#sendok dan garpu
Explore tagged Tumblr posts
Text
sabun cuci piring karya SMK ibg 2 bogor
#Pencuci piring merupakan bahan pencuci yang digunakan untuk membersihkan peralatan makan seperti piring#gelas#sendok#garpu dan peralatan dapur. Produk berdasarkan penampakan fisiknya#pencuci piring dapat dibagi menjadi tiga jenis. Cara Membuat Sabun Cuci Piring:#Dalam panci kecil panaskan air dan garam#aduk terus sampai semuanya benar-benar larut. Angkat panci dari api dan tuangkan isinya ke dalam mangkuk kecil. Sisihkan sisa campuran gara#Tambahkan baking soda 1 sendok makan dan 1/3 air suling ke panci dan panaskan sampai larut.#Tambahkan Sal Suds dan air#serta minyak esensial ke tempat sabun cuci piring. Jika wadah Anda memiliki bukaan kecil#maka yang terbaik adalah mencampurnya dalam stoples kaca.#Tambahkan 1 sendok makan air garam ke sabun dan aduk. Ini akan menjadi keruh dan menebal. Tambahkan satu sendok makan campuran air garam ji#Tuang campuran ke dalam tempat sabun sabun.
0 notes
Text
Sabun Cuci Piring Karya SMK IBG 2 BOGOR
#Pencuci piring merupakan bahan pencuci yang digunakan untuk membersihkan peralatan makan seperti piring#gelas#sendok#garpu dan peralatan dapur. Produk berdasarkan penampakan fisiknya#pencuci piring dapat dibagi menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah pencuci piring berbentuk bubuk atau serbuk#yang kedua bentuk pasta#dan yang ketiga berbentuk cairan.
0 notes
Text
Romantisasi Warteg
Suatu hari aku pernah lupa diri, dari pagi kesana kesini, tiba tiba matahari sudah nyaris tenggelam. aku termenung, oiya belum makan. niatnya ingin kurapel saja hingga malam. namun, ucapan umi terngiang di kepala,
'Nis, hak tubuhnya.' Oh cmon, kenapa muncul sekarang hei ingatan. Ditambah idealisme kepalaku bacot terdengar, 'cih, katanya mau nyiapin jasad terbaik untuk Allah titipin Sang Pembebas. cih cih cih cih'
Argh. Iya iya iya iya iya. Maka motorku mulai bergeser dari tujuan utama. mulai memperhitung kemungkinan.
Sayang sekali, waktu tersisa 15 menit dari waktu kegiatan selanjutnya. Aku mulai bingung, dimana harus kucari tempat makan yang bisa ready secepat itu dengan gizi yang masuk akal tanpa harus banyak diproses ini itu?
then, He shows me, warteg.
Itu hari pertama aku jatuh cinta. wah, makasih ya Allah. otak fungsionalku menyambut bahagia sinyal efektivitas ngewarteg offline!
Bayangkan, dalam 5 menit aku bisa selesai makan!
Tanpa harus menunggu dimasakkan. dengan sigap diberi sendok-garpu tanpa perlu menghabiskan waktu meminta salah satunya. dengan opsi makanan yang oemji banyaknyoooo dan less-process. dengan sigapnya tangan si mba nyendokin ini itu. tanpa harus berbincang pada siapa-siapa. dengan harga yang tipis sekali. dengan air putih hangat yang cepat hadirnya. dengan mba-mba yang cepat menoleh kalo dipanggil. uang kembalian yang tak lama dikembalikan. Allah...
Setelahnya, aku bisa lanjut kegiatan, bersama sisa 5 menit untuk aku mengambil nafas.
You see, 10 menit total semuanya hingga berpindah ke lokasi selanjutnya! 👍🤧😭👍😭🤧👍😭🤧
lalu tuntas kewajiban 'mengisi tenaga untuk beribadah' itu. ajib banget. waktu aman, uang aman, gizi aman. kacau, terlalu sempurna. jiwa ekonomiku meraung-raung.
Sejak hari itu, menepi sendiri di warteg dan makan di tempat menjadi warna baru penuntas stress-ku. satu kali dua kali kuajak kakakku, adanya mereka jelas menjadi variabel menarik, meski akhirnya aku harus meluangkan waktu menunggu mereka selesai makan. meski juga harus menghadapi wajah mereka yang so done dengan cuap-cuapku terkagum pada efektivitas warteg.
Alhamdulillah, senang deh. menemukan Allah memperjalankan hasrat ku pada hal-hal fungsional begini, sungguhan senang sekali. Makasih ya Allah, makanan-makanan ini, tidak perlu menjadi ujianku.
-------
Hanya satu kurangnya warteg, hanya satu. kenapa semua kopinya harus ada gula sih........plis. padahal aku selalu bersemangat menikmati seduhan tangan manusia lain, namun jadi susah payah aku harus mengantongi kopi sendiri tiap kemana-mana. why sih mba, why 🤏🥲
4 notes
·
View notes
Text
53
Kerap diakhir tahun ini, makanku disambi dengan rasa kasihan. Puluhan meja riuh dengan suara sendok garpu dan gelak tawa. Meja ku? Riuh dengan suara pedang dari film di ponselku. Sambil membatin, cita-cita ku sulit juga.
Kerap diakhir tahun ini, bantalku basah dengan air mata. Tidak apa, sambil memeluk diri sendiri, mungkin belum saatnya kan? Ucapku sambil menepuk pundak dan mengusapnya sampai tertidur.
Kerap diakhir tahun ini, aku pulang kehujanan, tidak ada coklat atau susu hangat. Aku lebih suka air mineral dingin, lebih baik tidak perlu mengada-adakan yang tidak pernah ada. Jikapun sakit, juga tidak akan ada yang tau, kan?. Ucapku sambil menghela nafas yang ku pertanyakan kenapa masih ada.
Kerap diakhir tahun ini, aku semakin melihat yang terjadi dengan semena-mena. Beberapa langkah ku papah, kemudian aku terjatuh diantara asa yang berkeping. Beberapa mata ku upayakan tetap teduh, kemudian aku terjaga hingga pagi buta. Beberapa marah ku semogakan reda, kemudian aku sendiri yang terbakar sampai lupa cara padam. Masih seterusnya, padahal, sudah sekuat-kuatnya.
Kerap diakhir tahun ini, andai saja, tidak ada tahun berikutnya 🌹
Kayu Layu, Desember ditanggal 24
2 notes
·
View notes
Text
Mah, Gadismu.
Sebelumnya, aku mewanti-wanti agar tidak berharap terlalu besar pada tulisan ini, senyum sendiri, tertawa sendiri, Tidak. Tulisan ini bukan untukmu, melainkan untuk kaum 'ibu-ibu', khususnya 'ibu-mu'.
Bu, eh, mungkin lebih baik kuganti dengan ejaan "Mamah" ijin ya, bu!, Saya berharap suatu saat bisa memanggilmu dengan panggilan itu juga, Bu.
Mah, saya bingung harus memulai untaian ini dari mana, jika ada penyambung topik antara kita, maka mungkin saya akan memulainya dari ucapan terimakasih karena telah melahirkan gadis 'bak titisan senja, yang parasnya membuat saya selalu teringat.
Mah, meski tulisan saya tak segagah Chairul Anwar, tak seromantis Sapardi, atau sehumoris Joko Pinurbo, tapi yakinlah Mah, tulisan ini saya buat dengan berusaha untuk menjiwai setiap katanya untukmu, Mah.
Mah, saya ini sedang mengagumi seorang gadis, yang tak lain adalah gadismu. Saya ini pemalu, Mah. eh, penakut, lebih tepatnya. Bahkan untuk membuat gadismu tahu perasaan ini pun membutuhkan waktu yang lama, Mah. Biarkan saya mencintai dia dengan caraku, Mah. Melalui harapan di rinainya hujan, atau untaian ramah dan tabah antara adzan dan Iqamah, atau pula disela-sela kesunyian kelam sepertiga malam.
Mah, se-penakut itulah saya dulu, sebelum memutuskan untuk menyelami lebih dalam kehidupan gadis Mamah, yang semoga nanti menjadi pendamping hidup saya. Aamiin. Mungkin jika dalam hidup ini saya dan dia memiliki muasal yang berbeda, semoga muara kita nanti akan bersama, berjuang bersama menyelami dan mencari mutiara kehidupan ini.
Mah, meskipun saya mencintainya dengan tulus, tetapi tak perlu khawatir, ataupun merasa tersaingi sebab, saya tahu, cintamu tak sebanding jika diimbangi cinta saya padanya. Karena bohong sekali jika saya berkata bahwa sayalah yang paling mencintainya di dunia ini. Sementara engkau tak henti-hentinya berkorban untuk gadis ini.
Mah, gadismu adalah perempuan hebat. Darinya saya belajar banyak hal. Tentang kejujuran hidup di jaman yang semakin hipokrit ini, tentang bagaimana menjadi manusia seutuhnya, bagaimana menutup telinga saat seisi dunia membicarakan kita, bagaimana berdamai dengan kehidupan. Dan yang paling penting Mah, gadismu juga sering mengingatkan saya tentang hal-hal mikro yang biasanya luput dari perhatian kita. seperti kecintaannya pada kucing; merawat dan bermain dengan kucing, hal-hal kecil tentang kebersihan pun ia ajarkan; kebiasaan mengelap sendok dan garpu dengan tissue sebelum makan, aku curiga, gadismu lebih menyukai tissue ketimbang saya...hehe..tapi dibalik semuanya, aku sangat kagum tentang hal itu.
Banyak yang ia ajarkan Mah, mulai dari cara memakai sumpit, cara memakai sun screen, memilih sabun muka, ah... Bila bukan sebab gadismu, mana mungkin saya bisa sefasih ini mengenal rindu, senja, dan skincare?
Mungkin terkesan berlebihan tapi itu adalah penemuan terhebat dalam hidupku baru-baru ini Mah, hehe.
Gadismu terkadang amat cerewet dan mudah cemas, Mah..Ia juga terkadang lucu, aneh dan menyebalkan. mungkin jika ada perkumpulan membahas tentang hal menyebalkan di poros seluruh galaksi, aku yakin bahwa aku akan mendominasi pembicaraaan tersebut, aku akan menyampaikan bahwa betapa menyebalkannya gadismu saat ia sering sekali lupa kenangan-kenangan yang pernah kami lalui...Hehe... tapi tidak apa, Mah...tugasku adalah mengingatkannya. Dan salah satu hal yang lucu dan kusuka ialah saat ia begitu cemas memastikan kalau aku sudah sampai dirumah atau belum; sesaat setelah kita bersua.
Ah, mungkin memiliki seseorang yang cerewet tatkala memastikan keberadaan kita sudah sampai di rumah atau belum adalah salah satu kebutuhan psikis manusia, modern ini.
Begitulah Mah, kelucuan dan kecerewetan gadismu, Mah. Tapi percayalah Mah, saya akan tetap menyayanginya dengan segala keanehannya.
Mah, saya bukanlah laki-laki spesial, biasa saja. jika bertemu anak Mamah, baju yang saya pakai itu-itu saja. Bahkan jika nanti akan mengajaknya makan, tempatnya pun jarang berganti-ganti. Tidak seperti kaum Borjuis yang berkelana keseluruh restoran mahal metropolitan. Saya hanyalah lelaki biasa, yang sering pula membuatnya kesal pagi dan malam. Yang seketika membuatnya badmood meski hari sedang cerah-cerahnya. Yang sering membuatnya tersiksa menahan rindu tatkala saya jauh darinya. (yang ini mungkin saya ke-pede-an)
Mah, gadismu juga sering berkeluh-kesah tentang hari-harinya, tentang kucing, tetangga, makanan, dosen brengsek, organisasi dan tugas kampus. Aku juga meminta maaf Mah, terkadang mengajak gadismu yang sedikit lucu ini untuk memakan jajanan pinggiran; telor gulung, makanan pedas, dll. tanpa sepengetahuan Mamah.
Saya juga kagum padanya, betapa bergairahnya dirinya saat mengejar kesuksesannya, terlebih dalam segi akademiknya, Mah. Gadismu tumbuh menjadi perempuan yang tangguh dan cerdas. Gadismu ini langka Mah, dia tetap memegang prinsipnya, dia hidup tanpa kepura-puraan dunia maya.
Seperti itulah tingkahnya sehari-hari, tapi yakinlah Mah, saya akan selalu bersedia mendengarkan keluh-kesahnya yang terkesan itu-itu saja, memahami egonya, mengerti kesibukannya, mendukung hal-hal untuk kebaikan dia.
Mah, saya berharap, suatu saat saya bisa benar-benar bisa memanggil Mamah dengan panggilan ini, "Mamah", mengikat janji suci berdua dengan gadismu yang disaksikan langsung ratusan pasang mata yang hadir, mengimaminya sholat, membimbing tilawahnya, mengurus kucing-kucingnya. Dan tenang saja Mah, kalian akan tetap ada di tempat yang paling istimewa dihatinya, kalian takkan kehilangan cintanya pada kalian sebab saya. Sebab cinta tak pernah merantai, melainkan memberi sayap.
Salam hangat dari saya, Mah
Salam untuk Gadis-mu yang lucu itu.
Mungkin dia sedang marah dan tersenyum sendiri setelah membaca tulisan ini. Karena saya akan hilang dari peradaban beberapa saat lagi.
#30haribercerita#30harimenulis#poem#puisi#sajak#photography#photogram#quotes#30harimenulissuratcinta#semangat#inspirasi#senyuman#bahagia#tulisan#tumblr#literasi#landscape#love#cinta#hijrah#life#kata#puisiindonesia#sajakromantis#sajakrindu#ibu#ayah#keluarga#family#fypツ
63 notes
·
View notes
Text
Cerita Pendek | Sumpit
sudah tahu hanya sepihak rindu, masih coba lempar dadu peruntunganku ♫
lagu entah siapa berputar di area resto, menemani para pekerja korporat istirahat makan siang. restoran masih ramai meskipun waktu sudah menunjukkan pukul satu siang.
pesananku datang. “Kak, mau konfirmasi, mango dessert-nya dikeluarkan di akhir, ya?” aku mengiyakan, sambil menggeser beberapa barang di meja agar makan siangku muat di sana. setelah hidangan tersaji, terakhir, waitress meletakkan tisu dan sumpit. seketika, aku merasa dadaku sempit. ‘dia nggak bisa pakai sumpit..’
“saya coret yang sudah, ya, Kak.” aku tidak mengangguk, namun tetap dicoretnya. aku mengambil sumpit dan menatapnya, ‘sial, ternyata dia nggak bisa pakai sumpit, lah aku repot-repot belajar kemarin. haha.’
mesin waktu di kepala lantas berdesing, menyala, memutar keping memoria saat pertama berjumpa, ‘duh, nggak ada sendok garpu, ya? aku nggak bisa pakainya, aku China KW.’ aku tertawa.
mesin waktu berdesing kembali, melompat ke pertemuan terakhir kita, ‘wah, pakai sumpit, ya. aku lupa.’ kupatahkan leher ke kanan sambil merogoh saku tas, mencari sendok lipatku. ketemu! kusodorkan padamu lalu katamu, ‘kamu nggak pakai? mau kutanyakan ke resto?’ aku tertawa kecil, ‘aku bisa kok pakainya, aku belajar.’
lupa buta atau ku batu ♫
mengingatmu menyenangkan. tapi kurasa, bersamamu, lebih kuinginkan..
2 notes
·
View notes
Text
10 Hari Menulis
youtube
A silent romantic; Like sugar melting into black tea, as your voice swirls throughout my body. - Hikaru Nara
Pertama-tama mau berterima kasih kepada Tim Hore Klub Menulis, yang banyak mengadakan event untuk klub menulis. Sudah 2x ikut event-nya, dan seru banget. Volunteer loh.
Kedua, aku sering lihat bersliweran x day of something, x hari menulis, tapi ini kali pertamaku ikut challenge semacam ini. Exciting.
Disini aku merasakan langsung benarnya kata pepatah, If you want to go fast, go alone, if you want to go far, go together. Dengan 40+ orang yang mengikuti challengenya, dan masih ada 25 tulisan yang masuk di hari terakhir, ternyata, kalau bersama orang banyak, meneruskan suatu komitmen itu lebih mudah ya.
Ketiga, tentang hint temanya.
Siapa yang menyangka kalau sendok garpu itu temanya bukan "makanan favoritmu" tapi ternyata "pairing"? Menengok lagi hint yang diberikan, setelah semuanya terungkap, jadi lucu sendiri. *aku ketawa beneran, irl
Keempat, 10 hari menulis ternyata impactnya tidak hanya di 10 hari itu buatku. Paksaan untuk menulis tentang suatu tema, membuatku melihat lagi apa-apa yang luput. Dari hal di sekitarku, memori-memori yang aku miliki, hal-hal yang pernah aku tulis. Membantuku untuk live in the present.
Kelima, membaca tulisan orang lain, serta komentarnya, membuatku lebih mengenal bagaimana orang menulis, dan bagaimana orang lain membacanya. Juga mengenal orang di baliknya.
Aku yang dulu mungkin hanya melihat, oh ini mas-mba CEOO, mas-mba PM, mas-mba GRC, mas-mba #halopops, etc. Identitas baru lebih melekat karena lebih tahu cerita dalamnya. Mas-mba yang suka naik gunung, mas-mba yang punya kebun di halaman rumahnya, mas-mba yang suka kpop dan bisa bahasa korea, mas-mba yang MBTInya "F" juga kaya aku.
Keenam, ada 3 tema yang sangat sulit buatku yaitu how-to, bebas dan pairing. Tapi kalau melihat tulisan yang lain, sepertinya memang rata-rata struggle di how-to juga. Kalau bebas, lebih struggle menentukan nulis tentang apanya, brain stormingnya. Kalau pairing struggle karena social skillku minus.
Ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh. Aslinya mau nulis sampai 10 nyesuaiin 10 hari menulis, tapi susah juga ya ternyata. Jadi aku cukupkan sampai sini dulu :)
Anyway, sekali lagi terimakasih kepada peserta dan tim hore udah ikut dan mengadakan acara 10 hari menulis ini, kalian luar biasa. Time flies ya, jadi ga sadar tiba-tiba pekan depan udah lebaran. Taqabbalallahu Minna wa Minkum semuanya.
2 notes
·
View notes
Text
Meja makan
Aku tumbuh besar di sebuah rumah yang tidak memiliki meja makan dengan kursi di sekelilingnya. Meja makan kami kecil. Satu sisi menempel tembok, satu sisi menempel lemari, satu sisi berada di jalan masuk ke dapur. Hanya ada satu sisi yang bisa berhadapan dengan kursi.
Meja makan kami kecil, sehingga meja makan hanya dipakai untuk menaruh makanan. Rice cooker, lauk pauk, sayuran, keranjang buah, perintilan (bawang goreng, kering kentang, etc), dan pure-it. Di atas meja makan, ada sebuah rak dinding tempat menaruh sendok-garpu dan obat-obatan.
Meja makan kami kecil, hanya bisa dipakai makan oleh satu orang. Sehingga keluarga kami tidak pernah barang satu kali pun makan bersama mengelilingi meja makan. Kami makan dimana-mana; di ruang keluarga depan tv, di ruang tamu, duduk di anak tangga, atau kadang di kamar sambil menonton atau bekerja.
Terkadang ada juga momen makan bersama di ruang keluarga, kami duduk di karpet, piring ditaruh di atas toples isi kerupuk atau peyek supaya posisinya nyaman. Tapi, biasanya pun nggak semuanya. Hanya aku dengan adik, atau dengan Abi, jarang sekali komplit. Kecualiii, kalau beli makanan besar seperti pizza dan makan bersama-sama.
Aku suka sekali makan bersama di meja makan. Selain untuk makan, seringkali meja makan juga dipakai untuk mempererat hubungan, bonding, mereka bilang. Makan sambil berbincang, menatap mata satu sama lain, berbagi cerita dan tawa.
Hari ini, aku mengajak keluarga untuk makan siang di luar. Duduk mengelilingi meja makan dan makan bersama. Ngobrol. Bercerita tentang masa-masa Ummi & Abi ketika baru menikah dan harus segera berangkat ke Eropa supaya Abi menyelesaikan studinya. Rasanya seru. Dan hangat, tentunya.
Aku merindukan momen ini, dan makan siang tadi menjadi salah satu alasan bahagiaku hari ini.
11 notes
·
View notes
Text
Review ala-ala
Mencoba #kulinerkereta bakso kuah & teh premium. Karena ngereta sendirian, kereta nya jauh sama restorasi nya mager jalan haha sama coba hal baru juga si pesennya di railfood kai acces bayarnya pake qris, buat kaum mendang-mending kaya gw bakso enak 25 rb ya masih wajar lah ya di dalem kereta baksonya masih anget di anter ke kursi juga cuma sendok yang di bawa mba crew nya keabisan jdi mau di anter lagi katanya yaudah lah di tungguin aja dh sampe 30 mnt blm di anter2 juga sendoknya kayanya mba nya lupa heu, chat cs nya buat minta sendok garpu langsung di anterin, bagus si servicenya tapi jadilah makan bakso yang udh hampir dingin kuahnya tapi tetep enak baksonya.
Teh premiumnya si yang agak mahal 15rb tapi emang enak teh nya gulanya pake gula batu yang putih gitu, manisnya pas tehnya wangi.
Sebenernya kangen nasi goreng di kereta sebelum 2012 si di bungkus kertas nasi diiket karet sendok plastik sama krupuk terpisah ahh rasanya mantapp, sekarang adanya nasi goreng legend ntah rasanya sama kaya yg dlu apa engga cuma agak mahal 40rb jadi lain kali aja dh nyobain nasi goreng legendnya wkwk
Di rumah sendirian mau bikin kopi/susu tapi stok nya abis, inget di kasih coklat Swiss dari kantor. Rasanya udah pasti ada pait coklatnya, manis, dan ada asinnya juga. Masih diterima si di lidah ndeso ku ini.
3 notes
·
View notes
Text
Menemukanmu
“ mba aku keluar dulu ya,
Jalanku terhenti saat mba anggun menahan gerakku,
Sambil berbisik pelan” mau kemana sebentar lagi akadnya selesai waktu yang baik untuk meminta jodoh.
Tanpa menjawab pernyataan mba anggun aku langsung melepaskan genggamannya lari menuju dimana mobil dewa diparkiran.
Me: wa, aku diparkiran sekarang kesini ya aku mau balik buruan.
Me: p
Me: p
Me : p
Dewa: ha! Cepat banget ini belum selesai.
Me: PENTING
Dewa : iya bentar aku kesana.
Kenapa? dia bertanya dengan nafas yang masih tak beraturan, langsung segera membukakan pintu mobilnya untukku.
Didalam mobil kami hampir saling beradu argument.
“mantan kamu ya? tanyanya memecah kesunyian siang itu.
Pandanganku masih lurus tertuju pada macatnya jalan kota.
Ra?
“e-aayah
“ aku bicara” nadanya mulainya kesal sampai beberapa kali melirikku
“ ia wa, hehe maaf ya.
“tadi kamu Tanya apa?.
Pandangan dewa tak menghiraukanku masih saja terus melaju terfokus pada setirannya
“huh kacang kacang gumamku
Hahaha dia pun tertawa lepas begitu juga aku.
Tapi kamu belum jawab ra, “dia mantan kamu ya,”
Sambil menoleh kearah ku sambil menunggu jawaban dariku
Bukan, dia hanya teman smp ku saja. Balasku singkat.
I see jawabnya
Raut wajahnya masih saja menunjukkan ketidakpuasan terhadap pernyataanku
Teman smp ya, tapi kok berat kali sepertinya aku lihat kamu melepasnya untuk menikah tawanya tipis.
Huh! Sudahlah jangan bahas itu lagi sanggahku. Aku langsung mengalihkan untuk memintanya singgah ke café mocie ya wa aku lapar.
Hahaha dia tertawa tipis sambil melempar senyum padaku.
Ia,ia. Jawabnya sambil tetap melajukan mobil ketempat tujuan.
------------------------------
3 bulan kedepan
“Congratulation ya ra”, ucapnya setelah beberapa menit kami tiba di café mocie, sambil menanti pesanan kami datang.
Hehe ia ia makasi jawabku malu-malu. Sambil mengusap-usap hidungku untuk menghilangkan rasa nerves.
Dia masih saja memandangku dengan lekat-lekat sehimgga membuatku sulit untuk bergerak atau berekspersi merasa ada yang mengawasi huh! Keluhku
“ra”
“hemm” dengusku yang masih berselayar pada ponsel pintarku
Gerak tangannya begitu cepat merampas ponselku.
“wa, kataku dengan tatapan sebalnya.
Apa bedanya kita bertemu dengan hanya chattingan kalau fokusmu hanya pada ponsel saja,
Sanggahnya padaku dan melanjutkan kicauannya tau enggak ra, zaman sekarang memang sudah canggih dan serba digital, sampai orang lupa dengan yang nyata, hahah tawanya.
Permisi pesannya mba,
Oia iya jawab kami dengan antusias, terutama aku karena sungguh lapar.
“oia gimana kabar orang tua ra” tanyanya sambil meneruskan makanannya,
“kalau ibu alhamdulillah baik, hanya penyakit bawaan usia saja jawabku
“apa itu tanyanya lagi.
“kolesterol dan asam urat
“kamu harus jaga makan ibu kalau gitu ra, kurangi yang santan santan jawabnya
“lalu kalau ayah kamu gimana? Tanyanya sambil menyuapkan makanan ke ruang mulutnya.
“aku hanya diam tak menghiraukannya
“ra tanyanya sambil mengangkat alisnya
“ ayah sudah lama pergi dan tak kan kembali jawabku sambil menata sendok dan garpu diatas piring.
“maaf gak bermaksud ra, katanya sambil menepuk pundakku berusaha menenangkan.
Sudah-sudah kok jadi melo gini suasananya suara ku memecahkan ketegangan kami.
“kamu harus beruntung ra, karena masih ada ibu,
“ha maksudnya. Tanyaku sambil menaikkan alis.
Aku sudah tinggal ibu, sejak berumur 5 tahun,
“sudah-sudah sanggahku sebelum dewa melanjutkan ceritanya aku menutupnya, memaksanya untuk tidak melanjutkannya.
aku tau sekali bagaimana kehilangan sudah menginjak usia 2 tahun kisah kehilangan ayah. Desember kala itu benar benar basah dengan air mata. semesta seolah begitu kejam menjemputnya tanpa beri isyarat pada kami.
Yang paling terpukul kala itu adalah ibu, pria yang yang menemaninya selama 23 tahun pada pernikahannya pergi untuk selamanya, ibu sama sekali tidak membencinya sekalipun pria yang kusebut ayah itu telah banyak menggoreskan luka dihatinya.
Ibu sangat rapi menyembunyikan peringai buruk ayah, ibu simpan sendiri luka itu. Sangat rapi bahkan untuk mengintipnya saja saat itu aku tidak ibu beri ruang. Sampai akhirnya waktu juga yang memberi kabar.
Pesan ibu yang selalu ku ingat: jika kelak nanti tuhan beri kesempatan ananda menjadi seorang istri, ingatlah saat akad itu kalian ikrarkan, ketahuilah kalian telah bersumpah janji bukan hanya pada penghulu dan para undangan terlebih-lebih kepada rabb-Mu sayang. Sebisa dan sekuat keputusan cinta kalian saat memutuskan untuk menikah begitu pula nanti saat mempertahankannya. banyak bukit dan jurang-jurang yang tak bisa ibu defenisikan Karena jalan yang kita tuju itu berbeda.
Jika lelaki yang kau pilih tak sebaik sebelum kalian menikah semoga tak ada dendam yang kau hadirkan dalam hidupmu, cobalah berdamai pada takdirmu dan genggam terus kepercayaan pada tuhanmu nak, karena Tuhan tak akan pernah salah menempat seseorang dalam hidupmu sekalipun itu yang akan menghancurkan hatimu.
Tetap tampakkan dia sebagai lelaki-lelaki yang patut dihargai dan dihormati oleh putra-putrimu. Jangan biarkan mereka membenci sosok sang ayah.
suasana makan siang saat itu menjadi hening saat aku menceritakan nasihat yang pernah ibu beri padaku.
2 notes
·
View notes
Text
Ketidaksempurnaan.
Mataku nanar melihat segala hal yang tertata rapi. Seperti hari ini kepalaku terasa berputar melihat jejeran pensil 2B yang lurus dengan proporsi yang pas di atas meja rekan kerjaku.
Aku memegang mulutku tiba-tiba karena sepertinya hasil makan siangku akan segera naik ke atas tenggorokan. Aku mual. Perubahan-perubahan pada tubuhku pasca pengobatan ini mengerikan. Aku merasa tidak normal.
Rekan kerjaku menatapku tidak mengerti, tetapi aku berhasil mengatasinya dengan baik jadi aku langsung tersenyum dan melembaikan tangan tanda pamit untuknya. Setidaknya untuk hari ini.
---
Kejadian mual yang sama hampir terulang lagi ketika aku melihat betapa lurusnya sendok, garpu dan pisau dihidangkan di atas meja ketika kami sedang berada di sebuah rumah makan.
Ketika ada rasa untuk pergi ke kamar mandi, tiba-tiba ada sekelibat tangan yang mengacak-acak susunan sendok, garpu serta pisau milikku. Semuanya menjadi berantakan sekarang. Ia melakukannya dengan satu tangan dan satu tangan lainnya mengacak-acak susunan miliknya sendiri. Matanya tetap menatap layar laptop karena ada deadline dadakan yang harus terselesaikan di saat jam makan malam. Laptopnya pun ia buat tidak lurus, sehingga ia duduk sedikit miring agar nyaman juga untuk lehernya. Semua ia lakukan dengan cepat tanpa bertanya atau dengan tatapan aneh.
Aku terdiam karena semuanya reda seketika. Yang tidak reda adalah air mataku dengan seluruh rasa syukur dalam hatiku dan jantung yang terus berdegup kencang. Rasa haru dan bahagia menyeru. Aku benar-benar berterima kasih padanya.
Ia adalah orang yang aku cinta dan aku ingin mencintainya sebagaimana ia mencintaiku selama ini.
---
Karena akan ada banyak orang yang tidak mengerti dan tidak mau menerima sesuatu tentang dirimu. Akan ada banyak orang yang menatapmu dengan aneh karena suatu hal yang kebanyakan orang lain tidak tahu tentangmu. Akan ada banyak orang-orang seperti itu...
Tapi yang menyayangimu dengan tulus, ia akan mencoba mengerti dan menerima sepenuhnya ketidaksempurnaanmu.
3 notes
·
View notes
Text
PRODUSEN GEROBAK ANGKRINGAN, 0856-4008-9109 (WA)
Kami merupakan Produsen / Sentra perajin yang menyediakan Jasa Pembuatan Furniture, salah satunya adalah gerobak angkringan di Klaten yang berada di wilayah Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dalam sebulan, kami memproduksi sekitar 50 an gerobak. Dikarenakan permintaan gerobak tak hanya berasal dari warga Bayat yang membuka usaha angkringan. Pesanan banyak berdatangan dari warga luar Klaten bahkan sudah menjangkau ke berbagai kota/kabupaten di Pulau Jawa dan Bali. Kami ingin merambah sampai ke luar Pulau Jawa seperti Sumatra dan Kalimantan. Akan tetapi terkendala dengan pengiriman.
Model gerobak angkringan relatif tak banyak perubahan. Desain / model gerobak yang kami produksi sesuai desain gerobak yang menjadi ciri khas warung angkringan. Ciri khas gerobak angkringan yakni tenda, tiga cerek, lubang untuk menempatkan anglo berisi arang panas dan teko (ceret), dua roda, serta terkadang ditambahi teplok.
Gerobak menjadi salah satu ciri khas warung angkringan atau hik selain menu nasi kucing serta tiga cerek untuk minuman. Gerobak dilengkapi dua roda serta 3 kursi panjang untuk tempat duduk para pembeli. Dan juga ada etalase yang bisa digunakan untuk menempatkan aneka hidangan makanan dan minuman khas angkringan yang maknyus..
Ukuran standar gerobak yang biasa kami produksi : Tinggi = 190 cm Panjang = 210 cm Lebar = 90 cm Ada juga yang pesan gerobak angkringan dengan model dan ukuran yang berbeda.
Soal harga sangat beragam, bisa request sesuai permintaan, kebutuhan, dan sesuai budget Anda. Harga mulai Rp.1,5 juta hingga Rp. 4 juta tergantung bahan / jenis kayu yang digunakan.
Selain menjual gerobak lengkap dengan kursinya, Kami juga menjual gerobak angkringan komplit beserta perabotan jualannya seperti tenda, teko, sendok, garpu, dan gelas. Untuk paket lengkap, harganya sangat terjangkau.., cukup Rp. 3 juta Sudah termasuk ongkir ke seluruh wilayah Pulau Jawa.
KENAPA ANDA HARUS MEMBELI GEROBAK ANGKRINGAN KAMI ??? Gerobak angkringan buatan para pengrajin di wilayah Bayat berkualitas dengan harga terjangkau. Kami kerap mendengar testimoni para pemesan dari luar kota. Para customer menuturkan gerobak buatan orang Bayat berbeda dibandingkan gerobak buatan warga dari luar kota.
Bahan Berkualitas
Harga Terjangkau
Ongkir Murah Sepulau Jawa
Proses Pengerjaan Cepat & Rapi
Perusahaan kami siap melayani Client dari perusahaan kecil, menengah hingga besar dan siap melayani Anda dimanapun Anda berada di Pulau Jawa. Juga melayani daerah industri : Bekasi, Karawang, Tangerang, Serang, Purwakarta, Cilacap, Semarang, Demak, Cilegon ,Surabaya, Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan
Kami melayani Pembelian SATUAN / ECER, GROSIR, & PARTAI BESAR. SIAP MENGIRIM KE 6 PROVINSI, SELURUH KOTA DI PULAU JAWA, diantaranya :
Provinsi Jawa Tengah Banjarnegara, Banyumas, Purwokerto, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Purwodadi, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Mungkid, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Ungaran, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Bantul, Gunungkidul, Wonosari, Kulon Progo, Wates, Sleman, Yogyakarta.
Provinsi Jawa Timur Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Kanigoro, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Ngasem, Lamongan, Lumajang, Madiun, Caruban, Magetan, Malang, Kepanjen, Mojokerto, Mojosari, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Bangil, Ponorogo, Probolinggo, Kraksaan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Batu, Blitar, Kediri, Surabaya.
Provinsi Jawa Barat Bandung, Soreang, Bandung Barat, Ngamprah, Bekasi, Cikarang, Bogor, Cibinong, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Sumber, Garut, Tarogong Kidul, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Parigi, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Palabuhanratu, Sumedang, Tasikmalaya, Singaparna, Banjar, Cimahi, Kota Depok , Pancoran Mas.
Provinsi Banten Lebak, Rangkasbitung, Pandeglang, Serang, Ciruas, Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Cilegon, Tangerang Selatan
Provinsi DKI Jakarta Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, Jakarta Barat, Kembangan, Jakarta Pusat, Menteng, Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Timur, Cakung, Jakarta Utara, Koja.
Bagi Anda yang ingin Pesan Gerobak Angkringan, silahkan chat WhatsApp di bawah ini : Kami mengutamakan Chat WA yang masuk.
ADMIN HP/WA: 0856-4008-9109 (Im3)
#gerobakangkringan#marketing#local seo#digitalmarketing#seo expert#jualgerobakangkringan#jualgerobakangkringanterdekat#klaten#jogja#karanganyar#pusatgerobakangkringan#harga gerobak angkringan#gerobak angkringan#jualgerobakangkringanmurah
2 notes
·
View notes
Text
Kemarin (22/01) aku jalan-jalan bersama seseorang.
Pukul 1 siang dia sampai di rumahku. Setelah memakai sandal dan pamit, aku menghampirinya yang menunggu di depan rumah. Kami berencana makan siang bersama, tapi kami belum menentukan mau makan apa. Sebelum keluar dari gang rumah, dia mengatakan ingin makan sesuatu yang pedas. Sampai di jalan raya, dia mengusulkan makan ayam geprek. Kami sepakat. Baru 5 menit berlalu, aku mengetuk bahunya dan bilang, “Gimana kalau makan di Waroeng Yanto? Kita udah lama enggak ke sana.” Ia menaikkan kaca helmnya, berseru, “Oh iya, ya, aku lupa ada tempat makan namanya Waroeng Yanto.” Kami tertawa. Mumpung belum terlalu ke selatan, aku mengarahkannya untuk lewat jalur hijau saja.
Jalur hijau atau jalur alternatif adalah caraku menyebut jalan di luar jalan raya dan jalan utama. Selain itu, jalur ini punya lebih banyak pepohonan di sisinya. Jadi, sepertinya enggak salah kalau menyebutnya jalur hijau.
“Nanti pertigaan Pasar Rejodani belok kiri ya.” “Aku belum pernah lewat sini.” “Oh ya?” “Iya. Belum pernah.”
Setelah itu kami menyusuri Jl. Plumbon. Mengikuti jalan. Sampai tahu-tahu tembus Jl. Kaliurang.
“Oalah, tembusnya sini ya. Aku baru tahu.” “Haha, baguslah, jadi tahu jalur baru.”
Waroeng Yanto bakal ramai, deh, soalnya ini hari Minggu, ujarku. Kami sudah mewanti-wanti sejak di jalan, memikirkan opsi lain kalau-kalau enggak dapat meja. Ia berhenti di area parkir motor tanpa mematikan mesinnya, lalu aku masuk duluan dan mencari meja kosong. Setelah memastikan masih ada tempat kosong, aku mengabarinya. Kami duduk di dekat pintu menuju dapur belakang. Semua meja sudah penuh. Biasanya, kami duduk di luar--lokasi paling strategis. Bayangkan ini: duduk di samping area masak, sambil menunggu makanan datang kami bisa melihat para chef sekaligus mencium aroma masakannya. Selain itu, kami enggak perlu merasa bersalah kalau merokok, karena ini di luar.
Kami pesan menu kesukaan masing-masing. Sayang, kerang sudah habis. Padahal kami berniat pesan kerang saus padang.
Pengalaman makan di Waroeng Yanto kali ini terasa lebih menyenangkan dari biasanya. Duduk di bagian dalam membuatku bisa memperhatikan pelanggan yang sedang makan, pelanggan yang kelaparan dan hampir bosan menunggu pesanannya datang, pegawai yang sibuk bolak-balik mengantarkan pesanan, Pak Yanto dan chef lain yang sibuk di depan kompor...driver ojol yang memenuhi area kasir, denting piring, sendok, garpu, dan gelas, serta asap dan api yang mengepul dari bawah kompor. Sesekali aku membagi perhatianku pada cerita orang di depanku. Ia menceritakan hari-harinya yang sedang berat. Aku tenggelam dalam suasana ini.
Pesanan kami datang. Kami sudah kelaparan banget. Setelah mengucapkan selamat makan ke satu sama lain, kamu fokus pada makanan di depan kami. Satu hal yang aku sayangkan adalah nasinya keras, sepertinya kurang air. Ini kali pertama kami dapat nasi yang keras, biasanya selalu lembut dan pas. Yah, nggak apa-apa, toh, masakannya tetap enak. Pada akhirnya kami enggak merokok ketika sebetulnya bisa. Sewaktu kami selesai makan, ada satu keluarga yang membawa bayi duduk di seberang kami.
Aku mengajaknya jalan-jalan ke sebuah mall yang belum lama ini direnovasi dan berganti nama. Saat akan mengambil karcis parkir, kami melihat area keluar parkir yang macet. Antrian motornya panjang banget, sampai menutupi jalan bagi motor yang baru datang dan mencari tempat parkir. Bagian dalam mall juga ternyata sangat ramai. Banget. Suasana Lunar New Year sangat terasa. Warna merah ada di mana-mana! Ada beberapa panggung yang mengadakan pentas seni dan perlombaan untuk anak-anak. Sangat... lively. Kami enggak ada niat beli sesuatu atau menuju ke tempat yang spesifik, jadi kami hanya jalan-jalan mengitari mall.
Masuk ke toko baju dan melihat-lihat, sambil menggosipkan selera baju masa kini yang aneh-aneh. Aku yang cenderung suka baju dengan model aneh-aneh (hanya belum ada kesempatan memakainya), sangat berbeda dengannya yang lebih suka baju model normal. Tiap aku menunjukkan satu model baju yang menurutnya aneh, ia akan geleng-geleng kepala. Hhh, anak muda zaman sekarang, ujarnya. Melihat responnya, aku jadi semakin jahil mengajaknya melihat model baju aneh lainnya.
“Liatttt, kalau aku pakai ini gimana?” kataku sambil mengangkat baju crop top dengan tali serut di bagian perut, yang membuat panjang baju ini bisa disesuaikan. Mau sampai menutupi perut, atau digulung sampai bawah dada pas. “Hmm...” hening sesaat, sambil ia mengerutkan dahi dan mengelus dagunya, “...bagus.”
Lalu kami melihat tag harganya, sama-sama kaget dan melotot, kemudian meletakkan kembali baju itu dan pergi melihat baju-baju model aneh lainnya.
“Dengan harga segitu, aku bisa dapat dress cantik dengan model yang lebih lucu dan bisa dipakai ke mana saja karena modelnya normal.” “Iya. Tapi tadi bagus juga. Hehe.”
Sesekali kami menilai outfit orang lain. Kami mengapresiasi perpaduan baju yang dipakai seorang perempuan. Ia memakai pleated school skirt warna-warni, tank top dan cardigan, dan sepatu boots serta kaos kaki berwarna karamel. Kami juga mengapresiasi seseorang yang pakai dress bunga-bunga lengan pendek, yang menjuntai sepanjang mata kakinya. Rambutnya digerai. Cantikkk, kataku. Iya, balasnya.
Kami terus mengobrol sambil jalan-jalan di dalam mall sampai sore.
2 notes
·
View notes
Text
Makan Malam
"Tumis kangkung ditaruh di sebelah mana, bu?"
"Telor dadar diirisnya seperti apa, bu?"
"Piringnya 4 ya, bu?"
"Bapak mau kopi atau teh saja?"
Bada isya dapur kami sibuk. Suara tanya beradu dengan tawa sesekali memenuhi ruangan. Kami menyiapkan makan malam bersama. Kemudian duduk manis mengeliling meja makan untuk santap malam bersama.
Keramaian dapur belum selesai. Kami melanjutkan cerita sembari menyuap makanan kami. Biasanya bapak akan mulai bercerita tentang hal-hal sederhana tapi penuh makna. Ibu yang sibuk memastikan isi piring bapak dan anak-anak terisi penuh dengan makanan bergizi yang dimasaknya tadi. Aku yang mengisi ulang gelas minum dan banyak cerita lain yang menemani makan malam kami.
"Sudah ibu, kami saja yang membereskan meja makan. Ibu bersiap istirahat saja."
"Atau menemani bapak menghabiskan teh manis, bu. Kami pastikan meja makan dan dapur bersih luar biasa." Timpal adik.
Suara-suara riang masih juga terdengar lepas makan malam kami selesai. Menumpuk piring dan gelas sembari mendengarkan kelanjutan cerita bapak. Atau menyimak curahan hati ibu seharian ini.
Makan malam menjadi yang paling kami tunggu di serangkaian kegiatan harian kami. Kami bisa bertukar cerita dengan leluasa berbarengan dengan nasi dan lauk disuap ke mulut, dicerna perut. Dari makan malam pula obrolan serius terlahir setelahnya. Kami bisa saling mengemukakan apa pun yang ingin kami sampaikan dengan serius. Bapak dan ibu yang pelan-pelan menyampaikan nasihat. Anak-anak yang membulatkan tekad mengatakan keinginan. Kami yang saling mendengarkan. Kami yang hadir utuh, menyimak cerita penuh.
...
"Bapak tidak makan, dek"
"Nanti katanya"
Aku mengambil piring, mengisinya dengan menu makan malam. Lalu hanya terdengar suara sendok garpu yang beradu.
2 notes
·
View notes
Text
PREMIUM! Bolu Pisang Panggang Coklat MAMIMELON di Cisalak Cimanggis
Mamimelon Cake mamimelon.id adalah produsen cake premium unggulan daerah Jakarta, Depok, Bekasi dan sekitarnya. Dibuat dari bahan pilihan grade A, dengan pembuatan handmade dan melayani berbagai cake by request, Mamimelon sangat cocok untuk menemani tiap momen istimewa Anda agar semakin manis dan berkesan. https://linktr.ee/mamimelon tart black forest bulat,black forest asli,black forest cookies,black forest classic,black forest cupcake
Kontak dan Pemesanan Hubungi
Kunjungi website https://mamimelon.id
Bolu Pisang Panggang Coklat: Kejutan Manis dalam Setiap Gigitannya
Bolu pisang panggang coklat adalah salah satu jenis kue yang tak hanya menggugah selera tetapi juga menyuguhkan kelezatan yang memanjakan lidah. Dengan perpaduan pisang yang manis dan coklat yang kaya rasa, bolu ini menjadi pilihan yang tepat untuk segala acara, mulai dari kumpul keluarga, arisan, hingga pesta ulang tahun. Rasanya yang lembut dan teksturnya yang moist menjadikannya sangat disukai banyak orang. Pada artikel kali ini, kita akan membahas segala hal tentang bolu pisang panggang coklat, termasuk cara membuatnya, variasi yang bisa dicoba, serta jawaban atas beberapa pertanyaan umum yang sering muncul seputar kue ini.
Apa itu Bolu Pisang Panggang Coklat?
Bolu pisang panggang coklat adalah kue bolu yang menggunakan pisang matang sebagai bahan utama, yang kemudian dipadukan dengan coklat untuk menambah rasa. Keistimewaan bolu ini terletak pada rasa manis alami pisang yang berpadu sempurna dengan kelezatan coklat, menjadikannya sangat cocok bagi Anda yang suka kue manis namun tidak terlalu berat.
Pada dasarnya, bolu pisang panggang coklat menggabungkan bahan-bahan sederhana namun menghasilkan tekstur dan rasa yang luar biasa. Pisang sebagai bahan utama memberikan kelembutan pada bolu, sedangkan coklat menambah kelezatan dan rasa yang kaya. Ini adalah kue yang mudah dibuat, namun hasilnya bisa memukau siapa saja yang mencicipinya.
Bahan-bahan untuk Membuat Bolu Pisang Panggang Coklat
Untuk membuat bolu pisang panggang coklat, Anda hanya membutuhkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di dapur rumah Anda. Berikut adalah daftar bahan yang perlu disiapkan:
Bahan Utama:
4 buah pisang matang (pilih pisang yang lembut dan manis)
200 gram tepung terigu serbaguna
150 gram gula pasir
100 gram mentega (margarine juga bisa)
3 butir telur
50 gram coklat bubuk berkualitas
1 sendok teh baking powder
1/2 sendok teh vanili
1/2 sendok teh garam
100 gram coklat chip atau meses coklat (untuk taburan)
Bahan Pelengkap:
100 gram coklat batang (untuk lelehkan dan digunakan sebagai topping)
Kacang kenari atau almond (optional, sebagai tambahan rasa gurih)
Dengan bahan-bahan tersebut, Anda sudah bisa memulai proses pembuatan bolu pisang panggang coklat yang lezat.
Langkah-langkah Membuat Bolu Pisang Panggang Coklat
Membuat bolu pisang panggang coklat tidaklah sulit. Ikuti langkah-langkah berikut dan Anda akan mendapatkan bolu yang lembut dengan rasa coklat yang menggoda.
Langkah 1: Persiapkan Bahan dan Peralatan
Sebelum memulai, pastikan semua bahan sudah siap dan peralatan dapur seperti mixer, mangkuk, loyang, dan oven sudah tersedia. Olesi loyang dengan mentega atau gunakan kertas roti untuk memudahkan proses pengeluaran bolu setelah dipanggang.
Langkah 2: Kocok Mentega dan Gula
Campurkan mentega dan gula pasir dalam mangkuk besar. Gunakan mixer dengan kecepatan sedang hingga adonan menjadi lembut dan berwarna lebih terang. Proses ini penting untuk menciptakan tekstur bolu yang lembut dan moist.
Langkah 3: Masukkan Telur
Setelah mentega dan gula tercampur rata, masukkan telur satu per satu. Kocok lagi hingga adonan semakin mengembang dan tercampur sempurna. Pastikan telur benar-benar tercampur dengan adonan mentega dan gula.
Langkah 4: Masukkan Pisang yang Telah Dihaluskan
Hancurkan pisang matang dengan garpu hingga menjadi puree atau gunakan blender untuk memudahkan prosesnya. Setelah itu, masukkan pisang yang telah dihancurkan ke dalam adonan telur dan mentega. Aduk rata menggunakan spatula hingga tercampur sempurna.
Langkah 5: Campurkan Bahan Kering
Dalam mangkuk terpisah, ayak tepung terigu, coklat bubuk, baking powder, vanili, dan garam. Setelah bahan kering tercampur rata, masukkan sedikit-sedikit ke dalam adonan basah, sambil terus diaduk perlahan menggunakan spatula. Pastikan adonan tidak terlalu kental atau terlalu cair.
Langkah 6: Tambahkan Coklat Chip atau Meses
Setelah adonan tercampur dengan baik, masukkan coklat chip atau meses coklat ke dalam adonan dan aduk perlahan hingga tercampur rata. Coklat ini akan meleleh saat dipanggang dan memberikan rasa coklat yang lebih kaya pada bolu.
Langkah 7: Panggang Bolu
Tuang adonan ke dalam loyang yang telah disiapkan. Ratakan permukaan adonan dengan spatula dan panggang dalam oven yang telah dipanaskan pada suhu 180°C selama 30-40 menit. Untuk memastikan bolu sudah matang, gunakan tusuk gigi. Jika tusuk gigi keluar bersih, berarti bolu sudah siap diangkat.
Langkah 8: Hias Bolu (Opsional)
Setelah bolu matang, biarkan dingin sebentar sebelum dikeluarkan dari loyang. Jika Anda ingin menambahkan topping, lelehkan coklat batang dan siramkan di atas permukaan bolu. Anda juga bisa menambahkan kacang kenari atau almond yang sudah dicincang sebagai hiasan.
Langkah 9: Sajikan
Setelah bolu pisang panggang coklat dingin, potong-potong sesuai selera dan sajikan. Nikmati bolu ini bersama secangkir kopi atau teh untuk pengalaman yang lebih sempurna.
Variasi Bolu Pisang Panggang Coklat
Selain resep dasar ini, ada beberapa variasi yang bisa Anda coba untuk menambah cita rasa bolu pisang panggang coklat:
Bolu Pisang Panggang Coklat Keju Tambahkan keju parut pada adonan untuk menciptakan rasa gurih yang berpadu sempurna dengan manisnya pisang dan coklat.
Bolu Pisang Panggang Coklat Kismis Jika Anda suka rasa manis dan sedikit asam, Anda bisa menambahkan kismis ke dalam adonan. Kismis akan memberikan rasa yang berbeda dan tekstur yang lebih menarik.
Bolu Pisang Panggang Coklat Pandan Untuk cita rasa yang lebih unik, tambahkan sedikit pasta pandan pada adonan. Aromanya yang harum akan memberikan nuansa berbeda pada bolu pisang panggang coklat.
FAQ tentang Bolu Pisang Panggang Coklat
1. Apakah saya bisa menggunakan pisang yang belum terlalu matang untuk bolu ini?
Sebaiknya gunakan pisang yang sudah matang sempurna karena pisang matang memberikan rasa manis alami yang lebih kuat dan membantu menciptakan tekstur bolu yang lebih lembut. Pisang yang belum matang cenderung kurang manis dan memiliki tekstur yang lebih keras.
2. Bisakah saya mengganti mentega dengan minyak sayur?
Ya, Anda bisa mengganti mentega dengan minyak sayur. Namun, mentega memberikan rasa yang lebih kaya dan tekstur bolu yang lebih lembut. Jika menggunakan minyak, bolu Anda tetap akan lezat, namun rasanya sedikit berbeda.
3. Bagaimana cara menyimpan bolu pisang panggang coklat agar tetap fresh?
Setelah bolu pisang panggang coklat dingin, simpan dalam wadah kedap udara di suhu ruang selama 2-3 hari. Untuk penyimpanan lebih lama, Anda bisa memasukkannya ke dalam kulkas, dan memanaskannya sedikit sebelum disajikan.
brownies coklat viral,premium double chocolate brownies,cake brownies,cake brownies ultah,cake brownies mini,cake brownies kukus,cake brownies panggang,cake and brownies,brownies cake birthday,best cake brownies,aneka kue brownies,aneka kue brownies kukus,bento cake brownies,bolu ultah brownies,brownies cake kukus
Baca juga:
#kueanniversarykecil#kueanniversarykorea#kueanniversarykoreanstyle#kueanniversarylove#kueanniversarylovecoklat#kueanniversarylucu#kueanniversarymewah#kueanniversarypacaran#kueanniversarysederhana#kueanniversarysederhanakecil
0 notes
Text
Besok Ujian
"Guys!"
Helena mengabaikan panggilan Claretta. Perempuan dengan sapaan hangat Helen itu memilih kembali membaca buku catatan miliknya, membalik halaman, mengingat setiap kata yang ia catat dibuku.
Lexa menahan tawa melihat wajah cemberut Claretta, "udahlah Cla, si Helen kalau udah belajar ga usah lu ganggu. Eksistensi lu kek ga ada gunanya."
Claretta memanyunkan bibirnya, ia memilih untuk duduk di sebelah Lexa. Melihat gadis itu berselancar di dunia media sosial. Lexa menggeser tempat duduknya. Kemudian kedua anak manusia itu fokus melihat video dari handphone.
'Naik anjing aja naik anjing, naik anjing juga enak. Ga usah pakai bensin lagi.'
"Naik kuda aja naik kuda, naik kuda juga enak. Bisa ditambahin kereta lagi," Lexa tertawa terbahak. Disebelahnya ada Claretta yang menepuk meja dengan heboh.
"Anjirr, Xa."
'Gue tunjukin 🕺🏻 rumah sudah jadi 🕺🏻 dan siap huni 🕺🏻."
Claretta berjoget heboh, Lexa mengeraskan volume handphonenya, menyaksikan Claretta menirukan video viral itu. "Gue tunjukin, rumah sudah jadi dan siap huni~~~" teriaknya dengan senyum lebar.
Helena melipat tangan, memandang kedua temannya dengan wajah datar. "Bocah gila. Diem, nggak?!" Dia mengetukkan pensil ke meja, suaranya penuh kesal. "Belajar, belajar!"
Tawa Lexa mereda perlahan, meski senyumnya masih tersisa. "Santuy, santuy. Kita pasti bisa." Ia asal menarik sebuah buku dari tumpukan dekat meja belajarnya. "Mulai dari mana, nih?"
Namun, Claretta tiba-tiba terdiam, matanya membelalak. "Lexa... Lu serius mau belajar pakai Bawang Merah Bawang Putih?"
Tawa Claretta kembali meledak, kali ini lebih keras. Tangannya menunjuk Lexa dengan ekspresi menggoda. Peaa! Mau jadi bawang merah atau bawang putih, hah?"
Lexa menahan senyumnya, merasa bodoh dan lucu di saat yang sama. "Nggak! Gue pengen jadi ibu tirinya!" serunya sambil mengangkat dagu dengan gaya sombong, lalu tertawa keras, suaranya menggema seakan sedang berakting.
Claretta langsung memeluk Lexa dengan gaya dramatis, wajahnya mendongak penuh keputusasaan. "Tidak! Mamak! Tolong jauhkan aku dari ujian, Mak!" katanya dengan suara memohon.
Lexa menyambut akting itu dengan senyuman lebar, menepuk punggung Claretta seperti seorang ibu. "Tenang saja, anakku. Sesungguhnya ujian sebenarnya adalah ujian hidup. Bukan ujian akhir semester."
Helena, yang sedari tadi hanya memandang mereka, akhirnya menepuk jidatnya dengan kesal. "Ini belajar atau latihan buat drama?!" gumamnya, menyerah. Rencana 'belajar bersama' mereka benar-benar kacau dan terlihat mustahil untuk dilaksanakan. Namun, tangannya mengambil buku besar dengan beratus halaman dari dalam tasnya.
Saat itu, tubuh Claretta dan Helena seketika membeku. Melihat senyuman manis milik Helena, "latihan soal dulu, Mak."
༶•┈┈⛧┈♛༶•┈┈⛧┈♛༶•┈┈⛧┈♛
Meja makan penuh dengan aroma makanan yang menggoda—ayam panggang berbumbu, sup jagung, dan minuman segar menggugah selera. Suara sendok garpu yang beradu dengan piring sesekali terdengar, berpadu dengan tawa kecil dan obrolan ringan.
"Ayam, mau ayam." Lexa mengulurkan tangannya, menunjuk dengan mata berbinar.
Tanpa banyak bicara, Kenzo mengambil paha ayam yang ditunjuknya dan menaruhnya di piring sang adik. Lexa tersenyum lebar, gembira menerima pelayanan istimewa itu.
Sementara itu, Alden meletakkan gelasnya setelah meneguk air dingin. "Besok ujian," katanya singkat, memecah keheningan yang nyaman.
"Stop," ujar Lexa, melirik adiknyaya dengan ekspresi tajam. "Nikmati ayam yang ada."
Carlos tertawa kecil melihat interaksi anak-anaknya. Ia melirik Lexa sambil mengunyah pelan, "Lexa, udah belajar?" tanyanya lembut.
"Udah, Abah," jawab Lexa tanpa ragu, wajahnya polos.
"Bohoong, bohong!" seru Mahen sambil menyeringai. "Gue denger lu ketawa gede banget tadi sore, sama Claretta."
"Berisik yaa, Bang Mahen." Lexa menatap Mahen dengan senyuman manis.
"Yakin, Lexa?" Carlos menatap putrinya lekat-lekat, seolah ingin membaca isi pikirannya. "Belajarnya yang bener, ya."
Lexa, yang masih sibuk mengunyah potongan ayam, mengangguk sambil tersenyum santai. "Iya, Abah. Lexa akan belajar sungguh-sungguh!"
Carlos tersenyum, menahan tawa. "Nah, pinter."
Dengan ekspresi jahil, Lexa menelan makanannya lalu berkata, "Lexa belajar sungguh-sungguh banget, sampai otak aku mau meledak!"
Carlos langsung tergelak, terhibur oleh kelakar anaknya. "Kasian otak Lexa, sehat-sehat, ya," ujarnya dengan nada bercanda.
Dia lalu menatap Lexa dengan serius namun lembut. "Besok kalau soalnya pilihan ganda, jawabnya yang bener. Jangan ngitung kancing, oke?"
Lexa tertawa kecil. "Siap, Abah. Nggak ngitung kancing kok!"
Di sebelah, Kenzo menatap Lexa tak kalah lembutnya, menambahkan perkataan Carlos dengan nada penuh perhatian, "Kalau bingung antara dua pilihan, coba pakai sistem eliminasi. Telaah dulu. Kalau yakin satu benar tapi ragu-ragu, jangan langsung jawab. Pikir pelan-pelan."
Hari ini hari Senin, Lexa dan Alden sudah siap berangkat ke sekolah. Setelah berpamitan dengan keluarga, mereka melangkah keluar menuju mobil.
"Semangat, Al!" ujar Lexa sambil mengepalkan tangannya.
Alden tertawa kecil. "Iya, Kak Lexa juga semangat, ya."
Keduanya berpisah di lorong sekolah, melangkah menuju kelas masing-masing. Saat memasuki ruangannya, Lexa mendapati suasana kelas yang beragam—beberapa temannya sedang serius membaca catatan, ada yang berbisik-bisik berdiskusi, sementara di sudut lain, seorang siswa hanya memandangi dinding dengan wajah pasrah.
Lexa duduk di bangkunya, menoleh pada Claretta yang berada di meja sebelah. Ia mengedipkan mata sambil tersenyum lebar. "Oke, nggak?" bisiknya.
Claretta menatapnya dengan percaya diri. "Oke banget!"
Bel tanda ujian berbunyi. Ruangan langsung sunyi, hanya terdengar suara langkah para pengawas yang mondar-mandir di antara barisan siswa. Lexa memulai ujiannya, mencoba fokus.
Pelan-pelan, Lexa menurunkan kecerahan layar. Jarinya bergerak cepat, mengetik dengan cemas.
'Labanya 18.000.000? Ini bener apa salah?' tulisnya, berharap Claretta atau Helena akan membalas.
Beberapa detik berlalu tanpa balasan. Lexa menggigit bibirnya, lalu mengetik lagi dengan sedikit panik.
'Labanya laba rugi atau bersih?'
Matanya sesekali melirik ke arah pengawas yang berjalan lambat, memperhatikan satu per satu siswa. Keringat dingin mulai muncul di pelipisnya, tetapi Lexa mencoba tetap tenang, meskipun dadanya berdegup kencang.
'Pinter, udah gue jejelin kemarin soalnya juga. Masih kurang?'
Pop up notifikasi Lexa terima, balasan dari Helena menyurutkan rasa gugupnya.
'Ga ada nanya-nanya. Jawab sendiri'
'Helena mengubah setelan grup untuk mengizinkan hanya admin yang dapat mengirim pesan ke grup ini'
"...."
Lexa menoleh ke arah Claretta, namun yang ia dapat malah Claretta dengan tampang pasrah nya.
1 note
·
View note