#maridibaca
Explore tagged Tumblr posts
Photo
#kudunulis #maridibaca . NOL DISKRIMINASI (Part.00-end) . ” Tak satupun manusia dilahirkan untuk membenci orang lain karena perbedaan warna kulit, latar belakang, ataupun agamanya. Orang harus belajar untuk membenci, dan karena itu pula mereka bisa belajar untuk mencintai, karena mencintai lebih alamiah bagi hati manusia daripada sebaliknya.” (Nelson Mandela) . Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengajak masyarakat dunia untuk menghargai keberagaman dan tidak mendiskriminasi sesama. Oleh karena itu, UNAIDS (program PBB untuk gerakan global terkait HIV dan AIDS), mendeklarasikan setiap 1 Maret sebagai Hari Tanpa Diskriminasi (Zero Discrimination Day) sejak tahun 2014. Pada awalnya, UNAIDS mencanangkan Zero Discrimination Day sebagai hari untuk menghapus diskriminasi terhadap mereka yang menderita HIV dan AIDS. Namun seiring pergantian tahun, setiap 1 Maret diperingati tidak hanya untuk mengampanyekan penghilangan diskriminasi terhadap penderita HIV dan AIDS saja, melainkan diskriminasi dalam bentuk apapun dan sebagai perayaan keberagaman. Diskriminasi didapat ketika seseorang atau sekelompok orang diberikan perlakuan berbeda, pengecualian, dan pelarangan terhadap suatu hal dengan alasan adanya perbedaan di diri mereka. Perbedaan tersebut berupa gender, etnis, kewarganegaraan, agama, disabilitas, orientasi seksual, kelas sosial, umur, status pernikahan/tanggung jawab dalam keluarga, dan kondisi/kategori lainnya. (Sumber : rappler.com) . Catatan : Setelah sempat vakum posting dan nulis cerita selama bulan Februari alias bulan untuk berhibernasi hohoho. So, mulai Maret ini, berencana akan mulai rajin posting dan menulis lagi hohoho. Semoga tidak wacana. Aamiin. Untuk hari ini, postingannya kutipan artikel gapapalah yak. Coz mata udah ngantuk, tapi ingat tentang niat posting tulisan sehari sekali seperti waktu ikutan #30HBC18 @30haribercerita di bulan Januari lalu. . #NolDiskriminasi #ZeroDiscrimination @unaids.id @unaidsglobal (at Semarang, Indonesia)
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca . Rasian (Part.03) . Sinar matahari hanya menyisakan bayangan kami yang memanjang di atas tanah mengarah ke timur. Suara derit ayunan mengikuti irama papan yang sedang kami duduki. Hanya duduk santai saja. Kaki kami pun tetap bertumpu pada tanah. Tidak melayang-layang seperti anak-anak kecil yang ku lihat tadi pagi. . "Sudah seminggu aku di sini. Maaf jika ku merepotkan kalian semua." Aku memulai obrolan. . "Asalkan kamu mau membantu kami di sini. Kamu boleh tinggal di sini sampai kapanpun." Ia menoleh sejenak padaku dan melemparkan senyumannya. . "Tidak...Aku rasa aku harus pergi lagi. Aku tidak ingin kalian ikut terlibat dalam peristiwa ini. Aku sangat berterima kasih telah ditolong oleh kalian semua." . "Tunggu sampai kamu benar-benar merasa pulih. Jangan buru-buru. Aku sudah tahu apa yang terjadi di pusat kota sana. Aku sudah melihatnya di tv. Dan wajahmu dipampang sebagai buronan yang bertanggung jawab atas kekacauan itu." Ku pandangi wajahnya. Pandangannya terus melihat ke arah depan. Tak ada ekspresi takut atau kecewa akan kehadiranku di sampingnya. . "Aku...Aku bisa menjelaskan semuanya ke kamu. Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Aku hanya ingat bahwa aku melihat kejadian yang sangat aneh. Mungkin kamu tidak akan percaya jika kuceritakan. Bahkan aku sendiri juga tidak percaya. Aku berharap ini hanya mimpi." Aku menghentikan dudukan ayunan tersebut. Sunyi. . "Tentang video tikus dan buaya itu? Aku juga sudah menontonnya. Videonya sudah tersebar. Tapi aku rasa itu nyata bukan mimpi. Jika mimpi, kamu tidak akan bertemu denganku di sini." Ia lalu berdiri dihadapanku dan memperlihatkan video amatir hasil rekamanku. Ya...Aku yang pertama kali merekam video itu dan berakibat pada kekacauan yang terjadi saat ini di kota. Entah dimana ku berada saat ini. Kenapa di sini begitu tenang dan tidak ricuh seperti di kota. . (besok lagi aja ya ceritanya) . #mimpikusemalam #rasian #rasianku
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1830 #30HBC18titik . Kudu Nulis : Catatan Tanpa Titik (Part.02-end) . Dan kini, tidak terasa sudah 30 Hari saya ikutan tantangan 30 Hari Bercerita. Dan mengutip judul episode terakhir Mata Najwa di Metro TV, maka saya pun merasa bahwa cerita-cerita yang saya posting dengan hashtag #kudunulis akan menjadi CATATAN TANPA TITIK. Entah saya akan mengambil jeda sejenak dulu. Atau masih terus melanjutkan tulisan saya tanpa perlu ikutan tantangan dan gerakan menulis di sosial media. Yang pasti, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih banyak kepada teman-teman admin @30haribercerita yang udah menginisiasi gerakan ini. Sangat menyenangkan sekali bisa terlibat meski ceritaku belum pernah di repost hohoho. Coba lagi di tahun depan. Alhamdulillah, gak pernah bolong setor tulisan. Meski rasa kantuk mendera, tetap berusaha melek. Pantang tidur, sebelum posting cerita. Dan menyiasatinya dengan tulisan-tulisan yang satu dua kalimat saja hohoho. Terima kasih juga buat teman-teman yang selalu nyempetin buat baca postingan cerita saya. Padahal saya niatnya cuma nyampah aja. Mau ada yang baca atau tidak, masa bodoh. Karena yang nge-love belum tentu juga baca hohoho. Karena saya juga biasanya suka random kasih love, apalagi pas suwung hohoho. Tujuan saya hanyalah buat mengasah kemampuan menulis saya. Eh ternyata beberapa teman ada yang selalu setia membaca tulisan saya. Bahkan ada yang gak bosan buat ngingetin dan menagih tulisan yang belum saya posting karena udah mau pergantian hari hohoho. Kadang mikir, tulisan saya ini faedahnya apa coba hohoho. Isinya cuma curahan hati. Oh ya, yang mau kasih saran, kritik, masukan, usulan tema cerita, atau apalah-apalah itu, boleh banget yak teman-teman. Pokoknya saya terbuka dengan segala masukan yang membangun. Siapa tahu nanti namamu dan kisahmu akan aku jadikan cerita. . -sekian- . #sampaijumpalagitahundepan #titik
#titik#30hbc18#sampaijumpalagitahundepan#30haribercerita#maridibaca#30hbc1830#kudunulis#30hbc18titik
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1830 #30HBC18titik . Kudu Nulis : Catatan Tanpa Titik (Part.01) . Tiap orang bisa merencanakan tujuan, Namun sulit menerka akhir perjalanan, Yang bisa dilakukan selekasnya melangkah, Dengan derap yang tak boleh setengah-setengah, Berucap syukur pada-Nya, Sepanjang jalan yang terus menyerta, Menghayati keindahan tanah air, menghirup keragaman yang tak boleh berakhir, Namun mustahil terus menerus berlari, Pemahaman kadang muncul saat berhenti, Waktunya mengambil jeda beberapa saat, Agar riwayat tak lekas tumpat pedat, Memahami perubahan yang begitu cepat, Menjaga saujana agar terus terlihat, Menyegarkan lagi khidmatnya menjadi Indonesia, Siapa tahu dapat berbagi hal yang berharga, Jika saatnya bergerak sudah menjelang, Mata Najwa niscaya kembali datang, Menyongsong segala yang akan tiba, Dengan derap yang semoga lebih bertenaga, Berkarya dengan sepenuh daya, Sembari memberi makna walau dalam jeda *Catatan Najwa - Catatan Tanpa Titik* Saat mengetahui tema dihari terakhir tantangan 30 Hari Bercerita adalah TITIK. Pikiran saya langsung melayang pada episode terakhir Mata Najwa di Metro TV (30/08/2017). Meski beberapa tempo hari yang lalu acara ini sudah kembali ke layar kaca dan berpindah stasiun penayangannya, namun saya sangat berkesan dengan episode terakhir tersebut sejak disiarkan perdana pada 25 November 2009. Mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh para Sahabat Mata Najwa yang bertukar peran jadi tuan rumah, membuat saya ikut larut dalam kekecewaan. Mengapa harus berakhir acara berkualitas seperti ini. Di sisi lain saya berharap acara ini bakal kembali lagi dan kini menjadi nyata, walaupun saya belum nonton episode pertamanya di Trans7. Momen yang sangat menyentuh saya adalah saat Project Pop nyanyiin lagu "Ingatlah Hari Ini". Mata ini secara otomatis ikutan brembes mili. Tapi untung saja perpisahan tak melulu harus diiringi dengan isak tangisan. Saat Mas Gibran mewawancarai Mbak Nana jadi momen yang sangat menghibur dan memorable banget. Apalagi pakai acara kesandung segala hohoho. . Model : Mbak @najwashihab dan Catatan Tanpa Titik. . #akhirnyawisbarguys #orakeroso
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1829 . Antara Bodoh dan Sabar (Part.04-end) . Harus diakui, saya orangnya berempati berlebihan. Karena sudah terlalu banyak orang-orang yang memberikan perhatian dan kasih sayang pada saya. Dan keran air yang berisikan kasih sayang dari teman-teman tidak pernah saya matikan, hingga akhirnya airnya meluber kemana-mana. Jadi, sesungguhnya rasa empati itu berasal dari kalian bukan saya. Harus diakui, saya memang tidak becus mengurus diri sendiri. Karena itu saya mencoba belajar dari orang lain bagaimana caranya mengurus diri sendiri. Harus diakui, saya memang perlu dikasihani. Karena saat ini saya sedang jomblo dan butuh pendamping hidup hohohoho. Target dari sponsor deadline-nya tahun ini. Kalau tidak jadi, maka kontrak buat endorse hangus. Hohohoho. Skip. Abaikan. Jangan terlalu serius bacanya hohohoho. . -sekian- . Model : Gamaliel, Audrey, Cantika. Lagunya keren-keren. Terima kasih yang sudah posting foto tersebut. . #tinggalsatuharibesok #besokadatemanya #kokgakberasayak
#tinggalsatuharibesok#30haribercerita#kudunulis#30hbc1829#30hbc18#maridibaca#kokgakberasayak#besokadatemanya
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1829 . Antara Bodoh dan Sabar (Part.01) . Seorang teman pernah melontarkan pernyataan itu padaku. Rupanya tak seorang saja. Beberapa lama kemudian, teman yang lain ikut melontarkan hal yang sama. Bahkan saking gemasnya dengan aku, keluarlah kata-kata "Kamu bukan bodoh, tapi bego banget bang. Kok mau banget dimanfaatin sama orang. Kalau aku jadi kamu, aku udah pergi dari sana." Terdengar sarkas bagi orang yang tidak mengetahui duduk perkaranya, tapi bagi saya kalimat tersebut untuk menunjukkan batas kesabarannya terhadapku agar aku benar-benar segera sadar. Hingga beberapa teman juga pernah melontarkan pertanyaan, "Gimana caranya punya stok kesabaran seperti Kak Odi?". Ada juga yang bilang "Ya Allah kak, kamu kok sabar banget tho kak jadi orang. Muga-muga selalu diparingi rezeki dan kesehatan ya kak." Aku sendiri bingung. Apa iya aku termasuk dalam golongan orang-orang penyabar seperti yang mereka nilai. Indikatornya atas dasar apa, aku saja tidak mengerti. Bahkan, aku pernah menggerutu saat ada pengendara motor yang ujug-ujug keluar dari gang, dan tidak toleh kanan kiri lihat kendaraan lain yang sedang melaju. Lain lagi dengan celetukan teman yang lain. "Kamu kalau mau bantu orang lain sah-sah aja. Tapi empatimu jangan berlebihan." Aku pun berusaha untuk mencernanya. Melihat kembali catatan-catatan kehidupanku. Apakah aku lebih banyak berbuat kebaikan??? Ternyata tidak. Justru sebaliknya. Masih banyak catatan dosa yang aku sendiri tidak tahu bagaimana cara penebusannya. Tak sampai di situ. Saudara sendiri saja saking gemesnya harus berkata "Sebelum ngurusin orang lain. Urus dulu diri sendiri...bla bla bla". Sedih. Tentu saja. Menangis. Pastinya. Karena ucapan tersebut justru keluar dari orang terdekat dalam hubungan kekerabatan. Separah itukah hidupku saat ini? Hingga aku juga sampai lupa mengurus diriku sendiri. . Model : Repost dari postingan @fiqihwanita_ yang dikirimkan seorang teman padaku pagi ini. Sudah berpesan tidak boleh dikasih tahu identitasnya, takut terkenal katanya hohoho. . #terusakukudufollowakunnya #ikijanjaneakujekselo #akhirebisanulispanjanglebarlagi #hohoho
#akhirebisanulispanjanglebarlagi#30hbc1829#30haribercerita#hohoho#terusakukudufollowakunnya#kudunulis#30hbc18#ikijanjaneakujekselo#maridibaca
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1828 #30HBCbergerak #BergerakBersama . Gerakkan Tanganmu (Part.00-end) . Lihatlah apa yang ku pamerkan malam ini. Tergoda? Tergiur? Apakah aku akan menggerakkan tanganku untuk mengambil salah satunya? Ataukah aku balik kanan melupakannya. . #ceritainigaknyambungdengantema #singpentingadakatakuncinyabergerakbersama #akhirnyabisabobokgasiklagi
#bergerakbersama#maridibaca#30hbc1828#akhirnyabisabobokgasiklagi#30hbc18#ceritainigaknyambungdengantema#30haribercerita#singpentingadakatakuncinyabergerakbersama#30hbcbergerak#kudunulis
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1826 #30HBCmasakecil . Teringat Masa Kecilku (Part.00-end) . Jika dirunut beberapa puluh tahun silam yang lalu, kemudian berusaha memutar memori yang ada didalam otak ini, bisa dibilang saya masih sangat hafal betul setiap kejadian senang, bahagia, sedih, kecewa, marah dan lain sebagainya. Tiba-tiba jadi ingat film animasi "Inside Out" hohohoho. Entah kenapa saya selalu gampang untuk terjebak nostalgia masa kecil. Namun, ada satu hal yang tidak saya ketahui tentang masa kecil saya, hingga akhirnya suatu ketika diceritakan oleh Mamak sendiri. Di tahun 2013, sebuah fakta diungkapkan oleh Mamak tentang saya. Fakta yang bikin saya tercengang. Kok bisa sampai ada kejadian seperti itu. Fakta yang saya yakin teman-teman juga tidak akan mengetahuinya jika tidak diceritakan oleh ibu yang telah mengandung kita selama kurang lebih 9 bulan lamanya. Pernah nonton film Bollywood "3 Idiot"? Adegan melahirkan di ruangan di tengah hujan dengan bantuan alat vakum buatan tangan dan listrik dari aki mobil. Wait. Untungnya saya tidak sampai seperti itu. Kemiripan peristiwa yang terjadi adalah, saat saya mbrojol keluar, saya diam, tidak langsung nangis seperti bayi pada umumnya. Sama seperti yang dialami bayi dalam film yang dibintangi Amir Khan tersebut. Alhasil, persalinan yang (dulu) dilakukan di rumah dinas guru yang berada di pelosok Kalimantan tersebut, mendadak jadi bikin deg deg degan. Bu Bidan hendak berlari meminta bantuan ke rumah dokter. Eeehh baru keluar pintu, saya berhasil menangis, setelah 5 menit bikin tegang dan harap-harap cemas seisi rumah hohohoho. . -sekian- . #terusberusahasetortulisan
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1825 . Menuju Puncak Ulang Tahun Komunitas Harapan ke-5 (Part.02) . Menjelang pementasan, sudah 2 minggu ini dikeluarkan aturan tidak ada yang boleh guyon dan ketawa saat latihan. Ada yang ketahuan main dan tidak serius, langsung saya suruh keluar dari GOS (tempat latihan) dan baru boleh ikut latihan lagi keesokan harinya. Kadang ada yang keluar sambil nangis dan banting pintu. Tujuan metode ini adalah untuk MENANAMKAN KEDISIPLINAN DAN MEMBENTUK MENTAL mereka sebagai penampil yang totalitas. Tidak heran kalau ada beberapa orang teman yang hanya ikut dibagian akhir ini, akan langsung berkomentar "Kak Odi kok galak banget tho sama anak-anaknya. Ngeri. Aku wedhi. Tapi kok anak-anak e dha manutan yak." Itulah kebiasaan yang saya lakukan 2 tahun terakhir ini, saat memulai program pengembangan minat dan bakat di Komunitas @harapansmg. Jika saat latihan lebih jelek dari kemarin, saya akan bilang jeleknya dibagian mana saja. Jika saat latihan lebih bagus dari kemarin, maka saya akan memuji mereka. Hohoho...maafkan kak Odi ya adik-adik sayang. Ini demi kebaikan kita bersama. Di hari H nanti, saya tidak akan memberikan beban pada mereka. Biarkan mereka tampil sesuai apa yang telah mereka pelajari selama ini. Entah mau salah gerakan, lupa lirik, lupa koreo, dan sebagainya, saya percayakan pada mereka. Yang saya pegang adalah niat dan semangat mereka untuk terus belajar, belajar, belajar dan latihan, latihan, latihan. Karena saya percaya, proses tidak akan mengkhianati hasil akhir. Cerita ini adalah jawaban atas pertanyaan beberapa teman yang penasaran. "Waaaahhhh adik-adik Prajurit Komhar keren banget kalau tampil. Cara melatih mereka bagaimana?" Hohohoho kadang saya geli dan pengen ketawa dengar pertanyaan seperti itu. Geli aja. Gak tahu kenapa. . #komunitasharapan #ceritanekaterzz #semangatmenulis #semangatmenyebarkanundangan
#komunitasharapan#semangatmenulis#maridibaca#30haribercerita#30hbc1825#ceritanekaterzz#30hbc18#kudunulis#semangatmenyebarkanundangan
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1821 #30HBCmengarang . Memeluk Tiang Listrik (Part.00-end) . MINGGU PAGI INI AKU BANGUN DI tengah hiruk pikuk suara sorak sorai orang-orang yang samar-samar ku dengar seperti berteriak menyebut namaku. . "Odi...Odi...Odi...Odi...Odi...". Namaku dilagukan menjadi yel yel ala supporter sepak bola. . Wah ini bukan mimpi. Ini kenyataan. Hanya aku yang sempat terlamun sejenak. Sempat merasa ini de ja vu. Di atas panggung ini, jutaan pasang mata memandang ke arahku. Entah apa yang membuat mereka rela berduyun-duyun datang menyaksikan penampilanku sambil membawa berbagai macam properti bergambarkan wajahku. Ada yang membuat kaos hingga topeng 4 Dimensi sehingga aku seperti melihat banyak kembaranku. Sudah 50 track list lagu yang aku nyanyikan malam ini. Inilah impianku, memiliki konser musik tunggal dengan konsep yang unik dan nyeleneh. Ditambah lagi dengan warna suara dan teknik vokalku yang menjadi terobosan baru dalam industri musik. Hingga akhirnya sampai disatu momen, sang MC kembali mengambil alih acara setelah aku menyelesaikan lagu penutup yang sukses menghipnotis penonton ikut bernyanyi bersama. . "Odi...dengar-dengar ada satu ritual yang sering kamu lakukan sebelum tampil nyanyi di atas panggung. Dan ritual ini yang bikin kamu sering dapat ide dan inspirasi buat aksi panggungmu yang selalu beda dan berkesan?" Tanya sang MC kelas dunia tersebut. . "Iya betul sekali, biasanya sebelum tampil, saya suka MEMELUK TIANG LISTRIK selama sehari semalam, 24 jam non stop." Jawabku dengan penuh semangat lalu disusul dengan teriakan dan tepuk tangan yang bergema di satu stadion. . "Wow...ritual yang sangat menginspirasi sekali. Jadi buat kalian semua yang suka merasa tidak ada ide dan butuh inspirasi, biar tambah semangat harus apa penonton?". Sang MC mengarahkan mic ke penonton. . "MEMELUK TIANG LISTRIK". Prok prok prok gemuruh tepuk tangan membahana mengiringi koor penonton. . "Tapi Odi, apa kamu tidak capek melakukan ritual tersebut." Si MC menginterogasi pertanyaan yang sudah sering aku jawab. . "Oooooooooohhhh tentu saja tidak capek. ASALKAN DIIRINGI MUSIK DANGDUT." . -sekian- . #apikrak
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1820 . Tipuku Jangan Tipunya (Part.02) . Saya sampai sempat mikir, apa selama ini saya dimata-matai, atau ada penyusup yang masuk dalam lingkaran pertemanan saya, atau handphone saya disadap kayak film-film detektif. Saya penasaran sekali dengan permainan mereka ini. Lalu bagaimana ceritanya dengan yang saya alami. Kejadiannya di Kamis malam, 18 Januari 2018. Sekitar jam 22.00 wib saya sedang menulis di notes smartphone saya terkait tantangan 30 Hari Bercerita. Well, semua udah beres. Udah posting. Sempat cek WA yang masuk. Di bagian teratas ada notif dari kak Fifi Fatikha - Baksos Unnes. Dalam hati, tumben di chat sama kak Fifi karena hampir setahun ini kami tidak pernah berinteraksi sejak saya purna tugas sebagai Koordinator Forum Komunikasi Peduli Sosial Pendidikan Kota Semarang (@forkompsp). Lalu, bisa dilihat selanjutnya pada screen shoot percakapan kami. Saat kak Fifi memberi tahu bahwa di group chat ForkomPSP sudah dibahas, langsung saya scroll dan udah ramai pembahasannya. Waaaaaahhhh saya yang udah ngantuk hendak tidur, mendadak melek. Kaget. Lho lho...kok bisa nama saya yang di bawa-bawa. Waaaaaahhhh parah parah banget nih PELAKU PENIPUANnya. Yang muncul dibenak saya, kalau ada teman yang sudah jadi korban dan tidak kroscek kepada saya, itu yang saya pikirkan. Kasihan mereka yang niatnya mau menolong orang lain, eh malah kena tipu. Apalagi mengingat nama dan nomor saya memang sering digunakan untuk narahubung jika ada donasi atas nama Komunitas @harapansmg dan @forkompsp . Hal ini yang saya khawatirkan. PELAKU PENIPUAN memanfaatkan peluang tersebut. Dari obrolan teman-teman pegiat organisasi/komunitas sosial pendidikan se-kota Semarang yang ada di group chat, ternyata ada yang mengalami juga dalam internal komunitas mereka, yaitu Komunitas @pagiberbagisemarang. Modus yang digunakan juga hampir sama. Nomor yang digunakan juga sama. Waaahhh parah parah nih si TUKANG TIPU. Dalam satu malam itu, mereka bergerilya menghubungi anggota Pagi Berbagi Semarang dan beberapa teman komunitas yang jadi delegasi di ForkomPSP. . #tipu #penipuan #penipu #ditipu #tertipu #menipu #tukangtipu
#tertipu#maridibaca#30hbc1820#tukangtipu#tipu#penipu#30haribercerita#kudunulis#penipuan#30hbc18#ditipu#menipu
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1820 . Tipuku Jangan Tipunya (Part.01) . Melanjutkan kisah yang sempat saya share kemarin, yakni tentang KASUS PENIPUAN. Ternyata banyak respon dari teman-teman yang penasaran bagaimana ceritanya. Ada juga yang memberi kabar bahwa temannya juga sudah pernah mengalaminya. Ini artinya, MODUS PENIPUANnya semakin inovatif dan semakin berkembang. Entah besok atau lusa apalagi yang akan mereka kembangkan. Sebenarnya saya sudah beberapa kali mengalami MODUS PENIPUAN dan saya selalu cuek dan tidak pernah menanggapinya. Contoh saja seperti mamah papah minta pulsa yang tidak pernah saya respon. Pun kalau lagi keluar jahilnya, saya balas dengan balasan yang ngawur. Dan tentu saja tidak pernah dibalas mereka hohoho. Pernah juga di sms menang undian berhadiah mobil, rumah dan puluhan juta rupiah. Juga tidak pernah saya tanggapi. Sampai ditelpon pun saya malah lebay terharu dan sok sokan sedih karena tidak bisa menebus hadiahnya dengan hanya bayar pajaknya thok. Padahal dalam hati ngekek ngerjain si PELAKU PENIPUAN. Tapi...MODUS PENIPUAN kali ini benar-benar bikin saya geleng-geleng kepala. PARA PENIPU ini semakin cerdas mengembangkan metode yang digunakan. Bayangkan, mereka bisa mendapatkan contact orang-orang yang berada dalam lingkaran pertemanan kita. Tahu nama kita dan teman-temen kita. Sehingga wajar saja saat ditelpon, teman kita yang jadi TARGET PENIPUAN merasa seperti sedang berbicara dengan orang yang dikenalnya. Mereka jadi gambling, ini benar gak ya benar gak ya. Mungkin kalau ditelpon menang undian dengan doorprize yang mewah, kita masih bisa langsung mikir, "Alah paling TUKANG TIPU". Apalagi jika kita merasa tidak pernah mengikuti undian tersebut. Pasti sudah langsung paham kalau kita sedang menjadi TARGET UTAMA PENIPUAN. Tapi dengan MODUS PENIPUAN yang baru ini. Yang sangat mengetahui lingkaran pertemanan kita, tentu saja bikin kita yang mudah bersimpati pada orang lain jadi sasaran empuk. Karena si PELAKU PENIPUAN ini bisa menyamar jadi siapapun. . Model : Screenshoot WA bersama kak @fififatikha . #tipu #penipuan #ditipu #menipu #tertipu #moduspenipuan #kenatipu (at Semarang, Indonesia)
#kudunulis#tertipu#menipu#30hbc18#tipu#30haribercerita#moduspenipuan#30hbc1820#kenatipu#penipuan#ditipu#maridibaca
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1818 . Waktu Krusial (Part.02-end) . Sebenarnya sejak SMP, SMA dan kuliah, saya udah suka menulis, tapi belum pede euy buat dikonsumsi orang lain. Cukup konsumsi pribadi hohohoho. Padahal tugas Bahasa Indonesia saya saat suruh nulis cerpen, selalu diangka 8 dan 9 hohoho. Bahkan saya punya buku Diary sejak SMP dan SMA, lalu pas kuliah saya bakar hiks hiks hiks. Alasannya kalau saya hijrah kuliah ke Jawa, terus kardus yang berisikan barang-barang di kamar dibongkar sama adik dan Mamak saya, gawat deh hohoho. Terus ntar shock lihat curhatan anaknya yang galau dan labil. Sempat nyesel bakar 2 buku Diary itu, tapi ya udah, mau gimana lagi, mungkin sudah takdirnya hohoho. Memasuki hari ke-18, akhirnya saya bisa mengukur kemampuan saya dalam memanage waktu untuk menulis. Karena sebelum-sebelumnya hanya berdasarkan mood hohoho. Bagi saya, waktu yang paling asyik untuk menulis adalah setelah sholat maghrib hingga jam 20.00 atau kalau bablas ya jam 21.00. Itu adalah rentang waktu yang jika diibaratkan seperti menemukan peta harta karun dan tambah semangat bekerja untuk mendapatkan peti yang berisikan sesuatu yang berharga tersebut. Namun, waktu tersebut sangat jarang bisa saya dapatkan. Lebih seringnya saya akan mulai menulis dan memposting cerita di waktu krusial seperti saat ini. Jam 22.30 wib. Angka tersebut yang saya lihat sekarang dilayar smartphone saya. Belum lagi di-edit sebelum di-posting hohoho. Biasanya udah mau jam 12 malam, mendekati batas akhir. Alhasil, waktu dijam 22.00 - 00.00 menjadi rentang waktu yang sangat genting bagi saya pribadi. Belum lagi kalau kondisi saya udah ngantuk berat. Secara fisik masih bisa terjaga, tapi secara pikiran sulit banget untuk diajak kompromi. Sehingga untuk menulis benar-benar terpaksa agar tetap komitmen dan konsisten setor cerita hohoho Yaaaaahhh....kadang betul juga kata orang, untuk menumbuhkan suatu kebiasaan itu harus dipaksakan dulu. Selama itu untuk hal-hal yang baik, why not??? Untung saja hari ini sempat nyolong waktu istirahat sejenak siang hari tadi. Jadi bisa fokus nulisnya dan gak asal-asalan hohohoho. . -sekian- . #selesaijuga
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1818 . Waktu Krusial (Part.01) . Sudah memasuki hari ke-18 tantangan 30 Hari Bercerita yang selalu diadakan setiap awal tahun alias bulan Januari. Dan ini adalah untuk pertama kalinya saya ikutan, meski sudah tahu ada gerakan ini sejak setahun yang lalu. Tahun lalu gak ikutan karena ada rasa takut belum bisa konsisten. Apalagi pernah punya niat buat posting minimal seminggu sekali di blog pribadi, sampai sekarang belum keturutan sejak 2014 hohoho. Itu terakhir kalinya saya posting di blog pribadi. Parah banget kan udah 4 tahun blog saya tak pernah dijamah. Akhirnya karena kebiasaan juga sih, suka nulis hasil notulensi rapat komunitas secara runtut dan detail bahkan panjangnya udah kayak satu buku kumpulan cerpen atau novel. Itu katanya teman-teman saya lho ya setiap kali saya share hasil notulensinya di group chat hohoho. Hingga beberapa teman ada yang nantangin buat nulis cerita pendek atau novel karena beberapa kali pernah baca cerita saya tentang adik-adik di Komunitas @harapansmg. Alhasil, saya pun merasa harus menumbuhkan kebiasaan menulis terlebih dahulu. Apapun itu. Tentu saja diimbangi dengan membaca. Favorit saya tentu saja novel-novel fiksi. Jangan tanya tentang buku-buku akademik dan teori, saya gak kuat bacanya hohoho. Sebenarnya sejak SMP, SMA dan kuliah, saya udah suka menulis, tapi belum pede euy buat dikonsumsi orang lain. Cukup konsumsi pribadi hohohoho. Padahal tugas Bahasa Indonesia saya saat suruh nulis cerpen, selalu diangka 8 dan 9 hohoho. Bahkan saya punya buku Diary sejak SMP dan SMA, lalu pas kuliah saya bakar hiks hiks hiks. Alasannya kalau saya hijrah kuliah ke Jawa, terus kardus yang berisikan barang-barang di kamar dibongkar sama adik dan Mamak saya, gawat deh hohoho. Terus ntar shock lihat curhatan anaknya yang galau dan labil. Sempat nyesel bakar 2 buku Diary itu, tapi ya udah, mau gimana lagi, mungkin sudah takdirnya hohoho. . Model : Cover Album Beyoncé . #ituadalahwaktusaatsayamemulainulismalamini #22:15wib
#kudunulis#30hbc18#30hbc1818#maridibaca#22#ituadalahwaktusaatsayamemulainulismalamini#30haribercerita
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1817 . Kolam Tanah (Part.00-end) . Teruslah berimajinasi Teruslah berkreatifitas Teruslah berkarya Teruslah bermimpi Semoga kelak, kalian bisa membuat sebuah kolam yang unik dan beda. . -sekian- . Model : Naufal, Ridho dan Apin . #ceritanekaterzz #komunitasharapan #akungantuknget #tapikudumelek #gakkuatnulisceritapanjangmalamini #hohoho #sehariantadiakungapainyak #tibatibalupa #yangpentinggakbolong #gakutangtulisan #hohoho
#hohoho#30haribercerita#komunitasharapan#gakutangtulisan#tibatibalupa#maridibaca#kudunulis#gakkuatnulisceritapanjangmalamini#sehariantadiakungapainyak#yangpentinggakbolong#30hbc1817#30hbc18#tapikudumelek#akungantuknget#ceritanekaterzz
0 notes
Photo
#kudunulis #maridibaca @30haribercerita #30haribercerita #30HBC18 #30HBC1815 #30HBCsurat . Surat Untuk Kak Odi (Part.03) . Sempat jumawa, dengan berbagai catatan prestasi akademik dan pengalaman organisasi sejak SMP, SMA, hingga kuliah bahwa aku akan sangat gampang meraih semua mimpi-mimpiku selama ini. Namun, usai diwisuda menjadi sarjana, disitu lah ku merasa bahwa hidup ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ujian kehidupan dengan topik Krisis Seperempat Abad datang padaku. Pekerjaan idaman yang hanya tinggal selangkah lagi pupus satu per satu. Tampaknya Tuhan sudah tidak sayang lagi padaku. Kalimat itu yang selalu aku umpat. Namun, kini umpatan itu kuganti bahwa Tuhan sangat sayang padaku. Hanya aku yang perlu bersabar menunggu kejutan-kejutan dari-Nya. Yup, banyak sekali kejutan yang ku rasakan saat aku memutuskan untuk memulai hidup ini dari TITIK NOL. Atau ada yang menyebutnya LEMBARAN BARU, RESTART, NEW DAY, dan lain sebagainya. Semua berawal di tahun 2015. Setelah hampir setahun aku mencoba mendedikasikan hidupku agar bermanfaat bagi orang lain. Mencoba menebus tawaran-tawaran berbuat kebaikan yang entah sudah berapa banyak ku tolak waktu dulu. Jadi, saat ini, usiaku adalah 3 Tahun. Masih sangat sangat muda bukan untuk menjalani kehidupan (baru) ini. Sebuah kehidupan yang menyadarkanku ternyata sangat benar adanya penilaian temanku dulu bahwa kehadiranku sangat diharapkan oleh mereka yang selama ini terpinggirkan dalam suatu kehidupan marjinal. Kehadiranku sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang kurang perhatian dan kasih sayang oleh orang tuanya. . Tukang Poto : @aldhonurhadik . #semangatpostingmeskiudahmolorsatujam #hohoho #singpentingyangpartpertamamasihnyandak #tetepwaengeles
#30hbc1815#maridibaca#singpentingyangpartpertamamasihnyandak#semangatpostingmeskiudahmolorsatujam#tetepwaengeles#30hbcsurat#kudunulis#30hbc18#hohoho#30haribercerita
0 notes