#mengingat
Explore tagged Tumblr posts
Text
Cerita Pendek | Sumpit
sudah tahu hanya sepihak rindu, masih coba lempar dadu peruntunganku ♫
lagu entah siapa berputar di area resto, menemani para pekerja korporat istirahat makan siang. restoran masih ramai meskipun waktu sudah menunjukkan pukul satu siang.
pesananku datang. “Kak, mau konfirmasi, mango dessert-nya dikeluarkan di akhir, ya?” aku mengiyakan, sambil menggeser beberapa barang di meja agar makan siangku muat di sana. setelah hidangan tersaji, terakhir, waitress meletakkan tisu dan sumpit. seketika, aku merasa dadaku sempit. ‘dia nggak bisa pakai sumpit..’
“saya coret yang sudah, ya, Kak.” aku tidak mengangguk, namun tetap dicoretnya. aku mengambil sumpit dan menatapnya, ‘sial, ternyata dia nggak bisa pakai sumpit, lah aku repot-repot belajar kemarin. haha.’

mesin waktu di kepala lantas berdesing, menyala, memutar keping memoria saat pertama berjumpa, ‘duh, nggak ada sendok garpu, ya? aku nggak bisa pakainya, aku China KW.’ aku tertawa.
mesin waktu berdesing kembali, melompat ke pertemuan terakhir kita, ‘wah, pakai sumpit, ya. aku lupa.’ kupatahkan leher ke kanan sambil merogoh saku tas, mencari sendok lipatku. ketemu! kusodorkan padamu lalu katamu, ‘kamu nggak pakai? mau kutanyakan ke resto?’ aku tertawa kecil, ‘aku bisa kok pakainya, aku belajar.’
lupa buta atau ku batu ♫
mengingatmu menyenangkan. tapi kurasa, bersamamu, lebih kuinginkan..
2 notes
·
View notes
Text
Mengulang ingatan
Kapan terakhir kali memorimu mengingat masa lalu? Jika ditanya aku, aku masih mengingat saat aku kecil sekitar umur 3-4 tahun. Namun tidak semua kejadian, hanya beberapa kenangan saja.
Seperti ulang tahunku yang dirayakan, cubitan bibiku yang masih membekas di pipiku. Ya itu juga salahku, karena bermain hujan-hujanan. Lubang hidung yang hitam karena lampu sumbu. Mamak yang selalu ngajarin abang dan aku mengaji dan bercerita sejarah nabi. Lalu ditutup dengan nyanyian qasidah
Lalu ketika aku masuk TK, kamera kecil atau biasa dibilang tustel yang dibeli Mamak siap mengambil gayaku sebelum berangkat sekolah. Ya bisa dibilang satu album itu penuh dengan photoku yang kece heheh.
Saat aku mulai bersekolah sarapan pagi yang nikmat selalu tersedia. Mulai dari ayam goreng buatan Mamak, telur ceplok setengah matang, bubur ayam, nasi goreng dan banyak lagi. Tapi yang aku suka adalah bubur ayam.
Oh iya dari tadi aku tidak ada menulis yang berkaitan dengan Papaku. Karena ketika aku menulis kenangan tentang Papa seketika mataku berkaca-kaca dan dadaku terasa sesak. Ya rindu... Rindu yang belum berujung temu.
Kalau begitu segini aja dulu aku bercerita, besok kita lanjutkan ya. Btw aku nulisnya lagi mati lampu dan hujan. Aku juga lagi bersama Mamak, jadi ntar kalau aku mewek Mamak nanyain lagi. Kata Papa aku gadis yang strong heheh.
6 notes
·
View notes
Text
setelah lelah marah-marah, biasanya kita akan menghindari pemicunya, tapi tidak sepaket dengan melupakan reaksi orang-orang yang sempat tertangkap mata saat keadaan diambang batas kesadaran...
dan itu memuakkan!
2 notes
·
View notes
Text
[Bag. 02] Bimbingan Merawat Jenazah Sesuai Sunnah
Nasehat : PERBANYAKLAH MENGINGAT-INGAT KEMATIAN ! Saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh…. Pernahkah kita melihat mayit/jenasah yg keadaan matanya terbelalak/terbuka ? Mengapa bisa begitu ? Terus, apa yang harus kita lakukan bila mendapati kondisi jenasah seperti itu ? Untuk mengetahui jawaban dari semua itu, mari kita perhatikan hadits yg mulia berikut ini : Dari Ummu Salamah radhiyallahu…

View On WordPress
#Al Ustadz Abu Abdirrohman Yoyok WN#PERBANYAKLAH MENGINGAT-INGAT KEMATIAN !#[Bag. 01] Bimbingan Merawat Jenazah Sesuai Sunnah
0 notes
Text
HUH BESOK INFO BARU GASI KAN
0 notes
Text
Aku suka perasaan ini, perasaan tidak berdaya dan membutuhkan Allah.
Walaupun terkadang harus diawali dengan kejadian tidak menyenangkan : entah dari perilaku atau tutur kata orang lain yang tanpa sengaja menyakiti, dari beratnya jalan perjuangan mewujudkan mimpi, atau hal-hal lainnya
Kuakui ketika semuanya mudah seringkali aku lalai dan harus memaksakan diri untuk mengingat Allah.
Semoga pelan-pelan, perasaan merasa butuh ini selalu hadir di hati dalam kondisi apapun. Dalam kondisi mudah, sulit, bahagia maupun sedih.
Karena sejatinya seorang hamba memang selalu butuh Tuhan-Nya, setidaknya untuk menenangkan hatinya.
553 notes
·
View notes
Text
tidak semua..
tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
beberapa waktu ini berseliweran tulisan di media sosial seperti ini,
otak: gak harus dia.
hati: gak, harus dia!!
dan aku jadi teringat dengan beberapa kejadian waktu lalu, tentu cerita ini aku tulis sudah atas persetujuan kedua belah pihak. berawal dari suami yang sering dimintai temannya laki-laki untuk dibantu dicarikan jodoh. sejak awal suami tidak ada niatan untuk menjadi perantara seseorang mencari jodoh. namun entah mengapa suami berubah pikiran dan mau membantu temannya mencarikan jodoh.
suami melihat keseharian temannya ini yang Masya Allaah sekali. mulai dari keilmuannya tentang agama, adab, akhlaknya ia yang sopan, lemah lembut, serta secara fisik teman suami ini tergolong tinggi, kulit bersih terawat untuk ukuran laki-laki, berjenggot, dan teduh.
lalu suami membicarakan ini denganku, bertanya kepadaku apakah aku punya teman perempuan yang juga mencari jodoh. aku terpikirkan dengan seorang teman, aku kenal baik sebelum aku menikah bahkan sampai aku telah menikah. dia perempuan yang baik, lemah lembut sekali, tutur bicaranya lembut namun tidak lebay. dia cantik, berpendidikan tinggi (S2), agamanya baik, selama bermuamalah dia orang yang amanah. menurut pandanganku dia akan cocok dengan teman suami.
singkat cerita, aku dan suami bersepakat untuk membantu keduanya menjembatani proses ta'aruf. barangkali Allaah takdirkan mereka berjodoh,. karena akan Masya Allaah, sekali jika memang mereka bersatu. pertukaran biodata keduanya sama-sama ada ketertarikan, cocok dan bersepakat untuk lanjut ditahap berikutnya. tahap berikutnya mereka bertemu untuk nadzor. kedua belah pihak pun setuju, proses ta'aruf berjalan dengan baik.
selama proses ta'aruf berlangsung aku dibuat takjub oleh kedua pasangan ta'aruf ini. mereka benar-benar menjaga diri mereka dari hal-hal kecil selayaknya bermudah-mudahan berkirim pesan tanpa udzur. mereka berdua bahkan tidak tahu nomer satu sama lain. komunikasi dilakukan benar-benar melalui kami selaku perantara. komunikasi berjalan dengan baik, bahkan pertanyaan yang diajukan ketika proses bertemu benar-benar berbobot, tidak menya-menye, point penting ekonomi, pengasuhan anakpun mereka bicarakan dengan baik. keduanya bersepakat untuk lanjut ke proses khitbah dan bersepakat untuk menikah.
ujian dimulai.
ketika kedua belah pihak bersepakat untuk menuju jenjang pernikahan. mereka diuji satu sama lain. orangtua teman perempuanku jatuh sakit, ayahnya stroke. ketika ayahnya sakit, tanggal pernikahan yang sudah ditentukan terpaksa dimundurkan dari rencana. sebab temanku ingin melakukan baktinya sebagai anak sebelum menjadi istri orang. laki-lakinya setuju untuk menunggu beberapa bulan sampai ayahnya sembuh atau setidaknya bisa beraktivitas dengan tidak dibantu.
selama proses perawatan ayahnya, mereka berdua tidak ada komunikasi. benar-benar menjaga satu sama lain. lalu ujian berikutnya datang di pihak laki-laki. ibu dari pihak laki-laki memiliki calon yang ingin dikenalkan ke anak laki-lakinya. awalnya teman laki-laki suamiku ini menolak, sebab ia sudah berjanji akan menunggu ayah calonnya ini sembuh. namun ibunya sudah tidak sabar ingin melihatnya segera menikah, mengingat usianya sudah tidak muda lagi menurut pandangan sang ibu. "35 tahun umur yang sudah seharusnya bisa meanugerahi ibumu ini cucu"
meski teman suamiku ini sudah ngaji, sudah paham, namun ia mengatakan bahwa ia masih perlahan-lahan memahamkan Islam di keluarganya terutama ibu bapaknya. aku memahami ini, bahwa tidak semuanya dari kita cukup beruntung bisa lahir dan tumbuh di keluarga yang paham nilai-nilai dasar agama Islam.
sampailah pada putusan final, suami mendapat undangan langsung dari teman laki-lakinya tersebut. suamiku cukup kaget dan menanyakan bagaimana dengan proses ta'aruf yang ia jalani. sebab dari kabar terakhir keduanya memutuskan untuk ditunda, menunggu dan saling menjaga ditempatnya masing-masing. belum ada salah satu pihak yang memutuskan untuk diakhiri.
pada akhirnya teman suami merangkul suami dengan meminta maaf dan menangis. ia siap pergi menemui teman perempuanku untuk mengakhiri proses ta'aruf nya dan meminta maaf sebab memutuskan sepihak. dia tidak menjelaskan kenapa akhirnya ia memutuskan memberikan. undangan ke suamiku. namun setiba dirumah suami bercerita dan akhirnya kita mencoba memahami sudut pandang satu sama lain, bahwa tidak semua kebaikan-kebaikan akan cocok. tidak semua ikhtiar baik yang dilakukan akan berakhir dengan kesepakatan. bahwa tidak semua rencana manusia akan berjalan sesuai dengan kemauannya. manusia boleh berencana bagaimanapun, pada akhirnya Allaah yang menentukan takdir untuk kita semua.
singkat cerita, aku, suami, dan teman laki-laki suami bertandang kerumah teman perempuanku. untuk meminta maaf, untuk meminta kelapangan hatinya, untuk memutuskan proses ta'aruf ini. aku meminta maaf kepada temanku dan ikut menangis dengannya ketika selesai, dan suamiku juga menenangkan temannya yang menangis dimobil. rasanya semua merasakan sakit tak berdarah satu sama lain.
baru kali ini, aku merasakan sakitnya dari berakhirnya prosesi ta'aruf. bukan karena perempuan ini temanku, atau laki-laki itu teman suami. melainkan sedihnya melihat perpisahan kedua orang yang menurut pandanganku keduanya ini baik, dan akan cocok bila bersatu. namun sekali lagi Allaah lebih tahu mana yang terbaik untuk hambanya.
aku dan suami menghadiri pernikahan teman suami. kami berdua hadir di acara ijab qobulnya. berlangsung khidmat. aku berada diruang tunggu mempelai pengantin wanita. aku duduk bersebelahan dengan seorang ibu yang jika dilihat usianya seperti ibuku sendiri. rupanya benar, beliau adalah orangtua dari calon pengantin. aku memberikan tisu dan minum untuk menenangkannya, dan tak terasa aku dan beliau terlibat obrolan yang mendalam.
selama perjalanan pulang aku terdiam sambil ku takjubi apa yang sedang aku rasakan. aku bercerita kepada suami bahwa aku bertemu dengan ibu pengantin temannya. rupanya si A (inisial nama pengantin) ini sudah yatim sejak umur 5tahun, ibunya membesarkan dia dan kedua saudaranya sendiri. si A ini lulusan terbaik di LIPIA ditahun itu. seorang hafidzah, S2, dan dia punya yayasan tempat untuk anak-anak mempelajari Al-Qur'an. dan disaat yang sama aku mendapat kabar di Wa dari teman perempuanku. bahwasanya ada seorang kakak kelasnya datang kerumah dan memitanya langsung ke orangtuanya. dia menerimanya dan bersepakat bulan depan untuk menikah. sebab calonnya yang juga kakak kelasnya ini sedang menempuh study S3nya ini di Malaysia.
ya Allaah, lalu aku menangis. kedua orang baik ini bertemu dengan pasangannya masing-masing dengan caranya masing-masing. selama perjalanan pulang pembicaraanku dan suami hanya tentang mereka berdua. kami mencoba menelusuri satu per satu yang membuat masing-masing dari kami berpikir tentang bagaimana jodoh itu berjalan. bagaimana ketetapan Allaah itu terjadi.
if something is destined for you, never in million years it will be for somebody else.
Barangkali kita pernah. menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalananya. meski pada akhirnya ketetapan Allaah yang jadi pemenang.
barangkali kita pernah. melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
barangkali kita pernah. dibuat takjub atas perjalan yang Allaah kehendaki. sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
pada akhirnya kita akan paham bahwa tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
akhirnya aku memahami kembali, benar ya, seseorang yang begitu menjaga dirinya akan Allaah jodohkan dengan seseorang yang juga terjaga dengan baik. dan akupun juga menyadari bahwa sesuatu yang kita tangisi kelak akan kita syukuri pada akhirnya. Allaah tidak akan membiarkan hambanya yang sudah bersabar tanpa memberikan kabar gembira.
menuliskan ini dengan perasaan masih haru, dan berkaca-kaca, lalu hujan turun. || 19 Januari 2025
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#doa#rumahtanggamuda#menikah#pernikahanimpian#pernikahan#ujianrumahtangga#ujian#proses#ta'aruf
312 notes
·
View notes
Text
Bukankah ada banyak luka yang harusnya memang terbuka agar ia cepat kering dan sembuh? Luka kita mungkin sama, cara menyembuhkannya adalah dengan membiarkannya tetap terbuka, dan kita membiasakan diri dengan sakit dan perihnya, hingga ia hambar dan tidak terasa lagi. Berdamai itu membiasakan, sebab mustahil untuk melupakan.
Melupakan itu hal yang sulit dan rumit, sebab memang begitulah memori otak kita dirancang, agar selalu mengingat pada peristiwa penting dalam hidup kita, entah baik atau pun buruk.
Tidak ada yang bisa mengatur lisan dan tindakan orang lain bukan? Kitalah yang seharusnya bisa mengatur bagaimana untuk meresponnya, tidak memang, tapi begitu seharusnya.
Untuk setiap luka yang hari ini kita dapatkan dan masih membekas, berdoalah pada Tuhan, agar diberikan hati yang lapang dan sabar. Ujian itu mustahil ada jika tanpa jawabannya, dan kita pun harus belajar agar lulus dari ujian tersebut, dan sebaik-baik belajar adalah dengan berkaca pada pengalaman. Entah pengalaman kita atau orang lain.
Dewasa itu rumit ya... Gapapa, insyaallah serumit-rumitnya menjadi dewasa, ia akan berbuah kebaikan. Selalu sertakan Allah ya, untuk setiap langkah kita.
@jndmmsyhd
427 notes
·
View notes
Text
KENIKMATAN BERSAMA KAKAK ISTRIKU DAN ISTRIKU DALAM SATU RUMAH
Namaku Andre dan Maya nama istriku. Sudah setahun menikah kami belum memiliki momongan. Kami tinggal disebuah perumahan yang lumayan mewah. Aktifitas istriku bekerja disebuah Bank Swasta dibagian customer service. Dirumah kami tinggal bertiga dengan kakak istriku yang bernama Shanty. Sejak Mbak shanty bercerai, istriku meminta izin kepadaku bahwa kakaknya sementara tinggal bersama kami dan aku mengizinkan dia untuk tinggal bersama.
Hari demi hari dan bulan selama tinggal bersama kami, setiap malam kulihat kakak istriku, selalu memakai baju-baju tidur satin yang sangat seksi dan membikin aku bergairah. Tapi aku berusaha tetap tidak terpengaruh semua itu karena aku berusaha netral dan menggangap itu hanya biasa saja dan masih aku anggap istriku yang paling seksi.
Tak terasa satu tahun kami bertiga tinggal dalam satu rumah dan hubungan kami semakin lebih akrab lagi dan kadang-kadang Mbak Shanty lebih perhatian dari pada istriku bila istriku sibuk dengan pekerjaanya. Apalagi sejak istriku dipindahkan dikota B, istriku sering pulang kerumah hingga larut malam dan kadang juga tidak pulang karena kondisi perjalanan dari tempat kerjanya yang baru lumayan jauh.
Singkat cerita setiap aku pulang beraktivitas dari rutinitas pekerjaanku, begitu selesai aku mandi pasti dimeja makan ada dua cangkir minuman yang telah disediakan oleh Mbak shanti dan setiap aku dan istriku meminumnya pasti kedua mataku langsung ngantuk berat. Tak lama aku pun langsung tertidur.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.
Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Dan Aku berangapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja. Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istriku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk buang air kecil, begitu aku melihat kontolku, ada bekas sperma kering dan Kupegang batang kontolku dan bulu kemaluanku kok terasa lengket dan ketika kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.
Aku berpikir kok mimpi basah tapi ada bau lendir perempuan, apa semalam istriku lagi birahi tapi tidak membanguanku atau aku diperkosa sama makhluk gaib. Jadi pusing aku untuk memikirkan itu dan Saat kami bertiga sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
Hari kedua, ketiga dan keempat kok terjadi lagi selalu ada sperma kering dibatang kontolku. dan setiap aku dan istriku meminum air yang sudah disiapkan oleh Mbak Shanty kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku. Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur.
“Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.
Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya. Akupun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang kembali. Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut bulu kemaluanku, aku bertanya tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?
Satu minggu berlalu. Aku terus berpikir sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama satu minggu ini setiap malam. Apa ada mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur atau apa karena Mbak shanty memberi minuman itu dan setiap habis meminumnya aku jadi ngantuk dia mempekosaku karena dia sudah lama menjanda.
Nanti malam aku coba untuk tidak meminum buatan Mbak shanty tapi pura-pura meminumnya. Tapi istriku tetap sengaja kusuruh minum. Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang sebentar. Istriku pamit untuk tidur karena ngantuk tapi kali ini tidak terjadi padaku, apa karena aku tidak meminum ramuan Mbah shanty tersebut. Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar, istrikupun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.
Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya, Apa karena aku tidak meminum ramuan buatan Mbak Shanty. Tapi setelah setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku terbuka dan menutupnya kembali dan kudengar langkah kaki menghampiri kearah kamarku. Aku pura-pura tertidur. Saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata Mbak Shanty kulihat sudah berada disampingku. Aku terus pura-pura tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Mbak Shanty.
Detak jantungku berdebar saat Mbak Shanty hanya memakai daster satin yang sangat seksi tanpa Bra dan Celana dalam, langsung mengelus elus batang kontolku yang masih terbungkus celana pendek. Aku hendak menegurnya, namun aku sengaja membiarkan apa yang akan dilakukan oleh Mbak Shanty dan aku berusaha berpura-pura tertidur. Mbak Shantypun langsung menurunkan celana pendek tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan istri ku terbangun atau mungkin juga Mbak Sahnty sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali.
Celana pendeku sudah terlepas semua hanya baju saja yang masih melekat ditubuhku, jantungkupun makin berdebar, aku terus berpura-pura tertidur dengan rasa penasaran atas perbuatan kakak istriku ini. Aku menahan napas saat Mbah Shanty mulai menjilati dan mengulum batang kontolku, hampir saja aku mendesah tapi aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesah dan membiarkan Mbak Shanty terus melanjutkan aksinya.
Batang kontolku sudah berdiri dengan tegaknya, Mbak Shanty dengan asiknya terus mengulum batang kontolku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi kakak istriku itu.
Kutahan semua gejolak birahiku dan ku biarkan Mbak Shanty terus melanjutkan aksinya. Tiba-tiba Mbak Shanty melepas kulumannya dan bangkit berdiri dan mulai naik ketempat tidur, langsung naik keatas tubuhku yang terlentang ditempat tidur dan daster satin yang dipakainya dinaikan sedikit dan mengangkangiku tepat diatas batang kotolku, makin tak karuan detak jantungku.
Digemgamnya kontolku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan kebelahan vagina Mbak Shanty. Aku sudah tidak tahan lagi, Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku Sambil berjongkok, batang kontolkpun diarahkannya kelubang vaginanya.
Perlahan-lahan sekali Mbak Shanty menurunkan pantatnya memasukan batang kontoku ke lubang vaginanya sambil memejamkan kedua matanya sambil menikmati setiap batang kontolku masuk menyentuh dinding vaginanya.
“Ahh.. ahh nikmat sekali rasanya”, desahan Mbak Shanty mulai terdengar kecil saat semua batang kontolku telah amblas masuk tertelan lubang vaginanya.
Sambil aku berusaha terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.
“Ahh.. anghhh”, Mbah shanty menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.
Kakak istriku terus menjerit, mendesah, tanpa takut aku dan istri terbangun. dia terus bergoyang naik turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Mbak Shanty mulai mengejang -gejang. Desahan dan jeritan panjang terdengar dari suara kakak istriku yang baru saja mendapatkan orgasme.
Mbak Shanty langung merebahkan dan menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka kedua mataku dan tiba-tiba Mbak Shanty kaget saat kedua mataku terbuka.
“Jadi selama ini aku tidak bermimpi dan tidak pula tidur dengan mahluk gaib melainkan dengan kakak istriku sendiri”, Mbak Shanty bangun karena kaget tapi langsung saja kupeluk agar dia tidak bangun dari atas tubuhku.
“Mas Andre ternyata kamu tidak tidur Mas?”. Sambil melihatku tanpa berkedip.
“Iya kenapa Mbak”.
“Mas nggak meminum air yang Shanty sudah bikinkan itu?”.
“Ngak Mbak dan aku tidak meminumnya tapi aku pura-pura meminumnya”, Kakak istriku jadi salah tingkah dan serba salah, mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.
Batang kontolku yang masih tegang itu masih tertancap didalam vaginanya dan saat Mbak Shanty akan melepaskanya untuk bangkit dari peluakan tubuhku sengaja tidak kulepas.
“Mas..Andre....maaf ..mas kalau aku sudah lancang dan berani seperti ini memberi minum agar mas tertidur pulas demi kenikmatan Mas”, kakak istriku sedikit menangis.
Aku merasa kasihan melihat kakak istriku seperti itu, apalagi aku sendiri sudah sangat terangsang akibat permainan Mbak Shanty tadi saat aku pura-pura tidur.
“Mbak sudah jangan sedih, aku tau Mbak membutuhkan seperti ini semenjak suami Mbak bercerai dan aku tadi juga menikamati permainan Mbak yang sangat Hot ini jadi sekarang aku belum tuntas....tolong bikin aku puas Mbak”, aku peluk, kucium bibirnya.
Kupeluk Mbak Shanty yang masih berada diatas tubuhku dan kamipun berciuman dengan saling berlumatan seperti hewan kehausan.
“Anghh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap puting susunya yang menonjol menjeplak kain satin dasternya dan kuremas dadanya dengangan jari tanganku.
“Ah.. Mas nikmat..sekali Mas....terus Mas”, kutelusuri seluruh tubuhnya dari bagian dadanya terus turun kebagian perutnya yang datar itu.
Kuangkat tubuh Mbak Shanty untuk pindah kedalam kamarnya dan setelah kurebahkan dia diatas tempat tidur lalu kuhisap dan kijilat itilnya sambil kugigit-gigit kecil.
“Anggghh Mass....terussss.....Mass.....”, jeritnya, saat kuhisap vaginanya.
Dua jarikupun terbenam di dalam vaginan Mbak Shanty, jeritan kakak istriku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang vaginanya dan lidahku menari nari di itilnya membuat Mbak Shanty mengejang-gejang lagi.
“Andreee.....aku mau keluar lagi.. ahh....angghhhhh....ahhhh”, jerit kakak istriku saat orgasme yang kedua kalinya dan tanpa sadar kaki Mbak Shanty menjepit kepalaku sampai-sampai aku tidak bisa bernapas.
“Gimana Mbak nikmat?”.
“Nikmat sekali Mas”. Kucium kembali bibir Mbak Shanty.
Kugeluti kembali kakak istriku, kucium dan kuhisap puting susunya sambil Kucolok-colok lubang vaginanya dengan dua jari tanganku.
“Oohh Mas masukin Mas Andre.....Mbak sudah nggak tahan lagi.. Mas”.
Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang vaginanya dan akhirnya dengan mudah langsung masuk terbenam semua batang kontolku didalam vagina kakak istriku. Aku gerakan naik turun perlahan tapi pasti kontolku keluar masuk lubang vaginanya.
“Oh.. Mas nikmat sekali..anghhhh”, rupanya Mbak Shanty menikmati saat gesekan kontolku keluar masuk vaginanya.
“Iya Mbak.. aku juga nikmat..sekali merasakan vagina Mbak ini”.
Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi diatas tempat tidur kamar Mbak Shanty. Aku mendayung naik turun dan kakak istriku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan antara dua alat kelamin kami.
“Ohh Mas.. aku mau keluar lagi..”.
Rupanya Mbak Shanty orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan moment seperti ini.
“Tahan dulu Mbak, sedikit lagi akuu juga keluarr..kita sama-sama keluar”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.
“Anghhh Mas Andre....,aku sudah nggak kuatttt...lagi”, Dan serr serr aku merasakan batang kontolku seperti di siram air yang hangat didalam vaginanya.
Akupun sudah tak kuat lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan Crott...crotttt...crotttt, spermaku keluar sangat kuat sekali menyemprot isi rahim bagian dalam vagina Mbak Shanty.
“Mbak.... aacchh..anghhhh”, tubuhku kejang-kejang saat merasakan spermaku keluar dan akupun rubuh memeluk tubuh kakak istriku yang terlentang diatas tempat tidur.
“Mbak selama ini mbak yang melakukannya?”.
“Iya Mas Andre, maafin Mbak, sebenarnya sejak Mbak cerai Mbak ingin butuh seperti ini, belaian laki-laki seperti Mas Andre dengan adiku diatas ranjang dan Mbak juga jatuh cinta sama Mas Andre sejak pertama kali melihat Mas Andre”.
“Kenapa harus seperti ini Mbak?”.
“Mbak takut ditolak Mas! Padahal Mbak sudah berusaha memancing Mas Andre kalau malam hari Mbak memakai pakaian tidur seperti ini biar Mas Andre terangsang melihatnya”.
“Sebenarnya Iya Mbak tapi Andre berusaha simpan karena Mbak kakak dari Maya jadi Mas berusaha untuk menahan semua ini”.
“Tapi Mas Andre suka kan kalau Shanty memakai baju tidur seperti ini?”.
“Bukan suka lagi Mbak, kalau mbak seperti ini bikin gairah Andre terangsang”, aku belai gaun satin milik Mbak Shanty sambil mencium bibirnya.
“Mulai besok Mbak jangan kasih minuman lagi, cukup pakai gaun tidur bahan satin seperti ini aku aku siap melayani Mbak kapanpun Mbak mau”.
Kamipun bersetubuh kembali hingga jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat itu didalam kamar Mbak Shanty, lalu setelah puas dengan santai aku berjalan keluar meniggalkan Mbak Shanty terbaring diatas ranjang dengan gaun tidur satin yang penuh dengan noda bekas spermaku dan keringatku.
“Mas Andre....terima kasih”.
*****
Pagi Harinya, saat aku terbangun agak kesiangan waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri sudah tidak ada lagi. Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. Kakak istriku yang sangat aku hormati dan sangat aku kagumi kecantikannya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah kakak istriku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.
“Selamat pagi Mbak”, sapaku saat kulihat di dapur kakak istriku sedang membuatkan kopi untukku.
“Kok sepi pada kemana Mbak ?”
“Mas bangunnya kesiangan, Maya sudah berangkat kekantor”.
Kupandangi tubuh Mbak Shanty yang dari belakang yang masih memakai gaun tidur satin yang semalam dia pakai tanpa ada Bra dan Cd lagi didalamnya, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.
“Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”, protes kakak istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat bibirnya.
Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes kakak istriku itu, kuremas buah dadanya, ku lumat bibirnya. Kubalik tubuh Mbah Shanty dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya.
“Uhh Mas pelan pelan dong.”
Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan kontolku yang sudah tegak berdiri kelobang vagina Mbak Shanty. Bless....kantolku dengan mudah langsung masuk kedalam vaginanya dan lalu kugenjot keluar masuk dengan irama perlahan tapi nikmat.
“Mass.. pelan pelan.. dong..sayang...”
Semakin Mbak Shanty berteriak, gairah kupun semakin meninggi, aku terus tanpa henti memaksa keluar masuk kontolku kelubang vaginanya yang belum basah benar. Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.
“Ahh nikmat sekali Mbak....ahhhh..”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.
“Mas.. enak mass.”
Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya spermaku akan segera keluar, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang vagina Mbah Shanty.
“Mbah Shanty...... aku mau keluarr nihh.”
“Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta kakak istriku itu.
Namun, semua permintaan kakak istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan akhirnya bobolnya benteng pertahananku, seluruh syaraf tubuhku menegang dan crot.. crot.. crott.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil erat memeluk tubuh kakak istriku dari belakang.
Kulihat, raut wajah Mbak Shanty kecewa diwajah kakak istriku itu.
“Maaf.. ya.. Mbak. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu seksi sekali hari ini”, rayuku.
“Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.
Pada hari minggu, setalah kami bertiga sarapan pagi, istriku mau izin kepadaku bahwa hari ini diakan pergi bersama teman-teman kantornya seharian penuh ke tempat acara wisata bareng. Dan setelah kami selesai sarapan, setengah jam kemudian rombangan teman kantornya datang dan istriku langsung pamit padaku dan Mbak Shanty.
“Mas aku jalan dulu ya, bye sayang”, sambil kukecup keninganya.
“Mbak aku pergi dulu ya”, pamit istriku.
Saat aku mengantarkan istriku sampai depan rumah dan masuk kembali kedalam rumah dan mengunci pintu gerbang rumahku aku lihat tubuh kakak istriku sudah berganti pakaian dengan daster satin berwarna merah muda yang sangat longgar dan seksi itu sedang membersihkan meja makan langsung saja kupeluk dan kucium lembut bagian lehernya.
“Mbak kamu memang pintar bikin aku jadi bergairah?”, sambil kuremas buah dadanya.
“Mas hari ini puasi aku, sudah dua malam aku tidak merasakan kontolmu itu”, katanya sambil membalas ciuman ku itu.
Aku dan kakak istriku sempat saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, sambil berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.
“Mas Andre, Saat-saat seperti inilah yang paling aku tunggu-tunggu”
kupandangi wajah Mbak Shanty, pagi ini sunguh cantik sekali, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuhisap puting susunya yang tampak jelas menembus kain satin dsternya dan kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh Mbak Shanty yang masih terbalut kain satin.
“Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”, Kuajak kakak istriku untuk pindah ke sofa kamar tamu.
“Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku hingga tubuhku langsung bugil total.
Batang kontolku yang sudah tegang lurus keatas dengan posisi duduk langsung dilumat oleh mulut Mbak Shanty dengan sangat rakusnya dia mengisap kontolku.
“Ahh.. nikmat sekali Mbak.., ohh hisap terus Mbak, hisap kontolku Mbakkkk.. ahh”, Nikmat sekali kuluman kakak istriku ini, kami berdua sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.
“Ohh..Mbak.., akupun bangkit untuk merubah posisi, kurebahkan Mbak Shanty dilantai, kakinya mengangkang, kupandangi lubang vagiannya yang sudah bersih dari bulu-bulu sekitar vaginanya yang telah dicukur habis, kuhisap, kukecup dengan lembut lubang vaginanya, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang kenikmatan itu.
“Ohh.. Mas.. Andreee...jangan siksa aku sayang.., Mass Andreeee.., masukin sekarang Mas.., aku sudah ngak tahan sayang”, mendengar dia merintih memohon kontolku segera dimasukan kedalam lubang vaginanya.
Langsung saja kuarahkan batang kontolku kelubang vaginanya yang sudah becek dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Mbak Shanty yang sudah mengeras dan sekali tekan langsung.. belss..kontolku masuk dengan sangat mudahnya.
“Anghhhh...uhh...ohhhh”, rintih Mbak Shanty mulai terdengar saat kepala kontolku menerobos memasuki lubang vaginanya.
“Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan setengah-setengah.. sayang..”
Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. suara jerit Mbak Shanty saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit oleh dinding vaginanya yang rasanya membuat aku jadi ketagihan berhubungan dengan kakak istriku ini. Kupeluk Mbak Shanty, kamipun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.
“Aahh..”, jerit Mbak Shanty.
“Mas.. Andreeee.. entotin aku Mass.. entotin aku.. Mas .. ohh mass. puasin aku.. sayang..bikin aku puas ... ahh.”.
Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Mbak Shanty. Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.
“Ahh.. ahh .. Mbak.. aku mau keluar...”, sambil mendesah dan terus bergoyang tanpa henti.
“Iyaa.. sayang aku bentar lagi juga mau keluarr”, Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak.
“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..aku sudah mau....”, Tubuh Mbak Shanty mengejang-gejang sangat kuat, kakinya menjepit pinggangku.
Desahan kami berdua menjadi satu saat sama-sama orgasme. Crot.. crott.. crott.., kusemprot cairan spermaku kedalam rahim Mbak Shanty. Aku dan kakak istriku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat yang kami raih secara bersamaan. Kulihat Mbak Shanty masih memejamkan kedua matanya, dengan nafas terengah-engah.
“Mas...Andre”.
“Rasanya aku jatuh cinta sama Mas..”, kulihat Mbak Shanty tersenyum. manis sekali.
“Mas maukan jadi kekasih kedua setelah adiku”. Aku hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya.
“Mas ini permainan yang benar-benar nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.
Hari minggu pagi sampai menjelang sore disaat istriku pergi tamasya bersama teman-teman kantornya, kami berdua dirumah menghabiskan waktu untuk bermain seks seperti layaknya pengantin baru yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur dan di kamar mandi. Yang paling dasyat, setelah aku dan kakak istriku, meminum ramuan obat buatan Mbak Shanty. Badanku segar sekali dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok-kocok batang kontolku dilubang vaginanya sampai banjir dan juga aku memohon kepada Mbak Shanty untuk memasukan kontolku di lubang pantatnya.
Aku benar-benar merasa nikamat saat kulepaskan cairan spermaku didalam lubang pantat Mbak Shanty.
Saat istriku pulang dari tamasya sehabis isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah berbincang- bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang. Istrikupun masuk menuju kamar hendak mandi dan langsung berisitirahat untuk tidur.
Sebelum tidur aku mengunci pintu rumah dan mematikan lampu sambil kulirik Mbak Shanty dan kuhampiri beliau sambil berbisik.
“Mbak.., Maya adalah istri pertamaku, dan Mbak Shanty istri keduaku”, ujarku.
Mbak Shanty pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat sekali kuhabiskan bermain seks didua lubang, lubang vagina dan lubang pantat milik Mbak Shanty. Padahal selama ini aku belum pernah merasakan lubang pantat milik istriku hanya lubang vaginanya saja.
*****
Dua hari kemudian aku dan istriku rencana akan pergi ke jakarta untuk beberapa hari untuk urusan kantor dan malam sebelum besok pagi aku akan berangkat sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami. Jam sudah menunjukan pukul 11 malam istriku sudah lelap tertidur dikamar sedangkan aku masih mempersiapkan berkas-berkas yang akan aku bawa kejakarta. Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Mbak Shanty yang hari itu tampak cantik sekali dengan baju tidur satin model daster yang sangat seksi dan memamerkan belah dada yang sangat terbuka, kubisikan kepadanya, agar malam ini Mbak tidak usah memakai celana dalam dan nanti aku susul Mbak kekamar dan dia tersenyum penuh arti.
Setelah setengah jam semua berkas-berkas ku selesai, aku segera melihat istriku yang ada didalam kamar masih tertidur pulas dan aku langsung saja pergi perlahan lahan kedalam kamar Mbak Shanty dan mengucinya. Kucium Mbak Shanty yang sudah terbaring diatas tempat tidur. Mbak Shanty langsung terbangun dan membuka matanya.
“Mbak malam ini aku kepengen.. bisikku..”, Mbak Shantypun tersenyum.
Aku segera naik keatas tempat tidur dengan posisi tubuh sudah bugil tanpa sehelai kain dan Langsung naik keatas tubuh Mbak Shanty yang terlentang, kamipun saling berpagutan, kuremas buah dadanya sambil kujilat-jilat puting susunya yang menjeplak dikain satin dasternya itu. Batang kontolku sudah tegak dengan sempurna kugesek-gesek dikain satin dasternya sambil kulumat bibir Mbak Shanty. Setelah puas menikmati licinya kain satin dasternya, batang kontolku lalu turun mencari lubang vagina yang sudah siap dimasukan.
kuangkat dasternya bagian bawah.. woww ternyata Mbak Shany sudah tidak memakai celana dalam lagi.
“Kan kamu yang suruh..sayang tadi”, katanya sambil memencet hidungku dan mencium bibirku.
Kami berganti posisi dengan posisiku sekarang bersandarkan ditempat duduk dan Mbak Shanty naik diatas tubuhku dan mengangkangiku, kontolku yang tegak menjulang tinggi perlahan-lahan di arahkan kelubang vaginanya dan masuk perlahan lahan dan bless dalam sekejab kontolku amblas semua masuk kedalam lubang kenikmatan kakak istriku yang sudah sangat basah sekali.
“Anghh...ahhhh”, rintih dan desahan kami bersamaan terdengan mengisi setiap sudut ruangan.
Gerakan naik turun tubuh dan pantat Mbak Shanty menambah nikmatnya persetubuhan kami. Dengan cepat Mbak Shanty bergerak menaik turunkan pantatnya hingga kami berdua sama-sama menikmati setiap gerakan keluar masuk antara batang kontolku dengan lubang vaginanya. Rintihan dan desahan silih berganti terdengar saat memacu kenikmatan untuk mendapatkan puncak orgasme.
Hanya beberapa menit saja kami berdua sudah sama-sama orgasme dengan tubuh masing-masing sudah sama-sama mengejang sambil mengeluarkan desah sangat panjang dan terasa sekali batang kontolku seperti dipijat-pijat oleh otot dinding vaginanya.
“Aanghhh, hh..ahhhh....Mas...aku.. keluarr..sayang”.
“Ahhhh....aku juga Mbak....anghhh....crottt...crott...crottt”, Kuangkat tubuhku dan kupeluk dengan sangat erat tubuh Mbak Shanty, tanpa sadar dia mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.
Cairan sperma dan cairan lendir vaginanya bercampur jadi satu didalam rahim kenikmatan Mbak Shanty dan setelah sama beristirahat sebentar untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan. Kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 2 malam, Aku dan kakak istriku bergegas untuk bangung dan kembali ke tampat masing-masing dan aku kembali menyusul istriku yang tertidur didalam kamar. Malam itu aku dan kakak istriku sama-sama tersenyum penuh kepuasan .
Kenikmatan antara istriku dan kakak istriku dalam satu rumah kujalani hingga setahun lamanya tanpa diketahui oleh istriku hingga saat ini.
314 notes
·
View notes
Text
Karena ketika kamu menulis sesuatu, ia membantumu untuk mengingat. Bahwa ada begitu banyak hal penting di dunia ini yang terlewat begitu saja dalam sekejap.
—ibnufir
190 notes
·
View notes
Text
Sesekali, kesedihan harus dirayakan, agar kita kembali mengingat bahwa kita pernah lebih kuat dari ini.
257 notes
·
View notes
Text
Asalkan Allah Ridho, Aku Tenang
Setahun belakangan ini, aku banyak merenung. Bertanya-tanya dalam sunyi, apakah yang kulakukan selama ini sudah sesuai dengan kehendak Allah? Ataukah ini hanya egoku yang berjalan tanpa arah?
Aku kembali mengingat alasan awal mengapa aku berdiri di sini.
Namun, di tengah pencarian itu, aku tak menemukan Allah di dalamnya.
Pantas saja semuanya terasa begitu berat. Seperti memikul beban yang tak kunjung usai. Langkahku gontai, hatiku gelisah, dan sikapku jauh dari tanda-tanda kepasrahan seorang hamba yang merindukan ridho-Nya.
Setiap malam, aku menangis. Larut dalam doa-doa yang lirih. Aku meminta tanpa tahu apa yang terbaik bagiku. Tapi di sela isak yang menyelimuti malam, aku sadar satu hal—Allah tidak pernah meninggalkanku.
Pelan-pelan, Allah tunjukkan jalan yang sebelumnya tak pernah kusadari. Jalan yang begitu terang, yang mengajakku untuk berhenti sejenak, merenung lebih dalam. Mungkin Allah menginginkanku mundur, bukan sebagai bentuk menyerah, tapi untuk memulai sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih lurus, lebih ikhlas, lebih dekat dengan-Nya.
Aku menyusun niat kembali, mencoba menata ulang semuanya. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Tidak semua orang menerima keputusanku, dan tidak semua langkah berjalan mulus.
Tapi, aku tahu, selama Allah ridho, aku akan tenang. Meski perjalanan ini masih panjang, aku percaya—jalan yang kutempuh kini tak lagi kosong. Ada Allah di dalamnya. Ada ridho-Nya sebagai tujuan.
Hasbiyallah...
81 notes
·
View notes
Text
Pelajaran di Bulan Januari Ini
Ternyata penting sekali ya untuk bisa memiliki kemampuan ; "membaca (mengenali) situasi dan melabelinya."
Dalam hidup, tidak jarang kita bertemu situasi yang menyulitkan. Perasaan campur aduk, kebingungan, dan bikin kepikiran.
Butuh jeda untuk mendinginkan kepala dan memproses apa yang terjadi.
Tidak apa-apa, ambil waktumu..
Jika ada rasa sedih, terimalah itu. Jika ingin menangis, menangislah ketika perlu. Jika memilih untuk bersabar, bersabarlah dengan kesabaran yang baik.
Saya baru sadar bahwa segala sesuatu akan berkurang kerumitannya ketika kita mampu mengenali apa yang sebenarnya terjadi.
Mengenali, menggali lalu memahami.
[Kemampuan melihat 'dari luar gelas'] 🫗
Terkadang hal-hal terjadi secara berpola. Beberapa sifatnya bisa spontan. Kalau kita jeli, kita akan mampu menemukan celah solusi.
Ketika saya dihadapkan dengan sesuatu yang dikatakan "masalah", saya berusaha untuk: membaca situasinya untuk menentukan respon apa yang tepat.
Setelah itu, saya coba namai atau labeli perasaan-perasaan yang bermunculan dihati. Kemudian alasan-alasan yang melatarbelakangi masalah itu muncul.
Saya coba sederhanakan itu di kepala.
Agar saya tenang, agar saya paham situasinya sehingga tidak gegabah.
Lalu mengingat kembali prinsip ini,
"Setiap orang akan diuji dengan:
- apa yang dicintainya, jika tidak..
- apa yang diinginkannya/diimpikannya, jika tidak..
- apa yang dibutuhkannya, jika tidak..
- maka apa yang dimilikinya."
Dan Allah menjamin setiap ujian yang hadir itu tak akan melebihi kapasitas kita.
Pasti pas. Pasti bisa diselesaikan!
Pasti bisa berlalu. Pasti bisa dihadapi!
Hanya perlu keyakinan dan mindset yang benar.
Terakhir,
kemampuan membaca situasi dan melabelinya itu—bisa dilatih.
Salah satunya dengan mengasah kepekaan kita.
Kurangi penghakiman, luaskan ruang berempati.
Rengkuh yang terluka, sayangi diri sendiri.
Jangan fokus pada kelemahan, cukup atasi kekurangan.
Adaptiflah pada tiap perkembangan yang terjadi. Sebab kita senantiasa bertumbuh secara pribadi.
Jadilah semakin menua, semakin bijaksana.
Tangerang, 22 Januari 2025 | 21.54 WIB
61 notes
·
View notes
Text

Saya sebenarnya tidak ingin besar kepala.
Tapi, pernahkah kamu memikirkan saya di saat kamu telah hidup bersama satu atap dengannya?
Kamu jangan salah, saya selalu berdoa semoga kamu ditemukan oleh orang yang bisa mencintai kamu lebih besar dari saya. Saya juga tidak pernah berharap kelak kita akan bersama lagi entah dengan cara yang bagaimana.
Saya hanya penasaran saja.
Sebab, saya terkadang masih memikirkan kamu di sela-sela hidup saya. Saya bukan tidak bisa melangkah. Bukan juga saya ingin kita bisa kembali bersama. Saya hanya kadang mengingat bahwa dulu kita pernah begitu bahagia.
Bahagia yang sayangnya tidak lagi bisa saya temukan di siapa-siapa.
Ngomong-ngomong, kamu tau kan kalau saya ini tipe manusia yang sangat realistis kalau menyoal tentang hidup? Toh dulu kamu bahkan sering kesal karena keras kepala dan logika saya yang kadang-kadang tak bisa kamu terima.
Tapi apakah kamu tau? Belakangan ini saya sering membayangkan tentang sebuah pertanyaan aneh:
"Apakah ada semesta lain di mana hubungan kita kemarin bisa baik-baik saja dan sekarang kita masih bisa bersama?"
Entah kenapa. Mungkin saya hanya penasaran saja.
Penasaran tentang sebuah kemungkinan yang apabila dulu kita tidak jadi berpisah dan tetap bersama, maka sedang sebahagia apa kita sekarang, ya?
313 notes
·
View notes
Text
[Bag. 01] Bimbingan Merawat Jenazah Sesuai Sunnah
Nasehat : PERBANYAKLAH MENGINGAT-INGAT KEMATIAN ! Saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh…. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ “Perbanyaklah mengingat-ingat si pemutus segala macam kelezatan/kenikmatan, yaitu Al-Maut (kematian).” (HR Ibnu Majah no. 4258, At-Tirmidzi, An-Nasai, Imam Ahmad dan lain-lain, sanadnya…

View On WordPress
#Al Ustadz Abu Abdirrohman Yoyok WN#PERBANYAKLAH MENGINGAT-INGAT KEMATIAN !#[Bag. 01] Bimbingan Merawat Jenazah Sesuai Sunnah
0 notes
Text
Mengawetkan Kenangan.
———
Tidak ada yang pernah benar-benar tahu, orang lain memandangku dengan begitu penuh dan sungguh pun tak akan pernah tahu, bahwa dalam sudut hati kecilku masih menyimpan secuil ingatan tentangmu, senyummu, tawamu, kedip matamu; apapun yang tentang kamu.
Apabila orang lain pun mengerti, mungkin ia hanya akan menghakimi, bahwa memang nyatanya kau pun tak bisa kumiliki, bahwa faktanya kau tak akan bisa ku genggam lagi.
Namun biarlah, biar kupendam semua ini sendirian saja, meski kegelisahan dan kesenduhan hatiku tak terhingga, tak mengapa. Asal engkau tetap abadi dalam semestaku selamanya.
@by-u
———
satu lagi, seseorang yang akhirnya harus berakhir menjadi pengisi ruang ingatan ini. seseorang yang senyumnya dan suaranya akan sangat kurindukan.
meski demikian, kali ini aku telah menemukan cara untuk mengabadikannya. sesuatu yang kelak akan membuatnya selalu hidup, meski ia telah membuat perasaan ini tak berbalas.
iya, seseorang itu akan tinggal dan hidup di dalam kenangan yang terselip di setiap tulisan-tulisanku.
@hardkryptoniteheart
———
Bila kutilik lagi masa keemasan kita, aku selalu tersenyum—entah pilu atau bahagia. Bermacam memori seperti film yang diputar khusus untukku untuk mengenang semuanya. Meskipun pada akhirnya kita tak membuat kenangan baru lagi, bukan berarti semuanya hancur semu. Selalu ada, apapun itu. Selalu nyata, masa-masa lalu itu.
Kuharap kita tidak lupa apa yang sudah kita alami, tidak benci dengan segala sepi, tidak jumawa dengan segala performa.
Wahai, bukankah kita selalu punya kesempatan? Bukankah kita selalu punya waktu? Bukankah kita selalu berkeinginan untuk bersatu?
Biarlah memori indah ini tersimpan dalam kepala dan hatiku. Suatu saat akan kubagi dengan semua yang kumau.
@rezticia
———
satu kisahku hari ini menjadi kenangan. aku sedang mengupayakan tempat terbaik untuk menyimpannya. apakah di laci atau kubiarkan ia berceceran di lantai, biar nanti disapu ketika petang tiba.
sebentar saja, biarkan aku merenungi lebih lama. di mana tempat paling tepat untuk kisah yang berakhir di titik awal?
@nonaabuabu
———
Aku masih mengingat dengan jelas semua hal tentangmu, mata yang terlihat tersenyum setiap memandangku, bibir kecil yang membicarakan hal-hal yang terkadang tak jelas, hidung yang selalu ku sentuh ketika dirimu terlihat menggemaskan.
Apakah harapan itu masih ada untuk kita?, Atau semua tersusun rapi menjadi kenangan yang tak pernah hilang?.
@dinata22
———
Dibalik dinding kelabu kutitipkan kepingan rindu ini menemui dirimu yang masih terpaut jauh disana.
Rindu yang kian menggebu tak akan pernah tahu bagaimana cara untuk mengakhirinya.
Karena penuhnya riuh dan sesak saat ini masih belum bisa untuk menuntaskannya kepadamu.
Karena dirimu adala potret nyata dibalik tiap pertemuan yang sering kita lakukan dahulu.
Andai tak ada batas ruang dan waktu ingin sekali rasanya kudekap engkau pada berbagai tempat.
Memelukmu dengan segenap hati dan rindu yang kian erat.
Sampai pada akhirnya rindu telah hilang dan hati telah redup karena lagi tak diberi arti.
@kevinsetyawan
———
Nyaris Sewindu
Kau sedang menonton ulang video berdurasi 2 menit 14 detik yang dua hari lalu kaukirimkan ke nomor WhatsApp seseorang. Berlatar Pantai Menganti menjelang gelap, video itulah satu-satunya file tentang kalian yang masih kausimpan.
Suara tawa, sesekali teriakan, deburan ombak, dan angin kencang jelas terdengar. Ketika kamera menyoroti wajahnya, kau tersenyum. Cantik sekali, pikirmu. Tepat setelah kautekan tombol kembali, masuk sebuah pesan balasan:
[12/28, 00:12] 083110232345: "Hahaha gak berasa udah 7 tahun, ya? Maaf baru balas, anakku 2 hari kemarin sakit. Apa kabar? Kudengar, kamu masih lajang?"
@narashit
———
Sorot mata teduh yang selalu jadi ingatan favoritku itu.
Seperti adegan reka ulang yang terputar dalam ingatan.
Sepersekian detik, namun rasanya seperti bertahun lamanya.
Rasanya otak ini ingin kusiram formalin saja, biar awet sekalian dengan ingatan yang ada di dalamnya.
Sayang sekali, yang bisa kusimpan hanya ini.
Tidak ada yang sempat terabadikan dengan lensa kamera.
Namun bila saja boleh mengulang sekali lagi.
Masih ada ruang yang tersisa kan untuk aku kembali?
@ceritadear
———
Di bangku kereta. Sebelum emosi saya menyusut menjadi cangkang kosong, saya sempat membayangkan diri saya terpojok, meraung-raung, memanggil namanya berkali-kali. Menangis sejadi-jadinya, orang malang sepenuhnya.
Tapi saat tiba di depannya, di keranda tidurnya, setelah dimandikan, tinggal dikafani tanpa diberi bedak dan disisir rambut. Saya hanya memeluknya sambil menahan air mata yang tetap saja jatuh.
Saat itu hati kecil saya menegaskan satu hal;
"Kita tidak perlu memanggil sesuatu yang memang tak pernah meninggalkan kita."
Apalagi meratapinya; Ia lebih pantas dirindukan dengan sebaik-baiknya.
@ihsnfkri
———
berlalu ditujuan yang sama akan membuatku merasa memilikimu secara perasaan namun perahu yang sama-sama kita naiki itu dapat berlabuh di dermaga pelukan lain. aku melihat punggungmu perlahan menjauhiku sedang aku masih memegang erat anak dayung dengan harap menunggumu berbalik menaiki perahu ini lagi.
aku menunggu dengan tatapan yang penuh warna melihat kamu telah melanjutkan hidupmu dan memiliki janin-janin selembaran berisi darah dan dagingmu. namun sepertinya hanya aku yang masih berdiri ditempat yang sama seperti saat kau meninggalkanku. aku menjalani hidup namun tidak bergerak kemana-mana.
dengan upaya aku bekerja lebih keras setiap hari, nyatanya setiap sudut kota ini yang kutemui hanya kau dan segala hal yang pernah kita lalui. bukankah sudah kubuang segala isi hati? rasanya aku seperti tahanan ingatan sendiri.
tentang kita memang abadi, tetapi hanya berakhir dalam diriku seorang diri.
@tuanpoetry
92 notes
·
View notes