#30hbc1818
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Saya jadi teringat obrolan anak-anak zaman sekarang ketika saya menanti teman di tempat janjian. Kurang lebih begini: a: cita-cita kamu mau jadi apa? b: mau jadi seperti papah, pengusaha kaya yang hari liburnya bisa pilih suka-suka. a: kalau kamu? c: ingin jadi seperti tante, yang kerja di Gedung Sate, megurusi rakyat. Baju kerjanya juga kan keren, setiap hari bawa mobil sendiri, sudah kayak di drama-drama korea. a: aku dong, pengen jadi youtubers yang subbscribernya bejibun, sekaligus selebgram yang followersnya jutaan. Uang seperti datang sendiri tanpa dicari. Jam kerja bisa sekalian liburan atau nongkrong di kafe estetik kekinian.
Luar biasa ya cita-cita anak sekarang, dulu waktu saya kecil, jika ditanya cita-cita paling jawabnya tidak lain dan tidak bukan, ingin menjadi dokter. Ya, terlalu lumrah. Seolah otak saya kuat saja berlagak mau jadi dokter hahaha!
Ngomong-ngomong mengenai cita-cita anak kecil, jika diperhatikan mengalami pergeseran sekali ya. Anak-anak 90-an seperti saya, jika ditanya jawabannya paling kalau bukan dokter, polisi, presiden, atau peyanyi. Semakin berkembang zaman, semakin anak-anak tahu bahwa pekerjaan tidak hanya itu.
Tahun-tahun setelah ini pasti semakin berkembang lagi. Saya membayangkan jika anak-anak di beberapa tahun setelah ini ditanya cita-cita mau jadi apa, malah menjawab ‘ingin menjadi Ayah/Ibu dari anak-anakmu.’ terlalu jauh, Maliiii!
📷 @adityaaryandi #aksrannyta #30haribercerita #30hbc1818 @30haribercerita
119 notes
·
View notes
Photo
Waktu yang kulihat nampak seperti statis. Mungkin ribuan rintik yang jatuh telah menenggelamkan jarum jarum jam. Lalu kupikir waktu seperti diam saja ketika aku terdiam menunggu suatu hasil yang hari ini sangat kusyukuri . . . "Bukankah seseorang pernah berkata tentang hukum relativitas?" Tulisku pada sebuah buku harian warna merah waktu itu. "Kau tahu? Bagiku waktu itu sungguh sungguh sesuatu yang relatif. relatif terlalu lama untuk menunggu" Tulisku pada alinea berikutnya. . . Waktu itu aku sedang merasa gagal segagal gagalnya ketika tidak mampu meraih impianku . . . Hingga akhirnya dihadapkan pada suatu Jalan lain yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya. Pada awalnya akan terasa sangat berat menjalani hal-hal yang tidak kita sukai. Sampai pada akhirnya Allah mempertemukan kita pada serangkaian "Serendipity" suatu kebetulan yang Indah yang tanpa pernah kita sangka sebelumnya. Mulai dari bertemu orang-orang baik yang hari ini menjadi sahabat kita serta mendapatkan pengalaman hidup yang mampu membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. . . Ah jika bukan hari ini mungkin saja besok, atau bisa juga besoknya lagi.. Atau mungkin setelah jutaan kata yang bernama "besok" , kita baru akan tersenyum dan menyadari bahwa Allah menempatkan kita pada jalan cerita terbaik yang lebih indah dari yang kita rencanakan sebelumnya. . . . @30haribercerita #30hbc1818 #30haribercerita
2 notes
·
View notes
Text
Manusia sejuta alasan
Setiap manusia diciptakan berbeda. Perbedaan pemikiran dan sudut pandang akan melahirkan perbedaan prilaku. Dalam pemikiran masing-masing orang, tindakan yang dilakukannya tentu dianggap sebagai tindakan yang paling benar. Sudah ditimang masak-masak, sudah dipertimbangkan baik-baik. Lama, mempertimbangkan ini itu.
Semua tindakan manusia pasti ada alasannya. Yang paling benar, menurutnya.
Yang benar menurutnya, belum tentu benar menurut orang lain.
Semua tindakan manusia pasti ada alasannya. Ada yang mengerti alasan itu, ada yang tidak.
Semua tindakan manusia pasti ada alasannya. Tidak semua manusia memahami alasan itu.
Itulah alasan mengapa muncul rasa kecewa.
Kebanyakan manusia ingin dipahami, tanpa bisa memahami.
Kebanyakan manusia ingin dipahami, tanpa mengutarakan alasan yang diyakini.
Malang, 180118
1 note
·
View note
Photo
#18 : The Proposal Sore ini dia benar-benar menemani saya minum kopi sesuai janjinya, dengan percaya diri dia berkata akan membelikan saya cappucinno terenak. Saya menerima tawarannya, is there any better than coffee on your best day? . "Gimana enak kan?" "Lumayan." "Kamu bisa gak bilang selain 'lumayan'?" "Hm, boleh lah." Dia tampak kesal dengan jawaban-jawaban saya, dipikir-pikir saya keterlaluan juga sih kepadanya selama ini. . "By the way, saya boleh kasih kado gak buat kamu?" "Kado apa?" "Ya kado, tahu kado kan?" "Hm, ya whatever. Gak perlu repot-repot juga sih." "Gak repot kok." Tanpa saya jawab ya atau tidak, dia beranjak dari kursi dan berlutut dihadapan saya. Tentu saja saya keheranan. . "Semoga kamu bahagia terus ya dan semoga kamu mau jadi teman hidup saya. Will you?" Dia membuka kotak kecil berisi cincin berwarna perak? "Hah?" Saya benar-benar super terkejut sore itu, bukan senang, tapi bukan tidak senang juga sih. Ya, terkejut seutuhnya deh pokoknya. Saya heran isi kepala manusia ini tuh apaan sih? . Saya melihat ekspresinya benar-benar serius sore itu, bersama semilir angin yang meniup-niup rambutnya. Dia menunggu jawaban saya. . Tidak lama, dia kembali duduk di sebelah saya, menutup kotak kecil itu dan meminum lagi cappucinno-nya. Saya melirik ke arahnya, memandangi wajahnya agak lama. Memperhatikan perubahan ekspresinya. "Kenapa? Saya ganteng?" "Ih!" Kami bergeming kembali, sibuk dengan segelas kopi masing-masing. "Ini kado paling indah di hari ulang tahun saya, makasih ya." . Picture source : We Heart It, "Romance Goals" @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1818 #sepotongepisode
1 note
·
View note
Photo
Hei kawan ! Apa kalian tau yg sedang gadis itu pikirkan saat itu ? Gadis yg sedang menikmati kedelai rebusnya, sambil mengamati lalu lalang kendaraan kota. . Gadis itu berharap suatu saat kan ada orang yg duduk di sampingnya, menikmati malam bersamanya. Ia berharap, akan ada sosok lelaki dengan senang hati mendengarkan segala celotehnya yg tanpa henti. . Diam" gadis itu sedang mengkhayal, bilamana kelak ia kembali di tempat itu bersama sosok yg ia cintai, sosok yg kelak membuatnya tertawa atau malah memberengut manja. . Sungguh pemikiran yg menggelikan bukan ? Barangkali karena gadis itu sudah bosan terlalu lama sendiri. Hihihi.. Atau gadis itu merasa iri dengan para abg masa kini yg saat itu sedang berwara-wiri bersama tambatan hati. Aduhh.. makinnya tak karuan segala persepsi ini. Hahaha . Tidak, itu hanya sekedar pemikiran di sela" lamunan. Tentu menyenangkan menikmati kacang dan kedelai rebus bersama sosok yg di damba. Berada dalam hingar bingar namun tak terusik oleh dunia sekitar. Yah, barangkali saja kelak gadis itu mendapati waktu yg di nanti. Duduk bersanding dengan lelaki yg Tuhan restui, semesta amini, hingga waktu untuk mereka berdua berhenti. . Biarkan saja dia melanjutkan khayalannya. Nyatanya gadis itu bukanlah orang yg mudah jatuh cinta. Dia mudah berkawan namun tak mudah menemukan tambatan. Itulah mengapa hingga detik ini dia masih menikmati kesendirian. . @30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1818 #iseng #coretan #sekedartulisan #instadayly #instamood #instagram
1 note
·
View note
Photo
[ANAK BEKASI] Dari kiri - ke kanan Bapak kepala murid alias km kelas, jaman 3 aliyah. Putri kantin sekolah yang kalau mau jajan bisa tinggal ambil tanpa bayar. Saya. Bapak ketua osis pada jamannya. Ibuk bendahara osis pada jamannya. Tanpa pernah merencanakan untuk nimba ilmu di kota yang sama, di univ yang sama bahkan di beberapa di fakultas yang sama, ditambah juga di prodi yang sama. Walau ada satu yang terpental menyendiri di univ lain. Tapi rencana-Nya memang selalu jauh lebih indah. Drama dari jaman pmb, yang satu lagi berjuang cbt malah ditinggal pergi kepantai. Sedih tapi lucu buat dikenang. 5 dari 8 makhluk Bekasi yang lagi berjuang menepis juga melawan kemageran semester akhir. 😂 Yang udah seminar kerja praktek, semangat. Yang udah seminar proposal tugas akhir, semangat. Yang otw seminar kerja praktek, semangat. Yang otw kerja praktek, semangat. Yang baru mau kuliah kerjan nyata, semangat. Yang udah mulai bimbingan tugas akhir, semangat. Yaa gimana, semangat ajaa apapun prosesnya. Semua akan berlalu bersama waktu, ihiy 😁 Beda-beda pilihannya, beda-beda jalannya, beda-beda prosesnya, tetep nikmatilah. Pelangi menjadi indah karena adanya perbedaan. *gatau sih ini ada korelasinya apa ngga. Kalau kata Fahd Pahdepie, "Kita berteman karena menemukan persamaan-persamaan. Kita bersahabat karena memahami perbedaan-perbedaan". @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1818 #yoknulis
1 note
·
View note
Photo
18 Januari 2018 Another Separation Anxiety. Ketika bermain bersama Kuna kemarin, tiba-tiba gue kepikiran satu hal : nanti kalau om sama ateu sama aciknya udah pulang dia merasa kehilangan ngga ya? Atau omnya aja yang proyeksi? Btw, bukan gmana-gmana. Dulu waktu gue kecil, sering sekali ada acara lebaran (yaiyalah tiap tahun), liburan sekolah, atau hajatan keluarga dimana para pasukan keluarga pada ngumpul di satu titik, dan biasanya adalah rumah gue. Momen ini merupakan momen yang penuh kehangatan, sampai akhirnya pada semua momen pasti ada akhir. Dan hari pertama setelah para pasukan bubar adalah hari paling ngga enak menurut gue. Yaiyalah, tetiba punya banyak kegiatan bermain, tetiba grumpy sendiri mau ngapa-ngapain kok beda ya. Tentunya perlu pembiasaan lagi, sehari dua hari. Dan biasanya pembiasaan dengan ngajak kawan dekat rumah yang waktu ada keluarga terlupakan. HAHAHA. Gue lupa kapan gue akhirnya terbiasa dengan perpisahan. Yang jelas kalau abis proyek MB pasti grumpy grumpy dulu karena PPS dan abis bareng2 lama waktu TC. Terkadang ada juga pola untuk takut memulai karena takut dengan akhirnya. Apa jangan-jangan susah selama ini karena alasan di atas. Hhhhmm tapi harus gue apresiasi, perpisahan (sementara ataupun selamanya) yang terjadi dalam hidup gue (akhir-akhir ini) pelan-pelan bisa disikapi dengan lebih bijaksana. Pada akhirnya hidup adalah tentang berpindah. Matahari yang terbit di timur dan berpindah di barat. Berpindah dari momen satu melanjutkan ke momen berikutnya lagi. Berpindah dari status ini ke status itu. Berpindah dari tempat yang nyaman ke tempat yang lebih nyaman lagi. Berpindah dari terisi, penuh, dan meluap-luap, dan kosong lagi. Selamat Malam. Selamat Memaknai Perpisahan. #30haribercerita @30haribercerita #30hbc1818
0 notes
Video
instagram
"Aku akan mengajakmu ke tempat-tempat yang belum pernah kau kunjungi, agar kau tak hanya melihat dunia dari dalam buku-buku yang kau baca. Resapilah rasa yang tercipta lalu tulislah hingga terangkai cerita-cerita! Mungkin tak sempurna, tapi percayalah, itu akan membuatmu lebih bahagia. Jangan pernah takut berimajinasi, jangan batasi!" katanya suatu hari. @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1818 🎵 MALIQ & D'Essentials
0 notes
Photo
The Greatest Showman. . Penghiburan yang indah di awal tahun ini. Suguhan cerita yang ringan, plot yang tertebak namun dibalik semua itu, mata, hati, telinga dan perasaan telah disentuh. Saya akui, saya menangis menonton film ini. Cengeng? Ah tidak, saya menangis karena saya terhibur sekaligus haru karena telah dimanjakan oleh film ini. Menangis karena melihat sesuatu yang keren. . Film yang mengajarkan untuk berdamai dengan segala kelemahan diri, bagaimana meyakinkan diri dan orang sekitar bahwa tidak ada salahnya menjadi berbeda. Tidak perlu bersembunyi, meski dunia menertawakan dengan nada benci. Jika kelemahan itu bisa diberdayakan dan orang lain harus membayar untuk menertawakan, kenapa tidak? . Bukan Farul namanya kalau hobinya lebih menyukai para pemeran pendukung dibanding pemeran utama. Pasangan Zach dan Zendaya (double zi) ini begitu manis. Perjuangan mereka atas nama cinta juga menyentuh dimana Zach lebih memilih Zendaya dibanding orang tuanya yang kaya raya. Zendaya yang hanya gadis berkulit hitam dan bekerja sebagai penghibur justru membuat Zach jatuh hati. . Adegan ini adalah scene pertama mereka berjumpa. Zach terpukau, kedatangannya secara tak sengaja disambut oleh Zendaya yang sedang bergelantungan. . Kalau mereka nanti menikah dan memiliki anak, jika ditanya "kapan pertama kali ayah bertemu dan jatuh cinta kepada ibu?" Zach akan menjawab "aku jatuh cinta dengan ibumu saat dia di ayunan". ... ... Okay. . Sindiran dan kritik sosial juga banyak di film ini. Saat Zendaya bertanya "peranmu apa?" Zach menjawab "Saya tidak memiliki peran." Zendaya menanggapi "Semua orang memiliki peran!" Duh, gemas sekali melihat "kesongongan" Zendaya. I know that attitude so well. Berlagak kuat namun aslinya rapuh. Dingin laksana es tapi saat diberi sedikit kehangatan langsung meleleh. . Silahkan tonton film ini, kalian akan diberi energi dan hiburan musik, tata gerak serta atraksi. Best scene menurut saya itu saat Zach dan Zendaya bergelanjutan yang membuat saya bertanya-tanya "Bang Zach kok tiba-tiba bisa aja gelandotan di tali Bang? The Power of Love ya Bang?" BUATKAN MEREKA FILEEEEEM!!!! . . @30haribercerita #30hbc1818 #30hbc18 #thegreatestshowman #zach #zendaya
0 notes
Photo
. "Pengen ketemu mbah malang ma..."aku nangis sejadi-jadinya waktu itu kepada ibuku meminta kakek Asri yang tinggal di Malang yang juga kakak dari nenek dari ibu untuk datang dan menginap saat aku dikhitan kelas 5 SD. . Saat beliau datang. Aku yang masih duduk dan memakai sarung, dihampirinya dan dikecupnya keningku seraya berkata, "kakek dateng nih" . Beliau ini punya keterampilan dalam hal mencukur jenggot dan kumis. Saat beliau berkunjung ke rumah di Bali, aku ingat itu hari Jum'at. Sehabis solat Jum'at beliau minta dibelikan pisau cukur murah di toko kelontong sebelah masjid, padahal jenggot dan kumis tak tebal. Setelah dibelikan, beliau langsung mencukur kumis dan jenggot di dalam mobil. . "Kek pake kaca kek. Nanti aja di rumah cukurannya." Aku agak panik waktu itu, karena waktu beliau sudah berumur 80 tahun lebih. Tapi si kakek umur 80 tahun lebih berkata, "halah udah biasa wan. Cukur doang mah, kakek gak perlu kaca." Ucapnya dengan santai, sembari masih cukuran di saat mobil melaju di jalan tak rata. . Pagi ini, saat aku masih tertidur. Handphone berdering, ternyata ibu menelpon dan memberitahu bahwa kakek Sri di Malang meninggal semalam. Seketika yang muncul adalah dua kenangan tersebut, memori-memori itu muncul di antara tumpukan memori yang belum tertata dengan baik. . Maka, cerita ini aku dedikasikan untukmu kek. Setelah selesai, aku akan berkunjung ke Malang. . Selamat jalan Kakek, sampai jumpa lagi pada waktunya. Doaku selalu menyertaimu. . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1818 #30HBC18
0 notes
Photo
#30HBC1818 Kamu . Kamu yang lagi duduk di tangga untuk menaiki kereta, kamu yang lagi bercerita dengannya, kamu yang ku foto saat kamu ga tau. . Tentang kamu yang sehari-hari mendampingi tiap pagi dan malamku, mendengarkan segala cerita baik terucap dan tidak, menjadi teman cerita saat diri ini lelah menjalani hari. Ceritaku mungkin menjadi cerita yang sia-sia karena ceritaku tak dapat menjadi pengobat lara. . Kamu yang ada disana pasti kamupun lelah dengan keseharianmu, bolak balik mendengar ceritaku yang tak jarang ceritanya hanya keluhanku. Tapi akupun terkadang kesal padamu saat kamu menghambat ceritaku, membuatku menunggu. . Tapi tak apa semoga ceritaku menjadi cerita yang tak berlalu begitu saja. Oh KERETAKU terima kasih telah menjadi cerita pagi dan malamku. . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1818
0 notes
Text
201/365
Apa kabar? Aku teringat nasihat seorang kenalan, ia cukup lebih tua dariku. Aku tak ingat persis apa yang kami bicarakan, aku hanya ingat sepenggal kalimat yang kurang lebih begini bunyinya. “Ketika kamu berusaha, kamu perlu yakin bahwa pada akhirnya semua akan sampai,” Pernah melihat senyum seorang yang sudah mencecapi asam basanya kehidupan? Begitulah aku mengartikan senyumnya. Senyumnya tak melulu tentang senang-senang. Ia tenang, entah sedang berusaha menenangkan siapa setelah bicara begitu; diriku atau dirinya sendiri? Awalnya aku tak paham maksud nasihat tersebut. Selain aku lupa topik yang ku bicarakan dengannya saat itu, nasihat tersebut terlalu tidak spesifik. Semua itu apa? Sampai itu yang bagaimana? Kalimat tersebut seperti kalimat-kalimat yang diucapkan teman-temanku ketika sedang melantur. Aku baru paham nasihat itu untuk situasi seperti apa, setidaknya dengan pemahaman ku sendiri. Nasihat ini untuk orang-orang yang berjuang; baik perihal keluarga, cinta maupun cita-cita. Selalu ada saat-saat tidak menyenangkan ketika berjuang. Kadang kita menyayangi keluarga namun mereka tak memahami bentuk kasih sayang yang kita berikan. Kadang kita mencintai namun yang dicintai tak membalas cinta yang kita berikan. Kadang kita mengusahakan cita-cita namun hal-hal tersebut malah semakin jauh dari jangkauan kita. “Ketika kamu berusaha, kamu perlu yakin bahwa pada akhirnya semua akan sampai,” Usaha-usaha kita? Mereka selalu sampai. Berkat waktu yang tak pernah pilih kasih, apa-apa yang menjadi tujuan (baik keluarga, cinta maupun cita-cita) akan menerima usaha-usaha kita. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun, tapi kita perlu yakin. Keluarga akan memahami kita. Orang-orang akan mencintai kita. Cita-cita akan menghampiri kita. Seperti dongeng untuk bisa tertidur lelap, ya? Bisa jadi, namun kita perlu ingat bahwa masing-masing dari apa-apa yang menjadi tujuan punya caranya sendiri untuk membalas apa-apa yang telah kita usahakan. Jadi, kita akan sampai atau tidak? Dari yang memilih untuk yakin sampai walau tak sesuai, Kelana Pertiwi
0 notes
Photo
. Line up... line up Then you'll miss no nothing you got to catch up Put them in order then you won't be fucked up You just got to fire yourself up Got them well done and and always keep it up . . . **dah ketinggalan sehari 😓 @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1818 #traffic
0 notes
Photo
Jodoh Gak Kemana (?) . Beberapa teman perempuan saya berpikir demikian. Hanya beberapa. Tapi kebanyakan, Gak. Entah kenapa umur 25 menjadi patokan kebanyakan wanita ibu kota untuk menikah. Konon secara psikologis, umur 25 umur yang ideal untuk membina Rumah Tangga. . Atau angka 25 itu cuma sebagai faktor pendukung dari faktor dorongan keluarga? . Atau peer pressure? Disaat yang lain sudah menikah, kita belum. Lantas kita mulai gusar, menurunkan pasaran alih-alih cermat memilih. Cermat memilih boleh-boleh saja, tapi ingat nobody's perfect dan waktu masa bodoh dengan segunung kriteria yang kita uraikan. Mau sampai kapan? . Gusar juga boleh-boleh saja. Namanya juga wanita. Gak ada yang salah sama perasaan seperti itu . Iseng saya tanya salah satu teman, kenapa pengen nikah di umur 25. Jawabannya salah satunya yang saya jelaskan di atas. Satu lagi bisa beragam beda-beda orang : gak mau nikah tua, agama menyarankan demikian, sampai gak mau hamil tua . Yang terakhir agak buat jengah hahaha. Memangnya kita yang bisa matok? Saya menikah di umur 26.5 di tahun 2014, tapi sampai detik ini saya belum menemukan "jodoh" saya yang satu lagi. Sama saja kan, case nya? . Jadi buat saya dan teman-teman yang mencari jodoh dari segi pasangan, pekerjaan, rumah, dll. Yuk deh bersabar dan gak lebay. Tapi jangan kelewat santai menikmati kemewahan hidup dan memenangkan ego sendiri. Karena cari jodoh juga perlu ikhtiar, Bung 😉 . Note : Postingan diatas hanya pendapat personal. Saya percaya Jodoh di tangan Tuhan. Tinggal bagaimana cara kita saja yang menjemputnya 😇. Selamat hari Jumat, temans! . #30haribercerita #30hbc1818 @30haribercerita #lateposting
1 note
·
View note
Photo
Ziarah Kubur [18/30] . Bila datang lagi. . Kembali mengucap salam kepada ibu dan 'tetangga' kavling berbaring ibu. . . 'Assalamu'alaykum ya ahlad diyaar...' . . Berjongkoklah Bila disamping kubur ibunya, seperti biasa setelah salam, Bila memulai dengan menanyakan kabarnya, bagaimana disana? Sekedar untuk mempercantik 'drama' ini agar benar seakan Bila sedang berbincang dengan ibu. . . Bila memulai monolognya 'Ibu, ibu tau? Dulu mana pernah aku berpikir untuk melakukan ini. Iya berziarah, melakukan berbincang pada yang tak mungkin menjawab. Dulu aku selalu menganggap hal ini lucu. Tapi kini aku menikmatinya Bu.' . . Bila menghela nafas. Sambil membersihkan rumput liar yg mulai ikut tumbuh disela rumput jepang yang disematkan. . . 'Kau tau kenapa bu aku jadi suka? Karena sedikit banyak cara ini mengurai satu persatu rindu yang menumpuk hingga mengusut di dada. Iya bu iya ku tau, harusnya semua rindu ini berlabuh jadi doa kan? Tapi boleh yah bu selain berdoa aku juga begini (?)' . . 'Karena ku hanya rindu masa-masa itu, berbincang-bincang kejadian-kejadian sederhana yg terjadi dalam hariku, cerita ku di krl yg selalu ada ada saja, cerita teman-teman ku, cerita betapa menyebalkannya pekerjaan hari ini dan bercerita apapun ke Ibu, sambil biasanya 'dipaksa' makan sama Ibu' :') . . 'Maaf yah bu dulu aku kadang pulang terlalu malam, hingga terpaksa 'menolak' waktu berbincang karena 'sok capek' padahal Ibu di rumah pasti lebih capek.' . . Bila menarik nafas panjang untuk kesekian kalinya. 'Ah aku benar-benar menyukai waktu ini. Datang berziarah berbincang walau sebenarnya bermonolog. Aku benar-benar merasakan faedah ziarah kubur seperti yang banyak disampaikan para tetuah.' . . 'Bahwa pada hakekatnya ziarah kubur mampu mengingatkan kita bahwa yang paling pasti hadir adalah kematian, bahwa yang lebih abadi adalah kehidupan akhirat, bahwa kita tak punya banyak waktu di dunia, maka berintraksi ah sebaik mungkin, manfaatkan lah sebaik mungkin waktu dengan orang terkasih yg diridhoi, berbaktilah sesegera mungkin karena kita tak tau kapan berpisah' . Bila menyeka sedikit air mata diujung matanya, menarik nafas dan berpamitan. #30haribercerita #30hbc1818 #KisahBila (at Medan, Indonesia)
0 notes
Photo
@30haribercerita #30haribercerita2018 #30hbc1818 (di Cairo, Egypt)
0 notes