Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Mahalnya sebuah "rahasia"
Bisa jadi malapetaka saat kita ngga bisa membedakan ranah privat dan publik dalam bermasyarakat. Hal privat jadi konsumsi banyak orang, hal publik malah disembunyikan. Aib disebar, ilmu disimpan.
Mampu membedakan ranah privat dan publik adalah hal yang mahal. Dan mungkin kalo aku punya temen seperti itu, privilege banget sih.
Al Quran pun mengajarkan dalam membedakan hal "privat dan publik". Allah memberikan akses semua orang untuk belajar ilmu-ilmuNya namun Allah juga membatasi pada beberapa hal. Salah satunya tidak menyebut nama asli pada kisah Firaun dan Abu Lahab, bahkan Allah tidak menyebut nama perempuan yang merayu Nabi Yusuf.
wallahu a'lam bishawab
5 notes
·
View notes
Text
Gagal jadi ibu karena lahiran sc
Eksekusi dari belajar adalah ujian. Begitupun kehamilan yang dianggap sebagai proses pembelajaran dan puncaknya sebagai ujian adalah persalinan. Para ibu sering dinilai berhasil atau tidaknya hanya dipandang melalui bagaimana cara bersalinnya.
Dianggap berhasil kalo lahiran secara normal dan sebaliknya. Jadi ngga heran kalo banyak ibu yang fokus sama tujuan "pokoknya harus bisa lahiran normal"
Standar keberhasilan ini kadang menyerang mental ibu pasca melahirkan wa bil khusus bagi ibu yang sc, insecure kalo ada yang tanya "lahiran normal atau sc" rasanya seperti gagal jadi ibu, luka sayatan belum sembuh sudah ditaburi luka hati.
Persalinan normal dan lancar tentu jadi idaman para ibu. Tapi ada nggak yang bisa njawab "adakah rumus paten agar persalinan dapat berjalan normal dan lancar?" Bahkan dokter obgyn pun hanya bisa menyarankan ini itu, tak bisa menjamin hasilnya.
Ikhtiar terbaik yang dapat kita lakukan adalah mempersiapkan jiwa raga untuk menghadapinya. Sekalipun ternyata ada ketetapan-Nya yang nggak sesuai harapan, jangan biarkan semua jadi sia-sia, tetaplah rida pada ketetapan-Nya.
Tidak ada ibu yang gagal dalam persalinannya, tetapi semua tentang bagaimana ia mempersiapkannya.
Allah tidak menilai hasil, tetapi soal bagaimana kita berproses pasti ada balasannya. Allah tak pernah menghisab kita untuk setiap ketetapan-Nya yang di luar ranah kendali kita. Namun, Allah menunggu dan kelak akan menghisab respons apa yang akan kita berikan terhadap ketetapan-Nya.
Maka, selalu luruskan niat. Hanya untuk mencari rida Allah adalah kunci keberhasilan segala ikhtiar agar bernilai dimata-Nya.
5 notes
·
View notes
Text
Nak ...
Nak …
Sebenarnya, kamu tidak perlu terlalu risau apakah kami bangga atau tidak.
Orang tua mencintai anak-anak mereka tanpa syarat, karena hal itu adalah fitrah.
Tidak ada kegagalan atau pencapaian yang bisa mengurangi atau menambahkan rasa cinta kami.
Jika kamu butuh pertolongan, kami akan membantu sejauh yang kami mampu.
Jika kamu bahagia, kami akan berkali lipat lebih bahagia.
Karena itu, berbahagialah, Nak ...
Rayakan apa saja setiap hari.
Romantisasi setiap keindahan dan kebaikan yang ada di sekitar, sesederhana apa pun itu.
Kamu sedang mendaki jalan terjal untuk mewujudkan mimpimu. Tetapi jangan lupa, di tengah perjalanan ini, ada banyak pemandangan yang terlalu indah untuk dilewatkan.
Sesekali, kamu boleh berhenti. Beristirahat sejenak sambil mengumpulkan energi, mempersiapkan diri untuk perjalanan yang terbentang panjang di depan.
Di waktu tertentu, kamu juga boleh menengok ke belakang.
Bukan untuk menyesali apa yang terjadi. Melainkan untuk bersyukur bahwa semua itu telah terlewati.
Bersyukur bahwa kamu, ternyata bisa sampai di titik ini.
139 notes
·
View notes
Text
Bu, Pak ... Setiap membuka sosial media, sepertinya semua orang hidupnya bahagia. Kenapa sepertinya cuma aku yang hidupnya begini-begini saja? Sehari-hari melakukan hal kecil yang tidak berarti apa-apa.
---
Nak ...
Kalau yang kamu maksud 'semua orang' itu adalah teman-temanmu, kamu beruntung karena punya teman-teman yang bahagia.
Tetapi, Nak... Setahu kami, orang-orang memang cenderung menggunakan sosial media untuk berbagi kebahagiaan.
Luka, kesedihan, kemalangan, biasanya disimpan sendiri. Atau diceritakan ke sahabat terdekat.
Kamu pun begitu, kan?
Memang tidak semua perasaan perlu diumumkan. Tidak semua kejadian layak dipublikasikan.
Dan benar, mungkin di antara temanmu ada yang terlihat keren karena melakukan hal besar. Bersyukurlah, kamu bisa terinspirasi dan belajar dari mereka.
Kamu enggak perlu berkecil hati. Karena Tuhan menyuruh kita berjuang sesuai kesanggupan.
Nak ...
Kalau kamu belum bisa melakukan hal besar, tidak apa-apa. Kamu tetap bisa melakukan hal kecil dengan kesungguhan yang besar.
232 notes
·
View notes
Text
Kenapa Bisa Menjadi Jahat?
Sepertinya benar, bahwa ketidakbahagiaan kita itu hanya ada di dalam pikiran, kenyataannya kita tetap memiliki makanan yang bisa dimakan, tempat tinggal untuk berteduh, masih bisa belanja, masih bisa membaca buku, masih bisa beribadah, masih punya kendaraan, dan banyak hal lain yang sangat layak untuk menjadi sebab syukur.
Tapi di alam pikiran, kita mengeluhkan hari ini. Menyimpan prasangka kepada orang lain. Memupuk rasa kurang saat melihat hal-hal yang tak kita miliki. Juga sangat rajin menilai diri sendiri tidak berharga. Bahkan tidak percaya dengan masa depan diri sendiri akan menjadi lebih baik. Lebih parahnya, berharap mati cepat karena dirasa itu akan meniadakan semua ketidakbahagiaan saat ini.
Kehidupan yang bergulir dalam aktivitas yang itu-itu saja, terus menerus, telah mematikan kepekaan kita terhadap pertanda. Beban pikiran yang tak kunjung berkurang, telah mematikan kayakinan dan optimisme diri yang pernah sangat menyala-nyala sewaktu kecil dulu.
Tanpa terasa, terbiasa mengeluh, terbiasa memaki, terbiasa mencibir, dan juga terbiasa menilai sesuatu yang didapatkan oleh orang lain sebagai sesuatu yang tidak layak mereka dapatkan, tak terasa mendoakan kecelakaan buat orang lain - hasad.
Jika kita akhirnya menyadari demikian, bolehlah kita peluk diri sendiri. Apa sebenarnya yang menyakiti diri hingga kita sejahat itu?
(c)kurniawangunadi
187 notes
·
View notes
Text
14 September 2024
Banyak cerita dan rasa yang sulit sekali diungkapkan melalui huruf abjad yang hanya berbatas 26 huruf.
Rasa sakit dan takut bercampur. Rasa sakit itu tak pernah kujumpai selama 25 tahun hidup, emang bener kata orang sakitnya is another level. Rasa takut menyeruak, ovt kalo tiba-tiba malaikat izrail ditugaskan menjemput jiwa yang masih banyak dosa ini.
Orang disampingku terus menguatkan dan mengingatkan untuk selalu berzikir dan istigfar.
Tiba-tiba terbayang ibuk saat melahirkanku, seperti ini kah rasanya? MasyaAllah seketika itu aku berjanji jangan sampe aku durhaka dan melukai hatinya. Mungkin ini salah satu alesan Rasulullah menyebut nama ibu hingga 3x saat ditanyai mengenai kedudukan seorang ibu.
Tiba-tiba terbayang Ibunda Maryam yang melahirkan dibawah pohon kurma sendirian, ngga ada yang nemenin seorang pun. Wah gila sih ini luar biasa bangettt. Apa kabar para ibu di Gaza yang melahirkan dengan alat seada-adanya.
MasyaAllah semua ada cerita, ujian, dan perjuangannya masing-masing. Tetap yakin bahwa semua pasti ada ukurannya.
Pukul 11.18 WIB
Samar-samar terdengar tangisan dari makhluk hidup lain. Lega, alhamdulillah masyaAllah semua atas izin Allah.
Rencana Allah padamu lebih baik dari rencanamu. Terkadang Allah menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu. Maka perlihatkanlah kepada-Nya kesabaran yang indah. Tak lama kamu akan melihat hal yang menggembirakanmu (Shoidul Khotir 1/125)
Sabar, susah emang. Tapi ga ada salahnya selalu mencoba siapa tau dapet, yassarallah.
8 notes
·
View notes
Text
Kamu kapan ini? Kamu kapan itu?
Sering sekali orang menanyakan capaian ini dan itu apa lagi kalo lebaran, ngga pernah ketemu tapi sekalinya ketemu harus "itu bangettt ya pak buk om tante yang ditanyain" wkwk.
Mungkin mereka niatnya hanya basa basi karena bingung mencari topik. Sekali duakali tiga kali mungkin tak masalah tapi kalo sampe empat kali lima ya sama dengan 20. Hahahah, canda.
Teringat saat masa-masa jomblo. Pertanyaan kapan nikah sudah menjadi santapan sehari-hari. Tak kunjung nikah disangka memiliki kriteria yang terlalu banyak dan tinggi.
Pertanyaan-pertanyaan sepele tapi bikin overthinking dan tak jarang kadang bikin hati jadi ciut. Cuman ya gimana lagi, aku ngga punya kuasa atas ucapan orang lain.
Aku cuman bisa ngendaliin diri sendiri. Makin kesini makin sadar kalo sebenernya yang bisa nyakitin dan nyembuhin luka hati, ya diri sendiri.
Omongan negatif akan nyakitin kalo kita bersedia membuka pintu, telan mentah-mentah. Tapi kalo bodo amat (menutup pintu dari omongan negatif) maka selamat wahai diri kamu sudah bisa mengendalikan hati. Itu adalah imun terbaik dijaman ini wkwk.
12 notes
·
View notes
Text
Menarik Diri dari Kehidupan
Akhir-akhir ini merasa lebih tenang, memang masih ada gelisahnya tapi tidak secemas sebelumnya. Mulai merasa nyaman dengan tidak banyak berinteraksi dengan gawai, tidak cek sosial media, dan fokus dengan alam pikiran dan diri. Di tengah-tengah arus setiap orang ingin mengenalkan dirinya ke publik dengan berbagai macam branding. Justru mulai merasa nyaman ketika tidak dikenal siapapun. Proses ini memberikan refleksi yang sangat banyak. Bahkan saat tulisan ini ditulisa di jam 2 pagi, hikmah itu masih belum berhenti mengalir rasanya. Di saat arus kehidupan seolah menuntut kita untuk dikenal dengan ini dan itu, di saat yang sama banyak sekali kehidupan yang berjalan di tempat-tempat yang jauh yang tak kita kenal, di desa, di dalam gang, di tumpukan gedung-gedung, di jalanan, dan lain-lain. Orang-orang yang bekerja untuk kehidupannya, tidak dikenal siapapun, tapi hati mereka dicukupkan dengan ketenangan, mereka tidak takut miskin, mereka tidak dikhawatirkan dengan hujan yang deras diperjalanan karena tidak memiliki mobil, tidak bingung dengan AC yang mati karena mereka memiliki rumah untuk berteduh. Hati mereka dilapangkan dengan rasa cukup. Sementara sebagian kita gelisah dengan gaji yang cukup besar, apakah nanti cukup untuk ini dan itu. Bahkan di alam bawah sadar kita, kita dihantui ketakutan akan kemiskinan dan terus merasa kurang.
Di saat kita berpikir bahwa kita harus terus menerus bekerja untuk bisa menumpuk harta, memiliki uang yang cukup, kemudian nanti bisa memiliki lebih banyak kesempatan dan waktu luang. Ada orang-orang yang ditempat jauh dan tidak kita kenal. Di sebuah desa, di dalam kontakan, di pesisir pantai. Mereka yang memilih jalan untuk mengabdikan dirinya, memilih jalan yang tidak ada gegap gempita dan hitungan uang yang bisa membuat mereka kaya raya seperti tujuan yang sedang ingin kita capai. Mereka memilih jalan untuk mengajarkan ayat-ayat Tuhan di surau-surau yang lapuk, mereka membantu orang-orang yang tidak mereka kenal, dan banyak lainnya.
Di saat kita merasa bahwa kita harus sangat keras dengan diri kita sendiri agar kita bisa mencapai mimpi-mimpi, membuktikan diri ke orang lain yang meremehkan, menunjukkan bahwa kita ada dan layak diperhatikan. Kita lupa bahwa akhirnya tidak ada orang yang lembut dengan diri kita, karena satu-satunya orang yang kita harapkan bisa bersikap lembut ternyata sama kerasnya, ialah diri kita sendiri. Hingga akhirnya diri kita pun menjadi orang yang sama kerasnya ke orang lain, menjadi lingkaran setan yang tak berujung.
Kini kita sama-sama dewasa, melalui jalan yang kita pilih sendiri-sendiri. Tapi, apakah kita mau berpikir sejenak pada apa yang sedang kita jalani? Apakah benar tidak ada hal yang harus dikoreksi? Jika jalan ini sangat menggelisahkan, apakah kita mau menjalaninya seumur hidup? Sepenting apakah tujuanmu sehingga di saat ini, bahkan kamu tidak pernah bersikap lembut ke dirimu sendiri? Apakah kamu yakin bakal ada umur untuk sampai ke tujuanmu? Kapan terakhir kamu berwelas asih sama diri sendiri? Orang yang selama ini hidupnya begitu keras.
430 notes
·
View notes
Text
Nasihat Hari Ini Ada satu nasihat yang benar-benar menjadi pengingat kita sebagai seorang muslim dalam menjalani kehidupan. Agar jangan sampai salah dan keliru dalam memiliki pandangan hidup. Allah telah menciptakan kebahagiaan hidup ada di dalam diri, bukan di luar diri. Sehingga ketika kita menyadarkan kebahagiaan, keberhargaan, ketenangan, keberdayaan hidup di sandarkan pada sesuatu yang ada di luar seperti uang, harta benda, jabatan, banyaknya jaringan, status sosial. Begitu hal-hal itu hilang atau kekurangan, maka hilang semua kebahagiaan, berkdayaan, ketenangan, dan keberdayaan tadi. Berantakan hidup kita. Betapa banyak narasi-narasi yang dibangun di atas trauma, di atas perspektif manusia bahwa agar kita tenang tentang masa depan, harus punya banyak uang. Agar berdaya, harus punya uang. Agar kita merasa bahagia, harus punya ini dan itu. Akhirnya kita menyandarkan semua itu kepada sesuatu selain Allah. Kita lupa bahwa Allah-lah Yang Maha Memberi Rezeki. Dan rezeki itu telah memiliki ketetapan dalam timbangan-Nya. Ketika ada hal-hal dalam hidup hanya dilihat dari mata rasionalitas manusia, logika-logika yang menjebak diri pada pemahaman yang terbatas. Hingga kita lupa bahwa cara hidup kita bukanlah tentang apa yang menurut kita benar dan baik, tapi apa yang menurut Allah benar dan baik. Memang sama sekali tidak mudah untuk bisa menerima semua sekejab mata, tapi mari kita berproses ke sana. Pelan-perlahan membuat hidup kita berjalan di atas landasan dan cara pandang yang tepat. Agar hidup ini lebih tenang, tenang di dunia sekaligus tenang di akhirat.
283 notes
·
View notes
Text
Sore ini sambil menikmati sawah dan matahari terbenam, ku coba untuk berdamai dengan pikiran.
Belajar memasrahkan segala beban pikiran pada Allah Yang Maha Mengatur segala urusan. Tak perlu ikut campur urusan Tuhan, ranah manusia hanya pada ikhtiar dan doa.
Aku tau teori itu, mudah sekali lisan ini mengucapkannya tapi tidak dengan hati.
Ya Rabbi penguasa hati ini maafkan hamba jika terlalu ingin cepat-cepat menjemput hasil, padahal Engkau ingin mengajari kami tentang "sabar" dengan proses.
Kini doaku bukan lagi agar cepat-cepat dikabulkan.
Ampuni hamba Ya Allah... beri kami kekuatan untuk senantiasa bersyukur dan bersabar dalam menunggu dan menerima takdirMu.
Menjalani hidup dengan tenang dan yakin kalo Allah ngga akan ninggalin hambaNya.
50 notes
·
View notes
Text
Memandang Hidup Lebih Dalam
Hidup ini bergulir dengan jalan ceritanya, namanya takdir atau kita kenal sebagai Qada dan Qadar. Salah satu rukun yang perlu kita imani. Secara harfiah, bisa kita artikan jika kita tidak meyakini takdir kita sendiri = kita tidak beriman.
Keadaan kita saat ini, adalah yang terbaik. Masa lalu kita, darimana kita berasal, dari siapa kita dilahirkan, dengan segala dinamikanya, itu adalah yang terbaik. Memang susah sekali untuk meyakininya bahwa itu adalah yang terbaik, sebab saat kita menjalaninya saat ini rasanya jungkir balik, bahkan berobat rutin dengan antidepresan, dan sebagainya.
Tapi coba lihat lagi kehidupan kita ini, lebih teliti. Bagaimana selama ini rezeki kita dicukupkan, bagaimana selama ini kita bisa bertahan, bagaimana selama ini semua rentetan kejadian membuat kita belajar banyak hal. Dan semua hal yang kita miliki itu menjadikan kita seperti sekarang.
Mengimani qada dan qadar ini juga mampu membuat hidup kita lebih tenang, tidak mudah hasad dengan apa yang dicapai orang lain, tidak mudah iri dengan hidup orang lain, dan juga tidak mudah bersedih atas apa yang kita miliki. Karena semua ditakar dengan sangat baik, oleh Yang Maha Adil dan Bijaksana.
Kalau kita merasa kurang beruntung? Apakah memang keadaannya yang kurang beruntung, atau perasaan kita yang menciptakan rasa kurang beruntung karena membandingkan hidup kita dengan yang harapan kita atau dengan yang lain?
Kalau semua orang bisa memiliki rasa cukup dalam dirinya. Bumi ini takkan pernah kekurangan untuk mencukupi kebutuhan milyaran manusia. Tapi sekalinya ada rasa ingin lebih, lebih, dan lebih. Bumi ini takkan cukup untuk keserakahan.
340 notes
·
View notes
Text
Hal-hal yang kini sedang kuhadapi adalah hal-hal yang kusadari, pernah menjadi tulisan-tulisanku. Cara berpikir yang dulu kukira akan mudah diadaptasi, ternyata perlu diuji berulang kali dengan skala yang berbeda. Aku sangat menyadari bahwa apa yang sedang kuupayakan pasti akan ada ujiannya, hanya saja tak menyangka jika ujiannya mirip dengan beberapa tahun yang lalu, cuma apa yang perlu dikorbankan sebesar itu.
Perasaan berdebar, khawatir, cemas yang cenderung overthinking seringkali muncul. Hanya saja, kemampuan beradaptasi pada masalah seperti ini sangat membantu, sekalipun tetep deg-degan dan takut, tidak menghalangi untuk terus berjalan dan menjalani. Meski saat menjalani juga tidak mudah, penuh dengan kekalutan, itu tidak membuatku mengubah haluan. Karena yakin seyakin-yakinnya, di depan sana ada sesuatu yang tidak terduga. Ada hal yang aku tidak tahu tapi aku yakin itu hal yang baik.
Kadang, di hidup kita yang terasa semrawut ini. Di tengah engapnya berbagai macam kejadian, termasuk kekhawatiran pribadi terkait masa depan, finansia, dan segala macamnya. Keimanan kita yang terus meyakini bahwa saat ini kita berjalan di atas takdir adalah hal yang sangat berharga. Bahwa kita berjalan di atas rencana terbaik yang dibuat oleh Yang Maha Kuasa. Tidak ada hal buruk sama sekali dari apa yang sedang kita jalani, sekalipun kita mungkin melihatnya tidak menyenangkan dan tidak membahagiakan.
Kemudahan kita untuk bersyukur juga hal yang sangat berharga. Agar apa yang sedang kita miliki saat ini, terasa lapang dan menenangkan. Orang lain mungkin telah memiliki rumah, kendaraan, dan segala hal yang tidak kita miliki. Tapi, memiliki apa yang kita miliki saat ini sebagai bagian dari takdir kita kemudian mensyukurinya, itu sudah lebih dari cukup.
Memiliki perasaan cukup, terasa sangat mewah saat ini. Agar kita khawatir berlebihan, tidak takut berkepanjangan, dan bisa memiliki keyakinan yang kuat bahwa kita memiliki Tuhan. Dia yang mengatur semua hal untuk jadi ujian sekaligus pembelajaran. Kira-kira, apakah kita akan lulus?
(c)kurniawangunadi
188 notes
·
View notes
Text
Memang kita yang berusaha, tetapi Allah lah yang memberikan daya dan kekuatan-Nya agar kita bisa mengusahakan apa yang hendak kita gapai.
Memang kita yang menjalani, tetapi Allah lah yang menentukan bagaimana penghujung dari perjalanan kita. Akankah kita sampai? Atau berganti arah? Atau hadir kemudahan yang tak terduga?
Memang kita yang berusaha sekuat tenaga, tetapi jangan lupakan Allah—satu-satunya tempat untuk kembali, memohon pertolongan dan melabuhkan kepasrahan atas apa yang kita perjuangkan.
Memang kita yang berusaha segigih itu, tetapi jangan lupakan Allah yang selalu ada menopang kita dengan banyak karunia, kemudahan juga rejeki di sepanjang perjalanan yang kita tapaki.
Jangan lupakan Allah, yang memampukan kita berjuang sekeras itu. Jangan lupakan Allah, yang selalu mendengarkan keluh kesah di dalam hati kita. Jangan lupakan Allah, yang Maha mengetahui isi hati dan apa yang terbaik untuk dunia dan akhirat kita.
Sekeras itu usahamu memperjuangkannya, semoga selaras dengan banyaknya doamu yang melangit mengharap rahmat-Nya juga syukur yang tak berbatas melebihi luasnya samudra.🩵
Bismillah, 19 Agustus 2024 16.51
137 notes
·
View notes
Text
BERTEMU DEWASA
-Dihantam ombak realita
Hidup emang kadang diluar nurul. Banyak hal tidak terduga, penuh kejutan dan menyimpan banyak tanya. Allah bawa hidup ini meliuk kanan kiri bahkan tak jarang akan kita temui badai berkali-kali.
Tapi siapa sangka karena kita sabar dan ridho pada takdir Allah, maka Allah pun ridho terhadap hidup kita kemudian Ia berikan keindahan yang luar biasa.
Ya Latif, Allah Maha Lembut sangking lembutnya kadang kita ngga nangkep dengan maksud Allah. Allah berikan gelap agar kita dapat menikmati cahaya layaknya menatap rembulan di malam hari.
-Membangun bahtera bermuara surga
Keluarga islami dibangun dengan iman. Imanlah yang akan menumbuhkan sakinah, mawaddah dan rahmah.
Karena iman naik turun seperti roller coaster banyak-banyakin minta pertolongan sama Allah, semoga Allah ridhai. Kalo itu baik, ngga mungkin Allah persulit. Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ala diinik.
-Hadapi dengan kepala tegak
"Saat manusia bilang kau tak berarti, meremehkanmu dengan tajamnya pandangan sebelah mata, Al-Quran bilang kita manusia manusia mulia. Manusia luar biasa penerus risalah nabi yang berjalan seiring dengan rombongan para Rasul, orang saleh, shiddiqin, dan para syuhada." (Hal. 189)
7 notes
·
View notes
Text
Pernah dapet nasehat
Dalam pernikahan yang terpenting adalah kuatkan ibadah, tingkatkan keikhlasan, dan luruskan niat. Selanjutnya, belajar menerima segala kekurangan pasangan
Jangan beranggapan bahwa menikah adanya baik-baik saja.
Menikah bagi wanita adalah jihad. Maka yang harus di siapkan adalah ruhiyah yang selalu dekat kepada Allah
Nanti kalau sudah menikah insyaaAllah jika menemukan hal-hal yang tidak diinginkan jangan lupa minta petunjuk Allah selalu ya.
Berproses menikah artinya berproses menuju ibadah mulia. Semangat ya, bismillah.
InsyaaAllah kalau sudah mendapat bimbingan dari Allah, nanti terasa nikmat ibadah menikah itu. Walaupun banyak ujian, disinilah letak kenikmatan menikah karena Allah. Karena yang membimbing Allah langsung.
116 notes
·
View notes
Text
Sudah beberapa bulan ini mencoba merutinkan konsumsi madu 3 sendok tiap harinya, terutama saat pagi hari ditemani air putih hangat. Rasanya seperti menjadi manusia paling sehat hari itu wkwk.
Sungguh kebisaan yang jauh dari jaman kuliah, anak kos yang dikit-dikit es kampul. Maklum Solo sangat panas, es sudah menjadi kekasih.
Awalnya sulit menjauhi es, makin ditahan kok makin kangen wkwk. Cuman gimana lagi, mungkin ini salah satu penyebab BB meroket tak tertahan haha. Terus aja tuh nyalahin es wkwk.
Sebenernya sih bukan salah es yang selalu hadir di warung makan, tapi salah diri sendiri yang ga bisa tahan hawa nafsu. Maaf ya es kamu sering dikambing hitamkan.
Oiya lupa tadi kan lagi bahas madu ya… sebenernya tulisan ini cuma mau ngungkapin rasa syukur aku pada Allah yang telah menciptakan lebah.
Alhamdulillah setelah merutinkan madu, badan jadi ngga gampang tumbang.
"Maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan?"
Karena nikmatNya dan atas izinNya insyaAllah madu menjadi wasilah untuk taat pada sunnah dan Quran. Sehingga ada banyak berkah didalamnya.
Kalo kata dr. Zaidul Akbar Qalbu yang sehat akan membentuk pikiran yang sehat dan pikiran yang sehat akan menjadikan raga sehat.
6 notes
·
View notes
Text
Seringkali, air mata itu lebih menenangkan daripada dunia yang kita harapkan, jatuhnya ia ke bawah seperti membawa beban yang tidak bisa dilihat. Barangkali, yang sebenarnya kita butuhkan hari ini adalah air mata.
Dariku, yang ingin merasa lebih dekat dengan Tuhanku, di waktu antara malam dan pagi. Menceritakan segala hal tentang dunia yang becanda dan manusia yang seringkali mengingkari.
Selega itu ternyata.
402 notes
·
View notes