#plagiarisme
Explore tagged Tumblr posts
bursanusantara · 12 days ago
Text
Tumblr media
📢 Dugaan plagiarisme terhadap Bahlil Lahadalia mencuat setelah nilai similarity disertasinya disebut mencapai 95%! Namun, UIN Jakarta memberikan klarifikasi bahwa ini adalah kesalahan teknis dalam sistem Turnitin. Setelah verifikasi ulang, similarity sebenarnya hanya 13%! Tidak ada indikasi plagiarisme. Tapi, bagaimana sebenarnya sistem Turnitin bekerja? Apakah kita terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan angka similarity semata? 📖 Baca lebih lanjut di: https://bursa.nusantaraofficial.com/dugaan-plagiat-disertasi-bahlil-lahadalia-uin-jakarta-beri-penjelasan/
0 notes
realitajayasaktigroup · 6 months ago
Text
Syafarudin Desak Penegakan Hukum atas Kasus Plagiarisme Media di Kalimantan Barat
REKONFUNEWS.COM, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT – Kasus plagiarisme berita yang dilakukan oleh sejumlah media online telah menarik perhatian Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPW IWO-I) Kalimantan Barat, Syafarudin Delvin, S.H. Dalam pernyataannya, ia mendesak agar aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas terhadap pelaku plagiarisme sesuai dengan Undang-Undang…
0 notes
cekplagiasi · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Caption: "Hindari Plagiarisme dengan Mudah Bersama Jasa Cek Plagiasi Terpercaya" Siapa yang tidak ingin memiliki tulisan atau karya yang orisinal dan tidak terjadi plagiarisme? Namun, mengecek keaslian karya dapat menjadi tugas yang sangat melelahkan dan memakan waktu. Oleh karena itu, kini hadir jasa cek plagiasi yang siap membantu Anda. Dengan jasa cek plagiasi yang terpercaya, Anda dapat memastikan bahwa karya Anda adalah orisinal dan tidak terjadi plagiarisme. Jasa ini menggunakan teknologi canggih untuk memindai setiap kalimat dan frasa pada karya Anda dan membandingkannya dengan database yang besar untuk memastikan bahwa tidak ada kesamaan atau plagiarisme yang terjadi. Jangan biarkan plagiarisme merusak kredibilitas dan reputasi Anda. Gunakan jasa cek plagiasi terpercaya untuk memastikan keaslian karya Anda. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut. #cekplagiasi #jasa #plagiarisme #terpercaya #keaslian #karya #teknologi #membandingkan #database #tidakadaplagiarisme #kredibilitas #reputasi #informasilengkap #hindariplagiarisme #cegahplagiarisme #janganplagiat #kejujuran #integritas #orignalitas #karyaasli #karyabebasplagiarisme (di Indonesia) https://www.instagram.com/p/CpeLn91yZ_K/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
gasbunofficial · 2 years ago
Text
Daftar Alat Pemeriksa Plagiarisme Online (Plagiarism Checker)
Berikut ini adalah daftar alat pemeriksa plagiarisme atau biasa dikenal dengan plagiarism checker yang menurut saya worth untuk digunakan. Jika ada yang kurang setuju atau punya tools lain, boleh di share biar saya bisa update artikel saya tersebut. ^_^
0 notes
asohel · 2 years ago
Text
Cara Menghindari Plagiat Turnitin 100% Work
Cara Menghindari Plagiat Turnitin 100% Work
Cara menghindari plagiat dari turnitin untuk artikel jurnal agar layak dan lolos publikasi di jurnal nasional. Simak tips jitu berikut ini. Menulis makalah penelitian menimbulkan tantangan dalam mengumpulkan literatur dan memberikan bukti untuk membuat makalah Anda lebih kuat. Hal inilah yang membuat Anda terjebak oleh praktik plagiarisme. Menggunakan ide-ide dan nilai-nilai yang telah…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
arrahmahcom · 3 years ago
Text
Plagiarisme Copernicus Atas Karya Ilmuwan Islam Abad Pertengahan
Plagiarisme Copernicus Atas Karya Ilmuwan Islam Abad Pertengahan
(Arrahmah.id) – Astronom Renaisans abad 15 Nicolas Copernicus secara luas dianggap sebagai salah satu ahli matematika dan astronomi yang paling berpengaruh dan juga pelopor revolusi ilmiah. Karyanya berhasil mengubah teori geosentris alam semesta ala Ptolemy menjadi heliosentris. Namun setelah mempelajari tulisan-tulisan Copernicus dengan cermat, para peneliti telah menemukan bahwa sebagian besar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ruanguntukku · 3 years ago
Text
Tentang sebuah kejujuran
Dalam dunia kepenulisan.
Ada banyak hal yang masih mengganjal dalam diri dan tak bisa terelakkan oleh hati mereka, orang-orang yang menyembunyikan kebenaran.
Tentang suara hati kecil mereka yang menyadari bahwa mereka salah. Itu adalah sebuah keniscayaan, JIKA hati mereka belum terkunci dari kebenaran.
Tentang sebuah kejujuran paling mendalam perihal ALASAN, kenapa ia memilih hari dan jam itu untuk memposting tulisanku dengan membubuhkan nama akunnya. Yang mana semua orang otomatis akan mengira bahwa itu adalah tulisannya.
Pun tentang kejujuran terkait judul yang ia bubuhkan. Dari mana itu berasal? Sedangkan hati kecilnya tau bahwa sedari awal tulisanku tak pernah kuberikan judul. Meskipun pencurian ide sangat sulit dibuktikan dan dengan mudahnya si pencuri berkilah, tapi satu hal.
Hatinya tak pernah bisa berbohong dari mana judul itu berasal. Sebagaimana hatinya tak bisa berbohong tentang alasan kenapa ia memilih tanggal dan jam itu untuk memposting tulisanku.
Jika hanya masalah tulisan, sangat mudah bagi Allah menggantinya dengan yang jauh lebih baik. Tapi, yang paling menyesakkan bukan perihal itu. Melainkan perihal kepercayaan dan terlihat jelas bahwa ada upaya memanfaatkan keadaan dengan menggunakan tulisan tersebut.
Jika memang kamu ingin menyebarkannya murni untuk kebaikan dan tanpa niat buruk sedikitpun, maka kamu akan menyebarkannya di hari yang sama dengan permohonan izin yang kamu tanyakan padaku.
Tapi ternyata kamu memiliki rencana yang aku tak mengetahuinya. Bahwa kamu akan menyebarkannya di hari saat kamu menjadi seorang pengisi seminar kepenulisan.
Iri hati? Dengki?
Wallahi, tidak ada sama sekali. Bahkan di hari itu aku pun ikut serta sebagai peserta seminarnya dan sebelumnya kami memiliki hubungan pertemanan yang cukup baik.
Sungguh menggelikan, ketika permohonan maaf itu ada kesan seolah-olah aku mencoba menjebaknya. Seakan-akan aku iri hati padanya.
Aku sama sekali tidak pernah merasa demikian SEDIKIT PUN! Yang membuatku geram ketika aku tau apa yang kutulis dimanfaatkan untuk menaikkan pamornya di mata orang lain. Ketika tulisanku yang sudah cukup lama berada di arsipnya digunakan bukan semata-mata untuk mencari ridho Allah, melainkan untuk kepentingan mengharumkan namanya di mata manusia.
Yang paling membuat sedih, ketika faktanya aku bukanlah satu-satunya korban yang diperlakukan demikian. Dan sama seperti kisahku, ia menganggap semua dengan mudah selesai hanya dengan kata "MAAF".
Ketahuilah...
Menjadi seorang penulis terlebih yang menulis perihal agama, bukanlah ajang untuk menaikkan pamor diri di mata masyarakat. Bukan demi eksistensi diri di dalam jagat maya.
Tapi hanya karena Allah!
Dan proses introspeksi diri, jika memang kamu merasa bersalah tidaklah wajar jika selesai dalam beberapa hari. Melainkan itu sebuah proses yang panjang. Bukan malah sibuk menaikkan eksistensi diri sampai-sampai berani berbicara di depan orang banyak perihal ilmu agama.
Sebuah permintaan maaf ketulusannya akan sampai kepada hati yang menerima. Sesuatu yang tulus dari hati akan sampai pula kepada hati yang menerimanya.
Aku bukanlah orang yang memiliki hati keras bagai batu cadas. Aku ingin kamu benar-benar berintegritas dan jujur dalam menyesali kesalahan.
Ketahuilah, tindakan mencuri atau mengakui karya orang lain adalah sebuah cacat besar bagi seorang penulis.
Bagaimana tidak? Di dalam menulis kita menuangkan apa yang kita yakini, yang kita pikirkan dan kita terapkan sesuai dengan ilmu yang sudah kita pelajari atau sesuai dengan pengalaman yang sudah kita alami.
Lantas bagaimana jadinya jika berisi dusta? Apa yang tertuang di dalamnya bukan murni hasil karya kita tapi dengan bangganya kita membubuhkan nama kita sebagai pembuat karya.
Sekali lagi, tanggung jawab sebagai seorang penulis itu sangat besar. Maka takutlah kamu kepada Allah!!!
Disclaimer, ini adalah tulisan lama yang sudah sangat lama mengendap di arsip. Aku tulis di hari ketika pihak yang aku maksud membagikan klarifikasi dan permohonan maafnya.
Memutuskan memposting ini bukan untuk membuka kembali luka lama. Tapi sebagai bentuk pelajaran, dan ungkapan atas apa yang sebenarnya terjadi yang saat itu tak mampu aku utarakan karena kondisi kesehatan yang semakin menurun kala terkena Covid-19.
Harapanku, jika suatu saat ada di antara mereka yang akhirnya salah paham denganku dan termakan ucapan pihak sana, semoga dengan membaca ini bisa sedikit tercerahkan.
Bahwa kebenaran itu akan tetap pada nilainya. Dan semoga menjadi ibrah untuk semua orang yang mengetahui masalahku di masa lalu agar jangan pernah bersikap tidak jujur dan semoga bisa menyikapi permasalahan dengan lebih baik.
Jika ditanya apakah aku sudah bisa memaafkan? Ya, in syaa Allah. Aku memutuskan untuk membebaskan diriku dari rasa marah dan kecewa.
Aku yakin, hakikat diri seseorang akan terbuka suatu hari nanti. Hakikat jujurnya seseorang dan hakikat taubatnya seorang hamba juga akan terbukti seiring dengan waktu yang berjalan. Setiap orang akan menuai apa yang ia tanam. Dan jika suatu saat kebenaran itu terungkap jelas, semoga tulisan ini bisa mewakili tanpa aku harus terseret kembali ke dalamnya.
Luka yang sembuh akan tetap meninggalkan jejak. Dan ini caraku membagikan jejak itu dengan harapan bisa menjadi pelajaran untuk siapa saja yang mampir ke sini. Baarakallahu fiikum.
—SNA, Ruang Untukku
Arsip paling dalam, yang akhirnya aku putuskan untuk dipublikasikan. Semoga bisa menjadi penguat bagi mereka yang juga pernah merasakan dan sedang dalam fase jatuh untuk kembali bangkit. Semoga Allah pulihkan hatimu dan Allah jaga kejujuranmu. Aamiin ❤️
3 notes · View notes
yasmin-s · 3 years ago
Text
Plagiarisme dan Media Promosi: Sebuah Dampak Pengguna Media Sosial Era Digitalisasi
Saat ini, masyarakat Indonesia telah memasuki zaman dimana kehidupan masyarakat menjadi serba digital yang membuat gaya hidup masyarakat berubah. Era digitalisasi membuat masyarakat tidak pernah lepas dari perangkat komunikasi. Apalagi sejak pandemi Covid-19, semakin banyak masyarakat yang bergantung kepada smartphone atau laptopnya yang membuat era digitalisasi menjadi semakin terasa. Kegitan seperti rapat, belajar, memesan makanan, dan lain-lain dapat dikerjakan secara daring melalui media sosial.
Media sosial merupakan sarana komunikasi online yang tidak terbatas ruang dan waktu. Pada era digitalisasi masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih sering menjalankan aktivitasnya secara virtual atau online. Aktivitas mengakses media sosialpun rasanya menjadi hal yang wajib bagi setiap orang. Semua kalangan dari anak-anak hingga lanjut usia dapat mengakses media sosial kapan dan dimana saja.
Situs media sosial tentunya memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat. Salah satu dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah banyak terjadi plagiarisme di masyarakat. Plagiarisme adalah suatu perbuatan menjiplak ide atau karya orang lain kemudian diakui sebagai karya sendiri. Plagiarisme bisa diartikan juga menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga membuat orang keliru terhadap pencipta dari ide atau karya tersebut. Pelaku plagiat dapat dengan mudah menyalin, menjiplak, dan mengambil karangan atau foto orang lain lewat media sosial. Contoh kecil peristiwa plagiarisme di kalangan pelajar adalah mengerjakan tugas sekolah dengan menyalin jawaban dari internet tanpa mencantumkan sumber referensinya. Selain itu, menyalin sebuah deskripsi atau postingan orang lain di media sosial kemudian menjadikannya seperti karya sendiri itu merupakan suatu tindakan plagiarisme.
Faktor seseorang melakukan plagiarisme diantaranya adalah merasa kurang percaya diri terhadap karyanya sehingga ia berfikir lebih baik melihat atau menyalin karya orang lain. Kurangnya pengetahuan dan wawasan seseorang juga menjadi faktor penyebab plagiarisme dilakukan. Kemudian sanksi yang diberikan kepada pelaku plagiat kurang tegas sehingga peristiwa plagiat masih menjadi hal yang sepele di masyarakat.
Peristiwa plagiarisme di era digitalisasi jangan sampai menjadi hal yang biasa. Plagiarisme merupakan suatu perbuatan mencuri hasil karya orang lain. Masyarakat harus memiliki wawasan tentang plagiarisme sehingga bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Selain itu, peningkatan kreativitas masyarakat perlu dilakukan untuk menghindari plagiarisme.
Selain plagiarisme sebagai dampak negatif, media sosial juga tentunya punya dampak postif. Salah satunya adalah menjadi media usaha dan promosi bagi para pengusaha, terutama pengusaha UMKM. Zaman sekarang, orang bisa menjual suatu barang dengan mudah dan mempromosikannya lewat media sosial. Dengan mempromosikan suatu barang dagangan di media sosial, maka akan dilihat oleh banyak orang, sehingga memungkinkan untuk menambah pembeli. Sistem jual beli yang dilakukan secara online dapat diatur melalui ponsel pintar. Untuk promosi usahanya dapat dibagikan melewati aplikasi seperti instagram, whatsapp, twitter, dan line. Dengan bantuan share lewat media sosial, masyarakat bisa lebih mudah mempromosikan barang dagangannya.
Di era digitalisasi, masyarakat akan sering berinteraksi di dunia maya. Agar semua masyarakat bisa lebih memahami kebijakan dan larangan di media sosial, seharusnya masyarakat harus meningkatkan literasi mengenai media sosial. Orang tua juga harus mengawasi anak-anaknya dan mengajari anak-anaknya dalam bermedia sosial agar tidak melanggar aturan dan menjaga etika di media sosial. Begitu pula bagi orang dewasa, agar lebih bijaksana dalam memberikan suatu komentar, kritik, atau saran pada suatu postingan di media sosial. Lebih baiknya, masyarakat harus berfikir terlebih dahulu terhadap apa yang akan ia posting agar tidak terjadi cyberbullying atau kericuhan di media sosial.
0 notes
antirestiani · 3 years ago
Text
PLAGIARISME
Menulis adalah salah satu aktivitas untuk mengeluarkan suatu argumen, ide, gagasan, pendapat dan lain sebagainya menjadi sebuah cerita yang dapat dibaca. Dalam menulis, tentunya ada peraturan atau regulasi yang harus ditaati atau diketahui, salah satunya mengenai plagiasi.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan bahwa Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Dilansir dari website Wikipidia menyebutkan bahwa Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Nah gais jika kalian melakukan tindakan plagiarisme, ada sanksi yang akan dikenakan kepada kalian.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi dilingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut (Pasal 70) : Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
Nah mungkin kalian masih bertanya-tanya sebenernya yang termasuk plagiarisme itu apa aja ya? Dibawah ini adalah yang termasuk ruang lingkup plagiarisme, diantaranya:
1. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan kata kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
2. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
3. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
4. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
5. Melakukan paraphrase ( mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah ide nya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
6. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Sedangkan menurut Soelistyo (2011) ada beberapa tipe yang termasuk kedalam plagiarisme, diantaranya :
1. Kata demi Kata (Word for word Plagiarism)
Dalam hal ini penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya.
2. Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source)
Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).
3. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Dalam tipe ini artinya penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
4. Self Plagiarism
Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama.
Gimana gais? ternyata tipe plagiarime sangat banyak, dan secara sengaja ataupun tidak sengaja mungkin kita pernah melakukannya, oleh sebab itu selalu sertakan sumber, dan pelajari kosakata lebih banyak untuk menghindari plagiasi.
Lalu, apakah plagiarisme dan plagiasi itu sama? Ya jawabannya sama. Plagiarisme dan plagiasi adalah sama-sama penjiplakan atau mengambil hak dan karya orang lain. Tapi ada yang membedakan, yaitu pada kata plagiasi adalah suatu proses. Dimana proses ketika melakukan penjiplakan atau pencuriannya maka disebut plagiasi, sementara pada plagiarisme adalah istilah yg disebutkan ketika ada penjiplakan terhadap karya.
Sumber :
http://www.dikti.go.id/tatalaksana/upload/permen/permen17thn2010.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme#:~:text=Plagiarisme%20atau%20sering%20disebut%20plagiat,mencuri%20hak%20cipta%20orang%20lain.
http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327#sanksi
http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327
lib.ugm.ac.id
1 note · View note
apanyablogs · 4 years ago
Quote
"Yang fana adalah kita, cantikmu abadi"
bu
6 notes · View notes
asohel · 2 years ago
Text
Cara Menghindari Plagiarisme Aman dan Pasti Lolos 100%
Cara Menghindari Plagiarisme Aman dan Pasti Lolos 100%
Apakah Anda sedang dilanda kasus hasil cek plagiasi turnitin yang tinggi. Jika benar demikian, ini cara menghindari plagiarisme dari perangkat lunak tersebut. Perlu Anda ketahui ada beberapa perbedaan antara menyalin dan menyusun ulang sumber eksternal ke dalam tulisan Anda sebagai sumber referensi dengan mengartikan ide atau kata sumber sebagai milik Anda. Kasus yang sering terjadi adalah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
chynatic · 7 years ago
Text
Plagiasi atau Terinspirasi?
“If you want to be original, be ready to be copied.” ~Coco Chanel
There is a fine line between being inspired and being a copycat.
Terinspirasi dengan menjiplak sangat berbeda. Menjiplak, hasil akhirnya biasanya hampir sama persis. Sedang terinspirasi, bisa jadi sumber ide sama, tapi eksekusi dan hasil akan sangat berbeda.
(more…)
View On WordPress
3 notes · View notes
sagitaninta · 8 years ago
Text
Apakah Hidupmu Plagiat?
Belakangan ini banyak sekali yang paham tentang plagiarisme, terima kasih kepada akun Facebook Afi Nihaya Faradisa. Saya memahami plagiarisme baru seputar SMA, itu pun diajarkan ibu saya yang berprofesi sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi negeri. “Selalu beri sitasi untuk gagasan yang tidak berasal dari dirimu sendiri,” kata Ibu, “Lalu, kalau kamu baca dari berbagai sumber, pastikan kamu…
View On WordPress
0 notes
hujanmimpi · 8 years ago
Text
Bukan Membesarkan tapi Membenarkan
Orang benar dilarang takut. Ingat itu. - Fiersa Besari -
Yak itu adalah kata-kata Bung di salah satu obrolan kami, masih saya kasih credit loh ya. Gapapa sih biar keren aja gitu, sekalian pengingat bahwa apa pun yang menjadi karya dan memang bukan kepemilikan pribadi tidak sepantasnya diakui, kecuali udah sah dengan ijab qobul menjadi kepemilikan (?) jayus astagfirullah >.<
Prakata doang kok tadi, akan panjang ini tulisan, tapi ya namanya blabbering bebaskan saja dan mari langsung~
Jadi gini, inget engga kalo saya pernah post tentang plagiarisme? Apa perlu dicantumin lagi linknya? Hehe. Eh tapi bulan puasa deng, ntar memancing kontroversi lagi. Mending gausah dicantumin, tapi kalo mau stalk mah monggo *ehgmn
Postingan ini adalah hasil dari kelanjutan masalah tersebut, iya seperti yang saya bilang sebelumnya kalo saya memang akan memroses masalah ini sampai dengan ada solusinya. Karena saya tidak mau kalo kejadian ini berulang, at least ini bisa jadi pelajaran.
Diam tidak selamanya emas. Diam bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Ketika kamu tahu ada yang salah, diam bukan jadi solusi. Justru kamu harus bersuara untuk membenarkannya.
Kasarnya gini, orang salah tuh bukan cuma pelakunya aja. Tapi orang-orang yang tau kalo ada orang lain yang melakukan kesalahan tapi didiemin aja. Buat saya, itu juga salah. Mau berpendapat lain? Sok monggo, silakan.
Sebelumnya, mungkin ada beberapa orang yang berkata saya seharusnya menegur terlebih dahulu, jangan dipublik negurnya, engga perlu dibesar-besarkan dan blablablabla. Please, jangan berkata demikian sebelum kalian konfirmasi dulu ke saya. Saya jelas sudah menegur dengan halus langsung ke orang tersebut sebelum saya memosting tulisan saya tersebut, tapi apa yang saya dapat? Saya diblock, teman-teman saya yang berusaha menegur juga diblock (karena yang diplagiat bukan hanya tulisan saya), akun Instagram yang bersangkutan seketika diprivate, kolom komen di akun line@ nya juga dinonaktifkan. So, akses saya untuk menghubungi pemilik akun tersebut memang tidak ada.
Dan saya memilih memosting hal tersebut sekalian jadi pelajaran untuk orang-orang yang memfollow saya agar tidak melakukan hal serupa, bahwa akan ada konsekuensi terhadap akun-akun yang masih dengan sengaja melakukan kegiatan seperti ini dan menjadikannya sebagai sesuatu yang bisa dikomersilkan. Pun niat saya menuliskan hal itu juga bukan untuk membesarkan, tapi membenarkan apa yang menurut saya salah. Jelas salahlah kalo ambil kepemilikan orang tanpa izin trus abis itu dijadikan media untuk mendapat keuntungan. Itu rejekinya? Itu keberuntungannya? Saya tahu betul rejeki sudah ada yang mengatur, tapi bukan berarti dengan cara yang tidak benar, kan? Well, you can blame me for my opinion, beda pendapat itu sah kok, sans lah~
Mennnn, ide tuh mahal, even ide bertebaran dimana-mana dan akan ada yang bilang kesamaan ide pasti bisa terjadi. Tapi buat saya, memplagiasi karya orang lain, mau itu secuil, sejumput bahkan dengan keterlaluannya dari awal sampe akhir dicopas tanpa ada tambahan apa-apa ya itu salah dan saya berhak memperjuangkan hak saya. Engga semua orang ketika karyanya diambil akan mau berkarya lagi, ada yang sehabis itu males karena merasa doi engga punya power apa-apa lagi.
Balik ke inti pembahasan, saya dan 9 orang kawan saya lainnya, yaitu:
@karenapuisiituindah, @kunamaibintangitunamamu, @estehmanistanpagula, @kolaborasirasa, @biashujan, @katadevi, @namarappucino, @elsasyefira, @giovannieldi
yang menemukan tulisan kami memang dicopas dalam buku tersebut sepakat untuk mengajukan tuntutan berupa:
Penarikan buku dari pasar karena 20% isi buku adalah copas (yang baru ketauan cyin),
permohonan maaf di seluruh akun media sosial pelaku,
pemberian ganti rugi terkait tulisan yang dicopas, serta
penghapusan seluruh materi dalam instagram dan line@ yang merupakan hasil copas.
Masalah ini memang pure antara si pemilik akun tersebut dengan kami, sekali lagi saya tekankan ya bahwa antara si pemilik akun dengan kami, bukan dengan pihak penerbit. Karena jelas di dalam kontrak SPPB dan SPPE sudah ada pasal yang mengharuskan karya adalah kepemilikan penulis asli atau orisinal. Penerbit di sini hanyalah sebagai mediator untuk mempertemukan kami dengan pemilik akun tersebut dan menjembatani kami menyelesaikan masalah ini. Saya dan teman-teman berterima kasih untuk tim penerbit, tentunya.
Dan lalu di tanggal 5 Juni 2017 lalu masalahnya sudah resmi usai dengan kesepakatan:
Permohonan maaf dari pihak yang melakukan kesalahan di seluruh akun media sosialnya, baik pribadi maupun akun statusmantan yang lama dan atau yang baru (ya, akun yang lama dijual),
pengembalian uang muka royalti kepada penerbit,
pengembalian hak penulis berupa royalti 10% kepada pihak penerbit,
buku tersebut tidak akan dicetak ulang,
dan nama statusmantan tidak diperbolehkan untuk menerbitkan buku lagi di Transmedia.
Ya, memang tidak sesuai dengan tuntutan kami, mungkin juga membuat kami merasa tidak puas, tapi nampaknya itu adalah hasil terbaik, solusi terbaik atas masalah ini.
Intinya aja sih, saya pribadi memang bukan penulis, apalagi penulis besar. Saya hanyalah seseorang yang suka menulis dan berkarya di mana saja, tapi saya tidak pernah akan tinggal diam jika karya saya diambil orang seenaknya dengan tanpa izin resmi dari saya sebagai pemilik konten, lalu karya saya tersebut dimodifikasi serta dikomersilkannya.
Saya kasih contoh deh, sahabat saya yang saya temui di tumblr ini, yaitu @aksarannyta, meminta izin kepada saya untuk menggunakan secuil kalimat saya di caption Instagram untuk kemudian dia modifikasi dan dia masukkan dalam bukunya. Saya marah? Tidak tentu saja, karena dia sepenuhnya sudah meminta izin saya. Gini loh ya, setidaknya hargai hasil ide atau karya orang lain dengan tidak menggunakan tanpa izin dan mengakui karya tersebut sebagai kepemilikan. Apa sih susahnya mencantumkan credit? Atau lebih gampangnya, minta izin aja deh, segitu susahnya?
Padahal kalo di Instagram jelas loh term of use-nya, “people on Instagram may not post copyrighted content on Instagram unless they own or are allowed to post the copyrighted content.”
Akhir kata, saya ingin meminjam dan saya setuju dengan pernyataan mas @/danartriatmojo di instastories beliau terkait penggunaan konten kepemilikannya oleh salah satu akun di Instagram dan memodifikasi dengan menggunakan watermark dan teks tanpa izin resmi dari mas Danar langsung,
“Yes they do credits. Tapi yang ga bisa diterima adalah tanpa seizin dan memodifikasi. Mungkin banyak kasus yang kemudian pemiliki tidak bertindak atas kejadian2 seperti ini. Dan mungkin juga ada yang berfikir “selama di credits” ga masalah. Kalau dibiarkan, oknum-oknum seperti ini bakalan semena-mena dan tetap melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Buat teman-teman yang mengalami hal yang sama, jangan tinggal diam jika mengalami hal kayak gini. Kejar dan minta pertanggung jawaban yang setimpal. Jangan tinggal diam kalo karya kalian mulai tidak dihargai. Please jangan komen “Kalo ga mau di repost atau di colong ga usah di upload” Kita bernaung di satu atap internet yg sama, dan ada manner, attitude didalamnya. Ga membenarkan lo bisa pakai dan memodifikasi seenaknya”
Jadi, berkaryalah dengan jujur, karena setiap karya akan selalu memiliki penikmatnya. Jangan pernah berhenti berkarya dan menghargai karya! :)
164 notes · View notes
tasnandy-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Lucu! Bukannya minta maaf malah bilang makasih •..• Emang udah diizinin pake foto saya? @selebritisfc Enggak sih, gak diizinin ha ha ha Apus kali fotonya dr akun @selebritisfc! #plagiarisme #parah #ngambilgakbilangbilang #kansamaajamencuri #плагиат #плагиатировать
0 notes
asohel · 3 years ago
Text
Bagaimana Google Mengidentifikasi Konten Duplikat?
Bagaimana Google Mengidentifikasi Konten Duplikat?
Anda dapat cek plagiarisme dengan bantuan yang dapat dipercaya plagiat checker melalui web. Alat ini dirancang untuk membantu Anda mendeteksi frasa atau kalimat dalam teks yang disalin dari sumber lain melalui web.  Persaingan cukup ketat melalui web; oleh karena itu, situs web perlu menghindari beberapa kendala dan merumuskan strategi pemasaran digital yang unggul untuk membuat tempat yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes