#kitajatim
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Jarak, waktu memisahkan raga kami. Berbulan-bulan terpisah. Beratus-ratus kilometer terpisah. Akhirnya ku melihatmu kembali.
Beberapa jam dengannya serasa beberapa tahun. Beberapa jam disuntik vitamin kehidupan. Ya, dia vitamin kehidupanku. Sehat kembali jiwa dan raga ini.
Hanya duduk di sebelahnya. Hanya menatapnya beberapa saat sebelum ia tersadar. Hanya memeluknya beberapa menit. Aku berada di surga cinta.
Terima kasih boleh mengenalmu lebih dekat. Terima kasih boleh belajar banyak darimu. Terima kasih boleh mengenal rasa dicintai. Terima kasih masih diberi kesempatan mengisi hatimu.
Sebuah kisah liburan lebaranku di tahun ke 25 hidup Gadis Jahe untuk @kitajatim
7 notes
·
View notes
Text
Kangen Mendol
Akhirnya keseharian balik lagi seperti biasanya ya. Gimana, masih sering kepikiran euforia Ramadhan dan Lebaran kemarin? Hehe
Momen lebaran bagi saya adalah momen yang paling menyenangkan. Utamanya karena bisa ngumpul lagi bareng keluarga besar. Tapi yang saya rasa paling menyenangkan adalah mendengarkan cerita-cerita baru dari saudara-saudara yang lama tak bertemu. Juga tentang cerita nostalgia masa kecil yang pasti gak pernah lupa buat diingat-ingat bareng saudara/sepupu seangkatan. Yang jelas, banyak sekali kebahagiaan di momen lebaran kemarin. Tapi lewat tulisan kali ini, saya ingin nyoba buat merangkum beberapa pelajaran yang bisa saya ambil sewaktu ber-lebar-an kemarin.
SILATURAHMI ITU PENTING
Hal yang paling penting dalam hidup bersaudara itu emang silaturahmi. Kata ebes (red: ayah) saya, “wes toh, pokok e sering-seringo mampir nang omahe dulur-dulur masio gak ono kepentingan opo-opo”. Yang artinya kurang lebih, udahlah, pokoknya sering-sering mampir ke rumah saudara-saudara meskipun gak ada kepentingan apa-apa. Dulu, saya gak menganggap hal itu penting. Tapi sekarang, itu PENTING BANGET.
Karena udah banyak banget cerita antar saudara semakin lama semakin gak kenal karena memang jarang ketemu. Akibatnya, sesama saudara sendiri malah gak tau permasalahan saudaranya apa. Padahal saudara seharusnya menjadi lingkaran yang paling dekat dengan kita dan bisa menjadi orang pertama yang selalu siap membantu dan membela kita. Takutnya kalo silaturahmi udah mulai jarang, bisa-bisa bukan hanya membuat kita jauh dengan saudara kita tapi juga anak cucu kita bisa saja gak kenal lagi siapa yang menjadi saudaranya, siapa pakdhe budhenya, om tantenya, sepupunya. Atau dalam istilah Jawa dikenal dengan sebutan “kepaten obor”. Sebuah kondisi ketika orang tua sudah meninggal, kita malah memutus tali silaturahmi dengan saudara-saudara yang lain. Jangan sampe. Sedih tau.
Makanya waktu lebaran kemarin, saya dan adik saya (farah dan maya) mikir, “apa ya yang sekiranya bisa bikin saudara-saudara betah di rumah dan punya oleh-oleh buat dibawa pulang kecuali galak gampil/angpao lebaran?”
Nah! Kebetulan karena ada papan photobooth yang nganggur di rumah, akhirnya kami sepakat kalo akhirnya bikin photobooth ala-ala. Sekalian memfasilitasi hasrat selfie dan merayakan lebaran pertama dengan hadirnya insta-stories. Dan kalimat yang terpilih buat saya tulis di papan photobooth adalah kalimat dari farah, Bahagia Dalam Balutan Persaudaraan.
Bentar, kenapa kok dibalut? Kayak luka aja pake dibalut.
Gini lo maksudnya. Dibalut kan tujuannya biar lebih dekat, lebih rapet. Biar jadi sedulur raket. Kalo ngomongin luka, kan ya wajar luka itu dibalut biar cepet sembuh. Begitupun dalam persaudaraan, kan? Hidup bersaudara bukan hanya berisi tentang bahagia senang gembira. Pasti ada satu masa yang isinya luka, sedih dan gontok-gontokan. Pasti toh? Nah makanya itu, momen lebaran itu waktunya membalut lagi persaudaraan yang renggang, yang sempet gak saling sapa, yang sempet saling ngerasani sana-sini biar makin dekat lagi dan makin punya arti lagi. Gitu, pinginnya.
Semoga kehidupan keluarga kita dan hubungan kita dengan pakde, bude, om, tante, sepupu, mas, mbak, cucu, cicit, semuanya selalu dijaga oleh-Nya ya. Aamiiin!
Hmm, jadi kangen mendol bikinan emes. Fyi ya, mendolnya emes itu jan kanelop! the best in town!
*akhirnya saya menemukan cara menghubungkan judul dengan kalimat terakhir tulisan ini*
teruntuk, @kitajatim.
______ Bandung, 160717 @dimazfakhr
6 notes
·
View notes
Text
Ramadhan Adalah Beberapa Patah Rindu
/1/
Pukul 3.00
Riuh teriakan para remaja membangunkan tidurku, pun lelapnya tidur rindu. Kusapa rerak memoar dan menapaki kesunyian. Kutemui pucat wajahmu di meja makan, lamat-lamat. Kumelahap menu sahur -sepiring peluk yang mulai dingin dan segelas isak, sambil kubercerita padamu. “Yah, kemarin kubeli baju lebaran warna putih seperti kain yang menyelimutimu dan rok dengan gambar bunga yang biasanya kuletakkan di atas tubuhmu”
/2/
Pukul 17.00
Ramadhan selalu menggerai keramaian bersama para penjual takjil yang saling berlomba memberi bonus; sebungkus kenangan kampung halaman atau sekotak rindu lezatnya masakan ibu, yang selalu menemani ketika beduk magrib menderam.
/3/
Pukul 19.00
Adzan bersautan memanggil. Ia ingin membantu melipur lara sang karpet mushola, yang sedang rindu dengan banyaknya jamaah tarawih yang menciumnya.
Batu, Mei 2017
cc: @kitajatim
22 notes
·
View notes
Text
Bagimu, Ramadhan itu apa?
Akhir-akhir ini suka muncul pikiran-pikiran tentang, “Duh nanti pagi sahur bisa bangun ga ya?”. “Terus terawehnya nanti gimana?”. “Duh ibuuuk, aku pengen pp.” Sungguh.
Ramadhan kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan kali ini aku tidak dirumah, meski nantinya juga akan pulang sesekali kerumah.
Aku ingat ibu pernah bilang, “udah, pokok e ngaji o, sholat tepat waktu, kurang-kurangin tuh, hape-nya. Nanti nek ngerasa kangen, itu berarti doa ibu lagi mampir”.
Aku bukan tidak siap, hanya belum siap, meski tiap puasaan Ramadhan juga dipikir-pikir gak pernah sekeluarga ngumpul, gitu, jarang. Paling ya, paling lama sehari tiga hari, abis itu, dirumah cuma ada aku dan ibuk atau mbak (kadang), selalu minus papa.
Maklum, dari kecil aku sekeluarga itu LDF (long distance family haha), Ayah dines di Malang, pulang seminggu sekali. Lalu sekitar pertengahan smp tahun 2012 an, kakak keduaku ikut ayah hijrah ke Malang. Kerja di bandara deket tempatnya Ayah. Disusul tahun 2014 an, kakak pertamaku menikah, punya rumah, sekarang sudah punya anak satu dan lucuuuu syekali! Terus nyisa aku dan ibuk, tahun kemarin 2016, aku resmi ngekos dan ninggalin ibuk, meski pulangnya juga seminggu sekali, tapi kangennya itulo, suka ga betah, ih!
Lalu ingat sebentar lagi Ramadhan, mbayangin yang harusnya jadi momen kumpul keluarga, jd harus misah-misah. Apalagi ibuk sendirian di rumah, ga mbayangin.
Jangan tanya kenapa, ibu ga ikut Ayah ke malang, meski disana tinggal di Rumah dines, tapi, ya, itu, kata ibuk, beliau uda nyaman di rumah. Selain deket sama kedua orang tuanya (re:kakek nenek), mungkin beliau udah cape pindah pindah rumah terus. hehe.
Dear Ramadhan, be comfy, be nice, be a month which is completely I miss when it ends. But don’t get too slow cause im gonna miss my family day, Lebaran!! :’)
Bagiku, Ramadhan tetap momen bareng keluarga, meski buka dan sahur di tempat yang berbeda. Bagiku, Ramadhan tetap akan mendekatkan yang jauh, lewat doa-doa yang selalu dirapalkan bersama diantara kening dan sajadah. Itu.
cc @kitajatim
7 notes
·
View notes
Text
Kenapa "Djangan Loepa" ?
“Djangan Loepa” yang diartikan sebagai kalimat perintah untuk tidak boleh melupa akan suatu hal yang amat penting dan berharga, juga untuk sesuatu yang harus benar-benar diingat agar mengerti yang tentang namanya kisah.
Berawal dari facebook baruku kesadaran diri lebih senang dengan hal yang ke-barat-barat-an, hingga melihat generasi cilik zaman millenial yang mulai bertingkah lagaknya lupa jika terlahir di negara yang berpancasila, juga budaya sendiri yang tergusur budaya adopsi; melahirkan sebuah gagasan yang santai, serius, dan semoga pasti bersama beberapa konco galau dari @kitajatim
Dari judul “Djangan Loepa” diharapkan mampu mengingatkan kami dan juga kita untuk kembali melirik yang namanya sejarah, tidak lupa dari mana kita berasal, bagaimana kehidupan nenek moyang, juga apa-apa yang perlu dipertahankan di tengah maraknya plagiat budaya luar. Semoga sesuatu yang cilik ini mampu menghasilkan hal yang lebih besar dari gambar mbak demi lovato di atas.
“Berubah modern untuk mengikuti zaman tidak berarti menghapus memori darimana kita dilahirkan”
COMING SOON~
siap menghantui mulai tanggal 24 April 2017. Nantikan kami di timeline kesayangan anda.
20 notes
·
View notes
Text
Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah salah satu bulan hijriah yang mana di bulan tersebut umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Saat bulan puasa ini diharapkan banyaknya amalan baik, dan berusaha untuk menghindari perbuatan buruk. Berpuasa akan menjaga hawa nafsu. Berpuasa juga dapat menyehatkan diri, selain itu melatih hidup sederhana dan bersyukur, serta peduli pada sesama.
Puasa ini menahan diri untuk tidak makan dari adzan subuh hingga adzan maghrib tiba. Untuk sahur lebih baik untuk tidak makan makanan yang berat karena itu dapat membuat kita cepat lapar dan lelah. Biasanya makanan yang sering dimasak adalah mie instan karena lebih praktis dan lebih nikmat. Namun mie dan nasi sebenarnya dapat mempercepat rasa lapar.
Saat maghrib, diwajibkan untuk membatalkan puasa. Mayoritas berbuka dengan makan dan minum yang manis, salah satunya dengan makan buah kurma dan minum es yang manis. Selain kurma beberapa juga ada yang menyajikan makanan manis lainnya seperti puding. Banyak menu yang dapat disajikan dengan kreatifitas masing-masing.
Ada kegiatan malam juga yang merupakan sunnah untuk dilaksanakan. Yaitu shalat tarawih. Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya’ dan kemudian dilanjutkan shalat witir.
Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Dan semoga kita semua mendapatkan keberkahan di bulan suci ini.
@kitajatim
3 notes
·
View notes
Text
Bagiku, Ramadhan itu...
Bulan dimana kita untuk menyucikan hati juga diri Bulan dimana kita harus selalu ingat indahnya berbagi Bulan dimana pahala mengalir deras Bulan dimana kita bisa menumpuk berbagai hal kebaikan
Ramadhan, kita bertemu kembali.. ternyata di dunia ini masih penuh dengan tanya, dan tak bisa kami ubah masih selalu diantara benar atau salah, tak terukur rasa. tapi kami percaya ramadhan, bahwa keluh kesah kami akan selalu didengar Oleh-Nya bahwa lemah kami akan selalu dikuatkan Oleh-Nya bahwa Do’a kami akan di kabulkan Oleh-Nya semua melalui Cara-Nya sejauh kami bersujud. Yaa Ramadhan, kami percaya.
Bulan ramadhan bulan penuh kisah Kisah indah para umat muslim di seluruh penjuru dunia Kisah para pencari pahala kisah dimana kita semakin dekat dengan sang pencipta.
Lalu, kalau Bagimu; Ramadhan Itu untuk Apa? (:
Writing Project untuk Ramadhan dari Sahabat @kitajatim
2 notes
·
View notes
Photo
Tenang. Aku menyukai segala bentuk ketenangan. Aku menginginkan apapun yang dapat menenangkan. Seperti halnya jauh dari keramaian. Ya, aku adalah seorang introvert yang lebih memilih duduk sendirian di dalam kamar dari pada menghabiskan waktu bersama banyak orang di luar sana.
Aku suka menuliskan banyak hal yang tidak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. “Kenapa? Tidak memiliki teman yang bisa kamu ajak cerita?” terkadang tidak semua hal bisa kamu bagikan dengan orang lain. Ada kalanya, menulis menjadi satu-satunya cara untuk menenangkan hati. Aku, adalah salah satu orang yang sangat takut melukai perasaan orang lain. Itu mengapa aku tidak berani dengan mudah membagikan kehidupanku pada orang lain. Karena halnya, tidak semua orang dapat sepaham dengan kita. Kadang kala yang menurut kita adalah yang terbaik namun pilihan yang salah bagi orang lain. Untuk itu, aku lebih memilih menuangkannya pada sebuah tulisan.
Aku suka mengabadikan sebuah kenangan dan membagikannya kepada orang lain. Untuk itu aku selalu menyimpannya pada sebuah ringkasan cerita visual bernama ‘Foto’. Banyak hal indah yang bisa aku simpan hanya dengan mengabadikannya lewat kamera. Aku suka bermain air dan melihat debur ombak diatas pasir, ya itu pantai. Ketenangan mana lagi yang lebih mendamaikan dari melihat indahnya warna langit dan pantai yang menyatu? Untuk itu, aku simpan kenangan tentang keindahan pantai pada secarik foto di dinding-dinding kamarku.
Aku suka melihat banyaknya tetasan air yang selalu jatuh bersamaan dari langit. Hujan namanya. Kedatangan dan kepergiannya selalu membawa kesan yang indah. Aku suka menghirup aromanya ketika iya sedang menderas. Aku juga suka melihat tumpukan warna pelangi yang ia ciptakan ketika akan pergi. Ketenangan mana lagi yang lebih romantis dari turunnya hujan? Dari hujan pula, aku tau bahwa tidak semua kepergian memunculkan luka.
Aku suka menyendiri di kamar bersama alunan musik ditemani latte favoritku. Dengan lampu redup dan juga aroma khas bunga-bunga kering di samping jendela kamarku. Duduk diatas jendela memandangi hiruk pikuk manusia yang sedang beraktivitas. Ah, ketenangan mana lagi yang lebih menghangatkan dari suasana ini? Alunan musik, lampu redup, dan nyamannya duduk dijendela adalah hal yang paling menghangatkan dari hangatnya pelukan.
Banyak kesenangan yang dimulai dari munculnya ketenangan. Banyak juga ketenangan yang memunculkan kesenangan. karena ketenangan apapun yang ada di dunia, adalah kesenangan yang selalu aku cari dan kerjakan.
Selamat menenangkan diri dan menikmati hobi dengan ketenangan @kitajatim
230 notes
·
View notes
Text
Februari yang Tidak Melulu Cecintaan
Februari baru saja berlalu menandakan hutang writing project untuk KITA Jatim edisi Februari 2017 harus segera dilunasi. Artikel ini akan ditulis oleh kolaborasi @dadotmukti, @abangkumis , dan @zulfinoor. Dengan model diskusi dan berisi komentar kami bertiga.
@dadotmukti : "Bila Tidak Ada Cinta di Februari", begitu tema ini dilontarkan langsung terbersit di benak saya adalah, kenapa februari diidentikkan dengan cinta? Bila memang Februari dianggap sebagai bulan cinta, siapa yang menganggapnya? Karena dia sendiri tidak menganggap spesial bulan Februari 2017 spesial karena tidak ada tanggal merah di dalamnya.
Salah satu sejarah populer tentang Hari Valentine berakar dari sejarah Santo Valentinus yang berani menikahkan seorang pria militer dengan seorang gadis. Karena pada saat itu pemerintahan Romawi melarang pria militer untuk menikah, maka Santo Valentinus pun dianggap dianggap sebagai pemberontak dan dihukum mati pada tanggal 14 Februari. Santo Valentinus dianggap sebagai "pejuang cinta". Pihak Gereja kemudian menetapkan hari kematiannya yaitu 14 Februari sebagai hari Valentine (hari kasih sayang) dan Santo Valentinus dijadikan seorang martir (Kelly, 1986, h. 46-58).
Sebelum dieksekusi mati, Santo Valentinus memberikan sebuah kartu kepada sipir penjara dan menyertakan kalimat "from your Valentine" sebagai ucapan selamat tinggal (Kelly, 1986, h. 59). Kalimat terakhir Valentinus ini kemudian menjadi cikal bakal budaya saling menukar kartu ucapan yang disertai kalimat "Be My Valentine" kepada pasangan pada saat peryaraan hari Valentine. Terlepas dari segala kontroversi yang mengiringi perayaan valentine di Indonesia, toh tetap saja ada golongan yang merayakannya dengan latar belakang keyakinan yang dianut.
Kembali ke topik bahasan, lantas apa jadinya bila tidak ada cinta di februari? Dikarenakan cinta memiliki beragam sudut pandang, maka dari pemaparan diatas sudut pandang yang akan diambil adalah cinta dari dua insan cinta. Bila tidak ada cinta di februari, kacau tatanan kehidupan. Karena seharusnya cinta hadir 24-7-365.
@abangkumis: Jika tidak ada cinta di februari, seharusnya kita tak perlu khawatir. Kenapa? Masih ada sebelas bulan lainnya yang bisa kau penuhi dengan cinta. Satu bulan tanpa cinta tidak lebih banyak dari sebelas bulan yang penuh cinta, bukan?
Jika tak ada cinta di februari, sejatinya kau tak perlu merasa biru. Hanya dua puluh delapan dari total tiga ratus enam puluh lima hari kau merasa tanpa cinta. Mengapa harus takut? Ratusan hari kau bisa penuhi dengan cinta.
Jika tak ada cinta di februari, mengapa harus tergesa - gesa mencari? Februari – februari yang berikutnya masih ada, dan akan selalu ada. februari yang saat ini tanpa cinta bukan berarti februari tanpa cinta selamanya.
Jika tak ada cinta di februari, sejatinya tak apa. Datang perginya tak perlu dipaksa, hanya perlu dirasa.
@zulfinoor: Jika tak ada cinta di Februari, apa yang kau risaukan? kawanku, ketahuilah bahwa cinta datang tak terduga, jika cinta hanya datang di Februari maka semua pasangan hanya akan menikah pada bulan tersebut.
sejatinya semua bulan itu baik, banyak perkataan yang menciptakan konstruksi bahwa Februari adalah bulannya cinta, saya sedikit kurang sreg dengan statement tersebut karena seperti yang saya utarakan sebelum ingatlah banyak kejutan yang akan hadir di bulan lain, satu tahun ada 12 bulan, berarti kesempatan untuk hadirnya cinta lebih besar.
bersyukurlah bahwa kau masih hidup, banyak hal yang harus dipikirkan selain cecintaan, coba renungkan, bila bulan Februari kau hanya terfokus memikirkan cinta dan cinta melulu, bisa jadi kau melewatkan kesempatan untuk mengembangkan dirimu.
CC: @kitajatim
9 notes
·
View notes
Text
Kisah Seorang Bibliophile
“Aku membayangkan bahwa surga itu merupakan sebuah perkampungan sederhana yang di tengahnya terdapat perpustakaan besar dan berisi buku-buku dari berbagai zaman dan bangsa.” - Josep Luis Borges
Jika boleh jujur, sebenarnya aku tidak ingin dilahirkan sebagai manusia yang biasa-biasa saja. Setiap orang tentunya berharap diturunkan ke dunia dengan bekal sebuah kemampuan istimewa yang hanya dimiliki oleh segelintir manusia di muka bumi. Sejak kecil aku ingin sekali mempunyai kekuatan super.
Apakah menjadi superhero laiknya Spiderman atau Superman? Kira-kira seperti itu, tetapi aku tak mau bila harus mengubah wujudku. Aku hanya ingin tetap menjadi manusia, hanya saja dilengkapi kemampuan lebih. Setelah memutar otak, memilih dan memilah akhirnya aku menemukan kekuatan seperti apa yang paling tepat. Aku ingin menjadi seorang indigo. Iya, seorang indigo!
Namun, sebagai indigo aku tak ingin memiliki kekuatan yang bisa melihat makhluk berbentuk astral ataupun segala macam hal tak kasatmata. Aku memilih menjadi seorang indigo yang mempunyai dua kemampuan, yaitu menerawang masa lalu dan masa depan. Itu saja, tidak lebih. Aku pernah mengajak seorang teman yang indigo untuk bermain sebentar ke sekolahku saat malam hari. Dia punya kemampuan yang aku idam-idamkan tersebut. Kalian tahu apa yang dia lakukan ketika sampai di depan pintu gerbang sekolah? Tiba-tiba saja temanku itu berjongkok lalu melakukan sikap penghormatan layaknya seorang prajurit yang bertemu rajanya. Dia bilang beratus-ratus tahun yang lalu bangunan ini adalah sebuah kerajaan besar yang memiliki ribuan bala tentara.
Luar biasa aku ingin seperti dia! Dengan kemampuan yang seperti itu aku bisa mengetahui perjalanan suatu hal dari masa ke masa. Ketika aku bisa menerawang jauh ke masa lalu maka setiap hal yang akan dilakukan pastilah didasari dengan rekam jejak yang jelas. Dari sanalah muncul kehati-hatian dalam bersikap maupun bertindak. Apakah Tuhan memberi kekuatan tersebut padaku hingga hari ini? Tidak. Bahkan untuk melihat hal-hal ghaib pun aku tidak bisa (dan tidak ingin tentunya).
Namun, apakah Tuhan tidak mendengar doaku? Tentu saja mendengar, sebab Tuhan Maha Mengetahui. Bahkan Tuhan terlampau baik. Bukan aku saja yang diberi kekuatan untuk menerawang jauh ke masa lalu ataupun masa depan, melainkan Dia juga memberikan kemampuan itu kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi. Kemampuan itu bernama membaca, sepaket dengan ratusan milyar buku yang diberikan.
Tahukah kamu apa yang paling menyenangkan dari pemberian Tuhan yang satu ini? Yaitu ketika membalik tulisan demi tulisan dalam buku yang ada di hadapan, merasakan sentuhan setiap kertas yang bergesakan dengan kulit dan mencium aroma yang keluar dari setiap lembaran halamannya ! Aku bahkan tak bisa menahan diri untuk membuka mata lebar-lebar untuk waktu yang lama hanya demi memandangi deretan buku klasik yang tak terhitung jumlahnya.
Aku selalu mengingat-ingat, bahkan membuat daftar buku-buku yang telah, akan dan belum dibaca. Setiap pergi ke sebuah perpustakaan atau toko buku, maka daftar buku-buku tadi seakan memutar untuk dimunculkan kembali di dalam kepalaku. Walaupun di beberapa sudut tempat tersedia fasilitas berupa mesin pencari otomatis untuk memudahkan seseorang dalam mencari buku, sekalipun aku tak pernah menggunakannya. Melakukan hal tersebut hanya akan merusak kesenanganku, sebab bagiku mencari buku yang diinginkan sama halnya dengan berburu harta karun. Dan, menemukan satu buku berharga setelah berputar-putar di antara ratusan tumpukan lembaran kertas lainnya adalah kemenangan.
Aku tak bisa tidak sepakat dengan ucapan Budiman Sudjatmiko. Dalam bukunya Anak-Anak Revolusi 2, ia pernah berujar bahwasanya,
“Berada di tengah-tengah setumpukan buku rasanya seperti berdiri di antara keriuhan pesta.”
Di dalam rumahku, pada salah satu ruangannya aku selalu memimpikan membangun sebuah perpustakaan besar. Pada sekeliling dindingnya akan terdapat puluhan lemari-lemari kaca yang berisi jutaan buku dari berbagai disiplin ilmu dan lintas generasi.
Lalu, di tengah ruangan aku akan menempatkan sebuah meja kerja dengan lampu yang bersinar kuning terang lengkap dengan daftar menu bertuliskan rujukan buku. Oiya, meja kerja tadi berukuran cukup panjang sehingga aku bisa menyediakan dua buah kursi dengan sandaran punggung yang empuk. Dengan begitu aku bisa mengajakmu duduk di dalam sana berlama-lama untuk menyelami buku kita masing-masing dan sesekali rehat sejenak sambil berdiskusi membicarakan apa saja bukan? Rasanya tidak jelek bila setiap hari kita bisa mengadakan pesta di dalam rumah dengan cuma-cuma.
Apakah kalian juga ingin merasakan hal yang sama, wahai kaum bibliophile di seluruh dunia? Terima kasih Tuhan, sekarang aku adalah seorang indigo berkemampuan melihat masa lalu dan masa depan, bersama dengan milyaran buku yang Engkau turunkan.
Surabaya, 9 Februari 2017
@menujusenja
Cc : @kitajatim
PS : Bibliophile berasal dari bahasa Inggris yang terdiri atas dua kata. Biblio yang berarti buku-buku dan phile yang berarti pecinta. Singkat kata, bibliophile adalah seorang pembaca, pecandu dan pengoleksi buku stadium empat.
36 notes
·
View notes
Text
Ngomongin Hobi
Setelah nulis
Hapus
Nulis
Hapus
nulis lagi
hapus lagi
nulis lagi,
akhirnya tulisan ini jadi.
Bicara tentang hobi, topik yang jamak buat orang banyak.
Tapi aku kebingungan. Beneran.
Kenapa? Karena susah jelasinnya.
Kok susah. Harusnya kan mudah?
Karena hobi ini terlalu bervariasi.
Aku suka makan. Kerjaannya nguyah gak karuan, dari pagi sampe malam. Tapi kasian, berat badan tetap konstan. (ibuuukkk, aku ingin gemuuukkk!!)
Suka juga jalan – jalan. Apalagi berpetualang, coba – coba kegiatan menantang. Tenggelam di alam itu benar – benar jadi idaman.
Aku jatuh cinta sama semesta, karena warnanya tak pernah sirna. Makanya selalu suka kemana – mana.
Aku juga suka menulis, alih – alih biar pikiran makin kritis. Kadang – kadang puitis, kadang – kadang sinis. Kombinasi yang manis antara otak analitis dan batin yang kronis. semakin dibagi pada orang, semakin isinya gak berkurang.
Menakjubkan, bukan?
Suka membaca juga, biar isi kepala tetap terjaga. Aku paling takut ke toko buku, karena habis dari situ dompet pasti menggerutu. Bagiku, aroma buku baru itu mirip candu, makanya aku sering sakaw kalau ke situ.
Koleksiku gak terlalu banyak, baru sebatas empat rak.
Itupun sudah sesak.
Semuanya kujaga, karena besok – besok mau bikin taman baca untuk anak – anak di kampung halaman. Ini mimpi besar, karena aku pingin anak – anak di sana kelak jadi orang besar.
Jadi orang besar, kudu pintar. Orang pintar mesti banyak baca, biar pengetahuannya lebar.
Aku juga suka nonton, dan suka banget film –film yang gak monoton. Biografi, Sci-Fi, Fantasi, histori, juga suka drama korea. Tapi bukan yang ecek – ecek, bukan yang bikin eneg. Aku suka cerita yang bermakna, cerita yang masuk akal bukan yang abal – abal. Itu kenapa aku paling banyak nonton drama medical.
Etdah, hobi apa lagi?
Kalau ngupil, kentut, tidur, ngelindur juga masuk hitungan hobi, bolehkah aku tulis di sini?
Ah, tapi nanti kepanjangan, sudah cukup sekian.
Surabaya, 10 Februari 2017
Ditulis dalam rangka Writing Project bersama @kitajatim
28 notes
·
View notes
Photo
Tak terasa, sebuah tahun telah berlalu. Tahun lalu masih bisa merasakan canda tawa berbuka puasa bersama teman-teman kuliah di Surabaya. Tak disangka itu momen terakhir di Surabaya, he.. he.. he... Sejak tahun 2010 selalu ada rutinitas seru dengan teman-teman di bulan Ramadhan, meskipun tidak ikut merayakan. Hanya ikut merasakan keseruan bercanda tawa dengan mereka. Ikut berbuka puasa merupakan momen penting di keseharianku. Jadi bisa menghargai mereka yang sedang berpuasa. Ikut merasakan kelegaan mereka ketika melepas lapar dan haus setelah suara Adzan terdengar. Di bulan Ramadhan, meski tidak ikut berpuasa, aku menjaga diri untuk tidak makan dan minum di tempat umum. Sebisanya hanya makan dan minum di tempat yang hanya ada aku sendirian atau makan dan minum di rumah. Ya ku pikir sebenarnya tidak ada efek serius. Hanya ingin bertoleransi terhadap orang-orang di sekitarku yang sedang berpuasa. Membuat diri ini jadi tahu rasa menghargai. Banyak kenangan di Bulan Ramadhan. Di tahun ini bisa dipastikan akan mempunyai momen yang sangat spesial di bulan Ramadhan karena masih berkelana di tanah orang. Sebuah Writing Project untuk @kitajatim :D
2 notes
·
View notes
Text
Sebuah obrolan penghabis waktu
D : Halo rek! Yokpo yokpo.. ada cerita menarik gak hari ini? Kalo dari wajah" kalian se kayakny pasti ada. Ehehe
F : Banyak, ngerti ga sih, tadi se gerbong krl isinya couple an semua, Entah dari yang smp unyu-unyu gitu ampe yang uda bangkotan juga. Ngerti kan rasanya?
A : Podo mas! Ngarep kosku berjejer motor2 para lelaki ngapeli ciwi2 kosku. Yang jelas aku nggak termasuk -__-
D : Terus kenapa?
T : biasa aja.. haha sudah biasa hidup sendiri dengan status single. (nb: single bukan jomblo)
A : Ya soale mereka2 itu melakukannya bukan cuma malam minggu kali ini ae. Tapi tiap malam minggu -__-
F : Bukan masalah single apa couple sih, cenderung ke polusi buat mata aja :p (lagi membela diri)
D : Nah poin menarik tuh mbak tin. Beda single & jomblo. Gimana nih mbak maksudnya?
T : Yah, contohnya aja nih ya, kita liat dari bulan februari yang katanya bulan penuh cinta, trus tetiba di bulan itu cinta ditiadakan, bakal beda reaksinya antara jomblo dan single. Kalo single kan memang sdh komitmen utk nggak mencari couple. Kalo jomblo, statusnya sedang mencari couple tp blm nemu.. belom dapet yang dicari atau sedang mengincar tapi belom berhasil (dalam proses).
D : Jadi, apa bisa dibilang kalo ‘Single’, gak peduli masalah cinta/pasangan. Lah kao ‘Jomblo’, selalu mikirin masalah cinta/pasangan. Apa bisa kayak gitu?
T : Iyap betul..
D : Single berarti terlalu mencintai diri sendiri dong kalo gitu? tapi se-single"nya seseorang, pada akhirnya dia akan jatuh cinta dan menetapkan pilihan, bukan?
T : hmm..lebih ke ‘tujuan hidupnya saat ini untuk beberapa tahun kedepan, bukan buat cari pasangan’ . lebih yang begitu sih dim.
A : Hmm kalo menurut yang biasa aku liat di meme-meme. Jomblo itu lebih ke orang yang nguenes banget akan kesendiriannya. Kalo single lebih ke yang mikir2 positif aja gitu dengan dia yang sendiri. Bukan berarti ga peduli sama cecintaan sik kayaknya.
D : Fah, gimana menurutmu? Sebagai yg mengaku single & jomblo sekaligus.
F : Kalo saya sih gini man teman, karena pasangan itu erat kaitannya dengan takdir jadi saya cenderung masuk kedalam dua tipe diatas. Ya saya kadang merasa enjoy dengan kesendirian saya namun kadang pengen juga untuk berpasangan. Misal kalo lagi dalam mode yang dikatakan jomblo, mau sekeras apapun nyari kalo belom jatahnya dapet ya kalian bakal tetep single.
T : Kalau posisinya sedang nyaman dengan kesibukan di komunitas dan punya posisi yg penting di komunitas itu (statusnya sambil kuliah dgn tugas2 yg banyak) nah kan punya tanggung jawab besar.. jadi orang tersebut sudah berkomitmen untuk fokus di kuliah dan komunitas.. waktunya (24 jam) habis untuk dua hal itu.. lalu ketika bertemu dgn seseorang yg menarik, jd agak ragu krn nggak yakin bisa sediakan waktu utk pasangan.
D : That’s why dia memilih menjadi single?
T : Iyaa.. itu salah satu contoh kasusnya menjadi single.
D : Masalahnya, gregetan gak sih kalo banyak orang yg ngeluh terus setiap hari karena dia jomblo? Kayak semacam hidupnya gak tenang kalo jomblo..
A : Aku sih sebagai seseorang yang berstatus ‘sendiri’ agak greget mas. Soale aku masi belum menemukan apa yang salah dengan kesendirian. Dan mereka meng-hebring-kan hal itu. Haha
T : Nah, itu sering ditanyakan orang-orang single, yik. Tinggal kuat-kuatan yang menjalani single.
D : Susah ya emang. Ketika kita udah gak terlalu mikirin cinta, karena kita yakin kalo cinta bakal datang ketika kita memang benar-benar membutuhkannya. Terus kita hidup di lingkungan yang selalu heboh dan ribet masalah cinta. Semacam kalo gak punya pasangan, kehidupan mereka gak berjalan lancar gitu.
————————-
Tiktok tiktok tiktooook….. tiba-tiba ada mas mas bakso lewat. Fokus kita terpecah. Akhirnya obrolan pun sementara harus ngalah dulu dengan aroma bakso yang mengawe-awe…
————————-
F : *sambil ngunyah pentol* Nah, kita balik lagi ke contohnya mbak Tin ya. Kalo menurut kalian sendiri nih ya, kalo misalnya di bulan februari ini ga ada yang namanya cecintaan gimana?
A : Kalo buat orang kayak aku mah bakal biasa2 aja kalo ga ada cecintaan dibulan ini. Toh podo ae ambek bulan2 sebelum dan sesudahnya. haha
D : Tapi coba mikir, kalo bulan februari ini, gak ada acara “mengagung-agungkan” cinta, kasian yg jual coklat sama bunga. Omsetnya gk bisa naik. Ehehe
A : Bener juga, haha. Diskon coklat besar2an ga bakal ada.
T : Kalau di percintaan sih nggak bisa bayangin, itu sesuatu yg aneh kalau nggak ada cecintaan.. seharusnya setiap bulan (setiap hari) selalu ada cecintaan.. nggak tergantung bulannya bulan apa. Kalo nggak ada, berarti sedang ada masalah..
F : Berarti banyak hal yang bakal berimbas pada bulan februari. Mungkin orang yang baru mengalami patah hati punya impian yang sama dengan pikiran ku tadi ? :D
D : Kalo orang yg patah hati di bulan februari. Pasti kayakny bakal gak peduli apa itu cinta.
A : Kalau ga ada cecintaan di bulan februari ini, cowok-cowok bakal ngenes. Soale yang aku liat di tipi2, kalo bulan februari atau bulan merayakan cecintaan ini, para cowok-cowok bakal terbebas gitu. Kok bisa? Soalnya kalo di bulan cecintaan ini, kalo si cewe lagi ngambek ato ancang2 mau ngajak berantem si cowo bisa bilang ‘kan ini bulan penuh cinta, yang. Masa kita beranteman. Jangan dulu lah yaa . Kalo bulan lain mah gabisaa. haha
F : Itu di dunia nyata sih ya. Tapi masih ga sih heboh dunia begituan di medsos? Soalnya aku hidup di lingkaran medsos yang lumayan aman, which is mereka udah ga terlalu peduli ama cecintaan di februari?
T : Kayaknya tergantung usia dan karakter orangnya yaa.. kalo sudah masuk usia dewasa, sudah nggak perhatikan hal2 seperti itu.
D : Faktor usia dan lingkaran kita juga emang pengaruh. Semasa SMA/kuliah awal-awal pasti di medsos/nyata pun rame ribet mbahas cinta kan? Waktu udah usia makin bertambah, otomatis lingkaran kita juga berubah pemikirannya.
A : Iya sih ya. Makin kesini yang ngebahas begituan udah makin sedikit. Ada pun juga sudut pandangnya udah beda.
F : Maksudnya beda?
A : Kalo dulu pas jaman SMP-SMA, temen-temen di sekitarku masih yang heboh banget soal cecintaan terutama pacar berpacaran yang lebay bin ajaib alaynya. Tapi pas udah kuliah dan masuk semester2 akhir gini, mereka juga masih sih ngomongin cecintaan. Tapi udah yang menjurus ke jejodohan yang literally jodoh. Yang buat seumur hidup. Soalnya kebutuhannya wes bedo ae kali ya.
D : Nah, masalah jejodohannya mereka heboh juga gak? Kan ada tuh, orang yg kerjaannya juga meratapi teruus kapan dipertemukan dengan jodohnya. Meratapi aja. Tapi gak usaha. Ada. Banyak.
A : IYA. Apalagi kalo wes liat orang-orang nikah muda. Ditambah urusan kuliah. Semakin aja pengen ketemu jodoh.
D : Tapi intinya masih sama kan berarti? Bedanya, dulu ribet masalah cinta karena pengen dianggap punya pacar. Untuk status. Sekarang, heboh masalah jodoh yg gak ketemu-ketemu. Karena masalah ditanya ‘kapan nikah?’ terus.
T : Teman-teman pada udah nikah semua, jadi merasa ketinggalan. Perubahan waktu, perubahan trending topic, perubahan tuntutan hidup. udah lulus, udah kerja, kurang jodoh.
————————-
Seketika suasana hening. Bukan karena masing-masing memikirkan tentang jodohnya siapa. Tapi karena mereka melihat dengan tatapan kosong ke arah mangkok baksonya masing-masing. “Lorek, kok wes entek baksoku. Ate imbuh tapi duitku gak ono. Padahal sek luwe pol”, kata salah satu dari mereka di dalam hati. Akhirnya mereka memberikan kalimat penutup untuk obrolan pengantar makan bakso hari ini,
————————-
F : Berarti seakan-akan segala hal mulai terbentur pada gagasan yang dibuat oleh lingkungan sekitar kita. Sekarang pilihannya mau ikut, atau mencoba melawan arus?
T : Tak bisa tak ada cinta di februari dan bulan-bulan lainnya.. Manusia butuh cinta, apapun alasannya, apapun keadaan kehidupannya, kesehariannya..
D : Ya, cinta dalam keseharian pasti gak bisa hilang. Tapi terlalu memikirkan cinta dalam konteks pasangan/jodoh yg tak kunjung datang, aku pikir sih malah menyusahkan diri sendiri.
A : Iya, bener. Tinggal kita butuh cinta dari sudut pandang mana gitu ya? Terus juga tinggal begimana kita menanggapi kebutuhan akan cinta itu. Mau dengan bijaksana atau dengan menyusahkan diri itu tadi
Tulisan ini benar-benar diambil dari chat antara @artamawinular @ayisafarillah @gadisjahe. Hanya diedit sedikit-sedikit masalah singkatan-singkatannya aja kok. Jadi, emang bener-bener tinggal copas untuk keperluan WP @kitajatim. Maafkan juga telat sehari ya paklik bulik! Haum!
33 notes
·
View notes
Text
Tak Ada Cinta?
Purnama pertama sejak dia pergi. Dingin mengusik dan dersik berbisik. Hati ini masih berat mengingat punggungnya yang semakin menjauh kala itu. Ku memenjamkan mata, gelap. Hingga akhirnya angin membawaku pada lorong remang-remang yang senyap, dan aku mendengar samar-samar suara percakapan dari ujung lorong sana.
A : Ada yang retak di sini; sebuah cinta yang dulu ia banggakan.
B : Itu salahnya sendiri karena telah memberikan hati dengan penuh tanpa berhati-hati.
A : Lalu aku bisa apa? Ia tiba-tiba hadir dengan segala pesona nya; mimik seriusnya, pemikirannya yang dewasa, dan tingkah absurd-nya.
B : Mencintai itu menggunakan akal, ketika kau tidak dianggap di dalam pikiran juga hatinya, lalu untuk apa kau tetap bertahan?
A : Aku tak bisa mengendalikan cinta yang tumbuh di dalam diriku. Tak bolehkah memperjuangkan rasa ini? Sedikit saja. Bukankah cinta harus diperjuangkan? Entah nanti dibalas atau tidak, setidaknya dia tahu aku sudah berusaha.
B : Namun yang harus kau tahu, kau juga butuh dihargai. Ketika bertahan hanya menyakiti diri sendiri saja, lalu untuk apa kau masih mau berjuang?
A : Lalu menurutmu, aku harus berhenti mengalirkan rasa ini? Sejujurnya aku mulai lelah berjuang sendiri. Tapi jika aku berhenti bagaimana bila aku tak pernah merasakan keindahan cinta?
B : Keindahan cinta? Oh ku mohon, cinta tak selalu indah. Berhentilah bertingkah bodoh hanya karena cinta. Hidup tak selalu soal cinta. Keindahan dan kebahagiaan hidup tak melulu karena cinta.
A : Aku hanya takut ketika aku menyerah dengan cinta ini, kebahagiaanpun ikut pergi. Bagaimana jika tidak ada cinta di bulan ini?
B : Sesungguhnya tak ada yang benar-benar tanpa cinta di dunia. Bukankah di setiap napas ada butir-butir cinta dari Tuhan?
A : Aku tahu, tapi bukan itu maksudku. Cinta dari dia, seseorang yang mencuriku. Bagaimana jika tanpa cinta yang seperti itu?
B : Bah, tidak bisakah kau menunggu ketetapan Tuhan, seperti pelangi yang sabar menunggu gilirannya untuk muncul setelah hujan berhenti. Mungkin belum saatnya kau untuk menerima balasan cinta darinya. Lagi pula kau telah menerima banyak cinta dari orang-orang di sekitarmu, kau hanya perlu membuka sedikit dirimu sendiri untuk bisa melihat cinta dari mereka.
A : Hmm..benar. Aku harap aku bisa merasakannya. Aku ingin kembali melangkah ringan tanpa harus menunggu balasan cinta dari orang yang tak pernah menganggapku. Tapi menghilangkan cinta ini sungguh tak mudah. Cinta ini terlalu kuat. Rasanya berat melepasnya begitu saja.
B : Tidak perlu melepaskan cinta dengan terburu-buru, karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan pernah berjalan dengan baik. Pelan-pelan saja. Cinta membutuhkan proses, sama halnya dengan merelakan dan melupakan. Biar waktu yang menuntunmu untuk melepaskannya.
A : Baiklah. Aku akan mulai dengan merelakan. Dengan begitu akan sedikit lebih mudah untuk melupakan. Aku akan membuka diriku sendiri, ku coba memahami orang lain dan diriku sendiri. Agar aku mampu merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tulus tanpa pamrih.
B : Langkah yang tepat. Hidup tak bisa sepenuhnya tanpa cinta. Jika tanpa cinta bukankah dunia akan penuh dengan kebencian? Mungkin akan banyak luka, dendam dan kemarahan di dunia ini. Hanya saja banyak manusia yang menganggap bahwa cinta yang ditimbulkan karena ketertarikan lawan jenis lebih penting sehingga tak menyadari adanya cinta yang dia dapat dari orang-orang di sekitarnya; orang tua, saudara, keluarga, sahabat, teman bahkan dari Tuhan. Cinta dari Tuhan lebih luar biasa jika saja manusia mau bersyukur sedikit saja. Dan seharusnya cinta dimulai dengan mencintai diri sendiri terlebih dahulu.
A : Itu benar. Aku tak bisa sepenuhnya tak diisi oleh cinta. Aku akan mati karena kebencian dan amarah jika cinta benar-benar tak ada dan kau mungkin akan hancur. Hal-hal negatif akan memenuhi kita.
Catatan : A = Perasaan B = Logika
Ditulis oleh : @rekatakusuma @roushonism @haisonya Untuk memenuhi Writing Project @kitajatim.
223 notes
·
View notes
Text
HOBI
Kalo ada yang tanya hobimu apa za? Jawaban paling simple yang biasa kukasih adalah nonton film dan dengerin musik Nyatanya.. Hobiku ini suka absurd Aku sendiri bingung apa hobiku yang sesungguhnya (hala preketek) Ya tau lah abege galau menuju dewasa yang makin gak jelas (yang gagal mupon dari dia yang bukan mantan) Yang pasti dua hal di atas itu adalah beneran hobiku yang paling terlihat jelas Ada tugas apa enggak kalo aku habis download dramkor kesukaan aku pasti langsung kutonton, bodo amat tugas bisa nunggu, dramkor yang gak bisa nunggu. Aku pecinta dramkor garis keras, tapi yang aku suka aja, biasanya yang ceritanya oke kalo gak ya banyak cogannya haha. Selain itu aku juga suka film luar, ini juga lagi nungguin Fifty Shade of Darker kok bhahak. Dan aku suka banget dengerin musik, ya itu semacam temen di kala baper, capek, males, bad mood, suntuk, sepi, pokoknya dia yang selalu ada buat aku yang jombs banget ini (derita loe gagal move on mulu 😥). Selain itu ada lainnya hobi absurd abege galau menuju dewasa: 1. Hobi baper 2. Hobi nginget dia yang bukan mantan 3. Hobi nyanyi (ini konsumsi pribadi aja, masih kagak berani duet ama abang idola @menujusenja) 4. Hobi nulis puisi (katanya tapi ini lagi gak akur ama puisi) 5. Hobi baca (ehem walaupun dulu gak suka baca) 6. Hobi jalan-jalan 7. Hobi poto-poto 8. Hobi makan-makan (ini alasan belum waktunya kurus) Apalagi ya.. Udah itu aja Dari warga @kitajatim Untuk @kitajatim yang lebih selaww :))
11 notes
·
View notes
Photo
“sebaik-baiknya waktu adalah waktu yang digunakan untuk menikmati hidup”
siapa yang tidak suka menikmati pemandangan pagi di gunung dan danau yang tenang? pasti sangat sejuk di mata. Entah dengan siapa kamu menikmatinya, semua akan terasa indah. Hobiku setelah beberapa tahun yang lalu, melancong sendirian atau sama teman yang penting semua keturutan camping, tidur di tenda, berasal matras, beratap langit. eh sebentar, ini antara menikmati hidup sama terlalu gabut beda tipis :) sepertinya aku terlalu gabut. Hobi yang tidak berfaedah sama sekali.
Hujan? Air? paling gak bisa menahan diri untuk tidak bermain dengan air, entah itu air kolam renang, air hujan, air terjun, sampai air dalam gelas juga demen banget di mainin :) ketika hujan, badan ini terpanggil untuk ikut menari bersama ribuan rintik hujan yang jatuh. Bisa membuat lupa usia, lupa tempat, lupa waktu kalau sudah main hujan.
Lagit malam, langit siang, langit senja, langit penuh bintang, langit penuh kapas putih. semua senang aku pandangi, memandangi langit sambil diam dan merenung akan membuat tyas diam dan lupa waktu. Ketika kita memandang langit dengan jeli, sadarkah kita bahwa kita ini teramat kecil? kita hanya secuil manusia yang beradda di bumi. mau bagaimanapun wujud langit aku sangat suka memandangi. memotret keadaan langit yang berubah, selau tidak pernah sama walau waktu yang ada selalu sama.
dan terakhir hobi yang berfaedah yaitu hobi yang di bayar, sudah kita melakukan dengan senang hati, eh dapat pemasukan walau tak seberapa besar nominalmnya. Hobi yang sampai saat ini masih belum terlalu fokus tapi menjadi selingan kalau lagi ada waktu luang. mengerjakan vector :) ya begitulah hobi random anak super gabut di jatim yang sebentar lagi entah bisa menikmati kegabutan atau akan memiliki kesibukan hingga lupa caranya gabut, seenggaknya aku sudah pernah menikmati gabut untuk kegiatan yang lebih berfaedah. Selamat menikmati hidup :)
lalu bagaimana dengan kalian @kitajatim ?
12 notes
·
View notes