#segelas kopi senja
Explore tagged Tumblr posts
dojklmnopqrstuvw · 2 years ago
Text
Tumblr media
Sedang tidak mengingat siapa siapa. Hanya sedang menikmati sore yang lembut,selembut buih kopi di gelas ku.. alhamdulillah 😊
1 note · View note
zulfazzakiyah · 1 year ago
Text
Setangkai Merah Berduri
Banyak orang yang menyukaiku. Namun sebagian yang lain tak suka padaku. Mereka bilang indah dan cantik rupaku. Tetapi sebagian yang lain berkata, menyakiti adalah kegemaranku. Banyak yang berkata romantis adalah aku. Akan tetapi, tak sedikit pula yang menganggap melukai adalah hobiku. Ada puluhan pendapat tentangku. Baik dan buruk saling beradu. Meski begitu tetap kujalani hari yang seru.
Pagi ini cakrawala amat cerah. Tak nampak satu pun awan putih menghiasi langit yang indah. Namun, pemandangan yang kujumpa amat berbantah. Nampak di tengah taman sang pria sedang gelisah. Menanti sang wanita yang tak kunjung singgah. Sedangkan jam di tangan telah menunjukkan pukul sepuluh. Aku kira sang pujaan lengah. Rupanya ia hanya mampir membeli kudapan sececah. Tak perlu menunggu lama senyum pun merekah. Kala sang pria berjumpa kembali dengan sang pujaan yang keletah.
Mentari mulai menunjukkan panas binarnya. Dua raga telah hanyut dalam obrolan yang penuh dengan sukacita. Siapa sangka kini aku pun ikut serta dalam kicauan mereka. Meski tak ikut menikmati segelas kopi manis, namun aku turut serta menikmati manisnya senyuman di antaranya. Walau tak merasakan gurihnya kudapan yang mereka makan, tetapi aku bisa turut campur dalam gurihnya pembicaraan dua raga.
Cakrawala mulai berganti jingga. Pertanda senja telah tiba. Akhir dari segala pertemuan terencana. Kembali berpisah untuk sementara masa. Dengan hati berbunga-bunga mereka tutup pertemuan dengan pelukan mesra. Sembari sang wanita membawaku turut serta.
Dua petang sudah aku berada di tempat ini. Mendapatkan perlakuan tersendiri. Tak dianggap sebagai sosok yang melukai. Bahkan diibaratkan sebagai simbol cinta suci. Aku adalah setangkai mawar penuh duri. Dengan warna merah menghiasi. Tetap cantik meski terkadang menyakiti. Namun selalu menghasilkan senyum kala bersemi. Seperti pasangan pria dan wanita ini. Yang sedang dilanda jatuh hati.
2 notes · View notes
makhluksastrasworld · 2 years ago
Text
Rintik Rintik Kenangan
By: Wajid N.J.A
Dulu..
Kita duduk di tempat indah berbalut kelabu
Melawan angin yang menyapu
Dan kau menangis bersandarkan bahu
Kau pergi..
Meninggalkanku dengan mendung sore hari
Menutupi senja yang menghiasi
Merusak suasana indah yang dinanti
Awan yang biasa ku tatap
Mulai digantikan awan gelap
Gemerlapnya hilang tanpa ada gagap
Tetes air turun dari awan gelap
Kemana indahnya awan yang sering ku tatap?
Kenapa dia pergi tanpa menyisakan harap?
Kapan tetes air berhenti?
Agar dia kembali tanpa pergi lagi
Sahabat yang ku tangisi
Bukankah kau senang jika cerah awan kembali?
Sepertinya akan lama berganti
Tapi rintik hujan ini bisa kita nikmati
Dengan segelas kopi
Kita bisa warnai hari
Di bawah atap warung kopi
Kita bisa bertukar cerita kembali
Tetesan air di luar sana
Membuat pertemuan hanya menjadi angan
Rencana hanya sebuah kisah dengan kata jika
Menyisakan kenangan di warung pak Maman
Untuk hujan yang tak kunjung usai
Tenangkan dirimu sejenak kawan
Agar aku bisa melepas rindu yang terbengkalai
Dan kenangan tak hanya sebuah bualan
7 notes · View notes
acchansupr3macy · 2 years ago
Text
aku, kau, dan senja yang memerah
"mari berbagi kisah, denganku. tentang perindu yang memanggul ragu. diam-diam memendam kagum malu-malu. itu aku"
selepas punggungmu menghilang hari kemarin, aku bisa saja lari. pergi menjauh dan tidak mau dekat-dekat lagi. menyelamatkan hatiku sendiri dengan menafikan dan mengabaikan. namun sekuat apapun aku mencoba, nyatanya tidak bisa juga. kau justru menyapa keesokan harinya. dan aku.... mau tidak mu, suka tidak suka, menggapinya. melawan diriku sendiri untuk menolak dan berpaling.
mudah saja bagimu untuk melupakan, bukan? bahkan tanpa mabuk pun kau sudah melihatku dengan samar, bukan seseorang istimewa yang kau tatap dengan pesona mata berbinar.
"how's your day going?" sapamu saat aku sedang asik menghabiskan batang ketiga sampoerna mild di pelataran rumah. sore itu kau datang membawa rendang, satu-satunya keahlian masakmu yang bisa kau banggakan. "aku bawain rendang, nih, tebusan dari malam kemarin. hahaha. kamu udah makan belum?"
kau tertawa. sesuatu yang selalu membuatku jatuh cinta.
"hah? sorry what?" aku pura-pura tak mendengar. sembari melepaskan earpods dari telinga yang musiknya sebenarnya sudah mati sedari tadi.
lalu kau mengambil duduk tepat di sampingku. menciptakan suasana paling kikuk sedunia yang tak bisa kuhindari. kemudian aku berdiri. mencoba menghindarimu. aku bilang ingin mengambil air minum ke dapur. padahal, itu hanya caraku untuk merapikan hati yang berdegup sejak aku melihatmu membuka pintu pagar.
"mau ke mana?"
"mau ambil minum dulu. kamu mau teh atau kopi?"
tentu saja kamu memilih kopi. "kamu hidup karna kopi, kan?"
kataku kopi itu cuma membuat lambung sakit. tidak sehat. aku juga selalu bersikukuh bahwa peminum kopi itu hanya sekumpulan orang bodoh. jika ngantuk itu bukan minum kopi. tapi tidur. dulu, kamu ingin sekali membantah pernyataanku itu.
"nih...jangan langsung diminum, ya. masih panas," kataku sembari menaruh segelas kopi panas di sisimu.
"thank you."
aku kembali menenggelamkan diri dengan earpods. satu-satunya penyelamat yang bisa kuandalkan demi menghindari berbincang denganmu. aku masih sangat kikuk untuk memulai pembicaraan.
lalu kau memecahkan keheningan di antara kita berdua.
"I wanna tell you something...."
sore itu, senja sedang merah-merahnya. semerah matamu yang tiba-tiba terisak dan menangis.
6 notes · View notes
laroybaff · 2 years ago
Text
Calon
Diteras rumah dengan segelas kopi panas, ditemani senja sore yang menguning, aku terduduk sembari menghisap rokok, asap nikotin mengepul menuju langit terurai oleh udara sejuk daerah pegunungan,
ibu tertegun melihat tingkahku yang sudah lama membujang dan jarang bercengkrama dengannya, setelah sekian lama aku meninggalkan tanah kelahiranku, dimana tangis pertama aku lengkingkan, mulai remaja aku pergi ke sebuah daerah di jawa tengah bagian paling timur untuk menimba ilmu. Lalu ibu mendekatiku mungkin karna melihatku yang sudah lama membujang dan tak kunjung mengenalkan siapa sosok yang aku cintai.
ibu : "le ibu pengen weroh calonmu" (nak ibu pengen liat calonmu)
aku : "aku yo pengen weroh bu." (aku juga pengen liat bu)
seketika tawa meledak diantara kami berdua, diikuti bapak yang datang dengan segelas kopi panas, ingin ikut melihat senja sore yang menguning, dan ikut terduduk sembari menghisap rokok.
4 notes · View notes
dibadibong · 2 years ago
Text
Aku hanya ingin bersamamu cukup dengan cara yang sederhana
Menikmati suasana senja di sudut kota .
Makan ayam pecak di warung langganan kita
Sesekali bermanja menikmati eskrim di indomaret bersama .
Atau memesan segelas kopi sambil bercerita tentang hari kita .
Dengan mu , hal yang tampak biasa saja justru terasa istimewa.
2 notes · View notes
jejak-perjalanan · 3 months ago
Text
Obrolan saat menanti datangnya senja.
Segelas kopi, teh atau hanya air putih, kalau ada gorengan juga boleh, merupakan teman terbaik ketika duduk santai sembari menanti mentari yang akan tergerlincir dan menyambut bulan yang akan hadir. Apalagi di tengah-tengahnya ada percakapan yang mendalam tentang apa yang kita rasakan.
Ketika aku dan kamu saling bertukar kisah tentang apa kita lalui, tentang apa yang kita hadapi, serta apa trauma yang melekat pada diri sendiri.
Ketika aku dan kamu saling tertawa, menangis bahkan mengernyitkan dahi tentang perjalanan yang kita lewati.
Aku menikmati semua kisah yang kau ceritakan.
Aku menikmati setiap senyum yang kau berikan.
Aku menikmati setiap tatapan yang kau perlihatkan.
Aku menikmati setiap nasehat yang kau tuturkan.
Kala itu aku merasa bahwa waktu berputar lebih cepat dari biasanya, ingin rasanya duduk lebih lama, namun ketika senja telah berlalu, maka waktu mengajak kita tuk beranjak melakukan kegiatan selanjutnya.
Ah... Ingin rasanya aku mengulang semua waktu itu. Nanti pasti akan ada masanya.
0 notes
bantennews · 1 year ago
Text
Healing di Situ Gintung Tangsel Asyik Sih, Tapi Tarif Parkir Kendaraannya Mahal
TANGSEL – Saat senja memang terasa afdol jika dinikmati dengan segelas kopi dan beraneka gorengan sebagai camilan ringan menanti matahari terbenam. Di pinggiran Situ Gintung yang sempat jebol dan menyebabkan banjir besar pada tahun 2009 silam ini, sejumlah warga kerap menikmati sore harinya dengan sekadar nongkrong dan menyantap kuliner sekitar. Danau kecil yang terletak di Ciputat Timur,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mooninyoureye · 1 year ago
Text
Kepada diriku
Samar-samar ingatanku tentang masa lalu menari-nari dikepalaku, aku yang dulunya seorang kutu buku dan senang menulis puisi-puisi indah.
Sederhana, tapi membawa bahagia.
Rasanya rindu dengan diriku yang dulu, aku yang bisa tertidur dibawah bintang, dan menikmati senja dengan segelas kopi.
Sekarang, diriku yang dulu telah hilang, bahkan rasanya pun susah untuk kucoba hadirkan kembali. Entah kenapa bisa begini, aku bagaikan roh yang kehilangan tubuhnya.
Andaikan ada satu waktu, kesempatan untuk berlari kembali kepada masa yang disana kutemukan diriku sendiri, sungguh hati ini berjanji tidak akan menyia-nyiskan masa-masa indah itu. Karena ternyata semua hal punya masanya masing-masing.
Sekarang, kapalku telah berlayar jauh, meninggalkan semua kenangan termasuk diriku sendiri, ingin kembali kepada masa lalu, namun memutar haluan bukanlah sebuah hal yang bisa dilakukan oleh orang biasa sepertiku.
Kakiku terus kupaksa berjalan menjalani masa sekarang, bersama luka trauma yang menjadi teman setiaku, pikiranku berat memikul hal-hal sedih yang ikut dari masa lalu. Ya, harusnya yang ikut hal bahagia bukan? Tapi aku juga tidak tahu, kenapa hanya ada luka dan luka yang terus menerus semakin menganga didadaku.
Berharap peri bahagia datang menyembuhkan luka ini, namun semakin kutunggu, tak juga ia datang. Kemanakah sebenarnya ia ? Tidak kasihankah dia kepadaku yang memikul beban selama bertahun-tahun dan tak berteman juga?
Ya, mandiri lah jawabannya.
Kau harus kuat, tidak usahlah menunggu peri-perian itu. Ia tidak peduli denganmu. Semua orang sibuk dengan dirinya sendiri.
Jadi, sibuklah dengan dirimu juga sendiri. Do’akan lah dirimu sendiri agar bisa sembuh dan menemukan kembali cahaya yang hilang itu. Kau pasti bisa !
20.08 wita
20 agustus 2023
1 note · View note
isoraisohalseuisoo · 2 years ago
Text
PESAN UNTUK RESPATI
Part 1
apa kabar??
Aku menulis surat ini kala sabit menghiasi langit malam. Berteman lagu Ruang Rindu milik Letto, beberapa lembar kertas biru, dengan segelas kopi jahe kesukaanmu tapi tanpa makanan penutup apapun. Bersama semua itu aku mengingat beberapa bait tentang kita.
Barangkali yang kutulis ini adalah apa yang telah kau tahu dariku. Barangkali pula itu sesuatu yang bosan kau dengar. Tapi akan tetap aku katakan, sebab rasanya jika tidak aku tuliskan maka aku tak cukup mampu menjelaskan mengapa dua lembar kertas ini sampai padamu.
Res, terima kasih pernah membuatku merasa dicintai. Aku tak pernah memiliki perasaan semenyenangkan itu seumur hidup sebelum kita bertemu. Aku menjadi mengerti mengapa banyak orang yang menanggalkan akal sehatnya demi perasaan itu -karena tak peduli bagaimana dunia melihatmu, saat ada satu orang yang memelukmu ketika hidup sedang hancur-hancurnya, maka semua akan terasa baik-baik saja.
Maka, terima kasih untuk hadirmu kala malam kelam itu, di saat hidupku sedang hancur-hancurnya
Res. saat kau baca ini, aku sudah melewati banyak tahap untuk tetap membiarkanmu hidup di hatiku. Aku tak membiarkan siapapun mengetuknya dan menyingkirkan setiap nama yang mencoba menyusup dalam ruang hati ini. Aku ingin mencintaimu tanpa dibatasi ruang dan waktu, karena rasanya tak ada yang berhak mendapatkan cintaku melebihi kau.
Tapi Res, benarlah kata orang, yang abadi adalah perubahan. Maka izinkan aku sampaikan ingkar, karena berlabuh pada rumah yang membuatku rela tenggelam tanpa pegangan; bukan dirimu.
Res..kau benar perihal cinta. Cinta bukanlah tentang siapa yang mencintai siapa, tapi tentang siapa yang rela memberikan cinta itu kepada siapa. Aku tak mengerti kerelaan itu saat kau membicarakannya dengan tatapan penuh sekaligus layu saat itu, namun ketika di satu waktu seseorang mengambil alih duniaku, aku kehilangan kesempatan bahkan untuk sekedar mengatakan aku belum bersedia.
Aku mengerti, kita terlalu penuh perhitungan dulu, dan cinta tak miliki nilai absolutnya sehingga cinta yang kita bagi hanya sebatas untung dan rugi. Kau memberikanku banyak keuntungan itu, tapi tak kulihat wajahmu bersinar dengan apa yang aku beri. Meski terlambat aku sadari, seberapa besar pun aku menciptakan ilusi untuk memberikan cinta itu sepenuh hati, aku gagal memberikan segala rasa selayaknya kau memberi. Maafkan aku.
Hari ini, saat aku menulis namamu di kertas biru itu, aku telah menjadi seseorang yang memahami cinta itu dari kedua sisi, yang mencintai dan dicintai.
Res. kupikir dulu aku hanya akan jatuh hati pada lelaki sepertimu, dan kupikir itu terjadi di saat kehancuranku pula. Ternyata aku menemukannya saat duniaku sedang terang benderang, aku sedang baik-baiknya. Sehingga hal pertama yang kami bagi adalah tawa, hingga debar itu menjadi nyata bahkan saat kami berbagi tangisan.
Aku menerimanya bukan karena ia satu-satunya yang membuatku merasa dicintai, bukan karena dia yang aku butuhkan dan bukan karena dia selalu bersedia ada. Tapi karena aku, aku ingin dia untuk seluruh hidupku, tak lebih dan tak kurang.
Dia lebih dari cukup. Dia tak membuatku banyak bertanya
hingga tak ada sedikitpun ragu. Meski berulang kali aku mencari celah, menyingkirkannya dengan segala kurangnya, tapi aku selalu sampai pada titik pemahaman; harus dia maka aku rela.
Mungkin kisah ini nanti akan panjang, maka untuk sekarang sekian dulu surat ku ini. Datanglah jika luang Res, kuingin kau pun bahagia ...bukan kah senja tak selalu ada? pliss mengertilah. beranjak lah untuk episode yang lain . Kau pasti bisaRes . Mari kita berteman secara bijak. Dan Memory ini bukan hanya untuk dikenang bagi kita. tp akan selalu tepatri seperti kala. begitu kita menyebutnya bukan?
Sehat selalu Res, akan selalu ada tempat dihatiku atas namamu. Lelaki bermata sayu yang memelukku saat dunia hancur lebur. Aku menyayangimu Res, tapi tidakk untuk selamanya. seperti malam kepada fajar yang membiarkannya bertemu langit biru. Bebahagia lah Res, dan jalani hari hari mu dengan episode bukan aku. tak usah lagi kau ambil gambar itu. lupakan aku dan berkelanalah.
Tertanda Angin Utara.
Virgo mu yang dulu pernah menjadi pelitamu.
1 note · View note
ariqyraihan · 4 years ago
Text
Apakah Kamu Mau Menua Bersamaku?
Tumblr media
Keinginan ialah satu-satunya batas yang menahan langkah kita untuk bergerak. Kita mengerti perihal patah hati masing-masing dan perlahan mulai bercerita⸺perlahan belajar memahami satu sama lain. Dan untuk detik-detik yang telah terlewatkan, aku bersyukur bisa mendengar banyak darimu. Hanya saja, memulai kembali tidak pernah mudah. 
Apakah kamu juga mencintaiku?
Aku begitu takut untuk menanyakannya, seakan segalanya akan berakhir begitu aku mengatakannya padamu. Mungkin, kehilangan ialah akar dari segala ketakutan yang ada, dan kamu begitu berharga untuk pergi dari hidupku. Mungkin, pertanyaan tentang cinta pun ialah akar dari segala keraguan yang tumbuh di dalam dada.
Mungkin, suatu hari aku perlu mengajakmu pergi menemui laut, bercerita di antara lembut suara gelombang yang membelai kaki-kaki kita. Menjelma menjadi anak indie, dengan segelas kopi hitam hangat lalu menunggui senja tiba. 
Karena matamu, tak ubahnya lembut senja yang menyelimuti langitku. Menjadi teman menyambut dingin malam yang panjang⸺obat dari kesendirian. 
272 notes · View notes
uniquenees · 3 years ago
Text
manis yang berjarak
jika kebanyakan orang menatapmu dengan kedua pupil mereka maka tidak denganku, aku menatapmu dengan satu pupil lainnya yang tertutup oleh tulang yang tersusun yang dilapisi oleh kulit.
jika kebanyakan orang merasa lucu dan selalu tertawa akibat candamu maka tidak denganku, tak jarang aku merasakan hangat nya hatimu ditengah leluconmu. Aku tersenyum dengan hati yang meminta semesta tolong berikan hangatnya hati itu, manis nya senyum itu, dan lawak nya candaan itu hanya tersisa untukku bukan lagi yang lain , ya hanya aku dan usia senja kita di teras rumah klasik dengan secangkir kopi dan segelas air putih yang di sajikan bersama pisang goreng hangat
2 notes · View notes
arsyadhere · 5 years ago
Text
Ini yang Dilakukan Nabi SAW Kala Menikmati Senja
Tumblr media
Senja, fenomena yang membuat mata terpana. Keindahan warna jingga dalam duet memukau antara langit dan awan. Juga ketenangan matahari yang menyapa hangat menjelang peraduan dalam naungan si ufuk petang.
Tak heran, banyak anak muda yang terhipnotis dengan keindahannya. Ada yang mengabadikannya. Ada yang duduk nyaman, dengan ditemani segelas kopi hangat. Ada pula yang membuat diksi romantis, hingga yang melantunkan bait dan rima dalam lautan puisi. Bak ala ala anak indie.
Manusia adalah makhluk yang cinta keindahan. Karena keindahan ini merupakan bukti bahwa ada tangan yang mengatur dan mencipta. Begitupula dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau juga pangagum akan keindahan alam raya. Dan Beliau tahu, semua yang dilihat adalah karena kehebatan kreator Yang Maha Agung, yaitu Allah SWT.
Sebagai seorang nabi dan suri tauladan, Beliau memiliki sikap tersendiri akan suatu hal, yang bisa kita contoh dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam memperhatikan fenomena senja.
Dalam suatu kisah, Nabi SAW sering memperhatikan senja, kemudian beliau berkata,
"Ya Allah, inilah saat menjelang kedatangan malam-Mu dan akhir siang-Mu serta doa-doa kepada-Mu berkumandang. Maka ampunilah aku!"
Itulah sikap Nabi SAW saat menikmati senja. Sungguh mulia apa yang dilakukan beliau. Berdoa dan memohon ampun. Barangkali ini bisa jadi cara baru bagi kita dalam menikmati senja di penghujung sore. Indah bukan?
Bisa jadi apa yang kita lakukan dengan cara Nabi SAW tadi, dapat bernilai ibadah, disela menyeruput segelas kopi hangat dan merangkai kata. Gak kebayang, nikmat tiada dua pokoknya! Haha.
Jangan lupa abadikan juga ya! Karena tiap senja itu tak sama. Meskipun senja datang berkali-kali, kehadiran hati yang tak menentu, akan membuat senja menyapa kita dalam rasa yang berbeda.
Arsyad AZ - 240620
72 notes · View notes
hazelnutcheesy · 4 years ago
Text
Tidak Ada Judul Kami berdua berbeda,aku menyadari itu sejak beberapa kali kutanyakan naskah yang tidak ia hapal dialognya. Sejak itu aku percaya, kami bukan satu scene dalam skenario yang akan kalian putar bersama. Sayang sekali aku harus mengecewakan penonton yang sibuk riuh dengan kisah apa yang akan kami tunjukan.
Maka dari kekecewaan yang masih ilusi itulah sang pencipta membuat drama ini lebih menawan. Dengan naskah oret-oretan, pensil usang yang ujungnya tumpul terkikis liur, pencipta menulis sisi bagian lain dari kami berdua yang menjadikan ini sebuah kisah cinta tidak bertuan dan tidak bertema. Hanya kisah cinta yang usai kalian baca sudah patut harus dilupakan. Jika dia adalah segala kemungkinan yang akan diusahakan, maka akulah ketiadaan yang tidak pernah dirindukan. Maka dari sebuah percakapan yang hanya berupa diam, aku mengenalnya sebagai seorang kawan. Dari awal yang tidak pernah direncakan kami saling merasakan walau tidak bersentuhan, beberapa kali kami bicara tapi tidak dengan suara. Maka disuatu adegan malam yang pekat oleh gemuruh badai dan bintang tertelan guntur, aku beranikan diri bertanya lewat hujan lebat tentang mengapa pencipta menulis kisah kami sedemikian rupa? Kemudian aku melihatnya jatuh didalam lubang yang ia buat sendiri, berapa kali dia membuat lubang untuk menutupi bagian dari dirinya sendiri yang kosong. Sedalam itu kisahnya hingga ia tidak pernah mencoba meninggalkan api didalamnya. Lalu hari berganti menjadi puing dialog yang semakin klimaks. Dikisahkan kami saling jatuh cinta. Bukankah dia saja tidak membaca naskahnya,lalu bagaimana mungkin dia akan menghafal dialognya? Dia berusaha untuk senantiasa hadir dalam ketiadaan dan berusaha sederhana dalam ketidakmengertian, padahal ia sesungguhnya hanya berusaha berhenti memilah antara apa yang diinginkan dan tidak. Dalam narasi itu padahal dia sudah membaca, salah dan benar bukan dia hakimnya. Kami hanya berperan, jangan gunakan begitu banyak perasaan yang sejujurnya akan menjerumuskanmu dalam khayalan. Jika mereka percaya bahwa telepati itu ada, maka Alexander Graham Bell tidak akan menemukan telepon. Untuk apa aku harus belajar angka, jika dengan menyentuh hatinya aku tahu dia sudah ada. Sendirian disetiap malam dengan beberapa mainan bualan yang ia ciptakan untuk mendorong jauh rasa kesepian, akhirnya dia muak bermain peran ini. Akhirnya dia memilih mengakhiri perjanjian yang tidak pernah ia tanda tangani. Karena hanya berdasar percaya. Segalanya terjadi tak terduga-duga. Hanya ada satu yang pasti dalam hidup, yaitu ketidakpastian. Hanya ada satu yang selalu dia harapkan datang, yaitu yang sebenernya tidak diharapkan. Bayanganku skenario ini akan berhasil jika saja egonya yang setinggi gunung es bisa dikendalikan dengan kesucian sungai nil. Nyatanya tidak bisa mengatur perasaan yang terlanjur dia bangun. Katanya padaku dalam sebuah dialog mentah yang aku saja ingin muntah, " Kau tidak tahu seburuk apa narasi hidupku jadi kau tidak bisa memaksaku terus bermain peran denganmu " Aku menertawakannya dengan segelas anggur yang menjadi properti dalam adegan perpisahan paling tidak mengharukan di kisah ini. Didepan kami ada pantai dengan senja yang sinarnya menjilati bibir pantai dengan bayangan diri kami masing-masing. Dia memutar badannya yang menjadikan siluet menghadap senja paling tidak dramatis sepanjang kisah ini ditulis oleh pencipta dengan pensil yang ujungnya tumpul karena liur. Kemudian dia bertanya dengan dagu yang angkuh, alisnya menaut dan bibir paling tidak seksi itu sambil gemetar dan menahan untuk tidak melompat kedalam deburan ombak. " Kapan kisah ini akan berakhir?" Lagi-lagi, aku menertawakannya sambil meneguk kali ini anggur didalam gelas yang rasanya sangat pahit dan menyiksa kerongkonganku. Ku tarik sedikit siluetnya menghadap ke pasir pantai yang mulai menguning karena senja temaram sialan itu tidak kunjung pergi. " Kita adalah simpul dalam dialog payah yang sudah dicetak dalam sebuah naskah. Bagaimana kisah ini akan berakhir? jika sang penulis itu amnesia. " Jawabku, selagi memeluk tubuhnya yang sekaku es kutub utara. Ujung rambutnya yang ikal melambai-lambai namun tidak sedramatis adegan kisah romantis yang digambarkan penulis. Untuk terakhir kalinya sebelum kisah ini ditutup aku kembali menelusuri jejakku dalam jejaknya. Bagaimana caranya bernafas, caranya berjalan, caranya tertawa, caranya bekerja,
caranya menatap dunia, caranya menyesap segelas kopi, caranya menuruni anak tangga, caranya berkendara dengan sepedanya, caranya memanggil namaku, caranya menangis, caranya menahan rindu, caranya mencintai dalam diam, dan caranya meninggalkanku dalam sebait potongan dialog yang tidak pernah ia selesaikan. Karena naskah ini tidak berjudul,tidak bertema, tidak berdialog, tidak berperan, dan tidak hidup. Kami hanya rekayasa, kami hanya diketik kemudian dicetak. Disebar luaskan untuk kepentingan duniawi, meskipun sejatinya kami hanya ingin saling memiliki.
2 notes · View notes
kalambatu · 4 years ago
Text
Nasib Andi Susanto, Sang Pelatih Tangan Dingin yang Berjualan Nasi Goreng
Nasib Andi Susanto, Sang Pelatih Tangan Dingin yang Berjualan Nasi Goreng
Belu, Kalam Batu – Tugas kerja yang banyak membuat saya bersama beberapa teman terpaksa harus menepi di sebuah warung di tengah Kota Atambua. Kami duduk dalam kebisuan ditemani segelas kopi hitam dan rokok. Diam namun otak dan jemari kami terus bekerja. Tak sadar bila senja telah menjemput malam. Tubuh ini mulai terasa lelah. Saya baru ingat jika saya belum makan siang. Ternyata, dua orang teman…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
pangpingpong · 4 years ago
Text
Sudut Kecewa
Sebenarnya sudah berulang kali bergulat dengan hal yang sama, yang sudah berulang kali juga dinasehati. 
Semua keadaan dijalani dalam kondisi sadar dan waras. Meskipun selalu ada yang membuat kesadaran seperti tercerabut
Akhirnya, memilih kembali ke sudut kecewa. Menghabiskan perlahan-lahan kekecewaan dan ekspektasi yang sudah diketahui bersama akan selalu berujung pada sakit hati, sakit kepala, dan juga mungkin sakit jiwa. Semoga yang terakhir tidak. 
Kamu belajar, bahwa cara terbaik mempertahankan seseorang adalah dengan menunjukkan bahwa orang tersebut memang berharga dan memberikan apresiasi demi perkembangan orang tersebut. 
Uang dibutuhkan untuk membeli makanan untuk tubuh, makanan untuk kulit, dan juga untuk jiwa. 
Namun, kadang uang terlalu diagung-agungkan sampai rasanya uang seperti tali yang mengikat seekor sapi. Uang seperti pecut yang memukul bokong kerbau agar dia terus maju membajak sawah. Uang terlihat seperti pintu yang tertutup. 
Sudut kecewa masih terbuka hari ini. Ditemani seduhan segelas kopi sachet yang sudah aku upayakan tidak dikonsumsi lagi. 
Sudut kecewa masih terpapar sore ini, ditemani senja, gunung, dan teluk. Juga tarian pakaian di jemuran yang tergantung dari kemarin. Lupa diangkat. 
Orang dewasa itu menyedihkan
Mereka tahan duduk lama-lama di sudut kecewa, menyesap bau kopi murahan, ditemani gelak tawa menertawakan hidup yang penuh kekangan. 
Orang dewasa itu munafik
Mereka tahan duduk di lantai kekecewaan dan besok-besoknya tetap menyapu dan mengepel lantai tersebut. Tidur di atas lantainya dan tetap berusaha beradaptasi demi bertahan hidup makan telor ceplok dan sayur tumis setiap hari. 
1 note · View note