#ariqyraihan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Aku Mengerti, Jika Kita Takkan Bersama
Puan, meskipun kita hanya bisa saling bicara di dalam keterdiaman kita, tetapi aku mengerti jika kepergian adalah pilihan yang kamu berikan kepadaku.
Aku mengerti, jika sejauh apa pun aku berusaha untuk melawan takdir, kamu takkan pernah menganggapku ada.
Aku mengerti, jika aku begitu ingin mendekapmu dalam perasaan ini, sedangkan kamu pantas untuk mendapatkan lebih dari sekadar dingin malam yang panjang.
Aku mengerti, jika aku tidak pernah benar-benar menjadi pilihan untukmu.
181 notes
·
View notes
Text
Itu kamu, suar dari ketersesatanku atas perjalanan menemukan. Menyelusupkan nyawa kembali ke dalam kata-kataku. Setelah sekian lama mati, membusuk di jantung ingatan. Rasanya begitu hangat; begitu rindu.
Kehilangan telah melumat segala harap selama ini, dan pertemuan dengan tetiap kata yang kamu tuliskan menjadi pemantik bagi api yang kembali nyalang di dalam ruang-ruang perasaanku. Api yang telah lama padam oleh kepergian seseorang yang pernah kucintai begitu lama.
Kamu, mengulurkan tanganmu ketika aku tersesat di persimpangan jalan: bertahan atau berhenti. Menyerah pada sepi. Kata-katamu, menjadi hujan di antara gersang hati ini. Ketiba-tibaan yang membuat sejenak ingatanku menziarahi kenangan lama;
- Kenangan perihal bagaimana caranya untuk mencintai seseorang kembali.
Meskipun perjumpaan kita saat ini hanyalah perihal bertukar kata tanpa bicara, tetapi sungguh, perlahan aku mulai mencintai setiap frasa-frasa yang kamu jahit dengan perasaan yang sungguh. Entah itu untukku atau tidak, aku tidak terlalu memikirkannya.
Meskipun perjumpaan masih menjadi batas di antara kita, aku telah menyematkan semoga perihal pertemuan itu- agar Tuhan menuliskan cerita yang berbeda untukku;
- untuk kita.
[October, 2023]
Ariqy Raihan @ariqyraihan
10 notes
·
View notes
Text
I posted 34 times in 2022
That's 10 more posts than 2021!
28 posts created (82%)
6 posts reblogged (18%)
Blogs I reblogged the most:
@ariqyraihan
@azdinawawi
@hellopersimmonpie
@allahaljalil
I tagged 14 of my posts in 2022
#0 - 2 posts
#sazzadiyatan - 11 posts
#hadiyah - 9 posts
#sazza - 7 posts
#guru - 4 posts
#prosa - 3 posts
#gresik - 3 posts
#murid - 2 posts
#youtube - 2 posts
#harapan - 2 posts
Longest Tag: 14 characters
#cintadalamdiam
My Top Posts in 2022:
#5
Upaya menguatkan diri
Hampir satu tahun membersamai anak anak di sekolah berbasis boarding membuatku ingin menulis ini sebagai bentuk penguat diri saat aku merasa benar benar lelah dengan semuanya.
Pagi ini 1 ramadhan di tahun 2022....
Sebenarnya perasaaan lelah dalam membersamai anak anak di boarding hadir sudah lama bahkan sudah berkali kali mencoba mengajukan risign tapi selalu ditolak dengan alasan belum ada pengganti dan sekolah akan selalu mendukung dibelakangku.
Tapi akhir akhir ini pemikiranku berkecamuk melihat kondisi anak anak yang tak kunjung membuat hatiku tenang dan juga akibat cerita anak spesialku dengan apa yg dikatakan salah satu guru di sekolah terkait kami para pendamping boarding yang membuat hatiku sedikit banyak terluka.
Mbak wanwin gpp loh pas liburan gak pulang di pondok saja, kalian loh meskipun di pondok aja pasti ada ustadzah yang menjaga
Tapi kan ustadzah juga waktunya libur bu, usth perlu istirahat
Ya kan memang tugasnya, mau gak mau
Aku lantas bertanya siapa yang mengatakan itu, tapi mereka diam tak menjawab, ingin marah namun seperti biasanya aku hanya memendam. Namun seperti yang lainya terlalu banyak yang kupendam maka suatu saat akan meledak.
Mungkin mereka mengira tugasku hanya mengarahkan anak anak sholat dan membatasi pemakaian hp mereka. Mereka tidak tahu ada begitu banyak hal yang diurus sampai bukan hanya fisik saja yang lelah namun juga batin.
Pagi ini aku berkontemplasi dengan flashback beberapa tahun lalu saat aku masih berstatus santri dan juga sempat menjadi pengajar. Disana bagaimana kami sangat menjunjung tinggi adab dan akhlaq kepada ustadz dan ustadzah, akhlaq kami didik dengan disiplin dan pembiasaan, siraman siraman rohani dari asatidz senior yang meneduhkan jiwa, juga perjuangan penuh saat kami berjuang menaiki step step kenaikan kelas sampai berstatus alumni.
Benar takkan terlupa, tak sadar aku menagis sesengukan saat melihat vidio clip diatas, rasa rindu berkecamuk dalam dada, ingin bercerita kepada para asatidz dan tentu dilengkapi dengan wejangan wejangan beliau.
Satu hal yang aku sadari orang orang akan mudah menjudge sesuatu apapun tanpa pernah merasakan, halah mondok aja kok gampang, halah ngurus anak anak di boarding itu mudah, halah gitu aja kok ngeluh, namun tidak pernah merasakan terjun langsung.
Semoga Allah menguatkan bahuku untuk tetap tegak membersamai anak anak, meski tak mudah semoga dapat membersamai sampai akhir tahun nanti dengan lapang dada.
Catatan akhir kerja semoga, dan juga dapat mendapatkan lahan untuk berbagi ilmu di tempat lain :)
Gresik, 2 April 2022
youtube
7 notes - Posted April 2, 2022
#4
BUAT AKU YANG SUKA BUAT GARA GARA
mohon maaf buat diriku yang suka gak sadar kalau kerjaanya sudah bejibun namun tetep aja mencari gara gara dengan nambah nambah pekerjaan lain karena pengen nambah pengalaman dan nambah portofolio.
coba dilihat fisik dan matanya yang sudah berkantung dan cepat ngantuk padahal masih jam delapan malam, tapi tetap menguatkan diri karena deadline banyak berkat mengambil semua hal yang kadang kamu sadar, jika mengambilnya hasilnya tidak maksimal.
yuk bisa yuk memperioritaskan pekerjaan mana yang harus diambil, tidak semuanya bisa kamu handle meski katamu bisa, dan merasa tak apa jika mengurangi jam tidur malam mu setiap hari.
ada hak tubuh yang perlu kamu perhatikan, ada hak hak orang orang di sekitar yang perlu akan kehadiranmu. jadi kerjakan sesuai kemampuan ya, tidak perlu meng-iyakan semua permintaan karena merasa segan untuk menolak. bismillah
Gresik, 17 Mei 2022
Untuk Sazzadiyatan
10 notes - Posted May 17, 2022
#3
Ada gak yang punya keinginan, ingin keluar dari kota tempat tinggal, Ingin menjadi warga kota lain tersebab banyaknya memori menyakitkan di kota tersebut. Itu yang aku inginkan sejak lama entah karena pekerjaan, pasangan atau takdir lain. Tidak banyak berinteraksi dengan warganya, mungkin hanya say hello, menanyakan kabar dan berpamitan.
Untuk yang ini semoga Allah mengabulkan, karena setiap sisi yang ada di kota ini menjadi luka yang bekasanya masih begitu terlihat.
Gresik, 3 Januari 2022
11 notes - Posted January 3, 2022
#2
memahami pemikiran Ayah
Banyak yang bertanya kepadaku kira kira bagaimana laki laki yang masuk tipeku untuk menjadi suami, dan selalu aku katakan yang Ayah setujui.
Beberapa orang berniat mengenalkanku kepada beberapa laki laki tentu sudah dijelaskan apa pekerjaannya. Ada yg menjadi PNS dari beberapa bidang: nakes, bea cukai, pegawai pemerintahan, namun selalu ditolak oleh ayah.
Dan aku pun tidak pernah secara langsung mengatakannya namun lewat ibuk yang menjadi perantara kami berdua. Ibuk selalu menjelaskan kepada ayah terkait niat niat baik yang datang kepadaku namun beliau hanya diam tidak berkata apapun, kata ibuk artinya ayah menolak atau tidak setuju.
Anehnya ayah tidak pernah menjelaskan kriteria laki laki yang direstui olehnya untuk menikah denganku, kami tidak pernah membicarakanya, dan akupun tidak pernah berani menanyakanya. Ahh memang aku ini mirip sekali dengan ayah yang kurang memperhatikan manusia manusia sekitarnya, cukup memenuhi kebutuhan dan kewajiban menurut kami itu sudah dilaksanakan. Perbedaanya aku sedikit bisa menahan emosi daripada ayah mungkin karena efek pendidikan di pesantren dulu yang harus sami'na waatho'na [kami patuh dan kami taat]
Sebenarnya aku ingin menanyakan tentang hal ini mengingat usiaku sudah tidak muda, namun rasa canggung selalu mengantui dan membersami saat mengobrol bersama ayah, bahkan ibuk juga tidak tahu bagaimana tipe laki laki yg akan disetujui untuk menikah denganku.
Ibu hanya bilang:
Mungkin ayah ingin menantu yg menjauhkan kamu dari dosa, pekerjaanya jauh dari hal hal yang meragukan dan tidak dihantui godaan godaan dunia.
entahlah, sebenarnya ingin sekali menyelami pikiran ayah untuk tahu bagaimana tipe tipe laki laki yg baik untukku. Aku hanya berdoa siapapun dia semoga bisa mengambil hati ayahku dan tentu sifat sifat yang kudoakan kepada Allah sejak lama.
Ayah semoga cepat dibuka hatinya ya :)
Gresik, 4 Maret 2022
Dari anak bungsumu
13 notes - Posted March 4, 2022
My #1 post of 2022
Untuk buah hati ummah di masa depan
Hai entah surat ini akan sampai kepadamu di masa depan atau tidak, jika iya maka ummah harap kamu dapat membaca goresan jemari ini dengan buncah bahagia.
Hai dek (ghaitsa, tsaqib, raihan) atau siapapun nama kamu nanti, saat kamu menginjak dewasa nanti ummah akan mengizinkanmu berpetualang berkeliling Negeri kita atau diluarnya, adek boleh naik kereta, kapal, pesawat dan transportasi umum lainya, berkenalan dengan orang baru di perjalanan, dan mengexplore kebesaran Allah yg Dia sajikan di alam semesta yg kita hidup diatasnya.
Adek boleh mendaki gunung, berenang di laut, mencicipi kuliner kaki lima, bahkan mengabdi di pedalaman dan boleh juga jika ingin berkuliah di luar negeri, ummah akan sepenuhnya mendukung dan tentunya ummah akan membantu bernegoisasi dengan buyamu juga.
Anak ummah boleh kemana saja, namun ingat jadikan perjalanan yg kamu tapaki sebagai upaya syukur atas segala apa yang diberikan Rabb-mu tentu dengan segala pengetahuan perintah dan larangan-Nya yang kamu ikuti.
Jangan khawatir ummah adalah orang pertama yg mendukung bahkan menjadi rekan pertama di perjalananmu akan ummah upayakan. Jadi jangan khawatir yaa.
Lalu kembalilah dan bermanfaatlah untuk banyak manusia, agungkan nama-Nya di setiap tempat yg kamu lalui dan panjangkan sujudmu di atas tanahnya, ummah akan selalu mendukungmu dimanapun kamu berada.
Ummahmu hadiyah, semoga kita segera bertemu ya, doakan ummah segera bertemu buyamu :)
Gresik, 26 Juli 2022
19 notes - Posted July 26, 2022
Get your Tumblr 2022 Year in Review →
5 notes
·
View notes
Text
(Can't) Let You Go
Ada sebuah langkah yang rapuh dan kenangan yang luruh. Bibirku bergetar. Di hadapan pualammu, aku kembali merapalkan penyesalan. Tujuh tahun sudah kamu pergi dan kita tetap dibatasi oleh tanah dan udara.
Di bawah sana, bersemayam jasadmu yang takmampu lagi kurengkuh. Dadaku sesak. Tanah yang memelukmu telah kering, tetapi tidak dengan kelopak mataku. Masih kerap digenangi lautan nestapa, yang tenang dalam ruang kesedihanku.
Dan kini, ratusan hujan sudah kulewati dan rasanya masih saja sama; mengandung kenangan tentangmu. Tentang momen-momen yang dulu kita semayamkan di dalam dada namun kini pelan-pelan memudar.
Hingga di detik ini, kutapaki jalan basah berpayung langit gelap. Senada dengan warna parka yang melekat di tubuhku, memeluk gemetarnya. Membahasakan pilu yang belum rampung seperti kala kuantar pergimu.
Aku … takbisa berkata apa-apa. Ingin rasanya memaki diri sendiri berkali-kali. Mungkin sampai mati. Sampai aku menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan yang begitu sayat. Mengapa … mengapa aku sepatah ini kehilanganmu? Mengapa aku selemah ini takbisa melepas kepergianmu?
Ribuan kalimat tanya terkurung dalam kepalaku, membelenggu. Takbisakah sebentar lagi kamu berada di sini, menjelaskan padaku perihal menerima sebuah kepergian. Aku, masih menunggu di sini, menagih janjimu untuk kembali. Akrab dengan sunyi, yang setia menjadi teman semenjak lengkung senyummu taklagi ada bersamaku.
Dan ketika hujan kian menderas, rinduku padamu selalu terjun bebas. Hunjam dan bertubi-tubi. Aku selalu terbada tetiap malam. Perlahan mencoba untuk melepaskan. Tuhan, ajari aku cara melakukannya.
Merelakan memang takpernah mudah. Terlebih perihal kamu yang pergi tibatiba, tanpa mengajarkan aku membiasa. Tuhan, sekali lagi kumohon, ajari aku cara melakukannya. Melepas segala yang memang sudah taklagi ada.
Namun, pada akhirnya, kala hujan mereda, jawaban itu tak kunjung kutemukan. Detik demi detik bergulir, kenanganmu seakan terus menarikku. Seperti deburan ombak yang menjauh melawan kehendak semesta; kian lama, aku terus tertelan. Hingga senyap menyelimuti diriku seutuhnya.
Mungkin jawaban yang aku cari ialah pergi menggapaimu atau bertahan di perasaan yang dalam tentangmu.
Bogor - Tangerang April 2017 @ariqyraihan - @hujankopisenja
143 notes
·
View notes
Text
WP #45 TADIKA MESRA
Kamu tau mendung kan? Itu loooh...
Cuaca yang abu-abu nanggung antara cerah atau hujan.
Antara dipendam atau diutarakan?
Antara diutarakan atau sekalian dipinang? *Ehh
Niat udah mau meminang eh udah ada yang lamar duluan *Sadis
Apapun tentang mendung inilah mendung versi anak Tadika Mesra
~~~
keluar lah, hujan sudah reda.
tapi rinduku, belum.
lain kali datanglah lebih cepat daripada mendung, yah?
untuk kemudian kita nikmati hujan dari balik jendela atau teras rumah, bersamaan dengan obrolan berjuta cerita, juga rasa kopi yang penuh asa kita. @worldofneptune
-----
Mendung mulu
Kaga hujan
Ngode mulu
Kaga kasih kepastian
@kujagabulanbersinaruntukmu
-----
Mendung belum pergi,
walau kini kau hadir untuk berbagi.
Mendung belum sirna,
meski kini ada kau yang mencintai dengan paripurna.
Mendung masih ada,
menahan lajuku untuk keluar rumah.
Aku, masih belum berani. @langitawan
-----
Mendung kali ini, bertahan lebih panjang dari biasanya.
Sama seperti kesepian, kekosongan dan harapan yang lupa caranya berganti sebagai musim hujan.
Jika kelak mendung ini meluruh dalam bentuk kedatangan seseorang, maka aku sedang tidak tahu cara terbaik menyambutnya. Bersyukur atau mengabaikannya? @kkiakia.
-----
Masih kumenerka apa yang ada di sebalik mendung mega, adakah kau disana? Masih kumenyangka apa yang akan tiba selepas hujan reda, adakah kau nyata?
Sementara waktu terus memburu, layaknya rindu-temu, selaksa aku-kamu. Adakah kau tahu, bahwa dalam keterdiaman, kita sama-sama sedang menunggu. @meremahrindu
-----
Langit mendung belum tentu hujan,
Yang perhatian belum tentu mau jadi masa depan. @manifestasi-rasa
-----
Selaiknya mendung kota hujan itu; yang ketibaannya selalu kutunggui.
yang di setiap jatuh rintiknya mengandung rindu dan kenangan.
@ariqyraihan
-----
Pernah ada mendung di matamu saat kita berpisah.
Semoga tak pernah terulang. @rajuami
-----
01010100,01110101,01101100,01101001,01110011,01100001,01101110,00100000,01101100,01100001,01101001,01101110,00100000,01110011,01110101,01100100,01100001,01101000,00100000,01101101,01100101,01110111,01100001,01101011,01101001,01101100,01101001,00100000,01110000,01100101,01110010,01100001,01110011,01100001,01100001,01101110,00100000,01110011,01100001,01111001,01100001,00101110 @benkss
-----
Aku tak mau menilai mendung.
Sebab mendung di Chili bisa sangat berarti.
Lain lagi dengan Colombia, di sana hujan mungkin dihujat dan dicaci maki.
Aku tak mau menilai mendung. Sebab, Muhammad Kukuh Prasetya punya lagu; "Mendung tanpo udan, ketemu lan kelangan kabeh kui sing diarani perjalanan."
Mendung? Jangan bingung.
Itu hanya alam yang sedang bersenandung.
Laksana panas dengan terik, dingin dengan hujan, dan cerah dengan indahnya, yang selalu bersenandung dengan gaya nada dan iramannya masing-masing.
Jika laut bergelombang, marilah sama-sama kita terjang.
Bila angin sedang topan, marilah sama-sama kita bertahan.
Jika guntur menggelegar, jangan kita menggelepar, marilah sama-sama kita mengakar.
Dunia hanya begitu-begitu saja, sedang senja tetap akan ada hingga akhir dunia. Sudah, yakinlah saja. Ketakutan hanya sebatas belum dilakukan. Ketakutan jauh tinggal di belakang, jika telah ditaklukan.
Tenanglah, mendung hanya sebatas gunung dan cinta tetap takkan bisa dibendung. @barakelana
-----
Engkau bagai angin yang dengan lembut mengusir mendung dalam hati. Namun bukan aku yang dilalui oleh hembusannya. @zulzone
-----
Aku masih menjadi MENDUNG; mengagumimu dengan ulung
Lalu pada akhirnya hanya menjadi rintik hujan yang menjadi genangan kemudian surut tanpa pengakuan. @hafidhulhaqq
~~~
Lalu, mendung yang bagaimana kepunyaanmu?
Ruang Kelas Tadika Mesra, 14 Agustus 2021.
117 notes
·
View notes
Text
Menulis ialah cara untuk merawat perjalanan. @ariqyraihan
Benar sih. Selama ini aku nulis, bukan semata-mana nunjukin aku mahir. Enggak. Tapi memang aku ingin merawat perjalanan hidupku disini. Dari mulai cerita tentang apa yang buat aku sedih, bahagia, tentang trauma, tentang harapan juga tentang banyak hal yang ingin aku ceritakan. Inginnya nanti agar jadi kenangan saat aku tua. Bisa jadi semangat dan pengingat.
"ternyata dulu aku kayak gini."
Sesimpel itu.
2 notes
·
View notes
Text
WP #7 Tadika Mesra Group
Tadika Mesra adalah sebuah grup WA tumblr, yang diambil dari nama sekolah TK di film upin dan ipin. Berisi orang-orang receh, ambyar dan ngangenin.
Selamat pagi, siang, sore, malam dan subuh dimanapun kamu berada🤗
Kami mengadakan writing project berkala. Kali ini adalah WP ketujuh dengan tema : 2-4 kalimat bebas
----
Bahagiaku bukan masalah bahagiamu dengannya,
Bahagiaku ada karna kau masih ingat namaku dan kau masih mengenangnya (@fadlybachtiar )
----
Ternyata sebelum kelahiran, takdir kita sudah bertalian.
Lalu kini, waktu sedang menuntun langkah kita agar saling menemukan. (@makkiahst )
---
Katamu.. nyaman adalah aman.
Aku nyaman.. tapi tak aman.
(@worldofneptune )
---
Cerita cinta kita seperti cerita Romeo Juliet. Ya, hanya ada dalam fiksi. (@kujagabulanbersinaruntukmu )
---
Meski tampak mustahil, tapi tidak bagi-Nya.
Mudah-mudahan berhasil, apa-apa yang menjadi semoga; aku dan kamu sebagai kita. (@meremahrindu )
---
Dan bodohnya, aku sempat mempercayai semua hal yg berakhir pengkhianatan darimu.
Dasar aku! :((
(@sfwhkml9 )
---
Kamu rumit dan kusut.
Memahamimu seperti membaca lembar catatan yang sebagiannya termakan rayap, mencoba menerka, semakin ku terka semakin aku tidak mengerti apa-apa. (@langitawan )
---
Jika menghitung adalah cara mengetahui jumlah bilangan, maka mencintaimu adalah cara menghasilkan tiap genggaman. (@rfabs )
---
Kupikir, akan sangat menyakitkan melepasmu saat membuncah sayang,
Nyatanya lebih ngilu saat kau pergi dan aku sedang berjuang.
(@manifestasi-rasa )
---
Kita adalah sepasang perih yang ingin sembuh. Semoga pertemuan kali ini akan berakhir dengan kata berlabuh.
(@rajuami )
---
Layaknya penyu betina yang selalu bisa pulang ke tempat penetasannya, aku percaya kelak kamu akan pulang ke hati yang semestinya.
(@zulzone )
---
Melepas adalah bukti cinta paling menyayat, karena nyatanya bukan kepadaku hatimu tertambat. Sekarang aku hanya bisa merawat ingat, atas semua kenang yang semakin berkarat.
(@hafidhulhaqq )
---
Aku takpeduli bila mencintaimu ialah penantian panjang. Tersebab hatimu, ialah rumah untuk segala rindu dan kenanganku menetap. (@ariqyraihan )
---
Ruang Kelas Tadika Mesra, 13 Juni 2020
194 notes
·
View notes
Text
Aku sungguh sedang tidak baik-baik saja. Jika aku mengatakan demikian padamu, akankah segala hal menjadi baik-baik saja?
Sejauh yang kumampu hanya menawarkanmu bahu untuk bersandar dari segala sedihmu; tempatmu menyelesaikan hujan di matamu itu
@ariqyraihan
3 notes
·
View notes
Text
Ketidakcukupan Perihal Mencintai
Telah berkali-kali kumatikan segala yang mendetakkan namamu tetapi waktu selalu berlari di tempat di mana kita pernah saling berbagi mimpi atau apa pun itu yang angan. Padahal puisiku punya banyak senjata, tetapi kepalaku terlalu arogan untuk sehari saja tidak membahasakan wajahmu.
Melalui puisi kita saling bicara. Perihal segala yang kita sebut bahagia. Pada sepotong rasa di tipis bibir merahmu—hingga setelah detik lelah berlari, hanya dingin yang kurasa. Dan pergi, ialah satusatunya kehangatan yang kucari.
Kau lupa, pelukku serupa tungku yang mampu membakar habis semua sedih dan sepi. Aku di sini, siap memantik gigil hingga ia gagal menelanmu.
Terlambat sudah—di jantung kesendirianku kehangatan itu justru kian dingin. Membuatku lupa bahwa hanya kau, satu-satunya hangat yang bisa mencairkan segala rindu.
Keakuan kita semakin menebal. Ketiadaanmu menghantam sesuatu yang bersembunyi di balik dadaku setiap malam. Aku menjadi seseorang yang gemar mengantongi luka hingga kerap ruah dan meraungkan suaramu.
Ke mana saja kau di antara ketiadaan itu? Bila cinta itu dulu nyata, seharusnya kepergianku menjadi sebuah ruang tanya untukmu—apakah kau benar-benar mencintaiku?
Kau hanya tidak cukup mencintaiku. Dan, kini, aku ingin, kita saling mendefinisikan seperti apa ingin saling mencintai.
Padahal aku selalu di sini. Perpisahan memang selalu mampu melahirkan apa-apa yang ganjil hingga kau merasa bahwa dicintai olehku, tak pernah cukup.
Kau ingin bebas, maka kupersilakan. Genapkanlah jemari siapa pun yang kau ingin. Meski aku kelewat paham, seperih apa harapan yang mengkhianati tuannya sendiri.
Perpisahan memiliki jalannya sendiri untuk membuat kita belajar perihal hati dan mencintai—sesal dan luka takkan menghangatkan dada. Dan jemarimu, ialah kepulangan yang kucari. Menyelusupkan rindu di antaranya, hingga kelak kita saling menggenggam sampai rasa dingin kesendirian ini tersapu.
Berkali-kali kepalaku dipukul pertanyaan-pertanyaan usang. Sebercanda itu pergi dan kembali bagimu?
Kamu hanya tidak cukup mencintaiku. Itu saja alasan kepergianku. Namun, segalanya telah berbeda. Kesepian memberiku ruang untuk memahami perihal hati—menjauh darimu ialah sebuah kesalahan besar.
Aku memang yang paling keras kepala jika itu tentang mencintaimu. Kembalilah, terserah sebagai apa saja. Mencintai dan dicintai memang perihal penderitaan yang telah dan akan.
Kembalilah. Aku tidak mau sakit sendirian.
—tidakkekal × @ariqyraihan
53 notes
·
View notes
Text
Tentang kamu
Selamat datang, kenangan. Saat ini hanya kamu yang aku miliki. Satu-satunya yang tersisa dari kepergiannya tempo hari. Aku yang telah kalah atas ketidaktahuan rasa di antara kami. Setelah detika kian lalu, aku taklagi bisa menafsirkan semua langkah yang bergerak bisu; jejaknya hilang satu-satu. Hingga pada akhirnya, aku menjadi bagian yang tertinggal ketika dia mulai menapaki masa depan. Sebab kami yang dulu ada, kini menjadi dua yang terluka. Buat apa mempertahankan kalau memang seharusnya melepaskan? Luka itu mencipta antara diriku dan realita; satu-dua detik, mataku membuta. Lepaskan. Bila itu melegakan. Detik kemudian menjadi bagian lain dari diriku yang berontak, seolah ada rusak terkoyak. Lalu, waktu sekitarku mendadak beku. Merelakan memang taksemudah berkata-kata, terlebih perihal kata “kita”. Bahkan untuk menerima semua ini, rasa-rasanya aku seperti mau mati. Benar, langkah yang kulalui selama ini telah mati; busuk menjadi layu bunga yang pasrah menatapi kepergian itu. Hidupku hanya sekali. Bertahan, hanya akan membunuhku, berkali-kali. Namun, hidup di dunia yang tidak ada dia di dalamnya rasa-rasanya aku takbisa. Dia sudah menjadi bagian dari diriku. Tanpanya, aku seperti mati tercekik kehilangan udara. Hadirnya, menjadikan langkahku gugur; satu-satu. Semestaku runtuh tanpanya. Jatuh ke pelukan bumi, bersama kenangan kita. Tapi, aku punya kehidupan. Meski (mungkin) dengan susah payah, aku melangkah.
0 notes
Text
Mikirin Orang Lain Dahulu, Baru Diri Sendiri itu Baik atau Tidak?
Belakangan ini lagi sering banget kontemplasi. Pertanyaan yang selalu kelindan adalah, "Kenapa sih selalu mikirin orang lain dan tidak memikirkan diri sendiri terlebih dahulu?"
Pada awalnya masih ada sedikit denial dengan berpikir kalau selama ini seimbang-seimbang saja, kok. Namun, setelah dipikirin lagi, kok ada benarnya juga, ya?
Seringkali di banyak situasi, aku lebih mikirin bagaimana dampaknya ke orang di sekitar dibandingkan ke diri sendiri. Lebih kerap merasa enggak enakan ke mereka. Walaupun dari semuanya, dampak yang dirasakan diri sendiri lebih besar dari mereka.
Mungkin orang lain bisa bilang kalau sikap dan pola pikir seperti itu bisa bikin seorang manusia tuh terasing di antara lingkungannya. Dan tentu saja betul adanya. Lebih banyak ngalah. Tentu saja, lebih sedikit kepercayaan diri untuk mikirin sesuatu untuk diri sendiri.
Sampai hari ini, aku belum menemukan apakah sikap dan pola pikir seperti itu adalah sebuah kesalahan yang absolut. Memang, menjadi egois itu tidak baik, tapi kalau kata orang lain, tidak memikirkan diri sendiri pun juga tidak baik.
Pada akhirnya, ya, menjadi sebuah area abu-abu. Namun, gimanapun juga, aku masih menjalani kehidupan seperti itu.
Bagaimana denganmu?
21 notes
·
View notes
Text
Karena "kita" adalah aku dan kamu yang masih saling berdiam diri dan tak mau bergerak satu sama lain
— @ariqyraihan dalam #AksaraHujan
1 note
·
View note
Text
WP #43 TADIKA MESRA
Apa penyesalan terbesar yang pernah kalian rasakan? Yang kalau dikasih kesempatan kedua, nggak akan disia-siakan.
----
Tidak mengatakannya padamu, ialah sesal yang masih meranggas dada, berdoa aku jatuh di dalam semesta yang berbeda;
—kita tetap sama-sama sendiri dan segala pengungkapan tidak tercekat di dalam ketidakberanian. @ariqyraihan
----
Kelak, suatu ketika kamu akan sadar, betapa dulu keras upayamu tuk menghindar tidaklah sepenuhnya benar. Hati yang kamu tutup-tutupi agar tak menaruhnya pada sesiapa itu boleh jadi baik menurut nalar, tapi sekaligus juga membangun dinding penghalang yang memaksa perasaan seseorang padamu redup memudar.
Jika saat itu tiba dan semua telah hambar, sesalmu dan kembalinya ia tak kan pernah bisa ditukar. @meremahrindu
----
Ada banyak penyesalan dalam hidup, namun yang paling ku sesali adalah—terlalu panjangnya penyangkalanku atas beberapa takdir yang seharusnya kuterima dengan ikhlas dan sepenuhnya percaya; bahwa Dia selalu memberikan banyak kebaikan terbaik bahkan ketika aku hanya meminta satu kebaikan. @kkiakia
----
Buatku, tak ada yang harus disesali lagi. Toh, pada akhirnya kejadian di masa lampau itu yang bisa membuatmu kuat sampai detik ini. Ya, kan? :) @asimetris
----
Diluar perbuatan dosa, yang memang harus disesali untuk memperoleh ampunan, tidak ada yang perlu kusesali, karena itu merupakan bagian dari proses untuk lebih baik lagi. @zulzone
----
Dalam hidup, dua penyesalan yang ku maknai dengan sungguh;
Sungguh sangat kusesali, pabila kusesali setiap langkah yang telah ku pilih lalu kutapaki. Kemanapunlangkah itu mengantarkanku.
Sungguh sangat ku sesali, jikalau gelimangan dosa yang telah menggenangi sepanjang perjalalan hidup ini, tak menjadi sesalan terdalam sepanjang hayat perjalanan. @barakelana
----
Sesal yang terus menghantuiku ialah: saat Tuhan berbaik hati memberiku banyak kesempatan, namun sebab tertutupnya hatiku lalu aku mengabaikan.
Dear Allah, boleh nggak kesempatan kesempatan yang udah lewat didatangkan lagi? @manifestasi-rasa
---
Penyesalanku yang pertama adalah menemukanmu, lalu mengagumi dan diam diam mencari tau semua tentangmu. Baru kali ini aku menemukan sesuatu yang persis seperti diriku pada soal minat dan kesenangan tetapi bedanya kamu adalah seorang wanita dan aku adalah laki-laki yang tiba-tiba kehilangan keseimbangan
Penyesalanku yang kedua adalah mengagumimu. Dengan komunikasi yang hampir setiap hari diselingi pertemuan yang hampir setiap hari di tempat study. Aku berharap kamu dapat menangkap hatiku
Penyesalanku yang ketiga adalah berharap, berharap kamu menangkap hatiku, kamu yang selalu masuk kedalam pikiranku setiap hari, jam , menit. Mengira-ngira jika seandainya aku mengucapkannya sekarang apakah ada sesuatu yang berbeda nantinya.
Penyesalanku yang keempat adalah mulai berhenti berharap dan mulai mengurangi komunikasi denganmu, mengira bahwa semuanya akan baik-baik saja nantinya dan bila waktunya tiba kamu akan menangkap hatiku yang sudah tidak beraturan.
Penyesalanku yang kelima adalah terlambat sadar bahwa kamu juga sebenarnya memiliki rasa yang sama terhadapku namun aku juga mengabaikannya. Bukan maksud mengabaikannya tapi berpikir jika aku mengatakannya sekarang apakah kamu akan berubah dan pergi jika diantara kita tidak ada kesamaan. Dan semua pun berlalu.
Penyesalanku yang keenam adalah selalu menyesali ke lima penyesalanku tapi tidak juga mau melupakannya.
Semoga penyesalanku yang selanjutnya bukan lagi tentang kamu, atau mungkin aku dapat menemukan seseorang yang memiliki penyesalan yang sama lalu diantara kita berbagi penyesalan. Jika sudah begitu bukan penyesalan lagi tetapi "berbahagia dan berbagi dalam penyesalan."
—apapun itu jangan ada penyesalan lagi karena itu lebih baik. @rasyiddinalhafidz
----
Kamu manusia, kan? Bukan sebuah penyesalan, kan?
Datangnya terakhir, mirip penyesalan yg selalu di akhir-akhir. @worldofneptune
----
Pernah berharap pada manusia adalah sesal yang tidak ingin ku ulangi lagi, kini maupun nanti. @langitawan
----
Penyesalan?
Aku selalu menggerutuki diriku jika tak mampu terpejam. Bersebab dosa-dosaku yang terlampau menggunung dan sesak yang menghujam.
Penyesalan?
Satu kata yang mereka bilang selalu datang di akhir, jika di awal namanya pendaftaran. Tidak bolehkah aku menyesal terlebih dahulu agar aku menjadi salah satu daftar yang kau impikan?
Penyesalan?
Rasa-rasanya tak ada satupun manusia yang terluput darinya. Aku, kamu, dia, mereka, kita semua. Pernah menyesal tapi mungkin hanya sedikit yang mengakui, "Aku menyesal dan aku tidak akan mengulangi lagi. Jika ada waktu berbaik memberiku kesempatan, tak akan kubiarkan pergi." @rosdarodhiyana
----
Aku menyesal telah menunggumu. @sfwhkml9
----
Tidak ada yang perlu disesali, semuanya dilakukan secara sadar..kan!
Yes...yes...yes... @benkss
----
Aku nyesel kenapa baru sekarang sadar betapa berartinya kamu. Makasih masih bertahan sama aku :) @rajuami
---
Pada akhirnya kita pasti akan hidup dengan serentet penyesalan yang kita miliki.
Ketika sesal menjadi syarat dari pelipur khilafnya diri , ketika sesal menjadi cemeti untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, ketika sesal mengajarkan kita untuk tak terlalu berharap kepada selain ilahi, ketika sesal membuat kita sadar bahwa setiap detik hidup ini sungguh amat berarti.
Selamat memaknai setiap penyesalan yang pernah kita alami….
@hafidhulhaqq
---
Jadi, apa penyesalan terbesarmu?
Ruang Kelas Tadika Mesra, 2 Juli 2021.
127 notes
·
View notes
Text
Berkarya Untuk Semesta
“ Setiap tetes tinta seorang penulis adalah darah bagi perubahan peradaban. Karenanya perhatikanlah bagaimana ujung penamu bergerak”
Salim A. Fillah
�� Malam kemarin menjadi begitu sangat special bagi saya XD hehehe, tepatnya satu hari yang lalu saya bergabung di diskusi online kepenulisan yang di komandoi oleh sahabat-sahabat dari Rumpun Aksara. Why’s so special? Karena yang mengisi materinya mbak @novieocktavia hehehe! Engga deng. Karena semuanyalah. Iyya termasuk karena mbak novi yang jadi pematerinya juga. Beberapa bulan lalu saat orderan pertama kali anaknya mbak novi si “Menata Kala” itu, saya sudah jatuh hati duluan sama tulisannya. Benar-benar Inspiring deh pokoknya! best recommended book, eits bukan endorse yah! hehehe
Dan Alhamdulillah di diskusi online itu saya diberikan kesempatan bisa berdiskusi langsung dengan penulisnya. Bertambah eagernya saya karena diskusinya “talk about writing”, dimana saat-saat sekarang memang saya lagi di puncak kehausan dengan ilmu yang satu ini.
Menariknya lagi karena di rumpun aksara ini saya menemukan banyak penulis-penulis hebat yang tulisannya malang melintang di jagad ketumblran. Jadi agak minder juga sih bisa segroupan dengan mereka semua. Tapi bersyukur juga karena bisa diberikan kesempatan untuk sama-sama berbagi ilmu.
Yap. Di awal diskusi saya dibuat pangling loh sama prestasi dan kemampuan komunikasi mbak novi yang super interaktii! Masya Allah. Mulai menulis sejak umur 14 tahun. Usia yang sangat belia. Tidak heran kalau mbak novie sekarang memperoleh banyak karya, prestasi dan apresiasi dari banyak orang karena usahanya, semangatnya untuk berkarya dan itu dimulainya sejak dulu. It’s so facinated me!
Ini jadi semacam pelajaran buat saya sendiri, kalau menulispun butuh usaha dan perjuangan yang tidak main-main. Butuh jam terbang yang banyak buat bisa master di suatu bidang, apapun itu. Kata Malcolm Gladwell, ada “rule of 10000 hours”. tempuhlah “10 ribu jam terbang” untuk aktivitas berlatih yang terncana dan sistematis.
jadi kesuksesan orang itu ngak instan butuh proses yang panjang!
Banyak orang yang tadinya hanya melihat batas permukaan suatu lautan tanpa pernah memantau sejauh apa kedalammnya. Jangan melihat sesorang itu ketika suksesnya saja tapi lihatlah betapa banyak lika-liku perjuangan yang satu-persatu dia taklukan untuk menjemput kesuksesannya. Kita hanya tidak melihat langsung bagaimana mereka berusaha melewati jengkal demi jengkal ujian, bagaimana air mata dan tangisnya, bagaimana perjuangannya menaklukan rintangan demi rintangan.
Mbak Novi menceritakan bagaimana ia dulu mengalami penolakan yang datang dari orang lain, tapi itu justru dijadikan lompatan untuk terus menulis.
Tentang menulis mbak novi punya versi sendiri;
“Katanya menulis itu bukan hanya sekedar gerakan jari, tapi juga olah pikir dan olah rasa yang bersinergi. Menulis adalah membingkai kata. Menulis tidak sekedar cerita. Menulis tentang bergerak, berbuat baik dan menyampaikan kebenaran dalam kebaikan. Menulis adalah cara pulang kepada hati, karena kalau sedang menulis berarti kita sedang belajar, bertumbuh, dan menasehati diri sendiri. Terakhir tapi paling penting, katanya kemampuan menulis itu titipan Allah, that’s why menulis tentang bergerak, berbuat baik, dan menyampaikan kebenaran dan kebaikan.“
Bagi saya sendiri, menulis adalah satu-satunya tempat dimana saya bisa menjadi diri sendiri dan tidak merasa dihakimi, dan saya senang berada disana.
Di tengah-tengah diskusi yang berlangsung alot, mbak Novi menyampaikan curhatannya tentang keresahannya melihat banyak anak muda sekarang ini yang full-engaged dengan sosmed. Saya satu pikiran dengan mbak Novi. Sebenarnya ini yang harus kita sikapi segera. Melihat gelombang arus sosmed yang kian pesat menjarah setiap waktu anak muda, maka sudah sepantasnya ada yang berani untuk tampil dan maju ke depan untuk menyuarakan kebaikan dan kebermanfaatan. Dan salah satunya dimulai dengan menulis, dengan berkarya. Seperti kata penyemangat mbak Nov, Berkarya untuk semesta!
Diakhir diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Diskusi yang sangat hidup. Ada banyak pertanyaan yang masuk dan seketika dibalas oleh mbak Novie. Ada yang bertanya tentang cara menerbitkan buku, tentang membuat outline, pertanyaan tentang buku-buku yang dibaca pokokny macam-macam lah ditanyakan yang semuanya memberikan pemahaman baru untuk saya. Untuk segera memulai untuk berkarya. Karena dari karya kita lah nantinya peradaban itu dimulai.
Sungguh di luar ekspektasi saya dari diskusi kepenulisan ini, tidak hanya ilmu yang bertambah, tapi juga Alhamdulillah diberikan kesempatan memperluas jaringan friendship. Bisa kenal banyak akun tumblr yang dududu syalala tulisannya, inspiratif dan manfaatnya yang membahana.XD hehehe
The last but not least, semakin kesini saya semakin menyadari kalau peran kita sedang dibutuhkan. kita harus ikut andil untuk berkontribusi. Coba bayangkan saja, jika setiap kali kita memposting tulisan positive di tumblr ini, maka akan ada ratusan karya yang bisa jadi, asbab orang lain juga ikut bergerak bermanfaat dan berbagi kebaikan. Simplenya tulisanmu akan mempengaruhi orang-orang disekitarmu. Dan setidaknya, kita telah masuk kedalam golongan orang-orang yang saling tolong menolong dalam kebaikan. Bukankah pahala kebaikan karena mengajak orang lain berbuat baik maka pahala akan kembali kepda kita?
Yap, Investasi Akhirat!
Kalau kata mbak Helvy,
“ menulis adalah memahat peradabahan. Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi”
Saatnya kita berkarya untuk semesta, menebarkan kebaikan dan berbagi manfaat. Untuk sebuah peradaban yang sama-sama ingin kita wujudkan.
Salam semangat untuk semua sahabat Rumpun aksara! @naskahsenja @keyshawidya @duatigadesember @ibnufir @menatakata @atifadhilah @annisayz @annisadrms @yegirizkipratama @triafitria @nonaatata @ariqyraihan @tigapuluhnovember @kotak-nasi @taufikaulia @albiziailyas @gelangkaret @hujansaatsenja-blog-blog @greatpurple @bamzato @alephabet @aluraksara @tulisdulu @butir-renjana @ajaputri @danispratama @padanghijau @musyarofaah @choqi-isyraqi @koniginderrosen @sapasarah @fnibrass @rezkyfirmansyah
Selamat menulis,
Semesta menantikan karya terbaikmu!
Lovely thanks to @novieocktavia and @rumpunaksara for this nice discussion! Syukran wa Jazakumullahu khairan katshiran.
Ditunggu yah diskusi-diskusi selanjutnya.
Makassar , 10 oktober 2017
Dianestari
348 notes
·
View notes
Text
Mengenal Karakter Dalam Cerita
SESI MENULIS : Karakter oleh : @ariqyraihan
1. Protagonis adalah tokoh utama cerita. Ingat, tokoh utama. Apa pun sifatnya. 2. Antagonis Lalu, kalau protagonis itu tokoh utama, antagonis apa dong? Antagonis adalah tokoh utama yang berseberangan dengan Protagonis. Maksudnya bukan posisinya yang berseberangan! Haha tapi dia secara sikap, pemikiran, dll bertentangan dengan Protagonis dalam banyak arti yaa Jadi, bukan berarti semua antagonis itu jahat. Atau villain. Mereka hanya salah satunya.
Begini contohnya. Dalam novel Sherlock Holmes, dia adalah protagonis. Detektif yang berusaha menumpas kejahatan dengan caranya sendiri.Antagonisnya? Ada Moriarty yang kalau di serial tv-nya kerap jadi dalang banyak kasus seperti pembunuhan dsb. Atau arsene lupin, si pencuri musuh Holmes.
3. Tritagonis. Apakah itu? Tritagonis adalah tokoh yang membantu protagonis di sepanjang cerita. Haha mungkin banyak yang lebih kenal dengan istilah tokoh pembantu dsb. Misal. Sherlock Holmes punya watson. Bahkan kalo seandainya Watson pun dianggap sebagai protagonis, Tritagonisnya bisa mycroft, terus cewek yang dokter itu (lupa namanya). Sejujurnya, aku belum meluaskan pencarian ttg sejauh mana definisi tritagonis ini?
Apakah yang "banyak" membantu atau semuanya? Sejauh yang kupelajari dan pahami, Bisa dilihat di buku/film perannya seperti apa? Karena tritagonis bisa dibilang perannya penting bagi tokoh dalam melalui konflik.
Lalu, kalau sudah tahu jenis karakter apakah sudah cukup untuk membuat karakter dalam cerita? Well ...Belum! Nah, karena itu sebuah karakter butuh detail. Itu yang disebut karakterisasi. Alias sebuah pengembangan karakter. Seperti kita, karakter harus bisa divisualisasikan di imajinasi pembaca. Semua pertanyaan itu berasal dari: fisik, sifat, perilaku, dan sikap. Alias sesuatu yang membuat "karakter" itu terasa hidup. Mudahnya, kalian bisa buat proyeksi diri kalian sendiri sebagai karakter. Coba tengok, apa aja yang ada di dalam diri kalian sehingga ketika kalian membaca cerita tersebut, langsung terbayang? Makanya biasanya poin-poin yang bisa ditambahkan untuk mengembangkan karakter itu:
1. Ciri fisik (rambutnya gimana? Bentuk mata dan warnanya? Bentuk wajah? Bentuk badan? Dll) 2. Sifat (baik? Egois? Sombong? Pemalu? Introver?) 3. Perilaku? (Kasar? Lemah lembut?) 4. Sikap
Apakah harus dipakai semua? Lalu bagaimana menulisinya? Okey. Tip dariku begini: Jika membuat karakter, coba untuk selain fisik, sebisa mungkin kalian bisa definisikan apa yang paling menonjol dari karakter itu? Misal dia punya sifat keras kepala egois pemalu dan banyak bicara. Coba kalian gambarkan sifat itu tanpa menyebutkannya.
Misal: Buat saja adegan di mana ada perdebatan, lalu perlihatkan bagaimana di debat itu dia keras kepala dan egois. Lalu dia banyak bacot gitu biar kesan bawelnya keluar. Hanya penulis yang tahu yang mana lebih enak. Yang jelas, minimal ciri fisik dan sisi di dalam manusia (sifat, dll) itu ada dimasukkan. Meskipun nggak seluruhnya. Setidaknya, pembaca bisa membayangkan. Jadi pas baca kebayangkan gimana tokohnya? Nah nanti di bagian cerita lainnya, kalian mau sebutkan sifat tokoh itu boleh saja, karena sebelumnya sudah digambarkan seperti apa.
Sekian.
Cc : @tumbloggerkita @kitajateng @kitajabar @kitajatim @kitakalimantan @kitasulawesi @kitasumatera
44 notes
·
View notes
Photo
Bismillah. Kami persembahkan #LiveTalks Akbar Special Launching Buku #YangAkanTiba karya terbaru kami. Mungkin bisa disebut juga #LiveTour dengan beberapa kawan di tempat yang berbeda. Agar kebahagiaan ini tidak hanya kami yang mengalami, maka kami ingin membagikannya kepada kawan-kawan semuanya. Dengan berbagi lewat obrolan, barangkali kebahagiaan ini lebih mudah untuk "dialami" oleh banyak orang. Kami hadirkan kawan-kawan kami yang luar biasa dengan karya dan kontribusi mereka di dunia literasi. Kami perkenalkan satu per satu. Hari ke-1, ada Ajun Nimbara (@nimbara16). Kami pernah sekelas waktu kuliah di Jurusan Sastra Indonesia di Kota Malang. Beliau aktif menulis dan mengirimnya ke berbagai media. Dan berbagai penghargaan berhasil ia dapatkan. Di mata kami, beliau orang yang hebat dan semangat mengejar cita-citanya. Kabarnya, tahun ini beliau akan melanjutkan kuliah S2-nya di kampus favorit di Indonesia. Hari ke-2, ada @fadelyulian. Penulis buku dan pembuat konten menarik di Media Sosial. Kami mengenal beliau ketika di Jakarta. Waktu itu beliau ada di kantor penerbitan tempat kerja kami. Beliau sedang bersama editornya. Sementara kami dekat dengan editor beliau. Sepulang dari itu, kami mengikutinya di Instagram. Hari ke-3, ada @ariqyraihan. Salah satu pemberi endorsemen di buku kami yang pertama, #HujanCinta tahun 2016. Dari sana kami mengenal beliau seorang penulis yang keren. Kami makin akrab dan sering nongkrong bareng ketika kami merantau untuk kerja di Jakarta. Dari berbagai obrolan, kami menemukan bahwa beliau satu frekuensi dengan kami. Banyak hal yang kami obrolkan. Kali ini, kami ingin mengobrol soal ujian terbesar seorang seniman di masa depan. Hari ke-4, ada @tengkunovenia. Tahun 2019, kami menemukan karya beliau ada di perpustakaan kantor kami. Berlanjut bulan Februari kemarin, kami bertemu di satu project buku berjudul #SambatFebruari yang di terbitkan oleh @alfunuun. Dari awal saya terkesan ketika membaca tulisan-tulisan beliau. Entah kenapa, kami selalu merasa berkaca. Karya yang menyentuh dan menggerakkan! Hari ke-5, sebagai penutup kami hadirkan senior kami di rohis kampus, @qonuun. Konten kreator dan penulis buku. https://www.instagram.com/p/CBuLUOWpWcO/?igshid=jzcl0wkt5rqu
0 notes