#masyarakat adat
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kebijakan diskriminatif percepat depopulasi Orang Asli Papua
“Depopulasi sudah terjadi saat ini. Itu akibat penindasan, dan segala kebijakan negara yang menyulitkan Orang Asli Papua”. Kopipaste dari jubi.id* Selebaran Diskusi Depopulasi dan Marginalisasi di Tanah Papua, Rabu (7/8/2024)-Dok jubi.id. Jayapura, – Pemahaman hakim dan aturan hukum masih menjadi batu sandungan dalam perkara pembelaan terhadap hak-hak masyarakat adat di Tanah Papua. Hakim…
View On WordPress
0 notes
Text
Warga Baduy Akan Menggelar Seba Selama Tiga Hari
LEBAK – Masyarakat suku adat Baduy yang berada di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Banten, akan menggelar Seba Baduy. Seba akan berlangsung pada Jumat hingga Minggu 17-19 Mei 2024. Dalam acara Seba Baduy tersebut, warga Baduy akan berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Lebak di Rangkasbitung dan Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang dengan membawa hasil bumi yang dihasilkan…
View On WordPress
#Kabupaten Lebak#kecamatan Leuwidamar#Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak Imam Rismahayadin#Masyarakat adat#Seba Baduy#Warga Kanekes
0 notes
Text
Ditanya Mahasiswa UI soal Hak-hak Masyarakat Kelompok Adat, Ini Jawaban Anies
DEPOK | KBA – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menjadi pembicara dalam kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Depok, Selasa, 29 Agustus 2023. Saat sesi tanya jawab, Wakil Ketua BEM FISIP UI, Rakha Ayu Rengganis memberikan pertanyaan tentang hak-hak masyarakat adat yang belum terlindungi…
View On WordPress
0 notes
Text
Menyelisik Kearifan Masyarakat Adat yang Kian Terkikis
NININMENULIS.COM – Masih jelas terbayang bagaimana hebatnya saat gempa meluluhlantakkan Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya di akhir 2022 lalu. Gempa berkekuatan 5,6 skala richter (SR) itu getarannya terasa hingga wilayah yang berjarak ratusan kilometer. Terhitung ratusan nyawa melayang, ribuan rumah rusak yang menyebabkan banyak anggota keluarga tidak memiliki tempat tinggal lagi. Semakin miris…
View On WordPress
0 notes
Text
Sekda Seluma Buka Rapat Penetapan Masyarakat Adat: Dukungan untuk Program Seluma Berbudaya
Sekda Seluma Buka Rapat Penetapan Masyarakat Adat: Dukungan untuk Program Seluma Berbudaya KANTOR-BERITA.COM, SELUMA|| Sekretaris Daerah Kabupaten Seluma, H. Hadianto, SE, MM, M.Si, membuka Rapat Rencana Tindak Lanjut untuk Tahapan Penetapan Masyarakat Adat di Kabupaten Seluma pada Selasa, (6/8/24), Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati Seluma dan dihadiri oleh berbagai pihak…
#Adat Seluma#AMAN Bengkulu#Badan Musyawarah Adat#Hadianto#Identitas Budaya#Integrasi Adat Lokal#Pelestarian Budaya#Penetapan Adat#Penetapan Masyarakat Adat#Kabupaten Seluma#Program Seluma Berbudaya#Sekretaris Daerah Seluma
0 notes
Text
Percepat Pendaftaran 3,2 Juta Hektare Tanah Ulayat, Menteri AHY: Pemerintah Hadir Menjamin dan Melindungi Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
Nusatimes.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen mengakselerasi pendaftaran 3,2 juta hektare bidang tanah ulayat bagi sekitar 3.000 Masyarakat Hukum Adat yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan terbitnya Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Administrasi Pertanahan dan Pendaftaran…
0 notes
Text
#aesthetic#easter#michael cera#ryan gosling#yellowjackets#artists on tumblr#star wars#asexual#margot robbie#welcome home#aksi ❗#PENOLAKAN INVESTASI MINGAS AGIMUGA 49 KONTRAKTOR BEROPERASI PERTAMBANGAN MIGAS AGIMUGA kab#mimika masyarakat adat pribumi Amungme Kamoro lapisan seluruh rakyat Papua Barat penolakan aksi MINGAS AGIMUGA.
0 notes
Text
Masyarakat Adat Nusantara Rayakan HUT ke-7 Secara Sederhana - Gosulsel
MAKASSAR, GOSULSEL.COM - DPP Masyarakat Adat Nusantara (Matra) atau organisasi yang menghimpun kerajaan dan lembaga adat di tanah air, tahun ini memasuki usia yang ke-7. Perayaan HUT Matra dilaksanakan di secara sederhana di RM Istana Laut, Jl Datu Museng Kota Makassar, Minggu (13/8/2023),...
http://gosulsel.com/2023/08/13/masyarakat-adat-nusantara-rayakan-hut-ke-7-secara-sederhana/
#MasyarakatAdatNusantara
0 notes
Text
Korem 032/Wbr Bersama Lintas Agama, Toko Adat, Toko Masyarakat Berbagi Takjil Kepada Warga Kota Padang
Padang, Sumbarlivetv — Korem 032/Wbr Bersama Lintas Agama, Toko Adat, Toko Masyarakat Berbagi Takjil Kepada Warga Kota Padang, pada Selasa, Jalan Jenderal Sudirman di depan Makorem 032/Wirabraja, Selasa, 11/04/23. Pembagian takjil ini dihadiri oleh Danrem yang didampingi para Kasi Korem 032/Wirabraja, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 032 PD I/BB, Dandim 0312/Padang Kolonel Inf Jadi, S.I.P, Dantim…
View On WordPress
0 notes
Text
Lagi, Masyarakat Adat di Ibu Kota Kabupaten Tambrauw Dukung Pelaksanaan Musdat Pembentukan LEMATA
Lagi, Masyarakat Adat di Ibu Kota Kabupaten Tambrauw Dukung Pelaksanaan Musdat Pembentukan LEMATA
Sosialisasi Musdat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (LEMATA)/ Istimewa tvpapua.com, Jayapura, 08/12 TAMBRAUW – Tak hanya masyarakat adat di wilayah Sausapor Raya yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pembentukan Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (LEMATA). Dukungan juga diberikan oleh masyarakat adat yang ada di wilayah ibu kota Kabupaten Tambrauw (Fef Raya) yang mendukung pelaksanaan…
View On WordPress
#Kab. Tambrauw#LEMATA#Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw#Masyarakat Adat di Ibu Kota Kabupaten Tambrauw Dukung Pelaksanaan Musdat Pembentukan LEMATA#Papua Barat
0 notes
Text
Memperingati Hari Masyarakat Adat dunia, KNPB: Gerakan kami Antikekerasan
_Aksi damai KNPB pada peringatan Hari Masyarakat Adat, Jumat (9/8/2-24). – dok Jubi_ Jayapura, – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar aksi demontrasi damai memperingati hari masyarakat adat sedunia pada hari Jumat (9/8/2025). Pada saat aksi peringatan, KNPB menegaskan bahwa gerakan mereka adalah gerakan anti kekerasan. Koordinator aksi KNPB, Omikzon Balingga menyatakan mereka perlu…
View On WordPress
0 notes
Text
Tanggapi Surat Pernyataan Dukungan Caleg DPR RI Atasnamakan Baduy, Dosen FH Untirta: Kalau Memalsukan Bisa Dipidana
SERANG – Beberapa waktu lalu sempat beredar foto surat pernyataan berisi dukungan masyarakat adat Baduy untuk salah satu Caleg DPR RI dapil 1 Banten. Surat tersebut ditandatangani oleh 4 orang yang mengaku perwakilan masyarakat dari beberapa kasepuhan. Surat tersebut dibawa oleh sekelompok orang berpakaian adat ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati…
View On WordPress
#Aliyth Prakarsa#Caleg PDI Perjuangan#Caleg terpilih Banten 1#Dosen Fakultas Hukum#Masyarakat Baduy#surat kepada Megawati#Surat masyarakat adat &039;#Universitas Sultan Ageng Tirtayasa#Untirta
0 notes
Text
KEKUATAN AKHLAK
وَاِ نَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
"Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur." (QS. Al-Qalam: 4)
• Ayat ini tidak hanya menyatakan bahwa Nabi saw punya akhlak yang sangat luhur tetapi juga mengisyaratkan bahwa akhlak merupakan kekuatan yang sangat dahsyat pengaruhnya. Terutama akhlak yang terpuji.
• Kekuatan akhlak bisa mengalahkan kekuatan apa pun, sekalipun didukung kekuatan media, kekuasaan dan ekonomi.
• Sekalipun dibully sebagai pembohong, tukang sihir, teroris, pemecah belah masyarakat dan lainnya, tetapi dengan akhlaknya yang mulia Nabi saw berhasil meruntuhkan semua tuduhan yang dibiayai dan digerakkan oleh para tokoh musyrikin tersebut. Bahkan kesabaran Nabi saw dalam menghadapi semua bulliyan tersebut menimbulkan keraguan masyarakat terhadap kebenaran tuduhan tersebut dan membangkitkan rasa ingin tahu mereka tentang Nabi saw dan ajakan-ajakan yang disampaikannya. Ini merupakan kemenangan dakwah Nabi saw berkat kekuatan akhlak yang dijaganya. Kekuatan akhlak selalu lebih besar dari kekuatan dana, buzzer, dan kekuasaan.
• Sebaliknya pencitraan dan nama baik yang dibangun seorang pemimpin bertahun-tahun dengan biaya besar dan didukung kekuatan media yang gegap gempita dan ditopang kekuasaan, bisa runtuh dalam sekejap bila sang pemimpin melakukan tindakan tidak bermoral seperti suka berbohong, berkata kasar apalagi melakukan tindakan asusila.
• Akhlak menjadi tiang penyangga peradaban dan budaya. Peradaban dan budaya yang tidak mengajarkan dan menjaga akhlak yang baik pasti runtuh dan hancur.
• Sekalipun sampai berbusa-busa mulutnya mengaku sebagai penjaga budaya dan peradaban tetapi jika tidak bisa menunjukkan akhlak yang baik pasti masyarakat yang beradab dan berbudaya tinggi mengecam dan menolaknya.
• Perkataan kasar, kotor dan sarkasme yang dipertontonkan di tengah masyarakat yang menjunjung tinggi budaya bahasa yang santun, bahkan memiliki beberapa tingkatan adab berbahasa seperti "kromo inggil" dan lainnya, pasti menilai perkataan kotor dan kasar tersebut sebagai pelanggaran moral dan budaya bahasa yang selama ini sangat dijunjung tinggi. Bisa jadi pelakunya mendapat sanksi moral dan sosial yang lebih berat ketimbang sanksi hukum. Distrust.
• Islam sangat menghargai tingkatan kesopanan berbahasa. Karena itu, al-Quran menyebutkan beberapa istilah penggunaan bahasa yang beragam, sesuai tuntutan kondisi dan tingkatan adab berbahasa yang berlaku. Seperti: qaulan ma'rufa, qaulan karima, qaulan sadida, qaulan layyina, qaulan baligha, qaulan tsaqila. Ini sekaligus menunjukkan pentingnya menjaga adab dalam berbahasa.
• Setiap komunitas pasti memiliki tingkatan adab dalam berbahasa masing-masing. Menjaga budaya yang baik dalam berbahasa ini merupakan ajaran Islam, sebagaimana ragam adab bahasa yang diajarkan di atas. Melanggarnya hingga menimbulkan antipati di kalangan masyarakat sama dengan melanggar ajaran Islam yang mengajarkan adab-adab berbahasa. Karena itu para ahli fiqh merumuskan kaidah: العادة محكمة . Adat kebiasaan yang baik bisa sama statusnya dengan hukum agama.
• Akhlak yang baik muncul dari jiwa dan hati yang bersih. Hati dan jiwa yang kotor memunculkan akhlak yang kotor dan buruk. Orang yang hati dan jiwanya kotor tetapi akhlaknya baik, biasanya hanya sementara waktu. Bila ada faktor pemicunya biasanya muncul watak dan akhlak aslinya. Tidak benar ungkapan yang menyebutkan: Sekalipun mulutnya kotor dan kasar tetapi hatinya baik.
***
17 notes
·
View notes
Text
get ready for the most annoying liberals to say we're entering a new order of fascism as if rural farmers, masyarakat adat, and papuans didnt get their land stolen and their communities gunned down when they resist said robbery for the past ten years. and as if they didnt promise everyone five years ago that jokowi is the ideological opposition of prabowo. gimana rasanya jilat ludah sendiri?
who knows theyre probably busy insisting megawati should have won or something
#indoposting#all bourgeoisie... all corrupt....#(insert advertisiment to join your local communist org here)#yes they exist esp if youre in java#dont lose hope kiddos
2 notes
·
View notes
Text
Konflik Lahan Masyarakat Adat Serawai Semidang Sakti dengan PT PN VII Kembali Memanas
Konflik Lahan Masyarakat Adat Serawai Semidang Sakti dengan PT PN VII Kembali Memanas KANTOR-BERITA.COM, SELUMA|| Konflik lahan yang melibatkan masyarakat adat Serawai Semidang Sakti dan PT Perkebunan Nusantara VII (PT PN VII) kembali memanas di Desa Pring Baru, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Sengketa ini telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, menyisakan ketidakpastian bagi warga…
View On WordPress
#Hak tanah adat Bengkulu#Konflik agraria#Konflik lahan#Masyarakat Serawai Semidang Sakti#Perjuangan masyarakat adat Seluma#Sengketa HGU#Sengketa lahan plasma#Sengketa tanah PT PN VII
0 notes
Text
Berbuka Puasa
"Ngreeek", suara pintu ruang depan berderit. Engselnya sudah tua dan berkarat. Kelihatannya, rumah ini sudah berumur puluhan tahun. Aku bahkan mendengarnya dengan jelas dari ruang tengah yang jaraknya sekitar 10 meter. Rumah ini memang terlihat klasik, namun masih kokoh. Beberapa bagian rumah seperti tiang dan pondasinya masih terbuat dari kayu. Sepertinya, Pak Darmo menyukai rumah yang desainnya klasik.
Di ruang tengah, kami sedang berkumpul untuk makan. kebetulan, aku diundang berbuka puasa oleh Pak Darmo bersama keluarganya. Sebagai anak kos yang merantau untuk kuliah, diundang tetangga untuk sekedar makan malam adalah kebahagiaan. Setidaknya anggaran harian 15 ribu untuk makan malam bisa dialokasikan untuk ngopi.
Rumah Pak darmo terkesan seperti bangunan lama, seperti Joglo, rumah adat Jawa, tapi versi yang lebih modern. Dindingnya sudah terbuat dari batu bata dan semen. Dan sebenarnya, yang membuat terlihat tua adalah bentuk bangunannya yang lebar sisi kanan-kirinya, halaman depan yang luas, dan di dalam rumah terdapat tiang-tiang kayu yang menopang atap. Satu lagi, lantainya terbuat dari plester atau lapisan semen yang mengkilat. Halus. Terasa dingin jika menapakkan kaki di atasnya. Jika melangkahkan kaki di atasnya, akan terdengar hentakan kaki memecah keheningan.
"dug dug dug."
Seorang perempuan muda masuk dan menyapa seiisi rumah. Terlihat lelah.
"weee anak wedok wes mulih," ucap Pak Darmo yang duduk di depanku di meja makan.
Ransel kecil berwarna coklat tua dengan sedikit garis hitam di tengahnya menggantung di pundak kirinya.
Ia cium kedua tangan ayah dan ibu. "Minum dulu nduk, buka puasa", ucap ayah. "sampun Pak", timpalnya.
Ini adalah kebiasaan yang sudah lumrah bagi masyarakat Indonesia. Sekalipun tidak semua begitu, namun memberikan salam sambil mencium tangan kedua orang tua setelah bepergian adalah hal yang umum dilakukan, terutama oleh masyarakat Jawa di pedesaan.
Bagiku, sudah menjadi mahasiswa tapi masih melakukan kebiasaan itu adalah perbuatan yang mengesankan. Aku sendiri, tidak selalu begitu.
*** ***
Sore ini aku makan malam di rumah tetangga kontrakanku, Pak Darmo. Tadi, usai melaksanakan jama'ah shalat Maghrib, beliau mengajakku mampir untuk makan malam. Tidak jauh, hanya di seberang jalan.
Kebetulan sekali, aku baru berbuka puasa dengan air putih dan kurma yang dibagikan takmir mesjid.
Aku yang cukup dekat dengan Pak Darmo.
Kebetulan sekali, beliau adalah pengurus masjid, dan sering memintaku ngimami sholat Maghrib. Dari situlah aku mengenal beliau sekaligus masyarakat desa di sekitar kontrakanku.
Kami makan bersama. Pak Darmo dan istrinya terlihat bahagia sekali. Mereka berbincang santai, hangat dan tentunya sambil menjamu tamu dengan ramah. Harmonis sekali. Mereka menceritakan masa-masa muda
Usai menyantap jamuan yang dihidangkan oleh keluarga Pak Darmo, sendok dan garpu kuletakkan terlungkup di atas piring, tentunya karena aku tak ingin mengambil tambahan makanan. Begitulah tata Krama di Jawa.
Semuanya selesai, Pak Darmo dan istrinya terlihat sedang melafalkan do'a setelah makan sebagai wujud syukur mereka pada Tuhan. Begitupun denganku, Alhamdulillah, alladzi ath'amana wa saqana.
"tadi, putri bapak?", aku keceplosan, dan seketika pula kalimat itu muncul, membuka perbincangan kami yang baru.
Ibu hanya tersenyum mendengar pertanyaanku sambil membereskan meja makan. Sedangkan Pak Darmo, meletakkan gelas air putihnya lalu menceritakan beberapa hal tentang putrinya.
Ibunya sambil membereskan meja makin menyela-nyela obrolan kami. "...dia ki rodok menengan mas nek ketemu cah anyar. Ning aktife ra karuan nek wes kenal. Cah organisasi nang kampus e dekne. Mbok ya sampeyan kenalan sopo ngerti gathuk, mumpung iseh single saiki." Seketika tawa kecil kami terlepas mendengar kata-kata Ibu. Hahaha.
Yaa, ini sebatas obrolan pengenalan saja sebagai tetangga. Begitulah hidup di masyarakat pedesaan. memang perlu akrab dengan masyarakat bukan?
Cukup untuk sore ini, aku mohon pamit untuk kembali ke kontrakan. Siap-siap ngimami traweh hari ini. Kebetulan sekali, Pak Darmo adalah salah satu takmir masjid sebelah kontrakanku. Beliau yang memintaku memimpin sholawat traweh.
Di teras rumah, hanya terima kasih dan salam yang bisa kuucapkan. "enteni kuliah e rampung yo mas. Masih lama to di Jogja?", ucap Ibu. "Hehe, insya Allah tesih Bu," timpalku.
"Assalamualaikum," Aku kembali ke kontrakan membawa pertanyaan Ibu... Pertanyaan yang tak pernah memiliki jawaban, hingga kini...
Ibu, bahkan, mungkin sudah lupa pernah menanyakan itu padaku. Bertahun-tahun sudah berlalu. Tinggal cerita saja.
*** *** ***
2 notes
·
View notes