#WPKITAJATIm
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bagimu, Ramadhan itu apa?
Akhir-akhir ini suka muncul pikiran-pikiran tentang, “Duh nanti pagi sahur bisa bangun ga ya?”. “Terus terawehnya nanti gimana?”. “Duh ibuuuk, aku pengen pp.” Sungguh.
Ramadhan kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan kali ini aku tidak dirumah, meski nantinya juga akan pulang sesekali kerumah.
Aku ingat ibu pernah bilang, “udah, pokok e ngaji o, sholat tepat waktu, kurang-kurangin tuh, hape-nya. Nanti nek ngerasa kangen, itu berarti doa ibu lagi mampir”.
Aku bukan tidak siap, hanya belum siap, meski tiap puasaan Ramadhan juga dipikir-pikir gak pernah sekeluarga ngumpul, gitu, jarang. Paling ya, paling lama sehari tiga hari, abis itu, dirumah cuma ada aku dan ibuk atau mbak (kadang), selalu minus papa.
Maklum, dari kecil aku sekeluarga itu LDF (long distance family haha), Ayah dines di Malang, pulang seminggu sekali. Lalu sekitar pertengahan smp tahun 2012 an, kakak keduaku ikut ayah hijrah ke Malang. Kerja di bandara deket tempatnya Ayah. Disusul tahun 2014 an, kakak pertamaku menikah, punya rumah, sekarang sudah punya anak satu dan lucuuuu syekali! Terus nyisa aku dan ibuk, tahun kemarin 2016, aku resmi ngekos dan ninggalin ibuk, meski pulangnya juga seminggu sekali, tapi kangennya itulo, suka ga betah, ih!
Lalu ingat sebentar lagi Ramadhan, mbayangin yang harusnya jadi momen kumpul keluarga, jd harus misah-misah. Apalagi ibuk sendirian di rumah, ga mbayangin.
Jangan tanya kenapa, ibu ga ikut Ayah ke malang, meski disana tinggal di Rumah dines, tapi, ya, itu, kata ibuk, beliau uda nyaman di rumah. Selain deket sama kedua orang tuanya (re:kakek nenek), mungkin beliau udah cape pindah pindah rumah terus. hehe.
Dear Ramadhan, be comfy, be nice, be a month which is completely I miss when it ends. But don’t get too slow cause im gonna miss my family day, Lebaran!! :’)
Bagiku, Ramadhan tetap momen bareng keluarga, meski buka dan sahur di tempat yang berbeda. Bagiku, Ramadhan tetap akan mendekatkan yang jauh, lewat doa-doa yang selalu dirapalkan bersama diantara kening dan sajadah. Itu.
cc @kitajatim
7 notes
·
View notes
Text
Tak Ada Cinta?
Purnama pertama sejak dia pergi. Dingin mengusik dan dersik berbisik. Hati ini masih berat mengingat punggungnya yang semakin menjauh kala itu. Ku memenjamkan mata, gelap. Hingga akhirnya angin membawaku pada lorong remang-remang yang senyap, dan aku mendengar samar-samar suara percakapan dari ujung lorong sana.
A : Ada yang retak di sini; sebuah cinta yang dulu ia banggakan.
B : Itu salahnya sendiri karena telah memberikan hati dengan penuh tanpa berhati-hati.
A : Lalu aku bisa apa? Ia tiba-tiba hadir dengan segala pesona nya; mimik seriusnya, pemikirannya yang dewasa, dan tingkah absurd-nya.
B : Mencintai itu menggunakan akal, ketika kau tidak dianggap di dalam pikiran juga hatinya, lalu untuk apa kau tetap bertahan?
A : Aku tak bisa mengendalikan cinta yang tumbuh di dalam diriku. Tak bolehkah memperjuangkan rasa ini? Sedikit saja. Bukankah cinta harus diperjuangkan? Entah nanti dibalas atau tidak, setidaknya dia tahu aku sudah berusaha.
B : Namun yang harus kau tahu, kau juga butuh dihargai. Ketika bertahan hanya menyakiti diri sendiri saja, lalu untuk apa kau masih mau berjuang?
A : Lalu menurutmu, aku harus berhenti mengalirkan rasa ini? Sejujurnya aku mulai lelah berjuang sendiri. Tapi jika aku berhenti bagaimana bila aku tak pernah merasakan keindahan cinta?
B : Keindahan cinta? Oh ku mohon, cinta tak selalu indah. Berhentilah bertingkah bodoh hanya karena cinta. Hidup tak selalu soal cinta. Keindahan dan kebahagiaan hidup tak melulu karena cinta.
A : Aku hanya takut ketika aku menyerah dengan cinta ini, kebahagiaanpun ikut pergi. Bagaimana jika tidak ada cinta di bulan ini?
B : Sesungguhnya tak ada yang benar-benar tanpa cinta di dunia. Bukankah di setiap napas ada butir-butir cinta dari Tuhan?
A : Aku tahu, tapi bukan itu maksudku. Cinta dari dia, seseorang yang mencuriku. Bagaimana jika tanpa cinta yang seperti itu?
B : Bah, tidak bisakah kau menunggu ketetapan Tuhan, seperti pelangi yang sabar menunggu gilirannya untuk muncul setelah hujan berhenti. Mungkin belum saatnya kau untuk menerima balasan cinta darinya. Lagi pula kau telah menerima banyak cinta dari orang-orang di sekitarmu, kau hanya perlu membuka sedikit dirimu sendiri untuk bisa melihat cinta dari mereka.
A : Hmm..benar. Aku harap aku bisa merasakannya. Aku ingin kembali melangkah ringan tanpa harus menunggu balasan cinta dari orang yang tak pernah menganggapku. Tapi menghilangkan cinta ini sungguh tak mudah. Cinta ini terlalu kuat. Rasanya berat melepasnya begitu saja.
B : Tidak perlu melepaskan cinta dengan terburu-buru, karena sesuatu yang dipaksakan tidak akan pernah berjalan dengan baik. Pelan-pelan saja. Cinta membutuhkan proses, sama halnya dengan merelakan dan melupakan. Biar waktu yang menuntunmu untuk melepaskannya.
A : Baiklah. Aku akan mulai dengan merelakan. Dengan begitu akan sedikit lebih mudah untuk melupakan. Aku akan membuka diriku sendiri, ku coba memahami orang lain dan diriku sendiri. Agar aku mampu merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tulus tanpa pamrih.
B : Langkah yang tepat. Hidup tak bisa sepenuhnya tanpa cinta. Jika tanpa cinta bukankah dunia akan penuh dengan kebencian? Mungkin akan banyak luka, dendam dan kemarahan di dunia ini. Hanya saja banyak manusia yang menganggap bahwa cinta yang ditimbulkan karena ketertarikan lawan jenis lebih penting sehingga tak menyadari adanya cinta yang dia dapat dari orang-orang di sekitarnya; orang tua, saudara, keluarga, sahabat, teman bahkan dari Tuhan. Cinta dari Tuhan lebih luar biasa jika saja manusia mau bersyukur sedikit saja. Dan seharusnya cinta dimulai dengan mencintai diri sendiri terlebih dahulu.
A : Itu benar. Aku tak bisa sepenuhnya tak diisi oleh cinta. Aku akan mati karena kebencian dan amarah jika cinta benar-benar tak ada dan kau mungkin akan hancur. Hal-hal negatif akan memenuhi kita.
Catatan : A = Perasaan B = Logika
Ditulis oleh : @rekatakusuma @roushonism @haisonya Untuk memenuhi Writing Project @kitajatim.
223 notes
·
View notes
Text
Sebuah obrolan penghabis waktu
D : Halo rek! Yokpo yokpo.. ada cerita menarik gak hari ini? Kalo dari wajah" kalian se kayakny pasti ada. Ehehe
F : Banyak, ngerti ga sih, tadi se gerbong krl isinya couple an semua, Entah dari yang smp unyu-unyu gitu ampe yang uda bangkotan juga. Ngerti kan rasanya?
A : Podo mas! Ngarep kosku berjejer motor2 para lelaki ngapeli ciwi2 kosku. Yang jelas aku nggak termasuk -__-
D : Terus kenapa?
T : biasa aja.. haha sudah biasa hidup sendiri dengan status single. (nb: single bukan jomblo)
A : Ya soale mereka2 itu melakukannya bukan cuma malam minggu kali ini ae. Tapi tiap malam minggu -__-
F : Bukan masalah single apa couple sih, cenderung ke polusi buat mata aja :p (lagi membela diri)
D : Nah poin menarik tuh mbak tin. Beda single & jomblo. Gimana nih mbak maksudnya?
T : Yah, contohnya aja nih ya, kita liat dari bulan februari yang katanya bulan penuh cinta, trus tetiba di bulan itu cinta ditiadakan, bakal beda reaksinya antara jomblo dan single. Kalo single kan memang sdh komitmen utk nggak mencari couple. Kalo jomblo, statusnya sedang mencari couple tp blm nemu.. belom dapet yang dicari atau sedang mengincar tapi belom berhasil (dalam proses).
D : Jadi, apa bisa dibilang kalo ‘Single’, gak peduli masalah cinta/pasangan. Lah kao ‘Jomblo’, selalu mikirin masalah cinta/pasangan. Apa bisa kayak gitu?
T : Iyap betul..
D : Single berarti terlalu mencintai diri sendiri dong kalo gitu? tapi se-single"nya seseorang, pada akhirnya dia akan jatuh cinta dan menetapkan pilihan, bukan?
T : hmm..lebih ke ‘tujuan hidupnya saat ini untuk beberapa tahun kedepan, bukan buat cari pasangan’ . lebih yang begitu sih dim.
A : Hmm kalo menurut yang biasa aku liat di meme-meme. Jomblo itu lebih ke orang yang nguenes banget akan kesendiriannya. Kalo single lebih ke yang mikir2 positif aja gitu dengan dia yang sendiri. Bukan berarti ga peduli sama cecintaan sik kayaknya.
D : Fah, gimana menurutmu? Sebagai yg mengaku single & jomblo sekaligus.
F : Kalo saya sih gini man teman, karena pasangan itu erat kaitannya dengan takdir jadi saya cenderung masuk kedalam dua tipe diatas. Ya saya kadang merasa enjoy dengan kesendirian saya namun kadang pengen juga untuk berpasangan. Misal kalo lagi dalam mode yang dikatakan jomblo, mau sekeras apapun nyari kalo belom jatahnya dapet ya kalian bakal tetep single.
T : Kalau posisinya sedang nyaman dengan kesibukan di komunitas dan punya posisi yg penting di komunitas itu (statusnya sambil kuliah dgn tugas2 yg banyak) nah kan punya tanggung jawab besar.. jadi orang tersebut sudah berkomitmen untuk fokus di kuliah dan komunitas.. waktunya (24 jam) habis untuk dua hal itu.. lalu ketika bertemu dgn seseorang yg menarik, jd agak ragu krn nggak yakin bisa sediakan waktu utk pasangan.
D : That’s why dia memilih menjadi single?
T : Iyaa.. itu salah satu contoh kasusnya menjadi single.
D : Masalahnya, gregetan gak sih kalo banyak orang yg ngeluh terus setiap hari karena dia jomblo? Kayak semacam hidupnya gak tenang kalo jomblo..
A : Aku sih sebagai seseorang yang berstatus ‘sendiri’ agak greget mas. Soale aku masi belum menemukan apa yang salah dengan kesendirian. Dan mereka meng-hebring-kan hal itu. Haha
T : Nah, itu sering ditanyakan orang-orang single, yik. Tinggal kuat-kuatan yang menjalani single.
D : Susah ya emang. Ketika kita udah gak terlalu mikirin cinta, karena kita yakin kalo cinta bakal datang ketika kita memang benar-benar membutuhkannya. Terus kita hidup di lingkungan yang selalu heboh dan ribet masalah cinta. Semacam kalo gak punya pasangan, kehidupan mereka gak berjalan lancar gitu.
————————-
Tiktok tiktok tiktooook….. tiba-tiba ada mas mas bakso lewat. Fokus kita terpecah. Akhirnya obrolan pun sementara harus ngalah dulu dengan aroma bakso yang mengawe-awe…
————————-
F : *sambil ngunyah pentol* Nah, kita balik lagi ke contohnya mbak Tin ya. Kalo menurut kalian sendiri nih ya, kalo misalnya di bulan februari ini ga ada yang namanya cecintaan gimana?
A : Kalo buat orang kayak aku mah bakal biasa2 aja kalo ga ada cecintaan dibulan ini. Toh podo ae ambek bulan2 sebelum dan sesudahnya. haha
D : Tapi coba mikir, kalo bulan februari ini, gak ada acara “mengagung-agungkan” cinta, kasian yg jual coklat sama bunga. Omsetnya gk bisa naik. Ehehe
A : Bener juga, haha. Diskon coklat besar2an ga bakal ada.
T : Kalau di percintaan sih nggak bisa bayangin, itu sesuatu yg aneh kalau nggak ada cecintaan.. seharusnya setiap bulan (setiap hari) selalu ada cecintaan.. nggak tergantung bulannya bulan apa. Kalo nggak ada, berarti sedang ada masalah..
F : Berarti banyak hal yang bakal berimbas pada bulan februari. Mungkin orang yang baru mengalami patah hati punya impian yang sama dengan pikiran ku tadi ? :D
D : Kalo orang yg patah hati di bulan februari. Pasti kayakny bakal gak peduli apa itu cinta.
A : Kalau ga ada cecintaan di bulan februari ini, cowok-cowok bakal ngenes. Soale yang aku liat di tipi2, kalo bulan februari atau bulan merayakan cecintaan ini, para cowok-cowok bakal terbebas gitu. Kok bisa? Soalnya kalo di bulan cecintaan ini, kalo si cewe lagi ngambek ato ancang2 mau ngajak berantem si cowo bisa bilang ‘kan ini bulan penuh cinta, yang. Masa kita beranteman. Jangan dulu lah yaa . Kalo bulan lain mah gabisaa. haha
F : Itu di dunia nyata sih ya. Tapi masih ga sih heboh dunia begituan di medsos? Soalnya aku hidup di lingkaran medsos yang lumayan aman, which is mereka udah ga terlalu peduli ama cecintaan di februari?
T : Kayaknya tergantung usia dan karakter orangnya yaa.. kalo sudah masuk usia dewasa, sudah nggak perhatikan hal2 seperti itu.
D : Faktor usia dan lingkaran kita juga emang pengaruh. Semasa SMA/kuliah awal-awal pasti di medsos/nyata pun rame ribet mbahas cinta kan? Waktu udah usia makin bertambah, otomatis lingkaran kita juga berubah pemikirannya.
A : Iya sih ya. Makin kesini yang ngebahas begituan udah makin sedikit. Ada pun juga sudut pandangnya udah beda.
F : Maksudnya beda?
A : Kalo dulu pas jaman SMP-SMA, temen-temen di sekitarku masih yang heboh banget soal cecintaan terutama pacar berpacaran yang lebay bin ajaib alaynya. Tapi pas udah kuliah dan masuk semester2 akhir gini, mereka juga masih sih ngomongin cecintaan. Tapi udah yang menjurus ke jejodohan yang literally jodoh. Yang buat seumur hidup. Soalnya kebutuhannya wes bedo ae kali ya.
D : Nah, masalah jejodohannya mereka heboh juga gak? Kan ada tuh, orang yg kerjaannya juga meratapi teruus kapan dipertemukan dengan jodohnya. Meratapi aja. Tapi gak usaha. Ada. Banyak.
A : IYA. Apalagi kalo wes liat orang-orang nikah muda. Ditambah urusan kuliah. Semakin aja pengen ketemu jodoh.
D : Tapi intinya masih sama kan berarti? Bedanya, dulu ribet masalah cinta karena pengen dianggap punya pacar. Untuk status. Sekarang, heboh masalah jodoh yg gak ketemu-ketemu. Karena masalah ditanya ‘kapan nikah?’ terus.
T : Teman-teman pada udah nikah semua, jadi merasa ketinggalan. Perubahan waktu, perubahan trending topic, perubahan tuntutan hidup. udah lulus, udah kerja, kurang jodoh.
————————-
Seketika suasana hening. Bukan karena masing-masing memikirkan tentang jodohnya siapa. Tapi karena mereka melihat dengan tatapan kosong ke arah mangkok baksonya masing-masing. “Lorek, kok wes entek baksoku. Ate imbuh tapi duitku gak ono. Padahal sek luwe pol”, kata salah satu dari mereka di dalam hati. Akhirnya mereka memberikan kalimat penutup untuk obrolan pengantar makan bakso hari ini,
————————-
F : Berarti seakan-akan segala hal mulai terbentur pada gagasan yang dibuat oleh lingkungan sekitar kita. Sekarang pilihannya mau ikut, atau mencoba melawan arus?
T : Tak bisa tak ada cinta di februari dan bulan-bulan lainnya.. Manusia butuh cinta, apapun alasannya, apapun keadaan kehidupannya, kesehariannya..
D : Ya, cinta dalam keseharian pasti gak bisa hilang. Tapi terlalu memikirkan cinta dalam konteks pasangan/jodoh yg tak kunjung datang, aku pikir sih malah menyusahkan diri sendiri.
A : Iya, bener. Tinggal kita butuh cinta dari sudut pandang mana gitu ya? Terus juga tinggal begimana kita menanggapi kebutuhan akan cinta itu. Mau dengan bijaksana atau dengan menyusahkan diri itu tadi
Tulisan ini benar-benar diambil dari chat antara @artamawinular @ayisafarillah @gadisjahe. Hanya diedit sedikit-sedikit masalah singkatan-singkatannya aja kok. Jadi, emang bener-bener tinggal copas untuk keperluan WP @kitajatim. Maafkan juga telat sehari ya paklik bulik! Haum!
33 notes
·
View notes
Text
Bagaimana pendapat kalian mengenai "JIKA TAK ADA CINTA DI FEBRUARI" ?
Mario : kalo menurutku ga ada yang perlu satu waktu khusus untuk merayakan sebuah cinta sih, soalnya kapan pun cinta itu ada cuma terkadang banyak hal yang membuat kita ga bisa merasakannya, kesibukan, kejar target ini itu yang bikin kita teralih. jadi lebih tepatnya tidak ada cinta yang perlu dirayakan di bulan februari
Hanna : Semua bulan mungkin berjalan dengan sangat cepat. Entah 28 atau 31 hari. Merayakan cinta selama ia bersamamu akan terasa sama, apapun bulannya. Banyak hal yang harus dikejar, dan cinta akan bersamamu, selama kamu tak meninggalkannya bersama target.
Titah : menurutku kalau tidak ada cinta di februari, itu bukanlah suatu hal yang harus disesali. Bukankah setiap hari merupakan hari cinta dan hari kasih sayang? Harapku semoga akan adanya cinta di bulan-bulan mendatang.
Ditulis Oleh : @menujusenja @rizkyhanna@gandarasakata
Untuk Memenuhi Writing Project @kitajatim
10 notes
·
View notes
Text
Februari yang Tidak Melulu Cecintaan
Februari baru saja berlalu menandakan hutang writing project untuk KITA Jatim edisi Februari 2017 harus segera dilunasi. Artikel ini akan ditulis oleh kolaborasi @dadotmukti, @abangkumis , dan @zulfinoor. Dengan model diskusi dan berisi komentar kami bertiga.
@dadotmukti : "Bila Tidak Ada Cinta di Februari", begitu tema ini dilontarkan langsung terbersit di benak saya adalah, kenapa februari diidentikkan dengan cinta? Bila memang Februari dianggap sebagai bulan cinta, siapa yang menganggapnya? Karena dia sendiri tidak menganggap spesial bulan Februari 2017 spesial karena tidak ada tanggal merah di dalamnya.
Salah satu sejarah populer tentang Hari Valentine berakar dari sejarah Santo Valentinus yang berani menikahkan seorang pria militer dengan seorang gadis. Karena pada saat itu pemerintahan Romawi melarang pria militer untuk menikah, maka Santo Valentinus pun dianggap dianggap sebagai pemberontak dan dihukum mati pada tanggal 14 Februari. Santo Valentinus dianggap sebagai "pejuang cinta". Pihak Gereja kemudian menetapkan hari kematiannya yaitu 14 Februari sebagai hari Valentine (hari kasih sayang) dan Santo Valentinus dijadikan seorang martir (Kelly, 1986, h. 46-58).
Sebelum dieksekusi mati, Santo Valentinus memberikan sebuah kartu kepada sipir penjara dan menyertakan kalimat "from your Valentine" sebagai ucapan selamat tinggal (Kelly, 1986, h. 59). Kalimat terakhir Valentinus ini kemudian menjadi cikal bakal budaya saling menukar kartu ucapan yang disertai kalimat "Be My Valentine" kepada pasangan pada saat peryaraan hari Valentine. Terlepas dari segala kontroversi yang mengiringi perayaan valentine di Indonesia, toh tetap saja ada golongan yang merayakannya dengan latar belakang keyakinan yang dianut.
Kembali ke topik bahasan, lantas apa jadinya bila tidak ada cinta di februari? Dikarenakan cinta memiliki beragam sudut pandang, maka dari pemaparan diatas sudut pandang yang akan diambil adalah cinta dari dua insan cinta. Bila tidak ada cinta di februari, kacau tatanan kehidupan. Karena seharusnya cinta hadir 24-7-365.
@abangkumis: Jika tidak ada cinta di februari, seharusnya kita tak perlu khawatir. Kenapa? Masih ada sebelas bulan lainnya yang bisa kau penuhi dengan cinta. Satu bulan tanpa cinta tidak lebih banyak dari sebelas bulan yang penuh cinta, bukan?
Jika tak ada cinta di februari, sejatinya kau tak perlu merasa biru. Hanya dua puluh delapan dari total tiga ratus enam puluh lima hari kau merasa tanpa cinta. Mengapa harus takut? Ratusan hari kau bisa penuhi dengan cinta.
Jika tak ada cinta di februari, mengapa harus tergesa - gesa mencari? Februari – februari yang berikutnya masih ada, dan akan selalu ada. februari yang saat ini tanpa cinta bukan berarti februari tanpa cinta selamanya.
Jika tak ada cinta di februari, sejatinya tak apa. Datang perginya tak perlu dipaksa, hanya perlu dirasa.
@zulfinoor: Jika tak ada cinta di Februari, apa yang kau risaukan? kawanku, ketahuilah bahwa cinta datang tak terduga, jika cinta hanya datang di Februari maka semua pasangan hanya akan menikah pada bulan tersebut.
sejatinya semua bulan itu baik, banyak perkataan yang menciptakan konstruksi bahwa Februari adalah bulannya cinta, saya sedikit kurang sreg dengan statement tersebut karena seperti yang saya utarakan sebelum ingatlah banyak kejutan yang akan hadir di bulan lain, satu tahun ada 12 bulan, berarti kesempatan untuk hadirnya cinta lebih besar.
bersyukurlah bahwa kau masih hidup, banyak hal yang harus dipikirkan selain cecintaan, coba renungkan, bila bulan Februari kau hanya terfokus memikirkan cinta dan cinta melulu, bisa jadi kau melewatkan kesempatan untuk mengembangkan dirimu.
CC: @kitajatim
9 notes
·
View notes
Text
Februari Merana, eh Merona
Februari pertengahan, angin barat, timur, dan selatan menggugurkan daun dari dedahanan, menerbangkan sepucuk puisi pembangkit penyesalan.
Tiga musim kering dan basah berganti sudah. Namun resah nampaknya masih betah, berdiam diri di hati yang bernanah. Menunggu adalah perkara mudah. Menyaksikan punggung berlalu diiringi penyesalan tak tahu malu itu teramat susah.
Tiara: “Andai saja saat itu aku peka, bahwa padaku dia menaruh suka, menantinya tak kan pernah membuatku luka.”
Fella: “Sayang sekali ya, mungkin dia bukan yang terbaik untukmu saat ini, yang kuyakini setiap yang diijini untuk hadir dalam hidup ini, pasti sudah sesuai porsi. Belajarlah dari sini, bahwa yang saling menyukai tak berarti bisa saling memiliki.”
Tiara: “Tapi, sudah selama ini aku menanti, dan baru-baru ini pula aku mengerti, sudah ada wanita lain disisi. Bodoh sekali aku ini.”
Fella: “Mulailah menata hati, semesta tak hanya melahirkan satu laki-laki. Memang praktek tak segampang teori. Berhenti menyiksa diri.”
Saluna: “Dia suka kamu nggak peka, kamu suka dia nggak peka. Apakah jika seandainya sama-sama suka dan sama-sama peka jaminannya akan sama-sama?”
Fella: “Kepastian?”
Saluna: “Kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri. Berdiri sendiri, bangkit berlari! Bisa jadi, saat ini kamu sedang diselamatkan. Tidak disatukan, agar tidak diduakan.”
Tiara: “Karena cobaan dan godaan akan selalu ada dalam sebuah hubungan.”
Saluna: “Februari tak melulu menyoal hati dan sejoli. Karena bahagia tak hanya sepaket dengan romansa cinta dua anak manusia. Bahagia untuk siapa saja.”
Angin menghembus ke utara, membangunkan Tiara dari lamunan panjangnya di Februari minggu ketiga. Darimana datangnya Fella dan Saluna?
#wpkita terinpsirasi dari kisah nyata salah satu kontributornya. Tebak, kisah siapakah gerangan dari kita bertiga @adorablev @agakdalam @roberthandrea ??? Cc: @kitajatim
#KITAJATIM #WPKITAJATIM #TakAdaCintadiFebruari
12 notes
·
View notes
Text
Untuk : Aku dan Kamu (Masa Depanku)
Untuk aku. Di masa yang akan datang hidup akan lebih keras ketimbang ini. Hidup tak selalu tentang kesenangan. Menjadi baik itu perlu, tapi menjadi diri sendiri itu yang harus kau tau. Kenyataan sekarang mungkin tak sesuai harapan. Kau hanya perlu melanjutkan atau berputar halauan. Namun, ingatlah apa yang kau inginkan tak selalu harus kau dapatkan. Tuhan tau apa yang kau butuhkan.
Untuk kamu : Entah akan jadi siapapun kamu nantinya, aku harap kamu akan lebih bijaksana. Tugasku sekarang hanya perlu mendampingi agar kamu tak hilang kendali. Siapapun nantinya aku di hidupmu, aku akan tetap bahagia kala melihatmu tertawa. Jadi giatlah sekarang, kau hanya perlu lebih bersungguh-sungguh. Kau adalah orang dengan segala mimpi yang tinggi, dengan segala usaha tanpa henti. Berbahagialah kamu nantinya, semoga anak kita kelak tak kelam seperti kita (yang lalu). Semoga kelak ketika kita berjumpa, kau tak berpura lupa. Aku tak akan menagih janjimu yang katamu akan setia menunggu, jadi tak perlu takut denganku. Jika kelak kau memang mampu, aku menunggumu menemui orang tuaku untuk meminta restu. Semoga tanpaku sekarang kau akan lebih baik. Semoga ketika kita siap kelak, aku dan kamu menjadi satu.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti writing project "masa depanku"
Cc : @kitajatim
14 notes
·
View notes