#nama anak perempuan 2 kata jawa
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nama Bayi Perempuan 2 Kata Jawa Paling Lengkap
Nama Bayi Perempuan 2 Kata Jawa – namaanakperempuan.net. Bun, kami sangat memahami, bahwa memilihkan nama bukanlah hal yang terbilang mudah. Sebagai orangtua tentunya Bunda ingin memberikan nama yang tak hanya terdengar indah namun juga mengandung filosofi tinggi bukan? Sehingga nanti namanya mampu menjadi doa terbaik untuk putri tercinta.
Nah kali ini kami telah memilihkan nama bayi perempuan 2…
View On WordPress
#nama anak perempuan 2 kata jawa#nama bayi perempuan dua kata jawa#nama bayi perempuan jawa 2 kata#nama bayi perempuan jawa 2 kata dan artinya#nama bayi perempuan jawa islami 2 kata#nama bayi perempuan jawa modern 2 kata#Pilihan Rangkaian Nama Bayi Perempuan 2 Kata Jawa#rangkaian nama bayi perempuan jawa 2 kata dan artinya
0 notes
Text
sekuat karma
Kuat. Itu namaku. Aku anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakakku yang pertama, perempuan, berjarak 7 tahun dariku bernama Siti Nurhayati. Seorang perempuan yang diharapkan menjadi cahaya di kehidupannya. Kakakku kedua, laki-laki, beda 5 tahun dariku bernama Fajar Prasetyo. Lelaki yang lahir di waktu fajar, yang penuh rasa setia.
Kuat. Sekali lagi Kuat, itu namaku. Simpel, sederhana, tegas dan tentunya kuat. Dari ejaannya saja sudah ketahuan artinya. Konon ibu sering sakit-sakitan ketika mengandungku selama hampir 10 bulan. Sehingga pas lahir, Bapak berinisatif memberikan nama Kuat.
“Itulah ibumu. Kuat menahan rasa sakit selama berbulan-bulan,” cerita Bapak ketika kutanya asal muasal namaku. Kalau nggak salah waktu itu ada tugas SD perihal arti nama diri.
Aiiih... sungguh besar rasa sayang Bapak pada Ibu.
“Eh, tapi Pak... kalau ibu kuat selama hamil aku trus aku lahir dengan selamat harusnya namaku Slamet dong pak, bukan Kuat,” aku mulai protes.
“Yowis... apa namamu mau diganti Slamet?” tanya Bapak santai.
Ya ampun Pak. Ya nggak gitu-gitu amat kali ya.. Kenapa dulu Bapak nggak kepikiran sebuah nama yang agak kerenan dikit. Masak kalah keren sama namanya mbak Siti atau Mas Fajar. Apalagi kalau dibandingkan dengan nama-nama temen sepermainan.
Meskipun kami tinggal di kampung, untuk urusan nama, orang tua kami tidak main-main. Dari yang nama Islami, penuh wawasan kebangsaan, kebarat-baratan semua ada. Sebutlah nama temen-temenku. Bambang Purnomo, kutebak mungkin lahirnya pas bulan lagi penuh bercahaya. Oriza Sativa, anak seorang penyuluh pertanian yang mungkin sehari-harinya berkutat dengan tanaman berbulir dan memperlakukannya seperti anak sendiri. Atau Syaiful Hadi, yang mungkin bapaknya sedikit kecewa karena berharap anaknya gagah berani, ternyata penakutnya minta ampun. Atau Cecep Mulyanto. Karena bapaknya ngefans dengan sosok Gorbachev, tapi demi mengakomodir suku si ibu, jadilah nama blasteran. Sunda-Jawa.
“Oiya pak, Kenapa namaku cuma Kuat?” tanyaku suatu saat. Masih sedikit bernada protes.
“Emang kenapa? Kurang bagus?” Bapak balik bertanya.
“Bagus sih Pak... Cuma kurang panjang,” kataku lagi. Toh dari kami bertiga hanya aku yang punya nama satu kata.
“Ooo... jadi kurang panjang tho?” Kalau di tambah kata cukup piye? Mau?” tanya Bapak lagi
“Maksud Bapak?”
“Ya itu namamu jadi Cukup Kuat. Mau?? Ahh... tapi nanggung artinya,” jawab Bapak sambil terkekeh.
Aku mencoba mencerna. Masak jadi Cukup Kuat sih. Apa kek yang agak kerenan dan up to date gitu. Kuat Pribadi, Wahyu Hidayat Kuat, Agus Susilo Kuat, Kuat Ahmad. Eh...ntar dieja Kuat Amat juga sama temen-temen.
“Buu... ini anakmu pengen namanya dipanjangin,” teriak Bapak membuyarkan rupa-rupa pilihan kata di otakku.
Ibu yang sedang di dapur tak lama menjawab,”Kuuuuaaaaatttt... sini bantu ibu nyuci piring. Tuhh dah dipanjangin namanya. Lebih dari 4 harokat.”
Bapak dan kedua kakakku sontak tertawa. Renyah sekali. Makin tertawa ketika melihat aku mulai berdiri dan bersungut-sungut ke arah dapur.
Akhirnya kuputuskan untuk kuat menerima nama Kuat. Nggak usah banyak protes kalau tiada artinya. Tetap saja tidak mengubah namamu menjadi Aliando atau Ferguso, pikirku.
***
Itu baru masalah nama. Belum masalah panggilan. Percuma namamu Agus tapi panggilanmu Gendut karena bodimu terlalu sehat. Nama Bambang Adi mendadak menjadi Bambang Gentolet. Bukan tampangnya yang mirip almarhum salah satu personil Srimulat itu. Bukan juga karena tingkahnya yang lucu seperti almarhum. Tapi ya begitulah suka-suka saja kasih tambahan nama. Atau nama Pipit. Mungil seperti burung pipit malah dipanggil pitpitan (sepedaan). Untung bukan merk sepeda yang jadi panggilannya. Poligon, United, Wimcycle, Brompton.
Namaku Kuat. Bukan lebih terkenal dengan nama Sangat Kuat atau Kuat Amat. Anak-anak tetangga sering memanggil dengan nama Kawat. Jauh api dari panggang. Jauh dekat tetap dipanggil Kawat. Wat...wat... menjadi familiar dengan Wat..wat... Kawat. Untung bukan cawat.
Kawat itu nama panggilan di temen-temen kampung. Ketika masuk SMP, panggilanku bertambah lagi. Makin kekinian dan kebarat-baratan. Maikel? Bukan. David? Bukan.
Ceritanya bermula di sini. Di kelas bahasa Inggris.
“Okey guys. Please introduce your self,” kata Bu Eni, Ibu guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Ini pertemuan pertama di kelas 1 SMP. Jaman itu, pelajaran bahasa Inggris baru diberikan di level SMP. Jadi macam aku yang kemampuan bahasanya terbatas, belajar bahasa asing hanya ada 2 kemungkinan, menjadi tertantang atau makin dipantang.
“Sekarang kamu yang duduk di ujung?” tunjuk Bu Guru sambil mengarahkan jari telunjuknya ke tempang duduk paling pojok belakang.
Aku yang sedang menyusun kata per kata mendadak kaget. Bujubuneng. Kenapa nunjuknya ngacak sih Bu?, protesku dalam hati.
Kuambil posisi terbaikku. Dan...
“My name is Strong. I have one brother and one sister,” kataku dengan rasa percaya diri luar biasa. Suara sedikit ngebass ditambah aksen yang rada cadel. Dibuat-buat.
Kelas diam sejenak. Dan sepersepuluh detik kemudian meledaklah tawa seisi kelas. Kecuali Bu Guru tentunya, yang masih sibuk mencari nama Strong di daftar absen.
Tapi jangan dikira panggilan Strong ini kebarat-baratan. Namanya lidah kampung. Strong pun menjadi Setrong. Sekali lagi Seeeeetrooong, Hedeuh.
Entah karena bercanda atau cuma ikut-ikutan, bapak, ibu dan kedua kakakku seolah latah dengan panggilanku. Ada di suatu masa memanggil nama Kawat, tetapi tak jarang nama Setrong yang terlontar. Awalnya aku pengen protes lagi, ahh... tapi biarlah. Itu hanya nama panggilan. Di akte lahir, di ijazah toh masih tertulis nama Kuat. Ya Kuat saja.
***
Nyatanya nama Kuat benarlah memberi kekuatan. Dari ketiga anak Bapak, akulah yang jarang sakit. Paling banter masuk angin atau keseleo. Kalau sekedar lecet, panu, gatal digigit serangga itu sudah jadi makanan harianku. Mbak Siti kalau kena debu sedikit saja langsung alerginya kumat. Bersin-bersin sepanjang hari. Mas Fajar beda lagi. Tiap makan yang berprotein tinggi sebangsa telur dan ikan laut langsung keluar kaligatanya. Tapi justru telur adalah lauk favoritnya. Kebayang kan? demi rasa kangen dengan gurihnya telur, pernah kupergokin dia makan telur ceplok tengah malam dengan sebutir antihistamin di samping gelas minumnya.
Urusan olahraga, aku adalah andalan kampung dan sekolah. Aku masuk di tim inti setiap ada pertandingan, entah tanding sepakbola, voli sampai lari. Dibandingkan dengan kedua kakakku, yang lebih menyukai pelajaran yang menguras otak, aku lebih memilih yang mengandalkan otot. Prinsipku, otot kawat balung wesi. Sing jenenge kuat, kudu hepi. Karena urusan otot ini pula, aku sering mendapatkan tugas sebagai seksi keamanan atau kebersihan tiap kali kampung menggelar acara besar. Gak papalah yang penting semua bisa mengambil peran, jangan hanya bisa baperan saja.
Tapi untuk urusan kemauan, aku yang paling keras diantara kedua kakakku. Jika A mauku, aku akan berusaha mendapatkannya. Aku tak gampang dirayu.
***
Kesukaanku pada sepakbola, bola voli, basket telah mengantarkan usaha dan jodoh yang tidak jauh-jauh dari dunia olahraga. Kini aku telah menikah dengan 2 anak.
Yang besar laki-laki, kuberi nama Muhammad Haikal, sekarang sudah masuk kelas 2 SD. Karena rambutnya ikal, aku suka memanggilnya dengan nama Kriwul. Yang kedua, cewek umur 4 tahun. Adinda Putri. Pipinya yang seperti bakpao dan badannya yang gemuk, membuatku lebih sering memanggilnya Ndut.
***
Aku berdiri di depan sebuah bangunan baru. Ini adalah toko baruku. Toko Sepeda Kuat. Jika selama ini aku sukses bergerak di jual beli alat olahraga, kali ini aku mencoba peruntungan dengan membuka toko sepeda. Entah karena keberuntungan atau faktor lain, seolah nama Kuat menjadi jaminan untuk nama sebuah usaha.
Aku sedang mengamati para tukang yang sedang mengecat ruangan dalam toko. Sepeda roda 4 dengan pengendara mungil bertumbuh gemuk hilir mudik sepanjang ruangan.
“Adek, mainnya di halaman ya? Kasian kan pak tukangnya nggak bisa konsentrasi.” pintaku.
“Siap Pak!” katanya sambil berlalu.
Tapi tak lama kemudian, dia balik lagi.
“Dik Ndut.. bisa mainya di luar aja ya?” kataku lagi.
“Oke-okey,” kataya. Meski dari ujung mata kulihat dia seperti tidak iklas menjawabnya.
Betul juga. Rasanya baru mulut ini terkatup.. dia sudah masuk lagi ke ruangan dengan gaya ngepotnya.
“Adiikkkk Nduuuuutt.. ?” kataku dengan nada sedikit naik.
Dia sedikit kaget dan sambil cengengesan dia pun menjawab dengan berteriak lantang,”Baiklah Pak Setrongggggggg. Adik main di luar aja.”
Para tukang yang mendengar celingukan. Mungkin mencari pak Setrong.
Seperti dejavu. Memoriku kembali ke masa-masa antara Kuat, Kawat dan Setrong.
NB : Ini hasil dari Kelas Menulis Cerita Lucu. Mau diikutkan antologi tapi belum pede... Alamak. Cerita ini kadar kelucuannya minimalis. Mungkin kalau bercerita akan menjadi lebih lucu. Tapi pas ditulis kenapa agak garing.
5 notes
·
View notes
Text
Manajemen Pendidikan Keluarga, Perlu atau Tidak (?)
_Hasil bincang-bincang bersama Kasi Pendma Kemenag Jawa Timur, Drs. Abdul Wafi, M.Pd._
Jum'at malam di Sidoarjo penuh dengan lampu berwarna nan cantik. Alun-alun senantiasa mampu menjadi daya tarik utama kota ini. Di tengahnya berdiri tegak monumen Jayandaru. Monumen kebanggan warga kota Udang. Di sekeliling alun-alun seperti biasa, terdapat masjid agung kota dan kantor pemerintahan daerah. Tatanan kota seperti ini memang sudah dilestarikan sejak zaman Walisongo. Maknanya adalah agar kekuasaan selalu beriringan dengan agama Islam. Seperti kata K.H. Hasyim Asyari : "Nasionalisme dan Islam seperti dua kutub yang tidak bisa dipisahkan". Terbukti bahwa mereka yang tidak pernah mengkhianati bangsa ini adalah negarawan-negarawan muslim seperti Muhammad Natsir, H. Agus Salim, Syafruddin Prawiranegara, Prawoto Mangkusasmito, K.H. Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan lain-lain. Mereka semua telah memperjuangkan dan mengukuhkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari umur belia sampai ajal menyapa.
Hari ini saya berkesempatan untuk mengunjungi ayah dari salah satu teman SMA saya. Namanya Drs. Abdul Wafi, M.Pd. Pribadi yang low profile tapi menyimpan banyak ilmu dan pengalaman. Beliau sampai sekarang masih menjabat sebagai Kasi PENDMA (Pendidikan Madrasah Aliyah) di struktur kepengurusan kanwil Kemenag Jatim. Masa mudanya dihabiskan sebagai seorang pembelajar dan aktivis di HMI, sebuah organisasi mahasiswa Islam yang dulunya merupakan bentukan Masyumi. Beliau termasuk orang yang masih memegang erat dasar Al Qur'an dan sunnah dalam jiwa HMI. Meskipun sekarang HMI terpecah dua kubu atas imbas dari kebijakan presiden Soeharto dengan asas tunggalnya. Beliau memilih berdiri diatas HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi). Bukan yang berdasar asas tunggal pancasila ala Soeharto. Sayangnya, HMI asas tunggal lebih berkembang pesat daripada HMI MPO.
Saya berangkat ke rumah beliau tidak sendirian. Alhamdulillah salah satu adek kelas yang juga berdomisili di Sidoarjo mau membersamai saya. Tujuan awal kami sebenarnya hanya ingin mengambil donasi buku dari Dianisa, anak kedua dari Ustadz Abdul Wafi. Tapi tentu sangat rugi jika kemudian kami melewatkan kesempatan untuk silaturahmi dan berdiskusi dengan beliau. Akhirnya kami duduk sejenak sembari memakan snack khas Madura. Ya, beliau sekeluarga adalah keturunan Madura. Sebelum memulai percakapan, kami dipersilahkan untuk makan terlebih dahulu. Perbincangan sehabis maghrib sampai Isya' hanya seputar perkenalan, kuliah, dan lain sebagainya. Setelah itu kami melaksanakan sholat di masjid satu-satunya yang ada di perumahan Boston tersebut. Diskusi inti dimulai setelah sholat Isya'.
Diskusi malam ini lebih terfokus kepada peran beliau dalam manajemen pendidikan keluarga. Sengaja saya arahkan ke tema tersebut karena 2 hal. Pertama adalah kedisiplinan sang anak yang dulunya adalah teman sekelas saya di SMA. Yang kedua adalah karena ratusan buku yang saya lihat terpampang di ruang tamu serta tulisan tentang nama, nomor, dan arti surat dalam Al Quran yang dipampang di ruang makan. Sungguh, pemandangan seperti ini belum saya temukan di keluarga manapun yang pernah saya kenal. Terlebih tentang tulisan nama, nomor, dan arti surat yang ditempel di ruang makan. Beliau pun kemudian menjelaskan tentang perjalanannya dalam mendidik keluarga. Pada awalnya, beliau lebih memprioritaskan anak-anaknya untuk belajar di pondok dan Madrasah Aliyah. Dua anaknya tercatat sebagai santriwati pondok Al Ittihad Madura dan Siswi Man 3 Malang. MAN 3 Malang yang sekarang dirubah namanya menjadi MAN 2 Kota Malang merupakan madrasah yang diamanahi untuk menjadi etalase dan percontohan bagi madrasah negeri di seluruh Indonesia. Beliau tentu tak salah pilih. Salah satu anaknya yang dulu sekelas dengan saya memang cemerlang. Kebiasaannya adalah mencatat segala pelajaran yang keluar dari lisan asatidz dengan berbagai warna bulpen. Tak ayal, catatannya bisa dibilang paling rapi dan lengkap sekelas. Prestasi akademiknya pun mumpuni.
Sampailah pada suatu titik ketika beliau tidak puas terhadap pendidikan formal yang ada di Indonesia. Beliau beranggapan bahwa jenjang SD, SMP, dan SMA belum mampu memberikan pembelajaran yang terbaik untuk murid-muridnya. Terbukti, siswa-siswi lembaga pendidikan formal masih membutuhkan tambahan les dan kursus di luar. Hal ini beliau nilai sebagai langkah yang tidak efektif. Pendidikan formal yang ditambah dengan kursus tentunya juga akan menambah banyak biaya. Biaya sudah terkuras tapi hasilnya belum bisa bikin puas.
Pada suatu hari beliau bertemu dengan seorang pemilik yayasan tahfidz qur'an yang bernama ustadz Anwar. Pergaulan dan perbincangan bersamanya merubah pribadi Ustadz Abdul Wafi. Perubahan yang berada dalam jalur positif tentunya. Kemudian beliau pun bertekad untuk memberikan pembelajaran Al Qur'an sebagai pondasi utama pendidikan keluarga. Beliau menilai bahwa Al Qur'an mampu menjadi petunjuk dan obat terbaik bagi anak-anaknya. Setelah itu, anak keduanya didaftarkan ke pondok tahfidz Rumah Qur'an di Bogor. Dia mengenyam pendidikan Al Qur'an mulai dari membaca, menghafal, dan mentadabburi isi Al Qur'an. Juga ada tambahan-tambahan ilmu tafsir, hadits, siroh, dan lain sebagainya. 3 tahun lamanya anak perempuan ini belajar disana. Bukan saja memiliki hafalan yang kuat, akan tetapi kepribadiannya juga berubah total. Al qur'an berhasil menyusupi setiap sel-sel yang ada di tubuhnya. Perilaku dan tingkah lakunya menjadi lebih sopan dan bersahaja. Pengaruh besar lebih-lebih didapat oleh adeknya. Seorang laki-laki yang telah divonis terkena ADHD (penyakit autis ringan) sejak kecil. Dengan terapi Al Qur'an, Raihan sekarang mampu berbicara dengan lancar, beraktivitas secara mandiri, dan menghafal Al Qur'an. Beda jauh dengan keadaannya dulu yang bahkan untuk ngomong saja dengan bahasa isyarat. Sungguh, Al Qur'an benar-benar mampu menjadi obat dari penyakit yang menjadi momok setiap anak di dunia.
Selanjutnya, beliau menjelaskan tentang manajemen pendidikan keluarga ketika sang anak berada di rumah. Setiap bulan Ramadhan, beliau sekeluarga mengadakan i'tikaf bersama yang di dalamnya ada kegiatan raker keluarga. Raker tersebut membahas tentang tujuan, target, dan program-program keluarga selama 1 tahun penuh. Mulai dari target ibadah, hafalan qur'an, hafalan hadits, baca buku, kegiatan rekreasi, dan lain-lain. Beliau ingin keluarganya memiliki road map dan tujuan yang jelas dengan diiringi evaluasi setiap tahunnya. Luar biasa bukan?. Aku pun kemudian berfikir. Terkadang kita begitu serius ketika menjadi pengurus organisasi atau lembaga dengan mengadakan Raker dan LPJ setiap tahunnya. Tapi untuk keluarga sebagai instrumen terkecil dalam membangun agama dan bangsa malah kita acuhkan. Kita malah tidak memanage hal-hal kecil yang sebaiknya kita atur terlebih dahulu.
Manajemen pendidikan keluarga seperti yang diterapkan oleh Ustadz Abdul Wafi patut dicontoh untuk setiap keluarga di Indonesia. Dulu Rasulullah pun sangat perhatian terhadap perkembangan setiap anggota keluarganya. Bahkan beliau dapat mengatur dengan lihai perkembangan 11 istri dan 7 anaknya. Beliau paham betul bahwa sebelum beliau mendakwahkan agama Islam kepada orang-orang luar, maka akhlaq, pendidikan, dan keislaman keluarganya harus selesai terlebih dahulu. Belum lagi beliau juga sangat berjasa dalam mendidik para sahabat, generasi terbaik ummat yang kelak juga melahirkan para tabi'in dan tabi'it tabi'in yang hebat. Semoga kita semua kelak mampu menjadi imam yang baik bagi istri-istri dan anak-anak kita. Dan sekaligus diridhoi oleh Allah untuk menjadi imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
Bekasi, 25 Agustus 2018
_Ditulis diatas KRL dalam perjalanan memenuhi undangan pernikahan seorang kawan._
-MQ-
3 notes
·
View notes
Text
Tentang Uda dan Uni: Masih Adakah?
Di rantau, aku acapkali mendapat pertanyaan, “Panggilan untuk laki-laki dan perempuan di Minang apa, Mbak?”
Aku selalu menjawab, “Uda untuk laki-laki yang lebih tua dan uni untuk perempuan yang lebih tua.” Mereka mengangguk-angguk lantas memanggilku dengan sebutan uni sekalipun aku lebih muda dari mereka. Di Minangkabau, panggilan uda/uni benar-benar diperuntukkan bagi orang yang lebih tua. Berbeda dengan fenomena di Jawa yang sempat kuamati bahwa seorang guru bahkan menyematkan mas/mbak sebelum nama siswanya. Ini menarik. Oh, namun bukan itu yang ingin kubicarakan. Aku ingin membahas, “Benarkah panggilan uda/uni masih digunakan di Minangkabau?”
Jika ingin tahu jawabannya, marilah kujelaskan sedikit.
Bagaimana sebenarnya panggilan di Minangkabau untuk kakak laki-laki dan perempuan? Dalam bahasa Minangkabau, kakak laki-laki dipanggil uda dan kakak perempuan dipanggil uni. Namun nyatanya, memang sudah jarang sekali panggilan Uda dan Uni digunakan secara refleks oleh anak-anak zaman sekarang (kalau zaman orang tua sepertinya sudah terbiasa menggunakan uda dan uni).
Nah, jika Tuan dan Puan hendak ke ranah Minang, Tuan dan Puan akan mendapati anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa memanggil pemuda yang lebih tua darinya dengan panggilan kakak (untuk perempuan) dan abang (untuk laki-laki). Tidak salah memang, panggilan ini diterima pula di masyarakat sebab abang berasal dari bahasa Melayu. Sementara itu, bahasa Minangkabau dikatakan masih berkerabat dengan bahasa Melayu. Hanya saja, penyebutan uda/uni semakin langka dan jika diterapkan seperti layaknya menggunakan abang/kakak jadi terasa aneh untuk situasi biasa.
Fenomena ini juga terjadi padaku. Jika bertemu dengan kakak tingkat, aku refleks memanggil abang/kakak. Jika berkenalan dengan orang pun dan mengetahui ia lebih tua, aku juga refleks memanggilnya abang/kakak, tidak pernah uda/uni. Namun, bukan berarti uda/uni tidak digunakan sama sekali. Berikut empat situasi orang menggunakan panggilan uda/uni sekarang ini.
1. Situasi pertama: Menggunakan panggilan Uda/Uni untuk orang yang benar-benar tidak dikenal, biasanya para pekerja/penawar jasa, misalnya pada sopir angkot dan pedagang.
Contohnya, saat penumpang ingin turun dan meminta angkot berhenti, kalimat yang muncul adalah, “Kiri, Da.” (Da adalah penyingkatan bunyi dari uda) Jarang sekali terdengar “Kiri, Bang.”
Atau saat jual-beli, “Bara ko ciek, Ni?” (Ini (harganya) berapa, Kak?)
Kami refleks—atau lebih sering—menggunakan panggilan uda/uni dalam situasi ini. Namun kembali lagi, mengapa tidak bisa refleks pada orang yang kita kenal (yang bukan anggota keluarga)?
2. Situasi kedua: Menggunakan uda/uni bukan sebagai panggilan, tetapi sebagai gelar dalam ajang pemilihan pemuda/i berprestasi yang kemudian dinobatkan sebagai duta wisata di Sumatra Barat. Sama halnya dengan Kakang Mbakyu di Jawa Timur.
3. Situasi ketiga: Menggunakan panggilan uda/uni untuk kakak laki-laki/kakak perempuan di dalam keluarga (jika sudah dibiasakan dari kecil). Tidak semua keluarga Minangkabau yang memberlakukan panggilan uda/uni untuk saudara yang lebih tua di rumahnya. Ini terjadi dengan alasan tertentu dari keluarga masing-masing. Jadi, jika ada seorang adik memanggil kakak laki-laki dengan panggilan uda atau kakak perempuan dengan panggilan uni itu karena memang sudah dibiasakan, bukan karena kesadaran dengan panggilan dalam bahasa Minangkabau. Mengapa bukan karena kesadaran? Sebab di luar rumah, misalnya saat bertemu dengan tetangga, laki-laki, lebih tua darinya, anak itu memanggilnya abang, bukan uda. Ini fenomena yang sering terjadi karena mayoritas orang di lingkungannya menggunakan panggilan abang/kakak sehingga muncullah stereotip (terutama bagi saya) bahwa uda/uni digunakan hanya untuk panggilan keluarga inti, bukan untuk orang yang baru sana dikenal.
4. Situasi keempat: Menggunakan panggilan uda/uni untuk orang dekat/spesial.
Pertama, untuk panggilan uda. Ini tidak mutlak terjadi, tetapi saya mendapati ini saat mendengar ibu saya memanggil ayah dengan panggilan uda. Jadi, saya berasumsi bahwa uda digunakan untuk panggilan kesayangan. Maka, saking sempitnya makna uda yang lahir dari situasi ini, saat ada perempuan muda yang belum menikah memanggil uda kepada seorang lelaki di depan teman-temannya, siap-siap disahuti “ciee…”. Aku rasa, stereotip yang muncul di situasi keempat inilah yang membuat orang-orang enggan menggunakan uda untuk memanggil orang yang sudah ia kenal dalam pertemanan sebab uda sudah mengalami menyempitan makna dari makna aslinya.
Kedua, untuk panggilan uni. Saya pribadi menggunakan panggilan uni untuk teman dekat perempuan yang sudah saya anggap seperti kakak sendiri atau teman-teman yang memperlakukanku sebagai adik. Biasanya panggilan ini muncul saat bercanda. Oleh karena itu, panggilan uni dalam situasi ini tidak permanen sebab pada kenyataannya saat kami bertemu secara langsung, saya tetap memanggil namanya karena kami sebaya.
Empat situasi di atas bukan sebuah peraturan ya. Itu hanya gambaran fenomena di ranah Minang yang kuamati saat ini yang juga terjadi pada diriku sendiri. Aku sendiri tidak pernah bisa memanggil uni kepada seorang perempuan yang lebih tua–kecuali kakak kandungku–karena sudah terbiasa menggunakan kata kakak. Apalagi jika berkenalan dengan laki-laki yang lebih tua. Aku tidak memanggilnya uda karena maknanya yang sudah menyempit tadi. Namun, jangan khawatir untuk pelancong yang datang ke ranah Minang, kami sangat senang jika dipanggil uda/uni.
Lalu, jika teman di rantau bertanya, “Jadi kamu mau dipanggil uni atau kakak?”
Aku akan jawab, “Panggil aku uni karena aku tidak pernah dipanggil uni selama ini.”
“Tidak pernah dipanggil uni sekalipun? Bahkan oleh adik kandungmu sendiri?” mungkin temanku bertanya seperti itu.
“Aku tidak punya adik.” ‘Kan kujawab seperti itu.
***
Malang, 23 Januari 2019
2 notes
·
View notes
Text
Satu Masalah Tuntas
Kemarin ibuku menelfon, dia tanya soal siapa laki-laki yang dekat dengan anaknya ini. Aku jawab jujur “Gak ada bu, malas cari, lagian Mira belum mau kawin juga.” Dia langsung meninggikan suara, keluar beberapa kata Minang yang tentu aku tak pandai mengulangnya kembali.
Ibuku : “Yang suruh nikah memang siapa? Kan ada prosesnya dulu. Pacaran. Baru habis itu lamaran. Lalu menikah. 2-3 tahun makan waktu. Gak mungkin lah kenalan hari ini lalu bulan depan ajak kawin, orang gila namanya.”
Aku : “Yaaaaaaaaaaaaaaaa tau. Tapi memang gak ada kandidat.”
Ibuku : “Jangan pasrah-pasrah gitu ah nak. Berdoa makanya. Kalau ibu aja yang berdoa tapi kamu engga, Allah mau ngabulin doa juga ragu.”
Aku : “Berarti ibadah ibu kurang kenceng karena doanya tidak diprioritaskan tuh...”
Ibuku : “Mimpi apa aku punya anak perempuan begini ya? Perasaan waktu hamil kemarin dikasih suara Alquran tiap hari dan makan makanan bergizi terus kok keluarnya kayak gini ya?
Aku : “Hihihi kenapa bu? Di atas ekspektasi ya?”
Ibuku : “DI LUAR EKSPEKTASI!” lalu kami tertawa lewat video call whatsapp ini.
Jika ditanya soal mengapa harus menikah, aku gak punya jawaban lain selain “Pengen punya mini ME” alias anak perempuan. Soal bagaimana pernikahan adalah bagian dari ibadah, membawa kita ke surga, atau mengenai menikah menjadikan kita sebagai manusia yang utuh secara emosional dan spiritual lah, punya safety-net lah, menghindari dosa lah, atau blablabla lainnya, semuanya belum terlintas di kepala, jadi boro-boro masuk prioritas.
Yang terpenting saat ini, aku sudah punya nama anak perempuan jika suatu saat nanti aku jadi seorang ibu. Tidak masalah jika calon suami belum ada, setidaknya ada 1 hal dalam rumah tangga yang tidak usah dipikir lagi nanti. Lumayan kan untuk mengurangi beban pikiran dan tenaga di masa depan nanti.
AISHALUNA ARIMBI.
Aisha aku ambil dari nama istri baginda Rasulullah, Aisyah. Harapannya agar dia menjadi seseorang yang pintar, namun lembut juga hatinya seperti Āʾishah bint Abī Bakr.
Nama Aisha diatas aku pasangkan dengan Luna, yang artinya bulan. Cahaya bulan memang tidak seterang matahari, namun ia ada sebagai fungsi stabilitas dan proteksi bumi.
Kemudian pada nama tengah ada Arimbi, nama seorang Dewi dari kisah perwayangan Jawa. Arimbi adalah dewi yang cantik, seorang putri dari Negara Pringgandani. Ia jujur, penyayang, dan setia.
Untuk last name mungkin masih perlu diskusi dahulu ya, tapi mohon sabar menanti, harus aku tunda dahulu proses FGDnya karena yang diajak diskusi belum aku tentukan(temukan) siapanya.
Tapi bagus kan ya? Kok tiba-tiba aku jadi kurang percaya diri.
0 notes
Text
Pasar Terapung Kalimantan Selatan
Tas Keranjang Daur Ulang, Tas Keranjang Etnik, Tas Keranjang Hajatan, Tas Keranjang Hantaran, Tas Keranjang Hotel, Tas Keranjang Jinjing, Tas Keranjang Laundry, Tas Keranjang Pasar, Tas Keranjang Plastik, Tas Keranjang Ramah Lingkungan, Tas Keranjang Selamatan, Tas Keranjang Sembako, Tas Keranjang Souvenir, Tas Keranjang Syukuran, Tas Keranjang Tahlilan, Tas Keranjang Tasyakuran, Tas Keranjang Tenteng, Tas Keranjang UMKM, Tas Keranjang Walimahan, Tas Keranjang Webbing
KALIMANTAN Selatan dianugerahi sungai-sungai elok yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya. Keberadaan sungai-sungai itu mempengaruhi aktivitas penduduknya. Salah satunya dengan munculnya banyak pasar tradisional di atas sungai yang dikenal dengan nama pasar terapung.
Di Kalimantan Selatan masih terdapat dua pasar terapung yang sudah berlangsung ratusan tahun, yakni Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Martapura.
Kedua pasar terapung itu menjadi salah satu objek wisata yang diminati banyak orang. Anda bisa melihat aktivitas jual-beli di atas sungai dengan menggunakan jukung (perahu) yang unik dan khas. Perahu berdesak-desakan satu sama lain; mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran. Kebanyakan pedagangnya adalah perempuan. Mereka biasanya mengenakan tanggui atau topi caping lebar dari daun rumbia. Menariknya lagi, di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter atau bapanduk dalam bahasa Banjar.
Keberadaan Pasar Terapung Muara Kuin berkaitan erat dengan berdirinya Kerajaan Banjar, bahkan bisa jadi sudah muncul jauh sebelumnya. Pada pertengahan abad ke-16, Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi sungai Kuin dan Barito yang menjadi cikal-bakal Kota Banjarmasin. Aktivitas perdagangan di tepi sungai pun tumbuh pesat. Mengingat posisinya berada di pertemuan beberapa anak sungai, pasar itu berkembang secara alamiah. Selain orang Kuin, para pedagang juga berasal dari daerah Tamban, Anjir, Alalak, dan Berangas.
Menurut J.J. Rizal dkk dalam Menguak Pasar Tradisional Indonesia, kehidupan ekonomi politik Kerajaan Banjar turut berperan dalam perkembangan pasar terapung. Aktivitas perdagangan pun kian meluas dan melibatkan pedagang-pedagang dari Jawa, Gujarat, dan Tiongkok.
“Keberadaan makam Raja Banjar di kawasan Makam Sultan Suriansyah, Kuin Utara, yang berdekatan dengan pasar terapung Muara Kuin juga dianggap sebagai bukti keterkaitan pasar ini dengan Kerajaan Banjar,” ujar J.J. Rizal dkk.
Ketika ibukota Kerajaan Banjar pindah ke Martapura, aktivitas perdagangan masyarakat pun berkembang pesat di Sungai Martapura. Karena lokasinya berada di salah satu anakan Sungai Martapura yang bernama Lok Baintan, pasar terapung ini lebih dikenal dengan sebutan Pasar Terapung Lok Baintan.
Keterkaitan pusat kerajaan dengan aktivitas perdagangan sungai adalah hal lumrah. Menurut Mohamad Idwar Saleh dalam Sekilas Mengenai Daerah Banjar dan Kebudayaan Sungainya sampai dengan Akhir Abad ke-19, kota-kota lama dan baru tempat konsentrasi pemukiman penduduk selalu terdapat di pinggir, persimpangan atau muara sungai.
“Konsentrasi pemukiman penduduk yang kuat dan besar kerap kali diiringi dengan penguasaan ekonomi dan perdagangan sungainya, lalu menjelma pusat-pusat keraton baru” ujar Mohamad Idwar Saleh.
Bukti keterkaitan itu bisa dilihat dari toponim Murung Keraton (murung artinya sungai), yang kini sebuah kelurahan di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Menurut Sunarningsih dalam “Martapura Kota Intan; Martapura Darussalam” di jurnal Naditira Widya Vol. 1 No. 2 2007, Murung Keraton menjadi petunjuk bahwa dulunya wilayah keraton berada di sekitar Kampung Keraton Batuah sampai ke wilayah sungai yang saat ini berada di samping pasar.
“Aktivitas pasar pada masa lalu juga mengambil posisi di sepanjang Sungai Martapura. Pada saat transportasi masih mengandalkan sungai, pasar yang ada pun juga berada di sungai. Aktivitas pasar terapung tersebut masih dapat kita lihat hingga saat ini di daerah Lok Baintan dan Kuin,” kata Sunarningsih.
Aktivitas perdagangan di pasar terapung Muara Kuin maupun Lok Baintan ramai sejak pagi buta dan mencapai puncaknya pada pukul 6-7 pagi. Jenis dagangan yang diperjualbelikan umumnya hasil pertanian dan perkebunan masyarakat setempat. Jika musim panen tiba, pedagang di pasar terapung akan melebihi jumlah hari-hari biasanya. Selain masa panen, aktivitas di pasar terapung ramai pada hari pasar, yakni setiap hari Jumat.
Selain buah-buahan dan sayur-sayuran, kue khas daerah setempat kerap diperjualbelikan para pedagang. Ada juga sarapan berat dengan menu andalan soto banjar dan ketupat kadangan. Guna mempermudah pedagang dan pembeli bertransaksi, masing-masing kelotok biasanya menyediakan tongkat dengan pengait kawat agar perahu mereka bisa saling mendekat.
Setelah bertahan ratusan tahun, Pasar Terapung Muara Kuin sempat “tenggelam”. Laju pembangunan yang berorientasi ke darat jadi salah satu penyebabnya. Hingga akhirnya pada awal 2020, pasar terapung tersebut “hidup kembali”.
Menurut informasi dari laman Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah Kota Banjarmasin, bila dahulu letak pasar berada di kawasan dermaga penyeberangan Alalak, kini lokasinya sedikit lebih mudah dijangkau, yakni di siring depan Makam Sultan Suriansyah. Namanya pun diubah menjadi Pasar Terapung Kuin Alalak. Perubahan nama lebih dikarenakan letaknya berada persis antara daerah Kuin dan daerah Alalak, Kecamatan Banjarmasin Utara. Pasar Terapung Kuin Alalak dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu pagi.
Berbeda dari Muara Kuin, aktivitas di Pasar Terapung Lok Baintan masih ramai. Setiap harinya ratusan jukung berkumpul di Lok Baintan untuk menjajakan aneka kebutuhan sehari-hari. Selain dari Lok Baintan, para pedagang datang dari beberapa kampung yang tersebar tak jauh dari anak Sungai Martapura seperti Sungai Paku Alam, Sungai Lenge, Sunga Saka Bunut, Sungai Tanifah, Sungai Madang, dan Sungai Lenge.
Pasar Terapung Lok Baintan berada di Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun mendatangi Lok Baintan. Pengunjung yang hendak melihat aktivitas perdagangan atau berbelanja secara langsung dari dekat bisa menyewa jukung atau klotok (perahu motor) di sekitar Sungai Martapura.
Pastinya akan menjadi pengalaman seru tak terlupakan, karena Anda akan menyusuri sungai sambil berbelanja di pasar terapung.*
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/melihat-aktivitas-pagi-hari-di-pasar-terapung-lok-baintan/
#Tas Hajatan#Tas Hajatan Lawang#Tas Belanja#Tas Belanja Pasar#Tas Anyam#Tas Sembako#Shopping Bag#Kantong Belanja#Webbing Bag#Tas 40 Harian
0 notes
Text
Pasar Terapung Kalimantan Selatan
Bepergian sambil berbelanja di pasar terapung. Mencari kearifan lokal yang telah bertahan ratusan tahun. Kalimantan Selatan diberkati dengan sungai-sungai indah yang menghubungkan daerah dengan daerah. Keberadaan sungai-sungai tersebut mempengaruhi aktivitas warga. Salah satunya adalah munculnya banyak pasar tradisional di sepanjang sungai yang dikenal sebagai pasar terapung.
Di Kalimantan Selatan masih terdapat dua pasar terapung yang sudah berlangsung ratusan tahun, yakni Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Martapura. Kedua pasar terapung itu menjadi salah satu objek wisata yang diminati banyak orang. Anda bisa melihat aktivitas jual-beli di atas sungai dengan menggunakan jukung (perahu) yang unik dan khas. Perahu berdesak-desakan satu sama lain; mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran. Kebanyakan pedagangnya adalah perempuan. Mereka biasanya mengenakan tanggui atau topi caping lebar dari daun rumbia. Menariknya lagi, di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter atau bapanduk dalam bahasa Banjar.
Keberadaan Pasar Terapung Muara Kuin berkaitan erat dengan berdirinya Kerajaan Banjar, bahkan bisa jadi sudah muncul jauh sebelumnya. Pada pertengahan abad ke-16, Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi sungai Kuin dan Barito yang menjadi cikal-bakal Kota Banjarmasin. Aktivitas perdagangan di tepi sungai pun tumbuh pesat. Mengingat posisinya berada di pertemuan beberapa anak sungai, pasar itu berkembang secara alamiah. Selain orang Kuin, para pedagang juga berasal dari daerah Tamban, Anjir, Alalak, dan Berangas.
Menurut J.J. Rizal dkk dalam Menguak Pasar Tradisional Indonesia, kehidupan ekonomi politik Kerajaan Banjar turut berperan dalam perkembangan pasar terapung. Aktivitas perdagangan pun kian meluas dan melibatkan pedagang-pedagang dari Jawa, Gujarat, dan Tiongkok. “Keberadaan makam Raja Banjar di kawasan Makam Sultan Suriansyah, Kuin Utara, yang berdekatan dengan pasar terapung Muara Kuin juga dianggap sebagai bukti keterkaitan pasar ini dengan Kerajaan Banjar,” ujar J.J. Rizal dkk. Ketika ibu kota Kerajaan Banjar dipindahkan ke Martapura, aktivitas perdagangan masyarakat Sungai Martapura berkembang pesat. Pasar terapung ini lebih dikenal dengan nama Pasar Terapung Lok Baintan karena terletak di salah satu anak sungai Martapura yang bernama Lok Baintan.
Aktivitas perdagangan sungai dan hubungannya dengan pusat kerajaan adalah hal biasa. Menurut Mohamad Idwar Saleh, melihat wilayah Banjar dan budaya sungainya, kota-kota berpenduduk lama dan baru selalu berada di persimpangan dan persimpangan jalan hingga akhir abad ke-19. Muara.
“Pemusatan pemukiman yang kuat dan padat penduduknya sering melibatkan kontrol ekonomi dan perdagangan sungai, kemudian berubah menjadi pusat istana baru,” kata Mohamad Idwar Saleh.
Bukti keterkaitan itu bisa dilihat dari toponim Murung Keraton (murung artinya sungai), yang kini sebuah kelurahan di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Menurut Sunarningsih dalam “Martapura Kota Intan; Martapura Darussalam” di jurnal Naditira Widya Vol. 1 No. 2 2007, Murung Keraton menjadi petunjuk bahwa dulunya wilayah keraton berada di sekitar Kampung Keraton Batuah sampai ke wilayah sungai yang saat ini berada di samping pasar.
“Aktivitas pasar pada masa lalu juga mengambil posisi di sepanjang Sungai Martapura. Pada saat transportasi masih mengandalkan sungai, pasar yang ada pun juga berada di sungai. Aktivitas pasar terapung tersebut masih dapat kita lihat hingga saat ini di daerah Lok Baintan dan Kuin,” kata Sunarningsih. Aktivitas perdagangan di pasar terapung Muara Kuin maupun Lok Baintan.
#Tas Hajatan#Tas Hajatan Lawang#Tas Belanja#Tas Belanja Pasar#Tas Anyam#Tas Sembako#Shopping Bag#Kantong Belanja#Webbing Bag#Tas 40 Harian
1 note
·
View note
Text
Cerita Milik Saya
Lahir dari keluarga sederhana, tetap tak akan menghalangiku untuk jadi orang yang luar biasa. Pertengahan tahun 2000, tepatnya 25 Juli, aku mulai menghirup oksigen di dunia ini, diberi nama Nur Alifah Rahmawati sebagai doa agar nantinya menjadi anak perempuan pertama yang mampu jadi cahaya penerang di keluarganya dan juga senantiasa mampu dilimpahi rahmat-Nya. Setiap nama pasti bermakna, orang tua memberi sebagai wujud doa dan harapan untuk sekarang dan masa depan.
Masa kecilku habis di kota yang terlalu nyaman untuk ditinggali kata kebanyakan orang, salah satu kota di tengah-tengah Pulau Jawa, Purwokerto namanya. Kota kecil di Jawa Tengah yang selalu jadi tempat pulang terbaik saat lelah tak kunjung menyentuh usai sudah. Selain tinggal bersama bapak dan ibu, aku juga tinggal dengan kakek dan nenek. Mereka sangat menyanyangiku tak kalah dengan bapak dan ibu. Bersama kakek, saat kecilku dulu, aku banyak diajari hal baru. Salah satunya memelihara kelinci. Saat umurku balita entah berapa persisnya, aku dibelikan sepasang kelinci. Yang tak lama setelah dibeli, mereka beranak banyak sekali. Hari berganti hari, kelinciku kian banyak. Setiap sore pun aku harus mencarikannya pakan untuk mereka makan. Biasanya, aku bersama kakek menuju sawah atau ladang untuk memetik sayuran segar, wortel salah satunya sebagai pakan kelinci-kelinciku itu supaya badannya tetap gempal dan menggemaskan.
Memasuki umur lima tahun, aku disekolahkan oleh bapak dan ibu di salah satu taman kanak-kanak di dekat perbatasan desa. Disana aku punya banyak kawan baru, bermain dan belajar adalah kegiatan rutin yang aku jalani dari hari senin hingga sabtu.
Hingga akhirnya tak terasa sudah dua tahun aku sekolah di taman kanak-kanak itu, aku pun sudah diharuskan melanjutkan ke pendidikan tingkat dasar.
Enam tahun sekolah dasar, tak jauh dari tempat TK ku dulu di desa yang sama.
Setelah lulus sekolah dasar, ternyata hasil kelulusanku tak main-main, peringkat satu di sekolah. Alhasil karena hasil kelulusanku baik, aku melanjutkan pendidikan di salah satu sekolah menengah pertama ternama yang ada di kota. Tiga tahun disana, ternyata mampu membawaku ke sekolah menengah atas yang ternama dan favorit juga, yaitu SMA Negeri 2 Purwokerto. Dari sana, mimpi-mimpiku tentang masa depan mulai kugarap. Memilih apa yang akan aku lakukan setelah nanti lulus, menjadi orang seperti apa dengan pekerjaan apa setelah nanti pendidikan dianggap cukup. Tidak mudah memikirkan jawaban dari pertanyaan itu semua. Berbeda dengan saat dulu TK, mungkin saat ditanya ingin jadi apa, jawabannya sangat mudah diucapkan. Pertama , terpikirkan ingin jadi penulis karena aku sangat suka menulis. Kedua, terpikirkan apa jadinya jika penulis jadi satu-satunya pekerjaan? Tidak mungkin. Menulis itu berkarya, bukan bekerja. Kemudian terlintas ingin jadi petinggi di Kementerian Keuangan. Hal itu juga yang membawaku sekarang kuliah di jurusan yang bersangkutan dengan ekonomi dan uang. Mungkin itu salah satu judul pekerjaan yang mengagumkan. Apalagi bagi sebagian orang tua, menjadi abdi negara yang mendapat jaminan di hari tua adalah harapan orang tua pada anak-anaknya. Tapi, menurutku di zaman sekarang, menjadi abdi negara justru hidupnya terkekang. Bisa jadi hidupku tak akan melihat indahnya semburat fajar dan senja hanya karena terhalang tembok kantor yang menuntut para manusia menjadi budak korporat. Dari resiko menjadi abdi negara itu, membuatku mengganti pilihan untuk memilih jadi pengusaha saja. Yang lebih fleksibel waktu dan tempat kerjanya. Apalagi mengingat aku perempuan, nantinya akan menjadi makmum seorang laki-laki yang geraknya tak bisa seenaknya sendiri. Tapi risiko menjadi pengusaha jauh lebih besar karena modal, untung, dan rugi ditanggung sendiri. Satu resiko hilang, resiko lain datang. Mungkin itu yang sejatinya ada dalam setiap pilihan.
Sampai detik ini pun aku masih bingung ingin jadi seperti apa untuk masa depan. Mungkin sependek umurku yang masih 18 tahun, menjadi orang yang memberikan manfaat bagi sekelilingnya itu salah satu sumber bahagia. Tak hanya uang sebagai sumber bahagia, senyum dan tawa kawan, saudara, hingga orang tua juga jadi sumber bahagia yang jauh lebih nyata. Tuhan memberikan kesempatan hidup di bumi hanya sekali, aku harus mampu mengetahui bagaimana seni tinggal disana. Terlepas jabatan apa yang nanti akan tersemat, menjadi manusia yang memanusiakan sesama jauh lebih terhormat.
Tapi aku bukanlah siapa-siapa jika hanya hidup tanpa orang lain, banyak sekali kelebihan dan kekurangan yang aku miliki.
Salah satu kekurangannya itu aku adalah orang yang paling pemalu untuk urusan berbicara di depan umum. Aku juga seorang yang selalu menuntut sempurna pada setiap tugas dan pekerjaan yang aku lakukan. Aku tidak mau hasilnya sebatas biasa-biasa saja. Mungkin itu bisa menjadi kekurangan sekaligus kelebihan. Setidaknya, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin juga. Maka dari kelebihan dan kekuranganku itu, sejatinya memang aku butuh orang lain, tidak bisa sebagai manusia hidup dengan sendiri-sendiri. Semua butuh rangkulan, dekapan, bantuan dari orang lain.
Intinya satu, aku ingin jadi orang yang luar biasa sekalipun hanya di mata orang tua. Karena aku ingin menghadirkan tangis haru bahagia dari orang tua yang bangga dengan kesuksesan anaknya.
1 note
·
View note
Photo
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia.[2][5] Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Tengah yang terdiri atas tujuh kecamatan. Kabupaten Bener Meriah yang beribu kota di Simpang Tiga Redelong memiliki luas 1.919,69 km² terdiri dari 10 Kecamatan dan 233 desa. Penduduk terbesar di wilayah ini adalah suku Gayo, suku Aceh, dan suku Jawa. Bahasa Gayo, bahasa Aceh, dan bahasa Jawa dipakai oleh sebagian besar penduduk selain bahasa Indonesia.
Bener Meriah terletak 4° 33 50 - 4° 54 50 Lintang Utara dan 96° 40 75- 97° 17 50 Bujur Timur dengan tinggi rata-rata di atas permukaan laut 100 - 2.500 mdpl.
Sejarah
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - ang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, Berdasarkan undang- undang No. 41 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah.
Kata Bener kemungkinan berasal dari kata bandar yang berarti kota, sedangkan Meriah berarti ramai/sejahtera (gemah ripah), sehingga Bener Meriah dapat memiliki arti Bandar (kota) yang ramai/sejahtera, Bener juga dapat berarti Benar sehingga dapat diartikan benar-benar ramai/sejahtera, Meriah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata Riah yang berarti ramai yang bersifat suka ria, atau upacara (kebesaran, kemuliaan, kemegahan, perayaan, berwarna, ceria, beragam, dan sebagainya). Bener Meriah juga sering dikaitkan dengan nama anak Raja Linge.
Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Bener Meriah
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah Berikut ini adalah daftar kecamatan dan gampong di kabupaten Bener Meriah.Kabupaten Bener Meriah memiliki 10 kecamatan dan 232 gampong dengan kode pos 24553-24582 (dari total 289 kecamatan dan 6.497 gampong di seluruh Aceh). Pada tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 121.870 jiwa (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570 jiwa) yang terdiri atas 61.871 pria dan 59.999 wanita (rasio 103,12). Dengan luas daerah 1.904,01 km² (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 56.770,81 km²), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 84 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²).
Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Bener Meriah, adalah sebagai berikut:
Demografi
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010[11], penduduk di Bener Meriah berjumlah 122.277 jiwa terdiri dari 62.059 jiwa laki-laki (50,75% dari total penduduk) dan 60.218 jiwa perempuan (49,25% dari total penduduk). Komposisi antara penduduk laki-laki dan perempuan relatif seimbang dari tahun 2000–2010. Dilihat dari distribusinya jumlah penduduk paling banyak di Kecamatan Bandar, yaitu sebesar 22.046 jiwa atau sebesar 18,03% dari total penduduk di Bener Meriah. Kecamatan Syiah Utama memiliki jumlah penduduk yang paling sedikit, yaitu sebesar 1.298 jiwa atau sebesar 1,06% dari total penduduk.
Perekonomian
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah Komoditas unggulan Kabupaten Bener Meriah yaitu sektor Perkebunan dan jasa. Sektor pertanian komoditas unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditas Kelapa sawit, kakao, kopi Gayo, kelapa, Nilam dan hampir segala jenis tanaman holticultura tumbuh subur di sepanjang wilayah kabupaten Bener Meriah seperti cabe, kentang, kubis dan sayuran. sub sektor jasa Pariwisata yaitu wisata alam dan budaya. Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 1 bandar udara, yaitu Bandar Udara Rembele.
Jasa Kirim Mobil Dari Bener Meriah Ke
Jasa Kirim Mobil Dari Bener Meriah Ke - Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Bali, Denpasar, Bangka Belitung, Pangkalpinang, Banten, Cilegon, Serang, Tangerang Selatan, Tangerang, Bengkulu, Gorontalo, Jakarta, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Sungai Penuh, Jambi, Jawa Barat, Bandung, Bekasi, Bogor, Cimahi, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Banjar, Jawa Tengah, Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang, Surakarta, Tegal, Jawa Timur, Batu, Blitar, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya, Kalimantan Barat, Pontianak, Singkawang, Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Banjarmasin, Kalimantan Tengah, Palangkaraya, Kalimantan Timur, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Kalimantan Utara, Tarakan, Kepulauan Riau, Batam, Tanjungpinang, Lampung, Bandar Lampung, Metro, Maluku Utara, Ternate, Tidore Kepulauan, Maluku, Ambon, Tual, Nusa Tenggara Barat, Bima, Mataram, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Papua Barat, Sorong, Papua, Jayapura, Riau, Dumai, Pekanbaru, Sulawesi Selatan, Makassar, Palopo, Parepare, Sulawesi Tengah, Palu, Sulawesi Tenggara, Bau-Bau, Kendari, Sulawesi Utara, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon, Sumatra Barat, Bukittinggi, Padang, Padangpanjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok, Sumatra Selatan, Lubuklinggau, Pagaralam, Palembang, Prabumulih, Sumatra Utara, Binjai, Medan, Padang Sidempuan, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebingtinggi, Yogyakarta,
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah -
PT. GITEWAN SARANA TRANSINDO adalah Perusahaan Jasa Kirim Mobil Murah dan Terpercaya. Berbasis Teknologi kami akan meramaikan dunia pengiriman khususnya mobil baru dan bekas. Percayakan pengiriman mobil abda pada kami. Kami akan melayani anda dengan sepenuh hati,,Terima Kasih atas Kepercayaan selama ini kepada para customer.
Bagaimana Cara Pengiriman Mobil Yang Aman
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Menggunakan Jasa Kirim Mobil profesional untuk pengiriman mobil antar pulau memang memudahkan urusan. Perusahaan kami bisa diandalkan untuk mengantarkan dan pengiriman mobil utuh dengan selamat sampai di alamat tujuan. Namun sesuatu yang di luar dugaan tetap bisa terjadi di dalam perjalanan. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengiriman mobil dengan tujuan Untuk mengurangi resiko kerusakan pada saat pengiriman mobil:
Minta dI Asuransikan
Agar mobil anda jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Mintalah kepada pihak jasa pengiriman mobil untuk menggunakan asuransi agar jika terjadi sesuatu kerusakan bisa mendapat asuransi baik itu kehilangan maupun kerusakan. Biasanya pihak Jasa Kirim Mobil menggunakan asuransi 0.1 % , Murahkan. Jika sudah di asuransikan hati kita tenang tidak was was lagi.
Singkirkan barang atau apapun yang tidak diperlukan
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Singkirkan barang yang ada di dalam mobil dan juga di bagasi, terutama barang-barang pribadi yang cukup berharga. Banyak orang yang mengabaikan hal ini atau mungkin lupa untuk mengecek sebelum pengiriman mobil. Perusahaan asuransi tidak akan menanggung kerusakan / kehilangan barang-barang yang ada di dalam mobil karena barang-barang tersebut bukan termasuk dalam perjanjian. Selain itu lepaslah bagian-bagian dalam ( interior ) yang mudah lepas dan akan merusak bagian lain yang juga tidak ditanggung asuransi.
Sebelum Di kirim Cuci mobil dan difoto bodi mobil untuk dokumentasi
Cuci bodi mobil dengan hati-hati. Cuci dan periksa eksterior dama dan luar mobil yang akan dikirim. Catat dan perhatian tiap cacat/rusak yang sudah ada. Jika perlu, foto dan dokumentasikan, termasuk foto seluruh mobil dari berbagai sudut. Jika terjadi situasi yang tidak diinginkan pada waktu proses pengiriman mobil, dokumentasi foto itu bisa dipakai sebagai bukti klaim.
Periksa Mesin Mobil Anda
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Pada waktu proses bongkar muat ada kalanya mobil mungkin harus dikendarai, jadi pastikan kondisi mesin dan sistem penggerak lainnya dalam kondisi baik. Periksalah bagian aki, ban, oli mesin, oli gearbox, gardan, pendingin, dll. Beritahukan kepada perusahaan yang melakukan pengiriman mobil, masalah yang mungkin muncul atau pernah dialami mobil sehingga mereka lebih siap. Periksa juga isi bensin, sebaiknya isi bensin kurang dari separuh tangki karena karena semakin banyak bensin akan menambah berat mobil yang berarti menambah biaya pengiriman mobil.
Amankan Eksterior dan Interior Mobil
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Ada bagian-bagian atau komponen-komponen yang mungkin bisa rusak atau lepas pada saat pengiriman mobil, jadi perlu diamankan atau dilepas. Komponen yang bisa dilepas sebaiknya dilepas, misalnya: kaca spion, weeper, dll.
Matikan Alarm
Yang terakhir, matikan alarm mobil. Kalau tidak tahu caranya, hubungi pemasangnya atau dealer mobilnya. Jika anda lupa tapi sudah pengiriman mobil, pastikan pengirimnya diberi tahu bagaimana cara me-non aktifkannya.
Ini adalah langkah yang perlu dan sebaiknya dilakukan sebelum pengiriman mobil. Hubungi perusahaan pengiriman untuk meminta penjelasan, persiapan khusus apa yang perlu dilakukan sebelumnya. Dan jangan lupa, pilih perusahaan penyedia jasa pengiriman mobil yang punya reputasi baik.
Syarat Pengiriman Mobil Dengan Perusahaan Kami
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Pengiriman mobil antar pulau kini bukan lagi sebuah hal yang aneh untuk dilakukan. Berbagai hal pun bisa dijadikan alasan untuk kirim mobil antar pulau. Seperti pindah rumah atau mendapat pekerjaan di kota lain atau mobil anda akan di gunakan di tempat tujuan misalnya.
Mempersiapkan surat-surat bisa menjadi hal yang paling dibutuhkan sebagai syarat untuk kirim mobil ke luar kota. Apa saja syarat lainnya, yuk simak di artikel ini selengkapnya!
Ketika melakukan proses pengiriman mobil antar pulau, memang Anda harus melakukan sederet persyaratan yang dikhususkan untuk melancarkan pengiriman dari pihak Jasa Pengiriman Mobil. Hal tersebut dikarenakan persyaratan pengiriman itu bisa memudahkan petugas ekspedisi mobil.
Syarat untuk kirim mobil antar pulau adalah;
Foto KTP
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Syarat utama tentu terkait dengan identitas diri Anda. Anda perlu menyerahkan foto KTP. Menyerahkan foto KTP sendiri sudah diketahui sebagai syarat wajib yang harus dilakukan dan tertera dalam berbagai kebutuhan kirim mobil.
Terlebih lagi, terkait pada fakta bahwa pengiriman ini adalah pengiriman barang dengan nilai jual yang tinggi, perlu diperhatikan kehati-hatian dalam proses pengiriman dan dokumentasinya. Dengan menyerahkan foto KTP, proses kirim mobil antar pulau bisa dilakukan secara resmi oleh jasa layanan pengiriman kendaraan.
Memiliki BPKB Mobil Asli untuk Kirim Mobil ( Hanya Khusus Tujuan Kupang )
Syarat berikutnya selain KTP adalah Anda perlu memiliki surat BPKB mobil yang asli sebelum kirim mobil. Adanya BPKB ini untuk disampaikan dalam proses kirim mobil yang akan Anda lakukan. BPKB mobil yang Anda serahkan hanya berbentuk fotocopy saja. Meski demikian, data tersebut harus sinkron atau sama dengan identitas sang pemilik. Dengan begitu, proses kirim mobil yang akan dilakukan oleh penyedia jasa pengiriman mobil bisa dilakukan dengan lancar.
Memiliki STNK Asli untuk Kirim Mobil
Syarat yang Anda butuhkan tak hanya sampai fotocopy KTP, KK, serta BPKB. Syarat tersebut pun bisa dibilang belum cukup jika Anda tak melengkapi dengan STNK. STNK sendiri bisa menjadi syarat dan ketentuan khusus ketika Anda memiliki kendaraan bermotor. Terlebih, seperti yang sudah dikatakan bahwa ini adalah jenis pengiriman dengan barang yang memiliki harga jual tinggi. Tentunya, Anda diwajibkan untuk memiliki surat kendaraan tersebut sebelum kirim mobil. Hal tersebut untuk meyakinkan kembali bahwa kendaraan yang Anda kirim adalah milik Anda dan bukan mobil curian.
Data Alamat Penjemputan dan Tujuan untuk Kirim Mobil
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Proses kirim mobil sebentar lagi akan selesai. Syarat terakhir yang harus Anda selesaikan adalah melengkapi data yang berkenaan dengan alamat penjemputan serta tujuan pengiriman mobil. Pada proses penjemputan saat kirim mobil selesai dilaksanakan, data-data persyaratan yang diajukan saat pengiriman pun akan kembali dicek oleh petugas jasa pengiriman. Jika persyaratan cocok dengan identitas kepemilikan serta alamat penjemputan sesuai dengan tujuan, maka proses pengiriman akan terlaksana dengan lancar.
Mengisi Form Booking
Biasanya Jasa Kirim Mobil akan menyuruh kita untuk mengisi Form Booking, adapun form Booking isinya adalah sebagai berikut
Nama pengirim + no hp : Alamat penjemputan :
Nopol : Merk & type : Tahun : Warna : No Mesin : No Rangka : Atau Foto STNK
Nama penerima + No hp: Alamat penerima :
Tgl dan Jam penjemputan : …, jam …
Deal Harga : Nama pembayar :
Berkaca pada syarat-syarat kirim mobil di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses kirim mobil, Anda perlu berbagai macam identitas diri dan juga identitas kendaraan. Anda perlu menyiapkan KTP, KK, BPKB hingga STNK kendaraan bermotor Anda. Jika syarat sudah lengkap dikumpulkan, gal itu akan memudahkan proses kirim mobil
Layanan pengiriman Mobil PT. GITEWAN SARANA TRANSINDO
Perusahaan kami dalam mengirimakan mobil mempunyai beberapa layanan antar lain
Self Driver
Towing
Car Carrier
Kapal
Kontainer
Layanan Tersebut akan kami bahas di bawah ini
Self Driver
Adalah jenis layanan yang menggunakan supir dalam mengirim mobil anda dari alamat awal sampai alamat tujuan yang tertera di dalam Form Booking. Harga Jasa Kirim Mobil menggunakan layanan Self Driver paling murah dan cepat di bandingkan dengan jenis layanan lainnya. Kami biasanya dengan layanan Self harga Kirim Mobil sudah Dor to Dor dan Asuransi.
Towing
Towing, atau menarik, atau derek, adalah sebuah aktivitas memindahkan kendaraan dari satu tempat ke tempat tujuan, dengan menderek di belakang mobil penderek. Namun saat ini, Towing tidak lagi menaring, tapi menggendong, sehingga Mobil atau Motor yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat tujuan, dengan cara menggendong / mengangkut Mobil atau Motor tersebut.
Aktivitas Towing sebenarnya digunakan oleh dealer mobil / motor, untuk mendistribusikan mobil / motor dagangannya ke berbagai showroom. Tetapi saat ini, para penggemar touring santai, menggunakan layanan ini. Touring Santai adalah touring yang dilakukan tanpa harus mengemudi motor / mobil dari tempat start, tetapi motor / mobil digendong pakai Layanan Towing ke kota yang akan dituju, kemudian pemiliknya dapat bersantai sampai tujuan, dengan naik pesawat. Untuk menggunakan layanan Towing, sebaiknya Sobat mempertimbankan, antara lain:
Pastikan mobil Towing yang Sobat ingin gunakan, memiliki standar Safety yang baik.
Perhatikan, apakah mobil Towing menggunakan tali khusus, hingga light bar pada bagian belakang Mobil Towing
Harga menggunakan Jasa Kirim Mobil dengan Towing termasuk yang paling mahal di bandingkan dengan jenis layanan lainnya. harga kami yang di berikan biasanya harga sudah Dor to Dor dan Asuransi.
Car Carrier
Car carrier adalah sejenis truk, tapi dikhususkan untuk mengangkut mobil saja. Menggunakan layanan Jasa Kirim Mobil dengan Car carrier Terhitung Murah dan Aman tapi sedikit agak lama, karna harus menunggu car carrier penuh dulu baru bisa berangkat. Isi Mobil Car Carrier ada yang 6 Mobil ada yang hanya 5 Mobil. Harga layanan kami dengan Car Carrier sudah termasuk Dor to Dor dan Asuransi. Daerah yang kami support Khususnya daerah Lintas Jawa dan Lintas Sumatra. Ada juga lintas Kalimanta atau Sulawesi.
Kapal
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Menggunakan Layanan Kapal Laut adalah jenis layanan Kirim mobil ANTAR PULAU . misalnya Jawa - Sumatra, Jawa - Kalimantan, Jawa - Papua , Jawa - Sulawesi , Jawa - Sumatra dan sebaliknya. Harga Dengan Jasa Kirim Mobil menggunakan Kapal terhitung Murah dan Aman. Harga kami sudah termasuk Dor to Dor dan Asuransi.
Kontainer
Jasa Kirim Mobil Bener Meriah - Ada satu lagi layanan Kirim mobil antar pulau dengan menggunakan Kontainer. Layanan ini sangat aman karena mobil anda di masukan ke dalam kontainer sehingga terhindar dari Cuaca buruk atau tersenggol dengan kendaraan lainnya di atas kapal. Harga dengan Kontainer agak sedikit mahal. Tapi demi keamanan apalagi yang akan di kirim mobil mewah sebaiknyalah menggunakan layanan kontainer dalam pengiriman mobil.
Apa Sih Kata atau Kalimat yang sering di cari di
google
Untuk menaikan rangking Google dalam bisnis Jasa Kirim Mobil harus di analisa dulu kata yang sering di cari di google. Berikut analisa dari google planner untuk keyword " Jasa Kirim Mobil "
Kata yang sering di cari di google
Jasa , Pengiriman , Kirim , Mobil , Cargo , Ekspedisi , Harga , Murah , Online , Via Pos , Aman , Pulau , Syarat , Antar , Ekspedisi Kirim Mobil , Pengalaman , Biaya , Cara , Dari , Ke , Bekas , Baru , Pelni , Kantor , Pesawat , Kapal Laut , JNE , Luar Negri , Kota , Ongkos , Towing , Self Driver , Car Carrier , Kontainer , Kapal Roro , Kapal , Kereta Api , Via Laut , Terbaik , TIKI , Truk , Terpercaya , Angkut , Cek Harga , Paket , Cara , Mengirim , Tarif , Kendaraan , Motor , Ongkir , Jasa Derek Mobil , Jasa Towing , Jasa Supir
Link Terkait
Jasa Kirim Mobil
Baca Juga
Biaya Kirim Mobil
Ekspedisi Kirim Mobil
Jasa Kirim Mobil
Cara Membuat
mrizky
Minyak Kutus Kutus
Terima kasih banyak sudah menyempatkan baca artikel ini. Jika ada pertanyaan lain silakan langsung saja di chat lewat WhatsApp, Telegram dan yang lainnya. Semoga kita selalu di berikan kesehatan di zaman pendemi Covid 19 . Aamiin
0 notes
Photo
Selamat Ulang Tahun untuk Ibu Guru di Hari Pendidikan Nasional Pakualaman, 2 Mei 1889 lahirlah seorang anak yang diberi nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kelak dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara sejak 1922. Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Beliau kita kenal sebagai pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan. Dari perjuangan dan pemikiran beliau, Pemerintah pun menetapkan hari lahir beliau sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. 96 tahun setelah kelahiran beliau, atau tepatnya Kamis Wage 2 Mei 1985 atau 11 Sya'ban 1405 H lahirlah bayi perempuan di Temboro, Magetan, Jawa Timur yang diberi nama Titim Matun Nasriyah yang kelak meneruskan cita-cita dan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. Sesuai namanya, Titim Matun (yang sebenarnya satu kata Titimmatun) berasal dari bahasa Arab yang berarti sempurna. Nasriyah berarti pertolongan. Selain mengajar di SMP Negeri 1 Barat, Magetan, beliau juga gemar menulis, ada beberapa buku hasil karyanya yang telah diterbitkan. Dan hari ini, usiamu genap 36 tahun. Selamat ulang tahun ibu guru. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan panjang umur. Darimu aku belajar, semoga apa yang engkau tanamkan menuai hasil yang baik. Apa yang kamu ajarkan kepada kami selama ini seperti aliran air jernih di sungai yang setiap detiknya mengalir memberikan kesejukan. Engkau yang selalu menemaniku dan selalu ada ketika aku di sekolah. Ucapan ini tidaklah sebanding dengan rasa cintamu kepada kami. Di hari ini dimana hari engkau dilahirkan kami mengucapkan selamat ulang tahun. https://www.widodogroho.com/2021/05/selamat-ulang-tahun-untuk-ibu-guru-di.html https://www.instagram.com/p/COVmtbCFAAp/?igshid=jo5vayo9twvv
0 notes
Text
Rangkaian Nama Bayi Perempuan 2 Suku Kata Dari Bahasa Jawa, Cantik Dan Bermakna
Rangkaian Nama Bayi Perempuan 2 Suku Kata Dari Bahasa Jawa, Cantik Dan Bermakna
Nama Bayi Perempuan 2 Suku Kata Dari Bahasa Jawa – namaanakperempuan.net. Perkembangan zaman yang kian maju, membuat orang tua mengalami kesulitan cari ide nama anak. Pasalnya, banyak sekali di temukan beragam nama-nama anak dari berbagai bahasa. Namun tenang saja ya. Karena, kami akan merekomendasikan nama bayi perempuan 2 suku kata dari bahasa Jawa. Nama-nama ini masih terbilang unik, kuno dan…
View On WordPress
#nama anak perempuan 2 suku kata dari bahasa jawa#nama bayi perempuan bahasa jawa 2 suku kata#nama bayi perempuan bahasa jawa dan artinya#nama perempuan 2 suku kata dari jawa#rangkaian nama bayi perempuan jawa 2 suku kata
0 notes
Text
A LETTER TO YOU-LINGKARAN SETAN
Namanya Sarah, tidak sebatang kara namun memilih untuk tidak bersama keluarga. Menurutnya hal yang biasa dan tidak perlu menghabiskan waktu bersama orang-orang yang tidak bisa menerimanya. Kehidupan kota menjadikan hidupnya selalu terjaga dan ingin menjaga. Keinginannya untuk menuntut ilmu sampai Negeri China pun telah dituntaskannya. Namun, Sarah sukar mengontrol diri untuk selalu ada buat orang yang dicinta, kepada perempuan yang keras kepala. Selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Tidak sadar membiarkan obsesinya tumbuh, seperti gedung-gedung yang menjulang tinggi di tengah ibu kota. Kebiasaan yang tidak buruk sekaligus tidak selalu baik juga. Hingga saat ekspektasi tidak sesuai realita, romansa cinta menjadi memori jenaka yang membuatnya hampir gila. Sarah telah memilih, menerima untuk ditinggalkan dan meninggalkan kisah cinta yang telah dibina selama berbulan-bulan lamanya.
Namanya Nara, telah dibesarkan oleh orang tua yang penuh dengan kasih dan manja. Ia tahu betul siapa dirinya. Nara memiliki keinginan besar untuk hidup bersama pasangannya, qee dipanggilnya. Qee adalah kependekan dari Querida yang berasal dari Bahasa Spanyol dengan arti kekasih perempuan. Panggilan yang unik untuk pasangan pertamanya. Nara tidak segan memperkenalkan Qee kepada orang tuanya. Ia tahu kalau keputusannya tidak akan dibantah oleh ayah dan ibunya. Namun, perkenalan itu menjadi ancaman buat Qee yang harus meninggalkan Nara. Keduanya hampir gila, lebih gila lagi sikap Nara yang meneguk ketamin dengan anggur merah. Hingga membuat dirinya terbaring, koma berhari-hari seperti tak bernyawa.
Namanya Syala, hanya ingin dipanggil Ala agar terkesan maskulin. Sosok tomboy yang suka dengan anak-anak itu sering pergi ke panti asuhan untuk membawakan mainan. Jika tidak bertandang ke rumah para anak-anak yatim piatu, ia selalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Suatu hari, saat baru masuk pintu gerbang panti asuhan, Ala bertemu dengan sosok yang membuat dadanya berdebar begitu kencang. Ada rasa yang menyenangkan ketika memandang perempuan berambut ikal di sebelah sana. Namanya Kina, guru Bahasa Inggris yang datang seminggu sekali dengan sukarela. Tidak sabar, Ala memperkenalkan diri dan mengutarakan isi hatinya saat pertama kali melihat Kina. Rasa Ala tidak berbalas karena Kina mengatakan bahwa ia telah menikah dengan Yesus. Ala tersenyum, menyalami Kina, dan pergi.
Namanya Putri, percaya diri dengan dirinya adalah laki-laki. Putri dibesarkan dari orang tua yang sungguh menyayanginya dan juga sering memukulinya. Perilaku itu terngiang di dalam diri Putri hingga tidak jarang dirinya melakukan hal yang sama pada kekasihnya. Berkali-kali ia ditinggal atau meninggalkan kekasihnya dalam keadaan tidak baik-baik saja. Meski berjanji pada diri sendiri untuk mengubah sikapnya, namun hal itu juga selalu dilakukannya. Putri, selalu percaya diri bahwa dirinya orang yang penyayang, tapi ia tidak pernah sadar kalau dirinya adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Selalu meyakinkan orang lain bahwa yang dikatakannya adalah benar, namun kenyataannya omong kosong belaka.
Namanya Fian, memuja-muja pasangan perempuan pertamanya hingga rela meninggalkan keluarga. Semua konten media sosialnya berisi tentang kekasihnya. Ia pernah mengatakan kalau tidak dapat hidup tanpa pasangannya. Hingga suatu hari ia ditinggal oleh pasangannya karena merasa bosan. Alasan klasik, kata Fian sambil tersedu-sedu. Fian tidak dapat menahan rasa sedihnya sendirian. Ia pulang ke rumah dan minta maaf kepada keluarganya. Fian berjanji akan bertobat dan tidak akan mencintai perempuan lagi. Hari demi hari Fian menjalankan tobatnya. Ia mulai mengikuti pengajian komplek, menggunakan jilbab bergo hingga jilbab panjang. Saat ibu-ibu komplek telah percaya dengan tobat Fian, ia ditawari ta’aruf dengan akhi pilihan murobinya. Tentu saja Fian tidak menolak dan menikah dengan akhi pilihan orang lain. Fian tidak lagi membuat konten tentang percintaannya namun sabda-sabda Tuhan dengan kalimat arab yang tidak jarang sulit dibaca oleh teman-teman daringnya.
Namanya Aninda, perantau ulung yang percaya bahwa rezeki bisa didapatkan dari mana saja. Ia memulai karir di ibukota menjadi perempuan penghibur di salah satu diskotik. Aninda tidak pernah benar-benar mengenal jati dirinya. Dibesarkan oleh tante yang tinggal di salah satu kota besar di Jawa Barat. Ia merasa beruntung telah diberikan sekolah tinggi oleh tantenya. Namun menurutnya, sekolahnya tidak berguna di tempat kerjanya. Ia senang menjadi perempuan penghibur. Dikelilingi dan diberi uang oleh om-om senang yang tidak tahu diri, yang merasa bosan dengan keluarganya. Aninda memiliki kekasih, seorang bartender di diskotik tempat ia bekerja. Kekasihnya adalah perempuan tomboy yang punya hero syndrome untuk Aninda. Namun Aninda tidak benar-benar ingin bersama kekasihnya. Ia takut akan dosa karena mencintai perempuan juga. Tidak ada angin dan hujan, Aninda memutuskan hubungannya dan menikah bersama laki-laki pilihannya. Meski begitu, Aninda tidak pernah berhenti untuk menghubungi mantan kekasihnya. Si perempuan tomboy bartender diskotik.
Namanya An, bertubuh besar dan berkulit coklat. Selalu tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya. Ia berpikir bahwa tidak akan ada laki-laki yang ingin menjadi kekasihnya. Belum pernah mencoba namun asumsinya begitu kuat. Alhasil, ia membuka hati kepada seorang perempuan yang tidak pernah berdiri di atas dirinya sendiri. Meski begitu, An sangat sayang dan selalu membela kekasihnya, apapun kesalahannya. An membelikan apa yang kekasihnya inginkan. Dirinya dibutakan cinta yang fana terhadap kekasihnya. Hingga kekasihnya selingkuh sekalipun, An tidak menganggap kekasihnya yang salah, melainkan selingkuhannya. Sampai pada suatu ketika An benar-benar sadar kalau kekasihnya adalah seseorang yang jahat. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, kekasihnya telah bercinta dengan perempuan lain. An, bertubuh besar dan berkulit coklat tidak percaya lagi dengan manusia. Ia memilih untuk mencintai barang-barang fisik yang bisa didapatkan dengan uang dan tidak akan meninggalkannya.
Namanya Chia, selalu dianggap kuat oleh orang-orang sekitarnya. Suatu hari Chia mengidap penyakit yang mematikan. Bukannya rasa iba, namun reaksi-reaksi terkejut yang ia dapatkan. Orang-orang bilang bahwa tubuhnya yang terlihat sehat tidak menjelaskan penyakit yang ia alami. Kenyataannya Chia harus menjalankan 2 kali operasi besar untuk menghilangkan penyakitnya. Semua kenyataan yang ia lalui menjadikan Chia sosok yang acuh. Hingga suatu hari ia bertemu seseorang yang dianggap dapat memahami dirinya dan hidupnya. Ia jalani kehidupan romantis dengan orang tersebut. Sampai hari-hari berlalu dan ia merasakan kenyataan pahit lagi. Kekasihnya pergi tanpa alasan yang jelas. Kali itu Chia merasa tidak dapat berdiri lagi di atas kakinya. Semuanya kelu. Namun Chia terus mencoba berjalan, jauh dan jauh hingga memutuskan untuk tidak akan kembali.
Nama Arita, telah memiliki suami dan tiga anak bukan dari suaminya. Tapi dari pasangan-pasangan yang tidak pernah ia nikahi. Hidup Arita berubah ketika menikah dengan suaminya, orang asing dari negara seberang. Beruntung anak-anaknya dapat diterima oleh suaminya. Namun Arita tidak pernah merasa bersyukur akan hidupnya yang sekarang. Ia terus mencoba untuk mencari pasangan lain yang lebih muda dari dirinya. Ia tidak segan membohongi suaminya untuk dapat pergi bersama kekasih-kekasihnya yang muda dan berpenampilan maskulin, atau bahkan menganggap dirinya sebagai laki-laki. Ia juga tidak merasa berdosa ketika melakukan hubungan seksual dengan selingkuhannya. Arita, sosok yang kuat namun tidak pernah mengenal dirinya sendiri dan apa yang diinginkannya. Menurutnya, uang dapat membeli segalanya, kebahagiaan sekaligus kebohongan. Arita, perempuan yang dianggap hina oleh sebagian orang, namun merasa beruntung atas dirinya sendiri yang bisa menghambur-hamburkan uang seenaknya.
Namanya Egi, pengusaha yang tidak mengenal rasa lelah. Egi tidak punya keinginan untuk menikah. Telah memiliki tiga perusahaan yang dikelolanya mulai dari nol. Ia sangat pandai dalam hal bisnis, namun tidak untuk urusan percintaan. Ia selalu tertarik dengan perempuan tomboy dan lebih muda. Ia dapat memberikan segalanya untuk orang yang dicinta. Kalau sudah menyayangi seseorang, ia tidak pernah main-main. Hingga ia lupa untuk menyayangi dirinya sendiri. Egi selalu menyayangi kekasihnya dengan sepenuh hati. Ia mengasuh kekasihnya; memberi makan, memberikan pendidikan hingga jenjang terakhir, memberikan semua kebutuhan kekasihnya tanpa diminta. Egi juga selalu takut jika kekasihnya marah. Ia selalu meminta maaf duluan meski ia tidak salah. Egi, pandai dalam berbicara dan membangun kerjasama tapi sulit untuk berbicara pada dirinya sendiri.
0 notes
Text
𝐓𝐡𝐞 𝐀𝐧𝐜𝐢𝐞𝐧𝐭 𝐇𝐢𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐨𝐟 𝐌𝐝𝐚𝐧𝐠 🇲🇨
𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙆𝙚𝙥𝙞𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙢𝙗𝙖𝙜𝙖 𝙇𝙖𝙜𝙪𝙣𝙖, 21 𝘼𝙥𝙧𝙞𝙡 900 𝙈𝙖𝙨𝙚𝙝𝙞. 🇸🇽
Prasasti Keping (Plat) Tembaga Laguna ( Laguna Copperplate Incription) yg di Filipina di kenal dg " Inskripsyon Sa Bina tbat na Tanso ng Laguna "🇸🇽
Prasasti Keping Tembaga Laguna 900 M yg pd saat ini disimpan di Museum Nasional Filipina, merupakan sebuah penetapan yg ditulis di atas lembaran plat berupa kepingan tembaga dg ukuran
panjang +/- 30 cm ( vertikal), dan lebar 20 cm ( horisontal)
Prasasti tsb diketemukan oleh seorang buruh di dekat muara sebuah sungai di daerah Lumbang, Teluk Laguna, Manila, Filipina.
Prasasti Laguna 900 M pertama kali di analisis oleh seorang Antropolog Belanda pd thn 1992 bernama Hanuno'o Antoon Postman.
Prasasti tsb ditulis dg menggunakan bahasa campuran antara Bahasa Melayu Kuna (dominan), sg diselingi kata 2 dlm Bahasa Sansekerta, Jawa Kuna, dan Tagalog Filipina.
Sedangan aksara/tulisan secara keseluruhan menggunakan tulisan Jawa Kuna.
𝙇𝙖𝙜𝙪𝙣𝙖 𝙙𝙚 𝘽𝙖𝙮 🇸🇽
Laguna de Bay adalah sebuah danau terbesar di Filipina dan merupakan danau terbesar ke dua di Asia Tenggara setelah Danau Toba di Sumatra, Indonesia.
Danau Laguna de Bay tepatnya terletak di Pulau Luzon; di antara Propinsi Laguna di Selatan dan Propinsi Rizal di Utara.
Sedangkan ibukota Metro Manila berada di tepi Baratnya.
Luas permukaan danau sekitar 949 km2 dg kedalaman tepian 2 meter.
Air danau Laguna de Bay
mengalir ke Teluk Manila melalui aliran Sungai Pasig.
Di tengah2 danau terdpt sebuah pulau bernama Pulau Talim.
𝙀𝙩𝙣𝙞𝙨 𝙑𝙞𝙨𝙖𝙮𝙖𝙨. 🇸🇽
Secara etnografi di Kepulauan Filipina terdapat tiga etnis besar, yaitu Etnis; Luzon di wilayah Utara, Etnis
Visayas di wilayah Tengah, dan Etnis Mindanao di Selatan.
Yang sangat menarik adalah adanya penyebutan Etnis Visayas yg menempati
Wilayah bagian tengah Filipina, di mana kata "VISAYAS" berkaitan erat dg SRI VISAYAS atau SRI WIJAYA.
Penduduk etnis setempat masih mengaku bahwa leluhurnya masih berasal dari
Sriwijaya.
Namun jejak2 tentang pengaruh Sriwijaya di Filipina tdk bgt tampak.
Bbrp ilmuwan sejarah mengkaitkan keberadaan Etnis VISAYAS dan Prasasti Laguna Bay dengan peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra.
𝙏𝙧𝙖𝙣𝙨𝙠𝙧𝙞𝙥𝙨𝙞 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙇𝙖𝙜𝙪𝙣𝙖 21 𝘼𝙥𝙧𝙞𝙡 900 𝙈 🇸🇽
``... swasti shaka warsa Tita masa di [ng] jyotisa, caturthi krisna paksa soma wara sana
tatkala dayang angkatan lawan dengannya sanak barngaran si bukah anak da
dang hwan namwaran dibari waradana wi shuddhapatra ulih sang pamegat senapati di tundung barja[di] dang hwan nayaka tuhan pailah jayadewa.
dikrama dang hwan namwaran dengan dang kayastha shuddhanu diparlappas hutang da walenda kati 1 suwarna 8 di hadapan dang hwan nayaka tuhan puliran kasumuran dang hwan nayaka tuhan pailah barjadi ganashakti dang hwan nayaka tuhan binwangan barjadi bishruta tathapi sadana sanak kapawaris ulih sang pamegat dewata [ba]rjadi sang pamegat medang
dari bhaktinda diparhulun sang pamegat
ya makanya seadanya anak cucu dang hwan namwaran suddha ya kapawaris di hutang da dang hwan namwaran di sang pamegat dewata.
ini grang syat syapanta ha pashkat ding ari kamudyan ada grang urang barujara welung
lappas hutang da dang.... ``
𝙏𝙚𝙧𝙟𝙚𝙢𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙗𝙖𝙨: 👇🇸🇽
^^.... Selamat. Tahun Saka 822 Bulan (Maret-April) menurut penanggalan hari keempat setelah bulan mati, Senin (21 April 900 M).
Pada saat ini 𝘿𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝘼𝙣𝙜𝙠𝙖𝙩𝙖𝙣 (seorang wanita?) dan saudaranya bernama 𝙎𝙞 𝘽𝙪𝙠𝙖𝙝; Anak-anak dari Sang Tuan 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣 diberikan sebuah piagam pengampunan
(𝙨𝙝𝙪𝙙𝙙𝙝𝙖𝙥𝙖𝙩𝙧𝙖) penuh dari sang pemegang pimpinan di 𝙏𝙪𝙣𝙙𝙪𝙣, digantikan oleh Sang Tuan 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 dari 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝; 𝙅𝙖𝙮𝙖𝙙𝙚𝙬𝙖.
Atas perintahnya; secara tertulis Sang Tuan 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣 telah dimaafkan sepenuhnya dan dibebaskan dari 𝙝𝙪𝙩𝙖𝙣𝙜-𝙝𝙪𝙩𝙖𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖, sebanyak satu 𝙠𝙖𝙩𝙞 dan delapan 𝙎𝙪𝙬𝙖𝙧𝙣𝙖 ( = 865 grm) di hadapan Sang Tuan 𝙋𝙪𝙡𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙨𝙪𝙢𝙪𝙧𝙖𝙣 di bawah petunjuk dari Sang Tuan 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 di 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝.
Oleh karena kesetiannya dalam berbakti; Sang Tuan yg termahsyur dari 𝘽𝙞𝙣𝙬𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣, mengakui semua kerabat 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣 yg masih hidup yg telah diakui oleh Sang Penguasa (𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩) 𝘿𝙚𝙬𝙖𝙩𝙖 yang digantikan oleh Sang Penguasa (𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩) 𝙈𝙀𝘿𝘼𝙉𝙂.
Oleh sebab itu seluruh anak cucu Sang Tuan 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣
sudah dimaafkan dari segala hutang Sang Tuan 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣 kepada Sang Penguasa (𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩) 𝘿𝙚𝙬𝙖𝙩𝙖.
(Pernyataan ini), dengan demikian menjelaskan kepada siapapun setelahnya, bahwa jika di masa depan benar orang yg mengatakan belum bebas sama sekali hutangnya Sang Tuan..........^^
𝙄𝙠𝙝𝙩𝙞𝙨𝙖𝙧 👇🇲🇨
Dari uraian isi Prasasti Keping Tembaga Laguna (21 April 900 M) tsb di atas maka dapat diketahui adanya bbrp hal yaitu;
trdpt penyebutan nama-nama tempat seperti :
• 𝙏𝙪𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜
• 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝
• 𝙋𝙪𝙡𝙞𝙧𝙖𝙣
• 𝘽𝙞𝙣𝙬𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣
• 𝙈𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜.
Nama tempat 𝙏𝙤𝙣𝙙𝙤 dan 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖 ( berada di Barang Bay, San Lorenzo, Norzaga Raya, Filipina), 𝘽𝙪𝙣𝙪𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 ( terdapat di Obando, Filipina), 𝙋𝙪𝙡𝙞𝙡𝙖𝙣 (?), 𝙈𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜
(Kerajaan Medang di Jawa).
Dari penyebutan bbrp nama tmpt sprt ; 𝙏𝙪𝙣𝙙𝙪𝙣 ( = 𝙏𝙤𝙣𝙙𝙤), 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝 ( = 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖), 𝙋𝙪𝙡𝙞𝙧𝙖𝙣 ( = 𝙋𝙪𝙡𝙞𝙡𝙖𝙣), 𝘽𝙞𝙣𝙬𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 ( = 𝘽𝙞𝙣𝙬𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣),
dimana tempat2 yg disebutkan di atas hingga saat ini bbrp. msh diketemukan di Filipina 🇸🇽
Sedangkan kata 𝙈𝙀𝘿𝘼𝙉𝙂
yg mengikuti nama sebuah jabatan pejabat Kerajaan Medang, yg tentunya trdp di Jawa. 🇲🇨
Nama tokoh 𝘿𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙬𝙖𝙣 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣 (mendiang ? ) yg memiliki hutang emas kira2 seberat 865 gram kemudian dibebaskan dari hutangnya ( 𝙙𝙞𝙥𝙖𝙧𝙡𝙖𝙥𝙥𝙖𝙨 𝙝𝙪𝙩𝙖𝙣𝙜) dg diberi piagam penetapan pengampunan penuh (𝙨𝙝𝙪𝙙𝙙𝙝𝙖𝙥𝙖𝙩𝙧𝙖) oleh seorang pejabat daerah (𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖𝙩𝙞) di
𝙏𝙪𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜.
Penggantinya bernama
𝘿𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙬𝙖𝙣 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 di 𝙋𝙖𝙞𝙡𝙖𝙝, bernama 𝙅𝙖𝙮𝙖𝙙𝙚𝙬𝙖 dg mengajak anak2 𝘿𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙬𝙖𝙣 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙢, yaitu 𝘿𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝘼𝙣𝙜𝙠𝙖𝙩𝙖𝙣 (perempuan ?) dan 𝙨𝙞 𝘽𝙪𝙠𝙖𝙝
mengajukan banding utk memperkuat penetapan pembebasan (𝙙𝙞𝙥𝙖𝙧𝙡𝙖𝙥𝙥𝙖𝙨 𝙝𝙪𝙩𝙖𝙣𝙜 ) sebelumnya di hadapan 𝘿𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙬𝙖𝙣 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 di 𝙋𝙪𝙡𝙞𝙧𝙖𝙣; yaitu 𝙆𝙖𝙨𝙪𝙢𝙪𝙧𝙖𝙣, dan selanjutnya
diperkuat oleh 𝘿𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙬𝙖𝙣 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 di 𝘽𝙞𝙣𝙬𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣.
Sebagai klimaksnya banding penetapan bagi pembebasan hutang emas bagi seluruh anak cucu (𝙨𝙖𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙘𝙪𝙘𝙪) dan seluruh keturunan (𝙨𝙪𝙙𝙙𝙝𝙖 𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙥𝙖𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨) 𝘿𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙬𝙖𝙣 𝙉𝙖𝙢𝙬𝙖𝙧𝙖𝙣.
Selanjutnya keputusan banding tersebut diperkuat (𝙗𝙖𝙧𝙟𝙖𝙙𝙞) oleh 𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩 𝘿𝙚𝙬𝙖𝙩𝙖 dan ditingkat yg lebih tinggi oleh 𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩 𝙈𝙀𝘿𝘼𝙉𝙂.🤔 🇲🇨
adanya penyebutan nama Pejabat Kerajaan seperti 𝙉𝙖𝙮𝙖𝙠𝙖 dan 𝙎𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙢𝙚𝙜𝙖𝙩 ( = pejabat pemutus perkara semacam hakim pengadilan), yg umumnya kerap kali di dapati di dlm prasasti2 Raja2 Medang di Jawa Abad IX - X M dst.
Demikian pula dalam penggunaan manggala prasasti yg menguraikan tarikh Saka ^^.... 𝙨𝙬𝙖𝙨𝙩𝙞. 822 𝙨𝙖𝙠𝙖 𝙬𝙖𝙧𝙨𝙖𝙩𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙙𝙞 [𝙣𝙜]𝙟𝙮𝙤��𝙩𝙞𝙨𝙖, 𝙘𝙖𝙩𝙪𝙧𝙩𝙝𝙞 𝙠𝙧𝙞𝙨𝙣𝙖 𝙥𝙖𝙠𝙨𝙖 𝙨𝙤𝙢𝙖𝙬𝙖𝙧𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙖... ^^
yg dikonversi menjadi tahun 21 April 900 M.
Dalam penggunaan Aksara penulisan prasasti menggunakan 𝘼𝙠𝙨𝙖𝙧𝙖 𝙅𝙖𝙬𝙖 𝙆𝙪𝙣𝙖, sangat erat kaitannya dg besarnya pengaruh Jawa Kuna pada awal Abad ke - X Masehi di era kejayaan Kerajaan Medang.
Adanya penyebutan nama warga di kalangan rakyat jelata yaitu 𝙨𝙞 𝘽𝙪𝙠𝙖𝙝 jg sudah umum kita dapati di dlm isi prasasti di Jawa Abad ke IX-X M dst di era kejayaan Kerajaan Medang.
𝙆𝙖𝙟𝙞𝙖𝙣 𝙆𝙤𝙣𝙩𝙚𝙠𝙨𝙩𝙪𝙖𝙡
21 𝘼𝙥𝙧𝙞𝙡 900 𝙈☝🇲🇨
Pencantuman tarikh pada Prasasti Keping Tembaga Laguna, 21 April 900 Masehi (822 Saka) dg ciri- ciri isi yg mengacu kepada bbrp hal sprt yg sdh diuraikan di atas yaitu secara kontekstual trdpt kaitan antara wilayah Filipina 🇵🇭
khususnya Pulau Luzon daerah Teluk dan danau Laguna ( 𝙇𝙖𝙜𝙪𝙣𝙖 𝙙𝙚 𝘽𝙖𝙮) dengan kekuasaan 𝙆𝙚𝙧𝙖𝙟𝙖𝙖𝙣 𝙈𝙀𝘿𝘼𝙉𝙂 di 𝙅𝙖𝙬𝙖 pada jaman pemerintahan 𝙎𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙖𝙟𝙖 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙒𝙖𝙩𝙪𝙠𝙪𝙧𝙖 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 (23 Mei 898 -
919 M).
Hal ini sesuai dg prasasti tertua yg dikeluarkan nya yaitu 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙡𝙖𝙝𝙖𝙥 11 September 899 Masehi.
Nama Abhiseka 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 terdapat di dlm isi 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙈𝙖𝙣𝙩𝙮𝙖𝙨𝙞𝙝 997 M, yaitu : 𝙎𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙖𝙟𝙖 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙒𝙖𝙩𝙪𝙠𝙪𝙧𝙖 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘿𝙝𝙖𝙧𝙢𝙢𝙤𝙙𝙖𝙮𝙖 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙨𝙖𝙢𝙗𝙝𝙪.
Sedangkan di dlm isi 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙒𝙖𝙣𝙪𝙖 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙖𝙝 𝙄𝙄𝙄 908 M, disebutkan dengan
𝙎𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙖𝙟𝙖 𝙍𝙖𝙠𝙚 𝙒𝙖𝙩𝙪𝙠𝙪𝙧𝙖 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 𝙎𝙧𝙞
𝙄𝙨𝙬𝙖𝙧𝙖𝙠𝙚𝙨𝙖𝙬𝙤𝙩𝙨𝙖𝙬𝙖𝙩𝙪𝙣𝙜𝙜𝙖𝙧𝙪𝙙𝙧𝙖𝙢𝙪𝙧𝙩𝙞.
Dari isi 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙒𝙖𝙣𝙪𝙖 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙖𝙝 𝙄𝙄𝙄 908 M (Lempeng II, Sisi A, Baris ke 5-6) 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 naik tahta pada tanggal 10 Mei 899 M menggantikan raja sebelumnya setelah mangkat, yaitu 𝙍𝙖𝙠𝙚 𝙒𝙪𝙣𝙜𝙠𝙖𝙡 𝙃𝙪𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝙅𝙗𝙖𝙣𝙜 (di dlm isi Prasasti Panunggalan 896 M, disebut dg nama 𝙃𝙖𝙟𝙞 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙒𝙖𝙩𝙪𝙝𝙪𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜) yg masih mertuanya sendiri.
Sedangkan yg menjabat sebagai 𝙍𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙢𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙞 𝙃𝙞𝙣𝙤 kala itu adalah 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖 yg bergelar
𝙎𝙧𝙞 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙤𝙩𝙩𝙢𝙖 𝘽𝙖𝙝𝙪𝙗𝙖𝙟𝙧𝙖𝙥𝙧𝙖𝙩𝙞 𝙋𝙖𝙠𝙨𝙖𝙠𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙒𝙞𝙨𝙣𝙪𝙢𝙪𝙧𝙩𝙞.
Jabatan 𝙍𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙢𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙞 𝙃𝙞𝙣𝙤 adalah jabatan penting dalam Kerajaan Medang, yg biasanya dijabat oleh keluarga kerajaan, bahkan seorang Putra Mahkota.
Di dalam isi Prasasti Pale pangan/Borobudur 906 M, 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖 masih menjabat sebagai 𝙍𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙈𝙖𝙥𝙖𝙩𝙞𝙝 𝙞 𝙃𝙞𝙣𝙤.
𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖 adalah anak raja yg memerintah terdahulu sebelum 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜; yaitu 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙒𝙪𝙣𝙜𝙠𝙖𝙡 𝙃𝙪𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝙅𝙗𝙖𝙣𝙜 yg wafat pd tanggal 23 Mei 898 M.
Dengan demikian hubungan antara 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 dengan 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖 kemungkinan besar adalah kakak ipar dg adik ipar.
Dengan demikian 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 menduduki tahta Kerajaan Medang karena waris tahta kerajaan dari istrinya (kakak perempuan 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖).
Di dalam isi Prasasti Telahap (11 September 899 M) merupakan prasasti tertua yg dikeluarkan Raja 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜, dikatakan bahwa 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖 adalah cucu dari 𝙍𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙒𝙖𝙩𝙖𝙠 𝙋𝙪 𝙏𝙖𝙢𝙚, yg merupakan seorang istri dari seorang Raja yg dimakamkan di 𝙋𝙖𝙨𝙩𝙞𝙠𝙖 ( = 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙋𝙞𝙠𝙖𝙩𝙖𝙣).
Dengan demikian 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖
masih sebagai cucu dari 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙋𝙞𝙠𝙖𝙩𝙖𝙣.
Di dalam berita Cina jaman 𝘿𝙞𝙣𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙏𝙖𝙣𝙜 𝙄𝙄 (705 - 907 M) ; 𝙋𝙪 𝘿𝙖𝙠𝙨𝙖 dijuluki sebagai : " 𝙏𝙖𝙩-𝙨𝙤-𝙠𝙖𝙣-𝙝𝙞𝙪𝙣𝙜", yg berarti " Saudara Raja yg gagah berani. "🇨🇳
Raja yg dimaksud pada era tsb tentunya mengacu kpd sosok Dyah Balitung yg sangat termasyur dg pola pemerintahannya yg tertib dan teratur dalam memimpin pemerintahan kerajaan dan kemakmuran rakyat nya.
Hal tersebut tercermin di dlm isi prasati nya yg sdh mencapai sktr dua puluh buah prasasti.
Dalam perluasan wilayah kekuasaan selain di di Wilayah Jawa Tengah dg pusat kekuasaannya di 𝙋𝙤𝙝 𝙋𝙞𝙩𝙪 yg dikenal dg sebutan 𝙔𝙖𝙬𝙖𝙥𝙪𝙧𝙖, juga di wilayah Jawa Timur yg diindikasikan dg temuan2 prasasti nya, sprt :
• 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙏𝙖𝙟𝙞 901 M
diketemukan di daerah
Ponorogo.
• 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙆𝙪𝙗𝙪-𝙆𝙪𝙗𝙪 905 M
diketemukan di daerah
Pakis Aji, Malang.
• 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙆𝙞𝙣𝙚𝙬𝙪 907 M
diketemukan di daerah
Blitar.
Untuk perluasan wilayah Bali ( 𝘽𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣) dikisahkan di dalam isi 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙆𝙪𝙗𝙪-𝙆𝙪𝙗𝙪 (17 Oktober 905 M, bahwa Sri Maharaja 𝙍𝙖𝙠𝙖𝙞 𝙒𝙖𝙩𝙪𝙠𝙪𝙧𝙖 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙡𝙞𝙩𝙪𝙣𝙜 menganugerahkan sebidang tanah di daerah 𝙆𝙪𝙗𝙪-𝙆𝙪𝙗𝙪 yg kemudian di jadikan 𝙎𝙞𝙢𝙖
sebagai hadiah kepada 𝙍𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙃𝙪𝙟𝙪𝙣𝙜 𝘿𝙮𝙖𝙝 𝙈𝙖𝙣𝙜𝙖𝙧𝙖𝙠 dan 𝙍𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙝𝙖 𝙍𝙖𝙠𝙚 Majawantan yg telah berhasil mengalahkan 𝘽𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣.
"... 𝙖𝙢𝙗𝙖𝙠 𝙧𝙖𝙠𝙧𝙮𝙖𝙣 𝙝𝙪𝙟𝙪𝙣𝙜 𝙢𝙬𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙢𝙖𝙟𝙖𝙬𝙪𝙣𝙩𝙞𝙣 𝙖𝙣
𝙙𝙞𝙣𝙪𝙡𝙪 𝙨𝙞𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙜𝙙𝙤𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙧𝙚
𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙣 𝙙𝙚 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙥𝙖𝙩𝙞𝙝 𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙬𝙖 𝙞𝙠𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣 𝙙𝙚 𝙣𝙞𝙧𝙖 𝙣𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙩𝙖𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙧𝙥𝙖𝙣𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙠𝙚𝙣𝙮𝙖... "
(Lempeng IV, Sisi B, Baris ke 4-5).
kata 𝘽𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣 yg dimaksud si dlm isi Prasasti Kubu-Kubu tersebut mengacu kepada 𝘽𝙖𝙡𝙞, yg berarti 𝙠𝙪𝙧𝙗𝙖𝙣 atau 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙚𝙢𝙗𝙖𝙝𝙖𝙣 dlm bentuk 𝙨𝙖𝙟𝙞 (sajian, sesaji = sajen, sesajen) yg umum digunakan oleh Umat Hindu Bali di dlm setiap upacara di tempat suci.
Kata 𝘽𝙖𝙣𝙩𝙚𝙣 disebutkan di dlm isi Prasasti Raja-Raja Bali Kuna antara lain:
• 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙣𝙜𝙠𝙪𝙡𝙖𝙠 (1023
M)
"...𝙨𝙞𝙣𝙞𝙬𝙞 𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙨𝙖
𝙗𝙖𝙣𝙩𝙚𝙣 ... " ( dihormati di
Pulau Bali).
• 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙇𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙝𝙖𝙣 (1337
M)
"... 𝙥𝙖𝙙𝙪𝙠𝙖 𝙗𝙝𝙖𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙨𝙧𝙞 𝙖𝙨𝙩𝙖
𝙨𝙪𝙧𝙖 𝙧𝙖𝙩𝙣𝙖 𝙗𝙝𝙪𝙢𝙞 𝙗𝙖𝙣𝙩𝙖𝙣."
yaitu nama Raja Bali Kuna terakhir dari Dinasti 𝙒𝙖𝙧𝙢𝙖𝙙𝙚𝙬𝙖 yg ditaklukan
Majapahit pd thn 1343 M.
Arti dari nama Raja Bali Kuna tsb adalah Sang Raja diibaratkan sebagai Delapan
Dewa penguasa di delapan arah mata angin sebagai Permata Pulau Bali.
𝙃𝙚𝙜𝙚𝙢𝙤𝙣𝙞 𝙎𝙧𝙞𝙬𝙞𝙟𝙖𝙮𝙖 (❓) 🤔
Tentang jejak- jejak Peninggalan Kuna Sriwijaya di Filipina tidaklah begitu jelas, selain Etnis 𝙑𝙞𝙨𝙖𝙮𝙖𝙨
yg menghuni wilayah bagian tengah Filipina , yaitu di antara Pulau Luzon dan Mindanau 🇸🇽
Mereka tetap merasa bangga dan mengaku bahwa Leluhurnya berasal dari 𝙎𝙧𝙞𝙬𝙞𝙟𝙖𝙮𝙖.
Berita Cina 🇨🇳 dari jaman Dinasti 𝙏𝙖𝙣𝙜 𝘾𝙝𝙤𝙪 𝙄 (618 - 690 M) tercatat bahwa
𝙎𝙝𝙞𝙝-𝙡𝙞-𝙛𝙤-𝙨𝙝𝙞𝙝 (Sriwijaya) pernah mengirim duta utusan ke Cina antara tahun 670 - 673 M.
Selanjutnya dari catatan berita Cina di Jaman Dinasti 𝙏𝙖𝙣𝙜 𝙄𝙄 (705 - 907 M) dikatakan bahwa 𝙎𝙝𝙞𝙝-𝙡𝙞-𝙛𝙤-𝙨𝙝𝙞𝙝 (Sriwijaya) mengirim duta utusan ke Cina antara tahun 713 - 741 M. Selanjutnya pengiriman yg terakhir pd thn 742 M, dan setelahnya tidak ada kabar lagi adanya utusan dari Sriwijaya hingga sampai tahun 904 M (❓) 🤔🇨🇳
Dari catatan berita Cina di Jaman Dinasti 𝙎𝙤𝙣𝙜 (960 - 1279 M) datang lagi duta utusan pada tahun 960 M dari 𝙎𝙖𝙣-𝙛𝙤-𝙦𝙞 (Sriwijaya?) atas nama Raja 𝙎𝙝𝙚-𝙡𝙞-𝙝𝙤𝙪-𝙩𝙖-𝙝𝙨𝙞𝙖. 🤔🇨🇳
Nama raja Sriwijaya yg dimaksud oleh berita Cina tsb adalah 𝙎𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙖𝙟𝙖 𝙐𝙙𝙖𝙮𝙖𝙙𝙞𝙩𝙮𝙖 𝙒𝙖𝙧𝙢𝙖𝙙𝙚𝙬𝙖 (960 - 988 M).
Pertanyaan kita apakah yg terjadi pada 𝙎𝙧𝙞𝙬𝙞𝙟𝙖𝙮𝙖 antara tahun 742 / 904 M sampai tahun 960 M ❓🤔
Pada tahun 775 Masehi tercatat dalam sebuah Prasasti Ligor A yg diketemukan di daerah Nakhon si Thammarat di wilayah Thailand 🇹🇭 bagian Selatan berbatasan sg wilayah Semenanjung Malaya 🇲🇾 , dikatakan bahwa
Seorang Raja Sriwijaya yg dipuji bagai raja dari segala raja yg ada di dunia yg meresmikan bangunan 𝙏𝙧𝙞𝙨𝙖𝙢𝙖𝙮𝙖 𝘾𝙖𝙞𝙩𝙮𝙖 bagi 𝙆𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖.
Demikianlah luas wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya sampai pada tahun 775 Masehi hingga ke darah
𝙇𝙞𝙜𝙤𝙧.
𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙇𝙞𝙜𝙤𝙧 𝙎𝙞𝙨𝙞 𝘽; yg ditulis menggunakan 𝘼𝙠𝙨𝙖𝙧𝙖
𝙅𝙖𝙬𝙖 𝙆𝙪𝙣𝙖 menyebutkan. seorang 𝙎𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙖𝙟𝙖 𝙒𝙞𝙨𝙣𝙪 dari 𝙒𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖 𝙎𝙖𝙞𝙡𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖 yg dipuji sebaga 𝙎𝙚𝙨𝙖𝙫𝙫𝙖𝙧𝙞𝙢𝙖𝙙𝙖𝙫𝙞𝙢𝙖𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖 ( = Pembunuh para pahlawan musuh).
Kedua sisi ( A dan B) pada satu Prasasti Ligor terkesan sebagai 𝙅𝙖𝙮𝙖𝙘𝙞𝙝𝙣𝙖 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙅𝙖𝙮𝙖𝙨𝙩𝙖𝙢𝙖, yaitu pernyataan sebuah hegemoni kekuasan pada suatu wilayah.
Pada tarikh yg lebih muda muncullah julukan yg sama yaitu :
𝙒𝙖𝙞𝙧𝙞𝙬𝙖𝙧𝙖𝙬𝙞𝙧𝙖𝙢𝙖𝙧𝙙𝙖𝙣𝙖 pada 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙧𝙖𝙠 782 M yg dikeluarkan oleh Raja 𝙄𝙣𝙙𝙧𝙖 atau 𝘿𝙝𝙖𝙧𝙖𝙣𝙞𝙣𝙙𝙧𝙖 yg bergelar 𝙎𝙧𝙞 𝙎𝙖𝙣𝙜𝙜𝙧𝙖𝙢𝙖 𝘿𝙝𝙖𝙣𝙖𝙣𝙟𝙖𝙮𝙖.
Kemudian julukan serupa
𝙒𝙞𝙧𝙖𝙬𝙖𝙞𝙧𝙞𝙢𝙖𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖 juga muncul sebagai julukan seorang 𝙍𝙖𝙟𝙖 𝙅𝙖𝙬𝙖 yg disebut sebagai kakek Raja 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙥𝙪𝙩𝙧𝙖𝙙𝙚𝙬𝙖 dari 𝙆𝙚𝙧𝙖𝙟𝙖𝙖𝙣 𝙎𝙫𝙖𝙧𝙣𝙖𝙗𝙝𝙪𝙢𝙞 ( = 𝙩𝙖𝙣𝙖𝙝 𝙚𝙢𝙖𝙨).
Pada sekitar tahun 850 - 860 M 𝙍𝙖𝙟𝙖 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙥𝙪𝙩𝙧𝙖𝙙𝙚𝙬𝙖 dari 𝙎𝙫𝙖𝙧𝙣𝙖𝙗𝙝𝙪𝙢𝙞 mengirim duta utusan ke 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙫𝙞𝙧𝙖 𝙉𝙖𝙡𝙖𝙣𝙙𝙖 utk mendirikan sebuah biara di sana atas ijin Raja 𝘿𝙚𝙫𝙖𝙥𝙖𝙡𝙖 𝘿𝙚𝙫𝙖 di wilayah India Utara 🇮🇳
Peristiwa tsb diabadikan pd sebuah prasasti oleh sang raja yg kemudian dikenal dengan nama 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙉𝙖𝙡𝙖𝙣𝙙𝙖.
Dari pemaparan ketiga sumber primer tsb ( 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙇𝙞𝙜𝙤𝙧 𝘼 & 𝘽 775 M, 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙧𝙖𝙠 782 M, dan 𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙉𝙖𝙡𝙖𝙣𝙙𝙖 +/- 850-860 M) disimpulkan bahwa nama tokoh Raja yg menyandang gelar sebagai " 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙪𝙣𝙪𝙝 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙖𝙝𝙡𝙖𝙬𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙨𝙪𝙝 " adalah 𝙍𝙖𝙟𝙖 𝙅𝙖𝙬𝙖 𝙎𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙝𝙖𝙧𝙖𝙟𝙖 𝙒𝙞𝙨𝙣𝙪 / 𝙄𝙣𝙙𝙧𝙖 / 𝘿𝙝𝙖𝙧𝙖𝙣𝙞𝙣𝙙𝙧𝙖 yg bergelar 𝙎𝙧𝙞 𝙎𝙖𝙣𝙜𝙜𝙧𝙖𝙢𝙖 𝘿𝙝𝙖𝙣𝙖𝙣𝙟𝙖𝙮𝙖 yg berasal dari 𝙒𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖 𝙎𝙖𝙞𝙡𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖 (𝙎𝙖𝙞𝙡𝙚𝙣𝙙𝙧𝙖 𝙫𝙖𝙢𝙨𝙖𝙩𝙞𝙡𝙖𝙠𝙤 𝙮𝙖𝙫𝙖 𝙗𝙝𝙪𝙢𝙞 𝙥𝙖𝙡𝙖𝙝).
Sang Raja melaksanakan invasi lanjutan hingga ke wilayah Indo Cina setelah menguasai daerah Ligor sbg pangkalan utk melaksanakan invasi berikutnya hingga sktr tahun 850-860 M.
Berdasarkan kronologi Peristiwa2 tersebut diperkirakan berlangsung antara tahun 775 - 782 M 🤔
𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙞𝙠𝙪𝙝 799 M, yg ditulis tangan langsung oleh Raja 𝙄𝙣𝙙𝙧𝙖 𝙒𝙖𝙧𝙢𝙖𝙣 dari Kerajaan 𝘾𝙖𝙢𝙥𝙖 di Kamboja 🇰🇭 memberitakan bahwa pada tahun 774 Masehi Kerajaan Campa pernah mendapat serangan orang-orang dari Jawa.
Disebutkan pula di dlm prasasti bahwa pada tahun 787 M telah dibangun pemugaran kuil 𝘽𝙝𝙖𝙙𝙧𝙖𝙙𝙝𝙞𝙥𝙖𝙩𝙞𝙨𝙫𝙖𝙧𝙖, yg tak lama kemudian di serang dan dibakar oleh bala tentara
yg datang naik kapal dari tanah 𝙅𝙖𝙬𝙖 😭🇰🇭
Dari peristiwa kejadian yg memilukan tsb, membuat rakyat 𝘾𝙖𝙢𝙥𝙖 (𝙆𝙖𝙢𝙗𝙤𝙟𝙖) tidak mudah melupakan trauma sejarah masa lampau nya.
Kejadian tsb diceritakan oleh seorang 𝙎𝙖𝙪𝙙𝙖𝙜𝙖𝙧 𝘼𝙧𝙖𝙗 bernama 𝙎𝙪𝙡𝙖𝙚𝙢𝙖𝙣 yg datang berkunjung ke 𝙆𝙖𝙢𝙗𝙤𝙟𝙖 pada tahun 851 M utk berdagang .
Beliau dlm kunjungannya mendengar kabar yg menceritakan ttg kisah kekalahan yg dialami oleh Kerajaan 𝙆𝙝𝙢𝙚𝙧 akibat serangan Sri Maharaja dari negeri 𝙕𝙖𝙗𝙖𝙜 ( = Jawa).
{ Pada tahun 802 M Raja 𝙅𝙖𝙮𝙖𝙬𝙖𝙧𝙢𝙖𝙣 𝙄𝙄 melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Jawa dan mendirikan kerajaan baru bernama 𝙆𝙝𝙢𝙚𝙧 menggantikan 𝙄𝙣𝙙𝙧𝙖𝙥𝙪𝙧𝙖 }.🤔
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kerajaan 𝙎𝙧𝙞𝙬𝙞𝙟𝙖𝙮𝙖 benar- benar terjadi masa vakum/kekosongan kekuasaan selama lebih seratus tahun dalam kurun rentangan waktu antara tahun 860 - 960 Masehi, sehingga tidaklah mungkin bahwa pada tahun 900 Masehi memiliki hegemoni kekuasaan atas wilayah 𝙁𝙞𝙡𝙞𝙥𝙞𝙣𝙖 🇵🇭
sesuai dengan telaah isi
𝙋𝙧𝙖𝙨𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙇𝙚𝙢𝙥𝙚𝙣𝙜 𝙏𝙚𝙢𝙗𝙖𝙜𝙖 𝙇𝙖𝙜𝙪𝙣𝙖 𝘽𝙖𝙮 (21 April 900 M).
Demikianlah sekilas ttg keberadaan Prasasti Lempeng Tembaga Laguna Bay di wilayah Filipina yg merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Medang dari Jawa di Masa Pemerintahan Raja Rakai Watukura Dyah Balitung ( 898 - 913 M) bersama Rakryan Mahamantri i Hino
Pu Daksottama.
SALAM RAHAYU 🙏🙏🙏🇲🇨
(Toni Antoni putra)
Bali, 15 Desember 2020.
0 notes
Text
ASAL-USUL DEWI SRI
Dewi Sri (Bahasa Jawa), Nyai Pohaci Sanghyang Asri (Bahasa Sunda), Sangiang Serri (Bugis), adalah dewi pertanian, dewi padi dan sawah, serta dewi kesuburan di pulau Jawa dan Bali. Pemuliaan dan pemujaan terhadapnya berlangsung sejak masa pra-Hindu dan pra-Islam di pulau Jawa.
Nama "Sri" berasal dari Bahasa Sansekerta.
Atribut dan Legenda
Ia dipercaya sebagai dewi yang menguasai ranah dunia bawah tanah juga bulan. Perannya mencakup segala aspek Dewi Ibu, yakni sebagai pelindung kelahiran dan kehidupan. Ia juga dapat mengendalikan bahan makanan di bumi terutama padi: bahan makanan pokok masyarakat Indonesia; maka ia mengatur kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran. Berkahnya terutama panen padi yang berlimpah dan dimuliakan sejak masa kerajaan kuno di pulau Jawa seperti Majapahit dan Pajajaran.
Dewi Sri juga mengendalikan segala kebalikannya yaitu ; kemiskinan, bencana kelaparan, hama penyakit, dan hingga batas tertentu, memengaruhi kematian. Karena ia merupakan simbol bagi padi, ia juga dipandang sebagai ibu kehidupan. Seringkali ia dihubungkan dengan tanaman padi dan ular sawah.
Mitos Dewi Padi
Upacara untuk Dewi Sri (mapag Sri) pada saat panen di Karang Tengah, Tuntang, Semarang (sekitar 1910)
Kebanyakan kisah mengenai Dewi Sri terkait dengan mitos asal mula terciptanya tanaman padi, bahan pangan utama di kawasan ini. Berikut ini adalah beberapa kisah mengenai Dewi Sri sebagai dewi padi.
Dalam Mitologi Sunda
Versi ini berdasarkan kepada naskah "Wawacan Sulanjana":[1][2]
Dahulu kala di Kahyangan, Batara Guru yang menjadi penguasa tertinggi kerajaan langit, memerintahkan segenap dewa dan dewi untuk bergotong-royong, menyumbangkan tenaga untuk membangun istana baru di kahyangan. Siapapun yang tidak menaati perintah ini dianggap pemalas, dan akan dipotong tangan dan kakinya.
Mendengar titah Batara Guru, Antaboga (Anta) sang dewa ular sangat cemas. Betapa tidak, ia samasekali tidak memiliki tangan dan kaki untuk bekerja. Jika harus dihukum pun, tinggal lehernyalah yang dapat dipotong, dan itu berarti kematian. Anta sangat ketakutan, kemudian ia meminta nasihat Batara Narada, saudara Batara Guru, mengenai masalah yang dihadapinya. Tetapi sayang sekali, Batara Narada pun bingung dan tak dapat menemukan cara untuk membantu sang dewa ular. Putus asa, Dewa Anta pun menangis tersedu-sedu meratapi betapa buruk nasibnya.
Akan tetapi ketika tetes air mata Anta jatuh ke tanah, dengan ajaib tiga tetes air mata berubah menjadi mustika yang berkilau-kilau bagai permata. Butiran itu sesungguhnya adalah telur yang memiliki cangkang yang indah. Barata Narada menyarankan agar butiran mustika itu dipersembahkan kepada Batara Guru sebagai bentuk permohonan agar dia memahami dan mengampuni kekurangan Anta yang tidak dapat ikut bekerja membangun istana.
Dengan mengulum tiga butir telur mustika dalam mulutnya, Anta pun berangkat menuju istana Batara Guru. Di tengah perjalanan Anta bertemu dengan seekor burung gagak yang kemudian menyapa Anta dan menanyakan ke mana ia hendak pergi. Karena mulutnya penuh berisi telur Anta hanya diam tak dapat menjawab pertanyaan si burung gagak. Sang gagak mengira Anta sombong sehingga ia amat tersinggung dan marah.
Burung hitam itu pun menyerang Anta yang panik, ketakutan, dan kebingungan. Akibatnya sebutir telur mustika itu pecah. Anta segera bersembunyi di balik semak-semak menunggu gagak pergi. Tetapi sang gagak tetap menunggu hingga Anta keluar dari rerumputan dan kembali mencakar Anta. Telur kedua pun pecah, Anta segera melata beringsut lari ketakutan menyelamatkan diri, kini hanya tersisa sebutir telur mustika yang selamat, utuh dan tidak pecah.
Akhirnya Anta tiba di istana Batara Guru dan segera mempersembahkan telur mustika itu kepada sang penguasa kahyangan. Batara Guru dengan senang hati menerima persembahan mustika itu. Akan tetapi setelah mengetahui mustika itu adalah telur ajaib, Batara Guru memerintahkan Anta untuk mengerami telur itu hingga menetas.
Setelah sekian lama Anta mengerami telur itu, maka telur itu pun menetas. Akan tetapi secara ajaib yang keluar dari telur itu adalah seorang bayi perempuan yang sangat cantik, lucu, dan menggemaskan. Bayi perempuan itu segera diangkat anak oleh Batara Guru dan permaisurinya.
Nyi Pohaci Sanghyang Sri adalah nama yang diberikan kepada putri itu. Seiring waktu berlalu, Nyi Pohaci tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik luar biasa. Seorang putri yang baik hati, lemah lembut, halus tutur kata, luhur budi bahasa, memikat semua insan. Setiap mata yang memandangnya, dewa maupun manusia, segera jatuh hati pada sang dewi.
Akibat kecantikan yang mengalahkan semua bidadari dan para dewi khayangan, Batara Guru sendiri pun terpikat kepada anak angkatnya itu. Diam-diam Batara guru menyimpan hasrat untuk mempersunting Nyi Pohaci. Melihat gelagat Batara Guru itu, para dewa menjadi khawatir jika dibiarkan maka skandal ini akan merusak keselarasan di kahyangan. Maka para dewa pun berunding mengatur siasat untuk memisahkan Batara Guru dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri.
Untuk melindungi kesucian Nyi Pohaci, sekaligus menjaga keselarasan rumah tangga sang penguasa kahyangan, para dewata sepakat bahwa tak ada jalan lain selain harus membunuh Nyi Pohaci.
Para dewa mengumpulkan segala macam racun berbisa paling mematikan dan segera membubuhkannya pada minuman sang putri. Nyi Pohaci segera mati keracunan, para dewa pun panik dan ketakutan karena telah melakukan dosa besar membunuh gadis suci tak berdosa. Segera jenazah sang dewi dibawa turun ke bumi dan dikuburkan di tempat yang jauh dan tersembunyi.
Lenyapnya Dewi Sri dari kahyangan membuat Batara Guru, Anta, dan segenap dewata pun berduka. Akan tetapi sesuatu yang ajaib terjadi, karena kesucian dan kebaikan budi sang dewi, maka dari dalam kuburannya muncul beraneka tumbuhan yang sangat berguna bagi umat manusia.
Dari kepalanya muncul pohon kelapa.
Dari hidung, bibir, dan telinganya muncul berbagai tanaman rempah-rempah wangi dan sayur-mayur.
Dari rambutnya tumbuh rerumputan dan berbagai bunga yang cantik dan harum
Dari payudaranya tumbuh buah buahan yang ranum dan manis.
Dari lengan dan tangannya tumbuh pohon jati, cendana, dan berbagai pohon kayu yang bermanfaat; dari alat kelaminnya muncul pohon aren atau enau bersadap nira manis.
Dari pahanya tumbuh berbagai jenis tanaman bambu.
Dari kakinya mucul berbagai tanaman umbi-umbian dan ketela; akhirnya dari pusaranya muncullah tanaman padi, bahan pangan yang paling berguna bagi manusia.
Versi lain menyebutkan padi berberas putih muncul dari mata kanannya, sedangkan padi berberas merah dari mata kirinya. Singkatnya, semua tanaman berguna bagi manusia berasal dari tubuh Dewi Sri Pohaci. Sejak saat itu umat manusia di pulau Jawa memuja, memuliakan, dan mencintai sang dewi baik hati, yang dengan pengorbanannya yang luhur telah memberikan berkah kebaikan alam, kesuburan, dan ketersediaan pangan bagi manusia.
Pada sistem kepercayaan Kerajaan Sunda kuno, Nyi Pohaci Sanghyang Sri dianggap sebagai dewi tertinggi dan terpenting bagi masyarakat agraris. Sebagai tokoh agung yang sangat dimuliakan, ia memiliki berbagai versi cerita, kebanyakan melibatkan Dewi Sri (Dewi Asri, Nyi Pohaci) dan saudara laki-lakinya Sedana (Sadhana atau Sadono), dengan latar belakang Kerajaan Medang Kamulan, atau kahyangan (dengan keterlibatan dewa-dewa seperti Batara Guru), atau kedua-duanya.
Mari Kembalikan Kejayaan Gagahe Leluhur Nusantara 🙏🇮🇩😇
Rahayu Mulyaning Jagad 🙏🇮🇩😇
1 note
·
View note
Text
0 notes
Text
Tes Substansi LPDP Luar Negeri 2017
Halo !
Aku mau berbagi nih soal pengalamanku dalam tes substansi LPDP di Jakarta 1 yang kesemua ujiannya dilaksanakan dalam satu hari. Wuih, dari pagi sampe sore beneran. Satu kata : menarik !
Langsung aja nih, jadi mengenai ujiannya, ada beberapa:
1. Essay on the Spot. Ada dua topik yang sama-sama filosofis tentang Indonesia, dan aku akhirnya memilih topik pertama yakni bagaimana menjaga Keutuhan NKRI. Mengingat dari writing IELTS, aku menulis dengan skema Introduction-Problems-Solutions. Simpel kok.
2. Leaderless Group Discussion. Agak zonk nih karena sebelum tes, selama 15 menit kelompok LGD kami berkumpul dan atur strategi untuk siapa yang bicara duluan, bagaimana mekanisme bicaranya, dan sebagainya. Eh pas pelaksanaan, yang ngomong duluan malah orang lain. Diskusi pun saut-sautan, ga urut dan ga rapi. Di sini yang jadi tantangan soal bagaimana aku bisa menyampaikan pendapat dengan baik yakni dengan angkat tangan, dan membatasi diri dengan bicara hanya dua kali. Btw temanya soal Academic Cheatting. Soal cara bicara sih sederhana sebenernya, kayak diawali dari kenalan, apresiasi pendapat orang, lalu sampaikan pendapat dengan efektif dengan skema problems-solutions dengan batasan 1-2 menit bicara. Selanjutnya, soal cara menyimak, pastikan ga asik sendiri buat nulis. Saya sih dalam menyusun ide bikin mindmap, lalu menulis nama tiap peserta beserta ide2 inti mereka, dan menatap mereka dengan penuh perhatian *cieee* tiap siapa yang bicara!
3. Wawancara. Masa ini antara deg-deg an dan enggak, karena waktu tunggunya cukup lama, sekitar 4,5 jam antara tes terakhir dengan tes wawancara ini. Nah, soal konten wawancara ini menarik dan aku mau berbagi dengan lumayan detail soal daftar pertanyaan dan jawabanku. Sebelumnya, soal bagaimana aku menyiapkan ini tuh lebih serius daripada ujian yang lain (bahkan gw ga latihan nulis essay samsek dong:(. Sehari pun bisa latian wawancara lima kali, nyiapin FAQ sampai 100++ soal dan jawaban full english, nemu hot document dan lain lain. OK lanjut. Jadi wawancaranya campur, indo dan inggris. 30% English, 70% Indo. Yang English tentang studi aja sih sama perkenalan di awal. Tapi, ini kutulis semua di bahasa indo aja ya. Karena ada tiga pewawancara, kutulis X Y Z, dan aku kutulis A yak, Okay? *kurang lebih kontennya seperti di bawah ini
X: Coba kenalkan tentang diri kamu, keluarga kamu, dan tujuan kamu studi.
A: Nama saya Angga Fauzan, saya lulus dari DKV ITB di tahun 2016 dan kini mendaftarkan diri di Design and Digital Media, Edinburgh University. Saya berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Keluarga saya terdiri dari Ayah yang bekerja sebagai pengrajin, Ibu yang bekerja sebagai penjual gorengan, dan adik perempuan yang kini SMP. Saya punya sedikit cerita tentang pendidikan saya. Sejak lulus SD, orangtua saya mendorong saya agar mendaftar di sekolah yang dekat namun saya enggan, akhirnya saya nekat bersekolah di SMP favorit di kota saya. Setelah lulus, orangtua saya meminta saya untuk tak perlu melanjutkan sekolah. Tapi saya menjelaskan bahwa pendidikan amat penting. Akhirnya saya mendaftar sendiri di saat pendaftar lain datang bersama keluarga dan teman. Saya pun diterima, dan mendapatkan 14 piagam kejuaraan seperti desain poster, pidato, mading, dan sebagainya...
X: Maaf, boleh tolong bicaranya diperlambat sedikit?
A: Okay, pak. Hehe. Usai lulus SMA, orangtua saya kembali melarang saya untuk melanjutkan studi karena berkuliah apalagi di ITB sangat mahal. Terlebih lagi, saya adalah siswa pertama yang memilih ITB dari SMA N 3 Boyolali. Namun saya tetap ingin kuliah, dan meskipun di percobaan pertama masuk ITB saya gagal, saya tidak menyerah dan mencoba lagi hingga berhasil dengan beasiswa Bidikmisi. Di ITB, saya bergabung di beberapa organisasi, saya pernah menjadi ketua Pemilu Raya KM-ITB dan membangun Boyolali Bergerak bersama kawan-kawan saya ketika saya di tingkat empat. Terakhir, kami membuat sebuah TPA di Boyolali, kami membuka donasi dan mendapat 10 juta dalam dua hari pertama. Setelah lulus, saya bekerja di Qlue Smartcity sebagai Brand Strategist. Qlue sendiri adalah startup yang mengembangkan platform smartcity di Indonesia, salahsatunya di DKI Jakarta.
X: Apakah kamu membawa portfolio kamu?
A: Ya, Pak. Saya membawa tiga dokumen. Pertama, adalah dokumentasi aktivitas saya, kedua adalah portfolio karya saya, dan yang ketiga adalah dokumen pendukung yang menunjukkan data-data bahwa kampus tujuan saya adalah pilihan yang tepat seperti Silabus, APBN, LoA,Edinburgh, Email, dan sebagainya.
X: (membuka portfolio karya). Ini buatan kamu?
A: Ya, Pak. sebagian ada yang karya bersama, namun yang itu karya saya.
X: Sejak kapan kamu suka visual art?
A: Sejak kecil saya suka menggambar Pak, dan ketika saya SMA, saya ngajarin adik saya nggambar bareng, Kemudian dia ikut sebuah kompetisi nasional dan mendapat juara dua. Kami berdua memang sama-sama suka visual art.
X: Kamu suka ikut lomba nggambar ya?
A: Iya, pak. Dari SD saya ikut lomba menggambar namun masih kalah. namun saya nggak berhenti buat suka ngegambar. awalnya, kedua orangtua saya melarang saya untuk menggambar karena boros untuk membeli peralatannya seperti krayon dan lainnya. Untuk itu, saya biasa mengumpulkan uang saku untuk membeli perlengkapan menggambar. Akhirnya, saya dan adik saya bisa memenangkan berbagai kompetisi berkat hobi menggambar kami. sejak saat itulah kami diperbolehkan untuk terus menggambar.
X: Ketika kuliah kamu suka ikut lomba juga?
A: Ya, Pak. Saya pernah memenangkan photographic competition yang diadakan oleh PPI Jepang dan mendapatkan juara 3. Selain itu, saya juga mengontribusikan kemampuan saya di bidang desain di beberapa organisasi seperti menjadi kepala divisi kreatif di Aku Masuk ITB 2014.
X: Jadi kamu lulus di tahun 2016? Apa yang kamu lakukan setelah lulus?
A: Ya, pak. Jadi, sebelum wisuda, ada jangka waktu 2 bulan. Saya mengambil kesempatan magang di kemenristekdikti selam tiga bulan, kemudian bekerja di Badan Ekonomi Kreatif hingga akhir 2016. Lantas, bekerja di Qlue Smartcity hingga sekarang.
X: Lalu kenapa kamu ingin melanjutkan studi di jenjang yang lebih tinggi?
A: Jadi, begini pak. Presiden kita menargetkan di tahun 2019, Indonesia bisa mendatangkan 20 Juta Wisatawan Asing. Kemudian, Menteri Pariwisata Indonesia mengatakan bahwa Pariwisata akan jadi tulang punggung ekonomi baru Indonesia di masa depan. Selain itu, berdasarkan peraturan pemerintah tentang otonomi daerah, dijelaskan bahwa tiap daerah di Indonesia harus bisa mandiri di ekonomi, salahsatunya lewat pengoptimalan pariwisata lokal. Di sini, saya melihat potensi pariwisata Indonesia. Selain itu, saya juga ingin melanjutkan Tugas Akhir saya di ITB mengenai tourism yakni Travel Journal of Bandung. Untuk itu, saya ingin meningkatkan skill saya di bidang tourism Branding. Oleh karena itu, XXX
X: (liat-liat berkas di form pendaftaran saya di laptopnya) Hm.. jadi kedua orangtua kamu nggak sekolah ya?
A: Ya, Pak. Tadi pagi saya pun menelpon ibu saya dan beliau sangat mendukung dan yakin insyallah saya bisa.
Y: Angga tadi menunjukkan di dokumentasi kegiatannya bahwa kegiatan kamu sangat banyak, prestasi kegiatannya sangat banyak. Pasti ada satu titik keberhasilan kamu yang besar, nah bagaimana cara kamu mencapai tiitk keberhasilan itu?
A: Saya mau cerita Bu saat saya menjadi ketua First Movement ITB 2012. Jadi ini merupakan suatu kepanitiaan yang dibentuk oleh mahasiswa baru ITB 2012, saya menjadi salahsatu ketua kelompok. Tiap ketua kelompok di OSKM dikumpulkan, dan ditanya siapa 10 orang yang merasa paling bertanggungjawab terhadap Indonesia, saya angkat tangan, dan akhirnya terkumpullah 10 orang ini. Saya pun dipilih jadi ketua. Nah disinilah masalahnya. Saya sebagai anak baru dari desa yang tak paham banyak, kemudian di sisi lain, uang saku dari orangtua untuk satu semester saat itu sekitar 700 ribu. Jadi saya tak pernah dapat uang bulanan dari ortu, paling 400 500 700 ribu untuk satu semester dan bergantung banyak dengan bidikmisi. Nah, saat itu uang bidikmisi belum turun. Jadi saya harus benar-benar menghemat uang makan saya. Seringkali malam saya lapar banget namun nggak bisa jajan karena kalau saya makan malam ini, besok saya nggak makan. makannya harus dihemat sebaik mungkin. Ditambah lagi, tugas di TPB FSRD sangat mahal dan banyak, saya sering begadang untuk mengerjakannya. Belum lagi, adanya kaderisasi FSRD hingga malam. Bagi saya, beberapa hal ini susah saya kendalikan semuanya untuk membagi waktu, uang, dan sebagainya. Jujur, saya pernah meninggalkan kepanitiaan tersebut selama beberapa minggu karena saya berpikir bahwa saya gabisa. teman-teman pun pada nyariin, mulai nggak respek, dan ketika ngumpul pun suka pada ngobrol sendiri. di sinilah titik terbawah saya ketika saya berpikir bahwa saya nggak bisa jadi pemimpin. sehabis itu, presiden KM-ITB saat itu mengajak saya ngobrol, namanya Anjar Dimara Sakti. saat itulah saya menemukan mentor pertama saya hingga saat ini. Beliau mengajarkan banyak hal, beliau percaya bahwa saya bisa menjalani ini, membantu memberi solusi untuk menyelesaikan a dulu baru kemudian b c d. Akhirnya, kepanitiaan pun selesai, saya mendapatkan IPK cumlaude pertama saya yang membuat orangtua saya awalnya kaget karena berpikir “3,6 kok seneng banget?” karena mereka awalnya memahami bahwa nilai itu 1-10. Berikutnya, dari saya yang berpikir bahwa saya nggak bisa jadi pemimpin, beberapa tahun kemudian saya menjadi ketua Pemilu Raya di kampus. dan saya bahkan memberanikan diri untuk mencalonkan diri menjadi presiden BEM. disinilah saya merasa cukup berkembang jauh dibanding saya sewaktu di tingkat satu.
Y: terus menang?
A: kalah hehe. Namun nggak masalah. karena saat saya ingin mencalonkan pun ka Anjar bilang, ini bukan soal menang atau kalah, namun ini soal bagaimana saya memberanikan diri, membangun tim, berbagi gagasan ke temen-temen.
Y: Ya, benar. Sebenarnya, apa yang kamu rasakan ketika kamu gagal tadi?
A: jujur awalnya saya merasa sendiri. Namun, akhirnya saya sadar sih bahwa saya punya Tuhan, saya punya orangtua, saya juga punya ka Anjar sebagai mentor saya. yang berikutnya, saya berpikir bahwa Tuhan nggak mungkin ngasih beban di luar kemampuan kita sih Bu. bahwa sebenernya Tuhan nggak memberikan masalah, tidak ingin menjatuhkan kita, namun peluang untuk menguatkan kita. hal ini pula yang akan tetap saya pegang ketika andaikan nanti diterima kuliah di Edinburgh, ketika menghadapi masalah, saya akan selalu berpikir bahwa Tuhan nggak akan memberikan masalah di luar kemampuan saya.
Y: yang saya lihat, kamu adalah tipe orang yang setiap menghadapi masalah selalu membutuhkan bantuan orang lain, nggak sendirian. soalnya ada tipe orang yang ketika ada masalah, dia kerjain sendiri, diambil sendiri.
A: Iya, soalnya kalau saya pegang sendiri, nanti bakal pusing sendiri Bu. makannya, saya biasa cerita ke teman, minta bantuan, bagi-bagi tugas dan sebagainya. dan ini bagi saya penting.
Y: Ketika kamu mempimpin, misalnya di Pemilu Raya tadi, kamu kan punya tim dengan berbagai karakter. Nah, bagaimana kamu memanajemen orang-orang ini?
A: boleh saya menggunakan contoh pengalaman saya yang lain Bu? Jadi, ketika saya menjadi koordinator Acara di National Leadership Camp, yakni kegiatan 5 hari penyambutan bagi awardee baru angkatan 8 Rumah Kepemimpinan yang berjumlah sekitar 250 orang dari berbagai kota di Indonesia. Nah, tim saya pun tersebar di berbagai kota. walhasil, kami mengandalkan google hangout, whatsapp untuk menjalankan kegiatan. kadangkala juga kami main, seperti ke lembang, bandung sambil rapat. Nah, di sini saya berusaha menggunakan pendekatan yang humanis, nggak melulu bahas proker, targetan, timeline dan sebagainya. namun saling ngucapin ulangtahun, curhat, dan sebagainya. menurut saya, hal ini penting. Kak Anjar pun pernah bilang bahwa pengetahuan teknis sejago apapun bakal kalah dengan pendekatan interpersonal. terlebih, untuk kegiatan volunteer seperti ini, kedekatan antar anggota tim sangat penting. kedua, sebenernya saya tipe stalker. Saya selalu berusaha mencari tau siapa tim saya, saya bukain medsosnya, kalau perlu bertanya ke temannya soal bagaimana sih dia, bagaimana pengalaman dia di kampus dan sebagainya. di akhir, alhasil kepanitiaan kami cukup sukses. kami bisa mengundang tokoh-tokoh besar seperti Sudirman Said, Anies, Sandi, Pak Yoyok, Zacky Bukalapak dan lainnya. Dan 250 orang ini pun membentuk komunitas-komunitas kecil di tiap regionalnya, ada yang bidang pencegahan anti korupsi, pendidikan, lingkungan dan sebagainya.
Y: Tadi pas kamu pertama masuk, Ibu kira kamu anak SMP (batin gue, duh buu). Nah, kamu pernah nggak digituin? tanggapan kamu bagaimana?
A: hahaha cukup sering Bu. misal ketika saya mencalonkan diri menjadi presiden BEM, banyak teman-teman yang nanya ke tim saya, itu beneran 21 tahun? Kemudian temen saya bilang, orangnya emang kecil, tapi idenya besar. hehe. Kemudian sebenarnya ketika di ultah saya terakhir, saya membuat survey tentang pandangan orang-orang kepada saya, kesalahan yang pernah saya buat, kelebihan saya, apa yang perlu ditingkatkan, kontribusi yang bisa saya perbuat dan sebagainya. ada juga yang bilang bahwa “mas angga, makannya diperbanyak ya biar lebih gede.”
X: usai kamu kuliah S2, kamu mau bekerja di mana?
A: XXX
X: Plan B kamu apa andai nggak keterima di XXX ITB?
A: XXX
Z: Angga, kamu ketika kecil pernah sakit?
A: Alhamdulillah enggak Pak. saya ga pernah masuk rumah sakit, sampai operasi. masuk angin pun jarang. saya selalu menjaga badan saya agar tetap fit. saya suka berjalan jauh. sejak SMP dan SMA, dengan sekitar 3 0kilometer bolak balik naik bus kemudian saya masih harus jalan kaki lagi. saat ini pun lokasi kos saya sekitar 1 kilometer dan hal ini membantu saya untuk tetap berjalan kaki dan menjaga fisik agar tetap sehat.
Z: nah sebenarnya ini untuk mengetahui nanti ketika kamu diterima kuliah di luar negeri nanti, kamu akan tetap sehat. Hmm dari perjuanganmu sejauh ini, sebenarnya apa sih yang ingin kamu capai selama hidup?
A: Jadi begini pak, selama kuliah saya punya beberapa mentor. Salahsatunya saya dapatkan ketika saya di Keluarga Remaja Islam masjid Salman ITB. saat itu, mentor saya mengajarkan mengenai tujuan hidup yang awalnya saya pun bingung. Dia meminta saya buka Al-qur’an surat al-ankabut ayat 51 kalau nggak salah yang menyatakan bahwa jika kita berpegang teguh pada Ridha Allah maka sejatinya kita berpegang pada tali yang kokoh. Mentor saya juga memberikan ilustrasi, misal kita punya tiga anak. Pertama, menurut kepada kita karena takut kita marahi, kedua karena menginginkan hadiah, ketiga karena murni mencintai kita. Pilih yang mana? tentu yang ketiga. nah, begitupula dengan hidup. ada yang menuruti perintah Tuhan karena takut masuk neraka, karena ingin surga, dan karena memang murni mencintai dan mengejar ridha Allah. Jadi, tujuan hidup saya adalah mencapai ridha Allah, yang dibagi menjadi tiga, hubungan kita ke Allah, ke sesama manusia, dan ke lingkungan. Tiga hal ini kan masih luas, kemudian saya lihat ke diri saya. apa yang bisa saya berikan untuk mencapai ridha Allah? nah, saya suka visual art, sampai kuliah pun diberikan jalan di DKV ITB dengan tugas akhir tentang tourism. belum lagi, Indonesia pun potensinya banyak, yang bisa diajak kerjasama pun banyak. nah, di sini saya memahami bahwa mungkin mengembangkan pariwisata di Indonesia adalah bentuk saya mencari ridha Allah.
Z: *muji muji katanya secara konseptual bagus, secara pelaksanaan konkret, bilang juga bahwa XYZ”
X: Okay, terus biaya di Edinburgh ini berapa?
A: jadi, untuk biaya kuliahnya sekitar 350 juta, jika ditotal dengan living cost sekitar 700-800 juta. Ini lebih murah daripada beberapa kampus di Asia sekalipun. misal, kampus desain terbaik di Jepang, Keio University pun bisa sampai 2,5 M, dan jurusannya yakni Media Design tidak sesuai dengan fokus saya. lantas, kalau di Korea, saya harus nambah satu tahun untuk belajar bahasa korea. Dan di Edinburgh ini termasuk yang paling murah diantara beberapa kota-kota lain di eropa. Ditambah lagi, dengan peluang kontribusi yang besar jika bisa memahami strategi pariwisata di Edinburgh yang bisa mendatangkan 4,5 juta wisatawan lalu diterapkan di Indonesia melalui XXX dan dikerjain bareng-bareng kementrian, bekraf dan sebagainya. Indonesia saja tahun ini baru ditargetin 16 juta, padahal potensinya gede banget. jadi kita bisa dapet study case dari best practice di Edinburh ini.
X: Sudah dapat kontak dengan orang di sana?
A: ya, sudah pak. saya sudah mengontak professornya, menjelaskan fokus studi saya, dan mereka bilang support. saya ada print out emailnya juga.
X: kalau alumni ITB yang di sana?
A: Ya, ada pak. saya juga sudah ngobrol dengan senior saya yang diterima di sana namun beda jurusan, bahkan saya latihan lpdp pun juga sama dia.
X: latihan?
A: wawancara. Jadi, satu hari saya bisa latihan dengan lima orang berbeda. misal, hari minggu kemarin saya latihan dengan lima orang, kemarin malam pun latihan. Ya saya merasa, ini kesempatan sudah di depan mata. maka saya harus berusaha sebaik mungkin. latihan dengan sesama awardee, sesama teman.
X, Y, Z : *muji-muji karena tampil apa adanya, rapi, bla bla*. Anda orang prefeksionis?
A: Emm saya sedikit prefeksionis. Misal, ketika ngerjain tugas saya berusaha agar nggak molor, timeline nya jelas, dan nggak deadliner. mungkin kelemahannya agak nunda waktu makan dikit, tapi saya selalu memastikan bahwa saya makan tiga kali sehari dan tidur enam jam sehari.
Z: hmm. ya kita sudah mendapatkan banyak hal, keputusan bukan di tangan kami, namun kami hanya bisa memberikan ke pusat untuk sebagai evaluasi, bla bla. Kamu harus membiasakan diri di kemampuan menulis academic writing, dan logat inggris skotlandia mumpung punya waktu sebelum berangkat seandainya diterima. *muji muji kepinteran ala ala padahal mah...*
Y: IQ mu berapa?
A: Saya lupa bu, hehe. terakhir tes pas tingkat satu.
X, Y, Z: *menyudahi interview*
A: *minta izin beberes tumpukan dokumen sambil dengerin pujian ala ala dari interviewer, kemudian salaman satu-satu sambil bilang makasih dan salam*
BERES JUGA YEY ! Nah, usai interview yang asik dan ramah itu, aku kembali mengingatkan diri tentang peristiwa perang yang dialami rasul. Bahwa sejatinya, yang membuat Rasul memenangkan perang bukanlah jumlah pasukan maupun kelengkapan amunisi. lebih dari itu, Tuhan adalah penentu segalanya. Untuk itu, tugas selanjutnya bagi manusia ala ala seperti saya ini ialah berdoa karena saya percaya bahwa doa memiliki kekuatan di luar logika.
Mohon doanya:)
Angga Fauzan
Master Candidate, Design and Digital Media, Edinburgh University
83 notes
·
View notes