#reviewBuku
Explore tagged Tumblr posts
sastrasa · 1 year ago
Text
Narasinopsis - Pasung Jiwa
Karya Okky Madasari
Sampul yang menarik, judul yang ciamik. Buku “Pasung Jiwa: Apa Itu Kebebasan?”  Sengaja kupilih untuk mengawali tahun 2024. Aku enggak menyangka kalau isi bukunya akan serumit dan seberat itu. Di awal, Sasana sebagai tokoh utama muncul sebagai sosok yang ‘lurus-lurus’ saja. Aku sempat berfikir, dimana letak konflik pada novel ini? Apakah kebebasan karena kekangan orang tua, atau apa? Jujur saja, di awal aku sempat berfikir “Ah, apa sih hal buruk yang mungkin terjadi dengan Sasana?” Dan BOOM! Seperti dihantam sekontainer beras oleh Hulk, aku mendapati kenyataan yang sangat mencengangkan. Hingga pertengahan bab, aku masih enggak menyangka (dan enggak terima) kalau Sasana berubah menjadi seperti itu! Kenyataan itu dibungkus secara implisit yang membuatku harus menerka-nerka sendiri, dan ternyata, Ah, jalan ceritanya memang seperti itu. Lalu, di saat yang sama, Sasana dipertemukan dengan Cak Jek, si Tokoh utama kedua, dimana Cak Jek dipertemukan dengan Sasana hanya untuk melahirkan sisi lain Sasana. Lalu tokoh-tokoh lain yang membuat cerita semakin kompleks tapi berkesinambungan. 
Kak Okky Madasari selalu sukses membuatku penasaran dalam tiap kalimatnya. Sepanjang membaca, selalu ada saja hal yang membuatku menganga, merana, bahkan menangis. Seringkali aku harus menarik nafas untuk kembali melanjutkan membaca. Ceritanya terlampau seru untuk kubaca lambat-lambat, dan terlalu memusingkan kalau aku baca cepat-cepat. Makna kebebasan yang dituang dalam 332 halaman yang rasanya sayang jika terlewatkan sedikit saja sebab ada banyak hal yang baru kusadari bahwa manusia terlampau sering dipenjara, terpenjara, dan memenjarakan dirinya dalam hal tertentu. Akhir cerita yang membuatku harus kembali menerka mereka akan kemana, tapi nyatanya cukup menerbitkan rasa lega. Dan buku ini membuatku ingin membaca kembali buku-buku mbah Sigmund Freud.
- Sastrasa
10 notes · View notes
dkarmila · 2 years ago
Text
Tumblr media
Halo semuanya! Kali ini saya mencoba untuk review buku yang beberapa waktu lalu selesai saya baca. Buku berjudul Konspirasi Semesta karya Azhar Nurun Ala. Sebetulnya ini bukan buku baru dan kali kedua buku ini saya baca. Buku ini merupakan buku kedua dwilogi Tuhan Maha Romantis.
Konspirasi Semesta merupakan novel fiksi yang bercerita tentang perjalanan cinta yang mungkin cukup klasik dengan gaya penulisan yang sederhana dan mudah dimengerti. Perjalanan cinta seorang gadis pemalu, penurut kepada kedua orang tuanya, cantik bernama Annisa Larasaty sejak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga dijenjang perkuliahan sampai akhirnya tumbuh menjadi wanita dewasa dan menikah.
Tentang kisahnya terlibat dalam hubungan tanpa status bersama Ronal seorang anak laki-laki dengan perawakan tinggi tegap, warna kulit sawo matang, rambut belah pinggir yang memiliki tatapan tajam dan senyum manis serta dikenal sebagai anak yang sering berulah disekolah namun cukup berprestasi. Hingga perpisahan yang tiba-tiba tanpa berpamitan dan kejelasan. Hal tersebut cukup membuatnya trauma dan menutup hati. Sampai akhirnya suatu hari Laras bertemu dengan laki-laki yang mengingatkannya pada masa lalunya. Laki-laki itu adalah Rijal, adik tingkat satu tahun di bawah Laras, yang pada akhirnya menjadi suami Laras. Untuk keduanya sampai menikah, perjalanannya pun masih diwarnai konflik.
Selain bercerita tentang perjalanan cinta dan konfliknya, novel ini juga mengangkat konflik yang terjadi dikeluarga dan juga bercerita tentang persahabatan. Tentang keluarga dengan perbedaan agama, perselingkuhan, dan pertengkaran maupun tentang kehidupan keluarga yang begitu hangat dan religius. Bagaimana merasa dibohongi sahabat sendiri, hingga kehilangan sahabat untuk selamanya.
Alur cerita yang digunakan penulis pada novel ini yaitu alur mundur, karena penulis menceritakan perjalanan cinta masa lalu tokoh sebelum akhirnya bertemu dan menikah dengan suaminya saat ini. Dengan menceritakan dari sudut pandang orang pertama yaitu Laras. Penulisan didominasi dengan pemaparan dalam kalimat yang panjang sehingga ritme nya terasa lambat.
Latar tempat yang digunakan didominasi dengan lingkungan sekolah, kampus, rumah dan toko buku atau perpustakaan karena kegemaran salah satu tokoh yaitu membaca. Sehingga latar waktu yang tergambar dari cerita dalam novel pun adalah saat jam sekolah, pagi sampai sore hari, perpisahan sekolah, dan saat kegiatan-kegiatan di sekolah.
Yang cukup menarik dari cerita dalam novel ini, pembedahan singkat dari salah satu jenis karya sastra yaitu puisi dan pengenalan beberapa tokoh di bidang sastra. Hal tersebut dilatar belakangi karena tokoh dalam cerita yang merupakan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra serta hobi yang dimilikinya yaitu membaca.
@careerclass
10 notes · View notes
ssyscript · 2 years ago
Text
Tentang Prinsip - Kutipan buku 7 Habits of Highly Effective People
Prinsip adalah kebenaran yang mendalam dan mendasar, kebenaran yang ada sejak dulu, kaidah yang berlaku secara umum. Prinsip adalah benang yang ditenun erat dengan ketepatan, konsistensi, keindahan, dan kekuatan di sepanjang kain kehidupan.
Bahkan di tengah-tengah orang atau situasi yang sepertinya mengabaikan prinsip, kita bisa tetap aman karena mengetahui bahwa prinsip lebih besar dari manusia atau keadaan, dan sejarah selama ribuan tahun telah menyaksikan kemenangan berulang dari prinsip.
yang lebih penting, kita bisa merasa aman karena tahu bahwa kita bisa memvalidasi prinsip dalam kehidupan kita dengan pengalaman kita sendiri.
Harus diakui bahwa kita memang tidak maha tahu. Pengetahuan dan pemahaman kita mengenai prinsip yang benar terbatas pada kurangnya kesadaran kita sendiri mengenai sifat sejati kita dan dunia di sekitar kita, serta pada banjirnya filosofi dan teori trendi yang tak selaras dengan prinsip yang benar. Gagasan-gagasan ini memiliki musimnya sendiri tetapi seperti sebagian besar gagasan yang muncul sebelumnya, berbagai gagasan ini tak bisa bertahan lama karena dibangun di atas landasan yang salah.
Kita memang terbatas, tapi kita bisa mendorong batas kita. Pemahaman mengenai prinsip pertumbuhan kita sendiri memampukan kita mencari prinsip yang benar dengan keyakinan bahwa semakin kita belajar, semakin jelas kita bisa memusatkan lensa yang kita gunakan untuk melihat dunia. Prinsip tidak berubah, pemahaman kita tentang prinsiplah yang berubah.
Kebijaksanaan dan Pedoman yang menyertai kehidupan yang berpusat pada prinsip berasal dari peta yang benar, dari segala sesuatu bagaimana adanya sejak dulu dan sampai nanti. Peta yang tepat memampukan kita melihat dengan jelas arah yang kita tuju dan cara kita melihat dengan jelas arah keputusan menggunakan data yang tepat, yang membuat pelaksanaannya mungkin dan memberi makna.
Ada kebutuhan tambahan untuk dimensi baru, paradigma dan penerapan yang memungkinkan kita berpindah ke kuadran II, menjadi manusia yang berpusat pada prinsip dan mengelola diri kita untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas yang benar-benar paling penting.
Kemampuan pribadi yang berasal dari kehidupan yang berpusat pada prinsip adalah Kemampuan dari kesadaran diri, memiliki pengetahuan, individu yang proaktif, tak dibatasi oleh sikap, perilaku, dan tindakan orang lain atau berbagai pengaruh keadaan dan lingkungan yang seringkali membatasi orang lain.
Salah satunya batasan Kemampuan yang sebenarnya adalah konsekuensi wajar dari prinsip-prinsip itu sendiri. Kita bebas memilih tindakan kita berdasarkan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip yang tepat, tapi kita tidak bebas memilih konsekuensi dari tindakan tersebut. Ingat, "Ketika Anda angkat satu ujung tongkat, Anda juga akan mengangkat ujung lainnya."
Prinsip selalu memiliki konsekuensi alami yang melekat padanya. Ada konsekuensi positif ketika kita hidup selaras dengan prinsip. Ada konsekuensi negatif ketika kita mengabaikannya. Akan tetapi karena semua prinsip ini berlaku untuk semua orang, baik kita menyadarinya ataupun tidak, keterbatasan ini bersifat universal. Semakin kita mengenali prinsip yang tepat semakin besar kebebasan pribadi kita untuk bertindak dengan bijaksana.
Dengan memusatkan kehidupan pada prinsip yang abadi dan tak berubah, kita menciptakan paradigma mendasar mengenai kehidupan yang efektif. Pusat inilah yang menempatkan semua pusat lain pada sudut pandang kita.
Ingatlah bahwa paradigma Anda adalah sumber dari mana sikap dan perilaku Anda mengalir. Paradigma itu seperti kacamata yang akan mempengaruhi cara Anda melihat segala sesuatu dalam kehidupan. Jika Anda memandang segala sesuatu lewat paradigma prinsip yang benar, apa yang Anda lihat dalam hidup akan sangat berbeda sekali dengan yang Anda luhat melalui paradigma dengan pusat yang lain.
2 notes · View notes
byrenfa · 2 years ago
Text
Bicara Buku Ep1: Kita Pergi Hari Ini
Tumblr media
"Yang paling mengerikan adalah anak-anak."
Well, pas baca buku ini sebenernya gua gak kaget karena udah sempet baca review orang-orang di literarybase twitter. Gua selalu suka buku-buku yang satir, baik secara langsung maupun engga mengangkat suatu isu yang terjadi di masyarakat. Dan bagi gua buku ini salah satunya. Gak sekali dua kali gua 'smirk' selama baca ini, karena ada banyak fenomena sosial yang disinggung. Gak cuma itu, fokus di buku ini banyak bahas soal keegoisan orang dewasa serta ketamakan manusia. Semua dikemas dengan bahasa yang santai, absurd, dan gak blak-blakan, tapi kena pada intinya dan punya makna yang bisa disetujui oleh pembaca.
Buku ini bagus banget buat yang udah terbiasa baca fantasi, kalian bakal mudah memvisualisasikan latar cerita di buku ini. Buat yg gak terbiasa baca buku fiksi terutama fantasi mungkin akan sedikit ngang ngong ngang ngong di awal dan perlu baca ulang kalau emang pengen bisa gambarin latar cerita di imajinasi kalian.
Bagi yang gak pernah baca karyanya Ziggy mungkin akan sedikit terganggu sama diksi-diksi dan jokes tambahan yang kurang padu dan tabu dari bahasa sehari-hari kita. Jujur, itu yang bikin gua selalu kagum sama karyanya Ziggy. Ya walaupun gua juga gak terlalu menikmati. Tapi gimana dia membolak-balik struktur bahasa, penggunaan tanda baca dan semiotika, semuanya keren. Klo pertama kali baca mungkin akan mikir ini ngaco, padahal yaa sah-sah aja penulis mau kayak gitu.
"Peniup Api meniup api. Api Peniup Api menerpa Kolonel Jagung. Terus, terus-terbakar, terbakar. Terus, terus, sampai Kolonel Jagung berhenti bergetar." (Hlm. 85)
Untuk keseluruhan ceritanya, jujur ini beneran prank. Bukan buku yg layak dibaca sama minor karena byk adegan sadis berdarah-darah. Masalahnya, kebengisan di cerita KPHI ini ditulis dengan santai dan tanpa aba-aba. Yang berakhir bikin gua sebagai pembaca ngerasa "loh loh kok gini". Jangan tertipu dengan covernya yg gemoy dan terlihat ramah untuk anak-anak. Ini buku tentang sisi kelamnya pemikiran 'orang dewasa' yang dinarasikan dalam sudut pandang anak-anak. Ya begitulah Ziggy, selalu berhasil buat gua kagum dgn segala plot twist ceritanya.
"Oh, tidak semuanya. Anak-anak ada banyak gunanya, kan? Ada juga yang tidak cuma jadi bahan makanan. Yah tapi memang sebagian besar dimakan, sih. Tapi ada juga yang tidak, kok. Kalian belun tahu mau diapakan ya?" (Hlm. 133)
"Anak-anak yang datang kesini memang selalu dibuang kukunya, agar tidak mencakar-cakar." (Hlm. 142)
Tapi seperti yang tadi di atas gua bilang, ada beberapa hal yang gak bisa gua nikmati di buku ini. Mungkin karena terbiasa baca footnote di karya ilmiah, gua jadi ngerasa terganggu dengan cara penulis buat footnote di buku ini yang beneran 'ngaco' dan suka-suka penulis mau ngarang apa. Jadi gua skip untuk baca footnotenya.
Overall, gua rekomendasiin buku ini. Karena unik dan ngasih peringatan buat gua pribadi soal gimana gua selama ini meperlakukan binatang (nah bingung kan lu dari satir fenomena sosial, sisi kelam orang dewasa kok tiba-tiba nyinggung binatang wkwkwk). Buku ini walaupun tergolong tipis tapi gua gak bisa nyelesein dalam sekali duduk. Karena cukup melelahkan untuk gua yang sering nyerah ketika baca buku fantasi dan juga emang ceritanya bikin gua kena mental. So, gua kasih 8.5/10 buat buku ini.
🌼 • ┈ ๑ ⋯ ୨ ୧ ⋯ ๑ ┈ • 🌼
Salam sayang, Piwa.
Note: Coba nonton film The Farm, menurut gua buku ini kalau dijadiin film ada bagian yang bakal sedikit mirip sama film itu.
3 notes · View notes
rainbow365days · 17 days ago
Text
Kartini: 7 Langkah Lebih Maju di Antara Kaumnya
"Salah satu biografi terbaik untuk mengenal Raden Ajeng Kartini yaitu dengan membaca buku yang ditulis Pramoedya Ananta Toer yang judulnya 'Panggil Aku Kartini Saja'. Di tahun segitu nggak banyak orang mempermasalahkan tentang kelas sosial, tapi Kartini did that!"
Tumblr media
Suatu ketika saat break kerja, saya membuka Youtube Shorts, lalu ada postingan video di mana dia lagi wawancara entah siapa, kayaknya salah seorang 'tokoh' di dunia literasi. Awalannya dia membahas Raden Soesalit, salah satu tokoh pergerakan dan anggota Partai Sosialis Indonesia which is he is on the left. Jujur, asing juga mendengar namanya. Tapi, ternyata beliau adalah putra dari Raden Ajeng Kartini.
Seorang gen Z yang apa-apa FOMO setelah melihat cuplikan video kurang dari 30 menit itu, akhirnya membaca karangan Pramoedya Ananta Toer itu. Lagi-lagi apa? Ya, lebih baik terlambat daripada tidak membaca sama sekali HAHAHA
Bab-bab awal-awal banyak bercerita tentang latar belakang Indonesia sebelum Kartini lahir, di mana saya cukup terkesima bahwa di tahun 1800-an, saat cultuurstesel penyebab paceklik di tanah Jawa menjadi awal sebuah tulisan di mana titik berat Kartini akan kepeduliannya terhadap rakyat. Tulisan apakah itu? Yap, Max Havelaar!
Tumblr media
Terus yang mengherankan lagi, di zaman-zaman itu banyak para bangsawan tuh ternyata tidak berpendidikan, bahkan jadi bahan gujingan di kalangan bangsawan pula karena beranggapan bahwa mencicipi ilmu pengetahuan dari penjajah berarti meninggalkan Kejawaannya, kasarannya Londo Coklat! Untungnya... Kartini lahir di keluarga bangsawan yang kakek buyutnya sadar pentingnya pendidikan bagi keturunannya. Bayangkan saja, kalangan bangsawan yang dapat membaca bahkan bicara dalam bahasa Belanda hanya 4 se-Hindia Belanda, yakni Achmad Djajadiningrat dari Banten (ternyata leluhur dari aktor Lutesha), RM Tumenggung Kusumo Utoyo Bupati Jepara terdahulu, serta paman dan ayah Kartini! Benar-benar privilege yang Kartini pergunakan sebaik mungkin.
Bayangkan saja dengan privilege Kartini sebagai bangsawan, ia dapat mencicipi pendidikan yang 'mewah' bagi sebagian besar pribumi saat itu. Tidak hanya berhenti di situ, Kartini juga menempuh ilmu selama di rumah meski harus dipingit dan belajar hanya setara di kelas rendah, ketika kakaknya, Sosrokartono melanjutkan pendidikan tingginya di negeri Belanda dan menjadi sarjana pertama di Indonesia karena kejeniusannya. Lagi-lagi perempuan harus bekerja keras 2 kali lipat dibanding laki-laki untuk mengenyam baris-baris pengetahuan yang seharusnya pantas untuk didapat.
Namun, sebetulnya yang paling sedih adalah ketika ia banyak tawaran menulis untuk surat kabar Hindia Belanda, tapi dibatasi oleh ayahnya sendiri dan menganggap orang-orang di sekelilingnya berpikiran tidak-tidak tentang perempuan yang seharusnya tahu batas yang tidak ia langkahi yakni menjadi tenar karena pemikiran. Ya, lagi-lagi karena dia seorang perempuan.
Menariknya lagi, Kartini banyak menulis tentang kritik sistem feodal Jawa yang membuat manusia tidak setara dengan manusia lain hanya karena pangkat dan jabatan. Tulisannya ini juga yang menjadi ilham seorang Bung Karno ketika menulis pidato pembelannya yang paling fenomenal, Indonesie Klaagt Aan. What a plot twist! Kadang saya berpikir, apa yang Bung Karno lakukan bila Kartini hidup di masa Bung Karno melakukan gerak revolusi itu secara bersamaan?
Pemikirannya yang progresif itu pula diilhami tidak hanya dari ia membaca buku yang ditinggalkan kakaknya, Sosrokartono, tapi dari kunci semua tempat curhatnya, Estelle Zeehandelar, perempuan sosialis Belanda yang juga mempengaruhi sebagian besar pemikiran Kartini. Tidak hanya Stella, namun juga Nyonya Abendanon yang akhirnya menghimpun surat Kartini kemudian dijadikan buku fenomenal yang kita kenal sekarang, Door Duisternis Tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dari buku Pram itu, kita diajak untuk merasakan pergolakan perasaan Kartini tentang kepedulian kepada rakyatnya, ketika bangsawan kala itu tidak punya rasa pelayanan tinggi terhadap rakyat. Di masa itu ia memimpikan ketika suara rakyat didengar melalui satu kata: demokrasi, hal yang janggal dalam sistem feodal Jawa. Kartini secara sadar mengakui bahwa betapa ironis keadaan rakyatnya saat itu, sampai ia menulis artikel di majalah Hindia Belanda berjudul "Vergeten Uithoekje" atau Pojok Terlupakan. Dari karangan itu, Kartini bercerita tentang pengrajin ukiran Jepara di belakang gunung yang keadaannya memprihatinkan. Bisa di bilang saat itu, Kartini layaknya meng-endorse usaha rakyatnya agar lebih dikenal, terutama oleh kalangan Belanda.
Tumblr media
Akhir kata, Kartini secara sadar mengetahui bahwa alat yang ia punya saat itu hanya lah bahasa, yakni bahasa Belanda, di samping keterampilannya pada bahasa Perancis. Untuk mengubah nasibnya dan nasib kaumnya saat itu, ia perlu bicara dalam bahasa jajahannya untuk memberi pengertian kepada kaum penjajah bahwa kaumnya mampu setara dengan kemajuan yang telah diciptakan oleh Belanda. Kaumnya pula tidak ingin menjadi rakyat tertindas, karena kemajuan tidak hanya diperjuangkan tetapi juga ditulis dan sebarluaskan. Meskipun ia tidak seperti Pandita Ramabai yang memperjuangkan bangsanya dengan berbicara melalui bahasanya, namun, Kartini dengan bahasa kaum penjajahnya sendiri, ia mampu 7 langkah lebih maju di antara kaumnya dengan memanfaatkan privilege yang ia punya, sumber daya, waktu, tenaga, dan kekuasaan. Keterbatasan bisa jadi senjata, bukan lagi alasan. Hingga akhir hayatnya pun, kebebasannya sebagai perempuan masih jadi barang langka sampai ia menikah dan menghembuskan napas terakhirnya🥀.
Tumblr media
0 notes
joursnal · 10 months ago
Text
Petir: Review Singkat
Kembali lagi aku baca ulang buku yang masuk top 5 pada masanya. Selama ini mikir apa aku yang terlalu picky sampe tahun lalu dan sejauh tahun ini ga ada rating satu buku pun yang 5/5. Petir akhirnya ngebuat aku yakin, bukan aku yang picky, emang belum nemu buku yang cocok aja hahaha. Dulu aku kasih rating Petir 5/5 pas 2012. Beda dengan kasus buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, rating buku Petir bisa konstan di 5/5 setelah aku baca ulang 12 tahun kemudian.
Menurutku ada beberapa faktor yang bikin buku ini bisa mempertahankan rating 5/5 padahal aku semakin picky pas tambah tua. Pertama, mungkin agak bias tapi aku memang suka tulisan Dee dan ngikutin bukunya dari dulu sampai sekarang. Kedua, series Supernova-nya Dee sampai saat ini masih jadi salah satu series favoritku dari semua tulisan Dee dan dengan percaya diri aku rekomendasikan ke orang-orang karena emang sebagus itu, dan lagi-lagi mungkin ini bias, ya. Tapi kayanya ga begitu bias sih soalnya aku baca ulang Rectoverso Dee tahun lalu dan ratingnya turun. Intinya, kenapa bisa rating sesempurna itu karena emang banyak biasnya.
Petir menurutku adalah buku terbaik dari series Supernova karena cara cerita dari sudut pandang pertama Elektra yang lucu dan menghibur. Ada bahas pengalaman spiritual Elektra dikit, tapi ga semenjelimet buku-buku lain dalam series ini. Selama baca, aku bisa ketawa dan mikir dikit juga. Intinya, paket pas kalau mau baca buku ga terlalu tebal dan tetap enak dibaca walaupun baca ulang berkali-kali.
5/5! Highly recommended!
0 notes
ceritakemanapun · 1 year ago
Text
Tumblr media
A year with this book.
Buku ini adalah hadiah ulang tahun dari Mba Asri tahun lalu, Oktober 2022. Saya menghabiskan tepat satu tahun untuk berhasil menyelesaikan membaca buku ini sampai akhir.
Lembar-lembar menuju akhir buku saya habiskan di penerbangan dari Bali ke Jakarta, sesaat sebelum landing.
Ini bukan cerita tentang review buku Conversations on Love, ini tentang perasaan yang membekas setelahnya.
Hati dan pikiran saya campur aduk. Banyak bagian dari buku yang sudah mulai terlupakan karena sudah cukup lama berlalu (setauuuuun), tapi kesannya tetep bisa saya ingat.
Bagian buku yang paling membekas tentunya di bab-bab akhir tentang How Can We Survive Losing Love. Mencintai dan kehilangan seperti dua kata yang kontra, tapi ga bisa dipisahkan. Sepaket dalam sebuah siklus yang absolut.
Saya mengagumi cara Natasha Lunn menjahit setiap keping-keping cerita dan pembicaraan di buku ini menjadi suatu pembahasan yang utuh. Membaca buku ini seperti menonton film dokumenter yang menghadirkan sosok-sosok dengan berbagai kisah mereka tentang cinta: makna, rasa, sosok, sebab, akibat, efek. Segala hal yang meliputinya.
Buku yang saya baca berbahasa Inggris (sepertinya belum ada versi terjemahan Bahasa Indonesianya), tapi dengan kemampuan bahasa inggris saya yang rata-rata, The Conversations on Love masih cukup bisa dipahami dan dihayati.
Kapan-kapan semoga saya bisa cerita lebih banyak tentang buku ini.
07.36am | Cilandak, 31/10/23
0 notes
yohana232425 · 2 years ago
Text
Tumblr media
Judul buku: Show Them Jesus: Teaching the Gospel to Kids
Judul buku terjemahan: Kenalkan Yesus Pada Mereka
Penulis: Jack Klumpenhower
Penerbit: New Groth Press
Penerbit versi terjemahan: Momentum
Banyak masalah di dalam lingkungan gereja atau sekolah Kristen berasal dari adanya asumsi bahwa anak yang lahir dari keluarga Kristen pasti adalah orang Kristen. Oleh sebab itulah anak-anak ini jarang atau bahkan tidak lagi pernah mendengar berita injil yang sesungguhnya di dalam kehidupan mereka. Mereka tidak pernah mendengar akan seriusnya dosa--sekecil apapun--dan akibatnya, serta akan adanya Allah yang sangat mengasihi mereka dan mengirimkan putra tunggalNya ke dunia, Yesus Kristus, untuk mati menanggung hukuman dosa mereka. Yang mereka dengar dan hidupi tentang Kekristenan direduksi menjadi bagaimana berbuat baik dan menjadi manusia yang sempurna, baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan orang lain. Mereka dituntut tanpa pernah mendengar tentang berita anugerah. Betapa mengerikan dan menyedihkan! Oleh karena itulah tidak heran bahwa banyak anak dan remaja yang awalnya berada di dalam gereja menyangkal "iman" mereka yang terlalu sulit itu dan mudah ditarik oleh apa yang dunia tawarkan.
Gereja perlu menjadi gereja yang menginjili! Ini adalah mandat yang diberikan kepada kita. Penginjilan yang kita perlu lakukan bukan hanya penginjilan ke luar, tetapi juga ke dalam--ya, ke dalam komunitas gereja. Anak-anak yang lahir dan besar di gereja pun perlu mendengar injil diberitakan, diintegrasikan, dan bahkan dibuat lebih hidup dan nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tapi bagaimana? Bagaimana memberitakan pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa kita serta kebangkitan dan kenaikanNya ke surga dengan kreatif dan tidak “preachy”? Jack Klumpenhower memberikan prinsip-prinsip dasar serta beberapa langkah praktis untuk membantu kita.
Dia mengajak kita semua, terutama guru (baik guru sekolah minggu maupun guru Kristen) dan orang tua, untuk kembali memikirkan bagaimana kita menyampaikan injil dalam kehidupan kita sehari-hari kepada anak-anak kita. Apa yang kita lakukan? Bagaimana kita bertindak? Dan yang paling penting: Apakah ada berita Injil diberitakan kepada anak-anak? Oleh karena itulah lima bab pertama di buku ini ditulis untuk meyakinkan kita bahwa Firman Tuhan yang kita beritakan dalam interaksi kita dengan anak tidak berarti tanpa adanya pesan injil itu sendiri dibagikan kepada mereka. Bukan hanya pesan injil di perjanjian baru, tetapi juga di perjanjian lama, karena seluruh Firman Tuhan adalah tentang Yesus dan karya Injilnya.
Klumpenhower memahami bahwa tidak mudah bagi kita untuk memberitakan berita injil tanpa terdengar berlebihan atau terlalu menggurui. Dia juga ingin kita menghindari berita Injil yang terkesan memaksa atau cocoklogi. Oleh karena itu, beberapa bab di buku ini didedikasikan untuk melatih kita melewati proses persiapan yang cukup bahkan tanpa memiliki latar belakang sekolah Teologi. Klumpenhower juga menambahkan beberapa poin penting tentang pentingnya membina relasi dengan anak yang kita ajar, dan bagaimana relasi tersebut dapat dibangun di dalam interaksi kita dengan mereka. Dia memberikan poin bahwa pada umumnya relasi yang baik antara orang dewasa dengan anak yang biasanya menjadi jalan bagi pemberitaan Injil yang lebih organik, terutama ketika mereka juga menjadi pelaku-pelaku Firman yang menghidupi berita Injil tersebut.
Secara pribadi, buku ini juga akan memberkati kita, pembaca, dalam merefleksikan hubungan kita dengan Tuhan. Kita sendiri akan ditegur dan dikuatkan, dibawa untuk melihat kepada diri dan hati kita: motivasi kita, praktik kita, dan di mana Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Klumpenhower menunjukkan sebuah poin penting bahwa pesan injil seringkali terlupa dalam pengajaran kita karena kita menganggap bahwa injil hanyalah berita yang kita dengar dan kita terima sekali saja pada saat kita bertobat dan menjadi percaya. Bukan begitu! Kita manusia berdosa yang pelupa butuh terus mendengar berita injil, dikuatkan, dibawa kepada pertobatan yang terus menerus, dan untuk melihat kepada salib Kristus. Mungkin alasan kita tidak memberitakan berita injil adalah karena kita sendiri tidak menghidupinya. Oleh karena itu, penting bagi kita, guru dan orang tua, untuk juga terus bertumbuh di dalam Tuhan, hidup dalam pertobatan dan berita injil, dan menyadari kegagalan dan pertumbuhan rohani kita juga Ketika kita juga renungkan dan menghidupi Injil dalam kehidupan kita sehari-hari, maka tidak mungkin kita tidak ingin membagikannya kepada orang lain, apalagi kepada jiwa seberharga anak-anak kita!
0 notes
mozaikharapan · 2 years ago
Text
Review Novel "Teroesir"
Karya Buya Hamka
Novel ini menceritakan kisah seorang perempuan bernama Mariah, ia difitnah suaminya yang membuatnya terusir dari rumah kemudian pergi tak tahu arah, ia tak sengaja berjumpa keluarga bangsawan Belanda, lalu beberapa tahun setelahnya menikah dengan suami barunya, tapi sayangnya nasib pernikahan mereka sama dengan sebelumnya. Berakhir tragis.
Mariah bingung mau berbuat apa, ia berharap ada yang sudi menikahinya, tapi tak ada satu pun yang mau dengannya.
Akhirnya ia terjerembab pada jurang kehinaan, menjadi perempuan lacur dari pelukan ke pelukan, kota ke kota.
Mariah mempunyai anak bernama Sofyan, nasib anaknya sudah menjadi orang terpandang di masyarakat. Sampai suatu ketika Sofyan bertunangan dengan Emi, rupanya ada seorang muda bernama Wirja tidak terima perempuan yang dia kagumi direbut hatinya oleh Sofyan.
Berbagai cara dilakukan Wirja untuk menghancurkan Sofyan, berulang kali selalu saja gagal, sampai akhirnya ia bertamu dengan "Neng Sitti" sebutan nama samaran Mariah, Ibu Sofyan.
Wirja menjelaskan bahwa Sofyan adalah musuh terbesarnya, ia ingin menyingkirkan Sofyan dengan meminta bantuan Neng Sitti, tapi ia tak terima, karena ia amat sayang dengan anaknya, lalu dengan polosnya Neng Sitti menjelaskan hal yang ia tutup rapat selama ini pada orang-orang, ia jelaskan secara detail pada musuh anaknya itu, bukan malah berhenti, Wirja justru hendak menyebarkan berita bahwa Sofyan adalah anak seorang perempuan lacur kepada media.
Mariah yang mendengar itu tak terima, ia mengambil pisau belati, lalu membunuh Wirja,
Mariah pun ditahan atas tuduhan pembunuhan, lalu disidang di meja pengadilan.
Bagaimana proses persidangan kasus pembunuhan Mariah ini berjalan dan akhir dari kisah novel ini? Silahkan baca langsung Novel karya Buya Hamka berjudul Teroesir.
Novel ini menggunakan alur maju dan sudut pandang orang pertama. Ada banyak pesan yang dapat kita maknai dalam cerita ini tentang perpisahan, percintaan, dan fitnah.
"Malang sekali nasib engkau Mariah, terfitnah, teroesir, terhinakan, dan berakhir menyedihkan."
0 notes
enykureny21 · 2 years ago
Photo
Tumblr media
17/30 Rahim : Sebuah Dongeng Kehidupan “Nama lengkapku Dakka Madakka. Aku seorang Pengabar Berita dari Alam Rahim. Sebuah tempat dimana setiap orang pernah ke sana tetapi melupakannya. Orang-orang kini tak percaya lagi pada Alam Rahim. Karena menganggap rahim hanya sebuah organ, mereka mengira bahwa saat bayi-bayi dikandung dalam rahim ibunya, tak ada kehidupan apapun yang terjadi disana. Ini benar-benar mengkhawatirkan, ini sebuah kekeliruan besar.” Buku berjudul Rahim : Sebuah Dongeng Kehidupan karya Fahd Djibran atau @fahdpahdepie ini bercerita tentang perjalanan seorang bayi di Alam Rahim yang dikisahkan oleh Pengabar Berita Alam Rahim sekaligus penjaga bayi tersebut bernama Dakka Madakka. Rahim sendiri merupakan nama lain dari alam semesta, yang memiliki kehidupan, sama seperti Alam Dunia, tapi lebih nyaman dan aman karena diawasi langsung oleh Raja Semesta. Di Alam Rahim para bayi berkembang sangat pesat menjadi 4 kali lipat dari bentuknya semula. Disana ada Profesor Waktu dengan keseluruhan waktu setara dengan 9 bulan, 13 hari, 5 jam,32 menit dan 45 detik. Para bayi makan makanan yang diracik khusus oleh Menteri Khusus Urusan Mimpi Kerajaan Alam Rahim, yang jika dimakan akan membawa para bayi bermimpi kemanapun dia mau. Para bayi memiliki sensitifitas terhadap dunia luar, terutama tentang apa yang ibunya dengar dan rasakan. Menjelang masa peralihan dari Alam Rahim ke Alam Dunia, banyak hal dipertaruhkan terutama oleh ibu mereka. “Kau terus menatap wajah itu, Ibumu, Perempuan yang merelakan setengah nyawanya bagi hidupmu, dan kini mendekapmu dengan penuh kasih.” Tiap bab pada buku ini seakan menceritakan perjalanan bayi dari awal hingga lahir. Di akhir setiap bab, Penulis menyelipkan paragraf penuh makna beserta karikatur yang relevan. Berbagai emosi dan respon dari para calon orang tua juga digambarkan dengan baik. Kita akan dibuat tersenyum saat bayi diterima dan ditunggu oleh orang tuanya dan dibuat sedih saat mereka tidak diterima terutama pada bab Aborsi. “asal kau tahu, rahim adalah nama lain dari Raja Semesta”, Ar Rahim - Maha Penyayang. @30haribercerita #30hbc2317 #30haribercerita #rahim #arrahim #bookreview #reviewbuku #bukurahim #ceritaeny (at Alam Rahim) https://www.instagram.com/p/CnhPMjrP0XG/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
sastrasa · 2 years ago
Text
Narasinopsis - Summer in Seoul
Karya Ilana Tan
Buku pertama yang selesai aku baca di tahun 2023! Meski bukan sebagai buku pertama yang aku baca, tapi ternyata justru jadi buku yang selesai dibaca lebih dulu dari buku satunya.
Kisah Jung Tae-Woo dan Sandy alias Han Soon-Hee dalam novel ini benar-benar definisi kisah idaman para pencinta K-Pop, termasuk aku! Bagaimana Kak Ilana bisa sedetail itu mengetahui fantasi yang sering aku pancarkan ketika sebelum tidur? Wah, Kak Ilana sedang cosplay jadi dukun, ya?
Meski di halaman awal aku masih menerka-nerka kemana cerita ini akan bermuara, tapi akhir cerita berhasil membuatku menganga karena dugaanku salah semua!
Hebatnya, Kak Ilana menyajikan alur dalan 284 halaman itu seperti sebuah 반찬 (banchan) hingga aku menikmatinya perlahan-lahan lalu tanpa sadar aku telah menghabiskan semangkuk ��면 (Naengmeyon) lezat di cuaca panas! Enak sekali.
Setelah melahap habis seluruh kisahnya, aku jadi ingin menikmati semangkuk ramyeon hangat dengan Jung Tae-Woo di malam yang dingin. Ah, apakah dia bisa jadi nyata?
- Sastrasa
Minggu/ 1 Januari 2023 - Senin/ 2 Januari 2023
6 notes · View notes
dkarmila · 2 years ago
Text
Literasi Hati karya Ichwannul Suenta, buku pertama yang selesai dibaca di 2023
Semoga kedepannya bisa lebih konsisten buat baca lebih banyak buku
Sedikit review tentang buku ini,
Buku ini banyak bercerita tentang perasaan cinta, hati yang kehilangan, ditinggalkan, hingga terasa begitu melukai karena perasaan yang begitu mendalam, harap yang begitu tinggi namun berakhir dengan kekecewaan.
Di beberapa cerita, disampaikan juga tentang keikhlasan, dan penerimaan, serta penyadaran ttg bagaimana harusnya membangun harap, menerima takdir, dan melibatkan Tuhan dalam setiap pengharapan dan perjalanan serta memutuskan suatu pilihan. Hingga pada akhirnya bisa belajar mengikhlaskan dan bersyukur atas setiap kisah yang dilalui.
0 notes
ssyscript · 2 years ago
Text
(10/12 buku selesai dibaca dari yg kutargetkan tahun ini)
alhamdulillah.. buku ini isinya tentang bisnis MLM. dliuar itu buku ini menyimpan banyak kalimat motivasi yang membakar semangat. ada praktik afirmasi, gimana dapet prospek jejaring yg oke, dan yg terpenting dr baca buku adalah kita dapet cara pandang positif orang2 yg sukses di bidang MLM ini gimana cara kerja mereka.
Tumblr media
2 notes · View notes
miarrafa · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Kita Pergi Hari ini: Refleksi Relasi Orang Tua dan Anak Di minggu pagi yang cerah ini, aku ingin membagikan cerita tentang pengalaman membaca yang sebenernya buku ini udah selesai dibaca akhir tahun kemarin 😅 Berangkat dari ide fenomena realita orang tua zaman sekarang yang harus bekerja atau mencari uang karena tuntutan hidup yang semakin meningkat Ziggy mengemas ide-nya dengan imaginasi yang ciamik. Di Kota Suara yang penuh dengan anak-anak Pak Mo dan Ibu Mo harus bekerja keras mencari uang untuk kebutuhan rumah dan tiga anaknya; Mi, Ma, Mo. Namun, mereka khawatir meninggalkan ketiga anaknya dan takcukup punya uang untuk membayar pengasuh. Jadi, Pak Mo dan Ibu Mo harus mencari Cara Lain. Cara Lain adalah Kucing Luar Biasa. Gaya khas Ziggy dengan cerita uniknya belum gagal membuat pembaca terhibur. Penggunaan diksi yang terdengar aneh, mungkin karena makna paradoks-nya sekaligus bikin geli dan beberapa filosofi yang diselipkan punya makna tersendiri bagi pembaca. Meskipun buku ini flat tanpa ilustrasi, tapi tetap terasa berwarna. Banyak warnanya. Dari Kota Suara sampai Kota Terapung Luar Biasa, dari Kereta Air ke Sirkus Sendu dan masih banyak lagi. Bener-bener dibikin geli. "Berteman tidak mudah, tapi selalu menyenangkan. Kalau tidak menyenangkan, mereka bukan teman..." "Menangis itu perlu, meskipun membuat muka jelek dan bengkak, dan orang-orang bilang itu memalukan. Karena itu, Sirkus Sendu diperlukan. Untuk membuat orang yang tidak menangis, menangis." Selamat berleha-leha di akhir pekan! Happy reading! #reviewbuku #ulasanbuku #referensibukubagus #bukuindonesia #fiksi #bacabuku #bookstagram https://www.instagram.com/p/CnIzBPKvnMm/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
barkahazhari · 2 years ago
Text
Tumblr media
Banyak yang tanya ke saya. Bukumu cerita tentang apa? Saya sambil bercanda biasanya akan menjawab, saya sudah tulis isi ceritanya di buku itu. Kalau saya kasih tahu, nanti kamu malah gak nafsu lagi buat mencari tahu isi ceritanya. Saya coba jelaskan baik-baik, tapi ada saja jenis orang yang terus mendesak minta dikasih tahu isi ceritanya. Biasanya, saya kasih blurp di belakang cover.
.
Seketika hening. "Oh... tentang... tentang apa si?"
.
Saya tertawa. Dia pun sama. Kami tertawa.
"Serius. Tentang apa, si?"
.
Akhirnya, karena terpaksa saya pun mengalah dan menceritakan seluruh isi novel itu kepadanya, tentang sepasang kekasih yang saling cinta dan patah hati begitu saja. Berangkat dari situ, kisah ini adalah kisah perjalanan sepasang kekasih yang patah cinta dan melakukan perjalanannya masing-masing di jalur yang berbeda. Kinasih, memutuskan pasrah dan menuruti kemauan keluarga yang menikahkan dirinya dengan Alif. Sementara Salim, ia mengobati hatinya dengan perjalanan. Setelah sekian bab berlalu, konflik berikutnya datang dari Alif yang diam-diam merasa diselingkuhi di alam lain. Ya, Alif sebagai suami merasakan betul bahwa istrinya masih tersangkut dengan kisah masa lalunya. Kadung cinta, kadung punya anak dan keluarga, Alif menahan semua kehampaan itu demi... demi apa? Ia pun berontak dan tak mau lagi menipu diri sendiri. Hingga suatu malam, Alif bertanya kepada Kinasih, istrinya: "Apakah kau pernah mencintaimu?"
**
Saya membakar rokok dulu, lalu mengesap kopi. Ia masih menunggu. Kemudian dia, orang yang ngotot minta diceritakan itu memotong keheningan dengan melempar tanya, "emang gitu kan kalau cerita cinta, suka banget nanya apa kau mencintaiku apa kau mencintaiku?"
.
Betul memang sangkamu. Tapi apakah ada yang aneh dengan pertanyaan Alif barusan? Setelah 25 tahun menikah, rasanya kata 'pernah' menjadi klimaks batin yang menahun. "Apakah kau pernah mencintaiku?"
.
"Omaigat."
"Terus, terus, gimana itu kelanjutannya si Alif? Si Kinasih apa kabarnya? Terus kalau si Salim gimana tuh ceritanya? Terus, terusin deh ceritanya..."
.
Pesan sekarang:
0895-3856-45953
0896-0791-8986
Author: Barkah Azhari
Publishing: Penerbit Diomedia. (@penerbitdiomedia)
Book cover: Design Gedang (@designgedang)
Reader: You're!
.
#selaluadacintadalamcerita #sacdc #novelsastraindonesia #sastra #penerbitdiomedia #novel #roman #jalaluddinrumi #rekomendasibuku #reviewbuku
.
9 notes · View notes
maharindu · 2 years ago
Text
Cukup penasaran kenapa buku ini banyak diminatin, bahkan sampe pada war di market place, sekeren itukah buku ini?
Tumblr media
Ternyata ini buku berisikan tulisan-tulisan self healing yang kalo mbaca perlu "pelan-pelan" meresapi tiap katanya. Bukan karena terlalu rumit bahasa yang digunakan, justru sebaliknya. Tulisan Biksu Haemin Sunim sangat sederhana. Makin pelan mbacanya, makin nyampe ke hatinya.
Ada 8 BAB, tiap opening BAB nya ada essai-essai ringan yang disajikan. Kemudian dilanjutkan dengan quotes-quotes. Cocok buat temen ngopi dan santai.
Suara angin, gemricik air ataupun kicau burung mungkin adalah beberapa hal yang terlihat sederhana. Namun yang sederhana ini kadang sering dilupa kenikmatannya. Cobalah sesekali menikmati hal-hal sederhana dengan melibatkan sebanyak-banyaknya rasa.
Pejamkan mata. Tarik nafas panjang, rasakan angin yang masuk ke rongga hidung dan menembus paru-paru. Keluarkan pelan-pelan.
Mbaca buku ini memberikan ku suatu kesan yang menarik. Bahwa ternyata untuk menikmati hidup ada kalanya kudu "slow down", ngga grusa-grusu
Sebenernya bagi umat muslim istilah "grusa-grusu" sudah Allah notice di
QS. Al-Anbiya : 37
خُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ مِنْ عَجَلٍ
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.
QS. Al-Isra' : 11
وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا
Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa
Oiya jadi inget, pernah liat tulisan bagus
Alon-alon, ngenteni opo?
Cepet-cepet, ngoyak opo?
#reviewbuku
6 notes · View notes