Text
Menghabiskan mingguku dengan menonton televisi,
Kartun Doraemon adalah kartun favoritku semasa kecilku.
Nonton ini jadi rindu masa kecilku :’)
0 notes
Text
Rindu dengan diriku,
Rindu flatshoesku,
Rindu novelku,
Rindu kerudung warna softku,
Rindu kemeja warna softku,
Rindu tas kecilku,
Rindu me time ku,
Rindu tertawa…
0 notes
Text
Takdir
Kalau bicara tentang takdir, hal apakah yang pertama kali terbesit dikepalamu?
Kalau aku, cinta.
Iya, cinta.
Bahwa apakah takdirku tentang cintaku yang selama ini kujalani sudah benar-benar menjadi takdirku?
Kalau iya, tapi kenapa hatiku masih merasa kesepian, resah dan mati rasa terhadap apapun?
Kalau dia benar-benar takdir yang selama ini kunantikan, kenapa malah yang dia lukiskan hanyalah kesedihan dan rasa kesepian?
Apakah aku masih harus menunggu dia bisa berubah ?
Namun apakah ada orang yang bisa berubah menjadi seperti yang kita mau? Kurasa tidak.
Yang salah adalah aku. Terlalu percaya pada kata-kata yang belum tentu bisa terwujud..
Waktu terus berlalu. Apakah aku masih harus diam seperti ini? Sedangkan diriku perlahan memudar. Kini tidak aku kenali lagi siapa diriku.
1 note
·
View note
Text
Akan ada saatnya
untuk diriku..
sabar yaa.. semua akan ada saatnya.
mungkin sekarang tempatmu berada adalah bukan tempat yang selama ini kamu impikan, mungkin sekarang tempat ini bukan tempat yang nyaman untukmu. mungkin sekarang tidurmu tidak pernah pulas lagi. sabar, ya.. ini hanya masalah waktu. suatu hari nanti kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan, yang kamu damba-dambakan selama ini.
sekali lagi, sabar ya..
1 note
·
View note
Text
terima kasih untuk setiap ujian yang engkau berikan ya Tuhanku. melalui itu semua, kini saya jadi jauh lebih dewasa dan melalui ujian itu engkau ganti air mataku dengan rezeki yang lebih besar. Allahumma baarik alaih
0 notes
Text
Kepada diriku
Samar-samar ingatanku tentang masa lalu menari-nari dikepalaku, aku yang dulunya seorang kutu buku dan senang menulis puisi-puisi indah.
Sederhana, tapi membawa bahagia.
Rasanya rindu dengan diriku yang dulu, aku yang bisa tertidur dibawah bintang, dan menikmati senja dengan segelas kopi.
Sekarang, diriku yang dulu telah hilang, bahkan rasanya pun susah untuk kucoba hadirkan kembali. Entah kenapa bisa begini, aku bagaikan roh yang kehilangan tubuhnya.
Andaikan ada satu waktu, kesempatan untuk berlari kembali kepada masa yang disana kutemukan diriku sendiri, sungguh hati ini berjanji tidak akan menyia-nyiskan masa-masa indah itu. Karena ternyata semua hal punya masanya masing-masing.
Sekarang, kapalku telah berlayar jauh, meninggalkan semua kenangan termasuk diriku sendiri, ingin kembali kepada masa lalu, namun memutar haluan bukanlah sebuah hal yang bisa dilakukan oleh orang biasa sepertiku.
Kakiku terus kupaksa berjalan menjalani masa sekarang, bersama luka trauma yang menjadi teman setiaku, pikiranku berat memikul hal-hal sedih yang ikut dari masa lalu. Ya, harusnya yang ikut hal bahagia bukan? Tapi aku juga tidak tahu, kenapa hanya ada luka dan luka yang terus menerus semakin menganga didadaku.
Berharap peri bahagia datang menyembuhkan luka ini, namun semakin kutunggu, tak juga ia datang. Kemanakah sebenarnya ia ? Tidak kasihankah dia kepadaku yang memikul beban selama bertahun-tahun dan tak berteman juga?
Ya, mandiri lah jawabannya.
Kau harus kuat, tidak usahlah menunggu peri-perian itu. Ia tidak peduli denganmu. Semua orang sibuk dengan dirinya sendiri.
Jadi, sibuklah dengan dirimu juga sendiri. Do���akan lah dirimu sendiri agar bisa sembuh dan menemukan kembali cahaya yang hilang itu. Kau pasti bisa !
20.08 wita
20 agustus 2023
1 note
·
View note
Text
Terulang-ulang memori waktu liburan lebaran sama bapak, kakak dan alm ibuku, seingatku rumah demi rumah disinggahi di sidrap. Juga singgah dirumah nenek di sidrap, rasanya senang karna berkumpul dan jala-jalan tapi Waktu itu aku sempat bt karna capek singgah-singgah terus. Ternyata hari ini jadi memori yang sangat dirindukan.
1 note
·
View note
Text
Samar-samar teringat di ingatanku masa indah sewaktu smp, tanpa beban aku dan teman-temanku sering singgah dirumah salah satu temanku sepulang sekolah hanya untuk berkumpul bersama bercanda ria. Sangat bahagia, betapa bahagianya masa kecilku
1 note
·
View note
Text
Kepada langit yang selalu bercahaya terang benderang,
Kepada gemuruh ombak laut yang selalu biru,
Kepada riuh angin yang selalu sejuk,
Kepada daun-daun yang mulai mengering,
Kepada semesta yang tidak terbatas,
Terima kasih,
Terima kasih karena telah menemaniku dari jatuhku, merangkak ku, tertatihku hingga sekarang masih berusaha kuat.
Aku akan selalu berusaha bangkit dan bangkit lagi.
Meskipun ada yang berusaha sembuh namun tersakiti dan tersakiti. Masih ada luka yang menganga namun dipaksa sembuh.
Aku akan tetap kuat,
Hingga sudut bibirku tidak bisa tersenyum dan jantungku berhenti berirama.
5 notes
·
View notes
Photo
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri sendiri lelah, kelelahan dengan hidup yang menyesakkan setiap harinya. Hari demi hari yang ingin cepat berlalu, tidur menjadi waktu istirahat meski tak lagi ingat kapan tidur nyenyak. Senyenyak dulu. Dulu waktu menjalani hidup ini dengan penuh rasa bahagia dan khawatir, tapi tetap dijalani dengan penuh rasa percaya. Rasa itu kini telah mati, bertahun lalu, saat perjalanan ini dimulai. Memulai jalan yang salah.
Salahnya aku tak berpikir panjang. Panjang anganku mengalahkan rasionalitasku untuk lebih bijak. Kebijaksanaan yang saat itu belum tumbuh dalam diriku yang penuh energi tapi tidak hati-hati.
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri ini sangat lelah. Terlalu banyak masalah, mau kembali tapi tak memiliki rumah. Merasa arus kuat, meski tidak tahu harus ke mana dengan masalah yang serumit ini. Dan berbohong terus menerus setiap harinya, mengatakan bahwa hidupku baik-baik saja.
Tak hanya ke orang lain, tapi juga diriku sendiri. ©kurniawangunadi
725 notes
·
View notes
Text
calm aja
tidak. tidak ada yang salah dan tidak ada yang perlu disesali. semua terjadi karena sudah kehendakNya. bukankah daun yang jatuh pun itu atas kehendakNya ?
jadi, sudah ya. kamu tenang saja. perbaiki saja apa yang sudah terlanjur salah. semua akan kembali kejalan yang sudah Tuhan mu rutekan untukmu asal kamu bisa menerima dan berbenah menjadi lebih baik :)
2 notes
·
View notes
Text
bertumbuh
salah satu penyebab stress dan kehilangan diri sendiri adalah kamu yang mengizikan segala toxic dan hal negatif mengelilingimu. tapi kalau sudah terlanjur tidak papa ya, kamu hanya perlu belajar mengelolanya. bukankah semua orang memang harus jatuh dulu baru bisa bangkit.
kalau kamu sudah bangkit, semoga pundakmu kuat, lebih kuat dari badai. maafkan yang telah berlalu, perbaharui dirimu, hapus hal-hal yang tidak berguna dalam dirimu, cari hal-hal positifmu. pelan saja, tapi pasti, ya!
semangat!
1 note
·
View note
Text
mulai sekarang jangan menyia-nyiakan waktu lagi, yah. nikmati setiap prosesnya. jangan sampai menyesal lagi dihari nanti. semangat ya, diriku.
0 notes
Text
Tuhan tahu kok apa yang ada di hatimu, kamu selalu mengusahakan dan menjadi tameng untuk orang yang sedang terluka. namun ada kalanya kamu lelah karena kepalamu juga sedang penuh. jangan takut, Tuhan lebih mengetahui isi hatimu, setidaknya kamu sudah berniat baik. ;)
0 notes
Text
kadang terlalu memaksakan diri menjadi seorang pendengar yang baik demi melihat orang terkasih tenang tapi nyatanya kamu sedang tidak baik-baik saja adalah obat bunuh diri secara perlahan. gejala awalnya kamu akan mulai kehilangan dirimu sendiri dan bagian parahnya mentalmu juga akan dibuat terluka olehnya.
0 notes
Text
Buk, andai waktu bisa di putar. Rasanya ingin sekali jadi anak kecil lagi, yang setiap pagi kau urusi pakaian merah putihku dan menyuapiku dengan lembut.
Rindu, Buk. Rindu sekali..
1 note
·
View note
Quote
dimana? sedang apa disini? kemana diri? kapan? perkenalan? bernafas dengan apa? tidur kapan? bahagia?
1 note
·
View note