#Kabupatan Gorontalo
Explore tagged Tumblr posts
hargo-news · 8 days ago
Text
Pjs Bupati Gorontalo Tinjau Pelaksanaan Tahapan SKD
Hargo.co.id, GORONTALO – Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Gorontalo tahun 2024, yang dilaksanakan di El Madinah Hotel Gorontalo ditinjau langsung oleh Pjs Bupati Gorontalo Syukri Botutihe, Kamis (24/10/2024). Dalam kunjungan dan arahannya Syukri J. Botutihe memberikan semangat dan motivasi kepada peserta ujian. “Tetap fokus, tetap tenang…
0 notes
harianpublik-blog · 7 years ago
Text
Ahok Effect, Jokowi Korban Berikutnya?
Ahok Effect, Jokowi Korban Berikutnya?
Tumblr media Tumblr media
Ahok Effect, Jokowi Korban Berikutnya?
Harianpublik.com – Ahok-Djarot kalah telak pada Pilkada DKI putaran dua, 19 April silam. Selisih angkanya nyaris 16%. Anies-Sandi meraup 57,96 persen. Sedangkan paslon petahana cuma mengantongi suara 42,04%.
Ahok shok berat. Itu pasti. Ahok uring-uringan, sangat boleh jadi. Para Ahoker kalang-kabut. Mereka sulit move on. Beragam manuver pun mereka lakukan. Antara lain, membanjiri Balai Kota dengan karangan bunga dan balon. Tapi karena akhirnya terbukti ribuan karangan bunga itu dipesan oleh orang yang sama dari florist yang sama juga, maka sebagian kalangan menyebutnya sebagai “bunga karangan.”
Laiknya sebuah pertempuran, ada pemenang juga ada pecundang. Itu biasa, biasa banget. Umumnya para pecundang menderita luka-luka. Ada yang ringan, sedang , juga ada yang berat. Bahkan tidak sedikit juga yang nyawanya putus.
Nah, dalam deretan pasukan Ahok ini banyak juga yang menjadi korban. Mereka bisa individu, bisa juga institusi, lembaga atau parpol. Pastinya, kelompok Parpol pengusung dan pendukung adalah para korban. Mereka adalah PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, dan PKB.
PDIP keok dimana-mana
Dari semua Parpol pendukung dan pengusung Ahok, korban paling parah tentu saja PDIP. Mereka bukan saja harus menelan pil pahit kekalahan telak tersebut. Sialnya lagi, mereka juga kena dampak buruk Ahok atau yang biasa disebut Ahok effect. Maklum, sepanjang berkuasa menjadi gubernur menggantikan Jokowi, mantan Bupati Belitung Timur itu meninggalkan rekam jejak yang amat buruk. Prilaku kasar, kata-kata kotor, kinerja jeblok, keberpihakan kepada pengembang yang kelewatan, dan terindikasi terlibat dalam seabrek kasus korupsi. Dan, tentu saja, yang sangat monumental adalah mulut comberannya yang menista surat Al Maidah ayat 51.
Efek negatif Ahok langsug menerjang PDIP. Indikasinya gampang sekali. Parpol pemenang Pemilu dengan suara sekitar 19 persen itu harus menerima kenyataan pahit. Dari Pilkada di 101 daerah (7 provinsi, 76 kabupatan, dan 18 kota) serentak 15 Februari 2017 silam, banyak , jagoannya yang tumbang.
Kekalahan telak partai Moncong Putih itu terjadi di Pilgub Bangka Belitung, Banten, Gorontalo, dan Jakarta. Di ajang pemilihan walikota, PDIP keok di Payakumbuh, Pekanbaru, Tasikmalaya, Salatiga, Kendari, Kupang, Ambon, dan Kota Jogja selisih suara sangt tipis. Begitu juga saat bertarung di Pilbub. Calon-calon dari PDIP terkapar di Tapanuli Tengah, Kampar, Muaro Jambi, Pringsewu, Mesuji, Bekasi, Cilacap, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Kep Sangihe, Banggai Kepulauan, Kolaka Utara, Buton, Lembata, Maluku Tenggara Barat, Halmahera Tengah, Sarmi, Kep Yapen, dan Jayapura.
Pertanyaannya, adakah fenomena ini menjadi bahan bacaan bagi Megawati dan para elit PDIP lainnya? Bagaimana mereka menyikapi bergelimpangannya jagoan PDIP yang keok dihajar lawannya?
PDIP hancur
Dalam sebuah obrolan santai, seorang pengurus pusat PDIP pernah mengeluhkan kondisi ini. Lelaki yang mengaku baru saja pulang dari keliling di sejumlah daerah mengatakan, rakyat sudah emoh kepada PDIP. Bahkan tidak terlalu keliru jika dikatakan rakyat sesungguhnya kecewa dan marah kepada Megawati dan PDIP.
“Rakyat menganggap PDIP adalah partai sarang koruptor, partai penampung PKI, tidak berpihak kepada wong cilik, terlalu mengutamakan pengusaha, khususnya para pemilik proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta. Rakyat juga kecewa karena PDIP mengusung Ahok yang menistakan agama orang lain,” ujarnya dengan masygul.
Kalau mau jujur, lanjut dia, faktor PDIP yang mengusung Ahok di Pilkada DKI menjadi paling dominan dari sederet persepsi negatif tadi. Inilah yang memberi andil besar bagi kekalahan calon-calon PDIP di banyak Pilkada. Inilah Ahok effect dengan dampak negatifnya yang sangat mengerikan!
Sejatinya, kekalahan Ahok memang pelajaran yang amat berharga bagi PDIP. Bagaimana mungkin partai pemenang pemilu 2014 bisa remuk-redam begitu rupa karena seorang Ahok. Rasa sakit itu kian terasa, manakala mengingat Basuki bukanlah anggota apalagi kader partai. Dia hanyalah politisi kutu loncat yang entah karena apa dan bagaimana, tiba-tiba saja mampu merebut menjadi pilihan Megawati.
Apakah tampilnya Ahok sebagai calon yang diusung mengkonfirmasi bahwa PDIP tidak punya kader yang mumpuni? Kalau jawabnya tidak, maka semestinya ada penjelasan yang masuk akal atas hal ini. Soal deal-deal khusus, misalnya. Tentang apa dan seperti apa deal-deal itu, mungkin hanya Mega-Ahok dan Allah Yang Maha Kuasa saja yang tahu persis.
Tapi terlepas dari itu semua, yang nyaris pasti, masa depan PDIP pada Pemilu dan Pilpres 2019 memang jadi sangat gawat. Pada Pemilu 2014 partai yang selalu membawa-bawa foto Soekarno dalam kampanyenya itu berhasil meraup 19 persen suara. Tentu angka ini menjadi dreaming day alias mimpi di siang bolong. Bukan mustahil suara partai ini bakal melorot ke 10-12 persen saja.
Suara PDIP bakal terjun ke 10-12 persen? Sepertinya terdengar sarkatis. Tapi sebetulnya tidak. Ini serius. Kekalahan telak Ahok di Pilkada DKI adalah sinyal yang amat kuat. Bagaimana mungkin pasangan yang begitu percaya diri karena backing dari segala penjuru bisa dikalahkan dengan demikian memalukan?
Siapa pun yang berakal waras dan berhati nurani pasti bisa melihat, betapa pasangan Basuki-Djarot (Badja) didukung oleh semua sumber daya yang ada. Taipan dengan dana yang nyaris tak terbatas bersama mereka. Jaringan media mainstream mendukung penuh, baik terang-terangan atau malu-malu kucing. Negara dengan seluruh birokrasinya bekerja ekstra keras untuk memenangkannya. Kecurangan dan politik uang dipertontonkan secara massif dan amat telanjang menjelang pada hari pencoblosan. Tapi toh, Allah berkehendak lain. Badja ternyata terjungkal dengan tragis.
Harus belajar
Penistaan agama Islam oleh Ahok memang jadi salah satu kontributor tumbangnya calon arogan ini. Itulah harga yang harus dia bayar karena berani dengan pongah masuk ke wilayah paling sensitif, agama orang lain. Tapi kalau mau jujur, untuk Jakarta, pengaruh agama mungkin tidak sangat dominan. Mungkin porsi agama plus-minus sekitar 50% bagi penduduk DKI yang belakangan makin permisif dan sekuler.
Yang harus diingat, Pemilu melibatkan seluruh penduduk di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Buat orang di daerah, agama masih menjadi faktor amat penting. bisa dibayangkan, bagaimana nasib PDIP di mata rakyat kelak. Ingat, rakyat mengidentifikasi PDIP sebagai partai penampung PKI dan pendukung penista agama. Wuih…
Pada titik ini saya ingin mengingatkan Presiden Jokowi. Nasib mengenaskan serupa dengan PDIP bukan mustahil akan dialami pada Pilpres 2019. Maaf, ya, pak Presiden, rakyat kadung beranggapan anda membela dan melindungi Ahok. Paling tidak begitulah persepsi rakyat pada reklamasi Pantai Utara Jakarta dan kasus penistaan agama.
Sekarang semuanya terpulang pada anda, Pak Presiden. Anda harus bisa membuktikan persepsi publik tadi keliru. Caranya gampang saja. Jangan bela dan lindungi Ahok, apalagi memasukkan dia ke dalam kabinet yang konon akan segera ada kocok ulang lagi.
Ahok itu sumber masalah. Ahok itu ibarat kecoa beracun, yang kemana-mana menebarkan penyakit. Kecoa jenis ini tidak cukup disemprot dengan pestisida serangga. Ia harus diinjak sampai mejret. Itu pun dengan catatan, anda harus menggunakan alas kaki, supaya kuman dan baketeri si Ahok, eh kecoa tadi tidak menyusup ke pori-pori kaki. Semoga belum terlambat.
Oleh Edy Mulyadi, Direktur Prorgam Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)
[opinibangsa.id / rmol]
Sumber : Source link
0 notes
cyberdelusiondream · 5 years ago
Text
NASIB PILU PETANI SAWIT BOALEMO MENUNTUT PENGEMBALIAN LAHAN
NASIB PILU PETANI SAWIT BOALEMO MENUNTUT PENGEMBALIAN LAHAN
berantasonline.com Gorontalo
Ibu Hajah Asmah petani plasma Sawit di Kecamatan Wonosari Kabupatan Boalemo Provinsi Gorontalo menyampaikan kekesalannya ketika menggerakkan massa unjuk rasa di depan kantor agraria Kab. Boaleno.
Betapa tidak, lahan para petani sudah menjadi HGU Koperasi dan sudah jaminan Bank, sedangkan para pengurus Koperasi tidak merasa menguasakan kepada perusahaan untuk pinjam…
View On WordPress
0 notes
hargo-news · 13 days ago
Text
Sebut Ada ASN Manfaatkan Jabatan untuk Politik, Tony Junus: Kami Punya Datanya
Hargo.co.id, GORONTALO – Calon Wakil Bupati Gorontalo, Tony Junus mengaku telah mengantongi data terkait adanya ASN yang diduga terintimidasi untuk memilih salah satu Paslon pada Pilkada 2024. Tony Junus secara tegas meminta ASN yang memiliki jabatan penting di Kabupaten Gorontalo untuk tidak mengintimidasi bawahan agar memilih salah satu paslon. “Datanya sudah ada di kami dan sudah kami catat,”…
0 notes
hargo-news · 14 days ago
Text
Sambangi BKN, Syukri Konsultasikan Tugas Bidang Kepegawaian
Hargo.co.id, JAKARTA – Penjabat sementara (PJs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe mendatangi Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Rabu (16/10/2024). Maksud kedatangan Syukri yang disambut auditor kepegawaian ahli utama BKN itu, untuk melakukan konsultasi terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pjs Bupati Gorontalo bidang kepegawaian. “Kedatangan saya dalam rangka koordinasi tugas Pjs Bupati…
0 notes
hargo-news · 15 days ago
Text
Pasar Murah, Upaya Pemkab dan Kejari Gorontalo Tangani Inflasi
Hargo.co.id, GORONTALO – Upaya menekan inflasi di Kabupaten Gorontalo terus dilakukan oleh berbagai stake holder dengan beragam cara. Salah satunya dengan menggelar pasar murah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gorontalo itu, berlangsung pada Rabu (16/10/2024). Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Haris Tome…
0 notes
hargo-news · 18 days ago
Text
Zulfikar Usira: APBD 2025 Harus Mengedepankan Skala Prioritas
Hargo.co.id, GORONTALO – Postur anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Gorontalo tahun 2025 diharapkan untuk mengedepankan skala prioritas. Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Usira saat diwawancarai di ruang kerjanya, seusai rapat pembahasan awal APBD 2025 pada Selasa (15/10/2024). Menurutnya, postur APBD tersebut tidak boleh hanya menghitung peningkatan…
0 notes
hargo-news · 19 days ago
Text
Masuk Tahap Finalisasi, Ranperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Segera Disahkan
Hargo.co.id, GORONTALO – Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang oleh panitia khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Gorontalo, akhirnya rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang perlindungan dan pemberdayaan petani masuk dalam tahap finalisasi. Dalam melakukan finalisasi ini, Pansus melaksanakan rapat bersama instansi terkait di ruang Dulohupa, Senin (3/6/2024). “Pertemuan ini, merupakan rapat…
0 notes
hargo-news · 19 days ago
Text
Syukri Harap, HIPMI jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Hargo.co.id, GORONTALO – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe mempunyai harapan besar kepada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah, terutama melalui peran pengusaha muda. “Kabupaten Gorontalo memiliki potensi besar yang perlu dikelola dengan baik. Dengan adanya HIPMI, saya berharap komunikasi yang terjalin…
0 notes
hargo-news · 23 days ago
Text
Perkuat Sinergitas, Pjs Bupati Gorontalo Silaturahmi dengan Kapolres Gorontalo
Hargo.co.id, GORONTALO – Guna memperkuat sinergitas dan silaturahmi yang baik antara pemerintah daerah dengan jajaran Kepolisian, penjabat sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe melakukan kunjungan ke Polres Gorontalo, Rabu (9/10/2024). Syukri yang kala itu didampingi sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) itu, diterima langsung oleh Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman,…
0 notes
hargo-news · 27 days ago
Text
Mantan Kades di Telaga Cs Bergabung Dukung Tonny-Marten
Hargo.co.id, GORONTALO – Tidak hanya partai koalisi saja yang siap memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Tonny Uloli dan Marten Taha. Mantan kepala desa (Kades) di Telaga Cs, juga siap untuk berjuang untuk memenangkan Tonny dan Marten di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Gorontalo yang akan dilaksanakan serentak pada 27 November mendatang. Mereka akan berjuang lewat…
0 notes
hargo-news · 29 days ago
Text
Perkuat Sinergitas untuk Entaskan Kemiskinan dan Stunting
Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo akan memperkuat sinergitas dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan stunting. Sinergitas antar dua lembaga ini dituangkan dalam nota kesepakatan terkait pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting yang ditanda tangani penjabat (Pj) Gubenur Gorontalo, Rudy Salahuddin dan penjabat sementara…
0 notes
hargo-news · 29 days ago
Text
KPPS Ujung Tombak Pelaksanaan Demokrasi
Hargo.co.id, GORONTALO – Kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) merupakan ujung tombak pelaksanaan demokrasi. Maka dari itu, pembentukan KPPS tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas sumber daya yang terlibat. Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo, Windharto pada kegiatan rapat koordinasi (Rakor) menjelang perekrutan…
0 notes
hargo-news · 1 month ago
Text
Haris Tome: Desa adalah Pilar Pembangunan Nasional
Hargo.co.id, GORONTALO – Pembangunan desa sangat penting. Sebab, pembangunan desa sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Ya, desa bukan hanya ujung tombak pemerintahan, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi, sosial dan budaya yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ini ditegaskan oleh Pj Sekda Kabupaten Gorontalo Haris S. Tome saat membuka…
0 notes
hargo-news · 1 month ago
Text
AKD Kabgor Resmi Terbentuk: Diluar Banggar, Tak Ada Aleg Golkar yang Jabat Ketua
Hargo.co.id, GORONTALO – Alat kelengkapan dewan (AKD) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) resmi terbentuk. Menariknya, saat SK DPRD tentang AKD dibacakan Sekwan Yahya Podungge, tak ada satupun nama aleg Golkar yang mengisi posisi jabatan ketua. Baik itu, ketua badan kehormatan (BK), badan pembentukan peraturan daerah (Bapemperda), bahkan komisi. Padahal, partai besutan Bahlil Lahadalia adalah peraih…
0 notes
hargo-news · 1 month ago
Text
Jalankan Pemerintahan, Pjs Bupati Gorontalo Minta Dukungan Seluruh Elemen Warga
Hargo.co.id, GORONTALO – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Baik itu lembaga adat, pemerintah kecamatan, serta pemerintah desa selama masa kepemimpinannya. Syukri Botutihe berharap sinergi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak dapat terus terjalin demi memastikan roda pemerintahan dan pembangunan di…
0 notes