#Pembelajaran di Bulan Ramadhan
Explore tagged Tumblr posts
tenggulangbaru-id · 21 days ago
Text
1 note · View note
mutiarafirdaus · 11 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tumblr media
#CatatanRamadhan.5
Besok pagi, 25 Maret 2024 akan menjadi momen dimana kamu pertanggungjawabkan naskah skripsi yang sudah disusun. Sidang besok, adalah momen yang sudah dinantikan lama kan?
Maka alih-alih khawatir terlalu besar sampai sulit pejamkan mata, lebih baik membangun afirmasi positif bahwa Allah akan menemanimu dan memudahkan semuanya. Tak ada gading yang tak retak. Kamu tidak diminta untuk memaparkan secara sempurna, kamu hanya diminta untuk memaparkan secara jujur dan bertanggungjawab. Jika memang didapati revisi seperti yang sudah-sudah ketika bimbingan, tidak apa-apa. Hampir semua orang mengalami hal serupa.
Sejak awal pemilihan judul, penentuan objek sekolah, bimbingan setiap pekan, tiap bab yang kamu kerjakan meskipun bersamaan dengan ragam kegiatan, momen sempro yang berisi doa doa dari orang-orang baik di sekitar, penelitian di sekolah yang memberimu banyak insight tentang manajemen pembelajaran Quran secara profesional disana.
Berkas-berkas yang sudah kamu lengkapi, dukungan teman dan bantuan urusan teknis, kesempatan daftar sidang sebelum ramadhan, dan sidang ketika bulan Ramadhan.
Semuanya adalah rangkaian nikmat yang begitu besar dari Allah SWT.
Maka bersyukurlah Anak Baik. Bersyukurlah banyak-banyak.
Skripsi ini kamu kerjakan dengan jujur, maka insya Allah kamu bisa mempertanggungjawabkan dengan baik. Skripsi ini kamu kerjakan dengan tekad dan pijakan cita-cita. Maka insya Allah asamu tak akan putus hingga kau dapati ridha dari para dosen penguji nantinya. Skripsi ini kau kerjakan dengan harapan besar maka jangan berhenti untuk mengembangkan meski sudah kau dapati label sarjana.
Bismillah lulus! Supaya bisa kita reguk lagi kenikmatan ilmu di jenjang berikutnya 🎓🔥🔥
8 notes · View notes
chocohazel · 11 months ago
Text
Ramadhan Journal: 1. Yang Kau Cari, Mencarimu
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” — Al-Baqarah: 185
Ketika mendengar kata Ramadhan, ibadah yang pertama terlintas dalam pikiran kita — atau setidaknya kami dan sebagian besar orang adalah puasa. Tanpa mengenyampingkan ibadah puasa sebagai prioritas, ironisnya terkadang kita luput dari amalan lain yaitu berinteraksi dengan Al-Quran. Padahal jika dicermati, ayat perintah puasa yang akan sering kita dengar dan baca selama hari-hari ke depan tidak secara literal menggandeng kata Ramadhan. Sementara kata Ramadhan disandingkan dengan sesuatu yang seharusnya lebih menggembirakan bagi manusia; yaitu sebagai bulan diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk dan pembeda.
Maka momen Ramadhan adalah momen dimana seharusnya kita memperbarui koneksi dengan Al-Quran, memperbaiki yang kurang selama 11 bulan lainnya, memperindah adab dan memperbanyak tadabbur atas ayat-ayat yang Allah jadikan sebagai cara berkomunikasi—lintas dimensi dengan manusia.
Lalu yang menjadi masalah adalah bagaimana jika Al-Quran tidak lagi bisa menyentuh hati kita?
Tenang, selagi nyawa dikandung badan maka akan selalu ada kesempatan. Pertemuan kita dengan bulan Ramadhan tentu bukan sebuah hal yang sia-sia dan tanpa makna, ketika Allah pertemukan kita kembali dengan Ramadhan, sadarilah bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dengan segala rahmat dan karuniaNya sedang menginginkan kebaikan bagi kita; manusia.
Sadari, lalu mintalah kepada Allah untuk menghidupkan kembali hati yang telah mati. Sebab Al-Quran adalah bacaan yang secara fitrah dapat menyentuh hati-hati pembacanya. Tanpa perlu latar belakang keilmuan khusus atau pembelajaran yang panjang, Allah mudahkan hati yang hidup untuk tersentuh oleh Al-Quran.
Apapun keresahan, pertanyaan dan keraguanmu; jawabannya selalu ada disana. Yang perlu kau lakukan hanyalah “menghidupkan” hati dan mulai mencari.
“Sebab yang kau cari, mencarimu” — Rumi
ps. ditulis setelah menyimak kajian YNTV.
8 notes · View notes
auliasalsabilamp · 2 years ago
Text
Cerita I'tikaf Ramadhan
Sharing cerita i'tikaf Aulia di 10 malam terakhir ramadhan 1444 H. Semoga ada hikmah yang bisa di ambil untuk pembelajaran.
Bulan ramadhan tahun ini aku lakukan full di Bandung. Alasan utamanya karena aku masih memiliki jadwal kelas offline perkuliahan dan di semester ini alhamdulillah aku juga harus fokus menyusun proposal tesis.
Aku sendiri sangat excited menjalani ramadhan tahun ini karena untuk pertama kalinya aku bisa melakukan i'tikaf. Ramadhan di Bandung terasa sangat menyenangkan, vibesnya mungkin tidak jauh berbeda dengan Madinah dan Makkah. Hanya saja ini versi lokal.
Tumblr media
Jl. Saninten No.2, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Aku memilih Masjid Al Lathiif sebagai tempat i'tikaf karena jaraknya tidak begitu jauh dari kosan di Antapani. Alasan lain karena jamaah masjidnya di dominasi oleh pemuda. Jamaah Masjid Al Lathiif kebanyakan berasal dari pemuda mahasiswa yang sedang berkuliah di Bandung dan daerah sekitarnya.
Aku mulai i'tikaf di tanggal 11 April atau 20 ramadhan, tepatnya di malam ke 21 ramadhan. Malam ganjil pertama di 10 malam terakhir ramadhan.
Selama mengikuti i'tikaf di Masjid Al Lathiif, pelayanan yang di berikan oleh pihak DKM sangat baik. Kami yang menjadi jamaah mendapatkan voucher untuk penukaran makan sahur, kami juga mendapatkan ilmu dari beberapa rangkaian kajian. Pertama, kajian yang dilakukan sebelum sholat tarawih. Kedua, kajian yang dilakukan saat muhasabah diri sebelum istirahat untuk tidur. Ketiga, kajian yang dilakukan setelah sholat subuh. Selain itu, jika ada jamaah datang sebelum waktu berbuka puasa akan mendapatkan free takjil dan makan berat untuk berbuka.
DKM Masjid Al Lathiif juga memberikan pelayanan kelas pengembangan skill untuk para jamaah. Rangkaian kelas pengembangan skill di beri nama "Sharing is Caring".
Tumblr media
Gambar di ambil di google maps
Foto di atas adalah kondisi i'tikaf di Masjid Al-Lathiif. Jamaah i'tikaf banyak yang sholat hingga ke area luar masjid. Masya Allah, vibes ini yang aku jelaskan di awal, tidak jauh berbeda dengan Madinah dan Makkah, namun vibes ini versi lokal Bandung.
Masjid Al Lathiif adalah bukti perjuangan dakwah yang di syiarkan oleh Ustadz Hanan Attaki, Lc. dan teman-teman team Shift Media. Awal mula masjid ini menjadi terkenal seperti sekarang berkat perjuangan dakwah yang di pimpin oleh Ustadz Hanan Attaki, Lc. Target dakwah yang di fokuskan oleh Ustadz memang pemuda Bandung. Alhamdulillah berkat kerja keras Ustadz, sekarang buktinya sudah berbuah manis.
Ustadz Hanan dan team Shift Media sekarang sudah hijrah tempat di Pesan Trend, di daerah Ujung Berung, Bandung. Tujuan utamanya agar semua masjid yang ada di Bandung bisa hidup dan aktif menyebarkan kebermanfaatan. Aktif melayani ummat dan membantu menyelesaikan problem ummat.
Saat sedang menjalani i'tikaf di Masjid Al Lathiif, alhamdulillah aku sendiri merasa lebih semangat dalam beribadah. Baik itu ibadah tilawah Al-Qur'an, ibadah sholat sunnah, ibadah sedekah, ibadah tholabul ilmi, dan ibadah yang lainnya. Semua ibadah dilakukan dengan hati yang ikhlas dan dengan rasa bahagia.
Di moment i'tikaf ini, Allah juga mengabulkan salah satu doaku. Aku berdoa "Semoga Allah selalu menjaga lingkungan pergaulanku dan semoga Allah selalu memberikan aku teman yang memiliki sifat shalih dan shalihah". Selama 3 hari aku melakukan i'tikaf, aku sudah berkenalan dan berteman dengan banyak teman-teman shalihah. Bahkan kita sampai saling tukar dan save nomer whatsapp. Masya Allah, jika bukan karena pertolongan Allah tidak akan bisa terkabul.
Doakan aku ya teman-teman agar istiqomah dalam melakukan ibadah i'tikaf di 10 malam terakhir ramadhan. Semoga di ramadhan tahun ini, aku dan kalian yang membaca postingan ini mendapatkan ampunan dari Allah dan pahala malam Lailatul Qadr.
Jumat, 23 Ramadhan 1444 H | 14 April 2023.
8 notes · View notes
hai-cahaya · 2 years ago
Text
Lagi ada di fase memanfaatkan fitur "hanya bagikan dengan.." di pengaturan story WhatsApp.
Sebelum-sebelumnya jarang sekali menggunakan fitur ini. Karena tiap bikin story, story yang umum-umum aja. Aman dibaca untuk siapa saja~ termasuk sodara, pakde-budhe, temen-temen dari yang akrab sampe yang jarang sekali bertegur sapa di sosmed.
Saat ini, lagi pengen mengisolasi diri dari siapapun di sosmed --utamanya WhatsApp. Pengen berhubungan dengan orang-orang terdekat saja, yang udah bener-bener kenal, tau banyak kurang dan lebihku. Jadi, mau bikin story apapun, ntah itu alay - galau - ga jelas - dll dll aku tidak peduli wkwk
Dan ternyata hasilnya enak bangettt hihi merasa aman, merasa bisa berekspresi apa aja. Dan yang lebih penting bisa lebih merekatkan lagi sama temen-temen deket yang udah lama nggak ngobrol dalem sama mereka.
Beberapa bulan terakhir perasaan rasanya nano-nano sekali. Diajak roller coaster. Tapi, alhamdulillah, alhamdulillah. Bagaimanapun keadaannya harus senantiasa disyukuri. Senantiasa ada banyak pembelajaran di dalamnya.
Hari ini dapet tulisan yang bagus di Tumblr. Share ah, biar bisa dibaca ulang kalo perasaan sedang nano-nano lagi.
Tumblr media
Semoga senantiasa Allah temani disetiap keadaan, disetiap rasa yang Ia beri.
Glenmore, 15 April 2023 | Malam 25 Ramadhan 1444H - 22.07 *Nulis sambil nungguin orang yang lagi milih-milih baju di toko.
4 notes · View notes
mencobaberakal · 2 years ago
Text
Kepekaan Alam
Beberapa bulan ke belakang, saya cukup sering menemui orang-orang yang baik secara langsung maupun tidak langsung menegur saya untuk kembali bangun dan mempertanyakan, sudah seberapa peka saya dengan tanda-tanda alam di sekitar? Seperti kegiatan savioranger pada akhir bulan Januari, yang mengajak saya memperhatikan apa-apa yang dilihat di sepanjang perjalanan menuju Cimenyan. Juga kegiatan lokatalks WSUD di hari ini dengan cerita pembicara tentang betapa sangat bergantungnya manusia zaman dahulu dengan alam, betapa pekanya mereka menemukan musim tertentu berbekal pembacaan terhadap hikmah alam, begitupun dengan konsep kepekaan terhadap air yang saat ini banyak digaungkan untuk diterapkan, desain kota peka air.
Seperti saat berada di satu titik dalam garis rutinitas harian, saya seakan mendapat pertanyaan. Sudah seperhatian apa saya dengan fenomena yang diizinkan hinggap di depan mata saya? Seberapa sering saya memperhatikan sebab musabab dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan? Pernahkah saya berhenti sejenak untuk memikirkan tanda-tanda yang berkelindan tersebut?
Di sisi lain, saya akui, akhir-akhir ini sudah cukup sering saya kehilangan momen untuk lebih peka terhadap wisdom yang Allah kasih dalam satu hari, seperti tenggelam dalam kenikmatan demi kenikmatan, sampai melupakan sudah belajar apa sebenarnya saya dari 24 jam waktu yang Allah kasih secara cuma-cuma. Saya kembali mempertanyakan, kemana semua renungan-renungan pembelajaran yang biasa saya tangkap dengan mudah untuk menjadi bekal melanjutkan perjalanan. Lantas, apa yang harus saya lakukan? Saya merasa (dan tervalidasi oleh nasihat di hari ini), bahwa salah satu trigger yang menjadi penyebabnya adalah, mulai jauhnya saya dengan Al-Quran. Rutinitas yang dulunya seperti sahabat, lambat laun hanya dibaca tanpa rasa, hanya dilantunkan sekedarnya. Beruntung saya masih dikelilingi ruang-ruang yang mengingatkan saya terhadap pentingnya menumbuhkan peka. Beruntung saya diingatkan dengan cerita terkait ilmuwan-ilmuwan islam yang menggeluti teori karena tertrigger Al-Qur’an, bagaimana mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan scientific dalam membaca hikmah alam.
Dan hari ini saya mencoba belajar, bahwa kepekaan adalah sesuatu yang harus dilatih secara terus menerus dan diistiqomahkan. Ngga bisa ia dibangun hanya dalam satu malam, ada fase panjang yang perlu dilalui untuk menemuinya, ada proses yang perlu dicermati untuk meningkatkan kualitas kepekaan kita, salah satunya adalah dengan tidak melupakan sumber dari segala sumber, sumber dari bagaimana kita diberikan nikmat kemudahan untuk lebih peka membaca alam, membaca tanda-tanda kebesaran-Nya. Dan untuk melalui proses tersebut, perlu dimulai dari diri sendiri.
Karena sebesar-besarnya usaha, aktor yang paling penting dalam menjadikan usaha tersebut menjadi sukses, adalah dimulai dari diri sendiri.
180323 (H-4 Ramadhan). Ditulis untuk mengingatkan saya agar lebih peka dengan alam. Ditulis dalam proses mencari kepekaan.
3 notes · View notes
kmandala · 7 hours ago
Text
0 notes
locusonline · 23 days ago
Text
Pemerintah Siapkan Konsep Pembelajaran Khusus Selama Ramadhan 2025, DPR Ingatkan Kearifan Lokal
LOCUSONLINE, JAKARTA – Pemerintah Siapkan Konsep Pembelajaran Khusus Selama Ramadhan 2025: Pemerintah memastikan bahwa pembelajaran di sekolah akan tetap berlangsung selama bulan Ramadhan 2025. Minggu, 19 Januari 2025 Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan konsep pembelajaran khusus untuk dijalankan selama bulan…
0 notes
ambuschool · 8 months ago
Text
Merajut Harapan
Tadi pagi, kami mengawali segala kehebohan menyiapkan makanan, menyiapkan hannah sekolah, smapai harus orientation di sekolah baru hannah dan akhirnya nge-drop hannah ke childcare, terus @giandarsthoughts ngajak "makan siang bareng, yuk?!" JUJUR SENENG BGT WKWKWKWK. Rasanya udh lama banget gak punya waktu berdua aja yang berdua bisa ngobrol gitu. Setelah scrolling akhirnya memutuskan untuk ngopi aja di Hay Market deket kampus dan kita ngobrol banyak disana.
Jujur, huft.. pernikahan itu adalah sesuatu hal yg harus diusahakan, dipertahanakan.. gak mudah. Dan salah satu caranya, buatku adalah banyak2 ngobrol dan align tentang banyak hal.
Tadi bahas tentang rencana mas mogi untuk pekerjaan kedepannya, bahas rencana mau pindah rumah tahun depan, bahas tentang rencana mau cari kerjaan di luar indonesia setelah selesai sekolah. anxious tapi setelah badai bulan ramadhan kemarin, di bulan-bulan ini hati jauhhhh lebih tenang. Udah lebih bisa menerima, udh lebih bisa pasrah dan alhamdulillah udh ada setitik-titik jawaban.
Hannah alhamdulillah udh mulai akan full day childcare hari senin-jumat, mengurangi kegilaanku karena sering banget harus mengorbankan kuliah di hari kamis dan jumat. Mas mogi udh mulai bertambah hari kerjanya walau belum full time. Fyuh.. dan akupun mulai kaya agak lebih santai menghadapi hutang2 ini.
Jujur, agak anxious banget dengan segala assignment dan perkuliahan, tapi ku juga mengafirmasi diri bahwa hidup di Australia ini perlu sedikit dinikmati juga, bukan hanya tentang akademik :")
jujur pengen banget punya GPA yang bagus dan cum laude kaya mas mogi, tapi dengan standard unimelb yang tinggi ku kaya cukup pasrah. Ku gak ngoyo lagi mau punya GPA bagus. Aku cukup berusaha lebih baik dari diriku di S1 aja. Hidupku di Australia ini gak cuman tentang diriku, tapi juga tentang anak dan suamiku. Jadi aku perlu menurunkan ekspektasi, juga standard.
Jadi, targetku ya bener2 belajar aja untuk sesuatu hal di kemudian hari. Nilai bukan jadi targetku lagi. Semoga Allah ridho dengan keputusan ini. Semoga bukan "mengurangi" semangat tapi lebih kembali ke mengukur dan menyesuaikan value diri dan keluarga.
Huhuhu terima kasih yaa Ya Allah engkau sudah berikan kami kesempatan sampai disini. Merasakan tinggal di salah satu kota paling liveable. Hannah merasakan pendidikan kelas international. Aku juga mendapatkan pembelajaran di salah satu tempat pendidikan terbaik di dunia. Yang kami inginkan memang belajar dari sedikit ilmumu, nilai bukan jadi yg utama. Semoga apa yg kami usahakan lebih besar nilainya yaitu bernilai ibadah :")
0 notes
farisha07 · 10 months ago
Text
Satu Hari Satu Cerita #CeritaRamadhan29
RENUNGAN AKHIR RAMADHAN. Tak terasa bulan suci Ramadhan akan berlalu. Begitu dinanti-nantikannya bulan ini, hingga saat menjelang kepergiannya, kita merasakan kesedihan dan kehilangan. Suasana Ramadhan memang berbeda, ada sahur, berbuka, shalat tarawih dan witir, shalat malam, tadarrus Al-Qur`an, dan sebagainya. Semangat ibadah menjadi meningkat, semangat sosial pun demikian.
Di penghujung Ramadhan ini, izinkan diri kita merenung sejenak. Apa yang sudah kita lakukan untuk mengisi bulan Ramadhan ini? Apakah puasa kita, tadarrus Al-Qur`an kita sudah maksimal? Apakah sudah terisi dengan kegiatan, amal ibadah kebaikan, ataukah masih dengan ego kita melakukan hal-hal yang kurang Allah sukai? Apakah kita menikmati detik demi detik indahnya kehadiran bulan suci Ramadhan? Atauah kita terlena dengan gemerlap dan fananya dunia, tak memandang sedang di bulan Ramadhan atau tidak?
Lihat kembali menu Ramadhan yang sudah kita buat? Apakah terisi semua, apakah sebagian bolong, atau bahkan banyak yang tak terisi? Dari sini, sebagaimana yang sudah pernah disampaikan di tulisan ke 15, kita bisa melihat kembali apakah menu yang kita buat untuk seterusnya bisa dilanjutkan, diganti dengan yang mungkin kita lebih mampu lakukan.
Lebih jauh dari ini, tengok hati kita. Apakah hati kita sedih ditinggalkan Ramadhan? Sebaliknya, apakah kita merasa biasa-biasa saja? Apakah kita senang Ramadhan pergi? Kita sering menengok hingga sekarang, diakhir-akhir Ramadhan – khususnya di negeri Indonesia ini – banyak masyarakat yang mulai memadati pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan lebaran, seperti pakaian baru, bahan-bahan masakan yang akan diolah untuk sajian lebaran. Sementara masjid-masjid dan mushalla-mushalla mulai sepi, shafnya mulai maju ke depan. Padahal, kita paham bahwa pahala shalat di malam sepuluh akhir Ramadhan itu lebih berlipat ganda dibandingkan malam-malam biasa. Tapi, kita tetap ingin memenuhi keinginan kita untuk perfomance serba baru di hari raya, tanpa sadar mengeyampingkan ibadah sunnah.
Akhir Ramadhan, adalah momentum penting bagi kita untuk introspeksi diri. Akhir Ramadhan, hendaknya kita memanfaatkannya dengan istiqomah melaksanakan ibadah dan amalan kebaikan. Jangan sampai ibadah kita yang dari awal sudah diupayakan untuk dilakukan tergerus dengan keinginan mempersiapkan hari raya Idul Fitri. Ramadhan adalah bulan pendidikan, bulan menanam bibit kebaikan, yang semoga bisa terus dilanjutkan di 11 bulan berikutnya. Dengan pembelajaran di bulan Ramadhan, diharapkan kita akan terbiasa melaksanakan ibadah dan amal kebaikan di bulan-bulan selanjutnya. Hingga bertemu Ramadhan berikutnya, semoga ibadah dan amal kebaikan kita terus terjaga oleh Allah SWT.
Ramadhan memang akan selalu datang dan pergi, namun kita tak pernah tahu apakah kita bisa merasakan kembali hangat hadirnya atau tidak. Tapi, kita iringi doa semoga Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk kita bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya. Satu hal lagi yang tak boleh lupa, berterimakasihlah dengan Ramadhan, berterima kasih atas segala pembelajarannya, memohon maaf atas segala kekurangan kita selama beribadah di dalamnya.
Ramadhan, maafkan kami, terima kasih banyak. Selamat jalan, semoga kita bertemu lagi, wahai Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan.
0 notes
ainayyahnurfauzih · 10 months ago
Text
Tentang Iltizam
Tak terasa betul waktu berlalu, Ramadhaan bulan kemuliaan kembali meninggalkan kami. Yaa Rabb Ballighna Ramadhaan. Kendati kualitas amalan di Ramadhan kali ini tidak begitu optimal (menurut saya) di sisi lain banyak pengalaman baru dan pembelajaran yang saya temukan di Ramadhaan 1445 H ini. Tentang Iltizam, Jauh sebelum berada pada titik ini, biar kupahamkan sedikit makna "Iltizam" yang saya maksud. Defenisi iltizam menurut bahasa adalah berpegang teguh, memeluk, menempel dengan sesuatu. Mewajibkan sesuatu pada dirinya. Sedang ditinjau dari segi istilah Iltizam ialah suatu transaksi yang munculnya atau berakhirnya suatu hak katas kehendak pribadi ataupun kehendak orang lain. 29 Ramadhaan beberapa tahun silam. Saya menerima dengan niat baik, untuk melanjutkan proses perjalanan dakwah jamaah yang sekarang sedang kujalani. Jalan kemuliaan ini tentu tidak senantiasa mulus jalannya, silih berganti ujian diperhadapkan oleh-Nya. dan disisi lain agar melihat sebagaimana kuat para hamilud-da'wah ini bertahan dalam perjuangan ini. Memilih berada pada jalan perjuangan berarti harus siap terikat pada suatu 'komitmen' ketaatan dengan Rabbul izzati. Kurang lebih menapaki jalan dakwah dengan berbagai amanah. Tentu sebagai pengemban yang juga manusia biasa tak luput dari kesalahan. Termasuk dalam hal 'komitmen'/ iltizam ini. Tulisan ini hanya sebagai pelipur lara. Sebab tentang iltizam atau 'komitmen' beberapa hari terakhir ini saya merasa terhantui dosa. saya merasa telah mengambil hak ruhiyah para mad'u dengan dalih kepentingan pribadi. Astaghfirullah... Tentang Iltizam, sewaktu bimbingan pada ustadz Firman, beliau sempat menyinggung tentang iltizam pada alur penelitianku. "Iltizam ini kan bagian dari syakhsiyah Islam". Seketika saya teringat betul keterkaitan dua kata ini dalam perjalanan dakwah yang saya jalani. Tentang Iltizam, sempat terlintas dalam benak, apakah ada orang lain selain saya yang lalai dalam menjaga kualitas iltizam sedang dirinya dalam keadaan tidak stabil? oh atau ini hanya pertanyaan perasaan yang butuh dikasihani dan dibela?
Tentang iltizam, Selama dalam lingkaran pertemanan yang Allaah ridho atas itu, maka iltizam akan selalu serasi dengan sentilan-sentilan yang tidak perlu kita kemas untuk diolah sebagai rasa yang lain melainkan sebagai kayu bakar yang senantiasa mengundang api semangat untuk berbenah. one day, hard times will be over and everything will pay off. Mohon maaf lahir dan bathin, Taqabalallaahu minna wamingkum; shiyaamanaa washiyaamakum. [Ainfzh,01 Syawwal 1445 H]
0 notes
rumahzakat-cilegon · 11 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Aktivitas Mengaji di Rumah Quran Selama Ramadhan
Pandeglang, (16/03/2024) 
Ramadhan merupakan bulan Al Qur'an yang di dalamnya terdapat banyak kemuliaan. Rumah Quran Mulia yang belokasi di Kp. Baturjaya RT.02/RW.03 Desa Ciinjuk Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang mengoptimalkan ramadhan dengan tadarus Al Quran tiap sore setelah ashar. 
Alhamdulillah selama puasa anak-anak antusias mengaji dengan membawa quran atau juz amma dari rumah masing-masing. Medel pembelajaran ada lebih ke tutor sebaya agar masing-masing anak bisa saling melengkapi dan bila sudah siap bisa tasmi langsung kepada pembimbing. 
Terima kasih Rumah Zakat atas support dan bantuannya untuk melahirkan generasi Qurani. 
rumahzakat
relawaninspirasi
desaberdaya
rumahqur'an
programpendidikan
bersamawujudkanmanfaathebat
0 notes
mutiarafirdaus · 2 years ago
Text
Harapan Hari Sebelas
Sabtu-Ahad di tanggal 1-2 April kemarin diadakan tasmi' 30 juz selama dua hari oleh para huffazh di Masjid Al Mudzakaroh, Jakarta Timur.
Mereka juga orang yang sama di tahun lalu yang melaksanakan tasmi' 30 juz, hanya saja tahun kemarin diadakan selama 3 hari. Tradisi tasmi' 30 juz selama 2-3 hari sudah rutin diadakan pada bulan Ramadhan.
Orang-orang disekitar masjid itu mendeklarasikan wilayahnya menjadi Kampung Qur'an.
Karena tak hanya memiliki masjid dengan ragam proyek penunjang pembelajaran Quran, tapi berjamur juga Sekolah Quran bagi anak anak usia SD dan Lembaga Pembelajaran Quran disana.
Kegiatan itu berjalan dengan tenang, syahdu, dan mengharukan. Rasa rasanya tidak ingin sudahan dari majelis itu. Geliat semangat orang-orang saling menular dan membesar.
Hingga di akhir khataman, menjelang berbuka puasa diisi oleh kultum oleh ayah dari dua orang peserta tasmi' itu. Sebelum kultum itu juga diisi doa khataman dari ayah salah satu peserta tasmi' yang merupakan guru dari mereka.
Kombinasi ayah anak yang mencintai interaksi dengan Quran tergambar di deret depan masjid.
"Bapak Ibu sekalian, mau tidak memiliki anak seperti ini?"
Sontak jamaah menjawab, "Mauu!"
"Jika ingin punya anak yang dekat dengan Quran, kuat berinteraksi bersama Quran, orangtuanya harus terlebih dahulu semangat untuk melakukan kegiatan bersama Quran! Ayah Ibunya harus kuat berlama lama dengan Quran!
Saya itu dulu mendaftarkan anak anak ikut dauroh Quran, saya ikut daftar juga. Menemani mereka sama sama jadi peserta dauroh. Agar anak merasa semangat karena dibersamai.
Dan kegiatan tasmi ini, walaupun anak yang tasmi tapi juga orangtuanya harus ikut menyimak.
Harus saling dukung di keluarga dan masyarakat agar generasi kita selanjutnya menjadi orang orang yang mencintai interaksi dengan Quran.
Dan patutlah adanya regenerasi peserta tasmi' agar bermunculan kader kader qurani baru.
Semangat ini harus kita jaga. Semangat ini harus kita rawat dan lestarikan. Semangat ini harus kita wariskan kepada anak cucu kita mendatang!"
Begitu banyak orang orang yang tahun demi tahun terlewati tapi bacaan Quran belum juga khatam.
Sedangkan mereka, memberi wasilah agar orang orang bisa mengkhatamkan Quran dalam waktu dua hari, dari pagi hingga menjelang maghrib. Dengan bacaan yang fasih dan tartil.
Dan kelancaran hafalan di hari itu pastinya buah dari konsisten menjaga wirid murojaah setiap harinya. Ketelitian membedakan ayat mutasyabihat di ragam surat.
Juga penjagaan hukum tajwid agar tak menjadi kesalahan baca. Dan menjaga diri dari ragam maksiat yang siap menjerat anak muda dari berbagai arah.
Harapannya, semoga Allah jaga mereka selalu sebagai teladan bagi para pemuda/i untuk semakin giat menjaga hafalan, meningkatkan kualitas bacaan, dan bertanggungjawab terhadap hafalan yang dimiliki.
Dan semoga bisa menjadi pribadi yang istiqomah menjaga wirid murojaah agar kelak bisa tasmi di hadapan Rabb Semesta Alam dengan tartil, sebagaimana di dunia
#RamadhanPenuhHarapan
9 notes · View notes
nafidzatulilmi · 11 months ago
Text
RAMADHAN DAY 7
17-18 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim..
Hari ke 7 hijriyah bulan Ramadhan. Formasi buka puasa kali ini tak hanya bersama bude dan pakde, namun juga ada mas Ismu. Sepupu saya / anak kedua pakde & bude yang tiap pekan biasanya mampir ke rumah dan kali ini tidak bareng istrinya. Eh tidak juga ya. Pakde berbuka puasa di masjid. Suasana tarawih pun normal di Masjid Jami' Istiqomah, Komplek Reni Jaya, Pamulang. Malam harinya selepas tarawih, saya melanjutkan sesi interview untuk calon volunteer FIM Tangerang. Cavol kali ini adalah mahasiswa Univ. Budi Luhur. Well, menjadi interviewer juga menjadikan bahan pembelajaran bagi diri sendiri dalam memahami karakter orang lain dan menumbuhkan rasa empati. Belajar untuk akrab dengan wajah-wajah baru yang memiliki semangat tinggi untuk self-improvement.
Tumblr media
Setelah sesi interview, setelah memberi penilaian, saya sempat berbincang dengan ibu presiden FIM Tangerang, Mamay, yang kala itu mrmang kita berdua yang menginterview cavol. Mempertanyakan kondisi Mamay & Rahmah setelah tongkat kepemimpinan FIM Tangerang dipegang mereka. Apa daya, meski diriku hanyalah seorang anggota divisi, namun rasa tanggungjawabku untuk menjaga FIM Tangerang masih ada. Merawat rumah kecil sudah menjadi tugaslu sebab disinilah tempatku bertumbuh dan menutup lubang kesepian dulu. Akhirnya kami pun berbincang terkait kondisi "rumah" ini. Dan tentunya menanyakan kondisi kabar mereka secara psikis, ruhiyah, dan lain-lain. Benar saja. Feelingku mereka ada sedikit kesulitan dan kekhawatiran, yang rupanya terbawa hingga mimpi. Hati tergerak untuk bisa menguatkan mereka. Mungkin karena perasaan dan sudah cukup lama merawat FIM Tangerang ini lah yang membuat diri ini masih bisa bertahan cukup lama. Semoga Allah kuatkan kita dan tolong kita ya. Semangat buat kalian may & amah.
Tumblr media
Dinihari pukul 01.45 terbangun. Tiba-tiba banyak japri masuk ke saya dari rekan-rekan saya. Apa itu? Mengabarkan kalau tim favorit saya kalah oleh tim yang saya tak suka. 🤣 Liverpool kalah lawan Emyu dengan tragis. Hahah. Pantes ya bangun tidur tak tenang. Anyway, ini biasa ya kita saling bantering di ranah orang yang suka sepakbola, dan tak ada yang baper. Bawa asik.
Tumblr media
Waktu sahur selepas qiyamul lail. Saya, pakde, dan bude seperti biasa. Makan bersama sembari menonton Para Pencari Tuhan. 🤣 Rutinitas yang sudah tiap tahun dilakukan. Memanfaatkan momen bersama, kelak takdir di masa depan nanti ini akan jadi momen yang sangat dirindukan, bahkan dengan usia pakde dan bude yang sudah uzur. Penting bagiku membersamai mereka. Selepas shalat subuh berjama'ah, salah satu aktivitas bude selama weekday di rumah adalah menjadi guru ngaji bagi salah satu ibu-ibu yang berniat belajar baca Qur'an. MasyaAllah.... kagum dengan semangat beliau yang masih semangat belajar melancarkan bacaan Qur'an meski usia sudah tak muda. Sayangnya di waktu yang bersamaan saya disibukkan dengan persiapan berangkat kerja ke sekolah. Sambil berpamitan tibatiba bude mengusap kepalaku & sambil tersenyum, mendoakan beberapa do'a. Sekejap air mata pun langsung mengalir bahkan setelah berangkat juga. FYI : bude satu-satunya orang yang bisa bikin saya langsung menangis kalau kepalaku diusap. Bude sudah menganggap saya sebagai anaknya, semenjak kedua anaknya sudah menikah. 😭 Pernah membayangkan dan berpikir atas sebuah takdir di masa depan yang sampai sekarang akan menaruh diri saya ke titik terendah dalam hidup, dan itu berkaitan dengan bude. Dalam pikiran pagi itu adalah rasa syukur atas do'a-do'a orang terdekat dan rasa keheranan karena tumben-tumbennya bude bersikap seperti itu ketika saya pamit berangkat kerja. Ngerasa kayak, di hari senin ini ada sesuatu yang hadir. Selama di perjalanan menuju kantor pun rasa rasa tak tenang dan bawaannya mau nangis aja gitu.
Baik, hari senin ini kelas 9 ada ujian Try Out, sementara untuk level 7 dan 8 melakukan pembelajaran seperti biasa, hanya saja ada perubahan jadwal dan durasi belajar selama bulan Ramadhan. Anak-anak semua sudah pulang ba'da zuhur, dan karena hari ini kelas 9 Try Out, saya hanya mengajar 1 kelas saja. Di masa-masa luang, diriku bersama Ust. Ade dan Ust. Yosep mendiskusikan proposal agenda Yaumun Ma'al Qur'an, menyempurnakan berbagai konsep. Ruang guru ikhwan lantai 3 memang jadi tempat yang nyaman dengan perbincangan dan diskusi yang cair, dan tentunya tawa canda lepas yang selalu ada tiap harinya. Lingkungan yang masyaAllah saya syukuri. Tempat hasil perjuangan ikhtiar memperjuangkan karir. Hari senin ini kami tidak pulang pukul 14.00 WIB, sebab ada rapat pleno menentukan fiksasi nilai rapot tengah semester yang berlangsung sangaat lama. Dua level saja dimulai dari jam 13.00 baru selesai pukul 17.00 WIB. Level kelas 9 akan dilanjutkan esok hari. Bertempat di ruang komputer, rapat ini yang membuat cukup alot adalah breakdown nilai setiap mata pelajaran dari tiap kelas.
Tumblr media
Qadarullah ibu Kepsek dan jajaran tim management SMPIT hari itu juga mengadakan ifthor jama'i unit SMP, untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah sekaligus do'a bersama untuk akreditasi, kelulusan, dan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Agenda berbuka puasa bersama ini juga turut mengundang pegawai yayasan yang dulu pernah bekerja di SMPIT namun sekarang ditempatkan di unit lain yayasan. Suasana hangat dan cair pun terasa. Termasuk ketika tausiyah dan almatsurat bersama. Semakin menguatkan rasa syukur saya yang telah Allah tempatkan di lingkungan ini. Tempat terbaik. Semoga Allah kuatkan selalu untuk istiqomah membersamai keluarga besar SMPIT UQD ini.
Wallahu a'lam bishowwab.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
safurahimawari · 2 years ago
Text
Berhenti sejenak
Take a space. Nor for stop, but preparing for the destiny ahead
Dan sampai sejenak pada diantara bulan haram. Saat kemarin di awal ramadhan, saat ingin untuk benar-benar ambil waktumu sendiri, berfokus untuk hanya bersama-Nya. Namun, cerita dari-Nya berbeda. Dua bulan Dia lalukan pada hal yang tak sama sekali direncanakan. Ia lewatkan lagi pada hal yang dapat menjadi pembelajaran. Benarlah, tidak ada yang diciptakan-Nya dengan sia-sia.
Bulan-bulan haram ini, aku ingin benar-benar hanya berfokus pada-Nya. Awal dzulqo'dah, cerita yang mungkin akan diingat. Ternyata kau belum cukup siap! banyak sekali hal yang masih perlu untuk diilmui dan diamalkan, banyak waktumu yang ia sediakan kembali untuk bakti kepada orang-orang sekitar yang menyayangimu. Banyak kesempatan lagi untuk memanjatkan doa-doa. Belajar lagi untuk hidup lebih disiplin, perhatikan lagi untuk ikhtiar hidup lebih sehat !
Ahh, sangat bersyukur. Jika karena bukan ini dan juga karena bukan hidayahNya, untaian kata-kata dan lantunan al-quran, dzikir pagi-petangku, jarang sekali membuat mudahnya hati untuk bergetar dan menjatuhkan air mata. Kalau bukan karena ini, sungguh sulit untuk benar-benar khusyuk pada sepertiga malam.
Dan ini hal yang sangat worth-it untuk dilalui jika imbalannya untuk lebih dekat dengan-Mu.
Bukan untuk berhenti, namun ambil waktu untuk diri sendiri, belajar lagi, dan saatnya nanti untuk siap ikhtiar kembali. Kurang lebih masih ada dua bulan haram yang tersisa. Manfaatkan, untuk mendapat hal-hal yang tidak terduga dari-Nya dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang dapat kuandalkan hanyalah doa dan tawakal kepada-Nya.
Semangat :D
0 notes
kalembut · 2 years ago
Text
🎧 🚡Harapan yang Tidak Realistis ??🚡 🎧
Hari ini,, aku berada di puncak kekesalan... Sepertinya sih begitu.... 🤦‍♀️💆‍♀️
"Kak,, kakak sengaja,,...??? Kakak sengaja nyalahin bacaannya....? " Tanyaku pada anak² tahsin yang telah menamatkan jilid 5 dan 6 ummi.....
"Enggak,,buu"... Jawabnya.....
Tantangan banget kan yaa, mengajar pada anak2.....
Atau ekpekstasi aku terlalu tinggi kali yaa...?? Ngeliat anak seusianya tampil di hafiz di rcti ketika ramadhan.... Atau bahkan ngeliat kawan yang di kelasnya,, sudah lancar dan semahir itu dalam tahsin.....
Selama tiga bulan,, setiap bacaan panjang pendek dan dengungnya harus di koreksi.... Setiap hari itu² saja yang harus di ingatkan.... Dan setiap hari itu juga,, kakak dan abg selalu lupa dengan koreksi yang ia terima....
Kembali aku bertanya... "Kakak sengajaa,,, baca baca huruf " Yaa" Sebagai "taa".... Baca khuruf " Kho sebagai jaa".....
"Enggaaaak buuuu".. Ia menjawab dengan wajah memelas....
Wajah memelasnya menjelaskan padaku....
🐺"Dindaaa,, tak semua orang mempunyai daya tangkap yang sama dalam proses pembelajaran"... 🐺
Lalu kembali aku bertanyaa...
"Kakak ada mengulang di rumah... "???.
"Enggk ada buu,, mamak kakak sibukk,, ayah kakak kerja"......
Semua jawaban hampir punya jawaban yang sama....
🐺"Dindaaa... Pola asuh,,, kondisi keluarga,, seseorang tak semua seideal yang ada di benak kita, jadi bagaimana berharap mendapat hasil yang sama...? "
Harapan itulah yang keterlaluan dindaa.....
Berharap semua pintar dan ideal.... Sedangkan kondisi setiap orang tak sama.....
Walaupun sebenarnya,, jika mendengar penuturan anak² yang di bersamai oleh orang tua saat belajar.... Maka memang hasil belajarnya sesuai dengan apa yang kita harapkan.....
Tapi hal itu kan di luar kapasitasmu duhai dinda.....
Maka,, pada hal itu,, sabarmu lah yang harus di kuatkan.... Gigihmu lah yang harus di kedepankan..... Menyadari bahwa kondisi seseorang tak bisa sama.. Maka jangan berekspektasi sama pada setiap orang.... Beberapa hal memang harus ada yang kita maklumi.... Jika anak² hafiz rcti bahkan membuatmu minder,,, tetap ada anak² yang membutuhkan gigihnya seorang guru lebih kuat lagi..... "
Dindaa,, akan selalu ada kondisi seseorang yang membuat kita minder lalu termotivasi,, dan selalu ada kondisi seseorang lamban,, hingga membutuhkan kegigihan yang lebih lagi.....
Ekspektasi.... Ekspektasi itulah yang tak pada tempatnya...... sehingga berbuah kekesalan pada siapapun yang menanamnya.....
Lahaula wala quwwata illa billah... 😌
0 notes