Tumgik
#minta nyusu
cempe · 2 years
Text
Minta nenen
1 note · View note
taufikaulia · 7 months
Text
Jadi Orang Tua Itu Harus Komit Sama Prioritas Pengasuhan dan Jangan Gampang Nyerah
Jadi orang tua itu harus bisa nerima realita bahwa jadi orang tua itu pasti capek.
Prioritas dalam mengasuh seorang anak itu harus menyeluruh. Gak bisa cuma fokus di salah satu aspek kayak cuma yang penting menyediakan makanan, pakaian, dan sekolah yang baik, tapi abai dengan aspek-aspek lain kayak disiplin jam tidur dan pola hidup anak di dalam rumah.
Prioritas orang tua dalam membesarkan anak itu harus seimbang dalam semua aspeknya. Kalau cuma beberapa aspek saja yang jadi prioritas kita, kasihan si anak nanti karena si anak itu butuh SEMUANYA, bukan cuma butuh pakaian saja, makanan saja, atau sekolah saja.
Semua aspek hidup anak kita harus diperhatikan. Jam tidurnya, jam bangunnya, jam makannya, jam mainnya, jam belajarnya, jam ibadahnya, juga kapan dia harus disapih—jika anaknya di umur 2 tahun, orang tua harus punya komitmen di sini. Gak bisa asal jalan saja dan terus nyerah kalau anaknya ‘susah’ diarahkan.
Misal, kalau dari awal jam tidurnya gak disiplin, ke depan ya bakal susah buat bikin anak punya jam tidur yang disiplin, tidur lebih awal, dan bangun lebih pagi. Saat anak sudah terbiasa tidur larut malam, orang tua yang baik harusnya ‘alarm’-nya nyala kalau ini tuh gak baik, gak baik buat pertumbuhannya dan gak baik buat habitnya karena pagi-pagi harus dibiasakan shalat subuh dan persiapan sekolah. Morning person itu dibentuk dari kecil.
Orang tua harus mengerti bahwa yang namanya mengubah kebiasaan buruk ya dengan membangun kebiasaan baru yang baik. Gak instan. Pelan-pelan tapi kontinyu. Misal buat memperbaiki jam tidur anak jadi lebih awal, ya orang tuanya harus konsisten setiap hari mempersiapkan anak agar tidur lebih cepat. Mulai dari sikat gigi anak, ganti pampers, sampai waktu skin care-an orang tua ya juga harus lebih cepat. Kalau orang tuanya gak disiplin, mau ngandelin siapa lagi? Anaknya kan belum bisa mengurus dirinya sendiri.
Masih soal contoh memperbaiki jam tidur anak, di malam pertama anak masih susah tidurnya, orang tua nunggu lama sekali sampai anak tertidur. Ya jangan nyerah. Hari kedua coba lagi. Ketiga coba lagi. Keempat coba lagi. Sampai jam tidurnya bener. Kalau nyerah sekali saja, ya gak akan bener tuh jam tidurnya.
Soal menyapih juga sama. Anak tuh kalau gak dikasih nyusu sama ibunya pasti nangis ngerengek minta nyusu. Kalau gak disetop ya bakal gitu terus. Nah ada orang yang mudah menyerah, bukannya gak tega, tapi gak tahan ngadepin anak rewel. Alhasil dikasihlah terus anaknya nyusu. Gagal terus menyapihnya.
Lihat apa penyebabnya? Orang tuanya gak komit dan gampang nyerah.
Kalau di dua contoh ini saja orang tua gagal membangun habit anaknya, apa gunanya hal-hal lain yang diprioritaskan kayak makanan dan sekolah yang baik tadi? Jadi gak optimal.
Orang tua itu harus menyeluh prioritasnya. Ibu adalah madrasah pertama seorang anak, maka jadilah sekolah yang mengajarkan nilai, akhlak, adab, habit, pengetahuan dan pemahaman. Ayah juga sama. Saling melengkapi.
Baik ibu dan ayah jangan sampai absen dalam membesarkan anak di semua aspek tadi. Prioritasnya juga sama. Jangan cuma fokus ke beberapa aspek saja. Bagi tugas dan jangan buang-buang waktu di dalam rumah.
Orang tua yang bekerja pasti capek. Makanya atur prioritas dan komitmen di situ. Pulang kerja sampai rumah JANGAN LANGSUNG TIDURAN SAMBIL MAIN HAPE. Kerjakan dulu sesuai prioritas ini.
Segera bersih-bersih diri.
Tunaikan dulu ibadah wajib seperti shalat di awal waktu. Jangan di akhir.
Urus kebutuhan anak seperti makan dan tidur tepat waktu.
Kerjakan tugas-tugas pokok di dalam rumah.
Sediakan waktu untuk ngobrol, bermain, atau mengajari anak sesuatu.
Baru istirahat, tidur, atau main hape.
Sebenarnya tidak masalah jika kita orang tua menyempatkan istirahat atau membuka hape di sela-sela aktivitas 1-5, hanya saja harus sadar diri untuk punya batas seperti maksimal 5 menit saja rebahan sambil buka hape, jangan sampai kebablasan. Kalau molor, dampaknya ke anak kita.
Anak itu sejatinya menunggu orang tua akan ‘meng-apakan’ dirinya. Jadi ya jangan ditunda-tunda atau diabaikan anaknya.
Hal yang sifatnya kebutuhan pribadi orang tua seperti istirahat, entertain, atau skin care bisa dikerjakan setelah anak tidur dan tertunaikan haknya. Jangan kebalik, bahkan jika beralasan: kalau saya nidurin anak dulu nanti saya ikut ketiduran jadi gak bisa skin care-an.
Ya salah sendiri ketiduran. Sebenarnya bisa saja dikerjakan di sela-sela aktivitas tadi, tapi jangan lelet.
Yakin deh, kalau disiplin mengerjakan poin 1 sampai 6 di atas tanpa buang-buang waktu di sela-selanya, orang tua akan punya banyak waktu setelahnya (baca: setelah anak tertidur).
Yang jadi masalah itu kalau habit orang tuanya gak disiplin, pulang kerja sampe rumah langsung rebahan sambil main hape 30 menit, sholat maghrib sengaja diakhirkan biar wudhunya bisa sekalian buat sholat isya, di sela-sela semuanya terus buka hape scroll sosmed dan bales-bales WA, gak sempet tilawah apalagi ngajarin anak sesuatu. Problem utamanya: orang tua yang procrastination dan gak disiplin sama prioritas pengasuhan.
Jadi orang tua itu memang capek. Jangan cengeng dan gampang nyerah. Gak usah banyak alasan. Perkara prioritas pengasuhan ini bukan hal yang butuh uang banyak, cuma butuh kemauan aja.
@taufikaulia
257 notes · View notes
sikemiri · 5 months
Text
HADIAH TEBAK-TEBAKAN
Tumblr media
“Gamaaa,” Keluh Idris seraya berjalan gontai menuju sofa di mana Gamaliel berada. Dia berdiri tepat di serong sang kawan, menunggu Gamaliel menoleh ke arahnya.
“Kenapa, Idriss?” Lelaki Leo itu tengah sibuk dengan kegiatannya menonton bola di ruang tengah. Tetapi bila Idris sudah memanggil dengan nada seperti itu, mau tidak mau Gamaliel alihkan atensinya pada pemilik tempat dia berlabuh.
“Aku bosen banget.”
“Sini, nonton bola sama aku.”
Idris menggeleng konstan, “enggak mau nonton bola.”
“Maunya apa, Kecil?” Kuasa Gamaliel diarahkan pada pinggang ramping si tuan dan menarik lembut tubuh Idris untuk dibawa ke atas pangkuannya. “Aku bosen,” Keluh kembali diutarakan seraya melingkarkan lengan di leher Gamaliel.
Ada gelakan yang mengudara kala Gamaliel menyaksi Idris tengah memajukan bibirnya, gemas sekali!
���Kamu mau main?”
“Main apa?”
“Main buto ijo. Eh, iya. Mainan buto ijo kamu kemarin ke mana? Kan udah aku ambilin?”
Idris menghela nafas laiknya diberi sebuah cobaan besar. Dia menyenderkan kepalanya di bahu Gamaliel, “aku bosen main itu. Dia nyangkut terus. Sekarang dia gak tau ada di mana.”
“Kamu maininnya brutal sih,”
Tidak terima disalahkan, Idris menegakkan badan dan menatap Gamaliel dengan sebal, “Ih, enggak!” Sanggahnya, “siapa suruh dia lengket gitu! Kan jadi nyangkut terus!”
Kembali gelak tawa mengudara akibat kelakuan Idris yang begitu menggemaskan di mata Gamaliel. “Terus, kenapa kamu beli, Bocill?” Tanya Gamaliel sembari menggerakkan pahanya. Alhasil, tubuh Idris bergoyang ke kanan dan ke kiri.
“Ih, Gamaa. Aku pusing!” Keluhnya sembari menepuk bahu tuan yang menjadi tempat duduknya itu. “Habis, dia lucu. Terus aku keinget dulu ada yang jualan di SD kita. Jadi aku beli, deh.”
“Gemes banget, bocah kecil.” Ujar Gamaliel seraya mencuri sebuah kecupan pada bibir Idris, “Cil.”
“Hmm?” Jemari Idris memainkan surai bagian belakang milik Gamaliel. “Kamu masih ada hutang sama aku.”
“Hutang? Hutang apa?” Tanya Idris seraya memiringkan kepala. Dia lupa pernah berhutang apa pada kawannya ini. Apakah hutang uang? Hutang kudapan yang dia habiskan tanpa bilang-bilang? Atau hutang lain?
Kuasa Gamaliel yang semula bertengger di pinggang ramping tuan di hadapan, perlahan menelusup ke dalam kaus Idris. Kulit mereka bersentuhan, Gamaliel mengelus permukaan perut rata Idris hingga mengakibatkan bulu badan Idris sedikit meremang, “Hadiah main tebak-tebakan.” Jawab Gamaliel.
Idris memukul pelan tangan Gamaliel yang masih bertengger di atas perutnya, “tangannya, nakal! Kamu mau hadiah apa emangnya?”
“Mau nyusu.”
“Nyusu sama sapi?” Tanya Idris dengan kepala yang dimiringkan.
“Nyusu sama Idris, sayang.”
“MESUM!!” Buru-buru Idris tutup mulut Gamaliel yang baru saja melontarkan kata kotor yang membuat dirinya malu sendiri.
Gamaliel terkekeh lalu mengecup telapak tuan di hadapan sebelum dia singkirkan dari depan bibirnya. “Kenapa, sih, Cil?”
“Aku dengernya maluuuu!!”
Menggoda Idris memang agenda yang sangat menyenangkan bagi Gamaliel. Reaksi yang diberi buat Gamaliel girang bukan kepalang. “Kenapa, deh, Cil? Kayak baru pertama kali aja aku minta sama kamu.”
Benar, ini bukan kali pertama Gamaliel melontarkan permintaan ini. Dan bukan pertama kalinya juga mereka melakukan apa yang dipinta. Seharusnya Idris sudah biasa dengan tingkah tidak senonoh kawannya itu. Tetapi tetap saja, dia masih suka malu-malu sendiri. Kecuali bila dirinya sendiri yang meminta.
“Tapi tetep aja, aku malu!!” Katanya seraya menyembunyikan wajah di ceruk leher Gamaliel. Si Tuan Dominan mengecupi daun telinga Tuan Submisif dan membisikan sesuatu di sana, “boleh, gak?”
“Itu aja, ‘kan?” Tanya Idris dengan suara kecil. “Iya, Sayangku. Emang kamu mau yang lebih?”
Idris mendelik sebal, “becanda, Cantikku. Itu aja cukup.”
Bukannya apa-apa. Gamaliel tau kalau besok Idris ada jadwal presentasi. Mau ditaruh di mana muka cantik itu kalau ketahuan jalan ngangkang akibat habis bersenggama dengan sahabatnya?
Maka Idris hanya menyetujui soal agenda Nyusu yang diinginkan Gamaliel. Anggukan diagih, Gamaliel senang bukan main.
Kuasa kanan kembali menyelinap ke dalam kaus milik Idris. Jari telunjuknya bertemu dengan noktah milik Idris. Lagi, Gamaliel kecupi daun telinga Idris seraya menggesekkan telunjuknya di atas sana yang membuat Idris melenguh sesaat. “Hnngg—“
Gamaliel berani sumpah; bahwasanya lenguhan Idris ialah suara kedua yang paling indah di dunianya.
Maka Gamaliel terus melakoni kegiatannya. Sekarang, ibu jarinya ikut berkontribusi untuk menjepit noktah yang mulai menegang. Begitu piawai jemari bermain di atas areola sang kawan hingga membuat Idris berjengit gelisah. Ada sensasi geli dan juga sedikit ngilu disaat yang bersamaan. Ada pula darah yang berdesir hebat lantaran sentuhan Gamaliel di atas tubuh sensitifnya. “Mhmmnn.”
“Aku lepas, ya?” Adalah helai kain yang dia maksud. Tubuh Idris lantas sedikit menjauh dengan lengan yang sengaja diangkat ke atas demi mempermudah Gamaliel ‘tuk tanggalkan kaus putihnya.
Terekpos sudah badan putih nan ramping milik Idris di hadapan Gamaliel. “Cantik. Badan kamu paling cantik.” Puji Gamaliel sebelum mengecupi tulang selangka milik Idris. Dia kecupi area putih susu itu dengan hati-hati laiknya tengah berhadapan dengan porselen yang mudah pecah.
Perlahan tapi pasti, Gamaliel mulai turun menuju bagian bawah; dada Idris yang sudah dia nanti. Kecupan dia laku di sekitar noktah yang sudah menegang, dia jilati kulit putih tersebut sebelum dia sesap dan beri sedikit gigitan. Hal tersebut dia ulangi berkali-kali sampai tanda kemerahan perlahan yang mungkin akan berubah menjadi ungu muncul dari sana.
“Sshh—mmhhh,” Sisi kiri dijamah oleh alat wicara, maka jemari yang berkuasa di sisi kanan. Jari tengah dan telunjuk sibuk menjepit puting yang sudah menegang telak.
Bibir Gamaliel sibuk melumati puting Idris yang membuat sang empu tubuh membusungkan dadanya. Sedang daging tanpa tulang Gamaliel sibuk bergesekan dengan puting Idris. Ada rasa hangat dan basah yang dirasa di dada tuan submisif. Begitu sensitif dan Idris tidak bisa mengelak bahwa dia menyukai sensasi ini.
Gamaliel masih sibuk dengan permintaannya. Dia jilati, lumat dan isap puting Idris secara bergantian. Sangat rakus laiknya anak bayi yang tengah kehausan, pun meski di sana tidak keluar air setetes pun, Gamaliel terus menyedotnya hingga pipi si tuan kembang-kempis sendiri. Permukaan lidah Gamaliel yang kasar membuat Idris pening akan kenikmatan yang diberi.
“Hhhnn… Ahhhnn—Gam-a” Idris tidak lagi melenguh, melainkan desahannya sudah mengudara entah sejak kapan. Surai milik Gamaliel berantakan dibuatnya. Kuasa Idris sibuk meremat rambut Gamaliel; pelampiasan apa yang Gamaliel laku pada tubuhnya.
Bila tadi disinggung bahwa lenguhan Idris ialah irama yang dia gemari, maka saatnya memperkenalkan nada yang paling Gamaliel suka; desahan Idris yang menyebut namanya. Bila bisa didengar setiap hari pun Gamaliel tidak keberatan untuk mendengarnya.
Selagi mulut dan jemarinya sibuk sendiri, netra Gamaliel melirik ke atas; melihat paras rupawan sang tuan tanpa menghentikan kegiatannya. Wajah meranum, bibir pun terbuka lantaran menikmati permainan yang Gamaliel pimpin. Bila sudah begini, Idris tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan diri sepenuhnya pada Gamaliel. Hal yang dilaku sahabat karibnya buat suhu tubuh meningkat.
Gamaliel beri jeda atas kegiatannya. Dilepasnya tautan birai dari dada Idris tuk menyaksi bagaimana hasil dari guratan seninya. Ada rasa bangga tatkala melihat sisi sebelah sedikit basah, meranum dan bahkan membengkak dibandingkan sisi sampingnya. Sekarang, Gamaliel harus membuat keduanya seimbang; maka kembali dia ulangi rutinitas memakan dada Idris dengan ketamakan yang sama.
Televisi tidak lagi menarik sebab Gamaliel sudah menemukan kegiatan baru yang membuatnya tertarik. Pun Idris tidak merasa bosan lagi sebab ada Gamaliel yang menemaninya.
Han Taesan sebagai Gamaliel
Kim Leehan sebagai Idris
3 notes · View notes
chocolatosdingin · 2 years
Text
Sekarang kalau merhatiin Gista makan tu seneng banget. Lahap kali dia makannya, kayak hampir semua menu yang dihidangkan bakal dimakan semua. Udah nggak ragu lagi buat nyicipin makanan baru. Jadi terharu. 🥺
O tentu saja perjalanan perkenalan makan ini tidak mudah yaa.
Awal mpasi, dia tumbuh gigi. Iyes, di usia 6 bulan, bahkan seingetku tumbuh giginya justru sebelum mulai mpasi. Tiap dicobain makan, selalu dimuntahin. Sedih kali. Segala menu dicoba, sampe beli bubur fortif udah saking capeknya. Nggak makan sama sekali dia sampai 8-9 bulan maybe(?)
Ternyata jawabannya cuma satu, nggak mau tekstur bubur. :')
Mulailah naik tekstur jauh, nasi utuh tapi agak lembek. Segala makanan kuah mulai dari sayur bening, sampai gule kambing. Itu-itu mulu.
Terus lama-lama mau coba apa aja. Terus habis disapih, wow, makin bagus makannya. Alias segala dimakan karena udah nggak bentar-bentar nyusu.
Alhamdulillah. Sekarang malah agak takut karena dia kuat makan pedes. Bahkan kayaknya level pedesku udah dilampaui sama dia. 🙂
Beberapa sayur mulai berani coba makan. Sejauh inui favoritnya sih ya labu siam, taoge, wortel, kacang panjang, dan bayam. Kubis, sawi-sawian, baru mau coba dikit-dikit. Kadang suka disisihin. Ya udah ngga papa.
Kalau segala jenis prohe udah jangan ditanya. Doyan banget. Udah bisa request mau cumi, udang, ikan, ayam, atau lainnya. Huhu bangga sekaligus terharu. :')
Mana belakangan suka gampang laper.
Kemarin bangun tidur ngeluh sakit perut. Kirain mau poop karena terakhir dia sembelit habis makan coklat. Taunya laper. Ditanya mau makan apa, minta soto. Yaudah beli soto di tempat langganan. Sharing semangkok sama aku, dianya habis separo lebih. Wkwkwk.
Pagi tadi sarapan nasi goreng kecap. Abis banyak banget. Nambah pulak. Pinter banget masyaAllah.
Btw, nasgor jadi menu aman buat dia. Apalagi kalau bumbunya dikasih kencur. Dahlah, dijamin nggak nolak.
Dia juga suka makanan yang dikecapin. Ayam kecap, tempe kecap, udang kecap. Wkwkwk. Emang ya, kebiasaan itu bisa diturunkan. O tentu, itu kebiasaan menurun dari bapaknya. Menu favorit mereka sama; ayam kecap. 👍
Semua itu tentu saja sejalan dengan konsumsi susu yang kian hari kian meningkat.
Dia kan nggak doyan sufor. Sejak umur setahun, aku mulai kasih uht ultra mimi yang plain itu loh. Karena nggak ada gula tambahan, lumayan bikin tenang kan. Biasanya sehari dia habis 3-4 kotak, sekarang bisa 5-6 kotak. Dulu pas masih ASI bisa banget habis sekotak susu, masih minta nen. 🙂
Dia kalau makannya lancar, minum susunya juga lancar.
Alhamdulillah.
Semoga makannya lancar terus, sehat, dan kuat.
2 notes · View notes
siiratriani · 3 months
Text
The First Six Months
Ternyata saya sudah melewati 6 bulan pertama sebagai ibu.
Kalau melihat kembali struggle yang saya alami semasa awal melahirkan, saya tidak menyangka masih bertahan hidup sampai sekarang 😂. Mulai dari diuji dengan sakit flu, nyeri rusuk, demam menggigil, mastitis, kesulitan perlekatan menyusui dan gongnya adalah saya abses payudara. Saya mencoba waras disela-sela tangisan saya, mata panda kurang tidur, lelah lahir batin. Menjadi new mom membuat saya bingung, menjalani rutinitas yang monoton, sedikit happy, banyak ngeblanknya.
Untungnya saya sadar bahwa tak semuanya sesuai dengan teori dan aturan. Saya berserah pada Tuhan. Kalau memang jalan yang saya pilih tidak seperti orang kebanyakan, saya ikhlas. Saya selalu berdoa semoga saya semakin dimampukan menjadi seorang ibu.
Menjadi eping mama adalah keputusan sulit yang saya ambil. Apalagi saya periksa ke dokter anak yang pro DBF. Semakin saya tertekan menjalani hari. Saya masih ingat dokter itu tanya ke saya, "ibu yakin mau jadi eping? Jadi eping itu berat, apalagi ibu bekerja". Saya tahu dok, makanya saya berusaha untuk DBF. Ya tapi bayinya gak bisa nyusu lama. Paling 5 menit, paling lama 15 menit, habis itu lepas. Padahal produksi ASI saya banyak. Jadinya saya tetap harus pumping. Udah we DBF capek, masih harus pumping. Baru mau rebahan, anak minta nyusu. Siklus itu berulang terus. Sampai saya lelah lahir batin. Sampai saya ada di titik saya gak ada rasa sayang sama anak.
Saat ini menginjak bulan ke 6 saya jadi eping mama. Alhamdulillah saya masih bertahan. I kinda proud of myself 🥲. Awal jadi eping saya kejar-kejaran sama stok ASI. Literally saya pumping untuk sesi minum anak saya selanjutnya. Freezer kosong. Bahkan sempat sambung sufor sesekali. Sekarang tak disangka produksi ASI lebih dari cukup untuk si bayik. Sampai-sampai freezer yang saya sewa sudah tidak muat lagi menampung stok ASI saya. Yang tadinya saya rajin pumping 3-4 jam sekali, sekarang saya kasih jeda 4-5 jam. Apalagi si bayik udah MPASI, frekuensi minum juga lebih berkurang.
Teruntuk bu dokter yang menanyakan ke saya dulu, saya ingin bilang bahwa menjadi eping itu memang berat, tapi akan lebih berat ketika saya memaksakan hal yang tidak bisa dipaksakan. Menjadi eping mama membuat saya melihat anak saya seutuhnya, tidak lagi sebuah kewajiban dan beban hidup. Dan rasa sayang itu perlahan muncul tanpa paksaan.
When he see me with his bright smile, my heart melted 🥹
Oke sekian perjalanan saya selama 6 bulan ini. Fase struggle selanjutnya adalah MPASI. Semoga gak GTM ya nak. Walau ibuk masaknya gitu aja, semoga adek tetap mau makan.
Salam sayang, ibuk.❤️
0 notes
manusiaquat · 7 months
Text
SAPIH (Part 1)
Alhamdulillah Rayya sudah lulus fase sapih akhir desember lalu. Aku ingin berbagi pengalaman berupa tulisan agar bisa menjadi momen yang tak akan terlupakan.
Alhamdulillah, tibalah waktunya proses menyapih, usia rayya saat itu sekitar 25 bulan lebih 2 minggu. Disclaimer: Seingatku, Rayya ini tiap malem bangun minta minum air putih dan nyusu sekitar 1-3x tergantung kondisi perut dan suhu ruangan. Hal yang menjadi tantangan adalah rayya ga sleep training sehingga tiap mau tidur siang/malam harus sm nen dulu. Sebelum sapih dia nen bisa sampe 10x sehari karena memang semaunya dan ga dibatasi. Tantangan lainnya adalah sebelumnya Rayya pernah iseng2 ku sapih dadakan usia 2 tahun tapi gagal karena dia dan ayahnya belum siap dan berujung rewel seharian. Kok ayah yang ga siap juga berpengaruh? Iyalah, ayahnya waktu itu belum ikhlas anaknya disapih dan ayahnya juga ga siap mensupport karena lagi burn out 😂
Ada 2 persiapan yang kami lalukan yaitu Ikhlas & Sounding. Kedua hal ini sepakat dilakukan kedua orang tua ya bukan hanya ibu atau ayahnya saja. Gimana ikhlasnya? Ya menata hati dengan niat agar tumbang anak terpenuhi terutama biar makan gizinya tercukupi & tidurnya jadi lebih nyenyak. Gimana soundingnya? “Mbak Rayya sudah 2 thn, kata Allah sudah cukup nen-nya, sudah besar, mulai tgl 23 gak nen ya?” Kata-kata itu selalu kami ucapkan saat dia bermain, hampir terlelap bahkan saat tidur dengan harapan masuk ke alam bawah sadanya. Mulai kapan sounding? Mulai awal desember sepertinya. (Sebenarnya lebih awal jg lebih baik hehe)
Hari pertama Rayya disapih adalah hari sabtu 23 des 2023, tepat sehari setelah hari ibu 🙃 hiks Kebetulan hari sabtu adalah jatah dia makan ice cream. Jadi paginya dia bangun biasanya minta nen, ini dia entah sudah teralihkan dengan suasana yang mengalir begitu saja, aku sbg ibunya jg ga ngingetin nen sm sekali. Lalu dia minta naik prosotan & ayunan dkt rumah di temani utinya, sebelumnya makan roti dulu. Sepulang dari itu dia mandi jam 6.30an lanjut sarapan. Berangkat beli ice cream jam 9 dan pulang jam 11an. Di toko ice cream qadarullah kena musibah tangannya kecepit sampe ngelupas. Ibunya sudah panik dan mau nen-in tapi melihat Rayya bertahan gak minta nen sama sekali saat kesakitan membuat aku semakin kuat untuk melanjutkan proses menyapih. Dia menangis kurleb 30-40 menit krn sakit jarinya lalu sudah lebih tenang dan mengantuk tbtb tidur sendiri saat main sm ayahnya. Tidurnya kayak orang pingsan dari duduk tiba-tiba ngglempang 😅 sudah gak kuat nahan kantuk sepertinya. Tidur malamnya gimana? Tidur malamnya dia minta perhatian dulu as minta digarukin punggungnya, terus perutnya dan terakhir betisnya lalu tertidur sampai subuh. Wow banget padahal biasanya dia bangun tengah malam lo. Apa rahasianya? Cukupi asupan nutrisi & asupan fisiknya. Jadi bikin dia kenyang dan lelah. Lelah bukan berarti kelelahan ya.
0 notes
tempeorek · 9 months
Text
Desember 2023
Mendedikasikan tulisan dan merekap perjalanan setahun dengan sedikit curhat sambat yang bisa aja alurnya maju atau mundur bahkan random. Topiknya tak jauh dari hari hari menjadi Istri, Ibu, Anak, Kakak, pelaku usaha, tetangga, kerabat ,saudara seiman kok banyak yah kalau dirinci begini
Pertanyaan yang selalu terngiang setelah punya anak dua. Kenapa kok aku gampang kepancing emosi yah? Beberapa kali terpancing untuk marah, lalu menyesal, kepikiran sampe malam dan menangis sambil liatin anaknya. Hiks. Berusaha untuk selalu sabar dan gak marah ketika bersama anak bukan main sih menahannya. Anak tantrum rasanya pengen ikutan tantrum juga. Pernah sampe kepikiran buat boleh libur gak ya sehari aja? Orang kerja kantoran tuh sabtu minggu, lah ini jadi Ibu ndak ada liburnya gaes
Lalu sepekan ini kami bergiliran sakit, anak-anak sih yang kalau sakit tuh makan gak makan, minum susah, tidur tak nyenyak, lemas mau obob aja tau kan imbasnya ke mana. Betul BB anak yang terjun payung 😭 sebagai pejuang ngerasain banget cukup sulit untuk ganti angka itu timbangan. Adek mecca juga bulan ini mulai belajar makan, deg deg an karena masih terus diupayakan waktu tempat menu aktivitas dengan jadwal makannya. Lalu refleksi lagi apa kurang afirmasi ke adek yah? Kayaknya sih iya. Okay setelah ini harus banyak cerita ngobrol sama adek untuk semua kegiatan yang akan dijalaninya ❣️
Lalu teringat kejadian masa lalu ketika usia belasan tahun kala itu, tetangga ribut marah maki lempar barang ( anak ke orang tua) pokoknyaa anaknya berbuat tidak benar, bikin malu bandel kali lah sampe pusing mamaknya mengurusnya. Aku yg kenal dan tau perilaku anaknya juga pusing kepala, lalu muncul dipikiran "Gak usah ke rumah mamaknya kali dia yah, gak usah ngomong lagi gak usah ada hubungan gitu daripada daripada"
Tapi setelah kejadian itu, mamaknya malah bela anaknya.
Dulu aku gak sependapat gak setuju
Setelah kujalani sebagai ibu baru tau dan ngerti perasaannyaa. Kayak tadi aku marah ke Medina karena dia gak mau poninya di potong [kenapa pulak harus marah ya kan apaan sih] terus nada suara tinggi, sejujurnya aku pun takut kali kalau lagi marah lalu ku katakan padanya
"Medina Ibok gak suka marah kayak gini, hati ibu sedih kalau marah sama anaknya. Medina jangan buat ibu marah yah. Nanti ibu peluk setelah selesai mandi"
Dah kami berpelukan minta maaf dan selesai. Tidak ada dendam drama. Manalah bisa seorang ibu membenci atau tidak menyukai anaknya dalam waktu lama. Bukan fitrah seorang ibu itu.
Bahas anak muluk hidup gewe yah wkwkwkw yah memang di fase itu yah bun. Satu nempel di ketek kanan, satu nyusu di ketek kiri. Alhamdulillah nikmat banget ya Allah
Tahun ini juga menyaksikan secara online perang zion15t melawan rakyat Palestina. Ada di masa aku gak sanggup melihat pemberitaannya, melihat bayi dan anak2 tak berdosa tak berdaya harus ikut menjadi korban. Lalu sampai sekarang masih berlanjut. Kutanyakan pada suami kapan perang ini akan berakhir? Atau bagaimana caranya bisa diselesaikan atau dihentikan. Rasanya kuasa dan pertolongan Allah swt yang paling dibutuhkan. Karena gak tau lagi harus bagaimana.
Randomly akhir tahun ini usaha Dapoer Ibook Medina akan ekspansi menjangkau lebih banyak customer, goalsnya "Menuju dendeng mylope mendunia ✨"
Sedang dalam proses sertifikasi Halal yang ternyata pengajuan dan proses waktunya tidak sebentar. Semoga berjalan lancar berkah aman jaya sentosa, Amiin
Demikian cerita perjalanan 2023 kurang lebih banyak sambat dan curhatnya offkors
In frame aku dan kehidupanku ✨
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
awildashockinglife · 11 months
Text
Gio, S.Dudu
Yay! Finally Gio,S.Dudu!
Ga kebayang sama Aku anak Mama yang demanding dudu banget ini akhirnya dalam waktu 2.5 hari bisa dengan lugas bilang: "Aku ngantuk mama, aku mau bobo. Gausa diapa-apain ya. Aku bobo aja"
Bener-bener langsung tidur aja.
Sebelumnya dia bilang juga: "Aku mau bobo mau dudu, tapi sudah 2 tahun ya. Jadi ga dudu lagi kan. Bobo aja ya Gio."
Malam pertama dia nangis 1 jam dan diakhiri dengan: "Mama.. Gio udah sembuh sedihnya. Udah sembuh disembuhin Allah. Gio ngantuk mau bobo." Sambil terisak.
Sebelumnya Kami bertiga doa bareng "Ya Allah mama tau anak mama sedih. Semoga sedih Gio segera sembuh ya Allah. Allah sembuhin sedih anak mama papa yaa. Semoga kita bisa yaa" pas Gio nangis banget-banget. Aku gatau soalnya cara apalagi, Gio mayan asdggjjkl; kalo uda nangis, daripada kita emosyeh yauda diajak doa aja. Win win!
Semalam, minta baca buku dan nyusu langsung tidur sampai subuh. Kebangun subuh minta susu dan bobo lagi. DAN GIO TUH SUSU UHT yang mamanya ga repot buatin susu pake air panas gitu loh, jadi "Welcome jam tidur normal, Mama Gio!"
hahahahaha
Gio, makasih banyaaak sudah melewati prosesnya yaaa. Sebenernya cara sapih banyak banget ya, mulai yang "tega" versi aku, atau yang pake cara lain kaya lipstik, pait-pait dan lain-lain. Tentu saja cara lain itu works juga buat sebagian teman-teman Kami. Cuma aku dan papa Gio sepakat pakai cara pertama dengan beberapa tujuan. Kami pikir Gio emang cukup "akan paham" walaupun berat! Voila! Dia paham dengan kalimat yang dia ucapkan kedua di atas.
Sekali lagi, ini pencapaian Gio untuk paham. Bukan pencapaian Mama dan Papa karena fungsi kami emang cuma sabar dan siap mental, selebihnya pasti Gio yang lebih banyak butuh sabar dan belajar dan dia melewati itu dalam waktu dua hari.
1 note · View note
zahrarizqip · 2 years
Text
MENYAPIH PEKAN 2
Hari ke-1: dikelonin sejam baru mau tidur. Nangis & akhirnya mau tidur sambil digendong.
Hari ke-2: 40 menit digendong. Gak nangis sih, cuma emang pengen digendong aja sampe akhirnya tidur.
Hari ke-3: 5 menit digendong udah langsung tidur karena saking ngantuknya.
Hari ke-4: jam 3 sore tidur karena lagi gak enak badan. Dikira bakal tidur sampe pagi, ternyata engga. Akhirnya malem susah tidur. Padahal pas tahsin tidur digendong, sore tidur digendong, dan tidur malem udah digendong lama sampe Ibu mau jatuh-jatuh (karena saking ngantuk, maklum PMS jadi ngantukan parah), tapi belum juga mau tidur. Mana gak mau digendong Ayah jadi gak bisa gantian heu. Nikmat deh pokoknya hari itu. Dan pada akhirnya mau tidur nyusu dulu karena Ibu udah gak tahan sama capek + ngantuk.
Hari ke-5: bangun dari tidur siang minta nyusu & ku kasih, dengan alasan Mas Haidar belum betul-betul sehat, ditambah aku lagi lumayan capek & sensi, jadi gak mau ribut.
Tidur malem, 30 menit digendong. Lama-lama ibu gak kuat. Mau di pukpuk sambil tiduran gak mau. Nangis setengah jam sampe akhirnya capek & tidur sambil dipangku.
1 note · View note
hasnalutfia · 2 years
Text
sakit pertama adek
Bulan pertama adek, udah Allah kasih ujian sakit. Adek hebat banget, kita sama-sama udah melaluinya dan kedepannya harus terus merawat diri kita supaya tetap sehat. Semoga Allah mampukan aamiinn💖 Waktu adek sakit, rasanya sedih banget, jadi salah satunya direlease lewat tulisan. Sekarang udah dirapiin😬
Kamis, 24 November 2022
Sejak malam Kamis ini, ade tidak nyenyak tidurnya. Bukan karena perutnya kembung, tapi hidungnya seperti ada lendir, dan ade belum bisa mengeluarkannya. Akhirnya ade tidur sambil dipeluk.
Jumat, 25 November 2022
Hari ini, memutuskan ke dokter untuk periksa ade karena kemarin gejala sakit ade tidak kunjung membaik, malah sebaliknya. Harap-harap cemas karena kondisi seperti ini untuk bayi baru lahir bukanlah kondisi yang tidak berbahaya.
Aku dan suami berpikir kita mungkin bisa pergi pagi-pulang siang. Tapi ternyata, ini adalah hari yang panjang untuk kami (dan adek). Setelah selesai diperiksa dokter anak, adek didiagnosa ada infeksi di paru. Langsung ambil sampel dari feses untuk di cek lab, nebulisasi, ronsen, sampai cek hematologi lengkap. Hasilnya? Sesuai, ada infeksi di paru-paru. Adek perlu dirawat inap di Rumah Sakit, di ruangan khusus bayi. Sedih rasanya. Hari itu kami pulang tidak bersama adek🥺
Sedih luar biasa, karena ternyata gejalanya sudah muncul lama, tapi aku tidak tau. Sampai muncul gejala batuk di hari Kamis baru merasa was-was. Bahkan suhu tubuh adek di hari Jumat juga sudah diatas normal. Alhamdulillah masih dikasih sadar dan diingatkan juga sama suami, jadi aku memilih untuk menerima keadaannya dan kita berusaha untuk menghadapi ini bersama dibanding menyalahkan diri sendiri (ada sih dikitt teteepp). Porsi manusia hanya berikhtiar, sementara adek perlu dirawat, aku ikhtiar nya hanya bisa pumping asi dari rumah.
Sebagai ibu dbf, aku cuma punya stok ASIP 30ml karena sempat mastitis😥 Sedih karena puting lecet dan di-pumping rasanya perih, hasilnya juga ga seberapa. Tapi bayi aku lagi berjuang di RS, dan aku harus berjuang juga. Jadilah aku belajar tentang manajemen ASIP. Alhamdulillah makin kesini makin bertambah produksi asi nya🥰
Mulai hari Sabtu rutin jenguk adek ke RS, kasih ASIP, dan ambil sesi dbf (cuma boleh 1 kali sehari antara jam 9 pagi atau 12 siang). Sesi dbf yang bener-bener dinanti untuk lihat adek. Seneng karena ketemu adek dan bisa menyusui langsung. Sedih karena kadang kondisi adek lagi yang batuk dan pilek, jadi cuma mau nyusu sedikit.
Rabu, 30 November 2022
Pagi ini aku ambil sesi dbf jam 9, tapi karena datang agak telat ternyata adek udah minum ASIP, jadi gamau nyusu. Terus minta deh buat ganti sesi ke siang jam 12, alhamdulillah boleh. Pulang dulu dan balik lagi ke RS untuk sesi dbf. Selesai itu, pulang lagi dan capek banget jadi pumping sambil duduk merem. Bangun-bangun ditelepon sama RS dan dikasih tau adek boleh pulang. SENENG BANGET!!! Akhirnya setelah 5 hari bolak-balik RS~
Adek belum 100% sembuh batpil nya. Jadi lanjut perawatan dirumah. Ada loh ya ternyata takutnya, takut adek sakit lagi. Tapi ya anak kamu masa dititip sama perawat?! Jadi inget ada yang pernah bilang: anakmu, amanahmu. Sebisa mama papa, bismillah💖
Kejadian berhikmah di awal kelahiran adek yaa dek. Harus jaga kesehatan diri dan lingkungan, inget bayi newborn itu masih rentan imunitasnya. Jangan sampai tertular dari lingkungannya huhu. Tapi ketika sakit, percaya juga itu dari Allah jadi ikhlas aja dulu. Inget juga porsi manusia adalah ikhtiar dan do'a, Allah tau mana yang terbaik untuk hambanya. Allah Maha Kuasa.
1 note · View note
brstory · 2 years
Text
Drama Menyusui 2
kenapa langsung drama menyusui 2? karna yang pertama udah lewat, yaitu saat gue lecet puting. sekarang, gue mau cerita tentang drama menyusui 2.
selasa kemarin, anak gue ngelengkapin imunisasi bulan kedua. yaitu, dpt, hib, hb, polio, dan pcv. mantep, banyak!
pulang dari imunisasi, anak gue tidur. pas disuntik sik, dia nangis kejer, bidannya bilang yang suntik pentagon ini emg agak sakit. karna 3 suntikan digabungin jadi satu. jadi si cairan suntiknya ini agak kentel. well...
sorenya, anak gue udah mulai rewel. gue pantau terus suhu badannya. alhamdulillah, gak lebih dari 37.2. malemnya masih rewel, tapi masih mau nyusu sama gue.
pagi hari, dia bangun dengan menangis. gue wajarin, karna malamnya tidur dia kepotong-potong sama nyusu plus kemarinnya gak enak badan. so, gue pikir ni anak masih gak body.
ritual pagi tetap berjalan, bangun, turun terus gue oper yang yangkung dan ninnya. terus anter abatinya kerja. beres dari itu, anak gue tidur lagi walaupun drama-drama rewel minta gendong.
pada hari itu, dia masih banyak dramanya walaupun secara suhu badan normal-normal aja. mimik susu pun dikit banget, cenderung gak mau. bener2 dilepeh puting gue:( gue sumpel mulut dia make nenen gue, malah kejer. di satu sisi, dia nguncut tangannya terus:(
apa iya puting gue telah tergantikan dengan tangan?</3
tapi lumayannya, sebelum tidur dia mau mimik, walopun hisapan dia cenderung lemah dan gak lama dia tidur. tapi itu sedikit membuat gue tenang. gue berharap, besok pagi everythings gonna be okay.
sebuah pagi yang baik, karna anak gue bangun tanpa menangis. good. gue berdoa, semoga setelah ini dia mau nyusu ke gue.
ritual pagi haripun berjalan, selepas abatinya berangkat, dia rewel.
"yesss!" sebuah signal yang baik pikir gue, semoga dia mau nyusu.
terus gue ajak dia ke kamar, gue posisiin dengan posisi menyusu pada biasanya. gue buka daleman gue, gue sodorin ni puting. dan...
dia nolak nyusu:))))))))))))))))))))
padahal udah jelas banget lho, dia laper:( tapi, why gamau nyusu??:((
gue paksa terus, gue jejelin terus, sampe ada momen di mana dia ngisep puting, lumayan lama, tapi setelah itu rewel lagi.
aduhai:(((
terus akhirnya gue gendong, dan gak lama dia tidur. iya si, gue tau ni anak ngantuk! tp kenapa gamau nyusu?:(
dohhh! ternyata mogok nyusunya masih berlanjut.
sepanjang hari ini, dikit banget dia nyusunya. banyakan dramanya:( mau tidur pun karna digendong. hiks.
sampe tulisan ini dibuat, anak gue udah tidur karna abis ditimang-timang sama abatinya. gue masih sedih, karna dia gak mau nyusu.
gue berdoa, semoga semua ini gak bertahan lama.
dear Bestariku... udahan ya drama menyusuinya. besok mimik dengan semangat lagi! okay?!
0 notes
frsmlk · 3 years
Text
Le Baby #1
Memasuki usia 8 bulan, K mulai ga terlalu semangat makan, mungkin karena makanannya itu-itu aja (due to her severe allergy symptoms), sudah makin melek sama dunia jadi gampang terdistraksi, proses tumbuh gigi yang painful, inkonsistensi gue dalam menerapkan feeding rules dan mungkin ada kesalahan gue dalam pengolahan makanan. Multifaktorial lah. 
Salah satu cara gue untuk mengembalikan napsu makan K adalah dengan kembali menjalankan feeding rules, yang salah satu pasalnya: setelah makan, tidak peduli jumlah makanan yang berhasil masuk, jangan kasih cemilan/susu selama masa pengosongan lambung (kurleb 2 jam). 
Gampang? ya ndak. Kemarin sore setelah makan yang cuma 5 sendok, gue memberikan afirmasi ke K kalo gue dalam 2 jam ke depan ga akan kasih makanan atau minuman lagi. Supaya dia ga nyariin gue, gue menyibukkan diri dengan ngerjain kerjaan di laptop.
Dilalahnya, dalam waktu 30 menit setelah makan terakhir K mulai nangis minta susu, gue berusaha cuek aja ngerjain kerjaan gue di laptop, sementara dia nangis sesenggukan, digendong dan ditenangkan oleh opungnya (mama gue). Setelah 5 menit nangis, gue kasihan juga, akhirnya gue susukan, sembari nyusu K masih sesenggukan, lalu mama gue bilang: “Anak kecil ingatannya panjang, kalau pas dia nangis ga ditenangkan langsung nanti udah gedenya dia suka bandel. Jadi walaupun ada aturan makan, setidaknya tetap tenangkan dia.” Gue tertegun, gue udah khatam baca The Book You Wish Your Parents Had Read yang sebenernya inti bacaannya ya seputar tentang memberikan rasa nyaman sama anak, tapi kok ya pas pelaksanaannya masih nol besar, dan mama gue yang ga baca ternyata secara insting sudah lebih peka. Memang dalam beberapa parts, pengalaman adalah guru terbaik sih ya. 
Well kejadian kemarin menjadi pengingat buat gue bahwa jadi ibu ya belajarnya setiap hari, setiap saat. Fiuh. 
Adios!
2 notes · View notes
siiratriani · 9 months
Text
Breastfeeding
Gak ada yang ngasih tau saya kalau proses menyusui itu berat. Serius, berat. Bagi saya lebih berat menyusui dibanding kontraksi sampai bukaan 5 lalu berakhir SC. Berkali-kali saya hampir menyerah, berkali-kali juga saya menangis bareng anak. Kalau orang lain tidak mengalami pengalaman yang sama dengan saya, alhamdulilah kalian beruntung.
Anak saya belum genap sebulan tapi saya sudah sesetres ini. Sewaktu hamil akhir trimester 3 saya baru mengetahui kalau puting saya tidak normal, flat nipple. Akan cukup sulit untuk menyusui. Saya juga merasa puting saya memang kering, bahkan sampai sekarang.
Setelah anak saya lahir baru ketahuan kalau lidahnya pendek. Double kill. Udah weh saya nipplenya gak normal, anak saya lidahnya pendek. Perlekatan menyusui menjadi hal yang sulit. Sewaktu pulang dari rumah sakit saya memberi ASI dengan sendok sesuai anjuran bidan, itu juga tidak mudah karena anak saya gak sabaran. Karena saya gak tega akhirnya saya kasih dot.
Saya tahu orang lain akan menghujat. Akan memberi nasehat ini itu tentang bingung puting, nanti produksi ASI berkurang. Iya saya tahu. Tapi pada praktiknya tidak semudah itu. Saya stres, sering nangis. Luka SC pun masih terasa. Pokoknya badan saya masih belum seutuhnya menjadi badan saya. Saat itu saya kena flu, demam. Rasanya nano nano. Saya kira demam karena flu atau ISK. Ternyata saya mastitis pemirsah. Saya sendiri tidak tahu kalau mastitis karena memang ASI yang saya pompa produksinya lumayan. Cuma pas dipompa sakit aja.
Benar saja, saat kontrol ke dokter anak saya dimarahi karena mengenalkan dot terlalu dini ketika anak masih belum bisa DBF. Saya lalu diajarin menyusui oleh bidan. Dan bisa sebenernya anak saya. Tapi saya juga merasakan sakit ketika menyusu. Anak saya bisa menghisap ASInya, saya merasakan kalau dia gak menghisap di puting saja. Tapi anehnya saya merasa nyeri. Saya berusaha membenarkan posisi tapi tetap saja saya merasakan nyeri.
Selama proses DBF saya tahan-tahan demi anak. Saya berusaha mengikuti apa kata dokter dan bidan. Saya menimbang-nimbang. Bagaimana kalau saya full DBF dan bagaimana kalau saya eping saja. Dalam benak saya menjadi eping itu lebih berat. Harus kejar setoran. Proses pumping saya pun tidak singkat. Butuh waktu setidaknya minimal 1,5 jam sekali proses pompa kiri kanan. Dan saya tidak bisa selalu konsisten memompa tiap 2 jam. Tapi kalau full DBF saya harus merasakan penderitaan yang saya sendiri merasa tidak nyaman.
Orang lain boleh lah bilang demi anak. Tapi bagi saya menyusui menjadi momen traumatik. Setiap kali anak menyusui saya takut ketika pertama kali anak saya menyaplok puting saya.
Adakah kepikiran saya jadi bad mother? Tentuuu. Saya merasa gagal jadi ibu karena tidak bisa menyusui anak sendiri. Niat hati mau ngasih stimulasi ke anak, tapi setiap hari saya masih berkutat dengan masalah payudara.
Selama hampir sebulan ini hidup saya tidak jauh dari urusan perpayudaraan. Bengkaknya giliran lah, produksinya sedikit lah, lecet waktu DBF lah, anak saya yang belum pinter nyusu lah. Jujur saya tidak berekspektasi ujian saya akan seperti ini. Saya kira saya akan kesakitan karena SC, pemulihan pasca SC yang lama. Karena saya lebih sering nyeri payudara, nyeri SC saya pun jadi biasa aja. Ada yang lebih nyeri soalnya.
Sampai sekarang saya masih takut konsultasi ke dokter atau konsultan laktasi, saya takut di judge duluan kenapa saya memberikan dot terlalu dini. Saya teh niatnya minta solusi bukan dimarahin.
1 note · View note
thingsinmymindblr · 3 years
Text
Sebagai ibu baru, ngurus newborn ini agak melelahkan dan menguji kesabaran banget. Apalagi, sebagai anak tunggal aku nggak pernah ada pengalaman ngurus bayi. Rasanya lelah lahir batin harus nyusuin tiap dua jam apalagi kalo tengah malem karena harus sambil nahan ngantuk. Tidur nggak bisa tenang karena telinga harus siaga 24 jam.
Terus jadi timbul pertanyaan, sebenernya aku siap atau nggak sih jadi ibu?
Tapi ya tetep nggak bisa dipungkiri meskipun lelah banget fisik dan batin, ngelihat anak yang lagi tidur, yang senyum, perasaan lelah itu jadi hilang.. meskipun kalo pas waktu nyusuin kadang sebel karena belum sempet tidur, anak udah keburu bangun buat minta nyusu
Hari ini, ditengah perasaan lelah, tiba-tiba ada tamu..
Ternyata teman ibu..
Beliau tanya, gimana ASIku, lancar atau nggak. Terus beliau juga bilang, salut dan terharu sama aku karena beliau ngeliat dari aku menikah sampai sekarang, waktu nikah katanya aku mau ngurusin tamu, ngasih-ngasih sovenir langsung, katanya nggak banyak pengantin yang mau kayak gitu, juga aku mau tinggal bareng suami padahal tempat kerja jauh dan akhirnya harus resign karena hamil sampe sekarang udah lahiran dan ngurus baby sendirian, soalnya ibuku dan bapak kalo pagi kerja. Beliau salut dan kagum karena aku mau merelakan semua demi suami, juga anak. Sebelum pamit beliau bilang, itulah nikmatnya jadi ibu.
Setelah beliau pulang, aku yang lagi nyusui, sempet diem, mencerna omongan beliau.
Pas aku lagi galau-galaunya jadi ibu baru, ada kalimat kayak gitu...
3 notes · View notes
aulbagimanual · 5 years
Text
Manual #3: jadi Ibu amatiran
Assalamualaikum,.
Kali ini mau cerita tentang kelahiran si mbarep.. kak Audi. Kak audi lahir setelah dinantikan dan didambakan aku dan suami, juga dua keluarga besar kami. Kelahirannya membawa berkah dan kebahagiaan yang luar biasa. Euforia punya anak pertama kali, punya cucu pertama kali di dua keluarga juga punya ponakan pertama kali. Aku pun senang rasanya menjadi bagian dari kebahagiaan itu.
Pertama kali awalnya aku tau aku hamil itu ga nyangka banget. Karena adik adik iparku lagi seneng banget sleep over dirumah. Waktu itu kita ngontrak dirumah penduduk setempat karena ga dapet rumah di dalem. Rumahnya super besar, dengan 5 kamar. Bisa ditebak, kami rame rame tidur di kamar utama, kamar lain kami biarkan kosong; karena jujur aja rumahnya agak spooky nan creepy. (Belakangan baru tau banyak yg ga betah dirumah tsb karena ngakunya banyak “digangguin”). Sampe pernah kita lagi beli sarapan, si ibu ibu tukang lonsaynya ngajakin ngobrol;
“dek tinggal dimana? Baru nampak”
“tinggal di deket jual pecal itu bu”
“Oh yg dekat rumah besar yang angker itu ya?”
Mulai curiga “rumah mana bu?”
“itu yg besar yang dekat pohon besar, dulu ada yang tinggal situ cuma 2 hari ga tahan dia. Katanya digangguin pas tidur. Padahal rame rame ngontraknya”
Ketawa kecut, bingung mau jawab apa.
Jadi waktu itu udah mulai telat, tapi emang lagi males mikirin juga.. mgkin telat berapa hari. Terus waktu itu PD agak sakit.. aku ceritalah sama adik iparku, nah dia bilang mungkin karena mau dapat. Setelah itu, aku pun rasanya super sensi.. ga ngerti kenapa tapi dikit dikir nangis. Efek hormon yang tak stabil.
Ga lama setelah adik ipar ku balik ke Medan, aku udah mulai curiga. Tapi curiga biasa aja, karena udah sering dibikin kecewa sama hasil testpack. Aku minta tolong suami beli testpack. Dia beli lah testpack yang harga 3rb rupiah. Dan hasilnya garis dua mennnn.. tapi ku tak langsung percaya.. ku minta lagi dia beliin testpack yang brand lain. Fyi, sebelumnya aku selalu pake testpack yg harganya diatas 20rb, karena tau lah ya waktu di jakarta dimana lah bisa nemu testpack harga tiga rebuuu. Setelah di cek dengan testpack kedua.. beneran dong hasilnya positip.. garis dua buibuuuu.. sooo happyyyy..
Singkat cerita, kak Audi harus dilahirkan dengan jalan operasi Caesar karena aku ada Asma, dan entah kenapa sering banget kambuh selama aku hamil. Aku request agar suamiku masuk ke dalam ruang operasi menemaniku. Karena jujur aja aku takut.. kehamilan pertama, persalinan pertama. Perasaan campur aduk. Takut dan excited mau ketemu anakku.
Selama hamil kak audi, aku paling suka ngerawat diri dan makeup. Bayangkan aja, selama 26 tahun aku hidup tanpa polesan lipstik, akhirnya aku kecanduan beli lipstik, pake lipstik dari yang warnanya biasa sampe yang super bold. Sampe sekarang. Usia kandungan 5 bulan, aku merengek ke suamiku. Ingin snorkeling di lautan lepas. Suamiku pun memutuskan untuk pergi ke sabang. Menikmati lautan indah sampai puas.
Didalam ruang operasi awalnya suamiku cerita panjang. lama lama aku ga tahan, lalu tertidur. Tidur tidur sadar.. aku tidur tapi dengar, bahkan aku terasa waktu perutku didorong lalu ku dengar ada suara bayi.
Lalu suamiku panggil. “Sayang.. anak kita yang..” dan saat aku buka mata.. kulihat ada bayi cantik putih bersih, anakku. air mata menetes dan aku pun memberikan kecupan pertama ku untuknya. Aku ga nyangka akan seterharu itu.
Sepulangnya dari rumah sakit, mulai ku jalani saat saat menyusui, juga mulai sensitif karena hormon naik turun. Belum lagi puting yang lecet lecet belum pinter pelekatan. Tapi waktu itu aku ga gampang menyerah. iya nangis Apalagi setiap ada orang yang datang dan memberikan komentar mengenai cara aku ngasuh anak pertamaku ini. Mungkin maksudnya memang baik ya bebs, tapi untuk aku yang hormonnya ga stabil ini malah jadi hal yang ga enak. Ya didepan orangnya sih santai.. setelah orangnya pulang. Mulai lah mewek senangis nangisnya. Di bulan bulan awal ini aku masih tinggal di rumah mama. Audi pun masih sering bergadang. pagi tidur, siang tidur, malam bangun. Untunglah ada adikku, Listy yang nemenin aku begadang. Bisa lah ya dibayangkan, aku yang dikit dikit kelelahan, kehausan, kelaparan karena menyusui, untunglah ada adikku yang jago bgadang ini. Paling tidak pas aku super ngantuk, ada yang jagain kak Audi.
Berikut manual ku waktu baru lahiran. Untuk perlengkapan apa aja yang mau kelen beli untuk si dedek bayi terserah sih. Tapi ini kutuliskan hal hal yang kurasa bisa mengurangi tingkat stress kalian. Apalagi kalau yang sama sekali ga pake Nanny.
Beli nipple cream. Waktu anak pertama, aku ngelewatin ini. Awalnya ku pikir, apalah itu nipple cream. supaya apa? toh nipple ku lembab lembab aja. Ternyata sodara sodara, ada lah yang namanya puting lecet ketika kita belum paham kali sama “pelekatan”. Di aku parah ga? Parah sampe setiap kali ngeliat anakku nangis mau minta nyusu, aku nangis lemes. Bayangin perihnya sambil banyak banyak dzikir.
Minta support suami. Kalian bilang sama suami kalian “sayang, kita kan baru melahirkan, kita harus kerjasama ya. untuk jaga hati pikiran jiwa dan raga aku yang baru lahiran ini, sebisa mungkin jangan bikin aku down. jangan nanti aku dipojokin mentang mentang baru jadi ibu, terus kamu diem aja. bahkan sok ngajarin aku. jangan ya.. ” gitulah kira kira. Dulu, waktu aku habis lahiran Audi, ada ga percakapan kaya gini? tidak buibu, tidak ada sama sekali. sampai sekian minggu aku cuma nangis nangis bombay setiap abis dengerin komentar orang, dan aku sadar, harus ada yang jadi tim ku. siapa lagi? suami dong bebs..
Minum vitamin menyusui. Waktu aku menyusui ini, awalnya ga tau harus minum vitamin. Tapi vitamin masa hamil dulu masih ada. Jadilah kuminum aja itu vitamin. seiring berjalannya waktu, liat liat ig, ternyata katanya si blackmores yang pink itu bagus.. langsung lah ku coba.. Lumayan nambah daya tahan tubuh sih kalo ku bilang, jadi jarang sakit. Soal kualitas asi pun anakku sehat sehat aja Alhamdulillah.
Pilah pilih tips dari orang. So bebs, boleh aja kalau kalian mau dengarin kata orang tapi agak dipilih pilih. Misalnya, sebelum 40 hari jangan keluar rumah dulu. Bepantang dirumah. atau, jangan baca buku atau nonton tv dulu. atau anaknya harus di bedong. walau kata dokter jangan terlalu kencang/kuat. Tapi udah, ambil yang kalian rasa cocok, buang yang kelen rasa ga cocok. Untuk aku dan suamiku, komentar orang terdekat adalah yang paling penting. Siapa orang terdekat itu? orang tua kita bebs. Pasti ada aja komentar mama ku, atau mertuaku yang rasaku ga masuk akal. Tapi, tetap kubuat. Karena aku percaya mereka mau yang terbaik untuk cucunya. Ini salah satu contohnya ya yang kurasa agak ga masuk akal. Mamaku selalu ingetin supaya cucunya dipakein topi kemana pun dia pergi. Kalian bayangkan aja panas panas, bekeringat bekeringat, harus pake topi kemana pun. Katanya karena ubun ubunnya masih lembut. Aku ikutin aja. kemana pun pergi kupakein topi. Alhamdulillah nenek senang, aku dan anakku pun ga susah apa apa, toh cuma topi bebs. Terus mertua ku juga bilang, katanya minyak telonnya pakein sampe bokong. Supaya ga masuk angin. Awalnya aku juga mikir ngapain lah sampe bokongnya dikasi minyak telon juga. Ternyata abis aku pakein sampe bokongnya bebs, anakku tekentut kentut. anginnya keluar semua. Alhamdulillah, opungnya seneng, aku dan anakku pun ga susah.
Sedia makanan mood booster. Karena mood yang baik itu wajib supaya ASI kita banyak bebs.
Saffronn!! Dulu waktu zaman kak Audi belum musim saffron saffronan. Tapi di kelahiran anak kedua, lagi musim. Dan Saffron ini membantu kali mengatur emosiku setelah lahiran. Aku bahkan ga ada emosi emosian kalau ada orang komentar apa.
Itu lah beb kira kira yang ku lakukan waktu aku baru lahiran anak pertama. Tapi emang aku dasar nya anaknya gampang banget Suntuk / Bete. Thats why ditambah dengan emosi emosi pasca lahiran semi baby blues, aku jadi kaya orang gila sendiri. Mungkin yang ngerasain hal ini cuma Suami ku tersayang, mama, papa dan adik adikku yang kena imbas Suntuk/Bete dari aku.
Tapi overall, proses mengandung, melahirkan, dan mengasuh Audi adalah hal terbaik yang pernah ku lakukan. Nothing in life will ever make me as happy, as sad, as exhausted or as incredibly proud as motherhood.
Kalau ada yang mau nambahin lanjut ya bebs di comment :)♥️
13 notes · View notes
piecesofmylife · 5 years
Text
Menyusui merupakan sebuah proses, proses belajar buat sang ibu, juga buat sang bayi.
Menyusui merupakan sebuah proses, proses belajar buat sang ibu, juga buat sang bayi.
Aku paham, bahwa setiap manusia pasti akan diuji. Aku tidak tahu ini ujian atau hadiah, yg aku tahu aku berprasangka baik kepada Allah.
Hari ini tepat 28 hari, 4 minggu arfa muhammad athamsa lahir di dunia ini. bertemu bunda, ayah dan sanak keluarga. Belajar mengenali dunia yg asing baginya.
Dari yang tadinya sungguh nyaman di perut, makan tinggal makan sekarang jika mau makan harus usaha, menghisap, mencari payudada ibunya.
Qadarullah arfa diketahui ada tongue tie di hari kedua kelahirannya, saat itu aku tidak terlalu aware apa itu tongue tie dan percaya diri untuk menyusui arfa.
Seiring berjalannya waktu, seminggu pertama aku merasa lelah sekali, dan kadang ketakutan saat menyusui krn puting lecet, bahkan sampai berdarah. Sakit rasanya, belum lagi waktu menyusunya yg tidak bisa di prediksi, siang malam hayuk aja.
Lelah sekali rasanya.
Di hari kedelapan, arfa dan ibu ayahnya bertemu dr.asti praborini, disitu aku dan abang diberikan wejangan terkait menyusui selama 2 tahun.
"Ini perintahnya ada di Quran, bukan saya yg buat2.. jadi siapkah kalian? Berat loh ini.."
Dan dengan bismillah i say yes insyaAllah.
Lalu diperiksa pula arfa, ternyata tongue tienya cukup mengganggu, sampai aku didiagnosis baby blues (tingkat ringan). Dengan segala pertimbangan, dilakukanlah frenotomi kpd Arfa.
MasyaAllah jauhh lebih enak menyusuinya. Aku merasa sangat enjoy.
Setelah dr dr.asti, kami ke poli laktasi untuk belajar senam lidah, yg harus dilakukan 5x sehari.
Di awal sudah ku bilang, bahwa menyusui adalah proses belajar ibu dan bayi, maka inilah prosesnya, akan terus berproses hingga nanti sudah menemukan ritme yg cocok.
Dua hari pasca frenotomi, arfa sangat oke menyusunya, sampai tiba2 arfa gamau nyusu di pd kanan, entah mengapa. Aku bingung sekali, berkali2 di coba ga mau juga. Sampai aku harus pumping dan dapat hampir 1 botol..
Malam hari, ku pandangi arfa. Tak tega, khawatir jika dia kekurangan makanan, sedih sekali.. berkali2 mencari referensi, bertanya kpd teman, sampai konselor laktasi ttg bgmn mengatasi hal ini.
Sampai pagi harinya dengab izin Allah arfa mau menyusu di pd kanan. MasyaAllah rasanya tidak terkira.. aku jatuh cinta sejatuh jatuhnya..
Tapi perjuangan ga berhenti disitu, arfa terus dan rasanya hobi menyusu. Kadang bisa tiga empat lima enam jam menyusu, ga berhenti2. Bahkan pernah semalaman. Maksudnya, misal menyusu 30 menit, sudah tidur pas taro di kasur ga sampai 5 menit bangun dan minta susu lagi. Ya Allah lelah sangat, lelahhh sekali.
Kadang makan tak sempat, mandi apalagi konsen baca buku.
Ga jarang aku menangis krn kelelahan. Ya Allah dek, bunda capek nak. Arfa ga mau bobo?
Lelahhh sekali rasanya..
Bahkan hari ini seharian, sampai jam 5 sore arfa terus spt itu.
Aku ga kebayang jika aku tidak memiliki lingkungan yg support akan jadi seperti apa aku..
Sungguh terpuji orang2 yg mensuport busui.
Kadang aku jadi terbayang, aku yang dengan lingkungan sesupport ini aja masih rentan stress. Gimana yg lingkungan ga dukung? MasyaAllah. Harus lebih banyak bersyukur dan bersabar.
Kadang kalau sudah kelelahan aku hanya bisa menangis sambil mencari pertolongan, entah sama ummi atau sama abang. Ya, kaddang cuma butuh didengar dan dibantu sebentar saja.
Kadang ngerasa, ini emang normal kaya gini atau gimana yah? Menyusui susah bgt ya Allah..
Merasa ga bisa ngapa2in, capek, lelah tapi sayang jadi satu.
Dedeknya ga salah apa2 krn yg bisa dia lakukan hanya menangis. Tapi kadang aku menuntutnya untuk memahami.
Kadang ketika arfa udh mau nyusu, dia suka mencari puting sambil goyang2 kepala, aku sering bilang "sabar ya nak, anak sholeh harus sabar.."
Dan, memang menjari manusia sabar tidak mudah, kalau arfa bisa ngomong mungkin dia akan mengembalikan ucapanku.
Tadi sore denger sebuah kajian bahwa ujian datang sesuai kada kita, jd jangan sedih dpt ujian tapi senang sambil tawakal sm Allah..
Accept the problem and bring back to Allah.. jangan hanya sibuk mencari solusi duniawi.
Aku jadi berkaca, ketika arfa ini dan itu aku sering bgt nanya ke temenku yg sudah berpengalaman, poli laktasi, diskusi sm suami sampai baca2 artikel, buku bahkan jurnal. Coba analisis why begini dan begini..
Tapi mungkin kadang aku lupa bahwa Allah yang kasih, maka aku harus accept dan ya, dilapangkan dadanya. InsyaAllah silmy bisa kokkk.
Baru abis itu cari solusi dunia..
Dan memang tidak mudah, menyusui tidak mudah. Apalagi berkomitmen menyusui sampai 2 tahun. Tapi bukan ga bisa kan?
Bersabar memang tidak mudah, apalagi jika dihadapkan dengan persoalan yang benar2 menguji kesabaran kita. Tidak mudah, tapi bukan tidak bisa kan?
Dan akhir kata, ada sebuah ayat bagus di surat Azzumar:10.
"... hanya orang orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.."
Semoga kita termasuk orang yg sabar.
Aamiin.
10 notes · View notes