#nasaruddin umar
Explore tagged Tumblr posts
Text
"In a day laden with religious symbolism on his trip to Indonesia, the world's most populous Muslim-majority country, the pope issued a joint declaration with the national grand imam and other local faith leaders that called for "decisive action" to address the warming planet.
"The human exploitation of creation, our common home, has contributed to climate change, leading to various destructive consequences such as natural disasters, global warming and unpredictable weather patterns," read the declaration, formally signed by Francis and Grand Imam Nasaruddin Umar.
"We sincerely call on all people of good will to take decisive action in order to maintain the integrity of the natural environment and its resources," they said."
source 1
source 2
source 3
#destiel meme news#destiel meme#news#world news#pope francis#istiqlal mosque#grand imam#catholic church#catholic#catholicism#muslim#islam#islamic#jakarta#southeast asia#nasaruddin umar#religious freedom#tw climate change#climate change#climate change is real#tw catholicism#religion#common pope francis win#i'm agnostic but this is pretty cool#indonesia
112 notes
·
View notes
Text
Menag Nasaruddin Umar Minta Umat Buddha Jaga Kesakralan Borobudur
Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap kepada Umat Buddha Indonesia agar tetap menjaga kesakralan Borobudur sebagai tempat Ibadah. Menurutnya itu penting untuk menjaga spiritualitas Borobudur. Hal tersebut diungkapkan Menag saat acara Silaturahmi Kebangsaan Menteri Agama dan Menteri Kebudayaan bersama Umat Buddha Indonesia, yang diselenggarakan oleh Keluarga Cendikiawan Buddihs Indonesia di Ji…
0 notes
Text
Imam and Pope Francis embrace in Jakarta
Pope Francis, on his Asia-Pacific tour, addressed over 80,000 devotees at Jakarta’s national stadium, but it is the embrace, kiss on the forehead of the pope and the latter kissing the imam’s hand that should win the applause. The video shows the imam putting his forehead on the head of the pope while holding his hand at the end of the ceremony. The pope then kisses the imam’s hand a few times.…
0 notes
Text
Pope Francis bids farewell to Grand Imam Nasaruddin Umar, left, as he leaves after signing the Joint Declaration of Istiqlal 2024 at the Istiqlal Mosque in Jakarta, Sept. 5, 2024. The pope urged Indonesians to live up to their country's promise of “harmony in diversity” and to fight religious intolerance as he set a rigorous pace for an 11-day, four-nation trip through tropical Southeast Asia and Oceania. (AP Photo/Gregorio Borgia)
53 notes
·
View notes
Text
Pope Francis on Thursday called for solidarity against religious extremism during his visit to Indonesia, the world's most populous Muslim country.
The 87-year-old head of the Catholic Church highlighted the importance of unity to "defeat the culture of violence and indifference," during his visit to the Istiqlal Mosque, the largest in South-East Asia.
Pope Francis met with Grand Imam Nasaruddin Umar and signed a joint declaration which underscored values common across different religions to promote reconciliation and peace. They both expressed concern over climate change.
He and the grand imam stood at the entrance to the "Tunnel of Friendship," an underpass which connects the mosque compound with the neighbouring Catholic cathedral, Our Lady of the Assumption.
It was an "eloquent sign," Pope Francis said as the two places not only faced each other but were linked, allowing for "encounter, dialogue ... a genuine experience of fraternity."
On the third day of his visit, the pope later celebrated Mass in a football stadium before a congregation of more than 60,000, using his sermon to repeat his call for tolerance between the world's religions, dialogue and peace.
Pope Francis arrived in Indonesia on Tuesday, kicking off the longest foreign trip of his tenure so far, due to take him to four countries in South-East Asia and Oceania over the next 12 days.
With more than 240 million Muslims, Indonesia is the most populous Muslim country in the world.
On Friday, he will continue his journey to Papua New Guinea, before visiting East Timor and Singapore.
5 notes
·
View notes
Text
Presiden Prabowo: Humanitarian Islam Pilihan Strategis Menuju Perdamaian Dunia
Jakarta, Mediapromoter.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia sebagai jembatan perdamaian dunia melalui sambutan yang dibacakan Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (5/11). Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti keunikan Indonesia sebagai negara…
0 notes
Text
Wapres Gibran Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, didamping Menag
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan shalat Jumat bersama dengan masyarakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan tayangan YouTube Masjid Istiqlal TV yang dipantau di Jakarta, Jumat, pada kesempatan itu Wapres tampak didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Wapres Gibran tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan celana panjang hitam dan mengenakan kopiah hitam.
Usai melaksanakan Shalat Jumat, Wapres melaksanakan Shalat Ghaib bersama untuk para almarhum dan almarhumah yang nama-namanya sebelumnya sempat disebutkan sebelum khutbah Jumat dimulai.
Adapun Wapres Gibran selama beberapa hari ini melakukan koordinasi dengan sejumlah menteri di Kantor Wakil Presiden di Jakarta.
Salah satu menteri yang sempat dipanggil Wapres yakni Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
1 note
·
View note
Text
Menag Nasaruddin Umar Ingin Terapkan Retreat di Kemenag
http://dlvr.it/TFpSVQ
0 notes
Text
Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama
Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan, retret Kabinet Merah Putih Prabowo di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, memperkuat soliditas dan sinergi antarmenteri dalam menjalankan tugas pemerintah. Menurut Nasaruddin, retret tersebut bagus untuk menjaga kekompakan dan kerja sama. Ia menganalogikan esensi retret sama dengan esensi salat.
"Ya, Retret artinya mengajak kita produktif dan seragam, kaya salat berjamaah, ada imam dan ada makmumnya juga. Makmum tidak boleh melampai imam. Intinya retret itu sangat besar manfaatnya," ujar Nasaruddin dalam laman resmi Kemenag dikutip Senin 28 Oktober 2024.
0 notes
Text
Pj Gubernur bangga sembilan putera puteri terbaik Sulsel masuk kabinet
Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bahwa dia bangga dan bahagia karena sembilan putera-puteri terbaik Sulsel masuk dalam Kabinet Merah Putih.
Sembilan orang itu terdiri dari enam orang dipilih sebagai menteri, dan tiga lainnya ditunjuk sebagai wakil menteri.
"Saya dan tentu saja seluruh masyarakat Sulawesi Selatan bangga dan bahagia, sembilan Putera Puteri terbaik kami masuk di jajaran Kabinet Merah Putih," ucap Zudan di Makassar, Selasa,
Adapun enam orang asal Sulsel yang menjadi menteri dalam Kabinet Merah Putih yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid.
Sementara pada jajaran Wakil Menteri yakni Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Dzulfikar Ahmad Tawalla, serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan.
Prof Zudan juga mengucapkan selamat atas pelantikan Kabinet Merah Putih.
Ia mengaku akan mendukung program-program nasional yang masuk ke Sulsel.
"Selamat atas pelantikan Kabinet Merah Putih. Selamat bekerja, dan kami siap mendukung program nasional yang masuk ke Sulawesi Selatan," kata Pj Gubernur Sulsel.
0 notes
Text
Menag Nasaruddin Umar dan UIII Bahas Indonesia Sebagai Pusat Keilmuan Islam Dunia
Menteri Agama, Nasaruddin Umar menerima Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Jamhari Makruf di Kantor Pusat Kemenag RI, Jakarta. Keduanya membahas tentang konsep dan strategi memperkuat kepemimpinan Indonesia di tingkat global, terutama terkait pendidikan Islam dan toleransi. “Program Presiden Prabowo ke depan ingin menjadikan Indonesia lebih menginternasional. Jadi Kemenag ke…
0 notes
Link
0 notes
Text
Pope, imam of Southeast Asia’s largest mosque issued joint call to fight global violence
Pope Francis and the Supreme Imam of Istiqlal Mosque, Nasaruddin Umar, vowed to fight religious violence and protect the environment in a joint appeal, according to AP News.
Francis went to the Istiqlal Mosque in Jakarta, where an interfaith meeting was held with representatives of the six religions officially recognised in Indonesia: Islam, Buddhism, Confucianism, Hinduism, Catholicism, and Protestantism.
Indonesia, home to the world’s largest Muslim population, promoted the Tunnel of Friendship as a tangible sign of its commitment to religious freedom. It is enshrined in the constitution but has been challenged by repeated incidents of discrimination and violence against religious minorities.
Between January 2021 and July 2024, there were at least 123 cases of intolerance, including the closure or destruction of places of worship and physical attacks, Amnesty International noted ahead of Francis’ visit.
Francis made improving ties between Catholics and Muslims a feature of his papacy and prioritised trips to Muslim-majority countries to promote a peace agenda.
Istiqlal Declaration
A new initiative launched on Thursday under the title The Istiqlal Declaration becomes another pillar of Francis’ interfaith movement. It was signed by Francis and Umar at an official ceremony on the grounds of the Istiqlal Mosque.
The document states that religion should never be misused to justify violence, but instead should serve to resolve conflicts and protect and promote human dignity. It also calls for “decisive action” to protect the environment and its resources, and blames human actions for the current climate crisis.
The human exploitation of creation, our common home, has contributed to climate change, leading to various destructive consequences such as natural disasters, global warming and unpredictable weather patterns. This ongoing environmental crisis has become an obstacle to the harmonious coexistence of peoples.
The climate issue is of existential importance to Indonesia, a tropical archipelago stretching across the equator and home to the world’s third largest rainforest and a host of endangered wildlife and plants.
The interfaith meeting was the culmination of Francis’ visit to Indonesia, ending later on Thursday with a big Mass at a stadium in Jakarta. Catholics make up about 3 per cent of Indonesia’s population of 275 million, but the country is home to the world’s largest Catholic seminary. It has long been a major source of priests and nuns for the Catholic Church.
On Friday, Francis will travel to Papua New Guinea for the second stage of his trip, one of the longest and furthest he has travelled in the history of the papacy. The trip will also take him to East Timor and Singapore before concluding on 13 September.
Read more HERE
#world news#news#world politics#europe#european news#vatican#pope francis#catholiscism#catholic#catholique#catholocism#supreme imam#southeast asia#mosque#violence#imam
0 notes
Text
Papst und Imam warnen vor religiösem Extremismus
Papst Franziskus und der Großimam Nasaruddin Umar haben in einer gemeinsamen Erklärung davor gewarnt, Religion als Vorwand zum Anheizen von Konflikten zu missbrauchen. Das Dokument, in dem sie zu „religiöser Harmonie zum Wohle der Menschheit“ aufrufen, unterzeichneten sie am Donnerstag in der Istiqlal-Moschee in Jakarta. weiterlesen: [https://religion.orf.at/stories/3226587/
0 notes
Text
Kunjungan Bersejarah, Imam Istiqlal Cium Kening Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal
INGATLAH.COM – Momen emosional terjadi ketika Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, memberikan kecupan lembut di kening Paus Fransiskus, yang mencuri perhatian banyak orang. Gestur penuh persahabatan tersebut disambut dengan balasan hangat oleh Paus. Setelah Paus Fransiskus menyelesaikan kunjungannya di Masjid Istiqlal pada Kamis pagi (5/9), Nasaruddin terlihat menyambut Paus dengan ciuman…
0 notes
Text
Nasaruddin Umar Pernah Belabor Agama Yahudi di Amerika
Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Ternyata Pernah Belajar Agama Yahudi di AS, Penyelenggaranya Organisasi Pro Israel
Imam Besar Masjid Istiqlal ternyata pernah diundang organisasi pro-Israel untuk belajar Yahudi di AS.
Masjid Istiqlal belakangan menjadi sorotan. Sebabnya, masjid tersebut mengundang Direktur Hubungan Muslim-Yahudi American Jewish Committee (AJC), Ari Gordon menjadi nara sumber dalam acara seminar.
Meski akhirnya batal, agenda itu tetap menjadi sorotan publik tanah air.
Belakangan, terungkap jika Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ternyata juga pernah menghadiri undangan untuk mempelajari agama Yahudi dan diskusi lintas agama di Amerika Serikat. Simak ulasannya: Banyak orang kemudian mengaitkan hal tersebut dengan kunjungan lima kader muda Nahdlatul Ulama (NU) ke beberapa waktu belakangan.
Dua agenda itu ramai dinilai kurang etis di tengah situasi global yang mengecam genosida yang dilakukan terhadap .
Karena menuai beragam kritik, kedatangan Ari Gordon ke Indonesia sebagai perwakilan AJC pun dibatalkan.
Beasiswa ini mencakup studi akademis, pertemuan dengan pejabat pemerintah, serta partisipasi dalam dialog antaragama di Amerika Serikat. "Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia, tetapi sebagian besar orang memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang Yahudi, meskipun ada hubungan dekat antara Islam dan Yudaisme," kata Nazaruddin Umar dikutip dari laman resmi www.ajc.org, Minggu 21/7/2024.
"Membangun jembatan perdamaian dan pemahaman antara agama dan masyarakat dimulai dengan mempelajari satu sama lain dengan cara mereka sendiri. Saya bersyukur atas kesempatan untuk belajar, membangun jaringan, dan merasakan 'perpustakaan hidup' di New York City, Washington, D.C., dan Los Angeles," lanjutnya.Sementara itu, CEO AJC, Ted Deutch memuji Nazaruddin Umar telah lama menunjukkan komitmennya terhadap dialog dan pemahaman antaragama. Pihaknya mengaku terinspirasi oleh dedikasi Nazaruddin Umar terhadap keterlibatan substantif dengan kaum Yahudi dan Yudaisme.
"Pada saat hubungan Muslim-Yahudi global terlalu mudah dilihat melalui lensa konflik dan permusuhan, komitmen teguh Imam terhadap jalan yang berbeda—jalan yang berakar pada kerja sama, pemahaman, dan perdamaian—berdiri sebagai mercusuar harapan," ujarnya.
Dalam artikel di website resmi AJC itu juga ditulis, AJC adalah pemimpin global dalam hubungan antaragama dan hubungannya yang telah lama terjalin dengan Indonesia – yang dibangun terutama melalui Institut Asia Pasifik (API) – mencakup kunjungan rutin yang bertujuan untuk membina hubungan dengan jaringan luas para pemimpin agama, cendekiawan, dan tokoh politik. Pemahaman antaragama telah menjadi tujuan utama upaya AJC di negara ini dan fitur menonjol dari pekerjaannya dengan Nazaruddin Umar. Dalam beberapa tahun terakhir, Imam Umar dan Masjid Istiqlal telah bersama-sama menyelenggarakan beberapa program untuk meningkatkan literasi agama lintas budaya.
Pelatihan virtual selama seminggu bagi para pendidik Indonesia ini menampilkan pengenalan dasar tentang Yudaisme yang diajarkan oleh dosen AJC, di samping kelas-kelas tentang Islam, Kristen, dan kolaborasi antarkelompok.
Demikian pula, pada tahun 2022 dan 2023, Imam Umar menyambut delegasi AJC di Masjid Istiqlal dan menampilkan para pakar AJC pada program panel tentang 'Pendidikan Lintas Agama' dan 'Antisemitisme dan Islamofobia di Dunia Saat Ini," tulis artikel itu.
Selama enam minggu di AS, program Nazaruddin Umar berpusat pada studi akademis dasar tentang Yudaisme dan Yahudi. Beasiswanya juga mencakup kunjungan ke puluhan sinagoge dan lembaga pendidikan Yahudi, tempat ia mengeksplorasi berbagai pendekatan terhadap pembelajaran dan kehidupan spiritual Yahudi. Selama pengalaman ini, Nazaruddin Umar terlibat dengan komunitas Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan non-denominasi, serta Yahudi Ashkenazi, Sephardic, dan Mizrahi, yang mewakili perspektif Yahudi Amerika yang liberal dan konservatif.
Dialog antaragama juga merupakan fitur utama dari Persekutuan AJC. Selain pertemuan dengan komunitas Yahudi, Nazaruddin Umar juga berpartisipasi dalam pertukaran substantif dengan para pemimpin akademis dan agama dari tradisi Kristen, Muslim, dan agama lainnya. Di antaranya, ia bertemu dengan Kardinal Timothy Dolan dan Uskup Agung José Gomez, masing-masing kepala Keuskupan Agung New York dan Los Angeles; Pendeta Randolph Hollerith, Dekan Katedral Nasional Washington; dan Imam Talib Shareef, Presiden Masjid Muhammad, Masjid Nasional.
Peringatan Muhammad Syamsi Ali soal Fenomena Tersebut
Imam Islamic Center New York sekaligus Direktur Jamaica Muslim Center Muhammad Syamsi Ali, pernah memberikan peringatan kepada negara-negara muslim di dunia, khususnya Indonesia. Saat ini, banyak kelompok Yahudi yang mempromosikan zionis Israel ke dunia internasional melalui pendekatan-pendekatan berlabel diskusi lintas agama. Ali menyebut, hal itu harus jadi perhatian khusus bagi banyak pihak terutama umat muslim. Menurutnya, penting untuk jeli dan berhati-hati jangan sampai dialog antar agama hanya dijadikan stempel.
"Jangan-jangan di balik dari dialog itu ada misi besar. Khusus untuk Komunitas Yahudi, pastinya misi zionis Israel jadi misi utama. Untuk membela dan memenangkan Israel dalam dialog-dialog yang mereka lakukan," kata ALi dikutip dari kasuaritv Minggu (21/7/2024). Salah satu organisasi yang dimaksud adalah AJC, organisasi Yahudi yang misinya mendukung dan mempromosikan Zionis Israel ke dunia internasional, khususnya dunia Islam. Tujuannya agar negara-negara Islam luluh dan mengakui Israel sebagai dengan membangun hubungan diplomatik. Hal itu seperti yang terjadi dengan beberapa negara Timur Tengah, termasuk Emirates, Bahrain, Sudah, Mesir, dan Jordan.
Apa itu AJC?
Dikutip dari website resminya, American Jewish Committee (AJC) merupakan lembaga global yang mendukung Israel untuk eksis dan berpusat di Amerika Serikat. Mereka aktif membela Israel menghadapi antisemitisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang menyatukan orang-orang Yahudi. Sebagai organisasi pro-Israel, AJC secara implisit menampik peristiwa penyerangan Israel ke Palestina sebagai sebuah genosida. Organisasi tersebut justru menuding Hamas sebagai pelaku pembantaian terburuk yang menimpa kaum Yahudi sejak Holocaust.
0 notes