#panutan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Vickry: Guru adalah Panutan dan Teladan
Hargo.co.id, GORONTALO – Guru adalah cermin dan menjadi teladan bagi anak didiknya. Hal ini diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Vickry Mohammad dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada Senin (25/11/2024). Vickry memberikan apresiasi kepada seluruh guru yang telah menjadi sosok teladan bangsa. “Atas nama pribadi dan Lembaga DPRD memberikan apresiasi kepada guru. Guru tidak…
#DPRD Kabupaten Gorontalo#Hari Guru Nasional#Kabupatan Gorontalo#Legislator Menara#Panutan#Peringatan#Teladan#Vickry Mohamad
0 notes
Text
Congrats Bieber Basically No Oneeeee Affected Now Swift Or Grande Turnnnn
0 notes
Text
Lingkungan Online
Sekitar tahun 2018-2020 itu lagi booming-boomingnya fashion influencers yang cantik-cantik dan modis, bahkan berhijab. Bener-bener lagi naik daun dan digandrungi. Industri fashion hijab juga lagi meroket banget.
Pada masa itu, anak gadis mana yang ngga ngefollow fashion influencer untuk bisa dapat inspirasi outfit cakep?
Termasuk diriku. Setiap hari timeline Instagramku dihiasi dengan konten-konten berhashtag #ootd dari influencer favorit dan panutan. Tanpa sadar apa yang aku konsumsi dari lingkungan online ini tentu saja mempengaruhi:
1. Seleraku dalam berpakaian;
2. Caraku memandang pakaian itu sendiri.
Yes, sebagai perhiasan, identitas, dan bentuk ekspresi diri.
Tapi, apakah ini semua akan terjadi kalau aku ngga memenuhi lingkungan onlineku dengan follow selebgram dan fashion influencer di platform sebelah. Tentu saja tetep kejadian, tapi mungkin tidak akan seugal-ugalan apa yang pernah aku alami dulu yaa, alhamdulillah dah lewat wkwk.
Untuk aku pribadi baik lingkungan offline dan online, keduanya punya pengaruh yang signifikan dalam aku menjalani kehidupan. Makannya manusia itu disebut makhluk sosial, ya karena ngga mungkin ngga dipengaruhi atau mempengaruhi lingkungan sosialnya.
Tapi balik lagi, kalian sendirilah yang lebih paham seberapa besar pengaruh lingkungan baik itu offline or online di kehidupan kalian.
So, jadilah bijak dalam menentukan jalan hidupmu yaa.
Termasuk dalam memilih lingkungan. Kenapa?
Soalnya kita itu ngga akan selamanya ada dan tinggal di bumi, guysss...
Mampir sebentar doang kita tuh. Ada pilihan hidup yg nantinya mesti kita pertanggungjawabkan kelak di season kehidupan selanjutnya, yakni kehidupan setelah kematian.
Oh iya satu lagi.
Semenjak memutuskan pakai khimar yg lebih syar'i, aku bener-bener stop follow selebgram dan fashion influencer and it helps so much untuk meredam keinginan dan nafsu untuk tampil fashionable dan melanggar syari'at.
Percaya deh guys, hati kita itu lemah.
"Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah" QS. An-Nisa: 28
Ini kata Allah loh, bukan kata makhluk. Masa sih kita ngga percaya kata Allah? Dzat yang menciptakan kita, yang paling mengerti seluk beluk kelebihan dan kekurangan kita.
Maka dari itu kita butuh banget berdoa dan minta tolong supaya kita tidak menyerahkan diri kita sendiri kepada syahwat dan keinginan pribadi kita.
Salah satu doanya sering kita baca di dzikir pagi petang.
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا "Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau serahkan kepadaku meskipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)".
وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
39 notes
·
View notes
Text
Satu bulan di Taipei
Setelah harusnya berangkat Februari, di kasih worst case jd ikut Joint degree gak, pusing dan minta pertimbangan sana-sini. Here me now, sudah sebulan hidup di Taipei.
Kampus yang aku ketahui ketika tahun kedua kuliah, TMU. Salah satu kampus yg masuk wishlist sekolah selain unimelb dan unsw *yaa mimpi aja dulu kali yaa.. meskipun S2-ku di kampus yg sama lagi dan cukup butuh waktu berdamai buat acceptance krn pertimbangan byk hal, salah satunya kesehatan.
Beneran! Kejadian belum se-bulan tinggal di Taipei, udah periksa ke obsgyn TMU Hospital buat check endometriosis krn haid. Worry harusnya udh minum obat hormon ga haid, tp semenjak sakit DBD sblm berangkat haid lagi. Ternyata its okay dan di resepin anti perdarahan.
Keluarga dan teman-teman asli pasti khawatir ttg kesehatanku terutama disini. Entah kenapa semenjak sekolah lagi, di uji yg namanya "sehat" bolak-balik ke obsgyn, impaksi 4 gigi, DBD, dokter sp.kk, alergi kulit h-1 uts. Wkwk cukup challenging.
Sebulan adaptasi byk hal yg bikin kageet
Beli apapun disini jgn dirupiahin beda jauhh harganya, kemana-mana bawa botol kosong untuk cebok krn ga ada bidet, kuat jalan 10.000-20.000 langkah perhari hal yg biasa, air isi ulang di kampus dan mrt adaa, transumnya oke bgt dan tertata tepat waktu, buang sampah pake jam sesuai kedatangan truck sampah dan hrs pake plastik berlogo bisa dibeli di sevel, kartu id card ajaib yg bisa dipake naik transum, bayar sevel, boba, akses ke perpus dan kampus. Perpusnyaa buka sampai malam dan sabtu minggu buka, setiap sore di kampus beragam olahragaa ada, ga ada uts uas adanya tugas presentasi dan paper. Setiap minggu sekali ada lab meeting sm Prof brsm anak" yg sebimbingan. Dosen disini dari segi memuji dan memberi apresiasi baguss banget sampai takjub kalo sering di bilang "Good Job" bener" membimbing dgn baik.
Sebulan disini byk pertolongan dari org" yg kutemui entah bestian sama mba"tkw di belanjain ke pasar, di kasih gorengan sm ibu tkw tetangga apartement, di gratisin print sm akung", di buangin sampah sama kakek", di anter ke apartemen sm Ibu baik hati, ibu kost yg baikk pernah hujan2 anterin kunci krn kunciku ketinggalan di kamar. Ke Px mart di bawain belanjaan ke dalam pas hujan sm mas kasirnya biar ak bisa belanja. Di Shuang Ho dianterin pak satpam ke kelas dan selalu di sapa. Pengen udang hbs itu bbrp hari dpt nasi sayur gudangan lauk udang. Pengen pepayaa, bbrp hari dikasih mbak samping kamar pepaya. Dpt lungsuran barang" mbak kos sebelumnya jd ndak perlu beli printilan. Dpt lungsuran alat makan juga dari Mb Vivii. Anak PPI TMU yg helpfull dan baik hatii. Di cariin dan dianterin beli laptop sm Amir dan Eva krn lepiku udh udzur wkwk. Staf perpus yg membantu install dan tanya ini itu dibantu. Di tawarin ikut course JCI sm Prof management health. Ketemuu berbagai kalangan yg bener" bisa jd panutan dan inspirasi. Ga sengaja waktu maem bekal ngobrol sm Pak Wartawan yg lagi Ph.D beliau insightfull sekalii di komporin buat sekolah S3 aamiin Ya Allah. Begitupun hari ini ketemu Prof.Roro beliau jg ngendika seperti itu "saya suka liat anak yg suka sekolah". Ibu bangeet pokoknyaa.
Meskipun hari-hari selalu mikir mau maem apa atau masak apa ya hari ini, ga ada dapur jd masaknya pake magic jar dan panci listrik. Proudd of me bisa survive krn bantuan 2 benda tersebut😂
Terimakasih untuk Abah Mama yg sudah ridho dan support memfasilitasi anaknya yg banyak mau dan hobinya sekolah ini. Terimakasih joint degree UGM TMU yg bikin program ini jd selain bisa ikut course Nursing, bisa ikut course Global health/public health & management health 2 jurusan yg aku tertarik sblm ambil nursing😂Terimakasih beasiswa TMU boleh ya sekolah disini sampai Ph.D (?) Hehee aamiin Ya Allah. Terimakasih Ya Allah udah ridho juga buat ngasih kesempatan sekolah disini, semoga dpt ilmu yg barokah dan bermanfaat untuk diriku sendiri dan banyak orang aamiin aamiin Ya Allah.
14 notes
·
View notes
Text
Lemah
Mengakui kelemahan diri justru disitulah akan hadir kekuatan. Siang kemarin yang kurasa bisa ku tahan hingga akhir halaqoh selesai, ternyata tumpah begitu saja saat mualimah menanyakan keadaanku.
Berada dalam dua pilihan yang sama-sama baik didalamnya. Antara tetap berada di bangunan ini atau ikut dauroh di alex. Semingguan ini juga rasanya hafalanku buruk banget, murajaah ga jalan, futur, insecure dengan teman-teman yang semangatnya ga pernah padam, dan lagi-lagi ku rasa sepertinya lebih baik ku sudahi perjuangan ku ditempat ini, keadaanku seperti memburuk, aku seperti ga mampu untuk bisa meneruskannya, hati dan pikiranku juga seperti tidak berada disini dan aku juga ingin sekali ikut hadir dauroh alex sebab maddah kali ini termasuk harapan ku saat dauroh ramadhan kemarin selesai.
Saat mualimah bertanya apa yang membuatku ingin berhenti, ku utarakan semua. Maha baik Allah, Dia hadirkan kepadaku sesosok guru yang masyaAllah luar bisa senantiasa menjadi panutan bagi kami anak didik nya.
Salah satu kalimat beliau yang sangat membekas dihatiku saat itu adalah :
" kalau kamu meninggalkan sesuatu yang baik untuk hal yang baik juga dan itu karna Allah, kelak Dia akan menggantikannya dengan yang jauh lebih baik dari apa yang kamu tinggalkan "
Kalimat itu terngiang-ngiang selalu kala siang yang ku habiskan untuk menumpahkan air mata yang kedua kalinya dihadapan beliau.
ya, ditempat ini rasanya Allah benar-benar menunjukkan kepadaku bahwa aku adalah hamba-Nya yang lemah dan hanya Dia-lah yang mampu memberikanku kekuatan untuk bisa menghadapi ini semua. Karna Dia yang memberikanku jalan ini maka Dia juga yang akan memampukanku untuk melaluinya.
Alhamdulillah yarabbanaa.
muqatam, 1446 H.
12 notes
·
View notes
Text
History
Aku selalu cemburu tiap baca kisah orang-orang sholih terdahulu yang namanya dimention di dalam Al-Quran. Seperti kisah Ashabul Kahfi, ibunda Maryam, keluarga Imran, dan masih banyak kisah lainnya yang belum aku pelajari.
Rasanya tuh kayak, "Pasti Allah sayang banget ya sama mereka, sampe namanya disebut di Quran. Iri bangettt 😭"
Kesholihannya langgeng sampai akhir, bahkan menjadi panutan manusia hingga akhir zaman. Kisah hidupnya diceritakan dari mulut ke mulut, tulisan ke tulisan, hingga hati ke hati. Alangkah mulianya mereka..
🕊️✨🤍
91 notes
·
View notes
Text
Bukti Perlindungan Allah pada Rasul-Nya
Suatu hari, sekelompok orang Yahudi mengangkat sebongkah batu besar ke atas dinding. Saat itu Rasulullah sedang berteduh di bawahnya. Mereka akan menjatuhkan batu itu tepat di kepala Rasulullah, tapi niat jahat itu gagal karena Allah lebih dulu memberitahu beliau melalui wahyu. Rasulullah segera beralih dari tempatnya dan batu itu pun jatuh menimpa tanah. Allah menyelamatkan Nabi dari perbuatan makar orang Yahudi, karena beliau selalu berada dalam lindungan Allah.
Rasulullah menghadapi gelombang penderitaan yang datang bertubi-tubi dengan sabar dan tabah, agar beliau menjadi panutan umat. Kepala beliau pernah dicederai, giginya terluka dan dijatuhkan dari atas punggung kuda hingga tubuhnya cedera. Nama baik dan martabatnya dicemarkan, para sahabat dekatnya dihina dan hak hidup mereka dirampas. Cobaan yang datang silih berganti itu tidak lain merupakan langkah awal menuju tercapainya derajat tertinggi dan kedudukan mulia di sisi Allah.
Rasulullah mendapat penjagaan Allah; tidak akan pernah ada sesuatupun yang mampu memperdayai dirinya. Allah berfirman,
"Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia" (QS. Al-Maidah: 67)
----
Catatan Sirah Insight
Story of The Message - 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni
Tangsel, 11 April 2024, 21.48
#sirah#rasulullah#ntms#tulisan#notetomyself#renungan#catatan#islam#muhasabah#selfreminder#reminder#quoteoftheday#quotes
17 notes
·
View notes
Text
Surat Cinta Untuk Ayah Ibu
Teruntuk kedua sosok paling berjasa dalam hidupku
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, atas segala limpahan kasih tanpa pamrih yang telah diberi. Yang membuat diriku mampu untuk tegar dan bertahan hingga hari ini.Barangkali jika tanpa secuil kasih sayang kalian, aku bahkan tak sanggup untuk melewati hari.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, untuk seluruh pengorbanan & perjuangan yang tulus dilakukan. Yang telah turut berjuang sejak dua puluh enam tahun lalu sejak pertama kali aku melihat dunia. Barangkali jika tanpa pengorbanan yang diberi, akan ada begitu banyak kesulitan yang diterima dalam menjalani kehidupan.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, sebab banyaknya do'a yang tak pernah putus diucapkan dari lisannya. Yang pada akhirnya menjadi limpahan kebaikan untuk segala urusan untuk anak-anaknya. Barangkali, tanpa untaian do'a dari kalian tak pernah terbayangkan bagaimana akan menghadapi rumitnya dunia.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu atas segala kebaikan dan teladan yang telah diikhtiarkan. Yang telah menjadi penerang dalam riuh dan gelapnya banyak hal di dunia ini. Yang menjadi panutan dan peta untuk kami mampu menjadi sebaik baik manusia. Barangkali tanpa segala teladan dan kebaikan kalian, kami mungkin akan tersesat dan tak tahu arah.
Terima kasih banyak ya, Ayah Ibu, karena telah menjadi sebaik-baik orang tua yang pernah ada. Yang meskipun tak sempurna namun tetap berusaha memberi banyak sekali kebaikan. Yang meskipun penuh kurangnya namun selalu disempurnakan lewat kehangatan tutur kata. Sungguh, kelak ketika menjadi orang tua, akan kutularkan dan kutanamkan berbagai nilai baik yang pernah kalian ajarkan kepada kami.
Teruntuk kedua sosok yang paling hebat dalam hidupku
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, jika masih begitu banyak salah dan khilaf yang pernah menyakiti hati, entah terimplementasi dalam perkataan, perbuatan maupun tingkah laku. Meski kami pun tahu bahwa pintu maaf dari kalian telah terbuka lebar bahkan setelah sekian detik ketika salah dan khilaf yang kami lakukan.
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, jika hingga saat ini kami belum menjadi apa-apa. Belum mampu menjadi sosok yang memberikan kebahagiaan paripurna. Namun, ketahuilah bahwa setiap detik perjuangan yang kami jalani sekarang adalah jalan untuk menjadi pribadi terbaik demi membanggakan kalian.
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, jika selama ini masih banyak harapan dan mimpi yang belum bisa kami realisasikan. Semoga melalui untaian do'a kalian, segala harapan dan mimpi tadi bisa segera diwujudkan.
Mohon maaf ya, Ayah Ibu, sebab sering kali tak memiliki waktu dan tak pernah ada tiap kali kalian mengalami sakit atau dalam keadaan sulit. Semoga ke depan Allah berikan waktu dan kesempatan lebih untuk dapat menemani kalian di usia senja.
Mohon maaf, Ayah Ibu, jika pada akhirnya belum mampu menjadi sebaik-baik buah hati yang selalu membanggakan dan menyenangkan. Semoga ayah dan ibu masih diberi kelapangan hati untuk mau senantiasa membantu berproses menjadi sosok anak yang mampu berbakti.
Teruntuk kedua sosok yang paling baik dalam hidupku
Semoga Allah selalu mudahkan urusan Ayah dan Ibu baik dalam urusan dunia maupun akhiratnya. Khususnya dalam perihal ibadah dan hal-hal untuk meraih rahmat-Nya,
Semoga Allah kabulkan segala impian Ayah Ibu yang selama ini belum terkabulkan. Kalau memang tak kunjung dikabulkan di dunia, semoga Allah perkenankan untuk mengabulkannya di hari akhir-Nya.
Semoga Allah kelak memberikan rida untuk Ayah dan Ibu mampu masuk ke dalam surga-Nya, tersebab berbagai kebajikan dan kebaikan yang telah kalian amalkan selama hidup di dunia.
Semoga Allah selalu berikan kesehatan, kebaikan, dan keberkahan untuk ayah dan ibu. Dan semoga kelak Allah perkenankan keluarga kita berkumpul kembali di surga-Nya. Insya Allah.
Allahumma firlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa.
Aamiin ya Mujibassailin
Medan, 29 Maret 2024
*Ditulis dengan perasaan yang campur aduk dan mata yang berkaca-kaca
10 notes
·
View notes
Text
Untuk kita, jangan berhenti berusaha bahkan ketika kondisi kita dalam keadaan putus asa.
Hidup selalu melangkah maju, jangan putus asa. Selalu harus termotivasi, bahkan ketika kehabisan seseorang untuk dijadikan panutan.
Bandingkan diri kita sekarang dari diri kita dimasa lalu, karena itu satu bentuk penghargaan kepada diri kita yang sekarang dan pandangan penuh harapan pada diri sendiri di masa depan.
11 notes
·
View notes
Text
youtube
Emang Kalau Aku Mapan Kelainan Seperti? A. Mbappe B. Hamilton C. Neymar D. Tiger
0 notes
Text
Keteladanan Sayyidah Fatimah Az-Zahra
Perempuan merupakan penyangga sebuah peradaban, apabila perempuan suatu peradaban itu baik maka peradaban tersebut juga akan baik.
Maka begitupun sebaliknya, namun melihat fenomena saat ini banyak para muslimah yang mengalami kemerosotan akhlak dikarenakan kurangnya teladan yang dapat kita jadikan panutan.
Salah satu keteladanan yang dapat kita jadikan teladan ialah Sayyidah Fatimah Az-Zahra, berikut beberapa hal yang dapat kita jadikan teladan dari akhlak beliau :
Memelihara rasa malu :
Ali mengatakan, “Kami sedang Bersama Rasulullah SAW, Beliau lalu berkata kepada kami, ‘Beri tahu saya, apa yang paling baik untuk wanita?’ “Kami semua tidak mengetahuinya sampai kami bubar. Aku lalu kembali ke tempat Fatimah. Aku pun memberitahukan kepadanya apa yang ditanyakan Rasulullah, dan bagaimana kami tak bisa menjawabnya. Ia lalu berkata, ‘Aku mengetahuinya. Yang baik bagi wanita adalah mereka tidak memandang laki-laki dan laki-laki tidak memandang mereka.’
Apabila ada laki-laki yang ingin bicara kepadanya maka beliau akan berbicara dari balik tirai atau hijab, agar beliau dapat terpelihara dari pandangan yang bukan mahramnya.
Sayyidah Fatimah Az-zahra juga berpesan apabila beliau wafat dirinya harus ditutup rapat-rapat dari pandangan yang bukan mahromnya.
2. Ketaqwaan kepada Allah SWT :
Rasulullah SAW mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memenuhi putriku Fatimah, hatinya, anggota-anggota badannya, sampai tabiatnya, dengan iman, sehingga ia selalu taat kepada Allah.” Hasan bin Ali mengatakan, “aku lihat ibuku bangun di mihrabnya pada malam Jum’at, dan ia terus rukuk dan sujud sampai terbit subuh. Aku mendengar ia mendoakan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Ia banyak mendoakan mereka, dan tidak berdoa sesuatu pun untuk dirinya sendiri. maka aku bertanya, ‘Ibu, mengapa engkau tidak berdoa untuk dirimu sendiri sebagaimana engkau mendoakan orang lain?’ ia pun menajwab, ‘Anakku, tetangga dulu baru kemudian rumah sendiri.“ Hasan bin Ali mengatakan, “Tidak ada di dunia orang yang lebih banyak ibadahnya daripada Fatimah. Ia bangun malam sampai bengkak kedua kakinya."
3. Berbakti kepada Orang Tua :
Sayyidah Fatimah senantiasa berbicara dengan kata-kata yang menggembirakan dan menyenangkan hati Ayahnya, ia memberi bantuan untuk ayahnya, serta melayaninya, untuk itu Rasulullah SAW memanggilnya dengan sebutan Ummu Abiha yaitu (Ibu bagi ayahnya)
Pada suatu hari, seorang musyrik menaburkan tanah di kepala Rasulullah SAW ketika beliau masuk ke dalam rumahnya dan tanah masih ada di kepalanya, Fatimah menghampirinya dan membersihkan tanah dari kepalanya itu sambil menangis. Rasulullah SAW pun berkata, “Jangan menangis, Anakku! Sesungguhnya Allah adalah pembela Ayahmu”.
Dari Ibnu Abbas diiwayatkan bahwa Nabi masuk ke Ka’bah dan mulai melakukan shalat. Maka, berkatalah Abu Jahal, “Siapa yang mau berdiri ke tempat orang ini dan merusak shalatnya?” berdirilah Ibnu Az-Zab’ari. Ia mengambil kotoran hewan dan darah, kemudian melemparkannya kepada beliau. Fatimah datang menghilangkan kotoran itu dan mencaci mereka yang asyik tertawa.
4. Taat serta Patuh kepada Suami :
Sayyidah Fatimah tidak pernah keluar rumah tanpa izin dari suaminya, tidak pernah membuat marah suaminya walau satu hari pun. Fatimah juga tidak pernah berdusta dirumahnya, tidak pernah berkhianat dan tidak pernah melawannya dalam urusan apapun. "Demi Allah," kata imam Ali, "aku tidak pernah marah kepadanya dan tidak pernah menyusahkannya sampai ia wafat. Ia juga tidak pernah membuatku marah dan tidak pernah menyusahkannya sampai ia wafat. Ia juga tidak pernah membuatku marah dan tidak pernah menentangku dalam urusan apapun."
Sayyidah Fatimah senantisa memberi semangat untuk suaminya, memuji keberanian dan pengorbanan suaminya. Ia menghilangkan rasa sakitnya dan membuang keletihannya sehingga Imam Ali mengatakan, "Ketika aku memandangnya, hilanglah kesusahan dan kesedihanku."
5. Ibu Teladan dan Bertanggung Jawab :
Bagi Sayyidah Fatimah, rumah adalah pabrik untuk menghasilkan manusia manusia pengemban risalah. Rumah adalah perguruan tinggi untuk mengajarakan pelajaran-pelajaran kehidupan. Ia sadar bahwa harus mendidik anak-anaknya agar dapat menjadi pemimpin yang akan dipersembahkan kepada masyarakat sebagai teladan Islam yang hidup, sebagai gambaran, hakikat dan model Al-Quran yang bergerak.
6. Murah Hati dan Dermawan :
‘Assalamu’alaikum, wahai penghuni rumah Kenabian (Ahlu Bait An-Nubuwwah).’ ‘Alaikas-salam. Siapa anda?’ tanya Fatimah. Ia menjawab, ‘Saya seorang Arab yang sudah tua. Saya telah menghadap ayahmu, pemimpin yang memberi kabar gembira, karena suatu kesulitan. Wahai putri Muhammad, saya tidak mempunyai pakaian dan dalam keadaan lapar. Maka tolonglah aku, semoga Allah menyayangimu.’ Ketika itu, Fatimah dan Ali, juga Rasulullah SAW, sudah tiga hari tidak makan, dan Rasululah mengetahui kondisi mereka berdua.
Maka Fatimah mengambil kulit domba yang telah disamak yang dipakai sebagai alas tidur oleh Hasan dan Husain, lalu ia berkata kepada orang itu, ‘Ambillah ini, wahai orang yang mengetuk. Semoga Allah memberimu yang lebih baik daripada ini.’ Orang tua itu berkata lagi, ‘Wahai putri Muhammad, aku mengadu kepadamu bahwa aku lapar, tapi kamu memberiku kulit domba Aku tidak dapat melakukan apa-apa dengannya. Dengan apa aku menghilangkan rasa lapar?’. Ketika mendengar perkataanya itu, Fatimah mengambil kalung yang ada di lehernya yang dihadiahkan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Muthalib. Ia memutuskannya dari lehernya dan memberikannya kepada orang itu sambil berkata, ‘Ambillah ini, dan juallah. Mudah-mudahan Allah akan memberikan ganti untukmu yang lebih baik daripadanya.’ Orang Arab itu mengambilnya dan pergi ke masjid Rasulullah SAW.
7. Senantiasa Bersyukur :
Sayyidah Fatimah menerima apapun keadaan yang menimpanya. Selama hidup berumah tangga bersama suaminya yang penuh dengan kesederhanaan dan bahkan seringkali kekurangan, Fatimah tetap merasa bahagia. Baginya kebahagiaan hidupnya adalah mendapatkan Ridha Allah SWT, Rasul-Nya, dan suaminya.
Rasulullah SAW memuji Sayyidah Fatimah sebagai istri terbaik bagi suaminya. Rasulullah SAW mengunjungi Sayyidah Fatimah selama tiga hari beliau tidak datang ke tempat mereka. Pada hari keempat, beliau datang mengunjungi mereka. Saat hanya berdua dengan putrinya, beliau bertanya, “Bagaimana kabarmu, Anakku.? Bagaimana kesanmu tentang suamimu?” “Ayah, ia adalah suami terbaik. Hanya saja, beberapa wanita Quraisy datang ke tempatku dan berkata, ‘Rasulullah menikahkanmu dengan orang yang miskin yang tak mempunyai harta, ‘ “Demikian jawab Fatimah. Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Anakku, ayahmu dan suamimu tidak miskin. Aku telah ditawari harta dunia. Tapi aku memilih apa yang ada pada Tuhanku. Anakku, sesungguhnya Allah telah melihat ke bumi, lalu Dia memilih dua orang dari penduduknya. Yang satu Dia jadikan sebagai ayahmu, dan yang lainnya sebagai suamimu. Anakku, sebaik-baik suami adalah suamimu. Janganlah kamu durhaka kepadanya dalam satu urusan apapun”.
8. Cerdas :
Sayyidah Fatimah adalah anak yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah SAW sepanjang hidupnya, sayyidah Fatimah telah meriwayatkan 18 hadis dari Nabi Muhammad SAW di dalam kitab Shahihain lain diriwayatkan satu hadis darinya yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim dalam riwayat sayyidah Aisyah. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud. Ibnul Jauzi berkata: “Kami tidak mengetahui seorang pun diantara putri-putri Rasulullah saw yang lebih banyak meriwayatkan hadis darinya selain Fatimah”.
Semoga kita dapat meneladani akhlak baik seperti Sayyidah Fatimah Az-Zahra.
Source : Putri, Trisna Endar, Hendra Harmi, and Ummul Khair. Keteladanan Sayyidah Fatimah Az-Zahra Tentang Pendidikan Akhlak Bagi Muslimah. Diss. Institut Agama Islam Negeri Curup, 2021.
5 notes
·
View notes
Text
Waktu awal2 kuliah, ku dicertiain sama seniorku di FH UI yang S2 di Leiden kalau dia suka mimpi buruk, telat atau lupa submit assignment. Trs gue ketawa2 at the moment, EH ternyata kejadian di gue coy 🙂🙏wkwkw
Malem ini kebangun gara2 ngerasa gak tenang blm sempet kelar nonton video panduan assignment, padahal nih assignmemt PENTING BANGET karena penentu apakah gue bisa riset atau nggak. Ditambah.. gue dengan sotoynya udh “nembak” supervisor duluan pdhl belom tentu bs riset dengan nilai gue yg pas2an 🙂🙏
Gue sih kaya somehow gak mau “keukeuh” maksa yg gimana-gimana, i mean - menyisakan juga ruang untuk bersiap bahwa doing an internship is also good and fun kok!! Tapi, aku selalu bilang sama orang2, karena ku kepikiran mau S3 walau bisa jadi nggak dalam waktu dekat dan disarankan ngambil thesis di akhir master program, jadi mau kuusahakan jalan itu.
Lagi coba atur timeline biar bisa menulis dengan bagus dan mungkin dpt feedback sebelum di submit di tanggal 28 Oktober. Agak ngerasa impossible dan kepikiran pengen ngajuin extension, tapi pengen berusaha dulu toh masih ada lebih dari 2 minggu lagi, bismillah.
Semalam ngobrol sm calon supervisor dan juga panutanku di MPH ini. Seorang senior AAS yg langsung cus S3 after MPH Program
Alhamdulillah banget ketemu kakak senior yg open bgt bisa ditanyain ini itu 🥹 Kak Rana ini panutan banget di MPH karena risetnya beneran dipake sama WHO dong gilss makanya dia legend banget di MPH wkwkw. Ih ya Allah pengen gak sih karya lo bisa beneran aplikatif buat orang banyak ya Allah yaAllah mudahkann 🥹
Semoga Allah bimbing aku untuk menuliskan riset proposal dengan lancar. Minim stuck dan distraksi 😂 inget, you really wanna do this because you want to do good things for other people. Bismillah semoga Allah ridho!
2 notes
·
View notes
Text
Nelangsa
Kata bapak rumah ini kekurangan laki-laki, sebabnya dimata itu banyak pengharapan pada tulang kecil ini, katanya hidup ini tentang berjuang, berperang dan tiap rumah harus ada tulang yang lebih kokoh walaupun dia adalah seorang putri raja, biarkan dia hitam atau luka telapak kakinya, lebih baik dan mulia.
Kata bapak, ini mungkin takdir dari ilahi, jangan dihiraukan Panjang dan jangan lari dari kenyataan. Anak perempuan lebih kuat bahu dan lututnya, sendi dan ruasnya kecil tapi di pupuk doa dan dikokohkan keadaan, sulung bapak ini harus bisa jadi rumah untuk pulang saudara-saudaranya.
Kata bapak setiap orang hakikat hidupnya tentang perjalan menuju pulang, sulung harus kuat walau jauh jarak memisah, pergi dari kampung halaman adalah kebaikan, tugasnya menjadi panutan, dunia harus menjadi miliknya.
Duhai tuhan, orang-orang punya tujuan pulang ketika pergi bagaimana hamba mengingat pulang pada rumah? yang ku tujuh memandangiku dengan cemas dan tiada hari bertambah tugas dan harapannya.
47 notes
·
View notes
Text
Salah satu panutan ku di kantor akan berangkat studi lanjut ke London. Senang dan bangga sekali lihatnya.
“Mbak nanti kalau udah di London, story nya jangan yang berat berat dong tentang PhD life. Story senang senang ya. Supaya kami termotivasi ikutan sekolah kesana”
Begitu kira kira pesan dari anak anak kantor.
Tahun lalu beliau masih bingung mau lanjut study di Asia atau Australia.
Eh tahunya Tuhan ngasih kesempatan untuk sekolah ke Eropa.
Yang namanya rezeki gak ada yang tahu ya 😊
Huhuhu Semoga setiap usaha yang kita lakukan dimudahkan ya jalannya 😇
5 notes
·
View notes
Text
Review Film Buya Hamka Vol 2
“ Tidak ada kata seandainya. Allah SWT telah memberikan jalan terbaik buat kita semua.” -Buya Hamka
Poin-poin volume 2 ini berfokus pada perjuangan Siti Raham yang setia mendukung Buya Hamka saat memperjuangkan kemerdekaan dan berdakwah.
Dari awal menikah sering di tinggal bergriliya, hidup di pengungsian, mengajar, mendukung menjadi penulis, di penjara bahkan sampai menjadi seorang Menteri Agama dan Ketua MUI. Seperti mengingatkan kita pada kalimat “Selalu ada wanita hebat di samping laki-laki yang hebat”
Disini Siti Raham di perankan sebagai ibu rumah tangga yang sabar, anggun dan optimis. Terlihat ketika Buya Hamka ingin bunuh diri dan putus asa, kalimat istrinya lah yang selalu terngiang “Jadilah panutan untuk rakyat, seperti saya menjadikanmu penutan”
Tidak hanya itu, ketika Buya Hamka bimbang dalam mengambil keputusan dan ingin mundur dari Menteri Agama. Akhirnya mantap dengan kalimat sang istri “Jadilah hamka saja”
Buya Hamka terkenal dengan keoptimisan dan ketauhidan yang kuat, yaitu percaya kepada Allah dan berkhuznudon sepenuhnya. Cara dakwahnya cukup elegan, diantaranya dengan cerita roman.
Sosok Siti Raham berhasil menginspirasi para wanita untuk berbakti pada suami dan mendukungnya. Di samping ujian perjalanan yang mengorbankan banyak nyawa, ketenangannya mampu menjadikan angin segar untuk Buya Hamka terus melangkahkan mimpi-mimpinya.
9/1/2024
#reviewfilm #buyahamka #
11 notes
·
View notes
Text
Refleksi Tahun 2023: Kehilangan dan Palestina
Tahun ini adalah tahun yang sungguh luar biasa. Rasanya nano-nano. Semua hal yang telah terjadi benar-benar campur aduk jadi satu.
Memiliki kehilangan. Merasa hilang, adalah salah satu bentuk emosi. Emosi adalah salah satu kepemilikan, kepemilikan itu bisa datang dan bisa pergi. Kehilangan, sejatinya adalah perginya segala sesuatu yang kita miliki. Sejatinya juga, hal yang kita miliki sifatnya sementara. Termasuk orang-orang yang dikasihi, suatu saat Allah akan mengambilnya. Ketika itu terjadi, sudah seharusnya hati dan raga kita siap menerima dan melepasnya. Namun, karena kita hanyalah manusia biasa, sudah tentu kita akan menangis sejadi-jadinya, menyesali apa yang belum kita lakukan bersama orang itu, bahkan terkadang kita akan menyalahi diri sendiri. Pada saat itu, emosi susah dikontrol, kecuali dengan akal dan hati kita sendiri. Saya yakin, tiap orang punya caranya tersendiri untuk keluar dari kondisi ini.
Mengganti rasa kehilangan itu dengan syukur dan sabar. Jujur, pada awalnya sangat berat untuk melakukan hal ini. Bayangkan, kepergian orang yang kita cintai secara tiba-tiba, orang yang menjadi panutan seumur hidup kita, adalah tamparan keras bagi kita yang mengalaminya. Setelah itu, keadaan sangat bisa berubah 180 derajat. Bisa jadi, kita jadi orang yang betul-betul sendiri, walau kita sedang di tengah-tengah keramaian. Kita bisa jadi orang yang berbeda dari sebelumnya, misalnya dulu kita adalah orang yang semangat dan optimis, semenjak kehilangan kita bisa jadi orang yang gampang menyerah, pendiam, tidak mau melakukan aktivitas apapun. Seketika itu, kita harus bisa mengontrol diri agar tidak sedih berlarut-larut, lalu mulai menata hidup kembali, mendobrak ketakutan dan kebimbangan, dan melangkah lagi.
Dalam proses menjalani ini, lelah itu pasti ada. Tiba-tiba bisa marah sendiri, kesal sendiri, cemas sendiri, dan itu semua mungkin kita lakukan sendirian tanpa-Nya. Ada nasehat uni guru, bahwa “Kamu boleh kehilangan apapun, tapi kalau kamu kehilangan Alloh, gak bermanfaat apapun yang kamu punya. Izinkan dirimu untuk mengalami yang dialami. Sabar, jalani, hadapi, syukuri”. Kehilangan, sampai kapanpun akan terus terasa. Menerima, merasakan, melepaskan, mendoakan, dan bertawakal, adalah cara untuk perlahan mengganti kesedihan, kehampaan itu. Ketika rasa sedih dan hilang itu datang lagi, menangislah, keluarkan semuanya, lalu lakukan hal ini lagi – menerima, merasakan, dst. Menangis bukan berarti kita lemah. Bagi sebagian orang, menangis adalah cara agar tetap bisa waras atau tidak stres. Jika kita perlu melakukannya agar dada tak terasa sesak, maka lakukan saja, jangan ditahan.
Menghargai setiap hal yang diberi, setiap momen yang dilalui. Kehilangan, perlahan membuat kita paham bahwa kita perlu punya sikap menghargai. Belajar menghargai makna hidup itu sendiri. Menghargai nafas yang Allah anugerahkan ke kita. Menghargai izinnya Allah untuk kita hidup di dunia ini. Mengambil hikmah dari semua hal yang terjadi, dan menjadikannya pelajaran. Belajar untuk tidak mudah menghukumi, belajar untuk tidak mudah lengah. Menyimpan segala kenangan dalam memori, mematrinya di hati dalam-dalam. “Jangan pernah menyesali satu hari pun dalam hidupmu: hari baik memberi kebahagiaan, hari buruk memberi pengalaman, hari terburuk memberi pelajaran, dan hari terbaik memberi kenangan”. Sebab waktu tak akan pernah kembali lagi, maka kita akan menggunakan waktu sebaik mungkin, berupaya untuk melakukan hal baik, membahagiakan orang-orang yang kita cintai, membersamai orang-orang yang ada bersama kita, mensyukuri apa-apa yang Allah kasih kepada kita, dan menyabari ujian yang hadir dalam hidup kita.
Hari demi hari dilalui, dengan kondisi yang telah berbeda, naik turun seperti roller coaster. Memang luka itu belum pulih seutuhnya, namun in sha Allah pelan-pelan sudah mulai bisa menerima dan melepaskan dengan sepenuh hati. Tanpa bimbingan-Nya, tak terbayang bagaimanakah diri ini sekarang. Semoga tak pernah putus asa dari rahmat-Nya, semoga dimampukan selalu untuk memikul beban di pundak ini, berdiri tegak di atas kaki sendiri. Kadang, masih ada rasa iri terhadap mereka yang masih punya keluarga utuh, masih bisa bercengkerama, saling mengisi, menguatkan, berdiri berdampingan. Tetapi, ingatlah wahai diri, tetap harus bersyukur. Setiap orang sudah ada garis takdir-Nya sendiri. Mereka yang telah pergi, mereka hanya berpindah alam, pergi sementara, masuk ke dimensi berbeda. Sejatinya, mereka tetap hidup dalam memori kita, dalam kenangan kita. Dengan kenangan itulah, jadi kekuatan tersendiri untuk terus hidup.
Mengambil hikmah dari kisah Palestina. Tiga bulan menjelang akhir tahun, di”bangunkan dari tidur panjang”, atas segala peristiwa yang terjadi pada saudara-saudara kita di Palestina. Hampir 76 tahun rakyat Palestina harus hidup di bawah pendudukan Zionis. Ketabahan dan kekuatan mereka menghadapi serangan bertubi-tubi dari penjajah, berhasil membuka mata dan batin seluruh orang di dunia ini, untuk membela kebenaran dan memerangi kebathilan. Satu persatu kebohongan demi kebohongan kaum penjajah terus terungkap. Bagaimanapun penjajah itu ingin menguasai, tak pernah bisa mengalahkan ketegaran warga Gaza, Tepi Barat, Palestina. Sedikitpun mereka tak mau beranjak dari negeri mereka. Tak pernah luput lisan mereka dari kalimat tauhid, di tengah porak porandanya kondisi mereka. Apa yang sedang dialami oleh kita saat ini, mungkin tak lebih berat dari perjuangan dan pengorbanan mereka. Allah sudah titipkan Palestina, menjadi negeri pilihan-Nya, negeri yang diberkahi. Belajar dari Gaza, belajar dari Palestina. Saatnya kembali ke sejarah, menyuarakan keberpihakan kita kepadanya, terus lakukan hal yang bisa kita lakukan (doa, boikot, donasi, dan sebagainya). Sudah sepatutnya kita terus mendukung Palestina, stop genosida, penjajah harus angkat kaki dari bumi Palestina. In sha Allah, janji Allah itu pasti. Palestina akan merdeka seutuhnya. Niatkan, Al Aqsha akan bebas, sebentar lagi kita akan shalat di dalamnya. Aamiin..
-----------
Hai 2023, terima kasih. Terima kasih untuk Allah atas kasih sayang-Nya. Terima kasih untuk Rasulullah atas suri tauladannya. Terima kasih untuk segala hal yang sudah hadir. Terima kasih untuk semua yang masih menyapa, menguatkan, mengingatkan. Maafkan atas ketidaksempurnaan diri ini, juga tulisan ini.
Tak kalah hebat dari ini semua adalah terima kasih Gaza, terima kasih Palestina. Darimu kami belajar arti hidup sesungguhnya, bagaimana kebebasan untuk hidup itu harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan, sampai pada garis finish, yaitu kemerdekaan yang sejati.
Hai 2023, selamat tinggal. Hai 2024, terima kasih sudah menyambut. Semoga 2024 dalam keadaan yang lebih baik lagi. Semoga berlimpah ruah keberkahan, sehat, bahagia. Kemarin, kini, dan nanti.
#refleksi#renungan#sabar#syukur#kehilangan#terima#lepas#ikhlas#Palestina#Gaza#perjuangan#pengorbanan#negeripilihan#negeriyangdiberkahi#merdeka#2023
7 notes
·
View notes