Text
It's necessary to have hope in hopeless times. Things will get better if we keep moving towards the source of the light, even when it's dark.
Chibird store | Positive pin club | Instagram
2K notes
·
View notes
Text
Jalanmu takkan tersesat, selama dirimu masih tahu arah kiblat.
Gagal menjadi yang terbaik dimata manusia tak mengapa, asalkan jangan gagal menjadi hamba yang baik dimata sang maha pencipta.
330 notes
·
View notes
Text
Akhirnya kita tahu, bahwa ujian yang kita lewati itu ternyata mendewasakan kita, entah kita berhasil atau gagal melewatinya. Rumit dan unik ya, dipaksa dewasa oleh ujian.
Karena Tuhan yang Maha Baik hanya mendatangkan kebaikan. Unik ya ujian itu, tiap kita berbeda-beda jenis dan takarannya, ada yang diuji keuangan, keluarga, jodoh, teman atau yang lainnya.
— jndmmsyhd
335 notes
·
View notes
Text
Jika kamu mulai menyukai makan, maka berpuasalah.
Jika kamu mulai menggilai uang, maka bersedekahlah.
Jika kamu lebih banyak tidur, maka mulailah tahajud.
Jika mulai lebih sering mendengar musik, maka mulailah mendengar Alquran.
Karena kecintaan kita kepada dunia tidak boleh melebihi kecintaan kepada Allah. Jalan menuju Allah itu adalah jalan di mana; Nabi Adam kelelahan, Nabi Nuh mengeluh, Nabi Ibrahim di lempar ke dalam api, Nabi Ismail dibentang untuk disembelih, Nabi Yusuf dijual dengan harga murah–bahkan dipenjara, dan Nabi Zakariya di gergaji.
Juga dideritanya penyakit oleh Nabi Ayub, menangis luar bisanya Nabi Ya'qub, berjalan sendiriannya Nabi Isa, bahkan kefakiran dan kemalangan Nabi Muhammad SAW.
Maka Yaa Rabb, ingatkanlah kami bahwa tidak boleh ada yang kami cintai sebegitunya kecuali kecintaan kepada-Mu dan Rasul-Mu.
410 notes
·
View notes
Text
kita usahakan punya pasangan yang mau belajar dan tumbuh bersama itu.
bukan yang; "aku emang begini orangnya".
kita usahakan juga bangun hubungan yang setara itu.
bukan hanya mengikuti kemauan masing-masing.
309 notes
·
View notes
Text
Kesopanan intelektual adalah kerendahan hati terhadap apa yang aku ketahui; kerendahan hati intelektual adalah kesopanan terhadap apa yang tidak aku ketahui.
— Tariq Ramadan
157 notes
·
View notes
Text
You hold yourself so well, people would never suspect you're going through hell.
20K notes
·
View notes
Text
I heard my mother asking our neighbour for some salt. I asked her why she was asking them as we have salt at home. She replied: "It's because they are always asking us for things; they're poor. So, I thought I'd ask something small from them so as not to burden them, but at the same time make them feel as if we need them too. That way it'll be easier for them to ask us for anything they need from us.”
Ali al-Jifri
50K notes
·
View notes
Text
نحن منتجات ماضيتنا
ولكن نجب أن لانكون سجنائها
Kita adalah hasil dari masa lalu kita sendiri.
Namun seharusnya kita tak menjadi tawanannya.
-jejakhina
27 notes
·
View notes
Text
Kalau kita merasa memiliki banyak aib, maka jadilah pribadi yang dermawan. Karena dari kedermawanan itu akan menjadi jalan Allaah menutupi aib - aib kita.
— Sepenggal nasehat Ustadz nuzul dzikri, di kajian beliau hari ini 8 sept 2024.
177 notes
·
View notes
Text
Ya, benar. Aku tak sebaik pikirmu.
Ya, benar. Sifat burukku masih bertebaran sana-sini.
Ya, benar. Aku tak harus selalu baik di dalam cerita orang lain.
Tak masalah. Anggaplah aku sebagaimana apa yang ada di pikiranmu.
Anggaplah aku sebagaimana apa yang ditangkap oleh indramu.
Aku tak mengapa.
Semoga segera lapang dan ikhlas hatiku. Aamiin.
4 notes
·
View notes
Text
“Everyone needs a person to whom you can actually tell the truth when he/she asks “How are you?””
— Tinku Razoria
296 notes
·
View notes
Text
Jika burung jatuh cinta dengan ikan, di mana mereka akan tinggal?
Tidak di mana pun.
Ikan akan tetap berenang di dalam air, burung akan tetap terbang di udara dengan bebas.
Ikan akan terus berenang membawa cintanya sedalam inti bumi, sedangkan burung akan terus membawa cintanya ke langit tertinggi.
Mereka akan menjalani kehidupannya masing-masing demi kebaikan satu sama lain.
364 notes
·
View notes
Text
Menurut Umar al-Khattab, hati kita ada masanya sangat bersemangat dalam beribadah. Ada masa hati akan jadi lemah dan longgar dalam beribadah. Maka apabila sedang bersemangat, banyakkanlah amalan sunat. Apabila sedang lemah, kuatkanlah amalan wajib.
— Madarij al-Salikin, 3/542
578 notes
·
View notes
Text
16K notes
·
View notes
Text
Bergesernya Rasa Kagum
Sekarang, di dunia yang penuh dengan beragam pemikiran. Harus makin hati-hati sama ragam pemikiran yang diterima melalui media sosial, yang akhirnya kita konsumsi, dan menelusup ke dalam alam pikiran kita. Mungkin beberapa kali kita pernah mendapati pemikiran yang sesuai dan langsung menyetujuinya tanpa cross-check dasar pemikirannya.
Dan hari ini, kekagumanku yang dulu kuberikan kepada orang-orang yang menurutku keren pemikirannya kini bergeser menjadi lebih waspada. Mulai ngecek latar belakang orang yang menyampaikan pemikiran tersebut. Terus kalau hanya satu pemahaman yang kuterima, aku akan ngecek pemahaman2 lainnya yang dia miliki sehingga memiliki data komprehensif. Penilaianku menjadi makin kompleks, tapi aku suka.
Mungkin terkesan ribet. Tapi bagiku, ini sangat menyelamatkan. Aku tidak mengagumi orang yang salah. Ibarat ia memiliki 100 pemahaman, mungkin aku hanya melihat dan mendengar yang 1 aja dan aku sangat setuju, 99 lainnya harus diriset. Eh ternyata yang lainnya itu PRO LGBT, pernikahan beda agama, dan lain-lain. Pendapat-pendapat dari orang yang seperti ini yang berbeda value denganku, pasti tidak akan langsung menjadi pendapat utama yang akan kupertimbangkan apalagi kukagumi. Kekagumanku telah bergeser kepada para ahli ilmu dan ahli agama. Yang dasar pemikirannya selalu berdasarkan Al Quran dan Hadist. Ada alasan-alasan yang kuat mengapa sebuah pemikiran itu benar dan sesat. Bukan semata pada perasaan dan logika manusia. Tapi pemikiran yang langsung bersumber pada Maha Pencipta. Dan kita manusia, benar-benar seperti setitik debu dibandingkan dengan luasnya alam raya ini. Kita hanyalah tanah yang diberi nyawa.
Aku tahu ini mungkin sangat keras dan kaku. Tapi aku tidak peduli dengan apa kata orang atas prinsip hidup ini. Segala pemikiran yang akan kuadaptasi adalah pemikiran-pemikiran yang telat melewati filter-filter value khususnya keyakinan yang aku yakini dan imani. Dan itu menyeluruh.
Sebagaimana kita di sini, jika punya keyakinan yang sama. Tidak bisa memilih aturan mana yang mau kita pakai dan tidak dalam keyakinan ini, harus satu paket. Tidak boleh memilih-milih hukum berdasarkan perasaan dan pertimbangan akal kita sebagai manusia.
Di tumblr ini pun demikian, ada banyak sekali value yang bertebaran. Ada yang berseberangan, ada yang mirip, ada yang bertentangan, segala rupa. Kemampuan kritis kita dimasa perang pemikiran saat ini dibutuhkan. Terlebih kita mungkin akan mengalami bias antara mencari kebenaran dan mencari pembenaran.
Sebagai penutup. Mudah-mudahan, di zaman yang benar-benar sangat menantang ini. Pikiran kita terjaga, kita diberikan kemampuan untuk menganalisa dan kritis terhadap apa yang kita konsumsi, dan diberikan keteguhan atas iman yang saat ini benar apa kata hadist : Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api..
223 notes
·
View notes
Text
104 notes
·
View notes