan hingga pertegahan malamnya. Untuk pertama kali, duduk di tepi pantai beralaskan pasir lembab dan langit gelap terasa sangat menyenangkan. Untuk pertama kali, duduk berjam-jam dengan angin pantai di malam hari tak terasa menakutkan. Hanya karena, Dia. 
Sudah lama sekali perasaan ini tidak menggebu-gebu. Sudah lama sekali perasaan ini tidak diyakinkan. sampai akhirnya, Dia datang dengan beribu alasan untuk tetap tinggal. Sejak saat itu, semua terasa mudah dan indah. Aku kembali jatuh hati. 
Aku ceritakan saja singkatnya, dunia harus tau Dia ada. 
~
Aku menyebutnya Morphine. Tak banyak yang tau, bahkan dia sendiri tak bertanya apa itu Morphine. Dan mengapa aku meyebut dirinya Morphine. Sederhana, dia sakit yang candu.
Aku mengenalnya di salah satu organisasi kampus kita. Tak sengaja, namun aku tau itu pertanda. Dia salah satu yang aktif di organisasi kampus. Suatu hari aku pernah bertanya “Apa kamu tidak lelah terlalu banyak kegiatan?” dan jawabnya “Anggap saja ini hobi”. Ah, yang benar saja, orang mana yang menjadikan organisasi hobi? Dia-lah salah satunya. 
Aku adalah salah satu orang yang percaya cinta itu tumbuh karna terbiasa. Terbiasa bersama, terbiasa menerima, terbiasa bercerita, terbiasa melihat, bahkan terbiasa mendengar. Aku terbiasa mendengar dia bercerita, terbiasa melihat dia tersenyum, dan terbiasa menerima kebaikan darinya. 
Masih terasa bagaimana canggungnya saat Dia membelikan nasi goreng pertamanya untukku saat kegiatan organisasi kami. Masih terasa degup jantungku saat pertama kali memberanikan diri menatap matanya. Tenang. Hanya itu yang ku rasakan. Tanpa adanya pikiran Dia yang akan menjadi alasan mati rasa ini dirayakan. 
“Kamu kenapa bisa suka sama aku?”. Tanyaku padanya di atas motor saat kita keliling kota malam itu. 
“Karena kamu cantik dan baik”. Jawabnya sambil tersenyum tipis. Aku bisa melihatnya dari spion motor.
“Ah klasik! Jawab yang bener dari hati kamu.” Ujarku kesal mendengar jawabannya yang tidak berpendirian itu. 
“Sederhana, hanya karna aku menjadi diriku sendiri kalau sama kamu”. Jelasnya sambil mengelus tanganku yang dingin terkena angin malam. 
Jujur saja, aku tersenyum malu saat itu, tapi aku menyembunyikannya dan membuang muka ke jalanan agar tak terlihat senyum dari spion. Haha, gengsi sekali. Sepanjang perjalanan kami mengobrol tentang banyak hal, perasaan maupun pengalaman. Entah mengapa, perjalanan itu terasa sangat singkat, padahal kami menelusuri puluhan kilometer. 
Jika kamu tau perpisahan adalah akhir dari ceritamu, apakah kamu akan melepaskan disaat semua masih terasa indah?  
~
”Kamu tau ga aku ibaratkan kamu seperti apa?” tanyaku padanya.
“Apa memangnya?” jawabnya penasaran. 
“Aku ibaratkan kamu seperti tengah malam.” Aku yakin dia sangat penasaran menunggu penjelasanku selanjutnya.
“Tengah malam?”
“Kamu seperti tengah malam yang tenang, namun mencekam. Kepala kamu berisik  tapi tidak mengusik. Orang menganggap malam itu menakutkan, tapi di malam hari ada bintang, ada bulan dan ada tenang. Hanya orang yang berani terjaga yang bisa merasakannya.” Jelasku berharap ia mengerti arti yang tersirat di dalam kalimat itu. 
“Keren. Aku tidak pernah terpikirkan filosofi itu sebelumnya”. Ujarnya. 
Aku bukan tanpa alasan mengibaratkan Dia sebagai tengah malam. Dia lebih tenang dari malam. Aku pernah duduk di taman kampus, memperhatikannya dari jauh. Aku tau dia sedang tidak baik-baik saja. Di sebrang sana,  dia duduk dengan tenang, bahkan sorot matanya tidak menunjukkan sedikitpun keresahan. Aku iri. Aku iri bagaimana bisa Dia terlihat tenang saat pikirannya berantakan? Bagaimana bisa saat Dia hancur, Dia selalu menghibur?
Aku selalu suka mendengar dia bercerita, aku selalu menjadi rumah untuknya, begitupun sebaliknya. Aku tau beban yang ia pikul, walaupun dia tak bercerita jika Dia bisa menyelesaikannya sendiri. Baik sekali, tak mau membebani pikiran wanitanya. 
Aku pernah beberapi kali menangis hanya karna melihat pundaknya. Ya, pundak yang penuh beban itu. Aku selalu mencium pundaknya di atas motor, sebagai doa agar Dia dikuatkan. Tak mudah memang menemani masa sulit seseorang, namun aku bertekad menemaninya sampai saatnya aku atau dia yang memilih pergi. 
Dia adalah orang yang selalu mengusahakan kebahagiaanku, entah dengan cara apapun itu. Dia selalu takut dan berpikir aku tak bahagia bersamanya, hanya karna cara dia mencintaiku sederhana. Menurutnya itu sederhana, tapi bagiku adalah segalanya.  
Dia pernah bilang “Aku lebih takut kamu tidak bahagia bersamaku daripada kehilangan kamu”. Pertama kali aku mendengar kalimat itu, aku menganggap Dia egois. Mengapa dia tak takut kehilanganku? Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya aku mengerti.  
Kita gagal memahami bahwa kebahagiaan dalam hubungan itu diciptakan, bukan dicari.
~
Aku dan dia adalah dua orang berkepala batu. Dia dengan egonya yang tinggi dan aku dengan emosi yang tidak stabil. Kami sering berbeda pendapat, namun lebih sering memgungkapkan pendapat. Awalnya, aku mengira komunikasi adalah kunci dari hubungan, ternyata salah, saling mengerti adalah jawaban yang tepat. Komunikasi akan sia-sia jika tak mengerti satu sama lain. Apa yang akan kamu komunikasikan jika tidak bisa mengerti maksud satu sama lain? 
Kami terbiasa menyelesaikan masalah dengan bertemu. Kami rasa, dengan bertemu kami lebih mengerti dan lebih leluasa menyalurkan pikiran. Aku selalu kagum dengan cara Dia berpikir, selalu bisa meyakinkan hal yang meragukan. Aku selalu jatuh cinta dengan cara dia menyampaikan pendapatnya tanpa melukai hati sedikitpun. Aku selalu suka saat kami mengakhiri perdebatan dengan pelukan panjang. Aku rasa,  selagi ada dia, aku akan baik-baik saja. 
Setiap pagi aku akan tersenyum melihat pesannya mengucapkan selamat pagi. Di kampus, kami sering bertemu dan duduk di taman atau kursi panjang. Jika luang, kami selalu makan bareng di warung belakang kampus. Aku suka rutinitas itu, kami tak pernah ragu dan tak pernah berpikir akan bertemu hari itu. Hari di mana kampus terasa mencekam untuk pertama kalinya. 
Mencintai bukan sekedar memberikan cinta, mencintai juga menerima. Menerima kenyataan bahwa hanya karena kamu tidak dicintai dengan cara yang kamu inginkan, bukan berarti dia tidak mencintaimu.  
Mencintai juga perkara cukup. Itu yang gagal kami pahami. Aku dan Dia. 
Aku bahagia, tak pernah sebahagia ini. Being love by someone that you love.
Setiap sudut kampus adalah kita, setiap sudut kota adalah kita. Masih terbayang sambaran kilat saat kita terjebak hujan sehabis dari pantai. Kita duduk menikmati mie ayam grobakan sembari menunggu hujan yang tak kunjung reda. 
“Hujannya ga akan reda, udah malem banget, mau trobos aja?” tanya dia sembari masih memperhatikan hujan.
“Aku kan suka hujan ayo trobos aja!” jawabku bersemangat. 
“Oke kita trobos tapi kamu harus pakai jas hujan, tidak ada penolakan.” Tegasnya sambil memasangkan jas hujannya di badanku. 
Aku tak bisa menolak, perintah dari dia akan selalu aku turuti. Kami pun menerobos hujan lebat ditengah-tengah kota. Dia basah kuyup karena tidak memakai jas hujan. Tapi kita masih bisa mengobrol dan bernyanyi sepanjang jalan. 
jApakah penjual di pantai yang sering kita kunjungi heran kenapa kita tidak pernah ke pantai lagi? Apakah pak de penjual mie ayam langganan kita tidak menunggu kita datang lagi setiap tanggal 22?. Aku yakin mereka rindu. Aku juga begitu. 
~
Menyerah bukan perkara mudah. Ada banyak alasan untuk tetap bertahan, tapi akan kalah dengan satu alasan, masa yang habis. Menyerah pada orang yang kamu cintai adalah seburuk-buruknya rasa. Di mana kamu akan tau semuanya akan berakhir, bukan karna kamu ingin, tapi karna kamu harus. Tak ada yang lebih menyakitkan dari saling melepaskan karena tak bisa saling menguatkan.  Tak ada yang lebih menyedihkan dari pelukan dan ciuman terakhir sebelum benar-benar merelakan. 
Malam itu, tak pernah ada di bayanganku, aku rasa dibayangannya pun tak ada. Malam di mana aku adalah aku dan kamu adalah kamu yang sebenarnya. Selama ini kita hanya sembunyi di balik kata cinta, tanpa kita sadari kita hanyalah dua orang yang  saling menyakiti. 
Permintaan terakhirku ke pantai bukan tanpa alasan. Aku ingin perpisahan kita juga indah seperti bagaimana kita memulainya. Meski saat itu, untuk pertama kalinya aku benci mendengar suara ombak. Untuk pertama kalinya pantai tidak menenangkan. Dan untuk pertama kalinya aku menatap lautan dengan tatapan pasrah. 
Aku tidak memandang perpisahan itu buruk, tak membenci alasan kami berpisah. Aku hanya bertanya mengapa masa kita hanya sementara? 
Setiap hari aku meyakinkan diriku bahwa aku bisa bahagia, seperti katamu. Aku percaya itu, karna kamu yang mengatakannya. Aku akan tetap menjadi aku yang dulu, selalu pesan es teh, selalu cemil es batu, selalu suka Taehyung, dan selalu menangisi video tiktok sedih yang  aku kirim ke kamu .
300 hari bukan waktu yang sebentar. Bukan waktu yang mudah untuk melupakan. 
Aku dan Dia bukan sekedar hubungan, tapi perjalanan.  
Aku tak masalah Dia bukan milikku lagi, asalkan dia masih di Bumi. 
Perihal  mati rasa ini, biarlah aku sendiri yang merayakan. 
Pulanglah suatu hari nanti, bawa kabar baik tentang mimpi-mimpi yang kamu ceritakan dulu. Kembali bercerita di tepi pantai. Walaupun tidak sebagai sepasang kekasih lagi, tapi kenanglah kita pernah saling mengisi. 
My prayers are with you every step of the way. The time you need my hug, turn around, I'm right behind you.
H
12 notes · View notes
sepertibumi · 2 years ago
Text
[INVESTASI]
Hari ini dapet kesempatan buat ngobrol santai bareng salah seorang dosen di Jakarta yang kebetulan satu almamater. Dapet banyak banget insight baru tentang bagaimana hidup, bergerak dan mengisi diri.
Berlatar belakang satu institusi pendidikan yang sama, bikin obrolan sore tadi semakin renyah. Beliau sukses membuat kita takzim menyimak pengalaman hidupnya, juga membuat kita terpingkal dengan banyolan khas betawinya.
Di akhir, beliau berpesan untuk terus bergerak. Iya, bergerak karena kita ga pernah tau di mana kita bakal dapat kesempatan. Di kejadian mana kita bakal dapet momentum.
Tapi ada sisi lain yang lebih menarik buatku, tentang mengisi diri.
Ga peduli sebanyak apa orang hebat dan bertalenta di luar sana, kita selalu punya kesempatan untuk tumbuh lebih dan lebih baik lagi. Dari sosoknya aku belajar untuk hidup dengan apa adanya kita, bukan dengan apa yang orang lain inginkan.
Mereka yang tertarik akan mendekat, yang tak suka akan terus mencari celah, dan yang acuh tak akan ambil peran. Dan bukankah memang seperti itu alurnya? Memang seperti itu hukum alamnya?
Jadi, di manapun nantinya, dengan siapapun, ditempatkan di manapun, berhenti untuk bertanya "kenapa?"
Karena jawabannya sesimpel, ya karena kamu dipercaya.
Kok bisa dipercaya?
Karena apapun yang kita lakukan, sekecil apapun, akan selalu ada orang di luar sana yang memperhatikan. Jadi yang lebih penting sekarang adalah mengisi diri dan berhenti mengkaji apa kata orang. Berhenti berusaha menjadi pusat perhatian, karena tanpa kamu minta, orang-orang di luar sana sudah melaksanakan tugasnya, mereka memperhatikan dalam diam.
Mulai untuk menanam banyak kebaikan dalam diri, yang kelak buahnya bisa dinikmati oleh sekitar. Namun jauh sebelum itu, ada yang lebih utama. Yaitu memperbaiki diri agar kita bisa nyaman tinggal di dalamnya. Agar kita merasa aman.
Dewasa menuntut kita untuk selalu belajar dan mengambil sudut pandang. Ini hidupmu, maka jadilah pemeran utama yang hebat dalam kisahmu.
17 notes · View notes
rrrecklessabandon · 1 year ago
Text
Agna
Gw slalu punya issue memilih coffee shop kalo diajak ketemu orang dan ditanya mau dimana, biasanya yang gw akan lakukan pertama kali adalah googling "coffee shop panglima polim" trus kan keluar tuh daptar2 nya, kalo misal ada coffee shop yang rating nya udah 600 an pasti gw udah coret tuh dia dari daptar, karena gw gasuka hal hal yang dikenal banyak orang orang wkwkkw, karena pasti akan rame. Kedua, kalo pas gw liat potonya udah yang kaya skena abieeess dan bau bau yang kesitu orang orang fashionable semua, gw akan liat dulu gaya gw hari itu gimana, karena biasa gw lebih mirip the nuruls, gw biasa akan coret juga dia dari daptar. Ketiga, kalo ruangannya terlalu terbuka, kursinya banyak, gw juga akan cored. ARRRGGHHH SUSAH DEH POKONYA.
Tapi ada satu coffee shop, yang tiap minggu gw kesana, sendirian. Dari segi interiornya, makanannya kopinya, playlistnya gw suka, gw merasa nyaman ada disini, dengan outfit the nuruls sekalipun. Coffee shop ini ada di tebet, namanya agna. Walo ada banyak coffee shop lain di tebet yang lebih proper, tapi gw ga tertarik untuk berpaling dari agna, karena pada dasarnya gw tidak suka hal hal baru, dan gw males mikir untuk memilih yang lain, sepertinya gw ini anaknya old soul banget yah "jiaaakhhh". Tempat ini bagian indoor nya cuma ada 7 meja, kebayang lah ya, kecilnya gimana. Makanan yang paling gw suka adalah nasi eggroll, kopinya salted caramel. Nah, trakhir nih yang paling gw suka, playlistnyaaa, gw sampe kepo nyari di spotify, dan gw follow semua playlistnya. Lagu lagunya macem lagu damai aman sejahtera mac de marco gitu gitu lah.
Pertama kali gw ketemu tempat ini ga sengaja sih, gara2 waktu itu gw kontrol gigi di fdc, di sebrangnya pas ada agna ini, sama ada dessert by dare, awalnya gw rada kicep buat nyobain agna gara2 banyak vesmet parkir, wkwkwkkw. Jadi awalnya gw nyobainnya dessert by dare, terus suatu hari entah kenapa hati gw tergerak untuk nyobain agna, dan jadilah gw kepincut sampe sekarang.
Setelah gw merenung sekian lama dan bertapa, kok bisa ya gw senyaman ini sama agna, apa bener emang gw suka interiornya? apa bener gw suka makanan dan playlistnya? atau it's just simply semua kombinasi bau warna suara yang ada disini buat gw nyaman? ya jadi maksudnya bisa aja nih ada tempat yang punya interior makanan dan playlist yang sama, tapi ga bikin gw nyaman. Sama kaya masakan, even dengan resep yang sama, tapi kalo yang bikin beda, hasilnya gakan sama. Gw yakin sih, tempat, manusia, dan segala macam kompleksitasnya itu unik dengan caranya masing-masing, seberapapun besar persentase kesamaannya gakan mampu menciptakan rasa kenyamanan yang sama, jadi yang jarang sih menurut gw "merasa nyaman dan aman" sih, bukan coffee shop dengan playlist mac de marco dan ga banyak kursi, bisa aja suatu saat gw nemu coffee shop dengan playlist taylorswift, terus gw kepincut sih ya bisa aja. Nah karena rasa aman dan nyaman itu rare condition, maka gw menjaga diri gw dari rasa nyaman pada tempat dan orang secara frequent, karena kalo terlalu sering rasa nyaman itu jadi ga berasa spesial lagi, dan berujung kita gabisa punya momen attachment nyaman dan aman itu. Untuk bisa menjaga stock rasa nyaman itu biasa gw kalo udah nyaman gw akan stay cukup lama, karena ya pikiran gw adalah, udah gausa aneh2, merasa nyaman itu susah, mau cari yang lain cape, males. Apakah mungkin di titik tertentu rasa nyaman- gw akan hilang?, bisa tapi jarang, sebagian besar karena ada hal hal yang bikin gw turn off. Dan untuk tetap menjaga stok rasa nyaman gw, gw ga akan cepet cepet nyari yang baru macem orang kalang kabut karena laper. Bisa jadi gw untuk sekian lama ga nyari2 coffee shop, karena jujur scroll2 tiktok dan ig itu cape banget. gw cuma berharap suatu hari gw dengan tidak sengaja menemukan tempat seperti agna secara tidak sengaja dan accidentally kepincut. Semoga gw masih tetap diberi kesempatan untuk menganggap bahwa mencintai dan merasa nyaman itu bukan sesuatu yang mudah, sehingga nikmat ketika menemukannya masih bisa gw rasakan.
ps : ini bukan tentang coffee shop
2 notes · View notes
putrikaguya · 2 years ago
Text
PRJ di Hari Minggu
Jadi selama tinggal di Jabodetabek, aku baru pernah ke PRJ pas kecil hahahaaa. Entah kenapa ga pernah tertarik dateng ke tempat yang rame kalau gada tujuannya, tapi tahun ini agak laen memang, tiba-tiba ada tas yang aku mau yang udah lama aku cari di Jakarta susah banget dan liat di tiktok disc hingga 70%.
Yaudah aku curhat ke mailopp kalau aku pas gede belum pernah ke PRJ, terus dia kayak kasian gitu. Jadi kemarin secara dadakan kayak tahu bulat, abis ngemall bingung mau ngapain yaudah kita jadiin ke sana aja. Udah tau sih pasti akan rame, cuma ga expect bakal segila kemarin, GILAK paraahhhh!
Berawal dari jalan yang pas udah mau deket macet karna orang pada mau ke sana semua dan cari parkir susah, kita tetep usaha mau coba cari parkir di dalem dulu deh ya tapi oh sudah jelas baru mau ke pintu masuk aja udah antri parah, yowes kita parkir di pinggir jalan yang pas udah parkir disamperin Ormas minta 50rb. Beli tiket udah online di loket.com 106rb. Begitu masuk, Allahuakbar isinya kepadatan manusia.
Pernah belanja di tanah abang pas mau lebaran ga sih? Nah ini mirip kayak gt cuma lebih padat lagi. Saking padetnya sampai ga keliatan mana petugas boothnya, ketutup sama lautan manusia. Yaudah aku langsung cari di map aja tas yang aku mau beli ada dimana, aku langsung menuju hall itu. Sampe di hall itu udah muter-muter pas ketemu kesel banget ternyata cuma disc 10%. Yaa emang ga salah sih kan tulisannya up to 70% tapi expectasiku aja yang wow 70%. Yang bikin sedih nih tas nya ditaro aja di keranjang disc udah kayak yang disc besar gitu, padahal kan harganya lumayan kok dibiarin kayak gitu sedih.
Kepala udah mulai pusing nih, akhirnya aku cari beli minum. Nah ini lucu juga, di teh botol kan jual hot dog+teh botol 30rb. Aku beli itu deh cobain, udah ngomong juga sedeng aja pedesnya. Begitu jadi saos sm mayones nya setengah rotinya, agak shock kita liatnya. Lanjut coba gigit, pas digigit rotinya ngelawan kayak karet mo nangis banget ya Allah. Gue pernah nonton adegan makan roti yang kayak karet di warkop, kirain kan cuma komedi kayak gitu, eh gue ngalamin sendiri.
Pas lagi makan mailopp bilang kayaknya mau ujan deh langitnya gelap. Aku bilang kan ini emang udah mau maghrib ya langit berubah warna lah. Kata mailopp engga ini beneran mau ujan, bakal parah nih klo ujan semua orang pasti pada mau indoor. Yaudah karna kepalaku juga pusing banget kita putusin pulang.
Yaudah gitu aja keseruan aku di PRJ hari minggu kemarin. Pastinya aku sebagai kaum rebahan ga akan datang lagi ke sana tapi aku salut sama diri sendiri yang setidaknya udah berani coba ke sana di hari libur. Aku salut sih liat warga Jakarta yang cinta keramaian. Pulangnya pun pas macet aku ngomong ke suami, ini di harmoni klo pagi pasti macet banget ya, aku salut sih sama orang-orang yang kerja jauh kena macet pulang pergi gitu hebat.
Sekian
3 notes · View notes
kaccang · 2 years ago
Text
Perjalanan kereta Jakarta-Yogyakarta(YK)-Jakarta yang unik
Jakarta-YK Di perjalanan ini aku ketemu sama serombongan oma-oma dari Makassar yang mau reuni ke Yogyakarta. Kata salah satu oma disitu, mereka alumni Universitas Hasanuddin Makasar angkatan 1979. Kalo dihitung, kira-kira kita selisih 36 angkatan lah wkwkwk
Aku yang pingin sarapan sekalian ngurusin kerjaan di gerbong kantin, diserbu oma-oma yang udah ga kebagian kursi. Aku awalnya duduk di 1 meja untuk empat orang diserbu mereka. Alhasil jadilah mereka bertiga, aku seorang.. hmm lengkap sudah. Ga cuma itu, layaknya rombongan reuni, di kereta yang grujak grujuk dan ada aku yang nyempil mereka tetep foto-foto. Aku yakin sebagian besar dari foto yang mereka ambil pasti blur wkwk.
Sarapan pagi itu, aku memesan menu bakso KAI, menurutku makanan ini cocok untuk AC kereta yang super dingin. Bakso ini wanginya emang semerbak banget, eh ternyata oma-oma jadi pengen juga wkwkwk, yaudah mereka pesan bakso juga. Jadi kita semeja makan bakso semua, bedanya oma-oma minumnya teh panas, sedangkan aku es teh. Setelah makan bakso, mereka keluarin 1 kotak roti yang mereka bawa dari Jakarta dan aku disuruh mengambil beberapa. Setelah kenyang, romobongan tersebut balik ke gerbong mereka dan gerbong kantin sepi seketika.
-------sekian untuk perjalanan Jakarta-Yogyakarta, sekarang cerita perjalanan balik, yaitu Yogyakarta-Jakarta--------
YK-Jakarta Perjalanan kembali ke Jakarta aku duduk sebelahan dengan seorang Ibu yang keliatannya sudah masuk usia gendong cucu. Awalnya si Ibu sibuk sendiri, dan aku menyibukkan diri dengan main HP. Diawali mas-mba KAI yang menawarkan jajanan, disitulah obrolan basa-basi dimulai. Di Jakarta tinggal dimana, ke Jogja ngapain, dulu kuliah dimana blablabla. Dari situ obrolan mengalir, Ibu ini cerita tentang tujuan dia ke Jakarta dan blablabla, aku menangkap banyak nama yang familiar dan akhirnya obrolan ini menjadi semakin menarik.
Katanya, si Ibu mau ke Jakarta untuk bertemu dengan beberapa orang (tokoh besar) untuk mengurus sejumlah bidang tanah, dia ceritakan kronologisnya secara detail dan aku menyimak. Dia sampaikan juga betapa sulitnya mengurus sengketa tanah di Indonesia karena sistem birokrasi dan birokrat yang lemah akan godaan duit wkwk. Dari sela-sela obrolan ini aku ngebatin "ibu ini siapa ya? kenapa getol banget bantuin orang-orang di usia dia saat ini? apa mungkin ibu ini LSM?"
Kenyang ngobrolin serba-serbi tanah, pengalaman pembebasan tanah, sengketa tanah, mafia tanah, dan sebagainya, Ibu itu ke toilet dan aku ketiduran. Setengah jam setelahnya aku terbangun, entah gimana awalnya, obrolan sama Ibu ini dimulai lagi, tapi topiknya ganti.
Kali ini si Ibu nanya "kamu tertarik sama bangunan cagar budaya ga?" aku menyambutnya dengan semangat, Ibu tersebut lalu menjelaskan pengalaman dia yang luar biasa tentang perjuangannya melestarikan cagar budaya di Indonesia. Dia terlibat di beberapa lembaga pelestarian, bekerja sama dengan lembaga asing, memberi masukan terkait kebijakan bangunan cagar budaya, berbagi pengalaman menyelamatkan warisan cagar budaya, memelihara museum-museum di Jakarta dan sebagainya. Aku si paling excited ini senang banget dengar cerita-cerita si ibu. Banyak sekali pertanyaanku terjawab dari obrolan ini wkwkwk. Aku juga nunjukin beberapa akun instagram yang sering share foto "Dulu dan Kini" bangunan peninggalan Belanda di Indonesia. Eh si Ibu jadi kilas balik pas liat bangunan Blok M versi jadul, katanya dulu masa SMA dia banyak main disekitar situ wkwkwk.
Obrolan dari agak siang ke sore itu dipenuhi dengan saling berbagi cerita dan pengalaman. Sampai akhirnya kita berbagi kontak whatsapp. Setelah berpisah dari kereta, aku iseng searching nomor ibunya di Getcontact dan dari situ aku tau kalo Ibu tadi adalah istri dari salah satu Guru Besar Ilmu Budaya UGM. Oya, di tengah obrolan tadi, si Ibu juga nyebut usia dia saat ini sudah 72 tahun.
Lengkap sudah perjalanan Jakarta-Yogyakarta-Jakarta ini dikelilingi Oma-Oma hihihihi.
4 notes · View notes
pamanbe · 2 years ago
Text
Day 1.
Kenapa mas mas biasa?
Karena gue memposisikan bahwa ya gue biasa biasa aja. Dateng dari keluarga cukup. Pendidikan yang cukup. Asmara yang cupu hehehe.
So, kali ini gue mau cerita tentang perjalanan kehidupunk! Di range umur 18-22,
18.
Kata orang setelah sweet 17! Semuanya bakalan terasa cepat berlalu, nyatanya enggak tuh buat gue si mas mas biasa. Di tahun 2019 gue beres SMA, sempet keterima di kampus ka'bah jurusan tata kota. Cuman gak bertahan lama, alasannya karena gue masih pengen belajar sesuatu yang kayaknya gue suka banget. Namanya "kopi" . Iya lo gasalah baca. Jadi 2019 ini gue nyoba buat dateng ke coffeeshop, baca baca artikel tentang kopi, nonton video kompetisi BBRC, IBRC, WBRC (pokoknya ini video isinya tentang orang nyeduh kopi buat dinilai). Semua gue lakuin karena gue interest banget sama hal ini. Ya walau daftar kerja sana-sini juga ditolak sih hahaha. Ditahun ini kompetisi pertama gue di suatu coffeeshop daera setrawangi apa setiabudhi ya lupa heheh. Gue tampil paling terakhir dan pulang paling awal karena kalah hahahahahha.
19.
2020 berjalan berat sih buat semua orang, pandemi datengnya gak berkabar-kabar. Dari yang awalnya libur 2 minggu eh malah jadi 2 tahun. Tapi, 2020 jadi awal gue beli alat² kopi "seadanya". Karena alatnya mahal banget deh. Dulu gue punya konten di youtube sama igtv namanya "HOMEBREWER 101". Isinya nyeduh kopi, jelasin alat, jelasin movement. Terus cuma teralisasi 2 episode sedih si. Terus tahun ini kompetisi lanjutan gue yang ke 2 namnya "DON BOSCO FUN BREWING" lagi-lagi gue kalah hahahahah. Tapi, disini gue udah mulai nyari celah buat bisa kerja as "part-time" barista.
20.
Tahun ini gue udah kerja di coffeeshop daerah DU. Terkenal banget kopi susunya. Gue masuk barengan sama 2 orang cewek lainya. Namun, cuman berselang 2 minggu. Temen gue satu lagi resign gegara "COVID". Lalu, semuanya berjalan pelan-pelan. Gue pindah cabor yang tadinya kompetisi nyeduh jadi ikutan kompetisi "nyicip" kopi. Waktu itu gue satu panel sama 2 roaster ( penyangrai kopi ) yang udah lama terjun di industri ini, sama satu lulusan warunk upnor. Di kompetisi ini gue cuman bisa jawab 3 soal dari 8 soal di waktu 7 menit. Tentunya gue kalah untuk yang kesekian kalinya. dan itu semua gak apa apa hahahah. Disini gue udah mulai tertarik buat punya pacar barista juga. Tapi, sayangnya ga dapet-dapet juga. Karena ya tadi gue cuman mas-mas biasa.
21.
Pernah denger tentan 21 clubs? Iya kumpulan rapper yang "mengakhiri" hidupnya sebelum nyampe di umur 21. Gue kira gue bakal nyerah juga sama dunia di umur segitu. Ternyata? ENGGAK! gue malah banyak bersyukur dikasih nikmat sama Tuhan berlebih. Gue pindah tempat kerja ke daerah Burangrang. Tempat ini ga kayak tempat sebelumnya yang kayaknya anak muda banget. Tempat ini lebih ke "working class" gitu. Banyak spg², mamah muda anter anak, dll. Tapi, gue cuman butuh waktu 1 bulan buat nyobain kompetisi diluar kota. Iya gue masih di cabor "nyicip" kopi. Kali ini kompetisinya ada di cirebon. Banyak hal menarik yang buat persaudaran bandung cirebon. Berselang 2 bulan trofi pertama di laga "TARKAM" buat gue dengan peringkat #1. Sungguh momen yang bikin gue banyak nginget beberapa tahun sebelumnya. Gak butuh waktu lama. Gue bawa pulang trofi dengan peringkat yang sama tapi dengan rules berbeda dimana gue harus mempresentasikam kopi gue (sama kaya BBRC/IBRC/WBRC). Pelan tapi pasti gue mulai ngerti alurnya harus gimana.
Di penghujung umur gue yg ke 21 ini. Gue akhirnya bisa ikut jadi kontestan BBRC walau cuman finish diposisi #38 dari 48 peserta. Cukup berta nerima kekalahnnya. Tapi, gue seneng buat beranjak di kompetisi ini. Next gue pengen ikutan IBRC walau belum tahu jalannya gimana. Semoga ajaa
22.
Belum bisa gue isi. Belum mulai soalnya wkwkwkwkwkwk.
Kayaknya segini dulu gue ceritanya. See yaa!!!!
6 notes · View notes
allcapnodaff · 3 days ago
Text
FIRST LETTER: DAFF.
Hi Daff!
Mungkin kamu bingung ya kenapa tiba-tiba bikin blog gini. HEHE... tapi aku emang sukanya komunikasi kaya gini, lebih leluasa aja dan aku bisa nulis apapun tentang kita disini.
Kita emang belum kenal lama sih Daff, tapi gimana ya? Kamu pasti ngerti rasanya kan? Aku berfikir kaya "WOW.. Too good to be true." banyak yang aku takutin. Tapi, tapi, (gaya bicara khas Kak Daffa) ternyata kalau sama orang yang tepat semua akan mudah ya. Sumpah ya, aku ga respect (bahasa gangster) tapi semua treat kamu ke aku tuh baru aku rasain. Hal-hal kecil yang kamu tunjukkin ke aku itu juga baru aku terima.
Kalau liat dan nengok ke belakang, ke hari pertama kita kenal, rasanya kayak awal dari sesuatu yang spesial. Kaya mimpi. Aku sering mimpi hal ini... OH! Ternyata sekarang beneran aku alamin ya.
Kamu adalah hangat di hari-hari dinginku, kekacauan kecil yang justru bikin semuanya terasa lebih hidup. Aku sudah bilang, kan? Kamu itu distraksi favoritku.
Aku pernah bilang ke semesta tentang kamu, dan tiba-tiba semuanya terasa lebih lembut, lebih cerah.
Aku suka kamu dengan cara yang sulit dijelaskan—kadang tenang tapi pasti, kadang ribut tapi tak terucap. Tanpa alasan yang jelas, lebih lama dari yang aku rencanakan, dan lebih besar dari yang aku kira bisa aku rasakan.
Kita dua orang, yang entah bagaimana, tertarik satu sama lain oleh sesuatu yang bahkan kita sendiri belum benar-benar pahami. Tapi aku suka arahnya.
Sekali lagi, bertemu kamu adalah salah satu hal yang membuat aku sadar— kadang, ada orang yang memang ditakdirkan untuk hadir di hidup kita.
Terima kasih sudah menjadi kejutan favoritku. Kamu adalah plot twist yang tidak aku duga, tapi aku senang kamu ada.
Aku sayang kamu, Daffa.
0 notes
ingarbingar · 19 days ago
Text
Calon Suami Orang Turki
Aku punya kebiasaan berbohong jika mengobrol dengan orang asing. In my defense, ini adalah bentuk self-defense. Kalau dibilang masih kuliah, aku akan mengiyakan. Kalau ditanya sudah menikah, aku jawab sudah. Profesi suami karanganku pun beragam—dari dokter hingga tentara.
Tapi hidupku ini entah kenapa selalu ada-ada saja. Jadi ceritanya kemarin aku pulang kerja naik bis. Di situ ada ibu-ibu yang mengajakku mengobrol. Kita sebut saja ibunya sebagai Bu Manggis.
Bu Manggis awalnya bertanya tentang profesiku. Lama-kelamaan pertanyaan tersebut malah menjadi seperti deep interview; bertanya ke ranah status hubungan. Biasalah pertanyaan klasik: sudah menikah belum?
Aku jawab; belum karena yang bertanya perempuan. Ku merasa tidak perlu berbohong demi keselamatan diri. Tapi ketika Bu Manggis nanya lagi, “Tapi calon sudah ada kan?” Nah, di sinilah insting mengarang bebasku muncul. Aku jawab, “Sudah, Bu☺️”
Dengan wajah penasaran, Bu Manggis bertanya lagi, “Orang mana, Mbak?” Aku menjawab, “Jauh, Bu. Bukan di Indonesia.”
Jawabanku ini ternyata membuat beliau makin tertarik. Dengan terkaget-kaget ibunya bertanya, “di mana mba?”
Hmm bangke, batinku. Aku belum mempersiapkan mengarang indah sejauh itu. Jawaban yang akhirnya terlontar dari mulutku adalah, “Turki, bu🤗” Ibunya semakin jadi ingin tau lebih jauh, “Ngapain mba di sana?”
Taeeeeee w jawab ape?! Ga mungkin kan gue bilang dia di Turki untuk melanjutkan perjuangan Muhammad Al Fatih?! Dengan gesit ku menjawab, “S2 bu.” Jiakhhhhh.
Bu Manggis bukannya diam malah makin belingsatan bertanya. “Oh dibiayain pemerintah ya?” Aku yang terlanjur mengarang jauh menjawab, “engga bu. Orang sana.” MAKIN LINCAH AJA NIH LISAN GUE😭
🫐: Adoh men to mba
🍒: 🤭🤭🤭
🫐: udah deket ya mba nikahnya?
🍒: doain ya bu😇
🫐: udah dibawa ke rumah?
🍒: belum bu☺️
Sepertinya Bu Manggis semakin tertarik dengan hidupku setelah mengetahui info bahwa calon suamiku orang Turki. Kali ini dia bertanya tentang rumahku.
🍒: rumah saya deket tol itu bu
🫐: ohh. Eh kalo deket tol itu ada rumah Pak siapatuh yang dulu kerja di Indolampung
Perasaanku jadi tidak enak
🍒: pak xxx bu?
🫐: nahh iya. Pak xxx
🍒: lah itu mah ayah saya bu😭☝️
🫐: ohalah anaknya pak xxx. Ayahmu sering main ke rumah sama suami saya.
DEMI CUPANG DUGEM! TERNYATA BU MANGGIS KENAL AYAHKU😭😭😭
Kalau cerita soal calon suami Turki ini sampai tersebar ke circle ayahku, mampuslah aku! Aku bisa membayangkan ayah nanti bertanya-tanya, “Sejak kapan anakku sama orang Turki? Kok ga pernah bilang?”
Gais, sepertinya aku harus mulai cari calom suami Turki sungguhan. Kalau-kalau info ini sudah tersebar luas se-kabupaten😭☝️
0 notes
rapidslowmotion · 30 days ago
Text
Finding Myself, Day #1
Sudah 3 tahun (sejak 2022) terakhir kali saya pernah merasa betul-betul bahagia. Bukan bahagia berbunga-bunga tapi hati yang lempeng tanpa kekhawatiran tentang dunia. Rasanya saat ini dunia itu dilihat dengan kacamata yang buram, abu-abu dan menyengsarakan.
Setiap pagi, menyesali kenapa tidak bangun lebih pagi, kemudian lanjut bekerja sambil ogah-ogahan rasanya ingin resign setiap hari. inginnya seperti orang A yang buka kafe di amsterdam, seperti B yang melanjutkan kuliah diluar negeri, seperti C yang uangnya tidak berseri sehingga bisa bebas kemanapun dengan agenda siang beli gucci. jadi tidak pernah puas, tidak pernah tenang, tidak pernah bahagia.
Hubungan dengan teman merenggang, keluarga juga sepertinya mulai merenggang. mulai jaga jarak dengan semua orang hingga satu-satunya tersisa ada 5 kucing dan 1 suami. Jarang membalas chat, berusaha untuk terkoneksi dengan orang tapi tetap tidak merasa puas. parahnya ada hari-hari yang membuat kita semangat bukan main, ada kalanya ingin meringkuk saja dikasur tidak melakukan apapun seharian.
Kalau ditilik lebih jauh, mungkin ini akumulasi. akumulasi kekecewaaan terhadap orang, terhadap dunia, terhadap diri sendiri. Banyak pekerjaan tertunda selesai. Meskipun kalau dicari tau lagi banyak juga yang selesai. Tapi memang pada dasarnya sudah benci diri sendiri, apapun juga tidak mau lagi di apresiasi.
Sudah mencoba untuk mendekat pada tuhan. Membuat rutinitas yang harapannya bisa membuat hati jadi lebih menggelora, tapi lagi-lagi itu hanya angan saja. Bertahan 2 minggu, lalu tidak ada lagi apapun bersisa. Kemudian kecewa lagi, mati rasa lagi, youtube instagram lagi untuk mengalihkan pikiran jahat yang tidak berhenti-henti.
Bagaimana sih orang bisa hidup sampai sejauh ini? hebat sekali ya orang-orang bertahan sampai 50 tahun, 60 tahun memendam kecewa, merasa ketidak adilan yang benar-benar setiap hari datang tanpa aba-aba. Sudah belasan buku saya coba baca, saran-saran nya sama. Tapi tetap hati saya berujung hampa.
Pada dasarnya mungkin sebenarnya sadar aja kekurangan yang sekarang dimiliki yang membuat kita menjerumuskan diri sendiri. Coba saya list satu persatu : Selalu menunda pekerjaan, Mengutamakan kenyamanan daripada tumbuh, terlalu banyak berangan-angan, banyak tau tapi tidak banyak melakukan. kalau bisa dibuat sebagai grafik bisa dibuat semacam ini : which is kinda sad, looking back at it. karena ga pernah ada yang benar-benar selesai dilakukan. entah ada setan apa yang membuat motivasi itu terus turun. apa karena default pikirannya selalu saja pengen istirahat. ketika tidak ada agenda selalu saja inginnya pulang, tidur dan nonton netflix.
Padahal sadar betul. betul-betul sadar. kalau lelah, itu reward untuk nonton akan JAUH lebih nikmat daripada seharian saja termenung bodoh didepan televisi itu. Sadar betul kalau itu desktruktif bahkan cenderung membuat sakit kepala. Sadar juga kalau olahraga selalu membuat jauh lebih senang dan berenergi. Tapi kenapa selalu kembali lagi kepada default nya? tertarik untuk melakukan hal yang sia-sia. Kenapa sulit betul memberantasnya?
Apa itu justru merupakan suatu mekanisme tubuh yang mengatakan bahwa ini sudah tidak benar. Sinyal-sinyal ini dikirimkan untuk memberi peringatan kalau ada yang tidak benar. Apa memang menjadi dewasa itu artinya adalah menyelesaikan semua kegalauan ini sendirian? wah, berat ya. betul2 berat. pantas saja banyak yang memerlukan support atau bahkan menggunakan obat dan minuman terlarang. Hanya untuk meredam suara-suara bising dalam kepala. Hanya untuk menenangkannya sementara. Saya bicara begini kesannya seperti tidak paham agama. tapi untuk menerapkan ketenangan itu memang tidak mudah. Sabar dan Solat. sedang Solat itu berat. sehingga kembali lagi pada prinsip bahwa memang dunia ini sementara dan bukan tempat untuk mencari bahagia. memang diciptakan untuk para champion yang kuat bertahan dan memahami bahwa yang abadi bukan disini. gosh, i know all of this but why it is still fucking hard to do it??? seperti saat ini, yg menguasai adalah rasa ngantuk dan rasa lapar. mau segudang video motivasi didengar juga saat ini rasanya baal. betul2 baal. biasa mengalihkan ke instagram, youtube, makan2 atau belanja gajelas. kemudian apa? hilang menguap, kegelisahannya datang lagi.
apa 2025 ini kita buat sebagai tahun revolusi? tahun soraya mengalahkan segala kemalasan dan keinginanya untuk tidur dan berjuang mati2an untuk hidup waras. hidup sesuai ketentuan dan tujuan akhir. bahkan tidak mampu saya mengetik bermanfaat untuk orang lain. man, that word hits very hard once you are and adult. YOU HAVE TO FINISH WITH YOURSELF THIS YEAR, OUT OF THIS PITINESS AND BE USEFUL. i remember being so ambitious about this, i just dont realize how hard this is.
can you? i cringe myself writing the last paragraph. like pft you cant even finish with yourself now you want to help others? like really? LOL.
gosh im so harsh with myself.
done for today. i really just want to be sane and have a normal BMI for this year
0 notes
faizkurn · 1 month ago
Text
Tulisan : Rekap 2024
Turun berat badan 20kg, namatin satu alat gym, nemuin film favorit baru, nyoba main game dan nikah sama mary di harvestmoon, baca komik my hero academia, dan bikin konten musik edukatif di youtube
Ga ada yang menarik sebenernya. Kalau dibandingin sama rekap 2023 kemaren, di 2023 kemaren lebih banyak nyobain hal baru dan lebih banyak hal serunya. Tapi gapapa, gue tetep mau nyatet ini semua, biar inget ga kaya 2020 lalu gue benerbener ga inget gue udah ngapain aja
Bakal panjang btw, skip aja, ga penting juga. Tapi kalo tetep maksa mau baca, bolee wkwkw
1. Bikin konten musik edukatif di youtube
Note dulu, konten musik yang materialnya edukasi, bukan konten edukasi gimana caranya main musik
Sejujurnya, awalnya tuh sama sekali ga berniat buat bikin konten musik. Tujuan awal gue adalah pengen ngelancarin ngomong bahasa inggris. Biar ga bisa baca tulis denger aja. Dan gue pikir, biar bisa konsisten, kayanya harus ada suatu hal yang lebih produktif dan mengharuskan gue buat terus ngomong bahasa inggris tiap hari
Jadilah gue ngide buat bikin konten berbahasa inggris di youtube. Biar asik ngerjainnya, isi kontennya kudu hal-hal yang emang gue tertarik ceunah. Makanya gue kepikiram buat ngisi dengan pengetahuan random dan penjelasan simple tentang suatu hal. Gue tau sih ini aneh, tapi menurut gue banyak deh orang di luar sana yang suka random aja penasaran sama gimana dunia ini bekerja
Kaya misal, matahari kan ngeluarin sinar ultraviolet tapi kenapa sih langit warnanya biru, ga violet? atau kaya, air kan mesti naik suhunya sampe 100°C dulu baru bisa nguap dan berubah bentuk jadi udara, tapi kenapa kalau jemur pakaian, yang pasti ga sampe 100°C suhunya, tapi tetep bisa kering? Kenapa di pakaian airnya bisa nguap walaupun suhunya ga sepanas itu? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sebenernya ga penting dibahas, tapi menurut gue menarik wk
Dari sini, gue berhasil ngerjain beberapa konten. Sayangnya, selama ngejalanin prosesnya, ternyata ga semenyenangkan itu. Bagian paling ga menyenangkannya adalah karena gue harus rekaman, terus ngedit rekaman suara gue sendiri. Geli batt sumpah. Aneh gitu dengernya
Udah mah gitu, ditambah dalam bahasa inggris yang sangat amat jelek pula pronounciationnya. Jadi dobeldobel gelinya. Salah satu komen yang pernah gue dapet waktu gue ngeshare video gue di salah satu forum adalah
Tumblr media
wkwkw, me too bro, me too, if only i can kill myself :')
Jujur gue salut dan mau berterimakasih bangett sih sama temen-temen gue yang selama ini rela dengerin suara gue yang sangatt annoying ini. Love u guys!
Dan ya, karena ngeditnya terasa berat, tapi sayang buat ninggalin apa yang udah gue mulai ini, gue jadi kepikiran buat cari cara lain. Dari situ, kepikiran lah gue buat bikin kontennya dalam bentuk lagu, dan tentu saja vokalisnya bukan gue, jadi suaranya enak dan nyaman buat gue edit wkwkw. Seenggaknya ada 13 lagu yang uda gue naikin ke youtube, kaya misalnya ini
youtube
Atau ini
youtube
Dan ini
youtube
Btw masih banyak lagi topik yang menarik di sana, kalau mau mainmain ke sana, apalagi bantu share terus subscribe, gue bakal seneng banget sih wkwkw
Oiya terus buat latihan ngomong bahasa inggris gimana? Gue jadi cari cara lain lagi. Tapi gapapa, hasrat gue buat ngeshare pengetahuan random mayan terpenuhi dan gue hepi ngelakuinnya
2. Baca komik my hero academia
Di awal tahun kemaren, gue tuh sempet kepikiran, apa ya hal baru yang mau gue cobain tahun ini? Karena mumpung masi muda, pengen aja lebih eksploratif, siapa tau, banyak kegiatan di luar sana yang belom gue coba dan mungkin bisa jadi hobi baru buat gue, syukursyukur kalau bisa ditekunin dan jadi sesuatu
Gue mulai percobaan hal baru itu dengan sesuatu yang enteng banget tapi gue lumayan penasaran: baca komik
Sebenernya, di tahun ini gue namatin beberapa buku non fiksi serius juga sih, tapi kayanya ga menarik juga buat dishare karena udah umum aja rasanya wkwkw
Komik pilihan gue jatuh kepada judul my hero academia. Gue udah ngikutin kartunnya sih, tapi katanya sensasi baca komik tuh beda, makanya gue tetep mau coba baca juga walaupun udah tau sebagian ceritanya
Oh btw, kenapa my hero academia, karena kebetulan ada satu karakter di sana yang mirip banget sama karakter yang gue bikin waktu smp dulu. Dan kebetulan juga, cuma itu kartun yang gue ikutin jadi yaa, ga ada pilihan lain kayanya wkwkw
Sedikit cerita, my hero academia itu nyeritain tentang perjalanan tokoh utama yang namanya Deku buat jadi superhero terkuat. Sayangnya, deku ini ga punya kekuatan superhero bawaan dari lahir kaya orang-orang. Long story short, akhirnya deku dikasih kekuatan sama orang lain, tapi kalau kekuatannya dipake, badannya meledak. Repot batt idupnya wkwkw
Yang bikin gue suka, karakter utamanya di sini tuh, maap, ga lolot. Sorry to say buat pecinta one piece sama naruto, gue ga tertarik buat ngikutin dua judul paling populer ini karena karakter utamanya lolot. Udah mah gitu, kadang suka tetiba bijak dan kaya ga in character gitu, aneh aja rasanya. Beda sama my hero academia yang emang dari awal diceritain si karakter ini emang jago strategi karena rajin belajar. Jadi gue bisa nerima ketika karakter ini tumbuh dan ngelakuin hal besar, lebih terasa masuk akal
My hero academia kebetulan tamat tahun ini, tapi gue belom baca sampe abis sih komiknya. Nonton kartunnya juga belom sampe tamat. Soalnya bingung juga ya bagi waktunya gimana, masi banyak hal lain yang mesti dikonsumsi juga. Masa waktunya abis buat nelen doang
3. Nyobain main game dan nikah sama mary di harvestmoon
Oke, ini adalah hal baru lainnya yang gue coba di tahun ini. Sebenernya gue tuh bukan yang anti game, tapi emang ga yang anak game bangett. Dan sayangnya, game-game yang gue mainin tuh game cupu maksimal kaya connect the dots sama 2048. Jadi gue pengen aja gitu sekali-kali main game serius. Yang emang dimainin dan bisa diobrolin gitu, bukan sekedar pencet-pencet atau geser-geser doang
Dan pilihan gue jatuh kepada harvest moon back to nature. Alasannya adalah karena gue ga tau banyak game, pengetahuan game gue terbatas di ps 1 dan sedikit ps 2. Dan gue ga suka game yang butuh kecepatan tangan. Jadi ya harvest moon pilihan yang asik kayanya
Awal ngegame, gue masih mencari-cari gimana cara mainnya. Untungnya karena ini game keluaran tahun 1999, jadi bejibun banget tutorialnya di internet. Minimal gue jadi ga buta-buta amat dan ngerti tujuan karakter di gamenya ini apa dan gimana cara nyampe tujuannya
Buat yang belum tau, begini gambaran sederhana gamenya. Setelah kakek kita dipanggil balik ke desan buat ngurusin rumah dan lahan perkebunan milik kakek kita dulu. Kita cuma dikasih waktu 3 tahun (hitungan waktu game, bukan waktu sebenernya) buat ngembaliin perkebunan itu ke masa jayanya sekaligus bergaul jadi warga yang baik. Di ujung tahun ketiga, kalau kita sampe ke tujuan tadi, gamenya tamat
Sejak awal main game, gue ambis banget ngerjain ini itu sampe karaker game gue tidur cuma sedikit. Dan alhamdulillah, di awal tahun kedua (hitungan tahun di dalem game), gue uda berhasil jadi petani dan peternak yang mayan sukses. Kaya raya, kebon penuh, ternak banyak, warga juga seneng karena gue suka bagibagi hasil panen
Tapi terus gue bingung, tujuannya uda tercapai, tapi kudu nyelesein sampe tahun ketiga. Jadi gue cari lagi lah di internet apa yang bisa gue eksplor di game ini, mereka bilang, nikah sama salah satu karakter di sana
Ada 5 karakter yang bisa dideketin dan dinikahin nantinya, dan dari kelima karakter ini, cuma satu yang gue rasa, wah ini karakternya menarik banget. Namanya mary, anak dari ahli botani gitu. Doi sehari-harinya baca buku dan jaga perpus. Dia keliatan paling kalem di antara empat lainnya. Adem banget pokonya kalo diajak interaksi. Setelah gue cari tau di internet, ternyata doi ini karakter paling ga populer di antara empat lainnya. Tapi somehow, justru dia ini yang paling gue suka
Tumblr media
Ini doi waktu gue kasih perhiasan gitu
Beberapa waktu setelah gue coba banyak interaksi sama dia di game, gue kaget waktu suatu hari diajak nari bareng gitu di festival. Yang bikin kaget tuh karena pangling, dia yang biasanya pake kacamata dan nerd banget, pas hari festival itu pake gaun gapake kacamata dan gue kira karakter baru yang dateng ke desa itu
Tumblr media
panglingnya beneran karena di teksnya ga ada nama dia, mana gue tau kalo ini mary wkwkw
Tumblr media
Long story short, kami menikah di akhir tahun kedua
Dan kemudian, gue kembali bingung buat ngelanjutin gamenya. Karena, again, tujuan gamenya menurut gue udah tercapai dan gamenya baru bisa tamat di tahun ketiga. Ada sih beberapa sidequest kaya jadi pemancing dan lainlain gitu. Tapi gue rasa, ga menarik-menarik amat buat dilakuin. Jadi yaa akhirnya, karena gue rasa banyak buangbuang waktu juga main game ini, gamenya gue sudahi di tengah jalan. Maap ya mer, abis dinikahin mala ditinggal, suami macam apa aku ini :'
Oh btw, sekarang seenggaknya, kalau ada yang ngomongin game, gue bisa nimbrung dikit walaupun pengalaman gue sebatas main game harvestmoon ps 1, itu pun ga tamat wkwkw
4. Nemuin film favorit baru
Untuk waktu yang lama, film LOVE (2008) jadi film dengan penulisan naskah terbaik menurut gue. Tapi kemudian, setelah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023), peringkat satunya jadi kegeser
Satu hal yang gue baru sadar kemudian adalah, dua film ini punya kesamaan yang bikin gue jatuh cinta. Yaitu gimana cara penulisnya ngegambarin gimana perasaan jatuh cinta di usia dewasa. Yang mana menurut gue, selain SULIT, cara mereka ngegambarin dialog dan adegan demi adegannya itu indah banget
Mungkin ini yang bikin gue yang loveless ini ngerasa, oh gini ya cinta yang sebenernya tuh, ga kaya yang selama ini gue baca di novel-novel. Ga semenawan yang ditulis di quote-quote. Ga seluhur yang digambarin di puisi-puisi. Tapi somehow, justru hal-hal sesederhana kaya “ngobrol doang” itulah yang bikin gue ngerasain kejujuran perasaan cinta itu sendiri
Kalau lo punya interest yang sama kaya gue, dan belom nonton dua film itu, gue saranin sih coba tonton dan rasain gimana magisnya penulisan script mereka. Keduanya masi bisa ditonton di netflix kayanya, coba cek aja
Di film Love, gue menghighlight gimana mereka ngegambarin perasaan cinta Pak Nugroho dan Bu Dewi. Gimana Bu Dewi sabar banget dengerin cerita Pak Nugroho dan itu sweet banget
Sementara di film JCSDFF, gue menghighlight adegan kaki kelindes karena itu ngilu batt hett yak kenapa mesti ada itu sih wkwkw. Film ini keseluruhannya bagus banget soalnya, bingung juga mau ngehighlight bagian yang mana
5. Namatin alat gym
Alhamdulillah pertengahan tahun ini akhirnya ada satu alat gym yang gue tamatin. Mestinya sih ini alat uda tamat sejak lama ya, tapi karena gue jarang latihan pake alat itu jadi ya payah banget progressnya wkwkw
dokumentasi leg extension, 1x8 @280kg, 27 juni 2024
Sebenernya ini bukan sesuatu yang gimana banget sih, karena emang beneran biasa aja, orang yang uda namatin mesin ini juga banyak banget. Tapi ya daku mah alhamdulillah aja wkwkw
6. Nurunin berat badan 20kg
Alhamdulillah
wkwkw
Oke yang satu ini gue bingung gimana nyeritainnya. Perjalanannya masi jauh banget. 20kg ini juga bahkan jauh dari target. Tahun depan mungkin harus lebih kerja keras lagi buat urusan satu ini. Karena ya selain mesti ngejar target tahun depan, ketambahan beban sisaan dari tahun ini
Para batt emang faizkurn di masa lalu, nyusahin faizkurn di masa depan wk
7. 8. Dst
Sebenernya masi banyak si hal-hal yang mestinya masuk ke rekap ini. Tapi gue uda pegel ngetik dan kayanya yang dibahas makin ga penting wkwkw
Semoga banyak hal-hal baik dan keren menunggu kita di masa yang akan datang. Semoga sukses dan berkah selalu mengiringi kita semua. Dan sampai ketemu di tahun depan, kalau ada wkwkw
1 note · View note
arachaa · 2 months ago
Text
Welp its been awhile tumblr . Since im gonna dump posting my archive thought. Here we gooo
AZ's Thought : finding new perspective
Sabtu, 3 oktober 2020
Jadi selama 8 bulan terakhir ini gue banyak dengerin "ceramah/lecture" soal agama, gatau kenapa tiba tiba tertarik dan banyak dengerin hal sepositif itu padahal biasanya dengerin kpop gitu serta menjadi manusia tidak berguna dan tidak memiliki hati, mungkin ini yang namanya hidayah ?
Kebetulan ceramah yang gue temukan banyak yang dari luar negeri dan isinya menarik banget saking menariknya gue merasa ga pernah nih dengerin ceramah macem gini di indonesia (mungkin guenya aja kali dulu jarang main ke majelis ilmu).
Apa bedanya ?
Ceramah mereka banyak yang bahas "the love of allah" agak kaget sih dengan bahasannya soalnya di indonesia sendiri kalau gue denger soal ceramah banyak yang bahas soal haram/halal, islam dan aturan yang ada di dalamnya, kafir kafir kafir dan sebagainya. Buat gue yang sedang dalam posisi mencari jati diri jadi dan imannya masih naik turun (kebanyakan turun) mikir "kok agama gue kaku dan banyak aturan banget ?" Dan bikin gue makin males punya usaha lebih dari ibadah wajib untuk ngerayu bahkan deket sama sang pencipta (jangan di contoh ya)✌️. Tapi alhamdulillah nya semua itu berubah ketika gue nemu video dari kanal youtube muslim center "your sins are alot but allah loves you - Mohammad hoblos" sejenak gue tertegun, langsung sadar banyaknya dosa yang gue buat.
Never in my life i cried so hard when i realized that ALLAH really love me that much to the point that he still give me life. Itu artinya Allah percaya kalau gue masih bisa mengubah dan memperbaiki masalah dan salahnya dalam kehidupan gue. Yang awalnya gue menyalahkan keadaan menjadi bersyukur bahwa mungkin emang harus gini dulu, mungkin harus berpisah, patah tulang, skripsi belom selesai buat ngasih tau kalau disaat terendah lo dan tersepi lu Allah masih mau meluk dan ngusap kepala sambil bilang "ingat ya ada aku" .
Maka dengan begitu gue sadar dan harus mulai bisa ga bergantung sama siapapun kecuali yang menuliskan takdir.
Lagi dan lagi musti bersyukur dengan segala hal yang terjadi
🎉🎉 mari rayakan kerapuhan dan percaya bahwa semuanya akan baik baik saja.
0 notes
isntflop · 2 months ago
Text
Enak banget punya abang
Berawal dari pertanyaan lebih worth it martabak manis kacang coklat susu 16 ribu, apa roti john yang diskon jadi cuma ceban, berakhir dengan aku yang digosting ke gacoan. (anjay rima wkwk)
Ya kurang lebih memang begitu, hari itu seperti biasa ku niatkan untuk bekerja memfasilitasi dari segi administrasi agar santri dapat dengan tenang belajar ilmu agama di Turki. Entah kenapa tiba-tiba adik manis ngechat dengan mengirim tangkapan layar dari menu yang hendak dibelinya saat itu.
“gua suka yang manis” ku jawab spontan (uhuyy) “lebih worth it yang mana tapi” katanya. Tentu saja martabak dong, harga segitu dapat seporsi rasa kacang coklat susu. Sungguh promo yang sangat menakjubkan bagi pecinta manis sepertiku sudah pasti akan pilih martabak.
Sambil martabak dipesan, obrolan kami pun berlanjut “Mending nikah dulu apa ke luar negeri dulu ka?” tanya nya dengan random. Emang kakaknya agak pengalaman masalah beginian. Ku jawab, tata karir dulu aja karena pikirku jodoh bisa menyesuaikan dan karir juga penting untuk menunjang suatu rumah tangga nantinya meskipun perempuan tidak secara langsung bertanggung jawab tapi minimal harus punya wawasan dan pengalaman yang luas karena akan menjadi sekolah untuk anak-anak nanti.
“Tapi kalo ada yang nikahin duluan tolak aja berarti?” tanya nya lagi. Ketika asmara bukan prioritasmu tapi kalau ada orang yang serius, menjelaskan visi dan misinya dengan jelas ya gas aja selama cocok dan sejalan, yang penting siap berkomitmen. Kira-kira seperti itu jawaban yang kuberikan.
Percakapan berlanjut, dan seperti biasa si adik bertanya random “Tapi kalo di pikir pikir lu ga punya hobi dah ka” “Tidak seperti laki laki pada umumnya”
Aku si paling ora umum pun bingung menjawabnya. Apa yaa? “hobi gua membantu orang” kataku, berharap jawaban ini cukup mewakili pertanyaan seputar hobi tadi. “Itu bukan hobi anjir” dengan ciri khas gen z yang dikit-dikit bilang bjir jawabanku ditepisnya. “Tuntutan dan kewajiban” sambungnya.
Sambil berpikir keras ku coba temukan jawaban yang agak ngotak dan maşuk di akal, kira-kira apa yang suka ku lakukan? “mmm bersih bersih” jawabku ragu kalo ini layak disebut hobi.. habis apa lagi kegiatan yang aku bisa lakukan kalo lagi tidak ada kerjaan. Kalo ada pohon yang perlu di siram boleh dah, tapi sayang nya aku hanya bisa ngelap ngelap debu kalau gabut. “Biaa jadii” jawabnya yang walau typo tapi makasih udah apresiasi. “Tapi kenapa dah lu ga tertarik apa apa” tanya nya penasaran kepada laki-lagi seperempat abad yang hidupnya monoton ini.
Akhirnya pertanyaan seputar ini membuat ku bingung dan berhasil bertengger beberapa saat di benaku. Apa memang aku yang kurang peka terhadap perasaan diri sendiri? Apa aku ini tidak mengenal diriku sendiri? Dan sebagainya, sampai akhirnya mengantarkanku bertanya pada chat gpt wkwk. Beberapa saat bimbingan konseling ke mas chat gpt akhirnya ku jawab lah ke si adik seperti ini
Dari semua ini, aku melihat kamu cocok dengan hobi yang:
Melibatkan kreativitas praktis : seperti memasak, membuat konten, atau menulis.
Berhubungan dengan budaya Jepang : baik melalui seni, bahasa, atau kuliner.
Memanfaatkan teknologi : misalnya membuat media digital / eksplorasi aplikasi.
Memberikan kepuasan sosial : seperti membantu orang lain.
“Nih hobi gua” jawabku bangga, karena ternyata ada banyak hal yang bisa ku lakukan sebagai hobi dengan riang gembira.
Bukanya membalas dengan respon yang menyenangkan si adik kurang ajar ini justru malah aji mumpung “Ka” “Bantuin gua dong” “Bikin denah kelas indoor digital”
İya dia reply hobi ku dengan balasan seperti ini. Benar-benar….
Obrolan random kami pun perlahan mulai terarah, menjadi lebih produktif. Ya disaat punya kerjaan sendiri malah ngerjain tugas kuliah gimana gak produktif akunya.Ku iyakan lah pintanya untuk menyelesaikan membuat denah kelas indoor digital apalah itu padahal gak pernah ngedesign ruangan sama sekali sebelumnya. Sambil browsing-browsing di internet, apa ketentuan membuat kelas untuk anak usia dini, software apa yang bisa digunakan untuk membuat denah digital, penggunaan nya dan sebagainya.
Selepas kerja ku rangkum semuanya dan ku praktekan hasil pencarian tadi, berbekal hobi aplikasi tadi memang cukup lancar ku mengerjakan nya meski harus belajar dari nol untuk hal baru ini. Start sekitar jam 10 malam, ku kerjakan dengan Sketcher App dan selesai jam 1 pagi untuk design kelas dengan luas 60 meter persegi. Aku yang biasanya kelar ngantor langsung tidur gapapa deh malam ini tidur larut, untung aku bukan orang yang susah bangun pagi jadi gapapa begadang dikit.
Dengan hati yang senang karena sudah menyelesaikan tugas, aku pun tidur. Beberapa jam istirahat aku kembali bangun dan membuka hp
“TAHANLYOUUUUUU” “KAKAKAKAAAAA LOPPPPYUUUUU” Ku hanya bisa bilang “Wkwk yoi” pada si adik yang emang agak lebay bocahnya, apa lagi kalo abis ditolong begini. 25 menit kemudian dia chat lagi
“Kaaaaa bikinin outdoornyaa”
Tai lah capek gua
0 notes
wurway · 3 months ago
Text
Tumblr media
Minggu terakhirku di bulan Oktober diwarnai dengan perjalanan ke Surabaya. Menjiwai lagu “Naik Kereta Api” yang literally Bandung-Surabaya-Bandung dengan percuma 😆 (mau sombong). Kurang lebih 11 jam perjalanan di kereta, kupikir bakalan bosen ya. Mau denger musik, paling sejam juga udah pegel telinga sahut-sahutan sama suara gujes-gujes. Drakoran pun jaringan internet timbul-tenggelam, not enjoying it. Buka laptop, ngapain? Hahaha bergoyang gitu buka laptop di kereta. Temenku memberi saran, main ke resto kereta aja makan cuanki atau Popso, tapi kok engga selera yaaa? Wkwkwkw. Aku lebih tertarik liat jendela aja, pemandangan sawah dan langit. Hamparan sawah di Jabar, sawah di Jateng, hingga di Jatim. Sama komposisinya 😂 beda dikit lah paling. Merhatiin itu semua tanpa banyak mikir sangat refreshing 🤣 gak kerasa 11 jam sudah, tiba di Surabaya magrib.
Jadi ceritanya, aku ini diundang buat isi workshop Pop-up di salah satu kampus kece di Surabaya. WOW! Sebuah pengalaman baru, semesta tiba-tiba menghubungkan aku dengan orang-orang baru yang punya spirit serupa. Berhubungan sama semesta lagi, aku jauh sebelumnya sempet ngeceng penerbit jurnal kampus ini. Cuma enggak punya kenalan ordal-nya hahaha. Akhirnya aku dapet, alhamdulillah sekali! Pertanda kudu beresin artikelku ini mah, yang udah mangkrak berbulan-bulan hiks. Kegiatan ini bikin aku inget untuk terus belajar lagi, observe lagi, dapet inspirasi lagi. Sungguh me-nye-nang-kan! Sebuah berkah. Lalu biasanya kan kalau aku buka workshop paling cuma 20-an peserta, ini ada 70 peserta. Aaaa, antusias banget mereka! Boleh ya aku ge-er dikit.
Main ke kampus kece itu pun memberi aku banyak visi tentang pengembangan sarpras studio. Memberikan aku insight tentang mahasiswa disana. Refleksi kembali dengan situasi kampusku. Bagian mana yang relate, bagian mana bagian mana… blablabla. Walau kumerasa kampusku terlalu membumi 🤣🤣🤣 meanwhile kampus kece ini sangat terasa atmosfir “the future is near”. Dari sini aku belajar. Asik deh pokonya, emang sebaiknya kalau bisa sering liat-liat ke luar jadi tau kondisi di kampus untuk pengembangan sarpras tuh perlu apa aja? Ciee gitu hahaha. Soalnya aku suka kampus kece tersebut. Pada tahun 2021, aku ada beberapa ide yang udah diajukan untuk sarpras, cuma entah kenapa diulur-ulur, ga terealisasi, malah jadi perencanaan lain. Jadi pas main ke kampus kece ini, dalam hatiku “Maksud aing teh nu jiga kieu taaah!” Hahaha. Namun sadar juga kalau kampusku beda elemen. Avatar kale ah!
Makasih Surabaya, makasih kampus yang kece ini ✨ kalian keren no debat. Mengiriii sedikit boleh ya? Tapi iri ini adalah iri yang positif. Bikin bahagia!
1 note · View note