#lancarkan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pembahasan soal "ibu" itu, selalu tidak pernah sederhana, karena ada rasa yang terbawa. Untuk sahabatku, dan juga untukmu yang hari ini mengabdi dan melayani ibunya, semoga Allah berkahi langkah kaki dan hidupmu, ya.
Jika ada mimpi yang harus kamu pendam atau tunda karena khidmah kepada ibu, gapapa, biar Allah yang menggantinya nanti dengan yang lebih baik, lebih mulia dan lebih barokah.
Dariku yang sedang rindu dengan umi, insyaallah pertengahan Desember ini sowan ke rumah umi, semoga Allah mudahkan dan lancarkan.
@jndmmsyhd
269 notes
·
View notes
Text
Tidak Sesempit Itu
Dua pekan lalu, aku hadir dalam sebuah temu virtual. Dalam sesi tersebut, dibahas tentang bagaimana pentingnya memperkuat ibadah, bukan hanya tentang yang wajib, namun juga yang sunnah.
Di sesi itu, aku menyempatkan diri bertanya.
"Mbak, gimana sih caranya mengembalikan ritme ibadah setelah futur dalam waktu yang lama? Seperti aku yang secara ibadah nggak bisa semudah dulu saat sebelum menikah ataupun punya anak."
Saat itu pertanyaanku dijawab dengan,
"Intinya, di saat kita merasa futur, ada yang tidak baik-baik saja, langsung gempur dengan ibadah. Dengan tilawah misalnya."
"Memang setiap fase baru, ketika kita mendapatkan suatu amanah baru, cenderung kita akan mengalami penurunan atau futur. Amanah apa pun."
Seketika aku teringat. Iya ya. Entah itu aku yang berubah status dari anak SMA ke anak kuliah, dari kuliah ke sekolah profesi, dari sekolah profesi ke bekerja.. masa-masa futur dalam peralihannya selalu ada.
"..Dan cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menyegerakan ibadah."
Dijawab seperti itu, ada rasa bersalah menggelayut di hati.
Ah, aku memang kurang bersegera ya....
Melihat kilas balikku beberapa tahun ini dengan amanah baru.. aku merasa masih stagnan dalam hal ibadah. Padahal, ketika dulu sebelum menerima amanah untuk menjadi seorang istri dan ibu, rasanya tak kurang-kurang ikhtiar dan doa yang dilakukan supaya Allah lekaskan, Allah lancarkan.
Aku merasa bersalah, maaf ya Allah...
Usai temu virtual, aku menerima pesan di gawai.
"Bismillah. Mau nambahi jawaban tadi.
Jadi emang ada masa “ibu rentan depresi karena meerasa ibadahnya nggak semantep masih gadis”
Tapiiiii, Allah baik banget mai. Kita nyiapin makanan untuk keluarga juga bisa jadi ibadah, diniatin untuk nabung amal sholih. Sambil “dikejar” kuantitas ibadah yg pernah dilakuin semasa gadis 🥰"
Aku membalasnya dengan emoji menangis.
Aku tersadar. Selama ini aku memandang ibadah hanya sebatas dalam konteks ritual. Sholat, mengaji, bersedekah, puasa, dll.
Aku tahu bahwa mengurus rumah tangga dan mengasuh anak juga adalah bagian dari ibadah. Tapi, kurasa kesalahanku disini adalah, tidak menganggap aktivitas rumah tangga sebagai ibadah yang setara dengan ibadah ritual.
Ya Allah, maafkan aku..
Setelah ini, kuniatkan untuk lebih berkesadaran. Menyadari bahwa dalam setiap aktivitasku saat ini adalah bagian dari ibadah, bentuk penghambaan diri kepada Allah. Semoga, itu membuatku lebih lapang untuk menikmati ritme hidupku sekarang.
Benar. Makna ibadah tidak sesempit itu.
Ya Allah, maafkan diri yang sudah berburuk sangka.
Seringkali aku lupa, sempitnya hidup yang dirasa, itu karena hati yang terbatas dalam memaknai peristiwa.
Sementara karunia Allah, terlampau lapang untuk ternodai dengan buruknya prasangka manusia.
76 notes
·
View notes
Text
Setelah ini, aku hanya meminta agar jalanku dimudahkan. Sebab ada banyak hal yang ingin ku capai, perihal mimpi, perihal kebahagiaan banyak orang.. Allaah, jika jalan ini benar, maka luluskan ini semua, lancarkan semuanya..
-pintaku dengan penuh harap kepadaNya-
316 notes
·
View notes
Text
Ya Allah Ya Tuhan Kami, dengan kuasa-Mu, dengan kehendak-Mu, dengan ketentuan-Mu. Jadikan sesuatu yang sulit menjadi mudah. Jadikan yang tidak mungkin menjadi kenyataan. Kurniakan kami rezeki yang cukup, halal dan berkat. Lancarkan usaha kami serta kabulkan segala doa dan hajat keperluan kami . Aamiin
9 notes
·
View notes
Text
A Random Post-Conference Dinner
Menurut gue sih terkadang rencana Allah tuh lucu banget dan plot twistt?!!!
Jadi abis closing ceremony conference kemarin tuh, akutuh nungguin salah satu professor dari ANU yang aku admire banget work-nya kan, pengen ngajak ngobrol aja bentar, eh tapi dia lagi ngobrol sama orang lain. Aku tungguin, sampe setengah jam dong?! Terus aku kaya mikir "Yaudalah gausah ngobrol, minggu depan juga lo ke ANU."
Abis gitu aku melipir lah, duduk di kursi yang ada di convention center itu kan. Eh tiba-tiba aku diajakin ngobrol sama orang "So, what do you plan after this?" Dia memulai percakapn, terus gue bilang aja "Gue harus mengerjakan assignment hahaha. Aku masih ada assignment soalnya." Dan akhirnya kita ngobrol2, ternyata beliau tuh dosen di Griffith Uni yang ngajarin tentang Social Determinant of Health. Dan beliau background nya bukan health tapi antropologist, jadi, seru banget diskusinya.
Herannya, abis gitu gue kaya kesirep aja ngomong gini ke dia "Eh lo udah ada plan abis ini? Makan malam bareng, yuk?!" LIKE???!!! HEY AINNA?! GAK SOBER NIH ORANG WKWKW.
Terus yaudah kita naik tram ke arah kampus, karena gue juga ada janjian sama temen disana. Tapi akhirnya kuturun di QVM karena kayanya lebih mudah nyari di daerah city deh daripada di daerah kampus. Dan qadarullah tram stop-nya tuh pas banget depan restaurant indonesia : Kenangan! Akhirnya kuajak aja makan disitu. Mungkin baru jam 6an lah itu.
Ohiya FYI dia ini bapak-bapak, ya. Namanya Mujib, we are 17 years apart. Jadi kaya ngobrol sama mentor (tearssssss)
Terus dia aku pesenin nasi rendang, ku makan bebek goreng. Dan akhirnya kita ngobrol banyak banget tentang dunia akademik. Dan ternyata dia adalah AAS Awardee back in 2013?!!! Karena ada kesamaan jadi makin serulah ceritanya. Apalagi dia tuh originally dari Bangladesh jadi kaya bahas tentang education system LMIC dan sini.
It was a good conversation sampe aku baru pulang dari kenangan jam 9! Aku seneng bgt ngobrol sama beliau karena kubeneran dapet dukungan buat apply PhD dan aku juga bisa curhat-curhat nilaiku yang jelek dan bikin aku gak pede buat ambil PhD. Tapi dia kaya nyemangatin aku, dia lihat akutuh mampu, presentasiku bagus dan dia bilang "Doing PhD is something like working as a project/ program manager." Lol, dia ngomong kaya gitu karena in between kita ngobrol, akutuh sempet 30 minutes meeting sm orang kantor tentang project yg lagi on going, yaitu grant sebesar 100,000 AUD yang akan di-disburse ke 5 NGO di Indonesia.
Pulang-pulang dari restaurant aku tuh kaya masih euforia gitu karena bisa random kenalan sama orang terus berjam-jam ngobrolin topik akademik, dalam bahasa inggris yg bukan bahasa ibu kita berdua?! hahaha. Aku seneng juga karena ternyata aku masih aku yang dulu, yang emang seneng networking sama orang, yang mudah kenalan sama orang.
Ya Allah pokoknya 2 hari conference kemarin tuh superrrrr grateful Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Walau pas ngerjain PPT nya mental burden ampe nangis2, tapi kukuatkan diri dengan bilang ke diri sendiri "Lo bakal lebih menyesal ketika gak melakukan ini Ainna. Ayolah, this one will pass." dan ku submit kayanya seminggu sebelum conference, dan buat script conference-nya cuman h-1. Terus bisa networking sama orang2 yang punya interest yang sama tapi udah lebih dahulu masuk ke field itu rasanya priceless sih.
Ohiya yang ku noted juga dari conference kemarin, academic conference tuh jujur ya mirip banget sama pitching business idea, lol. Cuman lebih rigorous method, aja. Tapi kalau gaya presentasi / pitching ternyata gak harus formal, you can do the engaging way dengan apapun caranya!! OMG ya Allah bismillah2 yaa semoga conferece yang minggu depan di ANU aku bisa lebih baik dan lebih engaging!!!!
Amiin yaa rabbal alamiin!!
PS : credits to kak @asrisgratitudejournal yang alwayss gak pernah lelah dengerin curhatan aku dan nyemangatin aku terussss huhuhuhuhu. Semoga Allah balas selalu kebaikan kak Noni dan Allah lancarkan progress penulisan disertasinyaa!!!
9 notes
·
View notes
Text
Bismillahirrahmaniraahiim. Ya Allah, lancarkan dan mudahkanlah hamba dalam mengerjakan tesnya dan bisa mendapatkan hasil maksimal dan memuaskan. Aamiin ya rabbal alamiin 🤲🏻
7 notes
·
View notes
Text
Affirmasi setiap pagi: berkahi dan lancarkan apa yang hamba lakukan hari ini yaa Allah.
Bantulah hamba menjadi wanita yang sholehah, educated, lemah lembut, penyayang tapi tegas, teduh dan menenangkan, dan selalu memancarkan aura positif.
Bantulah hamba untuk berproses menjadi istri dan ibu yang baik setiap harinya.
Berikanlah hamba pasangan hidup yang dengannya taat terasa ringan untuk hamba lakukan dan ridhonya mudah untuk hamba gapai.
9 notes
·
View notes
Text
Perempuan Teduh
Pengan cerita tapi bingung mulai dari mana. Rasanya aku masih sangat newbie di dunia mengajar. Masih banyak Bapak Ibu pendidik di luaran sana yang mempunyai banyak pengalaman yang layak dibagikan. Tapi kali ini, biarkan si paling newbie ini berceritaa... hehee
Awal tahun ajaran baru kali ini lumayan berat. Yang pertama.. dari tiga kelas paralel, ada anak guru di sekolah kami yang diplotkan di kelasku. Yang kedua, ada anak spesial yang diplotkan di kelasku juga. Dua hal ini yang bikin ketakutan duluan di awal tahun ajaran. Padahal masih ada 2 kelas lain yang gurunya lebih senior. Kenapa harus di kelasku?
Masalah anak guru itu, yasudahlah bismillah walaupun agak rikuh pekewuh karena ibunya anak ini juga guruku pas masih esde. Sedangkan untuk masalah anak spesial itu, aku mulai mencari tau. Oh ya, untuk namanya panggil saja Zu. Aku mulai banyak tanya ke gurunya Zu di kelas sebelumnya.
Hari pertama masuk sekolah, hari pertama berinteraksi dengan Zu. Anaknya tampan, matanya menyala, murah senyum pula. Dia banyak bertanya, dan aku suka. Buku tulisnya penuh dengan gambar kereta. Bayangkan, baru hari pertama masuk buku tulisnya hampir habis karena digambari kereta. Aku berusaha menggali informasi melalui asesmen diagnostik. Cita citanya menjadi masinis. Tidak selesai sampai situ, dia sering ngobrol tentang sesuatu yang aku ngga paham. Salah satunya tentang lokomotif vintage dan segala printilannya yang detail. Dari sini aku tau, Zu anak yang berwawasan luas.
Lalu, apa yang bikin Zu menjadi spesial? Ibunya minta izin untuk menunggu Zu di sekolah, bahkan sesekali masuk kelas. Zu tidak bisa fokus dalam waktu yang lama. Di sela sela pelajaran, Ibunya masuk untuk membantu Zu kembali konsentrasi, membujuk agar mau menulis, dan mengurus keperluan Zu. Ibunya yang memiliki almamater UGM itu selalu memperhatikan Zu dari jendela. Setiap hari. SETIAP HARI.
Ada apa dengan Zu? Ternyata dia ADD. Attention Defisit Disorder. Zu sulit memusatkan perhatian. Satu menit saja memperhatikan pelajaran sudah hal yang luar biasa. Ini yang menyebabkan dia berbeda dengan anak lain seusianya. Kadang dia sibuk mengeksplor lingkungan sekolah, jalan kesana kemari, ngobrolin kereta, berimajinasi yang luar biasa, atau menggambar saat jam pelajaran.
Pernah suatu hari, Zu menarik tanganku ke luar kelas. Dia menunjuk nunjuk ke sekolah tingkat SMP yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kelas kami. Katanya "Bu Guru, itu keretanya mau ke mana?". Gedung sekolah itu seperti kereta di imajinasinya. " Bu Guru, itu kereta SMP ya? Kereta SMP mau berangkat ya?". Aku setengah ngga ngerti " Iya Zu, kereta SMP sudah mau berangkat. Yuk, sekarang Zu masuk ke kereta SD" kataku sambil menggandengnya masuk kelas lagi. Alhamdulillah, mau. Dan kejadian semacam itu yang aku alami setiap hari.
Semenjak kenal dengan Zu, aku kagum sekali dengan ibunya yang memiliki penerimaan dan kesabaran yang luas. Wajahnya teduh dan tenang. Ujian seperti ini tidak mudah pastinya. Apalagi beliau sedang mengandung 6 bulan. Setiap hari harus mengantar adiknya sekolah dan menunggu Zu di sekolah sampai akhir pelajaran. Kalau sedang istirahat, Zu sering diajak keluar untuk merefresh pikirannya karena dia teihat stres ketika bertemu tulisan. Padahal, sebagian besar kegiatan di sekolah adalah membaca dan menulis.
Ibunya Zu terlihat menyibukkan diri saat Zu terkondisikan di kelas. Beliau selalu bawa kalkulator dan buku catatan. Entah apa yang beliau kerjakan, pastinya dia ibu yang cerdas dan berpendidikan. Semoga beliau diberi kemudahan dalam menghadapi setiap ujian dari Allah. Semoga Allah lancarkan rangkaian terapi Zu di Rumah Sakit hingga tuntas.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Q.S Al Baqarah : 286)
Dari yang tadinya ketakutan dengan masuknya Zu ke kelasku, sekarang malah bersyukur dipertemukan dengan dia dan keluarganya. Mungkin aku bukan siapa siapa, hanya sebagian kecil dari perjalanan Zu. Tapi dari dia, aku mulai semangat lagi untuk belajar banyak hal 🤍
8 notes
·
View notes
Text
Ya Allah, jika memang aku tujunya, lancarkan rejekinya ya Allah. Bantu niat baiknya. 🥺
Januari 28, 2024
20 notes
·
View notes
Text
Semoga di bulan Agustus
Sehat terus
Rezekinya di lapangkan terus
Usahanya di lancarkan terus
Ibadah-ibadahnya jalan terus
Silaturahminya jangan sampai terputus
Yang sedang berusaha mewujudkan mimpinya semangat terus
Yang belum menemukan belahan jiwanya tarik gas terus
Dan yang sedang patah, kecewa, menunggu, putus cinta dll. semoga dikasih kesabaran terus menerus.
8 notes
·
View notes
Text
Merasa Aman dan Nyaman Siang yang mendung, dengan hujan rintik. Aku tengah duduk di meja kerjaku. Kubuka jendela, sambil sesekali kutatap pepohonan diluar sana. Begitu syahdu hari ini. Tiba-tiba aku menjadi begitu dalam sembari memikirkanmu. Dear sweetheart, Terima kasih ya, atas kepedulianmu padaku. Aku merasakan kesungguhanmu, keseriusanmu, cintamu. Terima kasih karena kau mau memeluk keinsecuranku. Aku menyukai dirimu apa adanya. You are enough. More than enough. You are gorgeous. Ketenanganmu. Kesabaranmu. Lembutmu. Kau memberiku ruang untuk berkembang. Kau adalah tempat ternyamanku untuk berbagi. Kau adalah peluk yang kuinginkan. Kau adalah aman dan nyaman bagiku. Aku ingin kau tau betapa aku menyayangimu dan aku mendoakan kebaikan-kebaikan bagimu. Betapa pula aku bersyukur atasmu. Dicintai oleh laki-laki sepertimu adalah anugerah. Kau begitu baik padaku, peduli padaku, perlakuanmu, kata-katamu, sikapmu. Membuatku ingin lebih memperlakukanmu dengan baik. Aku ingin menjadi rumah bagimu, menjadi ruang teraman dan ternyaman untukmu mengungkapkan perasaanmu, pemikiranmu. Tenang saja, aku tidak akan menolak perasaan dan emosimu, tidak akan menilai itu semua. Itu valid, tidak masalah. ___ Aku ingin menjadi sumber aman dan nyaman bagimu. Aku ingin kau merasakan cintaku. Penerimaanku atasmu. Seperti kau yang juga menerimaku. Aku ingin kau merasa beruntung memilikiku. Aku ingin kau merasa bersyukur memiliki istri sepertiku. Cinta yang tulus dan penerimaan. Itu yang dapat kuberikan padamu. I wanna take care of you. I wanna love you. Semoga Allah mampukan kita untuk terus berjalan bersama menuju tujuan hidup yang sesungguhnya. Berjalan dengan penuh cinta dan kasih. Saling mendukung. Saling menyokong. Bersama-sama menjadi lebih baik dari segala sisi. Semoga Allah lancarkan urusan-urusan kita, serta memberi kebaikan-kebaikan di dunia dan akhirat. Aamiin.
5 notes
·
View notes
Text
Lancarkan doa dan hajatku ya Allah
Ada harapan ibu bapakku di sana
Ada kebahagiaan yang harus aku beri untuk mereka
Permudahkan, Aamiin
08:04:24
9 notes
·
View notes
Text
Lihatlah dirimu sekarang, niat baikmu sekarang Allah lancarkan, Allah buka jalannya. Padahal hanya sekedar niat.
Semesta turut bersimfoni, dengan irama yang diarahkan konduktor semesta, Allah.
Ia menyambutmu saat kamu mulai 'mau' kembali, bahkan itu hanya sekedar 'mau'.
Maka bayangkan di masa depan kelak, ketika kamu sangat dekat dengan Allah, sehingga dunia kamu lihat hanya sebagai perantara dan alat tukar agar kamu semakin dekat dengan Allah.
Maka lihatlah kedepan, bagaimana kamu menyadari niat banyak orang yang tidak mereka ekspresikan, karena mereka tidak biasa.
Maka rasakan masa depan dengan kepuasan sejati, ridhonya Allah.
7 notes
·
View notes
Text
Marahku sudah reda, Namun kecewa ku masih hidup....
Semua yang terjadi sudah aku ikhlaskan, namun ingatanku sering kembali hadir dan mengajak logikaku berfikir....
Hati menguatkan bahwa kedepannya pasti akan lebih baik, namun tetap ada rasa takut jika engkau tetap masih sama, terus menerus meggores luka.... tanpa berfikir... tanpa menjaga...
ketakutan ini nyata.....
Oh.... aku merasa sendirian
Ya Allah, hanya padaMu hamba berserah, Engkau yang Maha Mengetahui yang terbaik...
jika dia masih yang terbaik untuk dunia akhiratku, tenang kan hati dan fikiranku...
Namun, jika dengannya membuatku jauh dariMu, maka jauhkan hamba darinya.....
Mudahkanlah aku dalam menjalani peran sebagai ibu untuk anakku... Cukupkan dan lancarkan rezekiku....
Aamiin
10 notes
·
View notes
Text
Star Struck👀
Kemarin seneng banget pas setelah conference ada yang approach aku, anak PhD OZ yang ternyata ngambil data di Indo. And she acknowledged bahwa dia juga mengobservasi apa yang dialami oleh diriku tentang susu formula. So its valid 👀
Terus, ternyata orang Thailand yg duduk di sebelahku itu juga bahan tentang Infant Feeding tapi dari segi regulasinya di Thailand. Aku kepengen bgt tau, soalnya aku gak pernah bergerak pada tataran policy, kan, aku anaknya grass root banget.
Terus akutuh nanya sm Dia “Eh kok di presentasi kamu ada nama Julie Smith. Did you work with her?” Julie Smith itu salah satu peneliti breastfeeding yang buanyaakkk bgt jurnalnya aku jadikan referensi or even citing her works. Jadi aku kaya kaget??? Ternyata Poy - si orang Thailand ini bilang “Dia PhD supervisorku. Dia ada disini kok, sini aku kenalin.”
I was???? Jujur sempet diem dulu beberap detik soalnya seneng bgt 😭 dan Poy ngenalin aku ke Julie. Terus aku beneran yg kaya langsung “OMG Julie, i really admire you and your works. I cite so many of your works 😭🥺” terus dia juga kaya apresiatif banget sama apa yang kupresentasikan, wei gue aja kadang ngerasa itu trash gara2 pas dinilai tuh sm dosenku nilainya cuman 69?!!!! Huhuhu
Terus karena mereka semua dari ANU aku bilang kl aku kenal Mbak Andini, dan sering nanya2 tentang riset menyusui ke beliau. And of course they know karena Julie, Poy dan Andini pernah riset bareng ternyata :”)
And you know what, Julie bilang “Ayok ikut aku, aku kenalin ke temen2 yang hadir dan concern dibidang infant feeding” dan berakhir kita makan siang bareng di satu round table bersama dengan another researcher???!!!!! Dan bahas tentang next proyek yang Julie suruh jadi topik PhD ku LOL 😂
Ohiya, terus aku juga bilang sm Julie kalau next week aku akan ke Canberra untuk mempresentasikan literature review-ku yang beneran kaya setengahnya adalah mensitasi karyanya julie 😭✨🙏 Julie excited banget dan minta untuk dikabarin detailnya dan juga minta aku untuk main ke kantornya dia.
Aduh, kaya ngerasa gak real aja 🥺 beneran duduk, ngobrol sama orang yang karya - tulisannya lo jadikan acuan2 dalam karya2 lo juga 🥺 dan gue belajar banget untuk jadi humble dan ngajak orang lain buat ada di circle kita, bukan excluding others just because others just start and I already pro.
Ini tuh kaya balik ke jaman dulu pas gue lagi keranjingan sama start-up and everything and you met someone-founder yang lo jadikan inspirasi dan benchmarking project gituu.
Dan karena semalam di fb tiba2 keluar foto gue 6 tahun lalu dpt seed funding buat proyek gue after gue pitching, it feels surreal. Kaya gue masih memperjuangkan isu kesehatan masyarakat, dengan topik yg berbeda namun berkelindan.
Di satu sisi sebenernya gue termotivasi banget buat NULIS. Karena tulisan adalah karya abadi walau gue udh meninggal. Tapi tulisan yg gue maksud adalah tulisan ilmiah dalam bahasa inggrsi yg bs dijadikan referensi.
Hopefully apa yang kita tuliskan - yg kebanyakan masih dalam bentuk modelling - beneran bs aplikatif and in the next time kalau ada real project ke masyarakat, modelling tsb bisa dijadikan acuan 😭🤲
Aduh jd mikir apa ya modelling atau riset yg bnr2 implikatif dan implementatif buat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat?
Hari ini juga mau meeting sm supervisorku untuk publish literature review yg kemarin udh aku buat. Bismillah bismillah semoha summer ini kepegang 🥺 semoga Allah mudahkan dan lancarkan aamiin yaa rabbal alamiinn
11 notes
·
View notes
Text
✨️ Semarang, 23 Oktober 2024
Alhamdulillah, hari ini adalah kesempatan baru buat aku. Aku akan melakukan yang terbaik, meski belum sepenuhnya siap. Hari ini, aku memberi izin untuk merasa tidak sempurna dan menikmati setiap langkah kecil. Aku akan berjalan pelan, dan itu tidak apa-apa. Hari ini aku siap untuk bertemu dengan hal-hal baik. Bismillahirrahmaniraahiim. Ya Allah mudahkan dan lancarkan segala urusanku hari ini. Ya Allah, izinkan aku hari ini untuk bisa memanfaatkan setiap waktu dan kesempatan yang Engkau berikan dengan baik.
8 notes
·
View notes