#sama sama sukses
Explore tagged Tumblr posts
Text
--- Doa banyak-banyak aja yah. ☀️
#kuat#kuat selalu#stronger#strong#quotes#positivity#positive quotes#positive#self love#penulismuda#motivasionline#kutipan#kutipan hidup#hidup motivasi#motivasi#motivasi hidup#anak muda#anak muda indonesia#anak muda online#kaum rebahan#semangat hidup#semangat#lebih semangat lagi#jalan bersama#sama sama berjuang#berjuang terus#semangat kerja#yakin#pasti bisa#sama sama sukses
8 notes
·
View notes
Note
Lu kok lucu amat sih din? wkwkwk kek pen nikah tapi emg ga laku (siapa jg sih yg mau sama lo. elo pinter juga kagak. b aja, cantik kagak, bantet tepos iye wkwk)
pen jadi independen woman yg wuaah yg bs dikagumin org banyak yang sukses tp karir lu jg b aja wkwkw. sok2 an flexing punya duwit, brp sih duit elu? paling juga pake kartu kredit/ utang, keluarga lu juga orang kampung wkwkwkwkkw ngaca cok btw seru sih ngikutin IGS lu, twitter lu, tumblr dll emg asli buat hiburan lucu bet wkwkwk. serasa ngeliat cewe ngebet kawin tp udh pasrah, denial dg cara sok2an flexing jalan2 lah, karir lah, apalah wkwkwk lucu asliii wkwkw gue sampe ngeliatin akun sosmed lu ke orang2 dan pada ketawa njirr, komen mereka ttg lu ya alay ya lucu wkwkwkwk
Halo anon yang berbudi luhur.
Trims sudah mengeluarkan unek-uneknya. I hope you are feeling content someday. Jangan kakean wasting time mantengin semua sosmed w ya, yang agak berguna sedikit.
29 September 2024
108 notes
·
View notes
Text
Setiap hidup akan bertamu pada rapuhannya
Belakangan setiap di perjalanan aku selalu memperhatikan bangunan-bangunan baru dan bangunan-bangunan hancur yang terlewati.
Bangunan yang tiga tahun lalu kokoh dan ramai, ada yang sudah berganti bangunan baru yang lebih megah ataupun malah jadi bangunan hancur dan terbengkalai.
Rasanya waktu cepat sekali berlalu dan dunia memang betul-betul seperti roda yang berputar.
Tahun kemarin satu merk berkuasa, tahun berikutnya merk itu hilang dan tergantikan merek baru yang lebih viral.
Jika pernah tinggal di satu kota, lalu kamu kembali sepuluh tahun kemudian. Barangkali kamu hanya akan hapal jalanannya tapi sulit mengenali tempatnya.
Karena semua sudah berganti, gedung-gedung tak lagi sama, suasanapun sudah jauh berubah.
Lalu ke mana perginya mereka-mereka yang gagal? Mereka yang gagal membangun mimpi, mereka yang gagal mempertahankan hidup?
Ke mana perginya mereka yang jatuh dan hanyut terbawa arus hidup dengan segala persaingan dan inovasi?
Mungkinkah sebetulnya mereka-mereka yang gagal ini sebetulnya tidak sedang pergi? Mungkinkah mereka sebetulnya hanya sedang ditunjukan pilihan lain yang lebih pas untuk dijalani.
Barangkali hidup ini memang selayaknya bangunan yang mudah runtuh dan terlalu rapuh untuk berdiri dalam keangkuhannya.
Bahawa hidup ini memang peralihan seperti siang malam, seperti berdiri dan jatuh, seperti sukses dan gagal, seperti bahagia dan sedih.
Kita tidak akan pernah tahu musim apa setelah ini.
Tugas kita, menjadi sebaik-baiknya peran atas apa yang dijalani tanpa merasa lebih hebat dan lebih baik dari siapapun.
Karena pada akhirnya, seperti gedung-gedung menjulang yang di bangun penuh mimpi yang suatu hari akan menemui kerapuhannya.
Jangan pernah bosan untuk merawat, selagi bangunan itu masih memberi ruang untuk kita berteduh.
—ibnufir
122 notes
·
View notes
Text
Ujian itu bernama, keyakinan..
Jika Allaah sudah berkehendak, dibelahan bumi yang jauh sekalipun. Jika memang takdirnya bertemu dan bersatu, maka mereka akan bertemu dan bersatu dalam kebaikan.
Sebab jika memang jodoh, Allaah akan menggerakkan kedua hati seseorang, bukan hanya salah satu diantaranya.
Pagi ini berjalan-jalan santai dengan ibu, ketika perjalan menuju pulang kerumah. Kami berdua mampir disalah satu teman dekat ibu yang sudah sepuh. Tahun ini memasuki usia 79 tahun, Masya Allaah sepuh sekali. Namun ingatan dan cara bicara beliau ini masih Masya Allaah baik sekali.
Dalam pertemuan kami, banyak sekali hal yang dibicarakan, dan banyak sekali hikmah yang saya dapatkan. Perihal takdir dan kehendak Allaah kepada hamba-hambaNya.
"mohon doanya ya, Bu. Mb Nisa ini sudah empat tahun menikah namun belum Allaah karuniai keturunan. Dua kali keguguran, semoga Allaah beri ganti dengan yang lebih baik lagi." Ucap ibuku kepada teman ibu yang sepuh itu.
"Qadarullaah, ya mb Nisa. Nggak apa-apa, Insya Allaah, baik. Yang penting kita sebagai manusia harus yakin, bahwa Allaah memberikan yang terbaik untuk kita. Mungkin terlihat sedikit lama, tapi percayalah pasti ada kebaikan yang sudah Allaah siapkan nantinya. Karena jika Allaah sudah berkehendak, sekalipun jauh dan nggak mungkin untuk ukuran manusia, hal itu akan terwujud diwaktu yang tepat." Ucap teman ibu dengan mata yang begitu berbinar sambil menatapku.
"Anak perempuan saya yang keempat mbak, dia paling sukses diantara ketiga kakaknya yang laki-laki. Menikah diusia 33 tahun sempat membuat saya dan suami khawatir sebagai orangtua. Perempuan usia segitu sudah waktunya menikah.
Berkali-kali gagal proses ta'aruf sebab dinilai kurang cantik, tak menyurutkan keyakinannya, bahwa takdir Allaah tidak pernah salah. Kalau dihitung-hitung mungkin sekitar lima belas kali gagal saat proses nadzor, mbak.
Singkat cerita, waktu aku ke rumah Malang, saya itu sakit. Dan pergilah berobat ke dokter. Saat itu saya diantar suami dan yang berjaga dokter laki-laki. Ketika diperiksa kami banyak ngobrol tapi saya nggak pernah bilang kalau saya punya anak perempuan yang belum menikah. Intinya, saya diminta untuk kontrol lagi satu minggu jika dirasa masih ada keluhan.
Satu Minggu saya ndak kontrol, karena saya harus balik ke Surabaya esok harinya. Ternyata malam harinya waktu saya dan suami silaturahmi ke rumah kerabat yang lain. Dokter tersebut telpon kerumah saya yang di Malang, nah yang nerima telpon itu anak perempuan saya.
Sampai rumah, anak perempuan saya bilang, "Bu, tadi ada telepon dari dokter A temen ibu katanya. Minta tolong ibu telpon balik, ini nomernya." Anak saya ngasih nomer yang sudah dia catat tadi waktu tadi mereka ngobrol.
Lalu, cepat-cepat saya hubungi dokter tersebut dan bilang kalau mungkin saya nggak bisa balik kontrol pekan depannya. Ketika saya telepon, dokter tersebut malah minta izin mau datang kerumah mau nadzor anak perempuan saya katanya. Saya masih kaget, langsung mengiyakan saja tanpa sempat bertanya kepada suami. Dan benar, keesokan harinya dokter tersebut dateng kerumah mbak, dan bilang kalau dia ini seorang dokter, duda punya anak satu, istrinya sudah meninggal setahun yang lalu karena sakit. Dan kedatangannya disini mau nadzor anak perempuan ibu buat menjadi calon istrinya.
Ditemuin sama Bapak diajak ngobrol panjang lebar dari jam 8 sampai jam 4 sore. Setelah sholat Dzuhur, suami saya bertanya ke anak perempuan saya tentang dokter laki-laki ini dan tentang niat baiknya ini. Siapa yang menyangka mbak Nisa. Anak saya yang sebelumnya nggak pernah pacaran ini, selalu menjaga diri, nggak pernah saya tahu dekat dengan siapa, suka sama siapa, nggak panik dengan usianya yang belum menikah yang penting baginya adalah belajar tentang persiapan pernikahan. Allaah gerakkan hatinya mau untuk proses dengan dokter tersebut. Setelah mereka nadzor dan banyak berbincang. Mereka berdua sepakat untuk lanjut ketahap berikutnya. Dan akhirnya mereka menikah, dikaruniai tiga orang anak.
Anak perempuan saya ini mbak, Masya Allaah sekali. Dia mungkin memang tidak cantik seperti perempuan pada umumnya, tapi hatinya sungguh cantik. Terkadang saya sebagai orangtuanya sampai mikir, ya Allaah apa bisa anakku ini menikah meski parasnya tidak cantik. Namun Allaah menjawab keragu-raguan saya. Allaah datangkan seseorang yang tampan, berbudi baik, bertanggung jawab dan menerimanya apa adanya. Kadang suka nggak nyangka aja dengan kisah perjalanan anak perempuanku ini mbak, namun sekali lagi sayapun takjub dengan kuasa Allaah. Sekalipun mustahil untuk ukuran manusia, tidak ada yang mustahil untuk Allaah. Jika memang jodoh, akan ada jalannya. Jika memang sudah Allaah kehendaki, akan terwujud sebagaimana sukarnya dalam proses itu.
Anak perempuan saya, selalu bilang gini ke saya, "Bu, tidak ada yang sulit bagi Allaah jika Allaah sudah menghendaki. Yakin saja sama Allaah, sebab Allaah sudah menjamin semuanya dengan ukuran kita sebagai manusia. Insya Allaah, keyakinanmu pada Allaah nggak bergeser dengan apapun Bu. Sekalipun usiaku untuk menikah nanti mungkin sudah tidak muda lagi."
Saya selalu membesarkan hati orang-orang yang sedang menunggu apapun itu dengan kisah ini mbak, bahwasanya Allaah Maha Mendengar doa para hambanya yang berdoa dengan penuh keyakinan kepadaNya. Tidak akan tertolak sebuah doa, sebab Allaah mengabulkan semua pinta hambaNya. Saya dulu sampai hampir putus asa, saya sampai mikir bagaimana kalau saya meninggal sementara anak saya masih belum juga menikah. Namun keyakinan saya hanya satu, bahwasanya Allaah tak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan saya. Ketika saya diuji sebuah penantian tentang jodoh anak saya. Maka Allaah sudah menyiapkan balasan terbaik setelahnya.
Takjub sekali rasanya mendengar kisah yang penuh hikmah ini. Amalan apa yang dia lakukan sehingga kebaikan itu datang kepadanya dengan banyak kebaikan yang tak terduga-duga. Perihal keyakinan penuh kepada Allaah. Bahwa hanya karena sedikit terlambat, bukan berarti tidak pernah sampai. Semua penantian akan sampai diwaktu yang tepat menurut Allaah.
Before we question Allah timing, we must ask the more important question: am I ready to receive the answer to my prayer?
#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#menikah#pernikahan#pernikahanimpian
413 notes
·
View notes
Text
CERITA SEKS KEPUASAN DARI ASSISTEN PRIBADIKU (Part-1)
Latar belakang keluargaku adalah dari keluarga yang dibilang sangat sukses. Suamiku bekerja salah satu keduta besar Australia dijakarta pusat. Setelah aku menyelesaikan studinya S2 ku di UGM, aku mengusulkan untuk mengajukan pindah ke kota Surabaya agar dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah mengurus melalui birokrasi yang cukup ribet, akhirnya aku bisa pindah dari kantor yang ada diJakarta Pindah kesurabaya.
Sebagai orang baru, aku tentu saja harus bekerja keras untuk menunjukkan kemampuanku. Apalagi tugas baruku di kantor ini adalah sebagai kepala kantor dan aku harus mampu menunjukkan kepada anak buahku bahwa aku memang layak menempati posisi ini. Sebagai konsekwensinya aku harus rela bekerja hingga larut malam menyelesaikan tugas-tugas yang sangat berbeda saat aku bertugas dahulu.
Hal ini membuatku harus selalu pulang larut malam karena jarak rumah kami dengan kantor yang cukup jauh yang harus kutempuh selama kurang lebih tiga puluh menit dengan mobilku. Semenjak aku pidah kesurabaya aku menjadi jarang bercengkerama dengan suamiku karena jarak antara kami sudah beda antara Jakarta dan Surabaya apalagi kita sama-sama semakin sibuk sejak karirnya meningkat. Praktis kami hanya bertemu seminggu sekali saja.
Atas kebijakan pimpinan, aku selalu dikawal oleh assisten kantorku jika hendak pulang. Sebut saja namanya Mas Tomi. Dia sering mengawalku dengan sepeda motor untuk mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan kalua aku aman sampai ke rumah. Dengan demikian aku selalu merasa aman untuk bekerja hingga selarut apapun karena pulangnya selalu diantar oleh Mas Tomi.
Tak jarang aku memintanya mampir untuk sekedar memberinya secangkir kopi. Mas Tomi seorang anak Muda yang sudah yang usianya sudah 30 tahunan dan sudah berkeluarga. Tubuhnya cukup kekar dengan kulit putih khas orang bandung. Ia memang asli dari bandung dan dia juga mantan atlit angkat besi. Semenjak menjadi assistenku dikantor, akupun sudah dikenalkan dengan istrinya ya bernama Lilis.
Suatu hari, saat aku selesai lembur. Aku kaget hari itu Mas Tomi tidak masuk kerja.
"Lho Mas Tomi di mana pak?" tanyaku pada Security yang mengantarku.
"Katanya Bu, Pak Tomi hari ini minta ijin tidak masuk katanya istrinya melahirkan" katanya dengan sopan.
Akhirnya aku tahu kalau yang mengantarku adalah Pak Didik, Security yang biasanya masuk pagi.
"Kapan istrinya melahirkan?" tanyaku lagi.
"Katanya sih hari ini atau mungkin besok Bu" jawabnya.
Awal Perselingkuhan, dengan Assisten kantorku saat aku bersama suamiku memutuskan untuk menjenguk istri Mas Tomi di Rumah Sakit Umum. Akhirnya aku mengetahui kalau Lilis mengalami pendarahan yang cukup parah. Dengan kondisinya itu ia terpaksa menginap di Rumah Sakit untuk waktu yang agak lumayan lama.
Atas saran suamiku aku ikut membantu biaya perawatan istri Mas Tomi dengan pertimbangan selama ini Mas Tomi telah setia mengawalku setiap pulang kerja maupun dikantor. Sejak saat itu hubungan keluargaku dengan keluarga Mas Tomi seperti layaknya saudara saja. Kadangkala Lilis istri Mas Tomi mengirimkan sebuah buah pisang hasil panen dari kebunnya ke rumahku. Walaupun harganya tidak seberapa, tetapi aku merasa ada nilai lebih dari sekedar harga pisang itu. Ya, rasa persaudaraan! Itulah yang lebih berharga dibanding materi sebanyak apapun. Kadang akupun juga sering mengirimi beberapa makanan ringan dan sembako ke rumahnya yang sangat sederhana. Karena seringnya aku berkunjung ke rumahnya maka tetangga aku sudah menganggapku sebagai bagian dari keluarga Mas Tomi.
Suatu hari, saat aku pulang lembur, seperti biasa aku diantar Mas Tomi. Begitu sampai ke depan rumah tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya hingga kusuruh Mas Tomi untuk menunggu dirumahku sampai hujan reda. Aku suruh pembantuku yang sudah tua untuk membuatkan kopi untuk Mas Tomi.
Sementara Mas Tomi menikmati kopinya aku pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ini memang merupakan kebiasaanku untuk mandi sebelum tidur. Hujan tidak kunjung reda hingga aku selesai mandi, kulihat Mas Tomi masih duduk menikmati kopinya sambil menghisap rokok kesukaannya di teras sambil menerawang memandangi hujan.
Malam itu aku hanya mengenakan baju tidur satin model daster tanpa memakai Bra dan ikut duduk di teras untuk sekedar menemaninya ngobrol. Kebetulan lampu terasku memang lampunya agak remang-remang yang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana.
"Gimana sekarang punya anak Mas? Bahagia kan?" tanyaku membuka percakapan.
"Ya..Bahagia sekali Bu..! Habis dulu istri saya pernah keguguran saat kehamilan pertama, jadi ini benar-benar anugrah yang tak terindah buat saya Bu..".
"Memang Mas.. Aku sendiri sebenarnya sudah ingin punya anak, tetapi.." Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku karena malu juga membicarakan kehidupan seksualku di depan orang lain.
"Tetapi kenapa Bu.. Ibu kan sudah punya segalanya, Mobil ada, Rumah juga sudah ada.. Apa lagi" Timpalnya seolah-olah ikut prihatin.
"Ya..Itu lah Mas.. Dari materi memang kami tidak kekurangan, tetapi dalam hal yang lain mungkin kehidupan Mbak Lilis istri Mas lebih bahagia"
"Mmnn…maksud ibu.." tanyanya terheran-heran.
"Itu lho Mas.. Mas Tomi kan tahu kalau saya selalu kerja sampai malam sedangkan suami ketemu hanya seminggu sekali jadi kami jarang bisa berkumpul setiap hari "
"Ya..Memang itulah rahasia kehidupan Bu.. Kami yang orang sederhana sedangkan keluarga ibu yang tidak kekurangan materi malah bingung tidak dapat kumpul".
Matanya sempat melirikku yang saat itu mengenakan daster satin yang kupakai, apalagi kedua putting susuku tidak dapat menutupi dengan kain satin dasterku . Kulihat penisnya mulai naik turun melihat kemolekan tubuhku. Mungkin karena hujan yang semakin deras dan aku yang jarang dijamah oleh suamiku membuat gairah nakalku juga bangkit.
Aku sengaja mengubah posisi dudukku sehingga pahaku yang mulus sedikit kelihatan. Hal ini membuat duduknya semakin gelisah, matanya berkali-kali mencuri pandang ke arah pahaku yang memang sengaja kubuka sedikit.
"Sebentar Mas aku ambil minuman dulu" kataku sambil bangkit dan berjalan masuk.
Aku sadar bahwa pakaian yang kukenakan saat itu agak memperlihatkan tubuhku sehingga bila aku berjalan ke tempat terang tubuhku akan membayang di balik gaun satinku yang licin itu.
"Oh ya Mas Tomi kita masuk saja ke dalam soalnya hujan kan di luar dingin.."
"Baik Bu.." jawab Mas Tomi agak tergagap karena melihat penampilanku ini.
Aku mengerti apa yang dirasakanya karena Mas Tomi sudah lama tidak menyentuh istrinya sejak melahirkan bulan kemarin, karena usia kelahiran bayinya belum genap 40 hari. Suasana sepi di rumahku ditambah dengan dinginnya malam membuat gairahku bergejolak dengan kehadiran Mas Tomi dirumahku.
Mas Tomi terlihat sangat terangsang melihat penampilanku yang sangat segar habis mandi tadi. Akhirnya mungkin karena tidak tahan atau karena udara dingin ia minta ijin untuk ke kamar kecil.
"Maaf Bu.. Boleh minta ijin ke kamar kecil"
"Silahkan Mas.. Pakai yang di dalam saja"
"Ah.. Enggak Bu saya enggak berani"
"Enggak apa-apa.. Itu Mas Tomi masuk aja nanti dekat ruang tengah itu"
"Baik Bu.."
Sambil berdiri Mas Tomi membetulkan mentuk celana panjangnya. Aku melihat ada tonjolan besar yang mengganjal di sela-sela pahanya. Aku membayangkan mungkin isinya sebesar sayur terong Atau bahkan mungkin lebih besar lagi.
Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Akhirnya kutunjukkan kamar kecil yang biasa aku pakai. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin deras.
Aku terkejut saat aku keluar dari dapur tiba-tiba ada tangan kekar yang memelukku dari belakang. Tiba-tiba piring yang berisi pisang goreng hampir saja terlepas dari tanganku karena kaget. Rupanya aku salah menduga. Mas Tomi yang kukira tidak mempunyai keberanian ternyata tanpa kumulai sudah mendahului dengan cara mendekapku. Napasnya yang keras menyapu-nyapu bulu kudukku hingga membuatku merinding.
"Maaf Bu Ratna, aku sudah tidak tahan..melihat ibu seperti ini", desisnya diiringi dengus napasnya yang menderu.
Lidahnya mulai menjilat-jilat bagian tengkukku hingga aku menggeliat sementara tangannya yang kokoh itu secara menyilang mendekap kedua Payudara ku. Untuk menjaga wibawaku aku pura-pura sedikit marah.
"Mas.. Apa-apaan ini.." suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tanganganya yang semakin liar meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"Maaf Bu..sekali Maaf, Tomi. Sudah tidak tahan lagi.." diulanginya terus ucapanya itu.
Kedua tangannya semakin liar bergerak meremas-remas dan kedua ujung ibu jarinya memutar-mutar kedua puting susuku dari luar gaun satinku.
Karena desahan nafsuku juga sangat membutuhkan tubuhnya yang mendekapku dari belakang, aku biarkan dia memeluku. Apalagi tonjolan batang penisnya yang sudah dikeluarkan dari celah reslting celananya yang keras menekan kuat di belahan kedua belah buah pantatku. Terus digesek-gesekanya hingga kain satin dasterku juga ikut terselip dipantatku dan Hal ini semakin membuat nafsuku terbangkit ditambah dinginnya malam dan derasnya hujan di luar sana.
Suasana sangat mendukung bagi godaan setan untuk menggoda dan menggelitik nafsuku malam itu. Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Mas Tomi semakin ganas menerpa tulang belakangku. Tubuhku didorong Mas Tomi hingga tengkurap di atas meja makan dekat dapur yang sangat kuat karena memang terbuat dari kayu jati pilihan. Saat itulah tiba-tiba salah satu tangan Mas Tomi beralih menyingkap gaunku keatas dan meremas-remas kedua buah pantatku. Aku semakin terangsang hebat saat tangan Mas Tomi yang kasar menyusup celana dalam nylonku dan meremas pantatku dengan gemas.
Begitu celana dalam nylonku terlepas dari tubuhku. Jari-jarinya mulai menyentuh lubang anusku. Gila..!! Mas Tomi, dia Benar-benar lelaki yang bertubuh kekar dan permainan seksnya sangat kasar dan liar. Tapi aku sengat suka atas permainan seksnya seperti orang kehausan dipadang pasir . beda dengan suamiku permainan ranjangnya memperlakukan aku seperti tuan putri dengan lembut.
Tapi kali ini sensasi sangat beda dari pada yang lain, Kasar dan liar. Apa lagi samar-samar kucium aroma keringat Mas Tomi yang berbau khas lelaki! Tanpa parfum.. Gila aku jadi terobsesi dengan bau khas seperti ini.
"Akhh..Masssss..jangaaannn……dongggg…..Anhh" desahku antara pura-pura menolak dan meminta.
Ya harus kuakui kalau aku benar-benar rindu pada jamahan lelaki kasar macam Mas Tomi ini yang memiliki tubuh kekar dan sudah sangat bernafsu dan akupun sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi. Dengan beringas dan kasar dijilatnya punggungku diluar gaun satinku dan menjilat kesana-sini sehingga membuat gaun satinku basah oleh air liur bekas jilatanya, membuat tubuhku menggeliat dan menggelepar seperti ikan kekurangan air. Apalagi saat bibirnya mulai menjilat-jilat bagian pantatku.
"Ahh…anghh..Masss.. Akhh.. Jangan..Akhh" kepura-puraanku akhirnya hilang saat dengan agak kasar mulut Mas Tomi dengan rakusnya menijilati kedua belah pantatku.
Luar biasa sensasi yang kurasakan saat itu. Pantatku bergoyang-goyang ke kanan dan kiri menahan geli saat jilatan lidahnya masuk kedalam lubang Anusku.
"Unggg.. Pantat ibu indah.." kudengar Mas Tomi menggumam mengagumi keindahan pantatku.
Tanpa merasa jijik sedikitpun lidahnya terus menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini. "Ouunggg..uuuhhh..Masss…. Ampunnhh" aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki muda yang masih bertenaga itu apalagi dia assistenku yang seharusnya dia menghormati bila di kantor.
Malam itu aku benar-benar pasrah total begitu Liang vaginaku sudah berkedut-kedut seolah tak sabar menanti disodok-sodok oleh batang penisnya itu. Rangsangan semakin hebat kurasakan saat tiba-tiba kepala Mas Toni menyeruak di sela-sela pahaku dan mulutnya yang rakus mencium dan menyedot-nyedot lubang vaginaku ku dari arah belakang. Secara otomatis kakiku melebar untuk memberikan ruang bagi kepalanya agar lebih leluasa menyeruak masuk. Aku sepertinya semakin gila. Karena baru kali ini aku bermain gila di rumahku sendiri. Tapi aku sudah tak peduli yang penting gejolak nafsuku malam ini bisa terlampiaskan.
"Ouunggg.. uuhhhh..Terushh.. Ohh Masssss”, dari menolak aku menjadi meminta! Benar-benar gila ini.
Pantatku semakin liar bergoyang saat lidah Mas Tomi menyelusup ke dalam alur sempit di selangkanganku yang sudah sangat basah dan menjilat-jilat kelentitku yang sudah sangat mengembang karena birahi. Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan.
Tubuhku mengejang-ngejang menahan terpaan gelora kenikmatan. Mas Tomi semakin liar menjilat dan sesekali menyedot kelentitku dengan bibirnya hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan Birahiku.
"Akhh..Massss….akhh.." aku mendesis melepas orgasmeku yang pertama sejak seminggu kepergian suamiku ini.
Nikmat sekali rasanya. Tubuhku bergerak liar untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam karena lemas. Napasku masih memburu saat Mas Tomi melepaskan bibirnya dari gundukan bukit di selangkanganku. Lalu masih dengan posisi tengkurap di atas meja makan dengan setengah menungging tubuhku kembali ditindih Mas Tomi. Kali ini ia rupanya sudah menurunkan celana panjangnya setengah kaki dan benda hangat dan keras yang menempel ketat di belahan pantatku. Gila panas sekali benda itu! Aku terlalu lemas untuk bereaksi.
Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengesek-gesek belahan vaginaku yang sudah basah dan licin. Sedikit demi sedikit benda keras itu menerobos masuk kedalam lubang vaginaku. Sesak sekali rasanya. Mungkin apa yang kubayangkan tadi benar, Karena selama ini aku belum pernah melihat ukuran, bentuk maupun warnanya.
Aku kembali terangsang saat benda hangat itu menyeruak masuk dalam kehangatan bibir vaginaku.
Blesss…."Uunghhh..uuuhhhh..Bu..Ratna punya ibu benar-benar nikmat sekali.." Gumam Mas Tomi disaat batang penisnya masuk kedalam vaginaku.
Didesakkannya masuk lebih dalam lagi batang penisnya ke dalam lubang vaginaku.
“Oungggghh”. lagi-lagi sensasi yang luar biasa menerpaku.
Di kedinginan malam dan terpaan deru hujan kami berdua justru berkeringat.. Gila.. Mas Tomi menyetubuhiku di ruang makan di mana aku biasanya sarapan pagi bersama suamiku! Gaun satinku tidak dilepasnya dan masih melekat ditubuhku, hanya disingkap bagian bawahnya sedangkan celana dalam nylonku sudah terbang entah kemana dilempar Mas Tomi.
"Ouhh Mas….tomiiii.. Ahh", aku hanya mampu merintih dan menahan kenikmat yang amat sangat saat Mas Tomi mulai memompaku dari belakang lubang vaginaku dengan batang penisnya.
Dengan posisi setengah menungging dan bertumpu pada meja makan, tubuhku disodok-sodok Mas Tomi dengan gairah yang meluap-luap. Tubuhku tersentak ke depan saat Mas Tomi dengan semangat menghunjamkan batang penisnya keluar masuk ke lubang vaginaku, Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan meja, Tangan kirinya menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya. Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang penisnya.
Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang penisnya yang menghunjam dalam-dalam. Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mas Tomi yang terdengar di sela-sela suara gemuruh hujan menambah gairahku kian berkobar. Apalagi bau keringatnya semakin tajam tercium dilubang hidungku.
“Oh.. Inikah dunia..kenikmatan”, Tanpa sadar mulutku bergumam dan menceracau liar.
"Ouhmm terushh.. Terushh.. Yang keras..Mas…tekan lebih dalam", Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.
"Putar Bu.. Putarrhh" kudengar pula Mas Tomi menggeram sambil meremas pantatku kian keras.
Batang penisnya semakin keras menyodok lubang vaginaku yang sudah semakin licin. Aku merasakan batang penisnya mulai berdenyut-denyut dalam jepitan dinding vaginaku. Aku sendiri merasa semakin dekat untuk mencapai orgasmeku yang kedua. Tubuhku serasa melayang. Mataku merem melek menahan nikmat yang amat sangat. Tubuh kami terus bergoyang dan beradu untuk mencapai titik kenikmatan, sementara gaun satinku sudah basah oleh keringatku sendiri.
Mas Tomi semakin keras dan liar menghunjamkan penisnya yang menusku keluar masuk lubang vaginaku dari belakang. Lalu tiba-tiba tubuhnya kulihat mengejang-ngejang dan mulutnya menggeram keras.
"Annghh..ahhh…terushh buu.. Goyangg.. Anggghh..Tomii….mau keluar….anghhh", Batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku terasa berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat yang menyirami isi rahimku.
Crott….crottt…crottt...Beberapa kali air cairan sperma Mas Tomi menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga malam ini yang sudah lama tidak disalurkan oleh Mas Tomi ke istrinya.
Tubuhnya senakin kian mengejang-ngejang liar dan tangannya semakin keras mencengkeram pantatku hingga aku merasa agak sakit dibuatnya. Tapi aku tak peduli Karena tubuhku juga seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hunjaman batang penisnya yang masih menyemprotkan sisa-sisa cairan spemanya didalam vaginaku.
"Ouunggghhh..Terus..Mas tomiiii…buang yang banyak spermau didalam vaginaku..anghhh", tanpa malu atau sungkan aku sudah meminta Mas Tomi untuk lebih kuat menggoyang pantatnya untuk menuntaskan dahagaku.
Akhirnya aku benar-benar terkapar diatas meja makan. Tulang-belulangku serasa seperti mau lepas semua. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Mas Tomi. Kami terdiam beberapa saat menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami peroleh. Batang penis Mas Tomi kurasakan mulai mengkerut dan mengecil dalam jepitan lubang vaginaku. Perlahan namun pasti akhirnya batang penisnya itu terdorong keluar dan terkulai menempel di depan bibir vaginaku yang basah oleh cairan kami berdua.
Gila banyak sekali Mas Tomi mengeluarkan cairan spermanya, aku tahu itu karena banyaknya tumpahan sisa-sisa cairan spermanya meleleh keluar dari lubang vaginanku yang menetes ke lantai ruang makan.
"Ibu benar-benar hebat.. Tomi jadi sayang sama ibu.." bisik Mas Tomi di telingaku.
Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liar Mas Tomi.
"Sudah Mas…Nanti Mbok Sarmi bangun", kulepas tangan Mas Tomi yang masih memelukku.
Aku berusaha melepaskan diri dari jepitan tubuh Mas Tomi yang kekar dari belakang tubuhku. Lalu aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sekali lagi aku mandi di malam yang dingin itu.
Begitu selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan baru sadar betapa kacaunya ruang makanku ini karena di Meja makanku sudah bergeser tak karuan sementara kulihat celana dalam nylonku terlempar ke sudut meja makanku. Mas Tomi masih membetulkan celananya.
"Maaf Bu saya.. Boleh numpang mandi Bu.."
"Silahkan Mas.. Handuknya ada di dalam".
Setelah mengambil celana dalamku yang ada dimeja makan, aku segera masuk kedalam kamar dan mengambil baju tidur yang ada didalam lemari. Kupilih baju tidur satin model daster seperti tadi saat aku bermain seks dengan Mas Tomi. Tapi kali ini hanya beda warna tapi modelnya sama. Tanpa memakai Bra dan Celana dalam lagi langsung kupakai baju tidur itu dan setelah itu aku langsung keluar dari dalam kamar untuk mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Mas Tomi yang berceceran di lantai. Sementara itu Mas Tomi masih mandi di kamar mandi yang baru saja kupakai.
Bersambung
137 notes
·
View notes
Text
CPNS
Apakah WAmu ramai dengan broadcast CPNS? kalau iya kita seumuran! *tos dulu*
Kalau berbicara karir, PNS dkk ini memang menggiurkan. Tunjangan abcdz, jaminan hari tua, kerja santai (sejauh mata memandang), dan benefit-benefit llainya. Aku bersyukur orang tua tak terlalu menekankan harus ikut ini dan itu.
Tapi, akan ada masanya, saat kamu bertemu dengan seorang kawan atau sekadar melihat story medsosnya yang terlihat sukses dalam kariernya mulai dari : diangkat PNS, dosen, BUMN, Kedinasan, dan lain-lainya.
Lalu, kau teringat saat dulu masih sering bertemu, bersama-sama mengungkapkan mimpi, namun realitanya hari ini kau belum bisa berbuat banyak.
Tak apa, aku dulu juga merasa begitu.
Kalau meratapi atau membanding-bandingkan, kita tetap di level yang sama.
Jadi, pahami kembali hakikat takdir dan rezeki. Tenangkan hati dari riuhnya dunia, dan terakhir, apresiasilah keberhasilan kecil yang didapat.
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Bukan begitu?
Karanganyar, 30 Agustus 2024
40 notes
·
View notes
Text
Ini Khusus Buat UMMI!
Suatu ketika di ruangan sekre BEM UNS, aku beranikan diri membuka obrolan dengan seseorang yang saat itu membawa pacarnya ikut rapat -ya sebenernya ini gak sekali aja, aku suka mensurvey kenapa orang memilih untuk pacaran, dan jawabannya beragam, lain kali aja dibahasnya- lalu percakapan terjadi, dan aku beranikan diri dan InsyaAllah- semoga Allah mampukan juga-memegang prinsip itu sampai hari ini; saya katakan pada orang itu "kalau aku si gak pacaran yak wkwk, soalnya masih punya ibu, mba perempuan, dan adik perempuan juga; perempuan-perempuan yang lebih berhak untuk dikasih perhatian dsb"
Ya, untuk apa kita memberi perhatian yang bahkan bertemu kita saat sudah besar; apakah dia memberi perhatian saat kita kecil?
Ah rasa-rasanya sebermanfaat apapun punya pacar, tetep tidak bisa dibanding dengan kasih sayang seorang Ibu
Ini ku tulis khusus buat UMMI!
Ya walaupun kalau diingat-ingat rasanya masih kurang memberikan sesuatu yang bisa membalas jasa beliau, semoga kelak ini bisa menjadi saksi bahwa aku berikhtiar untuk berbakti kepada orang tua
UMMI! Yang disebut tiga kali baru kemudian ayah, betapa dahsyat doa dan ridho jika kita mendapatkannya
Yakinilah dan buktikan; karena iman tak sekadar di hati atau di lisan;butuh juga untuk dibuktikan "ridho Allah bersama ridho orang tua" pembahasan soal ridho, paling mudah dimaknai sebagai membuat senang; maka buatlah orang tua kita senang
Suatu waktu, aku pun baru tau cerita ini setelah mba cerita, abah sampai bilang "emang ya, doa seorang ibu itu ga bisa dikalahkan; konteksnya ummi pengen aku di kedokteran, abah pengen aku di LIPIA"
Banyak keajaiban lain yang aku rasakan, tapi masih ku simpan, rilis tunggu di waktu yang tepat
Berbaktilah, buatlah orang tua kita senang, terutama ibu kita; walaupun kita rasa pola pendidikan yang salah, kurang tepat, tidak seperti teman-teman yang lain atau prasangka-prasangka buruk yang muncul; doakanlah dan mintakan maaf atas ketidaktahuan dan kesalahan mereka, dan tidakkah kau ingat, kau ada hari ini dengan segala yang kau capai, karena kau lahir dari seoang ibu?
"Jika seorang anak tak pernah mendoakan kedua orang tuanya" begitu aku baca sebuah hadist di buku Bahagia Merayakan Cinta yang diriwayatkan oleh Hakim, "niscaya rejekinya akan berhenti"
Dan aku tutup dengan sebuah nasihat dari Ibu Harsini, perawat di RSUD Moewardi di Poli Bedah Anak, "mas, berbaktilah pada ibumu yak. Saya gini-gini sebagai menantu, tetep ngasih ruang buat suami saya berduaan sama ibunya, kenapa? Karena saya itu ketemu suami saya pas udah besar, udah sukses, nah yang mendidik suami saya bisa jadi seperti itu siapa? Ya ibunya!"
Ah, terima kasih Ibu Harsini, nasihat yang sangat hangat, buat aku yang jarang pulang, dan selalu rindu dengan masakan UMMI!
Jadi, ini khusus buat UMMI!; semoga Allah ridho!
136 notes
·
View notes
Text
Berani
Pernah gak sih kalian? Dalam hidup, Ngapa-ngapain takut. takut gagal, takut disalahin, takut dimarahin dan takut untuk menghadapi penolakan. Jika kalian mengalami semua masalah di atas. berarti kalian cukup minum obat ini. Ya yaitu keberanian. Pernah sih kalian baca baca buku atau artikel kisah sukses orang luar seperti abraham lincoln dengan keberanian nya dan kegagalannya berkali-kali, hingga sampai tertipu teman bisnis nya sendiri. tapi akhirnya ia menjadi presiden amerika karena keberaniannya menghadapi kegagalan nya yang berulang ulang. satu lagi pemain film rambo, sylvester stallone. ia pernah di tolak banyak sekali studio film dan banyak masalah hidup yang menerpa nya ketika ia merintis karirnya sebagai seorang bintang film di naskahnya sendiri. mereka berdua sama, memiliki satu hal penting dalam hidup ya itu keberanian. jika anda tidak berani melakukan apapun dalam hidup berarti anda tidak mau berproses. jika anda tidak berani membuat diri anda maju, berarti anda tidak ingin berproses. padahal semua orang di dunia ini memiliki proses masing-masing. yang terpenting yaitu keberanian.
Kenapa kalian tidak berani mengambil satu keputusan penting dalam hidup ini dengan membusung dada dan melangkah kedepan. tau kan di depan ada apa? ada masa depan!!. jangan pernah melangkah mundur ke belakang. karena masa lalu hanya bisa di jadikan pelajaran. Jadilah berani jangan pernah takut. ini hidup mu kawan....
19 notes
·
View notes
Text
"Aku gak kepikiran mau nikah lah, aku gasuka diatur kan. Apalagi sama laki-laki, haduu ngga deh. Aku berani kok lawan laki-laki."
"Hah, segala makan atau minum pake diambilin? Enggak deh, emangnya kalau nikah perempuan yang selalu disuruh-suruh ya?"
"Aku kalaupun nikah mau kerja sendiri lah. Biar bisa pegang uang dan bebas mau ngapa-ngapain. Pokoknya harus jadi perempuan yang independen!"
"Geli banget harus bilang sayang-sayang, panggil nama aja beres."
Kalau ingat ocehan dulu masa sekolah ketika kondisi sudah seperti ini selalu sukses membuat tepok jidat dan geleng-geleng kepala. Haduuh bocah banget banyak lagaknya🤣😂.
Ternyata menurut dengan aturan yang suami tetapkan itu seru. Karena ada maksud di baliknya agar kita terjaga. Agar kita terlindungi. Dan agar kita meningkat kapasitas diri.
Ternyata menyiapkan makan, minum, persiapan shalat, pakaian dan segala hal yang dibutuhkannya itu bukan karena dia menyuruh-nyuruh, tapi memang karena senang melakukannya dan berharap agar Allah ridha karenanya. Seru banget kan, ambilin nasi doang tapi bisa ngarep pahala🤣
"Kamu gausah kerja, gausah mikirin cari uang. Do'ain yang banyak aja agar rezeki kamu lancar Allah kasih lewat aku ya." Ternyata kalimat seperti itu lebih membuatku bebas dan tetap bisa terpenuhi kebutuhan, alhamdulillah. Cukuplah kemarin-kemarin aja cicipin jadi perempuan independen ☺
Ternyata kalau sudah menikah, dipanggil namanya secara langsung bisa menyulut ngambek berkepanjangan. Sudah ada bukti murid tahsin yang beliau meski sudah berpuluh tahun menikah tetap menjadikan Ayang sebagai panggilan, bismillah mari kita teladani beliau 🐼
Untuk hari-hari kedepan semoga semakin lapang hatimu, luas sudut pandangmu, dalam pemikiranmu, dan kepada Allah saja kita menuju. Haul pertama pernikahan ini, sejak ijab qabul, masa LDM, masa bersama, semoga semakin mengokohkan rasa cintanya dua anak manusia, kepada Allah Sang Pencipta💕
15 notes
·
View notes
Text
Kalau ada yang nanya, “Gimana sih tips sukses?” Honestly, aku nggak punya jawaban pasti. Like, sukses itu kan beda-beda buat tiap orang. Tapi, kalau ngomongin tips buat gagal, nah ini aku ada: try to please everyone. Trust me, it’s the fastest way to burn yourself out.
Kenapa? Karena nggak peduli sebaik apa pun kamu, nggak semua orang bakal puas. Ada aja yang nggak suka, ada aja yang komentar. Kamu udah berusaha keras, tetap ada yang bilang “kurang”. Padahal, you’ve done your best. Itu tuh kayak ngejar pelangi—kelihatan deket, tapi sebenernya nggak akan pernah nyampe.
Misalnya, kamu berusaha jadi the nice one. Selalu bilang “iya” ke semua orang, padahal kamu capek banget. You keep sacrificing yourself karena takut ngecewain mereka. Eh, ujung-ujungnya? Kamu malah merasa kosong, exhausted, bahkan bingung siapa diri kamu sebenernya. Yang kamu jadiin prioritas bukan diri kamu, tapi ekspektasi orang lain. Dan guess what? Mereka nggak akan pernah stop kasih ekspektasi baru.
Life isn’t a popularity contest, you know. Kamu nggak harus bikin semua orang suka sama kamu. Karena realitanya, bahkan orang terbaik di dunia pun punya haters. Yang penting itu bukan apa yang orang lain pikirkan tentang kamu, tapi gimana kamu bisa hidup nyaman dengan dirimu sendiri.
Jadi mulai sekarang, stop trying too hard buat nyenengin semua orang. Prioritize yourself, your goals, and your happiness. Kalau ada yang nggak suka? Well, itu urusan mereka, bukan urusan kamu. Karena hidup kamu tuh nggak didesain buat jadi panggung orang lain.
Ingat, kamu bukan kartu undian yang tugasnya bikin semua orang happy. Kamu manusia, yang punya limit, punya kebutuhan, dan berhak buat nge-set boundaries. Karena kalau kamu terus-terusan nyenengin orang lain, siapa yang bakal nyenengin kamu?
14 notes
·
View notes
Text
Menuju 23 dan hal-hal yang kupelajari darinya:
Memperbaiki hidup selalu dimulai dengan memperbaiki hubungan kepada Allah.
Dulu, aku berpikir dengan bekerja lebih keras, belajar lebih giat, menabung lebih banyak, dan menghabiskan waktu dengan membaca berbagai buku dengan tema yang sama 'bagaimana cara mengubah hidup, bagaimana cara menjadi orang yang sukses, kaya, dll' sudah cukup bagiku untuk mengubah keadaanku saat ini.
Aku memfokuskan diri untuk mempelajari bagaimana seorang manusia bisa mengubah hidupnya. Sayangnya aku lupa, bahwa ikhtiar-ikhtiar untuk bisa mengubah hidup memang sudah menjadi tugas manusia itu sendiri, namun hasil akhir apakah hidup itu akan berubah, hanya Si Pemilik Hidup itu sendiri yang bisa menentukan.
Siapa yang memiliki hidup kita?
Siapa yang berhak mengubahnya?
Siapa yang bisa menentukan apakah hidup kita layak untuk diubah?
Siapa yang mampu membalikkan keadaan kita dalam sekejap?
Kita sendiri sudah tau jawabannya. Namun seringkali kita teralu sombong, menganggap bahwa kita bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan dan campur tangan dari-Nya.
Aku teralu sibuk membuat personal branding yang bagus di media sosial, namun lalai akan ibadahku sendiri yang terbengkalai. Lupa untuk ikut memperbaiki bagaimana citra diriku di hadapan Tuhanku langsung. Sebab apa gunanya prasangka baik manusia kepada kita, tetapi Allah sendiri tak menganggap hal yang sama?
Aku teralu fokus membaca berbagai buku, sedangkan bacaan Al-Qur'anku sendiri bisa dihitung jari.
Aku mengharapkan keadaan yang berubah, tetapi lupa untuk mendekati langsung siapa yang menetapkan takdir hidupku saat ini.
Banyak orang yang semakin umurnya dewasa menjadi lebih alim, atau semakin dekat dengan Allah. Beberapa orang beralasan, 'semakin menua seseorang, maka akan semakin dekat kematian dengannya'. Pernyataan itu benar. Namun aku berpikir berbeda, semakin dewasa seseorang, dan semakin kuat upayanya untuk memperbaiki hubungannya dengan penciptanya, karena dia semakin menyadari bahwa seorang manusia tak bisa apa-apa tanpa adanya pertolongan Allah dalam hidupnya.
Saat ini, ketika lagi menjalani hidup yang serba sulit, dan hati yang tak pernah tenang. Aku tidak lagi seketika melihat apakah usahaku kurang, namun lebih ke, semua kesulitan hidup yang aku hadapi saat ini adalah karena dosa atau kesalahan yang aku lakukan.
Aku berharap aku selalu ingat baik-baik pelajaran ini.
Bahwa jika bingung memperbaiki hidup mulai darimana, hal yang perlu diperbaiki pertama kali dalam hidup kita adalah bagaimana ibadah dan hubungan kita kepada Allah...
16 notes
·
View notes
Text
a long road
Pagi ini seperti biasa. Gue reading tentang game design bareng Farras sama Pengky. Sambil cerita ngalor ngidul tentang industri game di Indonesia. Gue merintis karir di game bareng mahasiswa semester 6. Jadi game writer dan di-lead sama Pengky yang sama-sama lagi belajar. Tiap weekend ngelihatin Pengky ngomel ke Farras sambil ceramah perkara level design. Dan Farras yang ketawa-ketawa pasrah buat ngerjain level.
Di usia segini beneran baru bisa merintis karir di dunia game. Gue ngerasa ini telat banget. Mengingat age gap gue sama partner gue aja belasan tahun. Tapi gue baru bisa ke arah sini ya setelah secara finansial mulai tenang. Bukan yang kaya banget sampai bisa DP rumah. Definisi tenang secara finansial buat gue adalah gue tuh udah nggak punya hutang. Sebenernya sekarang tuh gue punya dua pilihan. Mau berjuang naikin income pakai skill sebagai programmer atau gambling dan belajar storytelling lebih jauh lagi. Gue tuh suka banget nonton drama, nonton film, nonton video klip, main game story driven, baca webtoon dst. Intinya gue tuh suka banget sama cerita dalam media apapun. Makanya mumpung sekarang gue punya momen untuk mengejar karir di bidang storytelling, gue lakuin sekuat tenaga tanpa melepas karir sebagai dosen. Karena gue nggak yakin kalo misal nggak gue lakuin sekarang, nanti gue nggak punya kesempatan lagi. However, gue sendiripun juga punya impian punya keluarga kecil yang hidup dengan tenang. Dan karir gue nanti beneran di bidang yang gue nikmatin.
Tapi makin kesini, gue ngerasa jalannya terjal banget. Buat bertahan di dunia game tuh skill aja nggak cukup. Butuh endurance dan waktu buat riset. Butuh berjejaring dengan studio lain dan publisher dst dst. Meskipun berat, gue ngerasa udah pelan-pelan moving sih.
Gue happy banget bisa belajar bareng anak-anak. Meskipun gue nggak yakin kalau mereka lulus, apa masih bisa jalanin studio? Karena gue sendiri pas ngobrol sama Pengky pun lebih suggest dia buat belajar ke studio yang lebih besar biar skill design-nya yang bisa naik cepet. Sementara gue kalo pengen sukses, mungkin jalannya beda. Sekarang mumpung masih di tempat yang sama, gue cukup happy karena bisa saling support.
Yang bikin gue seneng banget selama belajar bikin game adalah karena gue ngerasa disupport. Sebelumnya, tiap kali gue belajar sesuatu yang baru, gue susah nemu temen ngobrol sefrekuensi. Ato kalo nggak gitu ya jadi diarahkan ke achievement ideal perempuan versi masyarakat. Sementara belakangan ini, gue sering banget denger kata-kata penyemangat:
"You deserve a supportive environment"
"Nanti kalo kamu sukses, posisiku mendorong kamu dari bawah atau narik kamu dari atas ya?"
"Aku janji bakal perform dengan baik. Biar kamu bisa explore topik ini lebih jauh"
Dengan medan yang kami hadapi, kami cukup paham bahwa kami sangat mungkin gagal. Tapi dengan encourage yang nggak pernah berhenti, gue jadi merasa tenaga yang gue curahkan nggak sia-sia.
Moga Allah memudahkan hari-hari kami dan kalaupun ketemu hal-hal yang sulit, semoga kami bisa survive dengan baik :D
Tahun ini gue mau ngejar game design sambil nyicil portofolio untuk PhD. Kalau sudah cukup bagus di game design, gue mau nyoba mendalami Unity buat level design sama game mekanik.
20 notes
·
View notes
Text
Definisi sukses
Beberapa hari lalu ada yang bertanya via dm,
Kalau ada orang yang menempuh jalan yang TIDAK sama kayak kamu, apakah ia gagal?
"Enggak sih. Setiap orang punya definisi sukses/gagal nya masing-masing", jawabku.
Jalan (pendidikan, pekerjaan, misalnya) yang ku pilih, yang menempatkan aku di posisi sekarang, dengan nilai gaji sekian juta, bukan berarti aku orang sukses, baik menurutku atau pandangan orang lain. Bisa saja, menurutku belum sukses (masih butuh achievement ini itu), tapi menurut teman yang lain, aku sudah sukses.
Kemudian, kalau misalnya, ada temanku yang lulusan FK, memutuskan jadi IRT, melepaskan STR prakteknya, apakah ia gagal? Menurutku enggak. Selalu ada pilihan hidup yang diambil yang sifatnya personal. TAPI, kalau menurut ybs hidupnya gagal sebagai seorang dokter, ya... mau gimana lagi. Yang bisa mengubah pandangan mu terhadap nilai diri, ya siapa lagi kalo bukan kamu sendiri?
Kita gak berhak bilang A gagal, kita sukses, karna definisi dan indikator sukses/gagal itu beda-beda tiap orang. Tentukan definisi sukses/gagal mu sendiri, gak usah dengerin kata orang.
5 Desember 2023
63 notes
·
View notes
Text
Iri tanpa Lupa Diri
Memang manusiawi bila terkadang (atau sering?) kita merasa iri. Mungkin orang lain lebih sukses, bahagia, dan punya hidup sempurna. Bagaimana mengelola emosi semacam ini?
Zaman ini memang penuh dengan 'pupuk' yang membuat rasa iri tumbuh subur. Media sosial menunjukkan semua sisi terbaik orang-orang di sekitar kita. Wajah cantik, baju dan sepatu bermerek, liburan impian, pasangan ideal, dsb dsb dsb. Semuanya bertebaran dan menghantui kita pagi-siang-malam. Sulit bagi kita untuk menutup mata dari semua konten itu.
Kesuksesan dan kebahagiaan hidup orang lain sering membuat kita merasa kecil. Merasa ingin juga memiliki semua itu. Saya kira keinginan itu tidak salah. Tentu semua orang punya harapan untuk sesuatu yang lebih baik.
Sayangnya, seringkali kita melampiaskan perasaan itu secara negatif. Ada orang yang iri kemudian memanifestasikan lewat kebencian. Orang tidak salah apa-apa, digosipkan yang tidak benar. Orang tidak melakukan apa-apa, dijutekin tanpa alasan jelas. Rasa iri memang kerap mengubah perilaku. Kadang kita juga suudzon menganggap orang itu hanya bisa sukses karena KKN, lewat jalur belakang, menyuap, atau dugaan-dugaan buruk lain. Lepas dari bagaimana cara mereka mencapai suatu hal, fenomenanya sebenarnya sama: ingin sesuatu yang tidak terjadi dalam hidup kita.
Hal ini kemudian menggerogoti diri sendiri. Mungkin dalam bentuk memaksakan diri membeli barang yang sebetulnya di luar budget. Menggunakan uang secara berlebihan untuk liburan padahal ada kebutuhan lain yang diabaikan. Meminta uang pada orang tua atau sahabat lalu 'lupa' mengembalikan. Bentuk iri yang seperti ini tentu sangat merugikan. Sudah buruk emosinya, lebih buruk lagi dampak jangka panjangnya.
Setiap kali merasa iri, saya mencoba tak lupa diri. Mengawali refleksi dengan bertanya pada diri. Mengapa kamu ingin seperti itu? Bisakah kamu mencapai hal itu? Jika hal itu positif dan bisa dicapai, go for it! Contoh, teman mendapatkan beasiswa studi lanjut di luar negeri. Berarti kita perlu banyak belajar dan mencari tips-tips menulis motivation letter. Sedangkan untuk hal negatif atau di luar jangkauan, berarti tidak perlu dituruti. Contoh, saudara rajin flexing benda-benda branded dengan harga selangit. Buat apa diikuti? Toh banyak benda tidak bermerek yang fungsinya sama.
Dengan mengkategorikan rasa iri ke dalam kutub positif dan negatif, kita menciptakan filter yang aplikatif untuk berbagai terpaan konten di media sosial. Mana yang perlu dan tidak perlu untuk di-iri-kan. Apakah filter ini membuat proses pencernaan rasa iri menjadi lebih mudah? Tentu tidak langsung. Emosi kita jelas masih meronta-ronta minta didengarkan. Bedanya, kali ini kita bisa berteriak balik, "Kalau mau begitu ya usaha lah! Jangan sirik doang!" Setelah itu kita baru bisa memikirkan langkah-langkah riil untuk mencapai apa yang tadinya kita iri-kan :)
Yah, begitulah sehari-hari isi otak dan percakapan saya dengan diri sendiri. Terkadang iri, tapi segera saya atasi sebelum menggerogoti. Yuk sama-sama berjuang memproses emosi ini tanpa lupa diri.
11 notes
·
View notes
Text
Expectation Management
Keren ya headline nya wkwk
Seni mengendalikan ekspektasi. Menurut gue, ekspektasi ini erat kaitannya sama kecewa. Tapi porsi yang bikin emosi nggak stabil menurut gue banyakan ekspektasi daripada kecewa. Kenapa sih ekspektasi harus di manage? As simple as if something happen in the future, kita nggak akan larut dilibas rasa kecewa.
Tahun ini (dan tahun kemarin sih) kerasa banget buat gue ujian ekspektasi nya. Berbagai ujian, berbagai gagal, dan beberapa bumbu sukses di beberapa hal. Sampai kemarin pengumuman LPDP, I had high hope. Tapi ternyata belum rezeki nya. Sedih nya ada banget, tapi alhamdulillah nya, beberapa waktu sebelum pengumuman udah sempet ngobrol banyak tentang "berharap".
The main rule is always the same, we, as a human, cuma bisa mengusahakan dan berdoa, then let Allah do the rest.
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Hadits arbain nawawi ke 04)
Mau bagaimana pun anak cucu Adam beribadah atau bermaksiat, dunia neraka nya dia sudah ditentukan sejak ditiupkan ruh ke jasad nya. Tapi bukan berarti kita tenang-tenang ngga ibadah dan mengusahakan walau tau surga neraka udah pasti kan? Allah yang punya kuasa, siapa yang tau cap di buku kita itu surga atau neraka.
Itulah kenapa meletakkan ekspektasi di tengah-tengah itu penting banget. Ekspektasi tetap harus ada, supaya dalam berjalan pathway nya terlihat jelas mau diarahkan kemana langkah kaki ini. Tapi jangan sampai dia terlalu tinggi. Kalau memang menurut Allah itu bukan yang terbaik untuk kita, accept that. Turunkan lagi ekspektasi nya, atau mungkin waktu nya pivoting? Kita habiskan jatah gagal itu selagi umur masih ada kan?
Dunia itu udah ada garis nya, jadi yang bukan punya gue ya ngga akan pernah gue cicipin. Tapi bisa jadi punya gue itu jauh lebih baik daripada apa-apa yang jadi ekspektasi gue sendiri. Memelihara ekspektasi tetap di ambang batas nya jadi skill penting untuk tetep waras. Dengan berbagai godaan dunia yang masyaAllah banyak nya ini kan, hasrat dan keinginan kita sebagai manusia juga pasti macem-macem.
Maintain our expectation below the red line itu menurut gue, salah satu cara nya dengan memberbarui niat di setiap saat akan mulai berkegiatan, atau setiap akan memulai hari. Bahwa mimpi gue yang saat ini mau dicapai itu hanya salah satu wasilah atau jalan yang akan membawa gue mencapai visi misi hidup sebagai manusia di dunia ini. Bahwa jalan yang gue pilih ini baru satu diantara berjuta jalan lainnya yang Allah bentang di muka bumi. Bahwa ada beribu pintu-pintu kebaikan yang akan terbuka apapun hasil yang gue dapat di titik ini.
Iya ini ngomong nya aja gampang wkwk, puk puk diri sendiri emang the most effective way buat gue supaya lebih tenang. So, ayo mari berjuang lagi. Mari kita usahakan mimpi-mimpi besar itu walau sambil jungkir balik yaAllah yaAllah. InsyaAllah, ada waktu nya, ada masa nya.
8 notes
·
View notes
Text
Seputaran Umat
Saat liqo kemarin, saya menanyakan satu hal :
"Apa isu umat yang kalian tahu hari ini?"
A : Ada informasi kalau isu kebencian terhadap etnis rohingnya ternyata settingan, terutama tiktok.
B : Lagi rame mbak rara diusir dari Aceh gegara pawang hujan.
C : Lagi rame juga terkait isu Nasab Baalawi yang dipertanyakan beberapa orang tentang keaslianya.
D : Kemarin Komandan Brigade Saraya Al-Quds Syahid di Tepi Barat.
Beberapa isu di atas agaknya perlu menjadi perhatian bagi aktivis dakwah hari ini.
Perihal Rohingnya, Narasi TV menerbitkan hasil investigasi perihal narasi kebencian Rohingnya yang masif sekitar 1 tahun yang lalu. Kita diperlihatkan berbagai temuan bagaimana isu ini dinaikan dengan masif melalui akun-akun tertentu sebagai upaya demonisasi Rohingya dan pengalihan isu-isu nasional. Dampaknya warganet ikut membenci bahkan didemo oleh mahasiswa Aceh.
youtube
Masih sama di Aceh, mbak rara saat pagelaran PON mendapat protes dari Gubernur dan masyarakat karena mempertontonkan kesyirikan di Serambi Makkah. Khusus profesi ini, sudah menjadi rahasia umum banyak pejabat pemerintahan maupun Event Organizer menggunakan jasa ini untuk keberlangsungan acara. Mereka beragama Islam tapi mereka mempercayai tradisi ini karena sudah menjadi budaya dan dianggarkan!
youtube
Lanjut di kasus Nasab Baalawi, orang-orang yang mempertanyakan masalah ini bukanlah orang baru. Perasaan saya ini memang proxy yang sengaja dibuat untuk menyibukan umat melihat kasus-kasus besar di nasional. Rabithah Alawiyah menyambutnya dengan diskusi ilmiah dan memberikan fakta-fakta akademis membantah tuduhan tersebut. Jasmerah. Para Habaib ini besar sekali peranya dalam kemerdekaan Indonesia.
youtube
Terakhir, Syahidnya Abu Syuja Komandan Brigade Saraya Al-Quds (Faksi Nasionalis Fatah) menjadi babak baru dan hikmah tersendiri. Beliau Syahid terindikasi karena info mata-mata yang berasal dari orang Palestina sendiri. Tak jauh dari itu, ternyata Pasukan Keamanan Otoritas Palestina yang terafiliasi dengan Zionis juga membubarkan aksi protes di Tepi Barat. 2 Peristiwa ini dapat dilihat ada benang merahnya dan ternyata dalam setiap perjuangan akan ada orang-orang munafik di dalamnya.
youtube
Kawan-kawan sekalian, selamat datang di Akhir Zaman. Betapa fitnah itu meralela dan secara langsung merusak pemikiran dan mengadu domba Kaum Muslimin.
Maka apa yang harus kita lakukan ?
Mengupayakan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid sebagai penguatan ruhani.
Mempelajari kembali Sirah Nabawiyah yang di dalamnya banyak ibrah perjalanan hidup dan rambu-rambu.
Dekat dengan Para Ulama (yang kredibel) sebagai tempat untuk bertanya, menuntut ilmu semampunya, dan menjadi perekat antar elemen umat Islam atas pelajaran yang sudah di dapat.
Membentuk lingkaran positif dalam rangka meningkatkan dan mengingatkan dalam kebaikan.
Berbakti kepada Orang Tua sebagai jaminan sukses di perjalanan hidup. Terkhusus bagi laki-laki kepada Ibunya.
Menerapkan apa yang penjadi perintah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam : "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain."
Yayasan Nur Hidayah Surakarta, 02 September 2024
#abamenulis#menyambutkemenangan#mengerikan#seperempadabad#dakwahkampus#catatankemenangan#pemudaislam
8 notes
·
View notes