adilahhazz
adilahhazz
194 posts
Tulisan receh yang semoga ada banyak hikmah
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
adilahhazz · 14 days ago
Text
1446 part 1
Harusnya memang harus lebih tenang sikapnya
Harusnya memang harus lebih sabar perasaanya
Harusnya memang harus lebih lapang, maaf dan penerimaanya
Harusnya memang tidak harus sampai menangis dalam setiap malamnya
Dari semua keharusan, ternyata lagilagi aku gagal untuk kesekian kalinya.
0 notes
adilahhazz · 19 days ago
Text
Merasa Berjasa
Setelah melewati sebuah peristiwa yang sangat memberikan pembelajaran besar, ada satu hal yang menurutku terasa sangat besar pelajaran dan pemahamannya. Meski dulu pernah kupikirkan, tapi sekarang rasanya lebih terinternalisasi dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, kita mungkin terlibat dalam hidup orang lain. Dan melalui keterlibatan kita, orang tersebut bertumbuh, berkembang, menjadi lebih baik, menjadi lebih makmur, dan hal-hal baik yang menyertai orang ini. Nah, apakah ada muncul di hatimu perasaan merasa berjasa? Merasa karena kamu-lah, orang tersebut bisa semakin baik hidupnya? Nah, perasaan inilah yang sekarang kuwaspadai. Sebab menyadari bahwa diri ini hanyalah perantara. Menjadi perantara sendiri adalah sebuah anugrah yang luar biasa, karena kita turut mendapatkan kebaikan dari apa yang kita kerjakan terhadap orang lain sebagai amalan baik.
Akan tetapi, segala hal yang berhasil seseorang capai dalam hidupnya itu semua adalah karunia Allah. Bukan karena kita. Bahkan, mudah juga bagi-Nya untuk mengganti "cara dan jalan" agar orang tersebut tetap mencapai rezekinya tanpa melalui kita. Untuk itu, diikut sertakannya diri kita dalam proses hidup orang lain adalah anugrah tersendiri bagi kita yang patut kita syukuri. Karena ada amal baik yang kita kerjakan di sana.
Untuk itu, saat kita menjadi pengusaha dan menggaji karyawan hingga puluhan juta per bulan. Sejatinya kita sedang menjadi perantara rezeki orang lain. Maknai hal itu sehingga kita lebih bersyukur serta amanah dalam memerantarai rezeki tersebut, tidak mencuranginya. Saat kita sedang menjadi pengajar dan menyalurkan ilmu pengetahuan kepada seseorang. Sejatinya kita sedang menjadi perantara ilmu-ilmuNya. Jika seseorang bisa menjadi sangat pandai karena kita ajar, itu juga karena karunia Allah. Keterlibatan kita di sana sudah menjadi amalan bagi kita, ilmu yang nanti orang lain gunakan untuk kebaikan, juga akan jadi pahala bagi kita. Itu sudah merupakan karunia yang amat besar.
Banyak hal lainnya yang nanti kita akan terlibat dalam hidup orang lain. Bahkan mungkin, di masa-masa sebelumnya, orang lain pun terlibat dalam hidup kita. Orang-orang yang menjadi perantara rezeki-Nya, kebaikan-Nya, takdir-Nya yang akhirnya membentuk dan menjadikan kita seperti hari ini. Mereka layak untuk mendapatkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dari kita dan jika ada rezeki, maka berpikirlah lagi bahwa jangan-jangan kita juga bisa menjadi wasilah rezeki dan hal-hal lain bagi mereka saat ini.
Dulu kapasitas kita adalah menjadi perantara bagi mereka untuk mereka bisa berbuat baik. Kini, kapasitas kita mungkin juga sudah bisa menjadi perantara yang lebih besar lagi. Kita membalas kebaikan mereka, selain dengan mendoakan, juga menjadi perantara rezeki-Nya, pertolongan-Nya, dan hal-hal lainnya. Atas karunia-Nya jugalah, kita yang dulu diperantarai, bisa menjadi perantara. (c)kurniawangunadi
78 notes · View notes
adilahhazz · 28 days ago
Text
26, nanti
Katanya, namanya juga hidup. Hanya tentang sabar dan syukur buat jalaninya.
Kalo nanti, setiap hari masih bisa bangun pagi buat tahajud harus sering sering cerita ya.
Kalo nanti semakin banyak orang orang jahat, tetep jangan jahat sama diri sendiri ya.
Kalo nanti sedikit sedikit ngeluh, gpp. Tarik nafas, wudhu sama banyak banyak istigfar ya.
Kalo nanti enggak ada satupun orang yang dengerin kamu, harus tetep curhat sama diri sendiri, janji jangan bohong ya.
Kalo nanti semakin banyak orang yang tinggi egonya, gpp biarin aja okey.
Kalo nanti banyak orang yang ngomongin, gpp. Tahan tahan, harus percaya Allah enggak tidur, tapi janji ya jangan doain yg jelek jelek ke mereka.
Kalo nanti banyak capeknya, cepat cepat pulang kerumah. Trus tidur ya.
Kalo nanti tiba tiba bahagia itu muncul, janji harus lebih banyak sedekahnya ya.
Kalo nanti suatu hari, enggak ada satu manusiapun yang menerima kehadiranmu di dunia ini Dil, gimanapun caranya harus tetap sayang dan menerima diri sendiri yaa.
Pokoknya kalo nanti 26 itu datang, janji harus lebih baik dan jangan jauh jauh dariNya.
7 notes · View notes
adilahhazz · 2 months ago
Text
Ketenangan itu buah dari keyakinan kita kepada Allah; yakin Allah maha pengasih dan penyayang, yakin Allah maha tahu, yakin Allah maha bijaksana, yakin akan seluruh sifat dan namaNya yang indah dan sempurna. Sayangnya kita belum seyakin itu padaNya, sehingga buah ketenangan itu tak kunjung ranum dalam jiwa.
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS: Al-Baqarah: 186)
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
118 notes · View notes
adilahhazz · 7 months ago
Text
Jika boleh menyederhanakan pemaknaan dalam hidup, kehidupan itu bagi saya adalah perihal mengukir syukur dan sabar.
Bagaimana dengan ibadah? Dimanakah letak ibadah dalam kehidupan ini? Bukankah puncak tertinggi dari ibadah seorang hamba adalah sebagai manifestasi syukur atas segala kebaikan yang Allah limpahkan kepada hamba-Nya?
Sebagaimana dahulu Aisyah RA bertanya-tanya mengapa Rasulullah SAW rela berdiri lama dalam shalat malamnya, padahal beliau sudah diampuni segala dosanya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang. Rasulullah SAW pun menjawab, "Yaa Aisyah, afala akunu 'abdan syakura? (Wahai Aisyah! Tidakkah aku pantas menjadi hamba yang bersyukur?)".
Bagaimana dengan sabar? Setiap manusia akan diuji pada titik terlemahnya, sebagai bentuk tamhis (seleksi) akan kemurnian iman yang terkandung di dalam hati. Orang-orang yang mulia, para Nabi dan Rasul, telah begitu banyak menggoreskan tinta kisah tentang betapa luar biasanya mereka dalam soal kesabaran.
Nabi Ibrahim AS diuji dengan penantian panjang untuk hadirnya seorang anak, Nabi Ayub AS dengan penyakit yang parah, Nabi Yusuf AS oleh pengkhianatan saudara-saudaranya, dan tentu saja Rasulullah SAW, yang menorehkan begitu banyak kisah kesabaran, termasuk saat beliau memaafkan masyarakat Thaif yang menyakitinya, seraya berkata kepada malaikat yang menawarkan hukuman, "Sesungguhnya mereka hanya tidak tahu".
Pada akhirnya, hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan nikmat dan ujian. Syukur dan sabar adalah dua kunci utama yang akan menuntun kita melewati perjalanan ini dengan hati yang tenang dan jiwa yang kokoh. Syukur menjadikan kita hamba yang selalu dekat dengan-Nya, sementara sabar memberikan kekuatan untuk tetap teguh meski badai kehidupan datang menghampiri.
213 notes · View notes
adilahhazz · 8 months ago
Text
Dunia Kerja
Rahasia umum kalau dunia kerja itu penuh dengan drama, pressure, politik kepentingan, circle²an, pokoknya banyak hal yang out of the box.
Untuk terbebas dari semua hal rumit itu kamu hanya perlu fokus dengan dirimu sendiri, fokus dengan apa yang dapat kamu kendalikan, tanggung jawabmu, serta perlakuanmu kepada orang lain.
Selebihnya bukan tanggung jawabmu; respon orang lain, sikap orang lain, kamu tidak bertanggung jawab akan hal itu.
Satu pesan pentingnya adalah; jangan pernah ikut andil dalam ghibah, terlepas dari apapun alasannya.
Suatu kemustahilan ketika kamu inginkan ridha dari semua manusia. Tak akan bisa.
Sesederhana meluaskan hati, memanjangkan sabar, menjaga lisan, fokus dengan apa yang ingin dicapai, dan itu CUKUP:)
Datang - Kerja - Pulang - Lupakan.
Dan tak lupa, tanamkan mindset ini:
1. Jangan berharap apapun dari tempat kerjamu. Lakukan saja tugasmu dengan baik dan sukai pekerjaanmu.
2. Bersikaplah netral dan sewajarnya, karena sikap too much akan membuat mereka sewenang-wenang, seolah tak ada batasan apapun.
3. Jangan meludahi sumur tempatmu minum. Sesederhana kalau sanggup lakukan, kalau tidak silahkan resign~
Rumit yaa, namun begitulah realita kehidupan dewasa. Semoga kamu kuat yaaa!
545 notes · View notes
adilahhazz · 9 months ago
Text
Lihat kehidupan orang lain, yang kemudian jatuhnya membandingkan, sombong, merasa kecil atau makan hati; adalah melelahkan. Apalagi malah lupa sama kehidupan sendiri, yang mana kelak inilah yang akan kita pertanggungjawabkan di hari kiamat.
Ibarat besok ujian bahasa Indonesia, tapi yang dipelajari matematika. Kan udah capek pusing, tapi ternyata salah. Rugi, kan?
(26/06/24)
19 notes · View notes
adilahhazz · 9 months ago
Text
“Mbak dilaa boleh kok kalo mau kerja diluar kota” kalimat yang selalu diucapkan umi abi.
“Trus nanti yang nyiapin obat siapa?” Balasku selalu
“Yang ngingetin kalo Abi makan manis, apa umi abi makan yang gak sehat siapa?”
Kadang merasa penat, berjuang sendiri. 11 tahun tinggal di luar kota membuat aku seperti datang di kehidupan yang baru. Tapi kayanya memang belum menemukan teman yang satu irama dan nada atau frekuensi untuk menjalani hari hari.
Jadi ingat, waktu sebelum ramadhan abi memang lagi sehat sehatnya, setelah lama agak drop. Abi izin untuk servis vespa kesayanganya di luar kota. Jarak yang ditempuh kurang lebih 3 jam. Habis subuh, seperti biasa membaca quran dengan wajah sumringah dan langsung bersiap penuh semangat.
Kayanya ini wajah Abi paling sumringah selain ketemu sama Adek dan cucu kesayanganya. Pagi itu Abi pamit paling pagi diantara aku sama Umi.
Pagi itu juga Umi dan aku lebih bawel dari biasanya dengan sedikit kekhawatiran
“Kabarin tiap jam ya bi”
“Tiap jam istirahat aja bi”
“Lewat jalan kampung aja nanti bi”
“Jangan lupa pelan pelan aja, ngalah aja. Ngebut ngebut ngejar apa”
Dibalasnya dengan senyum “ok mbak dila, oke umi” sambil menyalakan vespa kesanganya.
Seharian itu juga lagi lagi diingatkan, iya juga yaa. Ternyata meskipun satu kota, serumah dan seatap tetap saja kita tidak bisa saling menjaga penuh satu sama lain.
Ada waktu dimana aku dikamar mandi, abi diruang tamu. Atau aku kerja abi dirumah. Atau aku dirumah, abi umi kerja. Atau sama sama dirumah tapi memiliki aktifitas masing masing.
Sebenarnya memang tidak sedang bersama sama selalu kecuali Allah. Bener bener hanya Allah yang selalu ada dan selamu bersama dengan hambanya.
“Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang” QS Yusuf : 64
2 notes · View notes
adilahhazz · 9 months ago
Text
"Abdul Qadir menjelaskan konsep qadha dan qadar. Ia menyatakan bahwa sesungguhnya semua peristiwa baik dan buruk terjadi karena takdir Allah. Namun demikian org beriman dituntut agar menolak takdir buruk dengan takdir baik."
"Untuk itu ia harus menghapus kekufuran dengan keimanan, mengganti bid’ah dengan sunnah, mengubah maksiat dengan ketaatan, menghilangkan penyakit dengan obat, menghapus kebodohan dengan pengetahuan, melawan penganiayaan dengan jihad, mengatasi kemiskinan dengan bekerja, dst"
(dari buku Model Kebangkitan Umat Islam)
So, jadi orang yang beriman, tingkatannya itu memang udah beda dari sekadar menjalankan syariat. Ia sudah seharusnya naik tahap menuju memperbaiki masyarakat, melawan kedzaliman, atau secara lebih umum membawa manfaat bagi sekitarnya.
111 notes · View notes
adilahhazz · 9 months ago
Text
Tetaplah baik, meski kamu tidak memenuhi standar baik menurut orang lain. Tetaplah baik, meski kamu tidak memenuhi standar suka-nya orang lain.
Orang lain tak punya kewajiban menganggap kita baik, orang lain tak punya kewajiban menyukai kita. Tapi, kita punya kewajiban untuk berbuat baik ke semua orang. Allaah yang perintahkan.
—Selfreminder
553 notes · View notes
adilahhazz · 10 months ago
Text
Lihat kehidupan orang lain itu kayak makan permen. Manisss aja rasanya~
Tapi, menjalani kehidupan sendiri itu kayak makan rujak buah. Ada potongan mangga muda yang kecut, pepaya yang manis, bengkoang yang netral, timun yang seger, tambah sambal cocol yang manis kecut asem; aneka rasa!
Makanya, emang lebih baik tidak perlu mendalami kehidupan orang lain, juga tidak perlu membagikan kehidupan pribadi. Jangan iri sama kulit orang, atau bikin orang lain iri. Sebab, sebagaimana kita yang berjuang setiap hari, mereka pun demikian.
:)
(02/06/24)
24 notes · View notes
adilahhazz · 10 months ago
Text
Just be real, it saves everyone’s time.
Kalimat itu membantu saya untuk tegas berkata iya jika memang iya, dan berkata tidak jika memang tidak. Sebab tidak enakan membunuh kita perlahan-lahan.
Lebih baik be real, jadi kita apa adanya. Dan itu menghemat waktu semua orang.
Mungkin yang seperti ini tidak cocok bagi seorang politisi yang mesti menentukan timing paling cocok agar bisa berkoalisi atau oposisi.
Tapi buat orang-orang ngga enakan seperti saya, ternyata lebih nyaman dan melegakan jika ngomong saja langsung di depan.
Ada pepatah bahasa Arab, "fii sharahah, raahah", dalam keterusterangan, ada istirahat sebenarnya.
Memang sulit. Saya juga masih harus belajar. Tapi saya makin merasakan bahwa ternyata orang juga suka dengan terus terang. Ia jadi merasa lega dan tak ada dinding tebal keraguan.
310 notes · View notes
adilahhazz · 10 months ago
Text
Jangan hanya menunggu datangnya raja yang menghormatimu layaknya ratu, tapi ratukan dirimu sendiri dulu!
Jadilah baik dengan dirimu sendiri, jadilah tempat pulang paling nyaman untuk dirimu sendiri.
Bogor, 11 Dzulkaiddah 1445 H.
190 notes · View notes
adilahhazz · 10 months ago
Text
Segelap-gelapnya masa lalu seseorang, ia akan tetap berusaha menutupnya dengan kebaikan dan berharap kebaikan untuk masa depannya. Segelap dan sepekat apapun masa lalunya.
Karenanya, jangan mudah menceritakan kisah pilu nan gelap masa lalu seseorang pada orang lain. Bukankah kita juga punya kenangan yang ingin ditutup dan dikunci?
Sungguh, tidak mudah bagi seseorang untuk berdamai dengan keburukan masa lalunya. Terkadang, saat malam datang ia akan menangis, perihal penyesalannya dan rasa ingin kembali memutar waktu.
Tapi begitulah, hati yang telah dibasuh dan disembuhkan lukanya oleh Allah itu akan sering menangis, mengkhawatirkan masa depan akhiratnya. Ia tidak terlalu memusingkan soal dunianya, sebab baginya ia sudah pernah dikecewakan oleh dunia yang pasti menipu dan mempermainkannya. Tujuannya kini telah berubah, cara pandangnya sudah berputar arah.
Untuk setiap hati yang sedang sakit dan lelah oleh dunia yang seakan ia harus kita kejar, untuk mata yang sering menangis karena terbayang masa lalunya yang buruk, tenanglah. Percayakan semuanya pada Tuhan, pemilik akhirat dan masa depan kita.
Mulailah memeluk iman dalam nikmatnya shalat dan tenangnya tilawah. Aku pun sama, sedang meminta pada Allah agar diselimuti iman dan kebaikan.
Semoga kita semuanya selalu Allah jaga dan lindungi. Jangan sungkan untuk selalu berdoa, ya :')
— Perjalanan dari Gambir
@jndmmsyhd
461 notes · View notes
adilahhazz · 10 months ago
Text
Doa penjaga toilet
Seperti biasa, setiap tanggal merah adalah jadwal penuh agenda bounding dengan umi abi. Bukan bukan, bukan kurang bounding. Tapi lebih mewaraskan dan merilekskan pikiran umi abi yang sudah mulai fase uti uti dan akung akung.
Ketika berhenti untuk makan siang, tiba tiba aku merasakan panggilan alam mau BAK. Karna umi masih jalan jalan akhirnya aku bilang sama abi
“Bi, aku ke toilet dulu ya. Tapi aku gak bawa duit” memang suatu keharusan ketika pergi sama umi abi adalah meninggalkan dompet dirumah. Wkwkw
Abi mengeluarkan uang, 2000 an 2 katanya buat jaga jaga.
“Nanti toilet paling ujung aja, biar kelihatan dari sini. Abi males nganter” tambahnya sambil nunjuk pintu terbuka paling ujung lurus di hadapanya. Meskipun gak yakin Abi kelihatan tapi kata katanya cukup menenangkan.
“Ya Allah wkwk aku di jogjaa jugaa bisa kemana mena sendiri. Ini aku bawa satu aja 2000 nya. Mahal bener 4000 gak semahal itu bi😭” kataku sambil senyum, meletakan uang 2000an satunya di meja dan pergi ke toilet.
Kembali dari toilet cengar cengir ajaa sambil nahan malu,
“Ngapa senyum senyum?” Tanya abi heran
“Masa kurang uangnya. Kata bapaknya 3000. Trus aku bilang ya nanti saya kesini lagi ya pak. Uang saya kurang”
Abi ketawa puas “makanya dibilang orang tua nurut” tambahnya.
Selesai makan, ternyata abi pengamat jelas gerak gerik anaknya nyelonong pergi meninggalkan kursi dan balik ke parkiran mobil.
“eit, kok langsung balik? Kasihkan bapaknya ini. Kan tadi bilang mau balik lagi. Kalo ditungguin bapaknya gimana?” Sambil mengeluarkan 2000 lagi dari dompetnnya.
Bener bener ya dill, tolonglah wkw.
Akhirny aku kembali ke toilet dan mengucap maaf sambil menyerahkan kekurangan uang toilet.
Kata bapaknya “terimakasih banyak ya mba ya Allah. Dimudahkan urusan, lancar rezeki dunia akhirat”
Semoga ya dil,
smoga jadi manusia yang enggak teledor dan smoga bisa amanah jaga ucapan
12 notes · View notes
adilahhazz · 11 months ago
Text
Maka, Aku Ridho
Dalam kajiannya, Hubabah ummu zain Al-Junaid mengatakan bahwa “salah satu kebiasaan perempuan-perempuan di tarim ketika mendidik anaknya ialah mengajarkan ;
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ
pada kalimat pertama yang harus ia ajarkan untuk diucapkan anaknya”
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ
“Aku ridho Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasulku”.
Aku terdiam, kepalaku mendongak menatap wajahnya dengan menelaah segala hal yang beliau ucapkan dengan harapan tidak ada yang tertinggal satu kalimat pun dari beliau.
Tauhid ..
iya, Poin dari semua hal yang beliau sampaikan ialah memperkuat pondasi tauhid .
Karna memang benar, semakin aku mempelajari kehidupan ini, semakin dibenturkannya dengan segala hal yang membentuk keridhoan.
Allah beri penundaan doa, aku belajar ridho atas kehendak-Nya dalam mengabulkan doaku .
Allah beri aku rasa kehilangan, duka, luka dan kecewa, aku belajar ridho bahwa memang sedari awal semua itu hanya sesuatu hal yang dititipkan-Nya kepadaku.
Pun hari itu aku putuskan ..
Yaa Rabbku, alih-alih mengomentari, kini aku sedang berusaha meminta dan menerima. Sekalipun hal2 yg datang diluar pinta. Izinkan aku menilainya sebagai perlindungan dari hal-hal yang menyakitkan.
Karna untuk seluruh yang hilang telah aku ikhlaskan, seluruh yang rumit telah aku relakan . Segala yang telah membebani telah aku lepaskan. Segala yang pergi tak kan ku tahan .
Lalu, takdir mana yang harus aku perdebatkan ? Jika sesungguhnya segala ketentuan hanya milik-Mu .
248 notes · View notes
adilahhazz · 11 months ago
Text
Tumblr media
“Jangan gentar” katanya.
Kata anak sulung, masih jadi misteri kenapa anak sulung selalu diberikan pundak sekuat baja sebagai tumpuan adik adiknya.
Mungkin ini salah satu alasan apa yang terjadi hari ini, inilah takdir terbaik. Soalanya 25 tahun dan adek 20 tahun hidup juga gak sanggup untuk jadi anak sulung.
Dipikir pikir kenapaaa akuu mudah sekali menangis ya? Bukan bukan menangis tapi jatuh aja air matanya.
Dulu itu jawabanku dari kecil kata umi, ternyata emang dari kecil (sudah) mudah menangis.
Hari ini bantu abi kerja seharian, panas panas. Tiba tiba nangis. Iya karna kepanasan. Tapi lebih mikir ya Allah capek juga yaa jadi Abi. Puluhan tahun kerja beginian untuk anak istri. Sebelum lanjut ke toko bangunan, kita istirahat cari es teh dulu dan beli makan. Kebetulan cuaca hari ini panas banget ya Allah. Seperti bisa makan sambil ngobrol adalah kebiasaan yang tidak baik tapi ada baiknya. Abi cerita, dulu waktu aku lahir abi puasa daud karna uangnya hanya cukup buat makan umi dan persiapan lahiran. Eh netes lagi air mata. Meskipun cerita ini sudah diulang ulang tapi aku tidak bosan dan tetap mengandung bawang yang membuat air mata terbendung di kelopak.
Mungkin hari ini ada banyak kekhawatiran, sedikit gentar takut dan tetap nangis dikit, tapi semoga besok pagi gak nangis lagi meskipun dikit dan maju teruss.
“Anak abi pasti bisa” kata abii. Meskipun dulu tentang mau ulangan, apa praktikum, presentasi dan sekrang sedikit hal yang lebih besarr tapi pasti bisa dengan izin Allah. Karna 10 tahun lagi tentang “bisa” ini pun akan Allah ganti juga dengan yang lebih besar. Insyaa Allah.
“Apa yang ditakdirkan untukmu, tidak akan melewatkanmu dil” bismillah
2 notes · View notes