#melewatkanmu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Melewatkan orang baik..
Tidak ada yang akan kusesali nantinya melewatkanmu ataupun menunggumu. Diantara keduanya ada konsekuensi yang akan memintaku saat aku memilih. Namun satu hal yang aku syukuri, setidaknya aku pernah diperjuangkan dengan sebagaimana mestinya. Meski pada akhirnya masing-masing dari kita memilih diam dan pergi untuk saling menjauh.
Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama. Demikian, bukan?
Melewatkan orang baik itu nyata adanya. Edisi nemenin ibu jalan-jalan pagi. Pagi ini bertemu dengan salah satu teman pengajian ibu.
Ibu Y: ".... mba dandelion (nama disamarkan) qadarullaah nggak bisa lanjut proses kemarin, Bu."
Keluarga kami cukup dekat sehingga ibu Y seringkali bercerita banyak hal dengan ibuku.
Ibu Y: "Saya sedikit kepikiran, Bu. mba Dandelion setelah proses ta'aruf dengan Ikhwan tersebut, akhir-akhir ini lebih sering menangis, lebih menutup diri dari biasanya. Tapi setiap kali ditanya, jawabannya selalu diam dan memilih menghindar. Barangkali mba Nisa bisa ajak mba Dandelion ngobrol-ngobrol ya. Dari kemarin pengen ngobrol sama Nisa katanya. Tapi takut ganggu mba Nisa."
aku: "nggeh, Bu. Nanti saya coba chat mba Dandelion lebih dulu. Bertanya kabar, semoga bisa sedikit terbuka dengan saya."
Ibu Y: "ikhwan ini datang kerumah menegaskan bahwa tidak bisa melanjutkan proses ta'aruf. Mas F (inisial Ikhwan yg sedang proses) datang dengan kakaknya untuk menegaskan.
Awalnya mba Dandelion mengabarkan kalau akan ada seorang laki-laki yang Alhamdulillaah sudah ngaji dan Insya Allaah baik pemahaman agamanya. Suami saya menyambut dengan senang perihal kabar baik itu. Dan atas izin Allaah keduanya bertemu dan memutuskan untuk proses ta'aruf. keduanya ini saling tertarik dan merasa cocok satu sama lain. Delapan kali datang kerumah dan saling terlibat pembicaraan bersama.
Mas F bilang kalau belum bisa datang bersama bapak ibunya untuk meminta mba Dandelion dikarenakan ibunya sedang dalam kondisi sakit.
Kamipun paham kondisi mas F, dan kami mencoba memberikan garis ketegasan untuk anak perempuan kami satu-satunya ini. Bapaknya (suami saya) tidak ingin putri kesayangannya ini tidak ada kejelasan status. Bapaknya meminta agar ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari proses ta'aruf ini. Akhirnya mas F mengatakan akan segera mengkhitbah mba Dandelion dengan cincin pemberian dari Ibunya.
Ketika waktu yang sudah dijanjikan akan datang untuk mengkhitbah, qadarullaah Ibu mas F Allaah panggil lebih dulu (meninggal dunia). Sehingga ini butuh waktu tiga minggu untuk melanjutkan kembali. Dalam waktu tiga minggu, mas F mengabarkan bahwa setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya jatuh sakit. Satu minggu setelah mendapat kabar sakitnya, kami mendapat kabar bahwa ayah mas F tersebut meninggal dunia.
Setelah dua minggu sepeninggal ayahnya, mas F tersebut datang kembali kerumah dengan saudaranya untuk menegaskan kembali bahwa ia akan tetap maju untuk meminang mba Dandelion. Namun butuh waktu untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga besar seperti saudara dari Ayah dan Ibunya sebagai perwakilan yang dituakan. Kamipun menyepakati, karena kami mencoba memahami tentang ujian demi ujian yang mas F lalui.
Dua Minggu berlalu, mas F ini mengabarkan via chat. Yang intinya masih butuh waktu untuk meyakinkan keluarga besarnya untuk melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah dan belum memiliki calon. Kata keluarga besarnya, kasihan jika dalam suasana duka seperti ini, kakak perempuannya harus ditinggal apalagi dilangkahi oleh adik laki-lakinya untuk menikah.
Dalam adat jawa, tabu jika ada seorang adik melangkahi kakaknya untuk lebih dulu menikah. Apalagi jika itu adalah adik laki-laki melangkahi kakak perempuannya. Meski mas F ini sudah paham tidak ada demikian dalam agama, namun keluarga besarnya masih kekeh memegang adat demikian.
Sampai satu titik, mba Dandelion meminta kejelasan bagaimana ujung dari proses ini. Akhirnya mas F datang dengan saudaranya lagi untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bahwasanya ia meminta diberi waktu untuk mencarikan calon untuk kakak perempuannya ini sampai akhir tahun ini agar bisa menikah. Harapannya agar ada yang menjaga kakak perempuannya. Setelah kakak perempuannya mendapat jodoh barulah ia bisa dengan lapang menikah.
Mendengar hal itu mba Dandelion memberikan tanggapannya, bahwasanya ia tidak bisa lagi memberikan waktu.
"Lebih baik dicukupkan sampai disini saja. Tidak usah melanjutkan. Saya tidak ingin terus-terusan dalam kondisi status berproses dengan seorang Ikhwan yang belum terlihat kejelasannya untuk sebuah komitmen. kita cukupkan sampai disini saja, jika memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi dengan cara baik dan waktu yang terbaik menurut Allaah. Saya tidak ingin menunggu sesuatu yang semu. Saya tidak ingin membatasi diri saya dengan menunggu seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Saya tidak mau membuka pintu-pintu syaithan dengan mengatasnamakan ta'aruf. Ta'aruf kita sudah berjalan kurang lebih 7 bulan dengan delapan kali pertemuan ini. Saya tidak ingin menutup banyak kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Iya, kalau sampai akhir tahun kakak perempuan mas bertemu dengan jodohnya. Kalau masih belum menemukan, bgaimana dengan saya? apakah masih harus menunggu lagi? Saya tidak ingin demikian, ini akan membuka pintu fitnah untuk kita dan keluarga masing-masing. Saya mohon maaf selama proses kata-kata dan sikap saya menyakiti hati mas dan keluarga mas. Semoga setelah ini Allaah beri kita kelapangan hati dan ganti yang lebih baik lagi." Jawaban mba Dandelion saat itu didepan kami semua.
Jelas Bu, saya menangis saat itu juga. Saya kaget anak perempuan saya langsung memutuskan demikian. Suami saya mencoba memahami kondisi anak perempuannya. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta'aruf ini dengan berat hati.
"semoga kita masih tetap menjadi saudara muslim yang baik ya mas, entah nanti kalian berjodoh atau tidak. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian berdua." Ucap Bapaknya mba Dandelion.
"baik, pak. Ngapunten sanget jika saya membuat mba Dandelion dan keluarga kecewa atas sikap saya. Saya bisa memahami keputusan MB Dandelion. Insya Allaah, jika nantinya kakak perempuan saya sudah menemukan jodohnya tahun ini. Dan mba Dandelion masih belum menikah atau masih belum proses ta'aruf dengan siapa-siapa. Semoga masih diizinkan untuk menyambung silaturahmi nantinya ya. Saya meminta maaf untuk segala ucap, tindakan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga Allaah berikan yang terbaik setelah ini." Jawaban mas F saat itu.
Dia Ikhwan yang baik, saya bisa melihat sikap dan kesungguhannya dalam mengupayakan, bu. Selama proses, saya dan suami menyelidiki latar belakang dan keseharian mas F. Bertanya beberapa hal pada tetangganya, dan suami saya juga pernah bertemu dengan mas F dalam barisan sholat subuh berjamaah. Masya Allaah, sekali memang.
Saat mas F berpamitan dan merangkul suami saya, saya melihat mas F menangis dan mengucapkan salam dengan suara yang gemetar. Sementara mba Dandelion langsung masuk kamarnya dan terdengar suara tangisannya.
Saya menangis, suami saya terlihat begitu sedih. Beberapa kali gagal ta'aruf baru kali ini mba Dandelion saya mendengar suara tangisannya. Kami mencoba lapang untuk terus menguatkan satu sama lain. Untuk tetap berbaik sangka kepada Allaah. Tahun ini mba Dandelion berumur 36 tahun, Bu. Hati saya ikut remuk setiap kali harus melihat kegagalan demi kegagalan proses ta'aruf mba Dandelion." Ungkap ibu Y dengan suaranya yang lirih dan menangis.
aku dan ibu hanya bisa saling menatap dan membisu. Ibu menangis seraya memeluk ibu Y untuk menguatkan.
~*
Barangkali kita pernah..
Merasa begitu beruntung ketika diingini oleh seseorang yang begitu baik, didoakan dalam banyak kebaikan, diberi hadiah tanpa melewati batas syariat, saling tak bersua namun saling mengupayakan.
Barangkali kita pernah..
Menjadi begitu istimewa ketika diperjuangkan, begitu bahagia saat kita mengetahui kita adalah seseorang yang diperjuangkan diantara orang-orang baik yang mengupayakannya.
Barangkali kita pernah..
Menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalanannya. Meski pada akhirnya ketetapan Allah yang menjadi pemenangnya..
Barangkali kita pernah..
Melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. Sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
Barangkali kita pernah..
Dibuat takjub atas perjalanan yang Allaah kehendaki. Sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
Barangkali benar, tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. Cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. Menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. Pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
*saya sudah izin kepada ibu Y dan mba Dandelion untuk menuliskan kisah ini dimedia sosial saya. Semoga Allaah tolong dan memberikan kelapangan serta ganti yang lebih baik.
#jodoh#tulisan#menulis#catatan#nasihat#wanita#kebaikan#perjalanan#syukur#pernikahan#rumah tangga#rtm#sajak rindu
353 notes
·
View notes
Text
Beberapa waktu lalu salah seorang teman cowokku bercerita. Tentangnya yang sedang dilanda asmara. Buat dia yang target nikahnya masih lama tapi udh terlanjur naksir cewek duluan, bikin dilema harus gimana. Pada akhirnya aku bilang:
Kalau kamu mau menyatakan, maka ada dua skema: yang pertama ternyata dia not into you (ini malah aman, meski sakit sebentar) yang kedua, ternyata dia juga sama sama ada rasa denganmu, terus kalian mau apa? Kamu kan juga gamau nggantungin perasaan orang lain, kan?
Sebenere dia juga sadar, tapi rasa takut kehilangannya terlalu besar.
"Tapi ingat kata Ali, yang menjadi takdirmu ga akan melewatkanmu. Yang melewatkanmu yaa berarti emg bukan untukmu. Kalau pada akhirnya ngga sama dia, ya dia bukan jodohmu" Kataku enteng.
"Tapi aku terlalu takut kehilangan dia, ngeri bayangin dia bukan jodohku" Aku termangu.
Iyaa, emang semakin dalam kamu punya perasaan ke seseorang, semakin besar rasa takut utk kehilangan dia. Padahal kan, bukan milikmu sepenuhnya. Lagipula, merasa kehilangan hanya untuk orang orang yg merasa memiliki. Padahal kita kan tidak punya apa apa di dunia ini. Kenapa harus takut kehilangan? (Pada apa apa yg bukan milik kita?!)
45 notes
·
View notes
Text
accept n let go
Menjelang akhir tahun ini, banyak hal yang telah kau pelajari. Kau pernah menjadi manusia yang angkuh merasa paling bahagia dan beruntung sedunia seolah akan seperti itu seterusnya. Di satu sisi, merasa menjadi manusia paling menyedihkan sealam semesta. Tapi, ada satu hal yang benar-benar membuat pikiranmu terbuka dan membuatmu belajar, yaitu perihal; ikhlas dan merelakan.
The power of ikhlas, benar-benar sangat berpengaruh sekali dalam hidupmu. Kau tak lagi menyangkal semuanya, mencoba menerima apapun yang disampaikan oleh Tuhan. Menyelaraskan segalanya dengan alam.
Rasanya seperti kau sedang naik balon udara. Sambil minum teh hijau hangat, kau menatap pemandangan dan melihat berbagai macam orang-orang dengan barbagai macam persoalannya.
Ada yang bertengkar dengan pasangannya, ada yang sedang bergelut dengan masalah keluarganya, ada yang duduk menyendiri mengabaikan sekitar, ada yang semangat berambisi mencapai sesuatu, ada yang sedang menangis tersedu-sedu, ada yang terjebak dalam satu circle yang merugikannya, ada yang tampak murung dan berbagaimacam perasaan lainnya. Dari atas sini, kau bisa melihat semuanya. Memandang satu persatu orang-orang yang ada disana. Matamu terhenti di satu orang, kau tersenyum lantas berkata "wah, dulu aku pernah begitu," kemudian menyeruput teh hijau hangat yang masih berada di genggamanmu.
Padahal saat ini, kau tak luput dari masalah. Masalahnya masih sama seperti yang dulu-dulu atau mungkin masalah baru. Hanya saja kali ini responmu berbeda. Sudut pandangmu jauh lebih luas sekarang. Dan hal itu bisa kau dapatkan ketika kau berusaha untuk ikhlas dengan segala hal.
"Apa yang melewatkanku, ia bukanlah takdirku. Apa yang menjadi takdirku, ia takkan pernah melewatkanku" Kau mulai berpegang teguh dengan apa yang Khalifah Umar bin Khattab katakan.
Dengan keteguhan hati, perlahan kau melepaskan segala hal yang ada diluar kendali diri. Walaupun sulit, tapi kau belajar untuk melepaskan sesuatu yang tak seharusnya digenggam. Jika memang takdirmu, apapun itu tak akan pernah melewatkanmu. Kau sudah bertekad untuk tidak terjebak di masa lalu, bagaimanapun masa lalu itu tak bisa diubah kembali. Kau hidup di masa kini, siapkan diri untuk menghadapi masa depan yang belum pasti. Tetaplah berbuat baik dan berprasangka baik.
Ingat ini!
Jangan pernah berharap pada apapun, siapapun selain Tuhan! Berharap kepada selain Tuhan adalah kunci dari rasa sakit hati dan kekecewaan.
Dan ya. Biar kuberi tahu padamu, agar kau tidak terkejut nantinya. Bukan ingin menakut-nakuti, hanya sebagai antisipasi agar kau bersiap diri:
Camkan ini!
Ketika kau meminta kepada Tuhan agar senantiasa diikhlaskan. Bersiaplah dengan berbagai macam bentuk kehilangan (entah kehilangan sesuatu yang berharga atau seseorang yang kau sayang).
Ketika kau meminta agar senantiasa dilapangkan dan disabarkan, kau akan dihadapkan dengan bermacam-macam ujian dan permasalahan. Saat itulah, kesabaranmu sedang diuji.
Ketika kau meminta agar rezekimu dilimpahkan, kau akan dihadapkan dengan berbagai macam pengeluaran yang tidak pernah ada sebelumnya dan tidak disangka-sangka.
Bukan berarti Tuhan tak sayang. Justru karena Tuhan sayang, kau mengalami hal seperti ini. Tuhan ingin kau lebih mendekat pada-Nya lagi!
Barangkali seperti itulah cara Tuhan mencintai hamba-Nya. Seperti itulah cara Tuhan melatih hamba-Nya agar menjadi manusia yang tangguh dan kokoh. Tetaplah berbaik sangka kepada-Nya. Apapun yang terjadi, pasti ada hikmah tersembunyi.
Tak sampai disini. Setelah ini, kau akan diuji oleh tulisanmu sendiri. Maka dari itu, persiapkan diri.
Mengudara, 01 November 2023
55 notes
·
View notes
Text
Apa-apa yang sudah menjadi ketetapan (hak) untukmu, tak akan melewatkanmu. Ia akan menemuimu. Jika bukan sekuat apapun doa dan usaha mu tak akan menjadikannya milikmu. Ingatlah bahwasannya manusia hanya bisa berencana dan Allah yang menentukan keputusannya.
Tak perlu berlarut dalam sesal terhadap apa yang telah kita lewati. Barangkali memang bukan takdirnya.
Mari belajar untuk tidak tergesa-gesa dalam memutuskan. Karna tidak ada kesempatan lagi untuk kembali. Kita hanya punya kesempatan untuk memperbaiki untuk takdir yang berikutnya.
25 notes
·
View notes
Text
Hai kamu,
Selamat memerdekakakn diri dari rasa sedih akan masa lalu.
Juga dari rasa khawatir akan masa depan.
Kamu tahu bagaimana caranya, kan?
Kamu paham resep rahasianya, kan?
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bukankah demikian?
Apa-apa yang menjadi takdirmu, takkan pernah melewatkanmu.
Mudah mengucapkannya, tapi lebih sulit menjalaninya, ya?
Ya, namanya juga manusia yang lemah. Jangan lupa minta tolong pada yang Maha Kuat. Bagaimanapun kamu ingin mengintip masa depan, tentu tak akan bisa. Itulah fungsinya iman. Percaya pada-Nya, ya. Dia Yang Maha Baik takkan pernah menetapkan hal buruk untukmu. Maka, merdekakan pikiranmu, ya. Jangan lewah pikir terus. Tugasmu berdoa, berusaha dan tawakal saja. Adapun hasilnya, Dia yang akan menentukan.
Simpang Empat, 17 Agustus 2024
3 notes
·
View notes
Text
Gagal 8.8 semalam plis jangan ngaruh ke mood hari ini.
Apa yang memang untukmu tak akan melewatkanmu
Perkara ginian doang padahal hih
2 notes
·
View notes
Text
Berbalas Namun Tak Dilepas
Kala serpihan kenangan yang telah lama terkubur di kedalaman memori tiba-tiba muncul kepermukaan. Menarik sehelai penyesalan mengiringi rasa sepi yang tak henti-hentinya melanda perasaan.
“Rasa yang berbalas namun dipendam begitu dalam, kini lepas di waktu yang tak seharusnya terlepas.”
Sapaan dan obrolan yang kau kirimkan lewat aplikasi pesan tak lagi menghiasi ponselku. Firasat buruk yang kurasakan ketika aku melewatkanmu kala itu, nyatanya kini benar-benar telah menghantuiku.
Kini aku tak lagi ikut serta dalam keseharianmu, dan sosokmu tak lagi muncul di keseharianku.
Aku merindukanmu, yah sangat sulit mengakui bahwa sebenarnya aku merindukanmu. Dan sialnya aku merindukanmu di saat dimana tak seharusnya aku memiliki perasaan itu.
“Sosokmu telah dipeluk erat oleh seorang bidadari, yang tak lagi pantas untuk kucampuri.”
Aku sang pembohong sejati, menenggelamkan kejujuranku di kedalaman yang paling dalam pada samudera hati. Saat itu perasaan yang kau akui nyatanya berbalas, namun dengan angkuhnya perasaan itu tak berniat kulepas.
—@melodirinai
Gejolak Kenangan | September 21, 2023.
10 notes
·
View notes
Text
apa yang ditakdirkan untukmu, tidak akan pernah melewatkanmu. dan apa yang menjadi milikmu, akan ada banyak cara untuk menemukanmu.
12 notes
·
View notes
Text
“Jangan gentar” katanya.
Kata anak sulung, masih jadi misteri kenapa anak sulung selalu diberikan pundak sekuat baja sebagai tumpuan adik adiknya.
Mungkin ini salah satu alasan apa yang terjadi hari ini, inilah takdir terbaik. Soalanya 25 tahun dan adek 20 tahun hidup juga gak sanggup untuk jadi anak sulung.
Dipikir pikir kenapaaa akuu mudah sekali menangis ya? Bukan bukan menangis tapi jatuh aja air matanya.
Dulu itu jawabanku dari kecil kata umi, ternyata emang dari kecil (sudah) mudah menangis.
Hari ini bantu abi kerja seharian, panas panas. Tiba tiba nangis. Iya karna kepanasan. Tapi lebih mikir ya Allah capek juga yaa jadi Abi. Puluhan tahun kerja beginian untuk anak istri. Sebelum lanjut ke toko bangunan, kita istirahat cari es teh dulu dan beli makan. Kebetulan cuaca hari ini panas banget ya Allah. Seperti bisa makan sambil ngobrol adalah kebiasaan yang tidak baik tapi ada baiknya. Abi cerita, dulu waktu aku lahir abi puasa daud karna uangnya hanya cukup buat makan umi dan persiapan lahiran. Eh netes lagi air mata. Meskipun cerita ini sudah diulang ulang tapi aku tidak bosan dan tetap mengandung bawang yang membuat air mata terbendung di kelopak.
Mungkin hari ini ada banyak kekhawatiran, sedikit gentar takut dan tetap nangis dikit, tapi semoga besok pagi gak nangis lagi meskipun dikit dan maju teruss.
“Anak abi pasti bisa” kata abii. Meskipun dulu tentang mau ulangan, apa praktikum, presentasi dan sekrang sedikit hal yang lebih besarr tapi pasti bisa dengan izin Allah. Karna 10 tahun lagi tentang “bisa” ini pun akan Allah ganti juga dengan yang lebih besar. Insyaa Allah.
“Apa yang ditakdirkan untukmu, tidak akan melewatkanmu dil” bismillah
2 notes
·
View notes
Text
Mei dan segala pembelajaran dari-Nya
ku renungi kembali peristiwa demi peristiwa yang menghampiriku
semua terasa menyakitkan dan membahagiakan..
Ku buka kembali catatan harian ku.
ku baca satu per satu peristiwa yang ku lalui di bulan ini.
Subahanallah
Masya Allah
Tabarakallah
pembelajaran apa ini ya Allah
Mulai dari belajar melepas hingga menerima.
Melepas dia yang ku langitkan namanya
Menerima dia yang baru ku kenali
Belajar ikhlas atas ketetapan-Mu itu melegakan sekaligus menenangkan.
Aku belajar untuk tidak menggantungkan harapan selain kepada-Mu.
Ternyata benar berharap kepada manusia adalah penyakit yang mematikan.
Terima kasih Ya Rabbi
untuk semua pembelajaran dari-Mu
Engkau mengambil dia dariku agar aku kembali dalam pelukan-Mu
Engkau menghadirkan dia untukku agar aku belajar menerima ketetapan-Mu
apa yang ditakdirkan untukmu takkan pernah melewatkanmu dan apa yang tidak ditakdirkan untukmu akan pergi dengan caranya sendiri.
Mulai hari ini aku tidak akan khawatir lagi perihal masa depan karena sebaik-baiknya perencana adalah Allah dan aku yakin ketetapan Allah itu yang terbaik untukku.
Aku belajar menyederhakan keadaan apapun itu dunia hanya tempat singgah bukan tempat pulang.
Jadilah sebaik-baiknya tamu di bumi Allah dan terima semua yang disuguhkan oleh tuan rumah kepada kita.
Terima kasih 'Mei'
telah memelukku dan menyederhanakan cara pandangku terhadap dunia.
18 notes
·
View notes
Text
Emang bener ya. Nggak semua pertanyaan harus ada jawabannya sekarang.
Ada kalanya, kita cukup jalani aja. Sambil pelan-pelan mengambil hikmah dari setiap takdir.
Meski memang nggak mudah dan kadang cukup membingungkan. Kadang harus melalui masa berlarut dalam kesedihan. Tapi, kadang juga sampai lupa gimana rasanya sedih, saking banyaknya porsi buat ketawa.
Aku cuma mau bilang, sabar ya. Tenang. Kamu nggak perlu khawatir dengan apa yang berputar di kepala kamu sekarang.
Percaya aja. Semua yang menjadi takdir kamu nggak akan pernah melewatkanmu. Pun, yang bukan takdir kamu pasti akan melewatkanmu.
Percaya aja. Semua udah diatur sedemikian rupa. Udah yaa. Tenang, kan ada Allah.
3 notes
·
View notes
Text
Kesedihan demi kesedihan hanya akan melewatkanmu pada keindahan di sepanjang perjalanan.
10 notes
·
View notes
Text
breaking dawn
In the end of the day Allah plan is the best
Apa yang menjadi takdirmu takkan pernah meninggalkanmu
Apa yang menjadi takdirmu takkan pernah melewatkanmu
2 notes
·
View notes
Text
Dont forget to say bismillah~
1 kata tapi sering sekali dilalaikan :") bahkan kadang udh ruwet banget baru inget eh lupa ya bismillahnya
The power of bismillah yang sering aku rasakan wkwk. Sesimple mau nyemash pas main badminton. Ya rasa2 pasti gabisa tapi tetiba bismillah jrengg masuk point 1
Keren banget yaa.
Jika setiap hidup selalu melibatkan allah. Allah pasti bantu, sepusing apapun itu. Karna kita makhluknya, dan kalo kita inget sama yg punya kita pasti yg punya akan merasa iba dan menolongnya.. sesimple itu but hard for doing wkwkw *ya rabb maafin jumawa sekali yaa..
Sebesar mimpi kita yang mustahil jika dipikirkan logika. Tapi kalo kita ikhtiar.. dan terus melibatkan allah..
Kun fayakun.. jrengggg pelan2 allah permudah pelan2 allah bantu dari cara segi apapun. Tapi suka terlena ya allah huhuhu
Yheaaa cuma ga selalu saat itu, shabr dan ikhlas jika memang bukan allah takdirkan..
Jadi inget deh kata2 umar bin khatab
"Apa yg sudah ditakdirkan mu tidak akan melewatkanmu"
2 notes
·
View notes
Text
Ada Banyak Sekali Bentuk Bahagia
Kehidupan, kalau dimaknai dengan kacamata kesyukuran, rasanya amat tentram :)
Misalnya, ketika kamu diam-diam berdoa agar dia, suatu hari bisa jadi teman juang mimpimu, jadi yang selalu ngeremind kamu, jadi tempat untuk kamu semakin mendekat pada kebaikan, nyatanya belum menemukan titik terang, Namun hatimu tetap lapang dan tak ada beban. Karena kamu memahami dan yakin apa-apa yang jadi takdirmu tak akan pernah melewatkanmu.
Hal lainnya, ketika kamu ingin berada disatu titik semakin mendekat pada mimpimu namun jalan yang Allah berikan amat berbeda dari rencanamu, fisikmu diuji, hatimu acap kali terporak-porandakan, jatuh kemudian bangkit jatuh lagi bangkit lagi, Kamu akan tetap damai karena kamu percaya bahwa ini adalah salah satu cara agar kamu semakin dewasa, agar semakin terlatih untuk siap sepenuhnya menerima impian yang hadir pada waktunya.
Ada begitu banyak di dunia ini yang bisa disyukuri, bisa dimaknai dengan hati yang lapang, bisa membuat senyummu tak pudar.
Ada banyak.
Disekitarmu.
Disekelilingmu.
Allah amat menyayangimu.
Ada banyak kebahagiaan.
Ada banyak rasa syukur.
Ada banyak sekali,
Jika kamu bersedia meluaskan hati.
muharram 21:14 | shd
3 notes
·
View notes
Text
Wahai diri..
Jangan jadikan hatimu menjadi sesak,
Atas hal-hal yang melewatkanmu.
"Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku." — Umar bin Khattab radhiallahuanhu
2 notes
·
View notes