zulfazzakiyah
zulfazzakiyah
aku dan setetes tinta biru
785 posts
Penikmat laut namun bukan agen neptunus. Pecinta tulisan tapi ngga suka nulis. Pemerhati senyummu, yang selalu malu untuk mengakuinya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
zulfazzakiyah · 6 days ago
Text
Pada malam-malam yang tenang. Pikiranku kembali bercabang. Akan segala masa di depan yang kian gamblang. Segala khayal tercipta menjadikanku semakin tak tenang.
0 notes
zulfazzakiyah · 13 days ago
Text
Atas segala ucap yang menyayat. Semoga tak kau temukan rasa yang kian lenyap.
0 notes
zulfazzakiyah · 15 days ago
Text
Menghitung jumlah bintang pada malam yang panjang. Berharap ada keajaiban pada hitungan yang berlangsung. Perihal hadirnya seseorang, yang kelak akan menemaniku dalam mengarungi kehidupan yang panjang.
0 notes
zulfazzakiyah · 15 days ago
Text
Pada terangnya hari, tak kutemukan secercah harapan. Pada gelapnya malam, tak kutemukan setitik jawaban. Lalu pada apa aku harus mencari sebuah jawab atas pertanyaan?
0 notes
zulfazzakiyah · 16 days ago
Text
Bila suatu saat aku tak kembali, percayalah telah lama aku merasa sendiri. Pada alam raya yang tak pernah sepi. Menikmati hidup yang seakan sunyi. Meski nyatanya ada kau di sisi.
0 notes
zulfazzakiyah · 16 days ago
Text
Pada setitik goresan aku mengadu. Perihal semesta yang tak lagi berpihak padaku. Tiada raga tempatku berbagi rasa itu. Pada goresan aku mempercayakan semua percikan yang menderu.
0 notes
zulfazzakiyah · 17 days ago
Text
Bukan pusat dari segala semesta. Namun, lagaknya seperti ingin seluruh dunia padanya. Usia tak lagi muda. Akan tetapi, raga seakan tak menerima perihalnya. Ingin selalu diagungkan dunia. Padahal tak setitik pun yang telah ia berikan padanya.
0 notes
zulfazzakiyah · 19 days ago
Text
Pada semesta yang megah. Hadirmu masih menjadi sebab atas segala rasa yang kian berlimpah. Perihal kasih yang kian bertambah. Tentang renjana yang tiada pernah ingin berpisah. Juga hadirnya rindu, yang masih saja menjadi nomor satu dalam kisah yang indah.
0 notes
zulfazzakiyah · 22 days ago
Text
Aku hidup pada semesta yang megah. Berada pada alam raya yang tiada pemisah. Meski begitu, seringkali aku merasa hampa dan resah. Tak berbeda pula dengan hari yang sudah.
0 notes
zulfazzakiyah · 22 days ago
Text
Lebih dari tiga dasawarsa sudah aku menjelajahi semesta. Menghirup aroma alam raya. Menikmati tiap detik masa. Dengan segala suka duka bergantian menyapa. Ratusan asa pun telah tercapai dengan sempurna. Kini hari baru telah dirayakan bersama kekasih jiwa. Meski tiada setangkai bunga. Namun, segala harap tak pernah ia jeda.
Mari merayakan segalanya bersama tanpa jeda, hingga kita tua, Tuan.
2 notes · View notes
zulfazzakiyah · 23 days ago
Text
Sepuluh hari pertama di tahun ini telah terlewati. Menit dan detik pun tak lupa mengikuti. Mengisi masa yang tak lagi sepi. Semoga tak kutemukan lagi badai yang menghantui. Pada tahun yang indah ini.
0 notes
zulfazzakiyah · 24 days ago
Text
Pada deburan ombak yang riuh, kutemukan hati yang sedang ricuh. Menanti dengan tabah hadirnya sang pengaduh. Hingga aku tak sadar, ombak itu tak lagi singgah untuk mengeluh. Usai sudah segala penantian yang membuatku jenuh.
0 notes
zulfazzakiyah · 24 days ago
Text
Terpisah ratusan kilometer dari pusat semesta. Membuatku dianggap tak mengerti apa-apa. Nyatanya, aku pun juga tahu segalanya.
1 note · View note
zulfazzakiyah · 26 days ago
Text
Aku pernah menjadi karang. Sebelum ombak membawaku dan menjadikan diri ini menawan. Namun, kini aku ingin kembali menjadi karang. Sebab di sanalah tempat terbaik dan mengagumkan.
2 notes · View notes
zulfazzakiyah · 27 days ago
Text
Kepada ombak yang telah membawaku berlayar sejauh ini. Terima kasih atas segala daya dan upaya yang kau beri. Tanpamu tak akan kunikmati indah dan menakjubkannya dermaga ini.
1 note · View note
zulfazzakiyah · 28 days ago
Text
Ribuan bintang yang bersinar di angkasa. Apakah mereka tahu bila ia adalah cahaya dari masa yang lalu? Akankah ia tahu akan cantik biasnya kala malam bertamu?
1 note · View note
zulfazzakiyah · 28 days ago
Text
Tidak semua harus berpusat padamu. Tak perlu lah segala ingin harus segera terwujud saat itu. Tak harus juga semua raga menuruti pintamu. Kau bukan matahari, pusat dari semesta ini.
1 note · View note