#dampakmediasosial
Explore tagged Tumblr posts
yasmin-s · 3 years ago
Text
Plagiarisme dan Media Promosi: Sebuah Dampak Pengguna Media Sosial Era Digitalisasi
Saat ini, masyarakat Indonesia telah memasuki zaman dimana kehidupan masyarakat menjadi serba digital yang membuat gaya hidup masyarakat berubah. Era digitalisasi membuat masyarakat tidak pernah lepas dari perangkat komunikasi. Apalagi sejak pandemi Covid-19, semakin banyak masyarakat yang bergantung kepada smartphone atau laptopnya yang membuat era digitalisasi menjadi semakin terasa. Kegitan seperti rapat, belajar, memesan makanan, dan lain-lain dapat dikerjakan secara daring melalui media sosial.
Media sosial merupakan sarana komunikasi online yang tidak terbatas ruang dan waktu. Pada era digitalisasi masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih sering menjalankan aktivitasnya secara virtual atau online. Aktivitas mengakses media sosialpun rasanya menjadi hal yang wajib bagi setiap orang. Semua kalangan dari anak-anak hingga lanjut usia dapat mengakses media sosial kapan dan dimana saja.
Situs media sosial tentunya memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat. Salah satu dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah banyak terjadi plagiarisme di masyarakat. Plagiarisme adalah suatu perbuatan menjiplak ide atau karya orang lain kemudian diakui sebagai karya sendiri. Plagiarisme bisa diartikan juga menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga membuat orang keliru terhadap pencipta dari ide atau karya tersebut. Pelaku plagiat dapat dengan mudah menyalin, menjiplak, dan mengambil karangan atau foto orang lain lewat media sosial. Contoh kecil peristiwa plagiarisme di kalangan pelajar adalah mengerjakan tugas sekolah dengan menyalin jawaban dari internet tanpa mencantumkan sumber referensinya. Selain itu, menyalin sebuah deskripsi atau postingan orang lain di media sosial kemudian menjadikannya seperti karya sendiri itu merupakan suatu tindakan plagiarisme.
Faktor seseorang melakukan plagiarisme diantaranya adalah merasa kurang percaya diri terhadap karyanya sehingga ia berfikir lebih baik melihat atau menyalin karya orang lain. Kurangnya pengetahuan dan wawasan seseorang juga menjadi faktor penyebab plagiarisme dilakukan. Kemudian sanksi yang diberikan kepada pelaku plagiat kurang tegas sehingga peristiwa plagiat masih menjadi hal yang sepele di masyarakat.
Peristiwa plagiarisme di era digitalisasi jangan sampai menjadi hal yang biasa. Plagiarisme merupakan suatu perbuatan mencuri hasil karya orang lain. Masyarakat harus memiliki wawasan tentang plagiarisme sehingga bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Selain itu, peningkatan kreativitas masyarakat perlu dilakukan untuk menghindari plagiarisme.
Selain plagiarisme sebagai dampak negatif, media sosial juga tentunya punya dampak postif. Salah satunya adalah menjadi media usaha dan promosi bagi para pengusaha, terutama pengusaha UMKM. Zaman sekarang, orang bisa menjual suatu barang dengan mudah dan mempromosikannya lewat media sosial. Dengan mempromosikan suatu barang dagangan di media sosial, maka akan dilihat oleh banyak orang, sehingga memungkinkan untuk menambah pembeli. Sistem jual beli yang dilakukan secara online dapat diatur melalui ponsel pintar. Untuk promosi usahanya dapat dibagikan melewati aplikasi seperti instagram, whatsapp, twitter, dan line. Dengan bantuan share lewat media sosial, masyarakat bisa lebih mudah mempromosikan barang dagangannya.
Di era digitalisasi, masyarakat akan sering berinteraksi di dunia maya. Agar semua masyarakat bisa lebih memahami kebijakan dan larangan di media sosial, seharusnya masyarakat harus meningkatkan literasi mengenai media sosial. Orang tua juga harus mengawasi anak-anaknya dan mengajari anak-anaknya dalam bermedia sosial agar tidak melanggar aturan dan menjaga etika di media sosial. Begitu pula bagi orang dewasa, agar lebih bijaksana dalam memberikan suatu komentar, kritik, atau saran pada suatu postingan di media sosial. Lebih baiknya, masyarakat harus berfikir terlebih dahulu terhadap apa yang akan ia posting agar tidak terjadi cyberbullying atau kericuhan di media sosial.
0 notes